Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

Dosen Pembimbing : MUH. HUMAIDIN, M.Pd

DISUSUN OLEH
PRAKTIKAN:

Herlin Tutut Surjawati (859153034)

UNIVERSITAS TERBUKA TAHUN 2021.2


MODUL 4
KEGIATAN PRAKTIKUM 2: GERAK

A. Judul Percobaan
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

B. Tujuan Percobaan

Mengetahui gerak lurus beraturan dan gerak lurus berubah beraturan.

C. Alat dan Bahan

1. Katrol gantung tunggal.


2. Stop watch.
3. Penggaris.
4. Beban gantung 100gr (2 buah).
5. Statif dan klem.
6. Benang Kasur.
7. Plastisin.
8. Beban tambahan.

D. Landasan Teori

1. Pengertian Gerak
Secara umum, gerak merupakan suatu perubahan. Dalam arti klasik, gerakan
(kinesis), mencakup semua bentuk perubahan dalam kualitas, kuantitas, posisi,
bentuk, dan potensi. Sedangkan secara khusus, gerakan adalah perubahan lokasi
spasial dari benda-benda yang berhubungan satu sama lain. Proses (tindakan
atau keadaan) perubahan tempat (Bagus, 2005). Dengan demikian yang dimaksud
gerak adalah perubahan kedudukan atau tempat suatu benda terhadap titik
acuan atau titik asal tertentu. Jadi bila suatu benda kedudukannya berubah
setiap saat terhadap suatu titik acuan maka benda dikatakan sedang bergerak
(Daryanto,2003).
2. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap pada
lintasan yang lurus (Tim Penerbit, 2009). Syarat yang harus dipenuhi agar benda
bergerak lurus beraturan adalah: Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus ,
Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah. Pada gerak lurus beraturan, benda
menempuh jarak yang sama dalam selang waktu yang sama pula. Sebagai contoh,
sebuah sepeda motor yang sedang melaju, dalam waktu satu detik dapat menempuh
jarak dua meter, maka pada satu detik berikutnya motortersebut menempuh jarak dua
meter lagi, begitu seterusnya. Dengan kata lain perbandingan jarak dengan selang waktu
selalu konstan atau tetap. Jadi benda yang bergerak lurus beraturan mempunyai
kecepatan gerak yang besarnya selalu tetap.

3. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan
selalu berubah disetiap saat dan perubahan kecepatan tersebut di setiap saat selalu sama,
tetap atau konstan (Ishaq, 2007). Contoh, pada saat bola dilempar ke atas dengan
kecepatan awal, kecepatannya semakin lama semakin berkurang karena pengaruh gaya
gravitasi bumi.

Hingga suatu saat bola akan mencapai ketinggian maksimal dan jatuh kembali
ke bawah karena kecepatannya sama dengan nol. Jadi gerak lurus berubah beraturan
(GLBB) dapat diartikan sebagai gerak benda dalam lintasan lurus dengan percepatan
tetap. Yang dimaksudkan dengan percepatan tetap adalah perubahan percepatan gerak
benda yang berlangsung secara tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula dari keadaan
diam, benda mulai bergerak, semakin lama semakin cepat dan kecepatan gerak benda
tersebut berubah secara teratur. Ingat, perubahan kecepatan bisa berarti terjadi
pertambahan kecepatan atau pengurangan kecepatan.Pengurangan kecepatan
tetap kita sebut dengan percepatan tetapi bernilai negatif
E. Prosedur Percobaan

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)


1. Rakitlah alat dan bahan.
2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila M1 turun dan M2
naik.
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik Ukur
panjang BC.
4. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat waktu yan diperlukan
M1 untuk bergerak dari B ke C
5. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda- beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah)
6. Catat datanya pada Tabel 1.1.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLB)

1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB > BC)
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m) turun dan M2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB) dan M1untuk bergerak
dari B ke C (tBC).
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B berubah)
dan catat datanya pada Tabel 1.2.

F. Hasil Pengamatan

1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Tabel 1.1. Pengamatan GLB

NO Jarak BC s (m) Waktu t (Sec)


1 0,10 0,2
2 0,14 0,28
3 0,18 0,36
4 0,22 0,44
5 0,26 0,52
2. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLbB)

Tabel 1.2. Pengamatan GLB

NO Beban (gr) SAB tAB SBC (cm) tBC


(cm) (sec) (sek)
1. 100 25 05 3 0,173
2. 100 23 0,480 5 0,224
3. 100 21 0,458 7 0,265
4. 100 19 0,436 9 0,3
5. 100 17 0,412 11 0,332

G. Pertanyaan-Pertanyaan

1. Buatlah grafik hubungn antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)!
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!

3. Buatlah kesimpulannya!

4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi

waktu (tAB) pada percobaan GLBB!

5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!

6. Buatlah kesimpulannya!

7. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (S fungsi t)!

