Paper Sistem Kardiovaskuler Revisi
Paper Sistem Kardiovaskuler Revisi
DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2021
A. Konsep Dasar Lanjut Usia (Lansia)
1. Definisi lanjut usia (lansia)
Glascock dan Feinman (1981); Stanley and Beare (2007 dalam Azizah
2011), menganalisis kriteria lanjut usia dari 57 negara di dunia dan menemukan
bahwa kriteria lansia yang paling umum adalah gabungan antara usia kronologis
dengan perubahan dalam peran sosial, dan diikuti oleh perubahan status
fungsional seseorang. Proses menua merupakan suatu hal yang fisiologis, yang
akan dialami oleh setiap orang. Batasan orang dikatakan lanjut usia berdasarkan
UU No 13 tahun 1998 adalah 60 tahun. Dari beberapa definisi dapat disimpulkan
bahwa lansia adalah gabungan antara usia kronologis dengan perubahan dalam
peran sosial, dan diikuti oleh perubahan status fungsional seseorang, serta ditandai
ciri fisik seperti rambut beruban, kerutan kulit dan hilangnya gigi.
2. Klasifikasi Lansia
a) Berusia lebih dari 60 tahun (sesuai dengan pasal 1 ayat (2) UU No. 13 tentang
Kesehatan)
b) Kebutuhan dan masalah yang bervariasi dari rentang sehat sampai sakit, dari
kebutuhan biopsikososial sampe spiritual, serta dari kondisi adaptif hingga
kondisi maladaptif.
c) Lingkungan tempat tinggal yang berfariasiProses Penuaan Pada Lansia.
Gangguan lipid (lipid disorders) juga menjadi salah satu faktor yang dapat
memengaruhi sistemkardiovaskular pada lansia (Tabloski, 2014).Gangguan lipid
adalah kelainan metabolisme lipoprotein, termasuk kadar HDL yangrendah.
Kolesterol HDL lebih rendah dari 40 mg/dL pada pria atau sama dengan atau
lebihrendah dari 50 mg/dL pada wanita. Sedangkan faktor sindrom metabolik
mengacu padakondisi klinis seperti gangguan lipid, hipertensi, dan resistensi
insulin yang meningkatkanrisiko terkena penyakit kardiovaskular atau diabetes
tipe 2 (Tabloski, 2014). Sindrommetabolik adalah kondisi yang ditandai dengan
tekanan darah, trigliserida serum puasa, danglukosa serum yang meningkat.
Selanjutnya adalah faktor psikososial meliputi stres,kecemasan, depresi, isolasi
sosial, dukungan sosial yang buruk, dan karakteristikkepribadian. Faktor
psikososial dapat memengaruhi beban kerja sistem kardiovaskular juga.
Faktor keturunan dan faktor sosial-ekonomi juga mempunyai peran
penting dalam hal ini(Touhy & Jett, 2014).Keturunan memainkan peran penting
dalam risiko berkembangnya penyakitkardiovaskular. Faktor yang lain yang tidak
bisa diubah juga dapat memengaruhi seperti usia,ras, jenis kelamin, dan faktor
keturunan (Touhy & Jett, 2014). Usia yang semakin lanjut pastiakan membawa
efek yang lebih buruk lagi jika tubuh tidak bisa melakukan adaptasi yang baik.
Menurut penelitian pun orang Afrika lebih mudah terkena penyakit
kardiovaskulardaripada orang Amerika, hal ini terjadi karena kemampuan
menyerap natrium pada orangAfrika lebih tinggi hal ini dapat menyebabkan risiko
terjadinya hipertensi yang lebih tinggi juga. Dan perempuan lah yang cenderung
terkena hipertensi lebih banyak daripada laki-laki pada saat usia lanjut atau lansia.
