Anda di halaman 1dari 23

III.

PUPUK
Definisi PUPUK:
Adalah bahan yang diberikan/ ditambahkan ke dalam tanah
dengan maksud untuk memperbaiki kesuburan tanah.

Pupuk (dalam arti luas) : suatu bahan yg digunakan untuk


mengubah sifat fisik, kimia, atau biologi tanah sehingga
menjadi lebih baik bagi pertumbuhan tanaman.
Pupuk (dalam arti khusus): suatu bahan yang mengandung
satu atau lebih hara tanaman.

Kekurangan unsur hara tanaman dpt ditentukan/ dievaluasi


shg dpt diperbaiki.
Penentuan kekurangan unsur hara tanaman dilakukan melalui
penilaian KESUBURAN TANAH.
Untuk menentukan nilai kesuburan
tanah ada 4 cara yaitu:
1. Secara VISUAL
Yaitu dgn melihat gejala kekurangan
Kelemahan: gejala yg sama dpt diperlihatkan kekurangan lebih dari 1
unsur hara.
2. Melihat HASIS ANALISIS TANAH
Kelemahan: tidak memperlihatkan availability
3. ANALISIS TANAMAN
Kurang unsur hara pertumbuhan terhambat.
4. Secara BIOLOGIS

Cara yg baik dilakukan bbrp cara (kombinasi) dgn senantiasa


memperlihatkan kelemahan masing-masing.
KLASIFIKASI PUPUK
1) Berdasarkan terjadinya pupuk
a. Pupuk alam; pupuk yg terdapat di alam atau dibuat
dengan bahan alam tanpa proses yg berarti.
Misal:
– Pupuk kandang : campuran kotoran hewan/ternak dan
urine
– Guano
– Pupuk hijau: pupuk yg berasal dari sisa tanaman
– Pupuk batuan fosfat
b. Pupuk buatan: pupuk yg dibuat di pabrik dg jenis dan
kadar unsur haranya sengaja ditambahkan dalam pupuk
tsb dalam jumlah tertentu. Misal : urea, TSP, KCl
2. Berdasarkan hara yg dikandungnya
a. Pupuk N : Pupuk yg mengandung hara N

1) Urea : CO (NH2 ) 2
• mengandung 45 % - 46 % N
• Berbentuk Kristal putih
• Higroskopik
• Reaksi fisiologis agak masam
• Diubah dalam tanah menjadi ammonium dengan bantuan enzim urease

2) ZA (zwavelzure amoniak, ammonium sulfat) (NH4 ) 2 SO4


• 21 % N
• Berbentuk kristal putih
• Tidak higroskopis
• Reaksi fisiologis masam, dapat memasamkan tanah
• Mudah larut dalam air dan cepat bekerjanya.
b. Pupuk P : pupuk yg mengandung hara P 2 O5
1) DSP (double superphosphate), Ca(H2 PO4 )2
• Bubuk kasar, abu-abu
• Larut dalam air
• Kadar P 2 O 5 36 – 38 %
• Bekerja perlahan-lahan shg dianjurkan pemupukan sebelum tanam.

2) TSP (Triple Superphosphate), Ca(H 2 PO4 )3


• Kadar P2 O 5 46 – 48 %
• Butir-butir kecil berwarna abu-abu
• Sifat-sifat lain seperti DSP

