Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CARA PEMBUANGAN SAMPAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memenuhi Tugas

Stase Keperawatan komunitas Program Profesi Ners

Disusun Oleh :

AJENG SINTA NURYANI

EGA WAHDIANA

ELVIRA ADHA NAZKHARA

ILMA SEPTIANTI

IHSAN SAPUTRA

INDRI YULIANI

NURHIKMAT

SITI MUNSROH

SULAM HENGKI

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT

2022

SATUAN ACARA PENYULUHAN


SAMPAH RUMAH TANGGA
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Sampah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau
proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik
bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan
dibuang kelingkungan. Dan menurut UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
mendefinisikan sampah rumah tangga sebagai sampah yang berasal dari kegiatan sehari-
hari dalam rumah tangga, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik (sampah yang
mengandung bahan beracun).

I. PENGANTAR
Topik : Sampah Rumah Tangga
Sub topik : Pengolahan Sampah Rumah Tangga
Sasaran : Ketua RT, Dan Perwakilan warga desa dano RW 06 Kec
Cibodas Cikajang
Hari/ tanggal : Kamis, 31 Maret 2022
Jam : 13.00 sd 13.30
Waktu : 30 menit
Tempat : Sekretariat RW 06
Pemateri : Mahasiswa

II. TUJUAN ISTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang tentang Sampah Rumah Tangga


selama 30 menit, diharapkan pasien dan atau keluarga mengetahui serta dapat melakukan
Pengolahan Sampah Rumah Tangga dengan baik dan benar.

III. TUJUAN ISTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan dan atau
keluarga dapat mengetahui tentang :
1. Pengertian Sampah Rumah Tangga
2. Jenis sampah rumah tangga
3. Dampak Sampah Rumah Tangga Terhadap Lingkungan
4. Cara Pengolahan Sampah Rumah Tangga

IV. MATERI
Terlampir

V. MEDIA
 Powepoint
 Leaflet
 video

VI. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan Menjawab salam
 Memberi salam mendengarkann
 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan memperhatikan

 Menyebutkan materi/ pokok bahasan


yang akan disampaikan
2 10 menit Pelaksanaan Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur
Materi:
 Pengertian sampah
 Jenis sampah rumah tangga
 Cara pemilahan
 Cara pemanfaatan
3 10 menit Evaluasi Menyimak dan
 Menyimpulkan inti penyuluhan mendengarkan
 Menyampaikan secara singkat inti
penyuluhan
 Memberi kesempatan kepada pasien
dan atau keluarga untuk bertanya
 Memberi kesempatan kepada pasien
dan atau keluarga untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
4 5 menit Penutup Menjawab salam
 Menyimpulkan materi penyuluhan
yang telah disampaikan
 Menyampaikan terimakasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan kepada peserta
 Mengucapkan salam
LAMPIRAN

1. PENGERTIAN SAMPAH RUMAH TANGGA

Dalam pengertian lain sampah adalah segala sesuatu yang tidak dikehendaki oleh
yang punya dan bersifat padat, ada yang mudah membusuk terutama terdiri dari zat-zat
organik, seperti sisa sayuran, sisa daging, daun dan sebagainya. Sedangkan yang tidak
membusuk dapat berupa kertas, plastik, karet, logam, kaca, dan sebagainya. (Slamet,
1994)
Sehubungan dengan hal di atas, maka Leonardo (1990), mengatakan bahwa limbah
padat merupakan salah satu bentuk limbah yang terdapat di lingkungan masyarakat, orang
awam menyebutnya dengan sampah. Sampah dalam ilmu kesehatan lingkungan
sebenarnya hanya sebagian dari benda atau hal-hal yang dipandang tidak dapat digunakan
lagi, tidak dipakai, tidak disenangi, atau harus dibuang  sedemikian rupa sehingga tidak
sampai  mengganggu  kelangsungan  hidup (Riyadi, 1986). Selanjutnya Widyadmoko
(2002) mendefinisikan sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan
rumah tangga yang terdiri dari berbagai macam jenis sampah.
Sampah merupakan bagian yang tidak disukai dan secara ekonomis tidak ada
harganya. Keadaan sosial ekonomi, semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat,
maka semakin banyak pula perkapita sampah yang dibuang. Kemajuan teknologi,
kemajuan teknologi akan menambah jumah ataupun kualitas sampah, karena pemakaian
bahan baku yang sangat beragam. Secara umum dapat disimpulkan bahwa semakin
majunya tingkat kebudayaan masyarakat, maka semakin kompleks dan beragam pula
sampah yang ditemui.
Menurut UU No.18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah mendefinisikan sampah
rumah tangga sebagai sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga,
tidak termasuk tinja dan sampah spesifik (sampah yang mengandung bahan beracun).