Kesimpulan :
Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada arah mendatar
dengan kecepatan yang berubah setiap saat, ini dikarenakan adanya percepatan yang
tetap. Dengan kata lain benda yang melakukan gerak dari keadaan
diam atau mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada
percepatan (a= +) atau perlambatan (a = -).
Jadi, ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat. Sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Untuk nilai percepatan positif (+) maka dikatakan dengan
gerakan mengalami percepatan.
H. Pembahasan

1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dari kelima


percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang sama yaitu
0,5 m/s. Hal tersebut membuktikan bahwa gerak lurus beraturan merupakan gerak benda
yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu yang
sama benda menempuh jarak yang sama). Selain itu, terlihat bahwa semakin besar
jaraknya, maka semakin besar waktu yang diperlukan. Kemudian, dapat dilihat
bahwa grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan GLB
merupakan grafik linier.

2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dari kelima


percobaan dapat dilihat bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang berbeda.

Tetapi masing-masing percobaan memiliki nilai percepatan yang sama/tetap yaitu 1 m/s2.
Hal ini membuktikan bahwa gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang
memiliki kecepatan selalu berubah disetiap saat dan mempunyai percepatan tetap. Grafik
hubungan antara jarak sebagai fungsi waktu pada percobaan GLBB berbentuk kurva.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:


1. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang
lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah gerak yang
lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah secara tetap
(beraturan).
MODUL 6 KP 1

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
Jenis dan Bentuk Gelombang
(Jenis-jenis Gelombang, Sifat Pemantulan Gelombang, dan Gelombang
Stasioner)

1. Judul Percobaan :Percobaan jenis-jenis gelombang


a. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang logitudinal.

b. Hasil Pengamatan
Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-gerakkan ujung slinki,terlihat adanya
suatu rambatan atau gelombang.

c. Alat dan Bahan


1) Slinki
2) Kabel listrik, panjang 5 m = 0,5 cm
3) Benang kasur panjang 3 m.
4) Karet Gelang.

d. Cara Kerja
1) Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang sendiri dan
ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan sehingga terjadi
rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.
Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
2) Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan
dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah
rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni gelombang yang
arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
3) Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut
berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya
energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki (pada
saat ujung slinki digerakkan ).
4) Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik.Langkahnya sama yaitu diberi
usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau dipegang
salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.Bedanya adalah pada
kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi gelang dibagian tengah
kabel,ternyata
karet gelang tidak berubah atau berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel
listrik tersebut.

Gambar 6.7 Usikan Pada Slinki

5) Percobaan kali ini slinki direntangkan diatas lantai,salah satu ujungnya diikat pada
tiang atau dipegang sendiri.Lalu ujung slinki diusik atau digerakkan berulang-ulang
dengan cepat kebelakang dan kedepan,seperti pada gambar berikut:

Gambar 6.8
Usikan Pada Slinki Sacara Berulang

Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya (gelombang).Ternyata arah
usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan
Gelombang Longitudinal.

e. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya.
2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan arah
rambatannya.
3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak pada
arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal searah
rambatannya.
f. Pertanyaan dan Jawaban
Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
Jawab :
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus
dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah
getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah
getar dan arah rambatnva satins. Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang
memiliki arah getar sejajar dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada
slinki yang digerakkan maju mundur.
2. Jenis Percobaan : Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang
a. Tujuan
Mengamati sifat pemantulan gelombang.
b. Percobaan
Bak air diisi air hampir penuh lalu dijatuhkan kerikil pada permukaan air,ternyata
terjadi gelombang dipermukaan yang bentuknya searah dengan arah rambatannya.Jika
diperhatikan gelombang yang mengenai sisi bak air maka dipantulkan kearah
datangnya gelombang
c. Alat dan Bahan
a. Slinki
b. Benang Kasur
c. Kerikil
d. Cara Kerja
d. Cara Kerja
1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, di bak air atau dibenaja yang berisi air,
jatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian
mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk
gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan
menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5 m. ikatlah salah satu ujungnya pada tiang yang kokoh
atau dipegang teman anda. Ujung yang satu ini harus tetap pada temapat yang tidak
bergeser (disebut ujung terikat)
3. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali
sampai membentuk ½ gelombang. Seperti gambar berikut.

Gambar 6.9
Slinki Membentuk Setengah Panjang
Gelombang

Setelah itu mengamati perambatan ½ gelombang sampai gelombang hilang.


Apakah gelombang dapat dipantulkan? Mengamati bagaimana fase gelombang pantul dan
gelombang asalnya?
4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang
panjangnya 150 cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas.
5. Memeang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya
sampai membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan
setengah panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding
gelombang asalnya.
6. Slinki direntangkan sejauh 1.5 m salah satu ujungnya diikatkan pada tiang (dijaga
tetap dan tidak bergeser) ujung yang lain dipegang. Lalu digetarkan satu kali
sehingga membentuk gelombang.

Diamati perambatan setengah gelombang sampai gelombang tersebut


menghilang. Jika belum dapat diamati, getarkan lagi ujung slinki. Ternyata yang
terjadi adalah gelombang tersebut dipantulkan kembali. Dan fase gelombang pantul
sama dengan gelombang asalnya
Gambar 6.2

Titik keseimbangan dan simpangan


7. Percobaan dengan slinki yang terikat-ikat dengan benang yang panjangnya +1,5
m. Ikatkan ujung benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang, ternyata
ujung slinki dapat bergerak bebas. Oleh karena itu disebut slinki ujung besar
e. Kesimpulan
1. Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan.
2. Fase gelombang pantul dengan gelombang asal adalah sama.

3. Jenis Percobaan : Percobaan Gelombang Stasioner


a. Tujuan
1. Mengamati gelombang stasioner.
2. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner.
3. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner.
4. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap pajang gelombang.

b. DasarTeori
Gelombang stasioner yaitu perpaduan ataupun super posisi dari dua gelombang
yang identik tetapi berlawanan arah. Sebagai contoh gelombang tali yang diikat di salah
satu ujungnya, lalu ujung yang lain kita ayunkan naik turun. Besar amplitudo
gelombang stasioner akan berubah-ubah di antara nilai maksimum dan nilai
minimumnya. Titik yang amplitudonya maksimum disebut juga perut dan titik dengan
amplitudo minimum disebut simpul.Gelombang stasioner ada dua jenis yaitu gelombang
stasioner pada ujung tetap dan stasioner ujung bebas.

c. Alat dan Bahan


1. Catu daya
2. Pewaktu ketik atau bel listrik.
3. Benang kasur, panjang 1,5 m
4. Beban gantung 75 gram, 100 gram, 125 gram

d. Langkah Kerja
1. Rangakai alat dan bahan seperti di gambar 6.10 diatas (Percobaan Melde)
2. Hidupkan catu gaya, geser pewaktu ketik kearah control meja perlahan-lahan sampai
timbul gelombang stasioner pada tali. Amati gelombang stasioner tersebut, terlihat
berjalankah ? mengapa ? Terjadikah perpaduan gelombang pada gelombang
stasioner.
3. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
4. Matikan catu daya, Ganti atau tambahkan beban hingga menjadi 100 gram. Hitung
tenganangan tali (T) dengan beban 100 gr tersebut.
5. Hidupkan catu gaya, geser-geser perwaktu sehingga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
6. Matika catu daya, ganti atau tambahakan beban (T) sehingga menjadi 125 gram,
htung tegangan tali dengan beban 125 gram.
7. Hidupkan catu daya, geser-geser perwaktu ketik hinga timbul kembali gelombang
stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang pada tali tersebut.
8. bandingakn pajang gelombang stasioner,bandingakan hubungan pajang gelombang
dengan tangan tali.

e. Hasil Percobaan
Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada tali
yaitu tali bergetar naik turun. Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan
terjadi gelombang pada tali yaitu tali bergetar naik turun.

f. Pembahasan
1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang digunakan 75
gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali yaitu
T : M : 75 gram : 50
l 1.5 m
2. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja secara
perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul gelombang
stasioner terlihat berjalan, karena ada energi dari catudaya dan terjadi perpaduan
gelombang pada gelombang stasioner.
3. Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut
yaitu: λ1 : 2l Dengan n : 1,2,3
n
λ2 : 2l : 2.1,5 m : 3 : 3
n1 1 1
4. Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram.Maka tegangan
talinya adalah: T : m : 100 gr : 68
l 1.5 m
5. Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali gelombang
tali.Maka panjang gelombang (λ2) dapat dihitung:
λ2= m =2.1,5 =3 =1
l 2 2
6. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah:
T = m = 125 gr = 83
l 1.5 m
7. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang
gelombangmya 3(λ3) adalah:
λ3= m =2.1,5 =3 =1
l 3 3
8. Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1

g. Jawaban pertanyaan
1. Jika sebuah batu dilempar ke kolam, anda akan melihat gelombang berjalan
dipermukaan air. Apakah yang berjalan dipermukaan air seperti yang anda lihat ?

Jawab :
Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang
dipermukaan air. Gelombang ini merupakan gelombang transversal, karena arah
getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya.
2. Cahaya juga merupakan gelombang, dari jenis gelombang elektromagnet.
Berdasarkan sifat gelombang itu, apa yang dirambatkan oleh cahaya ?
Jawab :
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan
partikel- partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi gelombang
pendek dan gelombangnya bergerak lurus kesemua arah.
3. Mengapa jika tegangan tali diubah, pewaktu ketik harus digeser untuk
menimbulkan gelombang ?
Jawab :
hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan gelombang
dengan daya tertentu.
4. Pada prinsip penanaman beban, anda memperoleh panjang gelombang yang
berbeda panjangnya. Berubah jukahkah frekuensi gelombang itu ? jelaskan
jawaban anda! Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau
sama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai