Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN PADA SUHU

TUBUH BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD


Dr. SOESELO SLAWI

PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
ABIER DILPIA SYAPRIALDI
A0019001

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
TAHUN 2021
PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN PADA SUHU
TUBUH BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD
Dr. SOESELO SLAWI

PROPOSAL
KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya


Keperawatan (A.md.Kep)

Oleh :
ABIER DILPIA SYAPRIALDI
A0019001

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
TAHUN 2021

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal karya tulis ilmiah oleh Abier Dilpia Syaprialdi ( A0019001) dengan
judul “ PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN PADA SYHY TUBUH
BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD Dr. SOESELO SLAWI” telah
diperiksa dan disetujui untuk diujikan

Slawi, 4 oktober 2021

Pembimbing utama

JUMROTUN NI’MAH , M.Kep


NIPY. 1980.11.10.20.142

iii
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Abier dilpia syaprialdi (A0019001) dengan
judul “PENGARUH TERAPI MUSIK GAMELAN PADA SUHU TUBUH
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD Dr. SOESELO
SLAWI”. oleh abier dilpia syaprialdi (A0019001) telah diujikan di depan Dewan
Penguji pada tanggal 11 November 2021.

Dewan Penguji:

Penguji Ketua Penguji Anggota

ANISA OKTIAWATI, M.Kep JUMROTUN NI’MAH, M.Kep


NIPY. 1986.10.04.11.062 NIPY. 1980.11.10.20.142

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan Hidayah-

Nya sehingga Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul “PENGARUH TERAPI

MUSIK GAMELAN PADA SUHU TUBUH BAYI BERAT BADAN LAHIR

RENDAH DI RSUD Dr. SOESELO SLAWI” ini dapat terselesaikan dengan

baik.

Dalam proses Penyusunan proposal karya tulis ilmiah ini tidak lepas dari

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa

2. Orang tua saya Eva Maharani dan nenek saya Herlina Maya Suzana serta

Keluarga saya yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Dr.Maufur, M.Pd selaku Rektor Universitas Bhamada Slawi

4. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

5. Ita Nur Itsna, MAN. Selaku Kaprodi D III Keperawatan

6. Jumrotun Ni’mah,M.Kep selaku pembimbing yang telah membimbing dalam

penulisan karya tulis ilmiah ini.

7. Anisa Oktiawati, M.Kep selaku penguji yang telah membimbing dalam

penulisan karya tulis ilmiah ini

v
8. Sahabat Ngarnger, dan sapri yang selalu memberikan semangat dalam

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini

mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis membutuhkan saran

dan kritik untuk perbaikan dalam penelitian selanjutnya.

Slawi, 11 November 2021

Penulis

vi
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Depan.....................................................................................i
Halaman Sampul Dalam.....................................................................................ii
Halaman Persetujan............................................................................................iii
Halaman Pengesahan .........................................................................................iv
Kata Pengantar....................................................................................................v
Daftar Isi.............................................................................................................vii
Daftar Lampiran..................................................................................................viii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................3
1.3 Tujuan...........................................................................................................4
1.3.1 Tujuan Umum......................................................................................4
1.3.2 Tujuan Khusus.....................................................................................4
1.4 Manfaat.........................................................................................................4
1.4.1 Manfaat Teoritis...................................................................................4
1.4.2 Manfaat Praktis....................................................................................4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................6


2.1 Asuhan Keperawatan BBLR dengan Hipotermia.........................................6
2.2 Terapi Musik.................................................................................................12

BAB 3 METODE PENELITIAN....................................................................15


3.1 Desain Penelitian..........................................................................................15
3.2 Subyek Studi Kasus......................................................................................15
3.3 Fokus Studi...................................................................................................16
3.4 Definisi Operasional Fokus Studi.................................................................16
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................16
3.6 Metode Pengumpulan Data...........................................................................17
3.7 Analisis Data dan Penyajian Data.................................................................17
3.8 Etika Penelitian.............................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................22

vii
DAFTAR LAMPIRAN

1. Penjelasan untuk mengikuti penelitian

2. Informed consent

3. Lembar observasi

4. Standar oprasional prosedur

5. Lembar konsultasi karya tulis ilmiah

viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berat bayi lahir rendah (BBLR) diartikan sebagai bayi yang lahir

