Anda di halaman 1dari 14

AQIDAH TENTANG SYAHADAT

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahKajian Pendidikan


Agama Islam SD/MI

Dosen Pengampu: Drs. H. Azhari.,M.A

Disusun Oleh :

S. RUSLI
NIRM : 12092008973

Semester/Lokal: IV/A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH (PGMI)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

AULIAURRASYIDIN-TEMBILAHAN

T.A. 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “AQIDAH
TENTANG SYAHADAT”. Makalah ini diajukan guna memenuhi Tugas Mata
Kuliah Kajian Pendidikan Agama IslamSD/MI.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya terutama
kepada Bapak Drs. H. Azhari., M. A selaku dosen pengampu matakuliah
Kajian Pendidikan Agama IslamSD/MI dan semua pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu penyelesaian Makalah ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu , saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Tembilahan , 26 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH................................................ 1


B. RUMUSAN MASALAH.................................................................. 1
C. TUJUAN PENULISAN................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3

A. DEFINISI IMAN DAN TAUHID................................................... 3


B. DEFINISI DAN SYARAT SYAHADAT....................................... 4
C. AKTUALISASI SYAHADAT DALAM IBADAH DAN
MUAMALAH................................................................................... 5
D. PENGARUH SYAHADAT DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA........................................................................................ 6
E. RUSAKNYA SYAHADAT............................................................. 6
F. YANG MERUSAK SYAHADAT DAN IMAN............................. 7

BAB III PENUTUP...................................................................................... 10

A. KESIMPULAN ............................................................................... 10
B. SARAN.............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Bagi umat Islam, kata Syahadat bukanlah kata yang asing lagi di
telinga manusia. Syahadat adalah seperti nafas yang senantiasa menemani
hidup manusia. Syahadat adalah salah satu syarat utama keislaman
seseorang. Tanpa syahadat dalam hati, pikiran, ucapan, dan tindakan
mereka, maka tiada pula islam dalam kehidupan manusia.
Syahadat adalah sebuah perkara vital dalam kehidupan umat islam.
Syahadat ibarat ruh, sedangkan islam sendiri ibarat jasadnya. Maka jasad
tersebut akan mati jika ruh tersebut tidak ada atau mati. Perkara syahadat
adalah sebuah perkara yang menyangkut ketauhidan seseorang. Itulah,
mengapa Syahadat ini menjadi salah satu bagian yang primer bagi umat
islam.
Di dalam agama islam, kedua kalimat Syahadat tersebut
merupakan sebuah rangkaian utuh yang harus diimani secara menyeluruh.
Haram bagi umat islam untuk hanya mengimani salah satunya saja. Haram
bagi umat islam untuk hanya mengakui Allah saja namun tidak mengakui
Rasulullah Muhammad saw, begitu juga sebaliknya. Agar umat islam
dapat memaksimalkan kualitas Syahadat dalam kehidupannya, maka
terlebih dahulu mereka haruslah mengetahui mengenai makna yang
terkandung dalam dua kalimat tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan makalah sebagai dasar pembuatan makalah ini,
antara lain sebagai berikut :
1. Apakah definisi iman, tauhid, dan syahadat?
2. Bagaimana posisi, pengaruh, dan aktualisasi syahadat dalam
kehidupan?

1
3. Apakah syarat syahadat dan penyebab batalnya syahadat?
4. Bagaimana cara mempertahankan keimanan?

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini, antara lain sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa/i mengetahui definisi iman, tauhid, dan syahadat
2. Agar mahasiswa/i mengetahui Bagaimana posisi, pengaruh, dan
aktualisasi syahadat dalam kehidupan
3. Agar mahasiswa/i mengetahui syarat syahadat dan penyebab
batalnya syahadat
4. Agar mahasiswa/i mengetahui Bagaimana cara mempertahankan
keimanan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI IMAN DAN TAUHID


Menurut Lughat (bahasa) Iman berarti percaya. Iman dalam Islam
berarti percaya secara sungguh – sungguh kepada Allah, Malaikat –
Malaikat-Nya, Kitab – Kitab-Nya, Rasul – Rasul-Nya, dan Hari akhir,
serta ketentuan dan takdir dari-Nya.
Beriman pada Allah berarti percaya dan yakin akan adanya Allah
Yang Esa dan berusaha menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi
semua larangan-Nya.
Tauhid berarti meng-Esa-kan Allah SWT.Nabi saw. Diutus Allah
untuk mengajari kita tentang tauhid yaitu agar kita menyembah Allah dan
tidak menyekutukan-Nya dengan yang lain.
Nabi-nabi sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim juga mengajarkan
tauhid kepada ummatnya, yaitu agar hanya menyembah satu Tuhan, yaitu:
Allah, dan tidak mempersekutukan Allah dengan yang lain:

