Anda di halaman 1dari 2

MAKNA DAN SEJARAH

Kisah Ibrahim dan Adam sama-sama menyiratkan makna, Arafah adalah tempat untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Manusia tak hanya memikirkan dirinya sendiri, atau orang
lain. Mereka juga harus merenungkan dosa-dosa yang pernah diperbuat. Mereka kemudian
memohon ampunan Allah, seperti yang dilakukan Adam, Hawa, dan Ibrahim, di Arafah

. Sejarah Sa’i
Shafa dan Marwah terkait erat dengan kisah keluarga Nabi Ibrahim AS dimana diantara kedua
bukit yang semula biasa menjadi istimewa karena muncul mata air penuh berkah yang
memancarkan air tepat dibawah telapak kaki Ismail kecil yang tak lain adalah sumur zamzam.
Setelah tiba di Mekkah dari Palestina, Nabi Ibrahim kemudian memberi Hajar Al-Mishriyah dan
Ismail bekal berupa seember kurma beserta sedikit persediaan air. Ketika Nabi Ibrahim
meninggalkan keduanya, Hajar berteriak kepada Ibrahim hendak kemana ia menuju, sedangkan
ia hanya ditinggalkan berdua dengan Ismail. Namun Ibrahim tidak menjawab dan berbalik
sedikitpun, kecuali saat Hajar berteriak apakah itu perintah Allah, lalu kemudian dibenarkan oleh
Nabi Ibrahim. Setelah sekian hari, bahan makanan dan persediaan air akhirnya habis dan disaat
yang sama pula asi Hajar tidak bisa keluar dan membuat Ismail merengek sehingga membuat
Hajar panik dan berlari antara bukit Shafa dan Marwah sekiranya ada seseorang yang melintas
bisa membantu atau ada makanan dan minuman. Hingga akhirnya muncul malaikat dalam
bentuk seekor burung mematuk tanah, lalu muncullah air. Dalam satu riwayat pula dijelaskan
bahwasanya air memancar dari bawah telapak kaki Ismail yang digerakkan ketanah sambil
menangis.
Cara dan Doa Sa’i
Sebelum Memulai Sa’i
‫َأ‬ ‫َأ ُأ‬
ْ‫ َف َمن‬, ‫هللا‬ِ ‫آِئر‬ ِ ‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم بْدَ ِبما َ َبدَ هللاُ ِب ِه َو َرس ُْولُ ُه ِإنَّ الصَّفا َ َوال َمرْ َو َة ِمنْ َش َع‬
ِ ‫ِبسْ ِم‬
َ َّ‫ف ِب ِهما َ َو َمنْ َت َط َّو َع َخيْراً َفِإن‬
. ‫هللا شا َ ِك ٌر َعلِ ْي ٌم‬ َّ ‫ْت َأ ِواعْ َت َم َر َفالَجُنا َ َح َع َل ْي ِه َأنْ ي‬
َ َّ‫َّطو‬ َ ‫َح َّج ال َبي‬
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Aku mulai dengan apa yang
telah dimulai oleh Allah dan RasulNya. Sesungguhnya Safa dan Marwah sebagian dari
Syi’ar-Syi’ar (tanda kebesaran) Allah. Maka barang siapa yang beribadah Haji ke baitullah
ataupun berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan
barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya
Allah Maha Penerima Kebaikan lagi maha Mengetahui
Do’a Di Atas Bukit Safa Ketika Menghadap Ka’bah
. َ ‫هلل َع َلى ما َ َأ ْوالَنا‬ َ ‫ َأهللُ َأ ْك َب ُر َع َلى ما َ َهداَنا َ َو‬, ‫الح ْم ُد‬
ِ ِ ‫الحمْ ُد‬ َ ‫هلل‬ ِ ‫َأهللُ َأ ْك َب ُر َأهللُ َأ ْك َب ُر َأهللُ َأ ْك َب ُر َ ِو‬
‫الخ ْي ُر َوه َُو َع َلى ُك ِّل‬َ ‫ْت ِب َي ِد ِه‬ َ ‫ك َو َل ُه‬
ُ ‫الحمْ ُد يُحْ ِيى َو ُي ِمي‬ ُ ‫ َل ُه الم ُْل‬, ‫ك َل ُه‬
َ ‫الَِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِر ْي‬
ُ‫ب َوحْ َده‬ َ َ‫ص َر َع ْب َدهُ َو َه َز َم اَألحْ زا‬ َ ‫ْك َل ُه َأ ْن َج َز َوعْ دَ هُ َو َن‬َ ‫ الَِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬. ‫َشيْ ٍء َقدِي ٌر‬
‫الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوالَ َنعْ ُب ُد ِإالَّ ِإياَهُ م ُْخلِصِ ي َْن َل ُه ال ِّدي َْن َو َل ْو َك ِر َه الكاَفِر ُْو َن‬
“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Segala puji bagi Allah, Allah
Mahabesar, atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada kami, segala puji bagi Alloh atas
karunia yang telah dianugerahkan-Nya kepada kami, tidak ada Tuhan selain Alloh Yang
Maha Esa, tidak ada sekutu bagi Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang
menghidupkan dan mematikan, pada kekuasaan-Nya lah segala kebaikan dan Dia
berkuasa atas segala sesuatu, Tiada Tuhan Selain Alloh Yang Maha Esa, tidak ada sekutu
bagi-Nya, yang telah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya dan menghancurkan sendiri
musuh-musuh-Nya, Tidak ada Tuhan selain Alloh dan kami tidak menyembah kecuali
kepada-Nya dengan memurnikan (ikhlas) kepatuhan semata kepada-Nya,  walaupun orang-
orang kafir membenci
Do’a dari bukit Safa sampai pilar hijau.
‫العظِ ي ِْم َو ِب َح ْم ِد ِه‬ ِ ‫هلل َك ِثيْراً َو ُسبْحا َ َن‬
َ ‫هللا‬ َ ‫ َأهللُ َأ ْك َب ُر َك ِبيْراً َو‬, ‫َأهللُ َأ ْك َب ُر َأهللُ َأ ْك َب ُر َأهللُ َأ ْك َب ُر‬
ِ ِ ‫الحمْ ُد‬
ُ‫ال َك ِري ِْم ب ُْك َر ًة َوَأصِ ْيالً َوم َِن اللَّي ِْل فاَسْ ج ُْد َل ُه َو َسبِّحْ ُه َل ْيالً َط ِو ْيالً الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوحْ َدهُ َأ ْن َج َز َوعْ َده‬
َ‫ْت َوه َُو َحيٌّ داَِئ ٌم ال‬ ُ ‫ب َوحْ دَ هُ الَ َشيْ َء َق ْب َل ُه َوالَ َبعْ َدهُ يُحْ ِيى َو ُي ِمي‬ َ َ‫ص َر َعبْدَ هُ َو َه َز َم اَألحْ زا‬ َ ‫َو َن‬
َ ‫ت َأ َبداً ِب َي ِد ِه‬
‫ر َوه َُو َع َلى ُك ِّل َشيْ ٍء َق ِد ْي ٌر‬hُ ‫الخ ْي ُر َوِإ َل ْي ِه المَصِ ْي‬ ُ ‫ت َوالَ َيفُ ْو‬ ُ ‫َيم ُْو‬
“Allah Maha Besar Allah Maha Besar Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dengan segala
kebesaraNya. Segala puji bagi Allah Yang Maha Agung dengan segala pujianNya yang tidak
terhingga. Maha Suci Allah dengan pujian Yang Maha Mulia diwaktu pagi dan petang.
Bersujud dan bertasbihlah padaNya sepanjang malam. Tidak ada Tuhan selain Allah Yang
Maha Esa yang menepati janjiNya membela hamba-hmbaNya yang menghancurkan musuh-
musuhNya dengan keEsaanNya tidak ada sesuatu sebelumNya dengan keEsaanNya, tidak
ada sesuatu sebelumNya atau sesudahNya. Dialah yang menghidupkan dan mematikandan
Dia adalah Maha Hidup kekal tiada mati dan tiada musnah (hilang) untuk selama-lamanya.
Hanya ditanganNyalah terletak kebajikan dan kepadaNyalah tempat kembali dan hanya
Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Diantara dua pilar hijau membaca do’a :
‫ت هللاُ اَأل َع ُّز‬
َ ‫ك َأ ْن‬ َ ‫اغفِرْ َوارْ َح ْم َواعْ فُ َو َت َكرَّ ْم َو َتجا َ َو ْز َعمَّا َتعْ َل ُم ِإ َّن‬
َ ‫ك َتعْ َل ُم ماَالَ َنعْ َل ُم ِإ َّن‬ ْ ِّ‫َرب‬
. ‫اَأل ْك َر ُم‬
Ya Allah, ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa
yang Engkau ketahui dari dosakami. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui apa-apa
yang kami sendiri tidak tahu. Sesungguhnya Engkau ya Allah Maha Tinggi dan Maha
Pemurah.
Ketika Mendekati Bukit Marwah membaca
َّ ‫ْت َأ ِواعْ َت َم َر َفالَجُنا َ َح َع َل ْي ِه َأنْ ي‬
َ ‫ َف َمنْ َح َّج ال َبي‬, ‫هللا‬
َ ‫ف ِب ِهما‬
َ ‫َّط َّو‬ ِ ‫آِئر‬ ِ ‫ة ِمنْ َش َع‬hَ ‫ِإنَّ الصَّفا َ َوال َمرْ َو‬
َ َّ‫َو َمنْ َت َطوَّ َع َخيْراً َفِإن‬
. ‫هللا شا َ ِك ٌر َعلِ ْي ٌم‬
 “Sesungguhnya safa dan marwah sebagian dari syi’ar-syi’ar (tanda kebesaran) Allah. Maka
barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah ataupun berumrah, maka tidak ada dosa
baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. dan barang siapa mengerjakan sesuatu
kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha menerima kebaikan dan
Maha Mengetahui.”

Anda mungkin juga menyukai