Anda di halaman 1dari 72

Bab III

Struktur dan Fungsi Membran

Power Point Bahan Ajar

Biologi
Edisi Kedelapan
Neil Campbell dan Jane Reece PENERBIT ERLANGGA
PETA KONSEP

• Membran Tersusun atas : Lipid (fosfolifid – Amfipatik), Protein, Karbohidrat, dan


Kolesterol
• Protein berfungsi untuk :

1. Transport

2. Aktivitas Enzimatik

3. Transduksi Sinyal

4. Pengenalan Sel dengan Sel

5. Penghubung antar Sel

6. Penghubung dengan sitoskeleton dan MES


• Transport :

Aktif : Pompa Ion Na dan K

Pasif : Difusi (Zat) dan Osmosis (Air)


Gambaran Umum: Hidup di Tepian

• Membran plasma adalah perbatasan yang


memisahkan sel hidup dari lingkungan
sekelilingnya
• Membran plasma menunjukkan permeabilitas
selektif, memungkinkan beberapa zat untuk
menembus membran tersebut secara lebih
mudah dibandingkan zat-zat yang lain
Membran selular adalah mosaik fluid dari lipid
dan protein
• Fosfolipid adalah lipid yang paling melimpah di
sebagian besar membran plasma
• Fosfolipid adalah molekul amfipatik, yang
berarti memiliki wilayah hidrofilik dan hidrofobik
• Model mosaik fluid menyatakan bahwa
membran merupakan struktur bersifat fluid
dengan ‘mosaik’ berupa berbagai protein yang
tertanam di dalamnya
Lapisan ganda fosfolipid (irisan melintang)

Kepala AIR
hidrofilik

Ekor
hidrofobik

AIR
Fluiditas Membran

• Fosfolipid dalam membran plasma dapat


bergerak di dalam lapisan ganda
• Sebagian besar lipid dan beberapa protein
dapat bergeser kesana-kemari secara lateral
• Jarang suatu molekul melompat melintasi
membran
Fluiditas membran

Pergerakan lateral Melompat


(~107 kali per detik) (~ sekali per bulan)

(a) Pergerakan fosfolipid

Fluid Kental

Efek hidrokarbon Ekor hidrokarbon


takjenuh dengan lekukan jenuh
(b) Fluiditas membran

Kolesterol

(c) Kolesterol dalam membran sel hewan


Fluiditas membran

Pergerakan lateral Melompat


(107 kali per detik) ( sekali per bulan)

(a) Pergerakan fosfolipid


Apakah protein membran bergerak?

HASIL

Protein membran

Protein campuran
setelah 1 jam
Sel mencit
Sel manusia
Sel hibrid
• Ketika suhu menurun, membran-membran
berubah dari keadaan fluid menjadi keadaan solid
• Suhu saat membran memadat bergantung pada
tipe lipid penyusunnya
• Membran yang kaya akan asam lemak takjenuh
lebih fluid dibandingkan pada asam lemak jenuh
• Membran harus fluid agar bisa bekerja dengan
benar; membran biasanya sefluid minyak salad
Fluiditas membran

Fluid Kental

Ekor hidrokarbon Ekor hidrokarbon


takjenuh dengan lekukan jenuh
(b) Fluiditas membran
• Kolesterol steroid memiliki efek yang berbeda
terhadap fluiditas membran pada suhu yang
berbeda
• Pada suhu yang relatif lebih tinggi (seperti
37°C), kolesterol menghambat pergerakan
fosfolipid
• Pada suhu rendah, kolesterol menjaga fluiditas
dengan mencegah pengemasan rapat
fosfolipid
Fluiditas membran

Kolesterol

(c) Kolesterol dalam membran sel hewan


Ragam dan Fungsi Protein Membran

• Membran merupakan kolase dari berbagai


protein yang tertanam dalam matriks fluid
berupa lapisan ganda lipid
• Protein menentukan sebagian besar fungsi
spesifik membran
Struktur terperinci membran plasma sel hewan, dalam gambar irisan
Fig. 7-7

Serat-serat matriks
ekstraselular (MES)

Gliko- Karbohidrat
protein
Glikolipid
SISI
EKSTRASELULAR
MEMBRAN

Kolesterol

Mikrofilamen Protein
sitoskeleton periferal
Protein
integral
SISI SITOPLASMIK
MEMBRAN
• Protein periferal atau protein tepi terikat ke
permukaan membran
• Protein integral menembus inti hidrofobik

