Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN KASUS

2.1 Identitas Pasien

Nama : A.R

No rekam medik : 926414

Umur : 1 tahun 8 bulan

Ruangan : Anak

Agama : Islam

Jenis kelamin : Laki-laki

Status : Belum kawin

Pembayaran : BPJS

Masuk RS : 28 Februari 2018

Keluar RS : 1 Februari 2018

2.2 Riwayat Penyakit

 Keluhan utama
 BAB cair
 Riwayat penyakit sekarang
 BAB cair 5 kali sejak ± 2 hari SMRS
 Muntah (+)
 Batuk pilek sejak 4 hari SMRS
 Demam sejak ± 1 minggu SMRS
 Demam naik turun, naik terutama malam hari
 Riwayat penyakit terdahulu
 Kejang demam pada saat umur 11 bulan

24
 Riwayat pengobatan
 Paracetamol 3 kali 1 cth
 Diazepam
 Riwayat sosial, ekonomi, dan pekerjan
Imunisasi lengkap sesuai usia
 Riwayat penyakit keluarga
-
 Riwayat alergi
-

2.3 Data Penunjang

a. Data pemeriksaan fisik

PEMERIKSAAN HASIL
Keadaan umum Sedang
Kesadaran Aktif, menangis kuat
Nadi 110x/menit
Suhu 37,3°C
Kepala Normocephali
Mata Sklera tidak ikterik, mata cekung
Abdomen Bising Usus (+) meningkat, hipertimpani
Punggung Dalam batas normal
Genital Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas Perfusi baik

b. Data laboratorium

Jenis Pemeriksaan 28/2 3/3


Hb 10,1 10,1
Leukosit 7.560 8.780
Hematokrit 31 36
Trombosit 284.000 209.000

25
Gula darah sewaktu 157
Natrium 144 140
Kalium 3,8 3,6
Klorida 112 107
Widal Ty O : (-)
Ty H : (-)

2.5 Data Organ Vital

Tekanan darah MmHg


Nadi 110 x/menit
Respirasi 30 x/menit
Suhu tubuh 37,3ºC
Berat badan 9 kg

2.6 Terapi Farmakologi

a. Saat di IGD
- IVFD 2A 12 jam/kolf
- Zink 1 x 20 mg
- Lacto B 2 x 1 sachet
- Bromhexin 3 x 2,5 mg
- Cetirizin 1 x 2,5 mg
- Diazepam 3 x 1,5 mg
- Domperidon 3 x ½ cth

26
27
b. Saat di bangsal anak
No Nama obat Dosis Tanggal pemberian
28/2 1/3 2/3 3/3 4/3 5/3
1. IVFD RL 12 j/kolf      
2. Zink 1x20 mg      
3. Lacto B 2x1 sachet      
4. Paracetamol syrup 4x1 cth      
5. Diazepam 3x1,5 mg      
6. Bromhexin 3x1,5 mg      
7. KCl 3x200 mg -     
8. Amoxicillin inj 3x500 mg - -    
9. Gentamisin inj 2x10 mg - -    

c. Kesesuaian Dosis
No. Nama Obat Dosis Literatur Dosis Terapi Tepat/
Tidak Tepat
1. IVFD RL Anak diatas 1 tahun dengan BB hingga 10 kg = 12 jam/kolf
100 ml/KgBB/hari Tepat
Perhitungan:
100 ml/kg x 9 kg = 900 ml/hari
Jumlah tetes untuk 24 jam
= 1000 ml x 20 tetes / 24 jam x 60 menit
= 1000 / 72
= 14 tetes/menit

(Dasar Terapi Cairan dan Elektrolit, FK


UNHAS)
2. Zink Anak dan bayi ≥ 6 bulan 1x20 mg Tepat
= 1 x 20 mg
(Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare)
3. Lacto B Anak 1-6 tahun = 2 sachet / hari Tepat
3 sachet / hari

(Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare)


4. Paracetamol syrup Anak <12 tahun = 4x1 cth Tepat
10 - 15 mg/kgBB/kali tiap 4-6 jam

Perhitungan:
15 mg/kg x 9 kg = 135 mg/kali pemberian
(Buku Dosis Obat Anak IDAI)
5. Diazepam 0,3 mg/kgBB tiap 8 jam 3x1,5 mg Tepat