dengan berat badan kurang dari 2500 gram (WHO, 2011). Berdasarkan

world healt organization (WHO) hampir semua 98 persen dari 5 juta

kematian neonatal terjadi dinegara berkembang lebih dari dua pertiga

kematian itu terjadi pada periode neonatal dini (0-7 hari), yang umumnya

dikarenakan berat bayi lahir rendah (BBLR) kurang dari 2500 gram tanpa

memandang masa gestasi, angka kematianya diperkirakan 35 kali lebih

tinggi dibanding bayi lahir dengan berat badan lebih dri 2500 gram

(Proverawati & Ismawati, 2017). Bayi BBLR memiliki jaringan kulit yang

tipis pada bayi BBLR menyebabkan bayi mengalami hipotermia . Beberapa

Faktor yang mempengaruhi BBLR menurut (Veronica Magdalena

Pinontoan, 2015), penyebab kejadian BBLR yaitu faktor, ibu, bayi , dan

faktor lingkungan.

Menurut hasil survey presentase BBLR dijawa tengah pada tahun

2015 sebesar 5,1 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu

3,9 persen , presentase BBLR cenderung meningkat sejak tahun 2011 – 2014

meskipun tidak terlalu signifikan , Presentse BBLR dikota tegal pada tahun

2018 sebesar 9,76 persen (216 kasus ) dari 2.213 bayi yang lahir. Angka

kejadian BBLR yang masih tinggi dan beresiko hipotermia akibat bayi yang

1
2

baru lahir tidak dapat mengatur suhu tubuhnya secara memadai sehingga

bayi cepat mengalami kedinginan jka tidak segera ditangani bayi akan

kehilangan panas beresiko jatuh sakit atau meninggal dunia, bayi prematur

atau berat badan lahir rendah rentan terhadap terjadinya hipotermia

(Nurlaila, 2015) .

Menurut (wahyunisari,2012;5) empat penyebab kemungkinan yang

dapat menyebabkan bayi kehilangan panas yaitu melalui proses Konduksi

Panas dihantarkan dari benda sekitarnya yang kontak langsung dengan tubuh

bayi. Konveksi Panas hilang dari tubuh bayi terpapar udara sekitar yang

dingin . Radiasi Panas dipancarkan dari BBLR keluar tubuhnya ke

lingkungan yang lebih dingin. Evaporasi Panas hilang melalui proses

penguapan yang bergantung pada kelembaban dan kecepatan udara. untuk

mengatasi hipotermia pada BBLR selain menggunakan inkubator,

pembedongan dan nesting. Yaitu dengan cara terapi musik gamelan

(K.N.Aini,2015).

Musik gamelan memiliki nada yang lembut dan tenang, Riset di

Jepang menunjukan bahwa music gamelan banyak memproduksi gelombang

supersonic, gelombang supersonic mampu menstimulasi peningkatan

produksi beberapa hormon penting, musik mempengruhi berkurangnya laju

kehilangan panas karena dengan mendengarkan music maka hormone stress

akan berkurang dan fase tidur NREM (non rapid eye movemed). Pada waktu

NREM gelombang otak makin lambat dan teratur. Tidur REM lebih dangkal

ditandai dengan pergerakan bola mata cepat dibawah kelopa mata yang
3

tertutup. Pada waktu REM temperature tubuh naik (atmadja,2013 hlm 1).

Pemberian terapi musik dilakukan dengan cara memutarkan musik gamelan

selama 30 menit perhari dalam 3 hari, dan dengan melalukan pengukuran

suhu tubuh sebelum dan sesudah diberikan terapi musik gamelan diharapkan

dapat membantu meningkatkan suhu tubuh pada bayi BBLR, dan juga

mampu menurunkan angka BBLR maupun Angka Kematian Bayi (AKB)

akibat BBLR dan mengantisipasi angka yang turun agar tidak meningkat

kembali (K.N.Aini,2015).

Peran perawat yang diterapkan sebagai caregiver dalam pemberian

keperawatan pada BBLR dengan hipotermia menggunakan terapi musik

gamelan sebagai terapi komplementer (K.N.Aini, 2015).

Berdasarkan berbagai akibat yang telah diuraikan maka penulis tertarik

untuk membuat karya tulis dengan judul “ pengaruh terapi musik gamelan

terhadap suhu tubuh BBLR dengan hipotermi” . Untuk mengntisipasi angka

BBLR, upaya yang bisa dilakukan adalah dengan cara pemberian terapi

musik gamelan terhadap bayi dengan suhu tubuh yang cenderung hipotermi.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana asuhan keperawatan pengaruh terapi musik gamelan terhadap

suhu tubuh bayi BBLR dengan hipotermia?


