Anda di halaman 1dari 15

Nama : Israhul Misda

NIM : 191030065
Prodi : Manajemen Pendidikan Islam ( MPI-2 )
Mata Kuliah : Kewirausahaan Pendidikan
Tugas Resume

Materi 1

Pengertian Kewirausahaan Pendidikan Menurut Para Ahli

Menurut Adnyana dan Purnami (2016:1169) Pendidikan kewirausahaan


didefinisikan sebagai program pendidikan yang merupakan sumber sikap kewirausahaan dan
minat keseluruhan untuk menjadi wirausaha sukses di masa depan.

Menurut Rosyanti dan Irianto (2019:588) Pendidikan Kewirausahaan adalah usaha


terencana dan aplikatif untuk meningkatkan pengetahuan, intensi atau niat dan kompetensi
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya dengan diwujudkan dalam perilaku
kreatif, inovatif dan berani mengambil serta mengelola resiko.

Chimucheka (2014: 406) berpendapat bahwa “Entrepreneurship education is


developing and improving the competencies that are needed to successfully establish and run
an entrepreneurial venture”. Artinya pendidikan kewirausahaan adalah pengembangan dan
peningkatan kompetensi yang dibutuhkan untuk berhasil membangun dan menjalankan
usaha.

Menurut Shinta Wahyu Hati (2017:229) Pendidikan Kewirausahaan adalah proses


pembelajaran yang dilakukan untuk menanamkan pemahaman tentang nilai dan sikap
kewirausahaan agar bisa belajar mandiri kreatif, selain itu memberi bekal dan pengalaman
belajar berwirausaha.

Wira Bharata (2019:103) berpendapat bahwa pendidikan kewirausahaan adalah


upaya yang sistematis dalam rencana membantu memberi pengetahuan berkaitan dengan
peluang bisnis yang masih terbuka lebar dan semakin berkembang untuk saat ini.
Nurmansyah (2017:128) berpendapat bahwa Pendidikan Kewirausahaan adalah
proses pembelajaran untuk mengubah sikap dan pola pikir peserta didik terhadap pilihan
karier berwirausaha.

Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada peran
pengusaha kecil, namun sebenarnya karakter  wirausaha juga dimiliki oleh orang-orang  yang
berprofesi di luar wirausaha. Karakter kewirausahaan ada pada setiap orang yang menyukai
perubahan,   pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.

Dengan demikian, ada enam hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu:

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad
Sanusi, 1994)
2. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha
dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)
3. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif)
dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
4. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (Drucker, 1959)
5. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
usaha (Zimmerer, 1996)
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Pendidikan kewirausahaan adalah program pendidikan yang mampu meningkatkan
pengetahuan dan kompetensi peserta didik mengenai kewirausahaan serta mengubah sikap
dan pola pikir mereka agar mau memilih karir sebagai wirausahawan.
Materi 2

Profil Wirausahawan Sukses Di Indonesia

1. Bob Sadino – Kem Chicks


Bob Sadino memang dikenal sebagai salah satu pengusaha yang sukses
membangun bisnisnya dari nol. Meski beliau sudah meninggalkan dunia sejak 2015
silam, tapi sosoknya masih terus menjadi inspirasi para pengusaha. Pasalnya, pemilik
nama lengkap Bambang Mustari Sadino ini mengawali bisnisnya dengan menjual
telur ayam negeri dari pintu ke pintu. Semua bermula saat Bob Sadino harus menelan
pahit kegagalan bisnis jasa sewa mobil yang dijalankan karena ia mengalami
kecelakaan.

Namun kejadian tersebut tak membuat pengusaha yang identik dengan gaya
santainya itu menyerah. Ia lantas mengembangbiakkan 50 ayam rasa yang didapatkan
dari temannya untuk dijadikan bisnis telur ayam negeri. Berkat kerja kerasnya, bisnis
yang ia jalankan pun meraih keberhasilan. Tak berhenti sampai disitu, Bob juga mulai
merambah ke bisnis-bisnis lainnya yang mengantarkannya menjadi salah satu
pengusaha sukses di Indonesia. Diketahui kalau Bob Sadino sudah memiliki beberapa
perusahaan yaitu Kem Chicks, Kem Food, Kem Farm dan The Mansion at Kemang

