OLEH :
NIM : B1D221012
KELAS : 21A
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum BIOKIMIA dengan judul “ Uji Penyabunan Minyak“ Yang
disusun oleh :
NIM : B1D221049
KELAS : 21 B
( 0907058902 ) ( B1D221044 )
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang cenderung tidak larut dalam air dan
pelarut polar lainnya, tetapi dapat larut dalam pelarut oraganik seperti toluen atau eter. Lipid
terutama terdiri atas karbon, hidrogen dan oksigen namun bias juga cenderung unsur unsur
lain (Freid, dkk ,2006:28).
Inti lipid terutama terdiri dari triasligserol dan eter kolesterol serta dikelilingi oleh
satu lapisan permukaan molekul kolesterol dan fosfolipid amfipatik (Murray K Robert,
dkk,2017:265).
Lipid plasma terdiri dari triasilgliscerol 16% fosfolid 30% kolesterol 14% dan eter
kolesterol dan tak terterifikasi ( asam lemak bebas, FFA )4%. Fraksi yang terakhir ini asam
lemak bebas (FFA) secara metabolik adalah lipid plasma yang paling aktif (Murray K Robert,
dkk, 2017:267).
Oleh karena itu , kami melakukan praktikum uji lipid untuk lebih mengetahui tentang
identifikasi lipid dalam pelarut tertentu dengan menggunakan beberapa percobaan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui cara mnegidentifikasi terjadinya hidrolisis minyak oleh alkali
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lipid merupakan molekul yang tidak larut dalam air (non polar) tetapi larut dalam
pelarut yang agak polar atau non polar, misalnya kloroform. Fungsi utama yang dijalankan
oleh lipid pada semua jenis sel berakar dan kemampuannya membentuk membrane yang
berbentuk seperti lembaran ( Stansfied, dkk. 2006, Hal:19).
Lipid adalah sekumpulan senyawa dalam tubuh yang memiliki ciri ciri yang serupa
dengan malam gemuk atau minyak lipid merupakan ester asam lemak yang tersebar luas di
alam dalam bentuk nabati maupun hewani. Kegunaan lipid sebagai pelindung seluler lipid
karena merupakan bagian integral dari membrane sel dan lipid sebagai pelindung aseluler
karena lipid merupakan pelindung organisme dalam bentuk jaringan integrumen
(Susanti,dkk. 2011, Hal:1).
Lipid berfungsi untuk menstabilkan kesatuan fisik membran plasma sehingga dapat
menjadi penghalang yag efektif bagi lalu lintas materi hidrofilik misalnya air dan ion ion.
Dua lapis fosfolipid yang menyusun membran plasma merupakan tempat melekatnya protein
dan akan membantu proses fusi vesikel maupun endositosis (Aryulina,dkk.2006, Hal:8)
Minyak dan lemak keduanya digolongkan sebagai lipid , zat dari asal nabati dan
hewani yang banyak ditemukan dalam membentuk utama ketiga makronutrien setelah
metabolism, misalnya mereka bertindak sebagai bahan peyimpanan pada hewan , sel
tumbuhan dan mikroba dan juga bertanggung jawab atas struktur membrane sel dan
melindungi tubuh terhadap dingin dan lingkungan lainnya. Salah satu peran fisiologis bahwa
mereka adalah prekursor senyawa seperti hormone yaitu dilakukan terutama oleh asam lemah
tak jenuh ganda (Akpinar,2014).
Komponen dasar lemak adalah asam lemak dan gliserol yang diperoleh dari hasil
hidrolisis lemak, minyak maupun senyawa lipid lainnya. Asam lemak pembentuk lemak
dapat dibedahkan berdasarkan jumlah atom C (karbon), ada atau tidaknya ikatan rangkap,
jumlah ikatan rangkap serta letak ikatan rangkap. Berdasarkan struktur kimianya, asam lemak
dibedakan menjadi asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap
disebut sebagai asam lemak tidak jenuh (Sartika Dewi Ayu Ratu, 2008).
