Disusun Oleh :
Kelompok 3
Andre Febrian PO.62.20.1.20.113
Hilda Juliyanti Umanailo PO.62.20.1.20.124
Khairunnisa PO.62.20.1.20.126
Muhammad Rafi’i PO.62.20.1.20.131
Vanessa Angie Aurora PO.62.20.1.20.142
Wiska Permatasari PO.62.20.1.20.146
Kasus Stroke
1. Pertanyaan :
Buatlah list/daftar pertanyaan saat melakukan
anamnesa pada Tn. Y!
5555 3333
- Sensorik : Hemihipestesia sinistra
- Refleks Fisiologis : triceps, biceps, radius dan patella
++/++
- Refleks Patologis : babinski - / +
Laboratorium :
- Hematologi : Hb 13.2 g/dL, leukosit 10 rb
/UL, trombosit 300 rb, Hematokrit 41 %, GDS
109 mg/dl, glukosa 2 jam PP 102 mg/dl,
kolesterol total 210 mg/dl, TGD 205 mg/dl,
HDL 80 mg/dl, LDL 100 mg/dl, urem 30 mg/dl,
kreatinin 0,9 mg/dl, SGPT 19 u/L, SGOT 19 u/L
Diagnostik :
- CT Scan :Infark di periventrikel lateral
bilateral, terutama kiri dan pons sisi kiri.
- Foto rontgen : tak tampak kelainan radiologis
pada cor dan pulmo saat ini
- Echocardiografi :LVH (HHD) + disfungsi
diastolik mild (grade I)
- TEE(transesofagial echocardiografy) : PFO (+)
2. Pertanyaan :
a. Identifikasi hasil laboratorium yang
bermasalah!
b. Jelaskan dari implikasi keperawatan dari
masing-masing terapi obat yang diberikan!
c. Jelaskan arti dari hasil pemeriksaan diagnostik
di atas!
3. Pertanyaan :
a. Identifikasi data subjektif dan data objektif dari
kasus Tn. Y!
b. Susunlah diagnosa keperawatan berdasarkan
data subjektif dan data objektif dari kasus Tn.
Y tersebut!
c. Susunlah rencana keperawatan
berdasarkan diagnosa keperawatan yang
ditemukan pada Tn. Y tersebut!
4. Pertanyaan :
Buatlah rancangan pendidikan kesehatan (health
education) untuk Tn. Y!
1. Pertanyaan :
Buatlah list/daftar pertanyaan saat melakukan anamnesa pada Tn. Y!
Jawab :
- Nama bapak siapa
- Usia bapak saat ini berapa tahun pak
- Sebelumnya apakah bapak pernah dirawat di rumah sakit
- Apa keluhan utama bapak datang kemari
- Sebelum bapak datang kemari apakah bapak ada memiliki keluhan seperti merasa pusing, tangan dan
kaki terasa kesemutan, merasa mual, muntah, kejang, kejang, dan tersedak
- Apakah bapak memiliki riwayat penyakit seperti DM, Hipertensi dan Jantung, elergi atau penyakit
lainnya
- Apa saja kebiasaan sehari-hari yang bapak lakukan
- Untuk orang tua bapak apakah ada mengalami menderita penyakit Jantung, DM atau penyakit lainnya
2. Pertanyaan :
a. Identifikasi hasil laboratorium yang bermasalah!
b. Jelaskan dari implikasi keperawatan dari masing-masing terapi obat yang diberikan!
c. Jelaskan arti dari hasil pemeriksaan diagnostik di atas!
Jawab :
a. Hasil Laboratorium
Pemeriksaan Darah : Hematologi
Tes Hasil Pasien Nilai atau Rentang
Normal
Hb 13.2 g/dL 14-18 g/dL (L)
12-16g/dL (P)
leukosit 10.000 sel/µL 3.500 – 10.500 sel/µL
trombosit 300.000 150.000 – 450.000
Hematokrit 41 % 38,8 – 50 % (L)
34,9 – 44,5 % (P)
GDS 109 mg/dL <200mg/dL
glukosa 2 jam PP 102 mg/dl <140 mg/dl setelah 2 jam
kolesterol total 210 mg/dl 125 – 200 mg/dL
KGD 205 mg/dl <200 mg/dL
HDL 80 mg/dl >40 mg/dL atau lebih
LDL 100 mg/dl <100mg/dL
ureum 30 mg/dl 8 – 24 mg/dL (L)
6 – 21 mg/dL (P)
kreatinin 0,9 mg/dl 1,4 mg/dL (L)
1,2 mg/dL (P)
SGPT 19 µ/L 7 – 56 µ/L
SGOT 19 µ/L 5 – 40 µ/L
Berdasarkan hasil laboratorium di atas
kolesterol total (TINGGI) 210 mg/dl
KGD (TINGGI) 205 mg/dl
HDL (TINGGI) 80 mg/dl
LDL (TINNGI) 100 mg/dl
Ureum (TINNGI) 30 mg/dl
2. Foto rontgen: tak tampak kelainan radiologis pada cor dan pulmo saat ini.
Artinya:
Kondisi jantung dan paru tidak dijumpai kelainan berdasarkan gambar radiologi yang telah
dilakukan atau keadaan jantung dan paru normal.
3. Pertanyaan :
a. Identifikasi data subjektif dan data objektif dari kasus Tn. Y!
b. Susunlah diagnosa keperawatan berdasarkan data subjektif dan data objektif dari kasus Tn. Y tersebut!
c. Susunlah rencana keperawatan berdasarkan diagnose keperawatan yang ditemukan pada Tn. Y tersebut!
Jawab :
a. Data Subjektif dan Data Objektif Dari Kasus Tn. Y
Data Subjektif Data Objektif
- Sebelum masuk rumah sakit klien - Bicara agak pelo
merasakan pusing berputar dan ketika - Kejang (-) dan tersedak (-)
akan shalat terjatuh, tangan dan kaki kiri - Klien sulit menelan, tersedak setelah
terasa lemah dan kesemutan minum dan tidak bisa buang air kecil
- Menurut klien sebelum sakit tidak - Mual (+) dan muntah (+)
menderita dm, jantung, hipertensi, alergi
atau penyakit lainnya, suka minum kopi
- Ayah klien menderita penyakit jantung
dan ibu menderita dm.
b. Diagnosa keperawatan berdasarkan data subjektif dan data objektif dari kasus Tn. Y
- Gangguan Komunikasi Verbal b.d Gangguan Neuromuskuler
- Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d Peningkatan tekanan darah
-
-
(BELUM LENGKAP)
Edukasi
- Anjurkan berbicara perlahan
- Ajarkan pasien dan keluarga
proses kognitif, anatomis,
dan fisiologis yang
berhubungan dengan
kemampuan berbicara
Kolaborasi
- Rujuk ke ahli patologi bicara
atau terapis
Perfusi Perifer Tidak (SLKI L.02011, PERAWATAN SIRKULASI
(I.02079)
Efektif b.d Halaman 84,
Peningkatan tekanan Luaran 1. Observasi
Periksa sirkulasi
darah(SDKI D.0119, Utama :PERFUS perifer(mis. Nadi perifer,
Halaman 264) I PERIFER) edema, pengisian
kalpiler, warna, suhu,
Setelah dilakukan angkle brachial index)
tindakan Identifikasi faktor resiko
gangguan sirkulasi (mis.
keperawatan 3 x Diabetes, perokok, orang
24 jam diharapkan tua, hipertensi dan kadar
kolesterol tinggi)
tekanan darah
Monitor panas, kemerahan,
membaik. nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
Kriteria Hasil :
2. Terapeutik
- Tekanan darah
Hindari pemasangan infus
sistolik dan atau pengambilan darah
diastolik di area keterbatasan
perfusi
membaik
Hindari pengukuran
- Kelemahan tekanan darah pada
ekstremitas pada
otot menurun
keterbatasan perfusi
- Parastesia
Hindari penekanan dan
menurun pemasangan torniquet
pada area yang cidera
Lakukan pencegahan
infeksi
Lakukan perawatan kaki
dan kuku
Lakukan hidrasi
3. Edukasi
1. Anjurkan berhenti
merokok
2. Anjurkan
berolahraga rutin
3. Anjurkan
mengecek air mandi
untuk menghindari
kulit terbakar
4. Anjurkan
menggunakan obat
penurun tekanan darah,
antikoagulan, dan
penurun kolesterol, jika
perlu
5. Anjurkan minum
obat pengontrol
tekakan darah secara
teratur
6. Anjurkan
menghindari
penggunaan obat
penyekat beta
7. Ajurkan
melahkukan perawatan
kulit yang tepat(mis.
Melembabkan kulit
kering pada kaki)
8. Anjurkan program
rehabilitasi vaskuler
9. Anjurkan program
diet untuk memperbaiki
sirkulasi( mis. Rendah
lemak jenuh, minyak
ikan, omega3)
10. Informasikan tanda
dan gejala darurat yang
harus dilaporkan( mis.
Rasa sakit yang tidak
hilang saat istirahat, luka
tidak sembuh, hilangnya
rasa)
B. MANAJEMEN SENSASI
PERIFER (I. 06195)
1. Observasi
Identifikasi
penyebab perubahan
sensasi
Identifikasi
penggunaan alat
pengikat, prostesis,
sepatu, dan pakaian
Periksa perbedaan
sensasi tajam atau
tumpul
Periksa perbedaan
sensasi panas atau
dingin
Periksa
kemampuan
mengidentifikasi lokasi
dan tekstur benda
Monitor terjadinya
parestesia, jika perlu
Monitor perubahan
kulit
Monitor adanya
tromboflebitis dan
tromboemboli vena
2. Terapeutik
Hindari pemakaian benda-
benda yang berlebihan
suhunya (terlalu panas
atau dingin)
3. Edukasi
Anjurkan
penggunaan
termometer untuk
menguji suhu air
Anjurkan
penggunaan sarung
tangan termal saat
memasak
Anjurkan memakai
sepatu lembut dan
bertumit rendah
4. Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
analgesik, jika perlu
Kolaborasi
pemberian
kortikosteroid, jika
perlu
4. Pertanyaan :
Buatlah rancangan pendidikan kesehatan (health education) untuk Tn. Y!
Jawab :
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 60 menit, Tn. Y diharapkan dapat memahami
tentang apa saja hal mengenai stroke
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 60 menit, Tn. Y diharapkan mengerti apayang
telah disampaikan dengan kriteria hasil :
a. dapat menjelaskan pengertian stroke
b. Peserta mengetahui penyebab stroke
c. Peserta dapat menyebutkan 2 jenis stroke
d. Peserta dapat menyebutkan apa saja makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
pada pasien stroke
B. Materi
1. Pengertian Stroke
2. Jenis stroke
3. Penyebab stroke
4. Tanda dan gejala stroke
5. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
D. Media
1. Lembar Balik
E. Kegiatan
F. Evaluasi
Evaluasi dilakukan oleh penyuluh dan dilaksanakan segera setalah penyuluhan selesai.
a. Mengajukan Pertanyaan Lisan
1. Tes awal
Apa saja jenis stroke?
2. Tes akhir
Apa saja makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan ?
b. Observasi
Respon tingkah laku saat diberikan pertanyaan (Menjawab atau tidak)
Antusias (ya atau tidak)
LAMPIRAN
A. Pengertian Stroke
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat
dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak
yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa
saja dan kapan saja (Muttaqin, 2008).
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam
atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak (Corwin, 2009).
Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler
selama beberapa tahun.
B. Jenis-jenis Stroke
Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu: (Muttaqin, 2008)
1. Stroke Hemoragik
Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subarachnoid. Disebabkan oleh
pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu. Biasanya kejadiannya saat
melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien
umumnya menurun.
2. Stroke Non Hemoragik
Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya terjadi saat setelah lama
beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia
yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. Kesadaran
umumnya baik.
B. Penyebab Stroke
Penyebab stroke menurut Arif Muttaqin (2008):
1. Thrombosis Cerebral
Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan
iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti di sekitarnya. Thrombosis
biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi
karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan
iskemi serebral. Tanda dan gejala neurologis memburuk pada 48 jam setelah trombosis.
Beberapa keadaan di bawah ini dapat menyebabkan thrombosis otak:
2. Aterosklerosis
Aterosklerosis merupakan suatu proses dimana terdapat suatu penebalan dan pengerasan arteri
besar dan menengah seperti koronaria, basilar, aorta dan arteri iliaka (Ruhyanudin, 2007).
Aterosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau
elastisitas dinding pembuluh darah.
3. Emboli
Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak dan
udara.
Faktor resiko yang tidak dapat dikontrol :
Usia
Setiap manusia akan bertambah umurnya, dengan demikian kemungkinan terjadinya stroke
lebih besar. Pada umumnya resiko terjadinya resiko stroke mulai usia 35 tahun dan meningkat
setiap tahunnya.
enis kelamin
Pria memiliki kecenderungan lebih besar terkena serangan stroke disbanding perempuan.
Ras/suku bangsa
Genetik/keturunan
Seseorang yang mempunyai riwayat stroke dalam keluarganya, menjadi seseorang yang
beresiko tinggi terkena serangan stroke.
Faktor resiko yang dapat dikontrol atau dikendalikan diantaranya :
Hipertensi
Diabetes mellitus
Penyakit jantung
Merokok
Kolesterol tinggi
Obesitas
C. Tanda dan Gejala Stroke
Stroke menyebabkan defisit neurologik, bergantung pada lokasi lesi (pembuluh darah mana
yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan jumlah aliran darah kolateral.
Stroke akan meninggalkan gejala sisa karena fungsi otak tidak akan membaik sepenuhnya.
Kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia)
Lumpuh pada salah satu sisi wajah anggota badan (biasanya hemiparesis) yang timbul
mendadak.
Tonus otot lemah atau kaku
Menurun atau hilangnya rasa
Gangguan lapang pandang “Homonimus Hemianopsia”
Afasia (bicara tidak lancar atau kesulitan memahami ucapan)
Disartria (bicara pelo atau cadel)
Gangguan persepsi
Gangguan status mental
Vertigo, mual, muntah, atau nyeri kepala.
D. Komplikasi Stroke
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi, komplikasi ini dapat
dikelompokan berdasarkan:
1. Berhubungan dengan immobilisasi : infeksi pernafasan, nyeri pada daerah tertekan,
konstipasi dan thromboflebitis.
2. Berhubungan dengan paralisis : nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi, deformitas dan
terjatuh
3. Berhubungan dengan kerusakan otak : epilepsi dan sakit kepala.
4. Hidrocephalus
Tn. M, usia 17 tahun masuk ke IGD RS diantar polisi dengan kecelakaan lalu
lintas. Saat dikaji Tn.M membuka mata dan tangannya melokalisasi sumber
nyeri serta terdengar suara merintih. Tn. M gelisah, sakit kepala dan muntah
nyemprot. Menurut polisi yang mengantar, Tn.M sempat tidak sadar sekitar 15
menit dan sempat kejang. Hasil pemeriksaan fisik : pupil anisokor Ø 6 mm/4mm,
tensi : 110/30 mm Hg, Nadi 90 x/menit, suhu 37°C, RR 24 x/mnt. Terpasang
infus infus NaCl 0,9% dan O2 RM 8 ltr/menit
Pertanyaan 1 :
Berdasarkan kasus di atas berapa nilai GCS Tn.M dan jelaskan alasannya?
Jawab :
Eye (respon membuka mata) = Spontan (nilai 4)
Verbal (respon verbal) = Suara mengerang/merintih (nilai 2)
Motorik (gerakan) = Melokalisir nyeri (nilai 5)
GCS : E4V2M5 : 11 (Derilium)
Pertanyaan 2 :
Berdasarkan penilaian GCS di atas, maka cedera kepala Tn. M termasuk kategori
apa?
Jawab :
Cidera Kepala Sedang (CKS)
- GCS : 11
- Sempat tidak sadar 15 menit
- Pemeriksaan CT Scan : contusioserebri lobus frontoparietal kanan, sub
arachnoid hematoma,subdural hematoma di lobus frontalis kanan kiri, edema
cerebri dan cerebellum dengan herniasi sub falcii, fraktur diastasis sutura
coronaria.
Pertanyaan 3 :
Jelaskan implikasi keperawatan dari terapi yang diberikan !
Jawab :
1. IVFD NaCL 0.9%
Indikasi :
Untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit pada pasien dehidrasi.
2. Aminovel
Indikasi :
• Kekurangan nutrisi pada sindroma usus pendek,anoreksia (kehilangan nafsu
makan) dan ketika diperlukan istirahat kerja saluran pencernaan.
• Meningkatkan kebutuhan metabolisme.
• Kasus kritis lain yang memerlukan nutrisi eksogen.
3. Manitol
Indikasi :
Infus Manitol 4x125 cc (1). 3x125 cc (2). 2x125 cc (3), dan 1x125 cc (4).
Pertimbangan keperawatan untuk mengurangi sakit kepala akibat
benturan.Menurunkan tekanan intrakranial yang tinggi karena edema
serebral.Pada pasien dengan cedera kepala dengan hipotensi berfungsi sebagai
resusitasi cairan Adanya tanda-tanda herniasi transtentorial perburukan
keadaan neurologis.
4. 02RM
Indikasi :
Diberikan jika pada pasien sesak napas (dispnea), kekurangan oksigen dalam
jaringan (Hipoksia). frekuensi pernapasan lebih cepat dari normal
(takipnea).dalam keadaan gawat(misal:koma atau kejang),trauma
paru.syok.penurunan kadar PaO2,dll.
5. Ketorolac
Indikasi :
Ketorolac adalah obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID). Indikasi penggunaan
ketorolac adalah untuk inflamasi akut dalam jangka waktu penggunaan
maksimal selama 5 hari.Ketorolac selain digunakan sebagai anti inflamasi juga
memiliki efek anelgesik yang bisa digunakan sebagai pengganti morfin pada
keadaan pasca operasi ringan dan sedang.
6. Extrace
Indikasl :
Pemberian dilakukan pada pasien yang kekurangan vitamin C.
7. OMZ
Indikasi :
Terapi jangka pendek ulkus duodenal dan lambung,refluks esofagitis.sindroma
zolinger-ellison.
8. Nimotop PO
Indikasi :
Profilhksis dan pengobatan defisit neurologik iskemik yang disebabkan
vasospasme sercbral akibat pendarahan subarakhnoid karena aneurisma. Jika
selama pemberian Nimotop& dilakukan operasi untuk mengatasi
perdarahan,pemberian Nimotopk intravena diteruskan sampai 5 hari setelah
operasi.
9. Fenitoin PO
Indikasi :
Terapi pada semua jenis epilepsi, kecuali petit mal; status epileptikus(IONI
p.153). Fenitoin menghambat zat -zat yang bersifat antiaritmia. Walaupun obat
ini memiliki efek yang kecil lerhadap perangsangan elektnk pada otot
jantung,tetapi dapat menurunkan kekuatan kontraksi,menekan pacemaker
action,meningkatkan konduksi antrioventrikular,terutama seldlah ditekan olch
glikosida digitalis.Obat ini dapat menimbulkan hipoensi jika diberikan secara
intravena. Fenitoin memiliki aktivitas
hipnotik yang kecil.(AHFS p.2132).Menstabilisasi membran saraf dan
menurunkan aktivitas kejang dengan meningkatkan cflux atau menurunkan
effux dari ion natrium yang melewati membran sel pada kortek motarik dari
implus saraf.
10. Citicholin PO
Indikasi :
Gangguan kesadaran yang menyertai kerusakan atau cedera serebral,trauma
serebral, operasi otak,dan infark sercbral.menakkan konsumsi O:dari otak dan
memperbaikci metabolism otak.meningkatkan kerja formatio reticularis dari
batang otak.terutama system pengaktifan formatio reticularis ascendens yang
berhubungan dengan kesadaran.
11. Paracetamol PO
Indikasl :
Menghilangkan rasa sakit dan penurun panas.Sebagai
antipiretik/analgesik,termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal.Sebagai
analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri.Sedangkan sebagai
antipiretik,misalnya mencegah infeksi.
12. Diazepam
Indikasl:
Untuk pengobatan jangka pendek pada gejala ansietas. Sebagai terapi
tambahan untuk meringankan spasme otot rangka karena inflamasi atau
trauma; nipertdnisitairotot (kelaTrian motorik serebral,paraplegia).Digunakan
juga untuk meringankan gejala-gejala pada penghentian alkohol akut dan
premidikasi anestesi.
Pertanyaan 4 :
Susunlah diagnosa keperawatan & rencana keperawatan pada kasus Tn. M
Jawab :
1. DS : Pasien mengatakan kepalanya sakit.
DO : Tn. M melokalisasi sumber nyeri hasil CT scan sub arachnoid
hematom,edema cerebri dan cerebellum dengan herniasi sub faleii.
Diagnosa Keperawatan : Resiko perfusi serebral tidak efektif b/d cedera
kepala
2. DS: -
DO : Rr 24x/mnt,terpasang O2 RM 8L/mnt,
Diagnosa kepetawatan : Pola nafas tidak efektif b/d gangguan neurologis
3. DS : -
DO : Pasien mengalami muntah, kesadaran soporokoma, terpasang infus ,
pupil anisokor Ø 6 mm/4mm ,NaCl 0,9%
Diagnosa Keperawatan : Resiko defisit nutrisi b/d peningkatan kebutuhan
metabolisme