• Protein integral yang membentang ke kedua


sisi membran disebut protein transmembran
• Wilayah hidrofobik protein integral terdiri atas
satu atau lebih rangkaian asam-asam amino
nonpolar, biasanya mengumpar menjadi heliks
alfa
Struktur protein transmembran

SISI
N-terminus EKSTRASELULAR

C-terminus
SISI
Helix  SITOPLASMIK
• Enam fungsi utama protein membran:
– Transpor
– Aktivitas enzimatik
– Transduksi sinyal
– Pengenalan sel-dengan-sel
– Penghubung antarsel
– Pelekatan ke sitoskeleton dan matriks
ekstraselular (MES)
Beberapa fungsi protein membran

Molekul persinyalan

Enzim Reseptor

ATP
Transduksi sinyal
(a) Transpor (b) Aktivitas (c) Transduksi sinyal
enzimatik

Gliko-
protein

(d) Pengenalan sel- (e) Penghubung (f) Pelekatan ke


dengan-sel antarsel sitoskeleton dan
matriks ekstraselular
(MES)
Beberapa fungsi protein membran

Molekul persinyalan

Enzim Reseptor

ATP
Transduksi sinyal
(a) Transpor (b) Aktivitas (c) Transduksi sinyal
enzimatik
Beberapa fungsi protein membran

Gliko-
protein

(d) Pengenalan sel- (e) Penghubung (f) Pelekatan ke


dengan-sel antarsel sitoskeleton dan
matrik ekstraselular
(MES)
Peran Karbohidrat Membran dalam Pengenalan Sel-
dengan-Sel

• Sel mengenali sel lain dengan cara berikatan


dengan molekul permukaan, seringkali
karbohidrat, pada membran plasma
• Karbohidrat membran berikatan kovalen
dengan lipid (membentuk glikolipid) atau lebih
umum dengan protein (membentuk
glikoprotein)
• Karbohidrat pada sisi ekstraselular membran
plasma bervariasi antarspesies, antarindividu,
dan bahkan antartipe sel pada satu individu
Sintesis dan Orientasi Sisi Membran

• Membran memiliki sisi dalam dan sisi luar yang


beda
• Susunan asimetris protein, lipid, dan
karbohidrat yang berkait dalam membran
plasma ditentukan ketika membran dibangun
oleh RE dan aparatus golgi
Sintesis komponen membran dan orientasinya pada membran yang dihasilkan

RE
1

Glikoprotein
transmembran

Protein
sekresi

Glikolipid

Aparatus 2
golgi

Vesikel

3
Membran plasma:
Sisi sitoplasmik
4
Sisi ekstraselular
Glikoprotein
Protein yang transmembran
disekresikan

Glikolipid membran
Struktur membran menghasilkan permeabilitas
selektif
• Sel harus menukar materi-materi dengan
lingkungannya, suatu proses yang dikontrol
oleh membran plasma
• Membran plasma bersifat permeabel selektif,
mengatur lalu-lintas molekul sel
Permeabilitas Lapisan Ganda Lipid

• Molekul hidrofobik (nonpolar), seperti


hidrokarbon, dapat larut dalam lapisan ganda
lipid dan melewati membran dengan cepat
• Molekul polar, seperti gula, tidak dapat
melewati membran dengan mudah
Protein Transpor

• Protein transpor memungkinkan lewatnya zat-


zat hidrofilik melewati membran
• Beberapa protein transpor, yang disebut
protein saluran (channel protein), memiliki
saluran hidrofilik yang dapat digunakan oleh
molekul atau ion tertentu sebagai terowongan
• Protein saluran yang disebut akuaporin
memudahkan lalu-lalang air
• Protein transpor lain, yang disebut protein
pembawa (carrier protein), memegang molekul
yang dilewatkannya dan berubah bentuk untuk
mengirim molekul tersebut melintasi membran
• Protein transpor bersifat spesifik bagi zat yang
dipindahkan
Transpor pasif adalah difusi zat melintasi
membran tanpa mengeluarkan energi

• Difusi adalah kecenderungan molekul untuk


menyebar secara merata menuju ruang yang
tersedia
• Meskipun setiap molekul bergerak secara acak,
namun difusi populasi suatu molekul dapat
menunjukkan perpindahan netto ke satu arah
• Pada keseimbangan dinamik, molekul yang sama
banyak akan melintasi membran dalam dua arah
Difusi zat terlarut melintasi membran
Molekul pewarna Membran (irisan melintang)

AIR

Difusi netto Difusi netto Kesetimbangan

(a) Difusi satu zat terlarut

Difusi netto Difusi netto Kesetimbangan

Difusi netto Difusi netto Kesetimbangan

(b) Difusi dua zat terlarut


Difusi zat terlarut melintasi membran

Molekul pewarna Membran (irisan melintang)

AIR

Difusi netto Difusi netto Kesetimbangan

(a) Difusi satu zat terlarut


• Zat-zat akan berdifusi menuruni gradien
konsentrasi, perbedaan konsentrasi suatu zat
dari satu area ke area lain
• Tidak ada kerja yang harus dilakukan untuk
memindahkan zat menuruni gradien konsentrasi
• Difusi zat melintasi membran biologis disebut
transpor pasif karena sel tidak harus
mengeluarkan energi agar hal ini terjadi.
Difusi zat terlarut melintasi membran

Difusi netto Difusi netto Kesetimbangan

Difusi netto Difusi netto Kesetimbangan

(b) Difusi dua zat terlarut


Efek Osmosis terhadap Keseimbangan Air

• Osmosis adalah difusi air melintasi membran


permeabel selektif
• Air berdifusi melintasi membran dari wilayah
dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah ke
wilayah dengan konsentrasi zat terlarut lebih
tinggi
Osmosis
Konsentrasi zat Konsentrasi gula
terlarut (gula) yang Konsentrasi gula
lebih rendah yang lebih tinggi yang sama

H2O

Membran
permeabel
selektif

Osmosis
Keseimbangan Air pada Sel Tak Berdinding

• Tonisitas adalah kemampuan larutan untuk menyebabkan


sel memperoleh atau kehilangan air
• Larutan isotonik: Konsentrasi zat terlarut dalam larutan
sama dengan konsentrasi zat terlarut di dalam sel; tidak
ada pergerakan netto air melintasi membran plasma
• Larutan hipertonik: Konsentrasi zat terlarut dalam larutan
lebih tinggi dibandingkan konsentrasi zat terlarut di dalam
sel; sel kehilangan air
• Larutan hipotonik: Konsentrasi zat terlarut dalam larutan
lebih rendah dibandingkan konsentrasi zat terlarut di dalam
sel; sel memperoleh air
Keseimbangan air pada sel hidup

Larutan hipotonik Larutan isotonik Larutan hipertonik

H2O H2O H2O H2O

(a) Sel
hewan

Lisis Normal Mengerut

H2O H2O H2O H2O

(b) Sel
tumbuhan

Turgid (normal) Lembek Plasmolisis


• Lingkungan hipertonik atau hipotonik menciptakan
masalah osmotik untuk organisme
• Osmoregulasi, kontrol keseimbangan air,
merupakan adaptasi yang penting untuk
kehidupan dalam lingkungan hipertonik atau
hipotonik
• Protista Paramecium, yang hipertonik terhadap
lingkungan air kolam, memiliki vakuola kontraktil
yang bertindak sebagai pompa
Vakuola kontraktil Paramecium: adaptasi evolusioner untuk osmoregulasi
50 µm
Vakuola yang sedang terisi

(a) Vakuola kontraktil terisi cairan yang masuk dari sistem


kanal yang memancar ke seluruh sitoplasma.
Vakuola yang berkontraksi

(b) Ketika penuh, vakuola dan kanal-kanal berkontraksi,


mengeluarkan cairan dari dalam sel.
Keseimbangan Air pada Sel Berdinding

• Dinding sel membantu mempertahankan


keseimbangan air
• Sel tumbuhan dalam larutan hipotonik
menggembung sampai dinding melawan
pengambilan air lebih lanjut; saat itu sel
bersifat turgid (amat kaku)
• Jika sel tumbuhan dan sekelilingnya bersifat
isotonik, tidak ada pergerakan netto air ke
dalam sel; sel menjadi lembek (flaccid), dan
tumbuhan menjadi layu
• Dalam lingkungan hipertonik, sel tumbuhan
kehilangan air; akhirnya, membran terlepas
dari dinding, suatu efek mematikan yang
disebut plasmolisis
Difusi Terfasilitasi: Transpor Pasif yang Dibantu
Protein
• Dalam difusi terfasilitasi, protein transpor
mempercepat pergerakan pasif molekul melintasi
membran plasma
• Protein saluran menyediakan koridor yang
memungkinkan molekul atau ion spesifik melintasi
membran
• Protein saluran meliputi
– Akuaporin, untuk memfasilitasi difusi air
– Saluran ion (ion channel), di antaranya berfungsi
sebagai saluran bergerbang (gated channel) yang
membuka atau menutup sebagai respons terhadap
rangsangan
Dua tipe protein transpor yang melaksanakan difusi terfasilitasi

CAIRAN
EKSTRASELULAR

Protein saluran Zat terlarut


SITOPLASMA

(a) Protein saluran

Protein pembawa Zat terlarut

(b) Protein pembawa


• Protein pembawa mengalami sedikit
perubahan bentuk yang mentranslokasikan
situs pengikatan-zat terlarut melintasi membran
• Beberapa penyakit disebabkan oleh malfungsi
dalam sistem transpor spesifik, contohnya
sistinuria (penyakit ginjal)
Transpor aktif menggunakan energi untuk
menggerakkan zat terlarut melawan gradiennya

• Difusi terfasilitasi dianggap sebagai transpor


pasif karena zat terlarut bergerak menuruni
gradien konsentrasinya
• Namun, beberapa protein transpor dapat
menggerakkan zat terlarut melawan gradien
konsentrasinya
Kebutuhan Energi dalam Transpor Aktif

• Transpor aktif menggerakkan zat-zat


melawan gradien konsentrasinya
• Transpor aktif membutuhkan energi, biasanya
dalam bentuk ATP
• Transpor aktif dilakukan oleh protein spesifik
yang tertanam dalam membran
• Transpor aktif memungkinkan sel
mempertahankan gradien konsentrasinya yang
berbeda dari konsentrasi di sekelilingnya
• Pompa natrium-kalium (sodium-potassium
pump) adalah salah satu sistem transpor aktif
Pompa natrium-kalium: contoh spesifik transpor aktif

CAIRAN [Na+] tinggi


EKSTRASELULAR [K+] rendah

Na+

Na+

[Na+] rendah
Na+
SITOPLASMA [K+] tinggi

1 Na pada sitoplasma berikatan


+

dengan pompa natrium-kalium


Pompa natrium-kalium: contoh spesifik transpor aktif

Na+

Na+

Na+

ATP
P
ADP
2 Pengikatan Na+ merangsang
fosforilasi oleh ATP
Pompa natrium-kalium: contoh spesifik transpor aktif

Na+
Na+

Na+

3 Fosforilasi menyebabkan
protein berubah bentuk. Na+
terlepas keluar.
Pompa natrium-kalium: contoh spesifik transpor aktif

K+

K+

P
P
4 K+ berikatan ke sisi
ekstraselular dan memicu
pelepasan gugus fosfat.
Pompa natrium-kalium: contoh spesifik transpor aktif

K+

K+

5 Hilangnya fosfat
mengembalikan bentuk
awal protein.
Pompa natrium-kalium: contoh spesifik transpor aktif

K+

K+

6 K+ dilepaskan dan
siklus berulang.
Pompa natrium-kalium: contoh spesifik transpor aktif

CAIRAN
[Na+] tinggi Na+
EKSTRASELULAR Na+
[K+] rendah

Na+ Na+ Na+

Na+ Na+

Na+

[Na+] rendah ATP


Na+ P
[K+] tinggi P
SITOPLASMA ADP
1 2 3

K+

K+

+
K+
K
K+

P
K+ P
6 5 4
Tinjauan ulang: transpor pasif dan aktif

Transpor pasif Transpor aktif

AT
Difusi Difusi terfasilitasi P
Bagaimana Pompa Ion Mempertahankan
Potensial Membran
• Potensial membran adalah perbedaan voltase
di kedua sisi membran
• Voltase dihasilkan akibat perbedaan distribusi
ion positif dan negatif
• Dua gaya kombinasi, secara kolektif disebut
gradien elektrokimiawi , menggerakkan difusi
ion melintasi membran:
– Gaya kimiawi (gradien konsentrasi ion)
– Gaya listrik (efek potensial membran terhadap
pergerakan ion)
• Pompa elektrogenik adalah protein transpor
yang membangkitkan voltase di kedua sisi
membran
• Pompa natrium-kalium merupakan pompa
elektrogenik utama pada sel hewan
• Pompa elektrogenik utama pada tumbuhan,
fungi, dan bakteria adalah pompa proton
Pompa elektrogenik

