Anda di halaman 1dari 76

ANALISIS ISI PESAN DAKWAH

DALAM LIRIK LAGU GRUP BAND UNGU


ALBUM “MAHA BESAR” TAHUN 2017

SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Sosial

Oleh :
MUHAMMAD NAUFAL ARRAZZAQU
NIM :11713005

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)


FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2017
ii
iii
iv
v
MOTTO:

‫الرِح ِيم‬
َّ ‫الر ْْح ِن‬ ِ ‫ِبسِم‬
َّ ‫هللا‬ ْ
Artinya :
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang”

“Mandiri dalam bekerja, merdeka dalam berkarya”

(ERIK SOEKAMTI)

vi
PERSEMBAHAN

Penelitian ini merupakan salah satu nafas perjuangan yang tidak akan

terhembus, tanpa adanya semangat dukungan dari berbagai pihak. Penelitian ini

penulis persembahkan kepada:

Orang tua penulis, tentunya tanpa kurasan keringat, perjuangan yang tak ada

habisnya.

Skripsi ini aku persembahkan kepada teman teman saya yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu, dengan perhatianmu lah skripsi ini dapat terselesaikan.

Bangsaku tercinta Indonesia, di tanah kebanggaan inilah tempat kami

menimba ilmu.

IAIN Salatiga, teruntuk Fakultas Dakwah, keluarga yang memberikan

semangat kian hari untuk terus memandang masa depan. Mengajarkan menjadi

pribadi yang bertanggungjawab, berbudi, dan berakhlaq.

Terima kasih

vii
Atas doa dan support yang telah diberikan

ABSTRAK

Arrazzaqu, Muhammad, Naufal, 2017. Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam


Lirik Lagu Grup Band Ungu Album “Maha Besar” Tahun 2017. Skripsi.
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Progam Studi Dakwah. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Rasimin, S.Pd.I.,M.Pd.
Kata kunci : Analisis, isi pesan dakwah, album “Maha Besar”.
Musik sebagai media dakwah kini bukan hal yang baru, salah satu grup musik
yang menjadikan sebuah lagu sebagai sarana dakwah yaitu Ungu Band. Lagu-lagu
yang dibawakan oleh grup Ungu mengandung pesan yang bermanfaat untuk setiap
yang mendengarkannya. Dengan cara demikian, para audiens yang mendengarkan
liri-lirik lagu Ungu diharapkan dapat mengetahui dan memahami pesan-pesan
dakwah yang terkandung di dalamnya. Salah satu album Ungu Band yang
bernuansa dakwah adalah “Maha Besar”.
Penelitian ini bertujuan 1) ingin menjawab pesan dakwah yang terkandung
dalam lirik lagu album “Maha Besar”. 2) mengetahui pesan dakwah yang
mendominasi dalam lirik album “Maha Besar” dengan subjek para personil Ungu
Band dan objeknya lirik dalam album Maha Besar grup musik Ungu Band.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini penulis
mengumpulkan data dengan menggunakan dokumentasi,pengumpulan teks lirik,
kemudian analisis laporan unutuk menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini mengetahui 1) pesan dakwah apa saya yang terdapat dalam
lirik lagu album “Maha Besar”. Pesan dakwah tidak lain meliputi proses
pemahaman hakikat kuasa Tuhan. lirik Dia Maha Sempurna menekankan pesan
tentang hakikat sifat kuasa Allah, terutama sifat Maha Melihat-Nya. Dalam lirik
Hanya Kau adalah nilai ketauhidan: mengesakan Allah, kesadaran akan kuasa Allah
sebagai Sang Pencipta, dan signifikansi zikir, mengingat Allah agar tidak menyesal
dan merugi. Sementara pada lirik Maha Besar pesan yang dikandungnya adalah
penegasan tentang kedudukan Tuhan sebagai al-Ṣamad, penekanan tentang hakikat
kuasa Tuhan, dan pentingnya untuk selalu menyebut dan mengingat Allah. 2) pesan
dakwah yang menominasi dalam album Maha Besar antara lain tentang ketauhidan,
pesan kemahabesaran kuasa Allah, dan signifikansi menyebut dan mengingat Allah.

viii
ix
x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

LOGO............................................................................................................. ii

NOTA PEMBIMBING .................................................................................. iii

PENGESAHAN ............................................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... v

MOTTO ......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

PENGANTAR ............................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6

E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 7

F. Metodologi Penelitian ............................................................... 9

G. Sistematika Penulisan ............................................................... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA

xi
A. Definisi Analisis Isi .................................................................. 16

B. Tujuan Dakwah ......................................................................... 17

C. Pesan Dakwah ........................................................................... 21

D. Dakwah Melalui Musik ............................................................ 24

E. Lagu Sebagai Media Dakwah ................................................... 26

BAB III TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Album “Maha

Besar”

..................................................................................................

29

B. Biodata

Personil

..................................................................................................

32

C. Sajian Data

Penelitian

..................................................................................................

34

BAB IV ANALISIS DATA

A. Analisis Isi Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik

Lagu Album “Maha

Besar”

xii
..................................................................................................

35

B. Analisis Isi Pesan Dakwah Yang Mendominasi Dalam Lirik

Lagu Album “Maha

Besar”

..................................................................................................

40

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

..................................................................................................

57

B. Saran

..................................................................................................

58

DAFTAR PUSTAKA

........................................................................................................................

........................................................................................................................

59

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama dakwah, dimana agama yang mengajarkan

umatnya untuk menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Islam dapat

menjamin terwujudnya kebahagian dan kesejahtraan umat manusia, bilamana

ajaran Islam yang mencakup segenap aspek kehidupan dijadikan pedoman

hidup dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh umat manusia.

Dakwah di era modern seperti ini masih berkecimpung dengan model

dakwah yang telah berjalan bertahun-tahun dan. Seorang Da’i di masyarakat

banyak yang menggunakan dakwah dengan metode ceramah. Umat Islam

sekarang ini sangat bangga dan sangat tertarik dengan model ceramah yang

penuh tawa. Akibatnya, dakwah hanya sebatas tontonan dan tidak dijadikan

sebagai tuntunan.

M. Arifin dalam bukunya Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi,

memberikan pengertian sebagai berikut: “Dakwah adalah sesuatu kegiatan

ajakan, baik berbentuk lisan maupun tulisan (tingkah laku) dan sebagainya

dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain,

baik secara individu maupun kelompok, agar timbul dalam dirinya suatu

pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengalaman terhadap ajaran

agama sebagai pesan yang disampaikan kepadanya dengan tanpa unsur-unsur

paksaan. (1993:7)

1
Dapat disimpulkan dakwah adalah menyampaikan nilai-nilai Islam kepada

orang lain dalam rangka mengadakan suatu perbaikan umat dari kondisi buruk

kepada kondisi yang lebih baik. Dakwah tidak hanya terbatas pada aktivitas

lisan semata tetapi mencakup seluruh aktivitas lisan dan perbuatan yang

ditunjukan dalam rangka menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada

Islam. Salah satu diantara unsur penting dalam sistem kebudayaan adalah

kesenian. Melalui kesenian, manusia mampu memperoleh saluran untuk

mengekspresikan pengalaman serta ide yang mencerdaskan kehidupan

batinnya. Di antara jenis kesenian yang diciptakan manusia adalah musik,

musik merupakan produk budaya yang tinggi atau merupakan seni yang indah

(Dloyana, 1995:1)

Pemanfaatan musik sebagai media dakwah sudah dilakukan sejak zaman

dahulu, memanfaatkan musik yang berasal dari Barat yang bertujuan untuk

berdakwah, sehingga dakwah tidak saja dilakukan melalui mimbar yang

dihadiri oleh yang berkerudung atau pun berpeci tetapi yang bertopi atau gaya

preman remaja pun dapat merasakan lantunan sebuah musik yang syairnya

berisi religius, syair-syair yang dibuat oleh pencipta bukan hanya sekedar kata-

kata yang indah tetapi mempunyai makna yang sangat berarti bila ingin digali

lebih dalam mengingat kata-kata dalam sebuah lagu menyimpan sebuah arti.

Seni adalah keelokan yang menghiasi dunia ini, Islam mengajarkan bahwa

seni merupakan salah satu nikmat-Nya yang harus kita syukuri. Seni bagi umat

Islam bukan merupakan suatu yang baru. Seni merupakan prilaku yang

menimbulkan keindahan baik pendengaran maupun penglihatan. Seni yang

2
mengarah kepada keindahan bagi pendengaran, lebih menitik beratkan kepada

bentuk seni yang bersumber dari bahasa, juga berkaitan dengan pendengaran

lagu atau musik. Seni adalah upaya mengeksplorasi keindahan. Namun yang

paling penting adalah jangan sampai seni untuk mengingkari Allah SWT.

Dakwah memiliki unsur seni merupakan bagian dari media dakwah yang

bisa menjadi daya tarik bagi pendengarnya terutama seni suara, Al-Izzu bin

Salam mengatakan, “Adapun nyanyian yang dapat mengingatkan orang kepada

akherat, tidak mengapa bahkan sunnah” (Toha, 1983:144)

Lagu merupakan refleksi dari pelaku seni memberikan peranan penting

dalam kehidupan bermasyarakat, selain itu lagu merupakan sarana penghibur

yang paling efektif sehingga eksistensinya tidak dapat dipisahkan dalam

kehidupan sehari-hari, hal ini terbukti dengan semakin menjamurnya grup-

grup band (Dangdut, Pop, Rock, Jazz, Nasyid dsb), serta maraknya acara-acara

bernuansa musik di televisi dan radio.

Musik juga termasuk seni vokal yaitu salah satu cabang seni yang

disampaikan melalui irama, memiliki daya komunikasi massa yang demikian

tinggi dan seringkali digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang

mengandung masalah kehidupan sosial sehari-hari. Seperti diungkapkan oleh

Herbert Spencer yang di kutip oleh Dloyana bahwa musik siap melayani,

terutama kebutuhan yang sifatnya non fisik. Banyak sekali yang dapat

digunakan sebagai media dakwah. Diantaranya adalah kesenian, karena

kesenian mempunyai daya tarik tersendiri untuk para pendengar dan tidak

membosankan para pendengar. Maka dari itu, musik dapat dimanfaatkan untuk

3
dakwah, sehingga dapat menarik sasarannya, seperti grup band Ungu yang

berdakwah melalui musik pop, semua lirik lagunya pada album berisikan

ajakan-ajakan kepada kebaikan sehingga para pendengar semakin tertarik.

Berdasarkan pemahaman sehari-hari, musik seringkali dikaitkan dengan

perasaan. Di satu sisi, musik dianggap sebagai sarana untuk mengungkapkan

perasaan. Namun di sisi lain, musik dianggap dapat menggugah perasaan

pendengarnya. Karena kedekatannya dengan kehidupan manusia, maka kajian

tentang musik hampir selalu terkait dengan kajian tentang perilaku manusia

(Slodoba & O’Neill, 2001). Mereka yang berkecimpung dalam dunia musik

mengakui bahwa komposisi musik tidak mungkin dipisahkan dari gejolak

perasaan penciptanya. Sementara itu, bagi mereka yang menyukai musik, setiap

rangkaian melodi, irama dan dinamika sangat mungkin menimbulkan perasaan

tertentu yang berbeda-beda.

Musik merupakan salah satu media penyampai pesan. Dalam musik dapat

disematkan norma-norma yang terkandung dalam kehidupan salah satunya

Pesan Dakwah. Musik yang mengandung Pesan Dakwah biasa disebut Musik

Religi. Musik Religi di Indonesia dimulai pada tahum 70-an oleh band

legendaris Sam Bimbo dengan lagu Sajadah Panjang, dan grup Nasyid Nasyida

Ria dengan lagu Perdamaian. Banyak dari lagu-lagu mereka berisikan Pesan

Dakwah yang banyak diminati pendengar.

Banyaknya minat masyarakat akan seni musik menjadikan musik sebagai

penyampaian pesan dakwah yang cukup efektif, demikian pula yang dilakukan

oleh grup musik Ungu Band. Lagu-lagu Religi dari Band Ungu banyak

4
berisikan Pesan Dakwah dengan lirik yang menyentuh, diiringi dengan musik

yang sesuai. Dan salah satu album religinya yang berjudul “Maha Besar”.

Album ini memiliki perpaduan antara nada Ballad dan lirik yang puitis, sebagai

upaya maksimal untuk menyampaikan pesan dakwah yang terkandung di

dalamnya.

Bersadasarkan hasil analisis mengungkapkan bahwa pesan dakwah dalam

Album ini menyampaikan kepada pendengarnya untuk mengingat kita atas

perintah dan larangan-Nya. Pesan lagu disampaikan dengan lirik yang puitis

dan nada yang lembut, menjadikan lagu ini sebagai sarana perenungan bagi

pendengarnya.

Selanjutnya, lagu ini juga mengajak pendengarnya untuk memperbaiki

amal perbuatanya selama hidup dan senantiasa berdo’a agar mati dalam

keadaan husnul khotimah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membahas

lebih lanjut hal tersebut, yang dituangkan dalam skripsi dengan judul; “Analisis

Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup Band Ungu Album “Maha

Besar” Tahun 2017.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalahnya

sebagai berikut:

5
1. Apa pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu album “Maha Besar”

grup band Ungu?

2. Pesan dakwah apa yang mendominasi dalam lirik lagu album “Maha

Besar” grup band Ungu?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan menjelaskan isi pesan dakwah dalam lirik lagu grup

band Ungu album “Maha Besar”.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui pesan dakwah yang mendominasi dalam lirik lagu dari

grup musik Ungu dalam album “Maha Besar”.

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

a. Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan metode dakwah

melalui media musik atau lagu-lagu dalam bentuk pesan dakwah yang

terkandung dalam lirik lagu.

b. Dengan penelitian ini diharapkan bahwa lirik lagu dapat dijadikan

sebagai sebuah media dakwah yang dapat mengemban misi dakwah

dengan terealisasinya peran musik sebagai sarana dakwah.

2. Secara Terapan

Dengan penelitian ini dapat memberikan gambaran bagaimana pesan

dakwah yang disampaikan melalui lirik lagu agar dakwah berjalan efektif.

6
Dan juga dapat memperkaya khazanah ilmiah dalam jurusan Komunukasi

Penyiaran Islam.

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dimaksudkan untuk menghindari kesamaan arti teori dari

penelitian sebelumnya. Adapun penelitian yang terkait dengan musik dakwah

Islam adalah sebagai berikut:

Skripsi yang disusun oleh Desi Natalia Nurkhasanah Mahasiswi STAIN

Purwokerto Fakultas Dakwah Jurusan Komunikasi Islam lulusan tahun 2010,

dengan judul Pesan Dakwah Album Surga Mu Band Ungu Menurut Siswa

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II PURWOKERTO. Dalam penelitian

tersebut Desi mengutamakan responden mampu menangkap pesan-pesan

dakwah dalam Album Surga Mu, sehingga dakwah melalui musik bisa menjadi

pilihan alternatif. Dengan pemahaman personel yang lebih baik dan lagu religi

Ungu yang menarik, dapat membanttu responden untuk menangkap pesan

dakwah dari sisi yang berbeda yakni lewat musik.

Skripsi Nanang Nur Rahman, Mahasiswa STAIN Purwokerto Fakultas

Dakwah Jurusan Komunikasi Islam lulusan tahun 2009, dengan judul Nilai-

nilai Islam Dalam Syair Lagu H. Rhoma Irama. Dalam penelitian ini Nanang

simpulkan bahwa syair-syair lagu yang dibawakan oleh Rhoma Irama akan

dapat mengingat keimanan kepada Allah, serta dapat menambah ketaatan

beribadah kepada Allah bagi para pendengar, karena dalam syair-syair tersebut

sangatlah mengena dengan nilai-nilai aqidah, ibadah, akhlak dan tasawuf.

7
Skripsi Alifah Nurul Ngaini, Mahasiswa STAIN Purwokerto Fakultas

Dakwah Jurusan Komunikasi Islam lulusan tahun 2007, dengan judul Kiat

Snada Dalam Dakwah. Dalam penelitian tersebut Alifah lebih mengutamakan

upaya kiat dalam berdakwah kepada personilnya dan jenis penelitian ini adalah

kualitatif.

Skripsi Fitriadi Hariyansyah, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga lulusan tahun 2005, dengan judul Pesan-

Pesan Dakwah Dalam Syair-Syair Nasyid Suara Syuhada. Secara khusus

pesan-pesan dakwah dalam syair Nasyid pada penelitian ini banyak

menyinggung masalah-masalah yang bertemakan ketuhanan, tentang Rosul,

dan Cinta kasih. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis isi. Di judul yang diangkat tersebut, peneliti melihat objek yang

dikaji berbeda dengan objek yang peneliti susun.

Skripsi Abdul Aziz, Mahasiswa Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas

Dakwah UIN Sunan Kalijaga lulusan tahun 2004, dengan judul Pesan Dakwah

Dalam Syair-Syair Group Nasyid Akustik Eling Karepe Yogyakarta. Syair-

syair yang diteliti oleh saudara Abdul Aziz ini berisikan pesan-pesan yang

berhubungan dengan islami. Adapun isinya mengandung pesan dakwah berupa

keimanan (aqidah), budi pekerti (akhlak), dan masalah ibadah (syari’ah).

Secara filosofi (gaya bahasa) yang terdapat dalam syair-syair Group Nasyid

Eling Karepe dalam penyampaiannya adalah menggunakan bahasa Jawa,

bahasa Arab, dan bahasa Indonesia. Syair atau lirik dalam penelitian ini tidak

jauh berbeda dengan lirik yang akan di teliti oleh peneliti, namun ada sedikit

8
perbedaan yaitu berupa syair-syair berirama melayu yang mengandung pesan-

pesan dalam kehidupan suami istri atau akhlak kehidupan suami istri dengan

metode penulisan gaya bebas (syair modern).

Yang membedakan skripsi ini dengan yang lain yaitu pesan-pesan dakwah

dalam lirik yang dikemukakan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

membahas denga judul Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup

Band Ungu Album” Maha Besar”. Jenis penelitian ini juga menggunakan

metode kualitatif deskritif.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial

yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia

dalam kawasannya sendiri atau berhubungan dengan orang-orang dalam

bahasa dan peristilahannya (Moleong, 1993: 3). Dengan penelitian

kualitatif, penulis berusaha memahami gagasan yang terdapat dalam syair

lagu “Maha Besar”. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

semiotika atau pendekatan makna bahasa.

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat analisa terhadap teks lagu

Ungu yang terdapat dalam album “Maha Besar”. Maka dari itu, penulis

akan menggunakan metode content analysis (analisis isi).

Analisis isi menurut Stone, dalam Syukriadi Sambas (1999 : 21),

adalah suatu teknik penelitian untuk membuat rumusan kesimpulan-

9
kesimpulan dengan mengidentifikasikan karakteristik spesifik secara

sistematis dan objektif dari suatu teks.

Richard Budd, dalam bukunya Content Analysis In Communication

Research sebagaimana dikutip oleh suprayogo dan Tabroni (2001 : 71),

mengemukakan analisis isi adalah teknik sistematik untuk menganalisis isi

pesan dan mengolah pesan atau suatu alat untuk mengobservasi dan

menganalisis perilaku komunikasi yang terbuka dari komunikator yang

dipilih.

Penelitian dengan menggunakan analisis isi digunakan untuk

memperoleh keterangan dari isi komunikasi, yang disampaikan dalam

bentuk lambing yang berdokumentasi atau dapat didokumentasikan.

Metode ini dapat dipakai untuk menganalisis semua bentuk komunikasi,

diantaranya seperti menganalisis teks dalam suatu lagu.

Klaus Klippendorf yang dikutip Syukriyadi Sambas (1999: 26) juga

berpendapat bahwa analisis isi merupakan teknik penelitian untuk

membuat inferensi-inferensi yang valid dan dapat menggambarkan suatu

data sesuai dengan konteksnya.

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan semiotik

analitik, yakni semiotik yang menganalisis sistem tanda, dan

menganalisisnya menjadi ide, objek, dan makna (Sobur, 2004: 100).

Pendekatan semiotic analitik dilakukan untuk dapat mengetahui makna isi

materi dakwah yang disampakan Ungu, serta digunakan sebagai acuan

10
penulis untuk dapat dipahami lebih detail tentang isi dakwah yang

terkandung.

2. Definisi Operasional

Untuk memberi gambaran yang lebih jelas serta menghindari segala

penafsiran yang berbeda-beda dalam pembahasan skripsi yang berjudul

“Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Grup Band Ungu

Album “Maha Besar” Tahun 2017, maka penulis perlu memberi batasan

istilah sebagai berikut :

Analisis Isi adalah suatu metode analisis pesan dalam suatu cara

sistematis yang menjadi petunjuk untuk mengamati dan menganalisis

pesan-pesan yang yang terkandung dalam lirik lagu album “Maha Besar”.

Pesan dakwah yang dimaksud adalah pernyataan-pernyataan yang

terdapat dalam lirik lagu album “Maha Besar”, yang mengandung pesan-

pesan berupa materi-materi keislaman yang meliputi aspek akhlah, akidah

dan syariah.

Lirik lagu adalah kalimat dalam lagu. Makna dalam lirik bersifat

implisit atau tidak dapat dipahami. Sifat lirik yang berbeda dengan pesan

pada umumnya, memerlukan pendekatan khusus dalam

menginterprestasikan pesan bermakna di dalamnya.

Grup band ungu adalah grup musik Indonesia yang beranggotakan

Pasha, Makki, Enda, Oncy, dan Rowman. Sampai tahun 2015 mereka telah

menghasilkan 7 album studio, 5 album religi dan sebuah album kompilasi.

11
Album “Maha Besar” adalah album yang dinyanyikan dan diciptakan

oleh Band Ungu yang terdiri dari lima personil, antara lain Pasha, Enda,

Makki, Rowman, dan Oncy yang diproduksi oleh Trinity Optima

Production. Berisikan tiga lagu, yaitu “Hanya Kau, Dia Maha Sempurna

dan Maha Besar. Ungu sendiri pernah mendapat penghargaan Platinum

Award, Double Platinum Award.

3. Sumber Data

Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah

kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

dan lain-lain (Moleong, 1993: 112).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data

sekunder yaitu data yang menjadi bahan penunjang dan pelengkap dalam

melakukan suatu analisis. Data sekunder dapat diambil dari buku-buku,

majalah, hasil penelitian, dan karya-karya yang lain yang berkenaan

dengan masalah yang akan diteliti baik langsung maupun tidak langsung

(Moleong, 2002 : 113).

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan

menggunakan metode dokumentasi, adalah mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah dan lain-lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian. Diantaranya majalah-majalah

12
tentang band Ungu, konser-konsernya yang dokumentasikan dalam kaset

rekaman, serta internet dengan alamat situs www.unguband.com.

5. Metode Analisis Data

Menurut Syukriadi Sambas (1999 : 26), untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian digunakan suatu prosedur bertahap dan sistematis,

yang meliputi :

a. Seleksi teks

Menetukan keseluruhan teks yang digeneralisasi, lalu

menggunakan prosedur untuk menyeleksi sample dari keseluruhan teks

tersebut.

b. Menentukan unit analisis

Mengenai pengukuran materi dakwahnya, seperti dikutip dalam

Asmaya (2004 : 26), Armawati Arbi menyarankan unit pengamatan

yang digunakan adalah coding unit pada setiap tema. coding unit yaitu

analisa kata, tema dan kalimat. Dalam penelitian ini penulis akan

menggunakan tema sebagai satuan pengukuran unit of analisis.

c. Mengembangkan kategori-kategori isi

Untuk mempermudah penilaian kategori tersebut dalam hal

penggolongannya penulis menggunakan data pendukung atau

kelengkapan informasi atas materi yang ditampilkan, data

pendukungnya antara lain menggunakan tabel, data referensi dan lain-

lain.

d. Menandai unit-unit

13
Penulis akan menelaah, data atau pemberi kode untuk

mengidentifikasi kategori-kategori yang cocok untuk masing-masing

unit.

e. Analisis

Setelah memberikan kode menjadi beberapa kategori nominal itu

mengisyaratkan sebagai data kualitatif dan penghitungan sejumlah unit

pada masing-masing unitnya mengisyaratkan data kuantitatif,

pengetahuan tentang tipe-tipe dari kategori-kategoti

menginformasikan penulis tentang apa yang sedang dikomunikasikan,

dan pengetahuan tentang banyaknya unit-unit untuk tipe-tipe pesan ini

dikomunikasikan, dam dalam penelitian ini akan menggunakan

pendekatan semiotika analitik.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika Penulisan skripsi merupakan hal yang sangat penting karena

mempunyai fungsi untuk menyatakan garis-garis besar dari masing-masing bab

yang saling berkaitan dan berurutan.Untuk mempermudah pembahasan

penelitian ini, penelitian laporan hasil-hasil penelitian dibagi kedalam lima bab,

yang terdiri dari sub-sub. Adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:

Bab I berisi pendahuluan, memuat latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan

sistematika penulisan.

14
Bab II berisi kajian pustaka, terdiri dari definisi analisis isi, pengertian dan

aspek dakwah, pesan dakwah, pengertian lagu dan musik, lagu sebagai media

dakwah.

Bab III berisi paparan data dan temuan penelitian, memuat tentang

gambaran singkat sejarah berdirinya grup musik ungu, gambaran umum album

maha besar, biodata personil dan album-album grup musik ungu.

Bab IV berisi tentang pembahasan, memuat tentang analisis isi pesan

dakwah dalam album “Maha Besar” termasuk pesan aqidah, pesan akhlak,

pesan muamalah, pesan Lagu Yang Mendominasi Dalam Album Maha besar

Bab V berisi penutup, memuat tentang kesimpulan dan saran.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Analisis Isi

Content analysis menurut Bacus adalah analisis ilmiah tentang isi pesan

suatu komonikasi (Muhadjir, 2000:68). Analisis isi merupakan penelitian yang

15
membahas secara keseluruhan isi informasi yang tertulis maupun tercetak pada

media masa.(Bambang, 2004: 79)

Berdasarkan definisi ini, terdapat dua hal yang wajid dipahami yaitu

penelitian haruslah dapat dilakukan oleh peneliti lain dalam lingkungan yang

sama yang memakai teknik dengan data yang sama pula. Kemudian, unsur

konteks sebuah analisis isi haruslah memperhatikan unsur konteks dari data

yang di analisis. Maksudnya adalah data yang di dapat tidak bisa dipisahkan

dari konteksnya.

Dijelaskan bahwa batasan-batasan tentang analsis isi dengan

mengemukakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif yang didalamnya

adalah mengemukakan ketepatan dalam mengidentifikasian isi dari pesan

dakwah yang muncul, seperti perhitungan dan penyebutan yang berulang-ulang

dari kata tertentu.

Sedangkan pendekatan kualitatif adalah dengan menggunakan seperangkat

tema dengan suatu bentuk pedoman dalam membahas seluruh isi pesan dengan

mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut kemudian dikembangkan oleh

suatu sumber media dengan meneliti masalah yang ada didalamnya yang tidak

mencakup jumlah. George dan juga Kraucer menyatakan, bahwa Content

Analysis Kualitatif lebih mampu menyajikan nuansa dan lebih mampu

melukiskan prediksi lebih baik. (Muhadjir, 2000:69)

Holsti mengetengahkan ciri content analysis, yaitu: perlu adanya aturan dan

prosedur yang dirancang untuk menggolangkan sebuah kategori dimana proses

16
menganalisis data harus relevan dengan landasan deskripsi yang

dimanifestasikan dan menggunakan teknik kuantitatif. (2000:71)

B. Tujuan Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Dakwah secara etimologi atau asal kata (bahasa) yang berasal dari

bahasa Arab yaitu: ‫دعوة‬ – ‫( دعا– يدعوا‬da’a, yad’u, da’watan) yang artinya

memanggil, mengajak atau seruan. Dan yang kedua yaitu: da’a, yad’u,

da’anyang artinya memanggil, mendo’a dan memohon. (Mahmud,

1990:127) Pengertian dakwah secara etimologi dapat juga dilihat dari kata

dalam Al-Qur’an yang memiliki banyak arti, salah satunya:

a. Mengajak dan menjelaskan, yang terdapat dalam QS.Yusuf (12 : 108)

َِّ ‫صرية أ ََن وم ِن اتَّب ع ِن وسبحا َن‬


‫اَلل َوَما أ ََن‬ ِ َِّ ‫قُل ه ِذهِ سبِيلِي أَ ْدعو إِ َل‬
َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َ‫اَلل َعلَى ب‬ ُ َ َْ
ِ ِ
‫ي‬َ ‫م َن ال ُْم ْش ِرك‬

Artinya:

“Katakanlah: Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang


mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata,
Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”

Sedangkan dakwah menurut istilah mengandung beberapa arti yang

beraneka ragam. Hal ini tergantung dari sudut mana para ahli ilmu dakwah

memberikan pengertian atau mendefinisikan dakwah itu sendiri, sehingga

antara definisi satu dengan yang lainnya terdapat kesamaan dan perbedaan.

Untuk lebih jelasnya, di bawah ini penulis menyajikan beberapa definisi

dakwah:

17
a. Ibnu Taimiyah : “Dakwah yang meyakini rukun iman dan Islam.

b. Sayyid Qutub : “Dakwah harus meliputi empat bentuk, yaitu mengajak

manusia kepada Aqidah yang dapat menghidupkan hati dan akal;

mengajak kepada syariat yang dapat menghidupkan pribadi dan

masyarakat; mengajak kepada kekuatan, kehormatan, dan kepastian

dalam beragama dan bernegara; mengajak kepada jihad untuk

menegakkan kalimat Allah.

c. Toha Yahya Umar : “Dakwah sebagai upaya untuk menjauhi larangan-

Nya dan menjalankan perintah-Nya. (Zakaria, 2007:18)

d. M. Quraish Shihab : “Dakwah mengajak untuk mengubah keadaan

yang lebih baik. (Shihab, 1996:194)

e. Wardi Bachtiar : “Dakwah adalah mengajak manusia ke jalan Allah

yaitu Al-Islam.” (Bachtiar, 1997:31)

f. M. Idris A. Shomad : “Dakwah untuk lebih berkomitmen dengan ajaran

Islam. (Idris, 2004:3)

Berdasarkan keanekaragaman definisi dakwah tersebut diatas

meskipun terdapat kesamaan ataupun perbedaan namun bila dikaji dan

disimpulkan akan mencerminkan hal-hal sebagai berikut :

Dakwah adalah usaha untuk menuju ke jalan Allah dengan sadar dan

terencana untuk mencapai hidup yang lebih sejahterasuatu usaha atau

proses yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana.

Dan bila dikerucutkan dalam satu kalimat bahwa dakwah adalah usaha

yang dilakukan seseorang untuk mengajak manusia kejalan menuju ridho

18
Allah SAW, yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan yang menjadi

lebih baik dan usaha tersebut untuk mengajak manusia menuju

kebahagiaan dunia dan akhirat.

2. Aspek Dakwah

Aspek dakwah adalah segi atau pandangan dakwah, yaitu meliputi :

a. Sasaran Dakwah

Menurut M. Bahri Ghazali sasaran dakwah itu yang menyangkut

beberapa golongan yang terlihat dari segi usia, tingkat kehidupan

sosial, jenis kelamin dan profesi. (Ghazali, 1997:3)

b. Metode Dakwah

Berasal dari bahasa Yunani Methodos, yang berarti cara atau jalan.

Dalam bahasa Arab disebut ‫أسلوب‬ (Asalib) yang memiliki arti jalan.

Metode bisa dikaitkan dengan tujuan tertentu yang akan dicapai,

karena metode berarti jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan.

Metode juga merupakan suatu cara yang ditentukan secara jelas untuk

mencapai atau menyelesaikan suatu tujuan, rencana, sistem dan tata

fikir manusia. Dengan demikian, metode adalah suatu disiplin yang

diciptakan manusia untuk mencapai sasaran dakwah.

Ada macam-macam metode dakwah, antara lain:

1. Metode dari segi cara :

a) Metode dakwah tradisional,seperti sistem ceramah umum.

19
b) Metode dakwah modern, seperti diskusi, seminar dan

sejenisnya yang didalamnya terjadi komunikasi dua arah (two

ways communication) dan yang penting dalam metode ini

terjadi proses tanya jawab antar peserta dan komunikator.

2. Metode dari jumlah audiens :

a) Dakwah Perorangan, Metode ini kelihatannya tidak efektif, tapi

nyatanya dakwah ini lebih efektif jika dilakukan terhadap orang

dengan bertemu langsung yang mempunyai pengaruh terhadap

suatu lingkungan.

b) Dakwah Kelompok, yaitu dakwah yang dilakukan terhadap

kelompok tertentu yang sudah ditentukan sebelumya, misalnya

kelompok ibu-ibu, remaja, anak-anak, dan lain sebagainya.

Adapun Al-Qur’an sebagai sumber utama rujukan dakwah,

banyak menggunakan metode dakwah yang menjadi pedoman

para pendakwah, seperti dalam QS.An-Nahl(16: 125)

ۖ ِ‫ك ِِب ْْلِ ْك م ةِ وا لْم وعِ ظَةِ ا ْْل س نَة‬ َ ِ‫ا ْدعُ إِ َلٰ َس بِ ي ِل َرب‬
ََ َْ َ َ
ِ ِ
َّ‫ِِبَ ْن ضَ ل‬ َ َّ‫س نُ ۖ إِ نَّ َرب‬
ُ‫ك ُه َو أَعْ لَم‬ َ ‫َح‬ ْ ‫َو َج اد ْْلُ ْم ِِب لَّ ِت ه َي أ‬
ِ ِِ ِ
‫ين‬
َ ‫ْم ْه تَد‬ُ ‫عَ ْن َس ب يل ه ۖ َو ُه َو أَعْ لَمُ ِِب ل‬
Artinya:

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah


dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik. Sesungguhnya Tuhan mu Dia-lah yang lebih

20
mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah
yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”

c) Materi Dakwah

Menurut Quraisy Shihab materi dakwah adalah Al-Islam

bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits yang memliki unsur

aqidah, syariah dan akhlak sebagai petunjuk yang harus dianut

oleh manusia.

C. Pesan Dakwah

Unsur lain yang selalu ada dalam proses dakwah adalah maddah atau pesan

dakwah. Maddah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan oleh da’i

kepada mad’u. Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi pesan dakwah

adalah ajaran Islam itu sendiri (M Ali Azis, 2004:94). Keseluruhan ajaran Islam

yang menjadi materi dakwah bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Karena

luasnya ajaran Islam itu maka setiap da’i harus selalu berusaha dan tidak bosan-

bosannya mempelajari Al-Qur’an, Hadits, dan kitab-kitab lainnya.

Semakin kaya seorang da’i dengan materi atau pesan dakwahnya, semakin

segar dan mempesona pesan yang disampaikan (M. Ali Azis, 2004:104).

Sebagaimana yang tertuang dalam Al-Qur’an surah An-Nissa ayat 58:

ِ ‫َه لِ َه ا َو إِ ذَ ا َح َك ْم تُ ْم بَ ْيَ ال ن‬
‫َّاس أَ ْن‬ ْ ‫ت إِ َلٰ أ‬ِ ‫ان‬ َّ َّ‫إِ ن‬
َ َ‫اَللَ ََيْمُ ُركُ ْم أَ ْن تُ َؤدُّوا ْاْلَم‬
ِ ‫اَلل َك ا نَ ََسِ يع ا ب‬ ِ ِ ِ ِ َّ َّ‫ََتْ كُ م وا ِِب لْع ْد ِل ۖ إِ ن‬
‫ص ريرا‬ َ ‫ر‬ َ َّ َّ‫اَللَ ن ع َّم ا يَع ظُكُ ْم بِه ۖ إِ ن‬ َ ُ

Artinya:

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang


berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah

21
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS. An-Nissa: 58)

Ajaran yang dibawa dan diajarkan oleh Rasulullah SAW, kepada umatnya

ini meliputi aspek duniawi dan ukrawi, yang tentunya materi yang harus

diserukan dalam dakwah pun menjadi luas sekali. Adapun di antara materi-

materi tersebut dapat diringkas menjadi beberapa pokok bahasan, yaitu

pembentukan pribadi yang sempurna dengan Akidah Islam yang meliputi

tauhid dan keimanan. (Fathul Bahri, 2008:235)

Sumber dari keseluruhan materi yang didakwahkan, pada dasarnya

merujuk pada Al-Qur’an, Hadits Rasulullah SAW, ra’yu para ulama, serta

beberapa sumber lainnya.

1. Media Dakwah

Yaitu sebuah alat perantara berdakwah untuk mencapai tujuan tertentu.

(Asmuni, 1993:163)

Media dakwah menjadi saluran penghubung antara ide dengan umat

untuk totalitas dakwah. Adapun media dakwah yang dapat dimanfaatkan

antara lain : (Fathul Bahri, 2008:236)

a. Lisan

Da’wah bil lisan yaitu berdakwah dalam bentuk ceramah, khutbah

dan lain sebagainya.

b. Tulisan

Da’wah bil qalam yaitu berdakwah dengan adanya sebuah media

elektronik seperti buku-buku, majalah dan lain sebagainya

22
c. Audio Visual

Berdakwah mengunakan media audio visual seperti televisi, film,

sinetron, sandiwara, drama, teater, dan lain sebagainya.

d. Uswah dan Qudwah Hasanah

Yaitu berdakwah dengan perbuatan secara langsung memberi

contoh yaitu dengan menunjukkan budi pekerti.

2. Metode Dakwah

Yaitu sebuah cara untuk pendekatan dakwah (Fathul Bahri, 2008:238).

Prinsip penggunaan metode dakwah Islam sudah tertera dalam QS An-

Nahl ayat 125 :

ِ ‫وا لْم وعِ ظَةِ ا ْْل س نَةِ ۖ وج‬


‫اد ْْلُ ْم ِِب لَّ ِت ِه َي‬ ِ‫ك ِِب ْْلِ ْك م ة‬
َ ِ‫ا ْدعُ إِ َلٰ َس بِ ي ِل َرب‬
ََ ََ َْ َ َ
ِِ ِ ِ َ َّ‫س ُن ۖ إِ نَّ َرب‬
ُ‫ِبَ ْن ضَ لَّ عَ ْن َس ب يل ه ۖ َو ُه َو أَعْ لَ م‬ ُ‫ك ُه َو أَعْ لَم‬ َ ‫َح‬
ْ‫أ‬
ِ
‫ين‬ ُ ‫ِِب ل‬
َ ‫ْم ْه تَد‬
Artinya :

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan


pelajaran pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dia-lah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS An-Nahl:125)

Secara garis besar dari ayat tersebut terdapat tiga pokok metode

dakwah, yaitu :

a. Bil hikmah, yaitu berdakwah dengan melihat situasi dan kondisi tanpa

menitik beratkan pada kemampuan mad’u.

b. Mauizatul hasanah, yaitu menyampaikan ajaran Islam dengan rasa kasih

sayang.

