SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
SYARIFATUN NURUL MAGHFIROH
NIM: 111 – 12 – 092
tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan-
Nya”
Kedua orang tuaku yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, do‟a
serta uang saku yang lebih sehingga skripsi ini bisa penulis selesaikan.
semangat.
biasa.
maslikhah, faid, luluk serta teman-teman lain yang tak bisa ku sebutkan
satu per satu. Tak lupa kepada kang Fatwa yang selalu memberikan
ُُاٌشد
ّ ّٓاٌشدّ تغُ هللا
غالَ ػًٍ عُّذٔا ّ ٌ وا.َاٌذّذ ُ هللِ اٌّزي هذأا ٌإلَّاْ واإلعال
ّ ٌصٍىج وا
ِذ ّّذ ٔثُّه اٌّزي اعرٕمزٔا ته ِٓ ػثادج االوثاْ واالصٕاَ وػًٍ اٌه
.َواصذاته إٌّجثاء اٌثشسج اٌىشا
Puji syukur penulis panjatkan kepada Sang Raja alam semesta (Allah
menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud yang sederhana dan jauh
diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,
akademik.
ABSTRAK
Sayid Ahmad Al-Marzuki adalah seorang ulama yang terkenal. Salah satu
kitabnya adalah „Aqidatul Awam, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana pendidikan tauhid menurut Sayid Ahmad Al-Marzuki dalam kitab
„Aqidatul Awam. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1)
Bagaimanakah sistematika penulisan kitab „Aqidatul Awam karya Sayid Ahmad
Al-Marzuki (2) Apa nilai tauhid dalam kitab „Aqidatul Awam karya Sayid Ahmad
Al-Marzuki (3) Bagaimanakah signifikansi pendidikan tauhid dalam kehidupan
sehari-hari. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian menggunakan
pendekatan kepustakaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library
research). Sumber data primer adalah kitab „Aqidatul Awam, sumber sekundernya
adalah terjemahannya dan sumber tersiernya adalah kitab-kitab dan buku-buku
lain yang bersangkutan dan relevan dengan penelitian. Adapun teknis analisis data
menggunakan metode deduktif dan metode induktif.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kitab „Aqidatul awam
karya Sayid Ahmad Al-Marzuki masih relevan dari pendidikan dahulu sampai
pendidikan sekarang, sistematika yang dipakai dalam penulisan kitab ini adalah
tematik, yang penulisannya dari satu pasal ke pasal lain berdasarkan jumlah
aqoid nadhom dan pokok masalah yang terkandung didalamnya. karena
terdapat banyak sekali keterangan yang membahas tentang pendidikan tauhid
yang tidak diragukan jika dijadikan rujukan pokok ajaran dalam Islam. Tanpa
mengetahui pendidikan tauhid, kita tidak akan menemukan tujuan hidup
sebenarnya.Adapun nilai pendidikan tauhid yaitu pendidikan keimanan dimana
keimanan sendiri terdiri dari keimanan kepada Allah, kepada Malaikat, kepada
kitab-kitab, kepada Rasul, kepada hari Akhir serta keimanan kepada qadha dan
qadar. Adapun signifikansi Pendidikan Tauhid dalam kehidupan sehari-hari dari
sifat-sifat Allah SWT merupakan pintu menuju kesuksesan hidup di dunia
maupun akhirat, dan sebagai acuan dalam menciptakan akhlakul karimah,
disamping itu dengan mengimplementasikan sifat-sifat Allah dalam kehidupan
sehari-hari dapat mempermudah hubungan sosial baik dalam urusan agama
maupun antar masyarakat, serta sesuai syar‟i dan norma-norma yang berlaku di
masyarakat itu sendiri.
DAFTAR ISI
6. MOTTO................................................................................................ vi
7. PERSEMBAHAN............................................................................... vii
8. KATA PENGANTAR.........................................................................
viii
9. ABSTRAK ........................................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN
C. D
D. M
MARZUKI
A. Bi
1. La
2. Bi
MARZUKI
A. Ni
Al-Marzuki ......................................................... 69
sehari-hari ........................................................................ 79
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................... 85
B. Saran .............................................................................. 86
12. LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1999: 43). Karena di alam ini pemimpin dan pengatur semua tatanan
terhadap Allah adalah sang pencipta dan Yang Maha Esa, merupakan
tauhid dalam hati dan fikiran. Tauhid adalah prinsip ajaran agama
Islam yang menegaskan bahwa Tuhan itu hanya satu dan menjadi
alam (Hanafi, 1988: 67). Objek kajian dari tauhid adalah tindakan
Artinya: Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada
Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha penyayang
(Q.S Al-Baqarah: 163).
kepada-Nya (Sifat jaiz Allah) dan sifat-sifat yang sama sekali harus di
tentang para utusan Allah SWT dan perantara Allah SWT kepada
dalamnya.
sifat-sifat-Nya, dan persoalan ilmu tauhid lainnya. Maka dari itu ilmu
tauhid selalu didasarkan pada dua hal, yaitu dalil aqli dan dalil
baik yang wajib maupun yang mustahil, ataupun yang jaiz pada-Nya,
kepercayaan agama melalui akal pikiran, selain itu ilmu tauhid juga
keyakinan dan kepuasan hati serta akal bahwa ia berada diatas agama
kifayah, artinya jika telah ada yang mengetahui, yang lain tidak
zaman yang terjadi pada saat ini. Banyak masyarakat yang mengaku
beragama Islam dan beriman kepada Allah SWT. Akan tetapi, sikap
serta anak yang melawan orang tuanya. Oleh sebab itu, penulis
kepada Allah, siksa Allah dan takut akan adzab Allah yakni balasan di
Nya.
bisa dihindari.
