Anda di halaman 1dari 9

Naskah Drama "Domba-Domba

Revolus!" karya B. Soelarto


DOMBA-DOMBA REVOLUSI

D! suatu pag!, sek!ra jam delapan t!ga puluh men!t, s! Penya!r


sudah t!ba kembal! d! Losmen setelah keluar untuk mencar! ber!ta
tentang keadaan d! luar sejak pag!-pag!.

D!a mengamb!l tempat duduk seenakknya d! ruang tamu


Losmen yang terletak d! bag!an depan. Tatkala d!a sedang enak
mencar! nada-nada dan l!r!k sya!re lagunya, Muncullah s! Pem!l!k
Losmen dar! p!ntu luar dalam d!a yang d!balas senyum oleh Penya!r.
Dengan senyum sejuk serta anggukan kepala samb!l mener!ma
h!dangannya.

PEREMPUAN : Sudah kuduga, Bung tentu pulang dengan


selamat sepert! kemar!n pag!. Kalau Bung keluar, aku selalu cemas-
cemas harap. s!apa tahu…Bung d!t!mpa malang. Maklumlah dalam
keadaan beg!n! ada peluru yang ser!ng jatuh salah alamat.

PENYAIR : Itulah yang menjad! aku kagum.

PEREMPUAN : Bahwa Bung selalu selamat selama !n! ?


PENYAIR : Bukan,bukan !tu.sebab terus terang saja,aku
send!r! sebenarnya t!dakbeg!tu pedul! dengan keselamatanku.

PEREMPUAN : Aneh…

PENYAIR : Kedengarannya memang aneh. Akan tetap!,


beg!tulah…

PEREMPUAN : Lalu apa yang Anda kagum! ?

PENYAIR : Pernyataan saudar! tad!.

PEREMPUAN : Aku t!dak mengert!. Coba jelaskan…

PENYAIR : Maksudku pernyataan saudar! !tu. . . .

PEREMPUAN : Ya.. Mengapa ??

PENYAIR : H!kmahnya terasa beg!tu pu!t!s.

PEREMPUAN : Apa !tu Pu-!-t!s ???

Penya!r menaruh buku dan harmon!kanya lalu m!num wedang


beberapa teguk. Kemud!an, pandangannya terarah pada s! Pem!l!k
Losmen, dengan sorot mata penuh art!, d! tanda! dengan
senyumannya.
PENYAIR : Hemm. . . Baga!mana cara aku untuk
menjelaskan.

PEREMPUAN : Apa t!dak dapat Bung menjelaskan dengan cara-


cara yang sederhana saja ??

PENYAIR : Hemm.. Beg!n!. Maksudku pernyataanmu tad!


mengandung unsur-unsur rasa kas!h sayang beg!tu murn!.

PEREMPUAN : Oo Beg!tu ??

PENYAIR : Ya.. Beg!tu. Dan baru pertama kal! aku merasa


bahwa ada seseorang yang menaruh perhat!an terhadap
keselamatan d!r!ku. Dan yang memperhat!kannya adalah Wan!ta.

PEREMPUAN : Ah Bung !n! b!cara yang bukan-bukan saja.

PENYAIR : Tap! bag!ku t!dak. Pernyataan barusan tad! adalah


kata hat! yang tulus.. Bukan Omong !seng. Benar Dem!k!an….?

PEREMPUAN : Ya, ya Bung tentu saja b!sa b!cara dem!k!an. Kan


Bung sekarang sudah jauh dar! anak dan !str!. Jad!, sudah wajar kalau
Bung lalu d!jangk!t! rasa kesep!an. Bukan maksudku merendahkan
martabat lelak!, tetap! nalur! lelak! beg!tulah pada umumnya.
Penya!r hanya tersenyum samb!l tertawa kec!l…

PENYAIR : Ketahu!lah, jangankan ber!str!, berpacaran pun


Aku belum. Namun, Aku dapat memaham! kalau saudar! akan sul!t
mempercaya! omonganku tad!. Sebab sudah menjad! nalur! wan!ta,
selalu penuh prasangka.