Lemak dan minyak adalah senyawa lipida yang paling banyak di alam. Perbedaan
antara keduanya adalah perbedaan konsistensi atau sifat fisik pada suhu kamar yaitu lemak
berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair (Sartika Dewi Ayu Ratu, 2008).
Lemak dan minyak dapat terhidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Proses
hidrolisis yang disenggaja biasanya dilakukan dengan penambahan basa kuat, seperti NaOH
atau KOH, dengan pemanasan menghasilkan gliserol dan sabun. Proses hidrolisis minyak
oleh alkali tersebut disebut dengan reaksi penyabunan atau saponifikasi ( Yazid dan Lisda,
2016).
Faktor penentu kualitas minyak, terdiri dari angka asam, angka penyabunan, angka
peroksida dan angka ester ( Dyah, 2020).
METODE PERCOBAAN
A. Prinsip Percobaan
Lemak dan minyak dapat terhidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Proses
hidrolisis yang disenggaja biasanya dilakukan dengan penambahan basa kuat, seperti NaOH
atau KOH, dengan pemanasan menghasilkan gliserol dan sabun. Proses hidrolisis minyak
oleh alkali tersebut disebut dengan reaksi penyabunan atau saponifikasi.
ALAT
Pipet tetes
Rak tabung
Pipet ukur
Tabung reaksi
BAHAN
Minyak baru
Minyak jelantah
Larutan deterjen
Sabun cair
Larutan CaCl2 5%
Larutan MgSO4
Pb Asetat
D. Prosedur Kerja
1. Pra Analitik
Larutan Na2CO3 0, 5 %
Larutan CaCl2 5 %
Larutan PbSO4 5 %
Larutan MgSO4 5 %
Larutan Protein 2 %
Larutan Deterjen
Larutan Empedu
2. Analitik
Setelah sampel diuji dilakukan proses dokumentasi serta catat hasil reaksi
yang telah diamati.
Tabung reaksi, pipet tetes dan alat lainnya dibersihkan serta dikeringkan
terlebih dahulu sebelum di simpan pada tempatnya.
BAB IV
A. Hasil Percobaan
1. Tabel Pengamatan
B. Pembahasan
Dari hasil percobaan yang telah dilakuan dapat kita ketahu bahwa larutan sabun jika
direaksikan dengan larutan CaCl2, larutan MgSO4, dan larutan Pb Asetat tidak mempunyai
endapan dan berwarna putih sedangkan larutan deterjen jika direaksikan dengan larutan
CaCl2, larutan MgSO4 dan larutan Pb Asetat akan mempunyai endapan dan berwarna putih.
BAB V
KESIMPULAN
Kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan adalah kita dapat mengetahui
dan memahami bahwa Lemak dan minyak dapat terhidrolisis menjadi asam lemak dan
gliserol. Proses hidrolisis yang disenggaja biasanya dilakukan dengan penambahan basa kuat,
seperti NaOH atau KOH, dengan pemanasan menghasilkan gliserol dan sabun. Proses
hidrolisis minyak oleh alkali tersebut disebut dengan reaksi penyabunan atau saponifikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Akpinar, vol 3, 2014. The Bloc Hemistry Of Lipid Accumulation. Ingris. IJCA
Fried H. George dan Hademenos George, 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta.Erlangga.
Sartika Dewi A.R, Vol 2 , 2008. Pengaruh Asam Lemah Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam
Lemak Trans Terhadapa Kesehatan ,Depok. Universitas Indonesia.
Susilo, Agus, Rosyidi, Djalal, Firman, Jaya, dan Aprilyany, Mulia. 2019. Dasar Teknologi
Hasil Ternak. UB Press.Malang
Stansfield Willian dan Collome Jaine, 2006. Biologi Molekuler dan Sel, Jakarta Erlangga
Susanti Wulan, dkk, 2011. KelaRUTAN Lipid serta Pengaruh Emolgator Terhadap
KelarutanLipid.Jakarta, Universitas Islam.
Yazid Estien dan Nursanti Usda, 2014. Biokimia Praktikum Analisis Kesehatan Jakarta.
EGC