G. Langkah-langkah pembelajaran
Pertemuan 1 (2 jp)
1. Kegiatan awal (10 menit)
- Guru melakukan apersepsi dengan membuka pengetahuan siswa dengan
memberi gambaran tentang fenomena menstruasi dan mengaitkannya materi
struktur alat reproduksi dan proses pembentukan sel kelamin.
- Siswa menyimpulkan sendiri bahwa materi yang akan dipelajari ialah sistem
reproduksi (terutama pada struktur alat reproduksi dan proses pembentukan sel
kelamin)
2. Kegiatan inti (65 menit)
- Siswa dibagi menjadi lima kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari
empat orang.
- Guru selanjutnya membagikan LKS kepada masing-masing kelompok.
- Siswa diberikan pengarahan mengenai praktikum.
- Siswa mulai melakukan praktikum pengamatan stuktur alat reproduksi
menggunakan torso/alat peraga dan melakukan pengamatan preparat oogenesis
dan spermatogenesis.
- Siswa mengisi lembar LKS yang telah diberikan oleh guru dan menggambar
alat reproduksi manusia berdasarkan alat peraga serta proses gametogenesis
melalui preparat yang diamati.
- Selama siswa melakukan praktikum, guru meninjau kegiatan siswa dan
melakukan assesment untuk menilai kinerja siswa, dan guru juga harus siap
saat siswa mengalami kesulitan saat praktikum.
- Setelah praktikum selesai, siswa mengumpulkan LKS dan data hasil praktikum
kepada guru untuk di acc.
- Siswa membersihkan sisa-sisa praktikum dan kembali duduk pada tempat
duduknya masing-masing.
Pertemuan 2 (2 jp)
1. Kegiatan awal (10 menit)
- Guru membuka pelajaran dengan sedikit mengulas materi praktikum.
- Siswa diarahkan untuk memulai pembelajaran sesuai dengan materi yang
dipraktikumkan pada pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan inti (70 menit)
- Siswa dibagi menjadi lima kelompok, sesuai dengan kelompok praktikum.
- Kelompok tersebut bertindak sebagai kelompok ahli.
- Siswa pada masing-masing kelompok diberi soal oleh guru (setiap kelompok
mendapatkan empat buah soal, sehingga satu anak bertanggung jawab pada
satu soal)
- Siswa diberi waktu selama 15 menit untuk mendiskusikan pertanyaan/masalah
yang telah diberikan.
- Setelah 15 menit, siswa dipandu oleh guru untuk menuju kelompok ahli (dalam
satu kelompok ahli hanya dibahas satu pertanyaan)
- Siswa diberi waktu 10 menit untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan
tersebut.
- Setelah itu, siswa kembali ke kelompok awal dan men’sharing’kan jawaban
yang telah diperoleh dari kelompok ahli (dengan alokasi waktu 20 menit).
- Selanjutnya, guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan
jawaban pertanyaan/masalah, sedangkan kelompok yang lainnya dapat
menanggapi dan memberikan masukan.
- Setelah diskusi dan presentasi selesai, guru mengarahkan siswa untuk
menyimpulkan materi.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
- Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat peta konsep mengenai
materi struktur alat dalam sistem reproduksi dan proses perkembangan sel
kelaminnya.
Pertemuan 3 (2 jp)
1. Kegiatan awal (10 menit)
- Guru membuka pelajaran dengan menanyakan fenomena terbentuknya bayi di
dalam rahim ibu, dilanjutkan dengan mengarahkan siswa pada materi
menstruasi dan fertilisasi pada manusia.
- Siswa mengamati tayangan melalui video mengenai menstruasi dan fertilisasi
pada manusia yang telah disediakan oleh guru.
- Siswa dapat menyimpulkan bahwa materi yang dipelajari ialah materi
menstruasi dan fertilisasi.
2. Kegiatan inti (70 menit)
- Masing-masing Siswa diberi soal oleh guru, dengan jumlah soal 4 buah untuk
materi menstruasi dan fertilisasi.
- Guru menjelaskan tatacara melakukan TPS
- Siswa diberi waktu 15 menit untuk mencari jawaban secara individu.