4

1.3 Tujuan

1. Tujuan umum

Mengetahui asuhan keperawatan dengan pemberian terapi musik

gemelan terdapat BBLR dengan hipotermia

2. Tujuan khusus

a. Menggambarkan teori tentang pemberian terapi musik gamelan

terdapat BBLR dengan hipotermia

b. Menggambarkannya implementasi tentang pemberian terapi musik

gamelan terhadap suhu tubuh bayi

c. Mengetahui hasil penerapan terapi musik gamelan terhadap suhu

tubuh bayi BBLR

1.4 Manfaat

1. Manfaat teoritis

hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih dalam

peningkatan ilmu pengetahuan tentang manfaat terapi musik gamelan

2. Manfaat praktis

a. Manfaat bagi penulis

Dapat memperoleh pengalaman dalam pengaplikasian riset

keperawatan khususnya dalam pembuatan literature review mengenai

BBLR dengan hipotermi.

b. Manfaat bagi instusi

Dapat meningkatkan ilmu pengetahuan keperawatan mengenai

keefektifitisan terapi music dalam menangani hipotermi pada BBLR.


5

c. Manfaat bagi rumah sakit

Dapat menjadi sumber referensi tambahan mengenai pengaruh terapi

musik gamelan pada proses keperawatan.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asuhan Keperawatan

2.1.1 Pengkajian

Pengkajian keperawatan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh

perawat dalam menggali permasalahan yang dialami klien meliputi

usaha pengumpulan data tentang status pengumpulan data secara

sistematis , menyeluruh ,akurat , singkat , dan berkesinambungan

(muttaqin, 2011 ). Pengkajian kepewatan pada BBLR dengan

hipotermi antara lain :

1. Biodata (maryuani,2013 )

a. Identitas bayi : nama , jenis kelamin, berat badan , tinggi

badan , lingkar kepala dan dada

b. Identitas orang tua : nama , umur pekerjaan , Pendidikan ,

alamat.

2. Keluhan utama : berat badan < 2500 gr, hipotermia.

3. Riwayat penyakit sekarang

Bayi dengan ukuran fisik usia kehamilan <37 minggu ,

kesadaran apatis , daya isap lemah , hipotermia.

4. Riwayat penyakit dahulu ( pantiawati , 2010)

a. Masalah yang berkaitan dengan ibu

Penyakit yang berkaitan dengan ibu seperti hipertensi,

toksemia , plasenta previa , absorbsio plasenta , inkompeten

6
7

servikal , kehamilan gameli , malnutrisi , status ekonomi ,

prenatal care.

b. Bayi pada saat kelahiran

Umur kehamilan hanya 24 sampai 37 minggu , rendahnya

berat badan pada saat kelahiran biasanya kurang dari 2500

gram.

5. Pengkajian persistem tubuh

a. Pernafasan ( maryuani , 2013 )

Observasi bentuk dada (barrel, cembung), kesimetrian,

adanya insisi, selang dada, atau penyimpangan lain.

Observasi otot aksesori : pernafasan cuping hidung atau

substansial, interkostal, atau retraksi subklavikular.

Tentukan frekuensi dan keteraturan pernafasan. Auskultasi

bunyi pernafasan : stridor, krekels, mengi, ronki basah, area

yang tidak ada bunyinya, mengorok, penurunan udara

masuk, keseimbangan bunyi nafas. Jumlah pernafasan rata-

rata 40-60 per menit dibagi dengan periode apneu.

Pernafasan tidak teratur dengan flaring nasal (nasal melebar)

dengkuran, retraksi (interkostal, supra sternal, substernal).

Terdengar suara gemersik pada auskultasi paru-paru.

Takipneu sementara dapat dilihat, khususnya setelah

kelahiran cesaria atau persentasi bokong. Pola nafas

diafragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari


8

dada dan abdomen, perhatikan adanya sekret yang

mengganggu pernafasan, mengorok, pernafasan cuping

hidung.

b. Kardiovaskuler

Tentukan frekuensi, irama jantung, tekanan darah.

Auskultasi bunyi jantung, termasuk adanya mur-mur.