2. JENIS SAMPAH RUMAH TANGGA


Menurut Widyadmoko (2002), mengelompokkan sampah rumah tangga yaitu
sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga yang terdiri dari bermacam-macam
jenis sampah sebagai berikut:

a. Sampah basah atau sampah yang terdiri dari bahan organik yang mudah
membusuk yang sebagian besar adalah sisa makanan, potongan hewan, sayuran,
dan lain-lain.
b. Sampah kering yaitu sampah yang terdiri dari logam seperti besi tua, kaleng bekas
dan sampah kering non logam, misalnya kertas, kaca, keramik, batu- batuan, dan
sisa kain.
c. Sampah lembut, misalnya debu yang berasal dari penyapuan lantai rumah, gedung
dan penggergajian kayu.
d. Sampah besar atau sampah yang terdiri dari bangunan rumah tangga yang besar,
seperti meja, kursi, kulkas, radio dan peralatan dapur.

3. DAMPAK SAMPAH RUMAH TANGGA TERHADAP LINGKUNGAN


a. Air
Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan
akibat atau dampak diantaranya:
1. Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar
oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan
sampah.
2. Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya
matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan
alga, yang menghasilkan oksigen.
3. Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif
untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni
berbagai organisme air.
4. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa
fosfat pada air sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang
dan eceng gondok (Eichhornia crassipes).
5. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali
menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga
menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya
proses fotosintesis.
6. Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat
proses pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
7. Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan
menyebabkan pendangkalan.

4. CARA PENGOLAHAN SAMPAH RUMAH TANGGA :  


Proses pengelolaan sampah juga dapat dilihat melalui beberapa aspek atau segi
yaitu (Arianto, 2002):
Segi teknis :
a. Pewadahan
Pewadahan individual disetiap rumah (single house) terdiri dari 2 unit dengan
volume 100 – 200 liter (2 warna yang berbeda, untuk  menampung sampah dapur
dan sampah halaman). Pewadahan komunal (container atau TPS) khusus untuk
menampung berbagai jenis sampah seperti untuk sampah plastik, gelas, kertas,
pakaian/tekstil, logam, sampah besar (bulky waste), sampah B3 (batu baterai,
lampu neon dll) dan lain-lain.
b. Pengumpulan
Pengumpulan sampah (door to door) dengan compactor truck berbeda untuk setiap
jenis sampah. Waktu pengumpulan door to door 1 X seminggu Pengumpulan
sampah juga dilakukan secara perpipaan (single house, apartemen maupun
fasilitas publik).
c. Daur Ulang
Contoh kegiatan daur ulang adalah antara lain adalah :Pemisahan setiap jenis
kertas (10 kategori ), kertas hasil daur ulang seluruhnya di ekspor keluar negeri.
Ban bekas dihancurkan dan digunakan sebagai bahan bakar incinerator. Plastik
bekas digunakan sebagai bahan baku pakaian hangat. Kulkas bekas di pisahkan
setiap komponen pembangunnya dan freon di daur ulang. Komputer bekas
dipisahkan setiap komponen pembangunnya (logam, plastik/kabel, baterai dll).
Gelas/botol kaca dipisahkan berdasarkan warna gelas (putih, hijau dan gelap) dan
dihancurkan.
d. Composting
Composting dilakukan secara manual atau semi mekanis baik untuk skala
individual, komunal maupun skala besar (di lokasi landfill). Sampah yang
digunakan hanya sampah potongan tanaman dengan masa proses 3-6 bulan
(windrow system). Sampah dari rumah tangga tidak digunakan (kualitas kompos
yang dihasilkannya tidak sebaik kompos dari potongan tanaman).

Anda mungkin juga menyukai