MANAJEMEN KEBENCANAAN
MENGENAI UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN BENCANA DI RSU.UNDANA
TAHUN 2022
I. PENDAHULUAN
2
kesehatan yang terlatih dalam menangani kegawat daruratan. Rumah Sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,
kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Rumah
sakityang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yaitu : pelayanan kesehatan yang
meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan kesehatan pada saat
bencana merupakan faktor yang sangat penting untuk mencegah terjadinya
kematian, kecacatan dan kejadian penyakit. Bencana merupakan suatu kejadian
yang tidak diinginkan dan biasanya terjadi secara mendadak serta disertai
jatuhnya korban, kejadian ini bila tidak ditangani secara cepat dan tepat
dapat menghambat, mengganggu serta menimbulkan kerugian bagi kehidupan
masyarakat.
3
Pengembangan UPT Klinik Pratama Undana menjadi RSU Undana adalah
merupakan inisiatif Pimpinan Undana dan Fakultas Kedokteran Undana ini bertujuan
sebagai persiapan organisasi, tenaga kerja, sistem layanan/operasional serta
menginisiasi utilisasi sarana dan prasarana yang telah ada di area kompleks RSU
Undana. Diharapkan RSU Undana akan menjadi alternatif rujukan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat umum yang berada di Kota Kupang pada khususnya dan
masyarakat Provinsi NTT pada umumnya serta menjadi lahan praktek bagi para
Mahasiswa Kedokteran dan Mahasiswa Kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, RSU Undana juga dituntut untuk mampu mengembangkan
diri berdasarkan potensi dan kapasitasnya, yang mengacu pada pengembangan pola
ilmiah pokok Undana yaitu pertanian lahan kering yang diintegrasikan menjadi
pengembangan kawasan semiringkai kepulauan dan kepariwisataan. RSU Undana
berusaha menyesuaikan dengan pola penyebaran penyakit tropis di wilayah Provinsi
NTT.
RSU Undana sendiri terletak di Kota kupang, yang merupakan sebuah Kota
Madya dan sekaligus Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Kota
madya ini adalah kota yang terbesar di Pulau Timor yang terletak di pesisir Teluk
Kupang, bagian barat laut Pulau Timor. Sebagai kota terbesar di provinsi Nusa
Tenggara Timur, Kota Kupang memiliki luas wilayah seluas 180,27 km² atau 0,004
% dari luas propinsi NTT (47.349,9 Km2) dengan jumlah penduduk sekitar
390.887 jiwa (data tahun 2015 dari Publikasi BPS Provinsi NTT: Provinsi Nusa
Tenggara Timur dalam Angka 2016). Kota Kupang terbagi menjadi 6 kecamatan dan
51 kelurahan. Kota Kupang memiliki sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah
maupun yang dikelola oleh swasta.
4
II. PEMBAHASAN
A. Bencana Alam
5
sosial sendiri dapat berupa kerusuhan sosial dan konflik sosial dalam
masyarakat yang sering terjadi.
6
E. Upaya Penanggulangan Bencana Yang Berpotensi Terjadi Di RSU.Undana
1. Gempa Bumi
Gempa bumi biasanya berlangsung sangat cepat. Sebelum kita sempat berpikir apa
yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri, boleh jadi gempa bumi sudah
berhenti. Karenanya persiapan dalam menghadapi gempa bumi, dan langkah-langkah
yang harus diambil saat gempa itu terjadi, harus dipersiapkan dan disosialisasikan
kepada masyarakat semaksimal mungkin. Dalam buku “Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi Gempa Bumi” karangan Divisi Manajemen Bencana PARAMARTHA
dijelaskan beberapa hal mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa bumi,
diantaranya adalah :
o Hal pertama adalah edukasi mengenai alam di sekitar kita, baik dari sisi
keunggulannya maupun tantangannya.
o Hal kedua yaitu dengan Membangun rumah dan infrastruktur lainnya yang
sesuai dengan potensi ancaman. Belajar dari pengalaman negara maju, selain
terdapat standar minimum konstruksi bangunan tahan gempa, juga ada syarat-
syarat lain saat membangun rumah dan bangunan, seperti: bunker
perlindungan dan tempat persediaan makanan. Di Jepang, setiap kamar mandi
sekaligus berfungsi sebagai bunker perlindungan gempa, desain dan
konstruksinya dirancang khusus dan mudah dipasang saat membangun rumah.
