Anda di halaman 1dari 30

STUDI KASUS

STROKE DAN CEDERA KEPALA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Medikal Bedah II


Dosen Pengampu :
Ns. Gad Datak, M.Kep.,Sp.MB

Disusun Oleh :
Kelompok 3
Andre Febrian PO.62.20.1.20.113
Hilda Juliyanti Umanailo PO.62.20.1.20.124
Khairunnisa PO.62.20.1.20.126
Muhammad Rafi’i PO.62.20.1.20.131
Vanessa Angie Aurora PO.62.20.1.20.142
Wiska Permatasari PO.62.20.1.20.146

POLTEKES KEMENKES PALANGKA RAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
REGULER VI SEMESTER IV
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
STUDI KASUS STROK
Topik Perkuliahan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Stroke
Hari/Tgl/Pkl
Sesi Tutorial/Small Group Discussion (SGD)
Pengajar/Fasilitator Ns. Gad Datak, M.Kep.,Sp.MB
Pengetahuan yang harus
diketahui/tugas baca  Anatomi & Fisiologi : sistem persarafan
 Farmakologi
 Patologi
 Konsep Dasar Keperawatan
 Dokumentasi Keperawatan
 Promosi Kesehatan
 Referensi :
1. Doenges, M, et al. (2000). Rencana Asuhan
Keperawatan;Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien,alih bahasa
Kariasa Made I, et al. Jakarta : EGC.
2. Guyton, A.,A. (1996). Fisiologi manusia dan
mekanisme penyakit. Alih bahasa Petrus
Andrianto. Jakarta:EGC.
3. Lewis, S. M., Heitkemper, M.M., Dirksen, S.R.
(2004). medical surgical nursing: assesment &
management of clinical problems, volume 2, 6 th
edition,. St.Louis,Missouri:Mosby.
4. Potter., & Perry. (2006). Buku ajar fundamental
keperawatan: konsep, proses dan praktik vol
I,alih bahasa Asih Yasmin, et al. Jakarta: EGC.
5. Price,SA & Wilson,LM. (2006).
Patofisiologi:Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, alih bahasa Peter Anugerah,. Jakarta :
EGC.
6. Smeltzer, S.C., & Bare, B.G. (2002). Buku ajar
buku keperawatan medikal bedah Brunner &
Suddarth vol 1, edisi 8. Alih bahasa Agung
Waluyo, et al. Jakarta : EGC.
7. Sudoyo, AW, Setiyo Hadi Alwi I, Simadibrata,
M.etiasi.(2006). Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid
1,2 & 3. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI.
8. Wilkinson, J,M. (2005). Nursing diagnosis
handbook with NIC interventions and NOC
outcomes. New Jersey : Pearson Prentice Hall.
9. Ginsberg, L.(2008). Lectures notes neurologi,
edisi kedelapan. Alih bahasa Wardhani, Indah R.
Jakarta:Erlangga.
10. Gofir, Al, et al. (2007). Manajemen komprehensif
stroke. Yogyakarta: Pustaka Cendekia Press.
11. Hickey, J.V.(2003). The clinical practice of
neurological and neurolosurgical nursing.
Philadelphia : Lippincot Williams & Wilkins
12. Ignatavicius & Workman. (2006). Medical
surgical nursing critical thinking for
collaborative care. Philadelphia : WB Saunders.
13. Instalasi Gizi Perjan RSCM dan Asosiasi
Dietisien. (2006). Penuntun Diet. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
14. Lumbantobing.(2006). Neurologi klinik,
pemeriksaan fisik dan mental. Jakarta : Balai
penerbit FKUI.
15. Mulyatsih, E & Ahmad A. (2008). Stroke
petunjuk perawatan pasien pasca stroke di
rumah. Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
16. Purnomo, B. (2007). Dasar-Dasar Urologi, edisi
kedua. Jakarta : Sagung Seto
17. Rasyid, A & Soertiwi, L.(2007). Unit Stroke,
Manajemen Stroke Secara Komprehensif.
Jakarta : Balai Penerbit FK UI.
18. Farmakologi, Jurnal/artikel keperawatan atau
kesehatan, situs internet, dll
Kegiatan Pembelajaran Diskusikan dalam Kelompok dan jawab setiap
pertanyaan !!!!

