Anda di halaman 1dari 46

7/18/2016

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
( RPP )

Nama Guru : ADNEN, S.Ag


NIP : 196311261984042001

SDN KEMBANGAN SELATAN 01

KELAS: 3
TAHUN PELAJARAN
2016 / 2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SDN KEMBANGAN SELATAN 01
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Kelas/Semester : 3/I
Alokasi Waktu : 8 Jtm ( 2 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tatangganya
KI 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah
KI 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1. 3.14 Mengetahui sikap percaya diri dan kemandirian sebagai wujud dari
keteladanan Nabi Muhammad saw
Indikator :
3.14.1 menjelaskan sikap percaya diri dan kemandirian sebagai wujud dari
keteladanan Nabi Muhammad saw
3.14.2 menunjukkan sikap percaya diri dan kemandirian sebagai wujud dari
keteladanan Nabi Muhammad saw
2. 3.3 Mengetahui hadits yang terkait dengan perilaku mandiri, percaya diri,
dan tanggung jawab
Indikator :
3.3.1 menunjukkan hadits yang terkait dengan perilaku mandiri, percaya diri,
dan tanggung jawab
3.3.2 menjelaskan hadits yang terkait dengan perilaku mandiri, percaya diri,
dan tanggung jawab
3. 4.3 Mencontohkan perilaku mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab
sebagai implementasi hadits
Indikator :
4.3.1 menerapkan perilaku mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab sebagai
implementasi hadits
4.3.2 melaksanakan perilaku mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab
sebagai implementasi hadits
4. 4.14 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw
Indikator :
4.14.1 menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw
4.14.2 mengemukakan kisah keteladanan Nabi Muhammad saw

C. Materi Pembelajaran

Nabi Muhammad saw. diutus oleh Allah Swt. untuk menyempurnakan akhlak
manusia

A. Sikap Percaya Diri Nabi Muhammad saw.d saw. berpesan kepada kita agar hari
ini harus lebih baik dari pada hari kemarin. Hari esok harus lebih baik dari pada
hari ini. Dengan iman yang kuat. Nabi Muhammad saw. Selalu percaya diri dalam
melakukan dakwahnya.

1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Dengan iman yang kuat, Nabi Muhammad saw. Selalu yakin pada kemampuan
dirinya dalam melakukan tugas-tugasnya sebagai utusan Allah Swt. Nabi
Muhammad saw. menyuruh kita selalu percaya diri. Orang yang percaya diri selalu
menghargai kemampuan diri sendiri. Orang yang percaya diri selalu memegang
teguh pendirian dan tidak ragu-ragu.

Nabi Muhammad saw. selalu melakukan perbuatan dengan percaya diri. Pantaslah
hasilnya sukses dan berhasil. Kita perlu meneladani Nabi Muhammad saw. dalam
melakukan pekerjaan. Salah satu kunci kesuksesan dalam melakukan suatu
pekerjaan atau perbuatan, adalah mengerjakannya dengan percaya diri.

Seseorang yang ingin menyeberangi sungai menggunakan seutas tali, akan berhasil
melakukannya jika ia tahu dirinya mampu melakukannya. Bentuk keyakinan akan
kemampuan diri misalnya tenaganya kuat, tidak takut melihat ketinggian, dll. Akan
tetapi jika seseorang ragu akan kemampuannya, juga mudah takut melihat arus
sungai dari ketinggian, ia akan melakukan pekerjaan itu dengan ragu-ragu. Bahkan
karena tidak mengenali dirinya yang sebenarnya atau ia penakut, maka ia bisa
tercebur ke sungai.

Setiap kali seseorang hendak mengerjakan sesuatu, maka ia harus memilih


melakukannya dengan percaya diri atau meninggalkannya sama sekali. Jika ia
memilih mengerjakan berarti ia tahu dirinya mampu mengerjakan. Namun jika ia
ragu-ragu mampu ataukah tidak, maka lebih baik ia meninggalkan pekerjaan itu.
Agar seseorang memiliki sikap dan mental percaya diri, Islam telah menunjukkan
beberapa caranya.

a. Bertawakal kepada Allah Swt. Jika seseorang akan mengerjakan sesuatu maka
hendaknya bertawakal kepada Allah Swt. sebelum melakukannya. Insya Allah, Allah
Swt. akan menolong. Allah Swt. ber!rman: (QS. Ali-Imran/3:159)
Artinya: “... Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.”

Jika engkau telah berniat, maka bertawakallah kepada Allah Swt.! Bertawakal
artinya menyerahkan keberhasilan pekerjaan yang sedang kita lakukan hanya
kepada Allah Swt. Dengan bertawakal, Allah Swt. Akan menolong kita. Akan lebih
sempurna bilamana setiap kali kita hendak mengerjakan sesuatu sebaiknya
membaca basmallah terlebih dahulu lalu bertawakal kepada Allah Swt.

b. Jangan ragu-ragu
Kita dianjurkan untuk selalu mengerjakan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh
tanpa ragu. Salah satu cara agar kita tidak ragu adalah mengenali diri sebelum
mengerjakan, apakah kita benar-benar mampu mengerjakannya ataukah tidak.
Peserta didik perlu dibelajarkan untuk selalu bertanya pada diri sendiri seperti itu.
Apakah ia mampu? Lalu apakah waktunya cukup? Apakah bila ada halangan bisa
mengatasi?
Jika peserta didik menjawab (setelah memahami diri sendiri) mampu, karena punya
keahlian, waktunya cukup, serta bisa mengatasi halangan, maka peserta didik
tersebut akan memiliki kepercayaan diri. Berbeda halnya jika ia tidak tahu atau ia
tidak yakin akan kemampuan dirinya ,akan tetapi tetap melakukannya, maka
kemungkinan ia akan melakukannya dengan penuh keraguan dan takut pada diri
sendiri. Jika seseorang mengerjakan sesuatu dengan diliputi keraguan dan rasa
takut, besar kemungkinan akan gagal dalam pekerjaan itu.

c. Jangan malu mengerjakan kebaikan


Ada kalanya sebelum mengerjakan sesuatu kita dihantui oleh perasaan ragu dan
malu, sehingga tanpa kita sadari, waktu yang tersedia habis oleh perasaan ragu dan
malu itu. Apabila kita menjadi hamba Allah Swt. Yang bertawakal maka kita harus
menjauhi kedua sifat malu dan ragu itu. Jangan keliru menafsirkan sabda
Rasulullah saw. :

2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Artinya: Rasulullah saw. bersabda: perilaku malu merupakan bagian dari iman. (HR.
Ahmad dengan rangkaian perawi sahih dari Abi Hurairah).

Hadis ini harus diletakkan pada makna yang sebenarnya. Jika dalam hati kita
terbetik ingin melakukan sesuatu yang salah dan keliru maka kita perlu malu dan
memilih tidak mengerjakannya. Akan tetapi kalau untuk mengerjakan kebaikan kita
justru tidak boleh malu. Misalnya mau membantu orang yang sedang susah tidak
boleh malu. Mau melewati jalan yang sudah benar juga tidak boleh malu. Tetapi
misalnya seseorang diajak melakukan perbuatan yang merugikan banyak orang
(korupsi, berbohong, dll) maka kita harus malu. Malu melakukan maksiat/perbuatan
tidak terpuji, adalah awal bagi kebiasaan seseorang yang berakhlak mulia.

Jadi, jika tiba waktu salat, maka seseorang tidak boleh malu melaksanakannya. Jika
seseorang disuruh berpidato naik ke panggung (misalnya mewakili teman-temannya)
dan ia mampu melakukannya, maka ia tidak boleh menolaknya. Ia harus percaya
diri, tidak boleh ragu-ragu dan tidak boleh malu dalam semua kebaikan.

B. Sikap Mandiri Nabi Muhammad saw.


Nabi Muhammad saw. sejak kecil hidup mandiri. Beliau seorang Nabi yang patuh
kepada Allah Swt. pekerja keras, jujur, disiplin, sabar, pemaaf dan tidak pendendam.
Beliau juga selalu sopan, ramah, dan sayang pada keluarga dan kepada semua
orang.

Nabi Muhammad saw. pernah ikut Abu Talib berdagang ke negeri Syam. Rasulullah
saw. adalah contoh manusia yang sangat mandiri. Sejak kecil, Nabi sudah yatim
piatu. Ayahnya, bernama Abdullah, sudah meninggal sejak ia belum lahir.
Sedangkan ibunya, Aminah, meninggal ketika usianya baru 6 tahun. Meskipun
yatim piatu, Nabi tidak pernah menyusahkan orang di sekitarnya. Nabi kemudian
diasuh oleh Ummu Aiman. Ummu sangat mencintai Nabi oleh karena sifat-sifat Nabi
yang mandiri. Nabi tidak pernah bermanja-manja kepada siapapun juga. Ketika
usianya beranjak remaja, Nabi pergi ke pasar berdagang mencari rezeki sendiri
mengikuti pamannya, Abu Talib. Nabi menabung setiap uang yang dihasilkannya
dari berdagang untuk bekal hidup mandiri. Karena kemandiriannya Rasulullah
dikenal sebagai pekerja keras, jujur, disiplin dan sabar.

Tahukah kamu, seperti apakah sifat mandiri itu? Bila kita suka menyusahkan orang
di sekitar kita, bermanja-manja kepada orangtua, tidak mau membantu orangtua,
tidak ikut merapikan tempat tidur setiap pagi hari, suka menyuruh pembantu,
sering meminta bantuan orang lain padahal kita mampu melakukannya, maka itulah
tanda-tanda kita tidak mandiri.

Mandiri adalah kebalikan dari sifat manja. Anak yang mandiri akan disukai banyak
orang. Anak yang manja akan menyusahkan banyak orang. Anak mandiri biasanya
suka membantu orangtua dan bisa mengurus diri sendiri. Sebaliknya, anak manja
selalu minta tolong dan bergantung kepada orang lain. Anak mandiri tidak mudah
menyerah jika menghadapi masalah. Sedangkan anak manja akan cepat menyerah
dan putus asa ketika menghadapi masalah.

Jadilah anak mandiri. Baik kita anak orang miskin ataupun anak orang kaya.
Mengapa? Karena anak yang mandiri akan lebih sabar menghadapi segala situasi,
disukai teman-teman, orangtua dan semua orang yang kita kenal. Jadi janganlah
mau menjadi anak manja!.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan Kesatu
a. Kegiatan Awal ( 20 Menit)
Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh

3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
 Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan
dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan
yang ditentukan sebelumnya);
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang: kegiatan berlibur dan elajar di rumah
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan
 Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan di
papan tulis/white board, potongan kartu/kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca atau gambar), jika memungkinkan
melalui tayangan slide (media LCD projector).
b. Kegiatan Inti ( 100 Menit)
Mengamati
 Menyimak kisah keteladanan Nabi Muhammad saw tentang sikap percaya
diri dan kemandirian
 Mencermati sikap percaya diri dan kemandirian sebagai wujud dari
keteladanan Nabi Muhammad saw

Menanya
 Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang apa saja sikap
teladan Nabi Muhammad saw
 Mengajukan pertanyaan tentang contoh-contoh sikap percaya diri dan
kemandirian Nabi Muhammad saw.

Eksperimen/explore/mengumpulkan informasi
 Secara kelompok kecil mendiskusikan kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw (mengidentifikasi).

Asosiasi /mengolah informasi


 Membuat catata hasil diskusi kelompok tentang kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw
 Menguhubungkan pelajaran tentang sikap keteladanan Nabi Muhammad
saw tentang percaya diri dan kemandirian dengan perilaku warga sekolah
sehari-hari

Mengkomunikasikan
 Menyampaikan hasil diskusi tentang kisah keteladanan Nabi Muhammad
saw
 Menyampaikan hasil pengamatan tentang perilaku warga sekolah sehari-
hari terkait dengan sikap teladan Nabi Muhammad saw
 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru

c. Kegiatan Penutup ( 20 Menit)


1. Kesimpulan
Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan
2. Refleksi
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya;

4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
3. Umpan Balik
Guru memberikan penilaian kepada siswa terhadap kegiatannya
mengikuti proses pembelajaran
4. Tindak Lanjut
Memberikan tugas individu maupun kelompok
5. Informasi Kegiatan Selanjutnya
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

2. Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal ( 20 Menit)
Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
 Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan
dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan
yang ditentukan sebelumnya);
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang: kisah keteladanan Nabi Muhammad saw
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan
 Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan di
papan tulis/white board, potongan kartu/kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca atau gambar), jika memungkinkan
melalui tayangan slide (media LCD projector).
b. Kegiatan Inti ( 100 Menit)
Mengamati
 Menyimak hadits yang terkait dengan perilaku mandiri, percaya diri, dan
tanggung jawab
 Mengamati ciri-ciri perilaku mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab

Menanya
 Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang isi hadits
mengenai perilaku mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab
 Mengajukan pertanyaan tentang ciri-ciri perilaku mandiri, percaya diri, dan
tanggung jawab

Eksperimen/explore/mengumpulkan informasi
 Secara kelompok kecil mendiskusikan isi hadits yang terkait dengan
perilaku mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab.

