Anda di halaman 1dari 188

Kumo Desu ga, Nani ka?

Chapter 1-66 1
1. Prolog
Pertarungan sang Hero dan Demon King.
Pertarungan ini sudah terjadi berkali-kali di dunia ini.
Sang Demon King yang menguasai ras Demon.
Hanya ada satu Demon King disetiap Era.
Saat Demon King di Era tersebut dikalahkan, Demon dengan kekuatan menakjubkan akan menjadi Demon King
yang baru di Era selanjutnya.
Itulah bagaimana dunia ini bekerja.
Oleh karena itu, Keturunan Demon King tidak akan pernah punah.

Karakternya bermacam-macam.
Demong King yang bisa meratakan gunung dengan kekuatan menakjubkannya.
Demong King yang bisa menggunakan sihir dan ribuan tekhnik.
Memiliki rasa kebencian terhadap ras Manusia adalah hal biasa untuk Demon King.
Harapan ras Manusia, sang Hero yang melawan Demon King.
Pertarungan antara Hero dan Demon King tepat seperti jungkat-jungkit.
Kalau Hero bisa membasmi Demon King, maka Demon King juga bisa membasmi Hero.
Sama seperti Demon King, keberadaan Hero juga tidak bisa punah.
Pertarungan keduanya terus menerus tanpa henti.
Ini takdir dunia ini.
Kalau ada tragedi, hubungan antara Hero dan Demon King sama-sama cocok.
Keduanya master sihir dimensi.
Sihir setara dengan para dewa bisa mengontrol ruang dan waktu.
Mereka menggunakan sihir mereka berdasarkan takdir mereka.
Dua sihir bertemu, dunia teriak.
Keduanya, Hero dan Demon King musnah karena tidak dapat menahan kekuatan sihir mereka.
Hasil dari sihir tersebut mencapai dunia lain melewati dimensi.
Ledakan yang dahsyat di dunia bernama Bumi, di negara bernama Jepang, di sebuah sekolah SMA tertentu
Didalam kelas tersebut, ada bertotalkan 26 orang termasuk guru dan siswa yang mati akibat terkena ledakan
sihir tersebut.
Kasusnya dikabarkan sebagai Ledakan besar misterius.
Tapi untuk mereka yang mati tidak tahu tentang kabar tersebut.
Meskipun mereka akan lahir kembali.
Itu karena jiwa mereka mengalir kembali ke dunia dimana sang Hero melawan sang Demon King.
Jiwa mereka tersebar di dunia baru dan setiap orang akan lahir kembali dengan hidup baru.
Ini adalah kisah salah satu dari mereka.

Uguoga! (TL Note: sound effect)

Aku mencoba untuk merintih tapi sepertinya aku tidak bisa.


Apa tubuhku dalam kondisi kritis?

Okay, tenang.
Tidak ada rasa sakit ditubuhku.
Aku ingat bahwa aku sedang di kelas belajar Bahasa Jepang lalu tiba-tiba aku diserang dengan sakit yang amat
sangat.
Mungkin aku pingsan setelah itu tapi sekarang sudah tidak sakit.
Meskipun aku membuka mataku, disini gelap-gulita jadi aku tidak tahu dimana aku.
Atau harus kubilang aku tidak bisa bergerak dan aku bisa merasakan tubuhku ditutupi sesuatu.

Apa ini yang namanya keadaan Vegetatif!?


(TL Note: keadaan vegetatif)
Uwaa.
Meskipun aku mau menolaknya tapi kemungkinannya sangat besar di situasi ini.
Aku tidak tahu apa yang terjadi saat itu tapi sepertinya aku menjadi orang dalam keadaan vegetatif.
Nai waa~. (TL Note: Gak mungkii~n)

Saat kusedang memikirkannya, aku mendengar suara menggerisik kecil.


2
Ini artinya aku masih memiliki Indra Pendengaran.
Un. (TL Note: seperti kata Ok, iya, hadeh~)
Meskipun aku bisa mendengar, itu tidak merubah keadaanku ini.

GAN!
Aduh!
Apaan tuh?
Apa aku kejedot sesuatu?
Hmm?
Aku merasakan rasa sakit sekarang, jadi apa itu artinya aku masih punya Indra Peraba?
Huh?
Aku harus tenang dulu.

Berpikir secara rasional, i merasa tidak nyaman tapi sepertinya aku menggerakan badanku!
Ya ampun, sepertinya aku melompat ke kesimpulan yang salah tentang sedang di keadaan vegetatif.
Beberapa waktu lalu, badanku ditutupi sesuatu tapi sepertinya sesuatu itu masih di keadaan yang sama
sekarang.
Ahaha.

Gak, itu bukan hal yang lucu!?


Eh, keadaan macam apa ini?
Aku diculik dan ditaruh dikarung?
Tidak tidak.
Siapa yang akan untung menculik gadis dengan reputasi rendah sepertiku?
Pokoknya, aku harus kabur.

*Retak!* *Retak tak!* (TL Note: Sound effect)


Saat kucoba memakai kekuatanku untuk menggerakan badanku, sesuatu yang menutupi badanya mulai pecah.
Keliatannya ini bukan karung.
Aku penasaran ini apa?
Ini sesuatu yang lembut tetapi keras, rasa yang misterius.
Apalah, aku hanya perlu bergerak terus untuk menghancurkannya.
Aku akan menghancurkannya dan langsung kabur!

*Retak*
Kebuka!
Aku merangkak keluar mulai dari kepalaku.
Denga ini, Aku Bebas!

Didepan mataku, ada laba-laba berjumlah besar berkeliaran.

Howaii!?
Ueeeeeeeeh!?
Idih!?
Ada apa dengan pasukan laba-laba besar ini!?
Semuanya punya ukuran yang sama denganku!?
Eh, keliatannya mereka keluar dari sesuatu yang mirip telur!
Jadi suara gemerisik yang kudengar adalah INI!!

Dengan insting aku berlangkah mundur.


Sesuatu mengenai kakiku dan aku menengoknya.
Un?
Apakah ini Itu?
Sesuatu yang aku merangkak darinya beberapa waktu lalu?
Entah bagaimana sesuatu itu terlihat seperti telur pasukan laba-laba tadi. Apa ini cuman imajinasiku?
Bukannya terlihat seperti telur, tapi memang sama kan?

Sekali lagi, aku memeriksa diriku.


Leherku tidak bisa bergerak.
3
Tapi di ujung pandanganku, aku melihat sesuatu yang seperti kaki.
Kaki laba-laba.

T-Te-Te-Ten-Tenang!!!!!!
A-Apakah ini Itu!?
Apa ini beneran Itu!?
Yang lagi populer di internet!?
Tidak tidak tidak!
Seperti di sebuah novel, dimana ada orang seperti Dewa memberikan keistimewaan.
Aku tidak mendapatkan apapun jadi jelas saja itu beda!
Bagaimanapun kau melihatnya, ada pola dimana Dewa tidak keluar.
Seorang Hero kandidat untuk seorang pria dan Seorang putri yang jahat untuk seorang wanita juga salah satu
pola itu.

Aku melihat kesamping sekali lagi.


Mirip dengan laba-laba yang berkeliaran itu, ada kaki yang seperti kawat tipis.
Aku mencoba menggerakan kakiku.
Bekerja seperti yang aku inginkan.

Umu. (TL Note: mirip seperti Un)


Meskipun kabur dari kenyataan adalah keahlianku, tapi aku harus memastikan diriku untuk mengakuinya.

Sepertinya aku telah bereinkarnasi menjadi laba-laba.

2. Sepertinya aku adalah seekor monster


Yah, bisa dibilang sangat disesalkan aku telah bereinkarnasi menjadi laba-laba.
Meskipun aku menerima kenyataannya aku ada seekor laba-laba, apa yang harus kulakukan sekarang?

Nyam Nyam! (TL Note: Sound effect sesuatu yang dimakan)

Entah kenapa, aku mengdengar suara berbahaya.


Un.
Tidak bagus untuk mengalihkan mataku dari kenyataan.
Didepan mataku, ada pasukan laba-laba yang mungkin bisa dibilang sebagai saudaraku.
Mereka satu-satunya yang dapat membuat suara itu.

Aku mengintip kedepan diam-diam.

Nyam Nyam!

Hogyaa!?
Apa yang mereka lakukan!?
Hah, apa mereka sedang makan?
Mereka memangsa satu sama lain!?

Perjuangan hidup antara saudaraku adalah yang bisa kulihat.


Tidak tidak tidak tidak!
Ini buruk, ini sangat buruk!
Kenapa aku harus melawan saudara sedarahku sendiri?
Ah, untuk makanan.
Mereka semua lapar.
Kenyataannya, aku juga lapar.

Ha!?
Tidatidak.
4
Aku kabur dari kenyataan lagi.
Di medan perang seperti itu, aku hanya seorang gadis lugu yang pasti akan jatuh ke santapan laki-laki dalam
sekedipan mata.
Secara bahasa, cuman kiasan.

Lawan
Alat
Kabur

Satu-satunya cara untuk melewati situasi ini hanyalah dengan melarikan diri.
Haruskah aku melawan?
Mustahil.
Aku adalah anggota sah klub go-home. (TL Note: klub go-home maksudnya adalah pelajar yang tidak memiliki
klub/aktifitas setelah sekolah, jadi mereka langsur pulang)
Tidak mungkin aku bisa melawan grup yang kasar seperti itu.
Ah! Penampilanku saat ini sama seperti mereka.

Un.
Aku harusnya kabur kalau aku punya waktu memikirkan hal tak berguna.

ZUN!

Sekarang apaan sih!?


Suara dan Getaran dari belakang.
Saat aku menengok, ada Laba-laba raksasa.

Oh! Apa itu ibu?


Atau ayah?
Tak ada guna kupikirkan.
Aku malah kebingungan sekarang.
Tidakkah laba-laba itu terlalu BESAR!?
Dia mungkin 10 kali ukuranku.
Apa ada laba-laba sebesar itu di Bumi?

Hyoi, Nyam.

Ah.

Laba-laba besar itu menusuk laba-laba kecil dengan cakarnya dan memakannya.
Dia seperti makan snack.

Ibu, Bahan engkau...!

Sepertinya dia memakai pantatnya untuk berpikir.


Aku harus melarikan diri dari sini dengan aman dan mencari cara untuk bertahan hidup!

Aku lari dengan kecepatan penuh.


Aku akhirnya bisa tenang setelah aku kecapean lari sampai aku tidak bisa bergerak lagi.
Tidak ada laba-laba yang mengejarku meskipun aku berbalik badan.
Ah, Kukira aku akan mati.
Langsung mati setelah aku lahir bukanlah lelucon yang bagus.

Sekarang aku sadar, i harus memikirkan beberapa hal.

Aku sekarang adalah seekor laba-laba.


Itu kenyataan yang sudah harus diterima.
Yaa, tidak ada tekhnik dimana manusia bisa lompat melebihi tinggi mereka dengan mudah dan lari di dinding
vertical.
Apa yang aku katakan?
5
Itu cerita tentang kabur.
Dengan banyaknya laba-laba di satu tempat, mustahil untuk kabur dengan lari lurus.
Kalau aku harus membandingkannya, itu pasti seperti meluncur ke diskon dimana banyak ibu-ibu berdesakan.
Sungguh tindakan Nekat!
Bukan, Yaa, meskipun aku tidak pernah meluncur ke diskon.

Lagipula, saat aku kabur, aku lompat dan lari di dinding seperti seorang ninja dan kabur dari kepungan laba-laba.
Saat aku lari, aku ada perasaan tidak enak karena banyaknya jumlah kaki, tapi entah bagaimana aku berhasil
menggerakannya dengan lancar tanpa tersandung.
Apa ini yang namanya Insting Alami?
Un, Yaa, dengan bisa menggerakan badanku tanpa ada kesulitan adalah hal yang bagus.

Jadi kalau aku adalah seekor laba-laba, lalu apa laba-laba raksasa yang kulihat tadi?
Un.
Mengingat situasinya, sungguhkah itu ibuku atau ayahku?
Aku tidak tahu banyak tentang Ekologi laba-laba tapi orang tua yang memakan anaknya sendiri harusnya
memang ada di alam.
Yaa, itu datang dari ras yang dari saat mereka lahir, mereka mulai memangsa satu sama lain jadi tidak aneh
kalau sang orang tua memakan anaknya sendiri.

Kalau laba-laba raksasa itu adalah orang tuaku, maka apakah aku akan seukuran seperti itu suatu saat nanti?
Aku mulai mual hanya dengan memikirkannya.
Tidak, laba-laba adalah hewan menguntungkan yang membantu orang lain. Bukankah itu lebih baik daripada
diriku di hidup sebelumnya?
Heh, aneh, entah kenapa aku sedih sekarang.

Ah, Tidak tidak.


Ayo kembali ke pemikiran yang telah nyasar tadi.

Membandingkan laba-laba raksasa itu dengan ukuran badanku terlalu berlebihan.


Karena aku tidak tahu seberapa besar badanku ini.
Kalau ukuranku sama seperti sidik jari, itu bagus.
Kalau begitu aku bisa mengerti ukuran laba-laba raksasa itu.
Tetap saja, dia pasti seukuran dengan Tarantula.
Namun, kalau ukuranku lebih besar dari tarantula, maka laba-laba raksasa itu pasti adalah spesies baru yang
belum ditemukan di bumi.
Spesies yang belum ditemukan itu ok tapi aku telah mengalami reinkarnasi seperti di fantasi, jadi berpikir optimis
mungkin bukan hal yang bagus.

Untuk memastikannya, aku harus mengetahui ukuranku saat ini juga.


Apakah ada yang bisa kubandingkan dengan ukuranku?

Aku melihat ke sekelilingku.


Keliatannya aku ada didalam sebuah Gua besar.
Meskipun tidak ada cahaya, pandangannya boleh-boleh juga meskipun keliatan suram.
Aku melihat sekitar dengan gelisah.

Oh, I-Ini!

Yang ada di tanah adalah jejak kaki manusia.

Oh!
Jejak kaki beberapa manusia keliatan sangat jelas!
Denga kata lain, ada orang yang lewat sini sebelumnya.
Itu artinya ada manusia di dunia ini.

Aku sangat terharu saat aku tahu ada manusia.


Namun, aku menyadari fakta yang sangat buruk.

6
Badanku sangatlah lebih besar daripada jejak kaki seseorang.

Un.
Dengan perkiraan tinggi orang ini sekitar 170cm, ukuranku akan terkirakan 1m panjangnya.

Aah, Un.
Aku telah mengira sedikit sejak melihat laba-laba raksasa tadi.
Bagaimanapun ku berpikir, aku bukan laba-laba yang hidup di Bumi.
Dengan kata lain, ini adalah dunia lain tidak seperti Bumi dan bagaimanapun aku berpikir positif, aku sudah pasti
seekor monster... Thank you very much!

3. Pernah ada waktu dimana aku kira "Appraisal" adalah skill cheat
Gue adalah laba-laba.
Aku masih tak bernama.

Apa yang tiba-tiba kukatakan?


Aku hanya ingin mengatakannya karena Aku tak punya nama.
Apa yang Aku maksud?
Untuk menjelaskannya, Aku harus melihat kembali apa yang sudah terjadi.

Aku tercengang setelah meyakinkan ukuran badanku.


Yaa, bukannya normal?
Aku sudah shock bahwa Aku lahir sebagai laba-laba, terlebih lagi, Aku adalah seekor monster.
Payah nih.
Orang biasa pasti akan putus asa dan sudah bunuh diri.
Yaa, Aku belum berpikir untuk mau mati.

Tapi Aku tidak bisa tetap merasa murung.


Kalau disini bukan Bumi dan ini adalah dunia lain, maka Aku tidak tahu seberapa bahaya dunia ini.
Tidak ada jaminan bahwa tidak ada monster selain laba-laba raksasa itu.

Laba-laba raksasa itu mungkin sekitar 30 meter panjangnya berdasarkan ukuran badanku.

Apa bisa seseorang mengalahkan makhluk itu?


Aku berdoa kepada pemilik jejak kaki tadi untuk tidak bertemu dengan laba-laba raksasa itu.
Tetapi, lain kata kalau mereka memiliki senjata api.
Ditambah lagi, ada kemungkinan dimana sihir ada di dunia ini.
Kalau begitu, sampai mana mereka bisa menghadapi laba-laba raksasa itu?
Aku tidak tahu.
Tapi laba-laba itu sungguh keliatan seperti lawan yang tangguh seperti musuh tipe Boss.
Atau bahkan, kalau Aku salah, Aku pasti akan mati.

Belum lama tadi, Aku kira orang-orang itu akan melawan laba-laba raksasa tadi tapi bukannya bagus kalau
begitu?
Lagipula, mungkin Aku adalah anak dari laba-laba raksasa itu.
Aku bayi seekor monster.
Ah, un.
Sekarang bukan waktunya untuk bercanda.
Kalau seseorang bertemu denganku, bukannya jelas aku akan dibunuh?

Mungkin saja.
Atau bahkan, Kemungkinan terbunuhnya tinggi.
Apa yang harus kulakukan sekarang?
Meskipun Aku ingin informasi tentang manusia, Aku akan dibunuh jika Aku ditemukan.

7
Un.
Ini buruk.
Lebih sedikit informasi, lebih banyak Aku tidak mengerti.
Dunia macam apa ini?
Orang macam apa yang hidup di dunia ini?
Bagaimana mereka memperlakukan monster sepertiku di dunia ini?

Ada banyak yang ingin Aku ketahui tapi Aku tidak ada cara untuk mengetahuinya.
Ah, kalau ini adalah sebuah novel maka harusnya ada Skill "Appraisal" untuk Aku mengumpulkan informasi. (TL:
wow)

Saat ini kamu punya 100 skill point.


Skill Appraisal LV1 bisa didapatkan dengan mengeluarkan 100 skill point.
Apa kamu mau mendapatkannya?

.... Beneran?
Tiba-tiba, Aku mendengar suara didalam kepalaku yang terdengar seperti mesin.
Oh, gitu.
Ada.
Ada skill "Appraisal".
Yooi! (TL Note: Sound effect seneng)
Aku sangat bersemangat!
Entah bagaimana ini menjadi seperti reinkarnasi dunia lain saja!
Jawabanku sudah jelas adalah IYA!

Appraisal LV1 didapatkan. skill point tersisa 0

Meskipun Aku menggunakan semua skill pointku, point seperti itu pastinya akan bertambah saat Aku naik level
jadi tidak perlu khawatir tentang itu.
By. The. Way!
Aku harus mengecheck skill "Appraisal"ku dengan memeriksa banyak hal!

.... Gimana cara makenya?


Yaa, untuk sekarang, Aku harus coba fokus ke batu saat mengucapkan "Appraisal" di pikiranku.
Mmmmm!
Aku rasa ini bekerja!
Informasi mengalir dengan cepan ke kepalaku.

Batu

.......Hmm?
Huh?
Cuman itu?
Tidak tidak tidak,
Kamu gak serius kan?
Aku mungkin gagal untuk pertamanya.
Ayo coba lagi.

Batu

........Eh?
Jangan bilang, cuman itu?
Enggak gak gak gak.
Tentu saja, batu ini tidak ada nilai informasi padanya. Oleh karena itu, Aku yakin itu hanya batu biasa.
Sekarang, Aku akan coba memeriksa di dinding.
Dengan kemungkinan, Aku bisa tahu tempat macam apa ini.
Aku akan merasa lega kalau ada nama dan penjelasan tentang gua ini setelah memeriksanya.

8
Tembok

........
Aku hanya akan diam kali ini.

Appraisal LV1 . Dengan sengajanya memasang LV. Sepertinya Aku harus memikirkannya sedikit lebih
serius.
Dengan kata lain, skillnya tidak punya banyak effek di LV1.
Meskipun begitu, Aku mau menaikan LVnya, aku tidak punya skill point untuk digunakan.

Uwaaaa!
Dia telah membuang-buang semua skill pointku!
Aku tidak tahu skill macam apa yang ada selain "Appraisal" tapi pasti ada skill yang jauh lebih berguna meskipun
di LV1!

Jangan, Aku harus berpikir sebaliknya.


Kalau "Appraisal" dalam kondisi seperti ini, maka skill lain pasti memiliki effek yang tak berguna di LV1 juga.
Mari berpikir seperti itu.
Kalau tidak, Aku tidak bisa melanjutkan ini.

Haaa.
Nai waa.
Karena sedang itu, haruskah aku memeriksa diriku?

Laba-laba
Tidak bernama

Hmm?
Udah diduga laba-laba akan muncul setelah memeriksa tapi.. tidak bernama?

Itu menyimpulkan semuanya dan sekarang kembali ke awal.


Tidak bernama.
Yaa, Aku punya nama di kehidupan sebelumnya jadi apa maksudnya diriku sekarang sebagai laba-laba tidak
memiliki sebuah nama?

Untuk sementara ini, Aku akan menyingkirkan skill "Appraisal" tak berguna ini.
Atau bahkan, Aku harus bilang bahwa jadi lebih ribet karena skill "Appraisal" ini.

Skill point.
Aku mungkin bisa mendapatkan skill baru kalau aku menabung beberapa poin.
Tapi aku tidak tahu bagaimana cara memperoleh poinnya.
Kalau dunia ini menggunakan konsep LV, maka aku harusnya bisa memperoleh beberapa poin dengan naik LV.
"Kalau" seperti itu.

Dunia ini seperti game punya LV, skill dan poin.


Bukannya tak apa-apa seperti ini?
Terlebih, Aku hanyalah seekor monster laba-laba.
Aku tidak mungkin bisa hidup bahagia. Ah. Dariawal, Aku hanyalah seekor laba-laba. Aku mungkin akan hidup
seperti laba-laba () daripada hidup seperti manusia ( ).
Lagipula, di dunia seperti game ini, terlahir sebagai laba-laba, Aku mengisi hidup ini sepnuhnya sebagai laba-laba
di dunia seperti ini sama seperti main game.

Untuk sementara waktu, Aku lapar. (TL: sama)

4. Menjelajahi sebuah Dungeon untuk Pertamakalinya

9
Sudah sudah.
Tak ada gunanya berdiri di tempat sama untuk waktu yang lama jadi Aku harus mulai bergerak.
Keliatannya ada jejak kaki manusia disini berarti ada orang-orang disini dan aku punya perasaan kalau kita
ketemu satu sama lain, pasti akan jadi menyusahkan.
Untuk sementara ini, ayo bergerak ke arah berlawanan jadi jejak kaki itu.

Tetapi, gua ini benar-benar luas!

Tinggi gua ini mungkin sekitar 100 meter dan lebarnya pasti sekitar sama dengan tingginya.
Aku tidak sepenuhnya yakin, karena bebatuan yang tidak rata di sini dan sana, tapi rasanya guanya lumayan
lebar.
Jalan yang luas ini bercabang terus menerus.
Disini adalah Pertigaan berbentuk Y dimana ada jalan aku datang, jalan dimana orang-orang tadi pergi, dan jalan
yang aku sedang tuju.
Jalan yang Aku tuju adalah jalan yang menurun dari pertigaan berbentuk Y.

Aku mendaki batu sekitar dan Aku mengintip kedepan jalan diam-diam.

Ada sesuatu...!

Ada monster berkeliaran sepanjang jalan

RusaRusaRusaRusaRusaRusaRusaRusaRusaRusaRusa
RusaRusaKelelawarKelelawarKelelawarKelelawarKelelawarKelelawar
KelelawarKelelawarSerigalaSerigalaSerigalaSerigalaSerigalaSerigala
Dinosaur.....

Skill "Appraisal" jadi menggila.


Tidak, kelihatan seperti rusa tapi rusa yang kutahu tidak punya tanduk seperti pedang menyala.
Kelelawarnya juga berbeda. kelihatan seperti hewan pengerat jelek dengan sayap iblis.
Serigalanya kelihatan lumayan normal atau itulah yang kukira, tapi dia punya 6 kaki.
Dibelakang, ada dinosaurus tiduran.
Ia seperti T-Rex yang punya tanduk dan sisik.
Daripada dinosaurus, bukannya itu seekor naga?

Haruskah aku tembus ini?


Bukannya mustahil?
Tidak, melakukan sesuatu yang konyol mungkin hal yang bagus untuk laba-laba kecil yang baru lahir?
Tingkat kesulitannya gila.

Aku secara diam-diam turun dari batu tadi.


Gimana nih.
Didepan malapetaka monster.
Dibelakang, satu sebagai Laba-laba neraka dan satu lagi manusia.
Huh?
Apa aku di checkmate? (TL Note: bahasa indonesianya skakmat tapi bagusan pakai yang internasionalnya,
checkmate)

Yaa, tunggu dulu.


Tenang.
Aku telah menyiapkan solusi jika hal seperti ini akan terjadi.
Yaa, ini bukannya hal besar, aku cuman telah menemukan jalan lain.

Karena lebarnya pertigaan berbentuk Y tadi, ini kurang kelihatan tapi ada sebuah jalan.
Gangnya adalah sebuah lubang di dinding. (TL Note: Hole in the wall)
Tetap saja, tinggi lubangnya sekitar 3 meter dan lebarnya kira-kira sama.
Kalau apa-apa, ada jejak kaki manusia yang datang dari gang itu.

10
Kalau ada orang keluar gang itu, bukankah itu artinya diakhir gang ini adalah jalan keluar gua atau bahkan
dungeon ini?
Umu.
Jalan keluar.

Haruskah aku keluar?


Kalau aku manusia biasa, aku tak akan ragu untuk keluar.
Lagipula, sudah jelas dungeon ini terlalu berlevel tinggi.
Aku tidak tahu seberapa kuat diriku sebagai seekor monster dan disaat aku berpikir bahwa mustahil untuk
menang, option untuk melawan sudah tak dianggap.
Tidak. Kalau ini adalah sebuah game maka kematian bukanlah hal yang sulit karena aku bisa hidup kembali tapi
kalau ini kenyataan maka kematian pasti sudah jelas adalah akhir.
Aku tidak ingin mempertaruhkan nyawaku dengan serangan bunuh diri.
Aku ingin mengambil tingkat keamanan sebanyak yang kubisa.

Kalau berpikir seperti itu, pilihan untuk kabur dari dungeon ini tidak seperti pilihan yang buruk.
Meskipun pilihannya tidak buruk, Aku tidak bisa bilang kalau keluar itu aman.
Lagipula, Aku adalah seekor monster.
Setidaknya kalau ada orang yang keluar-masuk dari dungeon, itu artinya ada populasi manusia disekitar.
Kalau monster laba-laba tiba di wilayah manusia, sudah jelas Aku akan diburu.
Itu resiko pergi keluar.

Tetapi, kalau aku bisa menempati tempat yang sulit ditemukan, mungkin saja bisa bekerja.
Ini urusan keberuntungan untuk menghindari manusia dengan baik atau untuk melanjutkan untuk tetap didalam
dungeon.

Yosh, Aku telah memilih! (TL Note: Yosh seperti, OKeh, Baiklah, dst.)
Untuk sementara waktu, ayo menuju jalan keluar dungeon ini.
Aku harus memantau jalan keluarnya dan Aku harus kabur sesegera mungkin.
Ada kemungkinan para manusia telah menaruh tenda mereka di depan pintu dungeon ini.
Karena telah ditetapkan, Let's Go!

Aku Ragu. (*)

Tidak.
Boleh Saya bilang lagi?
Gua ini Terlalu Sangat LUAS!

Ada apa dengan labirin raksasa ini?


Jalannya terlihat bercabang sampai Aku tidak tahu kemana aku pergi.
Jumlah jalan yang bercabang?
Aku menyerah setelah kuhitung sampai 10.

Aku menemui beberapa monster.


Hasil dari kabur dari tiap pertemuan adalah Aku jadi nyasar.
Jejak kaki?
Aku sudah lama tidak melihat hal seperti itu

Ahh, tak mungkin.


Map pasti dibutuhkan kalau ada orang yang ingin menguasai labirin ini.
Sekarang bukan waktunya untuk mencari jalan keluar.

Kelaparanku akan mencapai ujungnya sebentar lagi.


Seseorang kasih aku nasi please.

11
5. Chapter tentang Rumah Baru

Aku menyerah untuk kabur dari dungeon ini.


Kalau Aku asal berkeliaran, yang bisa kulihat hanyalah akhir hidupku.
Monster atau manusia, keduanya musuh yang berat untukku.
Tertulis sebagai musuh yang berat, tidak tertulis sebagai saingan atau teman.
Tapi yang sangat bahaya mengancam nyawa.
Untungnya, monster-monster yang muncul di gang sempit ini tidak terlalu cepat.
Kalau tidak, Aku tidak bisa berhasil kabur.

Badan laba-labaku ini cukup cepat juga.


Mungkin kecepatanku sekarang lebih cepat daripada hidupku sebelumnya.
....Maaf.
Aku jadi sombong.
Kenyataannya, selain cepatnya, keahlian fisikku juga lebih baik daripada hidupku sebelumnya.

Daripertama, sebelum aku terlahir kembali Aku adalah tipe tetap didalam rumah.
Yaa, sudah jelas kalau laba-laba liar punya keahlian fisik yang lebih tinggi.
Saat aku masih manusia, keahlian fisikku yang bisa kubanggakan hanyalah kecepatan jempolku yang terlatih
dengan bermain game (TL Note: ...)

Yaa, mari singkirkan topik ini.


Dengan kata lain, begitulah caraku bisa kabur.
Tapi aku tidak mungkin lari selamanya.
Aku akan mati kalau mereka menyerang depan-belakang dan tidak aneh kalau ada monster lebih cepat dariku.

Ditambah lagi, aku sangatlah lapar sekarang.


Kau tidak bisa pergi berperang dengan perut kosong.
Aku bisa saja mati kelaparan kalau terus seperti ini.

Yaa.
Mari pikirkan itu.
Q. Apa yang laba-laba makan?
A. Serangga (TL Note: Question, Answer)

Oufu....
Bukannya jelas.
Jadi, ini yang disebut memanjakan perutmu.
Terlebih, mustahil untuk menetapkan kalau mangsaku terbatas sampai serangga dengan ukuran badanku.
Mungkin mangsaku adalah seperti monster dan satu lagi... yaa meskipun Aku tidak mau memikirkannya...
Manusia.

Daripertama, saudara-saudaraku memangsa satu sama lain tepat setelah mereka lahir.
Seekor laba-laba raksasa yang seperti orang tua memakan anaknya sendiri tanpa basa basi. Rasku mungkin
berpikir bahwa semua makhluk kecuali ia sendiri adalah mangsanya.
Atau bahkan, di gua seperti ini, tidak ada pilihan selain itu.

Aku penasaran apa yang dimakan monster yang seperti rusa yang kutemui di jalan besar tadi?
Apa dia karnivora berpura-pura sebagai herbivora?
Yaa, tak ada gunanya memikirkan itu.
Aku khawatir tentang makananku sekarang.

Sepertinya tak ada pilihan.


Aku akan mati kelaparan sekarang kalau aku tidak melakukan sesuatu.
Kalau Aku tidak mau memakannya (Monster atau Manusia), maka Aku harus makan hal aneh apapun yang bisa
kutemukan disini.
Mari bersiap-siap untuk itu.

12
Sekarang aku sudah siap, waktunya memilih makan apa.
Tentu saja tidak ada makanan untuk ditemukan disekitar sini.
Karena tidak ada makanan disekitar, Aku harus mencarinya sekarang.
Bagaimana?

Terus terang saja, kemungkinan aku untuk menang melawan seekor monster disini sekitar 0%
Gang yang didalam labirin tempatku sekarang ini lebih sempit daripada jalan besar tadi.
Dan tidak ada monster yang mengeluarkan aura 'mustahil untuk menang' seperti laba-laba raksasa tadi dan
monster seperti naga di jalan besar.
Monster disini hanya memiliki ukuran semanusia.

Tetap saja, mustahil untukku menang melawannya.


Kenapa? kau bilang. Karena Aku tidak pernah bertarung sebelumnya!

Kalau game maka itu keahlianku.


Karena game dan kenyataan berbeda.
2D dan 3D itu berbeda.

Aku tidak bisa prihatin terhadap penampilanku saat waktunya untukku melawan.
Meskipun Aku kelaparan sekarang, tapi belum mencapai batasnya kok.
Kalau begitu, Aku harus mengamankan makanan seperti bagaimana laba-laba melakukannya.

Ngomongin tentang laba-laba, benangnya!


Laba-laba membuat sarangnya dengan benang pelekat spesial dan menangkap mangsanya dengan itu.
Kupikir topografi di gua ini cukup pas.
Bagaimanapun, Aku bisa menyebarkan benangku kemana-mana.

Karena sudah dipilih, waktunya membuat rumah baruku!

Pertama, Aku membuat sehelai benang.


Apa dari belakang? Bagian dimana benangnya keluar. (TL Note: dengan kata lain.... pant-- bokongnya)
Saat aku sedang memikirkannya, benangnya keluar.
Huh?
Aku tidak ingat memproduksi hal seperti ini.
Terlebih lagi, ini tetap menjulur.
Jangan bilang benangnya keluar dari belakangku sejak aku mulai bergerak?
Uwa, entah bagaimana jadi malu!
Kelihatannya Aku tidak sadar selama ini aku sedang mengeluarkan benang.

Un.
Apa yang harus dilakukan dengan benang ini?
Yaa, mungkin akan berguna tapi untuk sekarang mari potong sumbernya dan diamkan untuk sementara waktu.

Sekarang, ayo mulai bangun sarangku! (TL Note: bagusan rumah atau sarang?)

Aku tahu bahwa aku bisa membuat benang.


Aku hanya butuh menyebarkan benangku terhadap permukaan gua.
Kupikir aku lumayan ahli tapi bisakah aku menyebarkannya dengan baik?

Adakalanya aku memikirkannya.


Aku puas saat kulihat jaringku selesai.
Jaring laba-laba yang sempurna tersebar untuk memblok gang dia gua ini.
Inikah insting laba-laba?
Badanku bergerak sendiri saat kumulai membuat jaringnya dan sebelum kusadar apa yang terjadi, jaringnya
sudah selesai.

13
Tetapi, Aku hanya membuat setengah bagian bawah jaringnya ini.
Setengah bagian atasnya dibuat sejauh 1 meter dari setengah bagian bawah.

Kenapa kubuat begitu?


Aku mau mengamankan jalan kabur kalau terjadi apa-apa.

Sekarang, aku berada di pertigaan berbentuk T.


Aku menyebarkan jaringku di setiap gang, memblokir mereka semua.
Tetapi, aku tidak bisa kabur jika kublokir penuh.
Aku tidak berpikir akan ada tapi ada kemungkinan bahwa seseorang bisa menembus jaring yang kusebar.
Oleh karena itu, Aku meninggalkan lubang dengan sengaja untuk bisa kabur kalau ada emergensi.

Monster tanpa intelektual akan tertangkap di jaring bagian bawah.


Monster yang terbang akan tertangkap di jaring bagian atas.
Aku berhasil memastikan keamanan karena aku dikelilingi oleh banyak jaring di ketiga arah dan aku juga telah
menyiapkan jalur kabur kalau terjadi apa-apa.
Penyelesaian ruang hikikkomori! (TL Note: google aja)
Rumahku yang luar biasa.

6. Aku tidak menyesal setelah mengunyahnya

Kelihatannya aku ketiduran setelah merasa lega membuat rumah baru ini.
Ada getaran terkirim dari benangnya yang terikat ke kakiku dan itulah yang membangunkanku.
Semua ini rasanya seperti mimpi saat Aku bangun tapi ini bukan mimpi.
Yaa, un.
Aku sudah tahu itu.

Aku meregangkan badanku setelah bangun.


Semua kakiku dengan tajamnya mereang.
Rasanya agak jijik.

Aku mendorong diriku dan Aku mengarah ke benang yang masih bergetar.
Dipandanganku, benangnya ada di gang sebelah kiri yang merentang ke benang bagian bawah.
Kelihatannya ada sesuatu yang tertangkap.
Mangsa pertamaku.

Aku mendekatinya dengan hati-hati.


Disaat mencapai jaringnya, ada sesuatu dengan warna pelangi yang terang berbentuk badan yang tidak asing
lagi tertangkap di jaring.

Kodok (TLN: enakan kodok atau katak?)

Un.
Ini beneran bentuk seekor kodok.
Meskipun ukurannya hampir setara denganku dan ia menyala dengan warna pelangi tapi kelihatannya persis
seperti kodok.
Ini pertamakalinya Aku setuju dengan hasil skill "Appraisal".

Seekor kodok.
Itu bukanlah mangsa pertama yang buruk kan?
Meskipun tidak dimakan di jepang, tapi beberapa tempat ada juga yang memakannya secara normal.
Kayaknya rasanya hampir sama dengan ayam. (TLN: Butuh kepastian nih, ada yang pernah makan kodok?)
Untuk terus hidup, Aku bisa saja akan makan hal-hal aneh di masa yang akan datang. Jadi bukannya sekarang

14
permulaan yang bagus?
Kalau tidak kumakan, Aku tidak yakin Aku bisa makan apapun setelah ini.

Kalau ada masalah, maka kodok ini, bagaimanapun kau melihatnya, kelihatannya ada racun didalamnya.
Tidak, dengan memiliki warna berbahaya seperti itu, mustahil ia tidak beracun.
Apa yang harus kulakukan?

Saat kusedang berpikir santainya, kodoknya meluncurkan serangan balik dengan putus-asa.
Kodok itu meludahkan cairan dengan warna berbahaya kearahku!
Ah, ini buruk!
Tanpa waktu yang cukup untuk menghindarinya, Aku terkena cairan itu dibadanku.

Arghhhhh!?

A-, Apa ini!?


Sakit, sakit!?
Apa ini racun?
Apa ini beneran racun?
Badanku yang terkena cairannya sangat sakit!?

Owaaaa!?
Ludah kedua datang!?
Tunggu!?
Gyaa!?
Kena lagi!?
Sakit, ini gak bagus!?
Mundur, mundur!

Aku gerakan kakiku yang terbelit dan entah bagaimana berhasil untuk kabur dari jarak peludahan kodok itu.
Uwaa.
Sakit banget.
Apa ini rasanya disiram asam?
Badanku tidak meleleh kan?
Meskipun Aku merasa gak enak, tapi tidak ada cermin jadi Aku tidak bisa memeriksa badanku.

Sial.
Aku dikalahkan.
Meskipun dia tertangkap, tapi dia tetap saja seekor monster. Aku harusnya tidak sembarangan.
Keputus-asaan berubah menjadi keberanian.
Bahkan seekor kodok tidak akan membiarkan dirinya dimakan oleh ular tanpa ada perlawanan.

Ah, sepertinya rasa sakitnya tidak mematikan.


Racunnya mengenai tepat dibagian kiri badanku dan belakangku.
Beberapa racunnya mengenai mana kiriku membuatku kehilangan beberapa penglihatanku.
Hmm?
Mata kiriku telah dihancurkan tapi hanya beberapa penglihatanku yang hilang.
Ah.
Apa karena Aku adalah laba-laba Aku punya banyak mata?
Bisa jadi.
Ini baru saja ditemukan.

Sekarang bukanlah waktunya untuk itu.


Rasa sakitnya tidak terlihat akan hilang.

Kecakapan skill tercapai. Mendapatkan skill Resistensi Asam LV1

Apa?
Entah bagaimana sakitnya berkurang.
Bisakah aku mendapatkan skill tanpa menggunakan skill poin?
15
Huh?
Jadi untuk apa menggunakan 100 poin untuk skill "Appraisal" itu?
...Aku lebih baik tidak memikirkan itu terlalu dalam.

Bagaimanapun juga, kelihatannya aku mendapatkan sebuah skill "Resistensi Asam".


Kondisi untuk mendapatkan skillnya mungkin serangan dari kodok tadi.
Un. Tetapi, mungkin ada kondisi lain karena Aku tidak mendapatkan skillnya setelah menerima serangan itu.
Jawaban yang paling tepat pasti adalah Aku tetap mendapatkan serangan dari Asam tadi kan?

Mari tunda semua pemikiran itu dulu.


Sakitnya jadi lebih baik karena "Resistansi Asam".
Saat kupikir lagi, amarahku terhadap kodok itu mulai meledak.
Kodok itu, hanya sebagai makanan, beraninya dia menyerangku!
Tak termaafkan!
Aku sudah memutuskannya.
Aku tidak peduli kalau ia punya racun atau tidak.
Saat sudah seperti ini, Aku akan memakannya apapun yang terjadi!

Karena sudah diputuskan, waktunya maju!


Selama aku tidak meringankan pertahananku, kodok itu hanyalah mangsa yang malang yang terjebak
diperangkap!

Kodoknya meludahkan bisa 3 kali.


Fu, gampang untuk menghindar kalau Aku tahu akan datang.
Aku menghindari bisa yang datang dengan elegannya dan maju kearah kodok itu.
Rasakan, tekhnik mematikanku!

Chomp!

Aku menggigitnya! (TLN: Tekhnik mematikan = gigit. wow)


Fuhaha!
Jangan kira itu hanyalah gigitan biasa!
Aku adalah laba-laba!
Ada racun di taringku! (TLN: Oh)
Saat kuberhasil memproduksi jaring, Aku berhasil mengerti hal tersebut secara natural.
Fufufu, rusaklah dari racun itu dan matilah!

Cmplung! (TLN: Sound effek)

Hogyaou!? (TLN: Teriak kesakitan)

Dia meludahkan racun dikeadaan seperti itu!?


Sakit Sakit!?
Masih saja sakit meskipun aku punya resistensi!

Aku terpaksa mengeluarkan taringku!

Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Racun LV1 telah menjadi Resistansi Racun LV2

Ah, begitu.
Sekarang bukanlah waktunya untuk itu!
Kodok ini, meludahkan bisa menjijikan ini kepadaku bukan hanya dua kali tapi tiga kali!

Tidak bisa dimaafkan!


Meskipun Aku tidak ada niat untuk memaafkan kodok itu tapi sekarang makhluk itu akan tamat!

Mempercayai amarahku, Aku menyerangnya dengan gigitan kedua.


Kodoknya menggeliat dengan deritanya.
Fuhaha!
16
Menderitalah, menderitalah lagi!
Aku jadi kelewatan dan Aku menggigitnya lagi dan lagi.
Kodok yang meronta-ronta itu perlahan-lahan mulai melemah dan akhirnya kehabisan tenaga.

Fuu.
Akhirnya, Aku mengalahkannya.
Dengan ini sebagai mangsa pertamaku, Aku jadi tidak enak dengan masadepanku.
Tapi, Aku berhasil!

Aku langsung mencicipinya!


Kunyah Kunyah.
Zuryu Zuryu (TLN: gak tau deh suara apa ini, mungkin bagian yang keras?)
Umu, rasanya pahit dan sakit.

Apa racunnya yang pahitnya?


Apa sakitnya dari bumbu asamnya?
Yaa, dengan resistensi, Aku bisa menahannya.
Tapi, ini tidak enak.

Kecakapan skill tercapai. SkillResistensi Asam LV1 telah menjadi Resistensi Asam LV2

Meskipun kodoknya gak enak tapi skillnya enak.

7. Liburan 24-Jam Sepanjang Tahun

Perut telah terisi.


Apa karena Aku terlalu lapar atau karena untuk memulihkan dari kerusakan tadi yang kuterima? Kodok yang
memiliki ukuran setara denganku sudah ada didalam perutku.
Secara khas mustahil?
Hahaha.
Skill adalah seperti fenomena aneh didunia ini.
Ditambah lagi, aku tidak bisa bilang kalau itu seharusnya mustahil.
Karena badanku menggelembung seperti balun.
Fuu. Kalau ini tubuh manusia, maka waktunya untuk berpikir tentang diet.
Yaa, di hidupku sebelumnya, Aku punya badan yang tidak akan bertambah berat badannya berapapun Aku
makan jadi Aku tidak pernah mencoba diet sebelumnya. (TLN : sama, saya sering makan 2 porsi tapi selama 10
tahun masih tetap 55kg saja)

Untuk sementara waktu, Aku harus memperbaiki bagian dari jaring yang rusak.
Ugh, sulit untuk memperbaiki jaringnya dengan perutku sekarang ini.
Aku Entah bagaimana berhasil memperbaikinya.
Syukurlah tidak ada monster yang datang saat aku sedang memperbaiki jaringnya.

Sekarang kupikir juga, bukannya bahayanya tidak terbatas pada saat aku memperbaiki jaringnya tapi juga saat
kusedang memakan kodok itu?
Ada kemungkinan bahwa monster lain akan tergoda dengan baunya.
Meskipun kulihat di gang sempit ini, tapi ada serigala berkaki 6 di jalan besar tadi.
Bagaimanapun kulihat, dia pasti punya indra penciuman yang tajam dan bisa jadi bahaya.
Lain kali, Aku harus memakannya setelah aku kembali ke rumahku.

Ah, diantara makanan, pakaian, dan perlindungan, Aku punya makanan dan perlindungan.
Pakaian?
Kau mau aku, seekor laba-laba untuk memakai pakaian?
Haa.

17
Aku tidak merasa aku membutuhkannya.
Gua ini tidak panas maupun dingin dan dari awal, badanku diselimuti bulu-bulu pendek.
Tidak ada gunanya memakai pakaian dan dari awal, tidak ada pakaian untuk dipakai.

Aku pikir aku bisa membuatnya dengan benangku dan kelihatannya aku tidak perlu bersusah payah
membuatnya.
Aku tidak tahu bisakah kupakai atau tidak meskipun kubuat.

Bukankah artinya aku punya pakaian juga?


Oh. Lalu artinya aku harus mendapatkan kebutuhan hidup tanpa bekerja.
Tidak, Aku sendiri yang membuat sarangku dan Aku kesulitan mengalahkan kodok tadi, mungkin berlebihan
untuk dibilang Aku tidak bekerja.

Selama tidak ada hal buruk yang terjadi, bisa dibilang lingkungannya di keadaan yang baik untuk menghidupi
kehidupan seperti mimpi.
Kalau ada masalah, maka mungkin ada seseorang yang kuat yang bisa menerobos jaringku atau ada
kemungkinan kalau Aku akan kelaparan karena tidak ada mangsa yang tertangkap.
Di hal yang paling buruk, kalau seseorang yang kuat menerobos jaringku, aku akan langsung kabur.
Lalu, kalau ada mangsa yang akan tertangkap di jaringku secara tetap.
Selama itu terpenuhi, maka aku bisa tetap didalam selama hidupku.

Indah sekali!

Meskipun aku pergi ke sekolah seperti biasa, Aku hidup kebanyakan seperti hikikomori.
Menghabiskan waktuku di sekolah tanpa berbicara dengan siapapun dan saat kupulang, Aku tidak melakukan
apapun selain berseluncuri internet atau main game. (TLN: Sedih banget)
Aku tuang air panas ke beras lalu panaskan selama 3 menit di microwave oven. (TLN: kurang yakin beras atau
nasi)
Sekali-kali, Aku pergi ke mini-market untuk beli bento.

Kedua orangtuaku bekerja dan biasanya mereka pulang malam.


Meskipun mereka pulang, kami jarang ketemu dan jarang ada percakapan juga. (TL: T_T)
Kalau untuk PR, semua orang melakukan sewajarnya.
Terus terang saja, itu seperti orang tak dikenal yang hidup dirumah yang sama (TL: /(TT)\

Mungkin karena itu, jadi ribet untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Yaa, daripada hidup, mungkin personalitasku sendiri yang kupunya sejak lahir.
oleh karena itu, Aku bahan tidak punya teman dan bahkan jarang sekali ngomong chat di game.

Itulah mengapa karakter gameku selalu ada image pendiam.


Avatarku bapak-bapak kasar dan botak.
Orang ramah yang berbicara dengan punggungnya.
Status dan romatisme hanyalah sementara jadi Aku meningkatkan serangan fisik dan kecepatanku di game.
Gak masalah kalau Aku gak kena jadi Aku selalu menghindari semua serangan dan menggunakan staregy 'hit
and run' untuk mengalahkan lawanku. (TLN: pukul dan lari)
Meskipun Aku akan mati kalau kena.

Umu.
Meskipun dengan tidak bisa bertemu orang tua dan teman sekelasku lagi urusan kecil, rasanya agak kesepian
tidak bisa bertemu bapak-bapak botak itu lagi. (TL: ()
Di grup pemain gratisan, hanya orang/pemain yang penting yang punya sosial status/reputasi tinggi yang bisa
melawan beberapa group pemain bayar dan pasti jadi penyesalan kalau karakternya jadi ancur ditengah jalan.

Kupikir Aku sudah bukan manusia lagi kalau aku punya kasih sayang terhadap karakter gameku daripada orang
tuaku. (TL: e.e)
Meskipun demikian, itu kenyataannya.
Akankah orang tuaku bersedih atas kematianku?
Un.
Itu tidak penting.
18
Kupikir meskipun posisi kami diputar, Aku tidak pikir untuk perlu bersedih atas anakku. (TL: ._.)
Aku mungkin akan jadi kesulitan meningkatkan uang untuk pemakamannya.

Memberitahu hal seperti ini ke orang tak dikenal mungkin malah akan membuat mereka marah tapi emang
kenapa?
Karena Aku tidak membuat masalah untuk orang-orang jadi bukan urusanmu bagaimana caraku berpikir. (TL:
(`)
Masalah untuk orang tuaku?
Sayang sekali, Aku telah berinvestasi di saham menggunakan nama orang tuaku. Setiap bulan, Aku akan
menabung beberapa jumlah uang ke akun bank itu.
Kau harus terbiasa dengannya dan juga mengambil resikonya, lalu barulah kau bisa mendapatkan uang dengan
saham.
Oleh karena itu, Aku tidak hidup bergantung dengan orang tuaku.
Aku tidak pernah membuat masalah ke siapapun jadi Aku tidak mau mendengarnya dari sesorang yang
melakukannya. (TL: ok )

Yaa, tidak ada gunanya mengatakan hal seperti itu sekarang.


Jadi Aku akan mendeklarasikannya.
HikiNEET is the BEST! (TLN: . campuran dari hikikomori dan NEET)

8. Laba-laba tanpa Intelektual hanyalah laba-laba biasa

Zzz.
Fuaaa.
Ah, Aku tidur nyenyak.
Aku ketiduran.
Lagipula, enak rasanya bisa tidur dengan tenang.

Aku penasaran seberapa lama Aku tidur?


Waktu tidurku di hidupku sebelumnya sekitar 4 jam.Aku jatuh pingsan oleh anemia karena kurangnya tidur dan
Aku tidur seharian. Aku sekarang ini sedang merasakan hal seperti itu.
Tetapi, rasa seekor laba-laba dan manusia nantinya akan berubah jadi Aku tidak tahu berapa lama waktu yang
terlewatkan.
Un. Aku mau sebuah jam.

Dari awal, berapa lama telah terlewatkan sejak Aku lahir?


2 atau 3 hari harusnya sudah terlewatkan.
Di dungeon ini, Aku tak tahu apakah pagi atau malam sekarang.

Aku tidak tahu apapun tentang kalender dunia ini dan tidak ada jaminan kalau sehari adalah 24 jam.
Satu tahun adalah saat Bumi selesai mengelilingi orbitnya disekitar matahari. Satu hari adalah saat Bumi selesai
melakukan rotasi.
Kupikir mustahil bahwa dunia ini memiliki ukuran yang sama atau masa orbit yang sama seperti Bumi.
Yaa, meskipun begitu, itu tetap saja pentafsiran fisik. itu mungkin saja dunia parallel seperti gaib atau dunia lain
yang menggunakan hukum lain untuk bergerak. Kalau dunia ini seperti itu, mungkin saja benar.

Meskipun Aku tidak ada cara untuk membuktikannya.


Suatu hari Aku mungkin akan meninggalkan dungeon ini tapi sekarang, mari nikmati hidup malas ini.

Yaa, daripada muter-muter di lantai, Aku lebih baik memikirkan misteri-misteri yang masih tertinggal.

Pertama-tama, bagaimana Aku mati?

19
Tidak, Kupikir Aku sendiri yang merasa bahwa Aku telah tewas.
Aku meyakinkan diriku bahwa Aku telah bereinkarnasi menjadi seekor laba-laba tapi Aku tidak ada ingatan
tentang kematianku.
Mmm?

Kalau tidak salah, ingatan terakhirku adalah Aku sedang di kelas Bahasa Jepang. (TLN: utk yg bingung, kelas
disana seperti belajar sastra, seni, dll. sama seperti kelas Bahasa Indonesia kita)
Guru kami yang kami panggil Oka-chan, meminta kami untuk membaca kanjinya keras-keras.
Aku ketiduran dan tiba-tiba Aku merasakan sakit yang amat-sangat. Lalu Aku tidak ada ingatan apa yang terjadi
selanjutnya.
Kalau Aku tewas diwaktu itu, Aku penasaran apa sumber sakitnya.

Kemungkinan paling besar adalah Aku tewas setelah sakitnya dan Aku bereinkarnasi menjadi seekor laba-laba.
Kemungkinan lainnya adalah Aku tidak pernah mati setelah sakitnya dan jiwaku sekarang ini merasuki seekor
laba-laba.
Dimana tubuh manusiaku sekarang ini sedang di keadaan vegetatif di tempat tidur rumah sakit.
Kemungkinan yang lebih gila adalah dimana Aku adalah orang yang dikenal dengan ingatan diriku sendiri.
Aku yang asli mungkin masih tetap di kelas seperti biasa.

Un.
Tidak ada batasnya setelah aku mulai berpikir.
Seperti aku sekarang bukanlah diriku. Tapi bagaimana caraku membuktikannya?
Aku juga mencoba berpikir bahwa Aku adalah Aku oleh karena itu ini adalah Aku. (TLN:
)
Biasanya, kemungkinan paling besar sebagai tereinkarnasi adalah sudah mengabaikan kebiasaan.
Untuk sementara waktu, mari tahan urusan ini.
Aku berpikir, oleh karena itu aku nyata dengan jiwaku, Aku adalah Diriku. Aku lebih baik menganggapnya seperti
itu untuk sekarang.

Selanjutnya adalah badanku sekarang.


Badan laba-laba secara relatif cukup menguntungkan.
Aku bisa menggerakan semua kakiku dengan bebas dan Aku bisa bergerak lebih cepat daripada waktu Aku
adalah manusia.
Aku bisa memanjat dinding dan tentu saja, Aku bisa berjalan di atap.
Kalau ada yang nyaman, maka itu adalah Aku tidak punya tahan dan saat melihat kebelakang, Aku harus
memutar seluruh badanku kebelakang.

Ini cukup tidak nyaman karena Aku tidak punya tangan.


Untuk sementara waktu, Aku menggunakan kaki depanku sebagai pengganti untuk tangan tapi ini tidak bisa
bergerak seperti tangan yang dimiliki manusia.
Karena ujung kakiku adalah cakar yang tajam.
Dengan sesuatu yang berbahaya itu, mustahil ini bisa menggantikan jari manusia.
Meskipun tidak nyaman, tapi bagaimanapun juga Aku bisa mengurusnya untuk sekarang.

Ini dia, masalah yang besarnya.


Aku tidak bisa melihat kebelakangku.
Ini lumayan berbahaya.
Lehernya laba-laba menempel ke badannya dan tidak ada fitur yang bisa melihat kebelakang tanpa memutar
seluruh badannya.
Aku tidak ada masalah dengan kiri dan kananku karena Aku punya banyak mata membuatku bisa melihat jarak
yang cukup luas.
Tapi kalau aku bisa melihat kebelakang, maka artinya Aku cukup lemah terhadap serangan kejutan dari
belakang.

Aku berniat menggunakan benangku untuk balasannya.


Kalau mustahil untuk menggenggam pandangan belakangku dengan struktuk badan ini, maka Aku tidak ada
pilihan selain dengan bergantung pada indra yang lain.
Terutama, Aku akan terus mengeluarkan benang di belakangku dan ini akan membantuku menggenggam apa
yang ada disana kalau ada gerakan.
20
Yaa, tidak semudah itu juga.
Aku harus melatih ini nanti.
Kalau Aku tetap berada di rumahku, Aku tidak berpikir bahwa Aku akan mendapatkan serangan kejutan. Tapi
mari bersiap-siap sebelum ada yang terjadi.

Terakhir, skill.
Aku masih punya sedikit tidak yakin tapi ini adalah pertanyaan terbesar terakhir.
Apa itu skill?

Kalau ini adalah game, maka skill adalah sesuatu seperti kemampuan atau tekhnik.
Apa yang bisa kau lakukan meningkat dengan skillmu.
Tetapi, Aku tidak tahu perlakuan macam apa yang dimiliki skill didunia ini dan Aku lebih baik tidak berpikir kearah
ini.

Lebih penting lagi, tentang skill yang Aku miliki dan skill apa yang bisa kudapatkan di masa depan.

Skill yang Aku punya sekarang adalah Appraisal LV1Resistensi Asam LV2Resistensi Racun LV2
Skill "Appraisal" didapatkan dengan menggunakan skill poin.
Skill poin ini juga sebuah misteri.
Hanya dengan mendapatkan skill "Appraisal" menguras semua skill poinku dan Aku tidak tahu cara
meningkatkan poin ini.
Kalau ini adalah game, maka dengan naik level, Aku harusnya bisa mendapatkan beberapa poin. Tapi aku tidak
tahu kalau ada konsep level didunia ini atau tidak.
Selain itu, mungkin akan meningkat berjalannya waktu atau ketika mengambil sesuatu.
Di paling buruknya, mungkin saja untuk tidak bisa ditingkatkan.
Seperti skill poin adalah sesuatu yang kau punya sejak lahir dan sekali kau menggunakannya, poinnya akan
berkurang dimana kau tidak bisa menggunakannya setelah poinnya menjadi 0.
Kalau seperti itu, maka cukup mengejutkan juga.
Kuharap tidak seperti itu.

9. Verifikasi Skill

Umu.
Mari singkirkan dulu urusan tentang skill poin.
Secara terus-terang, tidak ada gunanya khawatir tentang bisa bertambah atau tidak.

Yaa, kondisi untuk mendapatkan skill "Resistensi Asam" sangatlah berbeda dari skill "Appraisal".
Kalau kemampuannya seperti namanya, maka pertahananku terhadap asam akan bertambah.
Aku mendapatkan skill ini saat Aku menerima serangan ludah dari kodok ngeselin itu.

Kupikir air liur kodok itu mempunyai atribut asam dan racun didalamnya.
Kupikir Aku mendapatkan skillnya setelah menerima serangan dari asamnya.
Aku tak bisa milih apakah dari serangan yang diterima atau atribut air liurnya.
Aku tidak tahu yang mana yang menyajikan sebagai kecakapannya apakah jumlah serangan yang diterima atau
Aku tetap menerima serangan yang sama berturut-turut atau waktu berlalu.

Bagaimanapun juga, Aku mendapatkan skill resistensinya setelah menerima serangan atribut yang terkait.
Meskipun Aku harus menjalani pengalaman yang menyakitkan, kalau Aku bisa menahannya, Aku harusnya bisa
mendapatkan resistensinya.
Contohnya, menerima serangan api yang akan membuatku mendapatkan skill "Resistensi Api".
Lebih baik untuk memiliki skill resistensi kalau Aku akan tetap bertahan.
Mulai sekarang, haruskah Aku menerima serangan pertama kalau kelihatannya tidak akan membunuhku?
Umumu. Tidak, Aku tidak mau mengalami sakit dan tidak ada jaminan bahwa Aku akan mendapatkan skill
resistensinya.

21
Tidak perlu dengan sengaja menyeberangi jembatan yang berbahaya.
Un. Bukan seperti Aku membenci sakit.

Aku mendapatkan skill "Resistensi Asam" dan skill "Resistensi Racun"ku telah naik level dari serangan kodok itu.
Rupanya, dari apa yang dikatakan suara langit, skill "Resistensi Racun"nya adalah skill yang kumiliki dari awal.
Yaa, Aku adalah laba-laba yang menggunakan racun jadi tidak aneh kalau Aku punya resistensi terhadapnya.
Tidak aneh tapi bagaimana denganku yang tidak tahu skill-skill apa yang kupunya?
Kalau suara langit tidak bilang apa-apa, Aku tidak akan sadar bahwa Aku memiliki skill "Resistensi Racun".
Itu artinya, apa adi skill lain yang kupunya selain "Resistensi Racun"?

Tidak aneh kalau Aku punya beberapa.


Apakah itu serangan racun?
Kalau saja aku bisa memastikannya tapi tidak ada cara seperti itu.

Untuk mencobanya, Aku meneriakan "Status" didalam hatiku tapi tidak ada yang terjadi.
Bisakah kulihat kalau Aku menaikan level "Appraisal"?
level "Appraisal"?
Kecakapan skill?
Hey, bukannya itu artinya Aku bisa melevelnya?

Berarti Aku harus tetap menggunakan skillnya sampai mencapai beberapa poin kan?
Kalau "Appraisal" itu sama dengan skill tipe-resistensi, tidakkah levelnya akan naik kalau Aku tetap
menggunakannya?
Aku teryakinkan bahwa membutuhkan skill poin untuk naik level sebelumnya karena Aku mendapatkannya
dengan menggunakan skill poin. Tapi sekarang, mungkin ini akan bekerja.

Aku langsung mulai menggunakan Appraisal dimana-mana.


Informasi seperti Tembok and Lantai mulai mengalir kedalam kepalaku.
Ugh, Aku mulai agak sakit sekarang.
Aku merasa sakit karena berlebihannya informasi.

Kecakapan skill tercapaiSkill Appraisal LV1 telah menjadi Appraisal LV2

Gak nyesel ngerasain sakitnya!


Horree!
Meskipun hanya naik 1 level, perasaan bergerak satu langkah yang besar memang merasa enak!
Aku mencoba menggunakan Appraisal pada diriku saat merasa bahagia.

Taratek Rendah KecilTidak bernama

Oh!
Sesuatu seperti nama spesies muncul!
Seperti biasa, informasinya masih saja sedikit tapi dibandingkan dengan LV1, sekarang lebih baik.

Tetapi, Aku kecil dan rendah.


Bagaimanapun juga, sepertinya Aku adalah spesies rendah.
Un, ketegangan yang berputar dengan "Appraisal" berkurang sedikit.
Bukannya Aku punya ekspektasi yang tinggi padanya tapi Aku tidak mengira bahwa Aku adalah spesies rendah.
Yaa, sama dengan disaat hidupku sebelumnya jadi tidak berguna untuk memikirkannya sekarang.

Tinggalkan itu dulu, sekarang Aku harus tetap menggunakan Appraisal untuk menaikkan levelnya.

.....Dia tidak mau naik.


Setelah itu, Aku tetap menggunakan Appraisal di dinding tapi levelnya tidak mau naik.
Ngomong-ngomong, hasil "Appraisal" dindingnya adalah Dinding Labyrin
Hasil yang meragukan.
Yaa, mari anggap itu sebagai hal kecil. Sekarang, kenapa skillku tidak mau naik?
22
Un.
Kemungkinan tertinggi ialah bahwa sekali Appraisal digunakan pada sesuatu, kecakapan skillnya tidak akan naik
kalau kau menggunakannya pada sesuatu itu lagi.
Memang benar pasti akan mudah untuk meningkatkan kecakapan skillnya kalau tidak seperti itu.
Untuk lebih yakin, Aku menggunakan Appraisal dirumahku di setiap sudut dan celah.
Tapi, levelnya tidak naik.
Kelihatannya kecakapan skillnya tidak cukup.

Itu artinya Aku harus keluar dari rumahku untuk menaikkan level "Appraisal"ku.
Sekarang kupikir lagi, Aku menggunakan Appraisal di kerumunan monster yang besar sebelumnya.
Kecakapan skillnya mungkin telah meningkat lewat itu.

Tetapi, diluar.
Ngeselin.
Terutama saat Aku punya rumah yang nyaman seperti ini.

Kalau Aku mau hidup dengan tenang, maka Aku harus tetap tinggal didalam.
Aku harus pergi keluar kalau Aku mau meningkatkan levelku.
Meskipun keduanya punya untung dan kerugian mereka sendiri, bahayanya pergi keluar adalah kerugian
terbesar.

Un.
Aku telah memilih.
Untuk sekarang, Aku harus menikmati hidupku disini.
Tidak ada ganti ruginya kalau Aku bermalasan dikit.

10. Level up!

Ada reaksi dibenangnya saat Aku sedang tidur.


Kelihatannya mangsa keduaku disini
Disaat aku mulai merasa lapar, waktu yang sangat tepat.
Aku lompat-lompat kearah mangsaku.
...Harus kubilang, lompatan laba-laba bener-bener.

Karena kecerobohanku sebelumnya, Aku tidak mengira makananku malah yang menyerangku, Kali ini Aku
menghadirinya dengan hati-hati.
Sekarang, mangsa macam apa yang tertangka~p?

Elro Frog ( ) (TLN: dibacanya Eruro Furogu, artinya Kodok Elro. saya usahakan mirip
dengan originalnya)

Itu seekor kodok.


LU lagi!
Ngapa sih!
Dungeon ini harusnya punya monster laen!
Kemungkinan macem apa untuk mendapatkan mangsa tilu-kali berturut-turut?

Haah! Haah!
Dialek kansai gadunganku keluar tanpa disengaja.
Ya ampun, gimana nih...

Bsshaa!

23
Noooooooo!?

Aku menerima serangan ludah kodok itu saat Aku sedang melakukan komedi bodoh sendirian.
Fakta yang mengejutkan yang hanya terungkap di hidup kedua.
Aku, bodoh!

Ah, un.
Aku bisa tenang karena sakitnya.
Kali ini skill resistensinya tidak level up.
Sepertinya kecakapan skillnya belum cukup.
Yaa, tidak apa.

Aku membalut kodoknya dengan benangku sehingga ia tidak bisa melawan.


Aku menggigitnya dari atas.
Kodok ini tidak mati dari satu gigitan sebelumnya, mungkin karena ia punya "Resistensi Racun".
Tetap saja, ia harusnya melemah kalau digigit.

Aku cepat-cepat membawa kodoknya kembali ke rumahku.


Setelah itu, Aku kembali lagi untuk memperbaiki jaringnya.
Baiklah, sekarang sempurna

Saat Aku kembali ke kodoknya, kodoknya meronta-ronta untuk keluar dari jaringku.
Un.
Kelihatannya satu gigitan tidak cukup.

Chmp!

Aku mengigitnya.
Terakhir kali, ia kalah setelah digigit yang banyak, tapi sekarang Aku pikir lagi, tidak perlu menggigit sebanyak itu.
Aku hanya perlu memasukkan racun tanpa melepaskan taringku.

Kecakapan Skill tercapai. Skill Taring Beracun LV1 telah menjadi Taring Beracun LV2

Oh!
Sebuah skill level up!
Sebuah skill yang kudengar untuk pertamakalinya.
Skillnya level up disaat yang sama saat gerakan kodoknya berhenti.
Ini terjadi sangat tiba-tiba jadi mengagetkanku.
Ah, kelihatannya kekuatan racunku telah meningkat karena skill "Taring Beracun"ku level up.
Kedengaran Bagus.

Poin Experience telah mencapai poin tertentu. Individual, Taratect Rendah Kecil LV1 telah menjadi LV2

Hmm?
Hmmm?
Ah, entah kenapa badanku jadi aneh?
Up!?
Apa ini!?
Kulitku jadi robek?
Ganti kulit? Apakah ini pergantian kulit?

Semua kemampuan dasar meningkat


Bonus level up Kecakapan Skill didapatkan
Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Racun LV2 telah menjadi Resistensi Racun LV3
Kecakapan skill tercapai. Skill Benang Laba-laba LV3 telah menjadi Benang Laba-laba LV4
Mendapatkan poin skill
24
Hmmmmm!?
Tu-Tunggu dulu!?
Barusan, Aku rasa Aku sedang meluncuri hal yang sangat penting!?
Katakan itu sekali lagi!
SEKALI LAGI PLEASE!

Sunyi~

Oufu.
Beneran?....

Tidaktidak.
Mari ingat-ingat lagi dengan tenang.
Bukannya dia mengatakan level up?
Dia memang mengatakannya kan?
Ah, Aku tidak mendengarnya karena tiba-tiba aku berganti kulit.
T,tidak, bukannya aneh Aku tiba-tiba berganti kulit?
Apa karena level up tadi badanku mulai berubah?

Untuk sekarang, mari lepas kulit yang masih menempel denganku.


Uwa, kelihatannya punggungku terluka.
Ini tempat dimana Aku menerima air liur kodoknya.
Meskipun Aku tidak bisa melihatnya, itu luka yang besar.
Hmm?
Kalau dipikir lagi, bagian pandanganku yang hancur telah sembuh!
Oh!
Penyembuhan sempurna setelah naik leve. Baik budi sekali.

Un.
Ini sudah pasti sebuah level up.
Entah kenapa badanku terasa ringan dan di kondisi yang bagus.

Alasannya adalah karena Aku mengalahkan kodoknya dan mendapatkan poin Experience kan?
Untuk sementara waktu, mari pikir sambil memakan kodoknya.

Yaa, mari ingat-ingat lagi satu persatu.


Pertama yang dikatakan adalah sesuatu seperti levelku bertambah.
Lalu pergantian kulitnya langsung dimulai dan saat Aku kebingungan, Aku merasa suara langit mengatakan
banyak hal dengan biasa.
Ingat-ingat, skill, oh iya, level skillnya naik kan?
Terlebih lagi, bukan hanya satu kan?
2 skill yang naik bersamaan?
Kenapa?

Oh iya, dia mengatakan sesuatu sebelum skillnya.


Yaa, bukannya itu "Bonus Level Up Kecakapan Skill"?
Itu dia!
Benar, katanya itu!
Dengan kata lain, ada Bonus poin Kecakapan skill tertambah setiapkali level up?
Itulah mengapa 2 level skill naik bersamaan.

