Disusun Oleh :
Dea Dickyta Wais A. Q. W (30101607632)
Intan Faridatul Himah (30101507472)
Laslananda Rizkinata (30101700095)
Naufal Hilmi (30101607705)
Yustisya Ineke Febyan (30101607761)
Pembimbing:
dr. Dian Novitasari, Sp. FM
Dea Dickyta Wais A.Q.W, Intan Faridatul Himah, Laslananda Rizkinata, Naufal
Hilmil, Yustisya Ineke F.
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung
ABSTRAK
Estimasi usia yang akurat memiliki peran penting dalam upaya identifikasi
individu yang tidak dikenal terutama pada kasus-kasus forensik, baik pada individu
yang masih hidup maupun sudah meninggal. Tulang belakang segmen lumbal
merupakan tulang yang tidak banyak diteliti dalam penentuan usia, namun tulang
tersebut sering ditemukan pada saat pemeriksaan identifikasi dilakukan. Identifikasi
sisa-sisa kerangka merupakan tantangan bagi kedokteran forensik terutama dalam kasus
dengan fragmentasi parah dan sisa-sisa manusia. Penentuan perkiraan usia mengurangi
kemungkinan kecocokan korban dalam eksplorasi forensik dan memberikan bukti yang
berguna dalam identifikasi individu. Perkiraan usia sangat penting dalam antropologi
dan kedokteran forensik. Tulisan ini dirancang untuk menyediakan database yang besar
dan akurat tentang ukuran tubuh vertebral, yang berfokus pada perubahan terkait usia di
sepanjang tulang belakang lumbal.
A. Latar Belakang
Identifikasi adalah penentuan dan pemastian identitas orang yang hidup maupun
mati berdasarkan ciri khas yang terdapat pada orang tersebut. Identifikasi merupakan
tantangan bagi kedokteran forensik terutama dalam kasus dengan fragmentasi parah dan
sisa-sisa manusia. Penentuan perkiraan usia mengurangi kemungkinan kecocokan
korban dalam eksplorasi forensik dan memberikan bukti yang berguna dalam
identifikasi individu.
Estimasi usia dari sisa-sisa kerangka merupakan langkah penting dalam
identifikasi biologis forensik. Identifikasi biologis adalah proses penyaringan yang
penting untuk memberikan informasi dan membuktikan identitas, karena mempersempit
estimasi rentang usia dalam estimasi usia sangat penting. Ini dapat menghemat waktu
dan merupakan faktor kunci dalam kasus yang melibatkan kecelakaan atau
pembunuhan. Untuk perkiraan usia kematian dari sisa-sisa kerangka, metode dapat
dikategorikan menjadi dua kelompok utama: sub-dewasa dan dewasa. Perkiraan usia
dewasa sebagian besar bergantung pada proses degeneratif tulang. Berbagai bagian
rangka dapat digunakan sebagai indikator usia dewasa. Ini termasuk: jahitan kranial
tengkorak, keausan gigi, ujung sternal tulang rusuk pertama, dan tulang rusuk keempat,
simfisis pubis dan permukaan auricular panggul, dan histomorfometri tulang kortikal.
Tulang belakang segmen lumbal merupakan tulang yang tidak banyak diteliti dalam
penentuan usia, namun tulang tersebut sering ditemukan pada saat pemeriksaan
identifikasi dilakukan.
Vertebra adalah struktur yang sangat penting dalam forensik dan arkeologi.
Mereka sering menjadi satu-satunya tulang yang masih hidup dari situs arkeologi, dan
karena pentingnya mereka sebagai organ penahan beban dalam tubuh manusia, vertebra
sering memberikan banyak informasi tentang kehidupan individu atau kondisi populasi.
Vertebra dapat memberikan informasi tentang diet, bawaan anomali, penyakit
degeneratif dan infeksi, trauma, dan keganasan. Database dimensi vertebral dan
intervertebral yang ada saat ini tidak lengkap dan terbatas baik dalam akurasi, populasi
penelitian atau parameter yang direkam. Penyatuan pusat vertebral atau epifisis "cincin"
terjadi selama masa remaja dan dewasa awal, memberikan informasi usia yang berharga
saat kematian. Proses degeneratif merupakan faktor penting dalam sebagian besar
metode yang dikembangkan untuk memperkirakan usia dewasa.
Sebuah penelitian oleh Midori Albert, dkk mengenai “Estimasi Usia
Menggunakan Thoracic dan Union Epiphyseal Ring Dua Vertebral Lumbar Pertama”
menyajikan sistem untuk memperkirakan usia berdasarkan waktu dan pola penyatuan
cincin tulang belakang. Data dari 57 individu yang diketahui berusia 14-27 tahun
digunakan untuk menetapkan rentang usia untuk berbagai pola penyatuan pada wanita
dan pria. Rentang usia wanita lebih terdefinisi dengan baik dengan pola penyatuan yang
lebih sedikit daripada rentang usia pria. Rentang usia tersebut disertai dengan deskripsi
tahapan penyatuan yang diamati yang membantu dalam menerapkan metode ini. Sebuah
tes kesalahan antar pengamat dalam menilai tahapan penyatuan menunjukkan
konsistensi yang kuat di antara tiga pengamat (r =0,91–0,97). Memperkirakan usia
dengan mengamati semua tahapan yang didokumentasikan menghasilkan akurasi 78%,
88%, dan 100% menggunakan data vertebra saja. Penelitian ini mendorong penggunaan
metode ini secara berkelanjutan, bersama dengan indikator usia lainnya.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sithee dkk, fokus perhatian adalah pada
osteofit vertebral. Pembentukan osteofit pada kolom vertebra terjadi dan meningkat
seiring bertambahnya usia, dan perkembangan osteofit vertebral telah terbukti menjadi
indikator umum usia. Banyak penelitian telah dilakukan untuk memperkirakan usia
orang dewasa, dan beberapa metode dapat diterapkan dengan menggunakan berbagai
bagian kerangka manusia. Perubahan morfologi kunci yang termasuk dalam penelitian
ini adalah yang melibatkan sutura kranial, simfisis pubis, permukaan aurikularis, dan
ujung sternal iga pertama dan keempat. Namun, dalam situasi nyata beberapa tulang
yang ditemukan hampir tidak utuh, meskipun beberapa peneliti melaporkan bahwa
dalam banyak kasus tulang belakang ditemukan bertahan bahkan jika anggota badan
dan tengkorak telah dihancurkan oleh pembakaran yang intens atau oleh hewan.
Kehadiran dan perkembangan osteofit vertebral juga dapat digunakan sebagai metode
penentuan usia, tetapi keandalan temuan masih diragukan dan perlu studi tambahan.
Penelitian yang dilakukan oleh April K. Smith mengatakan bahwa dimensi
vertebra lumbalis dapat digunakan untuk memprediksi usia individu. Berbagai teknik
statistik digunakan untuk menganalisis beberapa dimensi vertebra lumbalis. Pola
penuaan pada elemen lumbal berbeda antara pria dan betina, dan betina menunjukkan
kompresi elemen L3, yang mungkin terkait dengan tulang belakang terjepit.
Tulisan ini, seperti yang dinyatakan sebelumnya, akan fokus pada penentuan
perkiraan usia dari vertebra, khususnya vertebra lumbalis. Daerah lumbal sangat
menarik karena vertebra ini menopang lebih banyak berat daripada elemen servikal dan
torakal.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara memperkirakan usia berdasarkan vertebra lumbal?
C. Tujuan
Untuk mengetahui cara memperkirakan usia berdasarkan vertebra lumbal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Usia
Usia kronologis adalah usia yang dihitung berdasarkan tanggal kelahiran
sampai sekarang. Usia kronologis biasa didokumentasikan dalam bentuk akta
kelahiran, rekam medis, kartu identitas, dan sebagainya. Penentuan usia berguna
di bidang odontologi forensik dan kedokteran forensik untuk mengidentifikasi
usia saat kematian seseorang yang belum diketahui identitasnya. Kriteria yang
harus ada pada suatu sistem atau organ untuk bisa menjadi indikator umur yang
ideal antara lain adalah sistem atau organ tersebut harus berkembang dalam
kurun waktu yang panjang, tahapannya dapat dikenali dan/atau dapat diukur
sehingga dapat ditetapkan baik pada individu hidup maupun yang telah
meninggal, tahapan tersebut harus terjadi melampaui kurun waktu yang singkat,
harus stabil, tidak dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan ras, dan dapat
senantiasa digunakan pada manusia dengan baik.