Selain itu, untuk gedung-gedung publik seperti sekolah dan hotel, harus
tersedia meja tahan gempa yang dapat dipergunakan sebagai tempat
berlindung. Hal ini mesti dilakukan dan jadi tanggung jawab pemilik gedung.
o Saat gempa terjadi, umumnya orang memilih lari keluar ruangan.Tetapi hal
tersebut belum tentu merupakan pilihan yang bijaksana, karena gempa
berlangsung sangat cepat (rata-rata kurang dari satu menit) Karena itu penting
untuk selalu memperhatikan sejenak situasi perencanaan menyelamatkan diri
yang paling aman.
7
Saat Gempa: Langkah Penyelamatan Diri Saat Berada di Dalam Gedung Rs
8
2. Angin Puting Beliung
9
2. Jangan berlindung di bawah jembatan, jalan layang, atau sejenisnya. Anda akan lebih
aman tiarap pada tempat yang datar dan rendah.
3. Jangan pernah melarikan diri dari angin puting beliung dengan menggunakan
kendaraan bermobil bila di daerah yang berpenduduk padat atau yang bangunannya
banyak. Segera tinggalkan kendaraan anda untuk mencari tempat perlindungan
terdekat.
4. Hati hati terhadap benda benda yang diterbangkan angin puting beliung. Hal ini dapat
menyebabkan kematian dan cedera serius.
3. Keracunan Gas
Bawa ke tempat terbuka yang banyak udara segar. Hindari ruangan tertutup. Jika korban
tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti tidak bergerak, bernapas, atau batuk,
segera lakukan resusitasi jantung (CPR). Jika korban muntah, miringkan kepalanya ke
samping untuk mencegah tersedat.
Peringatan awal adanya kebocoran tabung gas, berkat aromanya yang khas mirip
belerang atau telur busuk. Selain bau telur busuk, inilah beberapa tanda dari tabung gas
bocor yang perlu Anda ketahui.
o Suara berdesis dekat tabung gas
o Adanya kerusakan pada penghubung tabung gas atau regulator tabung gas
o Ada asap putih, debu yang melayang di udara seperti tertiup, atau gelembung di
genangan air
o Muncul banyak embun pada per mukaan jendela terdekat dari tabung gas
o Warna api pada kompor jingga atau kuning, tidak terdapat warna biru
o Tanaman di sekitar tabung gas layu, bahkan mati tanpa sebab yang jelas
10
Tips mencegah kebocoran tabung gas
Kebocoran gas memang berbahaya dan terkadang tidak terduga. Maka dari itu, sangat
penting bagi Anda dan keluarga untuk mengetahui cara pencegahannya. Berikut ini adalah
hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah tabung gas bocor.
o Memastikan pemasangan regulator gas sudah pas
o Mengecek tabung gas, regulator, dan selang secara berkala untuk memastikan tidak
ada kerusakan. Kerusakan bisa terjadi karena faktor umur atau faktor lain seperti
gigitan tikus
o Membeli gas, regulator, selang dan kompor dari tempat yang jelas dengan merek
yang memiliki izin sertifikat SNI.
4. Kebakaran
A. Petunjuk Pencegahan Kebakaran
1. Perhatikan Instalasi Listrik.
Periksa secara berkala instalasi listrik di rumah, apabila ada kabel rapuh,
sambungan atau stop kontak yang aus atau tidak rapat segera ganti dengan yang
baru
2. Periksa Kondisi Dapur
Periksa kondisi tungku masak (baik kompor minyak maupun kompor gas, selang,
tabung dll) segera ganti apabila ada komponen yang rapuh atau bocor.
3. Tempatkan Bahan-bahan Yang Mudah Terbakar Pada Ruangan Khusus. Bahan-
bahan yang mudah terbakar tidak ditempatkan bercampur dengan bahan yang
dapat menimbulkan reaksi kebakaran.
B. Petunjuk Penanggulangan Saat Kebakaran
Saat Kebakaran di Gedung Rumah Sakit yang perlu diperhatikan adalah :
1. Pelajari lokasi pintu darurat saat anda berada dalam suatu ruangan.
2. Tata letak bel tanda bahaya kebakaran dan alat pemadam kebakaran serta
selang air. Pecahkan kaca bel tanda bahaya yang paling dekat.