23
c. Mujadalah billati hiya ahsan, yaitu berdakwah dengan cara bertukar

pikiran

D. Dakwah Melalui Musik

1. Pengertian Lirik Lagu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lirik berarti karya sastra

(puisi) yang berisi curahan perasan pribadi atau juga sebuah susunan kata

sebuah nyanyian.

Lirik lagu merupakan kumpulan kata-kata yang disusun untuk

mewakili curahan dari pemikiran pengarang dengan tidak atau adanya

iringan alat musik.

Lirik merupakan sebuah icon lagu dimana berisi curahan yang

diungkapkan dengan sebuah suara yang berirama dengan ada tidaknya

sebuah alat musik untuk mengiringi (Ahmad, 2006:15)

Abu Sulaiman Al-Khaby mengatakan bahwa sesua yang menimbulkan

suara secara berkesinambungan dengan sesuatu dan menyusun temponya

secara teratur itulah sebuah lagu. (Cecep, 2004:23)

Lagu menjadi terobosan untuk berdakwah karena mewakili relung hati

nurani kaitanya dengan psikologis, sehingga mampu menimbulkan sebuah

tindakan untuk berfikir maupun tindakan sikap. (Ahmad ,2006:15)

Jadi lirik lagu adalah kumpulan kata-kata yang berasal dari pemikiran

berisi curahan yang diungkapkan dengan suara yang berirama dan

menimbulkan suara yang berkesinambungan dengan diiringi sebuah musik.

2. Musik sebagai bagian dari dakwah

24
Musik menurut Teguh Warlito adalah ilmu seni menyusun nada atau

suara yang menghasilkan sebuah komposisi yang mengandung irama, dan

keharmonisan.

Musik merupakan alat komunikasi yang cukup efektif karena mewakili

ekspresi jiwa manusia tentang keindahan nada dan irama yang

digambarkan dengan lirik dan syairnya karena dapat menyentuh jiwa.

Musik juga merupakan satu sarana bagi dakwah, musik yang

membawa irama Islam adalah dakwah yang berarti, apalagi yang merawat

dan mengobatinya jiwa manusia. Musik sangat menarik perhatian manusia,

maka yang diinginkan ialah cara yang berguna dan memperbaiki manusia

itu sebagai obat yang menentramkan jiwa.

Dakwah yang dikemas melalui musik memiliki pesan moral yang dapat

memasuki dalam hati pendengarnya. Dengan berbagai bahasa musik

menjadi salah satu media yang dapat dipergunakan untuk mencapai

dakwah Islam sangat signifikan bagi kalangan aktivitas dakwah.

E. Lagu Sebagai Media Dakwah

Lagu menjadi media dakwah karena bisa menyentuh para penngemar

musik. Masuknya Islam ke Indonesia juga melalui musik seperti yang

dilakukan da’i dari kalangan Walisongo. Pada intinya, apa yang selalu mereka

kerjakan dan mereka sukai, disanalah kita bisa menjadikannya media untuk

berdakwah.

25
Berdasarkan cara di atas, mereka akan langsung menerima pesan-pesan

yang disampaikan tanpa mencegah apa yang mereka sukai. Justru dengan cara

seperti ini, mereka akan terasa lebih menikmati, ketimbang terpaksa.

Dengan mengambil contoh orang-orang yang cenderung lemah keagamaan

meraka jarang mendatangi masjid ataupun mengikuti pengajian, bahkan tidak

memiliki simpati terhadap nilai-nilai agama. Akibatnya, nilai-nilai agama tidak

akan pernah sampai terdengar sama sekali oleh mereka.

Hal semacam ini bisa dilakukan diantaranya melalui lagu religi.

Keuntungannya, pesan-pesan Islam akan sampai kepada mereka, tanpa

mengganggu kegemaran mereka sekaligus mengalihkan dari hal-hal buruk ke

hal yang positif, yakni dari lagu-lagu yang berbau kekerasan, fantasi, dan

bahkan seksualitas teralihkan ke lagu-lagu yang bernuansa religi.

Kesimpulannya media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat

dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah

ditentukan. Media dakwah ini dapat berupa barang, tempat, kesenian, orang,

musik, dan sebagainya. Artinya proses dakwah tanpa adanya media tidak akan

tercapai dengan maksimal.

Apabila media dakwah dilihat dari instrumennya, maka dapat dilihat dari

empat sifat. Menurut Drs. Slamet Muhaimin Abda yaitu yang bersifat visual,

audiotif, audio visual, dan cetak, yaitu:

1. Media visual yaitu alat yang dapat dioperasikan untuk kepentingan dakwah

dengan melalui indera penglihatan seperti film, slide, transparansi,

overhead proyektor, gambar, foto, dan lain-lain.

26
2. Media auditif yaitu alat-alat yang dapat dioperasikan sebagai sarana

penunjang dakwah yang dapat ditangkap melalui indera pendenganran,

seperti radio, tape recorder, telepon, telegram, lagu dan sebagainnya.

3. Media audio visul yaitu alat-alat dakwah yang dapat didengar juga

sekaligus dapat dilihat, seperti movie film, televisi, video, dan sebagainya.

4. Media cetak yaitu berupa tulisan dan gambar sebagai pelangkap informasi

seperti buku, surat kabar, majalah, buletin, booklet, leaflet, dan

sebagainnnya.

Jadi media dakwah memiliki segala sesuatu yang dapat dipergunakan

sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah.

27
BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Album “Maha Besar”

Persaingan eksistensi menjadi keniscayaan dalam industri musik tanah air

maupun dunia. Faktanya, perkembangan musik tidak terelakkan lagi dengan

munculnya berbagai aliran dan genre musik, grup musik (band maupun vokal),

label, dan lain sebagainya. Bahkan tidak sedikit kasus mengenai musisi,

penyanyi, grup band maupun vokal yang muncul dan mendadak tenar karena

satu album atau singlenya, lalu menghilang seketika tanpa jejak.

Mengenai persaingan ini, menurut salah satu pengamat musik tanah air,

menuntut pelaku musik untuk lebih kreatif dan cerdas dalam membaca peluang.

Sebab, keduanya menjadi modal besar eksistensi para pelaku dalam industri

musik.Kondisi ini tampaknya sudah disadari oleh Ungu. Mereka sadar bahwa

persaingan di industri musik sangatlah kuat. Sehingga menuntut mereka untuk

selalu kreatif dan cerdas untuk tetap eksis di kancah musik tanah air.

Sebagaimana pernyataan Pasha, vokalis Ungu, dalam sebuah wawancara

eksklusif Sooperboy.com di markas Ungu di bilangan Tebet, Jakarta Selatan,

pada Senin sore (21/11/2014):

Kita (Ungu) sadar kalau di luar juga muncul banyak musisi, grup band,

penyanyi solo yang berkarakter dan siap bersaing dengan grup, musisi maupun

penyanyi yang sudah lama eksis di industri musik tanah air. Makanya,

sekalipun kita (Ungu) bisa dibilang grup band yang sudah cukup lama dikenal

masyarakrat, bahkan mungkin sudah punya fans di tiap daerah, tapi bukan

28
berarti kita aman dong. Kita masih harus selalu berkarya, produktif dan kreatif

untuk bersaing agar tetap bisa eksis. Paling tidak, eksis di tengah fans kita.

Syukur-syukur bisa selalu esksis di tengah masyarakat Nusantara maupun

dunia.” (http://www.sooperboy.com/musik/read-297/wawancara-eskklusif-

dengan-ungu/ diakses pada 28 Juli 2017.

Sebagai salah satu bukti kesadaran mengenai pentingnya produktivitas,

kreativitas dan cerdas dalam membaca peluang, pada 2009 Ungu meluncurkan

mini album religi bertajuk “Maha Besar”, setelah sebelumnya meluncurkan

album “Penguasa Hati”. Konon, peluncuran mini album tersebut bukan lantaran

aji mumpung menghadapi bulan suci Ramadhan 1430 H, namun ia karena tidak

ingin melepaskan suasana bulan suci berlalu tanpa mengeluarkan album religi

baru, sebab memang sudah menjadi tradisi mereka dalam menyambut bulan

suci. (http://www.kabarbisnis.com/read/285201/-ramadhan--ungu-lempar-

album-religi-rock diakses pada 28 Juli 2017).

Album religi “Maha Besar” ini dibuat dengan sentuhan rock pada hits

lagunya. “Bersama Onci, saya memasukkan unsur distorsi gitar yang cukup

‘tebal’ pada interlude lagu Maha Besar,” kata Enda mencontohkan

(https://musik.kapanlagi.com/berita/ungu-luncurkan-album-rock-religi.html

diakses pada 28 Juli 2017).

Sentuhan inilah yang membedakan album “Maha Besar” dengan album

religi sebelum-sebelumnya. Sebab, biasanya Ungu dalam menggarap lagu-

lagunya cenderung “ngepop agak mendayu”. Namun kali ini justru terkesan

29
lebih ngerock. (http://www.kabarbisnis.com/read/285201/-ramadhan--ungu-

lempar-album-religi-rock diakses pada 28 Juli 2017).

Bahkan gitaris Ungu, Enda, menegaskan tentang kesan beda album

keempat ini. “Ungu pingin lagu-lagu religi kali ini beda. Karena ini adalah

album religi yang keempat bagi Ungu. Kalau tetap sama dan nggak jauh beda

dengan lagu religi lain di pasaran, sayang,” tutur Enda saat diwawancara oleh

Republika. (http://www.republika.co.id/berita/shortlink/71063 diakses pada 28

Juli 2017). Mini album “Maha Besar” ini terdiri tiga lagu utama:

(1) Dia Maha Sempurna

(2) Hanya Kau

(3) Maha Besar.

Lagu pertama dibuat oleh sang vokalis, Pasha, saat sedang membuat klip

video album “Penguasa Hati” di Australia. Sementara lagu kedua ditulis oleh

Enda, sang gitaris. Sedangkan lagu ketiga hasil kolaborasi Pasha dan Enda.

Berdasarkan pengakuan Pasha, lagu Dia Maha Sempurna lahir dari

pemahaman Ungu tentang Sang Pencipta. “Meskipun amat kental nuansa

rocknya, lagu Dia Maha Sempurna lahir dari pemahaman Ungu tentang sang

Maha Pencipta,” tutur sang vokalis. Bahkan sebagian lirik lagi tersebut,

katanya, terinspirasi dan diambil dari potongan ayat Q.S. al-Baqarah : 255 atau

yang lebih dikenal dengan Ayat Kursi.

(http://www.republika.co.id/berita/shortlink/71063 diakses pada tanggal 28

Juli 2017)

30
Peluncuran mini album religi “Maha Besar” digelar di Panti Asuhan Darul

Aitam yang berlokasi di Jl. KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat,

pada Jumat (29/8) sore. Alasan yang mendasari pilihan lokasi launching

tersebut, menurut Pasha adalah “Ungu ingin anak yatim mendapat hak yang

sama mendengarkan musik yang kami persembahkan,” tuturnya saat

diwawancara KabarBisnis.com pada Sabtu (22/8).

(http://www.kabarbisnis.com/read/285201/-ramadhan--ungu-lempar-album-

religi-rock diakses pada 28 Juli 2017)

B. Biodata Personil

Ungu adalah grup musik yang bergenre pop rock yang

beranggotakan Pasha sebagai vokalis. Nama lengkapnya Sigit Purnomo S.s,

lahir di Donggala pada tanggal 27 november 1979. Pasha mengawali karirnya

sebagai model dan telah muncul di beberapa iklan televisi, main sinetron dan

bergabung dengan beberapa band sebelum bergabung dengan Ungu. Pasha

bergabung dengan grup ungu pada tahun 1996. Tidak banyak yang tahu bahwa

Pasha pernah menjadi juara II lomba Adzan se Sulawesi Tengah. Cowok yang

ternyata pandai mengaji ini sempat berkuliah di ABA-ABI sebelum akhirnya

memutuskan untuk berhenti kuliah dan memilih berkarir di musik.

Salah satu pendiri ungu yaitu Makki pada gitar bass. Nama lengkapnya

Makki O parikesit. Lahir di Jakarta pada tanggal 23 oktober 1971. Ketika

sedang mengambil gelar di Indiana University, Amerika Serikat, Makki

memperkaya kemampuan bermusiknya dengan bermain bersama sebuah band

yang bernama Joint Session, yang selain menjadi band keliling di sekitar

31
Midwest, juga merupakan band pembuka beberapa konser grup musik ternama

seperti Toad the Road Sprocket dan John Mallencamn. Ketika kembali ke

Jakarta tahun 1996, Makki sempat bergabung dengan Harris Ioni dan beberapa

sesi in-promptu sampai akhirnya membentuk UNGU.