Skill yang naik level adalah "Resistensi Racun" dan "Benang Laba-laba"?
Huh, jadi benangnya sebuah skill juga.
Aku gagal mendengar levelnya.
Tapi, bukannya akan mudah untuk melevel "Benang Laba-laba" kalau Aku terus membuatnya?
Sepertinya Aku mendapatkan informasi yang berguna.

Untuk meringkasnya, level up memulihkan kekuatan fisik seutuhnya.


25
Kupikir statusku meningkat.
Dan yang paling penting adalah bonus poin yang termasuk di setiap kecakapan skill.
Aku tidak tahu berapa poin yang telah dikumpulkan tapi sepertinya 2 skill telah naik level, itu harusnya jumlah
yang lumayan kan?
Itu artinya Aku bisa memperkuat skillku secara efisien dengan naik level.

Meskipun begitu, level ya..


Meskipun ada skill disini, Aku berpikir sebelumnya tentang apakah naik level bisa atau tidak tapi sekarang
terbukti bisa.
Meskipun Aku tidak mencoba untuk berpikir kearah itu, tapi dunia ini benar-benar seperti sebuah game.
Saat terjadi seperti ini, Aku takut kalau Aku akan hidup disini dengan rasa gameku tapi sudah terlalu telat.
Yaa, Aku mulai merasa sedikit semangat.
Sepertinya Aku tidak bisa melawan jiwa seorang gamer.

S1. Hari Dimana Hari-hari Biasa Berakhir

Hari itu, hanyalah hari seperti biasa.


Aku pergi ke sekolah, makan dengan teman-temanku, hadiri kelas, saat kupulang main game, makan, mandi,
dan kemudian tidur.
Harusnya hari-hari biasa seperti itu.

Dihari itu, Gue sambil ngucek-ngucek mata sambil ngantuk pergi ke sekolah.
Dikarenakan kemarin main game online sampai larut malam.
Untungnya, Gue bisa join bareng party dengan Hage-san () sampai Gue lupa waktu dan akhirnya main
semalaman. (TLN: Botak-san)

Hage-san yang Gue sebut barusan adalah player terkenal di game online yang Gue mainin.
Seperti namanya, orang yang menggunakan kepala Hage om-om kasar sebagai avatarnya, seorang free-player
yang membuang romantisme dan mengontrol karakter yang hebat dengan tekhnik yang berskill digaris depan.

Karena dia jarang ngomong, banyak player yang tertarik padanya.


Gak bisa apa-apa lagi kalau Gue keasikan main karena bisa main bareng dengan Hage-san yang terkenal.

Saat sampai disekolah, Aku tahan ngantukku dan masuk ke kelas.

Pagi
Selamat Pagi
Ossu... Kenapa? Kau kelihatan ngantuk

Gue sapa balik temen sekelas Gue, Sasajima Kyouya dan Ooshima Kanata.
Mereka berdua main game yang sama dengan Gue, ini yang namanya temen gamer.

Ou, denger dan terkejutlah. Kemarin, Gue main separty dengan Hage-san
Beneran!?
Ou, Bener bener. Kami hampir berhasil selesaiin questnya karena dia
Uwaa. Beneran. Apa yang itu? Yang Gue keluar setelahnya

Gue bermain dengan Kanata sampai sekitar setengah jalan.


Tapi, Dia log out karena sudah malam.

Sialan. Kalau gitu harusnya main terus aja

Kanata kelihatannya beneran kesel.

26
Tapi, kalau Kanata tidak keluar dari party, Aku tidak bisa main dengan Hage-san.

Gimana rasanya, bisa deket banget dengan Hage-san?

Ditanya Kyouya, Gue keinget penampilan Hage-san yang gagah.

Itu bukan manusia. Maju sambil menghindari sihir Besbel Witch dengan sempurna, percaya gak?

Besbel Witch adalah boss di dungeon berlevel tinggi dan orang ini gila juga.
Di internet namanya Game Lain Barrage karena saking banyaknya serangan sihir yang bisa
ditembaknya berturut-turut. (TLN : Barrage artinya tembakan beruntun, contohnya : ditembakin senapan api
terus-terusan)
Boss ini yang bikin masalahnya adalah sihirnya gak abis-abis.
Tidak ada celah untuk menyerang dan kalau dibiarin, dia akan terus nembakin sihirnya.
Biasanya, kau harus meningkatkan pertahanan sihir lalu serang dengan resolusi untuk mati bersama, atau pakai
tameng untuk mereka yang dibelakang dan tembaki dengan sihir.

Tapi si Hage-san, ia maju tepat didepannya, sambil menghindari semua sihir yang ditembakkan dan lompat
kearahnya dan memotong dadanya.
Sangat menegangkan.
Mulut Gue sampai mangap ngeliatin itu.

Seperti yang diduga dari Hage-san. Nama lainnya Idaten() bukan cuman hiasan
Tidak, gak mungkin ada orang yang bisa secepat itu tanpa beberapa skill. Pada akhirnya, dibutuhkan skill
untuk melakukan gerakan seperti itu

Kanata bilang seperti itu sambil memukul tangannya.


Memang, meskipun dengan status yang sama, peralatan yang sama, Kayaknya gak bisa menyerupai Hage-san.

Ahh. Pengen jadi lebih jago~


Mau naikin level habis sekolah?
Boleh
Gue juga setuju. Ayo sebanyak mungkin training ditempat yang lebih susah!

Pas disaat kami selesai ngobrol, lonceng berbunyi.


Kami misah dan duduk di bangku masing-masing.
Tanpa mengetahui janji itu tidak akan terpenuhi.

Huh?

Gue mulai siap-siap untuk kelas setelah duduk, dan Gue menyadari bahwa tempat pensil Gue gak ada di tas.
Oh iya, Gue inget habis memakainya untuk merangkum informasi tentang game itu di buku.
Mungkin waktu itu lupa dimasukin ke tas.

Hadeeehh
Ada apa?

Orang yang menjawab suara Gue adalah Hasebe Yuika, gadis yang duduk disebelah Gue.

Lupa tempat pensil


Aryarya. Mau apa lagi. Aku akan pinjamin aja ya

Hasebe bilang gitu dan memberikan pensil mekanik dan penghapus.

Maaf
Umu. Ngutang permen satu
Gak gratis nih

Gue terima dengan senyuman pahit dan melambaikan tanganku.


27
Demikian juga, sebuah janji yang tidak mungkin bisa terpenuhi.

Kemudian, waktu itu datang.

Terjadinya disaat pelajaran Bahasa Jepang.


Ngantuk.
Gue berantem melawan ngantuk yang sangat.
Didepan, berdiri seorang guru kecil yang dipanggil dengan panggilan Oka-chan yang menyebutkan kanji dari
buku paketnya.
Hampir semua siswanya menurunkan pandangan mereka kearah buku yang ada diatas meja mereka.

Gue lawan ngantuknya dengan putus-asa dan gak sengaja ngangkat kepala.
Didepan mata ada seorang siswa gadis duduk di bangku depap-kiri.
Itu orang yang disebut Rihoko ().
Bukan nama aslinya.
Real Horror Child (), singkatannya Rihoko. (TLN: Bocah horror beneran)

Ia wanita yang bikin ngeri yang sangat kurus dengan wajah pucat dan selalu memiliki ekspresi muka yang suram.
Gue gak mau ngomong buruk tentangnya, tapi rasa yang gak pas dateng sendiri meskipun Gue ngerti.
Rihoko tidur terang-terangan seperti ia cengengesan kearah Gue, yang ngelawan ngantuk.
Sambil merasa gak enak, Gue tengok arah selain Rihoko.

Itu.. ada sesuati disitu.

Itu adalah retakan.


Gue mungkin satu-satunya yang menyadarinya di kelas ini.
Tepat ditengah-tengah kelas, diatas, ada retakan muncul dimana harusnya tidak ada apa-apa.
Tidak ada kata lain yang bisa menjelaskannya selain Retakan.
Terlebih, ukuran mulai membesar.
Retakannya terlihat akan segera hancur.

Meskipun Gue melihatnya, Gue gak bisa melakukan apa-apa sambil melihatnya.
Hasilnya mungkin tidak berubah meskipun Gue melakukan sesuatu....

Retakannya hancur dengan hebat.


Diwaktu yang sama terasa sakit yang amat sangat.

Kemudian, Gue, Kami, Mati

11. I~to~ maki maki i~to~ maki maki

Sebuah benang tipis tertempel ke kedua kaki depanku.


Benangnya memelar saat ditarik luarnya.
Perlahan-lahan panjangnya kembali semula saat dilepas tarikannya.

Un.
Jadi seperti karet seperti yang direncanakan.

Apa yang kulakukan?


Karena sekarang Aku tahu Benang Laba-laba adalah sebuah skill, Aku mulai mencoba-coba dengan benang
laba-labanya sambil meningkatkan kecakapan skillku.
Sampai sekarang, Aku hanya menggunakannya untuk membuat sarangku dan menahan lawanku.
Oleh karena itu, meskipun diriku sendiri yang membuatnya, tidak banyak yang kutahu tentang benangnya.

28
Eh?
Tinggalkan My Home dan Tingkatkan level? (TLN: orang bakalan gaya dikit kalau bisa bikin rumah sendiri)
Mustahil.
Meskipun Aku seneng banget karena level up, tapi kalau dipikir dengan tenang bukannya mustahil? pikir aja.
Lagipula coba pikir ini.
Seorang gadis yang keahliannya hanya bermain game, kau pikir dia bisa menang bertarung sungguhan?
Mustahil.
Badannya monster, tapi dalamnya orang pengecut sama saja gak berguna.

Kalau menggerakan badan di game dan asli, bedanya seperti Langit dan Bumi.
Di game karakternya tidak akan kelelahan, tapi kalau beneran kau akan kelelahan sebanyak kau bergerak.
Lagipula, Aku sebelumnya hanya pergi ke sekolah, seperti bocah lemah yang ngos-ngosan cuman karena itu.
Kupikir pasti akan sulit untuk melawan monster asli yang hidup dengan insting liarnya.
Meskipun bukan berarti tidak bisa, tapi kalah = mati. Aku mau menghindari pilihan beresiko itu.

Oleh karena itu, menunggu mangsa yang menyedihkan untuk tertangkap jaringku memiliki kemungkinan menang
yang besar.
Kupikir ini sangat jauh lebih efisien dan aman, dibandingkan dengan merantau didalam dungeon ini tanpa arah.
Suatu hari nanti, kupikir waktu dimana Aku harus pergi dari My Home akan datang, tapi sebelum itu Aku sudah
naik level, jadi tingkat keamanannya sudah aman.
Meskipun di game online itu Aku menggunakan karakter yang konyol, di RPG lain, naikin level di awal permainan
adalah gaya bermainku.
Terutama, kali ini hidupku taruhannya, Aku harus bertindak dengan hati-hati sampai Aku yakin akan menang
melawan monster lain.

Oleh karena itu, sekarang Aku sedang mencoba meningkatkan Kecakapan skill Benang laba-labaku.
Sekarang kupikir lagi, benang laba-laba ini adalah tali kehidupanku.
Jadi menggigil sambil berpikir Aku akan terus merantau tanpa arah di dalam dungeon ini kalau Aku tidak
membuat My Home.
Kalau begitu, mungkin sekarang Aku sudah mati kali ya?
Tidak mungkin untuk beristirahat dengan tenang dan juga tidak mungkin untuk menangkap mangsa.
Berkat benang laba-laba ini Aku bisa hidup dengan nyaman sekarang ini.

Saat memikirkan itu, meningkatkan level benang laba-labaku menjadi prioritas tertinggi.
Entah apa yang akan berubah saat levelnya meningkat, tapi yang pasti tidak ada ruginya.

Yaa, kupikir Aku harus mencari tahu sifat dari benangku saat kusedang nganggur, jadi Aku mengujinya dengan
macam-macam cara.
Aku mulai memproduksi benang dan menguji penyesuaian ketebalan, pelekatan, kekuatan, dan elastisitas.

Penyesuaian Ketebalannya cukup mudah.


Saat kuingin membuat benang tipis, benang yang tipis keluar.
Meskipun mustahil untuk membuatnya tak kasat mata, tapi masih bisa membuatnya setipis rambut.
Didalam Dungeon gelap ini, pasti sulit untuk melihat bahkan benang ini.
Tetapi, Aku mengerti dari mengeksperimenkan kekuatannya, lebih tipis benangnya, lebih mudah benangnya
untuk putus.
Yaa, ini tidak bisa diapa-apakan.
Kalau dipikir seperti biasa, jelas-jelas akan jadi melemah kan.
Kalau levelnya naik, tingkat kekuatannya juga naik kan, mari berharap seperti itu.

Sebaliknya, lebih tebal lebih kuat tingkat kekuatannya.


Sekarang ini benang yang bisa Aku buat kira-kira 2cm diameternya.
Seperti tali biasa kan ya?
Yaa, Itu ketebalan maksimum yang bisa kubuat sekarang ini, tapi Aku bisa membuatnya lebih tebal kalau Aku
lipat jadi buntelan.
Tapi itu akan lama.

Aku menyesal harusnya Aku tidak melakukan percobaan tingkat pelekatan.


Memang benar semua orang berpikir bahwa benang laba-laba lengket, tapi sejujurnya, ada juga benang yang
29
tidak lengket.
Alasan mengapa laba-laba tidak akan terjebak di sarangnya sendiri karena ia tahu bagaimana cara
menggunakannya dengan benar.
Aku mengetahuinya setelah membuat sarangku dengan insting.
Yaa, untuk mengetahuinya lebih lanjut, Aku bereksperimen padanya dan Aku malah jadi terikat benangku sendiri.
Ah, un.
Untuk mengetahui penggunaan kedua benang yang benar, perlu terikat dengan benangku sendiri.
Aku adalah orang bodoh karena Aku terjebak benangku sendiri.

Aku jadi tidak sabar.


Sebenarnya, Aku tidak tahu bahwa tingkat pelekatannya bisa diringankan meskipun benangnya sudah
dikeluarkan dan Aku hampir mati karena terjebak perangkapku sendiri.
Tingkat pelekatannya masih bisa diubah kalau benangnya masih menempel ke bokongku.
Setelah itu, Aku mencoba merubah kekuatan pelekatan benangnya yang sudah melepas dari bokongku dan
hasilnya Aku hanya bisa merubahnya sedikit saja.

Aku menahan diri dan memastikan tingkat kekuatannya.


Lemah kalau tipis, dimana kalau tebal maka jadi kuat. Tapi Aku tidak tahu seberapa kuat ini bisa menahan.
Apa maksudku?
Saat kubuat kekuatannya sampai maksimum, Aku tidak bisa memotongnya seberapapun kekuatan yang kupakai.
Dan hal yang mengerikan adalah Aku bahkan tidak bisa memotongnya dengan taringku.
Kalau sesuatu terikat dengan benang ini, maka ia pasti tidak bisa lepas.
Yaa, mungkin ada monster yang jaur lebih kuat dariku yang bisa memotong benangku. Jadi percaya berlebihan
itu tabu.

Dan terakhir adalah hasil ekspreimen elastisitas. Sekarang ini, Aku ada benang yang sedang memelar.
Un.
Benang karet ini terlihat sangat berguna.
Sepertinya Aku bisa membuat ketapel biasa dengan mengikatnya ke batu.
Ditambah lagi, kelihatannya berguna untuk berbagai hal.

Aku sangat puas dengan hasil eksperimennya.


Tapi meskipun Aku menggunakan benangnya sebanyak itu, levelnya tidak meningkat.
Ditambah lagi, ada masalah yang terjadi yang tidak bisa dilewatkan.
Lebih banyak benang yang kubuat, lebih banyak energi yang kupakai.
Dengan kata lain, Aku sangat lapar sekarang meskipun belum lama sejak Aku memakan kodoknya.
Bukannya Aku membenci tingkat konsumsinya tapi kalau lain kali Aku ingin menggunakan benang yang banyak,
sebaiknya Aku mengisi perutku dulu sebelum melakukan itu karena sepertinya berbahaya.

12. Reuni yang menyentuh (lol)

Ah, Aku lapar.


Tapi, kalau tidak ada mangsa yang tertangkap di jaringku, maka tidak ada makanan.
Tidak ada pilihan lain, jadi Aku akan tidur dahulu.
Aku harus tidur untuk menyimpan tenagaku.
Un, bukannya aku ingin males-malesan ya?

Disaat kupikir Aku bisa tidur dengan nyenyak, Aku bangun dengan terpaksa.
Karena ada vibrasi yang terpancarkan oleh benangku.

Apakah ada mangsa yang datang?


Kegembiraanku berubah menjadi ketidaksabaran tepat setelah mengetahuinya.
Aku tahu kondisi jaringku yang terhubung dengan benangku dengan jelas.
Ini adalah perasaan yang berbeda dengan sebelumnya.

Ada yang menyentuh jaringnya.


30
Dengan pasti.
Tapi, tidak tertangkap oleh jaringnya.
Karena, dia berjalan di jaringnya.

Mustahil.
Memang aku mengira sebelumnya bahwa mungkin ada seseorang yang bisa menembus jaringku, tapi tidak
mengira ada orang yang bisa bergerak dengan tenang di jaringnya.

Aku menjadi bingung karena situasi yang tak terkira dan sudah telah untuk mulai bergerak.
Dia sudah melewati jaringnya dan mulai menginvasi wilayah rumahku.

Bahaya.
Meskipun Aku sudah memilih saat ada orang yang bisa menembus jaringku, Aku akan kabur, tapi Aku sedang
mengahadapinya sekarang.
Aku ceroboh.
Dengan otakku belum berfungsi dengan baik disaat setelah bangun, Aku kebingungan.
Ini pertamakalinya Aku merasakan hidupku sedang bahaya sejak Aku tinggal dirumahku.

Taratek Rendah Kecil

Yang muncul adalah sama sepertiku, Monster laba-laba.


Karena spesies yang sama, dia menembus jaringku tanpa susah payah.

Hello Brother. (TLN: Dia ngomong inggris )


Aku pikir orang ini adalah saudaraku.
Tapi Aku tidak tahu apakah dia kakak laki-laki atau kakak perempuan atau atau adik laki-laki atau adik
perempuan.
Reuni yang menyentuh dengan saudaraku yang terpisah sejak lahir. (TLN: lol)
Tetapi, nyawaku sedang bahaya.

Tunggu tunggu tunggu.


Tenangkan dirimu.
Belum pasti bahwa orang ini adalah musuh atau bukan.
Meskipun mereka memangsa satu sama lain disaat mereka baru lahir, dia mungkin akan membiarkanku karena
hubungan kami sebagai saudara.

Kichikichikichi. Sha!

Ah, un.
Seekor musuh.
Tapi, dia hanya mengancamkanku dan belum menyerang.
Sepertinya dia melihat-lihat sekitar.

Apa yang harus kulakukan?


Melarikan diri sepertinya bukan rencana bagus.
Spesies yang sama denganku. Itu artinya dia memiliki keahlian fisik yang sama denganku.
Sampai sekarang, Aku berhasil sampai kesini dengan kecepatan lariku, tapi tidak ada jaminan kalau Aku bisa
melarikan diri dari seseorang yang memiliki kecepatan yang sama denganku.
Ditambah lagi, Aku khawatir dengan keamananku meskipun Aku bisa melarikan diri darinya atau tidak.
Karena diluar diluapi bahaya monster.
Di kondisiku saat ini, kabur dengan kecepatan penuh, memakai semua staminaku, Aku akan menjadi tidak aman
kalau Aku pergi keluar.
Membuat rumah baru akan melelahkanku dan terutama, penting untuk mencari lokasi yang bagus.
Dikondisi yang kelelahan, berkeliaran mencari lokasi seperti itu adalah bunuh diri.
Menakutkan saat aku berpikir seperti itu.

Maka, apa yang harus kulakukan? Tentusaja yang tersisa hanyalah mengalahkan orang ini.
Bisakah kulakukan?
Aku ada firasat bahwa aku berada di keadaan yang kurang bagus.
31
Karena spesiesnya yang sama, harusnya tidak terlalu banyak perbedaan diantara keahlian fisiknya.
Tetapi, kalau, level kami sama.

Kalau orang ini lahir diwaktu yang sama denganku, maka harusnya tidak terlalu ada banyak perbedaan diantara
level kami.
Mungkin level yang sama atau 1 level lebih tinggi.
Karena orang ini telah menempuh perjalanan sepanjang jalan diluar dan sampai kesini.
Aku harus berpikir bahwa levelnya lebih tinggi dariku.

Kemungkinan terburuk adalah orang ini lahir sebelumku dan dia pengalaman.
Kalau begitu, levelnya harusnya jauh lebih tinggi dariku.
Dia telah mencapai level dimana ia bisa berjalan terang-terangan ditempat yang kutuju nanti.
Tidak ada kemungkinan untuk menang.

Bagaimanapun juga, ini pertarungan hidup atau mati.


Kalau begitu Aku tidak akan memikirkan tentang kekuatan lawanku lagi.
Aku akan melakukan yang terbaik.
Kalau tidak berguna, maka itu adalah akhir dari hidup laba-laba ini yang pendek.
Meskipun Aku tidak mau mati, ada konsep reinkarnasi di dunia ini, jadi bukan berarti Aku bisa meninggalkan
konsep dunia setelah kematian.

Mari tekadkan diriku.


Aku berkonsentrasi untuk bertarung.
Aku kosongkan pikiranku.
Aku menatapkan mataku hanya pada musuh.

Musuh dan Aku kelihatannya mengerti kami berdua sudah siap untuk bertarung jadi Aku bersiaga.
Belakangnya sedikit mencondong.
Tampak seperti lari untuk mendekati.

Musuhnya lompat dengan semangatnya seperti yang telah kuduga.


Ia melompat.
Aku memandang musuhku dengan sedihnya yang sekarang ini ada di udara mengacungkan cakarnya.

Aku melahkah mundur sambil melepaskan benang kearah musuh yang ada di udara.
Orang ini memilih pilihan yang salah.
Ia memilih untuk lompat keudara dan menyerang dengan cakarnya dibandungkan dengan menggunakan senjata
terhebat kami, Taring Beracun.
Serangan cakar juga tidak terlalu buruk.
Meskipun tidak buruk, kau hanya harus menggunakannya untuk menahan.
Tidak cocok untuk menggunakannya sebagai senjata utama.
Senjata kami adalah benang dan taring beracun.
Aku tidak akan dikalahkan oleh orang ini yang tidak mengerti itu.

Saudaraku yang tertangkap dengan mudah di udara.


Ia terbelit dengan benangnya dan jatuh ke tanah.
Aku langsung bergegas kepadanya.

Chmp!

Aku menggigit badannya dengan taring racunku tanpa ampun.


Sama sepertiku, orang ini harusnya punya "Resistensi Racun"
Tapi hal seperti itu tidak penting.
Saat terbelenggu dengan benangnya, hasil pertarungannya sudah jelas.
Yang tersisa adalah Aku hanya butuh memasukkan racun lebih banyak untuk melampaui "Resistensi Racun"nya

Kecakapan skill tercapai. Skill Taring Beracun LV2 telah menjadi Taring Beracun LV3

Skill "Taring Beracun" naik level mungkin karena Aku yang terus menerus memasukkan racun dengan jumlah
32
yang banyak ke laba-laba itu.
Diwaktu yang sama, saudaraku berhenti bergerak.
Aku tidak akan melupakanmu, saudaraku.
Sebagai orang bodoh pertama yang menyerang rumahku.

13. Aku Mendapatkan Gelar yang Memalukan.

Aku berhasil menerobos serangan saudaraku dengan mudah.


Tidak.
Aku terselamatkan karena orang ini bodoh.
Sebenarnya, akan berbahaya kalau pertarungan menjadi serius.

Aku bisa mengerti beberapa tingkat karakteristikku.


Karena tidak bisanya mengkonfirmasi statusku seperti di game, Kupikir Aku bisa menilai kemampuanku secara
obyektif.
Ditimbang dari itu, kekuatan terkuatku adalah Benangku dan Taring Beracunku.
Ini combo tak terkalahkanku. Sebaliknya, kekalahanku sudah jelas saat combonya tidak berguna.
Hanya semua itu saja untukku, daripada seperti itu, untuk kami, laba-laba, benang dan taring beracun adalah
senjata penting.

Penyerang bodoh ini tidak mengerti itu sama sekali.


Aku, yang berspesies sama dengan lawanku, memprediksi hasil pertarungannya bahwa yang pertama
membelenggu lawannya akan menang.
Oleh karena itu, sisanya adalah bagaimana cara membelenggu lawannya dengan benang karena strategi ini
adalah inti dari pertarungan itu akan tetapi hasilnya adalah kekacauan ini.
Melempar dirinya tanpa perhitungan sama-sekali, apa kau P.A? apa kau bodoh? apa kau sungguh ingin mati?
Ah, dia sudah mati.

Daripada itu, bagaimana orang goblok seperti itu berhasil selamat sejauh ini. Aku mulai mengagumi si goblok itu
sekarang.
Monster di luar rumahku, jujur saja, Aku tidak berpikir Aku bisa menang melawan monster-monster itu.
Bagaimana orang itu bisa selamat sejauh ini?
Yaa, tidak ada gunanya memikirkan tentang itu dan orang itu sudah mati.

Kau harusnya tahu bahwa akhir macam apa orang mati ini akan alami di wilayahku kan?
Aku sangat lapar.
Meskipun ia memiliki penampilan menjijikan, tapi Aku sudah membuang rasa maluku saat Aku pertamakali
memakan kodok itu.
Saudara?
Emang ngapa?
Pada awalnya, ia adalah spesies yang memangsa satu-sama lain.

Oleh karena itu, Itadakimasu.

Fuu.
Terimakasih atas makanan yang enaknya.
Meskipun ia terlihat seperti itu, dia lebih enak daripada kodok tadi.
Apakah karena itu?
Apakah karena kodoknya memiliki keduanya racun dan asam?
Yaa, ini lebih baik daripada kodoknya meskipun tidak berubah kalau ini tidak lezat karena memiliki racun.

33
Saat aku sedang relax, Aku mendengar sebuah suara seperti mesin yang adalah suara langit.

Kondisi terpenuhi. Gelar Pemakan Menjijikan didapatkan


Dengan effek dari gelar Pemakan Menjijikan, skill Resistensi Racun LV1Resistensi Korosi LV1
didapatkan
Resistensi Racun LV1 telah bergabung dengan Resistensi Racun LV3

Kondisi terpenuhi. Gelar Pemakan Saudara Sedarah didapatkan


Dengan effek dari gelar Pemakan Saudara Sedarah, skill Tabu LV1Sihir Sesat LV1 didapatkan

Whot?
Eh, Apa ini?
Setiapkali Aku mendengar suara langit, Aku pasti akan terkejut tapi kali ini, daripada terkejut, Aku jadi tercengang.
Apa itu gelar?

Mengapa aku tidak tenang dulu?


Kalau terjadi seperti ini, Aku membuat benang untuk menenangkan diri.
Aku membuat benangnya dengan baik dan memutar-mutarnya, jadilah sebuah bola benang putih.
Fuu, aku jadi sedikit tenang.

Hmm, gelar ya.


Apakah ini, itu?
Yang didapatkan jika melakukan kondisi tertentu?
Tapi Meskipun begitu, yang kudapatkan tidak lain adalah gelar yang memalukan dan menjijikan.
Gelar Pemakan Menjijikan, bukannya gelar tapi hinaan!
Pemakan Saudara Sedarah, dengan kata-katanya aja pasti udah buruk!
Orang lain tidak bisa melihat ini kan?
Kalau level "Penaksiran"nya besar, bisa saja dilihat.
Uwaaa.
Kalau terlihat, gak bagus kan.
Yaa, Aku adalah seekor monster dan Aku pasti akan mati sebelum gelarku dilihat kalau aku terlihat oleh manusia.

Tapi, kalau kata-kata gelarnya diabaikan, bukannya effeknya sangat bagus?


Karena Aku langsung mendapatkan 4 skill darinya.
Karena Aku memiliki "Resistensi Racun" dari awal dan dari apa yang dikatakan suara langit, apakah ditambah
kedalam Kecakapan Skillku?
Tidak nyaman kalau Aku tidak bisa melihat informasi terperenci disaat seperti ini.
Aku ingin level "Penaksiran"ku meningkat secepatnya.

Selain itu, Aku tertarik dengan 3 skill yang tersisa.


Aku agak mengerti tentang "Resistensi Korosi"
Kecakapan skillnya mungkin akan meningkat jika Aku makan sesuatu yang busuk.
Tapi Aku tidak berniat untuk melakukannya...
Masalahnya adalah dengan 2 skill yang tersisa.

Meskipun darinamanya "Tabu" sudah berbahaya, tapi Aku tidak tahu effeknya sama sekali.
Sejujurnya, Aku tidak bisa membayangkannya.
Eee, penjelasannya plis.
Tidak ada gunanya kalau Aku tidak tahu cara menggunakannya

"Sihir Sesat" sama saja.


Aku tidak tahu cara menggunakannya sama sekali.
Apa?
Apakah akan bekerja kalau Aku mengucapkan jampi-jampi?
Meskipun seperti itu, Aku tak bisa berbicara karena Aku adalah seekor laba-laba.
Aku hanya bisa bilang kichikichi atau mungkin harus kubilang menggertakan gigiku?
Tidak, meskipun Aku bisa berbicara, Aku tidak tahu jampi-jampinya. Jadi tidak akan berubah bahwa Aku tidak
bisa menggunakannya.
34
Aku mencoba mengucapkan "Sihir Sesat" didalam hatiku. (TLN: Dont Try This At Home!)
...
...
....
Un, Tak ada yang terjadi.
Berguna banget~.

Hah?
Aku kira mendapatkan Gelar dan Skill untung banget, tapi yang berguna hanya "Resistensi Korosi".
Tidak, yaa, Mungkin "Resistensi Racun" juga sebuah hal yang menguntungkan.
Kalau berpikir seperti itu, gelar yang berguna hanya Pemakan Menjijikankan?
Pemakan Saudara Sedarah tidak memberikan kegunaan.

Ah, kalau kondisi untuk mendapatkan gelar Pemakan Saudara Sedarah adalah memakan saudara sedarah
maka harusnya ada banyak saudara-saudaraku yang memiliki gelar yang sama.
Tetapi, hanya si tolol yang termakan olehku tadi berhasil sampai kesini.
Itu artinya, tidak banyak perubahan kekuatan bertarung meskipun Aku mendapatkan gelarnya.
Tidak ada artinya kalau tidak berguna.
Begitu..
Jadi ada alasan untuk kondisi yang simple.
Saat kondisi dari gelarnya mudah, maka effeknya juga rendah.

Tapi, mengetahui sesuatu seperti adanya gelar itu hal yang besar.
Kalau Aku bisa mengoleksi gelar, maka mungkin Aku bisa mengoleksi lebih banyak skill dengan efisien.
Aku lebih baik mencoba-coba banyak hal untuk memastikan kalau Aku bisa mendapatkan gelar lebih banyak
atau tidak.

14. Chapter tentang Rekonstruksi

Sedikit waktu telah berlalu setelah penyerangan dari saudaraku.

Kecakapan skill tercapai. SkillBenang Laba-laba LV5 telah menjadi Benang Laba-laba LV6

Aku bermain-main dengan benangku dan levelnya bertambah saat Aku sedang menggunakannya untuk latihan.
Tidak, Aku cukup kesusahan menaikan levelnya.
Berkat itu, rumahku sekarang hanya berwarna putih.

Rumahku telah banyak berubah dibandingkan penampilan sebelumnya.


Pertama, jumlah jaringnya bertambah.
Sebelum ini, jaring-jaringnya dipasang lengkap di puncak dan dasar pertigaan berbentuk T yang tempatnya agak
terpencil. Tapi sekarang, jaring-jaringnya menyebar sampai jalan bercabang di gang tersebut. Aku telah
menyebarkan banyak jaring lengkap di gangnya.
Dengan hanya sepasang jaring, hanya akan membiarkan invasi dan menjebol seperti apa yang terjadi
sebelumnya.
Harusnya akan memakan waktu yang cukup lama dengan semua jaring-jaring ini.
Dengan ini, keamanan rumahku telah bertambah.

Aku mendekorasikan dindingnya karena skillnya tidak naik level.


Aku menyebar benang-benangku di dinding dan Aku mencatnya putih.
Tentu saja ini bukan dekorasi biasa.
Benang hiasan dinding ini terhubung ke jaring-jaring yang tersebar, Aku mengaturnya agar saat seekor mangsa
tertangkap, benangnya akan lepas dari dinding dan melilit mangsanya.
Ini perangkapku yang membanggakan yang Aku selesaikan setelah berbagai percobaan dan kesalahan.

35
Saat Aku mulai menempelkan benang hiasan dindingku, level skillku bertambah 1.
Setelah Aku selesai menempelkan benang hiasan dindingnya, Aku memasang beberapa benang ekstra-tipis
karena benangnya tak terlihat dirumahku.
Aku tidak pernah membuat benang ini melekat dan benangnya langsung putus jika tersentuh.
Benangnya akan putus sendiri oleh angin meskipun didiamkan, lalu benangnya akan terserap oleh benang
hiasan dinding.
Kupikir alasan mengapa Aku bisa memproduksi benang setipis itu adalah karena level skillku menjadi 5.
Effek benang ini adalah untuk menjadi musuh.
Benangnya tersambung kepadaku dan kalau ada sesuatu yang menyentuh benangnya, Aku bisa tahu apa itu.
Karena Aku sebelumnya bilang bahwa tidak nyaman kalau Aku tidak bisa melihat kebelakang, jadi Aku berpikir
Aku seharusnya mengembangkan sebuah benang pencari musuh.
Aku memilih untuk memasangnya didalam rumahku karena tidak perlu memikirkan belakang saat Aku sedang
didalam rumahku.
Suatu hari, Aku berharap itu bisa dioperasikan sedikit karena Aku ingin mencari diluar rumahku.

Yaa, setelah melakukan banyak hal, seperti yang diduga, Aku tidak ada apapun untuk dilakukan jadi Aku
menyimpan beberapa benang dengan santai dan akhirnya, skillku mencapai level 6.
Berkat itu, Aku tinggalkan bola benangnya karena benang seperti sutera dengan kualitas baik yang memiliki
kemewahan yang melimpah.
Ini sepertinya bisa dijual untuk sejumlah uang yang banyak kepada manusia.
Yaa, meskipun Aku tidak mengetahui apapun tentang industri textil manusia.

Ngomong-ngomong, kalau Aku mengeluarkan benang dengan jumlah sebanyak itu, sudah jelas bahwa Aku lapar.
Oleh karena itu, Aku telah memakan semua mangsa yang menyedihkan yang tertangkap di jaringnya.
Sepertinya monster-monster disini memiliki racun didalam tubuh mereka.
Mereka tidak mati dengan mudah meskipun dengan taring beracunku.
Yaa, kemenanganku sudah digenggam disaat mangsaku terbelenggu didalam jaring.
Tetap saja, Aku pikir mustahil untuk bertarung tanpa jaring.
Bagaimanapun juga, meskipun dengan taring beracunku, itu tidak akan efektif kecuali kalau Aku terus menggigit
mangsaku.
Untuk waktu yang lama seperti itu, pasti akan dihancurkan dengan serangan balik jika Aku tidak
membelenggunya dengan benangku.

Berkat itu, "Tarik Beracun"ku telah naik menjadi level 4 dan "Resistensi Racun" telah naik menjadi level 5.
Aku tidak tahu apakah karena level "Resistensi Racun" naik tapi rasa pait dari monster-monster dengan racun
telah menjadi kebiasaan.

Untuk monster-monster yang telah kukalahkan sejauh ini adalah 3 Elro Randanel, 1Elro Pekatot,
1Elro Basilisk dan 1Finjegoath.
Mereka semua tertangkap oleh jaringnya dan Aku membelenggunya dengan benang lalu kubunuhnya dengan
taring beracunku.
Elro Randanel adalah seekor monster yang terlihat seperti seekor dinosaurus kecil. Aku menjadi kebingungan
karena mereka langsung datang bertiga.
Yaa, Aku tidak kesusahan karena tiga-tiganya tertangkap di jaring.
Elro Pekatot adalah seekor monster aneh dengan lengan seperti monyet dan badan seekor pinguin bersatu
dengan seekor burung undan.
Finjegoath adalah seekor monster seperti lebah dengan badan yang besar yang bisa mengisi gang ini yang
sekitar 3 meter.
Karena itu, jadi lebih mudah untuk tertangkap di jaring.

Yang paling berbahaya adalah Elro Basilisk.


Ia adalah monster seperti kadal raksasa(TLN: komodo?) dan seperti namanya, ia bisa menggunakan serangan
petrifikasi. (TLN: untuk yang tidak tahu apa itu petrifikasi, cari saja medusa)
Mungkin sama seperti di kisah-kisah, itu adalah mata iblis petrifikasi yang membatukan satu dari kaki depanku.
Karena pelannya hasil pembatuan, Aku entah bagaimana berhasil mengalahkannya. Tapi itu adalah musuh yang
mengerikan.
Setelah itu, sapai Aku naik level dan berganti kulit, Aku harus menghabiskan waktuku dengan kaki depanku yang
membatu.
36
Tapi mungkin itu adalah keuntungan karena Aku bisa mendapatkan skill "Resistensi Membatu", tapi itu jauh lebih
berbahaya dari kodok pertama.

Ah, Aku mengucapkannya dengan biasa tapi Aku naik level.


Terlebih lagi, 3 level.
Aku level 5 sekarang.
Skill-skill yang Aku tahu Aku punya sekarang adalah Taring Beracun LV4, Benang Laba-laba LV6,
Appraisal LV2, Tabu LV1, Sihir Sesat LV1, Resistensi Racun LV5, Resistensi Asam LV2,
Resistensi Korosi LV1 dan Resistensi Pembatuan LV1.
Meskipun levelku naik 3, skillnya tidak bertambah sebesar itu.
"Penaksiran" tidak naik sama sekali sejak LV2.
Sepertinya bonus kecakapan skillnya dari naik level sedikit.

Dan sepertinya Aku melewatkankannya saat naik level pertamaku bahwa poin skill bertambah dengan naik level.
Tetapi, jumlahnya cukup sedikit.
Aku jadi senang saat Aku mendengar suara langit mengatakan bahwa Aku mendapatkan poin skill, tapi setelah
itu, Aku mencoba mendapatkan beberapa skill tapi tidak bisa.
Diwaktu seperti itu, Aku mencoba untuk mengingat tentang semua skill yang bisa seperti Item Box atau
Regenerasi Otomatis, tapi tidak ada skill yang bisa didapatkan.
Dari awal, suara langit tidak mau memberiku respon meskipun skillnya ada atau tidak.

Skill poin tidak cukup

Itu adalah satu-satunya jawaban yang kembali.


Kelihatannya metode untuk menjadi tak tertandingi dengan mendapatkan semua skill itu mustahil.
Sepertinya pembatasan skillnya lebih berat dari yang kuduga.

15. Saat-saat Aku kehilangan surgaku

Hari ini juga Aku menghabiskan hari-hariku dengan bermalasan.


Ah~ indahnya rumahku~
Makanannya datang kesini dari luar tanpa disuruh dan Aku bisa tidur dengan nyenyak didalam dungeon
berbahaya karena keamanannya sudah terjaga.
Karena Aku menyebarkan beberapa benang halus diatas lantai yang rata, rasanya jadi seperti tidur diatas kasur.
Jadi rutinitas sehari-hari untuk memproduksi benang saat relax.
Ah~ inilah kebahagiaan.

Memikirkan tentang hidupku sebelumnya yang setiap hari kuhabiskan dengan kegelisahan.
Aku tidak memiliki kesadaran segitunya, sekarang Aku pikirkan lagi, apa menurutmu tentang tidur 4 jam?
Putaran hidupku sebelumnya adalah bangun pagi hari dan pergi ke sekolah. Saat sekolah selesai, Aku kembali
kerumah dan tidak melakukan apapun kecuali main game. Saat ngantukku mencapai batasnya, baru Aku tidur.
Hidupku seperti itu.
Meskipun seru main game, tapi sekarang dipiikirkan lagi, ada kewajiban untuk memainkannya.

Sebagai seorang free-player sedangkan juga sebagai salah satu player terbaik di game online, mencoba untuk
hidup seperti yang dikira-kira orang dengan percaya diri, Aku dengan tidak hati-hati berpikir itu melebihi
kapasitasku.
Aku sepert itu, hidup seperti yang dikira semua orang, masih bagus kalau itu adalah lelucon.
Sombong diri.
Aku tidak keberatan pandangan orang lain.
Meskipun Aku berpikir beigtu, tapi sepertinya Aku masih memiliki perasaan manusia seperti itu meskipun Aku
menyadarinya setelah menjalani hidup ini.

Oleh karena itu, arti sesungguhnya adalah disaat Aku menjalani hidup dimana Aku tidak ada apapun untuk

37
dilakukan, ada rasa kebebasan.
Pada awalnya, Aku merasa cemas saat memikirkan tentang Aku tidak bisa sabar dengan semua waktu luang
yang kumiliki tapi sepertinya itu hanyalah kecemasan tak berguna.
Meskipun Aku banyak waktu kosong karena tidak ada internet ataupun game dikeadaan seperti ini, tapi tidak
terlalu tak tertahankan.

Sepertinya standar kebahagiaanku agak lebih rendah dari orang biasa.


Terus-terang saja, sudah menjadi kebahagiaan untuk bisa hidup.
Aku sudah bahagia dengan hidup ini yang sudah memiliki makanan dan tempat tinggal.
Aku bahagia sampai-sampai Aku berpikir Aku berniat untuk menghabiskan hidupku disini.
Meskipun Aku tidak tahu berapa lama seekor laba-laba bisa hidup.

Tapi Aku pikir suatu hari Aku harus meninggalkan rumahku.


Situasi yang tak terduga. Perubahan lingkungan. Kemunculan musuh yang kuat yang bisa menembus jaringku.
Aku tidak tahu kapan itu tapi Aku pikir waktu itu akan datang.
Tidak ada yang tidak berubah.
Oleh karena itu, Aku harus siap saat waktunya tiba.

Meskipun keputusanku sudah bulat, tapi ini terlalu cepat!


Aku masih belum siap!

Didepan pandanganku yang sedang panik adalah salah satu dari pintu rumahku yang membara.
Aku sedang tertidur dan tiba-tiba, api mulai menjelar.
Rumah yang dengan susah-payah Aku buat sekarang sedang ditelan oleh lautan api tanpa bisa melawan.
Benang laba-labaku yang Aku banggakan akan kekuatannya, ternyata lemah terhadap api.

Tetapi, mengapa tiba-tiba ada api dirumahku?


Aku langsung mengerti jawabannya.
Itu adalah seorang manusia.
Ada seorang manusia ditengah-tengah api.
Sebuah obor ada ditangannya.
Ia pasti telah membakar rumahku dengan api dari obornya.

Ini buruk.
Meski sulit untuk melihat dengan jelas karena apinya tapi Aku bisa melihat beberapa bentuk badan manusia
dibelakang orang itu.
Aku tidak yakin mereka membakarnya secara tidak sengaja.
Jelas sekali mereka melakukan itu karena mereka berhati-hati dengan jaring laba-labanya.
Lalu, mereka pasti sadar ditengah-tengah jaring itu, ada seekor laba-laba yaitu Aku.

Kalau Aku tetap tinggal disini, Aku hanya punya 2 pilihan antara Aku akan mati dibakar oleh api atau Aku akan
mati karena terpojok oleh manusia.
Untungnya, kebakarannya belum sampai ketempatku dan jika Aku kabur kearah yang berlawanan, para manusia
itu harusnya tidak dapat mengejarku.

Aku melihat kerumahku satu kali lagi.


Aku menghabiskan kebanyakan waktuku disini setelah bereinkarnasi.
Aku bersusah payah membuatnya.
Telah melakukan banyak penemuan ditempat ini dan setiap kali setelah menemukan sesuatu, Aku akan
bergoyang dari bahagia jadi derita.
Sejauh ini, ini juga tempat yang telah melindungiku selama ini.
Aku mungkin mencintai tempat ini lebih daripada ruanganku di hidupku sebelumnya.
Aku menghabiskan waktu yang begitu lama ditempat ini.

Aku mulai berlari.


Dengan kebakaran diarah yang berlawanan.
Aku melewati jaring laba-laba yang berbelit-belit dengan gesit.
38
Jaring terakhir.
Aku tidak akan bisa kembali ketempat ini sekali Aku melewatinya.
Tidak ada lagi keamanan sekali Aku melewatinya.

Tetap saja, Aku melewati jaring terakhir tanpa kegelisahan.


Meskipun Aku ada perasaan untuk melihat kebelakang, Aku tidak melakukan itu.
Sekarang, Aku harus kabur sejauh mungkin.

Demikian, Aku, telah diusir dari rumahku.

Meskipun sequel, tapi para penjelajah yang membakar rumahku menemukan bola benang berjumlah banyak
yang tertinggal ditengah setelahnya.
Untungya, kebakarannya tidak mencapai kesana dan mereka mengambilnya.
Dikatakan pakaian yang dibuat dari benang tersebut terjual dengan harga yang besar.
Kelihatannya seorang Raja dari suatu negeri bahkan membelinya dan menjadi sebuah topik untuk beberapa
waktu.
Aku hanya mengetahuinya setelah waktu yang sangat lama.

16. Meninggalkan Sarang

Langkah demi langkah.

Langkahku terasa berat.


Shoknya lebih besar daripada yang kukira karena Aku lari secepat mungkin.
Aku kehilangan rumahku tersayang.
Meskipun Aku menjadi seekor laba-laba, hatiku tidak akan gentar meski Aku memakan hal-hal aneh.
Ah, tak terduga shoknya begitu besar saat waktunya tiba meskipun Aku berniat untuk menyiapkan diri saat
ada keadaan dimana Aku harus pergi meninggalkan rumahku suatu hari.
Aku kira itu akan sedikit memberatkanku tapi beratnya minta ampun.
Aku ingin mempertahankan rumahku setidaknya sampai Aku mencapai level 10.

Uuu.
Uuuuuu.
Uuuuuuuuuu, Uga!

Yos!, Aku mengakhiri kegelisahanku.


Mari ubah perasaan ini.

Untuk sementara waktu, mari putuskan apa yang harus dilakukan untuk kedepan.
Ada beberapa pilihan.

1. Buat rumah baru di tempat lain.


2. Berkelana tanpa arah di dungeon.
3. Menuju jalan keluar dungeon.

Ini semua yang bisa kupikirkan saat ini.


Aku ingin memilih pilihan no. 1 saat Aku berpikir tentang keamanan.
Tapi, Aku berniat untuk menolak pilihan no. 1

Rumahku sangatlah bagus.


Keperluan hidup telah terpenuhi dan hampir tidak perlu untuk kerja.
Bisa dibilang bahwa itu adalah surga. (TLN: di surga jadi pengangguran?)
Tapi, Aku pasti akan rusak pelan-pelan jika Aku tetap bermalas-malasan di lingkungan seperti itu.
Secara fisik dan mental.

39
Aku akan menjadi seekor laba-laba yang tak berguna jika Aku tetap berburu secara aman didalam rumahku dan
Aku tidak dapat menghadapi situasi yang tak terduga.
Aku menyadarinya setelah para manusia itu membakar rumahku.
Sekarang ini, kalau seseorang berhasil menerobos jaring laba-labaku, Aku hanya memiliki pilihan untuk kabur.

Sama saja bohong kalau seperti itu.


Tidak ada akhirnya jika Aku depresi setiap kali Aku melarikan diri seperti ini.
Diatas semua itu, ada sesuatu yang membara didalam diriku karena rumahku telah hancur.
Kelihatannya Aku tidak bisa membiarkan diriku untuk terus tetap kabur.
Ya, Aku sangatlah frustasi.

Rumahku dihancurkan dengan mudahnya, Aku ada disana tapi Aku tidak bisa melakukan apapun kecuali berpikir
bahwa kabur adalah pilihan yang jelas.
Ya, orang yang tidak ragu untuk berpikir kabur tidak lain adalah diriku.
Tapi, bagaimana setelah kabur?
Rasa frustasi dan seberapa menyedihkannya diriku yang bisa membelah badan ini!
Kabur sekali lagi?
Emangnya Aku bisa merasakan itu lagi.

Yang membuatku menggelora adalah rumahku bukan hanya sebagai tempat yang menguntungkan tapi juga
sebagai tempat yang berharga untukku.
Kalau Aku bilang dalam bahasa basinya, itulah tempat dimana Aku semestinya berada.

Di hidupku sebelumnya, Aku tidak bisa berada dimanapun


Hubungan keluargaku runtuh dan Aku tidak tumbuh terbiasa dengan sekolah.
Bahkan didalam game, itu hanyalah dunia fiksi.
Tidak ada tempat dimana Aku bisa berada.
Yaa, Aku memilih perilaku menentang jika Aku tidak bisa berada dimanapun.

Rumahku, tempat yang dibuat untukku, tempat dimana Aku bisa berada.
Sebuah tempat hanya untukku tanpa harus bergelisah pada siapapun.

Itu telah direnggut.


Itu telah dirampas oleh tiada lain adalah Diriku sendiri.
Aku tidak akan pernah bisa bangga jika Aku memberikannya.
Apakah bahagia hanya dengan bisa hidup?
Ha, Aku adalah orang Jepang bodoh yang Cinta-kedamaian.
Hidup tanpa harga diri sama saja seperti mati.
Aku telah mengerti dari masalah sebelumnya.

Rumahku telah hilang.


Harga diriku terluka.
Aku harus menjadi lebih kuat agar harga diriku tidak bisa ternodai.
Oleh karena itu, Aku tidak bisa diam diri didalam rumah baru dan berburu dengan aman.
Aku harus mendapatkan pengalaman(EXP) melalui pertarungan.

Jika seperti itu, maka antara berkelana di dungeon tanpa arah atau menuju jalan keluarnya.
Tetapi, kedua pilihan terlihat sama.
Lagipula, Aku tidak tahu dimana jalan keluarnya.
Pada akhirnya, pilihan terakhir adalah berkelana tanpa arah.

Dari awalnya, Aku hanya tahu sedikit sekali tentang dungeon ini.
Aku tidak tahu nama dungeon ini meskipun Aku terlahir dan dibesarkan di dalam dungeon ini.
Aku tidak tahu seberapa besar dungeon ini, apa tingkat kesulitan dungeon ini, dan Aku bahkan tidak tahu tentang
topografi dungeonnya.
Ada banyak hal yang Aku tidak ketahui.

Hmm?
40
Aku merasa Aku telah mengkhawatirkan tentang hal yang Aku tidak ketahui sebelum ini...
Ah!
Benar. Waktu disaat Aku mendapatkan skill "Penaksiran"!
Benar. Aku memiliki "Penaksiran".
Ia tidak bisa naik level lagi saat Aku berada didalam rumahku tapi sekarang Aku berada diluar rumahku, levelnya
bisa bertambah.
Kalau levelnya meningkat, mungkin saja bisa berguna jadi Aku lebih baik terus menaksir mulai sekarang.
Jadi, Aku mulai menaksir.

Dinding dari LabirinLantai dari LabirinAtap dari Labirin

Tidak berguna seperti biasa.


Ah, kecakapan skillnya harusnya meningkat karena hasil penaksirannya muncul satu persatu setiap Aku berjalan.
Ugh, Aku mulai merasa mual karena informasinya yang mengalir kedalam kepalaku.
Aku harus menahannya sedikit sampai Aku terbiasa dengannya.

Saat Aku menaksir kawanan monster yang besar untuk pertama kalinya, Aku tidak merasa mual saat itu.
Pada saat itu, daripada merasa mual, Kupikir Aku merasa tercengang dengannya.
Bagaimanapun juga, Aku harus berkelana didalam dungeon sambil menaksir.

17. Aku menggunakan cara kotor dengan adil

Kecakapan skill tercapai. Skill Penaksiran LV2 telah menjadi Penaksiran LV3

Skillnya naik level dengan mudah.


Tidak terlalu lama telah terlewati sejak Aku mulai menaksir.
Jadi akan bertambah semudah ini jika Aku tidak diam diri dirumah.
Aku jadi merasa ribet.

Yaa, tidak ada yang lebih baik selain levelnya naik.


Yaa, apa yang akan ditunjukan di level 3?
Aku langsung menaksir diriku.

Taratek Rendah KecilLV5Tak Bernama

Ada level didalamnya.


Wai. ( )
Haa.
Yaa, memang bertambah informasinya.
Tapi kapan skill ini akan berguna?

Muu.
Tetapi, Aku penasaran sebepara kuat Taratek Rendah Kecil, spesiesku di dungeon ini?
Sesuatu yang tak terduga terjadi saat Aku memikirkan hal seperti itu.

Taratek Rendah KecilBayi dari Spesies Taratek yang memburuk

A...apa?
Hah, apakah ini hasil dari taksiran setelah menaksir nama spesiesku?
Taksiran ganda?
Oh.
Bukankah Aku baru saja menemukan trik yang sangat penting?

41
Itu artinya, Aku harus coba menaksir benda lagi lagi.

Taratek: Spesies monster tipe laba-laba

Berhasil!
Hebat sekali bukan!?
Jika Aku menaksir sesuatu dan suatu kata yang tak diketahui keluar, Aku juga bisa menaksir kata yang tak
diketahui itu.
Uha!
Penjelasannya masih pendek dan masih tidak memberikan banyak informasi tapi tidakkah ini akan luar biasa jika
Aku meningkatkan levelnya?
Aku bisa saja mendapatkan berbagai informasi dari 1 taksiran.
Fuhyoi!
Penaksiran-san, Aku minta maaf telah menyembutmu tidak berguna!
Mulai sekarang, Aku akan melakukan yang sepenuhnya untuk meningkatkan level skillku!

Yaa, memang bagus kalau Aku tetap menaksir, tapi sekarang, sekitar 2 masalah muncul.
Yaitu adalah Aku lapar dan Ngantuk!
Itulah masalahnya.
Setelah melarikan diri berkecepatan penuh dari serangan dadakan dirumahku, Aku berkelana di dungeon jadi
jelas saja Aku akan jadi lapar dan ngantuk.

Meskipun Aku masih bisa menahannya, tapi cepat atau lambat, Aku harus makan dan tidur.
Keberadaan monster-monster lain menjadi masalah untuk keduanya.
Untuk makan, Aku harus mencari seekor monster dan mengalahkannya.
Kebalikannya, Aku harus mencegah agar tidak ditemukan oleh monster saat tidur.
Aku sedang dilema, tidak bisa memuaskan keduanya.
Muu.

Yaa, sebenarnya ada rencana untuk mengatasi keduanya.


Aku harus membuat sebuah rumah sederhana dan tidur didalamnya.
Dengan ini, Aku bisa tidur dengan tenang dan Aku bisa mengamankan makanan jika seekor monster tertangkap
di perangkapnya.
Membutuh dua burung dengan sebuah batu. (TLN: Kosakata inggris, sebaiknya versi bahasa indonesianya apa
ya?)

Tapi.
Sejak Aku telah memutuskan bahwa Aku harus bertarung beberapa waktu lalu, Aku ingin membunuh mangsaku
dengan tanganku sendiri sebanyak mungkin.
Saat Aku tidur, Aku akan membuat rumah sederhana karena tidak terelakan. Tapi Aku ingin bertarung setidaknya
sekali setelah bangun.
Rumah sederhananya bukanlah tempat berburu tapi adalah tempat untuk mengamankan tempat untuk tidur.
Yaa, Aku akan makan tanpa syarat jika ada seekor monster tertangkap di perangkapnya.

Untuk sementara waktu, Aku akan melanjutkan berkelana untuk mencari monster.

Itu dia.

Kodok Elro LV3

Didepan gang dimana Aku menyembunyikan diriku, ada sebuah figur dari kodok yang ditakdirkan.
Orang itu mengarahkan punggungnya kearahku.
Ia belum menyadari keberadaanku.
Haruskah Aku meluncurkan serangan kejutan?
Ia menyadariku saat Aku memikirkan itu.
Che.

Kishaa!

42
Pertama-tama, Aku mengancamnya.

Pe!(Suara meludah)

Owa!?
Hey Kau, gak adil menembakkan ludahmu dengan tiba-tiba!
Aku hampir tidak menghindarinya!

Pe!Pe!Pe!

Jangan meludah berterusan!


Uwa, uwa, oufu!?
Iya kali Aku bisa menghindari semua itu sekaligus!
Sakit sakit!
Meskipun tidak sesakit dibandingkan dengan pertama kalinya karena resistensi, tapi tetap saja tidak merubah
bahwa Aku merasa kesakitan!
Daripada itu, kau, Aku tidak tahu kau seenergik itu jika Aku tidak menahanmu dengan benangku!?

Pe!Pe!Pe!

Tunggu tunggu!
Pigyaa!?
Aku gagal untuk mengindari satu lagi!
Ini buruk, jika ini berlanjut, Aku akan dibantai!
Sekarang jadi begini, hanya ada serangan bunuh diri!

Pe!Pe!Pe!

Iya kali Aku akan menerima serangan yang sama terus-terusan!


Setelah diserang sebanyak itu, Aku tahu kau hanya bisa meludah 3 kali!
Jangan meremehkan mata seorang gamer yang disebut Idaten dan Tekhnik menghindarku!
Aku menghindari ludah-ludahnya!
Aku mengayunkan cakarku kearah kodok itu.

Kuu, seperti dugaan, itu dihindari dan ia lompat dan menggunakan lidahnya!

Bitan!

Sakit!
Aku diserang dengan lidahnya seperti Aku digampar dengannya!
Terlebih, di lidahnya ada asam dan bukan hanya sakit dari gamparan tapi juga sakit dari asam dibadanku.
Oou.
Ini luka yang serius.
Jika ada ukuran stamina, pasti itu akan kedalam zona berbahaya.
Jika Aku menerima gamparan lain, Aku bisa mati oleh itu.

Tapi itu tidak akan terjadi.


Hasilnya sudah terputuskan.
Karena Aku telah memasang benang-benangku disekitar tempat dimana kodok itu melompat.

Triknya simple.
Aku hanya melepaskan benangku ketanah disaat menghindari serangan ludahnya.
Untukku, sepertinya Aku keseringan melepaskan benang tanpa sadar ketanah saat Aku bergerak.
Aku menggunakannya untuk waktu ini.
Aku meningkatkan pelekatan dari benang yang Aku lepas tanpa sadar.
Setelah itu, Aku hanya harus menuntun kodok ketempat itu.
Tapi Aku tidak mengira ia akan menyerang balik

43
18. Sembuh sempurna setelah beristirahat di penginapan hanya ada di game

Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Asam LV2 telah menjadi Resistensi Asam LV3

Sebuah skill naik level.


Dengan ini, jika Aku bertarung melawan kodok itu lagi harusnya jadi lebih mudah.
Sebenarnya, kemungkinan kerusakannya bisa saja telah melewati maksimum jika Aku tidak memiliki
resistensinya.

Itu berbahaya.
Badanku sudah kelelahan.
2 serangan ludah dan sebuah serangan dengan lidahnya. Hanya dengan serangan itu, Aku berada di ujung
kematian.
Terutama, serangan lidahnya sangatlah berbahaya.
Badanku penyok setelah menerima serangan langsungnya dan beberapa kakiku rusak dari getarannya.

Aku tidak lepas dari berhati-hati.


Aku telah mengira bahwa kemungkinan menangnya kecil jika Aku melawan tatap-muka tanpa menggunakan
jaring laba-laba terhadap monster lain.
Tetap saja, jauh didalam hatiku, mengatakan "Aku pasti bisa".
Sejujurnya, tak terkira boyak.

Namun demikian, Aku tidak yakin Aku bisa bergerak dengan benar dengan luka ini.
Untuk sekarang, Aku harus membuat rumah sederhana disini dan menekunkan diriku untuk sembuh.

Aku tinggalkan kodok matinya disitu dan mulai menyebarkan benang-benangku.


Kuu.
Sakit yang amat sangat menyerang badanku setiapkali Aku bergerak.

Kecakapan skill tercapai. Mendapatkan skill Resistensi Sakit LV1

Oh?
Apa ini skill baru?
Un. entah bagaimana Aku bisa merasakan sakitnya pergi.
Tapi masih saja sakit.
Tetapi, skill ini sepertinya akan berguna.
Aku bersyukur bahwa level skillnya akan naik sendiri jika Aku terus bertahan hidup setelah ini.

Fuu.
Akhirnya, rumah sederhananya jadi.
Dengan ini, akhirnya Aku bisa istirahat.
Jika seekor monster menyerangku sekarang, Aku pasti akan mati.

Ah.
Untuk sementara waktu, mari makan mangsa yang Aku sampai kesulitan membunuhnya.

Pertamaku berakhir dengan kemenangan yang tipis.


Eh?
Pertarungan dengan saudaraku?
Hal seperti itu bahkan tidak bisa disebut pertarungan.
Kagak kagak. ( )
Aku menyadarinya sekali lagi setelah mengalami pertarungan pertamaku.
Aku LMAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!

Un.
44
Aku pikir semua spesies Taratek Rendah Kecil termasuk diriku itu lemah.
Yaa, bagaimanapun juga, itu spesies yang memburuk.
Kekuatan serangnya rendah dan kekuatan bertahannya lemah.
Meskipun hanya kecepatannya yang bisa menjadi level tertentu tapi itu tidak bisa menghindari serangan
tembakan ludah dari kodok tadi.
Nilai kemampuan dasarku bahkan lebih rendah dari kodok berlevel rendah.

Alasan Aku bisa mengalahkan monster tanpa kesulitan adalah karena jaring laba-laba yang terbuat dari
benangku.
Ini hasilnya jika Aku bertarung tatap-muka.
Aku mengerti sekali bagaimana Aku mengandalkan rumahku.

Bagaimanapun juga, ini telah menjadi jelas untukku.


Mustahil bagiku untuk memulai pertarungan dari depan.
Jika Aku bertarung tatap-muka, bisa dibilang semuanya diputuskan dengan bagaimana Aku menahan lawanku
dengan benang.
Cara lainnya, adakalanya dimana Aku bisa menggigit lawanku dengan taring beracunku tapi dengan status
rendah ini, Aku pasti akan terbunuh sebelum Aku bisa menggigit.

Aku bisa membingungkan lawanku dengan kecepatanku dan menyerangnya saat ada kesempatan atau Aku bisa
memasang perangkap seperti ini dan menahannya dengan benangku.
Ini sepertinya menjadi strategi dasarku.
Atau Aku bisa membuat perangkap terlebih dahulu dan memancingnya kesana.

Saat berpikir seperti itu, kecocokanku dengan kodok itu bisa saja buruk.
Ia adalah tipe sniper yang terus membabi-buta dari jarak jauh.
Karena ia tidak banyak bergerak, ia tidak akan lompat ke perangkapnya.
Menyakitkan kalau Aku tidak memiliki serangan jarak jauh apapun.
Meskipun Aku bisa menembakan benang tapi jaraknya pendek dan diatas itu, lawanku bisa saja berhati-hati
terhadap benangku.
Aku ingin menahan metode ini selama mungkin.
Aku harus memikirkan tentang balasan dari serangan jarak jauhnya secepat mungkin.

Haa.
Banyaknya masalah.
Sekarang Aku tahu kelemahanku, atau mungkin Aku penuh dengan kelemahan.
Tetapi, Aku tidak bisa menyerah hanya karena ini.
Aku hanya butuh membuat rumah baru jika Aku hanya ingin terus hidup.
Tapi kalai begitu, tidak bagus.
Sejak Aku memilih untuk menjalani hidup ini dengan bangga, Aku tidak bisa berpegang teguh pada lari dari sini.

Tapi biarkan Aku istirahat untuk sekarang.


Luka ini, Aku penasaran berapa lama dibutuhkannya untuk mencapai sembuh sempurna?
Atau bahkan, bisakah ini sembuh?
Ah, Aku iri dengan karakter di game yang bisa pulih sepenuhnya setelah tidur semalaman.

Baiklah, mari tidur.


Hari ini adalah hari yang melelahkan.
Aku butuh tidur untuk bisa pulih.
Oleh karena itu, Good night.

Zzzz.
Uun?
Ah, Aku tidur nyenyak.
Daripada tidur, rasanya Aku pingsan.
45
Ugu, masih terasa sakit dibadanku.
Lagipula, mustahil untuk sembuh dari luka seperti ini dalam semalam.
Fuaaa.
Adudududu!
Saat kucoba meregangkan badanku, sakit yang mendalam menjulur ke kaki-kakiku yang bengkok.
Kuu, terutama 2 kaki kanan tengahku yang paling sakit.
Apa bakalan copot jika Aku tidak hati-hati?
Aku jadi gugup khawatir apakah sakit ini akan sembuh atau tidak.

Chonchon. ( )

Hmm?
Ada getaran dari benangnya, uwa, seekor monster tertangkap oleh jaring rumah sederhanaku.
Biasanya Aku akan langsung bangun jikalau ada getaran dari benangku tapi kelihatannya Aku tertidur sangat
nyenyak sampai Aku tidak menyadarinya.
Itu semua karena Kerusakan dibadanku terlalu besar.

Basilisk Elro LV4

Uwa.
Itu kadal pembatu.
Orang menyusahkan lainnya tertangkap lagi.
Apa yang harus kulakukan?
Karena orang ini memiliki mata iblis pembatu, ia bisa menyerang jika mata kami bertemu.
Ditambah lagi dengan luka ini, tidakkah buruk jika Aku menerima serangan membatu?
Tapi membiarkan monsternya pergi kan...

Kyoro. ( )

Ah, mata kami bertemu.


Nge! ( )
Kakiku mulai membatu!
Ah, Tidak!
Kalau seperti ini, tidak dapat dihindari lagi.

Chomp!

Kecepatan pembatuannya lumayan lambat karena "Resistensi Membatu"ku.


Tapi ini buruk karena tidak bisa menggunakan kaki depanku yang tidak rusak.
Kalau ini tidak berjalan mulus, mungkin akan sulit untuk bergerak.
Tolong mati sementara kakiku masih berfungsi!

Kuta. ( )

Khawatir apakah doaku sampai atau tidak, basilisnya mati sebelum kakiku berubah menjadi batu sepenuhnya.
Umumu, meskipun Aku masih bisa berjalan tapi ini sulit.

Experience points telah mencapai derajat tertentuIndividual, Taratect Rendah Kecil LV5 telah menjadi LV6

Oh?
Oh!
Pas banget waktunya!

Seluruh kemampuan dasar meningkat


Bonuhs naik level Kecakapan Skill didapatkan
Kecakapan skill tercapai. Skill Taring Beracun LV4 telah menjadi Taring Beracun LV5
Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Pembatuan LV1 telah menjadi Resistensi Pembatuan LV2
Skill poin didapatkan

46
Oke Oke.
Aku bahagia bahwa 2 skill naik level.
Tapi ada yang lebih baik dari itu!

Aku bisa melepas kulitku dari badanku.


Ini pergantian kulit.
Salah satu keuntungan dari naik level, sembuh sempurna dengan pergantian kulit!
Aku khawatir apakah badanku yang penyok bisa disembuhkan atau tidak tapi sepertinya itu sudah sembuh
sepenuhnya sekarang.
Iyahha! ( )
Terima kasih, Basilisk!
Dan itadakimasu!

Meskipun Aku tidak sembuh sempurna setelah tidur semalaman, Aku sembuh sempurna dengan naik level.

19. Tidak masalah kalau tidak kena!

Rasanya sangat nikmat kalau sembuh sempurna.


Ya ampun, Aku tidak mengira bahwa ada tekhnik penyembuhan dengan naik level.
Aku betul-betul lupa.

Tapi ini tidak bisa digunakan berulang-ulang kali kan.


Aku baru saja naik level barusan dan itu artinya pasti akan jauh lagi sebelum Aku bisa naik level lagi.
Jika Aku harus mengalami luka serius seperti itu setelah setiap Aku bertarung, kecepatan sembuhku tidak bisa
mengimbanginya.
Maka, Aku harus membuat rumah sederhana disana dan tetap didalam rumah untuk sembuh.

Tidak berguna kalau seperti itu.


Lagipula, Aku akan kembali ke hidupku sebelumnya.

Meskipun Aku bilang itu, ini hanya diskusi tentang apa yang harus dilakukan.
Aku tidak tiba-tiba jadi lebih kuat karena levelku naik.
Kalau kelemahanku, maka Aku akan menggunakan kepalaku untuk mencari jalan untuk memenanginya.
Terus terang saja, jika Aku meluncurkan serangan bunuh diri tanpa berpikir, itu sama seperti menyeberangi
Sungai Sanzu. (TLN: Google aja)
Ah, meskipun Aku telah bereinkarnasi, Aku tidak ada ingatan dimana Aku menyeberangi Sungai Sanzu.

Apa tidak ada jalan lain selain ini?


Meskipun Aku tidak ingin kesakitan kalau bisa, tapi Aku tidak bisa mengatakan hal semewah itu.
Daripada itu, tidak ada jaminan apakah Aku bisa memenangkan pertarungan selanjutnya atau tidak.

Bahkan sebelumnya juga, Aku akan mati jika Aku membuat kesalahan.
Bagaima jika kodoknya tidak mencelupkan dirinya ke benangnya seperti yang direncanakan?
Aku tidak mau memikirkannya.
Menembus tanpa terluka di keadaan menit-terakhir hidup-atau-mati seperti itu, rintangannya sedikit terlalu tinggi
untukku.

Un.
Tidak, tunggu.
Meskipun Aku memperkirakan bahwa Aku akan terluka setiap waktu, tapi bukankah itu sedikit berbahaya?
Aku menerima serangan dengan pertahanan kertasku.
Un, itu sangat buruk.

47
Diantara monster-monster yang telah Aku temui, si kodok tidak terlihat terlalu kuat.
Meskipun Aku tahu kekuatannya setelah melawannya, tapi penampilannya hanya tidak terlihat begitu kuat.
Meski ia memiliki warna yang membuat orang jadi khawatir dengan racunnya, tapi ia tidak terlihat begitu kuat.
Tanpa racun, jika hanya bertarung dengan kekuatan fisik biasa, maka ada yang lain yang kelihatan lebih kuat dari
dia.
Yaa, Aku terpojok ke kondisi kritis dengan satu tepokan dari si kodok yang terlihat lemah.

Tidakkah Aku akan mati sekali kena jika diserang oleh orang yang lebih kuat?

Bisa saja.
Jika itu terjadi, tidak akan jadi luka lagi.

Apa yang harus kulakukan?


Tidak, hanya ada satu tindakan.
Tidak ada gunanya meskipun Aku berharap pada pertahananku.
Aku harus berpikir mati jika Aku menerima sebuah serangan.
Itu artinya, Aku hanya harus menghindari serangan lawanku!
Bukannya gampang?
Ahahaha!
Dasar permainan mustahil?

Di kehidupanku sebelumnya, kemampuan menghindar yang kumiliki di game adalah hasil dari latihan berulang-
ulang.
Sekarang Aku akan mengaku, Aku terus mati di game.
Itu yang disebut-sebut belajar dengan kematian.
Aku mengobservasi pola serangan dari musuhku dengan siap untuk mati dan belajar lewat itu.
Dengan fondasi seperti itu, Aku bisa mengendalikan karakter aneh seperti ahli menghindari untuk
pertamakalinya.
Oleh karena itu, Aku tidak bisa menang melawan musuh yang Aku belum pernah temui sebelumnya.

Kondisiku saat ini agak mirip dengan karakter game itu.


Karakter gamenya ahli dalam bidang kecepatan dan juga ditambahkan kekuatan menyerangnya.
Status lainnya masih di nilai awal mereka.
Itu adalah karakter tak berharga dengan pertahanan kertas dan tanpa perlawanan terhadap serangan jarak-jauh.
Sekarang, Aku menderita karena ini.

Dari awal, kenyataan itu jauh berbeda dengan game.


Karena di game, Aku hanya butuh menggunakan jari-jariku untuk bergerak, tapi di kenyataan, Aku harus
menggerakan seluruh badanku.
Bahkan pandanganku, tidak bagus kalau Aku tertempel ke layar game.
Diatas itu, ada rasa tegang bahwa akan berakhir jika Aku mati.

Eh, tidakkah Aku terlihat tegang?


Hal seperti itu...Huh?
Aku tidak merasa tegang.
Heh?
Ah, mari lupakan pembicaraan ini.

Un, bagaimanapun juga, berbeda antara di game dan kenyataan.


Meski didalam game, Aku siap untuk mati. Aku sebagai karakter menghindar di kenyataan adalah mustahil.
Meskipun tidak ada alasan, tapi tidak ada rencana bagus pula.

Umumu.
Dari awal, Aku memiliki terlalu sedikit kartu untuk dimainkan.
Meskipun benangnya berguna dalam berbagai cara, tapi taring beracunnya hanya memiliki satu cara untuk
menggunakannya.
Aku percaya bahwa "Penaksiran" akan berguna jika Aku levelkan!
Meskipun skill-skill resistensinya berguna, pertahanan asliku rendah.
Yang tersisa adalah "Sihir Sesat" dan "Tabu" dengan effek yang tak diketahui.
48
Sihir Sesat, harusnya bisa menggunakan serangan jarak jauh karena disebut sebagai sihir tapi Aku tidak tahu
cara menggunakannya.
Ah, Aku sungguh ingin sebuah tutorial.
Jika bisa untuk mendapatkannya, Aku setidaknya bisa tahu cara menggunakannya.
Sihir yang hanya ada di fantasi dan Aku pikir Aku bisa menggunakannya jika Aku mengimajinasikannya.
Aku pikir harusnya adalah fungsi simpel seperti itu.
Aaa.
Yaa, tidak ada gunanya memohon sesuatu yang tidak ada.

Aku mengintip diam-diam dari bayangan batu.

Kura-kura Batu KecilLV2

Un.
Itu seekor kura-kura yang membawa sebuah batu dipunggungnya.
Bisa dibilang dia besar, mungkin memiliki ukuran yang sama dengan Galapagos di Bumi tapi tidak ada apa-
apanya dibandingkan dengan monster-monster lain.
Tapi ia memiliki kata "Kecil" di namanya. Apa itu artinya orang ini anak-anak?

Kura-kura Batu KecilBayi dari Kura-kura Batu

Ah, sepert yang diduga.


Begitu.
Masih anak-anak dengan ukuran seperti itu.
Aku sungguh-sungguh tidak ingin bertemu orang tuanya.

Kalau begitu, mari bergerak.


Ia masih belum sadar akan Aku.
Maka, mari luncurkan serangan belakang tanpa ampun!

Aku melompat dari batunya dan menghampiri dengan kecepatan penuh.


Aku lompat ke sisik batunya dan menembakkan benangku.

Nuo! ( )
Ia meronta!
Tapi Aku berhasil menembakkan benangku padanya.
Kura-kuranya tidak bisa bergerak lagi-- Iiiiiiii!? ( )

Kura-kuranya merobek benangnya dan langsung maju.

Owaa!?
Evakuasi, Evakuasi!
Aku menghindarinya dengan langkah menyamping.

Tebruk!

Dengan tubrukan yang mengerikan, kura-kuranya mencelup ke tembok.


Uwa.
Aku pasti akan tergilas rata jika Aku menerima itu....
Itu pertama kalinya benangku dirobek.
Ini buruk?

Kura-kuranya berputar kearahku.


Dia maju lagi!
Aku menghindarinya!
49
Tebruk!
Dia maju lagi!
Aku menghindarinya!
Tebruk!
Dia maju lagi!
Sudah Cukup!

Aku mengaitkan seutah benang ke kaki si kura-kura sambil menghindari Tubrukannya.


Si kura-kura tersandung dan berguling kearah ia maju.
Ia tiduran dilantai telentang.
Jika jadi seperti ini, ia pasti akan kesulitan untuk bangun.
Yaa, Aku tidak akan memberikannya waktu untuk bangun.

Chomp!

Meskipun Aku akan mati jika kena, tapi tidak masalah kalau tidak kena!

20. Aku seekor laba-laba, yang sedang berada dibelakangmu

Aku telah kesulitan mengalahkan si kura-kura.


Setelah membuatnya telentang di lantai, Aku menggigitnya sekali tapi ia kabur kedalam tempurungnya.
Aku hampir tertangkap diantara tempurungnya saat menggitnya.
Dengan kekuatan selemah ini, mustahil bagiku untuk menyeretnya keluar dari tempurungnya.
Oleh karena itu,
Aku menaruh taringku ke celah-celah tempurungnya dan meneteskan racunku. Lalu, si kura-kura langsung
keluar.
Ia keluar sambil terlihat kesakitan dan Aku cepat-cepat menggigitnya.

Setelah itu, Aku makan kura-kuranya.


Aku makan santapan tanpa racun untuk pertama kalinya dalam hidupku.
Yaa, dia keras dan tidak lezat.

Umu.
Kali ini, pertarungan yang sempurna.
Itu karena Aku bisa menghindari semua serangan lawanku.
Atau mungkin harus kubilang si kura-kura hanya bodohnya nyeruduk dan gerakannya juga pelan.
Itu bukan berarti Aku telah mempelajari rahasia menghindar.
Hanya saja kecocokan kami bagus.

Un.
Tapi Aku ada perasaan bahwa kecepatanku meningkat.
Meskipun jika Aku naik level, Aku tidak tahu seberapa kuat statusku yang lainnya tapi sudah jelas bahwa
kecepatanku telah menjadi lebih cepat dari sebelumnya.
Aku pikir Aku bisa bergerak agak cepat dibandingkan dengan pertarungan melawan si kodok.
Kelihatannya spesies Taratek adalah seekor monster yang ahli dalam bidang kecepatan.
Meskipun demikian, ahli dalam bidang menghindar itu mustahil.

Un.
Senjata terhebatku saat ini adalah kecepatanku dan benang.
Penggabungan dari keduanya, strategi yang paling cocok untukku adalah serangan kejutan!

Eh?
Pengecut?
Tidak ada kata pengecut dalam pertarungan hidup-atau-mati!

50
Lagipula, itu hanyalah serangan pembuka.
Itu bukan pengecut.
Yaa, pertarungannya mungkin akan terputuskan dengan serangan pembukaannya.

Eh?
Tidakkah Aku harusnya mencari pengalaman bertarung?
Bahkan ini adalah pertarungan yang sah!
Orang hebat tidak akan bisa mengerti!

Yaa, meskipun Aku bilang akan meluncurkan serangan kejutan, kemungkinannya untuk berhasil hanyalah
setengah.
Bahkan monster lain tidak hidup di zona berbahaya seperti ini tanpa keahlian dan mereka pasti sensitif terhadap
hal yang berbahaya.
Aku akan untung jika serangan kejutannya berhasil.
Aku harus mengambil keputusanku dengan cepat di situasi jika Aku gagal.

Masalahnya adalah apabila ada monster lain yang bisa merobek benangku seperti si kura-kura.
Bener-bener, untuk merobek benangku yang kukira hanya lemah terhadap api....
"Benang Laba-laba"ku berada di level 6.
Diantara skill-skillku, ia memiliki level tertinggi.
Dengan bisa merobeknya, kira-kira setara dengan kekalahanku.
Aku terselamatkan karena si kura-kura cocok.
Tapi mengerikan jika Aku pikir bahwa monster lain bisa merobek benangku.
Bagaimanapun juga, Aku menaruh terlalu banyak kebanggaan di benangku.
Akan kupasang dikepalaku bahwa benangku bisa saja dirobek untuk yang akan datang.

Setelah itu, Aku tidak menemui monster baru lainnya kecuali si kura-kura dan Aku jadi mengantuk.
Aku pergi tidur didalam rumah sederhanaku.

Mataharinya terbit di pagi berikutnya meskipun Aku tidak tahu apakah ini pagi atau bukan. Bagaimanapun juga,
Aku bangun.
Yaa, mari ulangi pencarianku.
Tetapi, dungeon ini benar-benar lebar.
Meskipun Aku berkelana sejak Aku tersasar di area labirin ini, tidak ada tanda-tanda bahwa Aku bisa keluar dari
labirin ini.
Saat ada jalan bercabang di jalan, Aku akan selalu ke kanan.
Aku pernah dengar bahwa "Menaruh tanganmu di dinding labirin sambil maju kedepan akan menolongmu
mencapai tujuan". Maju secara teratur lebih mudah untuk diingat.
Saat waktunya tiba, Aku bisa mengikuti benang yang Aku keluarkan ke tanah tanpa sadar dan kembali.

Seperti itu, Aku maju dengan cepat tapi tidak ada tanda-tanda dari tujuan labirin.
Seperti biasa, skill "Penaksiran" yang telah kubiarkan menyala, terus mengulangi dinding labirin dan lantai labirin
di kepalaku.
Meskipun Aku tidak tahu jarak yang akurat yang telah Aku lewati, tapi harusnya setidaknya sudah puluhan
kilometer.
Ah, Aku telah sangat jauh saat Aku berpikir seperti itu.
Saat Aku masih manusia, Aku akan mati jika Aku berjalan sejauh itu.

Dan Aku menemukan mangsa pertamaku untuk hari ini.


Umu, ia adalah seekor monster yang belum pernah kulihat sebelumnya.
Ia adalah seekor monster dengan banyak kaki mirip dengan seekor lipan.
Untuk sementara waktu, Aku harus mentaksirnya.

Ferek Elro Gagal untuk mentaksir statusnya

Hmmm?
51
Gagal?
Ah, levelnya tidak muncul.
Hee, "Penaksiran" bisa gagal.
Aku mengetahui untuk pertama kalinya.
Yaa, tidak ada bedanya meskipun itu gagal.

Ah, tunggu dulu.


Itu tidak gagal karena perbedaan level kami kan?
Kalau seperti itu, maka itu artinya si lipan itu jauh lebih kuat dariku.
Un?
Tapi ia tidak terlihat lebih kuat dariku.
Apa kegagalan dari "Penaksiran" tidak ada hubungannya dengan perbedaan level kami?
Kalau begitu bagus tapi bagaimana jika seperti orang bijak menjaga sebagian keahliannya untuk cadangan.

.....
Tidak ada gunanya meskipun Aku kebingungan.
Wanita itu berani.
Ayo!

Aku mengampiri belakang musuhku dengan cepat tanpa membuat suara.


Sususususu. ()
Halo, MATILAH!

Serangan kejutannya berhasil dengan mudah.


Aku agak sedikit kecewa karena itu berhasil terlalu mudah.
Pendapatku tentang si lipan yang kutakuti adalah sebuah kekeliruan.
Tanpa merobek benangku seperti itu kura-kura, Aku belenggu ia sepenuhnya.
Dan Aku habisi dengan taring beracunku.

Si lipan terlihat kurang enak dari penampilannya dan rasanya tidak enak seperti yang diduga.
Terlebih, ia ada sebuah racun aneh didalamnya dan itu membuatku merasa mual setelah memakannya.
Jadinya, badanku terasa sedikit kaku.

Ah, Aku tidak pernah makan apapun yang lezat setelah terlahir kembali sebagai laba-laba.
Walaupun Aku pikir itu adalah kekhawatiran yang mewah, Aku ingin makan sesuatu yang lezat.
Aaah, mengapa tidak ada pop mie yang tiba-tiba jatuh.

S2. Pangeran keempat

Hangat, seperti direndam di air hangat.


Dengan samar-samar Gue bisa merasakan keamanan didalam rasa hangat yang menyelimuti.
Setelah beberapa lama rasanya berhenti dan Gue keluar lewat lubang kecil.
Gue merasa gelisah setelah kehilangan kehangatan itu tapi setelah keluar, Gue bisa merasakan kebebasan.
Itulah ingatan terlama Gue untuk sekarang.

52
Yang Mulia, anda akan masuk angin jika anda berada disini

Suara seorang pelayan perempuan meraih telinga Gue saat Gue sedang melihat keluar dari jendela.
Setelah dibilang, memang terasa dingin.
Pemandangan diluar diselimuti salju.
Gue terpana memandangi pemandangan saljunya tapi sepertinya Gue udah berdiri disini agak lama.
Sepertinya belakangan ini, Gue bakalan lupa tentang waktu saat Gue konsetrasi terhadap sesuatu.

Ya, Ayo masuk

Si pelayannya menggendong Gue... dan membawa Gue ke tempat tidur.


Ada seseorang diatas kasur besar itu.
Ia masih seorang bayi kecil.
Bayinya sedang tidur dengan nyamannya.
Gue dengan hati-hati ditidurkan disamping bayi itu.
Tempat tidurnya adalah produk pesanan spesial yang dibuat agar dua bayi bisa tidur didalamnya.

Kau harusnya sudah bisa mengerti Apa Gue ini.


Gue adalah seeorang bayi.

Kenapa Gue, seorang bayi bisa berpikir dengan jernihnya? Itu karena Gue memiliki ingatan dari kehidupan
sebelumnya.
Gue adalah murid SMA biasa di kehidupan sebelumnya.
Saat Gue sadar, Gue sudah menjadi seorang bayi.

Itu mungkin yang disebut-sebut reinkarnasi.


Orang mati yang terlahir kembali sebagai orang yang berbeda.
Itu artinya Gue telah mati di kehidupan sebelumnya.
Ingatan terakhir Gue dari kehidupan terakhir Gue adalah sedang menghadiri kelas Bahasa Jepang.
Disaat itu, Gue menemukan sebuah retakan di tempat diatas ruang kelas dan dari situ, Gue tidak ingat apapun
lagi.

Retakan dilangit, hal seperti itu tidak sering terjadi di Bumi.


Itu mungkin saja penyebab kematian Gue.
Dan entah bagaimana Gue telah terlahir dengan ingatan kehidupan Gue sebelumnya.

Gue gak bisa bilang gak ada penyesalan di kehidupan Gue sebelumnya.
Itu penuh dengan penyesalan.
Gue masih ditengah-tengah masa muda Gue dan Gue ingin bermain lagi dengan temen-temen Gue. Dan juga
Gue tidak ada kesempatan untuk mendapatkan pacar seumuran Gue.
Ditambah lagi, Gue rasa Gue tidak berbakti kepada kedua orang tua Gue karena mati terlebih dahulu
dibandingkan kakek dan nenek Gue.
Gue merasa depresi saat Gue berpikir Gue tidak dapat bertemu dengan keluarga Gue lagi.

Gue khawatir tentang keadaan sekolah Gue setelah Gue mati.


Gue ingat jelas bahwa retakannya meledak.
Gue mati karena itu tapi bagaimana dengan yang lain?
Kyouya, Kanata, Hasebe-san yang duduk disamping Gue, semuanya, apa semuanya mati bersama Gue?
Gue jadi takut saat berpikir itu.
Rasanya normal disaat pagi hari tapi sekarang, mustahil untuk bertemu lagi.

Setelah bereinkarnasi, Gue terus menghadapi kegelisahan yang menghancurkan Gue.


Tanpa mengerti apa yang terjadi, Gue menjadi seorang bayi saat Gue menyadarinya. Sudah jelas bahwa Gue
merasa gelisah akan situasi ini.
Terlebih, negara dimana Gue terlahir bukanlah Jepang.
53
Ini bahkan bukan di Bumi.
Disini bukan Bumi tapi dunia lain.

Gue tidak tahu itu diawalnya.


Gue tidak mengerti bahasa disini dan Gue tidak pernah keluar dari kamar anak-anak ini.
Oleh karena itu, Ada banyak hal yang tidak Gue ketahui.
Awalnya, Gue mengira ini adalah sebuah negara di Eropa.
Tapi disaat Gue melihat sihir, Gue tahu ini bukanlah di Bumi.

Ada sihir didunia ini.


Pertamakali Gue melihat sihir adalah diwaktu dimana sang orang besar dari gereja memberikan Gue sesuatu
yang disebut keberkatan.
Kilauan cahaya mengelili Gue dan Gue bisa merasakan badan Gue penuh dengan kekuatan.
Itu bukanlah sebuah imajinasi maupun sebuah trik.
Gue menyadari adanya sihir setelah merasakan itu.

Awalnya, Gue girang karena faktanya ada sihir.


Tapi beberapa saat setelah itu, Gue menjadi gelisah lagi.
Di dunia dengan sihir, apa Gue akan baik-baik saja?
Gue hanyalah seorang pria biasa di kehidupan sebelumnya.
Saat Gue di jepang, tidak ada kesulitan di hidup Gue.
Tapi di dunia ini, Gue tidak dibolehkan untuk menjadi biasa.
Bisakah Gue hidup seperti yang diharapkan?
Gue menjadi gelisah.

Gue mempelajari bahasanya dengan putus-asa


Rasanya lebih mengerikan dari yang Gue kira bahwa Gue tidak mengerti bahasanya disini.
Gue tidak mengerti apa yang dikatakan pihak yang lain.
Gue tidak berpikir bahwa Gue akan merasa tak berdaya.
Rasanya Gue adalah satu-satunya yang terisolasi.

Gue gelisah karena Gue telah bereinkarnasi di dunia berbeda.


Gue gelisah karena Gue tidak mengerti bahasanya.
Gue gelisah karena Gue tidak tahu akan baik-baik saja atau tidak untuk kedepannya.
Gue, yang merasa gelisah terhadap semua hal telah terselamatkan oleh adik perempuan Gue yang sedang tidur
dengan damainya disamping Gue.
Adik perempuan kecil ini yang terlahir dari ibu yang berbeda tidak tampak ada kegelisahannya.
Ia terlihat santai seperti dunia ini tidak ada apapun untuk gelisah.
Yaa, wajar karena ia adalah seorang bayi.
Keberadaan yang lemah yang bergantung pada dunia dan melepas semuanya kepada yang lain.
Aslinya, seorang bayi adalah seperti itu.
Gue merasa segelisah ini karena Gue memiliki ingatan kehidupan sebelumnya.

Dan Gue menyadarinya.


Karena Gue memiliki ingatan dari kehidupan sebelumnya, Gue harus setidaknya lebih kuat secara mental
dibandingkan adik perempuan Gue.
Tetapi, mengapa Gue terbebankan dengan kekhawatiran saat adik perempuan disamping Gue terlihat sangat
damai.
Gue kakak laki-laki dari anak ini.
Bagaimana bisa seorang kakak laki-laki menunjukkan penampilan yang menyedihkan kepada sang adik
perempuan.
Sebagai kakak laki-laki, Gue harus menunjukkan penampilan yang keren kepada adik perempuan Gue.

Itu hanyalah penampilan biasa.


Tetapi, setelah itu, Gue berhenti khawatir.
Walaupun kegelisahannya belum hilang.
Tapi Gue ingin setidaknya melindungi adik perempuan tak berdaya ini.

Gue mempelajari bahasa dan Gue bisa mengetahui tentang dunia ini dari pembicaraan sedikit-sedikit.
54
Gue secara paksa menggerakan badan bayi Gue agar Gue bisa bergerak secepat mungkin.
Berkat itu, Gue bisa merangkak lebih awal dibandingkan bayi biasa.
Seperti ini, Gue mengumpulkan motivasi Gue dari penampilan adik perempuan Gue.
Untuk menjadi seorang kakak laki-laki yang bisa dibanggakan adik perempuan Gue.

Itulah titik permulaan dari Pangerang Keempat Kerajaan Anareich, Shurein Zagan Anareich.

21. HP MP SP

Kecakapan Skill tercapai. Skill Penaksiran LV3 telah menjadi Penaksiran LV4

Oh, akhirnya "Penaksiran"ku naik level.


Akhir-akhir ini, Aku tidak merasa mual dari luapan informasi. Semuanya berjalan dengan lancar.
Yaa, mari lihat apa yang bertambah?

Taratek Rendah KecilLV6Tanpa Nama

Huh?
Tidak berubah?
Disaat Aku memikirkan itu, ada beberapa garis dengan warna dibawah nama spesies.
Apa ini?

Batang HP

Aku mentaksir garis yang hijau tanpa sengaja.


Sebagai hasilnya, Aku tahu apa arti dari garis itu.
HP, sebuah singkatan yang biasa digunakan di game.
Singkatnya, saat kau kehabisan HP, kau akan mendapatkan game over. Sebuah ukuran darah.
Ukurannya muncul di hasil penaksiran.

Aku cukup senang.


Hingga saat ini, Aku hanya bisa mengetahui seberapa kerusakan yang Aku telah dapatkan lewat perasaanku
saja.
Mulai saat ini, Aku bisa mengetahui kondisiku sekarang hanya dengan melihat pada batangnya.

Sekarang, ukuran HPku kurang lebih penuh.


Kelihatannya agak berkurang dan di ujung kanan garisnya, ada beberapa batang berwarna hitam.
Umu.
Meskipun Aku inginnya dalam bentuk nomor tapi Aku harus menghargai apa yang Aku punya sekarang ini.

Dan ada 3 batang berbeda dibawah batang HP.


Pertama-tama, mari taksir yang biru dibawah batang HP.

Batang MP

Yaa, seperti yang diduga.


Jika ada HP maka pasti ada MP.
Aku pikir ini harusnya menunjukkan jumlah sisa dari kekuatan sihirku.
Meskipun Aku bilang begitu, Aku tidak bisa menggunakan sihir jadi ini tidak ada urusannya denganku.
Ini mungkin akan berkurang saat Aku menggunakan sihir.
Tentu saja, MPku tidak berkurang karena Aku tidak menggunakan sihir.

Ada dua batang dibawah batang MP yang menjadi misteri untukku.

55
Itu adalah sebuah batang kuning dan merah. Tapi keduanya menempel satu-sama lain dan menjadi batang yang
tebal.
Aku tidak tahu batang ini menunjukkan apa.
Penaksiran.

Batang SP

Hmm?
SP?
Skill Poin?
Hmmmm?
Memangnya penting untuk membuatnya menjadi sebuah batang?
Tidak, tunggu.
Mungkin ini bukan skill poin?
Karena SP itu singkatan, Aku tidak tahu singkatan apa ini.
Yosh, Aku harus mentaksir SP.

SPStamina Poin

Oh?
Ah, seperti diduga, ini bukanlah skill poin dan ini adalah singkatan dari kata lain.
Membingungkan!

Fuu.
Stamina.
Versi fisik dari kekuatan sihir. Apakah akan berkurang jika Aku bergerak?
Mmm, hmm?
Tapi kenapa ada dua ukuran?
Terlebih lagi, ukuran kuning yang atas itu penuh sementara ukuran yang merah telah berkurang sekitar sepertiga.
Apa perbedaan dari keduanya?
Sebagai percobaan, Aku mentaksir stamina poinnya lagi.

Stamina PoinPoin dikonsumsi oleh gerakan

Ah, un.
Aku tidak mengerti.
Ah, tapi tidakkah Aku akan mengerti jika Aku mengobservasinya?
Kalau bisa, Aku mau mentaksir diriku terus-terusan karena Aku ingin selalu melihat HPku.
Aku coba untuk mempertahankan pentaksiran yang digunakan pada diriku.
Hmm, apa seperti ini?
Un.
Sepertinya berjalan lancar.
Sekarang, Aku bisa selalu mengkonfirmasi HPku kecuali Aku membatalkan "Penaksiran"ku dengan sengaja.
Jadinya cukup enak.

Walaupun enak dengan bisa melihat HPku sendiri, tapi tidakkah akan menguntungkan jika Aku bisa melihat HP
lawanku?
Dengan melihat pada HP musuh, Aku bisa tahu berapa banyak serangan untuk mengalahkannya dan jika
lawanku adalah seorang pengguna sihir, sudah wajar akan menang jika Aku tahu MPnya.
Yaa, Aku masih belum menemui monster apapun yang bisa menggunakan sihir.
Tapi, dengan bisa mengetahui sebagian dari informasi musuh melayani sebagai keuntungan yang besar didalam
petarungan.
Apakah skill "Penaksiran" akhirnya mendirikan bendera skill cheat? (TLN: istilah bendera yang dimaksud disini
adalah seperti cekpoin)
Fufufu.
Aku dengan sengaja mendapatkan skill "Penaksiran" yang tak berguna karena Aku telah mengantisipasi bahwa
ini akan terjadi.
Bukannya Aku tidak pernah tahu bahwa ini tidak berguna!
Anggap saja seperti itu!
56
Yaa, mari sadarkan diriku dan jelajahi dungeonnya.
Oh, seekor monster.

Ferek Elro LV2 Gagal mentaksir statusnya

Aku tarik kembali pernyataanku sebelumnya.


Ini masih tak berguna.
Mengapa harus gagal di saat yang penting....
Haa, Aku orang bodoh karena mengharap darinya.

Untuk sementara waktu, Aku harus lakukan sesuatu dengan lipannya.


Hmm.
Tapi bukankah mustahil untuk meluncurkan serangan kejutan disini?
Walaupun ia belum menyadariku tapi ia menuju kearahku.

Ah, Aku dapat ide bagus!

Aku merangkak keatas tembok dengan diam-diam.


TUbuh seekor laba-laba cocok untuk waktu seperti ini.
Tanpa perubahan, Aku tiba di langit-langit.
Ugh, lumayan sulit untuk melekat ke langit-langit mengarah kebawah.
Tapi Aku bisa bertahan jika Aku mempersiapkan diri.

Aku berjalan disekitar langit-langit dengan diam-diam.


Tunggu dulu, kakiku!
Hmm?
Ukuran staminaku berkurang?
Sekarang bukan waktunya untuk itu. Aku harus berkonsentrasi pada strategiku.

Aku tiba tepat diatas si lipan.


Yosh yosh.
Orang itu tidak menyadariku yang berada tepat diatasnya.
Aku menempel sebuah benang ke langit-langit dan turun dengan pelan kearah si lipan.

Dan kemudian Aku melompat kearahnya!


Si lipan mulai panik tapi sudah terlambat.
Aku membalutnya dengan benangku.
Dan menggigitnya!
Fuhahahaha!
Ini strategiku yang disebut "Hati-hati, Aku datang dari atas"!
Sukses besar!

Dengan begitu, itadakimasu.

Fumu.
Aku teringat dengan ukuran stamina sambil makan.
Saat aku melekat di langit-langit, ukuran yang kuning yang berkurang.
Ini berkurang perlahan-lahan saat Aku menangkang kakiku.
Tapi sekarang, ini pulih sepenuhnya.
Hmm?

Kecakapan skill tercapai. Mendapatkan skill Resistensi Pelumpuhan LV1

O, Oh!
Lipan, Aku tidak tahu kau memiliki pelumpuh dibadanmu!
Tidakkah akan berbahaya jika Aku gagal mengalahkannya dengan serangan kejutanku?
Mari berhati-hati selanjutnya.

57
Hmm?
Hmmm?
Entah bagaimana ukuran garis yang merah pulih sedikit
Meskipun ini harusnya telah berkurang sekitar sepertiga, ia sembuh perlahan dan sekarang, sudah sekitar
sepertiga dari penuh. (TLN: 3/4)
Kenapa?
Apa Aku melakukan sesuatu yang memulihkan staminaku?

...Ah, Aku memakan makananku.


Ah!
Jadi seperti itu!
Aku mengerti.
Aku mengerti sedikit.

Dengan kata lain, ukuran bawah yang merah menunjukkan keadaan seluruh kekuatan fisik.
Dan ukuran atas yang kuning berkurang saat stamina digunakan dengan instan.

Untuk percobaan, Aku coba untuk lari dengan kecepatan penuh.


Ukuran yang kuning langsung berkurang.
Aku kehabisan energi diwaktu yang sama disaat ukuran yang kuning telah kehabisan.

Zee~Zee~. ()(suara ngos-ngosan)


Ah, lari dengan kecepatan penuh setelah makan. Aku orang yang bodoh.
Perutku sakit.
Ini amat sangat.

Tetapi, dengan ini, telah terkonfirmasi.


Ukuran yang merah adalah ukuran untuk kekuatan instan.
Aku akan kehilangan napasku saat itu telah habis.
Tetapi, karena itu dikonsumsi dengan instan, pemulihannya juga cepat.
Kenyataannya, setelah ngos-ngosanku berhenti, ukurannya pulih dengan tetap.

Dan ukuran bawah yang merah adalah total kekuatan fisikku.


Ukuran yang merah berkurang sedikit saat Aku lari.
Kelihatannya berbahaya jika ukuran yang merah habis sepenuhnya.
Seperti Aku tidak bisa bergerak karena kehabisan.
Aku tidak mau berada di kondisi seperti itu.

Ini akan pulih jika makanan atau nutrisi telah disuplai dan Aku harus selalu mengawasi jumlah sisa dari ukuran
yang merah.

22. Experimen benang laba-laba

Penjelajahan labirinnya berjalan lancar.


Saking lancarnya sampai-sampai Aku bisa ketawa ngakak.
Sepertinya area ini adalah wilayah para lipan.
Lipan cukup bermanfaat untuk mendapatkan exp dari mereka.
Indra mereka sangat tidak tajam dan mereka tidak bisa menghentikan serangan kejutanku.
Kemenanganku telah digenggam jika Aku datang dari belakang atau atas.
Berkat itu, Aku bisa mengalahkannya dengan mudah.

Setelah mengalahkan beberapa lipan, levelku naik ke 7.


Sayangnya, tidak ada skill yang naik level karena bonus poinnya. Level skill "Resistensi Pelumpuhan" naik ke 2

58
karena Aku terus memakani para lipan.
Aku bisa mengakumulasikan exp disini dengan mudah dan skill yang berguna "Resistensi Pelumpuhan" juga
mendapatkan level.
Tempat ini bagus sebagai tempat berburu.

Tentu saja, Aku tidak bersantai-santai.


Aku mendapatkan exp lewat pertarungan untuk tujuanku dan Aku telah meningkatkan variasi dari serangan
kejutanku.

Salah satu dari kelemahan benangku adalah Aku hanya bisa mengeluarkannya dari bokong.
Jadi Aku harus mengarahkan bokong kearah musuh saat Aku akan membelenggunya.
Kalau untuk posenya, Aku berdiri dengan kedua kaki belakangkuu dan menonjolkan bokongku.
Karena kemungkinan dari lawannya menyerang balik itu besar, metode yang Aku gunakan adalah antara
melepaskan benangku saat Aku tertempel dengan lawanku atau melompat ke udara dan luncurkan pengeboman
benang dari udara.

Tetapi, metode ini cukup berbahaya.


Dalam urusan benangnya, kemenanganku telah terputuskan jika Aku berhasil.
Tapi balasannya jika Aku gagal itu besar.
Akan sulit untuk menghindari serangan musuhku jika Aku tertempel padanya.
Aku bisa saja ditembak jatuh jika Aku melompat ke udara seperti apa yang dilakukan saudaraku sebelumnya.
Ini agak berbeda dengan istilah "Risiko tinggi, untung tinggi"

Yaa, itulah mengapa Aku mengembangkan beberapa metode untuk menggunakan benangku dengan aman.
Ini senjata baru yang disebut jaring portabel!
Singkatnya, Aku membuat jaring kecil dan menahannya dengan kaki depanku.
Keuntungan dari jaring kecil ini adalah ini menyingkirkan kemungkinanku untuk diserang balik.
Karena Aku hanya butuh maju kedepan sambil menahannya.
Yaa, dibandingkan dengan postur yang tidak masuk akalku saat Aku mengeluarkan benangku sampai sekarang,
ini lumayan lebih mudah.

Sebaliknya, kelemahannya adalah bahwa Aku tidak bisa menggunakan kedua kaki depanku saat menahannya.
Karena Aku memiliki enam kaki lain, jadinya hanya tertinggal rasa tidak nyaman.
Selain dari itu, Aku harus membuat jaring ini dahulu.
Yaa, Aku bisa melakukannya dengan instan membuat jaring seperti itu karena Aku memang sudah menjadi
pembuat jaring profesional meskipun diproklamirkan sendiri.

Penyelesaian dari senjata yang hebat dengan risiko rendah dan untung tinggi.

Aku telah mencoba membuat bervariasi senjata tapi semuanya berakhir gagal.

Sebagai pihak yang meluncurkan serangan kejutan, Aku ingin beberapa tingkat keamanan terhadap serangan
kejutan.
Oleh karena itu, Aku akan mengembangkan benang pencari lawan yang telah Aku pikirkan sejak lama.
Ini adalah benang tipis tak terlihat yang dikeluarkan ke udara dari bokongku dan Aku bisa merasakan kedatangan
lawan dari informasi yang didapatkan dari benangnya.
Ini lain dari yang dipasang di rumahku yang Aku pasang dengan bebas. Terlalu banyak masalah untuk
memasangnya.
Rasanya seperti bencana, jika Aku tinggalkan benangnya sendiri, pasti akan terbelit dengan benang-benang lain
dan terperangkap di dinding.
Terlebih lagi, tak terpungkiri bahwa Aku akan terbingungkan jika Aku bisa mendapat seluruh informasi yang ada.
Meskipun jika Aku mencoba untuk berkonsentrasi agar itu tidak terjadi, Aku akan mengerahkan semua
konstertrasiku pada itu dan Aku tidak akan sadar terhadap sekitarku.
Pada titik ini, Aku menyerah pada implementasi dari benang pencari lawan.

Selanjutnya, Aku berpikir untuk meningkatkan pertahananku yang rendah jadi Aku mencoba membuat baju
pertahanan dengan benang-benang.
Yaa, jika Aku mengatakannya dari hasil maka hasilnya tidaklah bagus.
Meskipun bisa untuk membuat baju, tapi sangatlah sulit untuk memakainya.
59
Dari awal, Aku ada seekor laba-laba.
Aku tidak memiliki tangan lincah seperti manusia dan Aku memiliki struktur badan yang rumit. Jadi Aku tidak bisa
memakai baju berapapun usaha yang Aku lakukan.

Maka, bagaimana dengan menyelimuti badanku dengan benang-benang?


Ini juga ditolak.
Meskipun Aku bisa menyelimuti diriku dengan benang tapi ada kemungkinan bahwa itu akan mengganggu
pergerakanku jika Aku menyelimuti diriku setengah-matang.
Aku tidak kuat untuk memotong kecepatanku yang adalah salah satu karakteristikku untuk alasan seperti itu.
Oleh karena itu, penting untuk menyelimuti diriku dengan benar tapi tidak mungkin untuk menyelimuti diriku
sampai Aku setuju karena alasan yang sama dari sebelumnya.

Ditambah lagi, meskipun jika Aku bisa memakainya, tidak ada artinya jika Aku tidak bisa melepasnya.
Bagaimanapun juga, penampilanku berubah setiap kali Aku makan.
Jika Aku akan akan melebar seperti sebuah bola saat memakai baju, bukankah akan menyakitkan jika itu terjadi?

Walaupun Aku ada metode lain jika Aku bisa meminjam tangan seseorang, tapi mustahil dengan kaki-kakiku dan
badanku yang bahkan tidak bisa melihat kebelakang.
Ini juga dibatalkan.

Umu. Saat berpikir seperti itu, badan seekor laba-laba juga memiliki keuntungan dan kerugiannya.
Meskipun Aku bisa lompat, berayun dan menempel ke dinding, tapi tidak memiliki tangan sangatlah
membataskan.
Aku berpikir dengan serius bahwa tangan manusia sangatlah menguntungkan.

Ngomong-ngomong, level skill dari "Benang Laba-laba" tidak naik meskipun Aku berexperimen sebanyak ini.
Yaa, tidak seperti diwaktu Aku mengurung diriku di rumah, Aku tidak ingin menggunakan benangku dengan boros
sebanyak mungkin.
Alasan Aku bisa mengexperimen benangku setelah waktu yang lama adalah karena ada makanan yang disebut
lipan disini.

Meskipun ada banyak kegagalan di experimen ini, ada hal-hal yang Aku dapatkan juga.
Jika ada kesempatan, Aku harus melakukan percobaan di waktu yang akan datang.

23. Aku mohon maaf Aku menyombongkan diri. Tolong maafkan aku!

Bahkan hari ini, Aku bekerja keras memburui para lipan.


Ya ampun.
Ini sungguh adalah surga lipan!
Walaupun penampilan mereka menjijikan, tapi jika Aku mengabaikan bagian itu, bisa saja ini mangsa terbaik.
Yaa, Aku tidak memiliki cara berpikir yang lembut gitu dan sekarang, Aku agak gemar dengan si lipan.

Lipan is the BEST!

"Resistensi Pelumpuhan"ku sudah meningkat ke level 3. Akankah sebentar lagi Aku naik level?
Ya ampun, sebuah variasi dari lipan.

Beberapa saat lalu, Aku menyerang 2 lipan terang-terangan diwaktu yang sama dan Aku bisa menang dengan
agak mudahnya.
Yang pertama terbelenggu dengan serangan kejutan dan Aku bertarung dengan serius melawan yang kedua.
Setelah bertarung dengan normal, Aku mengerti bahwa si lipan itu ternyata cepat.
Yaa, tidak secepat Aku sih.
Ditambah lagi, kelihatannya si lipan hanya memiliki satu cara menyerang yaitu adalah menggigit.
Mungkin saja Aku akan menjadi lumpuh jika Aku tergigit tapi tidak masalah kalau tidak kena.

60
Jika Aku berhati-hati terhadap gigitannya maka selanjutnya gampang.
Pertama kalinya Aku melihat seekor monster yang lebih lemah dibandingkan spesiesku.

Itulah mengapa Aku tidak akan dikalahkan oleh para lipan meskipun Aku meluncurkan serangan kejutan atau Aku
melawannya dari depan.
Fuhyahahaha!
Aku sangatlah kuat.
Gelak tertawaku tidak bisa berhenti.

Dan juga, bagus bahwa si lipan bisa dimakan dengan mudah.


Meskipun terlihat ada beberapa volume, tapi saat Aku makan, mereka tidak memiliki daging sebanyak itu
didalamnya.
Seekor lipan bisa memuaskan lapar tapi itu tidak cukup untuk mencapai kenyang.
Oleh karena itu, Aku bisa memakan mereka semua meskipun Aku memburu mereka terlalu banyak.
Untukku yang memiliki pikiran hemat, meninggalkan sisa adalah sebuah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan.
(TLN: Betul!)
Jadi bagus Aku bisa memakan mereka semua.

Ini sungguh sempurna.


Seperti para lipan itu terlahir untuk diburu olehku!
Uehehehe.
Setelah meninggalkan rumah, sampai sekarang Aku telah mengambil risiko yang cukup banyak, jadi tidak ada
ganti rugi meskipun Aku bersenang-senang sebentar kan?

Aku menjelajahi dungeonnya sambil bersenandung.


Yaa, Aku hanya memainkan musiknya dikepalaku dan bukannya Aku bisa nyanyi.
Daripada itu, Aku penasaran dimana hidungku?
Yaa, biar sajalah.

Oh?
Jalannya hancur disini?
Tapi kelihatannya ini bukan jalan buntu.

Meskipun labirin ini tak terkira akan lebar tapi tidak ada jalan buntu.
Sampai sekarang, jalan yang Aku lalui selalu berlanjut dan tidak ada gak tak terlihat disini.
Meskipun bagus bahwa Aku tidak akan terpojok saat Aku berlari, tapi saat Aku berpikir bahwa jalannya berlanjut
seperti ini, itu membuatku mengeluh.

Mungkin dungeon ini adalah dunia bawah tanah dari dunia ini, adalah apa yang Aku pikirkan.
Meskipun Aku tidak ingin berpikir seperti itu, tapi Aku tidak pernah keluar dari dungeon ini sebelumnya jadi Aku
belum melihat pemandangan diluar.
Pendapat itu bisa saja benar.

Jika sesuatu yang buruk terjadi, hidupku bisa berakhir didalam dungeon ini meskipun adanya dunia luar.
Aku ingin mencapai waktu hidupku jika saat tersebut tiba tapi sebelum itu, kemungkinan dari kematianku itu lebih
besar.
Dari awal, seberapa lama hidupku ini?
Berpikir dari ukuranku, bisakah Aku hidup selama seekor anjing?
Kalau bisa, Aku ingin memiliki kehidupan yang lebih panjang dibandingkan hidupku sebelumnya.

Yaa, mari singkirkan pikiran tak berguna itu.

Ternyata, jalan yang hancur didepanku telah menjadi sesuatu seperti jurang.
Sebuah jurang lebar bisa terlihat di kedalaman jalan yang hancur.
Apa ini artinya bahwa Aku akhirnya bisa keluar dari zona labirin sempit ini?
Lalu, akan menjadi tempat macam apa selanjutnya?
Kalau bisa, Aku ingin menjauh dari tempat dengan derajat kesulitan tinggi seperti zona gang lebar dimana Aku
61
terlahir.
Aku ingin menghindari dari kanibalisme, si laba-laba raksasa, dan kumpulan monster yang besar.
Aku akan tetap mati seberapa banyakpun nyawa yang Aku miliki.

Baiklah, apa yang akan terjadi setelah ini?


Aku berdiri di ujung jurang dan mencoba untuk melihat kedasarnya.

Ferek ElroLV2Gagal untuk mentaksir statusnya


Ferek ElroLV2Gagal untuk mentaksir statusnya
Ferek ElroLV2Gagal untuk mentaksir statusnya
Ferek ElroLV2Gagal untuk mentaksir statusnya
Ferek ElroLV2Gagal untuk mentaksir statusnya
Ferek ElroLV2Gagal untuk mentaksir statusnya
Ferek ElroLV2Gagal untuk mentaksir statusnya x banyak

Kecakapan skill tercapai. Skill Penaksiran LV4 telah menjadi Penaksiran LV5

Ugeeh!
Kepalaku sakit!
Informasi dari "Penaksiran" mengalir kedalam kepalaku dan sebuah shok yang keras menggampar kepalaku.
Uoa, Aku hampir kehilangan kesadaran.
Hampir saja.
Aku mengerti, jika Aku menaksir terlalu banyak hal sekaligus, Aku akan mendapat sakit kepala karena kebanjiran
informasi.
Saking banyaknya sampai-sampai Aku hampir kehilangan kesadaran.

......, Volume dari informasi yang bisa membuatku kehilangan kesadaranku?

Aku melihat kebawah jurang itu sekali lagi.


Meskipun ini sebuah jurang, tapi ini hanya sekitar 1 meter.
Jurangnya membentang luas.
Meskipun ini harusnya adalah sebuah jurang besar tapi ini tidak mengeluarkan perasaan seperti itu.
Jurangnya penuh dengan lipan.

Houa!?

Apa ini!? Apa ini!? Apa ini!?


Sejauh mata memandang, semuanya Lipan!
Uwa, seperti yang dikira, Aku mulai jadi mual.
Bukan menjijikan tapi ini membuatku mual.

Arere?
Apa yang kalian lihat?
Aku?
Dalam pendapatku sendiri, Aku tidak berpikir Aku terlihat lezat.

......
Mari kabur.
Sekarang, Aku akan menjadi angin!
Aku berbalik arah dan lari.

Gasagasagasagasagasagasagasagasagasa!!!! ()

Hiiiiiiii!?
Mereka datang mengejarku!?
Aku mohon maaf Aku menyombongkan diri!
Jadi, tolong maafkan Aku!

Meteran yang kuning mulai habis.


62
Ugu, ini melelahkan.
Tapi aku Akan mati jika Aku berhenti sekarang!
Agar bisa hidup, Aku harus mengerahkan semuanya untuk lari!
Meteran yang merah mulai berkurang perlahan daripada meteran yang kuning.

Pada akhirnya, Aku terus berlari sampai meteran merahku mencapai setengahnya dan Aku berhasil meloloskan
diri dari pasukan para lipan.
Ah, Aku kira Aku akan mati.

24. Lemah

Haa.
Lipan itu menyeramkan.
Serius, apaan tuh?
Aku merasakan teror dari kekuatan jumlah.
Ah, Aku lelah.
Kaki-kakiku gemeteran mungkin karena meteran kuning yang menunjukkan kekuatan instan telah kehabisan.
Mari istirahat untuk sekarang.

Aku melihat kebelakang sekali lagi untuk mengkonfirmasi apakah si pasukan lipan masuk mengejarku atau tidak.
Yosh, tidak ada apapun disana.
Aku memasang benangku dan membuat sebuah rumah simple.
Aku merasa lega setelah dinding perlindungan dari jaring-jaringnya telah selesai terbuat tapi diwaktu yang sama,
badanku kehilangan tenaganya.

Ah, ini pasti akan menjadi traumaku.


Meskipun satu dari mereka itu lemah, tapi akan menjadi ancaman jika ada banyak dari mereka.
Tidak ada yang bisa kulakukan jika Aku diserang bergelombang oleh lipan-lipan sebanyak itu.
Terlebih, mereka memiliki serangan pelumpuh.
Aku akan menjadi mangsa dari pelumpuhan sekali tergigit.
Lalu, Aku hanya bisa menunggu agar badanku digerogoti.
Mengerikan untuk memikirkannya.

Aku harusnya memikirkan tentang alasan mengapa ada banyak lipan didalam area itu.
Tidak, daripada memikirkan tentang alasan bahwa ada banyak lipan, bukankah lebih baik jika Aku berpikir
tentang mengapa tidak ada monster lain didalam area itu?
Bagaimanapun juga, si lipan itu lemah saat sendirian.
Aneh bahwa tidak ada predator lain saat ada makanan lezat seperti itu.
Meskipun mungkin untuk dikatakan bahwa mereka ragu-ragu untuk memakannya karena pelumpuhannya tapi
didalam dungeon ini yang terpenuhi dengan monster beratribut racun, kemungkinannya kecil.

Ini Pasti diantara monster-monsternya tahu bahwa ada sekawanan lipan atau monster-monsternya datang tanpa
mengetahuinya dan menjadi mangsa bagi para lipan.
Aku hampir tidak berhasil kabur dengan kecepatanku. Jadi, sulit bagi monster lain untuk melarikan diri darinya.
Tertangkap saat mencoba kabur dan tergigit oleh mereka, dikelilingi oleh sekawanan lipan saat dalam keadaan
lumpuh....
Itu mengerikan.

Bahkan seekor monster yang lemahpun memiliki tindakkan sendiri.


Jika Aku melihat pada kemampuan bertarungku, Aku bisa katan bahwa Aku itu lemah tapi jika Aku membuat
sebuah jaring dan menempatkan perangkapku, Aku bahkan bisa menang melawan monster-monster yang lebih
kuat.
Aku tidak boleh meringankan pertahananku hanya karena mereka lemah.
Aku seharusnya berpikir bahwa Aku telah mendapatkan pelajaranku kali ini.

63
Entah bagaimana Aku berhasil bertahan hidup dan faktanya bahwa Aku telah mendapatkan manfaat besar
dengan si lipan.
Berkat itu, Aku bisa naik level dengan agak mudah.

Ah, Aku teringat.


Kalau dipikir, "Penaksiran"ku naik level karena Aku mentaksir pasukan lipan tadi.
Apa hanya kebetulan?
Untuk sementara waktu, Aku harus membatalkan "Penaksiran" pada diriku dan Mentaksir ulang diriku.
Aku tidak memilik waktu untuk mengkonfirmasinya saat Aku sedang dikejar oleh si lipan.

Taratek Rendah KecilLV7Tanpa nama


Status:Lemah

Apa ini? Status: Lemah!?


Terlalu kasar!
Disamping itu, tidak, Aku tahu Aku lemah.
Tidakkah kau bisa lebih halus?
Hasil dari "Penaksiran"ku menunjukkan bahwa Aku itu lemah. Jadi itu artinya terbukti bahwa Aku itu lemah
didasarkan pada standar dunia.
Haa.
Aku kehilangan tenagaku.

Tidak, sejak saat lalu, Aku kira bahwa Aku tidak boleh lengah terhadap lawan yang lemah.
Aku memiliki benang ini.
Meskipun tubuh ini lemah, selagi Aku memiliki benang ini, tidak ada kata "kekalahan".
Sebenarnya, dilihat secara umum, Aku tidak berpikir Aku bisa dikatakan sebagai lemah.
Meskipun ada prasangka, tapi bukankah Aku adalah tipe yang kuat saat musuhku tertangkap?
Perangkap yang terbuat dengan "Benang Laba-laba", Kemenangan dengan serangan kejutan dan "Taring
Beracun" pada musuh yang tidak bisa bergerak.
Un.
Aku lumayan keji.
Saat ini menjadi pertarungan frontal, menarik karena Aku akan langsung nyerosot menjadi lemah.

Poinnya adalah seberapa lama Aku bisa bertarung di bidangku.


Aku seharusnya hanya memakai kekuatanku tanpa membolehkan musuhku untuk menggenggam keadaan.
Yaa, tidak akan ada kesulitan jika Aku bisa melakukan itu setiap saat.
Haa, Aku lelah. Mari tidur.

Aku terbangun.
Tapi Aku masih lelah.
Walaupun begitu, Aku terbangun tiba-tiba.
Aku penasaran apa rasa ini?
Aku tidak terlalu mengerti tapi ini adalah perasaan berbahaya.

Aku bangun dengan buru-buru dan menambahkan benang lagi ke rumah simplenya.
Lalu, Aku menyadari identitas dari perasaan berbahaya itu.

Baradrad Elro LV9Gagal untuk mentaksir statusnya()

Itu adalah ular raksasa.


Ketebalan badannya terlihat seperti bisa menelas seorang manusia dan panjangnya juga terlihat lebih dari 10
meter juga.
Terlihat jelas ia kuat.
Terlebih, ia LV9.
64
Ini petamakalinya Aku menemui seekor monster yang memiliki level lebih tinggi dariku.
Sampai sekarang, level tertinggi yang telah kulihat hanyalah level 4.
Dan sekarang, melompat sejauh ke 9.

Terlihat jelas ia adalah monster ranking tinggi.


Ia juga memiliki level lebih tinggi.
Tidak ada kemungkinan untuk menang jika Aku bertarung langsung.
Keringat dinginku didalam hatiku tidak mau berhenti.

Aku berdiam diri kaku seperti seekor kodok yang ditatap oleh seekor ular, tidak, maksudku laba-laba.
Entah bagaimana Aku berhasil menggerakan badanku yang telah menjadi keras karena tegangnya.
Aku mundur pelan-pelan dan mengambil jarak dari si ular.

Si ular tidak membiarkanku melakukan itu.

Ia terjun kedepan mengabaikan jaring disekitarnya!


Tentu saja, badanku tertangkap oleh jaringnya.
Tetapi, si ular meronta dan merobek benangya dengan paksa!
Aku berputar dan kabur dengan kecepatan penuh.
Saat aku kabur lewat lubang kabur keluar, si ular menembus jaring pertama dan menyeruduk kearah jaring yang
baru saja Aku lewati pada waktu yang hampir bersamaan.

Instingku mengatakan untuk kabur.


Tapi Aku tidak kabur.
Aku melihatnya.
Si ular terbelit didalam jaring.
Meskipun ia bisa merobek benangnya, tapi ia tidak bisa melepas benangnya dengan sempurna.
Sekarang, badan si ular telah terbelit dengan jaring-jaring yang berkondisi bagus dan jaring yang menempel saat
ia menerobos dengan paksa.

Bagus!
Ini adalah wilayahku.

Aku melekat pada badan si ular yang meronta.


Aku langsung menggigitnya sambil melepas benang tambahan dari bokongku.
Entah bagaimana Aku berhasil menembus sisik kerasnya dengan taringku. Dan Aku dorong "Taring Beracun"ku
kedalam badannya!

Si ular bergerak dengan intensnya karena racun yang didorong kedalam badannya.
Ia sangat berontak meskipun Aku telah membelenggunya.
Walaupun badanku telah terlempar ke tanah dan dinding berkali-kali, Aku terus menempel padanya dengan
semangat dan keberanian.

Meteran stamina yang kuning berkurang.


Disaat badanku terlempar, meteran yang hijau berkurang.
Ditambah lagi, meteran yang merah berkurang setiapkali Aku mengeluarkan benang.
Jika meteran merahku kehabisan, maka Aku mungkin tidak bisa mengeluarkan benang lagi.
Jika terjadi seperti itu, maka hanya masalah waktu saja untuk belenggunya robek.
Sebelum itu, Aku harus mengalahkan ular ini.

Aku terus menggigiti dan terus mengeluarkan benang.


Perlawanan si ular perlahan-lahan melemah.
Saat meteran kuningku telah kehabisan dan meteran merahku dibawah 10%, si ular akhirnya berhenti.

Hanya karena Aku lemah, jadi seperti ini karena kau meringankan pertahananmu terhadapku!

65
25. Ular Lezat

EXP telah mencapai poin tertentu. Individu, Taratek Rendah Kecil LV7 telah menjadi LV8
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus naik level: Kecakapan Skill telah didapatkan
Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Sakit LV1 telah menjadi Resistensi Sakit LV2
Skill poin didapatkan

EXP telah mencapai poin tertentu. Individu, Taratek Rendah Kecil LV8 telah menjadi LV9
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus naik level: Kecakapan Skill telah didapatkan
Kecakapan skill tercapai. Skill Taring Beracun LV5 telah menjadi Taring Beracun LV6
Kecakapan skill tercapai. Skill Penglihatan Malam LV9 telah menjadi Penglihatan Malam LV10
Kondisi terpenuhi. Skill Pengembangan Jarak Penglihatan LV1 telah diambil dari skill Penglihatan
Malam LV10
Skill poin didapatkan

Banyak hal-hal yang naik level.


Kelihatannya sudah lazim untuk mendapatkan EXP yang banyak jika Aku mengalahkan seorang lawan yang
lebih kuat dari diriku dimanapun dunianya.
Aku naik 2 level sekaligus.

Memang, si ular adalah musuh yang kuat.


Kemungkinan untukku akan menang dalam pertarungan frontal adalah nol.
Badan yang kuat.
Pertahanan yang diselimuti sisik yang keras.
Kalau dikira-kira diwaktu ia menyeruduk ke jaringku, kecepatannya harusnya juga cukup tinggi.
Ia bisa saja lebih cepat dariku.
Ditambah lagi, bicara tentang ular, racunnya.
Dia mungkin memiliki racun juga.

Terus terang saja, kemungkinan untuk menang meski setelah membelenggunya didalam jaring masih 50-50.
Meskipun lukaku telah tersembuhkan setelah naik level, tapi kekuatan fisikku telah terkuras sampai dimana itu
cukup kritis.
Staminaku juga sama dan ini cukup berbahaya.

Kembaliannya bahkan lebih besar dari itu.


Saat Aku memburu massal si lipan, Aku kira bahwa Aku akan mencapai level 8 sebentar lagi. Tapi Aku tidak
pernah mengira bahwa levelku naik sampai 9 sekaligus.

Walaupun Aku bahagia bahwa Aku naik level, tapi besar juga level dari skillnya meningkat.
Tidak ada kerugian bahwa "Resistensi Sakit" naik level dan "Taring Beracun" ada salah satu keunggulanku
bersama dengan "Benang Laba-laba".
Jika level "Taring Beracun"ku meningkat, kemampuan menyerangku juga akan meningkat.
Atau mungkin saja harus kubilang bahwa "Taring Beracun" adalah satu-satunya senjata untuk diriku yang
sekarang.
Jika ada lawan dengan resistensi racun yang tinggi, maka akan buruk.

Selanjutnya adalah yang menarik perhatianku di naik level ini, "Penglihatan Malam".
Un.
Setelah disebut lagi, tidak aneh bahwa Aku memilikinya.
Tanpa perlu dikatakan, tidak ada cahaya di dungeon ini.
Disini tidak ada apapun yang bisa menjadi sumber cahaya dan disini gelap gulita.
Tapi Aku bisa melihat sekitar dengan jelasnya.
Ini agak mengejutkan bahwa ini adalah kontribusi dari skill.
Aku sungguh mengira bahwa ini adalah karakteristik dari spesies.

Karena "Penglihatan Malam" naik level, ada perubahan dalam penglihatanku.


66
Dari gelap jadi terang.
Aku bisa melihat sekitar dengan jelasnya.
Ternyata, 10 adalah level skill tertinggi.
Selain dari itu, Aku tidak bisa menjelaskan tentang terangnya ini.
Yaa, bisa saja bahwa hanya "Penglihatan Malam" yang memiliki 10 level sebagai batasnya.

Aku tidak tahu apakah ini sebuah bonus dari "Penglihatan Malam" yang telah mencapai level 10 atau tidak, tapi
Aku mendapatkan sebuah skill yang bernama "Pengembangan Jarak Penglihatan"
Terus terang saja, Aku tidak tahu efeknya meskipun ini bagus.
Aku kira bahwa ini melebarkan jarak penglihatanku seperti namanya tapi tidak terlihat seperti itu.
Sampai sekarang, ada banyak skill yang Aku tidak tahu efeknya dari namanya. Ini juga salah satu dari mereka.

Waktu begitu, Aku hanya harus mentaksir skillku tapi Aku tidak bisa.
Aku hanya bisa menaksir "Sesuatu yang terlihat" adalah kondisi untuk menggunakan "Penaksiran".
Semua skillnya adalah sesuatu yang dikatakan suara langit kepadamu......
Aku tidak menaksirnya karena itu tak terlihat.
Sepertinya hasil "Penaksiran" yang tertulis dikepalaku dinilai sebagai bisa dilihat.

Jika level "Penaksiran"ku meningkat, skill-skillnya mungkin saja muncul di status. Kemudian, Aku bisa saja
menaksir skillku.
Aku tidak ada pilihan selain membiarkannya sampai bisa seperti itu.

Sekarang, mari makan santapan besar ini yang Aku telah bunuh dengan banyak kesulitan.
Untuk sementara waktu, ditengah-tengah makan, Aku harus membuat ulang rumah sederhananya agar Aku tidak
akan kena serang oleh monster lain.
Saat memikirkan badan besar si ular, mustahil untuk selesai memakannya sekaligus. Jadi Aku berpikir Aku harus
beristirahat disini sampai Aku selesai memakan ularnya.
Jadi Aku membuat rumah sederhananya dengan hati-hati.

Kecakapan skill tercapai. Skill Benang laba-laba LV6 telah menjadi Benang laba-laba LV7

Hal baik sepertinya terjadi lagi dan lagi.


"Benang Laba-laba" yang tidak level dengan mudah berhasil naik level.
Apa karena Aku terus menggunakannya sambil melawan si ular?
Bagaiamanapun juga, skill utamaku yang adalah "Taring Beracun" dan "Benang Laba-laba" telah naik level.
Jujur saja, naik level skill meningkatkan kemampuan bertarungku lebih daripada peningkatan kemampuan dasar
disaat naik level.

Aku memutuskan untuk memakan makananku dengan senangnya.


Tetapi, Aku harus melepas sisik orang ini dahulu.
Bahkan Aku tidak bisa memakan sisik sekeras itu.
Diperlukan untuk melepas sisiknya untuk bisa memakannya.

Aku telah melepas sisiknya!


Ah, Aku lelah.
Ini lebih melelahkan dari dikira
Ini memakan beberapa waktu karena sisiknya keras dan sulit untuk dilepas
Meteran yang merah dari total stamina yang telah terpulihkan oleh naik level telah terkuras sepertiganya.
Itu adalah pekerjaan berat.

Tetapi, dengan ini, Aku akhirnya bisa menyantap tanpa pamrih!


Jadi, itadakimasu.

Uwa, pahit.
Ini sangat pahit.
Pahit adalah rasa dari racun kan? (TLN: Ada yang pernah makan racun?)
Dengan kepahitan seperti itu, kuat sekali racun yang dimiliki orang ini.
67
Mungkin akan jadi berbahaya jika Aku tergigit.

Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Racun LV5 telah menjadi Resistensi Racun LV6

Un.
Meskipun rasanya tidak enak, ini sangat lezat untuk skill

26. Rencana jangan-hikki

Beberapa hari telah berlalu sejak Aku mengalahkan sang ular.


Tapi Aku tidak tahu jumlah akurat hari yang telah berlalu karena Aku berada didalam dungeon ini.
Untuk sementara ini, Aku hidup dengan santai.
Aku sepertinya tidak bisa menghabisi memakan si ular dan karena makanan baru yang tertangkap dalam jaring,
mustahil untuk pindah dari sini.
Pada awalnya, Aku pikir ini adalah sebuah liburan, tapi ini bisa jadi buruk.
Pada seperti ini, Aku akan kembali menjadi seorang Hikki. (TLN: Hikikomori/ngendep di rumah)

Aku memandang pada gunung mangsa yang telah Aku bunuh beberapa hari ini.
Gunung. Ya, sebuah gunung.
Bukan mangsa diatas gunung. (TLN: Awalnya dia bilang (Yamada) dan sekarang (Yamada))
Ini mengingatkanku pada Yamada-kun di kelas pada kehidupanku sebelumnya.
Tidak, sekarang ini hanya hal sepele.

Bagaimanapun juga, mangsanya tertumpuk dan menjadi sebuah gunung ditempat itu.
Jadi seperti itu karena Aku membunuhi semua monster yang tertangkap didalam jaringnya.
Saat aku berada di rumahku, Aku menyantapnya tidak lama setelah kutangkap. Tapi Aku tidak ingin menyentuh
mangsa lain sampai Aku selesai memakan si ular, jadi Aku memutuskan untuk menyimpannya untuk sementara
waktu. Dan sekarang jadi seperti ini.

Aku berhasil membunuh mereka dengan mudah karena tidak ada yang seperti si ular.
Diantara mereka, ada juga monster level 6 dan juga monster yang agak kuat tapi sekarang mereka adalah
bagian dari gunung itu.
Yaa, mereka tidak berarti kuat meskipun levelnya tinggi.

Levelku adalah 9.
Aku setara dengan si ular dalam level.
Tapi, si ular jauh lebih kuat dariku dalam kemampuan bertarung.
Sebaliknya, Aku yakin bahwa Aku tidak bisa menang melawan seekor monster yang levelnya lebih rendah tanpa
menggunakan benangku.

Dalam pendapatku, Kupikir hal paling penting dalam menilai kekuatan seseorang adalah tipe spesiesnya.
Meski dalam level yang sama, jika lawannya adalah ranking spesies yang lebih tinggi, bisa saja tidak ada
kemungkinan untuk menang.
Disaat dimana keunggulan dan kelemahan itu diputuskan oleh level adalah saat lawannya adalah dari spesies
yang sama.
Yang Aku tahu mungkin adalah si laba-laba raksasa yang harusnya paling kuat. Andaikata si laba-laba raksasa
adalah level 1, tidak mungkin Aku bisa menang melawannya.
Melawan badan sebesar itu, Aku akan mati dengan mudah bagaimanapun Aku bersusah payah meskipun
levelnya adalah 1.
Baiknya untuk berpikir bahwa perbedaan dalam level sebagai referensi.

Saat berpikir seperti itu, ada celah lebih dari perbedaan level diantara si ular dan Aku.

68
Sebenarnya, Aku berhasil menang karena kebetulan Aku membuat rumah sederhana tapi jika Aku
menghadapinya tanpa persiapan, tidak mungkin Aku bisa menang.
Bisa dibilang bahwa Aku agak beruntung.

Untuk si ular sekarang, sekitar tiga perempat telah menghilang kedalam perutku.
Haruskah Aku berpikir bahwa Aku telah memakan tiga perempat dari badan yang besar itu? atau haruskah Aku
berpikir bahwa masih ada seperempat lagi?
Masih ada mayat dari monster-monster yang telah tertumpuk seperti gunung itu, jadi Aku harus katakan bahwa
masih ada seperempat lagi.

Dengan tersimpan sebanyak ini, mungkin akan mulai membusuk sebelum Aku memakannya.
Yaa, Aku tidak berpikir Aku akan sakit perut meskipun Aku memakan makanan busuk karena Aku memiliki
"Resistensi Korosi".
Aku malah lebih suka agar ini sedikit busuk karena itu bisa meningkatkan level skillku.
Rasanya?
Aku bisa menanggungnya sekarang karena Aku telah memakan monster-monster beracun yang terasa buruk
terus-terusan.

Umu.
Sepertinya mustahil untuk bergerak sampai Aku selesai mencerna semua makanan ini.
Selagi Aku bisa selesai memakan si ular, Aku bisa saja mengurangi jumlah makanannya karena tidak ada
monster besar diantaranya.
Atau mungkin harus kukatakan bahwa Aku akan benar-benar kembali menjadi seorang Hikki jika Aku tidak
selesai memakannya.
Aku kira bahwa disini hanyalah rumah sederhana akan tetapi ini menjadi sama seperti rumah sebelumnya karena
durasi tinggalku meningkat.

Hmm?
Tunggu?
Bukankah itu karena rumahnya menjadi menakjubkan sejak rumahnya menangkap mangsa dan jumlah
berlebihan?
Hmmm?
No no.
Tetap saja, bahkan seekor monster tidak akan mencoba menyerang rumah kokohku.
Dalam rumahku sebelumnya, Aku menggunakan benang yang sulit dilihat sebanyak mungkin karena itu hanyalah
untuk menangkapi mangsa. Tapi sekarang, di rumah simpel ini, Aku tidak pernah memasang benang seperti itu
karena rumah ini bekerja sebagai pertahanan.

Saat Aku memikirkan hal itu, sebuah vibrasi tertransmisi dari benangnya.
Sepertinya sesuatu telah tertangkap dalam jaringnya.
Oufu.
Makanan akan meningkat lagi. (TLN: Semoga kita bisa bilang seperti itu)
Aku tidak membayangkan bahwa Aku akan kesulitan dengan kerakusan seperti ini.

Untuk sementara waktu, Aku menuju pada mangsaku.


Ia meronta dengan tenaga yang cukup kuat, apakah ia besar?
Jika seperti itu, maka masa kembaliku akan jadi panjang lagi.
Jika mungkin Aku lebih suka yang kecil tapi itu hanyalah khawatir berlebihan.

Randanel ElroLV3Gagal menaksir statusnya


Randanel ElroLV3Gagal menaksir statusnya
Randanel ElroLV4Gagal menaksir statusnya

3 monster telah tertangkap dalam jaringnya.


Ah, ini si tiga orang yang pernah Aku tangkap dalam rumahku sebelumnya.
Apa ketiga monster ini satu set?
Tetapi, kuantitasnya mungkin lebih besar daripada menangkap yang besar.
Maksudku kuantitas dagingnya.

69
Untuk sementara waktu, Aku perkuat belenggunya dengan menambahkan benang-benang dan Aku bawa
mereka bertiga dengan sebuah jaring.
Melepas jaring ini adalah tekhnik baru Aku pelajari setelah datang kesini.
Menguntungkan karena Aku tidak perlu mencopot sebagian dari jaringnya satu persatu.

Aku memasang jaring yang baru dan kembali ke tengah rumah sambil membawa monster-monsternya.
Ugh, seperti yang diduga, berat kalau mereka ada 3.
Aku harusnya membawanya satu persatu tanpa enggan melakukannya.

Dossei! ( )
Ah, ini berat.
Badanku mulai merasa sakit.
Bahkan HPku berkurang dengan jelasnya.
Aku akan membuat mereka ganti rugi untuk amarah ini.
Walaupun agak tidak jelas, Aku tidak peduli.

Jadi, Chomp, Chomp, Chomp!

EXP telah mencapai derajat tertentu. Individu, Taratek Rendah Kecil LV9 telah menjadi LV10
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus naik level: Kecakapan skill telah didapatkan
Skill poin didapatkan
Kondisi terpenuhi. Individu, Taratek Rendah kecil bisa berevolusi

......Apa?

27. Aku akan Berevolusi!

Sesuatu yang tak terkira terbilang berbarengan dengan naik levelnya.