Observasi warna kulit bayi : sianosis, pucat, pletora, ikterik,

mottling. Kaji warna kuku, membran mukosa, bibir.

Gambarkan nadi perifer, pengisian kapiler (<2-3 detik),

perfusi perifer mottling. Denyut jantung rata-rata 120-160

per menit pada bagian apekal dengan ritme yang teratur.

Pada saat kelahiran : kebisingan jantung terdengar pada

setengah bagian interkostal yang menunjukkan aliran dari

kanan ke kiri karena hipertensi atau etektasis paru.

c. Hematologi (Maryunani, 2013)

Kaji adanya tanda-tanda perdarahan dan observasi gejala

Disseminated Intravascular Coagulation/ (kondisi terjadinya

pembekuan darah pada pembuluh darah kecil tubuh).

Gastrointestinal (Maryunani, 2013)

Penonjolan abdomen dan pengeluaran mekonium terjadi

dalam waktu 12 jam. Reflek menelan dan mengisap lemah.

Ada atau tidaknya anus, ketidaknormalan kogenital lain.


9

d. Genitourinaria (Maryunani, 2013)

1) Genitalia / reproduksi : bayi perempuan klitoris

menonjol, labia mayora belum berkembang. Bayi laki-

laki skrotum yang menonjol dengan rugae kecil. Testis

belum turun diskrotum.

2) Urinaria : berkemih setelah 8 jam kelahiran,

ketidakmampuan untuk melarutkan ekskresi kedalam

urine.

3) Neurologis- Muskuloskeletal (Maryunani, 2013)

a. Neurologis :Reflek dan gerakan pada tes neurologis

tampak tidak resisten, gerak kembalinya hanya

berkembang sebagian. Saat bayi menelan, menghisap,

dan batuk sangat lemah atau tidak efektif. Tidak ada atau

menurunnya tanda neurologis. Mata mungkin tertutup

atau mengatup apabila umur kehamilan belum

mencapai 25-26 minggu. Suhu tubuh tidak stabil,

biasanya hipotermi. Gemetar,kejang dan mata berputar-

putar biasanya bersifat sementara tetapi mungkin juga ini

mengindikasikan adanya kelainan neurologis.

b. Muskuloskeletal

Organ telinga dengan tulang kartilago yang belum

tumbuh sempurna, lembut dan lunak. Tulang tengkorak

dan tulang rusak lunak. Gerakan lemah dan tidak agresif.


10

1) Suhu (Maryunani, 2013)

Tentukan suhu kulit dan aksila dan suhu

lingkungan.

2) Kulit (Maryunani, 2013)

Kulit yang tampak mengkilat dan kering sering

dimiliki oleh BBLR. Kulit berwarna merah,

merah muda, kekuning-kuningan. Sianosis atau

campuran bermacam warna. Sedikit vernik

kaseosa. Rambut lanugo disekitar / disekujur

tubuh. Kurus, kulit tampak transparan, halus dan

mengkilap. Edema yang menyeluruh, atau

dibagian tertentu yang terjadi saat kelahiran.

Kuku pendek,

belum melewati ujung jari, rambut jarang

mungkin tidak ada sama sekali. Pteki atau

ekimosis.

3) Aktivitas- Istirahat (Maryunani, 2013)

Hari pertama bayi BBLR tidur sehari rata-rata

20 jam dan akan sadar 2-3 jam dengan tangis

masih lemah, tidak aktif, tremor.

c. Ginjal (Pantiawati, 2010)

Bayi BBLR akan berkemih setelah 8 jam kelahirannya,

ketidakmampuan dalam melarutkan ekskresi ke dalam

urine.
11

d. Riwayat perkembangan

Dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan bayi , dan

kurang gizi akibat gangguan pertumbuhan

2.1.2 Diagnosa

Diagnosa yang akan muncul yaitu hipotermia berhubungan dengan

bayi berat badan kurang .

2.1.3 Perencanaan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada pasien hipotermia

berhubungan dengan bayi berat badan kurang , dapat teratasi dengan

kriteria hasil skala hipotermi turun dari berat menjadi sedang .

Menurut NIC (nursing interventions classification) intervensi yang

dilakukan yaitu :

1. Identifikasi faktor medis , lingkungan , dan faktor lain yang

memicu hipotermia.