Perhitungan:
0,3 mg/kg x 9 kg = 2,7 mg/kali pemberian

(Formularium Spesialistik Ilmu Kesehatan


Anak)
6. Bromhexin 0,15 – 0,3 mg/kgBB tiap 8 jam 3x1,5 mg Tepat

Dosis sesuai BB (9 kg)


= 1,35 – 2,7 mg tiap 8 jam

(PIO NAS BPOM RI)


7. KCl 1-2 mmol/kgBB/hari 3x200 mg Tepat
Tidak boleh melebihi 3 mEq/kgBB/hari

Perhitungan:
1 Eq = 1 mol
1 mEq = 1 mmol
1 mmol/kg x 9 kg = 9 mmol
Berat equivalen KCl = 74,5 g/mol
Berarti:
9 mmol = 0,009 mol x 74,5 g/mol = 0,6705 g =
670 mg/hari

1-2 mmol/kgBB/hari = 670 – 1.341 mg/hari

(AHFS Drug 2011 dan PIO NAS BPOM RI)


8. Amoksisilin injeksi Anak <20 kg = 3x500 mg Tepat
80-90 mg/kgBB/hari tiap 8 jam

Perhitungan:
80 mg/kg x9 kg = 720 mg
90 mg/kg x 9 kg = 810 mg

Berarti 720-810 mg/hari

(IDAI, 2012)
9. Gentamisin injeksi 2 mg/kgBB tiap 8 jam 2x10 mg Tidak tepat
Perhitungan: (tidak
2 mg/kg x 9 kg = 18 mg mencapai
dosis lazim)
(Formularium Spesialistik Ilmu Kesehatan
Anak)
2.7 Lembar Informasi Obat

1. Ringer Laktat
Komposisi : Per 1000 mL Natrium laktat 3,1 gram, NaCl 6 gram,
KCl 0,3 gram, CaCl2 0,2 gram, air untuk injeksi ad
1,000 mL.
Indikasi : a. Untuk memenuhi atau mencukupkan kebutuhan
normal cairan dan elektrolit atau melengkapi
kekurangan atau kehilangan yang terus menerus
dikarenakan pasien mual atau muntah dan tidak
dapat untuk mendapatkan cairan dan elektrolit dalam
jumlah yang cukup melalui mulut (BNF 58, 2009).
b. Syok hipovolemik
c. Resusitasi cairan pada pasien luka bakar
d. Ringer laktat digunakan untuk mengembalikan
keseimbangan cairan pada pasien diare tingkat berat
Mekanisme kerja : Mekanisme kerja ringer laktat berhubungan dengan
osmolaritas plasma, memperluas kompartemen
ekstraseluler selama masa insufisiensi sirkulasi, dan
mengembalikan natrium dan klorida yang hilang
sehingga cairan tetap tinggal di dalam intravascular.
Dosis : a. Ringer laktat diberikan secara infus intravena, dosis
sesuai dengan kondisipenderita
b. Kecepatan pemberian dan jumlah aliran intravena
yang diperlukan bervariasi tergantung beratnya
syok. Umumnya paling sedikit 1 sampai 2 liter
larutan ringer laktat harus diberikan dalam 45-60
menit pertama atau bisa lebih cepat lagi apabila
dibutuhkan.
c. Pada pasien hipovolemia tingkat moderat sampai
berat pemberian ringer laktat 1-2 liter (untuk
dewasa), 20 ml/kg (untuk pediatri).
d. Pada anak yang mengalami dehidrasi tingkat berat
saat infeksi gastrointestinal ringer laktat dapat
diberikan sebagai pengganti cairan yang hilang
dengan dosis 40 ml/kg dalam 15-30 menit,
kemudian 20-40 ml/kg jika elastisitas dan denyut
nadi tidak kembali normal.
Efek samping : a.Efek samping ringer laktat antara lain panas, infeksi
pada tempat-tempat penyuntikan, trombosis vena
atau flebitis yang meluas dari tempat penyuntikan,
ekstravasasi
b.Pemberian larutan ini dengan terlalu cepat dapat
menyebabkan edema pulmonari yang mengancam
hidup
Kontraindikasi : Kontraindikasi ringer laktat antara lain hipernatremia,
kelainan ginjal, kerusakan sel hati, laktat asidosis
a.Ringer laktat kontraindikasi pada pasien dengan
penyakit hati karena pasien tidak dapat
memetabolisme laktat sehingga menyebabkan
akumulasi laktat
b.Pemakaian larutan ini pada pasien dengan kelainan
ginjal harus hati-hati karena pasien tidak dapat
mengekskresikan jumlah cairan kristaloid yang
berlebih
c.Ringer laktat juga kontraindikasi dalam pasien yang
menerima transfusi darah karena kalsium mengikat
antikoagulan yang ditambahkan ke dalam produk
darah dan dapat menyebabkan darah yang
ditransfusikan menggumpal.
Perhatian : Jangan digunakan bila botol rusak, larutan keruh atau
berisi partikel
Interaksi Obat : a. Ringer laktat berinteraksi dengan larutan yang
mengandung fosfat
b. Kalsium dalam larutan ringer laktat dapat mengikat
beberapa obat dan menurunkan efektivitas obat-obat
tersebut. Obat-obat yang seharusnya tidak
diinfuskan bersama larutan ringer laktat karena
alasan ini meliputi asam aminokaproat, amfoterisin,
ampisilin, dan tiopental.