3) SP-36
• Kadar P2 O 5 36 %
• Terkenal di Indonesia mulai awal tahun 2000-an karena TSP di
pasaran berkurang.
c. Pupuk K : Pupuk yg mengandung hara K2O
1) KCl (Kalium chlorida) (KCl)
– Kadar K2O 52 – 55 %
– Reaksi fisiologis asam lemah
– Agak Higroskopis
– Berupa serbuk atau butiran merah muda
3. Berdasarkan senyawanya
a. Pupuk organik, yakni pupuk yang berupa
senyawa organik. Kebanyakan pupuk alam
tergolong pupuk organik contohnya pupuk
kandang, kompos, dan guano. Pupuk alam
yang tidak termasuk pupuk organik adalah
pupuk yang berasal dari batuan.
b. Pupuk anorganik atau mineral, yakni pupuk
dari senyawa anorganik. Hampir semua
pupuk buatan tergolong pupuk anorganik.
4. Berdasarkan Jumlah Hara yang
Dikandungnya
a. Pupuk Tunggal : Pupuk yang hanya
mengandung satu hara tanaman
– Urea N
– TSP P
b. Pupuk majemuk : Pupuk yg mengandung 2
atau lebih hara tanaman
– NPK
CARA PEMUPUKAN
1) Broadcasting : Pupuk disebarkan atau ditabur secara merata di atas permukaan tanah.
– Dapat dilakukan setelah atau sebelum pengolahan tanah
– Untuk pupuk yg sangat murah
2) Side Band Placement : menempatkan pupuk di samping tanaman (pemupukan jalur)
– Untuk tanaman yg ditanam berjalur
– Untuk Pupuk yg agak mahal
3) Hill Placement : Menempatkan pupuk di dekat tanaman
– Untuk pupuk yg agak mahal
– Supaya lebih efisien
4) Plow Sole Placement : Pupuk langsung diletakkan di belakang bajak pada saat pengolahan
lahan
5) Top Dressed atau Side Dressed
– Pemberian pupuk pada saat tanaman tumbuh di atas permukaan tanah
6) Top Dressed : Menyebarkan pupuk di atas tanaman
7) Side Dressed : Menyebarkan pupuk di samping atau di sisi barisan Tanaman
8) Foliar Spray :
– Disemprotkan ke daun
– Untuk pupuk mahal
– Untuk tanaman yg mempunyai nilai ekonomi tinggi
PEMBUATAN PUPUK KOMERSIL
Urea (45, 0, 0) Grade

Kandungan N kandungan P2O5 kandungan


K2O

UREA mengandung 45 % Nitrogen dalam 100 kg


urea terdapat 45 kg N
TSP (0, 45, 0)
TSP mengandung 45 % P2O5 dalam 100 kg TSP
terdapat 45 kg P2O5
KCl (0, 0, 60)
KCl mengandung 60 % K2O dalam 100 kg KCl
terdapat 60 kg K2O

• CuSO4 mengandung 50 % Cu
Membuat Pupuk komersil (NPK) dari
campuran urea, TSP, KCl
Misal kita akan membuat pupuk X dengan
grade (20, 10, 5) dan 30 ppm Cu
Berarti: 100 kg pupuk X mengandung 20 kg N,
10 kg P2O5, 5 kg K2O dan 3 gram Cu
Rumus:
Kebutuhan bahan pupuk N =
• N pada grade/ kandungan N pada bahan
pupuk N x banyak pupuk X yg dibuat
Jadi untuk membuat 100 kg pupuk X dengan grade
(20,10,5) memerlukan:
1) Urea 20 x 100 kg = 44,4 kg
45

2) TSP 10 x 100 kg = 22,2 kg


45

3) KCl 5 x 100 kg = 8,4 kg


60

CuSO4
30 x 10-6 x 100 kg = 60 x 10-4 kg = 6 x 10-3 kg = 6 gram
50 %
Jumlah 44,4 kg + 22,2 kg + 8,4 kg + 6 g = 75,006 kg

Tambahkan Filler = 100 – 75,006 kg = 24,994 kg


Syarat Filler :
1. Tidak mengandung hara
2. Tidak voluminous
3. Tekstur relative sama dengan bahan pupuk
4. Tidak bereaksi dengan bahan pupuk
5. Tidak Higroskopik
6. Tidak beracun bagi tanaman
7. Murah, mudah didapat

Contoh Filler : Pasir putih

Anda mungkin juga menyukai