2. Monitor suhu pasien , menggunakan alat pengukur dan rute

yang paling tepat

3. Berikan terapi musik gamelan sebagai relaksasi .

4. Berikan pengobatan dengan hati hati

2.1.4 Pelaksaan

Implementasi keperawatan merupakan berbagai serangkaian

kegiatan yang dilakukan perawat guna membantu klien memperbaiki

masalah kesehatan yang dihadapi , ke status kesehatan yang lebih

baik (Dermawan,2012).
12

2.1.5 Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap akhir dalam proses keperawatan untuk

dapat menentukan keberhasilan dalam asuhan keperawatan

(Wartonah, 2015). Evaluasi berfokus pada klien, baik itu individu

maupun kelompok. Evaluasi dapat berupa evaluasi tujuan/ hasil,

proses, dan struktur. Perawat akan menggunakan pendokumentasian

dari pengkajian dan kriteria hasil yang diharapkan sebagi dasar untuk

menulis evaluasi sumatif (Deswani, 2011). Evaluasi asuhan

keperawatan didokumentasikan dalam bentuk SOAP (Dinarti,

Aryani, Nurhaeni, Chairani, 2013).

2.2 Terapi Musik

2.2.1 Pengertian

Terapi musik merupakan suatu keahlian yang mana menggunakan

musik, elemen musik dari seseorang terapis guna untuk

mempertahankan/meningkatkan, mengembalikan kesehatan

emosional, spiritual serta mental fisik. (Suryana, 2012). Intervensi

musik merupakan usaha untuk meningkatkan kualitas mental fisik

dengan sebuah rangsangan bunyi yang tersusun dari melodi, harmoni,

timbre, ritme, bentuk, hingga gaya yang terakit sedemikian rupa dan

tercipta musik yang berguna bagi kesehatan mental dan fisik. Musik

juga memiliki kelebihan untuk mengobati penyakit dan menambah

kemampuan berfikir individu. Musik dapat meningkatkan,


13

memulihkan, dan memelihara kesehatanemosional, fisik, mental,

sosial, dan spiritual ketika musik dijadikan intervensi. Hal ini

dikarenakan musik terdiri dari beberapa kelebihan, seperti halnya

musik bersifat nyaman, membuat rileks, menenangkan, berstruktur,

dan universal (Kurniasari, 2015).

Terapi musik idealnya dapat dilakukan selama kurang lebih 30 menit

sampai1 jam/hari atau jika tidak memiliki waktu cukup 10 menit saja,

karena waktu 10 menit itu telah dapat membantu fikiran pasien

beristirahat (Pandone, 2006) dalam (Suryana, 2012).

2.2.2 Jenis Terapi Musik

Menurut Putra (2013), jenis musik yang sering digunakan untuk terapi

musik adalah musik jazz, musik tradisional, musik klasik, dan musik

dari alam.Pemikiran tentang dasar-dasar terapi musik ini terdapat

filosofi yang berbeda. Berdasarkan pendidikan kemudian berdasarkan

pada terapi musik itu sendiri, baik itu yang secara singkat akan

dibahas disini. (Suryana, 2012).

2.2.3 Teknik Prosedur Terapi Musik

Standar oprasi prosedur pada saat melakuan terapi musik gamelan

yaitu dengan 5 tahap yaitu pre interaksi cek catatan keperawatan klien

atau catatan medis jika ada, siapkan alat alat seperti thermometer,

handphone/musik box, lembar observasi, cuci tangan, berikutnya ada

tahap tahap orientasi yaitu memberi salam pada ibu bayi, jelaskan

tujuan , prosedur dan lamanya tindakan pada keluarga klien .


14

kemudian pada tahap kerja berikan kesempatan keluarga klien untuk

brtanya sebelum kegiatan dilakukan , jaga privasi klien, dekatkan alat

untuk terapi musik, cek suhu tubuh bayi sebelum dilakukan terapi ,

catat suhu awal, putarkan musik gamelan selama 30 menit, berikutnya

tahap terminasi yaitu evaluasi hasil kegiatan, simpulkan, kontrak

peretemuan selajutnya, akhiri kegiataan dengan cara yang baik,

bereskan alat, cuci tangan, tahap akhir yaitu dokumentasi.


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Laporan karya tulis ilmiah ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif

dengan desain penelitian studi kasus yang meliputi pengkajian, diagnosa,

intervensi, implementasi, dan evaluasi keperwatan. Desain penelitian studi

kasus ini digunakan untuk menerapkan terapi musik gamelan terhadap suhu

tubuh bblr dengan hipotermia.