Maksudmu berevolusi?
Dengan kata lain, apakah itu?
Apa itu sesuatu seperti di game dimana kau membesarkan sebuah pocket monster? (TLN: Pokemon)

Ada lebih dari satu pilihan evolusi. Mohon pilih dari berikut.
Taratek Rendah
Taratek Kecil

O, Ou.
Ehh, tunggu dulu.
Just a moment. ( )

Mari pikirkan hati-hati.


Ini adalah sebuah saat penentuan hidup yang penting.
Bukan hidup manusia tapi hidup laba-laba.
Bagaimanapun juga, Aku tidak bisa asal memilihnya.

Aku akan berevolusi.


Yaa, itu bagus.
Tidak aneh bahwa hal seperti itu ada di dunia seperti game ini.
Gak akan ada akhirnya jika Aku mulai bantahin.

Yaa, karena ini disebut sebagai evolusi, harusnya jadi pengingkatan kekuatan.
Jika Aku bisa berevolusi, jelas-jelas lebih baik untuk melakukannya, mungkin.

70
Un.
Ada beberapa hal yang lebih baik jika tidak dievolusikan walaupun itu hanya pengentahuan sebuah game.
Yaa, Kupikir berevolusi itu lebih baik karena tipe seperti itu adalah kecil.

Masalahny adalah Aku memiliki 2 macam evolusi.


Taratek Rendah dan Taratek Kecil.
Tidak terlihat berbeda jauh jika didengar dari namanya.
Perbedaannya hanyalah Rendah atau Kecil.
Ah, pasti enak jika Aku bisa menggunakan "Penaksiran" pada suara langit.
Lalu, Aku bisa mengerti perbedaannya dengan jelas.

Hmmm.
Yaa, umumnya, bisakah kau membayangkannya?
Kupikir Aku mungkin akan berubah menjadi bentuk dewasa jika memilih Taratek Rendah.
Kata "Kecil"nya menghilang dari namanya.
Kebalikannya, untuk Taratek Kecil, akankah Aku menjadi sebuah spesies bertingkat lebih tinggi dari spesies yang
memburuk karena kata "Rendah"nya menghilang?
Tetapi, kata "Kecil"nya bertetap berarti bahwa Aku akan tetap menjadi seekor tukik.

Mungkin, Aku bisa mengandalkan pengenalan ini.


Saat berpikir seperti itu, Aku telah memutuskan mana yang Aku harus pilih.

Option satu-satunya adalah Taratek Kecil.

Tidak terlalu baik meskipun Aku berevolusi sebagai spesies yang memburuk.
Ditambah lagi, jika memilih Taratek Rendah, maka bukankah artinya hanya tertinggal satu tingkat evolusi lagi?
Menghilangkan "Kecil"nya dan berevolusi menjadi seekor Taratek.
Aku tidak tahu seberubah apa yang akan terjadi dengan bervolusi tapi setidaknya, sudah pasti bahwa Aku akan
menjadi lebih kuat setelah berevolusi.
Maka, sudah jelas untuk mengambil pilihan yang bisa berevolusi berkali-kali.
Seapapun juga, Taratek Rendah mungkin saja bisa berevolusi tapi mustahil untuk mendorong diriku untuk
memilihnya dengan penuh harapan.

Ditambah lagi, jika Aku memilih Taratek Rendah, mengerikan bahwa Aku tidak tahu Aku akan menjadi seberapa
besar.
Menjadi seekor bentuk dewasa mungkin meningkatkan ukuran badanku.
walaupun Aku berpikir bahwa Aku mungkin saja tidak akan tiba-tiba menjadi besar setelah berevolusi tapi Aku
tidak bisa bilang bahwa itu tidak ada kemungkinannya.
Ini adalah dunia fantasi, mengerikan bahwa Aku tidak bisa memotong kemungkinan sebuah perkembangan
seperti "Aku akan berevolusi, Poof, Aku menjadi besar!".
Dengan adanya kemungkinan itu, Aku tidak bisa memilihnya dengan mudah.
Memang, Aku tidak berpikir Aku akan menjadi sebesar seperti si laba-laba raksasa tapi Aku akan kesulitan jika
badanku melebar sampai seukuran dimana Aku tidak muat didalam gang ini sekarang.

Walaupun ada seekor monster yang disebut Finjegoat yang Aku lihat sebelumnya, monster ini memiliki badan
raksasa yang bisa mengisi gang 3 meter persegi ini.
Di keadaan seperti itu, bergerak pasti akan susah.
Kupikir bahwa mungkin monster-monster itu awalnya mendiami tempat yang lebih lebar dan individu itu dengan
tak sengaja nyasar kedalam gang sempit itu.
Saat berpikir seperti itu, bisa saja bahwa Aku tidak bisa bergerak dengan badan yang besar.
Maka, lebih baik jika ukurannya tetap sama.
Itulah salah satu alasan untuk memilih Taratek Rendah.

Un.
Aku telah memutuskannya.
Aku akan berevolusi menjadi Taratek Kecil!

Individu Taratek Rendah Kecil berevolusi menjadi Taratek Kecil

71
Ah, ya.
Evolusi sungguh mulai dengan tiba-tiba.
Walaupun suara langit memang selalu tiba-tiba, Aku ingin ia memikirkan perasaanku sedikit.
Meskipun Aku berevolusi denga,,,n,,susa,,h,,pa,,,yah....

Evolusi berhasil
Menjadi spesies Taratek Rendah
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus naik level: Kecakapan skill telah didapatkan
Kecakapan skill tercapai. Skill Tabu LV1 telah menjadi Tabu LV2
Kecakapan skill tercapai. Skill Sihir Sesat LV1 telah menjadi Sihir Sesat LV2
Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Korosi LV1 telah menjadi Resistensi Korosi LV2
Kecakapan skill tercapai. Skill Idaten LV1 telah menjadi Idaten LV2
Skill poin didapatkan

Uo!?
Eh? Eh?
Aku, kapan Aku ketiduran?
Tidak, kesadaranku tiba-tiba menghilang dan terasa seperti dicopot?
Bukankah ini efek dari evolusinya?
Eh, suara langit-san, kau harusnya bilang terlebih dahulu jika Aku akan kehilangan kesadaran saat berevolusi!

Uun?
Apakah evolusinya berakhir?
Tidak terlihat ada perubahan apapun dalam penampilanku.
Ah, "Penaksiran"nya telah terbatalkan.
Yosh, Aku menaksir diriku untuk mengkonfirmasi kondisi sekarang.

Taratek KecilLV1Tidak bernama


Status:Lemah

Oh! Oo,Oh?
Hmmmm?
Sepertinya evolusinya telah sukses karena nama spesiesnya telah berubah.
Tetapi, LV1?
Apakah ini yang level turun setelah berevolusi?
Err, jangan bilang bahwa statusku juga mengalami penurunan?
Aku tidak bisa memutuskannya karena statusnya masih menunjukkan bahwa Aku lemah.
Maksudku, Aku masih lemah.....

Biarkan ini dahulu, ada sesuatu yang menggangguku yang adalah meteran total stamina yang merah hampir
kosong.
Jadi itu mengapa badanku terasa sangat berat sejak saat lalu dan Aku merasa sangat lapar.
Mungkin karena energi telah terpakai dalam evolusi. Untungnya, Aku telah mengumpulkan mangsa yang banyak.

Sepertinya evolusinya entah bagaimana berhasil tapi ini akan berbahaya jika Aku asal melakukannya.
Aku akan kehilangan kesadaran dan menjadi lapar.
Jika ada selanjutnya, akan jadi buruk jika Aku tidak mempersiapkannya dahulu.

28. Makan makan makan

Aku makan dengan penuh hati untuk memulihkan staminanya yang menjadi kosong setelah berevolusi.
Pertama adalah sisa si ular.
Sisa dari si ular yang Aku kesulitan menyelesaikan memakannya sekarang telah berada dalam perutku.

72
Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Racun LV6 telah menjadi Resistensi Racun LV7

skill "Resistensi Racun"nya naik level pas setelah Aku selesai memamakan si ular.
Berkat si ular, "Resistensi Racun"ku naik 2 level.
Lezat.

Sebelum Aku berevolusi, jika Aku memakan sebanyak ini, perutku akan bergelembung seperti balon, tapi
sekarang Aku penasaran apakah makanan yang Aku makan menghilang ke dimensi lain atau tidak karena
perutku tidak bergelembung.
Sungguh-sungguh apapun yang Aku makan seperti menghilang.
Sebaliknya, meteran total stamina yang merah pulih dengan sangat cepat.
Un.
Setelah datang ke dunia ini, Aku telah menghadapi banyak fenomena misteri tapi sepertinya perutku sekarang ini
adalah yang paling misterius.
Apa yang terjadi didalam?

Yaa, tidak ada gunanya meskipun Aku berpikri dalam-dalam.


Aku dengan jelas mengerti bahwa ini adalah dunia seperti itu.
Mari tinggalkan itu untuk para ilmuan untuk mengklarifikasikan fenomena misterius seperti itu.

Oleh karena itu, perutku tidak bergelembung meskipun setelah Aku selesai memakan si ular.
Ini tidak bergelembung jadi tidak mungkin bahwa ini cukup.
Meteran total stamina yang merah masih jauh dari penuh.

Untung saja, ada gunung mayat monster didalam rumah.


Itu kuantitasnya adalah yang Aku kesulitan dengan bagaimana cara menghabisinya sebelum Aku berevolusi.
Memang, dengan sebanyak ini, perut dimensi lainku pasti akan terpenuhi.

Jadi, itadakimasu.
Makan.
Makan.
Makan. (TLN: Lagi puasa T_T)
Aku makan dengan penuh hati.
Umu, Aku adalah seseorang dengan nafsu makan yang kecil dalam hidupku sebelumnya, tapi sekarang, didunia
ini, Aku adalah seorang yang rakus.
Sekarang, Aku tidak merasa akan kalah pada petarung makanan manapun! (TLN: pernah kontes makan?)

Tidak, serius nih, apa yang terjadi dalam perutku?


Jelas-jelas bahwa Aku memakan sesuatu yang lebih dari volume badanku dan tetapi Aku masih bisa makan lagi.
Jangan katakan bahwa sungguhan bahwa perutku terhubung dengan dimensi lain?
Meskipun Aku tahu bahwa tidak ada gunanya meskipun Aku berpikir seperti itu, tapi Aku khawatir saat ini
menyangkut pada badanku.
Aku tidak akan mengerti apapun meskipun Aku khawatir tapi Aku jadi tidak sabaran.
Da! ( )
Jangan berpikir!
Aku harusnya tidak berpikir tentang apapun sekarang ini dan Aku harus terus makan!

Makan.
Makan.
Makan.
Makan, ah, tidak ada yang bisa dimakan lagi.
Hae? ( )
Apakah aku memakan semua makanannya disini?
...Aku telah memakan mereka semua.
Tidak ada yang tersisa.
Serius nih.
Perutku masih dalam delapan-persepuluh tapi.
Meteran total stamina yang murah juga sama.
73
Aku tidak jadi kenyang meskipun Aku telah memakan sebanyak itu.

Jangan katakan mulai sekarang, akan selalu seperti ini?


Hanya kali ini saja kan karena Aku telah menggunakan energiku untuk berevolusi?
Jika tidak, Aku yakin bahwa Aku akan mati kelaparan.
Itu menyusahkan.
Itu sangat menyusahkan.
Tidak kan? Tidak ada yang seperti itu kan?
Jika sepert itu maka evolusi adalah ranjau yang menyakitkan.

Tidak, jika dipikir baik-baik, bukankah secara relatif evolusi adalah sebuah ranjau?
Aku akan kehilangan kesadaran dan energiku kira-kira menjadi habis.
Aku tidak tahu seberapa lama telah berlalu sejak Aku kehilangan kesadaran dan diwaktu itu, Aku tidak dapat
mengelak.
Walaupun Aku tidak mendapatkan masalah apapun karena Aku berada didalam rumah ini, tapi untuk monster
lain, bukankah evolusi cukup mengancam jiwa?
Aku sangat beruntung.

Ditambah lagi, meskipun Aku berhasil berevolusi, akan berbahaya karena Aku akan kehabisan energi.
Jika mereka tidak memiliki makanan simpanan sepertiku, mereka harus berburu dalam keadaan kelelahan
seperti itu.
Tidakkah mereka akan terkalahkan jika mereka berburu dalam keadaan seperti itu?
Aku sangat beruntung.
Apakah ini pendapatan protagonis atau keuntungan?
Yaa, tidak mungkin seekor laba-laba bisa menjadi seorang protagonis.
Sampai sekarang, kehidupan laba-labaku tidaklah damai sampai-sampai Aku harus berharap pada
keberuntunganku.

Aku harus mulai bersiap-siap saat Aku disekitar level 9 jika evolusi selanjutnya terjadi pada level 10.
Kali ini, Aku berhasil berevolusi dalam keadaan sempurna tetapi umumnya, itu tidak akan berjalan selancar ini
tanpa ada persiapan.
Ah, bagus sekali bahwa Aku bisa membunuh si ular itu.
Jika ularnya tidak ada, Aku tidak akan membuah rumah ini dan tidak akan gunung makanannya.
Snake-sama, Thank you!

Meskipun telah penuh sedikit banyak, perutku masih belum kenyang.


Sekarang Aku telah selesai memakan semua makanannya, tidak ada alasan untuk tinggal dirumah ini lagi.
Inilah permulaan dari rencana Jangan-Hikki!
Oleh karena itu, Aku tinggalkan rumah ini yang telah berjasa dan mulai perjalanan tanpa arahku lagi.

Terima kasih, rumah keduaku.


Tak tersangka, Aku telah tinggal beberapa lama meskipun itu hanyalah penginapan sementara.
Selamat Tinggal!

Aku pergi dengan bangga.


Untuk sementara waktu, mari cari seekor mangsa untuk mengisi perutku.
Setelah itu, yaa, Aku ingin menuju ke jalan keluar dungeon ini meskipun Aku akan berkelana tanpa arah seperti
biasa.

Jika ada evolusi selanjutnya, kupikir badanku akan tumbuh lebih besar.
Penampilanku tidak berubah setelah evolusi ini tapi ini memiliki effek seperti itu. Jadi tidak aneh bahwa ada pola
dimana Aku akan menjadi besar tiba-tiba setelah berevolusi.
Maka, ini gang ini sekarang, Aku sedikit gugup dengan ukurannya.
Jika bisa, Aku ingin pergi ke gang yang lebih besar.
Kupikir pilihan terbaik adalah pergi keluar.
Bisa saja bahwa jika Aku tumbuh besar didalam dungeon ini, Aku tidak bisa keluar jika pintu keluarnya kecil.
Sungguh, hidup di dungeon ini sepanjang hidupku itu terlalu berlebihan.

Un.
74
Yaa, bagaimanapun juga, mari cari mangsa.
Bicaranya mulai setelah itu.

29. Hal-hal yang harus kulakukan masih sama meskipun Aku berevolusi

Mangsa pertama ketemu.

Kodok ElroLV5Gagal untuk menaksir statusnya

Si kodok yang aku kenal.


Tapi sepertinya ia memiliki level tertinggi diantara kodok-kodok yang pernah Aku lihat sebelumnya.

Un.
Aku merasa ingin mengetahui seberapa banyak perubahan dalam kemampuanku setelah berevolusi?
Aku rasa Aku harusnya menjadi lebih kuat karena itu disebutnya evolusi.

Tapi.
Levelku juga jatuh ke level 1.
Bagus kalau perbaikannya sebesar level yang telah kutingkatkan tapi bahaya jika level 1 mengurangi statusku.
Yaa, mungkin tidak ada hal seperti itu disini tapi ada sistem seperti itu berdasarkan game.
Itu adalah melemahkan sementara dan Aku akan menjadi jauh lebih kuat dibandingkan sebelumnya jika Aku
meningkatkannya lagi.
Meskipun tidak salah dalam game mencari high score, tapi ini masalah hidup dan mati jika dipaksakan dalam
dunia nyata.

Un.
Aku rasa ini mungkin baik-baik saja, tapi mari cari cara amannya saja.
Aku tidak boleh melakukan apapun sembrono jika Aku gelisah.
Hidupku bergantung pada ini jadi Aku harus melakukannya dengan hati-hati.

Aku mendaki dindingnya dengan diam-diam.


Aku jalan menuju langit-langit dan maju sambil terbalik.
Aku menempel badanku dengan sebuah benang saat Aku sampai tepat diatas si kodok.
Aku juga melepas benang-benang untuk membuat jaring kecil pada kaki-kaki depanku.
Persiapan selesai.
Aku gantungkan sebuah benang kearah si kodok dan Aku turun pada benangnya.

3, 2, 1, Go!

Aku menyerangnya dari atas untuk membungkusnya dengan jaring yang Aku pegang di kaki depanku.
Kodoknya tertangkap dalam jaringnya tanpa ada jeda untuk menghindarinya dan Aku yang bergelantungan
diatas kodok dengan sebuah jaring, menembakkan benang-benang tambahan pada badan si kodok.
Sekali jadi mustahil untuk si kodok untuk bergerak, Aku datang dan menggigitnya!

Umu.
Ini perburuan yang profesional meskipun Aku sendiri yang bilang.
Mungkin ini waktunya untuk memanggil diriku seorang Assassin.

Kukuku.
Jangan pikir kau bisa kabur dari benang dan taring ini.

Ah, untuk sementara waktu, mari makan kodoknya.


Itadakimasu.

75
Tetapi, itu.
Hal-hal yang harus kulakukan masih sama meskipun Aku berevolusi.
Pada awalnya, tujuanku adalah untuk mendapatkan pengalaman bertarung tapi Aku merasa tujuan itu menjadi
tidak jelas.
Lagi pula, monster-monster disekitar sini umumnya memiliki tingkat yang lebih tinggi daripada diriku.
Hidupku tidak akan cukup seberapapun nyawa yang Aku miliki jika Aku melawannya secara langsung.
Ngapa gak ada satupun yang levelnya masuk akal buat dilawan sih?
Walaupun serangan kejutan dari kombo serangan assassinku berjalan lancar.
Tapi setelah Aku membuat sarangku, Aku takkan memiliki kesempatan untuk meluncurkan serangan kejutan.
Maka Aku rasa sasaran pertamaku diluar jalur karena Aku seharusnya menjadi lebih kuat untuk bisa melawan
mereka yang menembus sarangku.

.....Tidaktidak!
Aku telah berevolusi!
Levelku naik!
Pasti akan menguntungkan jika Aku meningkatkan kemampuan dasarku!
Sampai sekarang, perbuatanku tidaklah sia-sia!
Mari anggap begitu!

Fuu.
Aktivitasku di area ini telah menjadi hampir tak berarti.
Bahaya, bahaya.

Umumu.
Tetapi, masalah aslinya, terus mengandalkan pada serangan kejutan itu sedikit berbahaya.
Salah satu alasan Aku kehilangan rumahku adalah karena Aku menaksir terlalu tinggi kekuatan rumahku.
Dan disini, Aku ingin mengembangkan sesuatu menjadi sebuah senjata.
Aku tidak akan jadi begitu kesulitan jika Aku bisa berpikir dengan langsung.

Yang Aku bisa pikirkan langsung tidak lain adalah dari effek yang tidak diketahui "Sihir Sesat".
Jika Aku bisa menggunakan ini maka Aku mungkin saja bisa mengembangkap strategi baru tapi Aku hanya tidak
tahu cara menggunakannya.
Gununu. ( )

Jika Aku adalah seorang manusia, akankah Aku diajari cara menggunakannya?
Yaa, tidak ada gunanya meskipun Aku membuat asumsi seperti itu. Tapi dipaksa untuk mengatasi segala hal
dengan diri sendiri itu sama-sama nyaman dan merepotkan.
Nyaman rasanya bahwa Aku tidak perlu bergaul tanpa ada tujuannya dengan orang lain tapi juga repot rasanya
bahwa Aku perlu menghadapi hal yang berguna itu.
Bagaimanapun juga, dengan penampilan ini, Aku tidak berpikir akan bisa bagiku untuk berinteraksi dengan
manusia.
Aku tidak bisa bicara.

Jika ada telepati, maka mungkin itu bisa saja kan?


Dipikir-pikir lagi, Aku telah mencapai level 10, jadi bukankah waktunya untuk menggunakan skill poinku?
Skill poinku harusnya menjadi 100 poin jika Aku asumsikan bahwa Aku mendapatkan 10 skill poin dalam setiap
level.
Aku bisa mendapatkan "Penaksiran" dengan 100 poin, jadi Aku bisa saja mendapatkan skill baru sebentar lagi.

Oleh karena itu, suara langit-san, bisakkah Aku mendapatkan sebuah skill?

Saat ini anda memiliki 200 skill poin.


Skill Telepati LV1 bisa didapatkan dengan mengeluarkan 100 skill poin.
Apakah anda ingin mendapatkannya?

Oou.
Benar-benar bisa untuk mendapatkannya....

Hmm.
76
Telepati tidak memiliki kegunaannya dalam kondisi sekarang ini.
Ini ditolak.

Tapi Aku telah menghimpun 200 poin.


Itu artinya, 20 poin didapatkan per level.
Ah, maka Aku harusnya bisa mendapatkan sebuah skill baru saat Aku mencapai level 6.
Karena ada juga "Penaksiran" yang tidak berguna setelah mendapatkannya tapi jika Aku tingkatkan levelnya
dengan tetap, bisa saja akan berguna di kedepannya.
Aku mungkin saja telah melakukan sesuatu yang mubazir.

Hmm?
Tidak, tunggu tunggu.
Mari ulang ingatanku dengan baik.
Jika Aku tidak salah, bukankah Aku telah mencoba untuk mendapatkan skill saat Aku level 6 tapi berakhir dengan
Aku tidak bisa mendapatkannya? (TLN: chapter 14, tapi dia level 5 saat itu)
Huh?
Bukannya dia bilang bahwa Aku kekurangan skill poin?
Hmmm?

Alasan yang Aku bisa pikirkan adalah poin-poin yang didapatkan meningkat dengan tingginya level dan
meningkan dengan evolusi.
Meskipun keduanya itu mungkin, Aku tidak ada cara untuk memastikannya sekarang ini.
Untuk sementara waktu, Aku akan singkirkan dulu alasan mengapa poinnya meningkat.

30. Mari dapatkan skill baru!

Yaa, sekarang skill poinku telah meningkat, Aku ingin mendapatkan skill baru.
Tapi ini buruk jika Aku tidak berhati-hati.
Ada "Penaksiran" juga dan Aku akan berakhir menyesalinya jika Aku asal memilih saja.

Untuk sementara waktu, Aku ingin fokus pada berpikir setelah keamanan telah terpenuhi.
Aku biarkan sisa-sisa si kodok yang Aku telah selesai makan dan Aku membuat sebuah rumah sederhana
dengan cepat.
Aku sudah ahli untuk bisa membuat rumah sederhana seperti pekerjaan sampingan.

Yosh.
Dengan ini, Aku bisa konsentrasi.

Pertama, skill-skill yang Aku harus tidak dapatkan.


Aku harus menahan dari mendapatkan apapun yang berhubungan dengan sihir karena ada kasusnya "Sihir
Sesat".
Aku bisa melihat dengan jelas pola dimana Aku tidak tahu cara menggunakannya dan pada akhirnya akan
menjadi tak berguna.
Aku juga akan mengecualikan semua skill yang effeknya tidak diketahui dilihat dari namanya.

Selanjutnya, Aku juga harusnya tidak ambil skill-skill yang sepertinya Aku bisa dapatkan sendiri.
Jika berpikir dari pengalamanku sampai sekarang, setiap skill memiliki kecakapan skillnya tersendiri.
Sekali kecakapan skillnya mencapai derajat tertentu, level skillnya akan meningkat.
Aku rasa bahwa kecakapan skillnya akan tetap meningkat meskipun level skillnya dibawah 1 dan sekali
kecakapannya mencapai sebuah nilai minimal yang dibutuhkan, sebuah skill baru akan didapatkan.
Mungkin saja itu hanya fitur pada skill resistensi saja karena sampai sekarang, semua skill yang Aku dapatkan
lewat jalan ini adalah skill resistensi.
Tapi jika Aku bisa mendapatkannya sendiri, tidak diperlukan menggunakan skill poin untuk itu.

77
Saat berpikir begitu, kurasa bukanlah sebuah kesalahan untuk mengambil "Penaksiran".
Lagi pula, Aku tidak tahu cara meningkatkan kecakapan skill "Penaksiran" dari 0.
Ditambah lagi, tidak seperti sihir, Aku tahu cara menggunakannya.
"Penaksiran" itu bisa saja adalah sebuah skill langka meskipun Aku terus menyebutnya tak berguna.

Setelah memikirkannya, skill yang harus Aku dapatkan adalah skill yang Aku tahu cara menggunakannya dan
skill yang sulit untuk kudapatkan sendiri.
Aku rasa kondisinya cukup keras.
Dari awal, dengan hanya nama skillnya, mendapatkan sebuah skill tanpa mengetahui effeknya adalah sebuah
sistem yang sangat seram.
Aku harus terus menanyakan tentang namanya dari si suara langit jadi Aku bisa memastikannya.

Meskipun sebelumnya Aku pernah mencobanya, Aku harus meminta tentang skill yang Aku ingin dapatkan pada
si suara langit apabila saat skill poin terkonsumsi dan sebuah skill didapatkan.
Si suara langit akan bereaksi jika ada nama skill seperti yang dicari tapi si suara langit akan tetap diam jika tidak
ada nama seperti itu.
Oleh karena itu, Aku harus menanyakan terus-terusan apakah ada skill seperti yang dicari atau tidak dari si suara
langit.

Karena Aku sering menanyakannya saat Aku ada waktu lenggang, beberapa nama skill telah terkonfirmasi.
Kupikir Aku akan mengambil skill yang cocok dengan kondisinya dari itu.

Ada 5 pilihan.
Cakar Beracun.
Kendali Benang.
Pemulihan HP Otomatis.
Konsumsi SP Menurun.
Deteksi.
"Cakar Beracun" dan "Kendali Benang" adalah skill yang bisa Aku gunakan unuk memperkuat skillku.
"Cakar Beracun" itu mirip dengan "Taring Beracun" hanya saja versi cakarnya.
"Kendali Benang" adalah skill support untuk menggunakan "Benang laba-laba"ku dengan efisien.
Jika ada masalah maka "Cakar Beracun" akan lumayan lemah dibandingkan dengan "Taring Beracun" setelah
didapatkan.
"Kendali Benang", Aku tidak tahu apakah Aku tahu cara menggunakannya atau tidak.

"Pemulihan HP Otomatis" dan "Konsumsi SP Menurun" keduanya adalah skill support.


Efek-efeknya mungkin sama seperti namanya tapi Aku pikir dengan memilikinya akan membuat hidupku lebih
enak.

Terakhir, "Deteksi" itu cukup berisiko.


Lagi pula, Aku ingin mengambil tindakan melawan serangan kejutan jika Aku ingin hidup di dungeon ini.
Meskipun itulah skillnya, tapi efek yang Aku minta dari skill ini meragukan dan cara menggunakannya juga
meragukan.
Aku rasa bahwa ini akan menjadi agak taruhan untuk mendapatkan skill ini.

Meskipun ada skill lain yang Aku inginkan, ini adalah deretan setelah Aku pertimbangkan kegunaan skillnya.
Tetap saja, Aku tidak berpikir untuk mengejar romantisme dalam situasi ini yang hidupku bergantung padanya.
Seperti "Imortalitas". (TLN: bagusan Imortalitas atau Keabadian?)
Bagaimanapun Aku pikir, jumlah skill poin yang dibutuhkan untuk itu pasti jauh lebih tinggi.

Un.
Aku kebingungan.
Lagi pula, daripada mengembangkan strategi baru, Aku saat ini sedang dijalan untuk memperkuat strategiku.
Yaa, tidak ada gunanya untuk mendapatkan skill yang berurusan dengan urusan yang tak dapat diterima.
Itulah mengapa Aku harus melepas "Pemulihan HP Otomatis" dari pilihannya untuk sementara waktu.
Lagi pula, dalam kasusku, kemungkinan bahwa Aku akan mati jika HPku berkurang itu tinggi.
Karena Aku ingin tetap menggunakan gaya assassin, Aku harus menghindari situasi yang bisa mengurangi
HPku.

78
Kalau seperti itu, maka dua dari sisa empat.
Apa yang harus kulakukan?
"Konsumsi SP Menurun" adalah satu-satunya tanpa kekurangan.
Rasanya terlalu aman.
Jika Aku memiliki "Cakar Beracun", maka Aku bisa mengembangkan banyak strategi tapi sepertinya sulit untuk
meningkatkan levelnya.
"Kendali Benang" itu berguna jika Aku bisa menggunakannya tapi jika Aku tidak bisa menggunakannya, parah
banget.
"Deteksi" lebih seperti taruhan.

Mumumu.
Umu.
Yosh, Aku telah memutuskannya.

Saat ini anda memiliki 200 skill poin.


Skill Kendali Benang LV1 bisa didapatkan dengan membayar 100 skill poin.
Apakah anda ingin mendapatkannya?

Ya.

Kendali Benang LV1 telah didapatkan. Sisa skill poin 100

Saat ini anda memiliki 100 skill poin.


Skill Deteksi LV1 bisa didapatkan dengan membayar 100 skill poin.
Apakah anda ingin mendapatkannya?

Ya.

Deteksi LV1 telah didapatkan. Sisa skill poin 0

Aku mengambil "Kendali Benang" dan "Deteksi".


Aku telah memilih kedua skillnya yang memiliki elemen taruhan tertinggi meskipun Aku bilang bahwa Aku tidak
akan mengambil risiko karena hidupku bergantung padanya.
Ah, mungkin Aku tidak cocok untuk taruhan.
Bagaimanapun juga, sudah tak bisa apa-apa lagi untuk apa yang telah Aku pilih.
Bari berdoa agar Aku bisa menggunakan keduanya.
Jika tidak bisa, Aku akan nangis.
Meskipun Aku tidak tahu apakah air mata bisa jatuh dari mata laba-laba atau tidak.

S3. Fantasi

Gue sekarang sedang melihat buku gambar yang terbuka dekat kaki gue.
Berbagai makhluk tergambar didalamnya.
Ilustrasi-ilustrasi yang aneh yang Gue belum pernah lihat sebelumnya di Bumi tergambar didalam boko gambar
tersebut.
Disebutnya sebagai Monster (/mamono), makhluk berbahaya yang mendiami dunia ini.

Ini adalah seorang goblin. Goblin adalah monster tipe manusia dengan kulit hijau dan memiliki besar seperti
anak manusia. Meskipun mereka adalah tipe manusia, tapi mereka dianggap sebagai monster tingkat rendah
karena memiliki intelektual yang rendah dan mereka tidak memiliki skill apapun jadi statusnya juga rendah.
Tetapi, saat mereka naik level dan mendapatkan skill, seorang individu yang bisa menggunakan senjata bisa saja
muncul diantara mereka. Jadi anda tidak boleh lengah terhadapnya

79
Si pelayan, Anna, yang duduk disampingku, menjelaskan tentang monster yang muncul didalam buku gambar ini.
Anna terlihat mudah seperti di umur 20annya, tapi sejujurnya ia telah hidup hampir dua kali dari penampilannya.
Ia telah bertarung melawan monster sebagai seorang ahli sihir dimasa lalunya. Jadi ia mengajari Gue tentang
hal-hal yang tidak muncul didalam buku gambar ini menggunakan pengetahuannya.

Dihadapan Anna adalah adik perempuan gue, Sue, yang meniru gue dan melihat pada buku gambar ini. (TLN:
dibacanya Suu, bukannya make e XD)
Belakangan ini, Sue telah meniru-niru gue.
Tidak seperti gue, ia tidak bisa mengerti perkataan Anna karena ia masih kesulitan berbicara.
Gue dengarkan cerita Anna dengan serius, mungkin karena Gue merasa bahwa Gue harus mendengarkannya.

Gue elus kepalanya karena rupanya yang tidak berdosa itu imut.
Rambut biru muda suteranya terasa sangat halus.
Sue tertawa dengan senangnya karena ia telah di elus.

Anna dan pelayan lain yang ada di pintu, Clevea, melihat pemandangannya dengan mengharukan.
Pada awalnya, Gue malu saat dilihat seperti itu tapi sekarang Gue sudah terbiasa.

Yang Mulia dan Tuan Putri sungguh karib


Un!
Hai!

Sue dan Gue menjawab perkataan Anna diwaktu yang sama.


Jawabannya membuat senyum Anna menjadi lebih dalam.
Sepertinya Gue telah jadi ahli berpura-pura menjadi seorang anak kecil.

Gue kembalikan pandangan Gue pada buku gambarnya.


Anna masih tidak tahu bahwa Gue bisa membaca huruf.
Gue sudah bisa membaca huruf-huruf negara ini meskipun Gue terlihat menikmati gambarnya.
Ilustrasinya ada di tengah buku gambar dan hanya huruf-huruf simpel yang tertulis didalam penjelasan
monsternya.
Oleh karena itu, cerita Anna berguna.

Tetapi, lebih banyak Gue mendengar cerita Anna, kurangnya kelaziman di dunia ini luar biasa.
Mula-mula, ada terlalu banyak kata-kata game seperti skill, status dan level meskipun itu adalah cerita serius.

Dunia ini benar-benar seperti sebuah game.


Secara praktis, Gue sedang hidup di dunia ini jadi Gue gak bisa memikirkan bahwa ini adalah game tapi tetap
saja, tak dapat dipungkiri bahwa dunia ini memiliki sebuah sistem seperti game.

Skill sepertinya ditarik dari rohnya dan sekali tercapai beberapa kuat, sebuah skill akan terbentuk.
Status menunjukkan nilai kemampuan.
Level adalah nilai dalam angka dari kekuatan yang dikumpulkan oleh seorang individu.

Di jelaskannya seperti itu tapi sebagai seseorang yang mengetahui tentang game di kehidupan sebelumnya,
semua itu tidak berarti.
Tetapi, hal-hal seperti umum di dunia ini dan tidak ada seseorang yang bahkan meragukannya.
Gue tidak ada pilihan selain meyakinkan bahwa ini adalah dunia seperti itu meskipun Gue merasa sedikit janggal.

Gue ubah halaman buku gambarnya.


Ilustrasi yang muncul di halaman selanjutnya adalah seekor serigala raksasa.
Untuk perbandingan ukurannya, seorang manusia digambar dibawah kakinya.
Untuk sejenak, Gue kira perbandingannya aneh, tapi penjelasan Anna mencakup ukuran yang akuratnya.

Ini adalah seekor Fenrir. Ini adalah monster bertingkat Mitos dengan ukuran sebuah gunung dan sebelumnya
bahkan telah menghancurkan sebagian dari sebuah benteng dengan hanya sekali gigit. Bahkan saya belum
pernah melihatnya

Sudah jelas.
80
Makhluk raksasa seperti itu, daripada disebut monster, ini adalah Kaijuu. (TLN: anda tahu godzilla?)
Dunia ini lebih aneh dari yang terkira karena adanya makhluk raksasa seperti itu.
Mula-mula, bagaimana bisa ia menyokong badan selebar itu?

Nee, bagaimana ia bisa berdiri?

Anna jadi terdiam mendengar pertanyaan Gue.


Apa kata-katanya kurang?

Bukannya berat kalau sebesar ini?

Dan Anna kelihatan seperti menyadari maksud dari pertanyaan Gue.

Mungkin akan lebih mudah untuk mengerti dengan melihat daripada dijelaskan. Clevea

Anna memanggil Clevea.


Mirip seperti Anna, Clevea adalah pelayan perempuan dan penjaga yang sebelumnya bekerja sebagai kesatria
wanita negara ini.
Berbeda dari si ahli sihir langsing Anna, badan Clevea terlatih dengan kokoh.

Setelah Anna dan Clevea membuat rencananya, mereka berdua mangambil jarak dan berdiri tegak.
Clevea membuka satu tangan dan mendorongnya kedepan.

Baiklah, ini dia. Bola Api

Anna menggunakan sebuah sihir kearah Clevea.


Bola Api adalah sihir api berkelas rendah yang menembakkan sebuah bola api kecil.
Bola api yang kekuatannya telah ditahan mengenai tangan Clevea.
Sue mengeras terkejut.
Gue juga sedikit terkejut karena sihir tiba-tiba muncul.

Pada ekspresi kami, Anna dan Clevea tertawa seperti kenakalan mereka berhasil.
Gue bagaimanapun juga tersinggung.

Apa enggak sakit?

Sue khawatir tentang tangan Clevea berkali-kali.

Iya. Walaupun sedikit panas tapi tak apa-apa

Clevea menjawab dengan suara kuat yang dalam untuk seorang wanita.

Seperti apa yang telah anda lihat barusan, lebih tinggi statusnya, jadi lebih kuat ia. Oleh karena itu, meskipun
seekor monster raksasa tidak akan jatuh oleh beratnya sendiri

Gue jadi cemas dan mencoba menyentuh telapak tangan Clevea.


Telapak tangan seseorang yang sering memegang pedang sedikit terasa seperti kulit yang mengeras.
Tetapi, bukan terasa sekeras jika ia menerima "Bola Api"nya tak sakit.

Yang Mulia, peningkatan pertahanannya bukan berarti akan menjadi keras


Begitukah?
Ya. Daripada mengeras, lebih seperti sulit untuk disakiti. Karena saya tidak terlalu hebat, tapi jika itu adalah
Hero-sama, dikatakan bahwa pedang biasa bahkan tidak bisa menggoresnya

Clevea menjawab keraguan Gue dengan sopannya.


Tetapi, hal seperti sulit untuk disakiti, akankah ikatan interselulernya berubah?
Tidak, di dunia fantasi ini, membawa-bawa kelaziman Bumi bisa saja salah.
Gue simpan perasaan tidak jelas ini didalam pikiran Gue untuk sementara waktu.

81
31. Aku mendapatkan skill-skill baru

Fuu.
Yosh.
Mari coba skill yang baru didapatkan.

Pertama-tama, "Kendali Benang"


Jika sama seperti namanya, maka kemudahan menggunakan "Benang laba-laba"ku akan meningkat besar.
Sang "Benang Laba-laba" yang hebat dan tak terkalahkan menjadi lebih kuat pastinya bagus sekali.
Untuk sementara waktu, Aku coba melepaskan sebuah benang.

Masalahnya adalah setelah itu.


Kalau Aku tidak tahu cara mengendalikan benangnya, maka tak berguna untuk memilih skill ini.
Seperti "Penaksiran", Aku menggambarkannya dalam pikiranku.

Gerak, gerak.
Oh, ada sedikit rasa tak enak pada benangnya.
Hmm?
Apa ini?
Rasanya seperti sesuatu memasuki benangnya, rasa yang aneh yang sulit diucapkan.
Jika Aku harus membandingkannya, seperti sebuah syaraf memasuki benangnya.
Bisakah ini bekerja?
Aku coba mengirim sebuah perintah untuk bergerak setelah memasuki benangnya.

Gugugugugu. ( )

Benangnya bergerak sedikit.

Un.
Benangnya bergerak.
Seberapa sulit kucoba, Aku tidak bisa membuatnya berguna dalam pertarungan...

Ah, Aku telah mengerti!


Aku telah bersiap-siap untuk ini!
Aku telah memikirkan kemungkinan seperti ini!
Untukku, masih lebih bagus karena benangnya bergerak!
Aku tidak berharap apapun. Aku bener-bener tidak!

Haa.
Huh?
MPku berkurang sedikit?
Aku tidak pernah melihat MPku berkurang sejauh ini, tapi ini adalah pengaruh dari "Kendali Benang" kan?
Hee, "Kendali Benang" mengkonsumsi MP.
Yaa, Aku tidak menggunakan MP sejauh ini dan Aku fine-fine saja dengan itu.
Untuk sementara waktu, Aku harus menggunakan MPku saat ada waktu luang untuk melevel skillku.
Mari percaya bahwa ini sungguh berguna dalam jangka panjang.

Aku paksakan diriku, dan selanjutnya adalah "Deteksi".


Un.
Aku tidak memegang harapan untuknya.
Bagaimanapun juga, ini memiliki elemen pertaruhan lebih tinggi daripada "Kendali Benang".
82
Aku tidak tahu apakah akan berguna atau tidak.
Terus-terang saja, tidak pasti apakah ada fungsi untuk pencari musuh yang Aku inginkan atau tidak.
Ada kemungkinan bahwa skillnya berbeda sama sekali.
Ditambah lagi, "Kendali Benang" hanya seperti itu dan "Penaksiran" juga sama. Jujur saja, Aku harusnya tidak
berharap banyak dari skill-skill level 1.
Aku harusnya berpikir bahwa itu adalah sebuah keajaiban jika ada fungsi yang Aku inginkan dan Aku bisa
mengerti cara menggunakannya.

Untuk sementara waktu, mari lakukan hal yang sama seperti "Penaksiran".
Aku entah bagaimana menggambarkan rasa bermeditasi dan sepertinya itu tepat sekali.
Sampai sekarang, Aku tidak bisa merasakan apapun, tetapi tiba-tiba, Aku bisa merasakan berbagai hal.

Eh?
Apa ini?

Informasinya sangat ekstrim tipisnya dan Aku tidak bisa membedakan apa yang ada.
Tapi, kuantitasnya bukan main.
Berbagai informasi mengalir kedalam kepalaku dari berbagai tempat.

Ugu!

Seperti diwaktu Aku menggunakan "Penaksiran" dalam jumlah yang banyak, kepalaku kena syok yang keras.
Aku buru-buru putuskan "Deteksi"nya.

Kecakapan skill tercapai. Skill Deteksi LV1 telah menjadi Deteksi LV2

Huh?
Apa gak terlalu cepat?
Eh, beneran, beneran naik level hanya karena itu?
Tidak, memang benar barusan habis mengambil jumlah informasi yang sangat besar, tapi, err, beneran?

Tunggu.
Mari tunggu sebentar.
Pertama-tama, apa itu?
Itu berbeda total dari "Deteksi" yang Aku kira dan Aku ingin teriak tentang fenomena misterius yang baru terjadi.
Suara langit-san, bisakah Aku meminta penjelasan untuk ini? ini tak berguna kan? Sudah kuduga.

Fuu.
Aku harus tenang.
Yosh.
Aku coba menggunakan "Deteksi" sekali lagi untuk memastikan fenomena misterius itu.
Aku harus bersiap-siap secara mental untuk ini, lagi pula, ini berbahaya.
Suu Haa. ( )
Yosh, "Deteksi" mulai.

Informasi yang Aku tidak begitu mengerti mengalir kedalam kepalaku sekali lagi lebih banyak dari sebelumnya.

Kecakapan skill tercapai. Skill Deteksi LV2 telah menjadi Deteksi LV3

Terlalu cepat!
Gu, Aku akan mencapai batasku sebentar lagi.
Aku putus "Deteksi"nya.
Buhaa.
Ah, ini melelahkan.

Tapi, Aku telah mengerti.


Ya, tentang "Deteksi".
Nama skillnya adalah Deteksi.
Tidak dibilang apa yang di deteksi.
83
Skill "Deteksi" ini, jika perkiraanku benar, maka efeknya lebih dari yang kukira.
Atau mungkin, ini memiliki efek lebih dari yang kukira yang membuatnya tidak dapat digunakan.

Dengan kata lain, Aku rasa bahwa skill "Deteksi" mendeteksi segala hal yang ada disekitar dan informasinya
dikirim kepada pengguna.

Lalu, menjadi mustahil untuk memproses informasi berlebihannya didalam kepala.


Memang, ada fungsi pencari musuh didalamnya, tapi untuk mengambil informasi spesifik itu dari jumlah seperti
itu mustahil untukku yang memiliki otak kecil.
Mustahil untuk melakukannya kecuali Aku memiliki kapasitas memproses dilevel yang sama seperti sebuah
super komputer.

Uwa, memang, Aku tidak kira bahwa skillnya akan tidak bisa digunakan karena skillnya terlalu canggih.
Perangkap macam apa ini?
Apa ini?
Orang yang merancang ini, apakah ia seseorang yang tidak akan lega kecuali ia memasang perangkap
didalamnya?

Ah.
Bagaimanapun juga, "Deteksi" tidak bisa digunakan.
Ini tidak akan bekerja bagaimanapun juga meskipun levelnya meningkat tidak seperti "Kendali Benang".
Atau mungkin, tidakkah kepalaku akan meledak jika Aku tingkatkan levelnya?
Aku sudah harus menangguhkannya selamanya.
Nai waa.

Tidakkah Aku bisa mengembalikan skillnya?


Itu mustahil kan.
Uaa, sepertinya Aku sungguh tidak ada kemampuan dalam taruhan.
Rasa bahwa Aku telah melakukannya itu buruk.
Haa, Aku kehilangan tenaga.

32. Periode Pertumbuhan?

Sususususu. ( )

Basa! ( )

Guruguru. ( )

Nom!

Itadakimasu.

EXP telah mencapai derajat tertentu. Individu, Taratek Kecil LV1 telah menjadi LV2
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus naik level: Kecakapan skill telah didapatkan
Skill poin didapatkan

Naik levelnya datang.


Walaupun Aku sedih karena tidak ada skill yang naik level, tapi Aku akan cukupkan dengan ini.
Oh, Aku nemu seekor mangsa.

84
Sussususu.

Kecakapan skill tercapai. Mendapatkan skill Mata-mata LV1

Basa!

Guruguru.

Nom!

Itadakimasu.

Hmm?
Bukankah sesuatu yang beda tercampur?
Aku rasa suara langitnya mengatakan sesuatu.
Un?
Skill?
Mata-mata?
Sesuatu seperti lebih sulit untuk ditemukan oleh musuh?
Sampai sekarang, Aku belum pernah ditemukan sebelumnya, jadi bukankah ini tidak diperlukan?
Yaa, Aku akan ambil jika kau berikan padaku.

Oh, Aku nemu seekor mangsa.

Sususususu.

Basa!

Guruguru.

Nom!

Kondisi terpenuhi. Gelar Assassin telah didapatkan


Dengan efek dari gelar Assassin, skill Mata-mata LV1Sihir Bayangan LV1 telah didapatkan
Mata-mata LV1 telah menyatu dengan Mata-mata LV1

Itadakimasu.

Hmm?
Aku mendengar sesuatu lagi.
Gelar?
Aku jadi teringat bahwa Aku tidak mendapatkan gelar-gelar baru sejak waktu Aku mendapatkan "Pemakan
Menjijikan" dan "Pemakan Saudara Sedarah".
Seorang assassin.
Aku rasa Aku sedang menjadi seperti ninja.

Ups, nemu mangsa.

Sususususu.

Basa!

Guruguru.

Nom!

Kondisi terpenuhi. Gelar Pembantai Monster telah didapatkan


Dengan efek dari gelar Pembantai Monster, skill Kuat LV1Kokoh LV1 telah didapatkan
85
Itadakimasu.

Oh?
Aku mendengar sesuatu lagi.
Pembantai Monster?
Tidak, tapi Aku telah membantai monster-monster selama didalam dungeon ini.
Kenapa sekarang?
Apa itu?
Sesuatu seperti pendapatan gelar setelah mengalahkan sejumlah monster.
Un.

Fua!?
Nemu mangsa lagi!

Sususususu.

Basa!

Guruguru.

Nom!

Itadakimasu.

Kecakapan skill tercapai. Mendapatkan skill Makan Berlebih LV1

Lagi?
Hari ini entah bagaimana luar biasa.
Maksudku, apa ini "Makan Berlebih".
Masa itu nama skill?
Ini, jangan bilang ini sebuah skill dengan efek negatif?
Ah, tapi Aku telah makan.
Sejak berevolusi, Aku belum jadi kenyang sama-sekali, tapi akhirnya, perutku menjadi penuh.
Sepertinya fenomena misterius itu dimana makanan menghilang pas setelah Aku makan hanya terbata pada
stelah berevolusi.
Bagus.
Jika Aku masih memiliki perut dimensi lain itu, maka sesuatu yang buruk akan terjadi pada koefisiennya Engel.
(TLN: Kurang mengerti apa maksudnya dari koefisien Engel)
Yaa, Aku tidak punya uang, jadi tidak ada koefisiennya Engel.
Aku tak ada uang sepeserpun.

........Mari tunggu sebentar.


Aku merasa lapar dan melewati berbagai hal, tidakkah 'itu' melakukan 'itu' sangat keras hari ini?
'Itu' telah melakukan 'itu' dan karena 'itu', itu 'itu'.

Un.
Mari tenangkan diri.

Levelku meningkat.
Itu bagus.
Jika Aku berburu, cepat atau lambat itu akan bertambah, jadi tidak aneh bahwa itu bertambah.

Aku mendapatkan skill "Mata-mata".


Itu juga bagus.
Kalau dikatakan berguna atau tidak, yaa, bagus daripada tak ada. Kalau bisa untuk didapatkan, maka akan Aku
dapatkan.

Gelar telah didapatkan.


86
Tidakkah ini aneh?
Tidak, apakah bagus untuk mendapatkan sebuah gelar?
Apa sangat bagus?
Tapi mendapatkan 2 berturut-turut.

Err.
"Assassin" dan "Pembantai Monster".
Kedua-duanya gelar yang berbahaya.
Ah, Aku tidak memiliki gelar yang sopan.
Aku penasaran kenapa sekarang.

Yaa, "Assassin" itu gelar seperti seorang ninja.


Aku mendapatkan "Mata-mata" dan "Sihir Bayangan" darinya.
Karena ini disebut sebagai "Sihir Bayangan", bisakkah Aku masuk kedalam bayangan?
Sihir yang berguna untuk membunuh seperti bersembunyi didalam bayangan.
Walaupun begitu, Aku tidak bisa menggunakannya.
Itulah mengapa Aku telah katakan bahwa Aku tidak tahu cara menggunakan sihir!
Ah, instruksi manual plis.

Aku tidak mengerti tentang "Pembantai Monster".


Apa?
"Kuat" dan "Kokoh"?
Aku tidak mengerti skillnya karena terlalu ambigu.
Un?
Jika dipikir terang-terangan, apakah ini sebuah skill yang meningkatkan kemampuan serangan fisik dan
kemampuan bertahan kedalam status?
Atau mungin ini adalah sebuah skill support yang meningkatkan status untuk sementara.
Kalau yang pertama, maka bagus, tapi jika yang kedua, maka Aku tidak tahu cara menggunakannya.
Lagi pula, Aku harus membiarkannya seperti itu.

Dan terakhir, "Makan Berlebih"?


Tidakkah ini sugguh sebuah skill negatif?
Meskipun bercanda, mengatakan sesuatu seperti makan berlebihan kepada seorang gadis, Aku merasa ingin
menghajar si suara langit.
Apa kau mau bilang bahwa Aku Gendut!?
TIDAK!
Sama Sekali TIDAK!
Hanya saja setelah makan Aku hanya jadi sedikit gemuk.
Aku akan menjadi langsing kembali jika Aku tidur semalaman!
Lihat kaki langsing ini!
Kaki langsing yang terlihat bisa patah kapanpun!
Kaki seperti batang yang mustahil untuk didapatkan oleh manusia!
Apa kau masih bisa bilang Aku gendut setelah itu!?
Jika bukan setelah makan, Aku akan jadi tipis.

Fuu, fuu.
...Sia-sia.
Tidak ada orang yang memanggilku gendut sebelumnya di hidupku sebelumnya, jadi Aku bereaksi sedikit
berlebihan.
Kebalikannya, Aku telah dipanggil sebagai seorang gari dan tulang (TLN: /gari adalah seseorang yang
sangatlah kurus)

Yaa, tetap saja, bukankah hari ini sebuah hari dengan kemajuan yang besar?
Ini sungguh-sungguh pertama kalinya bahwa Aku mendapatkan berbagai hal.
Kalau bisa, Aku ingin melanjutkan kondisi ini.
Eh, berpeluang?
Sudah jelas.

87
33. Keseriusan Penaksiran-san

Kecakapan Skill tercapai. Skill Penaksiran LV5 telah menjadi Penaksiran LV6

Penaksiran!
Dengan ini, kemenangan milikku!
Jika dipikir bahwa level maximum adalah 10, fungsi yang berguna harusnya segera muncul!
Aku coba lihat hasil penaksiran diriku sambil deg-degan.

....A...p..a..!?
Eh?
Eh?
Ehh!?
Siapa lu!?
Kau bukankah si Penaksiran-san yang Aku kenal!?
Si Penaksiran-san yang Aku kenal harusnya adalah anak tak berguna yang melimpah dengan perasaan kecewa!
Ia sepenuhnya bukanlah seorang yang indah keren dan kompeten seperti kau!
Dimana Penaksiran-san yang asli!?
Apa yang harus kulakukan dengan kata Tak berguna yang telah Aku siapkan diam-diam!?
Kau membiarkanku menggenggam harapan setiap saat, dan setiap kali sebuah fitur baru ditambahkan, bukankah
kita telah membuat janji bahwa pada akhirnya Aku akan mengatakan Tak berguna!
Mengapa kau harus mengkhianati harapanku untuk janji kita?
Katakan, katakan sesuatu!
(TLN: -akhir dari seorang gadis yang dikecewakan lakinya)

Haa, haa, haa!


Aku kelihangan kendali diri sesaat.
Aku harusnya menghirup udara yang dalam dan tenangkan diri.
Fuu, fuu, haa.
Yosh, Aku waras kembali!
(TLN: -awal dari seorang gadis yang telah move on dari mantannya)

Ah.
Bukankah Penaksiran-san berevolusi terlalu banyak?
Perbedaan sejauh ini ekstrim.
Tidak, ini adalah salah satu dari hal-hal yang Aku inginkan dari Penaksiran-san.
Tapi entah mengapa Aku tidak merasa puas.
Jika harus kukatan, seperti orang yang sama yang lulus dari SMP yang sama sepertimu, menjalani SMAnya
dengan licik.
Tidak, tidak bisa dipahami meskipun Aku bilang sendiri.

Bagaimanapun juga, pemutakhiran fungsi dari "Penaksiran" ini dahsyat.


Kekuatanku yang Aku tidak ketahui sampai sekarang telah menjadi jelas.
Nilai dengan angka berspesifik telah muncul dan sepertinya bahwa Aku bisa memastikan berbagai hal mulai
88
sekarang.

Sebelum itu, biar pasti, mari periksa kata-katanya dengan Penaksiran ganda.

Menakjubkan.
Bahkan penjelasannya telah menjadi lebih panjang dan lebih mudah dimengerti.
Penaksiran-san, menjadi sangat sempurna...

Fumu.
Berbeda tergantung pada bagian badan maksudnya pasti jika manusia, maka perbedaannya adalah antara
tangan dan kaki.
Kemampuan menyerangnya berubah di tangan dan kaki.
Nilai angka yang muncul didalam statusnya mungkin saja rata-rata dari semua bagian badan.

Tetapi, itu.
Statusku, bagaimanapun dilihat, itu rendah kan?
Aku tidak tahu seberap rendah statusku karena Aku tidak bisa membandingkannya. Tapi Aku telah meningkatkan
levelku ke 10 sekali dan berevolusi. Ada apa dengan angka ini?
Dan diantara status-status itu, kecepatannya yang paling mencolok.
Bukannya aneh?
Hanya nilai angka kecepatannya yang 10 kali lebih tinggi dari yang lain.
Karakter spesialis kecepatan sekali Aku ini.

Umumu.
Jika jadi begitu, Aku ingin membandingkannya dengan monster-monster lain.
Memprediksi hasilnya dengan sejauh ini, kemungkinan untul gagal tinggi saat "Penaksiran" digunakan pada yang
lain.
Daripada tinggi, ia tidak pernah berhasil menaksir status lain kecuali levelnya.
Mungkin, Aku harus berpikir bahwa ia tidak berubah banyak meskipun levelnya meningkat.
Tetapi, Aku rasa patut dicoba.

Oleh karena itu, mari cari seekor mangsa.


Apakah ada mangsa yang bagus?
...
...
...
Ketemu kau!
Yosh, langsung taksir! (TLN: kata-kata bahasa indonesia banyak yang memiliki arti ganda... jadinya si gadis ini
89
terdengar seperti...)

Ah.
Seperti yang diduga, "Penaksiran" dari status orang lain itu sulit.
Tak ada obat untuknya.

Untuk sementara waktu, sepertinya itu seekor monster yang Aku lihat untuk pertama kalinya, mari taksir
spesiesnya.

Hmm?
Tunggu sebentar.
Ada sebuah kata didalam penjelasan monsternya yang tidak bisa di diamkan.

Aku mendapatkan lokasiku dari hal yang tak terduga.


Sepertinya dungeon Aku berada ini dipanggil Labirin Besar Elro.
Memang, Aku telah memikirkan apa 'Elro' yang tertempel pada nama monsternya, jadi itu nama dungeonnya
Labirin terbesar di dunia.
Itu menjelaskan mengapa selebar ini.
Apa maksudnya dari menghubungkan benua dibawah tanah?
Dengan kata lain, diatas dungeonnya adalah laut?
Uee.
Beneran?
Jadi, ini lebar.
Maksudku apakah bisa untukku untuk keluar dari labirin raksasa ini?
Ah, Aku tidak ingin memikirkannya.

Sambil seperti itu, Aku taksir nama benuanya.

Hmm.
Un.
Itu adalah satu-satunya kesan yang keluar.
Jika Aku akan kabur, Aku ingin menghindari benua Daztoldia yang dikeliari oleh manusia.
Tapi Aku sepertinya tidak memiliki ketenangan untuk memilih.

Untuk sementara waktu, Aku telah bisa mengenali baru kondisi sekarang dan Aku telah bisa mendapatkan
beberapa informasi berguna.

34. Lanjutan Periode Pertumbuhan

Untuk sementara waktu, mari bunuh si tikus yang Aku biarkan karena "Penaksiran".
90
Susususu.

Basa!

Guruguru.

Nom!

Kecakapan Skill tercapai. Skill Taring Beracun LV6 telah menjadi Taring Beracun LV7

Oou.
Sepertinya demamku belum selesai.
Sempurna.
Jika dipikir tentang statusku yang lemah, jika kau ambil "Taring Beracun"ku, maka bisa dibilang bahwa Aku tidak
memiliki senjata apapun.
Senjata pertama dan satu-satunya yaitu level "Taring Beracun"ku itu cukup penting.

Mari segera hentikan penjelajahan hari ini.


Meteran staminaku yang merah masih memiliki jumlah yang lumayan tapi Aku tidak bisa lebih memaksakan
diriku.

Aku buat sebuah rumah sederhana ditempat.


Sekarang Aku telah memastikan keamanan, Aku tidak akan memakan tikusnya.
Aku masih belum merasa lapar karena Aku telah memakan sebanyak itu.
Bukannya Aku tidak bisa makan lagi, tapi daripada memaksakan diriku untuk makan sekarang, Aku harusnya
menyimpannya sampai Aku bangun.

Oleh karena itu, Aku tiduran dengan bokongku.


Sebelum itu, Aku harus melakukan sesuatu sebelum tidur.

Nyoron. ( )
Uneune. ( )
Nyun. ( )

Bukannya Aku melakukan sesuatu yang tak senonoh.


Aku sedang berlatih "Kendali Benang".
Apa yang Aku bisa pelajarai saat mempraktekannya adalah bahwa Aku hanya bisa mengendalikan 1 benang.
Itupun hanya bisa bergerak seperti cacing tanah bergeliat.
Jarak yang bisa Aku kendalikan cukup luas selagi benangnya menyentuh tubuhku.
MP yang terkonsumsi tidak seberapa.
Itulah yang Aku mengerti.

Untuk sementara waktu, di kondisi seperti ini, tidak sepertinya akan berguna dalam pertarungan.
Oleh karena itu, sebelum tidur, Aku berlatih sambil MP dikonsumsi dan meningkatkan level skillku dengan stabil.
Jika levelnya meningkat, kemampuannya harusnya juga meningkat.
Karena "Penaksiran" adalah anak yang cakap, jadi "Kendali Benang" harusnya juga bisa berguna saat mencapai
sekitar level 6.
Tapi perjalanan sampai sana bisa saja lumayan panjang.

Saat levelnya meningkat, Aku ingin mencoba berbagai hal.


Seperti pakaian pelindung yang Aku batalkan sebelumnya atau sebuah cara untuk membunuh dengannya atau
mengembangkan ulang benang pencari lawan karena "Deteksi"nya.
Mimpiku tersebar diberbagai arah.

Kecakapan skill tercapai. Skill Kendali Benang LV1 telah menjadi Kendali Benang LV2

Naik level langsung setelah dibilang!

91
Nyororon. ( )
Uneuneune. ( )
Nyuuun. ( )

Begitu.
Pergerakannya tidak buruk.
Sungguh terlalu.
Levelnya naik dan pergerakannya meningkat sedikit.
Tetap saja, ini belum mencapai level yang cukup untuk pertarungan, tapi pergerakannya sungguh meningkat.
Mungkin akan bisa digunakan lebih cepat dari yang diduga.

Aku masih memiliki sejumlah MP, jadi Aku akan mendapatkan kecakapan skill sampai Aku mencapai batasku.

Fua.
Ah, Aku tidur nyenyak.
Lagi pula, Aku tetap berkanjang sampai MPku hampir kehabisan dan "Kendali Benang"ku berhasil mencapai
level 3.
Aku berniat untuk melakukannya sampai MPku kehabisan sepenuhnya, tapi saat Aku hampir kehabisan MP, Aku
merasa bahwa akan berbahaya untuk dilanjutkan.
Walaupun Aku tidak tahu apa berbahayanya, tapi Aku hentikan latihanku karena Aku tahu secara insting bahwa
Akan berbahaya jika Aku kehabisan MP.

Setelah tidur semalaman, MPku pulih sepenuhnya.


Un.
Dengan ini, Aku bisa latihan "Kendali Benang" sebelum tidur tanpa masalah.

Tidak, tunggu.
Lagi pula, ini pulih sepenuhnya, jadi tidakkah Aku harusnya melakukannya setelah bangun juga?
Bagaimanapun juga, Aku biasanya tidak menggunakan MP dan jika akan pulih bila waktu berlalu, maka tidakkah
akan pulih sendiri saat Aku sedang ditengah-tengah berburu?
Un.
Itu terdengar lebih efisien.
Jika ada masalah, maka Aku bisa mengubahnya menjadi hanya latihan sebelum tidur mulai besok.
Kau tidak akan tahu sebelum kau mencoba.

Jadi, Aku berlatih "Kendali Benang"ku.


Saat MPku hampir mencapai batasnya,

Kecakapan skill tercapai. Skill Kendali Benang LV3 telah menjadi Kendali Benang LV4

Aku mendengar si suara langit.

Yosh yosh.
Semuanya berjalan lancar.
Karena MPku hampir kehabisan, Aku tidak bisa memastikan seberapa pergerakannya meningkat.
Tapi skillnya sudah mencapai level 4, jadi harusnya bisa bergerak dengan baik.
Tetap saja, ini masih belum bisa digunakan dalam pertarungan, tapi didalam rumah sederhananya, mungkin akan
bisa untuk bereksperimen membuat pakaian pelindung.
Aku gak sabaran untuk malam ini.

Baiklah, mari makan pagi.


Menunya adalah si tikus kemarin.
Kalau begitu, itadakimasu.

92
Umu.
Gak enak.
Meskipun Aku makan, tak ada perubahan dalam MP.
Sepertinya MP tidak pulih dengan makan.
Karena mungkin ada sesuatu seperti obat pemulih MP, jadi mungkin, ada resep-resep yang bisa memulihkan MP
dengan memakannya.
Daging dari monster dengan kekuatan sihir yang tinggi mungkin bisa memulihkannya.
Yaa, sampai sekarang, Aku belum pernah bertemu seekor monster yang bisa menggunakan sihir seperti sihir
sungguhan.

Tetapi, setelah Aku berevolusi, Aku dalam kondisi bagus.


Skill-skillku terus berlevel, dan Aku bisa mendapatkan gelar-gelar baru.
Bisa dibilang bahwa inilah saatnya.
Seperti era ini mengatakan Aku adalah istimewa.
Fufufu.
Tidak ada yang bisa menghentikanku sekarang!
Fuhehe.
Aku akan menjadi lebih kuat dengan kondisi ini dan Aku akan maju dengan kokohnya di labirin ini.
Aku sudah tahu bahwa labirin ini lebar dan tidak ada yang bisa kulakukan kecuali untuk mencari jalan keluarnya.
Baiklah, hari cerahku dimulai!
Uhehe.

35. Oleh karena itu, jangan sombong

Funfunfuun. ( )
Menjelajahi labirinnya dengan suasana hati yang baik.
Tidak, jika Aku yang sekarang, monster-monster disekitar sini tidaklah sebanding denganku.
Selagi Aku menemukan musuhnya duluan, Aku akan meluncurkan serangan kejutan.
Meskipun kasusnya tidak seperti itu, bukankah mungkin untuk diriku bertarung frontal sekarang?
Aku telah berevolusi dan telah menjadi lebih kuat dan level skillku cukup tinggi, jadi Aku tidak berpikir bahwa Aku
akan menunjukkan penampilan yang buruk seperti disaat Aku bertarung frontal dengan si kodok lagi.
Jika dibilang apakah Aku akan pasti menang atau tidak, itu membuatku sedikit gelisah. Tapi Aku rasa akan
berjalan lancar.

Aku pikir itu semua berkat pertumbuhan dadakan setelah berevolusi.


Level skill terus naik dan Aku bisa mendapatkan gelar-gelar baru.
Meskipun hanya "Deteksi" yang ternyata sedikit mengecewakan, tapi sisanya adalah untung semua.

Hmm, dipikir-pikir lagi tentang kondisi baik ini, daripada setelah evolusi, bukankah itu setelah mengalahkan si
ular?
Levelku naik dengan rentangnya karena Aku mengalahkan si ular.
Makanan melimpah karena jasad si ular.
Berkat itu, evolusi berhasil dengan aman.
Setelah itu, demamnya berlanjut.
Oh!
Seperti diduga, kondisi baik ini mulai setelah mengalahkan si ular!
Beruntung sekali dengan bertemu Ular-sama.
Terima kasih.

Ah, jalan bercabang.


Kanan dan kiri.
Disini seperti biasa, maju ke kanan, un?
Entah mengapa, Aku ada firasat buruk.
Sebuah firasat buruk yang mengatakan padaku untuk cepat pergi dari sini.

93
Aku lihat ke cabang kiri untuk sesaat.

Yey!
Itu ular.

Apa Aku bodoh!?


Walaupun ia memiliki level lebih rendah daripada ular sebelumnya, tapi bukankah mustahil untukku menang
tanpa sarangku!?
Uwa, ia melihatku!?
Lebih lagi, Aku pasti dibidik!?

Kabur!
Aku kabur ke cabang kanan!
Iya kali Aku bisa melawan monster seperti itu!
Siapa si bodoh yang mengatakan bahwa monster-monster disekitar sini tidaklah sebanding!
AKU!
Tidaktidak!
Ular itu jelas-jelas sebuah boss tidak seperti monster-monster lain disini!
Mengapa kau nongol seperti monster-monster biasa disini!?
Tidakkah itu bodoh!?

Awawawawa!
Aku bisa mendengar suara mengerikan mengejarku dari belakang!?
Cepat!
Mengapa kau bisa menandingi kecepatanku!?
Kecekpatanku 348!?
Aku kira bahwa Aku tidak akan kalah dalam kecepatan melawan monster lain!
Dengan bisa menandinginya, apa kau ini!?

Aduh!?
Monster yang lain didepan!?

Eehhh!?
Dari semua monster lain, mengapa ini si 3 sahabat monster!
Jika hanya satu dari mereka, maka Aku bisa menembus dari samping!
Tidak ada celah untuk ditembus jika mereka bertiga membuat barisan!

Ap, Apa yang harus kulakukan!?


Apa yang harus Aku LAKUKAN!?
Aaaah, Aku tidak ada waktu untuk ragu!?

Ini dia!
Berhasil atau gagal!
Aku tetapkan kecepatanku dan mendaki dindingnya!
Nuoooooooo!
Yes!
Aku berhasil!
Lari dinding berhasil!

Aku menembus si tiga monster!


Meskipun Aku mendengar suara yang mengerikan dari belakang, Aku tidak akan menoleh!
Meskipun Aku tidak tahu seberapa lama mereka bertiga bisa tahan, tapi AKu harus kabur sebelum terlambat!
Maaf, si tiga monster yang Aku kebetulan lewati.
94
Ini juga salah satu skill dari hukum rimba.
Jadilah tumbal untukku!

Fuhahahaha!
Aku berhasil kabur dengan mengorbankan si tiga monster!
Aku berdoga agar kalian jadi bahag....huh?
Tidak ada jalan didepan?

Tunggu, bukankah ini pola yang sama seperti lubang sarangnya lipan!?
Wawawawa!
Ini buruk!
Aku pasang terlalu banyak kecepatanku jadi Aku tidak bisa berhenti dengan tiba-tiba!
Ah, ah, wai, Ahh!?

Destinasi setelah Aku melompat dengan segenap kekuatanku adalah udara.

Eh?
Ah, ini loba yang dalam dan lebarnya extrim.
Aku akan mati jika Aku jatuh.

Aku sedang jatuh!?


Tidaaaaaak!?
Bungee jumping tanpa tali bukanlah lelucon!?
Tali?
Benang!
Ayolah, "Benang Laba-laba"!
Aku tembakkan benangku ke dinding dan menempelkannya!
Yosh, dengan ini!

Gofu! ()

Ah, sakit sekali.


Walaupun jatuhnya berhenti, badanku menabrak ke dinding karena tarikannya.
Ah, Aku kira Aku akan mati.

Dikejar-kejar ular dan jalan didepanku adalah jurang yang terjal yang Aku harus melompat kedalamnya.
Aku penasaran apakah ini hukuman karena menyombongkan diri karena kondisinya yang bagus?
Ah, Aku telah mengerti.
Aku akan memikirkan tindakanku.
Karena Aku akan memikirkannya, bisakkah kau lakukan sesuatu dengan suara terbang diatas yang mengancam
sejak saat lalu?

