Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktek

”Menghidupkan Satu Buah Lampu Dari Dua Tempat Yang Berbeda”

Disusun oleh:
Nama Anggota : Arjuna winata (D412011004)
: ERIK ERLANDO (D412011010)
Prodi : TOI 4A
Matkul. : Sistem Otomasi 1

TEKNIK OTOMASI INDUSTRI (TOI)


POLITEKNIK TEDC BANDUNG
TAHUN 2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
laporan praktek ini.
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian laporan ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna, maka kritik dan saran yang positif sangat kami harapkan
untuk dapat di jadikan cambuk pengalaman dalam memperbaiki diri.
Tidak ada artinya laporan ini, apabila tanpa bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
pantas kiranya bila kami mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1) Bapak Taufik Rhamdani S.Pd.M.T. selaku dosen mata kuliah Sistem Otomasi 1, yang
telah memberi banyak bimbingan serta masukan kepada kami.
2) Orang tua kami, yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada kami untuk
menyelesaikan laporan ini.
3) Semua rekan yang ikhlas memberikan bantuan kepada kami dalam penyusunan
laporan ini.
Demikian ucapan terima kasih yang dapat kami sampaikan. Semoga bantuan dan
kebaikannya diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa dan mendapat balasan yanag sesuai dengan
amal kebaikannya. Sebagai akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi semua pembaca.

Cimahi, 20 Maret 2022


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
PLC adalah peralatan elektronika yang beroperasi secara digital, yang menggunakan
programable memori untuk menyimpan internal bagi intruksi–intruksi fungsi spesifik seperti
logika, sekuensial, timing,counting dan aritmatika untuk mengendalikan secara digital atau
analog input atau output sebagai tipe mesin.
Cara kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu
melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program
yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator
atau peralatan lainnya.
Saklar tukar atau biasa dikenal saklar hotel merupakan suatu saklar yang
digunakan untuk mengendalikan (mematikan dan menghidupkan) sebuah lampu di dua
tempat yang berbeda.

B. Tujuan

Dalam praktek menghidupkan satu buah lampu dari dua tempat yang berbeda
menggunakan PLC CP1E bertujuan untuk:
a) Mahasiswa diharapkan mampu membuat program menghidupkan satu buah
lampu dari 2 tempat yang berbeda menggunakan software CX programmer.
b) Mahsiswa diharapkan dapat merangkai rangkaian untuk menghidupkan satu
buah lampu dari 2 tempat yang berbeda pada trainer PLC yang tersedia.
c) Mahasiswa diharapkan mengerti tentang cara kerja PLC.
d) Mahasiswa dapat mempresentasikan hasil praktek menghidupkan satu buah
lampu dari dua tempat yang berbeda ke dosen pembimbing.
e) Mahasiswa diharapkan mengerti tentang cara kerja saklar tukar atau saklar hotel.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori Singkat
a) PLC (Programable Logic Controller)
PLC adalah peralatan elektronika yang beroperasi secara digital, yang
menggunakan programable memori untuk menyimpan internal bagi intruksi –
intruksi fungsi spesifik seperti logika, sekuensial, timing,counting dan aritmatika
untuk mengendalikan secara digital atau analog input atau output sebagai tipe
mesin.
PLC adalah kependekan dari Programable Logic Controller yang merupakan
hasil dari tuntutan kebutuhan akan kontroller yang murah, yang dapat digunakan
untuk segala kondisi dan mudah dalam pengoperasiannya. PLC ini merupakan
sistem kontrol yan berdasarkan CPU yang menggunakan perangkat keras dan
memori untuk mengendalikan proses. Kontrol jenis ini didesain untuk menggantika
hardware relay dan timer logic. PLC menyediakan kemudahan pengendalian
berdasarkan pemrograman dan pelaksanaan instruksi logic yang sederhana. PLC
mempunyai fungsi intenal seperti timer, counter dan shift register sehingga kontrol
yang rumit dapat diwujudkan dengan sesederhana mungkin.

Lokasi memori ini disebut lokasi bit. CPU dalam suatu siklus proses yang normal
memantau keadaan dari input poin dan menjalankan on dan off sesuai dengan
input bitnya. Demikian juga dengan output bit dalam memori dimana output poin
pada unit ditempatkan, mengirimkan sinyal output ke output device. Output bit
akan on untuk mengirimkan sebuah sinyal ke peralatan output melalui output poin.
CPU secara periodik menjalankan output poin onatau off sesuai dengan status
dari output bit.
Sistem kontrol adalah PLC (Programmable Logic Controller) dan seluruh
peralatan I/O device yang digunakan untuk mengontrol sistem eksternal. PLC
beroperasi dengan menguji sinyal input dari proses dan pembawa instruksi logic
yang telah diprogram dalam memory tersebut agar menghasilkan sinyal output
untuk mengendalikan proses. Interface standart pada PLC memungkinkan kontrol
ini berhubungan dengan actuator proses dan tranduser tanpa langsung
menggunakan peralatan circuit.
Dengan menggunakan PLC, instalasi dan pengoperasiannya lebih mudah
apabila dibandingkan dengan sistem teknologi perangkat keras, namun PLC
mempunyai fungsi khusus yang disesuaikan dengan kontrol pada industri. Fungsi
khusus itu antara lain :

 Mudah diprogram dan dapat diprogram ulang pada peralatan.


 Menggunakan bahasa pemrograman yang mudah dipahami.
 Level sinyal dan hubungan input output standar.
 Tahan terhadap getaran dan nois.

Karena kemudahan – kemudahan tersebut kontrol ini sangat diperlukan


dalam berbagai jenis peralatan dan proses kontrol industri. Setelah munculnya
penambahan dalam kemampuan dan kualitas dari PLC yang maju kian pesat dan
mengikuti perkembangan teknologi membuat PLC kian diminati. Perintah – perintah
praktis dan singkat untuk counter, timer, shift register dan fungsi matematik
komplek pada kontroller tipe besar. Perkembangan komponen elektronika juga
berdampak pada kemampuan kapasitas memori yang lebih besar dan jumlah input
dan output yang lebih besar pula.
Keuntungan dari penggunaan PLC dalam otomatisasi antara lain :

 Kemampuan bekerja pada lingkungan yang keras.


Beroperasi normal dalam beberapa kondisi suhu, kelembaban, fluktuasi
tegangan dan noise.
 Kehandalan yang tinggi.
PLC (Programmable Logic Controller) mempunyai kehandalan
dibandingkan dengan sistem konvensional.
 Sesuai untuk kontrol mesin pada sistem otomatisasi pabrik.
 Standarisasi pada kontrol hardware.
 Pembiayaan rendah.
Rangkaian kontrol dan logika yang rumit diterapkan dalam bentuk
program tertulis dari pada hardware berkabel. Hal ini merupakan
pendapatan bagi perusahaan, sebab dapat digunakan dalam jangka waktu
yang lama dan aplikasi yang luas
 Perawatan yang mudah.
.
Indikator input dan output memungkinkan trouble shooting sistem lebih
cepat dan mudah. Konfigurasi output bertipe relay Plug-in.
 Waktu penerapan yang lebih singkat.
 Perubahan yang mudah tanpa biaya tambahan.
 Biaya proyek dapat dikalkulasi secara akurat.
 Ukuran yang lebih kecil dan konsumsi daya yang lebih rendah.
Sebagian besar komponen mengandung IC yang memiliki kemampuan
yang tinggi yang dikemas dalam bentuk yang kecil dan ringan.
 Waktu pelatihan yang lebih singkat
 Fleksibilitas dicapai dari software
Perubahan atau penambahan pada spesifikasi diproses software,
sehingga mempermudah perubahan/penambahan tanpa merubah
hardware.
 Dapat diterapkan tidak hanya pada kontrol sekuensial dan pengolahan
paralel tetapi untuk segala bidang kebutuhan kontrol dari mesin tunggal
sampai sistem otomatisasi pabrik.

b) Bagian-Bagian PLC
Pada umumnya, teradapat 5 (lima) komponen utama yang menyusun suatu
PLC.Semua komponen tersebut harus ada untuk dapat menjalankan suatu PLC
secara normal.

Gambar 3. Konfigurasi Komponen-komponen PLC


Komponen-komponen utama dari suat PLC, sebagai berikut:
 Unit CPU (Central Processing Unit)
CPU berfungsi untuk mengontrol dan mengawasi semua
pengopersian dalam PLC, melaksanakan program yang disimpan didalam
memori. Selain itu CPU juga memproses dan menghitung waktu
memonitor waktu pelaksanaan perangkat lunak dan menterjemahkan
program perantara yang berisi logika dan waktu yang dibutuhkan untuk
komunikasi data dengan pemrogram.
CPU merupakan bagian yang berfungsi sebagai otak bagi sistem.
CPU berisi mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input
dan melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan sesuai dengan
program yang telah tersimpan , lalu mengkomunikasikan keputusan-
keputusan yang diambilnya sebagai sinyal kontrol ke output interface.
Scan dari program umumnya memakan waktu 70 ms , tetapi halitu
tergantung dari panjang pendeknya program serta tingkat kerumitannya.

 Unit Memori
Memori didalam PLC digunakan untuk menyimpan data dan
program. Secara fisik, memori ini berupa chip dan untuk pengaman
dipasang baterai back-up pada PLC. Unit memori ini sendiri dapat
dibedakan atas 2 jenis, yaitu:
a. Volatile Memory, adalah suatu memori yang apabila sumber
tegangannya dilepas makadata yang tersimpan akan hilang . Karena
itu memori jenis ini bukanlah media penyimpanan permanen. Untuk
penyimpanan data dan program dalam jangka waktu yang lebih lama
maka memori ini harus mendapat daya terus-menerus, hal ini
biasanya dilakukan dengan menggunakan baterai. Ada beberapa
jenis memori volatil yaitu RAM (Random Access Memory), SRAM
(Static RAM)dan DRAM (Dynamics RAM).
b. Non-Volatile Memory, merupakan kebalikan Volatile Memory yaitu
suatu memori yang meski sumber tegangan dilepas data yang
tersimpan tidak akan hilang.Salah satu jenis memori ini adalah ROM
(Read Only Memory). Memori jenis ini hanya dapat dibaca saja dan
tidak dapat di tambah ataupun dirubah. Isi dari ROM berasal dari
pabrik pembuatnya yang berupa sistem operasi dan terdiri dari
program-program pokok yang diperlukan oleh sistem PLC. Untuk
mengubah isi dari Rom maka diperlukan memori jenis: EPROM
(Erasable Programmable ROM) yang dapat dihapus dengan
mengekspos chip pada cahayaultra violet pekat.
Memori yang terdapat dalam PLC berfungsi untuk menyimpan
program dan memberikan lokasi-lokasi dimana hasil-hasil perhitungan
dapat disimpan didalamnya. PLC menggunakan peralatan memory semi
konduktor seperti RAM (Random Acces Memory), ROM (Read Only
Memory), dan PROM (Programmable Read Only Memory).
RAM mempunyai waktu akses yang cepat dan program-program
yang terdapat di dalamnya dapat deprogram ulang sesuai dengan
keinginan pemakainya. RAM disebut juga sebagai volatile memori,
maksudnya program program yang terdapat mudah hilang jika supply
listrik padam.
Dengan demikian untuk mengatasisupply listrik yang padam
tersebut maka diberi supply cadangan daya listrik berupa baterai yang
disimpan pada RAM. Seringkali CMOS RAM dipilih untuk pemakaian
power yang rendah. Baterai ini mempunyai jangka waktu kira-kira lima
tahun sebelum harus diganti.
 Unit Power Supply
Unit power supply atau unit catu daya diperlukan untuk
mengkonversi teganganmasukan AC (220Volt ~ 50Hz) atau DC (24Volt)
sumber menjadi tegangan rendah DC 5 Volt yang dibutuhkan oleh
prosesor dan rangkaian-rangkaian dalaminput/output interface.
Kegagalan dalam pemenuhan tegangan oleh power supply dapat
menyebabkan kegagalan operasi PLC. Untuk itu diperlukan adanya
baterai cadangandengan tujuan agar pada saat voltage=dropping, data
yang ada pada memori tidak hilang.

 Unit Programmer
Komponen programmer merupakan alat yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan PLC. Programmer mempunyai beberapa fungsi
yaitu :

a. RUN, untuk mengendalikan suatu proses saat program dalam


keadaan aktif.
b. OFF, untuk mematikan PLC sehingga program dibuat tidak dapat
dijalankan.
c. MONITOR, untuk mengetahui keadaan suatu proses yang terjadi
dalam PLC.
d. PROGRAM, menyatakan suatu keadaan dimana
programmer/monitor digunakanuntuk membuat suatu program.
 Unit Input/Output
Unit Input/output menyediakan antarmuka yang
menghubungkan sistem dengan dunia luar, memungkinkan dibuatnya
sambungan-sambungan/koneksi antara perangkat-perangkat input,
semisal sensor, dengan perangkat output, semisal motor dan selenoida,
melalui kanal-kanal input/output. Demikian pula, melalui unit
input/output, program-program dimasukkan dari panel program. Setiap
titik input/output memiliki sebuah alamat unik yang dapat digunakan
oleh CPU.

c) Ladder diagram
Ladder diagram adalah bahasa pemrograman universal PLC. Ini memiliki
singkatan pendek sebagai ‘LD’ dan juga dikenal sebagai ‘Ladder Logic’. Lalu jika
diartikan kedalam Bahasa Indonesia adalah Diagram Tangga. LD adalah salah
satu bahasa pemrograman tertua yang di gunakan untuk memprogram PLC.
Pada Ladder diagram, bahasa pemrograman yang digunakan untuk
membuat program untuk mengontrol sistem PLC disebut dengan ‘Ladder
Diagram Language’ atau ‘Ladder Logic Language‘. Ini telah ditandai dengan
representasi grafis, seperti kabel listrik untuk kontrol logika.

d) Pilot lamp
Pilot lamp adalah sebuah lampu indikator yang menandakan jika pilot
lamp ini menyala, maka terdapat sebuah aliran listrik masuk pada panel listrik
tersebut. Pilot Lamp merupakan sebuah bagian penting dari Komponen Panel
Listrik.
Lampu indikator dalam panel listrik memiliki fungsi untuk mengetahui
apakah rangkaian bekerja dengan benar atau tidak. Tak hanya itu, lampu
indikator juga berfungsi untuk tanda peringatan jika terjadi sesuatu
e) Detent switch (saklar penahan)
Detent switch atau saklar penahan adalah sebuah saklar yang berfungsi
untuk menyambungkan dan memutuskan sebuah rangkaian dengan menekan
sebanyak dua kali.

 Saklar penahan NO (Detent Switch NO)


Sabuah saklar untuk menyambung dengan menekannya
sebanyak sekali dan kemudian untuk memutuskannya dengan menekan
sekali lagi.
 Saklar penahan NC (Detent Switch NC)
Sabuah saklar untuk memutuskan dengan menekannya sebanyak
sekali dan kemudian untuk menghubungnya kembali dengan menekan
sekali lagi.
f) Kabel jamper
Kabel jumper adalah kabel yang di pergunakan untuk menghubungkan
satu komponen dengan komponen lain ataupun menghubungkan jalur
rangkaian yang terputus agar menjadi terhubung.
g) Software CX Programmer
CX-Programmer merupakan software khusus untuk
memprogram PLC buatan OMRON.

h) Kabel USB download CP1E


Kabel USB download CP1E adalah kabel yang digunakan untuk
mengirim program yang telah dibuat dari laptop ke PLC atau
sebaliknya.

B. Alat dan Bahan


a) Alat yang digunakan dalam praktek menghidupkan dua buah lampu secara
bergantian, yaitu:
No. Nama Alat Jumlah
1 Laptop/komputer 1 buah
2 Mouse 1 buah
b) Bahan yang digunakan dalam praktek menghidupkan dua buah lampu secara
bergantian, yaitu:
No. Nama Bahan Jumlah
1 Trainer PLC komplit 1 set
2 Kabel jamper 5 buah
3 Kabel USB download CP1E 1 buah
C. Langkah Kerja
Berikut ini adalah langkah kerja dalam praktek menghidupkan satu buah lampu
dari 2 tempat yang berbeda menggunakan PLC CP1E, yaitu sebagai berikut:
1) Mempersiapkan peralatan dan bahan yang digunakan.
2) Memakai pakaian pengaman (safety) atau pakaian praktek.
3) Memulai sesuatu pekerjaan dengan berdoa.
4) Membuat rangkaian pengawatan dalam bentuk kasar.
5) Menghubungkan setiap komponen dengan kabel jamper sesuai dengan gambar
rangkaian pengawatan.
6) Membuat program menghidupkan satu buah lampu dari 2 tempat dengan
menggunkan software CX programmer.
7) Menghubungkan dan menyalakan trainer PLC dengan sumber tegangan setelah
mendapat izin dari dosen pembimbing.
8) Menghubungkan kabel USB download dari PLC CP1E dengan laptop atau
komputer yang telah memiliki program.
9) Mentranfer program dari laptop/komputer ke PLC CP1E.
10) Menguji coba hasil praktek.
11) Mempresentasikan ke dosen pembimbing.
12) Rapikan.
13) Selesai.
D. Gambar Rangkaian
Berikut ini adalah gambar rangkaian menghidupkan satu buah lampu dari 2
tempat yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
E. Gamba Diagram Pengawatan Manual Dan Gambar Ladder Diagram
Berikut ini adalah gambar diagram pengawatan manual dan ladder diagram
untuk menghidupkan satu buah lampu dari 2 tempat yang berbeda:
a) Gambar diagram pengawatan manual

b) Gambar ladder diagram

F. Analisa
Prinsip kerja pada rangkaian menghidupkan satu buah lampu dari 2 tempat,
yaiut sebagai berikut:
a) Jika saklar 1 di tekan maka lampu 1 menyala dan apabila saklar dua di tekan
maka lampu 1 mati.
b) Jika saklar 2 di tekan maka lampu 1 menyala dan apabila saklar 1 di tekan maka
lampu 1 mati.
Berikut ini adalah gerbang logika beserta tabel kebenarannya dari rangkaian
menghidupkan satu buah lampu dari 2 tempat:

SAKLAR 1 SAKLAR 2 LAMPU 1


0 0 0
1 0 1
0 1 1
1 1 0

Berikut ini adalah proses pengoperasian hasil praktek menghidupkan dua buah
lampu secara bergantian menggunakan PLC CP1E:
a) Kondisi normal.
b) Kondisi saklar 1 di tekan maka lampu 1 menyala (gambar 1) dan apabila saklar
dua di tekan maka lampu 1 mati (gambar 2).
c) Kondisi Jika saklar 2 di tekan maka lampu 1 menyala (gambar 1) dan apabila
saklar 1 di tekan maka lampu 1 mati (gambar 2).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil praktek yang telah dilakukan oleh mahasiswa, maka dapat
disimpulkan bahwa rangkaian ini mempunyai prinsip kerja yaitu dapat
menghidupkan satu buah lampu dari 2 tempat yang berbeda. Dengan hasil
praktek ini juga mahasiswa:
a) Berhasil membuat program untuk menghidupkan satu buah lampu
dengan dua buah saklar yang ditempatkan di tempat yang bebeda
dengan caranya sendiri.
b) Berhasil membuat rangkaian untuk menghidupkan satu buah lampu
dengan dua buah saklar yang ditempatkan di tempat yang bebeda pada
trainer PLC CP1E.
c) Mengerti tentang cara kerja PLC dalam praktek ini.
d) Dosen merasa puas dengan hasil praktek dan presentasi yang di buat
oleh mahasiswa.
e) Paham dan mengerti cara kerja dari saklar tukar atau saklar hotel.

B. Saran
Apabila pada praktek setiap pertemuan kuliah, mahasiswa mengharapkan bahwa
untuk prakteknya secara individu, agar semua mahasiswa dapat lebih mengerti.
Dengan laporan ini di buat kami mohon maaf apabila ada kesalahan atau
kekurangan dari laporan yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai