Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA .

H DENGAN DEMAM THYPOID


DI RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS WOHA
KABUPATEN BIMA

Disusun Oleh:

Suherman, S. Kep
NPM: 021.02.1232

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MATARAM

2022
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN DEMAM THYPOID DI RUANG


RAWAT INAP PUSKESMAS WOHA KABUPATEN BIMA

TELAH MENDAPAT PERSETUJUAN

Telah disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

DISUSUN OLEH:

SUHERMAN S.KEP

NPM: 021.02.1232

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ns. H. Muslim Tasim, M.M Ns. Annisa Fajraini, S.Kep

PROGRAM STUDI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

2022
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN DEMAM THYPOID DI
RUANG RAWAT INAP PUSKESMAS WOHA KABUPATEN BIMA
A. PENGKAJIAN

Nama mahasiswa : Suherman, S. Kep

Tempat praktek : Puskesmas Woha

Tanggal : 13 April 2022

I. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Tn. H

Suku : Bima

Umur : 25 tahun

Pendidikan : SMA

Jemis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Swasta

Alamat : Desa Rabakodo RT 01 RW 02

Tanggal masuk RS : 12 April 2022

Status perkawinan : Belum Kawin

Tanggal pengkajian : 13 April 2022

Agama : Islam

Diagnosa Medis : Demam Thypoid

Sumber Informasi : Ibu Klien


2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Suku : Bima
Umur : 49 Tahun
Pendidikan : SMP
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : IRT
Alamat : Desa Rabakodo RT 01 RW 02
Hub dengan klien : Ibu Klien

II. Riwayat penyakit


1. Keluhan utama
Pasien mengatakan demam dan lemas
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien masuk ke Puskesmas Woha dengan demam thypoid, sebelumnya pasien dirawat di
rumah selama 7 hari. Masuk IGD dengan kondisi lemas (+), demam (+), mual muntah (+)
setelah itu langsung dipindahkan ke ruang rawat Inap untuk dilakukan tindakan
selanjutmnya.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan pernah mengalami demam thypoid sekitar 6 bulan yang lalu, karena
memang klien sering sekali telat makan karena pekerjaan yang terlalu menumpuk.
Kecelakaan: -
Pernah dirawat ( √ ) Ya ( ) Tidak, penyakit waktu: 6 bulan yang lalu
Pernah dioperasi ( ) Ya ( √ ) Tidak, jenis waktu
Alergi: makanan: Tidak ada obat-obatan: tidak ada
Faktor Lingkungan: -
Kebiasaan hidup tidak sehat: -
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang sakit demam thypoid, hanya saja
ibunya menderita hipertensi yang mengharuskan ibunnya untuk mengonsumsi obat
penurun TD setiap hari.
a. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram dan Keterangan)
Keterangan : : Laki-laki : Klien

: Perempuan - - - - : Tinggal serumah

: Meniggal : Garis hubungan

5. Diagnosa medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang telah
dilakukan: klien MRS dengan Demam Thypoid

III. Lingkungan tempat tinggal


1. Kondisi tempat tinggal
Kondisi tempat tinggal klien bersih dan asri karena klien tinggal kedua orang tua dan
kakak perempuannya
2. Jumlah kamar
Jumlah kamar ada 3 kamar dalam rumah Tn. H
3. Jumlah penghuni
Ada 4 orang yang tinggal dalam rumah, Tn. H, kedua orangtuanya dan kakak
perempuannya
4. Ventilasi rumah
Ventilasi rumah di Tn. H ada dan setiap ruangan/kamar mempunyai ventilasi

5. Kebersihan rumah
Rumah Tn. H sangat bersih karena setiap hari kakak perempuannya selalu membersihkan
rumah.

IV. Pengkajian saat ini


1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit segera memeriksakan
kedokter/puskesmas terdekat, anggota keluarga selalu merawat dan memperhatikan saat
ada anggota keluarga yang sakit
2. Pola nutrisi / metabolic
a. Intake makan
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sehari makan ± 3 – 5x porsi sedang dirumah
dengan nasi, lauk, buah dan sayur
Selama sakit : Pasien mengatakan sehari makan 2 x porsi rumah sakit dan tidak
dihabiskan, karena selalu mengeluh mual muntah.
b. Intake minum
Sebelum sakit : Pasien mengatakan minum ± 3 – 5x sehari @ 250 cc air putih, teh
dan kadang susu
Selama sakit : Pasien mengatakan minum ± 2 – 3 x sehari @ 250 cc air putih, susu
3. Pola Eliminasi
a. BAB
Sebelum sakit : Pasien BAB 1 hari 1x, dengan bau khas, konsisten, lunak kuning
tidak ada darah
Selama sakit : Pasien BAB 1 hari 1x dengan bau khas konsisten, lunak kuning tidak
ada darah
b. BAK
Sebelum sakit : Pasien BAK sehari ± 4x @ 200 ml, jernih tidak ada gangguan
Selama sakit : Pasien BAK sehari ± 4x @ 200 ml, jernih tidak ada gangguan, tidak
terpasang DC

4. Pola aktivitas dan latihan


Sebelum sakit

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi di tempat tidur

Berpintah

Ambulasi rom

Selama sakit

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi di tempat tidur

Berpindah

Ambulasi rom

Keterangan :
0 : mandiri 2 : dibantu orang 4 : tergantung total
1: alat bantu 3 : orang lain + alat
5. Pola tidur dan istirahat
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur ± 8 jam pada malam dan 2 jam tidur siang
Selama sakit : Klien tidur 4 jam pada malam hari, siang 1 jam

6. Pola Peceptual
a. Pengelihatan : Pasien mengatakan pandangannya masih baik dalam jarak ± 3meter,
dapat membedakan warna dengan baik, pasien tampak tidak
menggunakan kaca mata
b. Pendengaran : Pasien mengatakan dapat mendengar dengan baik dalam jarak± 1
meter, tidak menggunakan alat bantu dengar
c. Pengecapan : Pasien mengatakan masih dapat merasakan rasa manis, asin, pahit dan
asam dengan baik
d. Penciuman : Pasien mengatakan masih dapat mencium berbagai macam bau, harum
dll
e. Sensasi : Pasien mengatakan bisa merasakan rangsang dicubit, diraba, ditepuk,
dingin dll dengan baik

7. Pola persepsi diri


a. Gambaran diri : Pasien selalu merasa percaya diri dengan dirinya
b. Harga diri : Pasien dapat disayangi oleh anggota keluarganya saat sakit keluarga
datang menjenguk
c. Ideal diri : Pasien mengatakan ingin segera sembuh dan pulang kerumah
8. Peran diri : Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa bekerja kembali
seperti sedia kala
9. Identitas diri : Pasien dapat mengenali diri sendiri
10. Pola seksualitas dan reproduksi
a. Sebelum sakit : -
b. Selama sakit :-
11. Pola peran hubungan :
a. Sebelum sakit : Pasien adalah karyawan disalah satu kantor yang ada ditempat
tinggalnya
b. Selama sakit : Pasien mengatakan selama sakit harus istrahat total dulu, belum bisa
bekerja

12. Pola management koping Stress


a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan apabila ada masalah selalu diceritakan kepada
keluarga
b. Selama sakit : Pasien mengatakan keluhan sakit kepada keluarga perawat dan
dokter
13. Sistem nilai dan keyakinan
a. Sebelum sakit : Pasien mengatakan rajin beribadah 5x sehari di rumah
b. Selama sakit : Pasien terbaring di rumah sakit hanya bisa berdoa , keluarga pasien
juga mendoakan untuk kesembuhan pasien

V. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum : Demam dan lemas
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda vital : TD :100/80 mmHg S : 39oC
N : 80 x/menit RR : 24x/menit
4. SISTEM PERNAPASAN
Inspeksi :
1. Bentuk Dada : Simetris
2. Pola Nafas : normal
Frekwensi Nafas : 24x/menit
Pernafasan cuping hidung : ( ) ya (  ) tidak
Batuk : ( ) ya ( √ ) tidak Sputum ( ) ya ( √ ) tidak

Sianosis : tidak
3. Gerakan Pernafasan : intercostal
4. Alat bantu nafas : -
Palpasi :
Tractil Fremitis / Fremitus Vokal : meningkat
Perkusi :
Batas Kanan : pada linea parasternalis
Batas Kiri : pada intercostal space 4-6 linea midklavikularis kiri
Auskultasi :
Bunyi Nafas
a. Normal : Bronchial
b. Abnormal : -
c. Resonen local : Bronchofoni

5. SISTEM CARDIOVASCULAR
Inspeksi :
Iktus :
(√ ) Tak tampak
( ) Tampak, letak :
Pulsasi Jantung :
(√ ) Tak tampak
( ) Tampak, letak : ……………
Palpasi :
Iktus :
( √ ) Tak teraba
( ) Teraba, letak : ……………….
Pulsasi Jantung :
( √ ) Tak teraba
( ) Teraba, letak : ..........................
Getaran / Thrill :
( ) Ada Fase, Letak ……………….
( √ ) Tidak ada
Perkusi :
Batas Jantung Kanan : atrium kanan
Batas Jantung Kiri : arcus aorta
Auskultasi :
Bunyi Jantung I : penutupan katup atrio-ventrikular (mitral dan trikuspid)
Bunyi Jantung II : penutupan katup semilunar (aorta dan pulmonal)
Bunyi Jantung III : perenganan dinding ventrikel yang tiba -tiba saat pengisian ventrikel

Bunyi Jantung IV : kontraksi atrium

Bising Jantung :
(√ ) Mitral
( ) Aorta
( ) Trikuspidal
( ) Pulmunal
( ) Defect Septal
( ) Gerakan Perikard
1. Nadi
Frekuensi: 80x/menit
( √ ) Reguler ( √ ) Kuat
( ) Irreguler ( ) Lemah
2. Irama :
(√ ) Normal
( ) Abnormal
3. Tekanan Darah 100/80 mmHg
4. Bunyi Jantung : Normal
Tambahan : -
5. Letak Jantung
Ictus cordis teraba pada Ictus cordis teraba pada rongga dada sebelah kiri