Personil selanjutnya yaitu Enda. Cowok kelahiran kudus ini mempunyai

nama lengkap Franco Medjaya. Lahir pada tanggal 4 maret 1978 dan telah

bergabung dengan ungu sejak tahun 2001. Cowok yang akrab dipanggil Enda’

ini memulai karirnya sebagai teknisi gitar untuk gitaris band ini. Ketika

kebutuhan akan gitaris kedua muncul, Enda’ membuktikan bahwa ia adalah

orang yang tepat untuk mengisi posisi itu. Lulusan fakultas hukum Universitas

Sam Ratulangi ini mudah dikenali dengan sebuah anting dibawah bibirnya.

Band ungu ini memiliki dua gitaris yaitu Onci. Nama Lengkapnya Arlonsy

Miraldi. Pria kelahiran palu ini merupakan personil terkahir yang bergabung

dengan ungu, lebih tepatnya pada tahun 2003. Sebelum masuk di grup band

ungu ia merupakan personil band funky kopral. Dikenal sebagai gitaris yang

energik dan bermusikalitas baik, kehadiran Onci menjadi nilai tambah bagi

ungu. Dan yang terakhir yaitu Rowman sebgai drummer. Pria kelahiran jakarta

ini memiliki nama lengkap Muhammad Nur Rohman. Lahir pada tanggal 9

januari 1974. Bergabung dengan ungu pada tahun 2001. Sebelum bergabung

dengan ungu, Rowman adalah drummer grup musik rock bernama Garux yang

sempat meramaikan dunia musik di Indonesia. Cowok yang sering dibilang

mirip Bimbim Slank ini ternyata memang sangat mengagumi Bimbim.

C. Sajian Data Penelitian

32
Pada bagian ini merupakan membahas mengenai fragmentasi ketiga lirik

lagu utama yang ada pada album “Maha Besar”:

(1) Dia Maha Sempurna

(2) Hanya Kau

(3) Maha Besar

Pembahasan ini penting untuk dikemukakan. Hal itu dikarekan posisinya

sebagai objek material dalam penelitian ini. Untuk data lirik lagu dalam skripsi

akan disertakan dalam bentuk lampiran.

33
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Analisis Isi Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Album

“Maha Besar”

Pada bagian ini akan dibahas tentang telaah konten terhadap lirik lagu

dalam album “Maha Besar”. Secara praktis, penelaahan konten di sini terbagi

ke dalam dua step. Pertama, penelaahan terhadap masing-masing lirik lagu

untuk dielaborasi tiap gagasan yang ada pada masing-masing lirik. Kedua,

penelaahan terhadap ketiga lirik lagu dalam satu kesatuan gagasan yang utuh.

Artinya, pada penelaahan yang kedua ini, penulis melihatnya dalam kerangka

album, bukan lagu ataupun lirik an sich. Tujuannya adalah untuk mengungkap

gagasan umum pada album “Maha Besar”.

Adapun langkah teknis-prosedural yang ditempuh dalam menganalisis

konten di sini, penulis mengadopsinya dari kaidah-kaidah interpretasi teks,

terutama strukturalisme. Analasis strukturalis ini bertujuan untuk mendapatkan

pemahaman yang lebih mendalam mengenai objek, dalam hal ini adalah tiga

lirik lagu pada album “Maha Besar”.

Ada dua kaidah utama yang diadopsi dari strukturalisme untuk menelaah

konten ketiga lirik lagu tersebut: (1) intertekstualitas dan (2) relasionalitas.

1. Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Dia Maha Sempurna

Satu hal yang perlu ditegaskan bahwa penulisan lirik Dia Maha

Sempurna pada bagian ini tidak disamakan secara persis dengan penulisan

34
yang ada pada sub fragmentasi. Alasannya adalah karena penulisan lirik

pada sub fragmentasi disesuaikan dengan lantunan lagu secara utuh,

sehingga tampak ada kalimat atau bait yang sama dan diulang. Sedangkan

pada bagian ini kalimat atau bait yang diulang tidak ditampilkan dua kali

atau lebih, melainkan cukup satu kali saja. Alasannya karena semata-mata

untuk mengungkap konten lirik pada tiap baitnya.

Proses pemahaman hakikat kuasa Tuhan dalam lirik Dia Maha

Sempurna, dimulai dari sikap ingin lari dan sembunyi sebagaimana

tertuang dalam bait pertama. Kemudian pertanyaan problematis tersebut

dihadapkan dengan kenyataan tentang sifat kuasa Tuhan yang Maha Besar

dan Maha Melihat, sehingga memunculkan konflik batin sebagai akibat

dari sifat kuasa Tuhan.

Pada akhirnya timbullah kesadaran utuh mengenai kesempurnaah

Tuhan dengan segala sifat kuasa yang dimiliki-Nya, yakni: tiada satu pun

gerak-gerik makhluk yang luput dari Pandangan, Penglihatan, Pengawasan

Allah, karena Dialah Tuhan Yang benar-benar Maha Besar, Maha Tinggi,

lagi Maha Melihat. Jadi, secara relasi struktural teks, lirik Dia Maha

Sempurna menekankan pesan tentang hakikat sifat kuasa Allah, terutama

sifat Maha Melihat-Nya. Lantaran Dia tidak mengantuk dan tidak pernah

tidur (lā ta’khużuhū sinah wa lā naum), selalu mengetahui apa-apa yang

ada pada makhluk-Nya, baik di depan maupun di belakang (ya’lamu mā

baina aidīhim wa mā khalfahum).

35
2. Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Hanya Kau

Sama halnya dengan pola penulisan lirik Dia Maha Sempurna,

penulisan lirik Hanya Kau pada bagian ini tidak sama persis dengan poa

penulisan pada sub fragmentasi. Lirik Hanya Kau terbagi ke dalam empat

bait.

Secara struktural teks, bait pertama memberi kesan tentang ajaran

tauhid dan kesempurnaan sifat kuasa Tuhan sebagai Sang Pencipta.

Indikasinya adalah redaksi Engkaulah satu-satunya, yang secara maknawi

memuat ajaran tauhid, mengesakan Allah sebagaimana anjuran Alqur’an:

qul huwa Allāh aḥad (Q.S. al-Ikhlas : 1). Sedangkan redaksi Pencipta alam

raya, jagad semesta; Kau hembuskan nafas ke dalam tubuhku memberi

kesan tentang kemahakuasaan Allah sebagai Sang Pencipta. Dialah Tuhan

yang telah menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya sebagaimana

dikatakan Alqur’an baik melalui diksi khalaqa maupun ja’ala.

Sedangkan ayat-ayat tentang penciptaan alam semesta yang

menggunakan diksi ja’ala antara lain Q.S. al-Baqarah : 22, Q.S. al-An’am

: 97, Q.S. Yunus : 5 dan 67, Q.S. al-Ra’d : 3, Q.S. al-Nahl : 81, Q.S. Taha

: 53 dan lain sebagainya. Adapun potongan lirik Membuat semua yang

hidup ‘tuk memuja-Mu, secara redaksional memiliki kaitan makna dengan

Q.S. al-Dzariyat : 56: “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar

mereka menyembah [Ku].”

36
Sedangkan bait kedua memberi kesan konflik ‘ penyesalan’.

Indikasinya bisa ditengarai pada redaksi Alangkah berdosanya diriku; Bila

hidupku kini melupakan-Mu; Alangkah terhinanya hidupku; Bila hidupku

kini meninggalkan-Mu. Selain itu, bait kedua ini pun memuat ajaran

tentang pentingnya berzikir, mengingat Tuhan. Bagaimanapun, zikir

menurut Abdullah bin Husain bin Thahir (2002: 3-15) merupakan salah

satu cara untuk menempa kualitas diri sekaligus cara agar hidup tenteram

karena selalu dalam lindungan dan penjagaan-Nya.

Adapun bait ketiga melalui redaksi: Sungguh ku menyadari, memberi

kesan tentang pentingnya akan sebuah kesadaran diri. Dalam konteks ini

adalah kesadaran akan pentingnya berzikir, mengingat Allah; kesadaran

akan kebesaran kuasa Allah. Sehingga pada bait keempat kesadaran

tersebut benar-benar ditegaskan: Hanya Kaulah yang bisa membuat

hidupku jauh lebih hidup; Dari hari-hari yang lalu; Hanya Kaulah yang

bisa membuat hidupku jauh lebih indah; Hidup dalam jalan lurus-Mu.

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik beberapa poin yang menjadi

pesan dalam lirik Hanya Kau. Pertama, nilai ketauhidan: mengesakan

Allah. Kedua, kesadaran akan kuasa Allah sebagai Sang Pencipta. Ketiga,

signifikansi zikir, mengingat Allah agar tidak menyesal dan merugi.

37
3. Isi Pesan Dakwah Dalam Lirik Maha Besar

Penulisan lirik Maha Besar pada bagian ini pun tidak disamakan secara

persis dengan pola penulisan pada sub fragmentasi. Lirik Maha Besar

terbagi ke dalam empat bait.

Potongan lirik pada bait pertama: Menyebut nama-Mu dalam setiap

detak jantungku; Memuji diri-Mu dalam setiap hembus nafasku, secara

redaksional memiliki relasi kuat dengan tek Alqur’an: iqra’ bismi rabbik...,

bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu..., (Q.S. al-‘Alaq : 1). Artinya,

ada kesan tuntutan untuk selalu menyandarkan segala sesuatunya pada

Allah, setidaknya dengan menyebut nama-Nya, baik di awal dan di akhir

perbuatan. Maka tak heran bila dalam tradisi Islam, seorang muslim

dianjurkan untuk selalu membaca bismillāh al-raḥmān al-raḥīm di setiap ia

hendak melakukan aktivitas, dan mengucap al-ḥamdu lillāhi rabbi al-

‘ālamīn di setiap akhir aktivitas.

Namun jika ditelaah lebih jauh, potongan lirik tersebut

mengindikasikan kesan tentang pentingnya zikir. Indikasinya: diksi

“meyebut nama-Mu” dan “memuji diri-Mu” yang dipertegas dengan

kalimat “dalam setiap detang jantungku” dan “dalam setiap hembus

nafasku”. Jadi, selama masih hidup jangan sampai tidak menyebut dan

memuji Tuhan.

Sementara bait kedua memberi kesan tentang hakikat kuasa Tuhan.

Kuasa Tuhan, dalam hal ini Allah, tidak ada bandingannya. Sekalipun

38
seluruh kekuatan makhluk yang ada di bumi ini disatukan, tidak akan

pernah bisa menandingi-Nya.

Sedangkan bait ketiga adalah penegas konten bait kedua, yakni tentang

hakikat kuasa Tuhan yang tiada bandingannya. Indikasinya adalah redaksi:

Sungguh Maha Besar diri-Mu; Dalam hidup ini Kaulah Tuhanku; Takkan

pernah ada yang melebihi; Kekuasan-Mu, kebesaran-Mu. Dalam pada itu,

terdapat muatan tauhid yang diindikasikan oleh redaksi: Dalam hidup ini

Kaulah Tuhanku.

Bait keempat: Tiada lagi tempatku kembali hanya pada-Mu; Dan tiada

lagi tempatku bersujud hanya pada-Mu, secara redaksional menegaskan

kedudukan Tuhan sebagai al-Ṣamad, Dialah Tuhan yang bergantung

kepada-Nya segala sesuatu (Q.S. al-Ikhlas : 2). Bahkan bisa dikatakan pula

sebagai tempat kembali semua makhluk: inna lillah wa inna ilaihi raji’un,

sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya lah kami

kembali (Q.S. al-Baqarah : 156).

B. Analisis Isi Pesan Dakwah Yang Mendominasi Dalam Lirik Lagu Album

“Maha Besar”

Berdasarkan paparan analisis konten teks, penulis berkesimpulan bahwa

secara umum pesan yang mendominasi lirik lagu pada album Maha Besar

berbicara tentang hakikat dan sifat kuasa Tuhan yang didalamnya meliputi: (1)

nilai ketauhidan, (2) kemahabesaran kuasa Allah, dan (3) pentingnya untuk

selalu menyebut dan mengingat (zikir) Allah.

39
1. Pesan ketauhidan

Pada album “Maha Besar”, pesan ketauhidan ini setidaknya didapat

ditengarai pada indikasi tekstual dalam lirik Hanya Kau.

Jika diperhatikan, ada beberapa struktur atau style redaksional yang

digunakan dalam lirik tersebut untuk menegaskan konsep tauhid. Pertama,

struktur yang menggunakan kata “satu-satunya”. Kedua, struktur yang

menggunakan kata “Hanya Kaulah”. Ketiga, struktur yang menggunakan

kata “Kaulah Tuhanku”. Keempat, struktur yang menggunakan kata “tiada

lagi....hanya...”. Semuanya memberikan penekanan tentang “hal yang

tunggal”.

Bahkan muatan pesan tauhid pada album “Maha Besar” juga diakui

oleh Enda dan Pasha sebagai pencipta lirik. Sebagaimana pernyataan Pasha

saat diwawancara Muzayyanah, mahasiswi UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, pada Selasa 27 Oktober 2015: “Album ini memang sarat

dengan nilai-nilai akidah, nilai-nilai ketuhanan. Terutama tentang tauhid.

Kita (Ungu) memang sengaja membuat liriknya seperti itu.Toh walau

bagaimanapun tauhid itu kan ajaran dasar akidah Islam. Ya, kita (Ungu)

sebagai musisi, bisa menyampaikan sesuatu itu kan bisanya lewat lagu.