Artinya : “Sungguh, Ibrahim dalah seorang imam (yang dapat


dijadikan teladan), patuh kepada Allah dan hanif. Dan dia
bukanlah termasuk orang musyrik (yang mempersekutukan Allah)”
[QS. An – Nahl : 120]

Luqman yang saleh pun dalam Al Qur’an diceritakan menasehati


agar anaknya tidak mempersekutukan Allah dengan yang lain:

3
Artinya : “ Dan (ingatlah) ketika luqman berkata kepada anaknya,
ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “wahai anakku!
Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar – benar kezaliman yang
besar” [QS. Luqman : 13]

Dalam Islam, mengesakan Allah adalah rukun yang pertama. Jika


seorang masuk Islam, dia harus menyatakan bahwa Tidak ada Tuhan
selain Allah dan Muhammad adalah utusannya:
“Hadis Ibnu Umar r.a: Nabi s.a.w telah bersabda: Islam ditegakkan
di atas lima perkara yaitu mengesakan Allah, mendirikan
sembahyang, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadan
dan mengerjakan Haji “ [HR Bukhori-Muslim]

B. DEFINISI DAN SYARAT SYAHADAT


Syahadat merupakan rukun Islam yang pertama. Syahadat artinya
mengaku tidak ada Tuhan yang wajib disembah, melainkan Allah, dan
mengakui bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah.
Syahadat ini adalah syarat utama seseorang masuk Islam, dapat
digambarkan bahwa Syahadat merupakan pintu masuk Islam.Syahadat
terdiri dari dua unsur, yakni Syahadat Tauhid dan Syahadat Rasul. Kedua
Syahadat itu merupakan Dua Kalimat Syahadat yang menjadi syarat
mutlak bagi muallaf.Lafadz kalimat syahadat :

‫اشهدَأن الاله االهللا واشهدان محمدرسول هللا‬


Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah.
Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.

4
Dua Kalimat Syahadat ialah:
1. Syahadat Tauhid : artinya menyaksikan dan mengakui ke Esaan
Allah.
2. Syahadat Rasul : artinya menyaksikan dan mengakui ke Rasulan
Nabi Muhammad saw.

Syarat Syahadat :
Ketika mengucap dua kalimat syahadat haruslah dengan sungguh-
sungguh, yakni membenarkan dengan hati apa yang ia ucapkan, serta
mengerti apa yang diucapkan. Dengan begitu orang yang belum Islam
masuk ke dalm Islam, dan wajiblah mengerjakan rukun Islam.

Posisi Syahadat :
1. Syahadat menempati urutan pertama dalam rukun islam.
2. Tanpa syahadat, rukun Islam lainnya akan runtuh. Begitu juga dengan
rukun iman.
3. Tegaknya Islam mesti didahului oleh tegaknya rukun Islam; dan
tegaknya rukun Islam mesti didahului oleh tegaknya syahadah.
4. Rasulullah saw. mengisyaratkan bahwa Islam itu bagaikan sebuah
bangunan.
5. Untuk berdirinya bangunan Islam itu harus ditopang oleh 5 (lima) tiang
pokok, yaitu syahadatain, shalat, saum, zakat, dan haji ke Baitulllah.

C. AKTUALISASI SYAHADAT DALAM IBADAH DAN MUAMALAH


Aktualisasi syahadat yakni sebagai berikut:
1. Syahadat sebagai inti ajaran Islam
Apabila syahadat yang merupakan inti ajran Islam sudah menancap
dalam dirinya sebagai akidah, maka berubah pula seluruh aspek
kehidupannya.

5
2. Syahadatain sebagai Asas perubahan
Syahadat inilah yang akan selalu memompa semangat ummat
Islam untuk selalu membuat perubahan yang lebih baik .
3. Syahadat sebagai hakikat dakwah para rasul
Syariat yang dibawa rosul dapat berbeda-beda namun intinya tetap
sama yaitu beriman kepaada Allah dan menjauhi thogut.
4. Syahadat sebagai keutamaan yang agung
Syahadat dapat menyelamatkan dari azab Allah di dunia dan
akhirat. Juga menjadi sebab terhapusnya dosa dan maksiat sertta sebab
masuknya seseorang kedalam surga dan tidak kekal di neraka.

D. PENGARUH SYAHADAT DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


Apabila syahadat telah menancap kuat pada diri kaum muslimin
dan telah dia realisasikan melalui pemenuhan konsekuensinya maka kaum
muslimin akan tumbuh sikap merdeka, mulia, tenang, aman, optimis,
berani dan tawakkal. Selain itu akan turun barakah dari Allah dan akan
mendapatkan kepemimpinan.