6. Pembesaran Jantung : ( ) ya ( √ ) tidak


7. Nyeri Dada : ( ) ya ( √ ) tidak
8. Clubbing Finger : ( ) ya ( √ ) tidak
9. Capillary refile time (CRT) : normal

6. SISTEM PERSARAFAN
Tingkat Kesadaran :
( √ ) Compos Mentis ( ) Apatis ( ) Somnolen
( ) Sopor ( ) Koma
1. GCS : 16
Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Total GCS : 16
2. Refleks : Normal
3. Koordinasi Gerak : ( √ ) ya ( ) tidak
4. Kejang : ( ) ya ( √ ) tidak
5. Paralisis : - Facial drop : -
6. Letargi : - Bahasa : -
7. Orientasi terhadap waktu/tempat/orang : -
8. Fungsi nervus cranial (NC)
NC I : fungsi penciuman baik
NC II : fungsi penglihatan baik
NC III : fungsi motoric mata bergerak dan berkedip, focus pada objek.
NC IV : fungsi motoric pada mata, mengontrol otot oblikus superior.
NC V : fungsi mengirimkan informasi sensorik baik
NC VI : fungsi mengontrol otot rektus lateral yang berperan dalam menggerakan mata.
NC VII : fungsi memasok kelenjar yang menghasilkan air liur, mengeluarkan air mata
NC VIII : fungsi pendengaran dan keseimbangan baik
NC IX : fungsi kemampuan merasakan dan menelan baik
NC X : saraf kranial terpanjang karena menjalar dari otak ke lidah, tenggorokan, jantung.
NC XI : fungsi motoric yang berhubungan dengan otot , Gerakan kepala, leher dan bahu.
NC XII : fungsi motoric yang berperan menggerakkan lidah baik
9. Lain-lain: -
7. SISTEM PENGINDERAAN
1. Mata (Penglihatan)
a. Bentuk : simetris
b. Visus : tajam
c. Lapang pandang : normal
d. Pupil : isokor
e. Reflek Cahaya : positif
f. Gerak Bola Mata : normal
g. Medan Penglihatan : normal
h. Sklera : normal
i. Buta Warna : ( √ ) tidak ( ) ya, jenis
j. Tekanan Intra Okuler : tidak
2. Hidung (PenPreceptoruman)
a. Bentuk : simetris
b. Simetris : ( √ ) ya ( ) tidak
c. Nyeri palpasi : ( ) ya ( √ ) tidak
d. Polip : tidak ada
e. Epitaksis : tidak ada
f. Sinusitis : tidak ada
g. Gangguan PenPreceptoruman : ( ) Ya ( √ )Tidak
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel : normal
b. Membran tympani : utuh
c. Otorrhoea : ( ) Ya, Jenis ( √ ) Tidak
d. Gangguan pendengaran : ( ) ya ( √ ) tidak
e. Tinitus : ( ) ya ( √ ) tidak
f. Lesi : tidak ada Massa : - Serumen : -. Nyeri : -
g. Pemeriksaan Rinne : - Weber : -
Swabach : -
4. Perasa : -
5. Peraba : -
8. SISTEM PERKEMIHAN
Masalah kandung kemih
√ Tidak ada masalah  Menetes  Inkontinensia
 Oliguria  Nyeri  Retensi
 Poliuria  Panas  Hematuria
 Disuria  Distensi  Nokturia
 Pasang Kateter  Sistostomi  Nokturia
Produksi urine 200ml/hari Frekuensi 4x/hari
Warna: kuning jernih Bau: ammonia Lain-lain: -

9. SISTEM GASTROINTESTINAL
1. BB 55 Kg, TB 168 cm
2. Mulut dan Tenggorokan
a. Selaput Lendir Mulut : bersih
b. Lidah : bersih
c. Rongga Mulut : bersih
d. Gigi : kuning dan banyak yang sudah tanggal
e. Tenggorokan : tidak ada masalah
( ) Sakit menelan / nyeri tekan
( ) Suilt menelan ( √ ) lain-lain tidak ada
f. Gangguan mengunyah ( ) ya ( √ ) tidak
g. Gangguan Menelan ( ) ya ( √ ) tidak
h. Anoreksia ( ) ya ( √ ) tidak
i. Makanan pantangan : makanan pedas, asam, asin
j. Abdomen
( √ ) Kenyal ( ) Tegang ( ) Kembung
( ) Nyeri tekan, lokasi …………….
( ) Bejolan, lokasi ………………
( ) Hernia ....................
k. Pembesaran Hepar : ( ) ya ( √ ) tidak
l. Pembesaran Lien : ( ) ya ( √ ) tidak
m. Asites : ( ) ya ( √ ) tidak
n. Lain-lain…..
3. Masalah Usus Besar dan Rectum / Anus
BAB 1 x/hari, warna: kuning Konsistensi: lunak
( √ ) Tidak Ada Masalah ( ) Diare  Mengedan
( ) Konstipasi ( ) Faeces Berdarah  Colostomi
( ) Inkontinensia ( ) Faeces Berlendir  Wasir lain-lain
( ) Obat Pencahar, sebutkan: -
( ) Lavemen