3. Gunakan alat pemadam atau selang air terdekat, jika api masih dapat dikontrol,
namun jangan ambil resiko untuk diri anda jika api tidak bisa dipadamkan,
tutup semua pintu dan segera tinggalkan ruangan/gedung lewat tangga darurat.
4. Jika terdengar alarm tanda bahaya segera persiapkan diri meninggalkan
ruangan. Jika terdengar seruan untuk meninggalkan ruangan melalui pengeras
suara maka segera tinggalkan ruangan melalui pintu darurat terdekat.
11
5. Jangan buang waktu untuk mengemasi barang-barang, selamatkan diri anda
terlebih dahulu.
6. Lewati tangga darurat dan jangan menggunakan lift.
7. Jika anda terjebak di ruangan, beritahu operator melalui telepon lokasi anda
segera basahi handuk atau kain lalu letakkan di bawah pintu agar asap tidak
masuk ke ruangan.
8. Jika baju anda terbakar berhenti lah sejenak dan berbaring lah. Tutup muka
Anda dan berguling-gulinglah perlahan untuk mematikannya (jangan berlari
sebab akan membesarkan api dengan oksigen).
a. promosi kesehatan;
b. surveilans kesehatan;
c. pengendalian faktor risiko;
d. penemuan kasus;
e. penanganan kasus;
f. pemberian kekebalan (imunisasi)
g. pemberian obat pencegahan secara massal;
13
2) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); paling sedikit berupa:
3) Mengurangi Kontak.
Pencegahan penyakit menular dapat diupayakan melalui perilaku mengurangi kontak;
yaitu mengurangi kontak dengan orang yang sakit dan mengurangi kontak dengan
binatang pembawa penyakit. Perilaku mengurangi kontak anatara lain : mengenakan
masker, menjaga jarak, dan tidak mengunjungi tempat yang sedang terdapat wabah.
Pengendalian faktor risiko ditujukan untuk memutus rantai penularan dengan cara:
perbaikan kualitas media lingkungan; pengendalian vektor dan binatang pembawa
penyakit; rekayasa lingkungan. Sedangkan pemberian vaksin untuk mencegah dan
menangkal terjadinya penyakit tertentu. Suatu cara untuk meningkatkan kekebalan
seseorang terhadap suatu antigen, sehingga jika terpapar olen antigen yang sama tidak
terjadi infeksi.
Pencegahan dengan vaksin relatif lebih baik; namun proses pembuatan vaksin sejak
munculnya penularan atau infeksi; cukup lama dan punya perjalanan panjang dengan
berbagai tahapan. Pembuatan vaksin selain memakan waktu yang lama juga
memerlukan biaya tinggi, dimulai dengan identifikasi virus atau mikroorganisme,
pembuatan, percobaan pada hewan, percobaan pada manusia, sampai dinyatakan
aman untuk digunakan sebagai vaksin.
III. PENUTUP
14
Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, penanggulangan bencana bertujuan
untuk: Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.
Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada serta Menjamin
terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi
dan menyeluruh.
Penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi
penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan
pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi. Kegiatan pencegahan bencana
adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan
atau mengurangi ancaman bencana.
Dalam upaya menerapkan manajemen penanggulangan bencana, dilaksanakan melalui
3 (tiga) tahapan sebagai berikut:
1. Tahap pra-bencana yang dilaksanakan ketika sedang tidak terjadi bencana dan
ketika sedang dalam ancaman potensi bencana
2. Tahap tanggap darurat yang dirancang dan dilaksanakan pada saat sedang terjadi
bencana.
3. Tahap pasca bencana yang dalam saat setelah terjadi bencana.
Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular
Dan Keracunan Pangan (Pedoman Epidemiologi Penyakit).Edisi Revisi Tahun 2017
Katalog Terbitan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2017
15
Manajemen Penanggulangan Bencana Angin Puting Beliung Oleh Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Jurusan Ilmu Administrasi Publik
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya.2019
Nur Tri Harjanto,dkk.Manajemen Bahan Kimia Berbahaya Dan Beracun Sebagai Upaya
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Perlindungan Lingkungan.2011.Pusat Teknologi
Bahan Bakar Nuklir – BATAN
Syahri Choirrini Analisis Kesiapsiagaan Manajemen Bencana Rumah Sakit Di Kota Cilegon
Tahun 2018.Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Program Studi Kesehatan
Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
16