- Setelah 15 menit, siswa mendiskusikan jawaban yang telah diperolehnya
dengan teman sebangkunya (secara berpasangan).
- Siswa diberi waktu 15 menit untuk mendiskusikan jawaban dengan
pasangannya.
- Selanjutnya guru menunjuk salah satu kelompok (pasangan) untuk
mempresentasikan hasil diskusi dan jawaban mereka, sedangkan siswa lainnya
dapat memberikan pertanyaan dan tambahan (diskusi). Diskusi dan presentasi
berlangsung selama 20 menit.
- Setelah diskusi dan presentasi selesai, guru mengarahkan dan membimbing
siswa untuk memperoleh kesimpulan mengenai materi menstruasi dan
fertilisasi.
3. Kegiatan akhir (10 menit)
- Siswa diberi tugas oleh guru untuk menyusun artikel mengenai kelainan pada
proses menstruasi dan fertilisasi.
- Siswa melakukan refleksi diri.
J. Penilaian/Evaluasi
Penilaian meliputi:
1. Penyelesaian laporan praktikum (ranah kognitif)
2. Keaktifan dan antusias siswa dalam berdiskusi (ranah
afektif)
3. Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan. (Ranah
kognitif).
4. Nilai post test (Ranah kognitif).
5. Kemampuan dalam menyusun artikel (psokomotor)
6. Kreatifitas dalam membuat peta konsep
(___________________) (________________)
Kunci jawaban:
a. Jawaban postes setelah praktikum
1. Alat reproduksi pada laki-laki dibagi menjadi dua jenis, yaitu alat
reproduksi luar dan dalam. Alat reproduksi luar berupa penis, skrotum dan
alat reproduksi dalam berupa testis atau gonad yang terletak di dalam
skrotum, saluran pengeluaran, berupa epididimis, vas deferens, saluran
ejakulasi dan urethra serta kelenjar aseseris berupa vesikula seminalis,
kelenjar prostat dan kelenjar cowper.
Organ dalam reprodukais wanita terdiri dari ovarium dan saluran
reproduksi. Ovarium berjumlah sepasang dan berada di dalam rongga
badan di daerah pinggang, ovarium berperan secara bergantian
menghasilkan ovum dan hormon esterogen dan progesteron.saluran
reproduksi wanita terdiri dari oviduk, uterus, dan vagina.
2. Proses pembentukan sperma bermula dari pembelahan secara mitosis dari
sel-sel spermatogonia, selanjutnya sel-sel spermatogonia mengalami
perkembangan menjadi spermatosit primer. Spermatosit primer masih
bersifat diploid dan memiliki kromosom sebanyak 23 pasang. Melalui
pembelahan secara meiosis tahap I, maka spermatosit primer yang diploid
itu akan menghasilkan spermatosit sekunder yang bersifat haploid. Setelah
itu, spermatosit sekunder mengalami pembelahan meiosis tahap II yang
menghasilkan 4 spermatid dan akan mengalami diferensiasi. Dalam proses
tersebut kemudian akan kehilangan banyak sitoplasma dan membentuk
spermatozoa atau sel-sel sperma.
3. Proses pembentukan sel telur disebut oogenesis, proses ini berlangsung di
dalam ovarium (indung telur). Sel telur berasal dari sel induk telur yang
disebut oogonium. Dalam oogonium, terkandung kromoson sebanyak 23
pasang. Sel-sel oogonium ini bersifat diploid. Di dalam ovarium ini, sel-sel
oogonium membelah secara mitosis. Pada proses oogenesis ini, oogonia
akan berkembang menjadi oosit primer. Oosit primer masih memiliki
kromosom yang sama dengan sel induknya, yaitu 23 pasang dan badan
kutub I, kemudian oosit sekunder akan mengalami pembelahan lagi secara
mitosis membentuk ootid dan badan kutub II. Selanjutnya ootid inilah yang
akan berkembang menjadi ovum. Ovum yang dihasilkan dari proses ini
hanya berjumlah satu. Proses oogensis ini diatur oleh hormon FSH
(Follicle Stimulating Hormone), yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis di
dasar otak.
1
2
.......