B. Rumusan Masalah
Ahmad Al-Marzuki?
2. Apa nilai tauhid dalam kitab „Aqidatul Awam karya Sayid Ahmad Al-
Marzuki?
hari?
C. Tujuan Penelitian
Ahmad Al-Marzuki.
Ahmad Al-Marzuki.
hari.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua
bagian yaitu:
SWT dan juga pengetahuan tentang ilmu tauhid Islam, sehingga dapat
a. Bagi Penulis
hari.
akhirat.
kehidupan sehari-hari.
E. Penegasan Istilah
oleh panca indera (Sidi, 1978: 93). Maka nilai yang kita rasakan
logika (benar dan salah), estetika (baik dan buruk), etika (adil dan
tidak adil), agama (dosa/ haram dan halal), dan hukum (sah dan tidak
hari.
awalan pe- dan akhiran -an yang berarti pengukuhan sikap dan tata
Allah SWT yang Maha Esa. Secara istilah syar‟i, tauhid berarti
itu adalah meyakini bahwa Allah SWT itu Esa dan tidak ada sekutu
yang membutuhkan.
aplikasi dan implementasinya yang dapat diambil dari suatu kajian dan
puluh.
Aqoid lima puluh itu terdiri dari, 20 sifat yang wajib bagi Allah,
20 sifat mustahil bagi Allah, 1 sifat jaiz bagi Allah, serta 4 sifat wajib
bagi Rasul, 4 sifat mustahil bagi rasul dan 1 sifat jaiz bagi rasul.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
bersumber dari pustaka, dan yang dijadikan objek kajian adalah hasil
2. Sumber Data
pembahasan penulis.
Jazairi, buku Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, terjemah kitab Tijan al-
Tauhid, buku kuliah Aqidah Islam, Rintisan Tauhid, Kitab Tauhid Jilid
1. Metode Deduktif
peristiwa dalam suatu kelas atau jenis, berlaku juga pada hal
SWT.
2. Metode Induktif
G. Sistematika Penulisan
satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisah-pisahkan. Yang bertujuan
skripsi ini.
gurunya.
Awam.
BAB V : Penutup, menguraikan Kesimpulan dan Saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
(Maslikhah, 2009: 106). Nilai adalah tentang apa yang baik, benar,
Nilai adalah sesuatu yang bersifat ideal dan tidak dapat disentuh
oleh panca indera (Sidi, 1978: 93). Maka nilai yang kita rasakan dalam
adalah ukuran memilih tindakan atau tujuan tertentu. Berarti, nilai akan
pendidikan berasal dari kata didik atau mendidik, yang secara harfiah
citakan.
Secara bahasa kata tauhid berasal dari bahasa arab, bentuk masdar
yang Maha Esa. Secara istilah syar‟i, tauhid berarti mengesakan Allah
Lebih jelas lagi bahwasanya tauhid itu adalah meyakini bahwa Allah SWT
itu Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya (Abduh, 2003: 3).
yang dimaksud di sini adalah suatu upaya yang keras dan bersungguh-
pikiran, jiwa, qalbu, dan ruh kepada pengenalan (ma‟rifat) dan cinta
terus-menerus nilai iman dan taqwa kepada Allah Yang Maha Esa
yang membutuhkan.
sini disebut dengan fitrah beragam. Oleh sebab itu, pendidikan tauhid
manusia tauhid.
80).
pendidikan.
akan tetapi ajaran tauhid ini merupakan prinsip dasar dari semua
ajaran agama samawi. Para Nabi dan Rasul diutus oleh Allah untuk
lain:
﴾٣﴿ ْ﴾ ٌَ ُْ ََ ٍِذْ َوٌَ ُْ َُىٌَذ٢﴿ ُص َّذ ﴾ ه١﴿ ٌٱَّللُ أ َ َدذ
ٱَّللُ ٱٌ ه لُ ًْ ُه َى ه
menyerupai benda yang wujud, begitu pula benda yang wujud tidak
SWT, dan arah tidak bisa memuat dan meliput-Nya. Begitu pula bumi
dan langit tidak bisa memadai jika ditempati oleh Allah SWT. Dia-lah
(Allah SWT) yang mengangkat derajat segala sesuatu dan lebih dekat
dari urat nadi manusia. Dialah (Allah SWT) yang maha mengetahui
Allah SWT pada penciptaan alam semesta sebagai aplikasi dari sifat
wujud, qidam, dan baqa‟ Allah SWT. Dengan sifat qudrat ini, Allah
segala sesuatu yang ada di alam semesta ini dengan seimbang, serasi,
teratur dan rapi. Tidak ada satupun dari makhluk-Nya yang mampu
setiap bukti dari sekian banyak bukti yang selalu berulang, beriringan
dalam jiwa kita, semuanya adalah yang patut dikagumi nilai seninya
untuk mengakui adanya Tuhan. Segala sesuatu itu pasti ada yang
2. Keesaan Allah
dengan esa pada Dzat ialah Dzat Allah itu tidak tersusun dari beberapa
bagian dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Esa pada sifat berarti sifat Allah
tidak sama dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk- Nya. Esa
Esa, Dzat Yang Maha Suci yang meliputi nama, sifat dan af‟al-Nya,
3. Hadits
mereka dalam dunia Islam, seperti kitab sunnah yang enam, yaitu:
kitab Shahîh Bukhāri, kitab Shahîh Muslim, kitab Abu Daud, kitab
Tirmidzî, kitab an-Nasā‟i, dan kitab Ibnu Majah, serta kitab-kitab yang
lainnya seperti: kitab al-Muwatha‟ oleh Imam Malik dan kitab Musnad
Imam Hanbal. Kitab-kitab ini, khususnya kitab Shahîh Bukhāri dan
hadits-hadits shahîh, seperti hadits hasan dan juga dhoîf (lemah). Dari
kitab-kitab ini yang memuat jumlah yang besar tentang tauhid, yaitu
meliputi sifat-sifat, zat, asma dan af‟al Allah SWT. Dengan hal ini,
penyucian dzat Allah SWT, lalu menarik kesalahan ini pada pendapat
karena itu kitab-kitab ini disusun sebagai pedoman kedua setelah al-
kuat, jujur, berbudi pekerti yang luhur, dan berpikir matang, maka
setiap yang mereka riwayatkan kepada kita dari Rasulullah SAW
SAW, oleh sebab itu, wajib bagi kita untuk menerimanya sebagai
diragukan keabsahanya.
paling agung. Ma‟rifat ini menurut (Sayid, 1996: 41) adalah asas
meraba-raba.
Pengalaman ketauhidan yang tercermin pada diri manusia
1998: 21).
Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk
a) Al-Qur‟an
ٌُ ٍْ ظ
ُ ٌَ ش ِْش َن ِ ّ ٍ ال ذ ُ ْش ِش ْن ِت
ّ ٌاَّلل ا هِْ ا ُ اْ ِالَ ْتِٕ ِه َو ُه َى ََ ِؼ
ظهُ ََا تَُٕ ه ُ َّ َواِرْلَا َي ٌُ ْم
b) As-Sunnah
persetujuan, sifat fisik atau budi, atau biografi, baik pada masa
c) Ijtihad
bersumber dari Al-Qur‟an dan Sunnah yang di olah oleh akal yang
proses yang bertahap dan bertingkat, maka usaha atau proses itu
bertanggung jawab.
wajib disembah.
dalam Islam. Namun demikian masih banyak dari kalangan awam yang
hakikat dari tauhid, sehingga tidak sedikit dari mereka secara tidak dasar
Awam sesuai dengan materi dan tujuan yang akan dicapai. Beberapa
a. Metode Ceramah
lainnya
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetpi
dapat pula dari siswa kepada guru. Metode tanya jawab adalah yang
c. Metode Menghafal
luar kepala tanpa melihat buku atau catatan lain. Kemudian mendapat
2009: 45)
maupun kaidah-kaidah.
diartikan sebagai cara yang tepat dan cepat dalam pengajaran. Faktor
metode tidak boleh diabaikan begitu saja, karena metode di sini akan
cara yang tepat dan cepat dalam melakukan kegiatan belajar mengajar
imajinasi.
BAB III
SWT.
Kitab „Aqidatul Awam telah beliau rincikan dalam sebuah kitab
awwam.30/10/2015).
Awam ini merupakan satu kumpulan aqidah yang wajib diketahui oleh
ini, secara tidak langsung, kita akan dapat mengetahui aqidah yang
„Aqidatul Awam ini sangat terkenal di dunia Islam dan telah lama
SWT atas junjungan kita Sayyidina Nabi Muhammad SAW (Ya Allah
Amin) Beserta pemilik rumah dan Para Sahabat yang mulia lagi
mereka yang mengikut mereka itu dari semasa ke semasa hingga ke hari
tersebut hingga bisa dinikmati oleh umat Islam di seluruh dunia sampai
sekarang (http://kembaraimanku.blogspot.com/2010/10/mimpi-allamah-al-
imam-syaikh-ahmad-al.html).
„Aqidah Al-Awam tersebut. ''Bacalah apa yang telah kau hafal,'' kata
setiap kali Marzuki selesai membaca satu bait nadzam tersebut, para
untuknya.
Syekh Ahmad bin Muhammad bin Sayid Ramadhan Mansyur bin Sayid
atau yang disebut aqoid lima puluh. Aqoid lima puluh itu terdiri dari, 20
sifat yang wajib bagi Allah, 20 sifat mustahil bagi Allah, 1 sifat jaiz
bagi Allah, serta 4 sifat wajib bagi Rasul, 4 sifat mustahil bagi rasul dan
kitab.30/10/2015).
(1293 – 1353 H/1876 – 1934 M). Ulama terkemuka asal Betawi yang
bermazhab Syafi‟i dan populer dengan sebutan Guru Marzuki ini lahir
(https://tofanmarzuki.wordpress.com/biografi-al-maghfurllah-as-
syaikh-k-h-ahmad-marzuki-bin-mirsod/).
Masa kecil Sayid Ahmad Al-Marzuki pada Usia 9 tahun
ibunda tercinta yang sholehah dan taqwa dalam suatu kehidupan rumah
kepada Allah dan Rasulullah SAW. Salah satu karyanya yang terkenal
setiap kelompok berjumlah 4-5 orang yang belajar kitab yang sama,
satu orang diantaranya bertindak sebagai juru baca. Sayid Ahmad Al-
beliau dihadiri oleh ribuan orang, baik dari kalangan habaib, ulama, dan
diimami oleh Habib Sayyid Ali bin Abdurrahman al-Habsyi (w. 1388
juga dikenal sebagai seorang sufi, da‟i dan pendidik yang sangat
dan berzikir kepada Allah swt. Salah satu biografi beliau ditulis oleh
salah seorang puteranya, KH. Muhammad Baqir, dengan judul Fath
diantaranya ialah:
H).
10. As-Syaikh Sayyid Ahmad Zaini Dahlan (Mufti Makkah) (w. 1304
H)
pribadi Sayid Ahmad Al-Marzuki, sehingga diri beliau lebih terbentuk dan
Bener, Tengaran.
Marzuki.
9. „Aqidatul Awam
ini juga menjelaskan tentang sifat-sifat wajib dan jaiz bagi Allah
SWT dan rasul-Nya. Ada ungkapan “tak kenal maka tak sayang”,
disebut aqoid lima puluh. Aqoid lima puluh itu terdiri dari, 20 sifat
yang wajib bagi Allah, 20 sifat mustahil bagi Allah, 1 sifat jaiz bagi
Allah, serta 4 sifat wajib bagi Rasul, 4 sifat mustahil bagi rasul dan 1
Awam adalah tematik, yang penulisannya dari satu pasal ke pasal lain
dari penulis.
a. Pengertian Malaikat
c. Nama-nama 25 Nabi
jaiz bagi Allah SWT dan rasul-Nya atau yang disebut aqoid lima puluh.
Aqoid lima puluh itu terdiri dari, 20 sifat yang wajib bagi Allah, 20 sifat
mustahil bagi Allah, 1 sifat jaiz bagi Allah, serta 4 sifat wajib bagi Rasul,
Kitab ini berisi tentang ilmu ketauhidan yang akan menuntun kita
untuk lebih mengenal Allah SWT lewat sifat-sifatnya. Kitab ini juga
menjelaskan tentang sifat-sifat wajib, jaiz, mustahil bagi Allah SWT dan
ْا
ِ غَ اٌش ِدُُْ دَائِ ُِ اْ ِأل ْد
ّٓ َوتَ ه
ِ ْاٌشد ِ َُْ ا َ ْتذَأ ُ ِتاع
هللا َو ه
فَ ْاٌ َذ ّْذُهللاِ ْاٌمَ ِذَ ُِْ اْأل َ هو ِي اَأل َ ِخ ِشاٌثَالًِ تِالَذ َ َذ ُّى ِي
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Maka segala puji bagi Allah Yang
Maha Dahulu, Yang Maha Awal, Yang Maha Akhir, Yang Maha Tetap
mustahil dan Jaiz Allah. Sifat wajib bagi Allah terkandung dalam nadzom
ْ ك ِتا ْ ِإل
ِ َطـال
ق ِ ٍـف ٌِ ٍْـخ َْـ
ٌ ٌِ ُِخَـا# ٍفَـاهللُ َِ ْـى ُج ْـىدٌ لَـ ِذ َْ ٌُ تَا ِلـ
ٍ َ ًِّ ػـا ٌِ ٌُ ِت ُى
ْ ش َ ٌ لَـاد ٌِس ُِ ِـشَـْذ# ٍ ِ َولَـائِ ٌُ غَـِٕـ ٍْ َو َو
ّ ادـذٌ َو َد
menyebutkan sifat wajib bagi Allah SWT. Sifat wajib bagi Allah
SWT ialah sifat yang pasti dimiliki oleh Allah SWT yang ada 20,
Awam yang terdapat dalam pasal II menurut pemikiran Sayid Ahmad Al-
Marzuki yaitu:
Allah SWT itu ada, tidak mungkin Allah SWT tidak ada.
Dalil aqli yang membukti bahwa Allah SWT itu ada adalah
لُ ًِ ه.... ُاَّلل
اَّللُ خَا ٌِ ُك ُو ًِّ ش ٍَْءٍ َو ُه َى ض لُ ًِ ه
ِ األس
ْ خ َو
ِ اوا لُ ًْ َِ ْٓ َسبُّ اٌ ه
َ َّ غ
seisinya mulai dari ‟Arsy hingga bagian bumi yang paling bawah,
perkara yang ada (tercipta) setelah tidak ada. Dan setiap perkara
yang baru pasti ada pencipta yang tetap wujudnya. Maka, alam
dari dalil sifat keesaan dan dari ketetapan sifat wujud bagi Allah
harus dimiliki suatu zat , selama zat tersebut masih ada, dan
Nya, dan juga al-Akhir, artinya tidak ada akhir dari wujud-Nya.
Dalil aqli yang membuktikan bahwa Allah SWT bersifat qidam
menciptakan, dan itu mustahil bagi Allah SWT. Karena Allah SWT
adalah zat yang Maha Awal dan yang Maha Akhir sebagaimana
Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Dzahir dan
Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Al-
Hadid: 3) (Mahmud, 2005: 537)
adalah zat Awal dan yang Akhir, tidak ada yang mengawali dan
SWT bersifat baqa‟ adalah jika Allah SWT tidak memiliki sifat
baqa‟ maka ada kemungkinan Allah SWT akan rusak. Dan adanya
ِ ْ َوََ ْثمَ ًَٰ َوجْ هُ َستِ َّه رُو ْاٌ َج َال ِي َو
َاإل ْو َش ِا
55).
sebagaimana firman-Nya:
ُش
ُ صِ َغ ُِّ ُغ ْاٌث َ ْظ و َِّثْ ٍِ ِه
ش ٍْ ٌء ۖ َو ُه َى اٌ ه َ ٌَُ...
Artinya: “ Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia dan
Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy Syura:
11) (Mahmud, 2005: 484).
َٓ ُْ ِّ ٍٍََ ػَ ِٓ اٌْؼ
ُّ َِٕاَّللَ ٌَغ
ّ ِْ ا ه...
yang telah dahulu dan selalu menetap pada zat Allah SWT. Dengan
„Ajzun ( lemah).
saja, di dalam gelap atau terang, lahir atau bathin. Mustahil Allah
yang ada dialam semesta ini. Allah SWT lah yang mengatur segala
kejadian yang terjadi di alam ini dengan sifat iradah dan ilmunya
Allah SWT.
lahirnya dan tidak ada waktu matinya. Allah SWT hidup untuk
tersebut merupakan sifat yang harus ada pada zat Allah SWT yang
tampak jelas oleh-Nya baik yang ada itu wajib atau jaiz (Achmad
ِ َغ ِّ ُْ ُغ اٌْث
صُ ُْش َو ُه َى اٌ ه
merupakan sifat yang harus ada pada zat Allah SWT yang memiliki
tersebut segala sesuatu yang ada di dunia akan tampak jelas oleh-
Nya baik yang ada itu wajib atau jaiz (Achmad Sunarto, 2012:106).
ِ َغ ِّ ُْ ُغ اٌْث
صُ ُْش َو ُه َى اٌ ه
kalam yang ada pada Allah SWT itu qadim (sudah ada sejak dahulu
kalam adalah sifat Allah SWT yang qadim dan berdiri dengan
adalah sifat Allah SWT yang bukan berupa suara, huruf, atau
bukanlah lafadz-lafadz al-Qur‟an melainkan sifat Allah SWT yang
yang telah dahulu dan selalu menetap pada zat Allah SWT. Dengan
„Ajzun (lemah).
saja, di dalam gelap atau terang, lahir atau bathin. Mustahil Allah
SWT tidak mengetahui, karena tidak mengetahui berarti bodoh.
lahirnya dan tidak ada waktu matinya. Allah SWT hidup untuk
merupakan sifat yang harus ada pada zat Allah SWT yang memiliki
tersebut segala sesuatu yang ada di dunia akan tampak jelas oleh-
Nya baik yang ada itu wajib atau jaiz (Achmad Sunarto, 2012:106).
merupakan sifat yang harus ada pada zat Allah SWT yang memiliki
tersebut segala sesuatu yang ada di dunia akan tampak jelas oleh-
Nya baik yang ada itu wajib atau jaiz (Achmad Sunarto, 2012:106).
Adapun Sifat Jaiz Bagi Allah SWT adalah bahwa Allah berbuat
boleh ada pada Allah SWT. Hanya ada satu sifat yaitu:
yang bisa wujud dan bisa pula tidak wujud, sekalipun itu berupa
memberi rezeki, dan lain sebagainya. Harus kita ingat bahwa Allah
yang jaiz itu tentu boleh ada dan boleh tidak ada. Maka Allah SWT
Jadi Allah SWT boleh berbuat sesuatu, boleh juga tidak berbuat
mustahil dan 1 sifat jaiz bagi Allah SWT yang wajib kita yakini dan
kita ketahui secara terperinci. Kemudian wajib pula bagi kita meyakini
bahwa Allah SWT bersih dari segala sifat kekurangan, karena Allah
mustahil dan Jaiz Rasul. Sifat wajib bagi Rasul terkandung dalam nadzom:
Sifat wajib bagi Rasul adalah sifat yang harus dimiliki oleh
utusan Allah SWT (Rasul). Sedangkan sifat mustahil bagi Rasul adalah
sifat yang mustahil dan tidak mungkin dimiliki oleh para Nabi dan Rasul,
karena mereka semua maksum (terjaga dari dosa). Telah diyakini bahwa
para rasul yang diutus Allah, mereka adalah laki laki merdeka yang telah
dimiliki makhluk biasa. Begitu pula telah diberikan kepada mereka sifat-
sifat kesempurnaan dengan tujuan untuk menguatkan risalah yang
dibawa.
Awam yang terdapat dalam pasal III menurut pemikiran Sayid Ahmad
Al-Marzuki yaitu:
atau kabar harus sesuai dengan apa yang telah diterima dari Allah
tidak boleh dilebihkan atau dikurangkan. Dalam arti lain apa yang
yakin bahwa semua yang datang dari Rasul baik perkataan atau
jujur.
bisa diterima dengan baik oleh manusia. Karena itu, seorang Rasul
bahwa para rasul itu adalah manusia yang paling sempurna dalam
wahyu yang diutus pada zamannya. Kalau saja para rasul itu tidak
dan mengakuinya.
2. Pendidikan tentang kewajiban seorang Mukallaf untuk mengetahui
(bohong/melanggar).
(menyembunyikan).
ة
ِ اج ْ َة فَـادْـف
ِ ظ ٌِ َخ ّْ ِغَُْٓ ِت ُذ ْى ٍُ َو ِ ًُ ُْ َو ْاٌـ ُّغْـر َِذ
ِ ضذُّ ُوـ ًِّ َو
ِ اج
ُ ف َوأََـُّ ْى
ب ادْ رَزَي ٌ ع ُ اق وَـزَا ََ ْؼـمُ ْى
ُ ب َ ُْى ٌ ٌُ ْى
ٌ ط َواِعْـ َّا ِػ ُْ ًُ اِ ْع َذ
ُ ٍَُع
ّْْا ْ غ ْغ رُو ْاٌ ِىـ ْف ًِ اذهـ َث
ُ ُـغ دَ ُاود َ َُ عً َو ْاٌـ
َ َاس ْو ُْ َو ُِ ْى
ُ ْة ه ُ
ُ َُشؼ
ُ َُ ع غَـُها ْإٌـ
ـاط َ غـً َو
ْ َطـهَ خَا ِذ ٌُ د ْ َُٔ ُْى
َ ُْ ظ صَ و َِشَـها ََذْ ًَُ ِػـ
ُصـالج َ َُ د اْألََـهـا
ػٍَـُْـ ِهـ ُُ اٌ ه ِ غـال َُ وآ ٌِ ِهـ ُْ ِـَـا دَا َِـ
واٌ ه
ًُُْْـشافِ ُْ ًُ ِػ ْض َسائِـ
َ ػ ْش ٍش ِِ ْٕ ُه ُُ ِجث ِْشَْـ ًُ ِِـُْـىَـا ُي اِع ِ ذ َ ْف
َ ًُ ُْ ـصـ
ػـرِـُْذ ُ ْة َٔـ ِىـُ ٌْش ُِـ ْٕـى َْش َِا ٌِهٌ َو ِسض َْى
َ اْ ا ْدرـَزَي ٌ َُِو َوزَا َو َسل
Adapun nilai pendidikan tauhid yang ada dalam kitab Aqidatul
Al-Marzuki yaitu:
A. Nilai Tauhid dalam kitab ‘Aqidatul Awam karya Sayid Ahmad Al –Marzuki
beliau adalah sebaik-baik umat, sumber pendidik sepanjang zaman. Beliau adalah
Nabi dan Rasul terakhir yang tidak ada keraguan perihal keimanannya. Tetapi,
beliau tetap berusaha menambah keimanan setiap hari, walaupun kehidupan
akhirat beliau telah dijamin masuk surga. Banyak para sahabat sampai ulama‟
yang mengikuti jejak beliau baik dalam hal keilmuan maupun ketauhidannya.
Termasuk yang berusaha mengikuti jejak beliau adalah Sayid Ahmad Al-Marzuki.
perilaku beliau dalam hal keilmuan dan tauhid. Manusia diberi keutamaan lebih
bangsanya, bukan juga karena warna, harta, derajat, jenis profesi dan kasta
Nilai tauhid harus disampaikan kepada anak sejak usia dini melalui
hal pokok yang harus diasuransi oleh setiap manusia, karena menganut pada
alasan bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan lemah fisik maupun psikis, tetapi
1) Nilai Ilahiyah
Dalam bahasa Al-Qur‟an, dimensi hidup Ketuhanan ini juga disebut jiwa
rabbaniyah atau ribbiyah. Dan jika dirinci apa saja wujud nyata atau substansi
jiwa ketuhanan itu, maka kita dapatkan nilai-nilai tauhid pribadi yang penting
dan harus ditanamkan pada setiap individu Muslim. Diantara nilai-nilai yang
mendasar adalah:
a. Iman
kepercayaan kepada-Nya.
sesuatu yang diketahui sebagai berita yang dibawa oleh Nabi dari sisi
Tunggal dan Esa, Yang Maha Kuasa, Yang hidup dan Berdiri
Malaikat adalah kata jamak dari kata malak yang berasal dari kata
hambanya.
