Anda di halaman 1dari 30

Oleh: Bayu Kencana Pamungkas

BELUM DIEDIT. NTAR AJA. MALES GW


Prolog
Literasi Gw

Literasi gue, gua, guwa dan gw

Literasi pinggiran

Dikucilkan saya, aku, kau dan engkau

Apakah kamu dan Anda begitu?

Apanya yang modern?!

Modern tai anjing!

Nulis puisi pake gw dan gue

Kek hina bgt di mata kalian; saya, dan aku

Licentia poetica ngentot!

Kalo penulisnya sok elit

Literasi gw

Literasi marjinal

Yoi.
Terbalik
Aku terbalik
Menggantung
Diri, juga makna
Terbalik
Realitas objektif
Bukan idealisme
Terbalik itu indah
Terbalik juga menyeramkan
Realita.
Absurd
Indah
Menakutkan
Terbalik
Aku terbalik;
Nyata
Indah
Menakutkan
Isi
Kontol

Aku ingin membuat puisi tentang kontol

Panjang-pendek

Keras-melempem

Tegak-tidur

Kecil-besar

Lurus-bengkok

Sunat-berkulit

Dasar kontol!

Bocah kontol!

Muke lu kek kontol!

Bukan salah si kontol, melainkan salah si pengontrol kontol

Mengontol sekali anda

Kontol

Kadang juga penis, peler, peli, kanjut, pelir, zakar, pedang,


pisang, burung, sosis, joni, junior, dick, dicky, kalempong;

Dan lain-lain

Dunia emang ngontol!


Nurani

Jadi, mengapa Anda berbuat jahat?

Saya dibisiki oleh hati nurani.

Hati nurani mengajak Anda berbuat jahat?

Ya! Hati nurani; yang mengajak saya

Bukan jin

Bukan setan

Bukan iblis

Hati nurani

Nurani jahat

Nurani baik

Tak perlu mempertentangkan dan mempermasalahkan;

Diksi

Nurani jahat

Nurani baik
Ndablek

Tak ambil pusing

Kepala batu

Aku ndablek

Atas cacianmu

Atas pujianmu

Aku ndablek

Persetan ekspektasi

Realita yang arogan

Menamparmu, (kau), elo, dia, dan mereka

Aku ndablek

Dalam artian positif, negatif, netral, dan tanpa arti

Aku ingin ndablek

Karena belum
Raimu(mukamu) ancuk

Tidak ada nilai yang bisa dipetik

Raimu ancok!

Hanya kata-kata sampah

Raimu ancok!

Kon pancene nggatheli

Aku bukan elu; gue

Aku aku; kon, kowe, dan cuk

Silakan hujat literasiku

Raimu ancok!
K.O.modo

Omongan lo ngalahin komodo

Anjing, bangsat, ngentot, ngewe

Memek, meki, kontol, kanjut, puki, silit, bool

Babi, goblok, pantek, kampret

Telaso, bujang inam, kehed

Mampus, modar, mokad

Juga;

Kamu cantik, bikin aku ngaceng/sange

Rahim aku anget mas

Kuliah tinggi cuma jadi istri

Laki kok depresi

Jangan bundir, nasi padang masih enak

Yhahaha, wibu

Plastik kok joget?

Dasar kadrun!

Dasar cebong!

Nastaik, panasbung

Libtard

Overproud bangsat

Tuhan kok; Tuhan kok; Tuhan kok;

Juga yang tak tertulis.


Simbiosis Mutualisme

“Aku ingin mati”

“Aku lapar”

Dan mereka pun bersalaman


Ngentot Yuk!

Untuk yang baca

Untuk yang tertawa

Untuk yang marah

Untuk yang jijik

Untuk yang sange

Menatap layar

Menatap monitor

Di rumah

Di jalan

Di taman

Di server

Di intelijen

Di WC

Di kamar

Baca judul.
Untuk Waifuku

Makimka

Sakurajima Mei

Hanekawa Tsubasa

Kaian cantik

Kalian wangy

Aku sange

Namu8n cintaku lebih besar dari sosisku yang standar

Oh, Waifu

Andai kamu nyata.