Baik itu nasihat, nilai, ajaran dan macam-macam. Soalnya kalau lewat

ceramah, kan nggak mungkin?! Lagian kita (Ungu) ini siapa, masih kalah

jauh ilmunya sama ustadz-ustadz, seperti almarhum Uje (sapaan akrab Ust.

Jefry al-Bukhary), ustadz Solmet, dan lain-lain.”(Muzayyanah dalam M.

Thoriq [Ed.], 2016: 154)

40
Sebagaimana diketahui bersama bahwa tauhid adalah dogma sekaligus

pondasi utama dalam akidah Islam. Hal ini bisa dibuktikan dengan

beberapa penegasan ayat Alqur’an. Misalnya Q.S. al-Ikhlas : 112, surah

yang oleh kalangan pakar diposisikan sebagai tonggak utama ketauhidan

Allah. M. ‘Adib al-Jabiri dalam tafsirnya, Fahm al-Qur’ān al-Ḥakīm,

menganggap surah al-Ikhlas sebagai awal penegasan Tuhan Dzat.

Menurutnya, surah al-Ikhlas menjadi titik peralihan term Tuhan dalam

dakwah Nabi Saw., yakni dari term “rabb” ke “Allah”. Artinya, sebelum

surah ini turun, penegasan tentang Tuhan yang digunakan Alqur’an masih

memakai term “rabb”. Seperti pada surah al-‘Alaq: iqra’ bismi rabbik

allażī khalaq...; surah al-A’la: sabbiḥ isma rabbik al-a’lā...; surah al-Lail:

...wajh rabbih al-a’lā...; surah al-Dhuha: mā wadda’a rabbuk, bi ni’mati

rabbik...; surah al-Kautsar: faṣalli li rabbik...; surah al-Fiil: alam tara kaifa

fa’ala rabbuk...; surah al-Falaq: ...bi rabb al-falaq...; dan surah al-Nas: ...bi

rabb al-nās... Baru kemudian ketika surah al-Ikhlas turun term “Allah”

mulai digunakan oleh Alqur’an sebagai penegas Tuhan Dzat. Bahkan al-

Jabiri memosisikan surah ini sebagai respon atas realitas keberagamaan

masyarakat Hijaz kala itu yang menyimpang dari ajaran “al-Hanif” warisan

Nabi Ibrahim (M. ‘Abid al-Jabiri, 1993: 85-125).

Bahkan HAMKA dalam tafsirnya, Tafsir al-Azhar, mengatakan bahwa

orang yang mengerti makna surah al-Ikhlas dengan penghayatan yang

mendalam tentang kebenaran yang dikandungnya, maka ia akan

memahami bahwa apa yang diuraikan di dalam agama Islam, yakni

41
masalah tauhid dan mensucikan Allah. Semuanya itu telah disebutkan

secara global di dalam surah ini (HAMKA, 1993:446).

Selain itu, surah al-Ikhlas mengumpulkan tauhid ilmu dan bahkan

merupakan puncak ilmu tentang akidah. Itulah kenapa Nabi mengatakan

sepertiga al-Qur’an. Bahkan hadis-hadis yang mengatakan demikian boleh

dikatakan mencapai derajat mutawatir. Keutamaan lain dari surah al-Ikhlas

ini antara lain juga tercantum dalam hadis riwayat al-Nasa’i melalui jalur

A’isyah r.a. yang menjelaskankan bahwa surah ini mengandung sifat Allah,

maka siapa yang suka membacanya, Allah juga suka padanya.

Buraidah melanjutkan keterangannya: demi mendengar itu, lalu Nabi

Saw bersabda: Demi zat yang dijiwaku ada di dalam genggaman-Nya.

Sesungguhnya orang itu telah memohon kepada Allah dengan namanya

yang teragung, yang apabila dipanjatkan do’a dengan menggunakan nama

itu maka Allah akan mengabulkannya dan apabila dimintai pasti akan

diberinya. (Sayyid Sabiq, 2001: 51-52)Oleh karena itu, pesan ketauhidan

yang terkandung dalam album “Maha Besar” Ungu sejatinya tidak lepas

dari permenungannya terhadap ayat qauliyyah, dalam hal ini adalah Q.S.

al-Baqarah : 255 atau Ayat Kursi yang secara maknawi masih berkorelasi

dengan Q.S. al-Ikhlas : 112. Bahkan bisa jadi berangkat dari pengalaman-

pengalaman yang telah dilaluinya sebagai pelaku musik. Selain itu, bila

dilihat dari sudut pandang kepercayaan yang dianut, maka wajar bila Ungu

mencipta lagu yang sarat nilai-nilai akidah, terutama akidah Islam. Toh,

mereka bagian dari generasi muslim yang punya hak untuk mensyiarkan

42
ajaran-ajaran luhur Islam, terlepas dari motif lain yang turut menyertainya.

Hanya saja, cara syiar mereka melalui musik.

2. Pesan Kemahabesaran Kuasa Allah

Berdasarkan paparan analisis konten, hampir semua lirik pada mini

album “Maha Besar” berbicara tentang kebesaran kuasa Tuhan. Mulai dari

lirik lagu Dia Maha Sempurna:

Secara redaksional, konten lirik ketiga lagu tersebut menegaskan

tentang kebesaran kuasa Allah. Misalnya Allah Maha Besar (al-

Mutakabbir, al-Kabīr, al-‘Aẓīm dalam asma’ul husna-Nya), Allah Maha

Melihat (Baṣar dan Baṣīran dalam sifat-Nya; al-Baṣīr, al-Khabīr, al-Raqīb,

dan al-Syahīd dalam asma’ul husna-Nya), Allah Maha Tinggi lagi Maha

Sempurna (al-Rāfī’, al-‘Aliyy, al-Karīm, al-Majīd, al-Muta’āli, Dzul Jalāli

wa al-Ikrām dalam asma’ul husna-Nya), Allah Sang Pencipta (al-Khāliq),

dan Allah tiada tertandingi kebesaran dan kekuasaan-Nya. Maka tidaklah

keliru bila penulis menyimpulkan demikian, lantaran ungkapan-ungkapan

semacam itulah yang mendominasi di setiap lirik pada album tersebut.

Bahkan saking inginnya menggambarkan betapa besarnya

kemahakuasaan Allah, lirik pada album tersebut secara eksplisit membuat

pola struktur redaksional: jika Allah itu Maha Besar kuasa-Nya dan Maha

Melihat, maka tidak ada satupun gerak-gerik makhluk yang luput dari

pandangan, kesaksian, penglihatan dan pengawasan-Nya. Oleh karena itu,

percuma saja jika ada manusia yang berpikiran untuk melarikan dan

menyembunyikan diri dari penglihatan, pandangan dan pengawasan Allah.

43
Sebab, Dia itu Sang Maha Melihat lagi Mengawasi. Itulah kesan yang

muncul dari lirik lagu Dia Maha Sempurna.

Selain itu, penekanan tentang kemahabesaran kuasa Allah pun

ditegaskan secara redaksional bahwa Dialah yang telah menciptakan alam

semesta beserta isinya. Dia juga yang telah menghidupkan para makhluk,

termasuk manusia. Bahkan Dia pula yang membuat kehidupan lebih hidup

dan indah. Sehingga semua ciptaan-Nya memuja dan bersujud kepada-

Nya.

Kiranya tidaklah keliru bila Pasha mengatakan bahwa album Maha

Besar, khususnya lagu Dia Maha Sempurna lahir dari pemahaman Ungu

tentang Sang Pencipta. Sebuah pemahaman yang berangkat dari

permenungan mendalam tentang sifat kuasa Allah. Bisa saja permenungan

tersebut terkait ayat kauniah maupun qauliyyah. Bahkan mengenai ayat

qauliyyah, Pasha mengakui bahwa sebagian lirik pada lagu Dia Maha

Sempurna terinspirasi dan diambil dari Q.S. al-Baqarah 255 atau Ayat

Kursi. “Sebagian liriknya (lagu Dia Maha Sempurna) diambil dari Ayat

Kursi,” tuturnya saat diwawancara Republika.co.id

(http://www.republika.co.id/berita/shortlink/71063 diakses pada tanggal

28 Juli 2017).

Bahkan dalam sebuah wawancara, sang vokalis Pasha membenarkan

bahwa lirik-lirik yang ada pada album Maha Besar memuat pesan tentang

kebesaran kuasa Allah. Sebagaimana ia katakan: “Iya Mbak, itu betul. Kita

44
(Ungu) melalui album ini (Maha Besar) memang selain pingin

mensyi’arkan tentang ketauhidan, juga ingin mengenalkan tentang

kebesaran kuasa Tuhan (Allah). Setidaknya mengenalkan pada diri kita

(Ungu) sendiri, atau dalam istilah almarhum Uje itu disebut da’wah li nafsi.

Syukur-syukur bisa sampai ke masyarakat luas. Tapi mungkin cara kita

(Ungu) beda. Ya, lewat musik.” (Muzayyanah dalam M. Thoriq, 2016:

162)

Kebesaran kuasa Tuhan, dalam hal ini adalah Allah, memang tidak bisa

dipungkiri. Ada banyak tanda yang menegaskannya. Baik berupa tanda-

tanda kauniyyah maupun qauliyyah.

Misalnya tanda kekuasaan Allah melalui penciptaan langit dan di bumi.

Penciptaan-Nya tidaklah sia-sia. Justru mengandung tujuan, yakni untuk

kemashlahatan makhluk-makhluk-Nya, sebagai sarana beribadah kepada-

Nya sekaligus membuktikan tentang keesaan dan kemahabesaran kuasa-

Nya.

Adapun yang dimaksud dengan merenungi ayat-ayat Allah, di

antaranya adalah dengan cara melihatnya, merenungi manfaat-manfaatnya,

sehingga menghasilkan sebuah keyakinan yang mendalam bahwa hanya

Allah Dzat satu-satunya yang menciptakan semua itu. Dia-lah satu-satunya

Tuhan yang berhak untuk disembah. Dia-lah satu-satunya Tuhan yang

berhak ditakuti, ditaati, dan hanya Dia yang kita jadikan sebagai petunjuk,

45
sebagai bukti keagungan dan kekuasaan-Nya. Dia tidak menciptakan

semua itu dengan sia-sia. Sebagaimana ditegaskan dalam Q.S. Sad: 27:

‫ين‬ ِ َِّ ِ َّ َ ِ‫ض َوَما بَ ْي نَ ُه َما َِب ِط رًل ۖ َٰذل‬


َ ‫ين َك َف ُروا ۖ فَ َويْل للذ‬
َ ‫ك ظَ ُّن الذ‬ َ ‫اء َو ْاْل َْر‬
َ ‫الس َم‬
َّ ‫َوَما َخلَ ْقنَا‬
‫َك َف ُروا ِم َن النَّا ِر‬

Artinya :

“Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang
kafir; maka celakalah orang-orang kafir itu, karena mereka akan masuk
neraka”

Para ulama sepakat mengklasifikasikan tanda-tanda kemahabesaran

kuasa Allah ke dalam dua kategori. Pertama, tandanya yaitu ciptaan-Nya,

berupa segala kehidupan yang ada dibumi.Semua itu menjadi bukti yang

menunjukkan bahwa hanya Dia-lah satu-satunya Rabb.

Suatu ketika ada seorang Arab badui ditanya: “Bagaimana engkau bisa

mengenal Tuhanmu?” Dia pun menjawab: “Telapak kaki, menujukkan

adanya orang yang berjalan. Kotoran, menunjukkan adanya unta.

Bukankah alam raya ini menunjukkan ada penciptanya yang Maha Perkasa

lagi Maha Agung.

Kedua, tanda-tanda berupa firman dan tulisan. Yaitu kalam dan wahyu

Allah yang telah diturunkan kepada Nabi-nabi dan Rasul-Nya. Salah

satunya adalah Al-Qur`aan yang ada di hadapan kita. Kita diperintahkan

46
untuk mentadaburi dan merenungkan kandungan maknanya, menjalankan

semua perintah yang ada di dalamnya, serta menjahui semua larangannya.

Rasulullah Saw., bersabda:

‫ك أ َْو َعلَْيك‬
َ َ‫الْ ُق ْرآ ُن ُح َّجة ل‬

Artinya :

“Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah (kenikmatan bagimu) atau bisa

menjadi malapetaka bagimu”

Pernyataan Rasul ini merupakan penegas firman Allah dalam Q.S. al-

Isra : 9-10:

ِ َّ ‫إِ َّن ٰه َذا الْ ُقرآ َن ي ْه ِدي لِلَِّت ِهي أَقْوم وي ب ِشر الْم ْؤِمنِي الَّ ِذين ي عملُو َن‬
ِ ‫اْل‬
‫ات أَ َّن َْلُ ْم‬َ ‫الص‬ َ ْ َ َ َ ُ ُ َُ َ ُ َ َ َ ْ َ
ِ ِ ِ ِ ِ َّ َّ ‫أَجرا وأ‬
‫ين ََل يُ ْؤمنُو َن ِِب ْْلخ َرة أَ ْعتَ ْد َن َْلُ ْم َع َذ راِب أَل ر‬
‫يما‬ َ ‫َن الذ‬ َ ‫ْر‬

Artinya :

“Sesungguhnya Al-Qur`an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang


lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang mukmin
yang mengerjakan amal shalih bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.
Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan
akhirat, Kami sediakan bagi mereka adzab yang pedih”

Allah meminta kita untuk merenungi, memikirkan dan mencermati

ayat-ayat atau tanda-tanda kebesaran kuasan-Nya. Dengan merenunginya,

akan menumbuhkan rasa keagungan terhadap-Nya dalam hati kita,

kecintaan yang mendalam kepada-Nya, mengokohkan keimanan kepada-

Nya, memantapkan keyakinan tentang keesaan-Nya.