10. SISTEM MUSCULOSKELETAL


Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM)
( √ ) bebas ( ) terbatas
Kemampuan kekuatan otot
Fraktur : ( ) Tidak ( √ ) ya, lokasi ……………
Dislokasi : ( √ ) Tidak ( ) ya, lokasi ……………
Haemotom : ( √ ) Tidak ( ) ya, lokasi ……………
Kekuatan Otot :
Tulang Belakang
( ) Lordosis ( ) Scoliosis ( ) Kiposis ( )lain-lain,.………..

5 5 - -
Kekuatan otot Odema :
5 5 - -

11. SISTEM INTEGUMEN


Warna kulit : Akral :
( ) Ikterik ( √ ) Hangat
( ) Siasonik ( √ ) Panas
( ) Pucat ( ) Dingin Kering
( ) Kemerahan ( )Dingin Basah
( ) Pigmentasi
Turgor : ( √ ) Elastik ( ) Tidak elastik
Gatal : ( √ ) tidak ( ) ya, Lokasi ...............
Eritema : ( √ ) tidak ( ) ya, Lokai ................
Luka : ( √ ) tidak ( ) ya, Lokasi ..............
Stadium luka : ....................
Ukuran luka : ...................
Warna dasar luka : ............
Tanda-tanda infeksi : ...................................

12. CAIRAN DAN ELEKTROLIT


1. Perasaan haus yang berlebihan : Ya
2. Kedutan otot : ( √ ) tidak ( ) ya, Lokasi ..............
3. Kejang : ( √ ) tidak ( ) ya, Riwayat kejang dan pengobatan ......
4. Intake cairan : 250 cc 3 – 5x sehari
5. Output cairan : 200 ml
6. Balance cairan :
7. Muntah : Ya
8. Diare : tidak ada
9. Tekanan vena jugularis : tidak ada
10. Edema : -
11. Lingkar Abdomen : -
12. Distensi Abdomen : -

13. SISTEM IMUNITAS


1. Riwayat alergi : -
Reaksi : -
2. Riwayat penyakit penyakit menular seksual (PMS) : -
3. Riwayat tranfusi darah : - Jumlah : -
4. Riwayat infeksi kronis : -
5. Riwayat pembedahan : -
6. Riwayat Imunisasi : -
7. Riwayat penggunaan obat-obat steroid : -
8. Keluhan nyeri tekan pada kelenjar lime : -
9. Pembesaran kelenjar limfe : -
10. Lesi pada kulit dan mukosa : -
11. Purpura / Perdarahan subkutan : -
12. Dermatitis : -
13. Ulticaria : -

14. SISTEM REPRODUKSI


Laki-laki :
Bentuk Kelamin : Tidak dikaji
Kebersihan Alat Kelamin : tidak dikaji
Haemoroid : Tidak ada
Perempuan :
Payudara
Bentuk ( ) simetris ( ) asimetris
Benjolan ( ) ya ( ) tidak
Kelamin
Bentuk Kelamin :
Keputihan ( ) ada ( ) tidak Keterangan ………………
Haemoroid :
Siklus Haid:

15. SISTEM ENDOKRIN


1. Faktor Alergi ( ) ya ( √ )tidak
Manifestasi ……………………
Cara mengatasi ………………..
2. Pernah mendapat Imunisasi
( √ ) BCG ( √ ) Polio ( √ )DPT ( √ ) Hepatitis Lainnya ……
3. Riwayat DM : ( √ ) tidak ( ) ya
Polidipsi ( ) ya ( √ ) tidak
Poliuria ( ) ya ( √ ) tidak
Polifagia ( ) ya ( √ ) tidak
4. Kesimetrisan leher : simetris
5. Hiperpigmentasi / hipopigmentasi kulit : tidak ada
6. Bufflow neck : tidak ada
7. Pertumbuhan rambut berlebih pada dada dan wajah : tidak ada
8. Tremor : ( ) ya ( √ ) tidak
9. Pembesaran kelenjar tiroid : ( ) tidak ( √ ) ya
10. Kelainan endokrin : tidak ada

2. Data penunjang (pemeriksaan diagnostic yang menunjang masalah : Lab, radologi,


endeskopi, dan lain-lain)
Laboratorium Tanggal 19 Maret 2022
Hemoglobin13.4 gr/dl, Hematokrit 43 %, Trombosit 357 ribu/mm, Leukosit 9.67 ribu/mm 3.
Imuno serologi
Widal
Salmonella typhi (-)
Parathypht AH (-)
Parathypht BH (-)
Typhi o (1/80)
Paratyphi AO (1/320)
Paratyphi BO (1/80)
Paratyphi Co (-)

3. Penatalaksanaan ( Therapi / Pengobatan termasuk diet )


Terapi obat oral Tn. H
- Terfacep 2 x 2 g
- ODR2x1
- Acran 2 x 1
- Sistenol 3 x 1
VI. Analisa Data
No Data Sign dan Symton Etiologi Problem Paraf

1 DS : Pasien mengatakan Bakteri Hipertermi Suherman


panas badannya sejak 1 Salmonella thypi
minggu yang lalu
masuk ke saluran
DO :
cerna melalui
- Klien tampak lemas
makanan dan
- Suhu 39oC
minuman
- Nadi 108 x/menit
- RR 24x/menit
peradangan pada
- Td 100/70 mmHg
saluran cerna
- Hemoglobin 13,4 gr/dl
- Hematokrit 40%
merangsang
- Leukosit 9.67 ribu/Ml
pelepasan zat
- Trombosit 357
pyrogen oleh
ribu/mL
leukosit

zat pyrogen
beredar dalam
darah

Hipotalamus
Merespon
dengan
meningkatkan
suhu tubuh

Demam thypoid
Peningkatan
suhu tubuh

Hipertermi

2 DS : Bakteri Defisit Nutrisi Suherman


- Klien mengatakan Salmonella thypi
mual
- Klien mengatakan masuk ke saluran
tidak nafsu makan cerna melalui
- Klien mengatakan makanan dan
lidah terasa pahit minuman
- klien mengatakan
masih mual. Sebagian
- klien mengatakan dimusnakan di
badannya lemas lambung

DO : Peningkatan
- klien tampak habis 1/2 produksi asam
porsi makan lambung
- nafsu makan menurun
- klien tampak lemas Mual muntah
- BB sebelum sakit
60kg Penurunan nafsu
- BB sakit 55kg makan
- Hemoglobin 13,4 gr/dl
Berat badan
menurun

Defisit nutrisi

3 DS : Bakteri Nyeri akut Suherman


Salmonella thypi
- klien mengatakan
nyeri pada perut masuk ke saluran
sebelah kiri bawah cerna melalui
- hilang timbul seperti makanan dan
ditusuk – tusuk nyeri minuman
menyebar sampai
pinggang peradangan pada
- durasi ± 10 menit saluran cerna
lamany 2 hari.
merangsang
DO : pelepasan zat
- wajah klien tampak pyrogen oleh
menahan nyeri. leukosit
- Skala nyeri 4
- Klien tampak lemah zat pyrogen
- Klien tampak gelisah beredar dalam
- TD 100/70 mmHg. darah
- Suhu 39oc
- Nadi 108 x/menit Hipotalamus
- RR 24x/menit Merespon
- Hemoglobin 13,4 gr/dl dengan
- Hematokrit 40% meningkatkan
- Leukosit 9.67 ribu/Ml suhu tubuh
- Trombosit 357
ribu/mL
Demam thypoid
Infeksi kuman
pada usus halus

Peradangan pada
usus halus
Reaksi inflamasi

Nyeri Akut

VII. Diagnosa Keperawatan


1. Hipertermi berhubungan dengan peradangan pada saluran cerna
2. Deficit nutrisi berhubungan dengan mual muntah
3. Nyeri akut berhubungan dengan reaksi inflamasi

VIII. Intervensi Keperawatan (SLKI)


No. Tujuan dan KH Intervensi Rasional Paraf
DX

1 Setelah Manajemen Manajemen Hipertermia Suherman


dilakukan Hipertermia Observasi
tindakan Observasi 1. Untuk mengetahui apa
keperawatan 1. Identifikasi penyebab suhu tubuh
selama 2 x 24 penyebab klien meningkat
jam diharapkan hipertermia 2. Untuk mengetahui
suhu tubuh 2. Monitor suhu perkembangan klien
pasien kembali tubuh setiap saat
normal 3. Monitor kadar 3. Dengan memonitor kadar
KH: elektrolit eloktrolik, maka bisa
a. Suhu tubuh 4. Monitor diketahui apakah klien
dalam haluaran urine mengalami dehidrasi atau
rentang 5. Monitor tidak
normal komplikasi 4. Untguk mengetahui
b. Nadi dan RR akibat berapa output cairan
dalam hipertermia lewat urine
rentang Terapeutik 5. Mengetahui masalah
normal 1. Sediakan yang muncul akibat
c. Tidak ada lingkungan peningkatan suhu tubuh
perubahan yang dingin Terapeutik
warna kulit 2. Longgarkan 1. Lingkungan yang dingin
dan tgidak atau lepaskan bisa membantu
ada pusing pakaian menurunkan suhu tubuh
3. Basahi dan klien
kipas 2. Dengan menggunakan
permukaan pakaian yang longgar
tubuh membantu dalam
4. Berikan cairan menurunkan suhu tubuh
oral 3. Dengan bantuan
5. Hindari mengipas tubuh bisa
pemberian menormalkan suhu tubuh
antipiretik atau 4. Perbanyak minum sangat
aspirin membantu mengatasi
Edukasi suhu tubuh yang tinggi
1. Anjurkan tirah 5. Karena akan
baring memperburuk kondisi
Kolaborasi klien.
1. Kolaborasi Edukasi
pemberian 1. Dengan banyak
cairan dan beristrahat maka
elektrolit memberikan kesempatan
intravena, jika untuk tubuh beristrahat.
perlu Kolaborasi
1. Tindakan pemasangan
1. infus sangat membantu
menurunkan suhu tubuh
yang tinggi.
2 Setelah Manajemen Nutrisi Manajemen Energi Suherman
dilakukan 1. Identifikasi 1. Untuk menegtahui status
tindakan status nutrisi nutrisi klien sebelum dan
keperawatan 2. Identifikasi saat sakit
selama 2 x 24 alergi dan 2. Untuk mengetahui
jam nafsu makan intoleransi makanan yang
klien kembali makanan menyebabkan klien alergi
normal dan mual 3. Identifikasi 3. Dengan mengetahui
muntah teratasi makanan yang makanan yang disukai
dengan KH : disukai klien maka kitab isa
a. Adanya 4. Identifikasi menyesuaikan sesuai
peningkatan kebutuhan kalori makan favoritnya
BB sesuai dan jenis 4. Kalori dan jenis nutrient
dengan nutrient yang masuk perlu
tujuan 5. Monitor berat diidentifikasi agar tahu
b. BB ideal badan sebanyak apa
sesuai Terapeutik 5. Mengetahui penurunan
dengan 1. Lakukan oral BB sebelum dan saat
tinggi badan hygine sebelum sakit.
c. Mampu makan, jika Terapeutik
mengidentifi perlu 1. Dengan menjaga oral
kasi 2. Sajikan makanan hygine maka akan
kebutuhan secara menarik meningkatkan nafsu
nutrisi dan suhu yang makan pada klien
d. Tidak ada sesuai 2. Dengan menyiapkan
tanda-tanda 3. Berikan makanan yang menarik
malnutrisi makanan tinggi dan hangat maka akan
e. Tidak terjadi serat untuk lenih menambah nafsu
penurunan mencegah makan klien
BB yang konstipasi 3. Mencegah terjadinya
berarti 4. Berikan konstipasi dan membuat
makanan tinggi klien l,ebih lama kenyang
kalori dan tinggi 4. Mengganti energi yang
protein habis saat sakit dan
5. Berikan mempercepat proses
suplemen pemulihan.
makanan, jika 5. Menambah nafsu makan
perlu pada klien
Edukasi Edukasi
1. Anjurkan posisi 1. Agar klien lebih nyaman
duduk, jika saat makan dengan
mampu posisi duduk
2. Ajarkan diet 2. Dengan melakukan diet
yang sesuai anjuran dokter
diprogramkan makan akan
Kolaborasi mempercepat kenaikan
1. Kolaborasi BB pada klien
dengan ahli gizi Kolaborasi
untuk 1. Kolaborasi dengan ahli
menentukan gizi sangat membantu
jumlah kalori dalam menentukan
dan jenis makan yang cocok
nutrient yang dikonsumsi oleh klien
dibutuhkan, jika
perlu

3 Setelah Edukasi Edukasi Manajemen Suherman


dilakukan Manajemen Nyeri Observasi
tindakan Observasi 1. Untuk mengetahui sejauh
keperawatan 1. Identifikasi mana pemahaman klien dan

Selama 2 x 24 kesiapan dan keluarga tentang pendkes

jam pasien dapat kemampuan yang akan diberikan


diharapkan : menerima Terapeutik
Tujuan : nyeri informasi
1. Untuk persiapan dalam
hilang atau
memberikan pendidikan
berkurang
kesehatan kepada klien
KH : Terapeutik
nya
-Mampu 1. Sediakan materi
2. Dengan mengatur jadwal
mengontrol dan media
maka klien akan lebih
nyeri pendidikan
siap dalam menerima
-Melaporkan kesehatan
materi pendkesnya
bahwa nyeri 2. Jadwalkan
3. Dengan memberikan
berkurang pendidikan
kesempatan klien untuk
dengan kesehatan sesuai
bertanya maka kita dapat
menggunakan kesepakatan
mengukur sejauh mana
manjemen 3. Berikan
pemahaman klien.
nyeri kesempatan
-Mampu untuk bertanya Edukasi
mengenali Edukasi
1. Untuk menambah
nyeri 1. Jelaskan
penegtahuan klien tentang
-Menyatakan rasa penyebab,
penanganan nyeri secara
nyaman periode dan
tepat
setelah nyeri strategi
2. Agar membiasakan klien
berkurang meredakan nyeri
dalam mengatasi nyeri
-Tanda vital 2. Anjurkan
dengan tehnik yang sudah
dalam rentang memonitor nyeri
diajarkan
normal secara mandiri
3. Dengan penggunaan
-Tidak 3. Anjurkan
analgetic maka akan
mengalami menggunakan
mempercepat nyeri
gangguan analgetic secara
hilang/teratasi
tidur tepat
4. Dengan menggunakan
4. Ajarkan tehnik
tehnik nonfarmakologis
nonfarmakologis
sangat membantu klien
untuk dalam mengatasi nyeri
mengurangi rasa tanpa penggunaan obat.
nyeri

IX. Implementasi Keperawatan

No. Hari/Tgl / Implementasi Evaluasi Paraf


DX Jam

1 Rabu, 13 Manajemen Hipertermia S : Pasien mengatakan Suherman


. April 2022 Observasi demam sejak 1
10:00 1. Identifikasi penyebab minggu yang lalu
hipertermia O:
2. Monitor suhu tubuh - Klien tampak lemas
3. Monitor kadar elektrolit - Suhu 39oC
4. Monitor haluaran urine - Nadi 80 x/menit
5. Monitor komplikasi - RR 24x/menit
akibat hipertermia - Td 100/80 mmHg
Terapeutik - Hemoglobin 13,4
1. Sediakan lingkungan gr/dl
yang dingin - Hematokrit 40%
2. Longgarkan atau lepaskan - Leukosit 9.67 ribu/Ml
pakaian - Trombosit 357
3. Basahi dan kipas ribu/mL
permukaan tubuh A: Masalah belum
4. Berikan cairan oral teratasi
5. Hindari pemberian P: lanjutkan intervensi
antipiretik atau aspirin
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
2 Rabu, 12 Manajemen Nutrisi S: Suherman
April 2022 1. Identifikasi status nutrisi - Klien mengatakan
11: 00 2. Identifikasi alergi dan mual
intoleransi makanan - Klien mengatakan
3. Identifikasi makanan tidak nafsu makan
yang disukai - Klien mengatakan
4. Identifikasi kebutuhan lidah terasa pahit
kalori dan jenis nutrient - klien mengatakan
5. Monitor berat badan masih mual.
Terapeutik - klien mengatakan
1. Lakukan oral hygine badannya lemas
sebelum makan, jika perlu
2. Sajikan makanan secara O:
menarik dan suhu yang
- klien tampak habis 1/2
sesuai
porsi makan
3. Berikan makanan tinggi
- nafsu makan menurun
serat untuk mencegah
- klien tampak lemas
konstipasi
- BB sebelum sakit
4. Berikan makanan tinggi
60kg
kalori dan tinggi protein
- BB sakit 55kg
5. Berikan suplemen
- Hemoglobin 13,4 gr/dl
makanan, jika perlu
Edukasi
A: Masalah belum
1. Anjurkan posisi duduk,
teratasi
jika mampu
P: lanjutkan intervensi
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu

3 Rabu, 13 Edukasi Manajemen Nyeri S: Suherman


April 2022 Observasi
- klien mengatakan
12:00 1. Identifikasi kesiapan dan
nyeri pada perut
kemampuan menerima
sebelah kiri bawah
informasi
- hilang timbul seperti
Terapeutik
ditusuk – tusuk nyeri
1. Sediakan materi dan media
menyebar sampai
pendidikan kesehatan
pinggang
2. Jadwalkan pendidikan
- durasi ± 10 menit
kesehatan sesuai
lamany 2 hari.
kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk
O:
bertanya
Edukasi - wajah klien tampak
1. Jelaskan penyebab, menahan nyeri.
periode dan strategi - Skala nyeri 4
meredakan nyeri - Klien tampak lemah
2. Anjurkan memonitor nyeri - Klien tampak gelisah
secara mandiri - TD 100/70 mmHg.
3. Anjurkan menggunakan - Suhu 39oc
analgetic secara tepat - Nadi 108 x/menit
4. Ajarkan tehnik - RR 24x/menit
nonfarmakologis untuk - Hemoglobin 13,4 gr/dl
mengurangi rasa nyeri - Hematokrit 40%
- Leukosit 9.67 ribu/Ml
- Trombosit 357 ribu/m
A: Masalah belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi

1 Kamis, 14 Manajemen Hipertermia S : Klien mengatakan Suherman


April 2022 Observasi Demamnya sudah
10:00 1. Identifikasi penyebab turun
hipertermia O:
2. Monitor suhu tubuh - Klien tampak lebih
3. Monitor kadar elektrolit bersemangat
4. Monitor haluaran urine - Suhu 37oC
5. Monitor komplikasi akibat - Nadi 80 x/menit
hipertermia - RR 24x/menit
Terapeutik - Td 110/80 mmHg
1. Sediakan lingkungan yang - Hemoglobin 14 gr/dl
dingin - Hematokrit 45%
2. Longgarkan atau lepaskan - Leukosit 10,500 Ml
pakaian - Trombosit
3. Basahi dan kipas 150ribu/mL
permukaan tubuh
4. Berikan cairan oral A: Masalah teratasi
5. Hindari pemberian P: Pertahankan intervensi
antipiretik atau aspirin
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
2 Kamis, 14 Manajemen Nutrisi S: Suherman
April 2022 1. Identifikasi status nutrisi - Klien mengatakan
11:00 2. Identifikasi alergi dan nafsu makan mulai
intoleransi makanan membaik
3. Identifikasi makanan yang - Klien mengatakan
disukai sudah tidak mjual
4. Identifikasi kebutuhan muntah lagi
kalori dan jenis nutrient O:
5. Monitor berat badan
- klien tampak habis 1
Terapeutik
piring makan
1. Lakukan oral hygine
- nafsu makan
sebelum makan, jika perlu
bertambah
2. Sajikan makanan secara
- Hemoglobin 14 gr/dl
menarik dan suhu yang
sesuai
A: Masalah teratasi
3. Berikan makanan tinggi
P: Pertahanakan
serat untuk mencegah
intervensi
konstipasi
4. Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
5. Berikan suplemen
makanan, jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk,
jika mampu
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu

3 Kamis, 14 Edukasi Manajemen Nyeri S: klien mengaatakan Suherman


April 2022 Observasi
nyeri sudah banyak
12:00 1. Identifikasi kesiapan dan
berkurang
kemampuan menerima
informasi O:
Terapeutik
- wajah klien tampak
1. Sediakan materi dan media
tenang
pendidikan kesehatan
- Skala nyeri 2
2. Jadwalkan pendidikan
- TD 110/80 mmHg.
kesehatan sesuai
- Suhu 37oC
kesepakatan
- Nadi 80 x/menit
3. Berikan kesempatan untuk
- RR 24x/menit
bertanya
- Hematokrit 45%
Edukasi
- Leukosit 10,500 Ml
1. Jelaskan penyebab,
- Trombosit
periode dan strategi
150ribu/mL
meredakan nyeri
2. Anjurkan memonitor nyeri
A: Masalah teratasi
secara mandiri
P: Pertahankan intervensi
3. Anjurkan menggunakan
analgetic secara tepat
4. Ajarkan tehnik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

X. Evaluasi Keperawatan
No. DX Hari/Tanggal/Jam Evaluasi Paraf

1 Rabu, 13 April 2022 S : Pasien mengatakan demam sejak 1 Suherman


minggu yang lalu
10:00
O:
- Klien tampak lemas
- Suhu 39oC
- Nadi 80 x/menit
- RR 24x/menit
- Td 100/80 mmHg
- Hemoglobin 13,4 gr/dl
- Hematokrit 40%
- Leukosit 9.67 ribu/Ml
- Trombosit 357 ribu/mL
A: Masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

2 Rabu, 13 April 2022 S: Suherman


- Klien mengatakan mual
11:00
- Klien mengatakan tidak nafsu
makan
- Klien mengatakan lidah terasa
pahit
- klien mengatakan masih mual.
- klien mengatakan badannya lemas

O:

- klien tampak habis 1/2 porsi makan


- nafsu makan menurun
- klien tampak lemas
- BB sebelum sakit 60kg
- BB sakit 55kg
- Hemoglobin 13,4 gr/dl

A: Masalah belum teratasi


P: lanjutkan intervensi

3 Rabu, 13 April 2022 S: Suherman

12:00 - klien mengatakan nyeri pada perut


sebelah kiri bawah
- hilang timbul seperti ditusuk –
tusuk nyeri menyebar sampai
pinggang
- durasi ± 10 menit lamany 2 hari.

O:

- wajah klien tampak menahan nyeri.


- Skala nyeri 4
- Klien tampak lemah
- Klien tampak gelisah
- TD 100/70 mmHg.
- Suhu 39oc
- Nadi 108 x/menit
- RR 24x/menit
- Hemoglobin 13,4 gr/dl
- Hematokrit 40%
- Leukosit 9.67 ribu/Ml
- Trombosit 357 ribu/m
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

1 Kamis, 14 April S : Klien mengatakan Demamnya Suherman


sudah turun
2022
10:00 O:
- Klien tampak lebih bersemangat
- Suhu 37oC
- Nadi 80 x/menit
- RR 24x/menit
- Td 110/80 mmHg
- Hemoglobin 14 gr/dl
- Hematokrit 45%
- Leukosit 10,500 Ml
- Trombosit 150ribu/mL

A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi

2 Kamis, 14 April S: Suherman


- Klien mengatakan nafsu makan
2022
mulai membaik
11:00
- Klien mengatakan sudah tidak
mjual muntah lagi
O:

- klien tampak habis 1 piring makan


- nafsu makan bertambah
- Hemoglobin 14 gr/dl

A: Masalah teratasi
P: Pertahanakan intervensi

3 Kamis, 14 April S: klien mengaatakan nyeri sudah Suherman

2022 banyak berkurang

12:00 O:

- wajah klien tampak tenang


- Skala nyeri 2
- TD 110/80 mmHg.
- Suhu 37oC
- Nadi 80 x/menit
- RR 24x/menit
- Hematokrit 45%
- Leukosit 10,500 Ml
- Trombosit 150ribu/mL

A: Masalah teratasi
P: Pertahankan intervensi

Anda mungkin juga menyukai