2. Zinc
Komposisi : Tiap tablet dispersibel mengandung zinc sulfate 54,9
mg setara dengan zinc 20 mg.
Indikasi : Merupakan pelengkap untuk pengobatan diare pada
anak-anak di bawah 5 tahun,
Mekanisme kerja : Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting
untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Zinc yang ada
dalam tubuh akan menurun dalam jumlah besar ketika
anak mengalami diare. Untuk menggantikan zinc yang
hilang selama diare, anak dapat diberikan tablet zinc
yang akan membantu penyembuhan diare serta
menjaga agar anak tetap sehat. Pemberian Tablet Zinc
mampulu menggantikan kandungan Zinc alami tubuh
yang hilang tersebut dan mempercepat penyembuhan
diare. Zinc juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh
sehingga dapat mencegah risiko terulangnya diare
selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare.
Dosis :  Bayi 2 – 5 bulan: 1/2 tablet dispersibel (zinc 10
mg) diberikan setiap hari selama 10 hari berturut-
turut (bahkan ketika diare telah berhenti).

 Anak 6 bulan – 5 tahun: 1 tablet dispersibel (zinc


20 mg) diberikan setiap hari selama 10 hari
berturut-turut (bahkan ketika diare telah berhenti).
 Jika terjadi muntah dalam waktu 1/2 jam setelah
pemberian obat,berikan lagi obat yang masih baru.
Efek samping : Efek Samping zinc sangat jarang dilaporkan. Kalaupun
ada, biasanya hanya muntah. Namun, pemberian zinc
dalam dosis sebanyak 10-20 mg sesuai usia seperti
dosis yang dianjurkan seharusnya tidak akan
menyebabkan muntah. Zinc yang dilarutkan dengan
baik akan menyamarkan rasa metalik dari zinc.
Kontraindikasi : Hipersensitivitas terhadap obat ini
Perhatian :  Gangguan fungsi ginjal: Perlu penyesuaian dosis.
 Ganggan fungsi hati: Gunakan dengan hati-hati
 Wanita hamil dan ibu menyusui: Gunakan hanya
bila sungguh diperlukan.
 Anak-anak: Efektivitas dan keamanan penggunaan
pada anak-anak belum terbukti.
 Berbeda dengan cimetidine, ranitidine pada dosis
yang dianjurkan tidak menghambat metabolisme
warfarin, phenytoin, theophylline, dan obat-obat
lain di hepar.

