Oleh :
Amalia Chairunnisa
NIM: 71 2019 058
Pembimbing
dr. H. Gunawan Tohir, Sp.B., MM.
1
tangan dan kaki seperti panu yang mati rada ataupun penebalan kulit
berwarna merah yang mati rasa. Pasien juga tidak merokok.
1 hari SMRS, pasien berobat ke puskesmas mengeluh luka pada
jari kaki kanan semakin melebar dan pasien menjadi sulit berjalan. Pasien
baru mengetahui bahwa Ia menderita kencing manis dan pada saat diperiksa
gula darahnya mencapai 400 mg/dl. Pasien diberikan obat DM sedangkan
luka pasien hanya dibersihkan dan kemudian dibuat rujukan ke Poli Bedah
RSUD Palembang BARI.
2
Keadaan Spesifik
Kepala:
a. Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera kuning (-/-), refleks cahaya
(+/+), pupil isokor kanan kiri, oedem palpebral (-/-),
eksoftalmus (-/-)
b. Hidung : napas cuping hidung (-), epistaksis (-)
c. Telinga : tidak ada kelainan
d. Mulut : bibir kering (-), sianosis (-)
e. Leher : tidak terlihat benjolan, vena jugularis datar (tidak
distansi),
trakea di tengah, pembesaran KGB (-/-), massa (-), JVP 5-
2 cmH2O
Thoraks :
a. Bentuk : datar, barrel chest (-), simetris saat statis dan dinamis.
b. Kulit : pucat (-), ikterik (-), dan spider nevi (-)
1. Paru
Pemeriksaan ANTERIOR POSTERIOR
3
c. Tidak teraba masa - Tidak teraba masa
2. Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : Ictus kordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi
a. Batas kanan : ICS IV, linea sternalis dextra
b. Batas kiri : ICS V, midklavikularis sinistra
c. Batas atas : ICS II, línea parasternalis sinistra
Auskultasi
a. Suara dasar : S1-S2 reguler, irama teratur, frekuensi 84x/menit
b. Suara tambahan : murmur (-), gallop (-)
Abdomen:
a. Inspeksi : Datar, venektasi (-), scar (-), distensi abdomen (-), caput
medusae (-), jejas (-)
4
b. Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-), nyeri tekan CVA (-), nyeri tekan
supra pubis (-). Ballotement (-), nyeri tekan McBurney (-) Hepar
dan Lien: tidak teraba
c. Perkusi : timpani di semua kuadran abdomen, Shifting dullness (-)
undulasi (-)
d. Auskultasi: bising usus (+) normal, metallic sound (-)
Ekstremitas
- Superior : sianosis (-), pucat (-), deformitas (-), akral hangat, edema
(-), CRT <2detik
- Inferior : sianosis (-), pucat (-), deformitas (-), akral hangat, edema
(-), CRT <2detik
Status Lokalis
Regio Pedis Dextra
a. Inspeksi : Pada regio dorsum pedis dextra terdapat nekrotik pada
digiti I, II dan III, nyeri (-). Tampak ulkus pada dorsum pedis sekitar jaringan
nekrotik, dengan tepi ulkus meninggi, dinding ulkus bergaung, warna kulit
sekitar ulkus kemerahan, bengkak (+), bentuk tidak teratur, bau busuk (+), isi
ulkus berupa jaringan granulasi, pus (+) dan darah (-),
5
1.4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah Rutin ( 27 Desember 2021)
Hematologi
Hematologi Lengkap Hasil Nilai normal
Hemoglobin 12.6 g/dL 12.0-14.0
Leukosit 16.500 /mm3 5.000 – 10.000
Eritrosit 4.6 juta/uL 3.6-5.8
Trombosit 320 ribu/mm3 150-450
Hematokrit 41 % 35-47
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0 % 0.1-1
Eosinofil 1 % 1-6
Batang 2 % 3-5
Segmen 57 % 40-70
Limfosit 36 % 30-45
Monosit 7 % 2-10
Urin Rutin
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Epitel Negatif Negatif
Eritrosit 0 0-1/lpb
Protein Negatif Negatif
Sedimen Negatif Negatif
6
Silinder Negatif Negatif
Leukosit 5 0-5/lpb
Glukosa +++ Negatif
Kimia Klinik
GDS 421 mg/dl <200 mg/dl
GDP 299 mg/dl 70-110 mg/dl
G2PP 243 mg/dl <140 mg/dl
HbA1C 13,7% <6%
1.7. Penatalaksanaan
a. Non-Farmakologi
1. Tirah baring
2. Edukasi mengenai penyakit DM bahwa penyakit yang diderita tidak
dapat disembuhkan tetapi bisa dikontrol agar pasien tetap taat minum
obat.
3. Kontrol kadar gula darah dengan diet DM, dan atau obat anti
hiperglikemia
4. Edukasi mengenai perawatan luka kaki diabetik
b. Farmakologis
- IVFD NaCl 0,9% gtt 20x/m
- Inj. Ceftriaxone 2x1gr
7
- Inf. Ketorolac 3x30mg
- Inj. Levemir 1x12 IU
- Inj Novorapid 3x1
c. Operatif
- Pro amputasi
1.8. Komplikasi
Gangren diabetikum :
a. Sindrom kompartemen
b. Sepsis
c. Osteomielitis
DM
Makrovaskular:
a. Coronary artery disease
b. Cerebro vascular disease
c. Peripheral artery disease
Mikrovaskular:
a. Retinopati DM
b. Nefropati DM
1.10 Prognosis
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad bonam