E. RUSAKNYA SYAHADAT
1. Menyekutukan Allah SWT
2. Meyakini bahwa Allah adalah Tuhannya, namun juga menyembah dan
meminta pada selain Allah.
3. Melakukan peribatan atau ritual di luar syariah Islam
4. Percaya pada benda pembawa keberuntungan (jimat)
5. Percaya pada kuasa selain kuasa Allah
6. Bersekutu dengan setan dan/atau jin

6
F. YANG MERUSAK SYAHADAT DAN IMAN
1. KUFUR
Orang Kafir akan menerima nikmat sementara sebelum menerima
azab Allah SWT Orang Kafir akan menerima istidraj (tipuan) sehingga
mereka akan terlena dalam kekafiran dan Allah akan memberi mereka
siksa secara tiba-tiba

Artinya : Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku


jadikanlah (Negeri Mekah) ini negei yang aman dan berilah rezeki
berupa buah-buahan kepada penduduknya, yaitu diantara mereka
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian” , Dia (Allah)
berfirman, “ Dan kepada orang yang kafir akan aku berikan
kesenangan sementara, kemudian akan aku paksa dia kedalam
azab neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.” [QS. Al-
Baqarah : 126]

2. SYIRIK
Syirik dapat diartikan menyekutukan Allah dengan yang lain.
Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut Musyrik. Orang
musyrik tidak akan diampuni dosanya jika dia mati dan belum
bertaubat.

Artinya : Dan mereka telah memilih than – tuhan selain Allah,


agar tuhan – tuhan itu menjadi pelindung bagi mereka. Orang
kafir akan dibangkitkan dalam keadaan hina dan sendiri.mereka
kecewa kepada sesembahannya.[QS. Maryam : 81]

7
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena
mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa)
yang selain (syirik) itu bagi siapa yang ia kehendaki. Barangsiapa
mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang
besar. [QS. An-Nisa : 48]

3. NIFAK(KEMUNAFIKAN)
Munafik dapat disebut bermuka dua. Maksudnya orang munafik,
antara ucapan dan hatinya berbeda. Dalam Al-Qur’an terdapat banyak
ayat tentang orang munafik, diantaranya adalah:

Artinya : Dan diantara mansi ada yang berkata, “kami beriman


kepada Allah dan hari akhir”, padahal sesungunya mereka itu
bukanlah orang-orang yang beriman.

Dari ayat di atas dapat di simpulkan bahwa orang munafik selalu


berkata bohong dan tidak sesuai dengan hati nuraninya sendiri. Pada
hakikatnya orang munafik adalah menipu diri sendiri. Rasul SAW.
Telah bersabda bahwa ada 3 tanda-tanda orang munafik yaitu :
a. Jika berbicara dia berbohong
b. Jika berjanji dia ingkar
c. Jika dipercaya dia berkhianat
Setiap orang beriman harus mampu dan mau menjauhi sifat
munafik agar imannya tetap terjaga dan bertambah kuat. Ada lagi hal-
hal yang melemahkan keimanan antara lain : 1) Bid’ah sesat, 2) Sihir,
3) Meramal nasib

8
Cara Mempertahankan Keimanan, Untuk mempertahankan agar
keimanan kita tetap terjaga:
a. Selalu ingat bahwa Allah selalu mengawasi dan menyertai kita
dalam aktivitas apa pun.
b. Menanamkan kesadaran dan pemikiran dalam diri kita bahwa
kita ini sangat kecil dihadapan semua ciptaan Allah, apalagi di
hadapan Allah.
c. Selalu berdoa semoga kita tetap berada dalam keimanan
kepada-Nya. Dengan ini, insya Allah keimanan kita akan tetap
terjaga.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan masalah di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Iman dalam Islam berarti percaya secara sungguh – sungguh kepada
Allah, Malaikat – Malaikat-Nya, Kitab – Kitab-Nya, Rasul – Rasul-
Nya, dan Hari akhir, serta ketentuan dan takdir dari-Nya.
2. Nabi saw. Diutus Allah untuk mengajari kita tentang tauhid yaitu agar
kita menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya dengan yang lain.
3. Syahadat artinya mengaku tidak ada Tuhan yang wajib disembah,
melainkan Allah, dan mengakui bahwa Nabi Muhammad saw adalah
utusan Allah.
4. Syahadat menempati urutan pertama dalam rukun islam.
5. Yang membatalkan syahadat adalah: kufur, syirik, dan munafik.

B. SARAN
1. Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang
syahadatnya. Dia wajib memahami isi dari dua kalimat yang dia
nyatakan itu, serta bersedia menerima konsekuensi ucapannya.
2. Seseorang yang bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna
makna dari syahadat tanpa sedikitpun keraguan terhadap makna
tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

Elmubarok, Zaim,dkk. 2008. Mengenal Islam. Semarang: UPT MKU UNNES.

Anonymous. 2009. Syahadat Cahaya Islam. (cahayaislam.blogspot.com)

Ahmad, Abu. 2009.Serial Fiqh Kemenangan dan Kejayaan Dalam Al-Qur’an dan

Sunnah. Jakarta.

Anurachman. 2008. Penyakit Hati dan Penangkalnya

11

Anda mungkin juga menyukai