Dst
2. Menjawab
Kriteria penilaian
Tidak Menjawab
Nomor Nama menjawab/jawaban
salah C1 C2 C3 C4 C5 C6
0 1 2 3 4 5 6
1
2
3
......
dst
2 B
3 C
4 D
5 E
Ket: 1 = Baik
2 = Cukup
3 = Kurang
Lampiran 1.
Hand-Out
1. Alat Reproduksi Laki-Laki
Alat reproduksi pada laki-laki dibagi menjadi dua jenis, yaitu alat reproduksi luar
dan dalam.
a. Alat Reproduksi Luar
Alat-alat ini terletak di luar tubuh yang terdiri atas bagian-bagian berikut.
1) Penis
Penis merupakan alat reproduksi yang berfungsi untuk kopulasi (persetubuhan).
Pada penis terdapat tiga rongga, dua rongga di antaranya di bagian bawah. Ketiga
rongga tersebut dibentuk dari jaringan spons. Rongga bagian atas tersusun dari
jaringan spons korpus kavernosa sedangkan rongga bagian bawah tersusun dari
jaringan spons korpus spongiosum. Di dalam penis terdapat saluran yang disebut
uretra. Ketika terjadi ejakulasi, sperma keluar melalui saluran uretra dalam penis.
Penis bagian dalam juga disusun oleh jaringan erektil dengan ronggarongga yang
banyak mengandung pembuluh darah. Bagian ini juga dilengkapi dengan ujung-
ujung saraf perasa. Pada saat ereksi penis menjadi tegang dan mengembang yang
disebabkan rongga-rongga jaringan erektil terisi penuh oleh darah.
2) Skrotum
Skrotum disebut juga kantong pelir. Di dalam skrotum terdapat alat reproduksi
dalam yang disebut testis. Pada alat reproduksi laki-laki terdapat dua skrotum
yaitu skrotum bagian kanan dan kiri. Skrotum disusun oleh otot-otot berikut.
a) Otot dartos
Otot dartos merupakan otot yang membatasi antara skrotum kanan dan kiri. Otot
dartos berfungsi untuk menggerakkah skrotum untuk mengerut dan mengendur.
Skrotum memiliki adaptasi terhadap udara yang panas maupun dingin. Pada saat
udara panas maka tali yang mengikat skrotum akan mengendur untuk
membiarkannya turun lebih jauh dari tubuh. Sebaliknya apabila udara dingin
maka tali tersebut akan menarik skrotum mendekati tubuh sehingga akan tetap
hangat. Hal ini dilakukan untuk menunjang fungsi dari testis.
b) Otot kremaster
Otot kremaster merupakan penerusan otot lurik dinding perut. Otot ini berfungsi
untuk mengatur suhu lingkungan testis agar stabil, karena proses spermatogenesis
dapat berjalan dengan baik pada suhu stabil, yaitu 3 oC lebih rendah dari suhu di
dalam tubuh. Suhu yang tidak sesuai akan menghambat produksi spermatozoa.
Gangguan demam dapat mengakibatkan penurunan produksi spermatozoa. Pada
pria dianjurkan memakai pakaian yang longgar untuk menunjang kesuburan laki-
laki. Struktur dari kantong skrotum yaitu banyak lipatan kulit yang berfungsi
untuk memperluas permukaan penguapan. Kulit kantong skrotum memiliki
banyak kelenjar keringat,m untuk mendinginkannya dilakukan melalui proses
penguapan air keringat.
Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa.
Bagaimana proses terjadinya fertilisasi? Ketika sel telur dilepaskan dari folikel di
dalam ovarium, maka sel telur akan menuju ke tuba fallopi (saluran oviduk).
Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan
dapat membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut. Spermatozoa akan
bergerak dengan bantuan bagian ekornya. Pergerakan tersebut dapat mencapai 12
cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk). Pergerakan spermatozoa
dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding tuba falopi. Mulut rahim
juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat berenang
dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan membuahi
sel telur. Kejadian ini dapat digambarkan seperti seseorang yang berenang di
sungai yang searah dengan arus sungai itu, sehingga perenang akan lebih cepat
tiba di tempat tujuan. Di depan sudah dijelaskan bahwa prostaglandin yang
terdapat di dalam semen dapat merangsang pergerakan dinding rahim.
Spermatozoa bergerak melintasi saluran tuba falopi dengan kecepatan 12 cm per
jam. Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari
20 juta. Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang
lain akan mati dan terserap oleh tubuh. Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan
menjadi pemenang, dan itulah yang akan membuahi sel telur. Sesaat sebelum
terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna yang bernama
hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur. Setelah
dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk ke dalam sel telur. Bagian
yang masuk adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma
terputus dan tertinggal. Akhirnya, terjadilah pembuahan itu. Dari pembuahan
tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan memiliki kromosom
sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom di antaranya 44 kromosom tubuh dan 2
kromosom kelamin. Di dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk
membentuk seorang manusia. Selanjutnya, zigot hasil pembuahan tersebut akan
mengalami pembelahan secara mitosis. Sel akan langsung mengalami pembelahan
ganda dari yang semula satu sel menjadi dua, lalu menjadi empat, delapan dan
seterusnya. Pembelahan itu berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil
berjalan menuju uterus. Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar
yang selalu bergerak melambai ke arah rahim (uterus) yang ber-fungsi untuk
memudahkan pergerakan zigot menuju rahim (uterus). Selama berjalan menuju
rahim, zigot aktif membelah. Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk menjamin
kehidupannya. Sumber makanannya adalah kuning telur, yang menyediakan
makanan selama perjalanan zigot sampai dapat tertanam di dalam rahim. Apabila
perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah tertanam
di dalam dinding rahim. Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi
pergerakan zigot di sepanjang tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot
terhambat, akhirnya akan tertanam di dinding tuba falopi. Keadaan ini sering
disebut dengan istilah hamil di luar kandungan. Jika ini terjadi maka zigot tidak
akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi pertumbuhan pada zigot maka
keadaan ini akan membahayakan ibunya.
TOPIK
B. Tujuan
Mempelajari struktur sistem reproduksi pada manusia dan mempelajari proses
pembentukan sel kelamin jantan dan betina.
C. Dasar teori
D. Perangkat observasi
Alat dan bahan yang digunakan adalah alat peraga (torso), mikroskop dan
preparat histologi testis dan ovarium marmut.
E. Metode observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati dan mengidentifikasi alat-alat
reproduksi dan mengamati preparat histologi di bawah mikroskop
menggunakan perbesaran lemah dan perbesaran kuat, kemudian digambar.
F. Prosedur observasi
1. Amati torso
2. Identifikasi bagian manakah yang termasuk testis, epididimis, urethra,
kelenjar prostat, kelenjar cowper, vesikula seminalis, penis, dan saluran
ejakulasi. Serta ovarium, oviduk, uterus, vagina, serviks dan vulva.
3. Gambarlah masing-masing bagian sistem reproduksi tersebut.
4. Amati preparat testis di bawah mikroskop
5. Gamberlah sebuah tubulus seminiferus beserta sel-sel germa yang
berkembang di dalamnya, gambar pula sel-sel intersisial yang terdapat di
ruang antar tubulus
6. Amati preparat ovarium di bawah mikroskop
7. Gambarlah masing-masing folikel telur yang berkembang di dalamnya
dan sebutkan bagian-bagiannya dengan lengkap.
G. Analisis observasi
Buatlah analisis deskriptif mengenai identifikasi alat peraga dan masing-
masing preparat yang telah diamati dibawah mikroskop.
H. Diskusi
1. Jelaskan mekanisme ovulasi!
2. Apa fungsi dari vesikula seminalis?bagaimakah dampaknya jika vesikula
seminalis mengalami gangguan?
3. Buatlah bagan proses spermatogenesis dan oogenesis lengkap dengan
jumlah kromosom tiap macam sel germanya!
4. Apakah semua oogonium akan berkembang menjadi sel matang?jelaskan
jawaban saudara!
5. Jelaskan peranan sel sertoli dan sel Leydig pada proses spermatogenesis!
I. Laporan
1. Topik
2. Tujuan
3. Dasar teori
4. Alat dan bahan
5. Prosedur kerja
6. Hasil pengamatan berupa gambar
7. Diskusi
8. Kesimpulan
9. Daftar rujukan
J. Daftar rujukan