Kasus Stroke

Tn. Y, usia 45 tahun masuk RS dengan keluhan


utama kepala pusing berputar dan kelemahan tubuh
sebelah kiri. Riwayat penyakit sebelumnya satu hari
sebelum masuk rumah sakit klien merasakan pusing
berputar dan ketika akan shalat terjatuh, tangan dan
kaki kiri terasa lemah dan kesemutan, mual (+) dan
muntah (+), bicara agak pelo, kejang (-) dan
tersedak (-). Setelah masuk di IGD RS, klien sulit
menelan, tersedak setelah minum dan tidak bisa
buang air kecil. Menurut klien sebelum sakit tidak
menderita DM, Jantung, Hipertensi, alergi atau
penyakit lainnya, suka minum kopi. Klien Ayah
klien menderita penyakit jantung dan ibu menderita
DM.
PERTANYAAN :

1. Pertanyaan :
Buatlah list/daftar pertanyaan saat melakukan
anamnesa pada Tn. Y!

Hasil Pemeriksaan Fisik :


Pemeriksaan Fisik :
Tanda-tanda Vital : Tekanan darah 160/100 mm
Hg, Respirasi 18 /mnt, suhu 36,3 ° C, nadi 90 x
/menit.
Terpasang NGT dan mendapat diet cair 500 cc.
Refleks menelan masih lemah, bising usus 5
x/mnt. BB sekarang adalah 82 kg, TB = 165 cm.
Klien sudah terpasang dower cathether, urine
keluar lancar dan warna agak kuning muda,
produksi 800 cc/8 jam. Tidak ditemukan
inkontenensia urine dan alvi.

Pemeriksaan fokus status neurologis :


- Kesadaran Compos Mentis, GCS : E4M6V5
- Tes Rangsang Meningeal : kaku kuduk (-),
tanda lasegue >70°/>70°, tanda kernig
>135°/>135°, dan brunzinski I-II (-)
- Pupil isokor, Ø pupil 3 mm/3 mm
- Saraf kranial : parese N.VII (dahi tidak simetris
antara kanan dan kiri saat menangkat alis dan
mengerutkan dahi, tidak dapat memejamkan
kelopak mata kiri, asimetris saat menyeringai),
parese N.IX-X (suara bindeng, tersedak saat
minum) dan N.XII ( saat menjulurkan lidah
tampak agak deviasi ke kiri)
- Motorik : Kekuatan otot : 5555 3333

5555 3333
- Sensorik : Hemihipestesia sinistra
- Refleks Fisiologis : triceps, biceps, radius dan patella
++/++
- Refleks Patologis : babinski - / +

Hasil pemeriksaan laboratorium, diagnostik &


terapi pengobatan :

 Laboratorium :
- Hematologi : Hb 13.2 g/dL, leukosit 10 rb
/UL, trombosit 300 rb, Hematokrit 41 %, GDS
109 mg/dl, glukosa 2 jam PP 102 mg/dl,
kolesterol total 210 mg/dl, TGD 205 mg/dl,
HDL 80 mg/dl, LDL 100 mg/dl, urem 30 mg/dl,
kreatinin 0,9 mg/dl, SGPT 19 u/L, SGOT 19 u/L
 Diagnostik :
- CT Scan :Infark di periventrikel lateral
bilateral, terutama kiri dan pons sisi kiri.
- Foto rontgen : tak tampak kelainan radiologis
pada cor dan pulmo saat ini
- Echocardiografi :LVH (HHD) + disfungsi
diastolik mild (grade I)
- TEE(transesofagial echocardiografy) : PFO (+)

 Terapi : IVFD Nacl 0,9 %/12 jam, Citicholin 2 x


500 mg, Ascardia 1 x 80 mg , Mertigo 3 x 1, B6
B12 AF 2 x1, Simvastatin 1 x 20 mg

2. Pertanyaan :
a. Identifikasi hasil laboratorium yang
bermasalah!
b. Jelaskan dari implikasi keperawatan dari
masing-masing terapi obat yang diberikan!
c. Jelaskan arti dari hasil pemeriksaan diagnostik
di atas!

3. Pertanyaan :
a. Identifikasi data subjektif dan data objektif dari
kasus Tn. Y!
b. Susunlah diagnosa keperawatan berdasarkan
data subjektif dan data objektif dari kasus Tn.
Y tersebut!
c. Susunlah rencana keperawatan
berdasarkan diagnosa keperawatan yang
ditemukan pada Tn. Y tersebut!
4. Pertanyaan :
Buatlah rancangan pendidikan kesehatan (health
education) untuk Tn. Y!
1. Pertanyaan :
Buatlah list/daftar pertanyaan saat melakukan anamnesa pada Tn. Y!
Jawab :
- Nama bapak siapa
- Usia bapak saat ini berapa tahun pak
- Sebelumnya apakah bapak pernah dirawat di rumah sakit
- Apa keluhan utama bapak datang kemari
- Sebelum bapak datang kemari apakah bapak ada memiliki keluhan seperti merasa pusing, tangan dan
kaki terasa kesemutan, merasa mual, muntah, kejang, kejang, dan tersedak
- Apakah bapak memiliki riwayat penyakit seperti DM, Hipertensi dan Jantung, elergi atau penyakit
lainnya
- Apa saja kebiasaan sehari-hari yang bapak lakukan
- Untuk orang tua bapak apakah ada mengalami menderita penyakit Jantung, DM atau penyakit lainnya

