Anda di halaman 1dari 4

Press release

PAPAN NAMA MUHAMMADIYAH HARUS DIPASANG KEMBALI,


MUHAMMADIYAH LAPOR PIDANA PENGRUSAKAN DI POLDA JATIM

Sehubungan dengan peritiwa pengrusakan dalam bentuk pemotongan Papan


Nama milik Persyarikatan Muhammadiyah diatas tanah wakaf
Muhammadiyah oleh sekelompok orang, dan diduga mendapatkan pembiaran
oleh pihak-pihak terkait, pada hari Jum’at tanggal 25 Februari 2022,
bertempat di Dusun Krajan Desa Tempo Kecamatan Cluring Kabupaten
Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.

Perbuatan mana telah mengakibatkan kegaduhan dan terganggunya


ketertiban umum di tengah-tengah masyarakat dan warga Muhammadiyah,
maka bersama ini kami Team Advokat Dan Penasehat Hukum Lembaga
Hukum Dan HAM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur
menyampaikan Secara Resmi Hak Jawab dan Press Release sebagai
berikut:

1. Persyarikatan Muhammadiyah dengan identitasnya sebagai gerakan


Islam dan Da’wah amar Ma’ruf Nahi munkar, berasaskan Islam,
bersumber kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, dengan tujuan menegakkan
dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.

Dengan identitas dan tujuan tersebut, Muhammadiyah kemudian


mendirikan berbagai amal usaha dalam bidang pendidikan, ekonomi,
sosial, kesehatan dan dakwah ditengah masyarakat sebagai wujud dari
Badan Hukum, identitas dan tujuan Persyarikatan Muhammadiyah, serta
bagian dari hak konstitusional Muhammadiyah yang dijamin oleh
konstitusi sehingga wajib mendapatkan perlindungan hukum dari
negara.

2. Atas dasar itu pula, maka berdiri berbagai bangunan kegiatan Dakwah,
seperti Masjid dan Lembaga Pendidikan PAUD diatas tanah wakaf yang
dimiliki dan dikelola oleh Muhammadiyah sejak tahun 1970 lalu, terletak
di Desa Tampo Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa
Timur.

1
3. Sejarah perwakafan tanah yang dimiliki dan dikelola
Muhammadiyah sejak tahun 1970 lalu adalah sebagai berikut :

- Sebelum tahun 1946 KH. Yasin (wakif) telah mewakafkan tanahnya


terletak di Dusun Telogosaru (sekarang Dusun Krajan) Desa Tampo,
Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi, seluas 2.500 M2 kepada
menantunya bernama H. Bakri ( nadzir ) atau penerima wakaf yang
merupakan tokoh Muhammadiyah.

- H. Bakri (Nadzir), kemudian mendirikan masjid sederhana di atas tanah


wakaf tersebut yang kemudian hari masyarakat sekitar mengenalnya
sebagai masjid Mbah Kyai Bakri atau Masjid Muhammadiyah.

- Pada Tahun 1970-an, H. Bakri (nadzir) dan beberapa kader


Muhammadiyah, mendirikan Sekolah Dasar, yang dikenal dengan nama
SD Muhammadiyah 4 Tampo, akan tetapi kemudian pada pertengahan
tahun 1980, Sekolah Dasar tersebut tidak aktif, lalu pengelolaannya
dipindahkan ke Kecamatan Cluring.

- Pada Tahun 1980 -1990, Gedung bekas SD tersebut dimanfaatkan untuk


Pendidikan Guru Agama (PGA), tetapi sekitar 8 (delapan) tahun
kemudian ditutup karena alasan kebijakan pemerintah saat itu.

- Sejak didirikan masjid dan lembaga pendidikan diatas tanah wakaf milik
Muhammadiyah, tidak pernah terjadi masalah dengan masyarakat
sekitar, bahkan masyarakat banyak yang memanfaatkannya untuk
tempat ibadah dan kegiatan pendidikan mereka.

- Kemudian pada tahun 1992, H.Bakri (Nadzir) menyerahkan penuh


pengelolaan tanah wakaf tersebut kepada Ir. Ahmad Djamil ( menantu
H.Bakri) sebagai Nadzir pengganti, sekaligus Pimpinan Ranting
Muhammadiyah dalam kedudukan Nadzir sebagai Ketua Ranting
Muhammadiyah.