manusia.
semua proses dan peristiwa yang terjadi pada Hari itu, mulai dari
perbuatan dosa dan maksiat serta akan selalu taat dan bakti
kepada Allah karena segala amal, baik atau buruk akan ada
yang baik dan buruk yang bermanfaat dan yang mudharat, yang
Orang-orang yang telah memiliki sifat ridha itu tidak akan mudah
b. Islam
c. Ihsan
dengan ini, karena selalu mengawasi kita, maka kita harus berbuat,
dengan menjauhi atau menjaga diri dari sesuatu yang tidak diridhai-
Nya.
d. Taqwa
Sikap yang sadar penuh bahwa Allah selalu mengawasi kita,
dengan menjauhi atau menjaga diri dari sesuatu yang tidak diridhai-
agar ilmu yang diperoleh dapat memberi manfaat bagi dirinya sendiri
(71) ْٓ َِ صٍِخْ ٌَ ُى ُْ أ َ ْػ َّاٌَ ُى ُْ َوََ ْغ ِف ْش ٌَ ُى ُْ رُُٔىتَ ُى ُْ ۗ َو َ عىٌَهُ فَمَذْ فَاصَ فَ ْى ًصا
ْ َُ ػ ِظُ ًّا َ ُِط ِغ ه
ُ اَّللَ َو َس
demi memperoleh ridho Allah dan bebas dari pamrih lahir dan batin,
f. Tawakal
kemestian.
g. Syukur
Sikap penuh rasa terima kasih dan penghargaan, dalam hal ini atas
optimis kepada Allah, karena itu sikap bersyukur kepada Allah adalah
harus ada dalam diri seorang pelajar. Karena setiap nafas yang kita
h. Sabar
dan batin. Menahan hawa nafsu agar tetap berada pada batas-batas yang
dan cobaan dimana manusia tidak bisa terlepas dari keduanya. Karena
beramal.
Oleh karena itu, sabar adalah separuh iman, sebab tidak satupun
2) Nilai Insaniyah
Selain nilai Ilahiyah, niai Insaniyah juga termasuk dalam ilmu tauhid
yang perlu diajarkan kepada setiap individu Muslim. Dengan nilai Insaniyah
kita dapat mengetahui secara akal sehat dengan mengikuti hati nurani kita.
yang diwajibkan sendiri atas diri-Nya. Maka manusia pun harus cinta
luhur.
dengan pendidikan tauhid itu sebagai pedoman pokok dasar pendidikan Islam.
tidak hanya mengikuti saja atau “taklid buta”. Dengan mengajarkan ketauhidan
yang bersumber dari Al Quran dan Al Hadits, maka ketauhidan yang terbentuk
dalam jiwa anak disertai dengan ilmu pengetahuan yang berdasarkan kepada
dipertanggungjawabkan.
Maka benar jika keimanan itu tidak hanya diucapkan, kemudian diyakini namun
Ketauhidan yang telah terbentuk menjadi pandangan hidup seorang anak akan
melahirkan perilaku yang positif baik ketika sendirian maupun ada orang lain,
karena ada atau tidak ada yang melihat, anak yang memiliki ketuhidan yang benar
akan merasakan bahwa dirinya selalu berada dalam penglihatan dan pengawasan
Allah, sehingga amal dan perilaku positif yang dilakukan benar-benar karena
semua makhluk.
cenderung mengikuti tradisi dan keyakinan nenek moyangnya. Tidak hanya itu,
mereka juga banyak yang menyerah dan tunduk begitu saja kepada para
pemimpin mereka, tanpa daya pikir kritis serta keberanian untuk mengkritik.
Padahal Al- Qur‟an telah mengingatkan bahwa orang- orang yang tidak
bersikap kritis terhadap para pemimpin mereka akan kecewa dan mengeluh di
َ ع
٣٣:٩٩[ ىال ُ اٌش َ َ اَّللَ َوأ
ط ْؼَٕا ه َ َ اس ََمُىٌُىَْ ََا ٌَ ُْرََٕا أ
ط ْؼَٕا ه ُ ََ ْى ََ ذُمٍَه
ِ ة ُو ُجى ُه ُه ُْ فٍِ إٌه
ضٍُّىَٔا اٌ ه
َ غ ِث
٣٣:٩٣[ ُال َ َ عادَذََٕا َو ُوثَ َشا َءَٔا فَأ َ َ َولَاٌُىا َستهَٕا ِإٔها أ
َ ط ْؼَٕا
“Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati
pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan
kami dari jalan (yang benar). Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan
dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada
Allah dan taat (pula) kepada Rasul”.( QS. Al- Ahzaab : 66-67).
teknologi.
menemukan hakikat kebenaran mengenai segala yang ada di alam semesta ini
dimana kemiskinan, kelaparan dan kebodohan belum juga teratasi, jarak antara
dan teknologi justru demi upaya pembebasan dan memudahkan manusia (umat
mereka.
karena tauhid merupakan paradigma dari metode ilmiah dalam seluruh wilayah
ilmu pengetahuan umat islam. Sebagai bukti banyak ilmuan kelas dunia yang
lahir dari dunia islam dan karya- karyanya telah menjadi bidan bagi kelahiran
secara konsisten.
merealisasikan perintah yang ada, maka akan terwujud suatu kebahagiaan serta
kedamaian hidup yang tak terhingga. Karena telah di tanjapkan dalam hati
bahwa tidak ada yang memiliki kekuatan maupun kekuasaan selain Allah
6. Mengajarkan kepada umat islam supaya menjadikan Allah SWT sebagai pusat
kejadian yang terjadi merupakan atas kehendak Allah SWT, semua itu telah
diatur dengan sempurna oleh-Nya. Karena Dia lah pemilik seluruh isi alam ini.
Dia mengetahui segala hal yang ghoib (abstrak) maupun yang dzohir, yang
tersembunyi maupun yang tampak, Dia lah Tuhan yang patut untuk disembah
tertanamnya tauhid dalam jiwa manusia maka manusia akan mampu mengikuti
petunjuk Allah yang tidak mungkin salah sehingga tujuan mencari kebahagiaan
bisa tercapai.
sehari-hari sangatlah penting dan harus segera dilakukan oleh para masyarakat,
karena fungsinya yang sangat besar dalam membentuk pribadi muslim yang
benar, dan bertakwa kepada Allah SWT, yang dihiasai dengan akhlak dan
perilaku positif, sehingga masyarakat serta anak-anak yang bertauhid juga akan
melakukan hal-hal yang positif. Hal-hal yang dapat bermanfaat baik untuk
timbul dari anak yang bertauhid hanyalah mencari ridho Allah SWT, bukan
aqidah tauhid dalam jiwa manusia secara kuat, sehingga nantinya dapat
kata lain, tujuan dari pendidikan tauhid pada hakikatnya adalah untuk membentuk
manusia tauhid. Manusia tauhid diartikan sebgai manusia yang memiliki jiwa
perilaku yang sesuai dengan realitas kemanusianya dan realitas alam semesta, atau
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang penulisannya dari satu pasal ke pasal yang lain berdasarkan jumlah
kepada Malaikat, kepada kitab-kitab, kepada Rasul, kepada hari Akhir serta
keimanan kepada qadha dan qadar. Islam, Ihsan, taqwa, ikhlas, tawakal,
yang benar, dan bertakwa kepada Allah SWT, yang dihiasai dengan akhlak
juga akan melakukan hal-hal yang positif. Pentingnya nilai tauhid sebagai
untuk kehidupan akhirat. Selain itu nilai tauhid juga sangat mempengaruhi
B. Saran
dilakukan, dimana krisis aqidah dan moral yang sedang melanda negeri
ini. Oleh karena itu, hendaknya para ulama dan para pendidik selalu
dini. Sehingga ketika nanti anak didik itu sudah dewasa dan sudah
2. Untuk Masyarakat
dan bertakwa kepada Allah SWT dan Rasul-Nya serta larangan untuk
menyekutukan Allah SWT telah nyata dijelaskan oleh al-Qur‟an dan
C. Kata Penutup
akan segala kekurangan dan kesalahan yang masih jauh dari sempurna.
penyusun.
yang ada dalam penyusunan skripsi ini, penyusun mohon maaf dan
menerima saran dan kritik yang dapat membangun dari semua pihak demi
perbaikan selanjutnya.
untuk melangkah lebih maju dan bermanfaat bagi penyusun serta pembaca
Pustaka Pelajar
Al-Fauzan, Shalih Fauzan. 2014. Kitab Tauhid Jilid I Cetakan XXIII. Jakarta:
Darul Haq.
pelajar.
Daradjat dkk, Zakiyah. 1996. Ilmu Pendidikan islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasan, Hanafi. 1980. Minal „Aqidah ila al-Tsaurah. Mesir: Maktabah Madpoli
Jilid I.
Hasbi, Ash Shiddieqy. 1990. Sejarah dan Pengantar Ilmu Tauhid/Kalam.
Jakarta: PT Bulan Bintang.
Sabiq, Sayid. 1996. Aqidah Islam: Suatu Kajian Yang Memposisikan Akal
Sebagai Mitra Wahyu. Surabaya: Al Ikhlas.
„Alawiyah.
Bandung.
Nurul Islam.
Pelajar.
https://tofanmarzuki.wordpress.com/biografi-al-maghfurllah-as-syaikh-k-h-
ahmad-marzuki-bin-mirsod/ di akses pada pukul 09:45, Sabtu, 05
Desember 2015.
http://kembaraimanku.blogspot.com/2010/10/mimpi-allamah-al-imam-syaikh-
ahmad-al.html di akses pada pukul 20:05, Senin, 28 Desember 2015.
http://masudillah.blogspot.co.id/2013/03/guru-marzuki-kh-ahmad-marzuki-
albetawi.html di akses pada pukul 14:30, Sabtu 02 Januari 2016.
DEPARTEMEN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Faks. 323433 Salatiga 50721
Website : http://www.iainsalatiga.ac.id e-mail : administrasi@iainsalatiga.ac.id