Itu adalah si lebah.


Mereka adalah monster lebah besar yang hanya pernah Aku lihat sekali.
Mereka terbang di lubang ini tanpa terhitung jumlahnya.

Err, Halo?
Aku minta maaf!
Tolong abaikan Aku!
Serius, tolong jangan lihat kearah sini!

Hanya ada satu cara untuk menghindari serangan lebah!

Tou! ()

95
Lompat sekali lagi!
Aku jatuh, tapi kali ini Aku berbeda dari sesaat lalu!
Aku pasang elastisitas pada benangnya yang menempel ke dinding dan jatuh dengan amannya seperti bungee
jumping.
Setelah melambung 2 atau 3 kali, Aku menempel ke dinding dan menempelkan sebuah benang lagi.
Bungee sekali lagi!
Aku ulangi itu sampai Aku turun ke tapakan bawah.

Yosh, ini tanahnya!


Tetapi, langitnya penuh dengan lebah.
Aku semangatkan badanku yang keletihan dan mulai berlari lagi.

S4. Sihir

Gue konsentrasikan pikiran Gue.


Gue mengenali kekuatan sihir yang terisi didalam tubuh ini.
Bila kau bisa melakukannya sampai situ, maka kau bisa mendapatkan skill Indra Sihir.
Gue kembangkan lagi dari situ dan Gue bisa mengsirkulasikan kekuatan sihir yang ada di tubuh ini.
Kekuatan sihirnya mengalir dibadan seperti darah.
Meminjam kekuatan dari skill Indra Sihir, Gue percepat sirkulasi kekuatan sihirnya.
Kecepatan dari kekuatan sihirnya meningkat dengan cepat.
Gue konsentrasikan sebagian dari itu ke tangan.
Kekuatan sihirnya terus berakselerasi kedalam tangan Gue dan berubah menjadi energi yang sangat padat.
Setelah itu, akan selesai jika Gue memberikan bentuk yang dipanggil Sihir kepada kekuatan sihir ini.

Tetapi, Gue tidak akan melakukannya sampai situ.


Atau mungkin, Gue harus katakan bahwa Gue tidak bisa melakukannya.
Gue perlahan-lahan mengembalikan kekuatan sihir yang telah Gue kumpulkan di tangan Gue ke badan dan
menurunkan kecepatan dari kekuatan sihirnya.

Saat kekuatan sihirnya sudah tenang, Gue buka kedua mata yang telah Gue tutup untuk berkonsentrasi.
Didepan setelah membuka mata Gue tampak Anna yang melihat Gue dengan keringat dingin.
Berdiri disamping Anna adalah clevea, tapi sepertinya dia tidak menyadari ketidak normalan Gue tidak seperti
Anna.

"Menakjubkan"
"Apa ini segitu hebat?"
"Dibilang 'hebat' mungkin terdengar sedikit kurang jelas. Meskipin kau lihat pada kemampuan operasionalnya,
Tuan Putri yang sekarang adalah Penyihir kelas pemula sedangkan Yang Mulia telah mencapai kelas menengah.
Untuk kapasitas sihir, kalian berdua telah melampauiku pada usia ini"

Berkat usaha Gue untuk menguping untuk mempelajari kata-kata dunia ini, Gue berhasil mendapatkan
Peningkatan Pendengaran, membuat Gue bisa mendengar segalanya.

"Apakah ini orang yang disebut Jenius?"

Anna mengangguk dengan serius kepada perkataan Clevea.


Jenius, huh.

Gue bukan seaslinya Jenius.


Memang, berkat keluarga Gue, jumlah dari kekuatan sihir Gue lebih dari normal.
Tapi, sisanya mungkin karena Gue telah terlahir dengan memori dari kehidupan Gue sebelumnya.

Walaupun Gue masih muda, usia mental Gue adalah seorang murid SMA.

96
Terus terang saja, kehidupan seorang bayi itu bebas untuk seorang murid SMA.
Jadi Gue mulai latihan sihir untuk menghabisi waktu luang Gue.
Berkat Anna sebagai guru yang baik sekali, tidaklah susah untuk mengerti penjelasan yang sulit untukku yang
didalamnya seorang murid SMA.

Berkat itu, Gue telah mendapatkan dua skill, Indra Sihir and Kendali Sihir di awal-awal.
Keduanya telah mencapai level 5 sekarang.
Itulah hasil yang Gue telah terus lakukan selama Gue ada waktu luang.

Biasanya, seseorang harus latihan untuk waktu yang lama sebelum ia bisa menggunakannya.
Tapi, Gue ada banyak waktu luang sebagai seorang bayi dan Gue selalu menginginkan sihir, jadi Gue latihan
kapanpun ada waktu luang.
Berkat itu, Gue harus menampilkan sihir Gue yang tidak cocok dengan usia Gue ke sekitar.

Tapi, jika Gue harus katakan siapa jenius yang asli, Gue akan katakan itu adalah Sue.

Gue lihat keadaan Sue yang duduk disamping Gue.


Sue meniru Gue dan memanipulasi kekuatan sihirnya dengan cara yang sama dengan Gue.
Pembentukannya tidak sebagus Gue dan kecepatan sirkulasinya juga pelan.
Meskipun begitu, kekuatan sihir sungguh-sungguh di arahkan dan di kendalikan.

Pengendalian dari kekuatan sihir tidak semudah di bilang.


Gue pernah kesulitan sampai skillnya didapatkan.
Dari awal, Gue yang datang dari dunia tanpa sihir, sulit untuk mengerti apa itu kekuatan sihir.

Dikatakan biasanya, umur untuk bisa mengendalikan kekuatan sihir adalah 5 tahun.
Ngomong-ngomong, 1 tahun di dunia ini adalah 411 hari.
Tidak ada manusia yang bisa mengendalikan kekuatan sihir sejak mereka seorang bayi kecuali Gue dan Sue.

Gue bisa melakukannya karena Gue bereinkarnasi dan Gue secara mental adalah orang dewasa.
Tapi, Sue berbeda.
Sue hanyalah meniru Gue.
Hanya belajar dengan meniru, ia berhasil menggenggam pengendalian dari kekuatan sihir.
Dia adalah orang jenius.

Terus terang saja, sebagai bayi dengan kemampuan seperti itu, tidak tertolong bahwa Gue merasa gelisah
tentang masa depannya.
Memiliki bakat semua ini, Sue pastinya akan menjadi orang penting di masa depan.
Yang mirip dengan Gue yang seorang murid SMA biasa di hidup Gue sebelumnya.
Gue tidak merasa bahwa Gue berbakat.
Saat ini, Gue masih ada keunggulan karena bereinkarnasi, tapi saat ia menyampai dengan Gue, dia akan
mengalahkan Gue dalam sesaat.
Lalu, martabat Gue sebagai seorang Kakak...
Tidak, itu telah diputuskan bahwa akan terjadi seperti itu dan masih ada banyak waktu sebelum itu terjadi.
Itulah mengapa Gue harus menjauhkan keunggulannya sejauh mungkin.

"Nee, ngapa gak boleh make sihir?"

Anna melarang Gue menggunakan sihir.


Gue hanya diizinkan untuk menggunakan "Kendali Sihir".
Dari situ, bisa untuk menggunakan sihir untuk pertama kalinya setelah mendapatkan skill-skill sihir dari setiap
elemen.
Meskipun Gue tahu itu, Gue tidak punya skill sihir.
Gue bahkan tidak tahu cara mendapatkannya.

"Yang Mulia, ada beberapa alasan untuk itu tetapi alasan terbaik adalah karena itu berbahaya.
Sihir memiliki kekuatan besar. Dikarenakan resikonya yang besar, diputuskan bahwa sihir tidak boleh didapatkan
sampai usia yang cukup"

97
Meskipun Gue mengerti penjelasan Anna, Gue gak bisa setuju dengan itu.
Walaupun Gue terlihat seperti ini, tapi Gue harusnya sudah mencapai usia yang cukup.
Tetapi, Gue satu-satunya yang tahu itu.
Walaupun tidak ada jalan lain, ini menjengkelkan.

"Ditambah lagi, penting untuk memastikan kecocokan elemen dengan batu penaksiran. Anda akan kesulitan nanti
jika anda mendapatkan elemen yang tidak cocok dengan anda"

Batu penaksiran sepertinya adalah sebuah alat sihir yang bisa memeriksa status dengan ditel.
Ada beberapa orang yang menjualnya dengan harga murah, tapi batu penaksiran seperti itu tidak akan
menunjukkan informasi kecocokan elemennya. Hanya beberapa orang berkuasa yang memilikinya.
Tentu saja, keluarga kerajaan memiliki batu penaksiran yang berkelas seperti itu, tapi Gue belum pernah di taksir.

"Yang Mulia, Saya yakin bahwa Anda akan menjadi penyihir penting dunia tanpa terburu-buru. Meski begitu,
Anda tidak boleh sombong, oke?"
"Hai"

Tidak mungkin bahwa Gue akan sombong.


Karena Gue masih takut bahwa adik perempuan Gue akan melampaui Gue.
Bagaimanapun juga, Gue gak boleh gegabah.
Rahasianya terkubur di fondasi.
Mari asah "Kendali Sihir" Gue lagi.
Gue bersungguh-sungguh dalam latihan "Kendali Sihir" Gue lagi.

36. Situasi putus asa

Kawanan raksasa lebahnya masih terbang dilangit.


Bagaimanapun juga, Aku harus pergi cepat pergi dari tempat ini.

Meskipun Aku berpikir begitu, tapi pilihanku satu langkah lebih lambat.

Seekor lebah menempel ke punggungku.


Dan kemudian, sakit yang amat sangat menjulur dari punggungku.

!!!!?????

AW!
Aku disengat!
Terlebih, dari tempat yang Aku ditusuk, sesuatu telah dituangkan kedalam badanku!
Ini racun!

Sekali itu melekat ke punggungku, Aku tidak bisa lakukan apapun.


Tidak, ada satu cara.
Ini bukanlah waktu untuk memikirkan tentang jumlah MPku yang kecil!

Aku kendalikan benangnya dengan "Kendali Benang" dan menempelkannya ke si lebah.


Lalu, Aku tahan dan ikat dia.

Dosei! ()

Aku genggam benangku dan lempar si lebah kebawah dengan melempar dari belakang!

Meskipun Aku ingin menghabisinya, tapi melarikan diri adalah yang terpenting sekarang!

98
Aku sembunyikan diriku di bayangan area berbatuan dekat dengan dinding permukaan.
Jika disini, dengan badan besar si lebah, mereka harusnya tidak bisa menyerang tempat ini.

Seperti yang Aku duga, beberapa lebah yang mengejarku terbang disekitar area ini untuk sementara sebelum
mereka menyerah dan pergi.

Aku entah bagaimana berhasil selamat.


Tetapi, Aku tidaklah terlalu kuat.
Meski Aku tidak bisa melihatnya, tapi sekarang ada lubang besar di punggungku.
Ditambah lagi, HPku bersisakan 6.
30 HP lenyap dengan sebuah serangan.

Aku tidak terkejut.


Aku telah mengerti bahwa pertahananku lumayan rendah.
Malah, berkat tenaga laba-laba ini Aku bisa tetap hidup meskipun Aku mengalami luka serius seperti ini.

Bagus juga bahwa level "Resistensi Racun"ku tinggi.


Cairan yang dituang kedalam tempat Aku ditusuk pasti adalah racun.
Aku tidak tahu apakah racunnya ternetralkan atau tidak. Memang dalam situasi itu Aku tidak tahu apakah
kesakitan racunnya atau jarumnya, tapi Aku pasti telah mati saat ini juga jika Aku tidak memiliki "Resistensi
Racun".

Dengan luka ini, untuk sementara Aku tidak berpikir Aku bisa bergerak.
Aku tidak tahu apakah ini akan sembuh sendirinya atau tidak.
Jadi, seperti sebelumnya, Aku ingin mengincar sembuh sempurna dengan naik level.
Jika seperti itu maka Aku ingin mengambil lebah yang terbelenggu yang Aku buang barusan untuk mendapatkan
EXP dan makanan.

Tetapi, bukanlah rencana bagus untuk keluar dari sini.


Haruskah Aku tempel seutas benang padanya menggunakan "Kendali Benang" dan menariknya pelan-pelan?

Tiba-tiba, Aku ada perasaan buruk.

Aku diam-diam lihat keluar dari bayangan batunya.


Ada sosok si lebah yang terbelenggu meronta-ronta.
Dan ada sosok dari monster lain yang mendekatinya pelan-pelan

Itu si ular.
Dia, apa dia mengejarku!?
Tidak, bukan.
Itu mungkin adalah individu lain meskipun ia memiliki level yang sama.
Ini buruk.
Dari apa yang Aku bisa lihat, mungkin ada banyak ular ini yang memiliki kekuatan seekor monster berkelas boss
didalam area ini.
Jika Aku ditemukan dalam kondisi terluka seperti ini, Aku akan mati.

Si ular mendekati lebahnya pelan-pelan.


Kau bisa ambil lebahnya, tolong jangan lihat Aku.
Tetapi, si ular tidak melakukan apapun terhadap lebahnya.
Lebih tepatnya, ia tidak bisa.

Sesuatu merobek badan si ular dengan kecepatan tinggi.

Huh?
Apa mataku jadi gila?
Ular itu dengan mudahnya menjadi potongan-potongan kecil seperti secarik kertas.
Ular itu yang dilindungi dengan sisik yang kuat.

99
Si ular yang memiliki kecepatan setara denganku tidak memiliki waktu bereaksi.

Dia, dia berada disitu dengan tenangnya.


Kebalikan dari nama yang dipanggil naga, ia memiliki wujud seperti seekor srigala.
Kaki yang melangkah dengan kokohnya di tanah.
Ekor yang panjang.
Tanpa sayap.
Itu adalah penampilan dari seekor naga yang megah sekali.

Ini buruk.
Insting sebagai laba-laba, penalaran sebagai manusia, teriakan dari jiwa, semua itu mengumpulkan suaranya.
Itu tidak bagus.
Tidak mungkin untuk bisa.
Dari awal, dia bukanlah seekor lawan yang bisa dipilih menang atau kalahnya.
Ditimbang dari itu, Aku hanyalah seperti sebuah santapan.
Aku bahkan bukan seorang lawan.
Sudah ditetapkan bahwa Aku pasti akan dimakan saat Aku masuk ke pandangannya.
Keberadaanku terisolir seperti itu.

Naga Bumi Alaba mengunyah si ular yang telah di hancur remukan satu persatu.

Kecakapan Skill tercapai. Skill Mata-mata LV1 telah menjadi Mata-mata LV2

Diam!
Aku mohon, tolong diam!
Apa yang harus kulakukan jika ia melihatku!

Saat Naga Bumi Alaba selesai mengunyah si ular, ia pergi tanpa memperhatikan si lebahnya.

Aku, aku selamat.


Aku tidak tahu apakah dia tidak melihatku atau dia memang melihat tapi mengabaikanku. Bagaimanapun juga,
Aku selamat.

Meskipun Aku telah mengalami banyak situasi hampir mati, tapi kenyataannya, sekarang, Aku setengah mati.
Ini mungkin pertama kalinya Aku berpikir bahwa itu adalah seberbahaya seperti ini.
Aku bahkan takut untuk mengingatnya.

Ini buruk.
Dengan orang itu berkeliaran disekitar area ini, Aku harus kabur secepatnya dengan cara apapun.

Aku lihat ke sekitar.


Ini adalah dasar jurang dimana Aku terjatuh.
Diameter dari lubangnya sepertinya sekitar 100 meter.
Dalamnya lebih dari itu.
Bagaimanapun juga, Aku tidak begitu tahu tingginya.
Kawanan raksasa lebahnya menyelimuti langitnya seperti dinding.

Aku lega bahwa "Penaksiran" tidak aktif karena ada jarak.


Kalau tidak, Aku mungkin kehilangan kesadaranku saat Aku menaksir sekerumunan itu. (TLN: uhh.. dalam
bahasa indonesia menaksir artinya menilai.. bukannya naksir lawan jenis ya)
Aku harus menghadapi kawanan raksasa lebah itu untuk bisa kembali ke area awal.
Terlebih, sambil mendaki jurangnya.

Mustahil.
Aku tidak bisa melawan sambil melekat di jurangnya.
Di situasi seperti itu, Aku tidak bisa bergerak cepat dan bidikanku menggunakan benangnya tidak akan akurat.
Ini medan yang menyegel keahlianku sepenuhnya.

100
Untuk si lebah-lebahnya, mereka bisa bergerak dengan bebasnya di udara.
Tidak mungkin menang.

Meski begitu, ini bunuh diri untuk menjelajahi lantai dimana monster seperti itu berada.
Beberapa gang terhubung kedalam dasar jurang ini.
Berhasil atau gagal. Haruskah Aku maju lewat gang lain dari yang dilewati monster itu?
Aku tidak bisa.
Dengan luka serius seperti ini, meskipun bukan monster itu, semuanya akan berakhir jika Aku menemui seekor
monster.

Ini buruk.
Aku mungkin sudah di checkmate.

37. Perjuangan

Setelah si Naga Bumi pergi, Aku mengawasi sekeliling dengan kebangetan untuk waktu yang lama.
Meskipun Aku lakukan sebanyak itu, Aku masih tidak bisa merasa lega.
Aku tidak akan lega tapi itu tidak akan mulai kecuali Aku mulai beraksi.

Aku julurkan sebuah benang dengan "Kendali Benang" kearah si lebah yang ditinggal terbelenggu.
Aw, punggungku sakit.
Tapi sepertinya Aku tidak ada masalah untuk mengeluarkan benangnya.
Benangnya menjulur dengan pelan-pelan dan akhirnya, menempel ke si lebah.

Si lebahnya masih meronta-ronta, tapi saat sampai disini, sudah tidak bisa dipungkiri.
Terlebih, Aku lebih baik mengambilnya dengan cepat sebelum ia menarik perhatian monster lain.
Lukaku sakit setiapkali Aku menariknya.
Aku ingin berpikir bahwa tidak apa-apa karena HPku tidak berkurang lagi meskipun sakitnya luar biasa.

Akhirnya, si lebahnya didapatkan.


Aku pasangkan "Taring Beracun"ku secepatnya untuk membunuhnya.
Saat berpikir bahwa "Taring Beracun" efektif terhadap monster yang menggunakan racun, tidakkah level skillku
untuk "Taring Beracun" dan "Resistensi Racun" cukup tinggi dibandingkan dengan monster lain?
Yaa, Aku tidak peduli pada hal seperti itu sekarang.

Masalahnya sekarang adalah apa yang harus kulakukan mulai sekarang.


Terus terang saja, Aku rasa menjelajahi area ini adalah bunuh diri.
Jika Aku berpikir bahwa ada monster-monster lain seperti si Naga Bumi, Aku tidak akan bisa selamat.

Ini tidak bagus.


Meskipun Aku telah melewati berbagai jembatan berbahaya sampai sekarang, tapi yang satu itu, bahayanya
tidak setara.

Meski setelah bilang ini dan itu, Aku bangga dengan bisa bertarung.
Walau sekarang, Aku berkelana di dungeon ini dan menggunakan strategi serangan kejutan, gaya orijinalku
adalah membuat sarang dan menahan kepungan serangan.
Aku telah mengerti bahwa rumah sederhananya telah berhasil mengalahkan si ular, jadi jika Aku membuat
sarang dengan serius untuk pertarungan bertahan, tidak ada monster yang bisa menembusnya.
Pasti begitu.

'Itu' pasti bisa menembusnya.


Terlebih, dengan tenangnya.
'Itu' memiliki kekuatan sebesar itu.

101
Benang, Taring Beracun, Serangan Kejutan, Kecepatan.
Karakteristik khususku juga akan menjadi trik rendahan dihadapan 'itu'.
Trik rendahan seperti itu akan tersingkirkan dihadapan kekuatan yang terlalu sangat kuat.
Aku bisa menggambarkan penampilannya dengan mudah.
'Itu' adalah monster kedua yang Aku tidak bisa menangi sebagaimanapun Aku berjuang setelah terlahir sebagai
seekor laba-laba.
Ngomong-ngomong, yang pertama adalah ibu(ayah?)ku yang adalah seekor laba-laba raksasa.

Walaupun Aku tidak bisa menang jadi masalah, kecepatannya lebih cepat dariku adalah masalah yang lebih
besar.
Meskipun sarangnya dijebol, sementara itu Aku masih bisa kabur.
Mungkin, Aku akan bergerosokan dengan amarah tapi pada akhirnya, Aku akan kabur dengan nyawaku.
Itu bisa terjadi dengan kecepatanku.
Tapi, 'itu' akan melebihi kecepatanku.

Aku tidak bisa menang meski Aku melawannya.


Mustahil untuk melarikan diri.
Saat Aku diincar hilanglah harapan.

Makhluk yang tak masuk akal.


Jika Aku tahu bahwa ada 'itu', menyerang ke arah si ular sambil tahu bahwa akan mustahil jauh lebih baik.
Lagi pula, 'itu' mungkin saja bukan satu-satunya di area ini.

Aku takut.
Sampai sekarang, ini yang paling dekat dengan kematian.
Aku terkejut mengetahui bahwa masih ada perasaan takut dalam diriku.
Meskipun Aku memiliki pengalaman tak masuk akal, sebelumnya Aku tidak pernah gerogi dan ketakutan. Jadi
Aku kira bahwa Aku telah membuang rasa seperti itu beberapa waktu lalu.
Aku telah mengerti setelah berada di situasi ini.
Sampai sekarang, bahayanya hanya sampai situ. Tidak mencapai tingkat yang Aku akan merasakan takut.
Bukannya karena perasaanku telah mati, tapi karena tidak perlu merasakan itu.

Haha.
Sudah terlambat untuk mengerti itu.
Aku ingin menyadarinya sebelum Aku di checkmate.
Maka, Aku mungkin saja bisa menyadari tentang bahayanya sedikit.

Mari berhenti menyesalinya.


Mari berpikir tentang apa yang harus kulakukan untuk bertahan hidup.

Pertama-tama, membuat keamanan.


Aku akan membuat sarang disekitar area bebatuan ini meskipun itu tidak berguna terhadap si Naga Bumi.
Dalam kondisi sekarang, keadaanku tidak bagus untuk bergerak.
Karena telah jadi begini, tak ada gunanya menggenggam dendam.
Rumah ketiganya akan dibuat disini.

Dan, jika bisa, Aku ingin menarik monster-monster lemah seperti si lebah dan membunuhnya.
Mengincar pemulihannya dengan naik level.
Aku tidak bisa melakukan apapun sampai luka ini pulih.
Dengan kondisiku sekarang, bisa saja mati dengan secolek oleh seekor monster kecil.
Aku lebih baik tidak mengharapkan akan pulih sendiri.
Saat jadi seperti itu, Aku harusnya mengambil skill "Pemulihan HP Otomatis".
Tidak ada gunanya meskipun Aku sesali itu.
Aku harus tegas dan ubah perasaanku ini.

Untuk sementara waktu, mari bangun sebuah base dengan tujuan ini.
Terus terang saja, membandung base disini bukanlah rencana yang bagus.
Jika Aku membangun base disini hanya akan menonjol dan saat seekor monster kuat berkelas Naga Bumi itu
menemukannya, pasti akan berakhir.
102
Tapi, ini adalah satu-satunya jalan yang Aku bisa ambil untuk diriku sekarang yang terluka. (TLN: kyk curhat)
Setelah itu, Aku tidak ada pilihan kecuali bertaruh pada keberuntungan burukku.

Sekarang Aku akan incar level.


Setelah lukaku sembuh dengan naik level, Aku akan memikirkan tentang kabur dari area berbahaya ini.

Diantara Aku menembus bala tentara lebah dan naik ke atas, atau menjelajahi bawah ini sambil tahu bahayanya.
Keduanya Aku akan mengalami neraka.
Tapi sekarang Aku telah jatuh kebawah sini, sebesar-besarnya, hanya ada 2 pilihan untuk antara hidup atau mati.
Hidup dengan untung atau mati dengan sayangnya.
Sekarang ini, timbangannya condong kearah kematian.
Akankah terus jatuh atau akankah pulih?

Mari beraksi untuk membuat pemulihan.


Untungnya, Aku masih ada stamina untuk membuat sarangnya.
Karena si lebah ini cukup besar, ia sangat berguna untuk sebuah makanan.
Mari ubah semua stamina yang didapatkan dari badan ini untuk membuat sarang.
Dari situ kedepan tergantung pada skill-skillku dan beruntung.

38. Laba-laba VS Lebah

Dihari pertama, Aku membuat sarang yang diperlukan dan tidur.


Walaupun sulit dikatakan bahwa Aku bisa tidur nyenyak karena sakit punggung ini, Aku lega bahwa Aku tidak
diserang saat Aku tertidur.
Bukan hanya diserang, Aku juga mengira bahwa Aku akan mati karena lukanya dan saat Aku bangun dengan
aman, Aku merasa lega dari dasar hatiku.
Saat Aku pastikan HPku, ini masih 6 seperti sebelum Aku tidur.
Situasinya ribet apakah Aku harus kecewa bahwa tidak sembuh atau Aku harus lega karena tidak berkurang
terus?

Dihari kedua, Aku habiskan hariku memperbesar sarangnya.


Ada sakit punggung juga, jadi pembuatan sarangnya agak kesulitan dari yang kukira.
Karena lebah-lebahnya sering mendekat, Aku jadi khawatir setiap saat dan Aku harus berhenti bekerja.
Tidak seperti sampai sekarang, bekerja sambil mengkhawatirkan sekeliling melelahkanku.

Aku mempertimbangkan staminaku dengan memakan si lebah yang Aku tangkap kemarin sedikit demi sedikit
antara jeda waktu.
Di situasi ini, bahayanya meningkat berkali-lipat jika Aku kehabisan stamina.
Kebergantunganku pada stamina adalah yang paling utama.
Stamina dibutuhkan untuk memproduksi benang dan bertindak seperti biasa.
Walau tanpa itu, Aku harus setidaknya menyimpan stamina yang cukup untuk satu pertarungan.
Ditambah lagi, Aku tidak tahu apakah Aku bisa mendapatkan makanan atau tidak setelah ini dan Aku harus
berhati-hati dalam mengatur staminaku agar siap untuk pertarungan yang keberkepanjangan.

Dan telah jelas pada hari ini bahwa level "Resistensi Sakit" melompat seketika.
Terakhir kali saat "Resistensi Sakit" naik level, jika Aku tidak salah, harusnya pada level 2 dan tapi apa yang Aku
dengar dari suara langit saat Aku sedang membuat sarangnya adalah

Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Sakit LV6 telah menjadi Resistensi Sakit LV7

Lompat ke level 7 dengan seketika.


Aku telah mengira apa yang terjadi padanya tapi Aku rasa bahwa Resistensinya naik level saat Aku sedang tidur.
Aku telah mengalami tidur yang tidak enak, jadi jika kondisi naiknya kecakapan skill itu adalah merasa sakit,

103
maka kemungkinan bahwa kecakapan skillnya terakumulasi saat Aku tertidur itu tinggi.
Jika Aku pikir lagi, Aku ada perasaan bahwa Aku mendengar si suara langit sambil Aku tak sadarkan diri.

Meski Aku telah mengerti, tapi saat Aku mengira bahwa "Resistensi Sakit"nya adalah sebuah skill yang
mengurangi sakit, ternyata bukan seperti itu.
Aku mengira ini aneh karena sakitnya tidak berkurang sama sekali meskipun level skillnya adalah 7, tapi
sepertinya bahwa skill ini adalah sesuatu seperti Bergerak bisa dilakukan dengan menahan sakit.
Terus terang saja, itu tak kentara.
Tidak berubah bahwa rasanya sakit dan bergeraknya terbatas meskipun dibilang seperti itu.
Saat Aku pertama kali mendapatkan skill ini, Aku sungguh merasa bahwa sakitnya berkurang, tapi sepertinya itu
hanyalah perasaanku saja.

Kemudian, "Resistensi Sakit"nya meningkat ke level 8 setelah seharian.

Hari ketiga.
Aku sudah selesai memakan si lebah yang Aku tangkap.
Sarangnya telah melebar sampai batasnya dan sekarang Aku harus bergerak ke tahap selanjutnya.
Tahap itu adalah berburu untuk naik level.

Masalahnya adalah bagaimana caranya menangkap seekor mangsa.


Meskipun sebelumnya lebahnya mendekat, tapi ia tidak menyerang, antara ia berhati-hati atau tidak.
Jika ia menyerang tanpa rencana, itu akan berjalan seperti yang dikira tapi itu tidak akan berjalan selancar itu.

Untuk sementara waktu, Aku harus menunggu sebuah kesempatan sambil memantau lebahnya.
Meski Aku telah mencoba provokasi lebah yang mendekat secara tidak langsung, tapi dia tidak datang
menyerang.

Ada beberapa hal yang telah Aku mengerti dari mengamati lebah-lebahnya.
Pertama-tama, mereka biasanya membuat grup berjumlah 5 atau 6.
Mereka dibagi menjadi grup dan bertindak masing-masing.
Ada seorang pemimpin dalam setiap grup.

Pemimpinnya adalah Finjegoath Besar.


Ditimbang dari namanya, ia adalah seekor spesies tingkat tinggi dan ia mungkin saja adalah seekor individu yang
telah berevolusi.
Levelnya juga 1, jadi kemungkinannya tinggi.
Ada juga lebah dengan level 8 atau 9 yang diujung untuk berevolusi diantara spesies lebah yang biasa. Saat
mereka berevolusi, mere pasti menjadi pemimpin grupnya.

Lebah kaptennya memiliki warna sedikit dalam dibandingkan lebah biasa.


Itulah perbedaan satu-satunya. Ukuran dan bentuk keduanya sama.
Meski Aku tidak tahu karena Aku tidak pernah berhasil menaksir statusnya, tapi spesies yang tingkat tinggi
harusnya lebih tinggi dari lebah biasa.

Yaa, tetap saja, Aku tidak berpikir bahwa dia bisa menembus jaringku.
Aku pikir dia tidak melakukan apapun yang tak berguna karena dia mengerti itu tak akan berguna.
Saat berpikir seperti itu, lebah itu mungkin saja lumayan pintar.

Grupnya mengumpul dan menghilang didalam gang didasar jurangnya.


Setelah beberapa lama, mereka membunuh mangsanya dan membawanya kembali.
Seperti itu, grup-grup terbentuk dan mereka berburu dengan efisien.
Seperti yang kuduga, kaptennya sepertinya pintar.
Meskipun ada beberapa lebah yang sepertinya tersesat yang bertindak tanpa izin.

104
Selain itu, lumayan penting bahwa ada monster-monster yang bisa di buru oleh para lebah-lebahnya didalam
dasar ini.
Tidak semuanya disini adalah monster seperti si Naga Bumi.
Aku lega hanya dengan mengetahui itu.

Tetap saja, ada juga grup yang tidak pernah kembali, jadi Aku tidak bisa lengah.
Tidak kembali berarti mereka telah dikalahkan.
Diantara grup yang kembali, ada beberapa yang membawa mayat kawannya, jadi area ini sudah pasti
berbahaya.

Aku terus mengamati keadaan lebahnya.

39. Laba-laba vs Lebah

Hari ketiga. Saat Aku berpikir bahwa Aku sementara ini harus tidur, ada kabar baik dari si suara langit.

Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Sakit LV9 telah menjadi Penghapusan Sakit
Kondisi terpenuhi. Skill Peredaan Sakit LV1 diperoleh dari Skill Penghapusan Sakit

"Resistensi Sakit"nya naik lagi.


Selain itu, sepertinya Resistensinya naik dari 8 ke 9 tanpa sepengetahuanku.
Mungkin naik sambil Aku tertidur.
Dalam namanya notasi levelnya menghilang dan berubah menjadi penghapusan.
Memang, ini rasanya seperti mencapai level maximum dalam sebuah game.
Ini skill kedua yang telah mencapai level maximumnya setelah "Penglihatan Malam".
Ini harusnya yang pertama Aku tingkatkan level skillnya ke 10 dengan diriku sendiri karena sepertinya
"Penglihatan Malam" dari awal memang sudah skill berlevel tinggi.
Tapi diragukan bahwa apakah berguna untuk merasakan sakit atau tidak.

Yaa, Aku rasa skill yang diperoleh adalah skill asli yang meringankan sakit.
Tidak, "Resistensi Sakit"nya bukanlah palsu.
Tidak ada banyak perubahan dalam level 1.
Seperti biasa, sakit punggungnya masih terasa.
Jika level skillnya meningkat, sakitnya mungkin akan lebih baik. Mari harap bahwa level skillnya meningkat
sambil Aku tidur.
Oleh karena itu, Selamat malam.

Hari keempat.
Karena staminaku mulai berkurang sedikit demi sedikit, Aku berniat untuk beraksi.
Sasaranku adalah si lebah yang tersesat.
Resikonya lebih tinggi kalau mengincar grup.
Aku pikir Aku mungkin bisa menang.
Walau Aku berpikir, Aku harus lebih berhati-hati.
Saat ada banyak lawan, situasi tak terduga bisa terjadi.

Dikarenakan itu, akan lebih mudah untuk melakukannya pada yang tersesat.
Pemikiran si yang tersesat itu tidak pasti karena ia tidak di perintah oleh si lebah kapten.
Saat Aku mengamati kemarin, ada seekor individu yang memasuki lubang sempit yang tidak bisa dimasuki
sebuah grup.
Aku pikir bahwa individu yang Aku pernah tangkap sebelumnya didalam sarangku juga tersesat setelah asal

105
memasuki lubang-lubang tersebut.
Tapi, Aku tidak merasa bahwa si individu berhasil mencapai sarangku dari tempat ini, jadi paling-paling ada
kawanan lebah lain disekitar tempat itu.

Dari apa yang kulihat, yang tersesat tidak terlihat pintar.


Oleh karena itu, ia mungkin merasa puas dengan tersesat tanpa membuat sebuah grup.
Bagaimanapun juga, si yang tersesat mungkin akan menyerang jika Aku memprovokasinya.

Tetapi, Aku tidak ingin bergerak dengan strategi tidak pasti ini.
Aku keluarkan senjata baru yang telah Aku pikirkan kemarin.

Benang pelekat keras berbentuk seperti bola yang tertempel di ujungnya, Aku namakan, Kumorning Star! (TLN:
Morning Star adalah nama tipe senjata abad pertengahan)
Fufufu.
Aku akan hantamkan ini ke lebah yang ada di udara dengan kekuatan fisiknya dan kekuatan dari "Kendali
Benang".
Mungkin, atau lebih tepatnya, kebanyakan tidak akan kena.
Tapi, itu bagus.
Aku hanya harus membuatnya sadar bahwa Aku adalah lawan.
Setelah itu, ia pasti menyerangku asal-asalan.
Beruntung kalau Aku mengenainya. Aku berhasil jika Aku bisa menarik perhatian nya.

Setelah itu, Aku berharap bahwa si yang tersesat datang mendekat ke sarang.
Dari observasi kemarin, ini akan berjalan lancar karena si yang tersesat datang untuk melihat keadaan sarang ini
berkali-kali.

Kecakapan skill tercapai. Skill Peredaan Sakit LV2 telah menjadi Peredaan Sakit LV3

Sambil menunggu, level dari skill "Peredaan Sakit" naik.


Huh?
Kenaikan levelnya lumayan lambat dibandingkan dengan "Resistensi Sakit".
Aku kira akan meningkat ke sekitar 5 sambil Aku tidur, tapi levelnya tidak meningkat sebanyak itu.
Hmm?
Kondisi dari akumulasi kecakapan skill itu berbeda?
Atau, apakah bahwa jtung skillnya?
Aku tidak tahu.

Tapi, jelas-jelas bahwa levelnya naik.


"Peredaan Sakit"nya sungguh sebuah skill yang melegakan sakit.
Berkat itu, sakit punggungku tidak terlalu sakit lagi.

Luka yang di punggung lumayan buruk.


Meskipun Aku telah membalut lukanya dengan benang menggunakan "Kendali Benang" pada hari pertama, tapi
sebuah lubang besar dengan jelasnya terbuka.
Jika untuk seorang manusia, ini sudah pasti sebuah luka mati.
Apakah Aku selamat karena Aku seekor laba-laba? atau karena Aku seekor monster?
Bagaimanapun juga, ini adalah luka serius yang misterius untuk bisa hidup.
Aku kira Aku akan mati kesakitan saat lukaku dibersihkan dengan "Kendali Benang" dengan niat untuk mencabut
benda yang seperti racun.

Aku harus naik level secepat mungkin untuk menyembuhkan luka ini.
Jika Aku tinggalkan lukanya seperti ini, tidak lama pasti akan menjadi lebih parah.
Bernanah, parasit, infeksi bakteri. (TLN: sebenernya ada kata Necrosis, tapi karena saya kurang tahu)
Meskipun Aku telah menyucinya dengan "Kendali Benang", Aku tidak menyucinya dengan air bersih dan tidak
terdisinfeksi.
Aku harus lakukan sesuatu sebelum gejala-gejalanya datang.

Dan kemudian, sebuah kesempatan datang.

106
Seekor yang tersesat datang kemari.
Tidak ada lebah lain disekitarnya.
Jika ada lebah lain, ada kemungkinan bahwa ia akan lari kearah kawannya yang sedang terjepit.
Sekarang Aku tidak perlu khawatir tentang itu, ini adalah kesempatan sempurna.

Aku ayunkan Kumorning Starnya.


Konsentrasi. Konsentrasi.
Arahkan dengan benar dan, Ini dia!

Kecakapan skill tercapai. Mendapatkan skill Konsentrasi LV1

Ah, kena.
Aku sekaligus mendapatkan sebuah skill.

Oou.
Aku tidak berpikir bahwa akan kena.
Kumorning Star yang Aku lempar mengenai badan si lebah dengan pasnya.
Tanpa ditunda, Aku gunakan "Kendali Benang" untuk menyelubungi sebuah benang kesekitar badan si lebah.
Aku bawa si lebah yang bertindak kasarnya kearah sarang.
Dan menjadikannya korban dari "Taring Beracun"ku.

Un.
Dari paling awal ini berhasil dengan baik.
Ini sepertinya pertanda bagus.
No no.
Aku tidak boleh sombong.
Dikarenakan itu, Aku telah mengalami pengalaman pahit.
Mari bersederhana saja.
Untuk sementara waktu, mari makan karena Aku berhasil melangkah maju ke langkah pertama.
Oleh karena itu, itadakimasu.

40. Laba-laba vs Lebah

Untuk sementara waktu, Aku berhasil mendapat makanan.


Jika dipikirkan tentang ukuran badan si lebah, Aku bisa bertahan dari kelaparan untuk beberapa hari.
Sekarang tidaklah penting untuk mengkhawatiri staminaku.
Maka, pilihan untuk bertindak meningkat.

Pilihan yang paling realistis adalah terus memburu lebah-lebahnya dengan metode yang sama sampai Aku naik
level.
Aku bisa mendapatkan EXP dengan tetap dan aman daripada menjelajah.

Ide lain adalah memperluas lagi sarangnya.


Kearah atas.

Aku tidak mau menjelajahi area dasar ini.


Bukan masalah bisa atau tidaknya.
Ogah.
Naga Bumi itu seram.
Mustahil.

Itulah sebabnya, Aku ingin merangkak kembali ke gang sebelumnya.

107
Untuk melakukan itu, Aku bagaimanapun juga harus menghindari lebah-lebahnya.
Aku akan menjadi mangsa si lebah jika Aku asal memanjat dindingnya, jadi Aku harus memikirkan beberapa
langkah.

Oleh karena itu, ide yang bisa kupikirkan adalah merenggangkan sarangku keatas.
Menyebutnya ide atau pada dasarnya tembus paksa.
Un, ini kekerasan fisik yang buruk jika Aku harus bilang sendiri.
Tapi, Aku tidak bisa memikirkan metode lain untuk kembali keatas.

Tentu saja, ada beberapa buruknya juga.


Pertama-tama, membuat sarangnya mengkonsumsi stamina yang banyak.
Ditambah lagi, Aku harus membuat sarangnya untuk memanjat dindingnya keatas tidak seperti yang biasa.
Karena situasinya berbeda, Aku tidak tahu seberapa banyak stamina yang akan Aku gunakan.
Itu akan menjadi sebuah skala pembuatan sarang yang lumayan besar dan dengan lebah yang Aku miliki
sekarang, staminaku tidak akan bertahan lama.
Penting bagaimanapun caranya untuk mengisinya.

Lagi pula, Aku mungkin akan melawan para lebahnya.


Meskipun Aku sekarang tak dihiraukan oleh mereka, tapi jika Aku meregangkan sarangku keatas, Aku akan
memasuki wilayah pusat para lebah.
Itu adalah pelanggaran wilayah udara.
Akankah mereka membiarkanku?
Paling parah, beberapa ratus akan menyerang dan jika Aku tak beruntung, pasukan raksasa lebah dari beberapa
ribu akan menyerang sekaligus. Itu mungkin akan menjadi situasi seperti mimpi buruk.
Seperti yang diduga, sarangnya tidak akan bisa bertahan melawan jumlah seperti itu.

Apa yang harus Aku berhati-hati bukan hanya si lebah.


Sekarang ini, tidak ada monster lain kecuali si lebah yang memasuki dasar jurang ini.
Hanya si ular dan Naga Bumi di awal-awal.
Tapi, jika Naga Bumi itu muncul tiba-tiba....
Walaupun terakhir kali Aku sembunyi didalam bayangan batu, Aku akan menonjol jika Aku melebarkan sarangku.
Berakhir sudah jika ia penasaran.
Bahkan sekarang, Aku masih ketakutan jika si Naga Bumi akan keluar atau tidak.

Itu sebabnya, jika Aku berhasil. Aku bisa kabur dari zona sangat berbahaya ini, tapi resiko strateginya juga tinggi.
Tapi, Aku tidak ada pilihan lain.
Mungkin saja, ada satu tapi tidak terlewati pikiranku.

Oleh karena itu, Aku tekatkan diriku dan mulai membuat sarangnya!

Pertama-tama, fondasi.
Pada awalnya, untuk membuat sebuah rumah, Aku harus membuat fondasi yang kuat.
Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa hasil dari rumahnya diputuskan oleh fondasinya.
Sebuah batu yang cocok untuk fondasi seperti itu ada disini! (TLN: Semuanya, ada di sini~)

Batu pertama yang menjadi arah kaburku.


Batunya terpasang dekat dengan dindingnya yang memiliki tinggi sekitar 7 meter dan lebarnya sekitar 5 meter. itu
lumayan lebar.
Aku akan membuat batu ini sebagai fondasi dan memperluas sarangnya.

Sarang yang telah selesai terbuat diantara batu ini dan dindingnya dan sedikit menonjol kesamping.
Pertama-tama, Aku tutup celah diantara batunya dan dindingnya di sisi lain.
Dan Aku tempelkan seutas benang ke dindingnya dengan diagonal dari atap batu itu.
Aku sambungkan batunya dan dindingnya dengan benang itu sebagai pusatnya.
Dengan ini, fondasinya telah selesai.

Setelah itu, Aku hanya harus melebarkan sarangnya keatas dengan pelan-pelan.
Mengisi stamina dengan memakan si lebah dan melanjutkan pembangunan.
Di tengah-tengah pembangunan, si grup lebah melihat kesini beberapa kali, tapi seperti yang diduga, mereka
108
tidak menyerang.
Sepertinya Aku masih di jarak yang masih bisa dibiarkan.

Aku berhenti pekerjaan hari ini setelah Aku selesai memakan si lebah dan Aku pergi tidur.

Hari kelima.
Entah bagaimana, Aku rasa sakitnya sudah mereda.
HP seperti biasa, masih 6.
Level dari skill "Peredaan Sakit"ku tidak bertambah sejak Aku tidur karena Aku tidak sembuh.
Mungkin begitu.

Ini luar biasa karena sakitnya sedikit.


Lagi pula, berkat "Penghapusan Sakit", Aku bisa bergerak tanpa masalah, tapi seperti yang diduga, ada
perbedaan besar antara adanya sakit dan tiadanya sakit.
Tidak, ini bukannya seperti sakitnya telah hilang sempurna dan lukaku belumlah tersembuhkan.
Ini agak nyaman.
Karena Aku belum pernah menderita luka serius seperti itu sebelumnya saat Aku adalah seorang manusia.
Pengalaman paling sakit yang Aku pernah rasakan saat Aku adalah manusia adalah saat kelingking kakiku
mengenai ujung pintu.
Itu sangatlah sakit.
Tapi, Aku tidak bisa membandingkannya dengan luka serius di punggungku.

Pembangunannya berjalan mulus karena Aku sedang bermood bagus.

Ditengah-tengah itu, seekor yang tersesat mendekat.


Tapi, si grup juga cukup dekat.
Fumu.

Dengan niat berexperimen, Aku akan meladeni si yang tersesat.


Apakah si grup akan bereaksi untuk si yang tersesat atau tidak.
Jika si grup bereaksi, Aku akan mundur dengan seketika kedalam sarang.
Jika tidak bereaksi, Aku akan lanjutkan seperti itu.

Aku ayunkan Kumorning Starnya.


Itu mengingatkanku, skill yang disebut "Konsentrasi" yang Aku dapatkan sebelumnya, apakah itu sebuah skill
yang hanya meningkatkan kemampuan berkonsentrasi?
Yaa, itu tak akan memiliki efek besar pada level 1 dan meskipun memiliki efek berbeda, Aku akan tinggalkan jika
Aku tidak bisa menggunakannya.

Konsentrasi. Konsentrasi.
Konsentrasinya terganggu saat Aku memikirkan "Konsterasi". Apaan nih!
Aku arahkan dengan benar dan, Ini dia!

Ah, kena.

E, ehh?
Bukankah itu hebat?
Meskipun Aku mengira Aku tidak bisa mengenainya, itu telah kena 2 kali berturut-turut.
Dalam tes kemampuan fisik dari melempar softbal, Aku, yang memiliki skor terendah dalam tahun-tahun
sekolahku.

Oops, Aku terkejut dan tidak melihat pergerakan si grup.


Si grup ada disitu.
Fumu.
Tidak ada pergerakan.
Jadi tidak ada serangan balasan meskipun Aku menyerang seekor yang tersesat.
Tidakkah mereka kejam?
Atau apakah mereka tidak bisa hidup di alam liar jika tidak sekeras itu?
Yaa, bagaimanapun juga, untung kalau mereka tidak menyerang.
109
Dengan ini, Aku bisa memburu si yang tersesat tanpa pamrih.

Aku peroleh si lebah yang Aku tangkap dengan wajah sangat bahagia.
Aku habisi dia dengan "Taring Beracun"ku.

S5. Batu Penaksiran

Hari ini adalah hari dimana status Gue akan di cek dengan yang ditunggu-tunggu, Batu Penaksiran.
Ada status di dunia ini.
Meskipun bukannya Gue gak pernah berpikir sebelumnya bahwa "Ini bukan game tapi kenyataan. Kok bisa?",
tapi Gue telah menyerang tentang itu.
Gue menyadari bahwa memikirkan dunia ini adalah dunia seperti itu membuat dunia ini lebih mengasikan.

Ya, ini seru.


Dunia ini sungguh seperti sebuah game.
Lebih banyak Gue berusaha, lebih banyak Gue di hadiahi.
Tentu saja, ada perbedaan dari bakat, tapi dunia ini harusnya adalah dunia dimana usaha itu lebih mudah dapat
dilihat dibandingkan dengan Bumi.
Bagaimanapun juga, ada bukti dari usaha yang menjadi skill.

Skill, dengan mengambil tindakan yang cocok dengan skillnya, kecakapan skillnya akan meningkat dan saat
terGuemulasi, bisa didapatkan skillnya.
Skill yang didapatkan bisa langsung digunakan sebagai kekuatan diri.
Terlebih lagi, kecakapan skillnya meningkat setiap kali digunakan dan level skillnya juga akan naik.
Lebih banyak seseorang berusaha, menjadi lebih kuat skillnya.
Tidak ada kasus tidak di hadiahi setelah berusaha.
Ini adalah dunia yang mengesankan.

Dan, sampai sekarang Gue telah diajari oleh Anna dan Clevea dan berbagai skill telah didapatkan.
Lebih banyak Gue melGuekannya, lebih banyak yang kembali padGue.
Gue jadi merasa keasikan dan mendapatkan skill dengan rGuesnya.
Sue yang meniru Gue, mendapatkan skill hampir sama dengan Gue dan ada beberapa waktu dimana Gue
berlebihan sampai Ann dan Clevea menjauh dari Gue. Itu seru.

Kalau untuk game, lebih kuat lebih seru.


Walaupun ada orang yang bermainnya dibatasi, Gue orangnya yang suka sampai menjadi kuat.
Ini bukan karakter game tapi diri Gue. Kalau begitu lebih seru.

Tapi, meskipun bagus menjadi kuat seperti itu, di dunia ini ada tidak enaknya juga.
Status tidak bisa dilihat.
Ada konsep status di dunia ini, tapi untuk melihatnya sangat harus menyelesaikan kondisi tertentu dahulu.

Skill yang disebut "Penaksiran".


Dengan menggunakan skill yang disebut "Penaksiran" ini, baru bisa melihat status, tetapi orang yang memiliki
skill ini sedikit.
Untuk mendapatkan skill "Penaksiran" sama seperti penaksir di Bumi, akan membutuhkan edukasi yang dalam
untuk bisa menilai harga obyek taksirannya, kekuatan observasi untuk bisa menentukan material yang digunakan
untuk membentuk obyeknya dan seterusnya. Sebuah skill yang membutuhkan kemampuan tinggi yang tidak bisa
diraih seorang amatir.
Dan, meskipun seseorang mendapatkan skillnya, sangat sulit untuk meningkatkan levelnya, jadi inilah alasan
mengapa hanya ada sedikit orang yang memiliki skill ini.

110
Sebenarnya, bisa saja dengan biasa jika hanya mendapatkan skillnya.
Skillnya bisa didapatkan dengan mengkonsumsi sesuatu yang disebut skill poin.
Jadi, bisa saja untuk mendapatkan skill "Penaksiran"nya selagi skill poinnya terbayarkan.
Bisa, tapi tidak berlanjut setelah didapatkan.

Untuk meningkatkan level skill "Penaksiran", orangnya hanya harus mengaktifkan "Penaksiran"nya.
Kecakapan skillnya meningkat setiap kali "Penaksiran" diaktifkan, dan saat mencapai nilai tertentu, level skillnya
akan naik.
Tetapi, menjengkelkan untuk mengaktifkan "Penaksiran"nya.

"Penaksiran"nya tidak mengkonsumsi MP dan Kebugaran tubuh meskipun diaktifkan.


Maka, pasti bebas untuk mengaktifkannya. Tapi tidak seperti itu.
Ada jurang di dalamnya. Saat "Penaksiran" diaktifkan, orangnya akan diserang oleh sakit kepala dan rasa
keracunan.
Sepertinya ada perbedaan antar individu dalam tingkat efek sampingnya, tapi yang paling parah adalah
seseorang akan pingsan dengan hanya mengaktifkan "Penaksiran".
Bahkan untuk orang-orang berbakat, menaksir lebih dari 2 benda sekaligus akan mengakibatkan orangnya
diserang oleh sakit kepala keras dan mulai mual.

Karena serangan yang diakibatkan hanya dengan sekali diaktifkan, berat sekali harganya untuk mengaktifkannya
lagi dan lagi untuk mengakumulasi kecakapan skill.
Terlebih lagi, skill "Penaksiran" ini tidak berguna kecuali levelnya tinggi.
Oleh karena itu, hanya sedikit orang yang dengan sengaja mengambil skill "Penaksiran".
Hanya keturunan dari bangsawan yang hidup sebagai penaksir generasi demi generasi.

Jika kau bertanya bagaimana cara memastikan statusnya, maka itu adalah dengan batu penaksiran.
Batu penaksiran adalah sebuah alat sihir terbuat dari metode pembuatan yang spesial. Sambil memegangnya,
skill "Penaksiran" akan bisa digunakan untuk sementara.
level skill "Penaksiran"nya berbeda-beda tergantung pada kualitas dari batu penaksirannya. Hanya ada beberapa
batu level 10 yang dimiliki keluarga raja di dunia ini.
Tentu saja, dibutuhkan izin spesial untuk menggunakannya. Hanya bangsawan besar saja yang dekat dengan
keluarga raja yang bisa menggunakannya.

Karena Aku adalah pria dari keluarga raja, tidak ada masalah menggunakannya.
Tetapi, hanya karena seseorang dari keluarga raja, batunya tidak bisa digunakan sewenang-wenang.
Meskipun Gue telah merengek-rengek pada Anna bahwa Gue ingin menggunakan batu penaksirannya, tapi
seperti bahwa seseorang harus mencapai umur tertentu untuk bisa diizinkan.
Gue dibilang bahwa sepertinya penaksiran status untuk pertama kalinya adalah sebuah event spesial.
Meskipun untuk para bangsawan, mereka akan mengadakan upacara dan menaksir dengan suasana yang
khidmat.
Gue juga harus melakukan upacaranya.

Selain menaksir, upacara ini juga sekaligus memperkenalkan sang anak.


Hasil "Penaksiran"nya akan terbuka untuk publik dan pada saat itu, Aku akan di nilai oleh para orang dewasa.
Walaupun tidak apa-apa bahwa Gue memiliki skill-skill di luar standar umur Gue, tapi mengerikan bahwa ada
kemungkinan Gue akan di terlantarkan jika status Gue terlalu rendah.

Bagaimanapun juga, ini akan menjadi debut untuk Gue dan Sue.
Sue dan Gue mengganti ke pakaian anak-anak untuk upacaranya, dan susunan upacaranya dibilang berkali-kali.
Raja saat ini yang juga ayah kami, menghadiri acaranya juga.
Ditambah lagi, beberapa orang terkemuka sepertinya menghadiri upacara ini, jadi Gue tidak dibolehkan
melakukan kesalahan.
Gue adalah anggota dari keluarga kerajaan meskipun Gue adalah seoarng anak kecil.
Karena Gue hadir sebagai peran utama dalam upacara ini, penting untuk Gue memikul wibawa keluarga
kerajaan.
Ini sedikit berat untuk mantan seorang burjuis tak penting seperti Gue.
Tetapi, saat Gue melihat penampilan berwibawa adik perempuan disamping Gue, determinasi yang menyerupai
frustasi "Aku harus melakukannya" muncul.

111
"Apa anda siap?"

Gue ngangguk tanpa kata pada konfirmasi terakhir dari Anna.

"Kalau begitu, silahkan"

Punggungku di dorong oleh Anna, dan Sue berbaris dengan Gue dan kami melewati pintu ke tempat upacara.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan Pengarang: Karena ini tak terduga jadi panjang, saya akan potong disini. Berlanjut pada S6.

41. Aku mencapai naik level yang kuinginkan!

Saat Aku memburu yang tersesat berkali-kali, Aku mendengar suaranya.

EXP telah mencapai tingkat tertentu. Individu, Taratek Kecil LV2 telah menjadi LV3
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus naik level: Kecakapan skill telah didapatkan
Kecakapan skill tercapai. Skill Kuat LV1 telah menjadi Kuat LV2
Kecakapan skill tercapai. Skill Kokoh LV1 telah menjadi Kokoh LV2
Kecakapan skill tercapai. Skill Makan berlebih LV1 telah menjadi Makan berlebih LV2
Skill point didapatkan

Momen naik level yang sudah ditunggu-tunggu datang.


Kulitnya copot dengan sempurna dari tubuhku.
Aku telah mengerti bahwa lubang di punggungku telah tertutup dengan cara yang Aku sama sekali tidak bisa
ekspresikan.

Kecakapan skill tercapai. Mendapatkan skill Pemulihan HP Otomatis LV1

Eh?
Beneran?
Oou.
Ini tak terduga.
Maksudku, akankah pemulihan sempurna selain naik level sekarang akan otomatis?
Aku sangat bahagia, tapi Aku menginginkannya sedikit lebih awal.
Jika Aku memilikinya, Aku tidak akan kesulitan.

Tidak, itu terlalu mewah.


Aku harusnya bahagia bahwa Aku telah naik level dan kekhawatiran tentang masa depannya telah hilang
sekarang.

Sebenarnya, tadi itu lumayan berbahaya.


Akhirnya, HPku telah mulai berkurang.
Saat HPku berkurang dari 6 ke 5, Aku merasa tidak hidup.
Setelah itu, HPnya berkurang perlahan-lahan dan berkurang ke 3 persis sebelum naik levelnya.
Itu sangatlah berbahaya.
Aku tekan hatiku yang tergoyahkan, dan sebanding untuk menekunkan diriku untuk memburu yang tersesat.

Perburuan yang tersesat berjalan lancar.


Tidak seperti dugaan pertama, serangan jarak jauh Kumorning Starnya kena setiap saat.

112
Itu mengejutkan.
Apakah ini sebuah tekhnik yang badan laba-laba bisa lakukan?
Terlebih lagi, Aku tidak tahu berkat itu atau tidak, tapi Aku berhasil mendapatkan skill-skill Lempar dan
Akurasi pada level 1.
Aku rasa keduanya adalah skill yang untuk efek meningkatkan.

Ditambah lagi, 3 skill meningkat dalam naik level ini.


Hanya yang memiliki efek yang tidak diketahui, tapi sekarang mereka telah naik level, itu artinya bahwa
kecakapan skill mereka terakumulasi di suatu tempat. Ada kemungkinan bahwa Aku menikmati keuntungannya
tanpa sadar.
Tidak ada keburukan pada mereka, jadi harusnya bagus.
Tetapi, Aku sedikit tidak nyaman tentang "Makan berlebih".

Aku telah membuat sarangnya dan memburu si yang tersesat. Dengan segitu banyak kesempatan untuk
menggunakan "Benang Laba-laba" dan "Kendali Benang"nya, kedua skillnya jugan naik level.
"Benang Laba-laba" level 8 dan "Kendali Benang" level 5.
"Kendali Benang"nya lebih berguna dari yang kukira.
Skillnya menjadi level 5, dan kecepatan dan presisi yang Aku bisa kendalikan lumayan meningkat.
Aku benar untuk mengambil skill ini.

"Peredaan Sakit"nya juga naik ke level 5.


Berkat itu, rasanya lumayan nyaman di pertengahan ini.
Poin kuat dari skill ini tentu saja adalah tidak merasakan sakit dan meskipun Aku tidak merasa sakit, Aku bisa
tahu bahwa kondisinya berbahaya.
Sakit adalah sinyal yang memberi tahukan bahaya, jadi ada artinya untuk itu.
Saat sakitnya menghilang, rasa berbahayanya akan menghilang. Tetapi, kasusnya skill ini, sakitnya tidak bisa
dirasakan, tapi Aku bisa mengetahui dengan akurat kedalaman dari lukanya dan seberapa berbahaya lukanya
itu.
Sulit untuk dijelaskan karena hanya intuisi, sebuah rasa iritasi dari lukanya atau, gimana ya bilangnya.
Bagaimanapun juga, Aku mengerti dengan jelas bahwa ini adalah rasa lain dari sakit.
Berkat itu, tidak ada kerugian dengan tidak merasakan sakit.
Yaa, sakitnya masih belum hilang sempurna karena levelnya masih 5.

Sekarang Aku telah naik level, mari lihat seberapa banyak statusku telah berubah.

Hohou.
HP, MP, SP, Kemampuan menyerang dan Kemampuan bertahan masing-masing bertambah 2 sementara Sihir
dan Kemampuan Resistensi masing-masing bertambah 1.
Dan kemudian, Kecepatan, apa kau ini?
Harusnya sebelumnya 348, jadi ia bertambah 21?
Tidakkah itu aneh?
Tidakkah ada terlalu besar perbedaan dengan status lain yang naik dengan sederhananya?
Mengapa peningkatan kemampuan menyerang dan kemampuan bertahan sama?
Sihir dan resistensinya sangat tertinggal dalam 1 level.
Mustahil.

Yaa, mari abaikan ketidaksetaraan status yang buruk ini.


Sekarang.

113
Aku telah berhasil sembuh sepenuhnya dengan naik level, jadi bisa saja bagiku untuk menantang dengan
sepenuh kekuatan dengan tujuan kabur.
Lagi pula, pembangunannya menjadi lambat karena adanya luka, dan Aku juga harus berhati-hati.
Mulai sekarang, Aku akan terus memburu yang tersesat dan melebarkan sarangnya sambil mendapatkan
stamina.

Sekarang, sarangnya melebar ke sekitar sepertiga dari tujuannya.


Masih jauh keatas.
Lebah-lebahnya masih belum menyerangku, tapi Aku tidak tidak tahu seberapa lama itu akan bertahan.
Saat berpikir begitu, penting untuk membuat sarangnya sambil menjaga kekuatannya untuk menahan serangan
lebah-lebahnya.
Meskipun penting, ini agak sulit.
Lagi pula, ini berbeda dari membuatnya diatas tanah, melebarkan sarangnya keatas menjadi lebih sulit lebih
keatas.
Penting untuk melebarkan benang tebal dari batunya yang sekaligus fondasinya untuk menjadi pilar dan Aku juga
harus menekannya dengan benang untuk menstabilkannya.
Karena ini hanyalah sepertiga, kesulitan pembangunannya meningkat lagi dan lagi jika Aku naik keatas.

Tetap saja, Aku harus melakukannya.


Aku tidak tahu kapan si Naga Buminya muncul tiba-tiba lagi.
Sebelum itu terjadi, Aku harus kabur dari sini dengan cara apapun.
Yang paling buruk, Aku mungkin harus meninggalkan sarangku dan maju dengan keunggulan dari kecepatanku.
Itu lumayan buruk, tapi Aku pastinya akan mati seperti itu. Diwaktu seperti ini, Aku tidak ada pilihan kecuali
melakukannya.
Mari lakukan sebisaku dalam membuat sarangnya untuk menghindari situasi itu.
Aku menyentuh notasi statusnya. Bagaimana dengan ini?

42. Laba-laba VS Lebah

Akhirnya, waktunya telah tiba.

Salah satu grup lebah sedang berterbangan tepat didepanku.


Hawanya jelas-jelas berbeda dengan tunggu-dan-lihat yang biasa.
Mereka sudah pasti memandangku sebagai musuh dan berniat untuk bertarung.

Sarangnya telah mencapai sekitar setengah dari tujuanku.


Karena Aku telah mencapai sejauh ini, lebah-lebahnya sekarang terlihat berbeda, sepertinya mereka tidak bisa
membiarkan Aku lagi.

Walaupun, ini hanya satu grup.


Apa Aku sedang di remehkan, atau mereka ini hanyalah tim pengintai untuk memeriksaku?
Bagaimanapun juga, jangan kira kalian bisa mengalahkan orang yang membuat sarang ini hanya dengan 1 grup.

Aku persiapkan Kumorning Starku.


Meskipun sarangnya dibuat berbentuk jaring, masih ada celah untuk melempar Kumorning Starnya dari dalam.
Celahnya sekitar dua setengah meter, jadi lebahnya tdaik bisa masuk karena ukurannya.
114
Meski mereka tidak bisa menembus jaringnya, Aku bisa menyerang sebanyak yang Aku inginkan dari dalamnya.
Yaa, mereka bisa terbang kabur dari tempat ini kapanpun mereka mau, jadi Aku rasa ini seri.

Si dua level lima maju.


Fun.
Meskipun kalian berdua maju bersamaan, sarangku tidak akan goyah.
Level skill "Benang Laba-laba" sekarang 8.
Aku bangga akan hebatnya ketahanan benangku meskipun saat levelnya rendah, tapi sekarang dengan setiap
level ketahanannya terus meningkat.
Seperti yang Aku kira, kedua lebahnya menyeruduk ke permukaan sarangku dan badan mereka tertangkap oleh
benang-benangnya.
Meski mereka memiliki badan besar dan melaksanakan serangan mereka dengan kecepatan hebat, sarangku
tidak rusak sama-sekali.
Dengan tepatnya, bahkan tidak bergetar.

Benang longgar sarangku memiliki ketahanan yang luar biasa, dan benangnya cukup elastis untuk menyerap
guncangannya seperti karet.
Benangnya melebar dan berkontrasi untuk melepaskan guncangannya sebesar kekuatannya saat terbebankan.
Serudukan si lebah bahkan tidak mencapai sebesar itu.
Dengan kata lain, mereka hanya sebisa itu.
Sarangku tidak perlu melepaskan guncangannya, sarangnya hanya menahan serangan mereka dengan
ketahanannya.

Bukannya serudukan si lebah yang lemah.


Walaupun ini hal yang Aku mengerti dengan mengobservasi, mereka lumayan kuat.
Bahkan si ular termasuk diantara monster-monster yang dibawak lebah itu kembali.

Menyerang dari udara tanpa bisa diserang balik, menyerang dengan sengatan mereka, dan serangan dari fisik
besar mereka.
Biasanya, semua ini adalah ancaman yang lumayan.
Mereka bisa meluncurkan serangan dengan bebas karena biasanya serangan lawan tidak akan mencapai
mereka di udara.
Yaa, itulah mengapa mereka lemah terhadap serangan anti-udara.
Aku rasa berkat lebah-lebahnya tidak berhati-hati Kumorning Starku tidak pernah gagal.
Itulah mengapa, lebah adalah seekor lawan yang kuat jika kau melawannya seperti biasa.
Ya, jika kau melawannya seperti biasa.
Tapi kebanggaanku, rumahku, tidaklah biasa.
Kemampuan pertahanan yang abnormal, kekuatan mengikat yang abnormal, dan potensi dikepung yang
abnormal.
Aku yakin si lebah-lebah tak pernah melihat strategi seperti ini sebelumnya.
Karena kebanggan makhluk ini yang disebut sebagai laba-laba yaitu ia memiliki intelektual manusia.

Aku abaikan si dua lebah yang tertangkap dalam sarangku.


Aku lempar Kumorning Starku ke arah ketiga sisanya yang masih tidak bisa memahami situasi saat ini.
Si lebah pemimpin langsung terkena Kumorning Starnya tanpa ada kesempatan untuk menghindar.
Jika Aku harus memilih, target pertama haruslah pemimpinnya.
Lemparannya langsung kena. Karena tekanan sentrifugal dan kekuatan jatuhnya, badan si pemimpin lebah
mengenai dasar sarangnya.
Dengan ini, eliminasi pemimpinnya selesai.

Kedua sisanya tercengang, tidak tahu apa yang harus dilakukan tanpa pemimpin mereka.
Mereka sasaran yang bagus.
Aku habisi yang berlevel tinggi dahulu dengan Kumorning Starku.
Lalu, akhirnya lebah terakhir kembali sadar, tapi responnya payah.
Walaupun Aku tidak tahu apakah ia ingin memperbaiki kondisi tak berdaya ini atau tidak, ia menyerang
menyeruduk kearahku.
Apa dia tidak mengerti apa yang terjadi pada mereka berdua sebelumnya?
Yaa, serangan putus-asa seperti itu tidak akan mencapaiku. Si lebah terakhir menabrak ke arah sarangku
dengan tragisnya dan ia berhenti bergerak.
115
Mengecewakan.
Lebah-lebah yang mematikan yang Aku temui saat Aku jatuh tidak lagi bisa mengalahkanku setelah Aku
membuat sarangku.
Saat berpikir bahwa sarangku tidak tergoyahkan sama sekali oleh serangan serudukan mereka, sepertinya
seberapapun yang datang, tidak ada satupun yang bisa mencapaiku.
Sudah terbukti bahwa kemampuan pertahananku itu tinggi.

Dalam sebuah game, jika pertahanan mereka terlalu tinggi, mereka tidak akan mendapat sakit sedikitpun dari
yang lemah.
Sarangku dan parah lebah termasuk dalam logika itu.
Dalam imajinasiku, Aku kira bahwa jika sarangnya menerima serangan, maka sarangnya harusnya menerima
kerusakan yang cukup untukku setidaknya memperbaikinya.

Masih ada sekitar 100 lebah tak berguna beterbangan di udara.


Pada awalnya, Aku merasa takut akan banyaknya jumlah itu, tapi sekarang, ceritanya berubah karena Aku
mengerti bahwa sarangnya tidak bisa ditembus bagaimanapun caranya.
Meskipun ada ratusan atau ribuan dari kalian, sengatan kalian tidak akan mencapaiku jika kalian tidak bisa
menembus sarangnya.

Sepertinya kemungkinan kabur itu sangat tinggi.


Aku berikan serangan akhir pada lebah-lebah yang Aku tangkap dengan senangnya dan Aku mulai bertindak.

43. Laba-laba vs Naga Bumi....Eh?

Setelah mengalahkan grup pertama tanpa kesulitan, Aku diserang oleh lebahnya terus-menerus.
Aku berhasil menghabisi grup kerdua tanpa masalah, tapi setelah itu ada masalah.
Banyak grup datang untuk menyerangku bersamaan.
Nai wa.
Tidak, ini adalah hal yang benar untuk dilakukan dari sudut pandang si lebah.
Untuk sisi yang diserang, Aku lebih suka jika mereka tidak datang dengan jumlah yang besar.
Meskipun Aku aman didalam sarang, tapi ada rasa tertekan.
Dikepung terus-terusan oleh lebah yang beterbangan dan bisingan kepakan sayapnya. Kondisi apa ini?

Aku mengeluh sambil melihat ke sekitar.


Sejauh Aku bisa melihat, lebah, lebah, lebah.
Beneran, apa kalian ini?
Saat sebanyak ini berkumpul, suara bisingnya menggemparkan.
Suaranya sangat berisik.
Aku tidak bisa tidur karena terlalu berisik.