Ini disebabkan karena perbedaan hormon tertentu dan pengaruh lingkungan
(Touhy & Jett, 2014
b) Gagal Jantung
a. Kelainan mekanisme:
1. Peningkatan beban tekanan
2. Sentral ( stenosis aorta )
3. Perifer ( hipertensi sitemik )
4. Peningkatan beban volume (regurgitasi katup, peningkatan
beban awal)
5. Obstruksi terhadap ventrikel (stenosis mitralis atau trikupidalis)
6. Tamponadepericardium
7. Restruksi endokardium atau miokardium
8. Aneurismaventrikel
9. Dis-sinergiventrikel
b. Kelainan miokardium
1. Primer
Kardiomiopati
Miokarditis
Kelainan metabolik
Toksisitas ( alcohol, kobalt )
Preskardia
2. Kelainan dis-dinamik sekunder ( skunder terhadap kelainan
mekanis )
Kekurangan O2
Kelainan metabolik
Inflamasi
Penyakitsistemik
Penyakit paru obstruksi menahun ( PPOM )
3. Berubahnya irama jantung atau urutan konduksi
Henti jantung
Fibrilasi
Tachycardia atau bradicardia yang berat
Asim kronis listrik, gangguan konduksi (Saiful,
Hidayat. 2011)
Pemeriksaan Penunjang
denyut jantung
3. Episode trombolitik
Terapeutik
1. Posisikan pasien semi-Fowler
dengan kaki kebawah atau posisi
nyaman
2. Berikan diet jantung yang sesuai
3. Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stres, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan beraktifitas fisik sesuai
toleransi
2. Anjurkan beraktivitas fisik secara
bertahap
(D.0077) Nyeri (L.08066) Setelah dilakukan (I.08238) Manajemen Nyeri
Akut tindakan
b.d gejala keperawatan, Mengidentifikasi dan mengelola
penyakit diharapkan tujuan pengalaman sensorik atau
dan kriteria hasil emosional yang berkaitan dengan
sebagai berikut: kerusakan jaringan atau fungsional
dengan onset mendadak atau lambat
Tingkat Nyeri dan berintensitas ringan hingga
menurun berat dan konstan.
a. Kemampuan
meneruskan Tindakan:
aktifitas meningkat Observasi
b. Keluhan nyeri 1. Identifikasi lokasi,
menurun karakteristik nyeri, durasi,
c. Meringis menurun frekuensi, intensitas nyeri
d. Frekuensi nadi 2. Identifikasi skala nyeri
membaik 3. Identifikasi faktor yang
e. Tekanan darah memperberat memperingan nyeri
membaik dan
Terapeutik
1. Berikan terapi non
farmakologis
mengurangi rasa nyeri (misal:
hipnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, aroma terapi, terapi
pijat, kompres hangat/dingin)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (misal: suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Edukasi
1. Jelaskan strategi meredakan
nyerei
2. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
(D.0056) (L.0507) Setelah dilakukan Manajemen Energi (I.05178)
Intoleransi tindakan Mengidentifikasikan dan mengelola
aktivitas b.d keperawatan, penggunaan energi untuk mengatasi
kelemahan diharapkan tujuan atau mencegah kelelahan
dan kriteria hasil Tindakan:
sebagai berikut: Observasi
1. Monitor kelelahan fisik dan
Toleransi Aktivitas emosional
meningkat 2. Monitor pola dan jam tidur
a. Frekuensi nadi 3. Monitor lokasi dan
meningkat ketidaknyamanan selama
b. Kemudahan dalam melakukan aktivitas
melakukan aktivitas
sehari Terapeutik
hari meningkat 1. Sediakan lingkungan yang
c. Kekuatan tubuh nyaman dan rendah 42 stimulus
bagian (misal: cahaya, suara, kunjungan)
atas dan bawah 2. Lakukan latihan rentang gerak
meningkat pasif atau aktif.
3. Berikan aktifitas distraksi yang
menenangkan
d. Keluhan lelah Edukasi
menurun 1. Anjurkan tirah baring
e. Perasaan lelah 2. Anjurkan melakukan aktifitas
menurun secara bertahap
f. Warna kulit
membaik
g. Tekanan darah Kolaborasi
membaik 1. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
8. Asuhan Keperawatan (SDKI, SLKI dan SIKI PPNI 2016) Gagal Jantung
SUMBER :
American Hearth Associations (2017). 2017 ACC/AHA/HFSA focused update of the 2013
ACCF/AHA guidelines for the management of heart failure. (C. W. Yancy,
Performer)
American Heart Association. (2017).Guideline for the prevention, detection, evaluation,
andmanagement of high blood pressure in adults.Diakses dari
http://hyper.ahajournals.org
Bolton, E., & Rajkumar, C. (2011). The ageing cardiovascular system. Reviews in Clinical
Gerontology 109. http://doi.org/10.1017/S0959259810000389Cardiol, J. G. (2016,
Februari).
Hearth failure in the elderly. Journal of Geriatric Cardiology,13(2), 115-117.
doi:10.11909/j.issn.1671-5411.2016.02.009Deborah, F., & Patricia, K. (2015).
Cardiac Assessment. Journal of Home Healthcare Now. Vol.33 (9) p 466-472James
P.A., Oparil S., Carter B.L., Cushman W.C., Dennison-Himmelfarb C., Handler J., et
al.(2014).
Evidence-based guideline for the management of high blood pressure in adults:Report from
the panel members appointed to the eighth Joint National Committee (JNC 8).JAMA.
2014; 311 (5): 507-20. doi:10.1001/jama.2013.284427.Kementerian Kesehatan RI.
(2014).
Info DATIN: Pusat data dan informasi kementerian kesehatan RI, Hipertensi.Jakarta: Pusat
Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.Lewis, M. C. (2015).