3. Diazepam
Komposisi : Sediaan diazepam tablet 2 mg, 5 mg dan 10 mg, syrup
2 mg / 5 ml, cairan injeksi 2 mg / ml, dan 5 mg / ml,
serta rektal enema 5 mg / 2.5 ml dan 10 mg / 2.5 ml.
Indikasi : Pemakaian jangka pendek pada ansietas atau insomnia,
tambahan pada putus alkohol akut, status epileptikus,
kejang demam, spasme otot.
Mekanisme kerja : Zinc merupakan salah satu zat gizi mikro yang penting
untuk kesehatan dan pertumbuhan anak. Zinc yang ada
dalam tubuh akan menurun dalam jumlah besar ketika
anak mengalami diare. Untuk menggantikan zinc yang
hilang selama diare, anak dapat diberikan tablet zinc
yang akan membantu penyembuhan diare serta
menjaga agar anak tetap sehat. Pemberian Tablet Zinc
mampulu menggantikan kandungan Zinc alami tubuh
yang hilang tersebut dan mempercepat penyembuhan
diare. Zinc juga meningkatkan sistim kekebalan tubuh
sehingga dapat mencegah risiko terulangnya diare
selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare.
Dosis : Dosis diazepam untuk kejang pada anak
 2 -5 tahun: 0.1-0.5 mg/kg, dibulatkan ke dosis
terdekat yang tersedia. Dapat diulang dalam 2-5
menit, max 5-10 mg
 >5 tahun: 1 mg/kg, dibulatkan ke dosis terdekat
yang tersedia. Dapat diulang dalam 2-5 menit, max
5-10 mg
 Tidak dianjurkan untuk bayi berusia di bawah 6
bulan.
Efek samping :  Mengantuk, merasa lelah
 Pusing, sensasi berputar
 Sulit tidur atau gelisah
 Lemah otot
 Mual, sembelit
 Mengiler atau mulut kering, bicara rero
 Penglihatan kabur, ganda
Kontraindikasi : depresi pernapasan, gangguan hati berat, miastenia
gravis, insufisiensi pulmoner akut, kondisi fobia dan
obsesi, psikosis kronik, glaukoma sudut sempit akut,
serangan asma akut, trimester pertama kehamilan, bayi
prematur; tidak boleh digunakan sendirian pada
depresi atau ansietas dengan depresi.
Perhatian :
Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau
mengoperasikan mesin, hamil, menyusui, bayi, lansia,
penyakit hati dan ginjal, penyakit pernapasan,
kelemahan otot, riwayat penyalahgunaan obat atau
alkohol, kelainan kepribadian yang nyata, kurangi
dosis pada lansia dan debil, hindari pemakaian jangka
panjang, peringatan khusus untuk injeksi intravena,
porfiria.

4. Bromheksin
Komposisi : Bromheksin HCl / bromhexine hydrochloride 8 mg
Indikasi : Mukolitik untuk meredakan batuk berdahak terkait
sekresi mukus abnormal dan gangguan saluran mukus.
Mekanisme kerja : Bromheksin merupakan secretolytic agent, yang
bekerja dengan cara memecah mukoprotein dan
mukopolisakarida pada sputum sehingga mukus yang
kental pada saluran bronkial menjadi lebih encer,
kemudian memfasilitasi ekspektorasi.
Dosis : Oral : 3-4 dd 8-16 mg , anak-anak 3 dd 1,6-8 mg,
tergantung dari usia
Efek samping :  Sakit kepala, pening, berkeringat, kulit kemerahan.
 Inhalasi bromheksin menyebabkan batuk atau
bronkospasme pada subjek yang tertentu. Efek ke
lambung dapat terjadi dengan bromheksin dan
transien meningkat pada nilai serum
aminotransferase telah dilaporkan.

Kontraindikasi : Jangan menggunakan obat ini untuk pasien yang


memiliki riwayat alergi / hipersensitivitas.
Perhatian :  Sebaiknya bromheksin digunakan dengan hati-hati
pada pasien dengan riwayat pasien asma penyakit
tukak lambung.
 Hati hati juga penggunaan obat pada pasien asma.
Klirens bromheksin atau metabolit dapat dikurangi
pada pasien dengan kerusakan ginjal dan hati berat.
 Hati hati pada penggunaan trimester pertama.
Bromheksin diperkirakan didistribusikan ke dalam
ASI, oleh karena itu sebaiknya dihindari pada ibu
menyusui.

5. Domperidon
Komposisi : Domperidone Tablet : Setiap tablet mengandung
domperidone 10 mg.

Domperidone Sirup : Setiap 5 ml (1 sendok takar)


mengandung domperidone 5 mg
Indikasi :  Untuk mual dan muntah akut.
 Untuk mual dan muntah yang disebabkan oleh
pemberian levodopa dan bromokriptin lebih dari 12
minggu.
: Domperidon merupakan antagonis dopamin, yang
memblok reseptor D1 dan D2. Dopamin memfasilitasi
aktivitas otot halus gastrointestinal dengan
menghambat dopamin pada reseptor D1 dan
Mekanisme kerja menghambat pelepasan asetilkolin netral dengan
memblok reseptor D2. Domperidon  merangsang
motilitas saluran cerna bagian atas tanpa
mempengaruhi sekresi gastrik, empedu dan pankreas.
Peristaltik lambung meningkat sehingga dapat
mempercepat pengosongan lambung.
Dosis : Dosis dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih
dari 35 kg³ : Per Oral : 10-20 mg sehari 3-4 kali;
maksimal 80 mg per hari. Per rektal (supositoria) : 60
mg sehari 2 kali.

Dosis anak-anak dengan berat badan kurang dari 34 kg


/ 15 - 34 kg (hanya untuk indikasi mual dan muntah)3 :
Per Oral : 250-500 mikrogram/ kg sehari 3-4 kali;
maksimal 2,4 mg/ kg per hari. Per rektal (supositoria) :
30 mg sehari 2 kali.

Efek samping : Gangguan gastrointestinal termasuk kram (jarang),


efek ekstrapiramidal (sangat jarang), dan kemerahan
pada kulit. Hiperprolaktinemia / terjadi peningkatan
konsentrasi prolaktin plasma, yang menyebabkan
galactorrhoea atau gynaecomastia.

Kontraindikasi :  Prolaktinoma, gangguan hati, dimana peningkatan


motilitas gastro-intestinal dapat berbahaya.
 Hipersensitif terhadap Domperidon.
Perhatian :  Hati hati penggunaan pada pasien dengan ganguan
fungsi hati dan gagal ginjal.
 Tidak dianjurkan digunakan untuk jangka panjang.
 Hati hati pada penggunaan pada wanita hamil dan
menyusui.

6. Gentamisin injeksi
Komposisi : Tiap kemasan Garamycin injeksi mengandung zat
aktif (nama generik) sebagai berikut :
 Gentamicin sulfate 20 mg / 2 ml
 Gentamicin sulfate 60 ml / 1.5 ml
 Gentamicin sulfate 80 mg / 2 ml
Indikasi : septikemia dan sepsis pada neonatus, meningitis dan
infeksi SSP lainnya, infeksi bilier, pielonefritis dan
prostatitis akut, endokarditis karena Streptococcus
viridans atau Streptococcus faecalis (bersama
penisilin), pneumonia nosokomial, terapi tambahan
pada meningitis karena listeria.
Mekanisme kerja : Gentamicin adalah antibiotik golongan aminoglikosida
yang digunakan untuk mengobati infeksi-infeksi yang
disebabkan terutama oleh bakteri gram negatif.
Gentamicin bekerja dengan cara mengikat secara
reversibel terhadap sub unit 30s dari ribosom bakteri
sehingga menghambat sintesa protein yang pada
akhirnya menghambat pertumbuhan bakteri itu.
Dosis : injeksi intramuskuler, intravena lambat atau infus, 2-5
mg/kg bb/hari (dalam dosis terbagi tiap 8 jam).
Sesuaikan dosis pada gangguan fungsi ginjal dan ukur
kadar dalam plasma. ANAK di bawah 2 minggu, 3
mg/kg bb tiap 12 jam; 2 minggu sampai 2 tahun, 2
mg/kg bb tiap 8 jam. Injeksi intratekal: 1 mg/hari,
dapat dinaikkan sampai 5 mg/hari disertai
pemberian intramuskuler 2-4 mg/kg bb/hari dalam
dosis terbagi tiap 8 jam. Profilaksis endokarditis pada
DEWASA 120 mg. Untuk ANAK di bawah 5 tahun 2
mg/kg bb.
Efek samping : gangguan vestibuler dan pendengaran,
nefrotoksisitas, hipomagnesemia pada pemberian
jangka panjang, kolitis karena antibiotik.
Kontraindikasi :  Jangan digunakan untuk penderita yang
mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap 
gentamicin atau antibiotika golongan
aminoglikosida lainnya.
 Hindarkan juga pemakaian antibiotik ini untuk
bayi prematur ataupun bayi baru lahir.
 Tidak boleh digunakan untuk infeksi yang
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, Neisseria
meningitidis atau infeksi bakteri Legionella
pneumophila (karena berisiko pasien akan
mengalami shock dari lipid A endotoksin  yang
ditemukan dalam organisme bakteri gram negatif
tertentu).
Perhatian :  tidak dianjurkan menggunakan antibiotik ini
pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal,
gangguan hati, hamil dan menyusui.
 Hati-hati menggunakan antibiotik ini untuk
lansia, penderita myastenia gravis, obesitas dan
gangguan telinga.
Interaksi Obat : Obat-obat yang mengandung gentamicin berinteraksi
dengan zat-zat lain yang bisa mengakibatkan ototoksis
dan nefrotoksis, diuretika poten, dan neuromuskular
bloker.

7. Amoxicillin injeksi
Komposisi : Tiap vial berisi Amoxicillin Sodium setara
Amoxicillin 500 mg.
Indikasi : Sediaan ini diberikan bila kondisi penderita tidak
memungkinkan pemberian oral. Infeksi yang
disebabkan oleh strain –strain bakteri peka :
- Septisemia : H. influenzae, E. coli, P. mirabilis,
Streptokokus, Strep. pneumonia, Strep. faecalis dan
Salmonella typhii.
- Infeksi kulit dan jaringan lunak : Stafilokokus bukan
penghasil penisilinase, Streptokokus, E. coli.
- Infeksi saluran pernafasan : H. influenzae,
Streptokokus, Strep. pneumoniae, Stafilokokus bukan
penghasil penisilinase, E. coli.
- Infeksi saluran genitourinari : E. coli, P. mirabilis
dan Strep. faecalis.
- Gonore : N. gonorrhoae (bukan penghasil
penisilinase).
Mekanisme kerja : Amoxicillin merupakan antibiotik dari jenis penisilin
yang bekerja dengan membunuh bakteri dan
menghentikan perkembangannya pada tubuh.
Antibiotik ini bekerja dengan cara menghancurkan
peptidoglikan yang merupakan bagian penting dari
struktur bakteri, bagian inilah yang menyelimuti
dinding sel bakteri
Dosis : Penderita dengan fungsi ginjal normal :
- Infeksi saluran pernafasan atas, infeksi saluran
urogenital, infeksi kulit dan jaringan lunak :
Dewasa : 250 mg setiap 6 – 8 jam, tergantung kondisi.
Anak (dibawah 20 kg) : 20 mg/kg/hari dalam dosis
bagi setiap 6 – 8 jm.
Pada infeksi berat, dosis dapat ditingkatkan menjadi
500 mg tiap 6 – 8 jam (dewasa) dan 40 mg/kg/hari
(anak) dalam dosis bagi iap 6 – 8 jam.
- Infeksi saluran pernafasan bawah :
Dewasa : 500 mg tip 6 – 8 jam.
Anak (dibawah 20 kg) : 40 mg/kg/hari dalam dosis
bagi tiap 6 – 8 jam.
- Bacterial septisemia :
Dewasa : Pada infeksi yang lebih serius : 1 gram setiap
6 jam dengan injeksi intravena yang lambat atau infus
intravena dalam waktu 30 menit sampai 1 jam.
Anak (dibawah 20 kg) : 20 – 40 mg/kg tiap 6 – 8 jam
Efek samping : - Efek kepekaan seperti erythematous macopopular
rashes, serum sickness.
- Reaksi kepekaan yang serius dan fatal adalah
anaphylaxis terutama terjadi pada penderita yang
hipersensitif terhadap penisilin.
- Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah,
diare.
- Reaksi hematologikal (biasanya bersifat reversibel).
- Phlebilitis.
- Rasa sakit pada tempat injeksi
Kontraindikasi : Riwayat hipersensitif terhadap antibiotik β – laktam
(penisilin, sefalosporin).
Perhatian :  Berhati-hatilah jika Anda alergi terhadap obat,
seperti penisilin atau bahan tertentu.
 Jika Anda sedang mengonsumsi pil kontrasepsi dan
mengalami muntah-muntah akibat amoxicillin,
gunakan alat pengaman tambahan seperti kondom.
 Kosultasikan pada dokter jika menderita gangguan
ginjal atau dicurigai menderita demam kelenjar
(glandular fever).
 Beri tahu dokter jika mengonsumsi obat lain,
termasuk suplemen atau herba.
Interaksi Obat :  Antikoagulan (pengencer darah). Amoxicillin
dapat meningkatkan efek obat pengencer darah,
sehingga berpotensi menyebabkan perdarahan.
 Allopurinol, meningkatkan risiko alergi terhadap
amoxicillin.
 Probenecid, meningkatkan kadar amoxicillin dalam
darah.
 Antibiotik chloramphenicol, macrolides,
sulfonamide, dan tetracycline, karena dapat
mempengaruhi efek amoxicillin dalam membunuh
bakteri.
 Pil KB (kontrasepsi oral). Amoxicillin akan
menurunkan efektivitas pil KB

8. KCL
Komposisi : Kalium Clorida
Indikasi : Pencegahan dan pengobatan hipokalemia
Mekanisme kerja : Sebagai suplemen, mmembantu menyeimbangkan cairan
elektrolit
Dosis : 2-3 kali sehari, 1-2 tablet
Efek samping : Ruam kulit, rasa sakit, mual, muntah.
Kontraindikasi : Pasien yang hipersensitif terhadap obat ini.
Perhatian : Sebelum menggunakan obat ini, informasikan dokter
Anda tentang daftar obat Anda saat ini, produk toko
(contoh, vitamin, suplemen herbal, dll.), alergi, penyakit
yang sudah ada, dan kondisi kesehatan saat ini (contoh,
kehamilan, operasi yang akan datang, dll.)
Interaksi Obat :
Obat ini dapat berinteraksi dengan, amiloride, propofol
dan triamterene

9. Lacto B
Komposisi : Per sachet : Viable cell counts 1 x 10000000 CFU/g
(Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium longun,
Streptococcus themophillus), Vit C 10 mg, Vit B1 0.5
mg, Vit B2 0.5 mg, Vit B6 0.5 mg, niacin 2 mg, protein
0.02 g, fat 0.1 g.
Indikasi : Pengobatan diare dan pencegahan intoleransi laktosa
Mekanisme kerja : Berkompetisi untuk berlekatan pada enterosit usus,
sehingga enterosit yang telah jenuh dengan prebiotik
tidak dapat lagi berlekatan dengan bakteri lain sehingga
menghambat pertumbuhan kuman patogen.
Dosis : Anak 1-6 tahun : 3 sachet/hari.
Bayi < 1 tahun : 2 sachet/hari.

Kontraindikasi : Pasien yang hipersensitif terhadap obat ini.


Perhatian : LACTO-B Sachet sebaiknya simpan di kulkas. Dan
terhindar dari sinar matahari langsung.

10. Paracetamol sirup


Komposisi : Paracetamol 120mg/5 ml
Indikasi : Antipiretik dan Analgetik. Nyeri ringan sampai sedang
serta demam.
Mekanisme kerja : Paracetamol bekerja pada pusat pengatur suhu tubuh di
hipotalamus untuk menurun suhu tubuh
(antipopiretik). Bekerja menghambat sintesis
prostaglandin sehingga dapat mengurangi nyeri ringan-
sedang.
Dosis : Dewasa : 500-1000 mgperkali, diberikan tiap 4-6 jam,
maksimum 4 gr/hari
Anak < 12 tahun: 10-15/kg BB/ kali
Efek samping : Reaksi alergi , ruam kulit berupa eritema atau,
kelainan darah, hipotensi, kerusakan hati
(hepatotoksik)
Kontraindikasi : Hipersensitivitas, gangguan hati
Perhatian : Gangguan fungsi hati, ginjal, ketergantungan alkohol.
Interaksi Obat : Kolestiramin menurunkan absorbsi paracetamol,
metoklopramide dan meningkatkan efek paracetamol.
Paracetamol meningkatkan kadar warfarin.

Anda mungkin juga menyukai