Ditambah lagi, jika Aku membunuh sebanyak ini dengan giatnya, Aku tidak akan bisa memakan semuanya.
Walaupun mungkin berkat skill "Makan berlebih" bahwa Aku bisa makan lebih dari sebelumnya, tapi masih ada
batas untuknya.
Setiap satu dari mereka sudah besar, mendapatkan 5 dalam segrup itu terlalu banyak.
Berkatnya, itu membuat level skill "Makan berlebih" naik ke 3.

Hal yang paling masalah untukku Aku ialah pelebaran sarangnya yang tertunda karena lebah-lebahnya.
Tujuan pertamaku adalah untuk kabur dari sini.
Bukan untuk melayani si lebah.
Akan tetapi, lebah-lebahnya menyerang terus-menerus, mengakibatkan pembangunannya tidak berjalan.
Jika saja mereka tidak menyerangku. Aku sudah mendapatkan makanan yang cukup, jadi mereka harusnya pergi

116
biarkan Aku sendiri.
Yaa, mereka tidak tahu keadaan seperti itu.

Aku tidak ada pilihan kecuali untuk menjalankannya dalam jeda waktu antara serangannya.
Saat mereka berhati-hati seperti ini, sudah menjadi tindakan bunuh diri untuk keluar dari sarangnya.
Sepertinya mustahil untuk menggunakan keunggulan kecepatanku untuk maju.
Meskipun kecepatanku adalah 369, Aku tidak bisa menampilkan banyak kekuatan pada dinding vertical dan Aku
bisa melihat masa depan dimana Aku tertusuk oleh si lebah-lebah sambil memanjat.

Ah, sialan.
Aku tidak ingin pelan-pelan nih.
Aku tidak tahu kapan Naga Bumi itu akan muncul tiba-tiba.
Si Naga Bumi, tiba-tiba?

Tiba-tiba, merinding dahsyat menjulur.

Apa ini?
Ini bahaya, bahaya, bahaya, bahaya, bahaya, bahaya, bahaya, bahaya, bahaya, bahaya, bahaya, bahaya!!!
Aku tidak ingin melihatnya.
Walaupun Aku tidak ingin melihatnya, Aku harus melihatnya.

Orang yang Aku takuti, datang.


Terlebih lagi, ia melihat pada sarangku.

A-apa yang harus kulakukan?


Tidak, Aku tidak bisa melakukan apapun.
Mustahil untuk melakukan sesuatu.
Tidak mungkin Aku bisa melakuka sesuatu terhadap 'itu'.
Hal yang bisa kulakukan hanyalah berdoa agar ia mengabaikanku.

Doa seperti itu terabaikan.

Si Naga Bumi membuka mulutnya.


Bicara tentang senjata terkuat dari naga, itu pasti serangan nafas.

Suara raungan bergemuruh.


Sebuah ledakan berputar-putar.
Pusaran kehancuran mengamuk.

Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.


Walaupun Aku tidak tahu, hanya ini yang menjadi jelas.
Sarangku menghilang bersama dengan batu raksasa yang dibuat sebagai fondasinya.
Bukan hanya batu raksasanya, dinding yang dibelakangnya berlubang besar.
Retakan besar menjulur pada dinding sekitar dari pusat ledakannya.
Terlebih lagi, batunya terpisah dari dindingnya perlahan-lahan.
Dengan tepatnya, runtuh.
Kalau untuk sarangku, lebih dari setengah menghilang saat ledakannya.
Sisa bagian atasnya juga hancur setelah tertelan oleh dinding yang runtuh.

Aku tadi berada di bagian atas.


Mungkin saja, Aku menghindari kena langsung dari serangannya yang sepertinya adalah sebuah nafas.
Aku jatuh bersama dengan jaring-jaring sekitar.
Aku menghantam lantainya tanpa bisa melakukan apapun.
Aduh.
HP berkurang habis-habisan.
Tapi, Aku masih hidup.
Walaupun Aku hidup, Aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

117
Semuanya tergantung pada si Naga Bumi.

Aku tertutup dalam jaring-jaringnya.


Meskipun ini benangku sendiri, Aku akan tetap tertempel padanya jika Aku menyentuh bagian lengketnya.
Tapi, hal seperti itu bukanlah masalah sekarang.
Ini mungkin saja keberuntungan.
Badanku tertutupi dalam helaian benang, jadi Aku tidak bisa terlihat dari luar.
Batu yang jatuh juga tidak akan langsung mengenaiku.
Ia mungkin tidak akan melihatku jika Aku terus bersembunyi disini.

Berharap seperti itu, Aku tahan nafasku.


Entah bagaimana Aku berhasil menahan badanku yang bergemetar dengan takutnya.

Kecakapan skill tercapai. Mendapatkan skill Resistensi Takut LV1

Gemetarannya agak reda.


Tetap saja, ini seram.
Badanku gemetaran tak berdaya.
Ini seram, seram, seram, seram, seram, seram, seram, seram, seram, seram!

Kecakapan skill tercapai. Skill Mata-mata LV2 telah menjadi Mata-mata LV3

Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Takut LV1 telah menjadi Resistensi Takut LV2

Kecakapan skill tercapai. Skill Mata-mata LV3 telah menjadi Mata-mata LV4

Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Takut LV2 telah menjadi Resistensi Takut LV3

Kecakapan skill tercapai. Skill Pemulihan HP Otomatis LV1 telah menjadi Pemulihan HP Otomatis
LV2

Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Takut LV3 telah menjadi Resistensi Takut LV4

Kecakapan skill tercapai. Skill Mata-mata LV4 telah menjadiMata-mata LV5

Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Takut LV4 telah menjadi Resistensi Takut LV5

Si suara langit menarik kembali kesadaranku.


Atau, mungkin itu berkat "Resistensi Takut"nya yang naik langsung banyak level sambil Aku bergemetaran.
Aku tidak tahu seberapa lama Aku telah bersembunyi disini.
Dilihat dari naik level skillnya, Aku mengerti bahwa Aku telah menahan nafasku untuk waktu yang cukup lama.
Walaupun Aku kira bahwa Aku bisa cek staminanya untuk tahu waktunya, untuk beberapa alasan staminanya
tidak berkurang.

Aku lepas benang yang menempel pada badanku dengan "Kendali Benang".
Aku telah mengerti bahwa sifat "Benang Laba-laba"nya bisa diubah beberapa tingkat jika Aku menyetarakannya
dengan "Kendali Benang".
Aku kurangi pelekatannya dan melepasnya dari badanku.
Aku merangkak keluar dari helaian benangnya pelan-pelan.
Si Naga Bumi tidak ada disitu lagi.

Aku selamat.

44. Jalan keluar dari keputus-asaan

118
Aku selamat.
Aku nikmati kebahagiaannya.
Aku selamat. Betapa indahnya hal itu.

Keputus-asaan dalam hatiku perlahan-lahan terkikis saat Aku berpikir itu.


Apa yang harus kulakukan mulai sekarang?

Sarangnya telah dihancurkan.


Hancur habis-habisan.
Aku pandang tempat serangannya yang sepertinya adalah sebuah nafas.

Sebuah kawah raksasa telah terbentuk pada dindingnya itu.

Haha.
Ini lucu.
Mengapa ada kawah pada dindingnya?
Bukankah sebuah kawah terbentuk saat ada meteor jatuh ke tanah?
Mengapa hal seperti itu terbentuk pada dinding vertikal?
Terlebih lagi, ini bahkan menembus batu raksasanya.
Ini lucu, kan?

Walaupun Aku tercengang dan tak berdaya, si lebah-lebahnya tidak menyerangku.


Mereka mungkin saja ketakutan karena Naga Buminya juga.
Yaa, lagipula ia adalah makhluk yang terlalu kuat.
Tidak terelakan untuk takut padanya.
Bahkan Aku ketakutan.

Serius, apa yang harus kulakukan mulai sekarang?


Barangkali bisa untuk menembus para lebahnya dan kembali ke gang sebelumnya.
Itu hanya mungkin jika Aku mengabaikan si Naga Buminya.
Kali ini, Aku bisa selamat dengan beruntung.
Tetapi, jika hal yang sama terjadi lagi, Aku tidak berpikir Aku bisa selamat.
Aku rasa bahwa pergerakan si Naga Bumi menunjukkan bahwa ia dengan jelasnya menganggap sarangnya
sebagai sesuatu yang mengganggu.
Kalau tidak, tidak mungkin ia akan menembakkan serangan seperti itu.
Dengan kata lain, tindakan membuat sarang akan lebih dipandang oleh si Naga Bumi di yang akan datang.

Maka, Aku tidak bisa membuat sarangnya.


Atau mungkin harus Aku katakan bahwa Aku tidak bisa melakukan hal tersebut karena Aku ketakutan.
Hatiku sudah terhancurkan.
Aku tidak ingin melakukan sesuatu yang bisa membuat marah si Naga Bumi.

Meskipun itu adalah kesalah pahaman bahwa si Naga Bumi menghancurkan sarangku tanpa arti yang penting.
Karena ia adalah makhluk seperti itu, ada kemungkinan bahwa ia menyerang dengan anggapan seperti itu.
Tetapi, untuk si lemah diriku, bagaimanapun hasilnya tidak akan berubah.
Aku akan mati jika Aku bertemu si Naga Bumi.
Hanya itu.

Aku berhasil menghindarinya dua kali.


Aku dianugerahi dengan keberuntungan dua kali.
Tapi, Aku tidak merasa ini hanya beruntung.
Apakah ia tidak melihatku yang sembunyi setiap waktu?

Aku rasa begitu.


Aku ingin berpikir begitu.
Kalau tidak, Aku tidak memiliki apapun untuk diandalkan.
119
Caraku satu-satunya untuk selamat.
Aku akan sembunyi dengan tulusnya dan bagaimanpun kabur dari biosfer Naga Bumi ini.
Ini satu-satunya jalan.

Skill yang Aku bisa andalkan adalah "Mata-mata"


Walaupun Aku kira bahwa ini tidak terlihat berguna saat Aku mendapatkannya, sekarang ini adalah sumber
penyelamatku.
Level skillnya adalah 5.
Terus terang saja, ini agak tidak bisa diandalkan.
Tapi, Aku harus melakukannya.

Aku kokohkan keyakinanku.


Pertama, Aku harus pastikan kemana si Naga Bumi perginya.
Aku perhatikan tanahnya.
Jejak kaki si Naga Bumi tertinggal dengan agungnya.
Aku lihat destinasi dimana perginya jejak kaki si Naga Bumi.
Ada sebuah gang besar.
Si Naga Bumi ada didalamnya.
Aku tegang hanya dengan mengetahuinya.

Aku berjalan kearah gang berlawanan dari yang dimasuki si Naga Bumi.
Sudah jelas.
Siapa yang mau pergi kearah yang sama dengan si Naga Bumi.
Aku tidak tahu kemana jalan ini akan mengarah.
Terus terang saja, Aku merasa bahwa Aku harus mengabaikan perasaanku dan panjat jurangnya.
Tapi lagipula, itu mustahil.
Bukan alasan, hanyalah hatiku yang menolaknya.
Aku berjalan hati-hati dan pelan-pelan sambil menyembunyikan diriku.
Aku jadi ingin senjata mata-mata terbaik yaitu kardus. (TLN: Untuk yg g tau maksudnya, coba periksa Kardus
Metal Gear Solid)
Fuu.
Apa Aku sudah sedikit tenang?

Itu mengingatkanku bahwa HPku lumayan berkurang saat Aku jatuh, tapi sekarang, HPnya sudah penuh kembali.
Berkat "Pemulihan HP Otomatis"
Aku harusnya menggunakan skill poinku untuk ini daripada "Deteksi".
Yaa, bagus sih Aku bisa mendapatkannya sendiri.
Aku tidak ada waktu untuk memastikannya barusan, tapi seberapa cepat pemulihannya?
Karena masih di level rendah, harusnya tidak bisa memulihkan dengan cepat, tapi harusnya aman untuk
mengabaikan luka ringan.

Ah, dan yang Aku penasaran adalah Stamina total merah yaitu SPnya tidak berkurang.
Mengapa tidak berkurang?
Karena ini tidak pernah terjadi sebelumnya, pasti ada suatu kondisi yang menghentikan pengurangannya, tapi
Aku tidak tahu apa itu.
Jangan bilang bahwa sebenarnya staminanya berkurang tapi tidak muncul dalam statusnya karena bug? (TLN:
Untuk yang tidak tahu, bug itu seperti rusak/error/kesalahan pada suatu sistem)
Aku tidak ingin kehabisan stamina dengan tiba-tiba.
Tidak, Aku percaya pada Penaksiran-san?
Aku percaya bahwa kau adalah seorang anak yang mapan?
Aku percaya, tapi saat kupikir tentang angka terkhianatinya....
Aku sungguh percaya?

"Penaksiran"nya mungkin naik level sebentar lagi.


Sudah lumayan lama sejak naik level sebelumnya dan Aku tetap terus menggunakan "Penaksiran" di setiap
waktu.
Saat memikirkan tentang kemajuan besar setelah mencapai level 6, Aku bisa menaruh harapan pada naik level
berikutnya.
120
Aku akan berterimakasih jika Aku bisa melihat skill-skillnya.
Ini lumayan tidak nyaman untuk tidak bisa mengetahui efek dari skill-skillnya.
Ditambah lagi, diantara efek skill yang tak diketahui, mungkin ada satu yang bisa membalikkan keadaan ini.
Aku rasa Aku berharap terlalu besar, tapi mungkin itu bisa sedikit memperbaiki keadaan ini.

Aku ingin bahkan sekecil keunggulan untukku agar bisa lari dari keadaan putus asa ini.
Apakah ada skill yang bisa mengetahui lokasi musuh?
Jika ada, maka Aku bisa jalan sambil memastikan posisi si Naga Bumi.
Walaupun "Deteksi" bisa digunakan, itu tak akan membantu.

Aku ingin sebuah map juga.


Aku bahkan tidak tahu apakah jalan ini menuju tempat aman atau tidak.
Mungkin, ada kemungkinan bahwa Aku mengarah persis kedalam area berbahaya.
Jika itu terjadi, akankah Aku mati?

Bagaimanapun juga, Aku tidak ada pilihan kecuali percaya pada keberuntunganku yang buruk.
Kumohon, jadikanlah jalan ini menuju tempat lebih aman dari sekarang.

45. Labirin Besar Elro Lapisan Bawah

Jalan yang Aku tuju lumayan lebar.


Yaa, bahkan si lebah yang panjangnya sekitar 2.5 meter bisa terbang dengan bebasnya dan juga si belalang
raksasa yang memiliki panjang sekitar 5 meter bisa bergerak dengan bebasnya di gang ini.

Si belalang raksasa itu mencegat si kawanan lebah dengan sabit di tangannya.


Tidak seperti belalang biasa, ia memiliki enam tangan.
Ia seperti Asura.
Walaupun lebah-lebahnya mencoba menyerangnya dari udara, lebahnya tidak bisa memasuki jarak serang dari
sabitnya dengan mudah. Keadaan pertarungannya sedang dalam stalemate. (TLN: Stalemate itu istilah
internasional dari kata 'skak' dalam catur)

Aku perhatikan situasinya sambil bersembunyi di balik bayangan batu.


Tiada dari mereka yang telah menyadari keberadaanku.
"Mata-mata" telah mendemonstrasikan efeknya lebih dari yang kukira.
Aku lebih perdalam menaksirnya sambil mengintip diam-diam.

Ah, salah satu lebahnya dibelah oleh sabitnya.


Uwah, terpotong menjadi dua dengan sekali serang, itu ketajaman yang luar biasa.
Jika setajam itu, ia mungkin bisa saja memotong benangku juga.
Yaa, ia sepertinya belum menyadariku, jadi Aku lebih baik pergi dari sini diam-diam.

Daripada itu, ada sebuah kata yang tidak bisa diabaikan dari hasil "Penaksiran" lagi.

121
Hee, gitu toh?
Jadi, ini adalah lapisan bawah.
Maksudku bahkan ada lapisan terdalam.
Ada banyak monster kuat.
...Aku mungkin tidak ingin tahu ini.

Ngomong-ngomong, walaupun Aku telah mencoba menaksir lapisan tengah dan lapisan terdalam, hasil yang
kuperoleh adalah dan

karena katanya tidak terhubung dengan "Elro".


Ini omong kosong.

Tetapi, ternyata ada lapisan lain dibawah saat Aku mengira bahwa disinilah lapisan terdalam.
Sebagaimanapun Aku membayangkannya, lapisan terdalamnya pasti dikerumuni oleh monster-monster yang
sangat kuat.
Bagaimanapun juga, itu adalah lapisan terdalam dari labirin terbesar dunia.
Bicara tentang dungeon, semakin dalam kau pergi, semakin kuat monsternya. Jika lapisan bawah ini adalah
tempat yang penuh dengan monster-monster kuat, maka pembayanganku sepertinya tidak salah.
Monster sekelas si Naga Bumi mungkin di mana-mana.
Mengerikan hanya dengan membayangkannya.

Tetapi, itu.
Area tempat Aku datang mungkin adalah lapisan atas.
Itu harusnya terhubung dengan permukaan karena itu adalah area dimana manusia bisa masuki.
Maka, jalan keluarnya mungkin tak terkira juga dekat.
Ah, walaupun Aku menghindari manusia dan telah bertindak, akankah lebih baik jika Aku mengejar jejak kakinya?
Tapi, meskipun Aku mengejarnya dan pergi keluar, Aku berpenampilan seperti ini.
Lagipula, meskipun Aku keluar dari labirin ini, selagi Aku adalah seekor laba-laba, Aku tidak ada pilihan tapi untuk
menjalani hidupku berburu sebagai seekor monster.

Tidak, ini bukanlah waktunya untuk itu.


Bagaimanapun juga, Aku harus kabur dari lapisan bawah ini.
Meskipun Aku kabur dari lapisan bawah, masih ada lapisan tengah.
Dari awal, Aku bahkan tidak tahu apakah jalan ini menuju lapisan tengah atau tidak.
Aku ingin menghindari pergi ke lapisan terdalam.

Ah, lebah yang lain terbunuh lagi.


Aku bilang, ini kekalahan si lebah.
Belalang itu kuat.
Tidakkah ia jelas-jelas lebih kuat dari si ular?
Ini aneh. Si ular harusnya adalah seekor karakter boss dalam pandanganku.
Walaupun tidak bisa dibandingkan dengan si Naga Bumi, tidakkah si belalang juga lumayan kuat?
Kedudukan si ular dalam diriku jatuh pesat.
Tidakkah karena si ular tidaklah terlalu kuat didalam lapisan bawah ini?

Yaa, ini terlalu awal untuk menilainya.


Mungkin saja si belalang terlalu kuat.

Aku juga mengira itu sebelumnya.


Setelah membelah lebah ketiga, sesuatu tak terduga terjadi kepada si belalang.
Badannya digigit oleh taring seekor laba-laba raksasa yang tiba-tiba muncul.

Ha?
Tidaktidak.
Beneran?

122
Wow.
Bentuk evolusi-superku.
Beneran?

Oou.
Aku akan menjadi seperti itu jika Aku terus berevolusi.
Walaupun itu masih kecil dibandingan dengan si laba-laba super-raksasa yaitu ibuku, itu tetap saja memiliki
panjang sekitar 10 meter.
Belalangnya terlihat kecil.
Maksudku, ia membunuh si belalang hanya dengan taringnya tanpa menggunakan benang?
Bagaimana ia bisa sekuat itu dalam kemampuan fisik?
Kenaikan tertinggiku dalam status hanyalah 21.
Berapa kali Aku harus berevolusi untuk menjadi seperti itu?

Untuk sekarang, Aku harus melarikan diri diam-diam sebelum ia menyadariku.


Tidak mungkin Aku bisa menang melawan hal seperti itu.

Un, tapi sekarang, Aku telah paham.


Lapisan bawah ini berbahaya.
Apanya berbahaya?
Seperti yang baru dilihat!
Ada banyak musuh disini di level yang Aku tidak yakin apakah Aku bisa menang atau tidak meskipun jika Aku
membuat sebuah sarang.
Beneran, ini urusan dimana "Mata-mata" adalah sumber penyelamatku.
Apakah Aku terburu-buru?
Haruskah Aku memaksakan menembus si lebah-lebah seperti itu saja?
Tapi saat ini, Aku tidak merasakan perasaan bahaya seperti si Naga Bumi.

Ditambah lagi, ada monster yang bisa mengalahkan si lebah juga, jadi itu tidaklah mutlak mustahil.
Walaupun si belalang dan si laba-laba raksasa terlihat kuat, mungkin akan berjalan lancar jika monster lain.
Yaa, jika ada monster yang terlihat cocok, Aku akan jadikan ia makanan. Selain itu, Aku akan lakukan biasanya,
"Mata-mata".
Saat ini, meteran merah stamina total masih belum berkurang.
Jika Aku percayai tampilan itu, Aku tidak perlu terburu-buru, dan Aku harus tenang sambil berhati-hati
memastikan mangsaku dan bertindak.
Aku tidak ingin melakukan sesuatu gegabah yang bisa menarik orang berbahaya seperti tingkat si Naga Bumi.

S6. Status

Saat Gue melewati pintunya, ruangan yang megah memikat mataku.


Sebuah karpet merah menjulur lurus dari pintu dan didepannya, ada sebuah tumpuan dan seorang pria
menunggu dibelakangnya.
Sejumlah orang yang sangat banyak di dekat dinding, melihat keadaan ini dengan tenang.
Semuanya yang menghadiri upacara ini adalah bangsawan senior.

Sue dan Gue berjalan dengan tenang diatas karpetnya.


Gue telah mendapatkan pelajaran agar berjalan dengan penuh wibawa pada untuk hari ini.
Walaupun pandangan dari para bangsawannya menusuk Gue, Gue coba untuk tidak menyadarinya sebisa
mungkin.

Tidak lama, Gue sampai didepan tumpuannya.


123
Sue dan Gue berhenti di situ dan bertekuk lutut.
Pria yang menunggu di belakang tumpuannya adalah raja saat ini yaitu ayah kami, Magus Delua Anareik.

"Dari sini, akan saya pimpin upacara penaksirannya"

Suara dari sang raja yang penuh martabat bergema didalam aula ini.
Walaupun Gue bilang dia adalah ayah kami, Gue hanya pernah menemuinya beberapa kali.
Oleh karena itu, daripada keluarga sedarah, rasa keluarga dari orang besar lebih kuat.
Karena itu, rasa tegangnya amat sangat.
Meski sekarang sang raja terus berbicara, tapi itu tidak masuk kedalam telinga Gue.

"Maka, Shurein Zagan Anareik. Berdiri"


"Iya"

Gue berdiri menjawab panggilan raja.

"Mulai penaksirannya"

Gue berjalan kedepan beberapa langkah dan naik keatas pijakan di depan tumpuannya.
Jika tidak ada pijakan, Gue gak akan bisa mencapai tumpuannya pada tinggi Gue saat ini.
Sebuah batu hitam tertanam di dalam tumpuannya.
Batunya adalah batu penaksiran, tapi itu lebih kecil dari yang Gue kira.
Itu ukuran yang bisa pas kedalam telapak tangan orang dewasa.
Gue taruh tangan Gue di atas batu penaksirannya sambil berpikir-pikir.
Seperti yang Gue diajarkan sebelumnya, Gue coba menaksir di pikiran Gue.
Ini berhasil dengan mudah dan status Gue mulai terpajang.

Hijau
Biru
Kuning
Merah

(TLN: Banyaknya~)

Gue bisa melihat statusnya.


Diwaktu yang sama, hasil penaksiran statusnya dipajang didalam benda seperti layar yang tertempel pada
dinding di depan.
Layarnya terhubung dengan batu penaksirannya, jadi hasil penaksirannya bisa terpajang dalam layar besarnya.
Dunia ini sepertinya tidak memiliki konsep informasi personal.

Keributan terjadi.
Sang raja berbicara untuk mendiamkannya, tapi keributannya tidak terselesaikan.
124
Status Gue pasti sangat di luar standar.
Tetap saja, ini masih seperti yang Gue kira.

Jumlah nilai kemampuan sihir Gue lumayan tinggi.


Anna bisa bersaksi atas itu.
Dibandingkan dengan kemampuan fisik yang pantas dengan umur Gue.
Tidak, itu sepertinya lumayan tinggi dibandingkan dengan yang seumuran, tapi itu tidak di luar standar seperti
sihirnya.
Ini menjadi status yang tak seimbang.

Untuk skillnya, Gue agak tahu bahwa ada suara yang disebut Suara Suci yang akan menginformasikan kau
setiapkali sebuah level naik atau sebuah skill didapatkan.
Tetapi, Gue memiliki dua skill yang tak diketahui.
"Perlindungan Suci dari Langit" dan skill terakhir yang tak diketahui yang terlihat seperti text yang berantakan.
Gue tertarik dengan dua skill itu dan Gue menaksirnya.

Apa ini?
"Perlindungan Suci dari Langit" sangat mengerikan.
Skill yang bisa dibilang sebagai cheat.
Tetapi, disitu dikatakan bahwa akan menjadi lebih mudah untuk mendapatkannya, jadi bukan akan selalu yang
Gue inginkan.
Walaupun itu skill yang hebat, terlalu percaya diri itu tabu.

Yang tidak diketahui adalah skill yang satunya.


Jika namanya tidak masuk akal, hasil penaksirannya juga tidak masuk akal.
Gue sama sekali tidak tahu skill macam apa itu.
Ini juga tidak masuk akal bahwa ini adalah hasil dari batu penaksiran terbaik.
Jika ini tidak bisa menaksirnya, maka mustahil untuk mencek perincian dari skill ini.
Sungguh tak masuk akal.

"Itu, apakah itu sama dengan anak perempuan Adipati?"


"Ah, si jenius itu"
"Tetapi, yang mulia sama dengan anak Adipati, tidak, ia memiliki bakat lebih dari itu"

Baru saja, dalam keributannya, kata anak perempuan Adipati bisa terdengar dari sini dan situ.
Adakah orang selain Gue yang memiliki status yang sama?
Gue tidak mengira ada orang seperti itu selain Sue.

"Diam!"

Pada teriakkan sang raja, aulanya menjadi terdiam.


Sang raja memberikan Gue selembar kertas.
Kertas ini adalah sebuah alat sihir yang terhubung dengan batu penaksirannya dan hasil penaksirannya akan
tertulis pada kertasnya dengan alat sihir pencetak.
Gue menerimanya dengan hormat.
Dan, Gue membungkuk dan mundur kebelakang.
Dengan ini, penaksiran Gue selesai.

Selanjutnya adalah giliran Sue.


Tak perlu dibilang lagi bahwa aulanya menjadi berisik lagi karena Sue memiliki hasil yang hampir sama dengan
Gue.
Tetapi, tidak seperti Gue, Sue tidak memiliki "Perlindungan Suci dari Langit" dan skill misterius text yang
berantakan.

125
TLN : Judulnya survival of the fittest, tapi saya kurang tahu bahasa indonesianya apa

46. Yang kuat akan hidup, atau begitulah yang kukira, tapi...

Berjalan dengan diam-diam.


Aku perhatikan pertarungan dari monster-monster lain sambil melarikan diri dengan buru-buru.
Ya ampun, lapisan bawah sangat mengerikan.
Si belalang yang kukira sangat kuat, ia hanya sekitar level setengah di sini.
Tempat ini adalah rumah monster yang kaya dengan monster-monster seperti si laba-laba raksasa yang
memakan si belalang, singa dengan sayap dan anakonda yang sepertinya adalah bentuk evolusi dari si ular.
Nai wa~.

Aku bergerak sambil bersembunyi agar Aku tidak bisa ditemukan oleh mereka. Pada saat ini, Aku berhasil
melewatinya entah bagaimana tanpa ditemukan.
Yaa, akan berakhir jika Aku ditemukan.

Dan kemudian, meteran merah total staminaku mulai berkurang karena Aku menahan dari tidur untuk terus
berjalan.
Pada akhirnya, Aku masih tidak tahu mengapa ini tidak berkurang, tapi akhirnya, sebuah batas waktu telah
muncul.
Aku perlu makan sebelum jumlah nilai 38 ini habis.

Tetapi, karena tidak ada target yang cocok untuk kubunuh, Aku memutuskan untuk tidur pada hari itu.
Jujur saja.
Aku tidak bisa tidur.
Itu jelas.
Sampai sekarang, Aku akan membuat sebuah rumah sederhana dan tidur didalamnya jadi akan aman saat Aku
tertidur.
Tetapi, saat memikirkan bahwa tidur dengan aman didalam rumah monster seperti ini, rumah sederhana tidak
akan cukup.
Aku harus membuat sebuah rumah dengan kokoh, tapi jika Aku melakukan itu, Aku akan menonjol. Aku tidak
ingin menonjol seperti itu.
Dengan kata lain, si Naga Buminya seram.
Jika Aku membuat sarang dengan kokoh, si Naga Bumi akan mengejarku.
Eh, trauma penganiayaan?
Gimana Aku bisa tahu?
Si Naga Bumi itu seram, sangat seram.
Ogahogah.

Oleh karena itu, Aku tidur tanpa membuat sebuah rumah untuk pertama kalinya dalam hidupku.
Aku merasa sangat tak nyaman.
Aku tidak pernah tahu bahwa tidur diluar rumah itu membuatku merasa sangat putus-asa.
Aku ketiduran, bangun karena suaranya, dan Aku ketiduran lagi.
Seperti itu, Aku tidak bisa tidur nyenyak.
Lain kali, Aku harus membuat sebuah rumah sederhana untuk menentangkan pikiran sementara.
Walaupun Aku masih bisa bertahan, jika kekurangan tidurnya berlanjut seperti ini, Aku rasa bahwa suatu hari
sesuatu akan terjadi.
Yaa, Aku rasa ini agak ok karena jam tidurku rata-rata hanya 4 jam di hidupku sebelumnya.

Yaa, tidurnya seperti itu, tapi masalahnya adalah makanannya.


Aku entah bagaimana harus mendapatkan makanan di dalam rumah monster ini.

126
Meskipun Aku menjadi semangat, sepertinya entah bagaimana Aku bisa mendapatkan makanannya.
Karena ada makanan yang bisa didapatkan dengan mudah.

Aku telah mengira itu sebelumnya.


Kekuatan monster-monster di sini tidak biasa.
Tapi, diantara monster-monster kuat ini, ada juga monster-monster yang terlihat lumayan lemah yang Aku lihat
sebelumnya di lapisan atas.
Si ular adalah salah satu spesies itu.
Aku tidak pernah mengira bahwa hari dimana Aku akan mengatakan bahwa si ular itu lemah akan datang.

Yaa, oleh karena itu, Aku tertarik pada apa monster-monster lemah itu makan.
Lagi pula, yang lemah hanya bisa dimakan.
Hal seperti itu jelas di dunia yang kuat akan hidup.
Sampai sekarang, dungeon ini cenderung seperti itu.
Tetap saja, mereka pasti menyelinap kesana-sini.
Para lebah pasti membuat monster-monster lemah seperti itu sasaran utama mereka.

Dan, sebagai hasil mengobservasi monster-monster lemah seperti itu, Aku telah mengerti bahwa ada poin umum
tertentu pada mereka ini.

Mereka semua memiliki racun.

Ini yang kau sebut habis gelap terbitlah terang.


Karena Aku terlahir dengan "Resistensi Racun", Aku tidak keberatan memakannya. Tapi, biasanya seseorang
tidak akan memakan racun.
Meskipun lemah, monster tanpa "Resistensi Racun" tidak akan mau memakannya karena ada racunnya.
Maka, Aku mungkin akan di abaikan dengan alasan seperti itu meskipun Aku ditemukan.
Walaupun Aku bilang begitu, akan lebih baik untuk tetap sembunyi, jadi Aku harus tetap menyelinap diam-diam.

Aku telah mengerti bahwa monster-monster lemah itu umumnya memakan dua hal.
Pertama adalah monster lemah lainnya.
Ini yang utama.
Yang lemah bertarung dengan yang lemah.
Aku rasa Aku harus membunuh dengan serangan kejutan jika ada kesempatan setelah memastikan bahwa tidak
ada monster kuat disekitar.

Satu lagi adalah ini, yang dimakan monster-monster lemah jika tidak ada pilihan.

Penampilan orang ini adalah serangga hitam rata.


Tetapi, dalam gambaranku, ia lebih seperti seekor siput.
Mereka menempel pada dinding labirinnya dan merayap pelan-pelan.
Penampilannya persis seperti siput.
Mari sebut ia serangga siput.
Ada banyak serangga siput didalam lapisan bawah ini.
Saat dindingnya masuk ke pandanganku, setidaknya satu dari mereka bisa terlihat.
Sebanyaknya seperti itu.
Aku dengan ceteknya mengira bahwa mengapa monster-monster lain tidak pernah memakannya meskipun ada
banyak sekali siput ini.

Ya, dengan ceteknya.


Setelah Aku tekatkan diriku, Aku harus menghadapi orang ini.
Aku tidak bisa menyesalinya meskipun Aku mau.
Aku menyadarinya setelah memakannya bahwa memakan orang ini adalah pilihan terakhir.

Ya, Aku memakan orang ini.


Aku telah memakannya.
Aku mencabutnya dari dindingnya dengan benang dan membunuhnya dengan mudah menggunakan "Taring

127
Beracun" tanpa mengetahui terror asli orang ini.
Aku ingin memperingati diriku yang sebelumnya yang mengatakan 'itadakimasu' dengan santainya.

Rasanya sangat tidak membuat selera.

Rasanya bukanlah rasa dunia lagi.


Setelah terlahir kembali sebagai laba-laba, Aku telah memakan berbagai hal aneh, tapi yang ini lain dari yang
lain.
Rasanya sangat tidak membuat selera sampai-sampai HPku berkurang.
Itu sama-sekali bukan makanan.
Entah bagaimana "Resistensi Korosi"ku meningkat, tapi itu bukanlah hal yang bagus jika Aku berpikir rasional.
Jika tidak ada perasaan bahwa Aku tidak boleh meninggalkan sisa, Aku tidak akan pernah memakannya sampai
habis.

Itulah mengapa, makanannya bisa langsung didapatkan.


Tapi, itu juga sekaligus dengan sakit yang amat sangat.
Yaa, mati kelaparan dan mati setelah memakan sesuatu yang tidak membuat selera. Jika Aku harus pilih mana
yang Aku benci, Aku akan bilang mati.
Mari makan si serangga siput lagi jika sungguh-sungguh tidak ada harapan.
... Meskipun Aku berdoa agar itu tidak terjadi sebanyak mungkin.

47. Racun Racun

Hari ini, Aku mengendap-endap lagi.

Walaupun zona labirin di lapisan atas memiliki banyak jalan bercabang, selama ini gang ini hanya jalan lurus.
Bagus karena Aku tidak akan tersesat, namun jika gang ini menuju ke lapisan terbawah, bisakah Aku kembali?
Ah, mari singkirkan imajinasi yang tak enak itu.
Ini pasti menuju ke lapisan tengah!
Mari yakin begitu!

Baiklah, meteran merahnya akan berkurang sebentar lagi.


Meskipun Aku terakhir kali telah memakan si serangga siput, Aku ingin membuat itu sebagai pilihan terakhir.
Walaupun ada beberapa dari mereka berjalan dengan pelan di dinding, Aku tidak merasa ingin memakannya
dengan sepenuh hati.
Dengan rasanya, monster-monster lain tidak akan mau sekali memakannya.

Oleh karena itu, Aku ingin mencari makanan biasa bagaimapun caranya sambil masih ada waktu untuk
meterannya.
Mari singkirkan apakah monster dengan racun adalah normal atau tidak.
Yaa, Aku telah memakan banyak monster dengan racun.
Sekarang dia.
Aku tidak berpikir bahwa Aku ingin memakan yang lezat-lezat.
...Aku kangen mie.

Baiklah, depan, aman!


Belakang, aman!
Semua aman!
Yosh yosh.

Itu si tiga monster sahabat yang muncul dihadapanku.


128
Mereka ini sungguh muncul bertiga kapanpun dan dimanapun.
Tetapi, Haruskah kukatan seperti yang dikira dari lapisan bawah, level mereka lumayan tinggi.
Jika Aku asumsikan bahwa evolusi terjadi pada level 1, maka si level 8 itu mungkin akan bisa berevolusi sebentar
lagi.
Yaa, masa depan itu tak akan datang.

Aku memutar ke belakang mereka dengan diam-diam.


Dan inilah, penampilan dari senjata baru, Jaring!
Eh, memang namanya itu?
Siapa peduli. Aku tidak bisa memikirkan nama yang indah setiap waktu.
Meskipun Aku menyeringai saat Aku memikirkan Kumorning Star.
Aku akan kesulitan jika sebagus itu akan dibutuhkan setiap saat.

Oleh karena itu, Jaring, maju!

Jangan kira bahwa ini hanya jaring biasa.


Senjata baru ini, un, agak menyedihkan tanpa sebuah nama, ah, penjelasan?
Iya, iya. Dia ini, meskipun ia menjadi gumpalan sesaat setelah dilemparkan, disaat mencapai targetnya, sebuah
jaring laba-laba menyebar dan membungkus targetnya!
Ini dibuat dengan lembutnya menggunakan combo terbaik dari "Benang Laba-laba" dan "Kendali Benang"

Si tiga monster terbungkus kedalam jaringnya tanpa bisa melakukan apapun.


Hahaha.
Tangkapan besar, tangkapan besar!
Sekarang, Aku hanya harus membunuh mereka dengan "Taring Beracun"ku seperti biasa.
Hai, nom!

Kondisi terpenuhi. Gelar Pengguna Tekhnik Racun telah didapatkan


Dengan efek dari gelar Pengguna Tekhnik Racun, skill Sintese Racun LV1Sihir Racun LV1 telah
didapatkan

Oh?
Ooh?
Aku mendapatkan gelar!
Racunkah itu? Itu racun!
Tidak, akhirnya, setelah Aku menggunakan racun selama ini sejak Aku terlahir.
Tidakkah sulit untuk mendapatkan gelar ini?
Maksudku, gelar-gelar yang telah Aku dapatkan sampai sekarang, semua kondisinya lumayan ketat.
Apakah gelarnya sesulit itu untuk didapatkan?
Yaa, Aku telah mendapatkannya jadi bagus.

Dan skillnya adalah "Sintese Racun" dan "Sihir Racun"


"Sihir Racun"nya seperti biasa, Aku tidak tahu bagaimana cara menggunakannya, jadi akan kutinggalkan begitu
saja.
Sihirku meningkat lagi.
Untuk "Sintese Racun", Aku tidak tahu efek macam apa yang dimilikinya.
"Sintese Racun", apa maksudnya Aku bisa membuat racun?
Tetapi, karena Aku seekor laba-laba, racun dibuat dengan otomatis.

Gakgak.
Untuk sementara waktu, mari tunda verifikasi dari skillnya.
Pertama-tama, Aku harus buru-buru habisi sisa keduanya.
Oleh karena itu, Aku gigit mereka dengan "Taring Beracun"

Kecakapan skill tercapai. Skill Taring Beracun LV7 telah menjadi Taring Beracun LV8

Oh?
Ooh?
129
Oooh?
Apakah hari ini hari racun?
Bagus bagus.
Jika Aku asumsikan bahwa level 10 adalah yang tertinggi, tidakkah level 8 sebuah racun yang lumayan
mematikan?
Racunnya lumayan efektif terhadap si lebah yang harusny memiliki racun didalamnya.
Yang ini lebih enak daripada mendapatkan gelar.

Yosh.
Aku gendong ketiga monster mati tadi ke bayang-bayang sebuah batu.
Ugu, dengan statusku yang lemah, menggendong 3 sekaligus itu berat.
Mungkin akan lebih baik jika Aku gendong satu per satu.
Huh?
Tidakkah Aku telah melakukan hal yang sama sebelumnya?
Di waktu itu, tidakkah Aku menyesal bahwa Aku harusnya menggendongnya satu per satu?
Hmm?
Aku tidak ingat!
Aku tidak ingat masa lalu seperti itu! (TLN: Pemikiran seorang gadis yang move-on dari mantannya lol)
Bukannya ingatanku buruk!
Tidak ada masa lalu seperti itu!
OKE!?
Yosh.

Untuk sementara waktu, mari coba "Sintese Racun" sambil makan.


Meskipun kubilang begitu, Aku tidak tahu cara memakainya, jadi Aku hanya akan coba diam-diam berdoa.
Oleh karena itu, Aku berbisik dan berdoa diam-diam, "Sintese Racun"!

Sesuatu muncul saat Aku berdoa diam-diam.


Ini serasa sebuah gambar telah terpajang dalam kepalaku seperti "Penaksiran"

Apa ini?
Ah, tapi karena terpajang seperti ini, "Penaksiran" harusnya bekerja.

Fumu.
"Racun Laba-laba" adalah racun asliku.
Dan, mungkin saja, "Sintese Racun" level 1 hanya bisa membuat racun lemah.
Aku pilih racun lemah untuk dicoba.
Sebuah bola air terbentuk didepanku dan terjatuh ketanah dan membentuk genangan.
Ups.
Apakah ini pola dimana harus ada sebuah wadah?
Aku taksir genangannya untuk jaga-jaga.

Un.
Ini sepertinya racun lemah.
Begitu.
Dengan kata lain, skill "Sintese Racun" ini bisa membuat racun tanpa bahan apapun.
Walaupun terlihat menguntungkan untuk manusia, Aku adalah seekor laba-laba.
Ini mungkin akan berguna tergantung bagaimana AKu menggunakannya.
130
Un.
Memproduksi racun tanpa pengeluaran sungguh hebat.

Ah, tidak, tunggu sebentar?


MPku telah berkurang.
Ini tidak gratis. (TLN: No~)
Ah, tingkat keraguannya langsung naik.
Walaupun racun yang bisa dibuat akan meningkat saat levelnya naik, Aku sudah bisa membuat racun yang kuat
yang disebut "Racun Laba-laba".
Aku tidak merasakan daya tariknya.
Tapi, bagus karena ada gunanya juga.
Benar-benar bagus daripada tidak ada skill yang berhubungan dengan sihir sama-sekali.

48. Jalan, bercabang?

Aku terus berjalan di jalan yang lurus dan akhirnya, akhirnya, Aku sampai!
Ada jalan bercabang!
Jalan?

Un.
Sebuah jalan besar tak berguna menjulur dihadapanku.
Ini itu, maksudku jalannya bercabang, atau mungkin harus kukatakan, jalannya menjulur, atau mungkin, jalannya
menghilang.
Jika kau tanya seberapa lebar jalannya, Aku tidak bisa melihat ujung yang lain meskipun Aku memiliki
"Penglihatan Malam" dalam kegelapan ini.

Err.
Kemana Aku harus pergi?
Sampai sekarang, Aku tidak khawatir tentang tersesat karena hanya ada satu jalan lurus, tapi sekarang di jalan
lebar kosong ini, Aku kebingunan.
Seperti Aku telah memasuki padang pasir.
Agak mengerikan karena Aku tidak tahu kemana Aku harus pergi.

Kalau tidak salah, saat berjalan untuk waktu yang lama tanpa berubah pemandangannya, seseorang akan tidak
sadar berjalan memutar dan akhirnya, kembali ketempat dia mulai.
Tetap saja, Aku tidak berpikir itu akan terjadi pada badan seekor laba-laba, tapi Aku sungguh tidak tahu kemana
Aku harus pergi.
Ngomongin tentang hal yang bisa dijadikan tanda, disekitar sini hanya ada pilar batu.
Mereka semua terlihat sama, jadi tidak akan yang bisa digunakan sebagai tanda karena tidak ada bentuk apapun
yang berbeda.
Karena ada serangga siput dimana-mana, disaat terburukpun, Aku tidak akan mati kelaparan.
Tetapi, Aku tidak berpikri Aku akan bisa menyadari bahwa Aku tersesat meskipun Aku tersesat.

Yaa, mari kembali ke dasar penjelajahan labirin dan maju disamping dindingnya.
Seperti biasa, Aku berjalan disamping dinding kanan.

Tetapi, ini benar-benar lebar.


Rentangan lebarnya luar biasa.
Ditambah lagi, ini juga agak tinggi.
Atap yang ditiangkan oleh pilar batu sepertinya setinggi sekitar 100 meter.
Tinggi se-menara.
Berkat itu, tidak ada perasaan sedang terkunci meskipun Aku didalam dungeonnya.

131
Gimana bilangnya ya, walaupun penuh dengan batu, masih ada keindahan alam.
Saat Aku berada disini, Aku mengerti betapa kecilnya diriku ini.

Di hidupku sebelumnya, ada program TV yang menunjukkan daerah dunia yang belum dijelajah.
Jujur saja, Aku waktu itu tidak terkagum akan hal seperti itu.
Untukku, pemandangan indah yang terlihat di layar hanyalah cerita dunia luar yang tak ada kaitannya sama
sekali.
Tidak ada rasa kegirangan, hanya pengabaian.
Mengapa Aku menonton program itu jadi misteri.

Tapi, sekarang Aku disini.


Ini dunia tempat Aku hidup.
Ini bukan tak ada kaitan.
Aku tidak bisa abaikan.
Terkagum dengan tempatku sekarang ini, saat Aku ada seorang manusia itu pasti tak terbayangkan.
Ditambah lagi, Aku juga berpikir bahwa Aku tidak akan bisa melakukannya jika Aku hanya menetap didalam
sarangku yang disebut rumah.
Dengan makna seperti itu, Aku mungkin harus berterima kasih kepada manusia piromaniak itu yang menyeretku
ke dunia luar.

Ah, Aku jadi jengkel jika Aku mengingatnya.


Tidak, itu bukan baik-baik saja.
Kaya Aku bisa memikirkan orang seperti itu.
Lain kali Aku bertemu dia, Aku akan balut dia dengan benangku, menyeretnya kedalam dungeon, dan akhirnya,
menghabisinya dengan "Taring Beracun".

Fuu.
Aku mengingat sesuatu tak enak.
Aku harus melihat keindahan dungeon ini untuk menyembuhkan diriku.

Seekor monster raksasa muncul pelan-pelan.


Walaupun penampilan seluruhnya memberikan kesan seekor pemalas, mulutnya langsung menghancurkan
kesan seperti itu.
Taring-taring bergerigi yang tak terhitung menyerupai mulu raksasa seekor buaya.
Jika mulu brutal seperti itu ditempelkan pada badan seekor monster seperti kera, jadinya sangat tidak cocok dan
terlihat buruk sekali.

Aku tidak tersembuhkan.

Yasudahlah.
Ini dungeon.
Bukan alam.
Ini bahaya.
OK?
Ya, dimengerti.

Oleh karena itu, Aku mulai kabur sambil menghilangkan keberadaanku.

Entah bagaimana jadinya berakhir tanpa ketawan.


Yaa, Aku membayangkan sesuatu yang Aku sungguh tidak inginkan.
Area besar tak berguna ini, jangan bilang inilah lapisan terdalam?

Walaupun Aku tidak tahu perbedaan dari setiap lapisan, tidak aneh untuk berpikir bahwa lapisannya telah
berubah setelah berjalan di jalan yang lurus itu dan berujung di area yang terlalu besar seperti ini.

132
Jalan satu-satunya hanya lurus dan tidak ada rasa bahwa Aku berjalan turun, mungkin turunannya sangat kecil
Aku tidak menyadarinya.
Jika berpikir seperti itu, bukannya begitu?

Tidaktidak.
Ini pasti berbeda, kan?
Aku cuman memasuki tempat yang lebar.
Un.
Atau, kebalikannya, Aku berjalan naik ke lapisan tengah.
Ah, mari pikir begitu.
Ya, ini pastilah lapisan tengah.
Akhirnya, Aku telah melarikan diri dari lapisan bawah yang berbahaya itu.

Apa ada alasan mengapa monster seperti itu berada di lapisan tengah ini?
Aku manusia tak terlihat.
Ah, harusnya laba-laba.
Untuk sementara waktu, Aku hilangkan keberadaanku.
Dan Aku kabur diam-diam.

Setelah cukup menjauhkan diriku, kalau dipikir-pikir, Aku masih belum menaksir monster-monster itu.

Ah haa~.
Mereka bertindak beramai-ramai meskipun mereka terlihat sekuat itu.
Aku tidak bisa menang.

Un.
Mari batalkan teori bahwa inilah lapisan tengah.
Tingkat kesulitan ini terlalu besar untuk lapisan tengah!
Haa, Aku berdoa agar ini benar-benar bukan lapisan terdalam.

Meteran -> Indikator


Kuat -> Kuasa

49. Penaksiran-san, kau memang adalah cheat toh

Aku berjalan disamping dinding dengan diam-diam.Setelah makan si ketiga monster, Indikator stamina merahnya
tidak berkurang lagi.
Un?
Aku yakin bahwa jumlahnya besar karena indikatornya hampir terpenuhi sampai maksimum setelah makan satu
dari mereka. Tapi...
Alasan yang mungkin, skill "Makan berlebih"?
Apa skillnya menyimpan makanan berlebihnya?
Jika tidak salah, fenomena ini terjadi setelah mendapatkan skill "Makan berlebih".

133
Jika berpikir begitu, itu tidak terlihat tak relevan.

Kecakapan skill tercapai. Skill Penaksiran telah menjadi Penaksiran

Oh?
Ooh?
Oooh?
"Penaksiran" telah datang!
Penaksiran-san telah datang!
Dengan ini, Aku akan menang!

Saat Aku berpikir tentang proses akhirnya, bisakah Aku berharap lebih darimu?
Bolehkah?
Aku tidak akan mamaafkanmu jika ini sesuatu yang mengecewakan, oke?
Bisakah kau melompat rintangan yang bahkan Aku naikan lebih jauh dengan baik?
Kau tidak boleh dibawahnya, oke?
Baiklah, bagaimana hasil penaksirannya!?

Eh?
Serius?
Beneran?
Bukan kesalahan dalam penglihatan?
Oh, ooh, oooh, uooooo!?
Skill telah muncul!
Serius, Penaksiran-san, GJ!
Kau sungguh melewati rintangan yang ku naikkan!
Yahoo!
Masa kejayaanku datang!

Penaksiran-san, kau sungguh luar biasa.


Terima kasih.
Seriusan, terima kasih!
Dengan ini, Aku akhirnya bisa taksir dobel skill-skill dengan efek yang tak diketahui!
Yang, mana, harus, Aku, pilih, duluan?

Mari mulai dari "Makan Berlebih" yang Aku pikirkan sesaat lalu.
134

O-oh.
Hohou.
Hampir seperti yang dikira.
Dengan kata lain, sebuah skill yang staminanya tidak akan berkurang sebanyak berlebihnya Aku makan.
Tetapi, Aku akan bertambah berat.
Apa Aku segendut itu?
Aku tidak tahu rasa seperti itu.
Apa ini karena Aku adalah seekor laba-laba jadi itu tidak akan menonjol?
Jika untuk manusia, ini mungkin akan menjadi kerugian besar.

Selanjutnya, Aku akan pilih ini.

Hee.
Begitu.
Dengan kata lain, ini hanyalah skill meningkatkan status biasa.
Ah, ini mengingatkanku, level skill ini naik setelah Aku naik level.
Aku sungguh mengira bahwa kemampuan menyerangku naik 2 dari naik level, tapi sepertinya satu poinnya
adalah dari skill ini.
Itu artinya.

Seperti kuduga, skill ini adalah versi kemampuan bertahan dari "Kuasa".
Fumu, walaupun efeknya rendah, ditimbang dari statusku yang omong kosong, Aku bersyukur bahwa itu bisa
naik meskipun sedikit.

Mari lanjut terus menerus!


Selanjutnya, pertama-kali Aku melihatnya.
Karena levelnya 2, levelnya harusnya telah naik di suatu tempat. Apa Aku melewatkan si suara langit?

Ha?
Ah, eh, ha?
Ah, itu berkat skill ini jadinya kecepatanku luar biasa cepat.
Begitu begitu.
Haiiiiiiiiiii!?

Eh, ada apa dengan skill luar biasa ini?


Aku sungguh mengira bahwa kecepatanku itu sangat cepat karena spesiesku, tapi itu karena ini?
Oou.
"Idaten", jangan bilang bahwa ini adalah hak istimewa reinkarnasi di rumor?
Oh!
Serius!?

Terlahir sebagai pemilik skill langka, hak istimewa reinkarnasi itu lezat!
Aku tidak dipanggil sebagai sang "Idaten" hanya untuk gaya!
Uhyaa!
135
Keteganganku meningkat!

Maka, bagaimana dengan skill ini?

Hmm?
Mustahil untuk ditaksir?
Kenapa?
Err.
Setelah sejauh ini, kegagalan yang terduga.
Yaa, dilihat dari namanya, sepertinya itu bug.
Walaupun itu membuatku sedikit tidak nyaman, tidak bisa di apa-apakan jika Aku tidak bisa menaksirnya.
Aku harap itu bukanlah skill negatif.

Aku kuatkan diriku dan menaksir selanjutnya.

Uwa.
Kali ini, hasilnya mengatakan sesuatu bukan main untuk membingungkanku.
Tapi, perkataan ini, bagaimanapun Aku berpikir, ini pasti sebuah kutukan atau efek negatif.
Uwa, Aku tidak butuh itu.
Meskipun kau bilang Aku tidak boleh menaikkannya, levelnya sudah 2 saja.
Serius.
Keteganganku yang naik langsung jatuh seketika.

50. Mahou Shoujo Magical Kumoko

136

Aku menaksirkan skill-skill yang tersisa.


Walaupun hasilnya agak sama seperti yang Aku kira, ada beberapa penemuan baru juga.

Pertama-tama, sifat asli dari "Pengembangan Jarak Penglihatan" menjadi jelas.


Ini, singkat kata, Aku bisa melihat sinar infrared atau sinar ultraviolet?
Tapi, Aku tidak bisa melihat hal seperti itu saat ini.
Apakah karena skillnya masih level 1?
Atau, tidak ada cahaya infrared dan ultraviolet di dungeon ini.
Yaa, itu bukan hal yang dipermasalahkan meskipun Aku tidak bisa melihatnya, jadi tidak apa-apa.

Dan, Aku telah mengerti sesuatu saat Aku memeriksa para tipe resistensi, tapi kenyataan yang buruk malah
keluar.
Walaupun kebanyakan resistensinya sama seperti namanya, tapi ada satu orang yang tidak sama dengan
namanya.

Apa hal mengerikan itu.


Aku tentu mengira bahwa itu adalah resistensi yang Aku akan baik-baik saja meskipun Aku memakan hal busuk,
tapi sepertinya ini sifat yang aneh.
Resistensinya meningkat saat Aku memakan si serangga siput, jadi apa itu artinya bahwa dia memiliki sifat ini?
Uwa.
Pantesan rasanya bukan seperti dunia ini.
Un.
Aku akan pastikan bahwa memakan si serangga siput adalah pilihan terakhir.

Dan, yang Aku tertarik selanjutnya adalah "Deteksi".


"Deteksi", lebih efisien dari yang kukira.
Ada apa dengan semua skill tipe persepsi itu?
Bagaimanapun Aku berpikir, bagaimana bisa 100 skill poin mendapatkan skill berdaya guna tinggi seperti itu?
Maksudku, tidakkah Aku bisa mengaktifkannya satu per satu?
Mustahil melakukannya.
Aku sudah mencobanya berkali-kali, namun sepertinya Aku hanya bisa mengaktifkan semuanya.
Yang hanya Aku bisa ubah adalah ON dan OFFnya. Tidak ada pengaktifan satu per satu.
Walaupun Aku ingin mengaktifkan "Persepsi Keberadaan" dan "Persepsi Bahaya", karena Aku harus
mengaktifkan semuanya, Aku tidak tahu persepsi mana yang mengambil informasinya.
Maksudku, tidak mungkin kepalaku yang kecil bisa menangani jumlah informasi besar seperti itu.
Itu tidak akan berakhir dengan hanya sakit kepala.

137
Atau juga, levelnya naik lagi meskipun Aku hanya mencobanya sedikit.
Informasi tak berguna meningkat bahkan lebih membuatku hilang akal.
Itu tidak akan berguna kecuali Aku memiliki skill yang bisa meningkatkan hasil pikiranku.
Walaupun terlalu bagus karena berefisien tinggi, ini tak berguna karena berefisien tinggi.
Berikan permata pada babi. Berikan "Deteksi" pada laba-laba.
Haa.

Yaa, yang terakhir.


Tergantung pada hasil penaksiran ini, masa depanku akan berubah besar.
Inilah penaksiran dari tiga tipe sihir.
Sampa sekarang, Aku tidak tahu cara menggunakannya, jadi Aku tidak ada pilihan kecuali membiarkannya.
Skill yang harusnya berguna jika bisa digunakan.
Jika Aku bisa menggunakan ini, maka boleh untuk memanggil diriku penyihir.
Yosh.
Penaksiran-san, silahkan!

Oh?
Oun?
Un.
Kurang.
Tidak, walaupun ini hasil yang besar jika dibandingkan dengan disaat Aku tidak tahu apa-apa, tetap saja, Aku
tidak tahu bagaimana cara menggunakannya.
"Sihir Sesat", singkat kata, adalah sihir tipe serangan mental?
Bayangan dan racun sama seperti itu.
Dan, ternyata, sihir yang bisa digunakan pada level 1 ada.
Walaupun ada, bagaimana cara menggunakannya?
Apakah sama seperti "Penaksiran", dimana Aku hanya harus berdoa diam-diam?

Yosh.
Maka, "Resah"!
...
...
...
Tak ada apa-apa.
Tidak, mungkin hanya karena salah sasaran karena tidak ada targetnya.
Mari coba yang lain.
"Bayangan Hitam"!
...
...
...
Tak ada apa-apa.
"Sentuhan Racun"!
...
...
...
Tak ada apa-apa.

138
MP juga tidak berkurang.
Daripada salah sasaran, ini bahkan tidak aktif sama sekali.
Beneran.
Tidak, walaupun Aku ada sedikit harapan padanya, masih saja tidak berguna.
Tidak, tunggu?
Jika Aku periksa sihir dengan "Penaksiran", Aku mungkin akan dapat petunjuk.

Un, tak berguna.


Aah, sepertinya Aku masih tidak bisa menggunakan sihir.
Tai.
Sepertinya hari disaat Aku menyebut diriku sebagai Mahou Shoujo Magical Kumoko masih lama.
Sial.

S7. Putri Adipati

Walaupun acara penaksirannya menjadi sedikit kacau, acaranya berakhir dengan aman.
Alasan dari kekacauannya bukan hanya karena status kami berdua tinggi tak normal.
Saat Gue menguping pada pembicaraan para bangsawan dengan "Peningkatan Pendengaran" Gue, ternyata
skill poin hanya bisa didapatkan dengan naik level dan Gue abnormal karena Gue memiliki 100.000 poin saat
level 1.
Diingat-ingat lagi, skill poin milik Suu adalah 0.
Ini mungkin karena Gue telah bereinkarnasi, namun Gue tertarik pada Putri Adipati yang keluar beberapa-
kali dalam pembicaraan-pembicaraannya yang juga terlahir dengan skill poin.

Jika Gue ringkas cerita mereka, si Putri Adipati sepertinya telah menjalankan acara penaksirannya beberapa
hari sebelum Gue.
Maka, ia memiliki status luar biasa yang belum pernah terjadi dan memiliki skill poin yang harusnya tidak ada.
Dan, katanya bahwa si Putri Adipati juga memiliki skill yang terlihat bertantakan.

Deduksi tertentu terbentuk dipikiranku.


Jika begitu, Gue harus menemui Putri Adipati ini dengan cara apapun.
Kesempatannya langsung datang.

Setelah upacara penaksirannya, kami berjalan ke lokasi lain dan sebuah pesta ringan diadakan.
Suu dan Gue dipimpin oleh sang raja untuk menemui barisan bangsawan di tengah-tengah pestanya.
Setiap bangsawan yang sedang berbaris telah membawa anak-anak mereka yang seumuran atau sedikit lebih
tua dari Gue.
Dengan kata lain, tempat ini adalah tempat untuk para bangsawan yang seumuran untuk memperkenalkan diri.
Lalu, Gue diperkenalkan pada si putri adipati.

"Senang bertemu dengan anda. Saya putri tertua dari Keluarga Adipati Anabald, Carnatia Seri Anabald"

Yang berbicara adalah seorang bishoujo mengagumkan dengan rambut merah membara dan memiliki wajah
yang bertekad keras.
Ia memiliki keberadaan yang bisa menarik perhatian dengan hanya memandangnya saja, namun lebih dari itu,
"Indra Sihir" Gue dapat melihat kekuatan sihirnya yang besar.
Jumlah yang hampir setara dengan Gue dan Suu.

Bicara tentang Adipati Anabald, mereka adalah bangsawan besar ternama di negara ini.
Mengenai pencapaian negara ini dari generasi ke generasi, ada sebuah sejarah bahwa darah dari keluarga
kerajaan terhubung dengan darah sang Hero.
Orang-orang yang terlahir dalam keluarga Adipati memiliki bakat besar dan dibesarkan dengan edukasi total
139
dengan disiplin yang keras agar layak untuk melayani negaranya.
Namun tetap saja, jumlah kekuatan sihir dia abnormal.
Ia sudah melampaui pria dengan rambut merah yang sepertinya adalah ayahnya.

"Senang bertemu denganmu. Namaku Shurein Zagan Anareik. 'Yoroshiku'"

Gue yakin akan sesuatu, jadi Gue mengatakan kata terakhirnya dalam Bahasa Jepang.
Kedua mata si putri adipati terbuka lebar untuk sesaat, lalu normal kembali.
Gue paham bahwa harapan Gue telah terbukti benar dari gerakannya.

"Ayah. Bolehkah Aku berbicara dengan anak ini?"


"Un?"

Sang raja menunjukan tindakan sedikit ragu-ragu untuk kata-kata Gue.


Yaa, dibelakang si putri adipati yang dibawa masuk pertama kali, masih ada banyak bangsawan yang membawa
anak mereka di barisannya.
Tetapi, Gue gak bisa mundur sekarang.

"Apa tidak boleh?"


"Uumu"

Sang raja membuat mulutnya setelah ia membandingkan sang adipati dan para bangsawan yang menunggu
dibelekang Gue.

"Tidak apa-apa. Jangan pergi terlalu lama. Kembali secepatnya"


"Hai. Terima kasih"

Aku pegang tangan si putri adipati seperti anak kecil dan mulai lari.
Walaupun Gue bisa merasakan Suu cemberut dengan rasa yang mengerikan, Gue biarkan.

Gue keluar dari aulanya dan masuk ke ruang pribadi yang telah menjadi ruang tunggu.
Karena ada waktu saat seorang bangsawan menyelinap keluar dari pestanya untuk bicara tentang negosiasi,
ruang pribadi seperti ini dibuat di dekat aula.
Jika di sini, ruangnya kedap suara dan aman karena ada penjaga berdiri di depan pintu.

"Fuu. Harusnya aman disini"

Gue bicara dalam Bahasa Jepang tanpa menyembunyikannya lagi.

"Tak pernah terkira bahwa sang pangeran adalah seseorang yang telah bereinkarnasi"

Dan si putri adipati juga bicara dalam Bahasa Jepang.

"Ah, aduhh. Sudah sejak lama Gue dengar orang lain bicara dalam Bahasa Jepang selain Gue. Gue sangat
terharu"

Walaupun kesan bertekad-kerasnya tidak berubah, gadis ini, ia memiliki nada rendah.

"Dan, Gue mau tahu, tapi apa kau memiliki ingatan SMA Heishin?"

Gue tanya dia tentang sekolah sebelumnya yang Gue hadiri.

"Banyak. Lagi pula kau adalah teman dari SMA yang sama yang tereinkarnasi di dunia ini"

Seperti yang diharapkan, gadis ini sepertinya teman sekelas Gue sebelumnya yang terlibat dengan retakan
misterius didalam ruang kelas yang sama dengan Gue dan tereinkarnasi ke dunia ini.

"Nama Gue sebelumnya adalah Yamada Shunsuke. Bagaimana denganmu?"


"Buha!?"
140
Saat Gue bilang nama Gue sebelumnya, gadis ini tertawa terbahak-bahak.

"Buhahahahaha! Hi, fuhahaha! L-lu itu Shun! Shun sebagai pangeran, kuku, gak cocok lu!"

Gadis itu tertawa ngakak.


Deja vu apa ini.
Walaupun Gue tidak mengenali gadis didepan mata Gue ini, cara bicara dan kelakuannya itu terlihat seperti
seseorang yang Gue kenal.

"A-apa kau Kanata?"


"Ou"

Kali ini Giliran Gue ketawa terbahak-bahak.


Sebagai bekas teman laki, si teman game itu, Kanata, adalah gadis ini.
Keberadaannya saja terlahir ke makhluk yang berlawanan total.

"Jangan ketawa. Walaupun jadi begini, Gue beneran sedih pas setelah Gue lahir kembali"
"Bukan, maaf. Tapi, lu juga ngetawain Gue. Jadi seri"
"Iya si. Tapi, bagus bisa ketemu lu. Sampai sekarang, rasanya sulit sendirian"
"Ah. Gue setuju. Bagus bisa bertemu"

Kanata dan Gue brofist.

Lalu, suara gemuruh keluar dari pintunya.

"Ada apa!?"

Kanata panik.
Gue juga panik sesaat, tapi Gue tentang setelah mengetahui siapa yang masuk.
Bukan, Gue panik dengan arti yang lain.

Pintunya terlempar kedalam dengan suara gemuruh kedua.


Diluar pintunya, ada Suu yang Kemampuan Fisiknya telah naik dengan "Keahlian Pertarungan Sihir", dia berdiri
disitu dan mempersiapkan kepalan tangannya dengan "Kekuatan Sihir Menyerang".
Suu melihat Kanata dan Gue, dan Kanata di target.

"Suu, HENTIKAN HENTIKAN!"

Buru-buru, Gue menyelinap diantara Suu dan Kanata dan tinju Suu hampir mengenai Kanata.

"Aku tidak akan memberikan Nii-sama"

Suu memeluk Gue dan bergumam pelan-pelan.

"Adik perempuan lu seram"

Kanata komplain dalam Bahasa Jepang.

Di hari ini, Gue ketemu teman sekelas pertama.

51. Bukannya bagus kalau tau kekuatan lawan?

Aku terus sembunyi dibalik bayangan batu.

141

Orang itu berjalan pelan-pelan dari batu tempatku berada.


Aku penasaran apa itu?
Gimana jelasinnya ya? Itu adalah seekor ikan raksasa dengan lengan dan kaki. Un, terlihat sedikit berbeda.
Itu makhluk misterius tak diketahui.

Yaa, tidak bermasalah meskipun itu makhluk misterius.


Tidak, itu bermasalah.
Bahaya jika Aku ditemukan.

Tapi, ada yang lebih penting dari hal itu!


Ya, si Penaksiran-san berhasil lagi!
Aku bisa melihat status lawan!
Walaupun Aku hanya bisa melihat HP, MP, dan SP, bukankah itu luar biasa?
Walaupun tingkat berhasilnya tidak terlalu tinggi, berhasilnya sekali dalam tiga atau empat kali menaksir, namun
tetap saja bagus untuk mengetahui beberapa status lawannya.

Kekuatan lawannya bisa diketahui meski hanya dengan menurut nilai angka dari HP, MP, dan SPnya.
Aku tidak boleh menghadapi lawan dengan status yang jelas berbeda.
Strategi, hargai nyawaku.

Ini pola dimana Aku tidak boleh menghadapi si makhluk misterius yang akan lewat sebentar lagi.
Karena ia memiliki nilai angka yang aneh.
Apaan tuh HPnya 818?
Masih akan ada sisa meskipun kau membunuhku 20 kali.
Bukannya itu terlalu tinggi?
Makhluk misterius itu yang memiliki muka jelek memiliki status seperti ini, jadi si Naga Bumi pasti memiliki HP 4
dijit.
Nai wa.

Walaupun ini sesuatu yang Aku harus ketahui dalam beberapa hari ini, semua monster yang memiliki level lebih
dari 10 itu kuat.
Aku rasa itu yang disebut monster level lanjut yang tidak berevolusi pada level 10.
Oleh karena itu, meskipun levelnya kurang dari 10, jika ada spesies yang sama sebelumnya yang memiliki level
lebih dari 10, Aku harus bersiap kabur.
Sebaliknya, monster yang tidak memiliki level lebih dari 10 meskipun Aku cari-cari, ia mungkin saja lemah.

Tetapi, hal yang mengejutkannya adalah, bahkan yang lemah-lemah yang Aku sering buru memiliki status lebih
tinggi dariku.
Bahkan ada orang dengan HP 3 dijit.
Rasanya seperti "Iya apa? Lu beneran sekuat itu?.
Yaa, jika Aku melawannya langsung, maka Aku tidak akan bisa menang.
Aku akan kerahkan semuanya pada serangan kejutan.
Disaat itulah Aku berpikir begitu.

Tetapi, jika berpikir begitu, mereka tingkatnya lebih tinggi dariku meskipun Aku memanggilkan si lemah-lemah.
Dan "Benang Laba-laba" yang bisa membelenggu monster bertingkat lebih tinggi tanpa masalah itu skill yang
lumayan kuat.
Jika Aku tidak memiliki ini, Aku tidak akan hidup saat ini.
Walaupun statusnya penting, skillnya juga penting.
142
Jika begitu, maka Aku ingin cepat mengetahui skill lawannya.
Jika Aku tahu skillnya, Aku akan mendapat keuntungan untuk melawannya.
Jika kau menghapus skillku, maka kecepatan satu-satunya keuntunganku.
Jika api digunakan sebagai penangkal "Benang Laba-laba" dan "Taring Beracun" di netralisir dengan obat, Aku
tidak akan bisa menang.
Oou.
Ini buruk. Penangkal skill itu buruk.
Jika persiapan seperti itu dibuat dengan tepat, Aku tak ada pilihan kecuali mati!