2. Susi Pudjiastuti – Susi Air


Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memang dikenal sebagai
sosok wanita yang nyentrik. Tapi dibalik itu, perjalanan kesuksesan Susi memang
patut diacungi jempol. Tak hanya berkecimpung di dunia politik, wanita kelahiran
Pangandaran, 15 Januari 1965 ini merupakan seorang pengusaha sukses di sektor
perikanan. Bahkan, Susi juga memiliki bisnis maskapai penerbangan yang diberi
nama Susi Air.
Awalnya, pesawat tersebut ditujukan untuk mempermudah proses pengiriman bisnis
ikan yang dimiliki. Namun, seiring berjalannya waktu pesawat terbang milik Susi
sudah dapat digunakan untuk mengangkut penumpang dengan kapasitas 12 orang dan
dua kru. Demi bisnis fokus menjalankan bisnis, Susi bahkan memutuskan untuk tidak
melanjutkan pendidikannya. Sayang, bisnisnya sempat tidak berjalan mulus. Ia
bahkan sempat mengajukan pinjaman di bank lantaran mengalami masalah dana.
Namun, karena kegigihan dan tidak putus asa, kini Susi sukses memiliki kerajaan
bisnis yang membuatnya kaya raya.

3. Sudono Salim – Salim Group (BCA, Indofood, Bogasari)


Kisah pengusaha sukses lainnya yang juga sangat inspiratif adalah Sudono
Salim pemilik perusahaan besar di Indonesia yaitu Indofood. Pemilik nama asli Liem
Sioe Liong berasal dari negeri Tiongkok yang mengawali bisnisnya dengan pergi ke
Indonesia tepatnya di Surabaya karena terjadi konflik di negeri asalnya. Pahitnya,
awal-awal di Indonesia ia harus hidup sebagai gelandangan selama beberapa hari.

Demi dapat bertahan hidup, Sudono Salim kemudian menjual cengkih hingga
sukses terjual ke pulau-pulau lain di Indonesia seperti Sulawesi dan Sumatera.
Sayang, bisnisnya harus berhenti saat Indonesia dijajah Jepang. Meski begitu, ia tak
menyerah. Pengusaha yang meninggal pada 10 Juni 2012 silam itu mulai mendirikan
bisnisnya kembali di awal era Indonesia merdeka di dunia perbankan yaitu Central
Bank Asia yang kini dikenal dengan BCA atau Bank Central Asia. Tak berhenti
sampai disitu, Sudono Salim juga melebarkan sayap bisnisnya ke industri pangan
bernama PT Bogasari dan produksi makanan dari olahan tepung terigu yaitu
Indofood.

4. Chairul Tanjung – CT Corp


Siapa yang tak kenal dengan pengusaha sukses Chairul Tanjung pendiri CT
Corp yang menaungi beberapa perusahaan besar seperti Trans Corp, Bank Mega,
jaringan supermarket dan lainnya. Meski kini ia hidup sangat berkecukupan tapi siapa
sangka kalau pria kelahiran Jakarta, 16 Juni 1962 ini ternyata sempat hidup susah.
Selain tinggal di kamar losmen yang sempit bersama keluarganya, CT juga harus
berjualan buku kuliah hingga fotokopi untuk membiayai kuliahnya.
Ayah dari Putri Tanjung ini juga juga pernah mendirikan toko peralatan
kedokteran dan laboratorium, usaha kontraktor hingga rotan. Sayang, usaha yang ia
rintis tak berjalan mulus, bahkan CT harus berkali-kali mengalami kebangkrutan.
Meski begitu, menyerah tidak pernah ada di kamus seorang Chairul Tanjung. Sifatnya
yang senang membangun relasi membuat CT sukses menjadi salah satu orang terkaya
di Indonesia dengan total kekayaan mencapai US$ 4,5 miliar atau Rp 65,4 triliun. 

5. Ciputra – Ciputra Group


Ciputra yang memiliki nama asli Tjie Tjin Hoan merupakan pengusaha sukses
yang menguasai beberapa properti di Indonesia yaitu Jaya Group, Metropolitan
Group, dan Ciputra Group. Namun, perjalanan bisnis Ciputra tentu tidaklah mudah.
Apalagi ia harus mengalami perjuangan hidup yang sangat berat sejak kecil. Ia harus
membantu ibunya berjualan kue karena sang ayah ditangkap oleh pasukan bersenjata
tidak dikenal karena dituduh sebagai mata-mata Belanda. Namun berkat kegigihan
dan semangat juangnya, Ciputra berhasil menempuh pendidikan di Institut Teknologi
Bandung jurusan arsitektur dan mulai merintis bisnisnya sendiri hingga terlahirlah
Ciputra Group.
Materi 3

Mencari dan Menciptakan Peluang Wirausaha Pendidikan

Pengertian Peluang Usaha

Bisnis tentu tidak akan lepas dengan istilah peluang usaha dan


kewirausahaan. Sebagai langkah awal dalam mempelajari dunia bisnis, ada baiknya jika kita
juga mengetahui pengertian peluang usaha agar kita sedikit lebih tahu tentang masalah ini.
Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu "peluang" dan "usaha". Peluang yang dalam bahasa
Inggris di sebut dengan opportunity memiliki arti sesuai dengan KBBI adalah kesempatan.
Secara sederhana peluang di artikan sebagai kesempatan muncul atau terjadi pada satu
peristiwa. Sementara itu, usaha memiliki pengertian berbagai daya untuk mendapatkan apa
yang di inginkan. Sehingga secara terminologis pengertian peluang usaha adalah kesempatan
yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang di inginkannya
(keuntungan,kekayaan,uang) dengan memanfaatkan berbagai faktor baik faktor eksternal
maupun internal.                
Berikut adalah Peluang usaha menjanjikan di bidang pendidikan
1. Buku
Buku adalah jendela dunia, semua orang pasti setuju dengan ungkapan tersebut.
Pasalnya, dengan membaca buku, kamu dapat membuka dan memperluas wawasan.
Karena itu, buku digunakan sebagai media pembelajaran yang wajib ada dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. Bahkan dalam satu mata pelajaran, setiap
siswa bisa memiliki lebih dari satu jenis buku. Itulah mengapa, menjalankan bisnis
buku bisa membuat kamu mendapatkan keuntungan besar.
2. Alat tulis
Alat tulis juga dapat dimanfaatkan sebagai peluang anak sekolah maupun mahasiswa
yang membutuhkan alat tulis dengan membuka bisnis alat tulis atau stationery.
Bahkan dengan menjual berbagai alat tulis, kamu tak hanya memiliki pelanggan dari
pihak pelajar saja tapi juga pekerja kantoran yang selalu membutuhkan alat tulis
untuk bekerja.

3. Seragam sekolah
Untuk menempuh pendidikan di Indonesia, setiap peserta didik mulai dari Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
diharuskan untuk menggunakan seragam sekolah. Bahkan setiap siswa dan siswi
memiliki lebih dari satu seragam sekolah karena digunakan setiap hari. Oleh karena
itu, bisnis seragam sekolah bisa menjadi bisnis yang sangat menjanjikan untuk
dijalankan.

4. Les Prifat

Bukan hanya produk di bidang pendidikan yang bisa kamu jadikan ladang uang, kamu
juga bisa membuka bisnis les privat pelajaran seperti bahasa inggris, matematika,
komputer dan lain-lain. Pasalnya, banyak sekali pelajar yang membutuhkan pelajaran
tambahan di luar jam sekolah untuk menambah ilmu pengetahuannya. Membuka
bisnis les privat juga tidak membutuhkan modal yang besar tapi bisa menghasilkan
pendapatan yang cukup besar. Soalnya kamu hanya memerlukan pengetahuan yang
luas dan waktu yang cukup.

5. Peluang usaha bimbel atau kursus


Bimbel atau kursus juga menjadi salah satu peluang usaha di sektor pendidikan yang
sangat menjanjikan. Soalnya bimbel dapat membantu para pelajar untuk memahami
materi pelajaran yang dianggap sulit. Dengan begitu, anak-anak yang ikut bimbel
diharapkan dapat lebih berprestasi di sekolah. Tak heran kalau banyak orang tua yang
rela merogoh kocek ekstra untuk mendaftarkan anaknya di tempat kursus. Selain itu,
kini sudah banyak tempat bimbel yang menawarkan bimbingan belajar
secara online terutama di masa pandemi seperti saat ini dan didukung dengan
perkembangan teknologi yang sudah semakin canggih.
Materi 4

Merencanakan Wirausaha Pendidikan

A. Pengertian Wirausaha

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak
agung. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi
wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu, mengorganisir,
mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan
peluang berusaha. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut
wirausahawan.

B. Konsep Kewirausahaan

Sampai saat ini konsep kewirausahaan masih terus berkembang.


Kewirausahan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang
lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau
kreatif berdaya, bercipta, berkarya dan bersahaja dan berusaha dalam rangka
meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Seseorang yang memiliki
karakter wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya.
Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam
mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya.

C. Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah

Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh


(holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan
sebagai wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat
diimplementasikan secara terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di
sekolah. Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dilakukan oleh kepala
sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor), peserta didik secara bersama-
sama sebagai suatu  komunitas pendidikan.

Pendidikan kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara


mengidentifikasi jenis-jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan
pendidikan kewirausahaan dan direalisasikan peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari.  Dalam hal ini, program pendidikan kewirausahaan di sekolah
dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek.

Faktor-faktor yang mendorong untuk berwirausaha dengan memilih usaha


bimbel:

 Minat, dimana usaha bimbingan belajar sangat sesuai dengan minat pendiri
pada bidang pendidikan.
 Pengalaman, dimana pendiri merasa sudah memiliki cukup pengalaman
dalam aktivitas mengajar yang dapat menjadi modal dasar dalam
menjalankan usaha bimbel.
 Faktor modal, dimana untuk memulai usaha bimbel yang berskala kecil
(rumahan) tidak memerlukan modal awal yang terlalu besar.
Materi 5

Studi Kelayakan Wirausaha

A. Pengertian studi kelayakan usaha

Mungkin bagi orang awam apalagi pebisnis pemula, studi kelayakan bisnis masih
terdengar asing. Padahal, studi ini mempunyai peran penting dalam bisnis karena
berorientasi pada berhasil atau tidaknya bisnis tersebut.  Menurut Kasmir dan Jakfar
(2012:7),” Studi kelayakan usaha atau bisnis adalah suatu aktivitas yang mendalami
tentang sebuah usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka memutuskan
layak atau tidak usaha tersebut diaplikasikan.”  Intinya, studi kelayakan usaha adalah
kegiatan untuk menentukan apakah suatu bisnis layak dijalankan atau tidak di
samping aktivitas operasionalnya yang berkesinambungan.

Studi kelayakan bisnis membantu pengusaha dalam mengambil keputusan yang tepat.
Bagi pemula, studi ini sangat penting dilakukan untuk menghindari kerugian.
Setidaknya ada lima bidang yang akan diteliti dan dianalisis dalam studi kelayakan
dalam suatu usaha, yaitu:

 Deskripsi pasar
 Deskripsi bisnis
 Teknologi yang diperlukan
 Detail finansial dan struktur organisasi bisnis tersebut
 Kesimpulan bagaimana bisnis yang dirintis bisa maju

B. Tujuan studi kelayakan usaha

Beberapa tujuan dari adanya studi kelayakan bisnis , di antaranya:

 Memperlancar sebuah perencanaan. Sebuah bisnis membutuhkan perencanaan


yang berguna untuk masa depan bisnis itu sendiri dan prediksi-prediksi
kemungkinan yang terjadi. Perencanaan tersebut bisa dirancang dengan
melibatkan jumlah modal, waktu pelaksanaan, lokasi, tata cara pelaksanaan,
besar keuntungan, dan pengawasan atas penyimpangan.

 Agar terhindar dari risiko kerugian. Studi kelayakan bisnis dapat memperkecil
kerugian, baik yang mudah ataupun yang susah dikendalikan. Kalau sudah
terkendali, stagnasi dalam berbisnis bisa terjamin.
 Mempermudah pelaksanaan pekerjaan. Perencanaan yang dibuat secara tepat
dapat mempermudah pengaplikasian kerja, jadi para karyawan punya
pedoman dan tetap fokus pada tujuan. Alhasil, rencana bisnis berjalan sesuai
dengan yang direncanakan.
 Mempermudah pengawasan. Berkat pengaplikasian yang sesuai rencana, maka
pengawasan pun akan lebih mudah dijalankan. Tujuan pengawasan adalah
memastikan semua kegiatan usaha sesuai dengan rencana awal.
 Mempermudah pengendalian. Studi kelayakan bisnis mampu meminimalisir
penyimpangan apabila ada kasus yang terjadi saat bisnis dijalankan.
Contohnya, untuk menghindari penyimpangan dalam bidang keuangan,
perusahaan bisa menggunakan software akuntansi.

C. Aspek-aspek studi kelayakan usaha

Pebisnis haruslah teliti dalam melakukan studi kelayakan bisnis walaupun pada
dasarnya aspek-aspeknya fleksibel, bisa ditambah atau dikurangi disesuaikan dengan
kebutuhan. Ada beberapa aspek dasar yang pasti akan diteliti ketika analisis
dilakukan, antara lain:
 Aspek hukum atau legalitas. Aspek hukum atau legalitas erat kaitannya
dengan semua hal yang berhubungan dengan legalitas atau ketentuan
pendirian perusahaan.
 Aspek ekonomi dan budaya. Aspek ekonomi dan budaya pada studi kelayakan
usaha menganalisis dampak yang diakibatkan oleh perusahaan di sekitar
lokasi. Sejauh mana perusahaan memengaruhi kebudayaan daerah sekitar. Jika
dilihat dari sisi ekonomi, studi kelayakan bisnis menganalisis dampak pada
tingkat pendapatan perkapita di wilayah perusahaan didirikan.
 Aspek pasar dan pemasaran. Aspek yang ke tiga adalah pasar dan pemasaran
yang menganalisis peluang produk di pasaran.