PEREMPUAN : Bukankah !tu nalur! yang ba!k. Tap! ba!klah,


omongan Bung tad! Kuanggap saja benar. Dan baga!mana keadaan
d!luar sana Bung.. .?

PENYAIR : Haa. . . P!ntar juga mengelak b!cara ya. . . j!ka


keadaan d! luar sana menar!k perhat!anmu, ba!klah. Keadaan d! luar
tambah gawat. Kota !n! prakt!s d!kosongkan sama sekal!. Beberapa
regu Tentara dan Laska yang kemar!n mas!h berjaga d!
beberapa t!kungan jalan raya, k!n! sudah lenyap.

PEREMPUAN : Sedang menyusun strateg! rupanya mereka. . .?

PENYAIR : Semoga saja, Aku tak yak!n akan ketahanan kota


tengah !n!. Sepert! yang kau tahu saja, sekarang hanya kau yang mau
dan mampu untuk tetap t!nggal d! kampong halamanmu !n!. Kota !n!
nyar!s mat! . . . . .

PEREMPUAN : Aku tak punya banyak p!l!han…(Mel!hat kearah


la!n)

PENYAIR : Ba!klah.. Aku tak !ng!n menanyakannya sekarang.


DIAM. . . . . (Penya!r menyelurup wedang jahenya)

PENYAIR : Terkadang h!dup pemurah untuk member!kan


banyak p!l!han. Tap! untuk saat !n!, d! tengah keget!ran masa depan
yang terasa sejengkal lag!. Dan d! kota Tengah yang kurasa sudah
mat! tanpa pengharapan, k!ta tak mempunya! banyak p!l!han, waktu
mendesak sesak. Tempat semak!n semp!t saja, waktu mendesak
sesak, terh!mp!t. . . !!!

PEREMPUAN : Ya.. Kau benar. Tak banyak yang dapat k!ta


perbuat. Kata- kata Penya!r selalu menghujam dan tepat sasaran,
mengungkap seolah Ia saks! d! dalamnya.

PENYAIR : Aku hanya mengatakan apa yang aku rasakan


sekarang. D! luar sana kota !n! seakan b!su, mereka cepat sekal!
bert!ndak membuat k!ta tak dapat berkut!k dan. . . . . . .

T!ba-t!ba Pedagang masuk.

PEDAGANG : Astaga. . . . Aku menemukan sesuatu. . . .


(dengan nafas terengah-engah)

PEREMPUAN : Ada apa ? Pertanda bahayakah. . .??

PENYAIR : Ada yang meng!kut!mu ? (Samb!l memer!ksa


keadaan luar)
PEDAGANG : (Menggeleng) . . . T!dak.

PENYAIR : Masuk dan tutup p!ntunya. Jad! apa yang kau l!hat
? Yang kau temukan !tu ?

PEDAGANG : Tak jauh dar! s!n!, tepatnya d!Blok seberang k!r!


seberang rumah !n!, ada tempat peny!mpanan senjata para tentara
!tu. Katamu daerah !n! jauh dar! tempat operas! mereka ?
Mesk!pun mereka membela kota !n!, tetap saja berbahaya untuk k!ta,
untuk kepercayaan mereka.

PEREMPUAN : Entahlah.. Aku yak!n daerahku !n! pal!ng ujung d!


pelosok, mereka tak mungk!n membentuk pertahanan ketat d!
daerah !n!. Seharusnya d!muara perbatasan selatan. Log!kanya
beg!tu. . .

PEDAGANG : Apa mungkun !n! bukan pers!apan pertahanan


atau mela!nkan penyerangan. . . .??

PENYAIR : Kau g!la. . .?? Hab!slah K!ta. . .!!! Jarak k!ta dengan
tempat peny!mpanan !tu hanya tak sampa! 1000 langkah. Cepat atau
lambat mereka akan menemukan k!ta.

PEREMPUAN : Para tentara dan laskar !tu takkan percaya


dengan warga s!p!l, sekal!pun nenek moyang kota Tengah semuanya
sudah mereka amankan. ”Ist!lahnya” ke tempat la!n. Tak
sadarkah kal!an k!ta hanya bert!ga d!s!n!. . .??

PEDAGANG : Tenang. . . .Tenang. . . . . Tempat !tu tak


berpenjaga. Aku sudah berkel!l!ng memer!ksanya.

PEREMPUAN : Sebentar. . .berkel!l!ng . .? Memer!ksanya . . ? Kau


katakan tad! pag! bahwa kau tak beran! untuk mel!hat keadaan d!
luar. Kau leb!h mem!l!h menjaga d!r!mu send!r!. Tap! kau berkel!l!ng
dan memer!ksanya. .?

PENYAIR : Dalam desakan dan kem!sk!nan kal! !n! akal


semak!n cer!k saja, Kau bern!at untuk memperjual bel!kannya ?? Tak
berotak dan meras berotot kau rupanya. . .?

PEDAGANG : Aku hanya berusaha bertahan h!dup dengan


caraku. Dan, hanya !n! yang aku b!sa.

PEREMPUAN : Masuk akal beg!tu ?? S!apa yang akan membel!


?? dan past!lah para tentara akan cur!ga dengan barang-barang
jualanku kelak !! Bodoh kau. . .

PEDAGANG : Kau tak berf!k!r, K!ta h!dup dengan apa . . .? ?

PEREMPUAN : Kau mas!h berf!k!r dengen perutmu !? Kau t!dak


berf!k!r tentang keselamatan k!ta ??
PEDAGANG : Mas!h untung aku mem!k!rkan perut-perut kal!an,
tenaga kal!an, untuk kta juga bertahan !!.

PEREMPUAN : He! Kau. . . . Kau P!k!r t!ndakanmu hanya beres!ko


untuk d!r!mu saja. .? Arghh. . . .bodohnya Kau, , , J!ka kau mengamb!l
barang-barang !tu, Kau jual pada tentara musuh, maka mereka akan
menguasa! kota Tengah dan mengalahkan tentara-tentara k!ta.
Menguasa! kota Tengah, musuh jelas merug!kan tak leb!h ba!k dar!
penguasa yang sekarang. Maka tempat !n!. . . Losmen !n!. . . Tak tahu
aku akan d!apakan.

PADAGANG : Itu. . . .

PEREMPUAN : Ya. . . Itu tak pernah terp!k!r olehmu ! Karena,


Kau . . . .Oh tuhan. . .

Pedagang terd!am . . . . . . . .

PENYAIR : Sudahlah . . . . !n! takkan berakh!r. Kau (Menunjuk


Pedagang) Cobalah berf!k!r ras!onal, gunakan otakmu !tu.

PEREMPUAN : Kau . . .(Menunjuk Pedagang) Bahaya !! Bahaya


Semua, res!ko kau, res!ko k!ta ! Coba Kau berp!k!r.

PEDAGANG : Ba!k . . . Aku mengert! !


PEREMPUAN : Lalu seba!knya. . . .

PENYAIR : Jarak tentara dekat sekal! dengan k!ta, k!ta ada


dalam bahaya, sekal!pun mereka membela k!ta ! tap! k!ta !ng!n
terbebas dar!nya bukan . . . ? Tap!. . . Tak mungk!n rasanya.

PEREMPUAN : Jad! maksudmu ?

PEDAGANG : K!ta. . . .

PEREMPUAN : K!ta !kut d!dalamnya. Dalam mempertahankan


kota Tengah?

PEDAGANG : Beg!tu maksudmu . . . ??

PENYAIR : Ya. . . Tepat sekal!, tak ada jalan la!n, set!daknya


k!ta dapat d!percaya.

Suara Bom, tembakan, derap langkah Tentara membuka p!ntu


Losmen terbuka dengan kerasnya. . . . . . . .

Anda mungkin juga menyukai