BAB III
A. TINJAUAN KASUS
NIM : KHGD21091
3.1.1. Biodata
A. Identitas Pasien :
Nama : Ny. N
Umur : 22 Tahun
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMP
Nama : Tn. I
Umur : 25 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Pasien mengatakan nyeri perut bagian bawah pada daerah sectio caesarea,
Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah luka post SC, nyeri yang
terlentang dan setelah minum obat. Pasien tampak berbaring di tempat tidur
hanya bisa melakukan mobilisasi ringan seperti miring kiri miring kanan,
karena masih lemas dan kakinya masih sulit digerakkan. Terdapat luka pada
setelah menikah, pasien tidak mempunyai alergi terhadap makanan ataupun obat-
obatan, dan pasien tidak mempunyai riwayat penyakit apapun sebelum hamil.
Genogram
Laki- Laki
Perempuan
Pasien
Serumah
Garis Keturunan
4
1. Riwayat Ginekologi
a. Riwayat Menstruasi
Pasien mengalami menarche pada usia 13 tahun, lama 5-6 hari dengan
siklus 28 hari. Darah yang dikeluarkan cukup banyak, warna merah, encer
bau amis. Haid pertama haid terakhir 13-3-2021. Taksiran persalinan 20-12-
2021.
Pasien berusia perkawinan selama 2 tahun, dan menikah tahun 2019 ini
c. Riwayat Kontrasepsi
2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Kehamilan
P1 A0
Pasien merasa hamil 9 bulan (39-40) minggu, keluhan yang dirasakan saat
hamil yaitu pasien mengatakan ada cairan yang keluar atau rembes di vagina
sehingga di rujuk ke RSUD dr. Slamet, gerakan anak pertama kali pada usia
rumah.
1 Nutrisi
Makan
Minum
Air putih Air putih
- Jenis minuman
8 gelas 8 gelas
- Frekuensi
± 2 liter ± 2 liter
- Jumlah
Tidak ada Tidak ada
- Pantangan
Tidak ada Tidak ada
- Keluhan
Malam
Siang
6
3 Eliminasi
BAK
BAB
1x sehari Belum BAB
- Frekuensi
±500 cc -
- Jumlah
Kuning khas feces -
- Warna
Khas feces -
- Bau
Tidak ada -
- Kesulitan
4 Personal Hygiene
Mandi
Berpakaian
2x sehari 2x sehari
- Frekuensi ganti
7
pakaian
2. Pemeriksaan Fisik
1. Status Obstretik : P1 A0
Pernafasan : 22 x/Menit
mamae menonjol, nyeri tidak ada, colustrum tidak ada, bayi belum
lunak, ada garis striae, tinggi fundus uteri 2 jari di bawah umbilikus/pusat,
8
konsistensi uterus keras, posisi uterus keras, posisi uterus diantara umbilikus
kram/mules pada abdomen dan tidak berlangsung lama, nyeri tekan ada,
steril ukuran ± 4 x 12 cm, pasien mengatakan nyeri luka bekas operasi dan
Perineum : Utuh/Episiotomi/Ruptur
Tanda : REEDA
R : Kemerahan : Tidak
E : Bengkak : Tidak
E : Echimosis : Tidak
A : Apporximate : Baik/Tidak
Konsitensi : Cair
Bau : Amis
9
7. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Ekstremitas atas simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema, tidak
b. Ekstremitas Bawah
tungkai kaki, tidak ada oedema, tidak ada kemerahan pada tungkai,
8. Eliminasi
a. BAK
Pasien terpasang kateter dengan jumlah cairan 200cc/4 jam warna urin
kuning, nyeri +.
b. BAB
Pola tidur : Pasien mengatakan malam tidur kurang, sering terbangun, tidur
hanya ±2-3 jam sampai saat ini belum tidur lagi. Pasien mengatakan tidak
nyaman dengan kondisinya saat ini. Masalah nyeri lokasi : Abdomen (bekas
Perinatologi.
a. Pola Kognitif/Persepsi
mengunjunginya.
3) Sensori:
g) Vertigo : Tidak
baik
keluarga, selalu sabar dan tabah dalam mengatasi masalah yang ada.
keluarga terdekat
c. Suasana hati
lahir dengan keadaan selamat, sehat dan tidak ada yang kurang dalam
d. Hubungan/komunikasi
1) Bicara
terhadap orang, tempat dan waktu baik, pasien dapat mengenali setiap
beserta keluarganya.