Asosiasi /mengolah informasi


 Membuat catatan hasil diskusi kelompok tentang hadits yang terkait
dengan perilaku mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab
 Menguhubungkan pelajaran tentang sikap dan perilaku mandiri, percaya
diri, dan tanggung jawab dengan sikap dan perilaku warga sekolah sehari-
hari

Mengkomunikasikan
 Menyampaikan hasil diskusi tentang perilaku mandiri, percaya diri, dan
tanggung jawab

5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
 Menyampaikan hasil pengamatan tentang perilaku warga sekolah sehari-
hari
 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru

c. Kegiatan Penutup ( 20 Menit)


1. Kesimpulan
Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan
2. Refleksi
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya;
3. Umpan Balik
Guru memberikan penilaian kepada siswa terhadap kegiatannya
mengikuti proses pembelajaran
4. Tindak Lanjut
Memberikan tugas individu maupun kelompok
5. Informasi Kegiatan Selanjutnya
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Jenis/Teknik Penilaian : Tes dan Non Tes
2. Instrumen Penilaian :

Pertemuan Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian


ke …
1. Penilaian Sikap  Mengamati pelaksanaan diskusi, terkait dengan;
 Mendiskusikan kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw
 Sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan
tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi atau kerja individu/
pasangan/kelompok

 Mengamati pelaksanaan diskusi dengan


menggunakan lembar observasi terkait dengan
 Keesaan Allah dalam Q.S al-Ikhlas, penciptaan
manusia dan alam sekitar
 Sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan
tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi atau kerja individu/pa-sangan/
kelompok

Tugas :

 Melakukan pengamatan terhadap ciptaan Allah


SWT yaitu diri dan alam semesta yang ada di
sekitar rumah dan sekolah

2.Penilaian Pengetahuan Tes tertulis

 Contoh-contoh sikap keteladanan Nabi


Muhammad saw
Non tes

 Pengamatan tentang perilaku:

6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
 Yang mencerminkan sikap keteladanan Nabi
Muhammad saw

 Tes dalam bentuk tulisan tentang hadits yang


terkait dengan perilaku mandiri, percaya diri,
dan tanggung jawab

3.Penilaian Keterampilan  Membuat ringkasan kisah keteladanan Nabi


Muhammad saw terkait dengan sikap percaya
diri dan kemandirian
 Membuat catatan tentang sikap keteladanan
yang terdapat di dalam kisah Nabi Muhammad
saw

Membuat catatan dari hasil diskusi terkait dengan


hadits yang terkait dengan perilaku mandiri,
percaya diri, dan tanggung jawab

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Bentuk Instrumen
a. Bentuk Remedial Peserta didik yang belum menguasai materi (tidak mencapai
 Bimbingan Individu KKM), harus mengikuti kegiatan remidial. Guru menjelaskan
 Bimbingan Kelompok kembali materi kisah sikap mandiri Nabi Muhammad saw.
 Pembelajaran ulang Selanjutnya melakukan penilaian kembali. Pelaksanaan
 Pemberian Tugas Remedial dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang
disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam pulang.

b. Bentuk Pengayaan Banyak contoh tentang perilaku yang membutuhkan mental


 Belajar Kelompok percaya diri. Misalnya tampil di panggung untuk
 Belajar Mandiri menyampaikan suatu topic pembicaraan, menjadi petugas
upacara bendera, menjadi ketua kelas, menyanyi di depan
orang banyak, menghadapi ujian kelulusan, mengendarai
sepeda dan lain-lain.
Apabila peserta didik disuruh melakukan sesuatu, maka ia
akan selalu dihadapkan pada dua pilihan jawaban: mau
melakukannya atau tidak melakukannya.
Guru perlu membangun kepribadian dan sikap percaya diri
setiap peserta didik. Apabila peserta didik menjawab mampu,
maka kemampuan itu harus dibuktikan sampai dengan
tingkat kepercayaan diri yang baik. Apabila peserta didik
menolak mengerjakan atau ragu-ragu atau tidak menjawab,
siapapun (termasuk peserta didik lain) tidak boleh mengejek
dan mengolokoloknya. Sebaliknya, guru harus menelusuri
penyebab mengapa ia menolak mengerjakan. Misalnya Jika
seseorang tidak mau menjadi petugas upacara karena
memang suaranya tidak cocok maka ia tidak boleh dipaksa
melakukannya. Jika seseorang tidak mau naik sepeda,
kemungkinanya ia memang belum pernah berlatih
sebelumnya.
Akan tetapi dalam hal pekerjaan yang semua orang bisa
melakukannya, misalnya mengikuti ujian akhir untuk
kelulusan, tampil di depan umum untuk mengutarakan suatu
pokok pikiran, guru wajib memberi pendampingan dan terus
membangun kemampuan peserta didik itu sehingga ia dapat
mengerjakan pekerjaan. Melalui kegiatan pendampingan itu,
diharapkan peserta didik terbiasa mengerjakan segala
sesuatu yang menjadi tugasnya dengan baik, tepat, serta
percaya diri.

7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Di luar praktik kegiatan di atas, guru dapat menyajikan
gambar berikut:
Untuk bisa sukses mengikuti acara lomba ajang bakat
semacam ini, setiap peserta didik perlu tampil percaya diri
sehingga mampu membuat pemirsa mengakui
keunggulannya. Bisakah peserta didik menyebutkan syarat
apa yang diperlukan untuk bisa memiliki keunggulan
semacam itu? Apakah ia harus melakukannya dengan
percaya diri?

Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah


menguasai materi, diminta mengerjakan materi pengayaan
yang sudah disiapkan berupa gambar yang menceritakan
perilaku mandiri.

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media
 Gambar/ Poster sikap-sikap terpuji
 Multimedia Interaktif/ CD Interaktif /Video
2. Alat/Bahan

3. Sumber Belajar
 Buku PAI dan Budi Pekerti Kls III SD
 Buku pelajaran kisa-kisah 25 Nabi dan Rasul

Mengetahui, Jakarta, ….... Agustus 2016


Kepala Sekolah Guru Pend.Agama Islam & Budi Pekerti

( SETIANINGSIH, M.Pd ) ( ADNEN, S.Ag )


NIP. 197011211991022001 NIP. 196311261984042001

Lampiran-lampiran

8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SDN KEMBANGAN SELATAN 01
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Kelas/Semester : 3/I
Alokasi Waktu : 8 Jtm ( 2 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tatangganya
KI 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah
KI 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1. 4.7.1 Membaca kalimat-kalimat dalam Al-Quran dengan benar
Indikator :
4.7.1.1 melatih bacaan kalimat-kalimat dalam Al-Quran dengan benar
4.7.1.2 menentukan susunan kalimat-kalimat dalam Al-Quran dengan benar
2. 4.7.2 Menulis huruf hijaiyyah dalam Al-Quran dengan benar
Indikator :
4.7.2.1 melatih menuliskan huruf hijaiyyah dalam Al Quran dengan benar
4.7.2.2 menyusun tulisan huruf hijaiyyah dalam Al Quran dengan benar
3. 4.7.3 Menunjukkan hafalan Q.S. An-Nashr dan Al-Kautsar dengan lancar
Indikator :
4.7.3.1 menampilkan hafalan Q.S. An-Nashr dan Al-Kautsar dengan lancar
4.7.3.2 mendemonstrasikan hafalan Q.S. An-Nashr dan Al-Kautsar dengan
lancar
4. 3.7 Mengetahui kalimat-kalimat dalam Q.S. An-Nashr dan Al-Kautsar
dengan benar
Indikator :
3.7.1 menunjukkan kalimat-kalimat dalam Q.S. An-Nashr dan Al-Kautsar
dengan benar
3.7.2 mendaftar kalimat-kalimat dalam Q.S. An-Nashr dan Al-Kautsar dengan
benar
3.7.3 Menyebutkan art ikalimat-kalimat dalam Q.S. An-Nashr dan Al-Kautsar
dengan benar
3.7.4 Menjelaskan pokok-pokok isi surat an Nashr dengan benar

C. Materi Pembelajaran
A. Membaca Kalimat dalam Surat an Nashr
Amati cara gurumu melafalkan surat an-Nashr. Perhatikan gerak mulut, panjang dan
pendek bacaannya. Sebelum membaca surat an-Nashr, cermati terlebih dahulu
tulisannya.
‫رصنال ةروـــــــــــــــــــــس‬

9 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
‫س ِب‬
ْ ‫يح َر ال ِن َم ْح َر ال ل ِل َّ ا ِم‬
ِ ‫ِم‬
}1{ ‫ءآج اَذِإ‬
ْ َ َ ‫رص ْن‬
ََ ‫حْ َتفالو ِلاّل‬
}2{ ‫تيأرو‬ َ ِ َِ‫نولخد َْي َ سا‬
ً َ ْ َ ‫نال‬ َ َ ‫اجاوفأ ِلاّل نيد‬
َ ْ َ ‫ِيف‬
َ ‫ف ْغ َتسْ َاو َك ِب َر ِد ْم َح ِب ْح‬
}3{ ‫ِبس َف‬ َ ً‫ا‬
ِ ْ‫باو َت َن ا َك َهنِإ هر‬

(Nada lagu: Sebelum Kita Makan)


Sebelum Baca al-Qur’an
Sebelum baca al-Qur’an dik
Membaca basmalah dulu
Menyebut nama Allah dik
Mengingat pada Tuhanmu
Bacalah al-Qur’an
Jangan sampai lupa
Baca basmalah bersama
Bacalah al-Qur’an
Jangan sampai lupa
Ayo baca basmalah

B. Menghafal Surat an Nahr


Mengapa kita menghafal surat an-Nashr? Hafalan surat an-Nashr dapat digunakan
dalam bacaan salat. Kamu dapat membaca surat an-Nashr setelah bacaan al-
Fatihah. Bagaimanakah cara menghafalkan surat an-Nahsr? Caranya mudah, yaitu
melafalkan secara berulang ayat per ayat hingga hafal, atau mendengarkan pelafalan
temanmu.
Lakukanlah bersama temanmu, secara bergantian!

C. Menulis Kalimat dalam Surat an Nashr


Sudah bisakah kamu menuliskan surat an-Nashr? Untuk bisa menuliskan surat an-
Nashr dengan benar, lakukan langkah berikut ini:
Pertama, mencermati cara menulis penggalan surat an-Nashr, termasuk huruf-
hurufnya
Kedua, menyalin tulisan penggalan surat an-Nashr. Coba perhatikan bagaimana
gurumu menuliskan penggalan surat an-Nashr. Lalu, salinlah penulisan penggalan
surat an-Nashr,
seperti berikut ini:

َ
َ ْ‫ت ي‬
‫َأر َو‬ ‫حْ َتف ْل َاو‬ ْ‫رصن‬
َ ‫ل ِّل َ ا‬ ‫َء آ َج اَذِإ‬
……………………… …………………… ………………….. ………………….

‫ا ًج َاو فْ َأ‬ ِ‫ل َّل ا ِن ي ِد ِيف‬ ْ


‫ولخد َي‬ ‫َن‬ َ‫ساَنال‬
………………………. …………………… ………………….. …………………

َ ً‫ا‬
‫باو َت َن ا َك َهنِإ‬ ‫ف ْغ َتسْ َاو‬
ِ ْ‫هر‬ ‫ِبر ِد ْم َح ِب‬
َ ‫َك‬ َ ْ‫ح‬
‫ِبس َف‬
……………………… …………………… …………………… ………………….

10 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
D. Pesan Surat an Nashr

Kemenangan Berkat Pertolongan Allah Swt.


Surat an-Nashr adalah surat yang ke 110 dalam al-Qur’an. Surat an-Nashr terdiri
atas 3 ayat. Nama an-Nashr diambil dari kata Na£r yang terdapat pada ayat pertama
surat an-Nashr. An-Nashr artinya pertolongan.
Pokok-pokok isi surat an-Nashr adalah:
1. Pertolongan Allah akan datang dan Islam akan mendapat kejayaan.
2. Perintah Allah kepada orang beriman agar bertasbih, memuji-Nya dan minta
ampun kepada-Nya di kala terjadi peristiwa yang menggembirakan.
Sikapku: Aku selalu bersyukur apabila mendapat kegembiraan.

Pada zaman Nabi Muhammad saw. berdakwah, nabi banyak menghadapi


perlawanan. Para pengikut nabi ada yang diusir, diftnah, sampai diperangi dan
dibunuh. Sebenarnya jumlah orang kafr lebih banyak dibanding orangorang yang
sudah beriman. Meskipun berjumlah lebih sedikit, pengikut nabi tetap berusaha
tegar. Nabi menenangkan hati pengikutnya bahwa Allah Swt. akan menurunkan
pertolongan kepada orang-orang mukmin. Karenanya tak ada satupun orang
mukmin yang gentar menghadapi perlawanan, tekanan atau intimidasi orang kafr.

Setiap menjalankan salat, Nabi Muhammad saw. dan para pengikutnya selalu berdoa
kepada Allah Swt. semoga Allah Swt. selalu menolong mereka dalam berdakwah.
Terbuktilah dalam beberapa peristiwa. Ketika Rasulullah saw. sudah terdesak
diperangi, walaupun jumlah mereka sedikit, kemenangan tetap berpihak kepada
orang mukmin. Contohnya peristiwa perang Badar. Jumlah tentara Rasulullah saw.
Hanya 1000 orang, sedangkan tentara kafr Quraisy 3000 orang. Pada saat perang
berkecamuk, Allah Swt. menurunkan bala tentara berupa malaikat yang tidak
diketahui orang kafr, sehingga pengikut Rasulullah saw. Memperoleh kemenangan
gemilang.

Ada dua hal yang dicatat oleh surat an-Nashr ini saat setelah pertolongan Allah Swt.
turun dan orang mukmin memperoleh kemenangan.
Pertama, orang-orang kafr berbondong-bondong masuk Islam karena Allah Swt.
memberikan hidayah kepada mereka. Masuk Islamnya orangorang musyrik Makkah
juga didorong oleh sikap Nabi Muhammad saw. Dan kaum muslimin yang bersikap
toleran dan cinta damai.
Kedua, orang-orang mukmin membaca tasbih karena kebesaran Allah Swt. itu dan
meminta ampunan kepada Allah Swt. (sebagai perasaan rendah hati). Membaca
tasbih adalah perintah Allah Swt. kepada orang mukmin. Mengapa? Karena biasanya
kemenangan selalu disangka itu hasil kerja mereka dan biasanya mereka lalu
bersikap sombong. Padahal, kemenangan itu datangnya dari pertolongan Allah Swt..
Bukanlah semata-mata itu jasa para pejuang. Setelah meraih kemenangan orang
mukmin seharusnya membaca tasbih “subhanallah” dan istigfar “astagfrullah” agar
terhindar dari perasaan takabbur (sombong).

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan Kesatu
a. Kegiatan Awal ( 20 Menit)
Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
 Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan
dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan
yang ditentukan sebelumnya);
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran;

11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
 Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang: perilaku mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan
 Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan di
papan tulis/white board, potongan kartu/kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca atau gambar), jika memungkinkan
melalui tayangan slide (media LCD projector).
b. Kegiatan Inti ( 100 Menit)
Mengamati
 Mengamati kalimat-kalimat dalam Q.S. An-Nashr dan Al-Kautsar secara
individu/pasangan/klasikal.
 Mengamati bentuk huruf dalam kalimat-kalimat dalam Q.S. An-Nashr dan
Al-Kautsar individu/kelompok/klasikal

Menanya
 Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang kalimat-
kalimat dalam Q.S. An-Nashr dan Al-Kautsar
 Mengajukan pertanyaan terkait bacaan, dan tulisan Q.S. An-Nashr

Eksperimen/explore/mengumpulkan informasi
 Secara berkelompok mendiskusikan tentang bacaan dan cara menulis
kalimat-kalimat dalam Q.S. An-Nashr dan Al-Kautsar

Asosiasi /mengolah informasi


 Membuat catata hasil diskusi kelompok tentang bacaan, dan tulisan, Q.S.
An-Nashr
 Menguhubungkan penguasaan tentang bacaan, dan tulisan, Q.S. An-Nashr
dengan yang diparaktikkan sehari-hari

Mengkomunikasikan
 Menyampaikan hasil belajar tentang membaca, dan menulis Q.S. An-Nashr
 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru

c. Kegiatan Penutup ( 20 Menit)


1. Kesimpulan
Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan
2. Refleksi
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya;
3. Umpan Balik
Guru memberikan penilaian kepada siswa terhadap kegiatannya
mengikuti proses pembelajaran
4. Tindak Lanjut
Memberikan tugas individu maupun kelompok
5. Informasi Kegiatan Selanjutnya
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
2. Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal ( 20 Menit)
Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
 Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan
dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan
yang ditentukan sebelumnya);
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang: bacaan, dan tulisan, Q.S. An-Nashr
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan
 Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan di
papan tulis/white board, potongan kartu/kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca atau gambar), jika memungkinkan
melalui tayangan slide (media LCD projector).
b. Kegiatan Inti ( 100 Menit)
Mengamati
 Mengamati kalimat-kalimat dalam Q.S. An-Nashr secara
individu/pasangan/klasikal.
 Mengamati hafalan Q.S. An-Nashr

Menanya
 Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang kalimat-
kalimat dan pesan-pesan dalam Q.S. An-Nashr
 Mengajukan pertanyaan terkait hafalan dan pesan-pesan Q.S. An-
Nashr

Eksperimen/explore/mengumpulkan informasi
 Secara berkelompok mendiskusikan tentang pesan-pesan Q.S. An-
Nashr

Asosiasi /mengolah informasi


 Membuat catata hasil diskusi kelompok tentang hafalan dan pesan-
pesan Q.S. An-Nashr
 Menguhubungkan penguasaan hafalan Q.S. An-Nashr dengan yang
dipraktikkan sehari-hari

Mengkomunikasikan
 Menyampaikan hasil belajar tentang hafalan Q.S. An-Nashr
 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru

c. Kegiatan Penutup ( 20 Menit)


1. Kesimpulan
Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan
2. Refleksi
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya;
3. Umpan Balik
Guru memberikan penilaian kepada siswa terhadap kegiatannya
mengikuti proses pembelajaran

13 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
4. Tindak Lanjut
Memberikan tugas individu maupun kelompok
5. Informasi Kegiatan Selanjutnya
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Jenis/Teknik Penilaian : Tes dan Non Tes
2. Instrumen Penilaian :

Pertemuan Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian


ke …
1. Penilaian Sikap  Mengamati pelaksanaan diskusi dengan
menggunakan lembar observasi terkait dengan
 Mendiskusi-kan kalimat-kalimat dalam Q.S. An-
Nashr dan Al-Kautsar
 Sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan
tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi atau kerja individu/pa-sangan/
kelompok

2.Penilaian Pengetahuan  Tes dalam bentuk tulisan tentang: Menulis


kalimat-kalimat Q.S. An- Nashr dan Al-Kautsar
 Non tes, Membaca dan menghafal

3.Penilaian Keterampilan  Membaca kalimat-kalimat dalam Q.S. An-Nashr


dan Al-Kautsar
 Menulis kalimat-kalimat dalam Q.S. An-Nashr
dan Al-Kautsar
 Menghafal Q.S. An-Nashr dan Al-Kautsar
 Membuat tulisan Q.S. An-Nashr dan Al-Kautsar

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Bentuk Instrumen
c. Bentuk Remedial Bagi peserta didik yang belum menguasai materi, guru
 Bimbingan Individu menjelaskan kembali maksud secara umum/khusus
 Bimbingan Kelompok ayat per ayat.
 Pembelajaran ulang Selanjutnya melakukan penilaian kembali. Pelaksanaan
 Pemberian Tugas
remedial dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang
disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam pulang.

d. Bentuk Pengayaan Guru dapat menambah pembelajaran bagi peserta didik


 Belajar Kelompok yang telah mencapai KKM, dengan menunjukkan sebuah
 Belajar Mandiri gambar peperangan Antara muslim dan ka!r atau
kaligra! surat an-Nashr untuk memberi semangat betapa
indahnya seni perkembangan al-Qur’an.

14 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media
 Gambar/ Poster
 Multimedia Interaktif/ CD Interaktif /Video

2. Alat/Bahan
 kalimat-kalimat al-Quran surah An-Nashr dan Al-Kautsar yang berbentuk
kartu

3. Sumber Belajar
 Buku PAI dan Budi Pekerti Kls III SD
 Buku pelajaran al-Quran

Mengetahui, Jakarta, …... Agustus 2016


Kepala Sekolah Guru Pend.Agama Islam & Budi Pekerti

( SETIANINGSIH, M.Pd ) ( ADNEN, S.Ag )


NIP. 197011211991022001 NIP. 196311261984042001

15 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SDN KEMBANGAN SELATAN 01
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Kelas/Semester : 3/I
Alokasi Waktu : 8 Jtm ( 2 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tatangganya
KI 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah
KI 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1. 3.1 Mengetahui keesaan Allah Yang Maha Pencipta berdasarkan pengamatan
terhadap dirinya dan makhluk ciptaanNya yang dijumpai di sekitar
rumah dan sekolah.
Indikator :
3.1.1 menunjukkan keesaan Allah Yang Maha Pencipta berdasarkan
pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaanNya yang dijumpai di
sekitar rumah dan sekolah.
3.1.2 mencontohkan keesaan Allah Yang Maha Pencipta berdasarkan
pengamatan terhadap dirinya dan makhluk ciptaanNya yang dijumpai di
sekitar rumah dan sekolah.
2. 4.1 Melakukan pengamatan terhadap diri dan makhluk ciptaan Allah SWT
yang dijumpai di sekitar rumah dan sekolah sebagai implementasi iman
terhadap keesaan Allah Yang Maha Pencipta
Indikator :
4.1.1 Melakukan pengamatan terhadap diri sendiri sebagai implementasi
dijumpai di sekitar rumah dan sekolah sebagai implementasi iman
terhadap keesaan Allah Yang Maha Pencipta.
4.1.2 Melakukan pengamatan terhadap makhluk ciptaan Allah Swt. Yang
dijumpai di sekitar rumah dan sekolah sebagai implementasi iman
terhadap keesaan Allah Yang Maha Pencipta.

3. 3.2 Mengenal makna Asmaul Husna: Al-Wahhab, Al-‘Alim, As-Sami‘


Indikator :
3.2.1 Menyebutkan arti al-Wahhab dengan benar.
3.2.2 Menyebutkan bukti Allah Swt. Maha Pemberi dengan benar.
3.2.3 Menyebutkan cara meyakini bahwa Allah Swt. Maha Pemberi dengan
benar.
3.2.4 Menjelaskan bahwa Allah Swt. Maha Pemberi dengan benar.
4. 4.2 Membaca Asmaul Husna: Al-Wahhab, Al-‘Alim, As-Sami‘ dan maknanya
Indikator :
4.2.1 Membaca Asmaul Husna: al-Wahhab.
4.2.2 Membaca makna Asmaul Husna: al-Wahhab.

16 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
C. Materi Pembelajaran

Tuhanku adalah Allah Yang Maha Esa. Allah hanya satu dan tidak ada Tuhan selain
Allah. Allah juga Maha Pemberi. Allah memberikan karunia kepada semua makhluk
yang Dia kehendaki.

A. Allah Itu Maha Esa

Allah Maha Esa artinya Allah Swt. adalah satu dan tidak ada Tuhan selain Allah Swt.
Hanya Allah Swt. yang wajib kita sembah. Allah Swt. tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan.
Tidak ada sesuatu pun yang bisa menyamai-Nya. Allah Swt. berbeda dengan
makhluk.
Segala ibadah yang kita lakukan hanya untuk Allah Swt. Oleh karena itu, kita:
1. Harus beribadah hanya kepada Allah Swt.
2. Tidak boleh menghambakan diri kepada selain Allah Swt.
3. Tidak boleh menyekutukan Allah Swt. dengan sesuatu apa pun.
4. Tidak boleh meyakini pada ramalanramalan nasib.
5. Selalu memperbanyak zikir kepada Allah Swt.

Allah Swt. hanya satu, Maha Esa. Allah Maha Esa artinya Allah hanya satu. Allah
Swt. tidak membutuhkan yang lain. Allah Swt. tidak punya sekutu (sesuatu yang
menyamainya, sama dengannya atau menyerupainya). Allah Swt. hanya satu, juga
berarti Allah Swt. bukan banyak yang menjadi satu.

Dahulu banyak orang mengira tuhan ada banyak. Tuhan dianggap memiliki sekutu,
yang disebut dewa. Ada dewa matahari, dewa api, dewa air, dll. Ada juga yang
mengira sekutu Allah adalah anaknya sendiri. Semua ini sangkaan yang keliru, yang
benar Allah Maha Esa artinya Allah hanya satu. Bagaimana mungkin Allah Swt.
punya sekutu? Bayangkan kalau di dunia ini ada dua tuhan, pasti keadaannya
kacau karena dua tuhan bisa memiliki dua keinginan. Misalnya yang satu mau
menghidupkan, sementara yang satu mau menghancurkan. Jadi kacaulah dunia ini
kalau sampai tuhan ada dua, apalagi lebih. Demikian pula kalau Allah Swt. dianggap
punya anak, lalu siapa ayahnya, kakeknya? Jadi semua anggapan ini adalah keliru.
(Agar lebih menghayati, guru menyampaikan bacaan atau arti Q.S al-Ikhlas).

Apa tugas kita setelah beriman bahwa Allah Maha Esa?


Kita harus mengingat-Nya selalu. Hanya kepada-Nya kita berharap, tidak pada yang
lain. Tidak boleh ada tuhan lain. Kita perlu salat dan berdoa meminta pertolongan
hanya kepada-Nya. Semua itu karena Dialah yang telah menciptakan kita dan
seluruh isi alam ini.

B. Allah itu Maha Pemberi


Al-Wahhab artinya Allah Maha Pemberi Allah Swt. memberikan karunia kepada
semua makhluk yang Dia kehendaki. Allah Swt. memberi tanpa pamrih atau
mengharap imbalan. Allah Swt. memberi kepada semua makhluk tanpa diminta dan
tanpa merasa bosan. Allah Swt. memberi tanpa batas waktu, kapan pun dan
di mana pun makhluk berada. Allah Swt. terus memberi dan akan tetap memberi
apa pun yang dibutuhkan makhluk-Nya. Allah selalu memberikan yang terbaik bagi
semua makhluk-Nya. Bukti atau cara kita meyakini pengakuan bahwa Allah Swt. itu
Maha Pemberi adalah:
1. Suka memberikan sesuatu kepada orang lain.
2. Memberikan sesuatu kepada orang lain dengan ikhlas.
3. Memberi kepada orang lain tanpa diminta atau disuruh.
4. Berusaha memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai dengan kemampuan.

Allah Maha Pemberi


Allah Swt. tidak pernah berhenti memberi rezeki kepada seluruh hambaNya.
Pernahkah kita renungkan di lautan yang dalam ada banyak makanan yang bisa kita
makan. Di dalam perut bumi juga muncul aneka macam makanan. Di mana-mana

17 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
bermunculan rezeki berupa makanan. Itu semua bukti bahwa Allah Swt. Maha
Pemurah kepada seluruh hambaNya. Allah menyeru agar semua hambaNya saling
menolong antara satu dengan yang lain, sebaiknya harus memiliki sikap mudah
berbagi dan suka memberi kepada siapapun yang membutuhkan. Sebab hidup ini
mengharuskan saling memberi pertolongan. Apalagi bila seseorang memperoleh
rezeki secara berkelebihan, sedang orang di sekitarnya mengalami kekurangan. Pada
hakikatnya rezeki melimpah yang mereka peroleh adalah pemberian Allah Swt. juga.
Sifat Allah yang Maha Pemberi disebut al-Wahhab. Al-Wahhab merupakan satu dari
nama-namaNya.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan Kesatu
a. Kegiatan Awal ( 20 Menit)
Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
 Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan
dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan
yang ditentukan sebelumnya);
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang: hafalan dan pesan-pesan Q.S. An-Nashr
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan
 Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan di
papan tulis/white board, potongan kartu/kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca atau gambar), jika memungkinkan
melalui tayangan slide (media LCD projector).
b. Kegiatan Inti ( 100 Menit)
Mengamati
 Menyimak Q.S Al Ikhlas tentang keesaan Allah SWT
 Mengamati diri dan makhluk ciptaan Allah SWT yang ada di sekitar rumah
dan sekolah

Menanya
 Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang Allah SWT
sebagai Pencipta manusia dan alam semesta.
 Mengajukan pertanyaan tentang awal penciptaan manusia (diri) dan alam
sekitar

Eksperimen/explore/mengumpulkan informasi
 Secara kelompok kecil mendiskusikan Allah SWT adalah Esa, Pencipta
manusia dan alam semesta
Asosiasi /mengolah informasi
 Membuat catata hasil diskusi kelompok tentang pengamatan terhadap diri
dan alam semesta di sekitar rumah dan sekolah
 Menguhubungkan tentang isi hasil diskusi dengan sikap manusia terhadap
Allah SWT, diri dan alam sekitar dalam perilaku sehari-hari

Mengkomunikasikan

18 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
 Menyampaikan hasil diskusi tentang Keesaan Allah SWT, diri, dan alam
semesta.
 Menyampaikan hasil belajar tentang pengenalan Allah SWT dan
pengamatan terhadap diri dan alam semesta
 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru

c. Kegiatan Penutup ( 20 Menit)


1. Kesimpulan
Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan
2. Refleksi
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya;
3. Umpan Balik
Guru memberikan penilaian kepada siswa terhadap kegiatannya
mengikuti proses pembelajaran
4. Tindak Lanjut
Memberikan tugas individu maupun kelompok
5. Informasi Kegiatan Selanjutnya
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

2. Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal ( 20 Menit)
Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
 Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan
dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan
yang ditentukan sebelumnya);
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang: pengamatan ciptaan Allah Swt. terhadap diri dan
alam semesta di sekitar rumah dan sekolah
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan
 Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan di
papan tulis/white board, potongan kartu/kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca atau gambar), jika memungkinkan
melalui tayangan slide (media LCD projector).
b. Kegiatan Inti ( 100 Menit)
Mengamati
 Menyimak makna Asmaul Husna: Al-Wahhab
 Mengamati lafal dan arti Asmaul Husna: Al-Wahhab

Menanya
 Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang lafal dan arti
Asmaul Husna: Al-Wahhab
 Mengajukan pertanyaan tentang makna Asmaul Husna: Al-Wahhab,

Eksperimen/explore/mengumpulkan informasi
 Secara kelompok kecil mendiskusikan lafal dan makna Asmaul Husna:
Al-Wahhab

19 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Asosiasi /mengolah informasi
 Membuat catata hasil diskusi kelompok tentang makna Asmaul Husna:
Al-Wahhab,
 Menghubungkan tentang isi hasil diskusi sifat Al-Wahhab Allah SWT
dengan sikap manusia dalam perilaku sehari-hari

Mengkomunikasikan
 Menyampaikan hasil diskusi tentang makna Asmaul Husna: Al-Wahhab,
 Menyampaikan hasil belajar tentang lafal dan makna Asmaul Husna: Al-
Wahhab
 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru

c. Kegiatan Penutup ( 20 Menit)


1. Kesimpulan
Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan
2. Refleksi
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya;
3. Umpan Balik
Guru memberikan penilaian kepada siswa terhadap kegiatannya
mengikuti proses pembelajaran
4. Tindak Lanjut
Memberikan tugas individu maupun kelompok
5. Informasi Kegiatan Selanjutnya
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Jenis/Teknik Penilaian : Tes dan Non Tes
2. Instrumen Penilaian :

Pertemuan Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian


ke …
1. Penilaian Sikap  Mengamati pelaksanaan diskusi dengan
menggunakan lembar observasi terkait dengan
 Keesaan Allah SWT dalam Q.S al-Ikhlas,
penciptaan manusia dan alam sekitar
 Sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan
tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi atau kerja individu/pa-sangan/
kelompok

 Mengamati pelaksanaan diskusi dengan


menggunakan lembar observasi terkait dengan
Makna Asmaul H`usna: Al-Wahhab,
 Sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan
tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi atau kerja individu/pa-sangan/
kelompok

2.Penilaian Pengetahuan  Tes dalam bentuk tulisan tentang: arti Q.S Al


Ikhlas terkait dengan Keesaan Allah SWT,
penciptaan diri manusia, dan alam semesta

20 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
 Tes dalam bentuk tulisan tentang: makna Al-
Wahhab

3.Penilaian Keterampilan Membuat catatan dari hasil diskusi terkait dengan


Keesaan Allah SWT, penciptaan manusia dan alam
sekitar

Membuat catatan dari hasil diskusi terkait


dengan makna Asmaul Husna: Al-Wahhab,

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Bentuk Instrumen
e. Bentuk Remedial Bagi peserta didik yang belum menguasai materi, guru
 Bimbingan Individu menjelaskan kembali materi Allah Maha Esa. Pelaksanaan
 Bimbingan Kelompok remedial dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang
 Pembelajaran ulang disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam pulang.
 Pemberian Tugas

f. Bentuk Pengayaan Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah
 Belajar Kelompok menguasai materi, diminta mengerjakan materi pengayaan
 Belajar Mandiri yang sudah disiapkan berupa gambar yang menceritakan
kemahaesaan Allah Swt..

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media
 Gambar/ Poster manusia dan alam semesta
 Poster Asmaul Husna
 Multimedia Interaktif/ CD Interaktif /Video

2. Alat/Bahan

3. Sumber Belajar
 Buku PAI dan Budi Pekerti Kls III SD
 Buku pelajaran al-Quran

Mengetahui, Jakarta, ….... September 2016


Kepala Sekolah Guru Pend.Agama Islam & Budi Pekerti

( SETIANINGSIH, M.Pd ) ( ADNEN, S.Ag )


NIP. 197011211991022001 NIP. 196311261984042001

Lampiran-lampiran

21 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SDN KEMBANGAN SELATAN 01
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Kelas/Semester : 3/I
Alokasi Waktu : 8 Jtm ( 2 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tatangganya
KI 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah
KI 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1. 2.6 Memiliki perilaku tawadlu, Ihlas, dan tanggungjawab sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah qiyamuhu binafsihi,
wahdaniyat, Qudrah dan Iradah
Indikator :
2.6.1 membiasakan perilaku tawadlu, Ihlas, dan tanggungjawab sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah qiyamuhu binafsihi,
wahdaniyat, Qudrah dan Iradah
2.6.2 menerapkan perilaku tawadlu, Ihlas, dan tanggungjawab sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah qiyamuhu binafsihi,
wahdaniyat, Qudrah dan Iradah
2. 3.3 Mengetahui hadits yang terkait dengan perilaku mandiri, percaya diri, dan
tanggung jawab
Indikator :
3.3.1 menunjukkan hadits yang terkait dengan perilaku mandiri, percaya diri,
dan tanggung jawab
3.3.2 menjelaskan hadits yang terkait dengan perilaku mandiri, percaya diri,
dan tanggung jawab

3. 4.3 Mencontohkan perilaku mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab


sebagai implementasi hadits
Indikator :
4.3.1 menerapkan perilaku mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab sebagai
implementasi hadits
4.3.2 melaksanakan perilaku mandiri, percaya diri, dan tanggung jawab
sebagai implementasi hadits
4. 3.8 Mengetahui perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah Qiyamuhu binafsihi,
wahdaniyat, Qudrah, dan Iradah
Indikator :
3.8.1 menjelaskan perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah Qiyamuhu binafsihi,
wahdaniyat, Qudrah, dan Iradah
3.8.2 mencontohkan perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan
sebagai implementasi dari pemahaman sifat Allah Qiyamuhu binafsihi,
wahdaniyat, Qudrah, dan Iradah

22 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
5. 4.8 Mencontohkan perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan
sebagai implementasi dari pemahaman sifat Allah Qiyamuhu binafsihi,
wahdaniyat, Qudrah, dan Iradah
Indikator :
4.8.1 menerapkan perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah Qiyamuhu binafsihi,
wahdaniyat, Qudrah, dan Iradah
4.8.2 membiasakan perilaku tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah Qiyamuhu binafsihi,
wahdaniyat, Qudrah, dan Iradah

C. Materi Pembelajaran
Berperilaku terpuji akan mendatangkan kebaikan dari Allah Swt. Berperilaku terpuji
akan mendatangkan kebaikan bagi sesama. Setiap muslim yang taat dan berperilaku
terpuji, hidupnya akan bahagia di dunia dan di akhirat.

(Nada lagu: Balonku)


Perilaku Terpuji
Perilaku yang terpuji
Sangat indah sekali
Perilaku tanggung jawab
Hidup jadi beradab
Hindari sikap maksiat, yes
Perbanyaklah bertobat
Dengan taat dan Salat
Bahagia dunia akhirat

A. Tanggung jawab
Islam menganjurkan kepada umatnya untuk selalu bertanggung jawab. Perbuatan
kita akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt. Tanggung jawab kepada
Allah Swt. antara lain melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya dengan cara
melaksanakan salat lima waktu, mengaji dan berbuat baik kepada sesama manusia
dan alam sekitar.
Tanggung jawab terhadap diri sendiri antara lain menjaga kesehatan dan giat
belajar. Tanggung jawab terhadap orangtua antara lain berbakti, taat, patuh dan
bersikap santun.
Tanggung jawab terhadap lingkungan antara lain
menjaga kebersihan lingkungan rumah, sekolah dan alam sekitar. Tanggung jawab
artinya bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas dan bersedia menerima
akibat dari perbuatannya.
Sikapku:
Aku selalu bersungguh-sungguh melakukan setiap pekerjaan.

Setiap orang harus memiliki sikap mental bertanggung jawab. Paling tidak
bertanggung jawab atas seluruh perbuatannya sendiri. Jika seseorang berbuat
sesuatu, maka ia dapat menjelaskan alasan mengapa ia mengerjakan perbuatan itu
dan bersedia menanggung akibat perbuatannya itu. Misalnya seseorang melempar
bungkus makanan ke tong sampah tetapi meleset dan jatuh ke lantai yang bersih
mengkilat. Ia tidak boleh bersikap mendiamkannya atau pura-pura tidak tahu.
Bagaimana jika bungkus makanan itu mengganggu pemandangan dan kebersihan
umum? Orang akan mencari pelaku dan memintai pertanggungjawabannya.
Misalnya orang bertanya: “Mengapa kamu membuang sampah sembarangan?”
Pelaku menjawab: “Tadi sudah di tong sampah tapi mungkin terkena angina atau
tadi bak sampah kepenuhan”. (padahal tong sampah masih kosong dan tidak
ditemukan banyak angin). Orang bertanya: “Lalu kenapa tidak segera kau ambil dan
taruh secara benar?” Pelaku menjawab: “Saya tidak melihatnya”, (padahal ia tahu

23 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
tetapi malas melakukan). Orang lain berkata: “Kalau begitu lakukan sekarang! Ambil
sapu dan bersihkan lantainya. Masukkan sampah ke dalam tongnya!” Dialog
sederhana antara pembuang sampah dan penanya, menggambarkan topik tanggung
jawab antara seseorang yang melakukan perbuatan dengan orang yang menuntut
tanggung jawab. Seharusnya, pelaku pembuang sampah berbicara jujur bahwa ia
memang bersalah karena membiarkan sampahnya berserakan. Seandainya ia
meminta maaf (karena teledor), tidak berbohong (mengarang cerita sampahnya
tertiup angin), lalu mengambil sapu dan membersihkan maka berarti ia orang yang
bertanggungjawab. Namun jika ia berbohong, mengarang cerita, serta tidak mau
membersihkan lantai maka itulah ciri-ciri orang yang tidak bertanggung jawab.
Orang yang bertanggung jawab akan dipuji orang lain. Namun jika tidak bertanggung
jawab maka akan dibenci orang. Tanggung jawab artinya bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan tugas dan bersedia menerima akibat dari apa yang telah
diperbuatnya. Menjadi hamba Allah Swt. kita harus bertanggung jawab dengan
melaksanakan tugas-tugas yang telah diberikan Allah Swt. kepada kita. Jika kita
tidak beribadah, tidak berbuat baik sesuai petunjuk Allah Swt. maka di akhirat nanti
Allah Swt. akan memintai pertanggungjawaban kita. Tanggung jawab terhadap diri
sendiri antara lain menjaga kesehatan dan giat belajar. Tanggung jawab terhadap
orangtua antara lain berbakti, taat, patuh dan bersikap santun. Tanggung jawab
terhadap lingkungan Antara lain menjaga kebersihan lingkungan rumah, sekolah
dan alam sekitar. Rasulullah saw. bersabda:
“Setiap kamu adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin akan dimintai
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya”.

B. Tawaduk
Tawaduk berarti rendah hati. Allah Swt. memerintahkan hamba-Nya untuk
merendahkan hati. Rendah hati kepada sesama dengan cara mengucapkan kata-kata
yang baik dan lemah lembut. Orang tawaduk selalu bersikap tenang, sederhana dan
sungguh-sungguh menjauhi perbuatan sombong. Perbuatan baik orang tawaduk
tidak ingin diketahui orang lain. Orang yang tawaduk tidak sombong dengan
kelebihannya. Dapatkah kamu memberi satu contoh perilaku tawaduk?
Sikapku:
Aku juga harus menghargai dan menghormati orang lain.

Tawaduk artinya rendah hati. Ada dua jenis rendah hati: (1) rendah hati di hadapan
Allah Swt. dan (2) rendah hati di hadapan manusia. Contoh jenis tawaduk yang
pertama misalnya pengakuan manusia terhadap keterbatasan dan kelemahannya
sehingga dengan itu ia merasa wajib selalu berdoa kepada Allah Swt.. Dalam
pelajaran ini hanya akan dijelaskan tawaduk jenis kedua, yakni kepada sesama
manusia. Allah Swt. memerintahkan setiap muslim berendah hati terhadap orang
lain. Artinya tidak boleh bersikap sombong. Contoh sikap sombong, merasa kaya dan
memamerkan kekayaan itu. Walaupun sesungguhnya ia memang kaya. Sombong
paling buruk yang dilakukan oleh orang kaya adalah apabila ia sampai menghina
orang miskin hanya karena kemiskinannya. Contoh sikap sombong yang lain, suka
menganggap harga dirinya lebih tinggi atau menganggap dirinya lebih pintar.
Sungguhpun ia memang pintar dan berasal dari keturunan terhormat. Ia tidak boleh
sekali-kali menunjukkan, memamerkan, membangga-banggakan kelebihannya itu,
hanya karena memandang orang lain lebih rendah derajatnya dibandingkan dirinya.
Beberapa perbuatan berikut ini bisa membantu seseorang berlatih bersikap rendah
hati. Misalnya mengucapkan kata-kata yang baik, lemah lembut dan tidak
menggurui. Tidak mendahului orang yang lebih tua ketika berebut giliran. Sederhana
dalam berpakaian. Ada juga beberapa sikap yang seringkali diduga rendah hati
namun sebetulnya bukan. Misalnya malu atau minder tampil untuk unjuk
kemampuan. Misalnya menolak ketika ditunjuk kawan-kawan menjadi ketua kelas
atau memimpin suatu kegiatan. Selalu enggan menampilkan diri dan menunjukkan
kemampuan dalam hal kebaikan.

Sikap-sikap terakhir ini bukan merupakan sikap tawaduk. Oleh karenanya guru
perlu menjelaskan sikap mana yang termasuk tawaduk dan perlu dikembangkan
sejak dini. Menanamkan dan membangun sikap-sikap yang baik bagi peserta didik

24 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
agar mereka memiliki sikap percaya diri, berani menampilkan kemampuan, tidak
mudah bersifat pasif dan sifat-sifat terpuji lainnya.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan Kesatu
a. Kegiatan Awal ( 20 Menit)
Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
 Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan
dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan
yang ditentukan sebelumnya);
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang: makna Asmaul Husna: Al-Wahhab
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan
 Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan di
papan tulis/white board, potongan kartu/kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca atau gambar), jika memungkinkan
melalui tayangan slide (media LCD projector).
b. Kegiatan Inti ( 100 Menit)
Mengamati
 Menyimak hadits yang terkait dengan perilaku tanggung jawab
 Mengamati ciri-ciri perilaku tanggung jawab

Menanya
 Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang isi hadits
mengenai perilaku tanggung jawab
 Mengajukan pertanyaan tentang ciri-ciri perilaku tanggung jawab

Eksperimen/explore/mengumpulkan informasi
 Secara kelompok kecil mendiskusikan isi hadits yang terkait dengan
perilaku tanggung jawab.

Asosiasi /mengolah informasi


 Membuat catata hasil diskusi kelompok tentang hadits yang terkait dengan
perilaku tanggung jawab
 Menguhubungkan pelajaran tentang sikap dan perilaku tanggung jawab
dengan sikap dan perilaku warga sekolah sehari-hari

Mengkomunikasikan
 Menyampaikan hasil diskusi tentang perilaku tanggung jawab
 Menyampaikan hasil pengamatan tentang perilaku warga sekolah sehari-
hari
 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru

c. Kegiatan Penutup ( 20 Menit)


1. Kesimpulan
Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan

25 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
2. Refleksi
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya;
3. Umpan Balik
Guru memberikan penilaian kepada siswa terhadap kegiatannya
mengikuti proses pembelajaran
4. Tindak Lanjut
Memberikan tugas individu maupun kelompok
5. Informasi Kegiatan Selanjutnya
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

2. Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal ( 20 Menit)
Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
 Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan
dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan
yang ditentukan sebelumnya);
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang: perilaku tanggung jawab
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan
 Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan di
papan tulis/white board, potongan kartu/kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca atau gambar), jika memungkinkan
melalui tayangan slide (media LCD projector).
b. Kegiatan Inti ( 100 Menit)
Mengamati
 Menyimak makna sifat Allah Qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, Qudrah,
dan Iradah
 Mengamati makna Tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan

Menanya
 Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang makna sifat
Allah Qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, Qudrah, dan Iradah
 Mengajukan pertanyaan tentang makna Tawaduk, ikhlas, dan mohon
pertolongan

Eksperimen/explore/mengumpulkan informasi
 Secara kelompok kecil mendiskusikan perilaku tawaduk, ikhlas, dan
mohon pertolongan sebagai implementasi dari pemahaman sifat Allah
Qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, Qudrah, dan Iradah

Asosiasi /mengolah informasi


 Membuat catata hasil diskusi kelompok tentang perilaku tawaduk, ikhlas,
dan mohon pertolongan sebagai implementasi dari pemahaman sifat Allah
Qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, Qudrah, dan Iradah
 Menguhubungkan pelajaran tentang sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon

26 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
pertolongan dengan sikap dan perilaku warga sekolah sehari-hari
 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru

Mengkomunikasikan
 Menyampaikan hasil diskusi tentang sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon
pertolongan
 Menyampaikan hasil pengamatan tentang perilaku warga sekolah sehari-
hari terkait dengan sikap tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan

c. Kegiatan Penutup ( 20 Menit)


1. Kesimpulan
Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan
2. Refleksi
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya;
3. Umpan Balik
Guru memberikan penilaian kepada siswa terhadap kegiatannya
mengikuti proses pembelajaran
4. Tindak Lanjut
Memberikan tugas individu maupun kelompok
5. Informasi Kegiatan Selanjutnya
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Jenis/Teknik Penilaian : Tes dan Non Tes
2. Instrumen Penilaian :

Pertemuan Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian


ke …
1. Penilaian Sikap  Mengamati pelaksanaan diskusi dengan
menggunakan lembar observasi terkait dengan
 Keesaan Allah dalam Q.S al-Ikhlas, penciptaan
manusia dan alam sekitar
 Sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan
tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi atau kerja individu/pa-sangan/
kelompok

Tugas

 Melakukan pengamatan terhadap ciptaan Allah


SWT yaitu diri dan alam semesta yang ada di
sekitar rumah dan sekolah

 Mengamati pelaksanaan diskusi dengan


menggunakan lembar observasi terkait dengan
 Mendiskusi-kan pengertian sifat Allah Qiyamuhu
binafsihi, wahdaniyat, Qudrah, dan Iradah
 Perilaku tawaduk,

2.Penilaian Pengetahuan  Tes dalam bentuk tulisan tentang hadits yang


terkait dengan perilaku mandiri, percaya diri,
dan tanggung jawab

27 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
 Pengertian tawaduk, Pengertian Qiyamuhu
binafsihi, wahdaniyat, Qudrah, dan Iradah
Tugas

 Membuat contoh-contoh sikap dan perilaku


tawaduk, ikhlas, dan mohon pertolongan sebagai
implementasi dari pemahaman sifat Allah
Qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, Qudrah, dan
Iradah

3.Penilaian Keterampilan Membuat catatan dari hasil diskusi terkait dengan


hadits yang terkait dengan perilaku mandiri,
percaya diri, dan tanggung jawab

Membuat catatan tentang perilaku tawaduk,


sebagai implementasi dari pemahaman sifat Allah
Qiyamuhu binafsihi, wahdaniyat, Qudrah, dan
Iradah.

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Bentuk Instrumen
g. Bentuk Remedial Apabila terdapat disparitas/perbedaan yang sangat jauh antar
 Bimbingan Individu peserta didik dalam memahami sikap tanggung jawab, maka
 Bimbingan Kelompok yang harus dilakukan oleh guru adalah melihat dari dekat
 Pembelajaran ulang persoalan setiap peserta didik. Apa masalah mereka sehingga
 Pemberian Tugas peserta didik kurang terbiasa dengan perilaku tanggung
jawab? Apakah peserta didik tersebut masih kurang
memahami dengan baik topik mata pelajaran ini ataukah ada
sebab lain?
Apabila terbukti belum memahami maka tugas guru adalah
menjelaskan kembali dan memberikan contoh-contoh lain
agar peserta didik dapat lebih memahaminya hal yang lebih
penting adalah bagaimana guru bisa ikut membina dan
memperbaiki sikap peserta didik.

Apabila terdapat disparitas yang sangat jauh antar peserta


didik dalam sikap tawaduk maka yang harus dilakukan oleh
guru adalah melihat dari dekat persoalan setiap peserta didik.
Apa masalahnya sehingga peserta didik kurang terbiasa
dengan perilaku tawaduk? Apakah peserta didik tersebut
masih kurang memahami dengan baik topik mata pelajaran
ini ataukah ada sebab lain?
Apabila terbukti belum memahami, maka tugas guru adalah
menjelaskan kembali dan memberikan contoh-contoh lain
agar peserta didik dapat lebih memahaminya. Jangan lupa,
peserta didik tidak perlu harus dituntut mengamalkannya.
Hal yang lebih penting adalah bagaimana guru bisa ikut
membina dan memperbaiki sikap peserta didik. Pelaksanaan
remedial dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang
disesuaikan, misalnya 30 menit setelah jam pulang.
h. Bentuk Pengayaan Tanggung jawab merupakan pelajaran yang wujud akhirnya
 Belajar Kelompok adalah sikap. Namun, sebelum sikap, peserta didik perlu
 Belajar Mandiri memahami dengan benar terlebih dahulu apa pengertiannya.
Pada pembelajaran yang telah diberikan, seharusnya peserta
didik sudah memiliki pemahaman yang cukup dan sudah
dapat mengamalkan dalam aktivitas keseharian mereka.
Tugas guru berikutnya dapat beralih kepada pengamatan
sejauh mana para peserta didik telah meningkatkan sikap
tanggung jawab sebagaimana anjuran mata pelajaran. Tentu

28 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
saja pengamatan memerlukan waktu yang cukup lama.
Pengamatan dapat dilakukan pada pertemuan berikutnya,
baik di dalam maupun di luar kelas. Sebaiknya guru selalu
menekankan fenomena tanggung jawab ini pada bentuk
pengamalan dalam kegiatan sehari-hari para peserta didik.

Tawaduk merupakan pelajaran yang wujud akhirnya adalah


sikap. Namun sebelum sikap, peserta didik perlu memahami
terlebih dahulu apa pengertian tawaduk. Pada pembelajaran
yang telah diberikan, seharusnya peserta didik sudah
memiliki pemahaman yang cukup dan sudah dapat
mengamalkan dalam aktivitas keseharian mereka.
Tugas guru berikutnya dapat beralih kepada pengamatan
sejauh mana para peserta didik telah meningkatkan sikap
tawaduknya sebagaimana anjuran mata pelajaran. Tentu saja
pengamatan memerlukan waktu yang cukup lama.
Pengamatan dapat dilakukan pada pertemuan berikutnya,
baik di dalam maupun di luar kelas. Sebaiknya guru selalu
menekankan fenomena tawaduk ini pada bentuk pengamalan
dalam kegiatan sehari-hari peserta didik.

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media
 Gambar/ Poster
 Multimedia Interaktif/ CD Interaktif /Video
2. Alat/Bahan

3. Sumber Belajar
 Buku PAI dan Budi Pekerti Kls III SD

Mengetahui, Jakarta, …..... Oktober 2016


Kepala Sekolah Guru Pend.Agama Islam & Budi Pekerti

( SETIANINGSIH, M.Pd ) ( ADNEN, S.Ag )


NIP. 197011211991022001 NIP. 196311261984042001

Lampiran-lampiran

29 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SDN KEMBANGAN SELATAN 01
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Kelas/Semester : 3/I
Alokasi Waktu : 8 Jtm ( 2 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tatangganya
KI 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah
KI 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1. 1.1 Menunaikan shalat secara tertib sebagai wujud dari pemahaman Q.S. Al-
Baqarah (2): 3
Indikator :
1.1.1 membiaskan shalat secara tertib sebagai wujud dari pemahaman Q.S. Al-
Baqarah (2): 3
1.1.2 melaksanakan shalat secara tertib sebagai wujud dari pemahaman Q.S.
Al-Baqarah (2): 3
2. 2.5 Memiliki sikap disiplin dan tertib sebagai implementasi pemahaman
makna ibadah shalat.
Indikator :
2.5.1 membiasakan sikap disiplin dan tertib sebagai implementasi pemahaman
makna ibadah shalat.
2.5.2 menerapkan sikap disiplin dan tertib sebagai implementasi pemahaman
makna ibadah shalat.
3. 3.4 Mengerti makna shalat sebagai wujud dari pemahaman Q.S. al-Kautsar
Indikator :
3.4.1 menunjukkan makna shalat sebagai wujud dari pemahaman Q.S. al-
Kautsar
3..4.2 mencontohkan makna shalat sebagai wujud dari pemahaman Q.S. al-
Kautsar
4. 4.4.1 Menunjukkan contoh makna shalat sebagai wujud dari pemahaman
Q.S. al-Kautsar
Indikator :
4.6.1 membiasakan pengalaman pelaksanaan ibadah shalat di rumah dan
sekolah
4.6.2 melaksanakan pengalaman pelaksanaan ibadah shalat di rumah dan
sekolah
5. 4.4.2 Mempraktikkan tata cara shalat yang baik dan benar
Indikator :
4.4.2.1 membiasakan tata cara shalat yang baik dan benar
4.4.2.2 melaksanakan tata cara shalat yang baik dan benar
6. 3.6 Mengetahui hikmah ibadah shalat melalui pengamatan dan pengalaman di
rumah dan sekolah
Indikator :

30 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
3.6.1 menyebutkan hikmah ibadah shalat melalui pengamatan dan
pengalaman di rumah dan sekolah
3.6.2 menjelaskan hikmah ibadah shalat melalui pengamatan dan pengalaman
di rumah dan sekolah
7 4.6 Menceritakan pengalaman pelaksanaan ibadah shalat di rumah dan
sekolah
Indikator :
4.6.1 membiasakan pengalaman pelaksanaan ibadah shalat di rumah dan
sekolah
4.6.2 melaksanakan pengalaman pelaksanaan ibadah shalat di rumah dan
sekolah

C. Materi Pembelajaran

Salat merupakan tiang agama. Barangsiapa menegakkan salat berarti telah


menegakkan agama. Barangsiapa meninggalkan salat berarti meruntuhkan agama.
Salat itu kewajiban yang telah ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman.

A. Inti Ibadah Shalat


Salat artinya doa. Salat diartikan pula sebagai serangkaian ucapan dan gerakan
tertentu yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Salat
dilaksanakan untuk membuktikan pengabdian diri kita kepada Allah Swt.
Melaksanakan salat berarti memohon ampunan kepada Allah Swt. Salat merupakan
ibadah yang diperhitungkan pertama kali setelah hari kiamat tiba. Salat mencegah
perbuatan keji dan mungkar. Apakah kamu sudah terbiasa melaksanakan salat lima
waktu? Di manakah kamu melaksanakan salat lima waktu?

Sikapku:
Aku yakin salat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar

(Nada lagu: Kukuruyuk)


Salat Kewajibanku
Ayo kita salat, salat yang lima waktu
Biar tak terlambat, lakukan tepat waktu
Siapa yang salat, itulah bukti taat
Siapa tak salat, rugilah di akhirat
Ayo kita salat, salat kewajibanku
Melakukan salat, pengabdian diriku
Memohon ampunan dan selalu bertobat
Pertama dihisab yaitu tentang salat

B. Hikmah Shalat
Hikmah ibadah Salat
Salat merupakan ibadah yang tidak boleh ditinggalkan. Siapa yang rajin
melaksanakannya berarti ia telah menegakkan agama Islam. Sebaliknya, jika ia
meninggalkannya maka sama saja ia telah menghancurkan agama. Rasulullah saw.
bersabda: Salat adalah tiang agama. Siapa orang yang menegakkan maka berarti ia
telah menegakkan agama. Barang siapa meninggalkannya maka ia telah merusak
agama. (Hadis) Karena begitu pentingnya, maka salat menjadi salah satu rukun
Islam. Amal ibadah yang pertama kali akan ditanyakan oleh Allah Swt. di alam
akhirat kelak adalah salat kita. Apakah kita kerjakan dengan rajin ataukah tidak.
Waktu salat sudah ditentukan. Salat yang wajib terdiri atas subuh, zuhur, Asar,
Magrib dan Isya. Salat yang kita laksanakan sehari lima kali itu bias menjadi sarana
beristirahat dan menghentikan penat serta kesibukan sehari-hari. Apalagi bila
pekerjaan seseorang memerlukan otot dan pikiran yang melelahkan. Maka salat bisa
menyejukkan hati dan menenangkan pikiran. Sejuknya air wudu yang membasuh
anggota badan tertentu dan belum kering menambah kesejukan badan kita lahir dan
batin. Salat berisi doa, harapan dan permohonan taubat. Salat bisa berfungsi
mengarahkan pelakunya menjadi orang baik, yaitu orang yang akan meninggalkan
segala larangan Allah Swt., perbuatan keji dan mungkar. Karenanya, orang yang

31 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
rajin salat akan menjadi baik hidupnya, misalnya:
1. Akan menjadi anak yang disiplin.
2. Akan menghormati waktu dan tidak suka terlambat.
3. Akan mudah berkonsentrasi mengerjakan pekerjaan.
4. Akan merasakan hidup tenang.
Orang Islam yang berkewajiban menjalankan salat adalah muslim yang sudah akil
balig. Bagi yang belum balig, tetapi sudah mulai berumur tujuh tahun, ibadah salat
seharusnya sudah mulai dibiasakan. Orangtua disarankan agak menyuruh putra-
putrinya menjalankan salat apabila sudah berumur 7 tahun.

Salat akan memberikan hikmah yang bermanfaat jika dilaksanakan dengan


sempurna, memenuhi syarat rukun, khusyu’ dan ikhlas karena Allah Swt.
Hikmah salat di antaranya:
a. Selalu mengingat Allah Swt..
Rajin melaksanakan salat banyak mengingat Allah Swt..
b. Mendekatkan diri kepada Allah Swt..
Salat merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.. Dengan
salat, kita ingat akan dekatnya Allah Swt. kepada kita, sehingga akan semakin
mendekatkan diri kepada Allah Swt..
c. Disiplin waktu.
Orang yang salat tepat waktu, selalu menggunakan waktunya dengan baik.
d. Hidup bersih.
Syarat sah salat harus bersuci. Orang yang salat hidupnya selalu bersih.
e. Hidup tertib dan teratur.
Salat memiliki rukun yang tertib urutannya. Salat mengajarkan agar hidup tertib
dan teratur.
f. Bersikap rendah hati.
Dalam salat setiap orang sama derajatnya, artinya hidup harus rendah hati.
g. Hidup damai dan menyebarkan keselamatan.
Salat diakhiri dengan salam, mendoakan orang di sekitar kita diberi keselamatan
dan keberkahan dari Allah Swt..
h. Hati menjadi tenang dan tenteram.
Buku Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Orang yang salat akan
terhindar dari sifat gelisah, hatinya tenang dan hidupnya tenteram.
i. Membina kebersamaan, persatuan dan persaudaraan.
Salat berjamaah akan membina rasa kebersamaan, persatuan dan persaudaraan.

Sikapku:
Aku selalu berusaha membiasakan menjalankan salat tepat waktu.

C. Praktik Shalat

Gerakan Takbiratul Ihram, Gerakan Ruku’, I’tidal, sujud Gerakan duduk diantara dua
dan Berdiri Tegak sujud (duduk Iftirosy

32 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Gerakan Duduk tasyahud akhir, (duduk
Tawaruk) dan salam

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan Kesatu
a. Kegiatan Awal ( 20 Menit)
Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
 Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan
dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan
yang ditentukan sebelumnya);
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang: sikap tawaduk
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan
 Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan di
papan tulis/white board, potongan kartu/kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca atau gambar), jika memungkinkan
melalui tayangan slide (media LCD projector).
b. Kegiatan Inti ( 100 Menit)
Mengamati
 Menyimak Q.S al-Kautsar secara individu/pasangan.
 Mengamati makna Q.S al-Kautsar secara pasangan atau kelompok
 Mengaamati tata cara shalat baik bacaan dan gerakan yang baik dan benar

Menanya
 Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang makna shalat
sebagai wujud dari pemahaman Q.S. al-Kautsar
 Mengajukan pertanyaan terkait dengan tata cara shalat yang baik dan
benar

Eksperimen/explore/mengumpulkan informasi
 Secara berkelompok mendiskusikan makna Q.S al-Kautsar
 Secara individu memperagakan tata cara shalat yang baik dan benar

33 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Asosiasi /mengolah informasi
 Membuat catata hasil diskusi kelompok tentang Q.S. al-Kautsar
hubungannya dengan ibadah shalat
 Menguhubungkan pengetahuan tentang tata cara shalat yang baik dan
benar dengan ibadah shalat yang dilakukan sehari-hari

Mengkomunikasikan
 Menyampaikan hasil belajar tentang makna shalat sebagai wujud dari
pemahaman Q.S. al-Kautsar
 Menyampaikan hasil belajar tentang tata cara shalat yang baik dan benar
dengan ibadah shalat yang dilakukan sehari-hari
Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru

c. Kegiatan Penutup ( 20 Menit)


1. Kesimpulan
Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan
2. Refleksi
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya;
3. Umpan Balik
Guru memberikan penilaian kepada siswa terhadap kegiatannya
mengikuti proses pembelajaran
4. Tindak Lanjut
Memberikan tugas individu maupun kelompok
5. Informasi Kegiatan Selanjutnya
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

2. Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal ( 20 Menit)
Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
 Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan
dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan
yang ditentukan sebelumnya);
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang: makna shalat sebagai wujud dari pemahaman Q.S.
al-Kautsar
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan
 Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan di
papan tulis/white board, potongan kartu/kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca atau gambar), jika memungkinkan
melalui tayangan slide (media LCD projector).
b. Kegiatan Inti ( 100 Menit)
Mengamati
 Menyimak penjelasan hikmah ibadah shalat
 Mencermati cerita pengalaman shalat di rumah dan sekolah

34 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Menanya
 Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang hikmah
ibadah shalat seperti apa yang dialami atau dirasakan ketika melakukan
shalat
 Mengajukan pertanyaan tentang tata cara shalat yang baik dan benar

Eksperimen/explore/mengumpulkan informasi
 Secara kelompok kecil mendiskusikan hikmah ibadah shalat melalui
pengamatan dan pengalaman di rumah, sekolah, dan di tempat lain

Asosiasi /mengolah informasi


 Membuat catata hasil diskusi kelompok tentang hikmah ibadah shalat
 Menguhubungkan pengalaman pengamalan ibadah shalat dengan kondisi
tertentu seperti di rumah, sekolah, atau tempat lain

Mengkomunikasikan
 Menyampaikan hasil diskusi tentang hikmah ibadah shalat
 Menyampaikan hasil pengamatan dan pengalaman melakukan ibadah
shalat di berbagai tempat
 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru

c. Kegiatan Penutup ( 20 Menit)


1. Kesimpulan
Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan
2. Refleksi
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya;
3. Umpan Balik
Guru memberikan penilaian kepada siswa terhadap kegiatannya
mengikuti proses pembelajaran
4. Tindak Lanjut
Memberikan tugas individu maupun kelompok
5. Informasi Kegiatan Selanjutnya
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Jenis/Teknik Penilaian : Tes dan Non Tes
2. Instrumen Penilaian :

Pertemuan Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian


ke …
1. Penilaian Sikap  Mengamati pelaksanaan diskusi dengan
menggunakan lembar observasi terkait dengan
 Sikap dalam diskusi materi Q.S. al-Kautsar
hubungan-nya dengan ibadah shalat
 Sikap dalam diskusi tentang tata cara shalat
yang baik dan benar

 Mengamati pelaksanaan diskusi dengan


menggunakan lembar observasi terkait dengan
 Sikap dalam diskusi materi hikmah ibadah
shalat
 Sikap dalam menyampaikan dan mendengarkan

35 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
cerita pengalaman ibadah shalat diberbagai
tempat

2.Penilaian Pengetahuan  Tes dalam bentuk tulisan tentang: makna


ibadah shalat sebagai implementasi dari Q.S al-
Kautsar
 Non tes, Praktik tata cara shalat yang baik dan
benar

 Tes dalam bentuk tulisan tentang: hikmah


ibadah shalat

3.Penilaian Keterampilan Membuat catatan dari hasil diskusi terkait dengan


makna ibadah shalat sebagai implementasi dari
Q.S al-Kautsar

 Membuat cerita tentang pengalaman ibadah


shalat di rumah, sekolah, dan tempat lain
 Membuat catatan dari hasil diskusi terkait
dengan hikmah ibadah shalat di berbagai
pengalaman dan tempat.

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Bentuk Instrumen
i. Bentuk Remedial Peserta didik yang belum menguasai materi (tidak mencapai
 Bimbingan Individu KKM), harus mengikuti kegiatan remidial. Guru menjelaskan
 Bimbingan Kelompok kembali materi inti ibadah salat. Selanjutnya melakukan
 Pembelajaran ulang penilaian kembali. Pelaksanaan remedial dilakukan pada hari
 Pemberian Tugas dan waktu tertentu yang disesuaikan, misalnya 30 menit
setelah jam pulang
j. Bentuk Pengayaan Dalam kegiatan pembelajaran, bagi peserta didik yang sudah
 Belajar Kelompok mencapai KKM, diminta mengerjakan materi pengayaan yang
 Belajar Mandiri sudah disiapkan. Misalnya mengajak kunjungan ke
perpustakaan, disiapkan buku-buku pengayaan tentang inti
ibadah salat. Peserta didik diminta untuk menuliskan
rangkuman dari buku yang dibacanya.

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media
 Gambar/ Poster
 Multimedia Interaktif/CD Interaktif /Video

2. Alat/Bahan

3. Sumber Belajar
 Buku PAI dan Budi Pekerti Kls III SD
 Buku Pedoman Sholat

Mengetahui, Jakarta, …..... November 2016


Kepala Sekolah Guru Pend.Agama Islam & Budi Pekerti

( SETIANINGSIH, M.Pd ) ( ADNEN, S.Ag )


NIP. 197011211991022001 NIP. 196311261984042001

36 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SDN KEMBANGAN SELATAN 01
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Kelas/Semester : 3/I
Alokasi Waktu : 8 Jtm ( 2 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tatangganya
KI 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah
KI 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


1. 3.11 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s
Indikator :
3.11.1 menjelaskan kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s
3.11.2 menyebutkan kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s
2. 4.11 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
Indikator :
4.11.1 menceritakan kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
4.11.2 mengemukakan kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s.
3. 3.12 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s.
Indikator :
3.12.1 menjelaskan kisah keteladanan Nabi Syu'aib a.s
3.12.1 menyebutkan kisah keteladanan Nabi Syu'aib a.s
4. 4.12 Menceritakan kisah keteladanan Nabi Syu’aib a.s.
Indikator :
4.12.1 menceritakan kisah keteladanan Nabi Syu'aib a.s
4.12.2 mengemukakan kisah keteladanan Nabi Syu'aib a.s

C. Materi Pembelajaran
Nabi diutus oleh Allah Swt. untuk menjadi teladan bagi umatnya. Allah Swt. berjanji
untuk mencintai siapa pun yang mencintai kekasih Allah Swt. Jika kita bersungguh-
sungguh mengenal dan meneladani kisah para Nabi, maka Allah Swt. pasti
mencintai kita.
(Nada lagu: Desaku)
Nabiku
Nabiku yang kucinta
Pujaan hatiku
Akhlakmu sangat mulia
Jadi teladanku
Tak mudah kulupakan
Tak mudah berlalu
Selalu kurindukan
Kucontoh selalu

37 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
A. Kisah Keteladanan Nabi Yusuf, a.s.
1. Nabi Yusuf a.s. Bermimpi
Allah Swt. memberikan kedudukan yang mulia kepada Nabi Yusuf a.s.. Nabi Yusuf
a.s. juga diberi ilmu berupa tafsir mimpi. Nabi Yusuf a.s. adalah putra Nabi Ya’qub
a.s.. Yusuf mempunyai adik kandung bernama Bunyamin dan 10 saudara berbeda
ibu (kakak-kakak Yusuf). Ayah Yusuf sangat dekat dengan Yusuf setelah ibu
kandungnya (bernama Rahel) meninggal dunia. Saat Rahel meninggal, Yusuf baru
berusia dua tahun. Kedekatan Yusuf dengan ayahnya menimbulkan rasa cemburu
10 saudaranya (yang tidak seibu). Mereka mulai tidak menyukai Yusuf. Apalagi
wajah Yusuf juga lebih tampan. Suatu hari Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang,
matahari dan bulan, semuanya bersujud kepadanya. Yusuf kemudian menceritakan
mimpi itu kepada ayahnya. Ya’qub lalu berkata, ”Jangan kamu ceritakan mimpimu
itu kepada saudara-saudaramu, supaya mereka tidak tergoda oleh setan dan
mencelakakanmu”. Dengan mimpi itu ayahnya mempunyai firasat bahwa Yusuf
kelak akan mendapat kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat.

2. Diajak Pergi Bermain untuk Dicelakai


Saudara-saudara Yusuf menghadap Ya’qub dan meminta izin akan mengajak Yusuf
bermain-main di hutan. Sang ayah berkata, “Jangan mengajak Yusuf ke hutan nanti
ada serigala sedangkan dia masih kecil”. Namun akhirnya mereka berhasil
membujuk ayahnya. saudara Yusuf merencanakan untuk membunuh Yusuf, tetapi
salah satu kakak Yusuf berpendapat agar jangan membunuh Yusuf, tetapi
membuangnya saja ke dalam sumur. Yusuf dibawa ke hutan mendekati sumur
tempat para pedagang sering mampir mengambil air. Mereka pun membuang Yusuf
ke dalam sumur. Saudara-saudara Yusuf kemudian pulang dan berkata pada ayah
mereka, “Wahai ayah, kami tadi sedang bermain dan berlomba memanah lalu kami
tinggalkan Yusuf di dekat barangbarang kami, tiba-tiba dia dimakan serigala.
Apakah ayah tidak percaya kepada kami?" Mereka menunjukkan bekas baju Yusuf
yang berlumuran darah (palsu). Ayahnya berkata, “Sebenarnya hanya dirimu
sendirilah yang memandang baik urusan yang buruk itu, maka hanya bersabar
adalah yang terbaik bagiku. Dan kepada Allah saja aku memohon pertolongan-Nya
terhadap apa yang kamu ceritakan".

3. Diselamatkan Saudagar
Tidak lama kemudian ada saudagar yang melewati sumur itu dan mampir untuk
mengambil air. Ketika menurunkan timbanya, Nabi Yusuf a.s. berpegangan pada
timba dan ikut ditarik ke atas. Saudagar itu terkejut bukan kepalang mendapati
anak kecil bergelantung di timbanya, “Oh, ini ada seorang anak yang bias kita bawa
dan kita jual sebagai barang dagangan”. Sesampainya di pasar, Yusuf dijual.
Pembelinya adalah penguasa di negeri itu. Sang pembeli meminta kepada isterinya,
Zulaikha, agar memperlakukan Yusuf dengan baik. Waktu berjalan terus, lambat
laun Yusuf menjadi dewasa dan pemuda yang cerdas.

4. Mimpi Raja
Pada suatu hari Raja bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan
oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus, tujuh tangkai gandum yang hijau dan tujuh
tangkai gandum lainnya yang kering. Raja segera mengumpulkan para penasihat
untuk menjelaskan makna mimpinya. Namun tak seorang pun bias menjelaskan
makna mimpi itu. Seorang pelayan melapor kepada Raja, “Baginda saya punya
informasi tentang orang yang pandai menjelaskan mimpi, maka utuslah aku
kepadanya”. Pelayan kemudian diperbolehkan menemui Yusuf di penjara dan
menceritakan perihal mimpi raja. Ketika itu Yusuf dimasukkan ke penjara meskipun
tidak bersalah. Yusuf menjelaskan kepada raja, “Hendaklah kalian bercocok tanam
tujuh tahun berturut-turut, kemudian ketika kalian panen maka hendaklah
menyimpan makanan dengan cara membiarkan tangkainya kecuali sedikit untuk
dimakan. Sebab setelah tujuh tahun itu akan datang tujuh tahun kemudian masa
yang amat sulit. Pada masa sulit tersebut akan menghabiskan simpanan makanan
sebelumnya. Setelah itu akan datang tahun di mana manusia diberi hujan dengan
cukup dan mereka memeras anggur”. Raja tertegun dengan penjelasan Yusuf yang
masuk akal. Kemudian mengangkat Yusuf sebagai pejabat negara urusan pangan.

38 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
5. Nabi Yusuf a.s. Menduduki Jabatan
Mulailah Nabi Yusuf a.s. menjadi pejabat keuangan. Lalu datanglah masa sulit
sebagaimana mimpi yang ditafsirkan Yusuf. Orang mulai memburu bahan makanan
dan berduyun-duyun datang ke gudang makanan yang disediakan kerajaan. Tampak
diantara mereka adalah saudara-saudara Yusuf a.s. Yusuf mengenal mereka
sedangkan mereka tidak mengenali Yusuf lagi. Mereka mengira Yusuf sudah lama
meninggal dunia. Saat itu Yusuf mendekati mereka dan bertanya tentang asal usul
daerah dan keluarga mereka. Mereka menjelaskan semuanya. Yusuf bertanya,
“Kenapa saudara kalian yang kecil, yang bernama Bunyamin itu tidak ikut ke sini?
Untuk besok, bawalah dia atau kalian tidak akan mendapatkan bahan makanan
seperti hari ini".

6. Bunyamin Datang ke Istana


Ketika saudara-saudara Yusuf kembali ke rumah, diceritakanlah kepada ayah
mereka tentang pertemuan dengan pejabat tinggi kerajaan yang meminta Bunyamin
ikut dalam perjalanan yang akan datang. Tentu sang ayah khawatir kejadian yang
pernah menimpa Yusuf a.s terulang kembali. Namun karena persoalan makanan
sangat penting akhirnya Bunyamin diizinkan untuk ikut. Ayah mereka, Nabi Ya’qub
a.s., kini sudah tua dan kehilangan penglihatan karena sering bersedih dan
menangis mengingat nasib Yusuf. Para putra Ya' qub kini datang kembali ke
kerajaan dengan membawa Bunyamin. Di tengah kesibukan menumpuk bahan
makanan, Yusuf secara diam-diam menghampiri Bunyamin dan membisikinya,
“Wahai Bunyamin, sesungguhnya aku adalah saudaramu, Yusuf. Allah telah
melindungiku dan memberiku kekuatan. Nanti akan kususun rencana agar kamu
tertinggal di kerajaan ini dan saudara-saudaramu biarkan pulang ke rumah”. Yusuf
kemudian secara sembunyi memasukkan gelas emas milik kerajaan ke dalam
karung milik Bunyamin. Ketika mereka akan meninggalkan istana raja, tiba-tiba
pengawal istana mengumumkan telah terjadi pencurian piala dan mencegat semua
kafilah. Saudara-saudara Yusuf bersumpah bahwa mereka tidak datang untuk
mencuri. Namun sayang, ternyata para pengawal kerajaan menemukan piala itu di
dalam karung Bunyamin. Bunyamin pun ditahan dan yang lain dipersilakan pulang.
Saudara-saudara Yusuf a.s. kemudian kembali kepada ayah mereka di Palestina
tanpa Bunyamin. Mereka mengabarkan apa yang telah terjadi. Ayahnya bertambah
sedih mendengar kejadian yang menimpa dan berkata, “Wahai anak-anakku.
Pergilah kalian mencari berita tentang keberadaan Yusuf dan saudaranya dan jangan
kamu berputus asa”.

7. Saudara-saudara Nabi Yusuf a.s. Menyadari Kesalahan


Sewaktu mengambil makanan berikutnya, Yusuf a.s. mempertemukan Bunyamin
dengan saudarasaudaranya. Yusuf berkata, “Sadarkah kalian tentang perbuatan apa
yang telah kalian lakukan kepada saudara kalian sendiri, Yusuf dan Bunyamin?”.
Mereka sangat terkejut karena di hadapan mereka ternyata adalah Yusuf, yaitu adik
mereka yang pernah mereka buang ke dalam sumur, “Apakah engkau Yusuf?”. Nabi
Yusuf a.s. menjawab, “Benar, aku Yusuf". Mereka mengakui kesalahan dan
memohon maaf atas perbuatannya membuang Yusuf. Nabi Yusuf a.s. berkata,
“Kalian tidak akan dihukum dan dipersalahkan. Aku mohon kepada Allah Swt.
ampunan dan rahmat bagi kalian dan Allah Maha Penyayang”. Setelah menanyakan
keadaan ayahnya, Yusuf a.s. kemudian mengirim jubahnya supaya diusapkan ke
wajah ayahnya sembari meminta agar ayahnya segera diajak menuju istana.

8. Nabi Yusuf a.s. Bersatu Kembali dengan Keluarganya


Sebelum sampai ke rumah. Ayah mereka berkata, “Bahwa sesungguhnya aku telah
mencium keberadaan Yusuf yang masih hidup”. Maka benarlah, ketika mereka tiba,
jubah Yusuf diusapkan ke wajahnya dan muncullah kegembiraan di hati ayah.
Penglihatan ayahnya pun dengan izin Allah Swt. telah pulih kembali. Saudara-
saudara Yusuf a.s. dan ayahnya segera berangkat menuju Mesir. Nabi Yusuf a.s.
Menyambut kedatangan keluarganya, Nabi Yusuf langsung duduk di samping
ayahnya. Setelah selesai pertemuan, seluruh keluarga Yusuf diminta tinggal di
istana. Kemudian Nabi Yusuf a.s. menyatakan, “Inilah mimpiku sewaktu masih kecil

39 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
dulu, melihat sebelas bintang, matahari dan bulan bersujud kepadaku. Allah Swt.
mewujudkannya dengan banyak kebaikan kepadaku dan membebaskanku dari
penjara serta mempertemukan kita kembali”.

B. Kisah Keteladanan Nabi Syu’aib, a.s


Hal yang menonjol dari kisah tentang Nabi Syu’aib as. adalah kritik Allah Swt. atas perbuatan bohong
dan curang yang sering dilakukan oleh para pedagang dengan maksud memperoleh keuntungan
sebesar-besarnya ketika melakukan transaksi. Tampak pada gambar dua pendulum. Satu sisi biasanya
diisi alat pengukuran dan sisi lainnya untuk barang yang diperjual belikan. Misalnya jika seseorang
mau membeli beras 5 kg, maka pedagang yang curang akan menyelipkan barang lain pada pendulum
alat pengukuran supaya barang yang dibeli seolah-olah sudah mencapai 5 kg padahal sesungguhnya
belum. Dengan cara curang seperti itu pedagang akan lebih banyak meraup keuntungan. Ada beberapa
alat yang memiliki manfaat serupa dengan timbangan. Misalnya ukuran liter untuk mengukur minyak
tanah, gandum, dll. Cara curang para pedagang biasanya dengan menambahi barang lain atas alas
bejana yang digunakan untuk alat ukur sehingga pembeli sangat sulit mengetahuinya. Cara curang
seperti ini juga akan menguntungkan pedagang karena barang yang dijualnya kurang dari ukuran yang
diberitahukan kepada pembeli. Sementara pembeli membayarnya sesuai dengan ukuran yang
diberitahukan. Kebiasaan buruk seperti tersebut di atas, sangat marak dilakukan oleh kaum Madyan.
Allah Swt. melalui wahyu-Nya mengutus Nabi Syu’aib as. Untuk mengingatkan kaum madyan agar
tidak berlaku curang. Namun kaum Madyan menolak seruan Allah Swt. itu sehingga Allah Swt.
Menurunkan siksanya untuk membuktikan kebenaran firman-Nya.

1. Kesesatan Kaum Madyan


Nabi Syu’aib a.s. berasal dari suku Madyan. Suku Madyan adalah orang-orang Arab
yang tinggal di sebuah daerah bernama Ma’an di pinggiran negeri Syam. Saat ini
Syam dikenal sebagai negeri Syiria. Kaum Madyan kebanyakan bekerja sebagai
pedagang, karena kota mereka tempat persinggahan kafilah-kafilah dagang. Kaum
Madyan tidak beriman kepada Allah Swt. Mereka menyembah berhala. Selain syirik,
ada kebiasaan buruk yang suka dilakukan kaum Madyan yaitu suka berbuat
curang, dengan mengurangi takaran dan timbangan jika mereka menjual suatu
barang. Allah Swt. mengutus Nabi Syu’aib a.s. untuk menyeru mereka supaya
menyembah hanya kepada Allah Swt. saja, tidak menyekutukan-Nya.

2. Nabi Syu’aib Melarang Kecurangan


Nabi Syu’aib melarang mereka melakukan perbuatanperbuatan yang buruk serta
mengajak orang-orang Madyan untuk berbuat adil dan jujur dalam berjual beli. Di
dalam al-Qur’an surat Hud ayat 85 dijelaskan bahwa Nabi Syu’aib a.s. berkata
kepada kaum Madyan, “Wahai kaumku! Penuhilah takaran dan timbangan dengan
adil dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hakhak mereka dan jangan
kamu membuat kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan”. Nabi Syu’aib a.s.
mengingatkan kaumnya pada kenikmatan yang mereka dapatkan agar mereka
bersyukur. Kaum Nabi Syu’aib a.s. tetap tidak mau mengikuti ajakannya, bahkan
mereka mengejeknya, mengancam Nabi Syu’aib a.s. dengan berkata, “Wahai Syuaib!
Kami tidak banyak mengerti tentang apa yang engkau katakan itu, sedang
kenyataannya kami memandang engkau seorang yang lemah di antara kami. Kalau
tidak karena keluargamu, tentu kami telah menganiaya engkau, sedang engkaupun
bukan seorang yang berpengaruh di lingkungan kami". Syu’aib berkata,”Dan wahai
kaumku! Berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat
(pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang
menghinakan dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah! Sesungguhnya aku
bersamamu adalah orang yang menunggu".

3. Kebinasaan Kaum Madyan


Kaum Madyan benar-benar ingkar. Kebenaran telah ditolak dan mereka menantang
ajakan Nabi Syu’aib a.s. sedangkan Nabi Syu’aib a.s. telah bersabar. Nabi Syu’aib
a.s. merasa khawatir terhada kaumnya akan azab yang menimpa mereka. Maka
Allah Swt. membinasakan kaum Madyan. Mereka disambar petir yang sangat keras
disertai dengan gempa yang sangat kuat, sehingga mati bergelimpangan. Kaum
Madyan dibinasakan dan dijauhkan dari rahmat Allah Swt. karena menolak untuk
beriman kepada Allah Swt.

40 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu
a. Kegiatan Awal ( 20 Menit)
Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
 Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan
dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan
yang ditentukan sebelumnya);
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang: hikmah ibadah shalat
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan
 Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan di
papan tulis/white board, potongan kartu/kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca atau gambar), jika memungkinkan
melalui tayangan slide (media LCD projector).
b. Kegiatan Inti ( 100 Menit)
Mengamati
 Menyimak kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s
 Mengamati isi kisah Nabi Yusuf a.s yang perlu diteladani
(diimplementasikan).

Menanya
 Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang apa saja
sikap teladan Nabi Yusuf a.s
 Mengajukan pertanyaan tentang contoh-contoh sikap Nabi Yusuf a.s yang
hendak diteladani.

Eksperimen/explore/mengumpulkan informasi
 Secara kelompok kecil mendiskusikan kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s
(mengidentifikasi).

Asosiasi /mengolah informasi


 Membuat catata hasil diskusi kelompok tentang kisah keteladanan Nabi
Yusuf a.s
 Menguhubungkan pelajaran tentang sikap keteladanan Nabi Yusuf a.s
dengan perilaku warga sekolah sehari-hari

Mengkomunikasikan
 Menyampaikan hasil diskusi tentang kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s
 Menyampaikan hasil pengamatan tentang perilaku warga sekolah sehari-
hari terkait dengan sikap teladan Nabi Yusuf a.s
 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru

c. Kegiatan Penutup ( 20 Menit)


1. Kesimpulan
Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan

41 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
2. Refleksi
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya;
3. Umpan Balik
Guru memberikan penilaian kepada siswa terhadap kegiatannya
mengikuti proses pembelajaran
4. Tindak Lanjut
Memberikan tugas individu maupun kelompok
5. Informasi Kegiatan Selanjutnya
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

2. Pertemuan Kedua
a. Kegiatan Awal ( 20 Menit)
Pendahuluan
 Membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
 Memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah pendek pilihan
dengan lancar dan benar (nama surat sesuai dengan program pembiasaan
yang ditentukan sebelumnya);
 Memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan secara komunikatif berkaitan dengan materi
sebelumnya tentang: keteladanan Nabi Yusuf a.s
 Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai
 Menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi dan
mengkomunikasikan
 Mempersiapkan media/alat peraga/alat bantu bisa berupa tulisan di
papan tulis/white board, potongan kartu/kertas karton (tulisan yang
besar dan mudah dilihat/dibaca atau gambar), jika memungkinkan
melalui tayangan slide (media LCD projector).
b. Kegiatan Inti ( 100 Menit)
Mengamati
 Menyimak kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s
 Mengamati isi kisah Nabi Syu‘aib a.s yang perlu diteladani
(diimplementasikan).

Menanya
 Melalui motivasi dari guru mengajukan pertanyaan tentang apa saja sikap
teladan Nabi Syu‘aib a.s
 Mengajukan pertanyaan tentang contoh-contoh sikap Nabi Syu‘aib a.s
yang hendak diteladani.

Eksperimen/explore/mengumpulkan informasi
 Secara kelompok kecil mendiskusikan kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s
(mengidentifikasi).

Asosiasi /mengolah informasi


 Membuat catata hasil diskusi kelompok tentang kisah keteladanan Nabi
Syu‘aib a.s
 Menguhubungkan pelajaran tentang sikap keteladanan Nabi Syu‘aib a.s
dengan perilaku warga sekolah sehari-hari

42 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Mengkomunikasikan
 Menyampaikan hasil diskusi tentang kisah keteladanan Nabi Syu‘aib a.s
 Menyampaikan hasil pengamatan tentang perilaku warga sekolah sehari-
hari terkait dengan sikap teladan Nabi Syu‘aib a.s
 Membuat kesimpulan dengan bimbingan guru

c. Kegiatan Penutup ( 20 Menit)


1. Kesimpulan
Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan
2. Refleksi
mengajukan pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang
telah dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya;
3. Umpan Balik
Guru memberikan penilaian kepada siswa terhadap kegiatannya
mengikuti proses pembelajaran
4. Tindak Lanjut
Memberikan tugas individu maupun kelompok
5. Informasi Kegiatan Selanjutnya
Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
selanjutnya.

E. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Jenis/Teknik Penilaian : Tes dan Non Tes
2. Instrumen Penilaian :

Pertemuan Bentuk Penilaian Instrumen Penilaian


ke …
1. Penilaian Sikap  Mengamati pelaksanaan diskusi dengan
menggunakan lembar observasi terkait dengan;
 Mendiskusikan kisah keteladanan Nabi Yusuf a.s
 Sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan
tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi atau kerja individu/pasang-an/
kelompok

 Mengamati pelaksanaan diskusi terkait dengan;


 Mendiskusi kan kisah keteladanan Nabi Syu‘aib
a.s
 Sikap yang ditunjukkan siswa terkait dengan
tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan
jalannya diskusi atau kerja
individu/pasangan/kelompok

2.Penilaian Pengetahuan Tes tertulis


tentang:
 Contoh-contoh sikap keteladanan Nabi
Yusuf a.s
Non tes, Pengamatan tentang perilaku:
 Yang mencerminkan sikap keteladanan Nabi
Yusuf a.s

Tes tertulis tentang:


 Contoh-contoh sikap keteladanan Nabi Syu‘aib
a.s
Non tes, pengamatan tentang perilaku:

43 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
Yang mencerminkan sikap keteladanan Nabi
Syu‘aib a.s

3.Penilaian Keterampilan  Membuat ringkasan kisah keteladanan Nabi


Yusuf a.s
 Membuat catatan tentang sikap keteladanan
yang terdapat di dalam kisah Nabi Yusuf a.s.

 Membuat catatan tentang sikap keteladanan


yang terdapat di dalam kisah Nabi Syu‘aib a.s
 Membuat ringkasan kisah keteladanan Nabi
Syu‘aib a.s.

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


Bentuk Instrumen
k. Bentuk Remedial Bagi peserta didik yang belum menguasai kisah Nabi Syu’aib
 Bimbingan Individu as.dan Nabi Yusuf as.., serta belum tahu jika ditanya elajaran
 Bimbingan Kelompok apa yang bisa diambil dari kisah itu,guru menjelaskan
 Pembelajaran ulang kembali pelajaran pelajaran ini. Pelaksanaan remedial
 Pemberian Tugas dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan,
misalnya 30 menit setelah jam pulang.

l. Bentuk Pengayaan Jika diperlukan kegiatan pengayaan maka peserta didik perlu
 Belajar Kelompok ditekankan pada sifat pemaaf dan tidak pendendam Nabi
 Belajar Mandiri Yusuf as. Guru dapat membuat beberapa pertanyaan tentang
seseorang yang berbuat menyakiti orang lain. Sikap apa yang
sebaiknya dikembangkan untuk menghadapi hal tersebut.
Menumbuhkan rasa dendam ataukah mengajak dan memberi
kesempatan untuk saling memaafkan.

Bagi kelompok peserta didik yang telah mencapai KKM, guru


dapat menambah materi pembelajaran dengan membuat
contoh permasalahan kehidupan nyata (kontekstual) yang
terkait dengan pesan kisah Nabi Syu’aib as.
Misalnya, guru bertanya kepada peserta didik, bagaimana
agar pembeli bisa mengetahui bahwa pedagang tidak curang?
Bagaimana caranya agar ketika kita membeli barang dengan
cara ditimbang, tidak mudah dibohongi oleh penjual?
Diharapkan anak-anak bisa menemukan jawabannya:
misalnya dengan menimbang ulang barang yang sudah kita
beli apakah sesuai ukurannya ataukah tidak sesuai atau
dengan melihat dari dekat apakah 2 pendulum timbangan
dalam posisi sama saat belum diisi barang. Perlu diberitahu
juga bahwa pedagang yang curang akan dijauhi oleh pembeli.
Jika aksi kecuranganya diketahui oleh para pembeli, maka
para pembeli tidak mau lagi datang membeli, di tempat
penjual yang curang. Akhirnya, kecurangan hanya memberi
sedikit keuntungan dan pedagang akan mengalami kerugian
besar.

44 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media
 Gambar/ Poster sikap-sikap terpuji
 Multimedia Interaktif/ CD Interaktif /Video
2. Alat/Bahan

3. Sumber Belajar
 Buku PAI dan Budi Pekerti Kls III SD
 Buku pelajaran kisa-kisah 25 Nabi dan Rasul

Mengetahui, Jakarta, …..... November 2016


Kepala Sekolah Guru Pend.Agama Islam & Budi Pekerti

( SETIANINGSIH, M.Pd ) ( ADNEN, S.Ag )


NIP. 197011211991022001 NIP. 196311261984042001

Lampiran-lampiran

45 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

Anda mungkin juga menyukai