Materi 6

Pelaksanaan Wirausaha Pendidikan

Pelaksanaan Kewirausahaan dalam Pendidikan

Tantangan paling nyata adalah era globalisasi. Globalisasi tersebut sudah


menimbulkan dampak ganda, di satu sisi membuka kesempatan kerja sama yang
seluas-luasnya antar negara, namun di sisi lain ternyata membawa persaingan yang
sangat ketat. Oleh sebab itu, tantangan utama di masa kompetitif pada semua sektor
jasa dengan mengandalkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM), teknologi dan
manajemen.

Guru sebagai ujung tombak memiliki peranan yang sangat penting dalam
menangkal dampak buruk dari globalisasi, melalui proses pembelajaran yang
dilakukannya. Proses pembelajaran yang berkualitas akan muncul dari guru yang
berkualitas, sehingga dapat menghasilkan anak didik yang berkualitas pula. Tuntutan
profesionalisme guru merupakan hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, jika kita
ingin meningkatkan kualitas pendidikan di negeri ini. Selama ini ada anggapan bahwa
rendahnya kualitas pendidikan Indonesia terkait dengan rendahnya tingkat
kesejahteraan guru. Akibatnya guru mengerjakan pekerjaan sampingan untuk
mencukupi kebutuhan hidupnya.

Peningkatan profesionalisme guru bukan hanya merupakan tanggung


jawab guru, tetapi juga merupakan tanggung jawab pemerintah, masyarakat, sekolah
dan organisasi yang terkait dengan pendidikan. Oleh karena itu, pihak-pihak terkait
harus mendukung secara nyata ketika menuntut guru menjadi pekerjaan yang
profesional. Sarana dan prasarana untuk meningkatkan kompetensi guru mutlak harus
ada, karena para guru ini harus selalu up dating dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan apa yang terjadi dengan dunia, dan ini membutuhkan fasilitas dan
teknologi yang memadai. Mungkin tidak begitu masalah dengan guru yang tinggal di
perkotaan yang sudah tersentuh dengan kecanggihan teknologi, bagaimana guru yang
tinggal di daerah pedesaan dan daerah terpencil, dan kita juga tahu bahwa untuk
mengakses informasi yang up to date tidaklah murah.

Profesionalisme tidak hanya mencakup kompetensi seseorang, namun harus


mengisyaratkan adanya komitmen, dedikasi, kebanggaan, dan ketulusan yang melekat
pada diri seseorang. Kriteria seorang guru dinyatakan profesional antara lain memiliki
komitmen pada siswa dan proses belajarnya, secara mendalam menguasai bahan ajar
dan cara mengajarkannya pada siswa, bertanggung jawab memantau kemampuan
belajar siswa melalui berbagai teknik evaluasi, mampu berpikir sistematis dalam
melakukan tugas, dan menjadi bagian dari masyarakat belajar di lingkungan
profesinya.

Untuk mengefektifkan fungsi dan peranan guru, sesungguhnya tidak cukup


dengan hanya meningkatkan jumlah dan kualifikasi lembaga-lembaga pendidikan dan
pelatihan guru, namun hal yang paling menonjol untuk dijadikan bahan kebijakan
ialah aspek pengembangan jiwa entrepreneur para pengelola lembaga-lembaga
pendidikan dan pelatihan guru, sehingga calon-calon guru tersebut memiliki jiwa
kewirausahaan yang memadai. Kepemilikan jiwa kewirausahaan bagi calon-calon
guru tersebut sangat penting artinya, karena guru memiliki peran strategis dalam
proses transformasi budaya Entrepreneurship kepada murid-muridnya, yang pada
akhirnya jiwa kewirausahaan guru tersebut akan senantiasa mengalir dari generasi ke
generasi.

DAFTAR PUSTAKA

Djumhur dan Moh. Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung : CV. Ilmu
Bandung

https://pintek.id/blog/pengusaha-sukses/

https://pintek.id/blog/5-peluang-usaha-di-bidang-pendidikan-ini-hasilkan-keuntungan-setiap-
hari/

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011/06/29/konsep-kewirausahaan-dan-pendidikan-
kewirausahaan/

https://lifepal.co.id/media/studi-kelayakan-usaha/

Anda mungkin juga menyukai