– CAIRAN
+
EKSTRASELULAR
ATP – + H+

H+
Pompa proton
H+

– + H+
H+
– +
SITOPLASMA
H+
– +
Kotranspor: Transpor Serentak oleh Protein
Membran
• Kotranspor terjadi ketika transpor aktif zat
terlarut secara tidak langsung menggerakkan
transpor zat terlarut lain
• Tumbuhan umumnya menggunakan gradien
ion hidrogen yang dibangkitkan oleh pompa
proton untuk menggerakkan transpor aktif
nutrien ke dalam sel
Kotranspor: transpor aktif yang didorong oleh gradien konsentrasi

– +
ATP H+
H+
– +
Pompa proton H+
H+

– +
H+ – H+
+
H+ Difusi H+
Kotransporter
sukrosa-H+
H+

Sukrosa – +

– + Sukrosa
Transpor massal melintasi membran plasma
terjadi melalui eksositosis dan endositosis
• Molekul kecil dan air memasuki atau
meninggalkan sel melalui lapisan ganda lipid
atau oleh protein transpor
• Molekul besar, seperti polisakarida dan protein,
melintasi membran secara massal melalui
vesikel
• Transpor massal membutuhkan energi
Eksositosis

• Pada eksositosis, vesikel transpor bermigrasi


ke membran plasma, lalu saling menyatu, dan
vesikel melepaskan kandungannya
• Banyak sel sekresi menggunakan eksositosis
untuk mengekspor produk
Endositosis

• Pada endositosis, sel mengambil makromolekul dengan


cara membentuk vesikel dari membran plasma
• Endositosis adalah kebalikan dari eksositosis, dan
melibatkan protein-protein berbeda
• Ada tiga tipe endositosis:
– Fagositosis (‘pemakanan selular/cellular eating’)
– Pinositosis (‘peminuman selular/cellular drinking’)
– Endositosis diperantarai-reseptor (receptor-mediated
endocytosis)
• Dalam fagositosis, sel menelan partikel dalam
suatu vakuola
• Vakuola kemudian berfusi dengan lisosom
untuk mencerna partikel
Endositosis dalam sel hewan
FAGOSITOSIS
CAIRAN SITOPLASMA 1 µm
EKSTRASELULAR
Pseudopodium
Pseudopodia
amoeba

“Makanan”
atau partikel Bakteri
lain
Vakuola
makanan Vakuola makanan
Amoeba menelan bakteri melalui
fagositosis (TEM)

PINOSITOSIS

0,5 µm
Membran
plasma Pembentukan vesikel
pinositosis (anak
panah) dalam sel yang
melapisi pembuluh
darah kecil (TEM)

Vesikel

ENDOSITOSIS DIPERANTARAI-RESEPTOR
Protein selaput
Reseptor Vesikel
berselaput

Ceruk
berselaput
Ligan

Ceruk berselaput dan


Protein vesikel berselaput
selaput terbentuk selama
endositosis diperantarai-
reseptor (TEM)

Membran
plasma
0,25 µm
Endositosis dalam sel hewan — fagositosis

FAGOSITOSIS
CAIRAN SITOPLASMA 1 µm
EKSTRASELULAR
Pseudopodium
Pseudopodium
amoeba

“Makanan”
atau partikel Bakteria
lain Vakuola
makanan Vakuola
makanan
Amoeba menelan bakteri melalui
fagositosis (TEM)
• Dalam pinositosis, molekul-molekul diambil
ketika cairan ekstraselular ‘diteguk’ ke dalam
vesikel-vesikel kecil
Endositosis dalam sel hewan — pinositosis

PINOSITOSIS

0,5 µm
Membran
plasma Pembentukan vesikel
pinositosis (anak
panah) dalam sel yang
melapisi pembuluh
darah kecil (TEM)

Vesikel
• Dalam endositosis diperantarai-reseptor
(receptor-mediated endocytosis), pengikatan
ligan ke reseptor memicu pembentukan vesikel
• Ligan adalah molekul apa pun yang berikatan
secara spesifik dengan situs reseptor molekul
lain
Endositosis dalam sel hewan — endositosis diperantarai-reseptor
ENDOSITOSIS DIPERANTARAI-RESEPTOR

Protein selaput
Reseptor Vesikel
berselaput

Ceruk
berselaput
Ligan

Ceruk berselaput dan


Protein vesikel berselaput
selaput terbentuk selama
endositosis
diperantarai-reseptor
(TEM)

Membran
plasma
0,25 µm

Anda mungkin juga menyukai