Menberikan informasi latar belakang kepada pegawai baru yang di butuhkan untuk
melakukan pekerjaan mereka secara memuaskan, seperti informasi tentang peraturan sekolah .1
[1]
Pengenalan merupakan kegiatan yang dilaksanakan dengan maksud untuk menperkenalkan
tenaga kerja baru dengan tenaga kerja lama, dan perkenalan merupakan suatu proses untuk
mengetahui dan mengenal tempatnya dalam totalitas hubungan pekerjaan, ruang lingkup sekolah,
dan berbagai macam kebijakan sekolah yang harus di taati oleh tenaga kerja baru.2[2]
Pengenalan adalah menperkenalkan para tenaga kependidikkan dengan peranan dan
kedudukan mereka dalam organisasi pada tenaga kenpedidikkan yang lainya 3[3]
3
g. Untuk menanamkan pengertian dan keyakinan agar tenaga kerja baru merasa seperti rumahnya
sendiri. Dan dertanam perasaan memiliki sehingga mereka dapat bekerja dengan aman, nyaman
dan penuh loyalitas.
2. Program Pengenalan dan Manfaatnya
a. Program Pengenalan
Secara resmi program pengenalan berada di bawah tanggung jawab depertemen SDM. Program
pengenalan ini dilaksanakan pada tenaga kenpedidikkan baru karena permasalahan dalam
pengenalan dapat digolongkan dalam kedua ketegori besar yaitu topik yang menarik perhatian
para pegawai baru, dan permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan khusus.
Menampilkan topik yang biasa ada dalam program pengenalan, menyangkut masalah
perusahaan dalam keuntungannya bagi tenaga kependidikkan adalah masalah umum bagi
pegawai baru yang biasanya dijelaskan oleh depertemen SDM. Permasalahan sekolah dan
keuntungan tersebut biasanya telah di tuangkan dalam sebuah buku panduan pegawai yang
mengambarkan kebijakan sekolah , aturan sekolah, keuntungan dan data lain.
Sebagai tambahan dari prestasi depertemen SDM, pengenalan dilanjutkan dengan
pegawai baru yang menberikan penjelasan tentang pekerjaan. Pada tahap ini pegawai baru di
perkenalkan dengan rekan –rekan kerjanya.hasil penelitian pada sekolah – sekolah masalah-
masalah yang diberikan dalam program pengenalan di setiap sekolah terutama pegawai baru
yang belum berpengelaman bekerja di sekolah pada umumnya meliputi:
1. Masalah sekolah
a) Sejarah sekolah
b) Visi dan misi sekolah
c) Struktur organisasi
d) Posisi sekolah saat ini
e) Fasilitas yang ada pada sekolah dan letaknya
f) Fasilitas pelayanan yang di sediakan
g) Penjelasan ringkas makanisme kerja
h) Peraturan dan kebijakan sekolah
i) Peraturan di siplin
j) Buku pedoman pegawai
k) Prosedur dan fasilitas keamanan
2. Keuntungan Pegawai
a) Waktu pembayaran kompensasi kerja
b) Perhitungan atau rinciaan kompensasi
c) Liburandan cuti
d) Hak beristirahat
e) Peluang mendapatkan dan pelatihan
f) Fasilitas asuransi untuk jaminan kesehatan
g) Program pensiunan
3. Perkenalan
a) Kepada pemimpin
b) Kepada pelatih
c) Kepada rekan kerja
d) Kepada pembibing pegawai
A. PENEMPATAN
Penempatan adalah proses kegiatan yang dilaksakan pemimpin atau kepala sekolah dalam
suatu lembaga sekolah untuk menentukan lokasi dan posisi seorang pegawai dalam
melaksanakan pekerjaannya.dan pemberiaan tugas dan pekerjaan kepada pegawai baru yang
lulus dalam seleksi untuk dilaksanakan secara continue dan wewenang serta tanggung jawab
yang melekat seperti porsi dan komposisi yaang di tetapkan serta mampu menpertanggung
jawabkan segala resiko yang mukin terjadi atas tugaas dan pekerjaan, wewenang dan tanggung
jawab tersebut.
1. Promosi
4
Promosi terjadi apabilaa seorang pegawai di pindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain
yang lebih tinggi dalam penbayaran, tanggung jawab. Umumnya di berikan penghargaan, hadiah
atas usaha dan prestasinya di masa lampau, maka akan muncul dua permasalahan.
Pertama, yaitu ketika pembuat keputusan dapat menbedakan antara pegawai yang kuat
dan lemah secara objektif. Hal ini terjadi kalau pegawai terbaik adalah anggota dari suatu grup
tertentu yang di lindungi dan penbuat keputusan adalah seorang prejudice. Pembuat keputusan
tidak seharusnyaa mengikuti prasanggka atau perasaan pribadinya untuk menpengaruhi kegiatan
promosi. Kalau kegiatan promosi di dasarkan pada kepentingan pribadi SDM sekolah akan
didominisi oleh orang-orang yang tidak berkopetan, pada akhirnya kinerja sekolah akan
menurun.
Permasalahan kedua adalah Peter Principle atau prinsip Peter, yang menyatakan bahwa
secara hierarki manusia cendrung untuk terus meningkatkan tingkaat kopentensinya. Meskipun
tidak selalu benar pripsip tersebut menyatakan bahwa baik kinerja seseorang pada bidang
tertentu belum tentu baik juga pada bidang kerja lain.
Dalam beberapa hal pada umumnya pekerja senior akan dipromosikan terlebih dahulu.
Maksud senior di sini adalah pekerja yang menpunyai masa kerja paling lama di lembaga
sekolah tersebut. Kelebihan pendekatan ini adalah adanya prinsip objektif. Pegawai akan di
promosikan di tentukan berdasarkan catatan senioritas yang ada pada sekolah.Alasan rasional
dari pendekatan ini adalah untuk menghilangkan atau mengurangi promosiyang menyimpang
memerlukan pengelolaan untuk mengembangkan senioritas pekerja karena mereka akan di
promosikan sebagaimana mestinya. Promosi sistem sonioritas biasanya di batasi pada pekerja
yang di gaji berdasarkan jam kerja.
B. PEMBERHETIAN
Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja adalah keputusan dari induvidu dan dan
sekolah. Hal ini dapat di lakukan oleh sekolah dengan atau tenaga kependidikkan. Penberhentian
kerja dapat di dorong oleh alasan disiplin, ekonomi, bisnis, atau alasan pribadi. Peranan
depertemen SDM adalah mencari cara yang terbaik untuk melakukan pemutusan ini sehingga
akibat buruk bagi induvidu dan sekolah bisa diminimalisir. Bentuk-bentuk hubungan kerja dapar
berupa absen temporer, atrisi layoff dan penghentian.
1. Meninggalkan Pekerjaan Sementara (Cuti)
Meninggalkan pekerjaan sementara atau disebut juga dengan cuti, karena tenaga kependidikkan
menbutuhkan waktu sementara untuk tidak bekerja. Alasannya mungkin kerena
kesehatan,masalah keluarga, pendidikan, rekreasi dan lain-lain.
2. Pengurangan
Pengerungan atau Atrisi adalah pengerungan normal kerena pengunduran diri, pensiun atau
kematian. Pengunduran ini dilakukan dari pihak pekerja sendiri, bukan dari sekolah. Alasan
utama atrrisi ini adalah pengunduran diri yang bersifat sukarela.
Walaupun atrrusi merupakan cara lambat untuk mengurangi tenaga kerja, cara ini paling
sedikit menimbulkan masalah. Dalam kondisi ini bagi depertemen SDM memukinkan sekolah
untuk lebih bergangtung pada atrrisi daripada layoff, karena depertemen SDM dapat
menproyesikan surplus tenaga. Namun, depertemen SDM dapat menyarankan adanya
pembekuan penerimaan sampai jumlah tenaga berkurang dengan adanya seperasi secara
sukerela. Dalam waktu yang cukup, atrrisi dalam waktu yaang cukup, atrrisi ini dapat
mengurangi suplus yang di duga tadi.
3. Pengendurun Diri Sementara
Pengunduran diri atau leyoff merupakan permintaan pengunduran dari yang di tawarkan
pemimpin kepada bawahanya kerena alasan bisnis dan ekonomis.
4. Pemecatan ( Penghentian Hubungan Kerja)
Sudah tentu, tenaga kependidikkan di berhentikan melalui pemutusan hubungan kerja. Istilah
terminasi sangat luas cakupanya dengan menyangkut pemberhentian yangbersifat tetap oleh
sekolah karena alasan. Istilah ini biasanya menpunyai kesan bahwa seorang tenaga
kependidikkan di hukum karena alasan disiplin. Apabila seseorang di berhentikan kerana alasan
bisnis atau alasan ekonomi lainya biasanya disebut layoff tetapi kadang-kadang pemimpin perlu
menberentikan bawahannya karena alasan bisnis dan tidak ada rencana untuk mengangkat
kembali, kondisi ini lebih tepat disebut terminasi dari pada layoff. 5[5]
5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengenalan adalah Menberikan informasi latar belakang kepada tenaga kependidikan baru
yang di butuhkan untuk melakukan pekerjaan mereka secara memuaskan, seperti informasi
tentang peraturan sekolah. Dan dalam pengenalan terdapat tujuan pengenalan, program
pengenalan manfaatnya,dan tindak lanjut pengenalan.
Penempatan adalah proses kegiatan yang dilaksakan pemimpin atau kepala sekolah dalam
suatu lembaga sekolah untuk menentukan lokasi dan posisi seorang tenaga kependikkan dalam
melaksanakan pekerjaannya. Dan dalam penempatan terdapat promosi, transfer, demosi, job
posting program dan masalah dalam penepatan.
Pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja adalah keputusan dari induvidu dan dan
sekolah. Hal ini dapat di lakukan oleh sekolah dengan atau tenaga kependidikkan.
B. SARAN
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini sangat banyak kekurangan, maka
dari itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca yang dapat membangun makalah
ini agar bisa menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta Barat : Permata Puri Media 2010
Komang, Mujiati, Ni Wayani, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:Graha Ilmu 2012
Ike Kusdyah Rachmawati, manaajemen sumber daya manusia,Yogyakarta:Andi 2005
Veithzal Rivai, manajemen sumber daya perusahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2009