2
- Dokumen penyerahan dapat dibuktikan melalui surat kuasa dalam
lembaran bersegel tertanggal 12 Maret 1992 / 7 Ramadhon 1412 H,
yang isi-nya untuk memberikan kuasa penuh dalam mengelola dan
menyelamatkan tanah wakaf.

- Atas dasar itulah maka diterbitkan Akta Ikrar Wakaf Pengganti yang
dikeluarkan oleh KUA Kec. Cluring tertanggal 15 Juli 1992.

- Dalam poin III Akta Pengganti Akta Ikrar Wakaf disebutkan diurus
oleh Ir. Ahmad Jamil dalam jabatannya dan atau kedudukan badan
hukum yang diwakilinya yaitu sebagai Ketua Pimpinan Ranting
Muhammadiyah.

- Dari fakta dan bukti hukum tersebut, maka menjadi jelas dan terang-
benderang, kalau tanah wakaf peruntukkan dan pengelolaannya
berada pada tangan Muhammadiyah, demikian pula menjadi sah
menurut hukum apabila Muhammadiyah memasang Papan Namanya
diatas tanah wakaf yang dimiliki dan dikelolanya sebagai identitas
kepemilikan, pengelolaan dan simbol kehormatan Muhammadiyah.

4. Akan tetapi, keharmonisan dan kondusifitas yang telah terjaga serta


terpelihara bertahun-tahun tersebut, terciderai dengan peristiwa
pengrusakan pada hari Jum’at tanggal 25 Februari 2022, Papan nama yang
telah berdiri bertahun-tahun diatas tanah wakaf pengelolaan
Muhammadiyah tersebut dengan sengaja dirusak dengan cara digergaji
dan dirobohkan oleh orang-orang bernama : RH, LS, OPG, IM, S, S alias
S, NS, HA, SWO, STR alias NP, perbuatan mana tanpa ada perintah resmi
dari Institusi Pengadilan atau Penegak Hukum lainnya, serta tanpa alasan
dan dasar hukum yang sah sehingga mewnimbulkan kegaduhan dan
kegelisahan ditengah-tengah masyarakat luas.

Berdasarkan alasan, fakta dan dasar hukum sebagaimana tersebut diatas,


maka Kami Team Advokat Dan Penasehat Hukum Pimpinan Wilayah
Muhammadiyah akan mengambil tindakan hukum sebagai berikut:

3
1. Malaporkan secara pidana dihadapan Ditreskrimum Polda Jatim kepada
orang-orang yang telah melakukan Pengrusakan, menyuruh melakukan
pengrusakan dan yang turut serta melakukan Pengrusakan sebagaimana
diatur dan diancam dalam Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP junto Pasal 170 KUHP,
karena telah mengakibatkan keresahan dan kegaduhan ditengah masyarat
dan warga Muhammadiyah.

2. Menggugat secara Perdata dihadapan Kepaniteraan Pengadilan Negeri


Banyuwangi kepada semua orang dan pihak terkait atas perbuatan
melanggar hukum yang mereka lakukan dan menimbulkan kerugian bagi
Muhammadiyah sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 1365 KUH
Perdata.

3. Secara Administrasi Kami juga akan mengajukan permohonan


perlindungan hukum secara resmi kepada Bapak Presiden RI, Bapak
Menkopolhukam RI dan Bapak Kapolri di Jakarta agar peristiwa
pengruskan, kekerasan dan terror seperti ini tidak terjadi secara berulang-
ulang dalam amal usaha kegiatan dakwah Muhammadiyah di seluruh
Indonesia, terutama di wilayah hukum Banyuwangi.

4. Meminta kepada pihak-pihak terkait yang telah melakukan pengrusakan


dan merobohkan Papan Nama Milik Muhammadiyah tersebut untuk segera
memasang dan mengembalikan lagi seperti keadaan semula, Papan Nama
Kehormatan Milik Muhammadiyah tersebut.

Demikian press release ini kami sampaikan dan terima kasih.

Surabaya, 07 Maret 2022


Hormat kami,

Team Advokat Dan Penasehat Hukum


Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai