Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena berkat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ilmiah yang
berjudul "PENGARUH KEBERSIHAN KELAS TERHADAP KONSENTRASI
BELAJAR SISWA KELAS XII IPS 5 SMA NEGERI 1 BANTARUJEG".
Penulis menyusun karya tulis ini dengan tujuan untuk memenuhi salah satu
tugas dari guru mata pelajaran Bahasa dan sastra Indonesia. Dalam penyusunan
karya tulis ini penulis banyak mengalami tantangan dan hambatan. Akan tetapi,
karena berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penyusunan
karya tulis ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak H.Toto Warsito, S.Ag., M.Ag., selaku kepala SMAN 1 Bantarujeg,
2. Ibu Resi Atriawati, S.Pd. selaku guru B.indonesia yang memberikan
bimbingan pembuatan karya tulis ilmiah ini;
3. Bapak Darohkim, D.pd., M.M.Pd. Selaku wali kelas XII IPS 5;
4. Orang tua yang telah banyak memberikan doa sehingga karya tulis ini dapat
diselesaikan dengan lancar, dan
5. Teman-teman yang telah memberikan dorongan dan bantuan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa pembuata karya tulis ini masih jauh dari
kesempurnaan.. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun, guna perbaikan pada masa yang akan datang.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat, terutama bagi pembaca
dan semua pihak yang berkepentingan dengan karya tulis ini.

Bantarujeg, Maret 2022


Penulis,

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR..................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................
BAB II KAJIAN TEORITIS......................................................................................
2.1 Pengertian Kebersihan....................................................................................
2.2 Konsentrasi Belajar.........................................................................................
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................
3.1 Kondisi Kebersihan Kelas SMA Negeri 1 Bantarujeg...................................
3.2 Peran Siswa Dalam Menjaga Kebersihan Kelas.............................................
3.3 Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa.................
BAB IV PENUTUP......................................................................................................
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................
4.2 Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN..........................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang sering
kita dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan dimanapun
kita berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena dalam tubuh
yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Demikian juga dengan lingkungan yang
ada di kelas kita, kelas yang kita tempati belajar.
Lingkungan belajar yang efektif adalah lingkungan belajar yang
produktif, di mana sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun
untuk membantu pelajar untuk meningkatkan produktifitas belajar mereka
sehingga proses belajar mengajar tercapai sesuai dengan yang diinginkan. Hal
ini dapat digambarkan dengan kemudahan para pelajar dalam berfikir,
berkreasi dan mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih
dan sangat mendukung timbulnya ketertiban dan kenyamanan pada saat
proses belajar mengajar berlangsung, berbeda halnya dengan lingkungan
belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan
membosankan sehingga tidak muncul rasa semangat yang dengan sendirinya
dapat mempengaruhi minat belajar siswa. Dengan kata lain lingkungan yang
bersih merupakan salah satu faktor timbulnya minat bagi seorang pelajar
untuk mengembangkan segala potensi yang ada dalam dirinya.
Kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Konsentrasi dari otak tidak terlepas dari lingkungan. Jika lingkungan bersih,
maka dapat meningkatkan konsentrasi kerja otak sehingga konsentrasi
berfikir lebih luas. Begitu juga sebaliknya, jika lingkungan kotor maka dapat
menurunkan konsentrasi kerja otak sehingga konsentrasi berfikir akan
menurun.

1
1.2 Rumusan Masalah
Adapaun rumusan masalah yang akan di bahas yaitu:
1. Bagaimana kondisi kebersihan kelas SMA Negeri 1 Bantarujeg?
2. Bagaimanakah peran serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas?
3. Bagaimana pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar
siswa?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penelitian yaitu:
1. Untuk mengetahui kondisi kebersihan kelas SMA Negeri 1 Bantarujeg.
2. Untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas.
3. Untuk mengetahui pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar
siswa.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang pengaruh
kondisi kebersihan kelas di sekolah terhadap konsentrasi belajar siswa dan
membuka wawasan pembaca tentang keadaan kelas yang baik, yang dapat
mempengaruhi konsentrasi belajar siswa.

2
BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Kebersihan


Kebersihan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah
perihal (keadaan) bersih, kesucian, kemurnian, ketulenan, atau keadaan yang
menurut kepercayaan, keyakinan, akal atau pengetahuan manusia
dianggaptidak mengandung noda atau kotoran. Setelah Louis Pasteur
menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh mikroba,
kebersihan juga dapat memiliki arti bebas dari virus, bakteri, dan bahan kimia
berbahaya. Kebersihan merupakan syarat untuk terwujudnya lingkungan yang
sehat dan nyaman.

2.2 Konsentrasi Belajar


1. Pengertian Konsentrasi
Maulana (2011:239) menjelaskan bahwa “konsentrasi merupakan
pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal”.
2. Pengertian Belajar
Sagala (2011:37) menyatakan bahwa belajar adalah “suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau
pengalaman tertentu”. Sementara itu, Suyono dan Hariyanto (2011:9)
menyatakan bahwa “Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki
perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian”. Berdasarkan pengertian
di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah
laku individu sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
3. Pengertian Konsentrasi Belajar
Daud (2010) menjelaskan bahwa konsentrasi belajar adalah
pemusatan perhatian dalam proses perubahan tingkah laku yang
dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap

3
sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat
dalam berbagai bidang studi.
4. Ciri-Ciri Konsentrasi Belajar.
Engkoswara (2012) menjelaskan klasifikasi perilaku belajar yang
dapat digunakan untuk mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat
berkonsentrasi adalah sebagai berikut:
a. Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah
pengetahuan, informasi, dan masalah kecakapan intelektual. Pada
perilaku kognitif ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat
ditengarai dengan:
1) Kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan,
2) Komprehensif dalam penafsiran informasi,
3) Mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh,
4) Mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang
diperoleh.
b. Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi. Pada
perilaku ini, siswa yang memiliki konsentrasi belajar dapat ditengarai:
1) Adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu,
2) Respon, yaitu keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan,
3) Mengemukakan suatu pandangan atau keputusan sebagai integrasi
dari suatu keyakinan, ide dan sikap seseorang.
c. Perilaku psikomotor. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki
konsentrasi belajar dapat ditengarai:
1) Adanya gerakan anggota badan yang tepat atau sesuai dengan
petunjuk guru,
2) Komunikasi non verbal seperti ekspresi muka dan gerakan-
gerakan yang penuh arti.
d. Perilaku berbahasa. Pada perilaku ini, siswa yang memiliki
konsentrasi belajar dapat ditengarai adanya aktivitas berbahasa yang
terkoordinasi dengan baik dan benar.

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kondisi Kebersihan Kelas SMA Negeri 1 Bantarujeg


Menurut hasil penelitian yang telah penulis lakukan, dapat diketahui
bahwa kondisi kebersihan di kelas XII IPS 5 SMA Negeri 1 Bantarujeg,
masih kurang bersih, karena kebersihannya itu hanya ditemukan pada pagi
hari saja dan setelah memasuki siang hari kondisinya menjadi kotor kembali
dan masih banyak ditemukan sampah-sampah, coretan-coretan yang
menempel di meja dan bangku, ini diakibatkan karena kurangnya kesadaran
siswa mengenai akan pentingnya kebersihan.

3.2 Peran Siswa Dalam Menjaga Kebersihan Kelas


Agar kelas terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga
kebersihan kelas dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain
itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya
pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang
berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak mencorat-
coret tembok dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran, dengan
begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-
coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi. Siswa dan siswi juga diharapkan
menyediakan alat alat kebersihan, seperti sapu, kemoceng, dan lain-lain.
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga
kebersihan kelas adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk
menjaga kebersihan kelasnya agar kelas tetap dalam keadaan bersih dan
nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.

5
3.3 Pengaruh Kebersihan Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui bahwa pengaruh
kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa, kebanyakan siswa tidak
dapat berkonsentrasi belajar jika ruangan kelas yang ditempatinya itu kotor.
Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas
bersih, indah dan tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam
proses pembelajaran akan tercapai, selain itu konsentrasi pun bisa lebih fokus,
dengan begitu sistem kerja otak akan semakin meningkat. Tetapi sebaliknya,
jika lingkungan sekolah terutama kelas terlihat kotor dan kumuh, pelajaran
atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal
ini disebabkan karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak
nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa bosan atau
mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa
bisa meningkatkan konsentrasi belajarnya.

6
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan
bahwa kelas yang kotor sangat mengganggu konsentrasi belajar siswa. Dan
sebaliknya jika kelas itu bersih maka konsentrasi belajar siswa akan menjadi
nyaman dan fokus.

4.2 Saran
Kelas yang bersih dapat mendukung kerja otak untuk berkonsentrasi.
Maka dari itu, warga kelas harus dapat mempertahankan kebersihan kelas.
Kebersihan kelas hanya dapat terwujud jika seluruh warga kelas dapat bekerja
sama untuk menjaga kebersihan kelas. Menjalankan tugas piket menjadi salah
satu cara untuk menjaga kebersihan kelas. Alat - alat kebersihan kelas pun
harus dilengkapi agar siswa dapat lebih bersemangat dalam menjalankan
tugas piketnya. Saling mengingatkan bagi teman yang membuang sampah
sembarangan di kelas juga harus diterapkan, agar tidak menjadi kebiasaan.

7
DAFTAR PUSTAKA

(http://herdica.wordpress.com/2010/05/18/kebersihan-keimanan/ [Senin, 14-03-


2022, 19.00 WIB])
Maulana (2011:239) (http://layanan-guru.blogspot.com/2013/01/teori-konsentrasi-
belajar.html?m=1 [Rabu, 16-03-2022, 12.00 WIB])
Sagala (2011:37) (http://layanan-guru.blogspot.com/2013/01/teori-konsentrasi-
belajar. html?m=1 [Rabu, 16-03-2022, 12.00 WIB])
Suyono dan Hariyanto (2011:9) (http://layanan-guru.blogspot.com/2013/01/teori-
konsentrasi-belajar. html?m=1 [Rabu, 16-03-2022, 12.00 WIB])
Daud (2010) (http://layanan-guru.blogspot.com/2013/01/teori-konsentrasi-belajar.
html?m=1 [Rabu, 16-03-2022, 12.00 WIB])
Engkoswara (2012) (http://layanan-guru.blogspot.com/2013/01/teori-konsentrasi-
belajar. html?m=1 [Rabu, 16-03-2022, 12.00 WIB])

8
LAMPIRAN-LAMPIRAN

9
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

10

Anda mungkin juga menyukai