2. Pertanyaan :
a. Identifikasi hasil laboratorium yang bermasalah!
b. Jelaskan dari implikasi keperawatan dari masing-masing terapi obat yang diberikan!
c. Jelaskan arti dari hasil pemeriksaan diagnostik di atas!
Jawab :
a. Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Darah : Hematologi
Tes Hasil Pasien Nilai atau Rentang
Normal
Hb 13.2 g/dL 14-18 g/dL (L)
12-16g/dL (P)
leukosit 10.000 sel/µL 3.500 – 10.500 sel/µL
trombosit 300.000 150.000 – 450.000
Hematokrit 41 % 38,8 – 50 % (L)
34,9 – 44,5 % (P)
GDS 109 mg/dL <200mg/dL
glukosa 2 jam PP 102 mg/dl <140 mg/dl setelah 2 jam
kolesterol total 210 mg/dl 125 – 200 mg/dL
KGD 205 mg/dl <200 mg/dL
HDL 80 mg/dl >40 mg/dL atau lebih
LDL 100 mg/dl <100mg/dL
ureum 30 mg/dl 8 – 24 mg/dL (L)
6 – 21 mg/dL (P)
kreatinin 0,9 mg/dl 1,4 mg/dL (L)
1,2 mg/dL (P)
SGPT 19 µ/L 7 – 56 µ/L
SGOT 19 µ/L 5 – 40 µ/L
Berdasarkan hasil laboratorium di atas
kolesterol total (TINGGI) 210 mg/dl
KGD (TINGGI) 205 mg/dl
HDL (TINGGI) 80 mg/dl
LDL (TINNGI) 100 mg/dl
Ureum (TINNGI) 30 mg/dl

b. Implikasi keperawatan dari masing-masing terapi obat yang diberikan


Terapi :
1. IVFD Nacl 0,9 %/12 jam
Implikasi:
Normal salin atau NaCl 0,9% merupakan cairan kristaloid yang sering digunakan secara intravena untuk
resusitasi cairan, misalnya pada kasus dehidrasi berat, syok hipovolemia, alkalosis metabolik yang disertai
kehilangan cairan, dan deplesi natrium ringan.
2. Citicholin 2 x 500 mg
Implikasi:
Citiholin merupakan vitamin saraf yang digunakan untuk meningkatan daya ingat, mempercepat masa
pemulihan akibat stroke atau cedera kepala dan membantu mengobati penyakit Parkinson, Alzheimer, atau
gangguan kognitif lainnya.
3. Ascardia 1 x 80 mg
Implikasi:
Ascardia adalah obat yang mengandung asam asetil salisilat (aspirin). Obat ini bekerja dengan cara
menghambat zat alami tertentu di dalam tubuh untuk mengurangi nyeri dan bengkak. Ascardia merupakan
kategori obat jantung mengandung Acetylsalicylic Acid 80 mg yang digunakan untuk pengobatan dan
pencegahan angina pektoris dan infark miokard.
4. Mertigo 3 x 1, B6 B12 AF 2 x1
Implikasi:
Merupakan anti nyeri untuk mengobati vertigo dan pusing pada penyakit Meniere, Sindroma Meniere,
Vertigo perifer. Mertigo mengandung zat aktif Betahistine Mesylate berperan sebagai agonis reseptor
Histamin H1 di telinga bagian dalam supaya terjadi efek vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas
pembuluh darah dan berakibat pada berkurangnya gejala vertigo dan gangguan keseimbangan.
5. Simvastatin 1 x 20 mg
Implikasi:
Merupakan obat golongan statin untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah, serta
mengurangi risiko serangan jantung dan stroke. Statin menghambat secara kompetitif koenzim 3-
hidroksi-3-metilglutaril (HMG CoA) reduktase, yakni enzim yang berperan pada sintesis
kolesterol, terutama dalam hati.

c. Arti dari hasil pemeriksaan diagnostik


- CT Scan : Infark di periventrikel lateral bilateral, terutama kiri dan pons sisi kiri.
- Foto rontgen : tak tampak kelainan radiologis pada cor dan pulmo saat ini
- Echocardiografi : LVH (HHD) + disfungsi diastolik mild (grade I)
- TEE(transesofagial echocardiografy) : PFO (+)
Berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik di atas adalah
1. CT-scan: Infark di periventrikel lateral bilateral, terutama kiri dan pons sisi kiri.
Artinya:
Infark adalah kondisi dimana terjadinya kerusakan jaringan pada otak karena berkurangnya
aliran darah ke otak yang diakibatkan oleh terhambatnya aliran darah ke daerah tersebut.
Jadi berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut yaitu terdapat sumbatan pada pembuluh darah
otak di bagian kedua periventrikel lateral, terutama pada bagian kiri dan sisi pons.

2. Foto rontgen: tak tampak kelainan radiologis pada cor dan pulmo saat ini.
Artinya:
Kondisi jantung dan paru tidak dijumpai kelainan berdasarkan gambar radiologi yang telah
dilakukan atau keadaan jantung dan paru normal.

3. Echocardiografi: LVH (HHD) + disfungsi diastolik mild (grade I).


Artinya:
Keadaan tidak normal dimana sisi kiri dinding otot jantung (ventrikel) megalami penebalan
karena tekanan darah tinggi (hipertensi) + hasil dari ‘pengisian’ abnormal yang terjadi di
ventrikel karena tidak bisa berelaksasi secara penuh dan darah dari atrium yang mampu
mengisinya pun tidak lagi maksimal.

4. TEE(transesofagial echocardiografy): PFO (+)


Artinya:
Kondisi didalam lubang dan katup yang terletak diantara bilik (Atrium) kanan dan bilik kiri
jantung (foramen ovale) tidak menutup setelah beliau dilahirkan.

3. Pertanyaan :
a. Identifikasi data subjektif dan data objektif dari kasus Tn. Y!
b. Susunlah diagnosa keperawatan berdasarkan data subjektif dan data objektif dari kasus Tn. Y tersebut!
c. Susunlah rencana keperawatan berdasarkan diagnose keperawatan yang ditemukan pada Tn. Y tersebut!
Jawab :
a. Data Subjektif dan Data Objektif Dari Kasus Tn. Y
Data Subjektif Data Objektif
- Sebelum masuk rumah sakit klien - Bicara agak pelo
merasakan pusing berputar dan ketika - Kejang (-) dan tersedak (-)
akan shalat terjatuh, tangan dan kaki kiri - Klien sulit menelan, tersedak setelah
terasa lemah dan kesemutan minum dan tidak bisa buang air kecil
- Menurut klien sebelum sakit tidak - Mual (+) dan muntah (+)
menderita dm, jantung, hipertensi, alergi
atau penyakit lainnya, suka minum kopi
- Ayah klien menderita penyakit jantung
dan ibu menderita dm.

b. Diagnosa keperawatan berdasarkan data subjektif dan data objektif dari kasus Tn. Y
- Gangguan Komunikasi Verbal b.d Gangguan Neuromuskuler
- Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d Peningkatan tekanan darah
-
-
(BELUM LENGKAP)

c. Rencana keperawatan berdasarkan diagnosa keperawatan yang ditemukan pada Tn.Y


(BELUM LENGKAP)
Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Kriteria Hasil
Gangguan (SLKI L.13118, (SIKI I.13492, Halaman 373,
Komunikasi Verbal Halaman 49, Intervensi Utama : Promosi
b.d Gangguan Luaran Utama : Komunikasi : Defisit Bicara)
Neuromuskuler Komunikasi Observasi
(SDKI D.0119, Verbal) - Monitor kecepatan, tekanan,
Halaman 264) Setelah dilakukan kuantitas, volume, dan diksi
tindakan bicara.
keperawatan 3 x - Monitor frustasi, marah,
24 jam diharapkan depresi, atau hal lain yang
komunikasi dapat mengganggu bicara
berjalan dengan - Identifikasi perilaku
baik. emosional dan fisik sebagai
Kriteria Hasil : bentuk komunikasi
- Kemampuan Terapeutik
berbicara - Gunakan metode komunikasi
meningkat alternatif (misal menulis,
- Kemampuan mata berkedip, papan
mendengar komunikasi dengan gambar
meningkat dan huruf, isyarat tangan dan
- Kesesuaian computer)
ekspresi - Sesuaikan gaya komunikasi
wajah/tubuh dengan kebutuhan (misal
meningkat berdiri di depan pasien,
dengarkan dengan seksama,
tunjukkan satu gagasan atau
pemikiran sekaligus,
bicaralah dengan perlahan
sambil menghindari teriakan,
gunakan komunikasi tertulis,
atau meminta bantuan
keluarga untuk memahami
ucapan pasien)
- Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bantuan
- Ulangi apa yang disampaikan
pasien
- Berikan dukungan psikologis

Edukasi
- Anjurkan berbicara perlahan
- Ajarkan pasien dan keluarga
proses kognitif, anatomis,
dan fisiologis yang
berhubungan dengan
kemampuan berbicara

Kolaborasi
- Rujuk ke ahli patologi bicara
atau terapis
Perfusi Perifer Tidak (SLKI L.02011, PERAWATAN SIRKULASI
(I.02079)
Efektif b.d Halaman 84,
Peningkatan tekanan Luaran 1. Observasi
 Periksa sirkulasi
darah(SDKI D.0119, Utama :PERFUS perifer(mis. Nadi perifer,
Halaman 264) I PERIFER) edema, pengisian
kalpiler, warna, suhu,
Setelah dilakukan angkle brachial index)
tindakan  Identifikasi faktor resiko
gangguan sirkulasi (mis.
keperawatan 3 x Diabetes, perokok, orang
24 jam diharapkan tua, hipertensi dan kadar
kolesterol tinggi)
tekanan darah
 Monitor panas, kemerahan,
membaik. nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
Kriteria Hasil :
2. Terapeutik
- Tekanan darah
 Hindari pemasangan infus
sistolik dan atau pengambilan darah
diastolik di area keterbatasan
perfusi
membaik
 Hindari pengukuran
- Kelemahan tekanan darah pada
ekstremitas pada
otot menurun
keterbatasan perfusi
- Parastesia
 Hindari penekanan dan
menurun pemasangan torniquet
pada area yang cidera
 Lakukan pencegahan
infeksi
 Lakukan perawatan kaki
dan kuku
 Lakukan hidrasi

3. Edukasi

1. Anjurkan berhenti
merokok
2. Anjurkan
berolahraga rutin
3. Anjurkan
mengecek air mandi
untuk menghindari
kulit terbakar
4. Anjurkan
menggunakan obat
penurun tekanan darah,
antikoagulan, dan
penurun kolesterol, jika
perlu
5. Anjurkan minum
obat pengontrol
tekakan darah secara
teratur
6. Anjurkan
menghindari
penggunaan obat
penyekat beta
7. Ajurkan
melahkukan perawatan
kulit yang tepat(mis.
Melembabkan kulit
kering pada kaki)
8. Anjurkan program
rehabilitasi vaskuler
9. Anjurkan program
diet untuk memperbaiki
sirkulasi( mis. Rendah
lemak jenuh, minyak
ikan, omega3)
10. Informasikan tanda
dan gejala darurat yang
harus dilaporkan( mis.
Rasa sakit yang tidak
hilang saat istirahat, luka
tidak sembuh, hilangnya
rasa)

B. MANAJEMEN SENSASI
PERIFER (I. 06195)
1. Observasi
 Identifikasi
penyebab perubahan
sensasi
 Identifikasi
penggunaan alat
pengikat, prostesis,
sepatu, dan pakaian
 Periksa perbedaan
sensasi tajam atau
tumpul
 Periksa perbedaan
sensasi panas atau
dingin
 Periksa
kemampuan
mengidentifikasi lokasi
dan tekstur benda
 Monitor terjadinya
parestesia, jika perlu
 Monitor perubahan
kulit
 Monitor adanya
tromboflebitis dan
tromboemboli vena
2. Terapeutik
 Hindari pemakaian benda-
benda yang berlebihan
suhunya (terlalu panas
atau dingin)
3. Edukasi
 Anjurkan
penggunaan
termometer untuk
menguji suhu air
 Anjurkan
penggunaan sarung
tangan termal saat
memasak
 Anjurkan memakai
sepatu lembut dan
bertumit rendah
4. Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian
analgesik, jika perlu
 Kolaborasi
pemberian
kortikosteroid, jika
perlu

4. Pertanyaan :
Buatlah rancangan pendidikan kesehatan (health education) untuk Tn. Y!
Jawab :

MATERI PENYULUHAN PENYAKIT STROKE

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Hari/ Tanggal : Rabu / 10 maret 2022


Jam/Waktu : 08.00 - 09.00 WIB
Pokok Bahasan :
Sub Pokok Bahasan : Mengetahui jenis stroke, komplikasi stroke,penyebab stroke, tanda
dan gejala,makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Sasaran : Tn. Y
Penyuluh : Mahasiswa
Tempat : Rumah Tn. Y

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 60 menit, Tn. Y diharapkan dapat memahami
tentang apa saja hal mengenai stroke
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 60 menit, Tn. Y diharapkan mengerti apayang
telah disampaikan dengan kriteria hasil :
a. dapat menjelaskan pengertian stroke
b. Peserta mengetahui penyebab stroke
c. Peserta dapat menyebutkan 2 jenis stroke
d. Peserta dapat menyebutkan apa saja makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
pada pasien stroke

B. Materi
1. Pengertian Stroke
2. Jenis stroke
3. Penyebab stroke
4. Tanda dan gejala stroke
5. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan

C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

D. Media
1. Lembar Balik

E. Kegiatan

No. Materi dan Waktu Kegiatan Respon Klien


1. Pembukaan (5 menit) 1.Mengucapkan 1.Menjawab
Salam salam
2.Memperkenalkan
Diri 2.Mendengarkan
3.Mengucapkan 3.Menyepakati
terimakasih atas kontrak waktu
waktu yang
diberikan
4.Menjelaskan
Tujuan
5.Menyampaikan
kontrak waktu
6.Tes awal

2. Pelaksanaan (50 Menit ) 1. Menjelaskan 1.Mendengarkan


pengertian stroke dengan seksama
2. Menjelaskan Jenis
stroke
3. Menjelaskan
2.Menjawab
penyebab stroke
beberapa
4. Tanda dan gejala pertanyaan yang
dilontarkan
5. Makanan yang
dianjurkan dan
tidak
3. Penutup (5 Menit) 1.mengakhiri 1.memperhatikan
kegiatan dengan
salam
2.Menjawab
2.Menyampaikan
salam
informasi tindak
lanjut

F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh penyuluh dan dilaksanakan segera setalah penyuluhan selesai.
a. Mengajukan Pertanyaan Lisan
1. Tes awal
Apa saja jenis stroke?
2. Tes akhir
Apa saja makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan ?
b. Observasi
Respon tingkah laku saat diberikan pertanyaan (Menjawab atau tidak)
Antusias (ya atau tidak)
LAMPIRAN

A. Pengertian Stroke
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat
dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak
yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa
saja dan kapan saja (Muttaqin, 2008).
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam
atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak (Corwin, 2009).
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler
selama beberapa tahun.
B. Jenis-jenis Stroke
Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu: (Muttaqin, 2008)
1. Stroke Hemoragik
Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subarachnoid. Disebabkan oleh
pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu. Biasanya kejadiannya saat
melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien
umumnya menurun.
2. Stroke Non Hemoragik
Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya terjadi saat setelah lama
beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia
yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. Kesadaran
umumnya baik.

B. Penyebab Stroke
Penyebab stroke menurut Arif Muttaqin (2008):
1. Thrombosis Cerebral
Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan
iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya. Thrombosis
biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi
karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan
iskemi serebral. Tanda dan gejala neurologis memburuk pada 48 jam setelah trombosis.
Beberapa keadaan di bawah ini dapat menyebabkan thrombosis otak:
2. Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan suatu proses dimana terdapat suatu penebalan dan pengerasan arteri
besar dan menengah seperti koronaria, basilar, aorta dan arteri iliaka (Ruhyanudin, 2007).
Aterosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau
elastisitas dinding pembuluh darah.
3. Emboli
Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak dan
udara.
Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol :
Usia
Setiap manusia akan bertambah umurnya, dengan demikian kemungkinan terjadinya stroke
lebih besar. Pada umumnya resiko terjadinya resiko stroke mulai usia 35 tahun dan meningkat
setiap tahunnya.
enis kelamin
Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan stroke disbanding perempuan.
 Ras/suku bangsa
 Genetik/keturunan
Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya, menjadi seseorang yang
beresiko tinggi terkena serangan stroke.
Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :
 Hipertensi
 Diabetes mellitus
 Penyakit jantung
 Merokok
 Kolesterol tinggi
 Obesitas
C. Tanda dan Gejala Stroke
Stroke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana
yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan jumlah aliran darah kolateral.
Stroke akan meninggalkan gejala sisa karena fungsi otak tidak akan membaik sepenuhnya.
 Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia)
 Lumpuh pada salah satu sisi wajah anggota badan (biasanya hemiparesis) yang timbul
mendadak.
 Tonus otot lemah atau kaku
 Menurun atau hilangnya rasa
 Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia”
 Afasia (bicara tidak lancar atau kesulitan memahami ucapan)
 Disartria (bicara pelo atau cadel)
 Gangguan persepsi
 Gangguan status mental
 Vertigo, mual, muntah, atau nyeri kepala.

D. Komplikasi Stroke
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi, komplikasi ini dapat
dikelompokan berdasarkan:
1. Berhubungan dengan immobilisasi : infeksi pernafasan, nyeri pada daerah tertekan,
konstipasi dan thromboflebitis.
2. Berhubungan dengan paralisis : nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi, deformitas dan
terjatuh
3. Berhubungan dengan kerusakan otak : epilepsi dan sakit kepala.
4. Hidrocephalus

E. Tips mencegah penyakit stroke


1) Konsumsi makanan sehat
Konsumsi makanan dengan tinggi serat. Makanan tinggi serat akan membantu dalam
pencegahan penyakit stroke ini dan juga turut andil mengendalikan lemak dalam darah
2) Mengurangi kolesterol jahat
 Mengurangi konsumsi garam
 Hindari kebiasaan buruk seperti :
a. Merokok dan minum alkhohol
Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah, serta
mempercepat penyumbatan di pembuluh darah dan akan membuat darah menggumpal
sehingga meningkatkan resiko stroke
a. Hidup aktif dan olahraga yang teratur
Orang yang berlebihan berat badan memiliki resiko hipertesni, kolesterol tinggi, diabetes
dan stroke. Olahraga dapat mengurangi berat badan sehingga mengurangi risiko penyakit-
penyakit tersebut
b. Melakukan aktivitas fisik secara teratur
dengan berolahraga termasuk dalam salah satu tips dan cara dalam membantu menurunkan
tensi darah dan menciptakan keseimbangan lemak yang sehat dalam darah
c. Perbanyak konsumsi serat dan banyak minum air putih

F. Makanan/Diet untuk penderita Stroke


1. Pasien stroke dianjurkan untuk makan:
 Sumber karbohidrat: beras, kentang, ubi, singkong, tapioca, biskuit, bihun.
 Sumber protein hewani: daging sapi dan ayam tanpa kulit, ikan, telur ayam, susu skim
 Sumber protein nabati: semua kacang-kacangan dan produk olahannya (tahu & tempe)
 Sayuran: bayam, wortel, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat, toge.
 Buah: buah segar, dijus ataupun diolah dengan cara disetup, seperti pisang, pepaya,
manga, jambu biji, melon, semangka.
 Sumber lemak: minyak jagung dan mintak kedelai, margarin dan mentega dalam jumlah
terbatas, dan santan encer.
2. Makanan yang tidak dianjurkan untuk penderita stroke:
 Sumber karbohidrat: mie, soda (baking powder), kue-kue yang terlalu manis
 Sumber protein hewani: daging sapi dan ayam yang berlemak, jeroan, keju, protein
hewani yang diawetkan
 Sumber protein nabati: pindakas, produk kacang-kacang olahan yang diawetkan.
 Sayuran: Sayuran yang mengandung gas seperti kol, sawi, kembang kol, dan lobak
 Buah-buahan: buah-buahan yan gmengangung gas seperti durian, nangka, dan buah-
buahan yang diawetkan (buah kaleng)
 Sumber lemak: santan kental dan produk goreng-gorengan
STUDI KASUS CEDERA KEPALA

Tn. M, usia 17 tahun masuk ke IGD RS diantar polisi dengan kecelakaan lalu
lintas. Saat dikaji Tn.M membuka mata dan tangannya melokalisasi sumber
nyeri serta terdengar suara merintih. Tn. M gelisah, sakit kepala dan muntah
nyemprot. Menurut polisi yang mengantar, Tn.M sempat tidak sadar sekitar 15
menit dan sempat kejang. Hasil pemeriksaan fisik : pupil anisokor Ø 6 mm/4mm,
tensi : 110/30 mm Hg, Nadi 90 x/menit, suhu 37°C, RR 24 x/mnt. Terpasang
infus infus NaCl 0,9% dan O2 RM 8 ltr/menit

Hasil pemeriksaan Diagnostik : CT Scan: contusio serebri lobus frontoparietal


kanan,sub arachnoid hematoma, subdural hematoma di lobus frontalis kanan kiri,
edema cerebri dan cerebellum dengan herniasi sub falcii, fraktur diastasis sutura
coronaria. Laboratorium tanggal 22 Oktober 2008 : Na 119, K 37.8, Cl 94.0, pH
7.47, pCO2 25.60, pO2 170.70, HCO3 17.40,
total CO2 18.20, BE -5.60, O2 Saturasi 99.20, STD HCO3 21.2, STD BE -4.1,
GDS 65.

Terapi:: IVFD Na CL 0,9 % : Aminovel 1000 (2:1)/ 24 Jam, Manitol 20 4 x 125,


O2 RM 8
ltr/mnt, Ketorolac 3 x 1 ampul IV, Extrace 1 x 400 gr IV, Nimotop 4 x 60 mg
PO, Fenitoin 3 x 100 mg PO, Citicolin 2 x 500 mg PO, PCT 3 x 500 mg PO,
Diazepam 1 ampul k/p.

Pertanyaan 1 :
Berdasarkan kasus di atas berapa nilai GCS Tn.M dan jelaskan alasannya?
Jawab :
Eye (respon membuka mata) = Spontan (nilai 4)
Verbal (respon verbal) = Suara mengerang/merintih (nilai 2)
Motorik (gerakan) = Melokalisir nyeri (nilai 5)
GCS : E4V2M5 : 11 (Derilium)

Pertanyaan 2 :
Berdasarkan penilaian GCS di atas, maka cedera kepala Tn. M termasuk kategori
apa?
Jawab :
Cidera Kepala Sedang (CKS)
- GCS : 11
- Sempat tidak sadar 15 menit
- Pemeriksaan CT Scan : contusioserebri lobus frontoparietal kanan, sub
arachnoid hematoma,subdural hematoma di lobus frontalis kanan kiri, edema
cerebri dan cerebellum dengan herniasi sub falcii, fraktur diastasis sutura
coronaria.

Pertanyaan 3 :
Jelaskan implikasi keperawatan dari terapi yang diberikan !
Jawab :
1. IVFD NaCL 0.9%
Indikasi :
Untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit pada pasien dehidrasi.

2. Aminovel
Indikasi :
• Kekurangan nutrisi pada sindroma usus pendek,anoreksia (kehilangan nafsu
makan) dan ketika diperlukan istirahat kerja saluran pencernaan.
• Meningkatkan kebutuhan metabolisme.
• Kasus kritis lain yang memerlukan nutrisi eksogen.

3. Manitol
Indikasi :
Infus Manitol 4x125 cc (1). 3x125 cc (2). 2x125 cc (3), dan 1x125 cc (4).
Pertimbangan keperawatan untuk mengurangi sakit kepala akibat
benturan.Menurunkan tekanan intrakranial yang tinggi karena edema
serebral.Pada pasien dengan cedera kepala dengan hipotensi berfungsi sebagai
resusitasi cairan Adanya tanda-tanda herniasi transtentorial perburukan
keadaan neurologis.

4. 02RM
Indikasi :
Diberikan jika pada pasien sesak napas (dispnea), kekurangan oksigen dalam
jaringan (Hipoksia). frekuensi pernapasan lebih cepat dari normal
(takipnea).dalam keadaan gawat(misal:koma atau kejang),trauma
paru.syok.penurunan kadar PaO2,dll.

5. Ketorolac
Indikasi :
Ketorolac adalah obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID). Indikasi penggunaan
ketorolac adalah untuk inflamasi akut dalam jangka waktu penggunaan
maksimal selama 5 hari.Ketorolac selain digunakan sebagai anti inflamasi juga
memiliki efek anelgesik yang bisa digunakan sebagai pengganti morfin pada
keadaan pasca operasi ringan dan sedang.

6. Extrace
Indikasl :
Pemberian dilakukan pada pasien yang kekurangan vitamin C.

7. OMZ
Indikasi :
Terapi jangka pendek ulkus duodenal dan lambung,refluks esofagitis.sindroma
zolinger-ellison.
8. Nimotop PO
Indikasi :
Profilhksis dan pengobatan defisit neurologik iskemik yang disebabkan
vasospasme sercbral akibat pendarahan subarakhnoid karena aneurisma. Jika
selama pemberian Nimotop& dilakukan operasi untuk mengatasi
perdarahan,pemberian Nimotopk intravena diteruskan sampai 5 hari setelah
operasi.

9. Fenitoin PO
Indikasi :
Terapi pada semua jenis epilepsi, kecuali petit mal; status epileptikus(IONI
p.153). Fenitoin menghambat zat -zat yang bersifat antiaritmia. Walaupun obat
ini memiliki efek yang kecil lerhadap perangsangan elektnk pada otot
jantung,tetapi dapat menurunkan kekuatan kontraksi,menekan pacemaker
action,meningkatkan konduksi antrioventrikular,terutama seldlah ditekan olch
glikosida digitalis.Obat ini dapat menimbulkan hipoensi jika diberikan secara
intravena. Fenitoin memiliki aktivitas
hipnotik yang kecil.(AHFS p.2132).Menstabilisasi membran saraf dan
menurunkan aktivitas kejang dengan meningkatkan cflux atau menurunkan
effux dari ion natrium yang melewati membran sel pada kortek motarik dari
implus saraf.

10. Citicholin PO
Indikasi :
Gangguan kesadaran yang menyertai kerusakan atau cedera serebral,trauma
serebral, operasi otak,dan infark sercbral.menakkan konsumsi O:dari otak dan
memperbaikci metabolism otak.meningkatkan kerja formatio reticularis dari
batang otak.terutama system pengaktifan formatio reticularis ascendens yang
berhubungan dengan kesadaran.

11. Paracetamol PO
Indikasl :
Menghilangkan rasa sakit dan penurun panas.Sebagai
antipiretik/analgesik,termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal.Sebagai
analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri.Sedangkan sebagai
antipiretik,misalnya mencegah infeksi.

12. Diazepam
Indikasl:
Untuk pengobatan jangka pendek pada gejala ansietas. Sebagai terapi
tambahan untuk meringankan spasme otot rangka karena inflamasi atau
trauma; nipertdnisitairotot (kelaTrian motorik serebral,paraplegia).Digunakan
juga untuk meringankan gejala-gejala pada penghentian alkohol akut dan
premidikasi anestesi.

Pertanyaan 4 :
Susunlah diagnosa keperawatan & rencana keperawatan pada kasus Tn. M
Jawab :
1. DS : Pasien mengatakan kepalanya sakit.
DO : Tn. M melokalisasi sumber nyeri hasil CT scan sub arachnoid
hematom,edema cerebri dan cerebellum dengan herniasi sub faleii.
Diagnosa Keperawatan : Resiko perfusi serebral tidak efektif b/d cedera
kepala

2. DS: -
DO : Rr 24x/mnt,terpasang O2 RM 8L/mnt,
Diagnosa kepetawatan : Pola nafas tidak efektif b/d gangguan neurologis

3. DS : -
DO : Pasien mengalami muntah, kesadaran soporokoma, terpasang infus ,
pupil anisokor Ø 6 mm/4mm ,NaCl 0,9%
Diagnosa Keperawatan : Resiko defisit nutrisi b/d peningkatan kebutuhan
metabolisme

Anda mungkin juga menyukai