3) Kehidupan keluarga
Adat istiadat yang dianut pasien adalah adat sunda, dalam pembuatan
e. Kebiasaan seksual
f. Pertahan Koping
anak yang berbakti pada orang tua dan menjadi kakak/adik buat
keluarganya.
3) Yang ingin dirubah dari kehidupan : tidak ada karna menurut pasien
Pasien yakin dan percaya sama Allah SWT dan selalu berdo’a akan
sholat 5 waktu karena pasien dalam masa nifas. Pasien mengikuti nilai-
✓ Hematokrit : 36 % ✓ Hematokrit : 30 %
3.1.11. Pengobatan
1. IVFD RL : 20 tetes/menit
5. Metronidazole Inj
seperti disayat-sayat
Nadi : 92 x/menit
Suhu : 37 C0
Pernafasan : 22 x/ menit
kurang Gangguan
15
terbangun
4 jam menurun
Nadi : 92 x/ menit
Suhu : 37 C0
Pernafasan : 22 x/ menit
Data Objektif :
-Tanda-Tanda Vital :
TD : 100/80 mmHg
Nadi : 92 x/ menit
Suhu : 37 C0
Pernafasan : 22 x/ menit
diharapkan tingkat nyeri menurun 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
- Tekanan darah membaik 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
meredakan nyeri
- Edukasi :
- Kolaborasi :
Tidur (D.055) keperawatan selama 3x24 jam - Identifikasi pola aktifitas dan tidur
membaik dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi makanan dan minuman yang mengganggu tidur
menurun - Terapeutik
menurun - Edukasi
menganggu tidur
lainnya
diharapkan tingkat infeksi menurun 1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
- Demam menurun 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
- Edukasi
- Kolaborasi
Catatan Perkembangan
Nama
Hari/Tgl Dx Jam Implementasi Evaluasi
Perawat
Selasa 1 07.00 Melakukan identifikasi lokasi, karakteristik, S : Pasien mengatakan nyeri pada luka
21-12-21 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri post operasi, nyeri dirasakan ngilu
Melakukan identifikasi respon nyeri non verbal timbul, nyeri bertambah jika ada
Melakukan identifikasi faktor yang memperberat pergerakan lebih dan berkurang jika
7 (0-10)
Memberikan teknik tarik nafas dalam untuk
O : Pasien tampak meringis dan gelisah
mengurangi rasa nyeri
TTV : TD : 100/80 mmHg
Mengajarkan teknik tarik nafas dalam untuk
Nadi : 92 x/ menit
mengurangi rasa nyeri (Sesuai EBP)
23
2 12.00 Melakukan identifikasi pola aktifitas dan tidur S : Pasien mengatakan susah tidur dan
Melakukan identifikasi faktor pengganggu tidur kurang tidur karena nyeri pada luka
(Sesuai EBP)
24
3 07.00 Melakukan monitor tanda dan gejala infeksi lokal S : Pasien mengatakan nyeri pada luka
cairan Suhu : 37 C0
P : Lanjutkan intervensi
Rabu 1 07.00 Melakukan identifikasi lokasi, karakteristik, S : Pasien mengatakan nyeri pada luka
22-12-21 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri post operasi, nyeri dirasakan ngilu
Melakukan identifikasi respon nyeri non verbal timbul, nyeri bertambah jika ada
25
Melakukan identifikasi faktor yang memperberat pergerakan lebih dan berkurang jika
ml Pernafasan : 20 x/ menit
2 12.00 Melakukan identifikasi pola aktifitas dan tidur S : Pasien mengatakan susah tidur dan
Melakukan identifikasi faktor pengganggu tidur kurang tidur karena nyeri pada luka
Menjelaskan pentingnya tidru yang cukup Jumlah tidur pasien 2-3 jam
(Sesuai EBP)
3 07.00 Melakukan monitor tanda dan gejala infeksi lokal S : Pasien mengatakan nyeri pada luka
etika batuk
Kamis 1 14.00 Melakukan Identifikasi lokasi, karakteristik, S : Pasien mengatakan nyeri pada luka
23-12-21 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri post operasi berkurang, nyeri
Melakukan identifikasi respon nyeri non verbal nyeri hilang timbul, skala nyeri 3 (0-
TD : 120/80 mmHg
Memberikan teknik tarik nafas dalam untuk
Nadi : 95 x/ menit
mengurangi rasa nyeri
Suhu : 36 C0
Mengajarkan teknik tarik nafas dalam untuk
Pernafasan : 21 x/ menit
mengurangi rasa nyeri (Sesuai EBP)
A : Masalah teratasi
Memberikan obat metronidazole infus 500mg/100
P : Pertahankan intervensi
ml
28
2 16.00 Melakukan Identifikasi pola aktifitas dan tidur S : Pasien mengatakan susah tidur
berkurang
Menjelaskan pentingnya tidru yang cukup
Jumlah tidur pasien 5 jam
Menganjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
A : Masalah teratasi sebagian
Menganjurkan menghindari makanan/ minuman
P : Pertahankan intervensi
yang mengganggu tidur
(Sesuai EBP)
3 14.00 Melakukan Monitor tanda dan gejala infeksi lokal S : Pasien mengatakan nyeri pada luka
Jum’at 1 14.00 Melakukan identifikasi lokasi, karakteristik, S : Pasien mengatakan nyeri pada luka
24-12-21 durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri post operasi berkurang, nyeri
Melakukan identifikasi respon nyeri non verbal nyeri hilang timbul, skala nyeri 2 (0-
TD : 110/80 mmHg
Memberikan teknik tarik nafas dalam untuk
30
ml P : Pertahankan intervensi
5mg, dexamethasone 1 ml
2 16.00 Melakukan identifikasi pola aktifitas dan tidur S : Pasien mengatakan susah tidur
berkurang
Menjelaskan pentingnya tidur yang cukup
Jumlah tidur pasien 6 jam
Menganjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
A : Masalah teratasi sebagian
Menganjurkan menghindari makanan/minuman
P : Pertahankan intervensi
31
(Sesuai EBP)
3 14.00 Melakukan monitor tanda dan gejala infeksi lokal S : Pasien mengatakan nyeri pada luka
P : Pertahankan intervensi
32
sectio caesarea
Tahun 2017
Instrumen Observasi
Waktu 7 hari
Sakit Bengkulu
Tahun 2018
kontrol
33
Instrumen Observasi
Penulis Manzahri
Tahun 2017
Instrumen Observasi
2017
Waktu 14 hari
Tahun 2019
Instrumen Observasi
nilai p (0,000).
Waktu 30 hari
Tahun 2018
Instrumen Observasi
3. Terlihat antara pre test dengan post test 5.50. dan 0.00
dengan arti kata skala nyeri pre test lebih tinggi dari
Waktu 30 hari
Tahun 2021
control group
Instrumen Observation
<0.0001; r -0.766)
Waktu 1 month
36
B. PEMBAHASAN
Desember 2021 di Ruang Jade RSUD dr. Slamet Garut tahun 2021.
diagnosa Post Sectio Caesarea sesuai fase dalam tahapan mulai dari
1. Pengkajian
pengkajian karena semua pihak dapat bekerja sama yang baik dan
saling mendukung satu sama lainnya. Data yang terdapat pada tinjauan
tinjauan teori yaitu nyeri akut pada operasi sectio caesarea sama
bagian luka post sectio caesarea, nyeri dirasakan seperti tersayat sayat,
2. Diagnosa Keperawatan
7. D.0049 Konstipasi
3. Intervensi Keperawatan
namun disesuaikan dengan kasus yang ada dan lebih banyak melihat
dari kondisi pasien, sarana dan prasarana serta sumber daya dari tim
keperawatan diantaranya :
Pada teori dan kasus intervensi yang akan dilakukan sebagai berikut :
Manajemen nyeri :
Observasi :
intensitas nyeri
Terapeutik :
meredakan nyeri
Edukasi :
Kolaborasi :
Dukungan tidur
Terapeutik
Modifikasi lingkungan
Edukasi
40
menganggu tidur
lainnya
Pencegahan Infeksi
Observasi
Terapeutik
lingkungan pasien
Edukasi
Kolaborasi
41
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
evaluasi.