KELOMPOK 4 :
NAMA NIM
RIFKA K202001039
SARFINA K202001041
NILAWATI K202001046
2022
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Mari
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan makalah “Intervensi dan Implementasi
Perencanaan Kesehatan“.
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai bidang
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Dan juga kepada Bapak Lodes Hadju,
SKM., M.Kes selaku dosen mata Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah selanjutnya. Akhir kata
berharap semoga makalah “Intervensi dan Implementasi Perencanaan Kesehatan“ ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................5
C. Tujuan ............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. Kesimpulan ....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
3
Implementasi merupakan salah satu tahap dalam proses kebijakan publik. Biasanya
implementasi dilaksanakan setelah sebuah kebijakan dirumuskan dengan tujuan yang
jelas. Implementasi adalah suatu rangkaian aktifitas dalam rangka menghantarkan
kebijakan kepada masyarakat sehingga kebijakan tersebut dapat membawa hasil
sebagaimana yang diharapkan. Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara
agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya, tidak lebih dan kurang.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari implementasi kebijkan ?
2. Apa yang dimaksud dengan kebijakan ?
4
3. Apa rencana dari kebijakan kesehatan ?
4. Apa dasar-dasar membuat kebijakan kesehatan ?
5. Apa kebijakan kesehatan diindonesia ?
6. Apa proses perencanaan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari implementasi kebijkan
2. Untuk mengetahui kebijakan
3. Untuk mengetahui rencana dari kebijakan kesehatan
4. Untuk mengetahui dasar-dasar membuat kebijakan kesehatan
5. Untuk mengetahui kebijakan kesehatan diindonesia
6. Untuk mengetahui proses perencanaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Implementasi Kebijakan
Implementasi kebijakan bila diartikan secara terpisah yaitu, Implementasi adalah
Pelaksanaan, penerapan implemen. Implemen adalah alat, peralatan. Jika ditambah kata
studi maka studi implementasi adalah studi perubahan, bagaimana kemungkinan
perubahan bisa dimunculkan. Studi implementasi juga merupakan studi tentang
mikrostruktur dari kehidupan politik, bagaimana organisasi di luar dan di dalam sistem
politik menjalankan urusa mereka dan berinteraksi satu sama lain, apa motivasi- motivasi
5
mereka bertindak seperti itu, dan apa motivasi lain yang mungkin membuat mereka
bertindak secara berbeda. Terdapat dua hal pokok dalam membicarakan implementasi
kebijakan, yakni mengenai konsep implementasi dan model-model implementasi
kebijakan.
Kebijakan adalah salah satu konsep dalam ilmu politik. Kebijakan (policy) adalah
suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau kelompok politik,
dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan itu. Pada prinsipnya,
pihak yang membuat kebijakan- kebijakan itu mempunyai kekuasaan untuk
melaksanakannya (Nugroho, Riant, 2011).
B. Kebijakan
Kebijakan adalah rangkaian dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana
dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimpinan, dan cara bertindak (tentag organisasi,
atau pemerintah); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis
pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran tertentu. Contoh: kebijakan
kebudayaan, adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar rencana atau
aktifitas suatu negara untuk mengembangkan kebudayaan bangsanya. Kebijakan
Kependudukan, adalah konsep dan garis besar rencana suatu pemerintah untuk mengatur
atau mengawasi pertumbuhan penduduk dan dinamika penduduk dalam negaranya.
Menurut Dunn (1988) beberapa karakteristik masalah pokok dari masalah
kebijakan, adalah:
7
Artinya, hasil dari pekerjaan perencanaan tersebut, apabila dapat dilaksanakan,
akan mendatangkan berbagai kebaikan tidak hanya pada saat ini, tetapi juga pada
masa yang akan datang.
4. Mampu menyelesaikan masalah
Suatu perencanaan yang baik adalah yamg mampu menyelesaikan berbagai
masalah dan ataupun tantangan yang dihadapi. Penyelesaian masalah dan
ataupun tantangan yang dimaksudkan disini tentu harus disesuaikan dengan
kemampuan. Dalam arti penyelesaian masalah dan ataupun tantangan tersebut
dilakukan secara bertahap, yang harus tercermin pada pentahapan perencanaan yang
akan dilakukan.
5. Mempunyai tujuan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang mempunyai tujuan yang dicantumkan
secara jelas. Tujuan yang dimaksudkandi sini biasanya dibedakan atas dua macam,
yakni tujuan umum yang berisikan uraian secara garis besar, serta tujuan khusus yang
berisikan uraian lebih spesifik.
6. Bersifat mampu kelola
Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat mampu kelola, dalam arti
bersifat wajar, logis, obyektif, jelas, runtun, fleksibel serta telah disesuaikan
dengan sumber daya. Perencanaan yang disusun tidak logis serta tidak runtun, apalagi
yang tidak sesuai dengan sumber daya bukanlah perencanaan yang baik.
D. Dasar-Dasar Membuat Kebijakan Kesehatan
Memahami dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan upaya
mewujudkan nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai landasan untuk berpikir dan
bertindak dalam pembangunan kesehatan. Nilai tersebut merupakan landasan dalam
menghayati isu strategis, melaksanakan visi, dan misi sebagai petunjuk pokok
pelaksanaan pembangunan kesehatan secara nasional sebagaimana tercantum dalam
Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat, yang meliputi:
perikemanusiaan, adil dan merata, pemberdayaan dan kemandirian, pengutamaan dan
manfaat.
1. Isu Strategis Pembangunan Kesehatan
8
Banyak masalah kesehatan dapat dideteksi dan diatasi secara dini di tingkat
paling bawah. Jumlah dan mutu tenaga kesehatan belum memenuhi kebutuhan.
Pemanfaatan pembiayaan kesehatan belum terfokus dan sinkron. Hasil sarana
kesehatan bisa dijadikan pendapatan daerah. Masyarakat miskin belum sepenuhnya
terjangkau dalam pelayanan kesehatan. Beban ganda penyakit dapat
menimbulkan masalah lainnya secara fisik, mental dan sosial.
2. Visi Strategis Pembangunan Kesehatan
Dengan memperhatikan isu strategis pembangunan kesehatan tersebut dan juga
dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah, serta berbagai
kecenderungan pembangunan kesehatan ke depan maka ditetapkan visi
pembangunan kesehatan oleh Departemen Kesehatan yaitu Masyarakat Yang Mandiri
Untuk Hidup Sehat.
Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi di mana
masyarakat Indonesia menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah dan
mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari
gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan
kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak
mendukung untuk hidup sehat.
3. Misi Strategis Pembangunan Kesehatan
Visi pembangunan kesehatan tersebut kemudian diejawantahkan melalui misi
pembangunan kesehatan, yakni Membuat Rakyat Sehat. Misi kesehatan ini
kemudian dijalankan dengan mengembangkan nilai-nilai dasar dalam pelayanan
kesehatan yaitu berpihak pada rakyat, bertindak cepat dan tepat, kerjasama tim,
integritas yang tinggi, transparansi dan akuntabilitas.
E. Kebijakan Kesehatan Di Indonesia
1. Isu strategis
a. Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu belum
optimal
b. Sistem perencanaan dan penganggaran departemen kesehatan belum optimal
c. Standar dan pedoman pelaksanaan pembangunan kesehatan masih kurang memadai
9
d. Dukungan departemen kesehatan untuk melaksanakan pembangunan
kesehatan masih terbatas.
2. Strategi kesehatan di Indonesia
a. Mewujudkan komitmen pembangunan kesehatan
b. Meningkatkan pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan
c. Membina sistem kesehatan dan sistem hukum di bidang kesehatan
d. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
e. Melaksanakan jejaring pembangunan kesehatan (Indah Qodrunisa,
Makalah Kebijakan Nasional).
F. Proses Perencanaan
Perencanaan dalam suatu organisasi adalah suatu proses, dimulai dari identifikasi
masalah, penentuan prioritas masalah, perencanaan pemecahan masalah, implementasi
(pelaksanaan pemecahan masalah) dan evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut akan muncul
masalah-masalah baru kemudian dari masalah-masalah tersebut dipilih prioritas masalah
dan selanjutnya kembali ke siklus semula.
Di bidang kesehatan khususnya, proses perencanaan ini pada umumnya menggunakan
pendekatan pemecahan masalah (problem solving). Secara terinci, langkah-langkah
perencanaan kesehatan adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah
Perencanaan pada hakekatnya adalah suatu bentuk rancangan pemecahan masalah.
Oleh sebab itu, langkah awal dalam perencanaan kesehatan adalah mengidentifikasi
masalah- masalah kesehatan masyarakat di lingkungan unit organisasi yang
bersangkutan. Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai
cara antara lain :
a. Laporan-laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang ada.
b. Survailance epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit.
c. Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan perencanaan
kesehatan.
d. Hasil kunjungan lapangan supervisi, dan sebagainya
2. Menetapkan Prioritas Masalah
Kegiatan identifikasi masalah menghasilkan segudang masalah kesehatan yang
10
menunggu untuk ditangani. Oleh karena keterbatasan sumber daya baik biaya, tenaga
dan teknologi maka tidak semua masalah tersebut dapat dipecahkan sekaligus
(direncanakan pemecahannya). Untuk itu harus dipilih masalah mana yang "feasible"
untuk dipecahkan. Proses memilih masalah ini disebut memilih atau menetapkan
prioritas masalah. Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2 cara, yakni :
1. Teknik Skoring
e. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit).
a. Delphi Technique
11
menghasilkan prioritas masalah yang disepakati bersama.
b. Delbeq Technique
3. Menetapkan Tujuan
12
mencakup 3 tahap pokok, yakni :
13
tersebut. Hal ini penting karena masing-masing orang yang terlibat dalam program
tersebut mengetahui dan melaksanakan kewajiban.
8. Rencana Anggaran
Adalah uraian tentang biaya-biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan,
mulai dari persiapan sampai dengan evaluasi. Biasanya rincian rencana biaya ini
dikelompokkan menjadi :
a. Biaya personalia
b. Biaya operasional
c. Biaya sarana dan fasilitas
d. Biaya penilaian
9. Rencana Evaluasi
Rencana evaluasi sering dilupakan oleh para perencana padahal hal ini sangat
penting. Rencana evaluasi adalah suatu uraian tentang kegiatan yang akan
dilakukan
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
http://ikma11.weebly.com/uploads/1/2/0/7/12071055/1._analisis_situasi_makal ah.pdf
https://www.academia.edu/35309013/Makalah_Kebijakan_Kesehatan
Hasibuan Malayu SP. 2005. Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi
revisi, cetakan 4. Jakarta : Bumi Aksara.
16