Beberapa kelainan khas yang dapat ditemukan pada gambaran hasil pemeriksaan radiologi
osteoarthritis adalah sebagai berikut:17
Foto Polos
Foto polos adalah modalitas yang paling umum digunakan dalam penilaian OA karena
ketersediannya serta biayanya yang terjangkau. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi kelainan
tulang pada OA termasuk penyempitan celah sendi, kista dan sklerosis subkondral, serta
osteofit. Namun, foto polos kurang relatif tidak sensitif dalam menunjukkan perubahan awal
yang terjadi pada osteoarthritis. Keterbatasan lainnya adalah kurangnya penilaian terhadap
struktur jaringan. Sistem skoring yang digunakan untuk mengevaluasi OA secara radiologis
yaitu meliputi :17
Hip
Marginal osteophytes
Superior acetabular (0-3+)
Superior femoral (0-3+)
Inferior femoral (0-3+)
Inferior acetabular (absent/present)
Joint space narrowing
Superior (0-3+)
Medial (0-3+)
Other
Acetabular subchondral cyst (absent/present)
Femoral subchondral cyst (absent/present)
Flattening of the femoral head (absent/present)
Thickening of the medial femoral calcar (buttressing) (absent/present)
Knee-tibiofemoral
Marginal osteophytes
Medial femoral condyle(03+)
(A) Grade 1: Osteofit belum tampak begitu jelas pada medial femoral condyle dan medial
tibial plateu; belum terdapat penyempitan celah sendi yang asimetris. (B) Grade 2: Osteofit
sudah terlihat jelas pada medial tibial plateau dan medial femoral condyle; terdapat
penyempitan celah sendi yang asimetris. (C) Grade 3: Osteofit dan penyempitan celah
sendi; terdapat tampakan sklerosis subkondral pada medial tibial plateau. (D) Grade 4:
Terdapat deformitas serta kissing knee atau hilangnya celah antara sendi tibiofemoral
secara asimetris
Pada gambar 8, proyeksi USG OA pada lutut dimana (A) pemindaian longitudinaldari
suprapatellar reses yang normal dan (B) efusi parah di daerah yang sama. (C) pandangan
transversal dari kondilus femoralis menunjukkan kartilago normal dan
(D) kartilago hiperechoic yang mengalami degenerasi dengan penipisan pada tanda
panah. (E) aspek medial longitudinal lutut menunjukkan permukaan kortikal dan
meniscus yang normal, (F) dibandingkan dengan osteofit sedang dan besar pada kedua
tulang femur dan tibia (tanda bintang).19
MRI dapat menilai tulang dan struktur sendi jaringan lunak dengan sangat akurat. MRI
dapat mendeteksi perubahan pada sum-sum tulang dan hilangnya kartilago, dimana
keduanya merupakan tanda-tanda awal pada OA dan tidak bisa diidentifikasi pada foto
konvensional. Dengan munculnya metode baru quantifikasi kartilago dan penilaian
komposisinya (yang saat ini digunakan dalam penelitian), maka sensitivitasnya semakin
meningkat. Pemberian kontras juga meningkatkan visualisasi pada sinovitis. Beberapa
sistem skoring yang digunakan dalam penilaian OA menggunakan MRI yaitu Whole-Organ
Magnetic Resonance Imaging Score, Knee Osteoarthritis Scoring System, dan Boston Leeds
Osteoarthritis Knee Score.19
MRI adalah satu-satunya modalitas imaging yang mampu memperlihatkan lesi sumsum
tulang atau Bone Marrow Lesion (BML). BML dikaitkan dengan peningkatan pembebanan
akibat obesitas, malalignment sendi, penyakit meniscus, serta nyeri dan perkembangan
struktural pada OA di tangan, panggul dan lutut.19