Yaa, Aku tidak berpikir bahwa monster-monster ini memiliki kepintaran semacam itu.
Itulah mengapa monster lemah sepertiku bisa hidup.
Lagipula, kepintaran itu penting.
Itulah kekuatan terkuat manusia.

Hmm.
Manusia.
Dungeon ini, Aku penasaran seberapa yang telah dijelajahi manusia?
Pertama dan terakhir kali Aku melihat manusia adalah saat sarangku dibakar mereka.
Walaupun jejak kaki manusianya masih ada, setelah itu, saat Aku menjelajahi area labirin, Aku jarang melihatnya.
Tempat ini disebut labirin terbesar dunia, jadi mungkin penjelajahannya tidak berjalan?

Jika dipikir-pikir, Aku aman karena Aku bisa makan monster, tapi manusia harus membawa makanan.
Di labirin yang lebar ini, membawa makanan yang besar itu penting jika mereka ingin menjelajahinya.
Hanya dengan itu saja, sudah lumayan sulit dan melawan monster juga penting.
Keadannya akan berubah jika ada skill yang sangat enak untuk menyimpan barang-barang di ruang lain seperti
"Item Box" atau sihir, tapi tetap saja itu tidak merubah bahwa penjelajahannya sulit.

Pendapatku, jarak yang bisa dijelajahi seorang manusia hanyalah satu bagian dari lapisan atas.
Jika begitu, maka Aku bisa mengerti mengapa jejak kakinya tidak terlihat dijalanku.
Apakah tempat dimana jejak kakinya tidak bisa dilihat batas jarak manusia?

Hmm?
Tapi, tunggu?
Maka, tempat dimana Aku menemukan jejak kakinya untuk pertama kalinya dimana si laba-laba super-raksasa
dan kerumunan monster-monster kuat itu berada, bagaimanapun kulihat, bisakah manusia menjelajahi itu?
Eh, bisakah area itu dijelajahi?
Meskipun ibuku ada disana?
Apa 'itu' bisa dikalahkan?
Mustahil.
Jika perkiraanku benar, maka tidak aneh jika 'itu' setara dengan si Naga Bumi.
Apa 'itu' bisa dikalahkan?
Bukannya mustahil?
Maksudku, jika tidak mustahil, jadi seberapa kuat seorang manusia?

Aku telah memikirkan hal yang tak enak.


Jika Aku asumsikan bahwa para manusia cukup kuat untuk mengalahkan ibuku, maka Aku harus menyerah
untuk pergi keluar.
Aku tidak akan selamat bagaimanapun Aku melawan.
Jika begitu, tinggal di dungeon ini lebih baik.

Untuk sementara waktu, mari jadikan mencapai lapisan atas tujuannya.


Mari lihat tempat dimana manusia tidak datang saat Aku mencapai lapisan atas.
Tidak, sebelum itu, haruskah kuambil risiko dan taksir status manusianya?
Yaa, tak perlu buru-buru.
Aku bahkan tidak tahu apakah Aku bisa mencapai lapisan atas atau tidak.

143
52. Kebenangan dan kesakitan dan kesentuhan dan

Diam-diam.
Kanan, baik!
Kiri, baik!
Depan, target!

Ada seekor monster yang menyerupai pil bug didepan. (TLN: Entahlah apa bahasa indonesianya pill bug)
Walaupun badannya seekor pil bug, kepalanya seperti seekor tikus.
Aku ingin tau kelasnya apakah mamalia atau serangga.
Jika seekor pil bug, maka kemampuan bertahannya akan meningkat saat ia membulat.
Saat Aku melawan si monster kura-kura sebelumnya, ia sembunyi kedalam cangkangnya dan Aku jadi kesulitan
menghadapinya.
Yaa, jika ia tertangkap dalam benangku, gerakannya akan terhentikan sebelum ia bisa membulat.

Oleh karena itu, Jaring, bersiap!


Terya!
Kena!
Sisanya gampang dengan "Kendali Benang"

Kondisi terpenuhi. Gelar Pengguna Benang telah didapatkan


Dengan efek dari gelar Pengguna Benang, skill Kendali Benang LV1Benang Potong LV1 telah
didapatkan
Kendali Benang LV1 telah bersatu dengan Kendali Benang LV5
Kecakapan skill tercapai. Skill Kendali Benang LV5 telah menjadi Kendali Benang LV6

Oh?
Ooh?
Aku mendapatkan gelar!
Gelarnya "Pengguna Benang"?
"Pengguna Benang" yang bisa menggelitik jiwa chuunibyou?

Eh pil bug, Aku akan menyelesaikannya dengan cepat karena Aku tak ada waktu untuk mengurusimu.
Ok?
Tidak?
"Tidak" ditolak.
Oleh karena itu, "Taring Beracun", "Taring Beracun".
Dan bawa dia ke balik batu.

Baiklah, mari langsung pastikan gelar yang Aku dapatkan.


"Kendali Benang", kondisi mendapatkannya seperti yang diduga, terus menggunakan benang?
Hmm?
Jika begitu, maka tidak aneh jika Aku bisa mendapatkan gelarnya sedikit lebih awal.
Atau mungkin kondisinya berbeda.

Yaa, tak ada gunanya memikirkan tentang kondisi mendapatkan dari gelar yang telah Aku dapatkan.
Hal yang terpenting adalah apakah gelarnya berguna atau tidak.
Dan, ada kepastian.
Gelar ini berguna.
Tidak, yaa, gelarnya telah menunjukkan kegunaannya karena level "Kendali Benang" naik.
Kebutuhan dari "Kendali Benang" meningkat hari demi hari dan Aku sangat bersyukur bahwa levelnya naik.
Hanya dengan segini, manfaat gelar ini telah terlihat.
144
Tapi ketertarikanku terpajang pada skill yang lain.
"Benang Potong".
Tidakkah kau berpikir bahwa itu sebuah kata yang menggelitik jiwa chuunibyou?
Singkat kata, itu, kan?
Itu yang Aku bisa memotong lawanku dengan benang, kan?

Me-menggelikan!
Motong yang tak terlihat!?
Apa!?
Itu motongnya dengan apa!?
Ku, i-ini benang!?

Kemajuan seperti itu bisa terjadi, kan?


Uha.
Bagus.
Ini bagus.

Yaa, meskipun ini chuunibyou seperti itu, ini sepertinya menjadi peningkatan untuk kekuatanku.
Sampai sekarang, satu-satunya senjataku adalah "Taring Beracun".
Akhirnya, jumlah senjataku bertambah.
Ditambah lagi, senjata utamaku yaitu benangku akan menjadi senjata tersebut.

Ups, Aku belum menaksirnya dan belum mencobanya, jadi Aku tidak boleh bahagia dengan itu.
Pertama-tama, "Penaksiran".

Umu.
Efeknya seperti yang ditunjukkan namanya.
Aku berpikir apa yang harus kulakukan jika itu adalah efek yang mencengangkan.

Sementara ini, salah satu kekhawatirannya telah menghilang.


Masalah lainnya adalah apakah bisa digunakan pada "Benang Laba-laba" atau tidak, apakah bisa diaktifkan dan
seberapa efeknya yang dimiliki level 1.

Si pil bug yang baru-baru dibunuh ini sangat berguna!


Sekarang, jadilah hewan percobaanku.

Pertama-tama, Aku keluarkan "Benang Laba-laba".


Pertama, Aku membuat kekuatannya maksimum dan pelekatannya ke nol.
Aku ayunkan benangnya ke arah si pil bug sambil berdoa "Benang Potong" dalam hati.
Oh, sepertinya Aku mengaktifkannya dengan benar.

Benangnya ditangkis oleh badan si pil bug.


Muu.
Seperti yang diduga, skillnya tak memiliki kekuatan yang kuat untuk level 1.
Ah, tapi ada luka kecil.
Tidakkah ini cukup untuk level 1.
Sampai sekarang, kebanyakan skill-skill level 1 itu lemah dalam beberapa hal, jadi skill ini memberi hasil yang
lumayan tinggi karena bisa meninggalkan luka pada badan si pil bug.

Kalau dipikir-pikir, bagaimana pengkonsumsiannya?


Apakah MPku berkurang?
MP tidak berkurang.
SP, karena efek dari "Makan Berlebih", Aku tidak tahu banyak tentangnya.
Tapi, saat dipikir tentang "Sintese Racun", Aku rasa skillnya tidak akan tanpa konsumsi.
Maka, walaupun indikator merahnya tidak berkurang sama-sekali, Aku rasa indikatornya berkurang sedikit

145
didalamnya.
Walaupun Aku tidak tahu berapa konsumsi yang normal, harga pemakaiannya tidak terlihat buruk.
Ditambah lagi, indikator stamina merahnya akan bertahan lama karena "Makan Berlebih" di masa yang akan
datang, jadi bagus.

Selanjutnya, Aku coba memberi pelekatan ke benangnya.


Aku menyerang si pil bug dengan cara yang sama seperti sebelumnya.
Hmm?
Mmm.
Walaupun aktif dengan benar, tapi tidak meninggalkan luka.

Yaa, tentang ini, seperti diduga.


Aku telah mengeksperimen "Benang Laba-laba" dengan berbagai cara, dan Aku telah mengerti bahwa ada batas
dalam bidang penyesuaiannya.
Sebagai contoh, menjadi sulit untuk memberi ketahanan saat Aku maksimumkan pelekatannya.
Walaupun bisa dilakukan, efeknya menjadi kecil.
Ada batas dalam sifatnya yang Aku bisa berikan ke benangnya sekaligus, rasanya seperti mendistribusikan
setiap sifat.
Oleh karena itu, dengan memberikan pelekatan ke benangnya, Aku rasa mustahil untuk memberikan sifat potong
yang maksimum.
Walaupun sifat pelekatan dan pemotongnya tidak cocok, rasanya tidak nyata.

Tapi, "Benang Potong"nya skill yang lumayan bagus.


Kecocokannya denganku luar biasa bagus.
Aku harus cepat-cepat meningkatkan level skillnya.

Itulah mengapa, Pil Bug-kun.


Walaupun Aku sudah menyambukmu yang sudah mati lagi dan lagi, kau harus tetap menemaniku untuk
meningkatkan level skillku.
Aku lanjut menyerang si pil bug dengan "Benang Potong"

Mata-mata -> Sembunyi

53. Aku telah menjadi lebih kuat meskipun sedikit

Level skill "Benang Potong" naik ke 3 karena Aku terus menyiksa si pil bug.
Walaupun Aku ingin lanjut terus, tapi mau apa lagi karena si pil bug telah berada dalam keadaan dimana mustahil
untuk dikatakan tanpa mosaik.
Walaupun skillnya masih tidak bisa meninggalkan luka besar di level 3, rasanya seperti dikit-dikit jadi bukit.
Pil bug, Aku rasa bahwa Aku tak akan melupakanmu.
Tentu saja, Aku memakannya setelah itu.
Seperti biasa, rasanya tak enak.

Jika dipikir-pikir, Aku tidak perlu membuat si pil bug menemaniku.


Aku bisa saja menyerangi batu-batu disekitar.
Ya ampun, sayang sekali si pil bug terbunuh?
Tidak tidak, Aku yakin bahwa dia nangis bahagia karena Aku jadi untung.
Eh, iblis?
Aku tak tau itu apa.

Dan kemudian, saat Aku baru selesai menyiksa si pil bug, Aku tidak yakin apakah dia ditarik oleh suara atau
tidak, tapi seekor monster lain datang.
146

Itu adalah monster yang Aku lihat untuk pertama kalinya.


Itu adalah monster seperti monyet berkisar sekitar 2 meter.
Bahkan penaksiran statusnya gagal dan jika mungkin, Aku ingin melewatinya, tapi itu tak terjadi, karena Aku
ditemukan.

Yaa, entah bagaimana Aku berhasil untuk menang.


Walaupun pihak lawan adalah tipe yang yakin akan kecepatannya, Aku lebih baik.
Aku terus mengelak dari serangan tangan monyetnya dan Aku menyerangnya seketika. Dan akhirnya, Aku
berhasil menangkapnya dengan "Benang Laba-laba"

Aku sungguh ketakutan.


Tidak, Aku serius.
Sudah lama sekali sejak Aku mengalami pertarungan serius seperti itu.
Terlebih lagi, monyet ini cukup kuat.
Suara disaat tangannya berayun itu mengerikan dan itu bukanlah hal yang lucu.
Aku akan mati jika itu mengenaiku.
Itulah mengapa, Aku menghindar dengan putus-asanya.
Jika Aku memiliki mulut, Aku akan teriak.
Kyaa?
Tentu saja, Aku akan "kyaa!"

Aku penasaran apakah Aku mendapatkan skill yang disebut "Penghindaran" atau tidak karena Aku terus
menghindar dengan putus-asanya.
Saat Aku menaksirnya, skillnya adalah skill yang meningkatkan penghindaran.
Aku berhasil, Aku mendapatkan skill khusus kecepatan!
Terlebih lagi, Aku naik level tepat disaat Aku mengalahkan si monyet.

EXP telah mencapai tingkat tertentu. Individu, Taratek Kecil LV3 telah menjadi LV4
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus Naik Level: Kecakapan skill telah didapatkan
Kecakapan skill tercapai. Skill Konsentrasi LV1 telah menjadi Concentration LV2
Kecakapan skill tercapai. Skill Lempar LV1 telah menjadi Lempar LV2
Kecakapan skill tercapai. Skill Akurasi LV1 telah menjadi Akurasi LV2
Skill poin didapatkan

Tiga skill naik sekaligus.


Aku sangat bersyukur karena semuanya adalah skill yang berguna.
Naik satu level, dan inilah statusku sekarang.









147



Seperti biasa, status selain kecepatan rendah.


Jika Aku tidak memiliki "Idaten", maka kecepatanku ajak rendah juga, dan jika seperti itu, keunggulanku hanyalah
benangku.
"Idaten" itu berguna dalam berbagai hal.

Walaupun Aku bersyukur bahwa banyak yang naik sekaligus, tidak bagus jika Aku bersantai-santai.
Mungkin ada monster lain yang datang tertarik selain si monyet.
Untuk sementara waktu, Aku akan makan si monyet.

Umu.
Orang ini tak ada racun.
Tidak ada rasa pahit.
Tapi, ada bau busuk aneh dan itu tidak lezat.
Sapi dan kambing di hidupku sebelumnya rasanya mantap.

Walaupun staminaku penuh, makanannya tidak terbuang berkat skill "Makan Berlebih".
Saat Aku pertama-kali melihat skill "Makan Berlebih", Aku mengira skillnya ada efek negatif dan Aku jadi lumayan
khawatir akan itu, tapi ternyata itu skill yang cukup bagus.

Walaupun pernah kubilang sebelumnya, kebergantungan pada staminaku itu lumayan tinggi.
Staminaku termakan jika Aku mengeluarkan benang dan jika Aku lari.
Oleh karena itu, skill ini yang bisa menyimpan stamina dengan besarnya memiliki kecocokan yang baik
denganku.
Jika Aku bisa menggunakan sihir, maka beban pada staminaku mungkin akan berkurang sedikit, tapi mau apa
lagi, tak bisa apa-apa.

Ngomong-ngomong sihir, Aku telah menaksir rincian dari setiap mantera sihir.

Kelihatannya efek dari "Resah" seperti namanya, serangan pikiran.


"Penyakit Rohani" dan "Resah" dua-duanya mirip.
Walaupun "Sentuhan Racun" terlihat sebagai sihir yang kuat untuk dipelajari pada level 1, bagaimanapun juga itu
level 1, jadi mungkin ada jebakan.
"Bayangan Hitam" sama seperti namanya, tapi bagaimana menggunakannya?
Un.
Seperti menggunakannya dengan level "Sihir Bayangan" yang lebih tinggi?
Lalu, ini tak bisa berguna jika hanya level satu.

Yaa, bagaimanapun juga, tak ada yang bisa digunakan.


Karena Aku telah selesai memakan si monyet, mari bergegas jalan.

54. Tidur nyenyak strategi bagus!

Ah, ngantuk.
Kantukku sebentar lagi akan jadi agak berbahaya.
148
Aku tidak pernah mengira bahwa camping tanpa rumah sederhana efeknya begitu besar.
Walaupun Aku mengira Aku bisa menahannya sedikit lagi, tapi akan berbahaya jika Aku tidak memikirkan
rencana untuk istirahat secepatnya.

Tetapi, jika bisa tidur pulas semudah itu, Aku tidak akan memaksa diriku untuk menjelajah sampai Aku
kekurangan tidur.
Memang, si Naga Bumi tidak mengejarku jika Aku kesini, tapi berada di situasi dimana ada monster kuat dimana-
mana.
Jika hanya rumah sederhana, maka mereka akan menembusnya.

Meskipun begitu, membuat sebuah rumah dengan sepenuh tenagaku itu tak mungkin.
Aku tidak ingin membuat cabang disini.
Aku ingin kabur dari sini secepat mungkin.
Oleh karena itu, Aku tidak boleh membuat rumah yang membunuhkan waktu lama untuk membuatnya.

Jika begitu, maka Aku harus membuat rumah sederhana seperti sebelumnya, tapi Aku tidak tahu apakah itu akan
berpengaruh pada monster-monster yang tinggal disini atau tidak.
Hasilnya Aku jadi berputar-putar.

Aku paksa kepalaku yang ngantuk dan berpikir apa yang harus dilakukan.
Meskipun hanya rumah sederhana, tidakkah akan aman tergantung cara melakukannya?
Contohnya, Aku tidak akan membuatnya di asal tempat, tapi Aku akan menyembunyikan diriku di tempat yang
sulit ditemukan dan membuatnya disana.
Meskipun kubilang begitu, bebatuan disini agak acak-acakan. Meski begitu, tidak ada tempat yang Aku bisa
sembunyi dengan damai.

Tidak, tunggu?
Tidakkah akan aman meskipun Aku tidak sembunyi?
Singkat kata, tidakkan cukup jika monsternya tidak bisa mengganggu?
Jika begitu, maka ada tempat yang bagus.

Aku kesana seketika itu juga.


Langit-langit, titik setelah terus memanjat dindingnya.

Uhyoo. ()
Tinggi.
Seram.
Bisakah Aku tidak nyenyak seperti ini?
Tapi, saat ini, Aku belum melihat monster apapun yang bisa memanjat dindingnya atau terbang di udara.
Ah, si serangga siput itu urusan lain.
Aku belum melihat lebah sedikitpun setelah mencapai ruang lebar ini, jadi Aku kira bahwa Aku bisa membuat
rumah sederhana diantara dinding dan langit-langitnya dan Aku akan aman jika Aku tidur disana.

Oleh karena itu, mari mulai membuat sarangnya.


Uwa, ini beneran tinggi.
Jika ini 100 meter di atas tanah, maka berapa lantai ini dalam gedung pencakar langit?
Aku pasti mati jika jatuh.
Yaa, Aku tidak berpikir Aku akan jatuh karena Aku ada pengaman, tapi tetap saja, seram kalau bekerja langsung
diluarnya.
Lakukan pekerjaanmu, "Resistensi Takut".

Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Takut LV5 telah menjadi Resistensi Takut LV6

Aku minta maaf.


Aku mengatakannya sembarangan.
Oleh karena itu, jangan masukkan cekalan di waktu yang sempurna begitu.
Ah, itu mengejutkanku.

U-untuk sementara waktu, pembatasannya telah selesai.


149
Pembatasannya dibuat diantara dinding dan langit-langitnya dalam jaring dengan benang pelekat.
Dalam pembatasan ini, Aku rasa Aku harus membuat tempat tidur seperti tempat tidur gantung.

Un.
Tapi, ini terbuka total ke luar, kan?
Tidakkah ini akan menjadi korban yang mudah untuk serangan jarak jauh seperti nafasnya Naga Bumi?
Memang, Aku harus menyelimutinya lagi.
Bisakkah Aku bagaimanapun caranya memanfaatkan bebatuan yang betebaran disekitar sini?

Aku turun ke tanah sebentar.


Aku lihat pada batunya.
Un.
Besar jika hanya seperti itu.
Tidakkah Aku bisa memprosesnya?
Bisakkah Aku memotongnya sedikit dengan "Benang Potong"?
Aku ikat sebenang ke batunya dan aktifkan "Benang Potong".
Tarik.
Hmm, walaupun terpotong sedikit, belum bagus.
Akankan bekerja jika Aku menggerakannya seperti gergaji?
Oh, meskipun sedikit, itu bekerja.

Kecakapan skill tercapai. Skill Benang Potong LV3 telah menjadi Benang Potong LV4

Berkat naiknya level skill, efisiensi pekerjaannya meningkat.


Yosh, batu yang terpotong sedikit selesai.
Aku tempel ini pada luar sarangnya dan menggunakannya sebagai kamuflase.

Aku tempel sebuah benang ke batunya dengan kuat.


Diatas itu, Aku akan memanjat sarangnya yang 100 meter diatas tanah sambil memegaing benangnya.
Yosh, sekarang Aku hanya harus menarik benang ini.
Fun! ()
B-berat!
Ugugugugu!
Ku, Aku harus diet.
Soore! ()

Kecakapan skill tercapai. Skill Kuasa LV2 telah menjadi Kuasa LV3

Level skill "Kuasa" naik di pertengahan jalan.


Walaupun itu naik, ini masih berat.
Ini memakan banyak tenaga instan dan stamina!
Ini susah!

Kecakapan skill tercapai. Skill Kelincahan LV1 telah didapatkan


Kecakapan skill tercapai. Skill Ketahanan LV1 telah didapatkan

Aku mendapatkan beberapa skill.


Tapi Aku tidak ada waktu untuk memeriksanya sekarang!
Soore, tarik!

Zee, zee. ()
Haa.
Akhirnya, Aku berhasil mengangkat batunya.
Uwa, staminanya berkurang melebihi simpanan dari "Makan Berlebih".
Ah, itulah mengapa ini susah.

Huh?
Ini aneh. Walaupun Aku harusnya berpikir tentang cara untuk cepat-cepat tidur nyenyak, mengapa Aku
melakukan pekerjaan berat ini?
150
Mmm?
Mau apa lagi kalau dipikirkan.
Un.

Batunya menyembunyikan sarangnya dengan benar, jadi ada hasil dari kerja kerasku.
Sekarang, Aku hanya harus membuat sarangnya dan.
Selesai!

Fuou.
Ini surga sesungguhnya.
Ah, lagi pula, Aku bisa tenang didalam benang-benangnya.
Ini dia.
Memang, Aku tidak bisa tidur dengan damai tanpa ini.

Ah, Aku harus periksa efek dari skill yang baru saja didapat sebelum tidur.

Ah, ini versi SP dari "Kuasa" dan "Kokoh".


SPku yang tadinya masing-masing 40 meningkat ke 41.
Stamina itu penting, jadi ini lezat.

Yosh, sekarang karena Aku telah memeriksa skillnya dan Aku kelelahan setelah kerja, mari tidur!
Sepertinya Aku bisa tidur pulas setelah waktu yang lama, jadi mari tidur sepuasku.
Oleh karena itu, selamat malam.

55. Pertempuran defensif 100 meter diatas tanah

Ah, Aku ketiduran.


Un.
Aku benar-benar tertidur.
Walaupun Aku akan tidur sedikt lagi, Aku tiba-tiba terbangun.
Mmm?
Perasaan ini yang membuat bulu badanku berdiri.
Ini mungkin berbahaya.

Aku muncul dari batunya dan lihat kebawah.

.....

151
Sepasukan monyet mengambil posisi didepan mataku.
Ada sekitar 50 dari mereka.

Eh?
Yang benar saja?
Mereka pastinya menyadari tempat ini.
Mengapa?
Kamuflase dari batunya harusnya sempurna.
Aku mengerti itu karena Aku telah melihatnya dari luar.
Tempat ini harusnya dengan sekilas hanya terlihat sebagai dinding yang bonjol.
Kenapa, kenapa!?

Satu-satunya yang bisa kupikirkan adalah monyet yang mirip yang Aku telah kalahkan beberapa waktu yang lalu.
Apa dia melakukan sesuatu?
Apakah itu bau khusus?
Aku tidak tahu.
Tapi, sekarang ini, si monyet-monyet itu sedang menungguku.
Kelihatannya mereka akan memanjat dindingnya kapanpun juga.
Maksudku, mereka mulai memanjatnya.

Uwa, ini buruk!


Memang, bahkan monyet-monyet itu terlihat kesulitan memanjat dinding vertikalnya, dan kecepatan
memanjatnya juga lumayan lambat.
Harusnya akan memakan beberapa menit sebelum mereka sampai.
Sementara itu, Aku harus bertindak.

Disini, melarikan diri lewat langit-langit sepertinya pilihan terbaik.


Jelas-jelas mustahil bagiku untuk menghadapi monyet sebanyak itu.
Yosh, karena telah diputuskan, mari cepat kabur.
Huh?
Warna langit-langitnya berubah setengah?
Gak mungkin!?
Ini sangat licin!?
Benangku hampir tak bisa nempel?
Apa ini....

Litologi langit-langitnya berubah sekitar 1 atau 2 meter dari dindingnya.


Jangan kira kakiku, bahkan benang dengan kekuatan tempel maksimumpun hampir tidak menempel ke batu
licinnya.
Sekarang jadi mustahil untuk melarikan diri lewat langit-langitnya.

Jika begitu, Aku tak ada pilihan kecuali untuk kabur kesamping sepanjang dindingnya.
Walaupun kurasa mereka akan mungkin mengejarku, maka kami akan bertarung siapa yang lebih gigih.
Yosh, kalau begitu a......Bam!

Ue!?
Apa!?
Batu!?
Uwa, mereka melempari batu?
Maksudku, batunya sampai meskipun ada jarang yang lumayan dari tanah ke sini!?
Uwa, mereka melemparnya lagi!?

Aku buru-buru kabur kedalam batu.


Batunya mengenai tempat dimana Aku berada.
Memang, sepertinya batunya tidak memiliki kekuatan sekuat itu karena dilempar dari tanah.
Tapi, jika Aku kena saat Aku menempel di dinding vertikal, Aku mungkin akan jatuh.
Jika dilihat bahwa batunya mengenai tempat Aku berada dengan akuratnya, mereka pasti memiliki "Lempar" atau
"Akurasi" atau mungkin keduanya.
152
Aku merinding dan ketakutan.
Mustahil untuk kabur.
Apa yang harus kulakukan?
Tidak, hanya ada satu jalan tersisa.
Aku tak ada pilihan kecuali menangkapnya.

Untungnya, rumahnya disini meskipun sederhana.


Aku harus memperkuat disini sebanyak mungkin sebelum si monyet-monyet itu datang.
Walaupun pertarungan ini memerlukan menempel ke dinding yang sama, kali ini pihak lainnya tidak memiliki
keuntungan geografis tidak seperti lebah-lebah.
Malah, keuntungan geografisnya disini karena rumah sederhananya bisa digunakan sebagai pijakan dan
benteng.
Aku tak ada pilihan kecuali melakukannya.

Pertama-tama, Aku sebarkan benang-benang.


Aku menempelkannya ke dinding dengan "Kendali Benang".
Walaupun sederhana, pasti jadi sulit untuk memanjat dindingnya.
Pekerjaannya tidak berjalan banyak karena Aku melakukannya sambil menghindari batu-batu yang dilempar.
Sambil melakukan itu, monyet grup pertama telah memanjat setengah dari dindingnya.

Ini buruk.
Kecepatan memanjat monyet-monyet itu lebih cepat dari yang kuduga.
Mustahil untuk menghentikan semua monyet-monyetnya dengan jumlah benang yang baru saja telah
kusebarkan.
Apa yang harus kulakukan?
Aah, apakah ada apapun yang bisa menyerang pihak lain dari sini?.
Aku memiliki "Lempar" dan "Akurasi", jadi Aku hanya butuh sesuatu untuk dilempar....

Ah, walaupun bukan sesuatu untuk dilempar, Aku memiliki sesuatu yang bisa dijatuhkan!

Aku muncul dari batunya dan mengaktifkan "Sintese Racun".


Tentu saja, Aku tidak menggunakan racun lemah.
Racun kuasa yang telah terlatih olehku di kehidupan laba-laba ini, Racun Laba-laba.

Sebuah bola Racun Laba-laba yang muncul didepanku tertarik oleh grafitasi dan jatuh apa adanya.
Monyet yang memanjati dindingnya tidak akan bisa menghindari ini.
Bolanya mengenai wajahnya dengan pas, dan monyetnya jatuh sambil menggeliat kesakitan.
Ini bagus!

Aku buru-buru periksa konsumsi MPnya.


MP yang termakan hanya 1.
Dengan kata lain, Aku memiliki maksimum 40 peluru.
Jika kupikir bersamaan dengan jumlah yang digunakan oleh "Kendali Benang", maka sekitar 25 peluru.
Jika Aku bisa mengenai semua peluru, sekitar setengah monyet-monyet itu akan mundur dari pertarungannya.

Aku jatuhkan peluru kedua seketika.


Ini juga mengenainya, dan seekor monyet jatuh.
Mari lakukan ini dengan cepat.
Jika kau bisa menjatuhkannya, kau jatuhkan seperti ini.

Kecakapan skill tercapai. Skill Sintese Racun LV1 telah menjadi Sintese Racun LV2

Walaupun level skillnya naik, akan kuperiksa nanti.


Lagi pula, Racun Laba-labanya lebih kuat daripada racun yang baru ditambah.

Walaupun Aku berhasil mengurangi jumlah monyet-monyet itu, mereka mulai menanggulanginya.
Mereka menghindari bergerak dibawah sarangnya dan mulai bergerak kesamping.
Aku jatuhkan semua racunnya sebelum mereka selesai bergerak kesamping.
153
Kecapakan skill tercapai. Skill Akurasi LV2 telah menjadi Akurasi LV3

Yosh yosh.
Monyet-monyet itu jatuh dengan lucunya.
Tapi, mereka telah bergerak ke samping.
Kelihatannya tetesan racunnya tak bisa digunakan lagi.
Ada kekhawatiran terhadap sisa MPnya, jadi mungkin ini waktu yang sempurna.

Aku lepaskan benang-benang kearah laju monyet-monyet yang bergerak disamping itu.
Pertarungan ini baru saja dimulai.

S8. Ensiklopedi skill

Gue tidak bisa melepas mata Gue dari buku didepan Gue.

"Gimana? Hebat, kan?"

Orang yang mengatakan itu dengan wajah sangat puas adalah Kanata alias Katia, si putri adipati.
Semenjak upacara penaksiran, Katia sering datang main dengan Gue,
Pad awalnya, Gue memanggilnya Kanata, tapi katanya itu terdengar janggal, jadi Gue dibilang untuk memanggil
namanya saat ini.
Karnatia, julukannya Katia.

Tapi, Katia memanggil Gue Shun seperti biasa.


Gak ada rasa aneh saat dia memanggil Gue Shun karena nama Gue Shurein, jadi sepertinya telah ditetapkan
panggilan Gue seperti biasa.
Walaupun Gue gak keberatan, masalahnya adalah orang-orang disekitar kami mengira bahwa Gue dan Katia
cukup akrab untuk memanggil satu sama lain dengan julukan.
Walaupun benar kami memang akrab, Katia sekarang adalah seorang gadis.
Ada beberapa yang menganggap akrabnya seperti itu juga.

Yang paling pertama adalah si adik perempuan, Suu yang menempatkan dirinya diantara Katia dan Gue.
Setiapkali Katia datang main, Suu akan memberungut padanya dengan wajah yang mengerikan dan ia akan
menempatkan dirinya diantara Katia dan Gue.
Katia langsung cengir setiapkali itu terjadi.
Walaupun Gue berniat untuk menjadi seorang kakak yang ideal, mengapa jadi begini....

"Ini adalah ensiklopedi skill yang dipegang kediaman keluarga Adipati. Yang selengkap ini masih belum muncul di
pasar-pasar"

Perincian dari skill-skill yang telah dipastikan tertulis didalam buku ini dengan jelas.
Belum lagi efeknya, bahkan kondisi mendapatkannya juga tertulis.
Ini seperti buku panduan bermain.

Ngomong-ngomong, intonasi Katia lumayan mengubah suasananya saat ia berbicara dalam bahasa Jepang atau
bahasa dunia ini.
Berlawanan dengan intonasi seorang pria Jepang, karena ia seorang bangsawan, intonasinya terdengar seperti
seorang ojou-sama.
Karena Gue tahu siapa dalamnya, pada awalnya Gue hampir ketawa terbahak-bahak karena saking bedanya,
tapi sekarang Gue sudah terbiasa.

154
"Luar biasa. Jika Gue memiliki ini, Gue bisa dapatkan skill apapun yang Gue mau"
"Tidak begitu. Waktu itu terbatas. Lu harus memutuskan skill-skill yang lu ingin dapatkan terlebih dahulu, dan lu
harus gunakan waktu terbatasnya dengan efisien"

Gue agak gempar dan Gue balikkan halamannya satu per satu.
Jika ada skill yang diketahui, maka ada juga skill yang tak diketahui.
Saat Gue lihat ada skill yang tak diketahui yang sepertinya memiliki efek tinggi, tangan Gue tak terasa berhenti.

"Shun dan Suu, kalian berdua sudah mendapatkan semua skill status dasarnya, kan? Maka kalian perlu
meningkatkannya selagi masih kecil"

Skill status dasar adalah skill-skill yang meningkatkan status seperti "Hidup", "Jumlah Sihir", "Kuasa", dll.

"Skill-skill status dasarnya akan berevolusi segera sesudah mencapai level 10. Efeknya akan meningkat satu
tingkat, dan diatas itu, perbaikan pertumbuhannya berlanjut sampai naik level. Sekarang ini, level kita hanya 1
karena kita masih belum menghadapi monster. Jika kita mendapatkan skill-skill ini yang memiliki perbaikan
pertumbuhan sebelum naik level, maka ini pastinya akan berguna di masa yang akan datang"

Level kami masih 1.


Level naik bukan hanya dengan membunuhi monster, tapi juga naik dengan membunuh sebuah makhluk.
Karena kami belum mendapatkan izin untuk melawan monster, maksud Gue, kami belum mendapatkan izin
untuk keluar, untuk saat ini, level kami tak akan meningkat.

Tetap saja, statusnya meningkat perlahan-lahan dengan pertumbuhan dan latihan.


Tetapi, statusnya hanya berubah dengan ekstrim saat naik level.

"Jika bisa, Gue ingin mengevolusikan skill-skillnya dua kali, tapi memang, itu sedikit berambisi"

Saat level skillnya menjadi 10, skillnya akan berevolusi dan perolehan skill bisa didapatkan. Ada berbagai
keuntungannya.
Tetapi, lebih tinggi levelnya, lebih sulit meningkatkannya. Kecakapatan skill yang dibutuhkan naik per level, jadi
meningkatkan sampai level 10 itu lumayan sulit.

"Statusnya akan mulai berubah pesat saat skillnya telah berevolusi ke "Ketabahan", "Benteng", "Idaten", dll. Akan
terasa memuaskan jika levelnya berevolusi ke situ. Gue ingin mencapai mencapai tingkat sebelumnya dengan
cara apapun"
"Iya ya. Tapi, tak terkira bahwa tidak ada skill yang bisa meningkatkan pendapatan EXP atau kecakapan skill"

Dalam kasus seperti RPG, itu pendamping yang sangat berguna untuk pertumbuhan. Tidak ada skill seperti
"Tambahan EXP".

"Ya. Dan, lu sadar ga?


"Ya"

Gue lihat skill yang tertulis didalam ensiklopedi skillnya, dan Gue mengerti apa yang ingin dikatakan Katia.
Walaupun Suu melihat ensiklopedi skillnya dengan Gue, Suu sepertinya tidak menyadarinya.
Rasanya misterius dan meskipun Katia dan Gue menyadarinya, Gue kayanya merasa tak puas.

"Tidak ada skill bertipe produksi"


"Dilain pihak, hanya ada skill untuk bertempur"

Ya, meskipun memiliki jumlah skill sebanyak itu yang tertulis didalam sebuah buku, tipe produksi atau yang
disebut-sebut skill non-tempur tidak ada sama sekali.
Ada skill-skill yang terlihat seperti skill tipe produksi jika digunakan, tapi semuanya hanyalah efek sekunder dari
skill tempur.
Meskipun adanya skill sebanyak ini, ada rasa aneh bahwa semua skill-skillnya hanya memiliki isi sepihak.

Ini rasa yang aneh yang bisa kami sadari mungkin karena Katia dan Gue telah bermain game-game di Jepang.
Orang-orang yang hidup di dunia ini, asalnya pasti percaya bahwa skill adalah hal seperti itu.
155
"Seolah-olah dunia ini untuk bertarung"

Gue merasa takut dalam diri Gue sendiri pada kata-kata yang Gue ucapkan.
Dunia dimana level tak akan naik kecuali sesuatu itu terbunuh.
Hanya skill bertipe tempur.
Seolah-olah dunianya sungguh mendorong untuk bertarung.

"Walaupun ini sesuatu yang masih belum terkenal, pasukan Raja Iblis sepertinya sedang meningkatkan
persenjataan mereka dengan cepat"
"Itu...."
"Mungkin sekali suatu hari mereka akan menyerang. Sampai itu terjadi, kita harus menjadi lebih kuat sebisa
mungkin"

Gue ngangguk pada kata-kata Katia.

56. Pertempuran defensif 100 meter diatas tanah

Para monyet-monyet itu mendaki dindingnya.


Aku pergunakan "Kendali Benang" sepenuhnya dan tempelkan benang lengket ke dinding arah jalan monyet-
monyetnya.
Ini buruk.

MP yang tersisa tak dapat diandalkan.


Aku mungkin telah menggunakannya terlalu banyak untuk "Sintese Racun".
Tapi, saat waktunya tiba, Aku harus bertahan tanpa "Kendali Benang".

Karena ada batu yang terbang, Aku buru-buru sembunyi kedalam bayangan batunya.
Monyet-monyet yang tetap berada ditanah melempar batunya terus-terusan.
Walaupun Aku tak akan luka fatal meskipun kena, itu menjengkelkan.

Monyet-monyet gelombang pertama menyeruduk masuk kedalam zona benang lengket yang Aku telah pasang.
Tentu saja, monyet-monyetnya menempel ke benang lengketnya dan pergerakan mereka berhenti.
Jika gelombang pertama mustahil untuk bergerak, maka itu harusnya bisa menahan gelombang berikutnya untuk
sementara waktu, Agh!?

Mereka, mereka menggunakan badan kawan mereka sebagai pijakan untuk terus manjat!
Walaupun masih ada dia zona benang lengket, sepertinya ini akan ditembus lebih cepat dari yang kukira.

Sial!

Ini bukanlah waktunya bersantai-santai.


Aku lepas Jaring kearah grup monyet yang monyetnya berkumpul paling banyak.
Aku tinggalkan monyet-monyet yang tertangkap Jaring apa adanya.
Lebih banyak kau berontak, lebih menempel benang lengketnya, dan itu bahkan jadi lebih mustahil untuk
bergerak.
Jika ada massa monyet sebanyak itu, maka harusnya akan berguna sebagai penghalang.

Monyet-monyet yang tertangkap oleh benangnya diabaikan.


Dari status monyetnya, yang bisa dimengerti adalah bahwa mereka tidak bisa melepaskan diri dari benang-
benangku.
Kali ini, Aku takkan menggunakan "Benang Potong".
Bagaimanapun juga, sebagai cara aman, Aku harus melumpuhkan semua monyetnya dengan benang
lengketnya.

156
Aku bisa menghabisi mereka pelan-pelan nanti.

Alu lepaskan Jaring kedua.


Beberapa monyet tertangkap lagi.
Saat Aku akan melepas yang ketiga, ada batu dilempar ke arahku.
Aku buru-buru menghindarinya.
Sial, meskipun lawan, mereka support diwaktu yang pas.

Terlebih lagi, Aku penasaran apakah mereka berhati-hati terhadap Jaring ku atau tidak karena monyet-
monyetnya menyebar ke kanan dan kiri.
Jika seperti ini, Aku hanya bisa menangkap 1 atau 2 dari mereka menggunakan Jaring.
Mereka, tidak seperti monster-monster sampai sekarang, mereka cerdas!

Jika kalian memang cerdas, maka sadarilah bahwa Aku bukanlah mangsa yang layak!
Tak ada untungnya meskipun kalian habisi laba-laba kecil sepertiku!
Tapi, monyet-monyetnya mendekat dengan tekad untuk menghabisiku bagaimanapun caranya.
Aku mau kalian hentikan itu.
Aku capek dari hal penuh gairah begitu.
Mari arahkan gairah ini ke hal lain.
Contohnya, seperti (paksa nahan diri).

Aku sebarkan benang-benangku sambil memikirkan hal yang bodoh.


Karena monyet-monyetnya berpencar ke kanan dan kiri, Aku perlu menyebarnya kesegala tempat.
Aku gunakan "Kendali Benang"nya secukup mungkin.
Dalam situasi seperti ini, agak bahaya jika MPku habis.

Alasannya kenapa Aku tidak menutup diriku kedalam rumah sederhananya karena ini 100 meter diatas tanah.
Walaupun benangku sudah tentu kuat, tapi tetap bisa ditembus.
Benangnya lemah terhadap api dan gampang sekali diledakan oleh si Naga Bumi.
Walaupun benangnya kuat akan kemampuan bertahannya yang tinggi, jika sebuah kekuatan yang lebih darinya
dikeluarkan, benangnya akan tertembus.
Aku tidak merasa parah monyet itu bisa melakukannya.
Jika Aku di tanah, Aku sudah pasti akan memilih untuk bertahan dari kepungan.
Tapi, ini bukanlah tanah.
Jika monyetnya menyerang rumah sederhananya dan diwaktu yang sama, badan mereka menempel ke
rumahnya.
Tentunya, rumahnya harus menahan beban dari berat monyetnya.
Dan jika itu terjadi sekaligus, rumah sederhananya tak akan bisa menahan bebannya.

Rumah sederhananya tak memiliki fondasi.


Aku hanya menempelnya dengan kekuatan pelekat diantara pertapan dan dindingnya.
Rumahnya bisa tahan jika hanya Aku dan batunya.
Tapi, Aku tidak tahu seberat apa rumahnya bisa tahan.
Walaupun Aku telah memikirkan untuk mengembangkannya untuk meningkatkan ketahanannya, Aku memilih
jalan mencegah monyet-monyetnya mendekat.
Aku berpikir bahwa itu hanya akan meningkatkan jumlah yang bisa di tahan meskipin Aku mengembangkannya.
Tetap saja, mungkin bagus jika dipikir tentang jumlah monyetnya.
Saat masih di awal-awal.

Kenapa? Karena jumlah monyetnya tidak berkurang sama sekali!


Walaupun Aku mengira apakah Aku gagal membunuh monyetnya dengan racun atau tidak, sepertinya mayat
monyetnya menumpuk dibawah dindingnya.
Mereka sepertinya tidak bangkit kembali.

Masalahnya simple, jumlah monyetnya telah meningkat dari awalnya.


Yang disebut-sebut bala-bantuan.
Haha, penasaran darimana mereka datangnya dan jumlahnya bertambah drastis.
Pada awalnya mereka ada sekitar 50an, tapi sekarang, dua-kali lipatnya.
Terlebih lagi, masih bertambah.
157
Maraton tanpa henti itu mengerikan, kan?

Apa yang harus Aku lakukan?


Serius, apa yang harus Aku lakukan?
Stamina merahnya jadi tak berguna, apalagi MPnya.
Aku terus-terusan melepas benang-benang sejak dari tadi.
Aku tamat jika staminanya habis.
Akan jadi mustahil untuk mengeluarkan benangnya.
Aku harus menghindari itu dengan segala cara.

Aku persiapkan Kumorning Starnya.


Targetnya adalah monyet terdekat dari sini.
Lempar.
Kena.
Yosh, Aku tarik dia dengan keunggulan kekuatan pelekatnya dengan paksa.

Aku cepat-cepat belenggu si monyet yang meronta-ronta dengan seutas benang.


Aku masukkan "Taring Beracun"nya.
Ditengah-tengah itu, sebuah batu mengenaiku.

Aw!
Tapi, HPku hanya berkurang 5.
Memang, batunya tidak memiliki tekanan besar karena adanya jarak dari tanah ke sini.
Walaupun sakit, Aku abaikan paksa dengan kekuatan "Penghapusan Sakit" dan "Peredaan Sakit".

Aku habisi si monyet dengan kekuatan "Taring Beracun".


Dan Aku makan dia!

Untuk tugas saat ini, yang terpenting adalah cepatnya.


Aku harus menyelesaikannya dan maju kedepan segera.
Monyet-monyetnya masih kesulitan menghadapi benang pelekatnya.
Kebanyakan dari mereka telah menempel ke benang-benangnya dan mustahil untuk lepas, tapi jalan dari badan
monyet-monyetnya perlahan-lahan terbentuk.
Mereka perlahan-lahan mendekat kepadaku.
Staminaku berhasil pulih dan Aku harus menanggap bahwa ini yang terakhir.
Oleh karena itu, Aku harus cepat-cepat memakannya dan membuat mereka makananku!

Buha!

Aku selesai memakannya!


Walaupun rasa membantai para monyetnya malah naik, sekarang pada akhirnya!
Akulah yang memakan!
Aku tak akan dimakan oleh makhluk seperti kalian!

57. Pertempuran defensif 100 meter diatas tanah

Dengan tak sabaran Aku sebarkan benang.

Kecakapan skill tercapai. Skill Konsentrasi LV2 telah menjadi Konsentrasi LV3

Level skill "Konsentrasi" naik mungkin karena Aku cukup berkonsentrasi.


Itu tidak penting sekarang.
Memang, suasananya berubah.

158
Monyet-monyetnya tertumpuk dengan satu-sama lain dan terselubungi dengan benang-benang.
Tetap saja, jumlah monyetnya tidak berkurang.
Malah jumlahnya tetap meningkat.
Walaupun jumlah monyet-monyet yang tak bisa bergerak meningkat, jumlah bala-bantuannya lebih banyak.
Seperti semua monyet sedang mengumpul di area ini.

MPku hanya tersisa 2.


Saat MPnya habis total, Aku tidak tahu efek buruk apa yang ada, jadi Aku tidak bisa menggunakan MPku lagi.
Jadinya mustahil untuk menggunakan "Kendali Benang".

Tapi saat ini, efeknya kecil.


Karena monyet-monyet dari gelombang pertama sudah sampai jarak lemparan batu.
Musuhnya telah datang ke jarak dimana Aku tidak perlu menggunakan "Kendali Benang"ku.

Aku keluarkan seutas benang.


Lagi, salah satu monyetnya terikat oleh benangnya.
Terlebih lagi, dia mengambil tindakkan yang tak bisa dipercaya.

Dia lompat.

Monyetnya mencium tanah dan suara remuk terdengar.


Di ketinggian seperti ini, memang, bahkan monsterpun tak akan selamat.
Monyet-monyetnya memiliki pilihan antara mati atau menjadi halangan bagi kawannya, tapi si monyet itu memilih
untuk mati. (TLN: Respect!)

Mustahil.
Kegilaannya membuatku merinding.
Aku ada sedikit harapan bahwa jika Aku terus menghalang mereka, monyet-monyet itu mungkin cepat atau
lambat akan menyerang, tapi harapan itu diremukkan total.
Monyet-monyet ini takkan berhenti sampai Aku mati.
Hanya ada 2 pilihan untuk mengakhiri ini, antara Aku menghabisi semua monyetnya atau monyetnya
menghabisiku.

Sebuah batu dilempar ke arahku.


Tapi, Aku takkan menghindarinya lagi.
Tidak sempat menghindarinya.
Batunya mengenai badanku.
HPku berkurang.
Tetap saja, Aku abaikan dengan kekuatan "Peredaan Sakit" dan "Penghapusan Sakit".
Akan kubiarkan HP yang berkurang pada pemulihan otomatis.
Disaat batunya mengenaiku, Aku terus menyebarkan benang-benangnya.
Jika tidak kulakukan, Aku takkan bisa melewati situasi sulit ini.

Aku telah meremehkan monyet-monyet ini.


Mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan si Naga Bumi.
Tentu saja, kebanyakan monster tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan 'itu'.
Tapi, itu bukanlah alasan yang bagus untuk meremehkan mereka.
Apa Aku bodoh?
Apakah Aku lupa dengan kelemahanku sendiri?
Dibandingkan dengan diriku yang lemah, bisa dibilang bahwa disekitarku penuh dengan musuh-musuh berkuasa.
Mengapa Aku mengira bahwa Aku menghadapi lawan kecil?

Terlebih lagi, lawannya meluncurkan serangan bunuh diri tanpa ragu meski terhadap diriku bertingkat lebih
rendah ini.
Jika seekor monster bertingkat lebih tinggi menyerang dengan taruhan nyawanya, tidak mungkin Aku bisa
melewatinya dengan bodoh.
Jika jadi seperti ini, Aku harus tekadkan diriku dan menantangnya.

Sebuah batu mengenai badanku lagi.


159
Untuk sesaat.
Sungguh untuk sesaat, Aku terdorong oleh tubrukannya.
Dengan kesempatan itu, salah satu monyetnya akhirnya mencengkram kakiku.
Dia merenggangkan tangan kanannya sambil lebih dari setengah badannya tertangkap.

Suara retak yang tak enak bisa terdengar dari kakiku.


Aku tusukkan "Taring Beracun"ku ke tangan yang mencengkrami kakiku sambil menahan sakitnya.

Mungkin saja berbarengan bahwa kakiku sedikit copot dan monyetnya kehabisan tenaga.

Itu menyakitkan.
Ini sungguh-sungguh menyakitkan.
Ini menyakitkan meskipun Aku memiliki "Peredaan Sakit".
Bisakkah "Pemulihan HP Otomatis" memulihkan bagian yang copot?
Atau, Aku pulih dengan naik level.

Tapi, sekarang bukan waktunya khawatir tentang kakiku yang hilang.


Waktu telah didapatkan cukup banyak hanya dengan itu.
Monyet lain langsung memanjat.
Aku lepas seutas benang.
Aku jadi tak sabaran.
Staminaku yang tersisa berkurang lagi.

Monyet yang tertangkap benangnya lompat ke udara apa adanya.


Aku lepaskan benang selanjutnya tanpa melihat nasibnya.

EXP telah mencapai tingkat tertentu. Individu, Taratek Kecil LV4 telah menjadi LV5
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus Naik Level: Kecakapan skill didapatkan
Kecakapan skill tercapai. Skill Konsentrasi LV3 telah menjadi Konsentrasi LV4
Kecakapan skill tercapai. Skill Akurasi LV3 telah menjadi Akurasi LV4
Kecakapan skill tercapai. Skill Kokoh LV2 telah menjadi Kokoh LV3
Skill poin didapatkan

Di saat Aku mendengar suaranya, Aku buru-buru evakuasi kedalam rumah sederhananya.
Walaupun ini waktu yang bagus, ini juga buruk.
Pergantian kulitnya.
Aku lepas kulit lama dengan tak sabarnya.
Kaki yang telah robek juga pulih tanpa masalah.
Aku lempar kulit yang lama dan kembali ke depan segera.
Saat di situasi seperti ini, bahkan waktu sedikit yang dipakai untuk mengganti kulit itu fatal.

Memang, seekor monyet bergelantungan ke rumah sederhananya.


Akhirnya, ancaman monyetnya telah mendekati garis pertahanan terakhir.

MP dan SP yang telah kehabisan sebelumnya telah pulih dengan naik level.
Tapi, mungkin Aku telah melewati tingkat untuk bisa melakukan sesuatu untuk itu.

Tidak.
Masih ada jalan.
Aku renggangkan kakiku dari ujung rumah sederhananya.

Meskipun kakiku dicengkram oleh monyetnya, Aku tak peduli!


Aku sentuh benang-benang yang tersebar yang sekarang telah menjadi gumpalan benang besar.
Aku aktifkan "Kendali Benang" dengan segenap kekuatanku.
Kekuatakan perlahan-lahan menembus kedalam benangnya.
Level skillnya telah meningkat dan jumlah benang yang bisa Aku manipulasi juga lumayan meningkat.
Memang, mustahil untuk mengendalikan gumpalan ini, tapi itu masih baik-baik saja.

160
MP yang terpulihkan berkurang dengan tekanan yang parah setara dengan jumlahnya.
Dan, kaki yang dicengkram mengeluarkan suara yang tak enak lagi.
Di waktu yang sama, seluruh badanku ditarik keluar dari rumah sederhananya.
Tangan monyetnya mengulur dari luar.
Entah bagaimana, Aku menghindari tangannya mencengkram kepalaku.
Tapi badanku tertangkap.
Monyetnya memakai kekuatannya untuk mehancurkan badanku tanpa belas kasihan.
HP berkurang dengan cepat dan sakit yang amat sangat menjulur.

Kecakapan skill tercapai. Mendapatkan skill Kehidupan LV1


Kecakapan skill tercapai. Mendapatkan skill Jumlah Sihir LV1

Persiapan benang-benangnya selesai bersamaan dengan suara langitnya.


Aku kerahakan tenagaku yang tersisa untuk mengendalikan benangnya.

Benang-benangnya lepas dan jatuh dari dindingnya berdasarkan instruksiku.


Tentu saja, bersama dengan monyet-monyet yang tertempel padanya.
Bersamaan dengan suara bergemuruh, gumpalan benang-benang dan pasukan monyet-monyetnya yang bisa
dibilang sebagai dinding satu lagi menjadi aspeknya, dan mereka jatuh kearah pasukan monyet-monyet yang
tersisa di tanah.

EXP telah mencapai derajat tertentu. Individu, Taratek Kecil LV5 telah menjadi LV6
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus Naik Level: Kecakapan Skill telah didapatkan
Kecakapan skill tercapai. Skill Kendali Benang LV6 telah menjadi Kendali Benang LV7
Kecakapan Skill tercapai. Skill Makan Berlebih LV3 telah menjadi Makan Berlebih LV4
Skill poin didapatkan

EXP telah mencapai derajat tertentu. Individu, Taratek Kecil LV6 telah menjadi LV7
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus Naik Level: Kecakapan Skill telah didapatkan
Kecakapan Skill tercapai. Skill Peredaan Sakit LV5 telah menjadi Peredaan Sakit LV6
Kecakapan Skill teracpai. Skill Mata-mata LV5 telah menjadi Mata-mata LV6
Kecakapan Skill tercapai. Skill Menghindar LV1 telah menjadi Menghindar LV2
Skill poin didapatkan

Aku berhasil menghabisi jumlah monyet yang sangat banyak sekaligus.

58. Pertempuran defensif 100 meter di atas tanah

Berkat pergantian kulit oleh naik level, kaki dan badanku lepas dari tangan si monyet.
Tangannya si monyet mencengkram 2 lapis kulit lama.
Walaupun sebagian besar monyetnya jatuh ke tanah berkat besarnya gumpalan benangnya, monyet-monyet
yang bergelantungan ke rumah sederhananya masih baik-baik saja.
Tetapi, badan mereka telah tertangkap di dalam benang rumah sederhananya.
Aku tambahkan benangnya agar mereka tidak bisa bergerak dan Aku habisi mereka dengan "Taring Beracun".

Setelah menghabisi mereka semua, Aku jadi lega.


Walaupun masih belum selesai, Aku telah melalui satu serangan.

Aku cambuk hatiku yang menjadi kurang tegang.


Ini masih belum berakhir.
Aku tidak boleh meringankan perhatianku sampai mereka kuhabisi.

161
Aku keluar dari rumah sederhananya dengan seketika dan melihat ke keadaan dibawah.
Pemandangan yang buruk terlihat.

Di bawah ada sisa-sisa monyet-monyet yang tertangkap di dalam benangnya tertempel ke tanah tanpa bisa
bergerak dan bentuk badan monyet yang hancur.
Dan di pandangan yang menggemparkan itu monyet-monyet yang selamat tidak kehilangan tekad bertarung
mereka.

Aku langsung pasang seutas benang di dinding.


Monyet-monyetnya masih belum menyerah.
Mereka akan menyerang lagi sesaat setelah mereka siap.
Aku harus bersiap-siap untuk itu

Bala bantuan monyet-monyetnya masih berdatangan.


Beneran, kalian ada berapa sih...
Santai Ngapa!

Dan, ada makhluk yang harusnya tak ada dalam bala bantuannya.

BugragrachLV3Gagal menaksir statusnya


BugragrachLV4Gagal menaksir statusnya
BugragrachLV6Gagal menaksir statusnya

Mulut yang menyerupai buaya.


Dari mulutnya, Aku bisa melihat gigi-gigi brutal yang tak terhitung jumlahnya seperti gergaji.
Sekitar dua kali panjangnya si monyet.
Mereka juga gendut.
Itu adalah si monyet cacat raksasa.

Itu adalah monster pertama yang kulihat di area ini.


Nama spesies monyetnya adalah anograch.
Aku harusnya sadar bahwa kedua namanya mirip.
Monyet raksasa itu adalah wujud evolusi si monyet.
Monster yang harusnya tidak datang sebagai bala bantuan monyetnya telah datang.

Jumlah mereka yang datang pelan-pelan adalah 3.


Saat Aku lihat level mereka, mereka lebih rendah, tapi karena mereka adalah tingkat monster lebih tinggi, Aku
tidak bisa bergantung pada level meskipun itu rendah.
Dari awal, bahkan si monyet itu lawan yang kuat jika Aku melawannya langsung, jadi tidak mungkin wujud
evolusinya itu lemah.
Ditimbang dari penampilannya yang cukup brutal, Aku harus menyadari bahwa mereka lebih kuat dari si monyet.
Memang, mereka bukan sekelas Naga Bumi, tapi tetap saja, ada 3 monster lebih kuat daripada si monyet.
Tingkat kesulitannya meningkat lagi.

Untuk sesaat Aku tercengang dan berhenti bergerak.


Kesadaranku dikembalikan paksa ke kenyataan karena si monyet-monyet yang selamat mulai bergerak.
Monyet-monyetnya menghindari gumpalang benang yang jatuh, memutar jauh dan mereka mulai memanjat
dindingnya dari kanan dan kiri lagi.
Dari pergerakannya, Aku mengerti bahwa mereka lumayan berhati-hati terhadap benang-benangnya.
Mereka memang lawan yang sulit.

Aku tambahkan seutas benang sambil memperhatikan si monyet-monyet besar.


Mereka masih belum bergerak.
Apa kerja sama dengan monyet-monyetnya tidak terlalu positif?
Meskipun bagus seperti itu, Aku tidak bisa beroptimis.
Aku harus selalu berhati-hati terhadap pergerakan mereka.

Monyet-monyetnya kelihatannya tidak melempar batu lagi.


Tidak ada banyak pengaruh banyak di batunya dan gumpalan benang yang jatuh menghalangi, jadi lemparannya
162
mungkin tidak akan sampai padaku.
Sepertinya mereka meninggalkan ide melempar batunya dan hanya bertekad memanjat dindingnya.
Aku bersyukur akan itu.
Ini berjalan lancar.
HP berkurang, dan pergerakan terhalangi.
Jika tak ada apa-apa, itu masih belum terlewati.

Ada pergerakan dari si monyet raksasa.


Ia menangkat sebuah batu.
Apa, batu!? (TLN: Dalam bahasa Inggris, ini namanya rock, yaitu batu yang jauh lebih besar daripada stone,
yang kedua katanya sama dalam Bahasa Indonesia)
Walaupun ia mengangkatnya dengan mudahnya, batu itu, bukannya itu asal dari batu yang Aku pasang di rumah
sederhana ini!?
Batunya harusnya tertanam didalam tanah dengan kokohnya, tapi itu ditarik dengan mudahnya.
Itu adalah batu yang masih berat meskipun telah dipotong tipis, kan!?
Eh, apa yang akan kau lakukan dengan batu itu!?
Tunggu dulu, kenapa kau mengayunkannya!?
Jangan bilang!?

Aku buru-buru kabur dari rumah sederhananya.


Batunya menjadi bola meriam dan menembus rumah sederhananya pas setelah Aku keluar.
Setelah asapnya hilang, rumah sederhananya dihancurkan lebur oleh batu itu.

Mustahil!
Kuat sekali.
Jika Aku menerima hal seperti itu, Aku pasti akan mati.
Untung saja, tidak ada batu disekitar si monyet raksasa itu.
Bola meriam gila itu takkan melayang ke sini.

Tapi garis pertahanan terakhir yang adalah rumah sederhananya telah dihancurkan dengan mudahnya.
Dari sekarang, Aku harus bertarung tanpa rumah sederhananya.

Itu buruk.
Walaupun parah Aku tidak bisa bergantung pada pertahanan rumah sederhananya, parah sekali tidak ada
pijakan.
Sampai sekarang, Aku bisa menghadapi si monyet-monyet karena Aku memiliki pijakan yang kuat, jadi Aku bisa
fokus menyerang.
Sekarang tanpa pijakan, badanku bisa jatuh dengan tiba-tiba.
Walaupun Aku takkan jatuh kepala-duluan ke tanah karena benangnya tersambung ke atap, tak berubah bahwa
Aku telah menjadi tak berdaya.
Jika Aku tunjukkan kesempatan seperti itu, tidak mungkin si monyet-monyet akan tetap diam.

Aku cepat-cepat membuat keputusan.


Tidak masalah jika dibuat buru-buru, Aku harus membuat pijakan.
Sementara itu, Aku tidak bisa memasang benang-benangnya tidak tempat-tempat lain, tapi saat si monyet-
monyet mendekat, Aku takkan ada waktu untuk membuat pijakan.
Jika Aku tidak membuatnya sekarang, Aku pasti akan menyesalinya nanti.

Yosh!
Pijakan seukuran Aku bisa berdiri telah jadi!
Aku akan menyerang para monyetnya dari sini.
Babak kedua pertarungan defensifnya akan mulai.

59. Pertempuran defensif 100 meter di atas tanah

163
Monyet-monyetnya terus bergerak.
Aku terus sebarkan benang-benang ke arahnya.
Ini seperti mengulangi di awal-awalnya.
Tetapi, ada juga bagian yang berubah.

Monyet-monyetnya telah memahami sifat dari benangku.


Bahwa mustahil untuk lepas setelah tertangkap.
Oleh karena itu, monyet yang maju di depan sengaja melebarkan badannya dan menembus area benangnya.
Agar menempelkan benangnya dalam jarak yang lebar pada dirinya sendiri.
Untuk membuat monyet-monyet yang mengikuti maju lebih mudah.

Karena itu, beberapa monyet mengengkang di dindingnya.


Terlebih lagi, untuk persiapan jatuhnya gumpalan benang yang besar seperti sebelumnya, mereka menempel ke
dinding dengan kokohnya.
Dengan seperti itu, jalan untuk monyet-monyetnya terbentuk dan monyet yang mengikuti bisa maju.
Monyet yang mengikuti juga menempelkan dirinya saat menerima benangku.
Strategi putus asa yang dilanggar dengan kegilaan tanpa memperdulikan diri mereka sendiri.
Meski begitu, Aku kagum karena mereka bisa memikirkan sebuah strategi dengan tepatnya.
Ini sungguh sulit.

Tapi, tak peduli seberapapun cara yang kalian gunakan, selagi itu terdiri dari pengorbanan, lebih jauh mereka
maju, lebih banyak jumlah monyet yang akan berkurang.
Sejak monyet-monyet raksasanya muncul, bala bantuannya berhenti berdatangan.
Jika ini berjalan seperti sekarang, monyet-monyetnya akan musnah sebelum mencapaiku.
Itu kalau monyet raksasanya tidak bergerak.

Aku terus berhati-hati pada monyet raksasanya.


Aku harus berhati-hati kepadanya sambil melawan monyet-monyet ini.
Ini pekerjaan yang sangat menggelisahkanku.
Berkat itu, level skillnya "Konsentrasi" naik lagi.

Dan, akhirnya, ada pergerakan dari si monyet raksasa.


Yang bergerak adalah monyet dengan level terendah.
Ia berbalik dan mundur ke belakang.
Walaupun bagus kalau ia hanya akan pergi, hidup tidaklah semudah itu.
Saat monyet raksasanya berbalik ke arah sini, ia mulai lurus berlari.

Jangan bilang!?
Saat berpikir bahwa itu mungkin saja, firasatku langsung memperingatkanku.
Aku langsung mempersiapkan penangkalnya.

Memang, yang Aku kira terjadi.


Si monyet raksasanya melakukan lompat lari untuk melompati gumpalan benangnya.
Dan dengan kekuatan lompat yang mengerikan, ia lompat ke arahku dengan sekejap.

Aku lemparkan Jaring yang berhasil kusiapkan tepat waktu ke monyet raksasa yang lompat itu.
Ia tak bisa menghindarinya di udara dan monyet raksasanya tertangkap dalam Jaring dengan mengecewakan.
Arah lompat monyet raksasanya bergeser ke bawah sedikit karena tertangkap dalam Jaring.
Ia menabrak ke dindingnya tepat di bawahku.
Ia terbelit dalam benangnya dan berhenti dalam keadaan terjebak ke dindingnya.

Monyet raksasanya langsung bangun kembali dari keadaan itu dan mulai mengamuk untuk kabur dari benang-
benangnya.
Dengan segera Aku tambahkan benang-benang padanya sambil membuat Racun Laba-laba dengan "Sintese
Racun", dan Aku menjatuhkannya ke mulut besarnya.
Monyet raksasanya meronta kesakitan karena kesakitan ganda dari benang dan racunnya.
Aku gunakan "Sintese Racun" sekali lagi sambil tidak sabaran karena ia tidak mati dengan satu Racun Laba-
laba.
164
Tetesan air beracun memasuki mulut besarnya dengan tenangnya.

EXP telah mencapai tingkat tertentu. Individu, Taratek Kecil LV7 telah menjadi LV8
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus Naik Level: Kecakapan Skill telah di dapatkan
Kecakapan skill tercapai. Skill Pengembangan Jarak Penglihatan LV1 telah menjadi Pengembangan
Jarak Penglihatan LV2
Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Asam LV3 telah menjadi Resistensi Asam LV4
Skill poin di dapatkan

Aku tahu bahwa si monyet raksasanya telah mati karena levelku naik.
Aku buru-buru lepaskan kulit yang lama.
Aku tidak boleh merasa lega dulu.

Aku berpaling ke arah monyet-monyet yang menyerbu, dan salah satu monyet raksasanya ada di situ.

Mengambil kesempatan saat Aku sibuk dengan monyet raksasa yang lompat tadi, ia sudah merangkak naik ke
sini menggunakan jalur yang sama dengan monyet lain.
Cepat sekali!?
Ia harusnya berada di tanah beberapa saat lalu, tapi ia telah datang sejauh ini.
Monyet-monyet yang menjadi jalan si monyet raksasa di hancurkan tanpa belas kasihan.
Ia memiliki kekuatan kaki dan kekuatan cengkaram sebesar itu, dan ia lari sampai sejauh ini dalam sekejap mata.

Aku lepaskan sebuah benang ke arah monyet raksasanya dengan buru-buru.


Si monyet raksasa menghindarinya dengan cepat meskipun ia berada di dinding vertikal.
Tapi, tidak ada jalan monyet di depannya.
Benang-benangku menyelimuti seluruh dinding dengan lengketnya di sana.

Monyet raksasanya menempel ke dindingnya.


Walaupun ia langsung meronta-ronta untuk merobeknya, sepertinya benang-benangku tidak bisa dilepas dengan
mudah meski dengan kekuatannya monyet raksasa.
Tapi, dindingnya mulai mengeluarkan suara mengganggu lebih cepat daripada benangnya.

Jelas, Aku takkan membiarkan hal itu terjadi.


Aku langsung tambahkan benang-benang di sekelilingnya dan Aku tinggalkan apa adanya.
Itu harusnya bisa bertahan beberapa lama.

Aku langsung kembali menoleh.


Yang kedua telah bergerak, itu artinya yang ketiga harusnya sudah bergerak.
Prediksiku terbukti benar.
Aku langsung temukan yang ketiga.

Wujud yang mendekat itu baru saja ingin menutup mulutnya ke arahku sekarang.

!!?
Ini bukan lagi saat memerhatikan jatuh atau tidak.
Atau mungkin, Aku tanpa pikir bergerak dengan reflex.
Aku lompat ke udara dari pijakannya.

Aku tidak berhasil menghindarinya, kaki-kakiku di sisi kanan dan sebagian badanku dilahap.
HPku berkurang dengan sejenap.
Bersamaan dengan sakit yang amat sangat, kesadaranku hilang sejenak.
Tapi, jika Aku kehilangan kesadaran di sini, Aku takkan bisa bangun lagi.

Aku buru-buru tembakkan seutas benang ke udara.


Benang yang menempel ke dindingnya mencegah jatuhku.
Tapi, akibatnya Aku menabrak dindingnya dan Aku hampir kehilangan kesadaranku untuk sesaat.
Aku cengkram taring-taringku dan menahan kesadaranku.

165
Kecakapan skill tercapai. Mendapatkan skill Resistensi Pingsan LV1

Penasaran apakah karena skill barunya atau bukan, Aku entah bagaimana berhasil menahan kesadaranku.
Aku arahkan mata-mataku ke arah tempat dimana pijakannya berada.

Monyet-raksasa-ketiganya menghancurkan pijakannya dan tertangkap dalam reruntuhan benangnya.


Itu wajar.
Tidak mungkin Aku akan membuat pijakan biasa.
Saat waktunya tiba, pijakannya dibuat untuk bisa menjadi perangkap.
Tapi, Aku tidak mengira bahwa pijakannya akan hancur dengan sekali serang.

Aku bergerak ke atas.