47
Jika demikian, bagaimana mungkin manusia bisa terkagum-kagum

dengan hasil karyanya, kemudian ia lupa dengan tanda-tanda kekusaan

Allah yang digelar di alam raya ini, bahkan tanda-tanda kebesaran-Nya di

dalam diri manusia itu sendiri? Sebagiamana firman-Nya dalam Q.S. al-

Dzariyat : 20-21 dan al-Gasyiyah : 17-20:

ِ ‫ي وِِف أَنْ ُف ِس ُكم ۖ أَفَ ًَل تُ ْب‬ ِِ ‫ض آَيت لِل‬


‫ص ُرو َن‬ ْ َ َ ‫ْموقن‬
ُ َ ِ ‫َوِِف ْاْل َْر‬

Artinya :

“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-


orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri; maka apakah kamu
tidak memperhatikan?

ِ ُ‫ف ن‬ ِ َ‫ت وإِ َل ا ْْلِب‬ ِ َ ‫السم ِاء َكي‬ ْ ‫ف ُخلِ َق‬


َ ‫اْلبِ ِل َك ْي‬
‫ت‬
ْ َ‫صب‬ َ ‫ال َك ْي‬ َ ْ ‫ف ُرف َع‬ ْ َ َّ ‫ت َوإِ َل‬ ِْ ‫أَفَ ًَل يَ ْنظُُرو َن إِ َل‬
‫ت‬ْ ‫ف ُس ِط َح‬ ِ ‫َوإِ َل ْاْل َْر‬
َ ‫ض َك ْي‬

Artinya :

”Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia


diciptakan; dan langit, bagaimana ia ditinggikan? Dan gunung-gunung,
bagaimana ia ditegakkan? Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?”

Bumi, tempat tinggal kita ini, kita berjalan di atasnya, yang membawa

dan mengangkat kita; langit yang menaungi kita, binatang ternak yang kita

naiki, kita minum susunya, kita makan dagingnya, dan manfaat-manfaat

lainnya, mengapa kita tidak mau mencermati dan merenunginya? Mengapa

kita tidak mau menggunakan akal kita untuk memahami bahwa semua

makhluk itu tidak diciptakan dengan sia-sia, tidak diciptakan begitu saja

lalu di biarkan? Semua itu diciptakan untuk maksud yang sangat mulia.

48
Oleh karena itu, jangan sampai kita berpaling dari ayat-ayat

kemahabesaran kuasa-Nya.. Karena sesungguhnya Allah mencela orang-

orang yang berpaling dari ayat-ayat-Nya, tidak mau merenungi dan

mentadaburinya. Sebagaimana firman-Nya:

‫ضو َن َوَما يُ ْؤِم ُن أَ ْكََ ُرُه ْم‬


ُ ‫ض َيَُُّرو َن َعلَْي َها َو ُه ْم َع ْن َها ُم ْع ِر‬ ِ ‫السماو‬
ِ ‫ات َو ْاْل َْر‬ ِ ِ
َ َ َّ ‫َوَكأَي ْن م ْن آيَة ِِف‬
‫اعةُ بَْْتَ رة‬
َ ‫الس‬
َِّ ‫اب‬
َّ ‫اَلل أ َْو ََتْتِيَ ُه ُم‬ ِ ‫اشيَة ِم ْن َع َذ‬ ِ َ‫َلل إََِّل وهم م ْش ِرُكو َن أَفَأ َِمنُوا أَ ْن ََتْتِي هم غ‬
ْ َُ ُ ْ ُ َ َّ ‫ِِب‬
ِ
‫َو ُه ْم ََل يَ ْشعُ ُرو َن‬

Artinya :

“Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi


yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya. Dan
sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan
dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan
lain). Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang
meliputi mereka, atau kedatangan kiamat kepada mereka secara
mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya? (Q.S. Yûsuf : 105-107).

Bahkan Allah menyamakan orang yang berpaling dari ayat-ayat

kebesaran-Nya tak ubahnya seperti binatang ternak. Disebutkan dalam

Alqur’an:

َ ‫َن أَ ْكََ َرُه ْم يَ ْس َم ُعو َن أ َْو يَ ْع ِقلُو َن ۖ إِ ْن ُه ْم إََِّل َك ْاْلَنْ َع ِام ۖ بَ ْل ُه ْم أ‬


‫َض ُّل‬ َّ ‫ب أ‬
ُ ‫س‬
َ ْ‫أ َْم ََت‬
‫َسبِ ريًل‬

Artinya :

“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar


atau memahami? Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak,
bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).(Q.S. al-
Furqân : 44)”

49
Oleh karena itu, muatan pesan kemahabesaran kuasa Allah yang

terkandung dalam album “Maha Besar” Ungu jika ditarik ke dalam ranah

praksis kehidupan manusia, sejatinya menjadi arahan hidup. Bahkan di sisi

lain, ia menjadi kritik atas perilaku manusia saat ini yang cenderung lupa

bahkan berpaling dari tanda-tanda kemahabesaran kuasa Allah. Mereka

lebih menyukai dan mengagumi secuil kekuatan dan kemampuan yang

dimilikinya, padahal sejatinya ada kekuatan dahsyat yang patut direnungi

dan dikagumi, yakni kekuatan Allah.

3. Signifikansi Menyebut dan Mengingat Allah (Zikir)

Melalui albumnya yang keempat, Ungu tampak memberi perhatian

tentang pentingnya untuk selalu menyebut dan mengingat Allah. Melalui

lirik-lirik yang diciptakannya, Ungu seolah mengingatkan kita untuk ‘tak

melupakan’ Allah dalam menjalani hidup. Ibarat pepatah, Ungu

memberikan warning pada kita agar tidak menjadi kacang lupa kulitnya.

Bagaimanapun, Dia-lah yang memiliki kehidupan, sementara kita hanya

dihidupkan oleh-Nya.

Seperti tuturan Pasha, sang vokalis ketika diwawancara oleh

Muzayyanah:“...Terkadang kita suka lupa. Atau bahkan ‘melupa’. Bahwa

Allah-lah pemilik kehidupan ini. Allah-lah yang telah menciptakan bumi,

langit beserta isinya, termasuk kita. Makanya, Ungu pingin mengajak

semua masyarakat, terutama pribadi kita (Ungu), untuk selalu mengingat,

50
atau dalam bahasa almarhum Uje mah Dzikir. Baik secara lisan, secara

perbuatan, maupun hati.

Oleh karena itu dalam lirik Maha Besar, kita (Ungu) sengaja sisipkan

potongan: Menyebut nama-Mu dalam setiap detak jantungku, Memuji diri-

Mu dalam setiap hembus nafasku. Kata ‘ku’ dalam lirik tersebut bisa

diposisikan untuk saya sebagai pelantun lagu, bisa juga Mbak atau

siapapun yang mendengarkan. ....Paling tidak, dengan selalu menyebut dan

mengingat nama-Nya itu bisa membuat hidup kita ‘lebih hidup’, ‘lebih

indah’, dan berkah.” (Muzayyanah dalam M. Thoriq, 2016: 171)

Sebagaimana ditegaskan Alqur’an:

‫يم‬ ِ َِّ ‫اَلل فَِإ َّن أَجل‬


ِ َّ ‫اَلل َْلت و ُهو‬ َِّ ‫من َكا َن ي رجو لَِقاء‬
ُ ‫يع ال َْعل‬
ُ ‫السم‬ َ َ ََ ُ َْ َ

Artinya :

“Barang siapa yang mengharap pertemuan dengan Allah, maka


sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah itu, pasti datang. Dan Dialah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Q.S. al-Ankabut : 5).

Sebagaimana mengingat kepada Allah dan selalu berlindung pada-Nya

kita akan mendapat kekuatan ekstra menghadapi berbagai halangan dan

rintangan baik di dunia maupun di akhirat.

Firman Allah dalam surat Q.S. al-Baqarah : 152:

ِ ‫فَاذْ ُكر ِوِن أذْ ُكرُكم وا ْش ُكرواْ ِِل وَلَ تَ ْك ُفر‬


‫ون‬ُ َ ُ َْ ْ ُ

51
Artinya :

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)


kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat) –Ku”

Perlu diketahui bahwa kegiatan Dzikrullah (mengingat Allah) adalah

suatu aktivitas yang dapat memberikan kekuatan ekstra kepada kita dalam

menghadapi berbagai masalah yang datang menghadang dalam hidup kita.

Ada beberapa kegiatan dzikrullah yang diajarkan Rasulullah kepada kita

antara lain , Shalat 5 waktu maupun shalat sunah, membaca Qur’an,

membaca kalimat tahlil, tahmid, tasbih, takbir, Asma’ulhusna, membaca

do’a , dan lain sebagainya.

Shalat dilakukan pada waktu dan cara yang telah ditetapkan, membaca

Alqur’an juga dianjurkan dilakukan dengan tartil dan berusaha memahami

semua bacaannya pada waktu malam hari. Membaca tahlil, tahmid, tasbih,

takbir dan berdo’a dianjurkan dilakukan setelah selesai mengerjakan shalat.

Mengingat Allah dengan menyebut Asma’ulhusna dianjurkan dibaca

setelah shalat atau pada waktu berdiri, duduk dan berbaring.

Usahakan hati dan fikiran tidak pernah kosong dan sepi dari menyebut

nama Allah, hadirkan Allah didalam hati dan fikiran setiap saat dimanapun

berada. Selama hati dan fikiran selalu ingat dan menyebut nama-Nya,

demikian pula Allah akan selalu ingat dan memperhatikan keadaan orang

itu. Dalam hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Syaikhani dan Turmidzi

dari Abu Huraira r.a Allah mengatakan :

52
“Aku sesuai dengan dugaan hamba-Ku kepada-Ku. Jika ia ingat kepadaKu
didalam hatinya, Akupun ingat pula kepadanya didalam hatiKu. Dan jika
ia ingat kepadaKu dilingkungan khalayak ramai, niscaya Akupun ingat
kepadanya didalam lingkungan khalayak ramai yang lebih baik. Dan jika
ia mendekat padaKu sejengkal,Akupun mendekat pula padanya sehasta.
Jika ia mendekat padaKu sehasta, niscaya Aku mendekat padanya sedepa.
Dan jika dia datang padaKu dengan berjalan, maka Aku mendatanginya
sambil berlari”

Bahkan dalam Q.S. al-Ahzab : 41-43 Allah mengingatkan orang yang

beriman agar ingat kepada Allah dengan sebanyak banyaknya, dan

bertasbih pada-Nya pada waktu pagi dan petang hari.

‫صلِي‬ ِ ِ ِ ِ َّ ‫َي أَيُّ َها الَّ ِذين آمنُوا اذْ ُكروا‬


َ ُ‫ ُه َو الَّذي ي‬,‫ َو َسبِ ُحوهُ بُ ْك َررة َوأَصيًلر‬,‫اَللَ ذ ْكرار َكَريار‬ ُ َ َ َ
‫ي َرِحيمار‬ ِ ِ ِ ِ
َ ِ‫َعلَْي ُك ْم َوَم ًَلئِ َكتُهُ ليُ ْخ ِر َج ُكم م َن الظُّلُ َمات إِ َل النُّوِر َوَكا َن ِِبل ُْم ْؤمن‬

Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama


Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di
waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan
malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia
mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan
adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman”

Selalu mengingat dan menyebut nama Allah setiap saat dan sepanjang

waktu di kala berdiri, duduk dan berbaring merupakan gambaran nyata dari

keimanan ,ketakwaan dan rasa tawakkal seseorang. Allah akan

memperlihatkan manfaat dan efek nyata dari amalan dzikrullah seseorang

dalam kehidupannya sehari hari hari antara lain (M. Khalilurrahman al-

Mahfani, 2006):

a. Mendapat ketenangan hati dan bebas dari perasaan jengkel,kecewa,


sedih, duka, dendam dan stress berkepanjangan ( Q.S. Al-Ra’d : 28).