Oh, Waifu,

Maaf..

Aku kehabisan kata

Kalian cantik

Kalian wangy

I love you.

Daisuki.

Crot!
Bacot!

Anjing!

He anjing!

Gak usah sok puitis lu bangsat!

Puisi cem kontol gini ngerusak sastra aja

Mendingan lu hapus ‘karya’ lu, njing!

Sok-sokan literasi padahal Cuma ngomong ngentat-ngentot mulu.

Cuih!

Sange sange aja, bacot bacot aja,

Gak usah bikin kek gini, tot, ngentot!

“Bacot.”
Komparasi Destruktif

“Liat tuh, anaknya Bu Nganu, masuk UGM beasiswa.”

“Pah, Bu Nganu dibeliin baju bagus sama suaminya. Aku kapan


kamu beliin?”

“Kamu tanya kenapa aku selingkuh sama dia? Ngaca dong! Tetek
menang dia, goyang enakan dia, tampang juga cakepan dia!”

“Haduhhh, anak jaman sekarang...”

“Gitu aja depresi, lah gue...”

“... kok ...? Gak punya duit bos?”

“Puisi kok sampah, liat tuh karya si Nganu dan Nganu”

Dan sebagainya.
Depreshit

Sedih

Kosong

Hampa

Pengen mati

Pengen dipeluk

Males makan

Pengen ngewe

Hahaha

Anjing.

Bangun tidur kepengen mati

Sambil mandi diriku coli

Makan pagi setengah hati

Sambut hari dengan depresi

Cok!

Generasi depreshit

Rusak semua ngentot!

Gak ada yang bener

Bumi, media, politik, entertainment, keadilan, aparat, pengusaha,


mental, etika, pendidikan, pekerjaan, persaingan; ...

Gak ada yang beres.


Hahaha...

Tai.
Dunia Sedang Baik-Baik Saja

Melihat kabar berita;

Aku melihat, kabar seseorang yang mati mendadak

Lepas menolak korporasi, mati dalam misteri, di atas burung besi

Aku tertegun, menutup mata, menarik napas

Aku mengucap, pelan, persis merapal mantra,

“Dunia sedang baik-baik saja”

Karena ‘dunia sedang baik-baik saja’

Dunia, sedang ‘baik-baik saja’

Dor!
Ngokop Memek

Slep slep slep

“Ahm... angh... Sayang... jangan ih... aw!”

Slep slep slep

Slep slep slep

“Ahhh... Aaah!”

Pinggulmu berkedut-kedut, seperti terkaget dan terkejut

Kemudian kau lemas dan puas

Rahangku setengah keram

Ingat, tidak semua orang mau ngokop memek

Memek itu bau, bau memek

Memek tidak wangi

Ini dunia nyata, bukan imajinasi pornografi

Saya,

Saya suka ngokop memek.


Hamil Duluan

Hamidun

Solusi haram bila tidak direstui

Hamidun

Bila nikah kurang biaya

Hamil duluan

Nikah belakangan

Ulah selangkangan dua insan

Dua keluarga kelabakan

Hamidun, oh, hamidun

Sesat, sesat

Makanya itu kontol dijaga, Bro!


Tentang Coli

Aku merasakan kebangkitan sang naga

Meraung-raung minta mangsa

Kusihir dengan ilusi

Kuguncangkan sekuat tenaga

Naga puas, aku lemas

Merasa berdosa

Coli

Oh, enak sekali

Crot-crot-crot-crot-crot

Crot lima kali

Jika boleh, mungkin aku ingin coli

Tiga kali sehari

Menguras mani

Aku coli bersama delusi

Waifu, hentai. Bokep, semua kulalap

Kadang juga baca cerseks

Coli enak sekali

Namun membuang energi


Save the planet,

Kurangi coli!
Bersetubuh dengan Setan

Pikiranku mungkin gila

Sepertinya aku perlu diperiksa

Semalam aku hendak mengokang shotgun

Sambil melihat pergulatan lendir di tangan

Tiba-tiba bau melati menguar

Ia terkikik-kikik mengerjai

Mungkin karena aku sedang coli

Dia jadi jail sekali

Tak menyentuh bumi, dia di depanku kini

Mengendalikan tangan kiri

Maju mundur tiada henti

Tak bisa menoleh atau berlari

Meski melihat wajah yang ngeri

Namun joni tegak berdiri

CROOOOOOOOOOOOT!

