Anda di halaman 1dari 5

Pelajaran 2

NABI MUHAMMAD SAW


PANUTANKU
Kompetensi Dasar
1.2 Meyakini Hadis yang terkait dengan perilaku mandiri, percaya
diri, dan bertanggung jawab
2.2 Menunjukkan perilaku mandiri, percaya diri, dan bertanggung
jawab
3.2 Memahami Hadis yang terkait dengan perilaku mandiri, percaya
diri, dan bertanggung jawab
4.2 Mencontohkan perilaku mandiri, percaya diri, dan bertanggung
jawab sebagai implementasi makna Hadis yang terkandung
1.14 Meyakini kebenaran kisah Nabi Muhammad saw.
2.14 Menunjukkan sikap percaya diri dan mandiri sebagai
implementasi pemahaman kisah keteladanan Nabi Muhammad
saw.
3.14 Memahami kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.
4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw.

Apakah kamu anak yang percaya diri dan mandiri? Mengapa


kita harus percaya diri dan mandiri? Kali ini kita akan mempelajari
bagaimana sikap percaya diri dan mandiri Rasulullah saw. Semoga
kita bisa meneladaninya.

A. SIKAP PERCAYA DIRI NABI MUHAMMAD


Nabi Muhammad saw. adalah uswatun hasanah atau suri
tauladan yang baik bagi umat Islam secara khusus dan bagi umat
manusia secara umum. Pada diri beliau ada banyak perilaku terpuji
yang bisa diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku terpuji ini

Pendidikan Agama Islam 3 8


salah satunya adalah sikap percaya diri atas segala kemampuan yang
ada pada dirinya yang telah diamanahkan Allah Swt.
Sikap percaya diri ini membuat Rasul tetap gigih dalam
berdakwah meski berat, tetap tawakal dan memandang positif
usahanya akan berbuah manis meski cobaan silih berganti
menghadang.
Nabi Muhammad saw. selalu melakukan perbuatan dengan
percaya diri. Pantaslah hasil usahanya sukses. Kita perlu meneladani
Nabi Muhammad saw. dalam melakukan setiap pekerjaan. Salah satu
kunci kesuksesan dalam melakukan suatu pekerjaan adalah
mengerjakannya dengan percaya diri. Allah berfirman dalam surat
Ali< Imran
> ayat 139 :

Artinya : “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu


bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi
(derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”

Agar seseorang memiliki sikap dan mental percaya diri, Islam


menunjukkan beberapa caranya
a. Bertawakal kepada Allah Swt.
Jika seseorang akan mengerjakan sesuatu, hendaknya dia
bertawakal kepada Allah Swt. sebelum melakukannya. Insya Allah,
Allah Swt. akan menolong.
b. Jangan ragu-ragu.
Kita dianjurkan untuk selalu mengerjakan segala sesuatu dengan
sungguh-sungguh tanpa ragu. Salah satu cara agar kita tidak ragu
adalah mengenali diri sebelum mengerjakan, apakah kita benar-
benar mampu mengerjakannya ataukah tidak.
c. Jangan malu mengerjakan kebaikan.
Ada kalanya sebelum mengerjakan
sesuatu, kita dihantui oleh perasaan
ragu dan malu sehingga tanpa kita
sadari, waktu yang tersedia habis oleh
perasaan ragu dan malu itu. Apabila

Pendidikan Agama Islam 3 19


kita menjadi hamba Allah Swt. Yang bertawakal, kita harus menjauhi
sifat malu dan ragu.
Percaya diri artinya yakin akan kemampuan diri sendiri. Dengan
demikian, orang yang percaya diri tidak akan minder dalam
menghadapi apa pun. Ia akan selalu yakin bahwa usahanya akan
berhasil. Karena itu, orang yang percaya diri hidupnya akan sukses.
Percaya diri bukan berarti sombong. Orang yang percaya diri
meyakini bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sedangkan sombong beranggapan bahwa hanya dirinya yang paling
mampu. Jadi, sikap percaya diri sangat menghargai orang
lain. Sikap percaya diri merupakan sikap yang terpuji.
Anak yang percaya diri akan disayang oleh Allah.
Anak yang percaya diri akan disayang orang
tuanya. Ia pun akan disayang
gurunya. Selain itu, ia akan
memiliki banyak teman.
Lawan dari percaya diri adalah rendah diri. Rendah diri artinya
tidak yakin akan kemampuan dirinya. Orang yang rendah diri akan
selalu takut berbuat sesuatu. Oleh karena itu, ia akan mengalami
kesulitan dalam hidupnya.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan ciri-ciri orang
yang percaya diri, yaitu:
1) percaya akan kemampuan dirinya,
2) bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab dalam
mengerjakan sesuatu,
3) teguh pendirian dalam kebenaran,
4) tidak mudah terbujuk oleh rayuan yang menyesatkan, dan
5) selalu menghargai orang lain.

B. SIKAP MANDIRI NABI MUHAMMAD SAW.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah


itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan
dia banyak menyebut Allah”.
[QS. Al-Ahzaab: 21].

Pendidikan Agama Islam 3 10


Nabi Muhammad saw . l ahir pada tanggal 22 April 571 M di
Mekah, pada saat kelahirannya dalam keadaan yatim . Ayahnya
bernama Abdullah meninggal dunia dalam perjalanan dagang ke
Syam, yakni sewaktu Muhammad masih dalam kandungan sang ibu.
Setelah lahir tinggal bersama ibunya, bernama Aminah. Pada usia 6
tahun, sang Ibu mengajaknya berziarah ke makam ayahnya di Yatsrib.
Namun di tengah perjalanan pulang Kembali ke Mekah, ibunya
menderita sakit dan akhirnya meninggal di perkampungan Abwa' yang
terletak antara kota Mekah dan Madinah
. Muhammad kecil melewati masa kecil sebagai yatim piatu,
tentu kita bisa membayangkan betapa sulitnya kita dalam kondisi
yatim piatu. Maka dibawalah sang cucu ke rumah Abdul Muthalib,
diasuh dan dikasihi seperti anaknya sendiri. Tapi lagi-lagi kasih
sayang sang kakek tak berlangsung lama dirasakan Muhammad kecil.
Saat berusia 8 tahun, kakeknya meninggal dunia di Mekah. Namun
sebelum wafat beliau berpesan agar cucunya tersebut dirawat oleh
pamannya Abu Thalib.
Abu Thalib merawat Muhammad bersama anak-anaknya yang
lain, bahkan lebih disayangi dan dimuliakan. Dia juga mengajarkan
kemandirian kepada Muhammad, saat berusia 8 tahun sudah menjadi
penggembala. Pada umur 12 tahun, ia sudah mandiri dan berdagang
sampai Syiria dibawa pamannya dan Ia terus berusaha dan belajar
dalam hal perdagangan tersebut, hingga usianya 25 tahun
Muhammad telah menjadi pengusaha yang sukses dan sudah
berdagang hingga luar negeri, tidak kurang dari 18 kali.
Mandiri merupakan sifat terpuji yang harus ada pada diri seorang
muslim. Mandiri adalah berusaha melakukan segala sesuatu sendiri
dan tidak bergantung pada orang lain. Sifat mandiri harus dimulai sejak
kecil. Sesuai hadits dari Miqdam, dari Rasulullah Saw, bersabda, “ Tiada
sesuappun makanan yang lebih baik dari makanan hasil jerih payahnya
sendiri.Sungguh Nabi Daud as, itu makan dari hasil keringatnya
sendiri. (HR. Bukhori).)
Pendidikan Agama Islam 3 11
1. Contoh perilaku mandiri sebagai seorang siswa.
a. Menyiapkan buku pelajaran sendiri
b. Mengerjakan tugas sendiri
c. Mencuci piring sendiri
d. Menata tempat tidur
2. Keuntungan dari perilaku mandiri.
a. Hidup akan lebih tenang.
b. Dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
c. Semakin percaya diri dalam menghadapi hidup.
3. Kerugian seorang yang tidak mandiri.
a. Tidak pernah tenang setiap waktu.
b. Selalu merepotkan orang lain.
c. Takut melakukan suatu pekerjaan.

Sikapku
Beri tanda centang (v) pada kolom yang tersedia!
No Uraian Selalu Kadang Tidak
1 Saya melaksanakan salat wajib tepat
waktu.
2 Saya membaca hamdalah ketika
mendapatkan kemudahan.
3 Saya berdoa dengan sungguh-sungguh.
4 Saya tidak mengolok-olok teman.
5 Saya melaporkan barang temuan
kepada guru.
6 Saya segera masuk kelas ketika bel
berbunyi.
7 Saya melaksanakan piket dengan baik.
8 Saya bertanya kepada guru dengan
bahasa Indonesia yang baik.
9 Saya menghibur teman yang sedang
sedih.
10 Saya berani menyampaikan pendapat
ketika diskusi.

Pendidikan Agama Islam 3 12

Anda mungkin juga menyukai