53
b. Dikeluarkan Allah dari kegelapan (hidup yang penuh kesukaran,
kesempitan, kepanikan, kekalutan, kehinaaan dan serba kekurangan)
kepada cahaya yang terang benderang ( hidup bahagia,nyaman, aman,
mulia, sejahtera dan berkecukupan). (Q.S. al-Ahzab : 43)
c. Terpelihara dan terhindar dari melakukan perbuatan keji dan mungkar
(Q.S. al-Ankabut : 45)
d. Terpelihara dari kelicikan dari tipu daya syetan yang menyesatkan
(Q.S. al-Nahl : 99)
e. Selalu mendapat jalan keluar dari berbagai kesulitan yang datang
menghadang dan mendapat rezeki dari tempat yang tidak pernah
diduga, serta selalu dicukupkan semua kebutuhan hidupnya ( Q.S. al-
Thalaq : 2-3)
f. Dibukakan baginya pintu kemenangan, diampuni dosanya yang lalu
dan yang akan datang, ditambahkan baginya berbagai kenikmatan
hidup, ditunjuki jalan yang lurus , dan diberi pertolongan dengan
kekuatan yang dahsyat. (Q.S. al-Fath : 1-3)
g. Selalu mendapat perhatian istimewa dari Allah dimanapun ia berada ,
selama ia ingat pada-Nya (Q.S. al-Baqarah : 152)
h. Terhindar dari beban hidup yang berat dan tidak sanggup dipikul serta
terhindar dari siksa dan azab yang melampaui batas (Q.S. al-Baqarah :
286)
i. Diampuni segala dosanya, dihapuskan segala kesalahannya dan
diwafatkan bersama orang yang berbuat kebaikan ( husnul khotimah)
(Q.S. Ali Imran : 193)
j. Mendapat kehidupan yang baik sampai datang ajal yang telah
ditetapkan (Q.S. Hud [11]: 3, Q.S. al-Nahl : 97)
k. Dibalas dan dilipatgandakan amal kebaikannya dengan yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan (Q.S. al-Nahl : 96-97)
l. Selalu disertai Allah dimanapun mereka berada (Q.S. al-Baqarah : 153,
Q.S. al-Hadid : 4)
m. Mendapat pertolongan dari ribuan tentara malaikat dalam menghadapi
berbagai hal dan masalah didunia maupun akhirat (Q.S. Ali imran :
124-125, Q.S. Fushilat : 30-31)
n. Dimudahkan semua urusannya dan diberi bimbingan menempuh jalan
yang mudah (Q.S. al-Lail : 7, al-A’la : 8)
o. Dibukakan baginya keberkahan dan pintu rahmat dari langit dan bumi
(Q.S. al-A’raf : 96)
p. Diwafatkan dalam keadaan baik dan disambut oleh para malaikat
dengan salam penghormatan (Q.S. al-Nahl : 32, Q.S. al-Ra’d : 23-24,
Q.S. al-Ahzab : 44)
q. Mendapat kehidupan yang baik selama masa menanti dialam barzakh
(Q.S. Ali Imran : 169)
r. Memiliki wajah yang putih berseri di hari berbangkit (Q.S. Ali Imran
:106-107)
s. Memiliki wajah dan tubuh yang bercahaya terang di hari berbangkit
(Q.S. al-Hadid : 12-13 dan Q.S. al-Tahrim : 8)

54
t. Menerima buku catatan amal dari sebelah kanan dan dimudahkan saat
dihisab dan ditimbang semua amalnya (Q.S. al-Haqqah : 19-21)
u. Memiliki timbangan kebaikan yang lebih banyak dan berat (Q.S. al-
Qari’ah : 6-7, Q.S. al-A’raf : 8)
v. Diselamatkan Allah dari ganas dan panasnya api neraka (Q.S. Maryam
: 72-73, Q.S. al-Lail : 17)
w. Dimasukan kedalam taman syurga dan hidup kekal selamanya disana
(Q.S. al-Zumar : 73)

Oleh karena itu, pesan signifikasni untuk selalu menyebut dan

mengingat Allah yang terkandung dalam album “Maha Besar” Ungu, di

satu sisi sebagai pengingat dan ajakan kepada kita semua. Di lain sisi, bisa

juga diposisikan sebagai kritik atas realitas kehidupan manusia saat ini.

Melalui lantunan lagu-lagu yang ada dalam album “Maha Besar”, Ungu

sejatinya tengah berdakwah, menyiarkan nilai-nilai agama, salah satunya

adalah tentang pentingnya berzikir, mengingat Allah Sang Pencipta

kapanpun dan di manapun.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Album “Maha Besar” Ungu adalah salah satu media dakwah yang cukup

efekif. Hal itu dikarenakan mudah diingat, lantaran liriknya diulang-ulang.

55
Selain itu, berdasarkan pembahasan mengenai analisis isi terhadap lirik lagu

yang ada pada album “Maha Besar” Ungu, maka dapat ditarik kesimpulan

sesuai dengan rumusan masalah yang sudah ditentukan.

1. Pesan yang terkandung dalam lirik Dia Maha Sempurna adalah tentang

proses pemahaman hakikat kuasa Tuhan. lirik Dia Maha Sempurna

menekankan pesan tentang hakikat sifat kuasa Allah, terutama sifat Maha

Melihat-Nya. Sedangkan pesan dalam lirik Hanya Kau adalah nilai

ketauhidan: mengesakan Allah, kesadaran akan kuasa Allah sebagai Sang

Pencipta, dan signifikansi zikir, mengingat Allah agar tidak menyesal dan

merugi. Sementara pada lirik Maha Besar pesan yang dikandungnya adalah

penegasan tentang kedudukan Tuhan sebagai al-Ṣamad, penekanan tentang

hakikat kuasa Tuhan, dan pentingnya untuk selalu menyebut dan

mengingat Allah.

2. Ada tiga pesan yang mendominasi dalam tiga lirik pada album “Maha

Besar” Ungu, antara lain: pesan ketauhidan, pesan kemahabesaran kuasa

Allah, dan signifikansi menyebut dan mengingat Allah.

B. SARAN

Penelitian ini hanyalah upaya sederhana dalam mengkaji sebagian aspek

pada lirik lagu dalam album “Maha Besar” Ungu. Bahkan penelitian ini sangat

jauh dari idealitas kajian analisis konten. Karenanya, penulis mengharap kritik

56
konstruktif dari para pembaca. Selain itu, lirik dalam album “Maha Besar”

banyak memuat aspek yang layak untuk dikaji. Terutama dari aspek dakwah.

Oleh karena itu, album “Maha Besar” Ungu masih membuka banyak peluang

untuk dikaji secara mendalam dengan ragam perspektif dan kerangka analisis.

DAFTAR PUSTAKA

Buku, Skripsi, Jurnal

Al-Jabiri, M. Abid. Fahm al-Qur’an al-Hakim: al-Tafsir al-Wadih Hasb Tartib al-
Nuzul.
Al-Mafhani, M. Khalilurrahman. Keuatamaan Doa dan Dzikir Untuk Hidup
Bahagia Sejahtera. Jakarta: PT. WahyuMedia. 2006.

57
Bahroni. 2016 Analisis Wacana Retorika Dakwah K.H. Abdullah Gyimnastiar.
Interdisciplinary Journal of Communication. Vol. 1. No. 1. IAIN Salatiga
Departeman Agama. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: 2002.
Dloyana Kesumah,dkk., Pesan-pesan Budaya Lagu-lagu Pop Dangdut dan
Pengaruhnya Terhadap Perilaku Remaja Kota, (Jakarta: CV Eka Putra,
1995), h.1
HAMKA. Tafsir al-Azhar. Jilid 10. Singapura: Pustaka Nasional PTE LTD. 1993.
M. Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993)
ke-2, hal 17.
Manzhur, Ibnu. Lisān al-‘Arab dalam CD-ROM al-Maktabah al-Syāmilah Iṣdar al-
Ṡānī.
Muzayyanah. “Allah Menurut Gambaran Tiga Lirik Lagu Ungu dalam Album
‘Maha Besar’” dalam M. Thoriq (Ed.). Membaca Ajaran Agama Lewat
Musik dan Lagu. Yogyakarta: Suka Press. 2016.

Sabiq, Sayid. Akidah Islam. Bandung: CV. Diponegoro. 2001.


Saputra, Adang. “Hermeneutika Al-Qur’an Imam al-Syatibi: Studi atas Kitab al-
Muwafaqat fi Usul al-syari’ah” Skripsi Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir,
Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, 2014.
Setiawan, Bambang dan Ahmad Muntaha. 2004. Metode Penelitian Komunikasi.
Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Scholes, Robert. Semiotics and Interpretation. New Haven: Yale University Press.
1982.
Tim Redaksi. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional. 2008.
Yahya. 2016. Dakwah Islamiyah dan Proselytisme; Telaah atas Etika Dakwah
Dalam Kemajemukan. Interdisciplinary Journal of Coummunication. Vol
1, No. 1. IAIN Salatiga

Internet:

(http://www.kabarbisnis.com/read/285201/-ramadhan--ungu-lempar-album-religi-

rock diakses pada 28 Juli 2017).

(http://www.republika.co.id/berita/shortlink/71063 diakses pada 28 Juli 2017)

58
(https://musik.kapanlagi.com/berita/ungu-luncurkan-album-rock-religi.html

diakses pada 28 Juli 2017).

http://www.sooperboy.com/musik/read-297/wawancara-eskklusif-dengan-ungu/

diakses pada 28 Juli 2017

A. Lampiran

1. Lirik Dia Maha Sempurna

Cari tempat sembunyi


Oh di manakah
Aku bisa sembunyi
Cari tempat sembunyi
Oh di manakah

59
Aku bisa sembunyi

Dia Maha Besar


Dia Maha Melihat
Dia Maha Tinggi
Dia Maha Sempurna

Tak ada satupun yang luput dari penjagaan-Nya


Tak ada satupun yang luput dari pandangan-Nya,
Tak ada satupun yang luput dari penglihatan-Nya,
Tak ada satupun yang luput dari pengawasan-Nya,

Cari tempat sembunyi


Oh di manakah, aku bisa sembunyi
Cari tempat sembunyi
Oh di manakah, aku bisa sembunyi

Dia Maha Kuasa


Dia Maha Segala
Dan tiada satupun
Yang mampu menandingi-Nya,

La Illaha Illallah (8x)

Cari tempat sembunyi


Oh di manakah, aku bisa sembunyi
Cari tempat sembunyi
Oh di manakah, aku bisa sembunyi

Cari tempat sembunyi, ku tak bisa sembunyi


Cari tempat sembunyi
Oh di manakah, aku bisa sembunyi
Cari tempat sembunyi
Oh di manakah, aku bisa sembunyi

Cari tempat sembunyi, ku tak bisa sembunyi (2x)

2. Lirik Hanya Kau

Engkaulah satu-satunya Yang Maha Sempurna


Pencipta alam raya, jagad semesta
Kau hembuskan nafas ke dalam tubuhku
Membuat semua yang hidup ‘tuk memuja-Mu

Alangkah berdosanya diriku


Bila hidupku kini melupakan-Mu

60
Alangkah terhinanya hidupku
Bila hidupku kini meninggalkan-Mu

Sungguh ku menyadari...

Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih hidup


Dari hari-hari yang lalu
Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih indah
Hidup dalam jalan lurus-Mu

Kau hembuskan nafas ke dalam tubuhku


Membuat semua yang hidup ‘tuk memuja-Mu

Alangkah berdosanya diriku


Bila hidupku kini melupakan-Mu
Alangkah terhinanya hidupku
Bila hidupku kini meninggalkan-Mu

Sungguh ku menyadari...

Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih hidup


Dari hari-hari yang lalu
Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih indah
Hidup dalam jalan lurus-Mu

Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih hidup


Dari hari-hari yang lalu
Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih indah
Hidup dalam jalan lurus-Mu

Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih hidup, jauh lebih
hidup
Hanya Kaulah yang bisa membuat hidupku jauh lebih hidup, jauh lebih

hidup

3. Lirik Lagu Maha Besar

Menyebut nama-Mu dalam setiap detak jantungku


Memuji diri-Mu dalam setiap hembus nafasku
Tak ada yang melebihi besarnya kuasa-Mu
Alam semesta memuji

Sungguh Maha Besar diri-Mu

61
Dalam hidup ini Kaulah Tuhanku
Takkan pernah ada yang melebihi
Kekuasan-Mu, kebesaran-Mu
Tiada lagi tempatku kembali hanya pada-Mu
Dan tiada lagi tempatku bersujud hanya pada-Mu

Sungguh Maha Besar diri-Mu


Dalam hidup ini Kaulah Tuhanku
Takkan pernah ada yang melebihi
Kekuasan-Mu, kebesaran-Mu

Sungguh Maha Besar diri-Mu


Dalam hidup ini Kaulah Tuhanku
Takkan pernah ada yang melebihi
Kekuasan-Mu, kebesaran-Mu
Menyebut nama-Mu dalam setiap detak jantungku

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Naufal Arrazzaqu


Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 15 Juni 1994
Kewarganegaraan : Indonesia

62
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Gg jeksaaan no 147 rt 05 rw 02 cacaban
Magelang tengah
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri Cacaban 4 Magelang : Tahun 2001-2007
2. SMP Negeri 4 Magelang : Tahun 2007-2010
3. SMK Negeri 2 Kasihan Bantul : Tahun 2010-2013
4. IAIN Salatiga : Tahun 2013-2017

PENGALAMAN ORGANISASI
1. Seni Musik Club IAIN Salatiga

63

Anda mungkin juga menyukai