Nanti malam kuingin bertamu

Ke kuburan samping kamar kosku

Ingin mengenthu mbak hantu


Lolot

Aku merasa goblok

Aku merasa bebal

Aku merasa pandir

Aku merasa bodoh

Aku merasa dungu

Aku merasa otak udang

Aku merasa lemot

Aku merasa idiot

Aku merasa tolol

Aku merasa ...

Aku merasa ...

Aku nulis apaansi?


Pacaran kreatif

“Oh Adinda,

Demi memakmurkan perbendaharaan hubungan kita,

Sudikah kiranya Adinda

Membagi kilasan-kilasan kerupawanan ragawi

Yang terpahat bak dewi kahyangan milikmu?

Agar para pertapa kahyangan berkenan membagi derma”

“Usulan yang bagus kanda,

Tetapi aku perlu citraan dirimu

Yang tengah memegang lembar pembuktian jati dirimu kanda

Agar ak mampu meminjam sedikit harta kahyangan

Untuk menghasilkan karya rupa adiluhung”

“Tentu, Adinda. Tentu.”


Teruntuk Janda

Mereka perempuan tegar

Menantang dunia dengan tegak

Menjadi tulang punggung dan rusuk keluarga

Mereka wanita perkasa

Jika aku bergelimang harta

Aku ingin menikahi janda (yang cantik)

Berapapun jumlah anaknya

Aku ingin menikahi janda (yang cantik)


Telek

Telek itu tahi

Tahi itu telek

Telek bukan telur

Ini karya telek

Saya menelekkan karya

Karena tak bisa bertelur

Apalagi melahirkan?

Saya kan ndak bisa hamil.

Woo, telek!
Keluh Kesah

Silakan mengeluh, mengeluh itu gratis

Silakan mengeluh, mengeluh itu nikmat

Silakan mengeluh, sebelum dilarang pemerintah

Silakan mengeluh, mengeluh itu fitrah

Silakan mengeluh, dan bertanggung jawab


Maaf

“”Cok! Omonganmu kok uapik tenan yo?!

Tak bacok purun tah?!

Hapus!

Busak!

Kemproh!”

“Sepurane ingkang kathah...”

Yhamaap
Munafik!

Lo semua munafik, Anjing!

Lo semua munafik bangsat!

Cok!

Ngentot!!

Sok-sokan bela perempuan,

Padahal demen bokep

Munafik!

Bilang antikorupsi tapi bikin SIM nembak,

Munafik!

Cok!

Tempik!

Bilang ‘jaga kesopanan’ padahal di belakang mulutnya kek


comberan,

Munafik!

Anjing!

Keparat!

Asli gw benci!
Di depan baik, di belakang gosipin gw

Diem-diem pacar gw diewe

Lo munafik anjenk!

Di beranda lo ceramah bawa-bawa kitab sama Nama Tuhan,

Di XNXX lu review bokep

Cok! Tobat, goblok!

Apa perlu semua aib lo gw bongkar?

Munafik!

Cuih!
Epilog
The Interview

“The thing about toxic contents is, the first time you made it, it
was only to spew out your negativity, from your mind. But then,
people actually like it, enjoy it, and demand for more. Then you,
now stripped from all those negative feelings , are more
absorbent to the toxicity. You want to meet their expectations.
You sacrificed your self. You embrace the toxin, which by now
seeps deeply to the bone, corrupting you from the insides. Then
you change, drastically. You become more negative, pessimistic,
agressive, violent, and poisonous. But they cheer at you, shower
you with all good words and supports. On the other side, haters
grow. The business become hate business, hate content, tosic
content. Boom! You have lost yourself. You have lost your peace.
You have lost your innocence. You have lost your you-ness. Now
you become the object of hatred and disgrace, becoming thing
you originally hate and despise. Haha, how ironic.”

Anda mungkin juga menyukai