3.2 Subyek Studi kasus

Subyek studi kasus dalam laporan karya tulis ilmiah ini adalah 2 bayi bblr

dengan hipotermia penelitian kasus yang memiliki 2 kriteia yaitu :

1. Kriteria inklusi

a. Berat badan 1500-2500 gram ,

b. berjenis kelamin laki-laki atau perempuan,

c. mengalami hipotermia

d. sedang dirawat di Rumah Sakit

e. orang tua pasien bersedia menjadi responden dan bersedia di teliti

15
16

2. Kriteria eksklusi

a. bayi dengan komplikasi berat misalnya intraventrikular hemorrhage,

perdarahan intracranial , perinventicular leukomalacia , patent ductus

arteriosus , infeksi aktif , henti nafas .

b. gangguan kongnential

c. pelaksaanan terapi musik tidak selesai.

3.3 Fokus Studi

Kajian utama dari masalah yang akan dijadikan titik acuan studi kasus yaitu

“ Penerapan prosedur terapi musik gamelan pada bayi berat lahir rendah

dengan hipotermia ”

3.4 Definisi Operasional Fokus Studi

3.4.1 Terapi musik gamelan adalah sebuah lagu tradisional khas bangsa

indonesia yang memiliki suara tenang dan lembut sehingga

memberikan ketenangan

3.4.2 Pasien BBLR adalah suatu kejadian berat bayi baru lahir rendah

<2500kg yang cenderung hipotermi .

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan di RSUD Dr. Soeselo slawi pada

bulan Januari tahun 2022.


17

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan yaitu:

1. Wawancara

Hasil anamnesis berisi tentang identitas klien keluhan utama , riwayat

penyakit sekarang – dauhulu dan lain-lain sumber data dari klien ,

keluarga dan perawat lainya .

2. Observasi dan pemeriksaan fisik

Yaitu dengan pendekatan IPPA

3. Studi Dokumentasi

Hasil dari pemeriksaan diagnotik dan data lain yang relavan

4. Intsrumen penelitian

Intrumen penelitian ini menggunakan thermoter dan lembar observasi.

3.7 Analisis Data dan Penyajian Data

3.7.1 Pengumpulan data

Peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara

yang meliputi (identitas pasien, keluhan utama, riwayat kesakitan

dahulu, riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga,

tinjauan sistem, riwayat perkembangan dan riwayat fungsional) yang

sumber datanya didapat dari klien, keluarga atau perawat lainnya.

Studi dokumentasi meliputi catatan medis. Pemeriksaan fisik

meliputi pengkajian tanda-tanda vital dan pengkajian head to toe.


18

3.7.2 Mereduksi data

Peneliti akan mengelompokan data subyektif dan data obyeltif untuk

mendapatkan diagnose keperawatan, Data subyektif yang akan

ditemukan reflek hisap lemah , pergerakan kurang aktif , menangis

lemah . Data obyektif yang akan ditemukan pada kasus adalah suhu

tubuh dibawah normal (normal 36,5-37,5 derajat celcius ) , kulit

berwarna merah muda/merah , pernafasan 39x/menit.

3.7.3 Penyalin data

Peneliti akan melakukan penyalinan data dengan menggunakan table

untuk analisa data, menggunakan teks untuk semua laporan akhir

karya tulis ilmiah.

3.7.4 Kesimpulan

Peneliti akan menyajikan pembahasan data yang akan dibandingkan

dengan hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dan akan

menarik kesimpulan dari data yang akan didapatkan .

3.8 Etika penelitian

3.8.1 Otonomi

Otonomi adalah hak mandiri , kebebasan individu untuk menuntut

pembedaan dengan menggunakan prinsip otonomi yang mempunyai

respek atau perduli terhadap seseorang dan dipandang sebagai

persetujuan yang tidak memaksa pasien dan bertindak secara

rasional. (Hasyim, 2014)


19

Peneliti memberikan hak pasien untuk berpendapat dan juga

menghormati apa yang pasien ungkapkan mengenai pendapatnya

3.8.2 Beneficence

Beneficence adalah tindakan yang dilakukan agar mendatangkan

manfaat atau kebaikan. (Hasyim, 2014)

Peneliti memberikan tindakan yang benar dengan hati-hati sehingga

mampu meberikan manfaat bagi pasien , dalam melakukan terapi

musik gamelan

3.8.3 Justice

Prinsip ini dibutuhkan agar keadian dapat tercapai dan tetap

menjunjung tinggi adanya moral, legal dan kemanusiaan. Praktek

professional perawat denan nilai ini ketika perawat bekerja dengan

benar sesuai hokum, SOP yang ditentukan dan keyakinan yang

sesuai agar memperoleh kualitas pelayanan kesehatan yang baik

(Hasyim, 2014)

Peneliti melalukan terapi musik gamelan sesuai sop dan tidak

melanggar hukum atau norma norma yang berlaku. Sehingga dapat

memperoleh kualitas kehatan yang baik, legal, dan berprikemanusiaan,

juga adil antara pasien satu dan lainya .

3.8.4 Non-Malaficence

Prinsip ini mengatakan bahwa individu memiliki moral yang

diharuskan untuk menghindari segala sesuatu yang dapat merugikan

diri sendiri atau orang lain dan tidak menimbulkan bahaya atau

cedera fisik maupun psikologis (Hasyim, 2014)


20

Peneliti akan memanajemen setiap tindakan pada saat melakukan

terapi tujuanya agar sesuai sop untuk menghindari hal hal yang tidak

diinginkan dan agar aman pasien, aman diri sendiri dan aman

lingkungan

3.8.5 Veracity

Veracity nerupakan nilai yang menjunjung tinggiuntuk

menyampaikan kebanaran yang sebenarnya tanpa ada yang

disembunyikan (Nasrullah, 2014)

Peneliti berbicara apa adanya guna menjujung tinggi nilai kejujuran,

mengatakan kebenarakan tanpa ada yang ditutupi. Memberikan

penjelasan mengenai terapi musik yang akan di jalani

3.8.6 Fidelity

Prinsip ini dibutuhkan untuk individu agar dapat menghargai janji

dan komitmen terhadap orang lain (Nasrullah, 2014).

Peneliti akan berkomitmen dengan pasien pada saat melakukan

tindakan terapi musik gamelan akan dilakukan sesuai dengan SOP

yang ditentukan seperti berusaha semaksimal mungkin.

3.8.7 Confidentiality

Prinsip Kerahasiaan adalah prinsip yang harus dilakukan oleh semua

manusia ketika sudah mengiyakan suatu rahasia yang dibeikan oleh

orang lain (Nasrullah, 2014)

Peneliti akan menjaga privasi pasien yang akan diberikan terapi

musik gamelan, tidak akan menyebarluaskan informasi yang


21

didapatkan dari pasien tanda adanya persetujuan dari pasien, jika

diizinkan oleh pasien dengan bukti lembar persetujuan.

3.8.8 Accountability

Prinsip Akuntabilitan merupakan satu aturan professional yang

mempertanggung jawabkan hasil pekerjaan atau tinakan, Oleh

karena itu pertanggung jawaban atas pemberian asuhan keperawatan

diharapkan harus mengarah langsung pada praktis, etika penelitian

digunakan karena dalam melakukan penelitian akan berhubungan

langsung dengan manusia, maka harus memperhatikan dari segi etika

penelitian karena manusia memiliki hak dalam penelitian atau

kegiatan yang dilakukan (Hasyim, 2014).

Peneliti akan melakukan tindakan terapi musik gamelan sesuai

dengan prinsip kode etik perawat yang sudah ditentukan dan tidak

akan melakukan tindakan yang melanggar prinsip kode etik perawat.


DAFTAR PUSTAKA

Aini et al. 2018 . pengaruh terapi musik gamelan terhadap suhu tubuh bayi berat
badan lahir rendah. Jurnal of nursing (hlm 1-9)

Anik Maryuani, dkk. 2013. asuhan keperawatan kegawatdaruratan maternal dan


neonatal. Jakarta: trans info media

Atmadja, beny. (2013). Fisiologi tidur.


http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-kedokteran/article/view/25/
pdf diakses tanggal 22 desember 2014 jam 07.00 WIB

Dermawan, D. (2012). Proses keperawatan penerapan dan kerangka kerja.


Yogyakarta gosyen publishing

Deswani, 2011. Proses keperawatan dan berpikir kritis (Y.hartati,ed). Jakarta


salemba medika

Dinarti aryani , R. Nurhadini, H.,& Chairani, R. (2013). Dokumentasi


Keperawatan (2nd ed.) . Jakarta : TIM

Hasyim et al. 2014. Buku Pedoman Keperawatan. Yogyakarta: Indolestari


Kurniasari. 2015. Pengaruh gabungan sugesti dan musik instrumentalia terhadap
peningkatan kualitas tidur pada lansia di griya lansia santo Yosef
Surabaya skripsi. Universitas Airlangga

Nasrullah, D. (2014). Etika dan Hukum Keperawatan untuk Mahasiswa dan


Praktisi Keperawatan. Jakarta:TIM

Pantiawati, I. 2010. Bayi dengan berat badan lahir rendah. Jakarta:nuha media

Suryana, Dayat. 2012. Terapi musik : ebook therapy (volume 5).


www.amazon.com/terapi-music-ebook-theray-volume/dp/147923655/
diakses tanggal 28 desember 2014 januari 11.00 WIB

Tarwoto. Wartonah. 2015. Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan.


Jakarta: salemba medika

Wahyuni, sari. 2012. Asuhan neonates bayi dan balita penuntun belajar praktik
klinik. Jakarta. Buku kedokteran zegc

22
Lampiran 1

PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN

1. Saya adalah penulis berasal dari program Diploma III Keperawatan dengan ini

meminta anda semua untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam studi kasus

yang berjudul “pengaruh terapi musik gamelan pada suhu tubuh bayi berat

lahir rendah di RSUD Soeslo slawi”

2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan keperawatan mengenai pemberian terapi musik gamelan yang

dapat memberi manfaat berupa bertambahnya pengetahuan tentang pemberian

terapi musik gamelan, Penelitian ini akan berlangsung selama kurang lebih 3

hari.

3. Prosedur pengambilan bahan data dengan cara wawancara terpimpin dengan

menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangsung kurang lebih 30

menit. Cara ini mungkn menyebabkan ketidaknyamanan tetapi anda tidak

perlu khawatir penelitian ini untuk kepentingan pengembangan asuhan atau

pelayanan keperawatan.

4. Keuntungan yang anda dapatkan dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini

adalah anda turut terlibat mengikuti perkembangan asuhan atau tindakan yang

diberikan.

5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang anda sampaikan akan

tetap dirahasiakan.
6. Jika saudara membutuhkan informasi sehubungan dengan penelitian ini,

saudara dapat menghubungi peneliti pada nomor hp. 085640713503

Penulis

Abier Dilpia Syaprialdi


Lampiran 2
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi Responden)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai studi kasus yang akan
dilakukan oleh Abier Dilpia Syaprialdi dengan judul “pengaruh terapi musik
gamelan pada suhu tubuh bayi berat lahir rendah di RSUD Soeslo slawi”.

Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada studi kasus ini secara
sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu-waktun tanpa sanksi
apapun.

Slawi, Januari 2022


Saksi Yang memberikan persetujuan

…………………..……….. ….…………………………

Penulis

Abier Dilpia Syaprialdi


Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN
Pengaruh terapi musik gamelan terhadap suhu tubuh bayi

Nama perawat :
Hari / tanggal :

Nama Pasien Hari, tanggal dan jam Perbandingan sebelum dan sesudah
dilakukan terapi musik gamelan
Sebelum tindakan Sesudah tindakan
Pasien 1

Pasien 2

Lampiran 4
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TERAPI MUSIK GAMELAN

Pengertian Terapi musik gamelan adalah sebuah lagu tradisional khas bangsa
indonesia yang memiliki suara tenang dan lembut sehingga
memberikan ketenangan.

Tujuan Untuk mengetahui pengaruh musik gamelan terhadap suhu tubuh


bayi BBLR
peralatan 1. Termometer
2. Handphone/ musik box
3. Lembar observasi
Langkah Uraian 1 2
A. Pre-interaksi
1. Cek catatan medis
klien
2. Siapkan alat
3. Cuci tangan
B. Tahapan orientasi
1. Beri salam
2. Jelaskan tujuan
3. Kontrak waktu terapi

C. Tahap kerja
1. Jaga privasi klien
2. Dekatkan alat
3. cek suhu tubuh
4. catat suhu awal
5. putarkan music
gamelan selama 30
menit
6. catat suhu setelah
terapi
D. Tahap terminasi
1. Evaluasi hasil
kegiatan
2. Simpulkan
3. Kontrak pertemuan
selanjutnya
4. Akhiri kegiatan
5. Bereskan alat
6. Cuci tangan
7. dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai