Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR KERJA VI

JARINGAN IKAT

Tugas VI-1. Jaringan Mesenkim pada Embrio Ayam


Gambar Keterangan
Preparat: Mesenkim
Embryo Ayam
Reagen: HE
Perbesaran: 400x
a. sel stellata
b. sitoplasma sel
Tugas VI-2 Jaringan Ikat Longgar dengan Keenam Komponen Penyusunnya
Gambar Keterangan
Preparat: Epidermis Mus
musculus
Reagen: Malori Azan
Perbesaran:100x
a. pembuluh darah
b. sel lemak
c. serat kolagen
d. bulbus rambut
e. serat elastin
f. fibroblas
Tugas VI-3 Jaringan Lemak dari Preparat Sayatan Jaringan Lemak Bufo
Gambar Keterangan
Preparat: Lemak Bufo sp.
Reagen: HE
Perbesaran: 400x
a. inti sel
b. sitoplasma
c. serat retikulin
d. lobulus
Tugas VI-4 Jaringan Retikular dari Preparat Sayatan Limfonodus
Gambar Keterangan
Preparat: Limfonodus
Rattus norvegicus
Reagen: HE
Perbesaran: 400x
a. inti sel
b. sel retikulosit
c. serabut retikulin
Tugas VI-5 Jaringan Ikat Padat Bersusun Tidak Beraturan Preparat Cutis Rana
Gambar Keterangan
Preparat: Dermis Mus
dmusculus
Reagen: HE
Perbesaran: 100x
a. Pembuluh darah
b. Bulbus rambut
c. Cairan ekstasel
d. Sel fibroblas
e. Serabut kolagen

d.
Tugas VI-6 Jaringan Ikat Bersusun Beraturan dari Preparat Tendo
Gambar Keterangan
Preparat: Tendon Rattus
norvegicus
Reagen: HE
Perbesaran: 100x
a. lumen
b. serabut kolagen
c. inti sel

c.
Tugas VI-7 Perbedaan Jaringan Ikat Padat Tersusun Tidak Beraturan dan Jaringan
Ikat Tersusun Beraturan.
Jaringan Ikat Bersusun Tidak Beraturan Jaringan Ikat Bersusun Beraturan

● Tersusun dari serat-serat kolagen ● Berbentuk


yang berhimpitan secara paralel lembaran-lembaran dengan
dan sangat kuat serat-serat membentuk
● Diantara serat-serat tersebut anyaman kasar dan kuat
terdapat sel fibroblas. ● Mengandung banyak serat
● Contohnya: tendon, ligamen, dan kolagen kasar serta sedikit
aponeurosis serat elastin dan retikular
(Bakhtiar, 2011). ● Contohnya: fasia
(Bakhtiar, 2011).

Tugas VI-8
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=qMTJ05l855Q
https://www.atlm-edu.id/2019/02/pemeriksaan-hemoglobin-metode-sahli.html
Kadar Hemoglobin (Hb) Keterangan
Kadar hemoglobin adalah jumlah
K3Fe(CN)6 akan diubah menjadi
methemoglobin yang kemudian
diubah menjadi hemoglobin sianida
(HiCN) oleh KCN dengan batas
ambang berat bila Hb < 8 gr/dl,
anemia ringan jika Hb > 8– 11gr/dl
dan normal pada ibu hamil Hb > 11
gr/dl (Prawirohardjo, 2000).
Tugas VI-9
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=ncBT34tsXKI
https://www.atlm-edu.id/2019/02/pemeriksaan-hematokrit-metodemikrohematokri
t.html
Kadar Hematokrit Keterangan
1. Metode makrohematokrit
wintrobe
Darah dicentrifugasi pada
kecepatan tinggi dalam waktu
tertentu, sehingga sel-sel akan
terpisah dari plasmanya. Ruangan
yang ditempati sel darah merah
diukur dan dinyatakan sebagai
persen dari seluruh volume darah.
Pada teknik makrohematokrit,
spesimen darah yang digunakan
berasal dari darah vena yang
dimasukkan kedalam tabung
wintrobe dan diputar pada
kecepatan tertentu sehingga eritrosit
terpisah dari plasmanya secara
sempurna (Nugraha, 2015).

2. Metode mikrohematokrit
Darah dicentrifugasi pada
kecepatan tinggi dalam waktu
tertentu, sehingga sel-sel akan
terpisah dari plasmanya. Ruangan
yang ditempati sel darah merah
diukur dan dinyatakan sebagai
persen dari seluruh volume darah.
Pada teknik mikrohematokrit,
spesimen darah berasal dari darah
vena atau darah kapiler yang
dimasukkan kedalam tabung
mikrohematokrit yang memiliki
ukuran 7 cm dengan diameter
tabung 1mm. Tabung
mikrohematokrit yang berisi
spesimen darah kemudian diputar
dengan kecepatan tinggi dalam
waktu tertentu hingga eritrosit
terpisah dari plasmanya lalu diukur
dengan menggunakan skala
hematokrit. Metode mikrohematokrit
sangat efektif dan efisien karena
selain sederhana, sampel darah
yang digunakan sedikit dengan
waktu pemeriksaan lebih singkat
dibandingkan metode
makrohematokrit (Nugraha, 2015).

Tugas 6-10
Hasil Pengamatan Waktu (menit)
a. Waktu pendarahan 2 menit 30 detik
(normalnya 1-3 menit)
(Arif Mansyur, 2017).

b. Waktu pembentukan benang-benang


fibrin

6 menit
3 menit

9 menit

12 menit

c. Waktu Pembekuan darah Nilai normal masa


pembekuan darah yaitu 2-6
menit. Pemeriksaan masa
pembekuan darah ini
merupakan salah satu tes
penyaring dalam
pemeriksaan faal
hemostasis. Pemeriksaan ini
bertujuan untuk mencari
riwayat perdarahan
abnormal, mencari kelainan
yang mengganggu faal
hemostatis, riwayat
pemakaian obat serta riwayat
perdarahan dalam keluarga
(Sutedjo, 2009).
Pertanyaan:
Apa sajakah factor-faktor yang mempengaruhi proses pembekuan darah?
a. Faktor I (Fibrinogen) adalah protein globulin berukuran besar yang stabil.
fibrinogen disintesis di hati. Kadar fibrinogen dapat meningkat pada stres
hemostatik, dan juga pada stress non spesifik seperti perdangan, kehamilan
dan penyakit outoimun.
b. Faktor II (Protrombin), adalah protein stabil. Protrombin akan diubah menjadi
trombin oleh aksi enzimatik tromboplastin dari kedua jalur pembekuan
dengan dipengaruhi oleh kalsium terionisasi.
c. Tromboplastin Jaringan (faktor III) adalah istilah yang diberikan untuk setiap
substansi nonplasma yang mengandung kompleks lipoprotein jaringan.
Jaringan ini dapat berasal dari otak, paru-paru, endotel pembulu darah, hati,
plasenta atau ginjal yang merupakan jenis jaringan yang mampu
mengkonversi protrombin menjadi trombin.
d. Faktor IV (Kalsium terionisasi) diperlukan mengaktifkan protrombin dan
pembentukan fibrin. Kalsium terionisasi adalah bentuk fisiologis aktif dari
kalsium. Kekurangan kalsium tidak termasuk disfungsi koagulasi, kecuali
dalam kasus tranfusi massif.
e. Faktor V (Proasselerin) adalah protein globulin yang sangat labil, berubah
dengan cepat, sehingga faktor ini juga disebut faktor labil. protein ini
dibentuk oleh hati dan kadarnya menurun pada penyakit hati. Faktor ini
merupakan faktor plasma yang mempercepat perubahan protrombin menjadi
trombin.
f. Faktor VII (prokonvertin) atau beta-globulin disintesis di hati dan memerlukan
vitamin K dalam pembentukannya. Faktor ini berfungsi untuk aktivasi
tromboplastin jaringan dan mempercepat perubahan protrombin menjadi
thrombin.
g. Faktor X (stuart faktor) merupakan alfa-globulin disintesis di hati, faktor yang
relative stabil. Bersama dengan faktor V, faktor X bereaksi dengan ion
kalsium membentuk jalur akhir yang umum dimana produk- produk dari
kedua jalur pembekuan yang menhasilkan tromboplastin bergabung untuk
membentuk tromboplastin akhir yang mengubah protrombin menjadi
thrombin.
h. Faktor XIII diproduksi di hati maupun megakariosit. Faktor XIII bersama
dengan kalisium terionisasi menhasilkan bekuan fibrin yang stabil, sehingga
tidak larut dalam urea (Kiswardi, 2014).
DAFTAR PUSATKA

Arif Mansyur. 2017. Penuntun Praktikum Hematologi. Makassar: Fakultas


Kedokteran Universitas Hasanuddin
Bakhtiar, S., 2011. BSE Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI, Penerbit Pusat
Kurikulum dan Perbukuan Depdiknas, Jakarta.
Kiswardi, R. 2014. Hematologi dan Transfusi. Erlangga
Nugraha, Gilang. (2015). Panduan Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Dasar.
Jakarta : Trans Info Media.
Prawirohardjo, Sarwono. 2000. Ilmu Bedah Kebidanan. Edisi 1. Jakarta : Yayasan
Bina Pustaka.
Sutedjo, AY . 2009. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboratorium.
Yogyakarta : Amara Books.

Nilai Praktikum 6
Tanggal
Praktikum
Nama Asisten
Tanda Tangan
Asisten

Anda mungkin juga menyukai