Karena setengah kakiku menghilang, Aku bergerak menggunakan "Kendali Benang" untuk mengangkat diriku.
Aku bergerak lebih ke atas dari monyet raksasanya yang menggila.
Aku pergunakan "Kendali Benang" sepenuhnya untuk mengekang monyet raksasanya dan membuatnya
membuka mulut besarnya.
Aku ciptakan Racun Laba-laba menggunakan "Sintese Racun" dan biarkan monyet raksasanya menelannya.

EXP telah mencapai tingkat tertentu. Individu, Taratek Kecil LV8 telah menjadi LV9
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus Naik Level: Kecakapan Skill telah didapatkan
Kecapakan skill tercapai. Skill Pemulihan HP Otomatis LV2 telah menjadi Pemulihan HP Otomatis
LV3
Kecakapan skill tercapai. Skill Kehidupan LV1 telah menjadi Kehidupan LV2
Kecakapan skill tercapai. Skill Kelincahan LV1 telah menjadi Kelincahan LV2
Kecakapan skill tercapai. Skill Ketahanan LV1 telah menjadi Ketahanan LV2
Skill poin didapatkan

Pergantian kulit naik level.


Fuu.
Aku kira Aku akan mati.
Barusan itu sungguh sangatlah berbahaya.
Aku mungkin akan benar-benar mati jika Aku tidak naik level.

Tapi, itu hanya sampai di sini.


Karena yang kedua sepertinya akan lepas dari kekangannya sebentar lagi, kutambah benang-benangnya.
Karena monyet raksasanya menghancurkan jalan berharga mereka, monyet-monyetnya tidak maju seperti yang
kukira.
Sepertinya Aku bisa mengejar kembali waktu yang digunakan untuk melawan si monyet-monyet raksasa.
Jika mereka masih memiliki rencana untuk dimainkan, maka itu lain cerita, tapi saat ini monyet-monyetnya tidak
memiliki cara untuk memutar balik situasi.

Meski begitu, Aku tak boleh lengah.


Dikarenakan itu, Aku telah mengalami banyak pengalaman menyakitkan.
Aku takkan santai sampai berakhir.

(G) Sihir Sesat -> Sihir Klenik


(G) Pembantai Monster -> Pembunuh Monster
(S) Kokoh -> Kekar

60. Pertempuran defensif 100 meter di atas tanah Selesai

166
Monyet yang terakhir tertangkap di depan mataku.
Tangan yang di bentangkannya tidak akan meraihku.
Aku gulung seutas benang disekitar tangannya untuk menyegel total pergerakannya.

Aku lihat ke sekitarku.


Ada monyet-monyet yang tertangkap dalam benang dimana-mana.
Tidak ada satupun monyet yang lepas.
Untuk memastikan, Aku melihat sekitar tanahnya sebentar dalam jarak pandanganku, tapi bala bantuannya
monyetnya tidak datang.
Meskipun Aku fokus untuk dengar, Aku tidak mendengar suaranya.

Akhirnya, Aku berhasil melumpuhkan semua monyet-monyetnya.

Walaupun Aku hampir lega saat Aku berpikir "Aku menang", ini masih belum berakhir.
Aku hanya telah melumpuhkan mereka dan masih belum menghabisi mereka.
Di bawah, ada monyet-monyet yang tertangkap dalam benang-benang sampai-sampai repot sekali untuk
menghitungnya.
Di antara mereka, ada juga wujud dari si spesial monyet raksasa.

Monyet raksasa yang terakhir masih berjuang untuk merobek benangnya.


Sebenarnya, kekuatan si monyet raksasa melebih batas yang bisa di tahan benangnya.
Walaupun takkan langsung robek, ia akan lepas sebentar lagi jika Aku membiarkannya.
Oleh karena itu, Aku tambahkan benang-benang setiap kali untuk menahannya lagi.

Aku terus menahan si monyet raksasa sambil melawan monyet-monyetnya.


Tak disangka itu sangat sulit.
Aku bersyukur bahwa Aku tidak lega setelah Aku mengalahkan kedua monyet raksasa sebelumnya.
Karena Aku harus menggunakan tenaga lebih banyak dari yang kukira untuk menahan si monyet raksasa, kedua
MP dan SP hampir habis.

Alasan mengapa Aku tidak membunuhnya dahulu karena Aku tidak ada waktu untuk melakukannya.
Aku tidak memiliki waktu untuk membunuh si monyet raksasa dalam situasi dimana monyet-monyetnya
mendekat.
Dan juga si monyet raksasanya berada di jalan yang digunakan monyet-monyetnya.
Jika Aku akan membunuh si monyet raksasa, maka Aku perlu mendekat pada monyet-monyetnya.
Tidak mungkin Aku akan melakukan aksi bunuh diri itu.

Hal yang paling Aku takuti adalah apakah monyet-monyetnya akan bantu melepas penahan di monyet
raksasanya atau tidak.
Aku sangat ketakutan bahwa ia bisa lepas dari penahananku jika mereka memiliki kekuatan seperti monyet
raksasa dan kerja sama seperti monyet-monyetnya.
Tapi, mereka tidak melakukannya.
Monyet-monyet yang mementingkan efisiensi meski nyawa taruhannya, entah kenapa tidak memiliki strategi
paling efektif dalam situasi ini, yaitu menyelamatkan si monyet raksasa.
Walaupun Aku merasa lega, tingkah laku monyet-monyetnya misterius.

Yaa, jika kubilang begitu, Aku bahkan tidak mengerti mengapa mereka menyerang.
Aku tidak merasa mereka menganggapku sebagai makanan, jadi Aku tidak mengerti mengapa mereka
menyerangku.
Satu-satunya hal yang Aku bisa pikirkan adalah Aku telah membunuh seekor monyet beberapa waktu lalu, tapi
apakah perlu melakukan sejauh itu hanya karena hal tersebut? Un.
Umu.
Tak ada gunanya meskipun kupikirkan itu.
Aku tidak bisa mengerti apa yang di pikirkan seekor monster.

Untuk sekarang, Aku akan membunuh si monyet raksasa.


167
Seperti yang di duga, Aku tidak berani menggigit langsung makhluk berbahaya seperti ini.
Oleh karena itu, Aku buat Racun Laba-laba dengan "Sintese Racun" dan melemparnya ke mulutnya mirip seperti
dua lainnya.
Setelah menelan dua tetes racun, monyet raksasanya berhenti bergerak.

Karena urusan terberatnya menghilang, Aku akan bunuh monyet sisanya satu per satu dengan "Taring Beracun".
Walaupun "Taring Beracun"nya menggunakan sedikit SP, sejauh ini, itu tidak menggangguku.
Pemakaiannya rendah dan sejauh ini Aku belum mengalami situasi dimana SPku habis.

Tapi memang, ada banyak monyet-monyetnya.


Memang, bahkan "Taring Beracun" akan kehabisan menghadapi jumlah seperti itu.
I setengah makan seekor monyet untuk memulihkan staminaku dengan segan.

Monyet-monyet yang telah lumpuh ini mengintimidasiku saat Aku mendekati mereka.
Walaupun Aku merasa ada ketakutan tercampur di dalamnya, Aku tak peduli.
Kalian harusnya siap untuk mati karena kalianlah yang datang dan mencari ulah dengan niat membunuhku.
Saat kalian yang menjadi di bunuh, jangan menerimanya seperti pengecut.
Jadi, Aku membunuhnya tanpa memperdulikannya.

Kondisi terpenuhi. Gelar Tak Kenal Ampun telah di dapatkan


Dengan efek dari gelar Tak Kenal Ampun, skill Sihir Klenik LV1Resistensi Klenik LV1 telah di
dapatkan
Sihir Klenik LV1 telah menyatu dengan Sihir Klenik LV2

Aku mendapatkan sebuah gelar.


Terlebih lagi, yang berbahaya.
Ini gelar kedua yang memiliki "Sihir Klenik".
Aku tak bisa apa-apa kecuali menyesalinya.
Aku bukan seorang zindiq!
Beneran!

Untuk sementara waktu, mari tunda periksa skill yang baru untuk nanti.
Aku telah mendapatkan beberapa skill saat levelku naik di tengah-tengah pertempuran, jadi Aku akan periksa
semuanya sekaligus saat Aku ada waktu nanti.

EXP telah mencapai tingkat tertentu. Individu, Taratek Kecil LV9 telah menjadi LV10
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus Naik Level: Kecakapan skill telah didapatkan
Kecakapan skill tercapai. Skill Sintese Racun LV2 telah menjadi Sintese Racun LV3
Kecakapan skill tercapai. Skill Lempar LV2 telah menjadi Lempar LV3
Kecakapan skill tercapai. Skill Jumlah Sihir LV1 telah menjadi Jumlah Sihir LV2
Skill poin di dapatkan
Kondisi terpenuhi. Individu, Taratek Kecil bisa ber-evolusi

Saat Aku sedang mengurus monyet-monyetnya, levelnya naik.


Begitu.
Aku sudah level 10.
Sudah!?
Memang, levelnya naik dengan cepat saat Aku bertempur, tapi Aku sudah bisa ber-evolusi!?

Ada beberapa pilihan evolusi. Silakan pilih dari berikut ini.


Taratek
Taratek Racun Kecil

Hmm?
Tidak aneh bahwa 'Kecil'nya di hapus dari namanya, tapi Taratek Racun Kecil?
Apa keutamaannya dalam racun karena ada kata 'Racun' padanya?
168
Yaa, mari tunda ini juga.
Tidak mungkin Aku bisa ber-evolusi dalam situasi dimana Aku tidak bisa merasa lega.
Aku harus cepat membunuh semua monyet-monyetnya.

Kondisi terpenuhi. Gelar Pembantai Monster telah di dapatkan


Dengan efek dari gelar Pembantai Monster, skill Tenaga Herkules LV1Kokoh LV1 telah di
dapatkan
Kuasa LV3 telah menyatu dengan Tenaga Herkules LV1
Kekar LV3 telah menyatu dengan Kokoh LV1()

Hmmm?
Lagi, sebuah gelar?
Ia juga memiliki nama yang bahaya.
Apakah ia tingkat lebih tinggi dari "Pembunuh Monster"?
Apakah "Kuasa" dan "Kekar" menyatu dengan skill yang berbeda?
Aku harus memeriksa itu nanti.

Setelah itu, Aku hanya membunuh monyet-monyetnya seperti biasa.


"Taring Beracun", "Taring Beracun", makan beberapa kali dan tambahkan benangnya.

Dan, semua nyawa kecuali Aku telah di habisi.

S9. Skill Poin

Gue habiskan waktu bersama Katia dengan santai.


Beberapa saat lalu, kami pindah ke lapangan olahraga di dalam istana untuk meningkatkan level skill kami.
Kami baru menyelesaikannya, dan sekarang kami beristirahat seperti ini.

"Ahh, capek. Walaupun status yang berhubungan dengan sihir lumayan naik, kemampuan fisik Gue gak naik"

Katia berbicara dalam Bahasa Jepang hari ini karena Suu tidak berada di sini.
Saat kami hanya berdua, jadinya biasa untuk bicara dengan Bahasa Jepang.

"Memang. Tapi tetap saja, refleks kita lebih baik dari kehidupan kita sebelumnya dan bagus kalau terus kita
berlatih, terus kita tumbuh"
"Iya, ngerti ngerti. Gue selalu berpikir kenapa sekolahnya harus tetap mengadakan maraton, tapi di sini, lebih
banyak kita lari, lebih banyak stamina kita bertambah"

Walau sama seperti skill, status juga meningkat sebanyak kau berlatih.
Sekarang ini kami tidak bisa naik level, kami harus terus latihan untuk meningkatkan status kami.
Tapi, jika kami berlatih dengan giat, maka pasti kami akan menjadi lebih kuat.
Latihannya berat, tapi jika dipikir ini akan menjadi manfaat, Aku akan menjadi termotivasi.

"Jadi, gimana rasanya?"


"'Kelincahan', 'Ketahanan', 'Kuasa', 'Kekar' dan 'Lari Cepat' masing masing naik ke level 8"

Gue periksa status Gue dengan batu penaksiran di tangan Gue.


Batu penaksiran ini adalah batu penaksiran level 9 yang dimiliki kediaman Katia.
Ini barang berharga yang dapat ditetapkan sebagai harta karun negara tergantung pada negaranya, tapi Katia
tanpa segan membawanya dari kediaman Adipati.
Gue berpikir "Apa kediaman Adipati membolehkannya?", tapi ini terlihat berguna, jadi akan Gue gunakan dengan

169
penuh hati.

"Seperti yang disangka, level skill lu meningkat cepat. Inikah perbedaan bakat?"

Katia menggumam dengan frustasinya.


Sebenarnya, walaupun kami melakukan hal yang sama, kecepatan meningkatnya skill level Gue berbeda dengan
Katia.
Di dunia ini, siapapun bisa menjadi lebih kuat jika mereka berusaha, tapi kecepatannya beda.
Katanya itu adalah perbedaan bakat.

"Gue bahkan dijuluki seorang jenius sejak Gue tereinkarnasi ke kediaman Adipati tau, gimana bisa ada
perbedaan yang besar diantara kita? Dasar cheater"

Gue palingkan mata Gue dari pandangan kesal Katia.


Meskipun lu bilang gitu, lu mau Gue gimana?

"Benar juga, apa lu pakai skill poin?"


"Tidak, Gue hilang kesempatan untuk menggunakannya. Jadi poinnya tak tersentuh"

Skill poin adalah poin-poin yang dipakai untuk mendapatkan sebuah skill baru dan itu juga bisa digunakan untuk
meningkatkan kecapakan skill.
Biasanya, seseorang tidak seharusnya memiliki skill poin sedikitpun sejak lahir, tapi entah bagaimana Katia dan
Gue memilikinya sejak lahir.

"Tabungan sebesar 100000 poin. Dasar cheater serakah"


"Malah jadi lebih parah!?"

Bukan, Gue sungguh hilang kesempatan untuk menggunakannya.


Awalnya, Gue berpikir untuk mendapatkan skill-skill sihir, tapi Gue berhenti karena Anna bilang untuk tidak
menggunakan sihir.
Walaupun Anna tidak mengetahui bahwa Gue memiliki skill poin, entah bagaimana Gue gak bisa diam-diam
mendapatkan skillnya karena itu membuat Gue merasa Gue telah mengkhianatinya.
Sejak saat itu, entah kenapa niat untuk menggunakan skill poinnya menghilang.

"Apa Katia telah memakainya?"


".....Hanya 1000 poin"

Jika tidak salah, Katia harusnya memiliki 50000 poin.


Karena dia yang mulai ngomongin ini, Gue berpikir dia telah memakai jumlah yang lumayan, tapi dia tidak
memakai sebanyak itu.

"Apa yang lu ambil?"


"....Rahasiain"
"Ha? Bilang aja"
"....Pastiin jangan ketawa, oke?"
"Gue gak akan ketawa, udah bilang aja"
"....Penaksiran"

Walaupun Gue tidak ketawa, Gue rasa Gue terlihat aneh.


Ngomongin "Penaksiran", itu adalah contoh klasik dari skill yang harus tidak diambil.
Gue penasaran kenapa dia mengambilnya.

"Kenapa lu mengambilnya?"
"Bukan, kan biasa dalam novel-novel kalau ngomongin reinkarnasi. Bukannya sulit untuk mengumpulkan
informasi di dunia lain? Oleh karena itu, dalam novel-novel, "Penaksiran" itu tiada banding. Jadi, Gue pengen
ngikutin..."
"Tidak, skill "Penaksiran" adalah skill yang harus-tidak-diambil yang pertama dalam daftarnya. Setelah
mendengar itu, kenapa lu mengambilnya?"
"Gue ngambil skillnya saat Gue masih bayi! Di saat-saat Gue tereinkarnasi tanpa mengerti sedikitpun tau! Tentu
170
saja, Gue ingin informasi. Dan kemudian, saat Gue teringat "Penaksiran", Gue mendengar suara langit. Gak bisa
apa-apa kalau Gue mengambilnya dengan mendadak!"

Setelah didengar, Gue juga setuju.


Memang, saat Gue masih bayi dan tidak mengerti situasinya, Gue merasa sangat gelisah.
Gue tidak mengerti kata-katanya dan pembicaraan orang-orang yang mengelilingi, jadi itu membuat Gue merasa
gelisah berlebihan.
Dan kemudian, saat Gue mendengar sang Suara Langit yang berbicara dalam Bahasa Jepang, Gue mengerti
rasa keinginan untuk mengandalkannya.

"Jadi, apa 'Penaksiran' sia-sia?"


"Ah, sia-sia banget. Gak berguna jika levelnya rendah, kepala Gue sakit kapanpun Gue menggunakannya, dan
diatas semua itu, kecakapan skillnya tidak akan meningkat jika Gue tidak ada waktu dan juga sulit untuk
meningkatkan levelnya. Meskipun Gue telah mendapatkan kecapakan skill di waktu luang, levelnya masih 4.
Hatiku akan hancur"

Sepertinya melelahkan hanya dengan mendengarnya.


Gue taksir kolom dari skill poin lagi dengan batu penaksiran.
Lalu, daftar skill yang bisa Gue dapatkan muncul dengan poin yang dibutuhkan.
Saat Gue mencari "Penaksiran" di dalamnya, itu.

"Ah, Gue bisa mengambil skill 'Penaksiran' dengan 100 poin"


"Eh, beneran?"

Ngomongin 100 poin, itu adalah poin terendah untuk bisa mendapatkan sebuah skill.
Skill yang bisa didapatkan dengan 100 poin adalah antara skill yang memiliki dampak rendah atau skill yang
memiliki kecocokan yang baik dengan orangnya.
Sulit dikatakan jika "Penaksiran" adalah skill dengan dampak rendah karena Gue tau bahwa Katia memakai 1000
poin.
Dampaknya memang rendah saat levelnya rendah, tapi jika menjadi level tinggi, ini mungkin akan menjadi skill
yang berguna.
Maka, Gue pasti memiliki kecocokan yang baik dengan "Penaksiran".

Setelah Gue ragu, Gue ambil "Penaksiran".


Poinnya menurun ke 99900.

"Gue ambil 'Penaksiran'"


"Eh, beneran?"

Katia mengatakan hal yang sama seperti sebelumnya.

"Jangan menyesalinya nanti"


"Yaa, itu untuk saatnya nanti. Masih tersisa banyak poin"

Untuk sementara waktu, Gue akan simpan sisa poinnya untuk darurat.

61. Aku akan ber-evolusi! Bagian 2

Baiklah, bagus monyet-monyetnya telah kubasmi, tapi apa yang harus kulakukan untuk kedepannya?
Untuk sementara waktu, tempat ini jadi sunyi.
Monster-monster lain tidak datang meskipun keberisikan yang terjadi di di sini.
Mereka mungkin menghindarinya karena berisiknya.
Bagaimanapun juga, kelihatannya masih ada waktu.
Sulit dikatakan akan aman jika Aku membuat rumah sederhana di dekat atap lagi, tapi jika hanya seekor monster

171
lemah, ia tidak akan bisa mendekat.

Terus terang saja, Aku rasa Aku bisa ber-evolusi kalau kulakukan sekarang.
Walaupun Aku tidak tahu seberapa lama Aku akan kehilangan kesadaranku saat Aku ber-evolusi, ditimbang dari
rasa sebelumnya, Aku rasa tidak lama.
Itu hanyalah rasa, jadi tak bisa dijadikan patokan.

Bagaimanapun juga, apapun masalahnya, evolusi dihantui oleh bahaya.


Maka, sepertinya bukan waktu yang bagus untuk ber-evolusi jika tidak ada jumlah makanan yang sebesar ini.
Jika ditanya apakah Aku harus eveolusi atau tidak, Aku pasti akan ber-evolusi.

Lagi pula, Aku pikir jika tidak ber-evolusi, Aku akan berhenti di level 10.
Setelah Aku menjadi level 10 Aku telah membunuh jumlah monyet-monyet yang banyak.
Tapi, levelnya tidak naik lagi.
Bagus kalau hanya EXPnya yang tidak cukup, tapi ada kemungkinan bahwa Aku tidak akan bisa tumbuh lagi jika
Aku tidak ber-evolusi.
Jika dipikir-pikir, Aku rasa Aku harus menerima resikonya dan ber-evolusi.

Masalahnya adalah Aku harus ber-evolusi menjadi yang mana.


Taratek dan Taratek Racun Kecil

Un.
Aku tidak tahu.
Sebelumnya, ada perbedaan jelas antara spesies yang memburuk dan spesies yang normal, tapi Aku tidak tahu
harus pilih yang mana sekarang.
Aku rasa Taratek mungkin adalah evolusi untuk menjadi dewasa.
Tapi, Aku tidak tahu seberapa banyak Aku akan berubah.
Aku juga tidak tahu tentang Racunnya.
Karena ada "Racun" di namanya, mungkin itu akan memperkuat kemampuan tipe racunnya, tapi bagaimana
dengan yang lainnya?

Aku bingung.
Pasti bagus jika "Penaksiran" bisa digunakan di saat seperti ini.
"Penaksiran", bisa digunakan?

Hah?
Di paling bawah dari hasil penaksiran status, ada sesuatu yang terlihat seperti peringatan.
Eh, evolusi dapat dilakukan?
Apa ini?
Kata-kata "Evolusi dapat dilakukan" berkedip-kedip
Hmm?
Aku periksa dengan taksir dobel.

Evolusi Dapat Dilakukan Taratek atau Taratek Racun Kecil

A...pa!?
Penaksiran-san, beneran!?
Terbaik!
Yossha!
Dengan ini, Aku bisa taksir evolusiku!
Tidak, belakangan ini fungsi Penaksiran-san tidaklah biasa.
Langsung saja Aku taksir.

Taratek Wujud dewasa standar dari monster tipe laba-laba bernama Taratek. Karnivora dan memiliki racun di
taringnya
Taratek Racun Kecil: Spesies langka dari bayi monster laba-laba bernama Taratek. Memiliki racun yang sangat
kuat

Aku telah memilih.


172
Yang racun.
Maksudku, itu spesies langka, kan?
Langka, itu langka.
Jelas-jelas Aku akan memilih yang langka jika kau bertanya untuk memilih yang standar atau yang langka.
Orang-orang Jepang itu lemah terhadap kata-kata seperti "langka" atau "terbatas".

Sekarang Aku sudah memilih, Aku perlu membuat rumah sederhana.


Ah, Aku tidak memiliki banyak stamina yang tersisa.
Untuk sekarang, Aku harus memakan monyet terdekat dan mengisi staminaku.

Fuu, terima kasih atas makanannya.


Baiklah, mari buat sebuah rumah sederhana.

Area berbatu yang kosong, yaa, mau bilang apa lagi!


Jaring laba-laba yang hebat ada di sana.
Kali ini tanpa batu.
Di keadaan ini dimana monyet-monyetnya tertempel kemana-mana, jika Aku gunakan batu jadinya bukan
kamuflase.

Tapi, Aku lelah.


Mental dan fisikku.
Setelah pertempuran sesengit itu, jelas saja Aku akan kelelahan.
Walaupun pingsan berbeda dengan tidur, ini rasanya seperti istirahat sejenak.

Individu Taratek Kecil ber-evolusi menjadi Taratek Racun Kecil

Ya.
Oleh karena itu, selamat malam.

Evolusi selesai
Menjadi spesies Taratek Racun Kecil
Seluruh kemampuan dasar meningkat
Bonus Naik Level: Kecakapan Skill telah didapatkan
Kecakapan skill tercapai. Skill Taring Beracun LV8 telah menjadi Taring Beracun LV9
Kecakapan skill tercapai. Skill Benang Laba-laba LV8 telah menjadi Benang Laba-laba LV9
Kecakapan skill tercapai. Skill Kendali Benang LV7 telah menjadi Kendali Benang LV8
Kecakapan skill tercapai. Skill Konsentrasi LV4 telah menjadi Konsentrasi LV5
Kecakapan skill tercapai. Skill Penaksiran LV7 telah menjadi Penaksiran LV8
Kecakapan skill tercapai. Skill Sihir Klenik LV2 telah menjadi Sihir Klenik LV3
Kecakapan skill tercapai. Skill Sihir Bayangan LV1 telah menjadi Sihir Bayangan LV2
Kecakapan skill tercapai. Skill Sihir Racun LV1 telah menjadi Sihir Racun LV2
Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Racun LV7 telah menjadi Resistensi Racun LV8
Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Pembatuan LV2 telah menjadi Resistensi Pembatuan LV3
Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Pingsan LV1 telah menjadi Resistensi Pingsan LV2
Kecakapan skill tercapai. Skill Resistensi Klenik LV1 telah menjadi Resistensi Klenik LV2
Mendapatkan skill Serangan Beracun LV5 dari ber-evolusi
Taring Beracun LV9 telah menyatu dengan Serangan Beracun LV5
Kecakapan skill tercapai. Skill Serangan Beracun LV5 telah menjadi Serangan Beracun LV9
Skill poin didapatkan

62. Laba-laba Racun

Selamat pagi.
Aku berhasil bangun dengan aman.
Itu artinya, evolusinya selesai.
173
Umu.
Sama seperti sebelumnya, Aku sangat lapar dan lelah.
Seperti yang direncanakan, Monyet-monyetnya akan kujadikan sarapanku.

Aku lirik ke luar dari dalam rumah sederhananya.


Yosh yosh.
Tidak ada apa-apa.
Konfirmasi keamanan, aman!
Jadi, mari makan satu per satu.
Itadakimasu.

Yaa, mari pastikan statusku sambil makan.


Level skillnya terus naik selama pertempuran berlangsung dan ada juga skill-skill baru, jadi kurasa ada
perubahan besar karena Aku telah ber-evolusi.
Okelah, bagaimana hasil penaksirannya?

Taratek Racun KecilLV1Tak Bernama


Status
Hijau
Biru
Kuning
Merah
Rata-rata Kemampuan Menyerang
Rata-rata Kemampuan Bertahan
Rata-rata Kemampuan Sihir
Rata-rata Kemampuan Resistensi
Rata-rata Kemampuan Kecepatan
Skill
Pemulihan HP Otomatis LV3Serangan Beracun LV9Sintese Racun LV3Benang Laba-laba
LV9Benang Potong LV4Kendali Benang LV8Lempar LV3Konsentrasi LV5Akurasi LV4
Penghindaran LV2Penaksiran LV8Deteksi LV4Mata-mata LV6Sihir Klenik LV3Sihir
Bayangan LV2Sihir Racun LV2Makan Berlebih LV4Penglihatan Malam LV10Pengembangan
Jarak Penglihatan LV2Resistensi Racun LV8Resistensi Pelumpuhan LV3Resistensi Pembatuan
LV3Resistensi Asam LV4Resistensi Korosi LV3Resistensi Pingsan LV2Resistensi Takut LV6
Resistensi Klenik LV2Penghapusan SakitPeredaan Sakit LV6Kehidupan LV2Jumlah Sihir
LV2Kelincahan LV2Ketahanan LV2Tenaga Herkules LV1Kokoh LV1Idaten LV2Tabu
LV2
Skill poin

Oh?
Ooh!
Peningkatan status, iya, statusnya naik.
Walaupun kukira akan meningkat drastis, kecepatan naik yang lainnya lebih rendah dari biasanya.
Hanya kecepatannya yang terlalu ketinggian.
Aku penasaran berapa kilometer per jam yang akan muncul jika Aku lari dengan kecepatan penuh?
Sepertinya Aku bisa kabur dengan hanya berlari jika lawannya biasa.

Level skill-skillku naik pesat.


Hmm?
Ada beberapa yang berubah setelah evolusi.
Hmm, tidak enak rasanya kalau tidak tahu apa yang berubah selagi Aku tidur.
Aku penasaran kalau ada log atau yang mirip.

SP berkurang seperti yang kukira, tapi Aku tidak mengira MP juga berkurang.
Sebelumnya Aku tidak menyadari itu.
Yaa, saat sebelumnya Aku ber-evolusi, Aku jarang sekali menggunakan MP.
Sekarang, Aku menggunakan "Kendali Benang" dan yang tampil dengan unggul kali ini, "Sintese Racun".

Tidak, kali ini Aku sangat tertolong dengan "Sintese Racun".


174
Walaupun AKu mengira bahwa aneh Aku mendapatkannya, tak disangka, ada banyak cara untuk
menggunakannya.
Mari coba-coba untuk kedepannya.
Itu mengingatkanku, sepertinya level skillnya telah meningkat, racun yang bisa kusintese bisa meningkat.

Menu Sintese Racun


Racun Lemah, Racun Laba-laba LV9
Pengaturan Kerusakan, Pengaturan Durasi

Hmm?
Walaupun tidak ada racun baru, ada sesuatu di bawahnya.
Pengaturan kerusakan dan pengaturan durasi?

Pengaturan Kerusakan Ubah kekuatan dari sifat racunnya


Pengaturan Durasi Ubah durasi efek dari racunnya

Fumu.
Ini, dengan kata lain, apakah bisa mengatur kekuatan racunnya dan durasi dari kerusakan menerus saat
racunnya masuk ke badan?

Aku coba dengan mengatur Racun Lemah.


Jumlah kerusakan dan durasinya muncul, dan nilai angka plus-minus () terlihat.
Sekarang, nilainya 0.
Aku coba tambah kerusakannya.
Nilai angkanya naik ke nilai maksimumnya, yaitu 3.

Un.
Aku agak mengerti.
Dengan ini, Aku bisa menyesuaikan racunnya dengan bebas.
Ketika Aku ingin menyiksa lebih lama, Aku hanya perlu meningkatkan durasinya, dan ketika Aku ingin merusak,
Aku perlu meningkatkan kekuatannya.
Aku bisa membuat racun sesukaku.
Tetapi, sepertinya ada batas nilai penyesuaian yaitu level skillnya.
Walaupun kucoba mengatur Racun Laba-laba, mustahil untuk mengubah kerusakannya ke 9.

Bidang penyesuaiannya mungkin akan bertambah jika level skillnya naik.


Maka, Aku bisa menggunakan racun dengan benar untuk situasinya.
Oh!
Stok "Sintese Racun"nya naik lagi!

Selanjutnya, mari lihat skill-skill yang berkaitan dengan racun.


"Taring Beracun" menghilang dan berubah menjadi "Serangan Beracun".

Serangan Beracun Memberikan sifat racun pada serangan

Yaa.
Eh?
Apa ini artinya Aku bisa memberikan racun kesemua seranganku?
Eh?
Skill mengerikan apa itu?
Singkat kata, apa itu artnya Aku bisa memberikan racun pada benangku?
Eh?
Bagaimanapun juga, tidakkah itu terlalu hebat?
Si pentolan "Benang Laba-laba" takkan menahan dirinya lagi tau?
Apa boleh?
Apa benar boleh?
....Aku harus mencobanya segera setelah staminaku pulih.

Oh, "Sihir Racun" juga naik level.


175
Ini juga berhubungan dengan racun, jadi mari periksa.

Sihir Racun Sihir yang memanipulasi racun. Sihir yang dapat digunakan berbeda tergantung levelnya. LV1
Sentuhan Racun LV2 Peluru Racun
Peluru Racun Tembakkan sebuah peluru bersifat racun

Ah, ini serangan jarak jauh.


Ini serangan jarak jauh yang sangat standar.
Aku ingin menggunakannya.
Tapi, Aku tidak bisa.
Beneran, gimana cara menggunakan sihir?

Un.
"Resistensi Racun" juga meningkat.
Apa ini semua untuk yang terkait dengan racun?
Memang dari spesies langka Racun.
Peningkatan untuk yang terkait dengan racun itu mengesankan.
Terutama "Serangan Racun", itu sangat berbahaya.
Aku harus memastikannya segera setelah staminaku pulih.
Jika skill ini seperti yang kukira, maka kekuatanku akan meningkat drastis.

Walaupun statusku tidak meningkat banyak, skill-skillnya meningkat pesat.


Karena Aku bergantung pada skill-skillku, mungkin lebih baik Aku tingkatkan skill-skillku daripada meningkatkan
statusku.

63. Penaksiran-san, tidak, Penaksiran-sama!

Kecakapan skill tercapai. Skill Makan Berlebih LV4 telah menjadi Makan Berlebih LV5

Oh.
Level skill "Makan Berlebih" naik saat Aku terus makan monyet-monyetnya.
Yaa, kurasa begitu.
Jika Aku telah memakan sebanyak itu.
Levelnya akan bertambah juga.
Tidakkah jumlah monyet-monyet yang telah kumakan sudah mencapai 3 dijit?
Tetap saja, aneh bahwa perutku tidak mengembung.
Ini fenomena misterius yang terjadi tepat setelah ber-evolusi, tapi beneran, menghilang kemana jumlah besar
yang telah Aku makan?
Dan, Aku masih bisa makan meskipun Aku telah memakan sangat banyak.
Untuk sementara waktu, mari paksa makan semua monyetnya.

Aku periksa skill-skill selain yang terkait dengan racun sambil makan.
Kali ini, banyak level skill yang naik
Aku bahagia terutama karena "Benang Laba-laba" dan "Kendali Benang" naik level.
Karena keduanya adalah skill utamaku ditambah dengan skill baru, "Serangan Beracun".
Awalnya, level skill "Benang Laba-laba" sulit untuk dinaikkan, tapi setelah mencapai level tinggi, benar-benar
berhenti naik.
Aku bahagia karena skillnya naik level.

Hmm, "Konsentrasi" naik juga.


Skillnya harusnya memiliki level yang lebih rendah sebelum Aku bertempur dengan monyet-monyet tadi.
Artinya pertarungan dengan monyet-monyetnya memang sehebat itu.

176
Karena Aku berkonsentrasi penuh, sejumlah kecakapan skill yang banyak telah kudapatkan.
Mendapatkan pengalaman lebih membuat kecakapan skillnya naik lebih baik.
Karena "Akurasi" sering naik, mungkin memang seperti itu.
Itu mengingatkanku, saat Aku bersembunyi dari si Naga Bumi, level skill "Mata-mata" dan "Resistensi Takut" naik
dengan kecepatan luar biasa.
Waktu itu, Aku sungguh-sungguh putus asa.

Selanjutnya adalah, oh, dua jenis sihir selain racun naik juga.
Mari lihat.
Sihir Klenik Sihir yang langsung menyerang jiwa. Sihir yang bisa digunakan berbeda tergantung levelnya.
LV1 Resah LV2 Penyakit Rohani LV3Kegilaan Rohani
Sihir Bayangan Sihir hitam tingkat rendah yang memanipulasi bayangan. Sihir yang bisa digunakan berbeda
tergantung levelnya. LV1 Bayangan Hitam LV2 Bayangan Raksasa
Kegilaan Rohani Menanam kegilaan langsung kedalam jiwa
Bayangan Raksasa Mengubah ukuran bayangannya

Aku harus bilang apa?


"Sihir Klenik" benar-benar klenik.
Apaan?
Menanam kegilaan?
Apa itu artinya sihir ini memaksa orang menjadi gila?
Itu keji.
Aku ingin memakainya.

Dan, "Sihir Bayangan" ini aneh.


Ini sama dengan yang level 1, Bayangan Hitam, dan itu artinya sihir ini tidak ada artinya jika tidak digunakan
bersamaan dengan sihir level tinggi.
Bagaimanapun jadinya, meski Aku tidak bisa mengunakannya, sepertinya sihir sulit untuk di kembangkan.
Karena sejauh ini, sihir-sihirnya tidak ada gunanya dalam pertarungan.
Bagaimanapun jadinya, tetap tidak bisa digunakan!
Aku bilang itu dua kali karena itu penting!

Tipe-tipe resistensi juga sering naik.


Mari periksa "Resistensi Pingsan" dan "Resistensi Klenik" yang baru didapatkan.
Ini mungkin adalah skill yang memiliki dampak berbeda dengan namanya, seperti korosi.
Tidak, hanya dengan namanya, jelas saja Aku akan berpikir "apa ini?" saat Aku melihat "Resistensi Klenik".

Resistensi Pingsa Menjadi sukar pingsan


Resistensi Klenik Kemampuan bertahan terhadap dampak yang menyerang langsung ke jiwa meningkat

Memang seperti namanya.


Un.
Walaupun "Resistensi Klenik" ini bagus, apakah "Resistensi Pingsan" efektif terhadap serangan yang
menidurkan?
Tidak, Aku tidak tahu apakah ada serangan yang menidurkan atau tidak.
Jika ada, bukannya akan menjadi resistensi tidur?
Apa hubungannya dengan "Resistensi Pingsan"?
Un.
Jika ada musuh dengan serangan yang menidurkan, mari jangan andalkan "Resistensi Pingsan".

Fumu.
Selanjutnya adalah, "Kehidupan" dan "Jumlah Sihir", kemudian "Tenaga Herkules" dan "Kokoh".
Meskipun Aku bisa sedikit mengiranya.

Kehidupan Meningkatkan HP setara dengan level skillnya


Jumlah Sihir Meningkatkan MP setara dengan level skillnya
Kekuatan Herkules Tambahan level-skill10 ditambahkan ke Kemampuan Rata-rata Menyerang. Dan
perbaikan pertumbuhan setara dengan level skillnya ditambahkan saat naik level
Kokoh Tambahan level-skill10 ditambahkan ke Kemampuan Rata-rata Bertahan. Dan perbaikan
177
pertumbuhan setara dengan level skillnya ditambahkan saat naik level

Yaa, seperti yang kukira.


Ini skill yang meningkatkan status.
Aku bahagia dengan "Kekuatan Herkules" dan "Kokoh".
Karena "Kuasa" dan "Kekar" telah bersatu, Aku sudah lumayan mengira bahwa ini adalah skill-skill bertipe
menguatkan, tapi Aku tidak mengira bahwa ini datang dengan perbaikan pertumbuhan seperti "Idaten".
Lagipula, gelar "Pembantai Monster" adalah gelar bertingkat lebih tingginya "Pembunuh Monster".
Aku juga mendapatkan "Kuasa" dan "Kekar" dari "Pembunuh Monster".

Jika Aku ungkapkan keegoisanku, Aku ingin mereka berdua tetap tinggal tanpa disatukan.
Jika dipikirkan tentang statusku yang menyedihkan, Aku ingin peningkatan meski sedikit.
Terutama, kemampuan bertahan.
Aku hampir mati dalam pertempuran dengan monyet-monyet tadi.
Un.
Tapi, akankah itu cepat naik level jika kecakapan skillnya tertambah ke skillnya setelah disatukan?
Jika dipikir begitu, apakah lebih baik disatukan?
Yaa, sudah terlanjur.

Baiklah.
Yang terakhir.
Ya, yang terakhir.
Aku biarkan sebagai yang terakhir.
Sudah jelas.
Awalnya, ia terus mengkhianati harapanku, dan belakangan ini, saat Aku berpikir bahwa ia dalam kondisi baik,
kondisinya begini.
Akhirnya, saat kukira ia akhirnya menjadi seperti yang kuharapkan, perlakuan seburuk ini.
Apa kau mengerti kekecewaanku?

Hei, Penaksiran-san?

Levelmu naik, kan?


Mengapa tidak ada kemajuan meskipun kamu naik level?
Tidak, tak apa-apa.
Memang, jadinya sekarang bisa melihat skill poin dari status.
Ini enak.
Tapi, ditimbang dari perkembanganmu baru-baru ini, apa kamu malas-malasan?
Kamu sedang dalam kondisi bagus belakangan ini, apa kamu jadi belagu?
Hei, bagaimana?

Haa.
Nai wa.
Bisakkah kubilang setelah selama ini?
Ini tak berguna.

Aaah.
Yaa, Aku akan menerimanya karena enak skill poinnya bisa terlihat.
Mari taksir skill poinnya sambil Aku masih ingat.
Sampai saat ini, Aku telah menggunakannya tanpa begitu mengerti, jadi mari lihat ringkasannya.
Dengan meng-klik.

Sesuatu muncul dalam sebuah garis.


Apa ini?
Untuk sementara waktu, mari lihat isinya.
...
...
....

Penaksiran-san, tidak, Penaksiran-sama.


178
Aku telah mengatakannya tanpa bertanggung jawab. Aku mohon maaf, Maafkan Aku!
Kamulah yang terhebat!
Diriku yang picik ini tidak dapat mengerti kehebatanmu!
Tolong maafkan Aku!

Hasil yang muncul adalah daftar skill-skill yang bisa didapatkan dengan skill poin yang dimiliki saat ini.

64. Penaksiran-sama adalah orang yang sangat pintar

Penaksiran-sama sangat luar biasa.


Skill-skill yang bisa kudapatkan terlihat dalam daftar yang muncul dengan jumlah poin yang dibutuhkan.
Jumlah poin yang kumiliki saat ini adalah 200.
Karena sebuah skill minimum membutuhkan 100 poin, Aku bisa antara mendapatkan dua skill 100 poin atau satu
skill 200 poin.

Yaa, boleh-boleh saja.


Yang penting di sini adalah penaksirannya memunculkan skill-skill yang belum kudapatkan.
Selagi dimunculkan, Aku bisa men-dobel taksirnya.
Dengan kata lain, Aku bisa memeriksa efek dari skill-skillnya sebelum kuambil!
Sempurna!

Jika kugunakan fungsi ini, Aku bisa cari skill yang berguna. Tidak perlu mengambil sambil khawatir bisa
digunakan atau tidak lagi.
Lagipula, tergantung pada situasinya, Aku bisa mencari skill yang mungkin bisa diperoleh dengan mendapatkan
kecakapan skill tanpa harus menggunakan skill poinku.
Skill-skill yang belum diperoleh tersebar di hadapanku.

Jadi, mari taksir skill-skill yang muncul dalam daftarnya satu per satu.

Kecakapan skill tercapai. Skill Makan Berlebih LV5 telah menjadi Makan Berlebih LV6

Level skill "Makan Berlebih" naik lagi selagi Aku makan sambil men-taksir.
Tapi, masih ada banyak monyet yang tersisa, dan sepertinya perutku masih jauh dari batasnya.
Perutku luar biasa.
Apakah ada gelar "Perut Dimensi Lain"?

Fuu.
Ini luar biasa.
Bahkan yang di tampilkan sekarang ini seperti ensiklopedi yang di ilustrasikan.
Tidakkah akan bertambah lagi jika kusimpan 300 poin?
Mungkin akan bertambah.
Tapi, Aku harus meningkatkan levelku sampai segitu.
Walaupun levelku meningkat karena pertempuran hidup dan mati melawan monyet-monyetnya seperti orang
bodoh, biasanya tidak meningkat sekaligus sebanyak kali ini.
Tapi, skill yang ditampilkan sekarang tidak akan ditampilkan lagi jika Aku gunakan poinku.
Itu menyusahkan.
Tapi, jika ada skill yang bagus, Aku ingin mengambilnya.
Dilema sekali.

Apa yang harus kulakukan?


Haruskah kuambil sebuah skill? Atau haruskah kusimpan poinku?
Ku, Aku kesulitan.

Aku telah selesai menaksir semua skill-skill yang ditampilkan.

179
Ada beberapa skill yang membuatku tertarik.

Indra Sihir Menjadi bisa merasakan kekuatan sihir


Manipulasi Sihir Menjadi bisa memanipulasi kekuatan sihir

Bukankah keduanya diperlukan untuk menggunakan sihir?


Sepertinya memang begitu. Dilihat dari keduanya ditampilkan bersamaan, rasanya ini seperti disengaja.
Mungkin keduanya adalah skill yang menampilkan efeknya jika berpasangan.
Aku bisa mengambil keduanya hanya dengan 200 poin.

Tapi ada masalah besar.


Sebenarnya, Aku sudah memiliki "Indra Sihir".
Ada di dalam skill "Deteksi".
Ya, "Indra Sihir" juga termasuk dalam skill "Deteksi".
Itu artinya, jika Aku ambil "Indra Sihir", itu mungkin akan bersatu dengan "Deteksi".

Itu tak dapat diterima.


Atau mung harus kukatakan, jika itu terjadi, Aku takkan bisa menggunakan sihir sepanjang hidupku.
Aku tidak bisa menggunakan "Deteksi", dan jika jadi seperti itu, Aku tidak bisa mengaktifkan "Indra Sihir" juga.
Menurut perkiraanku, jika kedua skill ini diperlukan untuk menggunakan sihir, maka AKu telah dicheckmate. (TLN:
checkmate -> skakmat, istilah dalam catur)

Eh, bug jahat macam apa ini?


Tidak tidak.
Belum dipastikan akan jadi seperti itu.
Pastinya, Aku akan bisa menggunakan sihir suatu hari nanti.
Oleh karena itu, Aku akan lewatkan dulu masalah ini.

Mungkin ada skill yang bisa membuat "Deteksi" dapat digunakan.


Tapi, diragukan kalau skillnya benar-benar bisa digunakan, dan Aku tidak ingin memakai skill poin berhargaku
lagi pada skill yang tak berguna.
Saat ini, skill yang bisa digunakan langsung dengan efek yang jelas itu memang bagus.

Skill "Cakar Beracun" yang Aku pikir-pikir sebelumnya tidak lagi dibutuhkan karena Aku sudah memiliki skill
"Serangan Beracun".
Walaupun mengambil "Pemakaian SP Turun" tidak akan rugi, prioritasnya tidak tinggi karena Aku memiliki
"Makan Berlebih".
Atau malah, Aku bisa mendapatkan "Pemulihan HP Otomatis" dengan alami, jadi cepat atau lambat Aku mungkin
bisa mendapatkan "Pemakaian SP Turun".

Yaa, walaupun Aku terlihat kesulitan, Aku sudah menetapkan pilihanku pada sebuah skill.
Sekarang, Aku hanya perlu memilih apakah Aku harus mengambil skillnya atau Aku harus menyimpan poinku.
Skillnya berbeda jelas dari yang lain.
Dalam berbagai hal.

Kebanggaankekuatan yang mampu meraih dewa. Kecepatan mendapatkan EXP dan


kecakapan skill meningkat besar dan setiap nilai pertumbuhan kemampuan dasar meningkat. Ditambah, Sistem
terlampaui dan hak untuk turut campur dengan area didapatkan

Aku tidak mengerti.


Penjelasannya dan juga kenapa hanya 100 poin yang dibutuhkan untuk mendapatkan skill semacam ini.
Walaupun Aku menaksir , , area , hasil semuanya adalah Mustahil untuk ditaksir.
Hal yang Aku berhasil mengerti dari penjelasannya adalah skill ini memiliki efek yang meningkatkan seberapa
banyak EXP yang didapatkan dan meningkatkan kecakapan skill juga, skillnya juga memberikan koreksi
pertumbuhan.
Hanya dengan itu, ini adalah skill yang luar biasa.

Jujur saja, Aku tidak yakin apa yang harus kulakukan.


Skill yang sulit dipahami seperti ini terlalu berbahaya.
180
Aku tidak tahu kekurangan apa yang dimilikinya.
Tapi, jika Aku pikir lagi, ada banyak keuntungannya.
Tidak ada skill lain yang bisa meningkatkan kecepatan mendapatkan EXP dan kecakapan skill.
Aku tidak tahu seberapa besar efek yang dimiliki koreksi pertumbuhan, tapi perbedaannya terlihat besar.

Sungguh, apa yang harus kulakukan?

65. Kebanggaan

Kebanggaan, kata yang terkenal di dalam tujuh dosa besar.


Dianggap sebagai dosa yang paling serius diantara tujuh dosa besarnya, dan juga digunakan sebagai gelar
Syaitan.
Jika nama ini muncul dalam sebuah game, pasti dimiliki oleh musuh berkelas bos terakhir dan gelar ini juga
digunakan untuk nama senjata terkutuk meskipun senjatanya kuat.

Dari kata-katanya saja, Aku bisa mengira bahwa ini adalah skill yang tak berguna.
Tapi efek yang sudah kuperiksa sangat memikat.
Ada godaan dimana Aku mau lompat kepadanya meskipun Aku tahu bahwa ini adalah jebakan.
Tepat seperti godaan iblis.

Kecakapan skill tercapai. Skill Makan Berlebih LV6 telah menjadi Makan Berlebih LV7

Sebelum kusadar, Aku telah memakan semua monyet-monyetnya.


Aku luar biasa.
Apa Aku sudah memakan mereka semua?
Memang, staminaku pulih sepenuhnya.
Itu artinya, Aku memiliki simpanan jumlah energi yang banyak jika Aku tambahkan dengan stok "Makan Berlebih".

Benar juga, skill "Makan Berlebih" bilang katanya Aku akan mendapatkan berat badan sesuai dengan stoknya,
tapi apakah badanku seberat itu?
Un.
Walaupun Aku tidak bisa bilang apapun karena Aku tidak bisa melihat badanku, Aku tidak merasa Aku terlihat
gendut.
Ah, benar juga, penampilanku tidak berubah sama sekali meskipun Aku telah ber-evolusi.
Walaupun ini sama seperti sebelumnya, apakah spesies Taratek adalah spesies yang tidak penampilannya tidak
banyak berubah?
Atau berubah perlahan-lahan?
Hmm, Aku merasa tidak ada perubahan.
Jika dilihat dari monyet dan monyet raksasanya, penampilannya jelas menjadi makhluk berbeda.
Aku rasa itu bukan hasil dari perubahan perlahan-lahan.

Baiklah, mari berhenti kabur dari kenyataan dan berpikir serius.


Penjelasan dari skill "Kebanggan" ini mirip dengan skill misterius yang kumiliki yaitu .
Karena semirip ini, jadi tidak seperti tak ada hubungan.
Saat ini, efek dari skill misterius ini masih tidak diketahui.
Bukan sebuah plus ataupun minus, mungkin.
Jika dipikir begitu, tak ada ruginya?

...tidak baik jika diputuskan dengan mudahnya.


Tapi, hatiku telah memilih.
Tidak, Aku telah memilih sejak dari awal.
Aku ada perasaan seperti itu.
Aku harus mengambil skill ini.
Aku ada perasaan yang samar-samar seperti itu

181
Aku harus mengambil skill ini.
Tidak bisa dipungkiri kalau Aku merasa seperti itu.

Saat ini anda memiliki 200 skill poin.


Skill Kebanggaan bisa didapatkan dengan memakai 100 skill poin.
Apakah anda ingin mengambilnya

Ya.

Kebanggaan telah didapatkan. Sisa skill poin 100

Yosh.
Berhasil!

Kecakapan skill tercapai. Skill Tabu LV2 telah menjadi Tabu LV4

Aku telah berhasil!

Kondisi terpenuhi. Gelar Penguasa Kebanggaan telah didapatkan


Dengan efek dari gelar Penguasa Kebanggaan, skill Sihir Abisal LV10Neraka telah didapatkan

Berhasil!

O-oh.
Kenapa jadi seperti ini?
Tidak tidak.
Bukannya mustahil?
Apa ini?
Apa ini?
Akan kubilang sekali lagi.
Apa ini?

Level "Tabu" naik.


Terlebih lagi, dua level.
Aku berhasil!

Aku mendapatkan gelar yang hebat.


Hore?
Tidak, hal seperti "Sihir Abisal", ini pasti sihir tingkat tinggi, kan?
Terlebih lagi, levelnya 10.
Tidakkah itu aneh?

Untuk sementara waktu, mari periksa efek dari "Sihir Abisal" dan "Neraka".

Taratek Racun KecilLV1Tanpa nama


Status
Hijau
Biru
Kuning
Merah
Rata-rata Kemampuan Menyerang
Rata-rata Kemampuan Bertahan
Rata-rata Kemampuan Sihir
Rata-rata Kemampuan Resistensi
Rata-rata Kemampuan Kecepatan
Skill
Pemulihan HP Otomatis LV3Serangan Beracun LV9Sintese Racun LV3Benang Laba-laba
LV9Benang Penggal LV4Kendali Benang LV8Lempar LV3Konsentrasi LV5Akurasi LV4
Penghindaran LV2Penaksiran LV8Deteksi LV4Mata-mata LV6NerakaSihir Klenik LV3
182
Sihir Bayangan LV2Sihir Racun LV2Sihir Abisal LV10KebanggaanMakan Berlebih LV7
Penglihatan Malam LV10Pengembangan Jarak Penglihatan LV2Resistensi Racun LV8Resistensi
Pelumpuhan LV3Resistensi Pembatuan LV3Resistensi Asam LV4Resistensi Korosi LV3
Resistensi Pingsan LV2Resistensi Takut LV6Resistensi Klenik LV2Penghapusan Sakit
Peredaan Sakit LV6Kehidupan LV2Jumlah Sihir LV2Kelincahan LV2Ketahanan LV2
Kekuatan Herkules LV1Kekar LV1Idaten LV2Tabu LV4
Skill poin

Tunggu.
Tunggu dulu.
Itu aneh.
Statusnya aneh.
Kapan MP, Sihir dan Resistensiku naik sebanyak itu?
Semuanya bertambah 100
Kenapa?
...Apakah ini juga efek dari "Kebanggaan"?

Tidak, yaa, Meski begitu Aku tidak peduli dengan jumlah yang bertambah.
Un.
Kalah jika Aku peduli.
Sekarang, taksir, taksir.

Sihir Abisal Tingkat tertinggi dari Sihir Kegelapan yang memanipulasi kegelapan abisal. Sihir yang bisa
digunakan berbeda tergantung pada levelnya. LV1 Gerbang Neraka LV2 Neraka Munafik LV3 Neraka
Nafsu LV4 Neraka Rakus LV5 Neraka Serakah LV6 Neraka Murka LV7 Neraka Klenik LV8 Neraka
Tindas LV9 Neraka Muslihat LV10 Neraka Durhaka
Neraka Mengeluarkan neraka

Eh, eeeh.
Apa yang harus kubilang?
Esktrim bahayanya.
Ada apa dengan rentetan Neraka ini?
Sesuatu seperti mengeluarkan Neraka, itu jelas-jelas berbahaya.

Gerbang Neraka Gerbang permulaan


Neraka Munafik Neraka untuk mereka yang munafik dan tidak mengetahui
Neraka Nafus Neraka untuk mereka yang ternodai oleh kecabulan
Neraka Rakus Neraka untuk mereka yang menikmati makanan lezat (TLN: Hah?!)
Neraka Serakah Neraka untuk mereka yang akan melakukan apapun untuk keserakahan mereka
Neraka Murka Neraka untuk mereka yang terpengaruh oleh murka
Neraka Klenik: Neraka untuk mereka yang bersandar pada kesesatan
Neraka Tindas: Neraka untuk mereka yang melakukan kekerasan
Neraka Muslihat: Neraka untuk mereka yang membisikkan kebohongan
Neraka Durhaka: Neraka untuk mereka yang berdurhaka

Terlebih lagi, ada apa dengan hasil taksiran ini?


Tidak, efek dari sihirnya tidak penting.
Siapa orang yang membuat hasil penaksiran ini!?

Untuk sementara waktu, Aku mencoba apakah "Neraka" bisa digunakan atau tidak, tapi tak ada yang terjadi.
Aku jadi merasa kecewa, lega dan aneh.

S10. Pangeran Kedua

183
Suu dan Klevea sedang menghadap satu sama lain dengan pedang latihan di hadapan Gue.
Memanfaatkan badan kecilnya, Suu menyerang dari kaki tapi Klevea menangkisnya dengan mudah.
Setelah itu, Suu menyerang terang-terangan, tapi semuanya ditangkis oleh pertahanan Klevea yang teliti.

Tekhnik pedang Suu yang berbadan kecil memberikan kesan mengandalkan semuanya pada otot, dimana
tekhnik pedang Klevea yang berotot mengingatkan Gue akan sungai yang mengalir tenang.
Kesan penampilan dan kesan gerakan mereka berdua justru berlawanan.
Suu sama sekali tidak lemah, tapi melawan Klevea yang berpengalaman, tentu gerakannya terlihat tidak ahli.
Wajar saja karena Klevea telah mendapatkan skill tingkat lebih tinggi dari Bakat Pedang, Jenius Pedang
sampai level 7.
Bakat Pedang Suu berada pada level 6.
Ada selisih yang tidak bisa diisi.

Tapi tetap saja, pertandingannya tidak selesai dengan cepat hanya karena statusnya.
Suu mengaktifkan "Keahlian Pertarungan Sihir" dan "Jiwa Bertarung" bersamaan.
Keduanya adalah skill yang memakan MP dan SP untuk meningkatkan status, tapi jika Suu yang memiliki jumlah
MP yang besar menggunakan "Keahlian Pertarungan Sihir", kenaikan statusnya luar biasa.
Karena sekarang status kemampuan fisiknya sangat naik, Suu menang dalam status.
Tetapi, Klevea tidak menggunakan "Jiwa Bertarung" sebagai penyetaranya, tapi jika ia menggunakannya,
situasinya akan langsung berbalik.

Meski begitu, Klevea tetap aja menang meskipun dia tidak menggunakan "Jiwa Bertarung".
Walaupun Gue bilang status Suu lebih baik, itu hanya selisih yang sedikit, dan dasar yang menjadi kekuatan itu
yang terlalu berbeda.
Suu tidak ada cara untuk membalikkan situasi ini.

Seperti yang Gue duga, Suu terkena balasan dan dikalahkan setelah ia kelelahan.
Badannya dipukul dengan belakang pedangnya dan ia jatuh ke tanah.

Anna yang menunggu di sisi, langsung berlari ke Suu dan menggunakan "Sihir Penyembuhan".
Suu yang telah disembuhkan berdiri dengan wajah frustasi sambil membersihkan tanah di bajunya.

Aku kalah
Sebentar lagi anda bisa melampaui saya jika anda bisa bergerak secepat ini pada umur anda. Bakat Hime-
sama sangat mengagumkan
Tidak perlu pujiannya

Sebuah tepuk tangan langsung terbunyi dari sisi saat ia mendekati Suu yang frustasi.

Tidak, kurasa itu bukanlah pujian melainkan perasaan sebenarnya. Tadi adalah gerakan yang bagus

Semuanya yang ada di tempat ini, termasuk Gue, kaget dengan membuka matanya lebar-lebar.
Suu dan Gue, bahkan Klevea dan Anna, tidak menyadari kemunculannya.
Walaupun Gue juga berdiri di sisi, Gue tidak merasakan keberadaannya sama sekali.

Julius nii-sama!
Yaa, apa kalian terkejut?

Pria itu adalah pangeran kedua yang juga adalah kakakku dari ibu yang sama, Julius nii-sama tersenyum lebar
karena kenakalannya berhasil.

Kapan anda kembali?


Aku kembali kemarin. Kemarin Aku ingin setidaknya melihatmu, tapi Aku tidak ada waktu untuk itu karena Aku
menemui ayah dan kakak

Julius nii-sama jauh lebih tua dari Gue, dan dia sudah melakukan berbagai hal di luar negeri.
Jadi, tidak biasa dia kembali seperti ini.

184
Suu juga menjadi menakjubkan selama Aku tidak di sini. Aku selalu terkejut pada pertumbuhanmu

Julius nii-sama mengatakannya pada Suu dengan murah hati.


Tapi, Suu tidak menjawabnya.
Sepertinya Suu tidak menyukai Julius nii-sama untuk alasan tertentu.
Dari yang kutahu, Julius nii-sama lebih bersahabat dari kedua kakak laki-laki lainnya.
Yang terpenting, Gue menghormati Julius nii-sama.
Jujur saja, Gue gak suka kalau kakak Gue yang terhormat dan adik Gue yang tercinta sedang berselisih.

Suu. Sikap macam apa itu terhadap Nii-sama?


Haha. Tidak apa. Suu dalam umur yang sulit

Julius nii-sama yang menembak sesuatu.


Jika hidup Gue sebelumnya diikut sertakan, Gue harusnya yang lebih tua di sini, tapi Gue gak berpikir Gue bisa
menang dalam umur mental.

Baiklah, bagaimana dengan Shun? Apa kamu mau Aku melatihmu?


Bolehkah!? Tentu saja Aku mau!

Meminta Julius nii-sama melatihku.


Itu yang terbaik dari apa yang bisa Gue minta.

Kalau begitu, Aku akan meminjamnya


I-iya

Julius nii-sama menerima pedang latihan dari Klevea yang segan-segan.


Tidak biasa Klevea menjadi setegang ini.
Yaa, tidak bisa dipungkiri karena ini Julius nii-sama.

Yosh. Kapanpun kamu siap. Serang Aku dari mana saja


Hai!

Gue langsung aktifkan "Keahlian Pertarungan Sihir" dan "Jiwa Bertarung".


Gue akan bersikap serius melawan Julius nii-sama.
Gue konsentrasikan semua kekuatan Gue.

Gue melangkah dengan gesit dan menebas diagonal dari bawah.


Nii-sama menghentikannya dengan mudahnya memakai satu tangan.
Pukulan tunggal yang Gue keluarkan semua kekuatan Gue dengan mudahnya dihentikkan oleh pedang yang
digenggam dengan satu tangan.

Tapi, itu sudah kuduga.


Tidak mungkin Nii-sama tidak bisa menghentikan serangan pedang setingkat ini.
Gue langsung tarik pedang Gue dan keluarkan serangan selanjutnya.
Itu juga dihentikkan.

Ini seru.
Gue sama sekali gak bisa meraihnya meski Gue menggunakan seluruh kemampuan Gue.
Seberapa banyakpun Gue ayunkan pedang, seberapa banyakpun tenaga yang Gue keluarkan, seberapa
banyakpun tekhnik yang Gue gunakan, sama sekali tak mengenai Julius nii-sama.
Gue gak bisa menyangka bagaimana Gue bisa melampaui kehebatan menggunakan pedang itu.
Bisa bertarung dengan orang kuat seperti ini.
Ini sangat seru.

Tapi, bertentangan dengan perasaan Gue ingin ini berlanjut selamanya, ujungnyapun tiba.
"Keahlian Pertarungan Sihir" dan "Jiwa Bertarung" Gue menghilang.
Gue jatuh bertekuk lutut sambil terengah-engah.

Un. Pedang Shun sangatlah terang-terangan dan itu menyenangkan. Persis seperti bakat pertumbuhan
185
Shun
Terima..kasih..ba..nyak

Gue berterima kasih sebentar-bentar.


Walaupun Gue segini kelelahan, Julius nii-sama baik-baik saja.
Seperti yang diharapkan.
Seperti yang diharapkan dari sang Hero.
Manusia terkuat di dunia.

Akankah hari dimana Gue akan setara dengan orang ini datang?
Salah satu mimpi Gue di dunia ini adalah menjadi setara dengan orang ini.
Saat ini, Gue masih tidak bisa mencapainya sama sekali, tapi pasti suatu hari, Gue bisa jadi seseorang yang bisa
berhadapan punggung dengan Julius nii-sama.
Itulah tujuan Gue.

66. Serbuan Skill

Ah.
Rasa telah melakukannya luar biasa.
Betapa berlebihannya skill ini, jebakan macam apa yang tersembunyi padanya.
Bagaimanapun dipikir, tidakkah aneh bahwa gelarnya didapatkan tepat setelah mengambil skillnya?
Lagipula, ini jelas-jelas gelar yang berbahaya.
Menaikkan "Tabu" kelihatannya juga berbahaya.

Umumu.
Mengerikan karena tidak ada kerugian yang bisa langsung diketahui.
"Kebanggaan" dan "Tabu", keduanya masih belum menunjukkan dampaknya.
Tolong jangan membuatku berada di situasi dimana ada penjerat mendekat perlahan-lahan disekitar leherku
tanpa sepengetahuanku sebelum terlambat.

Yaa, jika kupikir sebaliknya, itu takkan segera terjadi.


Tak ada yang bisa kulakukan, jadi Aku harusnya panik saat waktunya tiba.
Kalau Aku ada waktu untuk panik....

Untuk sementara waktu, Aku akan simpan skill poinku yang tersisa.
Walaupun Aku ingin menggunakan sihir yang baru saja didapatkan, Aku rasa takkan ada kemajuan jika Aku tidak
melakukan sesuatu terhadap "Deteksi".
"Manipulasi Sihir"nya mungkin diperlukan, dan bila begitu, maka Aku perlu mendapatkan "Manipulasi Sihir"nya
dan sebuah skill yang bisa melakukan sesuatu terhadap "Deteksi".
Hanya dengan 100 poin, Aku hanya bisa mengambil satu skill.
Untuk sementara waktu, mari tunggu sampai menjadi 200 poin.

Sekarang sudah kumakan semua monyet-monyetnya, Aku tidak perlu berlama-lama di sini lagi.
Mari cepat-cepat pindah.
Aku mulai berjalan disepanjang temboknya lagi.
Tetapi, sunyi.
Biasanya, suara monster-monsternya bisa terdengar dari jauh, tapi sekarang Aku tidak bisa mendengarnya.
Tidak ada tampak seekor monster pula. Ini kesunyian yang langka.

Apa ini karena monyet-monyetnya?


Yaa, jika ada keramaian sebesar itu, jelas saja monster lain akan lari.
Aku rasa mungkin seperti itu.

Kecakapan skill tercapai. Skill Prediksi LV1 telah didapatkan

186
Hmm?
Dapat skill?
Mari lihat.

Prediksi: Kemampuan berpikir meningkat saat memprediksi

Hmm.
Yaa, Aku takkan keberatan jika Aku memilikinya, tapi meski tanpa itu, ini bukan skill yang cukup berguna.
Karena tidak memungkinkan untuk mengetahui jawaban dan hasilnya.
Skillnya hanya membuatku bisa berpikir cepat, dan skillnya hanya memiliki efek di situasi tertentu.
Maksudku, skillnya ada di dalam daftar skill-skill yang bisa didapatkan dengan 100 poin.
Ini memiliki poin yang sama dengan "Kebanggaan"...
Betapapun juga, ini aneh.

Tetapi, di sini benar-benar tidak ada monster.


Aku tidak merasa bahaya sedikitpun dan kelihatannya tidak ada seseorang yang berbahaya yang berkeliaran.
Tidak ada apa-apa di sini meski Aku melihat sekitar.

Kecakapan skill tercapai. Skill Peningkatan Penglihatan LV1 telah didapatkan

Oh?
Lagi, skill telah didapatkan?
Mari lihat.

Peningkatan Penglihatan Penglihatan ditingkatkan

Sama seperti namanya!


Yaa, itu jelas.
Tapi, ini juga tidak diperlukan.
Mata laba-labaku lumayan bagus.
Walaupun Aku tidak bisa hidup tanpa kaca-mata karena Aku rabun jauh di kehidupanku sebelumnya, Aku bisa
melihat jauh kedepan sekarang.
Maksudku, skill ini juga 100 poin.

Kalau dipikir-pikir, ada skill yang mirip yang meningkatkan kelima indra lainnya.
Jika kondisi untuk mendapatkan "Peningkatan Penglihatan" adalah dengan menegangkan mataku, maka
akankah kecakapan skill dari skill yang lainnya terakumulasi jika Aku sengaja lakukan?

Kalau begitu, mari langsung coba.


Pertama-tama, kuping.
Bagaimana cara kerja kuping laba-laba?
Itu misterius meskipun itu diriku sendiri.

Kecakapan skill tercapai. Skill Peningkatan Pendengaran LV1 telah didapatkan

Oh, skill yang Aku incar telah didapatkan.


Jadi, mari coba yang lainnya.

Kecakapan skill tercapai. Skill Peningkatan Penciuman LV1 telah didapatkan


Kecakapan skill tercapai. Skill Peningkatan Perabaan LV1 telah didapatkan

Mari lakukan rasa makan lain kali Aku makan.


Tapi, semudah ini mendapatkan skill.
Memang, karena indra-indra laba-labaku bagus sekali, Aku tidak menyadarinya sampai sekarang.
Seperti yang kuduga, jika Aku tidak konsentrasikan kesadaranku, kecakapan skillku tidak akan bertambah.
Jika tidak, Aku harusnya sudah mendapatkan skill-skillnya.

Kecakapan skill tercapai. Skill Prediksi LV1 telah menjadi Prediksi LV2
187
Udah naik!?
Aku baru mendapatkannya beberapa saat yang lalu, kan?
Kenapa levelnya sudah naik?
Tidak, yaa, itu bagus.
Aku sambut mereka yang naik.

Kecakapan skill tercapai. Skill Pemikiran Paralel LV1 telah didapatkan

Eh, lagi!?
Terlebih, ini skill yang kupikir dapat melakukan sesuatu terhadap "Deteksi"!

Pemikiran Paralel Menjadi bisa berpikir tentang beberapa hal di waktu yang bersamaan

Dalam pendapatku, Aku rasa alasan mengapa "Deteksi" tidak dapat digunakan adalah karena pikiranku tidak
bisa menampung informasi yang berlebihannya.
Maka Aku berpikir tentang skill yang bisa membantu pemikiranku.
Salah satu skillnya adalah "Pemikiran Paralel".

Aku berhasil!
Tapi, bagaimana Aku mendapatkannya?
Aku tidak berpikir tentang beberapa hal seperti itu.

Ah, berkat Penaksiran-sama.


Aku selalu mengaktifkan Penaksiran-sama.
Aku berada di kondisi dimana hasil penaksiran di sekitarku selalu mengalir kedalam kepalaku.
Walaupun Aku selalu mengabaikannya karena Aku tidak tertarik, bisa dikatakan bahwa Aku memikirkan tentang
beberapa hal.
Tidak ada alasan lainnya dan sepertinya begitu.

Dengan ini, seperti yang diduga, aneh, kan?


Aku mendapatkan terlalu banyak skill.
Bagaimanapun dilihat, tidakkah aneh untuk tiba-tiba mendapatkan skill sebanyak ini?
Yaa, Aku tahu alasannya.

"Kebanggaan".

Kecakapan skill yang bisa didapatkan meningkat drastis.


Un.
Pasti itu.
Maksudku, bukankah kecakapan skillnya meningkat bukan main?
Walaupun Aku tidak tahu apapun karena Aku tidak tahu jumlah nilai sebenarnya, kelihatannya sangat meningkat.

Kecakapan skill tercapai. Skill Prediksi LV2 telah menjadi Prediksi LV3

Lihat saja.

188

Anda mungkin juga menyukai