Anda di halaman 1dari 14

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU SEKOLAH DASAR

Irnie Victorynie*

Email: victorynie@gmail.com

Abstrak

Peningkatankompetensiguru sekolah dasar memiliki andil yang cukup besar


terhadap keberhasilan pendidikan, khususnya dalam kegiatan pembelajaran di
sekolah dasar.Oleh karenanya guru sekolah dasar harus senantiasa berupaya
meningkatkan kompetensinya. Salah satu kompetensi yang perlu ditingkatkan
adalah kompetensi kepribadian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
kasus-kasus dalam pendidikan yang berkaitan dengan kompetensi kepribadian guru
sekolah dasar, kemudian menemukan upaya-upaya untuk
meningkatkankompetensi kepribadian guru sekolah dasar. Kajian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenispenelitian pustaka.Hasil kajian
menunjukkan bahwa upaya meningkatkan kompetensi kepribadian guru dapat
dilakukan denganmemedomani amanah peraturan Menteri Pendidikan Nasional,
dan menerapkan teori-teori dari para pakar pendidikan.

Kata Kunci:Kompetensi Guru, Kompetensi Kepribadian Guru.

I. PENDAHULUAN menjadikan bangsa Indonesia menjadi


bangsa yang tertinggal dari sisi
Dalam surat kabar Harian pengembangan kualitas sumber daya
Suara Merdeka 19 Oktober 2012 manusianya.
memberitakan informasi tentang
Kepala Badan Pengembangan Kondisi kurangnya kompetensi
SumberDaya Manusia Pendidikan dan guru ditambah dengan berita-berita
Penjaminan Mutu Pendidikan yang ada di media massa tentang
(BPSDMPPMP) yang menjelaskan hasil kasus-kasus pendidikan. Hal ini
sementara analisis dan pemetaan menambah daftar permasalahan
UjiKompetensi Guru (UKG) gelombang manajemen pendidikan yang
pertama sekitar 49% di bawah rata- berkaitan dengan rendahnya
rata.Fenomena ini tentu akanmenjadi kompetensi pada guru sekolah dasar.
salah satu penghambat bagi Salah satu kasus yang diberitakan
penyelenggaraan pendidikan dan dalam kompas.com, yaitu berita
dapat menimbulkan beragam masalah tentang seorang guru pendidikan
apabila tidak segera diatasi.Efek jasmani sekolah dasar menganiaya
domino terhadap masalah ini akan tiga siswanya dengan cara memukuli

PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017 30


kepala mereka dengan cutter. Akibat pendidikan di Indonesia, khususnya
perbuatannya, ketiga kepala siswa dari sisi kompetensi guru.Meskipun
mengalami luka robek dan harus begitu kita tidak menutup mata
dijahit di rumah sakit.Hal ini bahwa ada juga guru-guru yang
menunjukkan bahwa ada seorang mempunyai kemampuan tinggidalam
guru yang bertindak berbanding melaksanakan
terbalik dari standar kompetensinya kompetensinya.Terbukti dari angka
sebagai seorang guru sekolah persentase yang hampir setengahnya
dasar.(http://regional.kompas.com/re yaitu 49 % berhasil dalam uji
ad/2015/09/21/12444981/Guru.Aniay kompetensinya.
a.3.Siswa.SD.Pakai.Cutter.Pemkot.Am
bon.Panggil.Pelaku). Oleh karena itu, setiap guru
harus berupaya meningkatkan
Kasus serupa diberitakan kompetensinya, baik kompetensi
dalam detik.com. Kasus Guru R, pedagogik, kompetensi kepribadian,
penendang 5 murid kelas VI di SDN kompetensi sosial, dan kompetensi
Durenseribu Komplek Arco Sawangan, professional. Indikator kompetensi
Depok. Kekerasan ini bermula saat guru sudah ditetapkan dalam
Guru R menghukum 5 siswa yang telat peraturanseperti yang dinyatakan
mengikuti pelajarannya. Guru R dalam Undang-Undang Nomor 14
kemudian menghukum murid Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
tersebut dengan scot jump, pada pasal 10 ayat (1), bahwa
menendang, dan mengeluarkan kompetensi guru sebagaimana
umpatan. Akibatnya, beberapa murid dimaksud dalam Pasal 8 yang
mengalami luka-luka lebam di kaki. menguraikan tentang substansi
Pada kasus ini juga membuktikan kompetensi pedagogik, kompetensi
ketidakpahaman dan kepribadian, kompetensi sosial, dan
ketidakmampuan guru melaksanakan kompetensi profesional yang
standarkompetensinya(https://news. diperoleh melalui pendidikan profesi.
detik.com/berita/2166272/guru-
tendang-murid-di-depok-kpai-atas- Selama ini upaya pemerintah
nama-apapun-tidak-dibenarkan) dalam meningkatkan kemampuan
pedagogik dan profesional guru telah
Kedua kasus di atas, hanyalah banyak dilakukan, baik melalui
beberapa contoh yang terjadi dan pelatihan, workshop, maupun
terekam dalam pemberitaan di media pemberdayaan musyawarah guru
massa. Dan kondisi seperti itu, mata pelajaran (MGMP). Akan tetapi,
mungkin saja terjadi di sekolah- upaya pemerintah tersebut masih
sekolah dasar lainnya. Karena kurang menyentuh pada peningkatan
masalah kompetensi guru baik dari kompetensi kepribadian guruagar
sisi pemahaman dan apalagi menjadi pribadi yang unggul,
pelaksanaan kompetensinya “masih berakhlak mulia, dan menjadi suri
jauh panggang dariapi”. Pemberitaan tauladan bagi peserta didik.
diatas dapat dikategorikan sebagai
puncak gunung es dari masalah

PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017 31


Dari uraian diatas maka pemahaman terhadap peserta didik,
penulis akan merumuskan masalah- perancangan dan pelaksanaan
masalahnya yaitu: pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
dan pengembangan peserta didik
a. Bagaimanakondisi faktual untuk mengaktualisasikan berbagai
kompetensi kepribadian guru potensi yang dimilikinya.
sekolah dasar?
b. Bagaimana upaya meningkatkan b. Kompetensi kepribadian
kompetensi kepribadian guru adalah kemampuan kepribadian yang
sekolah dasar? mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa, menjadi teladan bagi
peserta didik, dan berakhlak mulia.
II. METODE PENELITIAN c. Kompetensi professional
Dalam penelitian ini, peneliti adalah adalah kemampuan
menggunakan pendekatan penelitian penguasaan materi pembelajaran
kualitatif yang bersifat deskriptif. Lexy secara luas dan mendalam yang
J. Moleong (2007) menyatakan bahwa memungkinkannya membimbing
penilitian kualitatif merupakan peserta didik memenuhi standar
penelitian yang bermaksud untuk kompetensi yang ditetapkan dalam
memahami fenomena tentang apa Standar Nasional Pendidikan, dan
yang dialami oleh subyek penelitian d. Kompetensi sosial adalah
yang berupa perilaku, persepsi, kemampuan pendidik sebagai bagian
motivasi, tindakan, secara holistik, dari masyarakat untuk berkomunikasi
yang dilakukan dengan cara deskripsi dan bergaul secara efektif dengan
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, peserta didik, sesama pendidik,
pada suatu konteks khusus yang tenaga kependidikan, orangtua/wali
alamiah dan dengan memanfaatkan peserta didik, dan masyarakat sekitar.
berbagai metode alamiah.
Guru sekolah dasar pada era
sekarang dituntut memiliki
III. PEMBAHASAN kompetensi yang sesuai standar
kompetensi yang sudah diatur dalam
Berdasarkan Peraturan Pemerintah peraturan Undang Undang Nomor 14
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Tahun 2005 tentang Guru dan
Standar Nasional Pendidikan, Pasal 28 Dosendan Peraturan Pemerintah
ayat (3), menjelaskankompetensi Nomor 19 tahun 2005 tentang
sebagai agen pembelajaran pada Standar Nasional Pendidikan.Dalam
jenjang pendidikan dasar dan kenyataannya target pencapaian
menengah serta pendidikan anak usia standar kompetensi kepribadian
dini meliputi, seorang guru di lingkungan sekolah
dasar masih belum sesuai harapan.
a. Kompetensi pedagogikadalah Masih banyak ditemukan kasus-kasus
kemampuan mengelola pembelajaran yang memperlihatkan rendahnya
peserta didik yang meliputi kompetensi guru.Dan selama ini,

PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017 32


pemerintah telah banyak melakukan sekolah dasar.Hal ini terjadi bukan
upaya-upaya meningkatkan pada semata-mata kesalahan guru-guru
kemampuan pedagogik dan sekolah dasar tersebut. Faktor utama
profesional guru, namun masih kesenjangan standar kompetensi yang
kurang dalam upaya peningkatan diharapkan dengan kenyataan yang
kepribadian guru. terjadi, berawal dari rekrutmen guru
sekolah dasar yang belum
Kompetensi Guru menerapkan standar kompetensi
Kualitas pendidikan tersebut sebagai saringan awal untuk
sebenarnya bisa tercapai ketika guru menjadi seorang guru sekolah dasar.
sekolah dasar dapat meningkatkan Kecenderungan yang terjadi justru
kompetensinya.Sebagaimana pencapaian target kuantitas guru
diuraikanpengertian kompetensi, untuk memenuhi rasio guru dan
diantaranya menurut kamus ilmiah peserta didik dalam sebuah sekolah
populardikemukakanbahwakompeten dasar.Belum lagi ketika adanya
si adalah kecakapan, kewenangan, ketimpangan distribusi guru ke
kekuasaan dan kemampuan. tempat-tempat terpencil yang lebih
Kemudian dalamUndang- mengedepankan pertimbangan
UndangRepublik keberadaan gurunya saja tanpa
IndonesiaNo14tahun2005tentangGur mempertimbangkan kompetensi guru
udanDosendisebutkan tersebut.
bahwakompetensi adalah Kondisi real kurangnya
seperangkatpengetahuan,keterampila kompetensi guru apabila dilihat dari
n dan perilaku yang definisi para pakar, semakin terlihat
harusdimiliki,dihayati,dikuasaiolehgur bahwa kompetensi guru adalah
uataudosen dalammelaksanakan sesuatu yang langka ditemui. Seperti
tugas keprofesionalannya. misalnya pendapat BrokedanStone
Berdasarkan amanah (dalam Muhli,
peraturan tersebut makaada tuntutan 2012)yangmemberikanpengertianseb
bagi seorang guru dalam menjalankan agaiberikut, competenceisdescriptive
profesinya untuk mampu memahami ofqualitative
kompetensi, mempunyai natureorteacherbehavior appearsto
keterampilan dan berperilaku baik be entirely meaningful,yang berarti
serta harus menjadi bagian dari kompetensi merupakan gambaran
dirinya secara fisik dan dihayati hakikat kualitatif dari perilakuguru
dengan penuh kejiwaan kemudian yang tampak sangat berarti.Hal
secara penuh dikuasai segala aspek senada diutarakan Syaiful Sagala
yang dapat mewujudkan kompetensi (2009) bahwa kompetensi
guru. adalahperpaduandaripenguasaan,pen
Standarisasi kompetensi yang getahuan,keterampilan,nilaidansikap
diatur dalam peraturan tersebut yang direfleksikan dalam kebiasaan
masih belum nampak berpikir dan bertindak dalam
implementasinya dari semua guru melaksanakan
tugas/pekerjaannya.Pendapat lainnya

PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017 33


menurutTrianto peserta didik serta masyarakat,
(2006),kompetensiguruadalahkecakap dimana konteksnya bagaimana guru
an,kemampuandan berinteraksi atau dari sudut pandang
keterampilanyangdimilikiolehseseora (outward looking).Sedangkan
ngyangbertugasmendidiksiswa agar kompetensi kepribadian dianggap
mempunyaikepribadianyangluhurdan penulis adalah kompetensi yang
muliasebagaimanatujuan dari paling perlu untuk dianalisis karena
pendidikan. kompetensi ini berangkat dari sudut
personality (inward looking) dan
Dari beberapa penjelasan para sumber utama kompetensi yang harus
pakaryang coba disandingkan dengan diwujudkan yaitu kepribadian gurunya
kondisi guru sekolah dasar, nampak terlebih dahulu sebelum
bahwa kondisi kompetensi guru memberdayakan kompetensi
sekolah dasar masih sangat perlu lainnya.Sementara itu kompentensi
untuk ditingkatkan.Hal ini menjadi kepribadian cenderung kurang
sebuah tuntutan yang mau tidak mau disentuh pemberdayaannya oleh
harus segera diwujudkan di bumi pemerintah. Karena itu penulis
Indonesia, apabila kita tetap berharap mencoba untuk menganalisis lebih
ada kemajuan terhadap pendidikan di dalam kompetensi kepribadian guru
Indonesia.Kompleksnya tuntutan sekolah dasar dan cara
peningkatan kompetensi bagi guru meningkatkannya sebagai salah satu
sekolah dasar memang harus solusi mengatasi permasalahan kasus
diselesaikan secara komprehensif. tindakan guru yang tidak tepat
Tetapi dalam pembahasan ini kepada peserta didik.
sebagaimana contoh kasus yang
diberitakan dalam pendahuluan Kompetensi Kepribadian Guru
diatas, maka penulis akan meninjau
dan membatasi kajian ini hanya dari Menguraikan permasalahan
salah satu bagian kompetensi yang kompetensi kepribadian guru sekolah
penulis anggap sangat penting dan dasar terlihat dari tidak adanya
justru belum terlalu signifikan standar perilaku bagi seorang guru
disentuh pemberdayaannya oleh sekolah dasar.Hal ini membuat guru
pemerintah. Sebab program bisa bertingkah laku sesuai
pemberdayaan yang dijalankan paradigmanya masing-masing.Padahal
pemerintah terhadap peningkatan kebenaran menurut pribadi
kompetensi cenderung lebih banyak cenderung subjektif yang tidak bisa
dilakukan kepada kompetensi digunakan secara general.Kondisi ini
pedagogic yang memberdayakan terlihat dari perilaku guru yang
pengelolaan pembelajaran peserta mampu berbuat kasar kepada peserta
didik.Kemudian pemberdayaan didik karena menganggap peserta
terhadap kompetensi professional didiknya itu membuat kesalahan dan
yang berorientasi kepada penguasaan harus dihukum dan hukumannya
materi ajar.Sedangkan kompetensi menurut pandangannya sendiri
social yang lebih mengarah kepada adalah dengan memperlakukannya
komunikasi yang baik antara guru dan secara kasar.

PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017 34


Ada lagi permasalahan 1. Bertindak sesuai dengan
terhadap tingkah laku yang normaagama, hukum, sosial, dan
sebenarnya kurang sesuai bagi kebudayaan nasional Indonesia,
kompetensi kepribadian guru, tetapi mencakup: (a) menghargai peserta
karena tidak ada standarnya, maka didik tanpa membedakan keyakinan
tingkah laku tersebut malah dianggap yang dianut, suku, adat-istiadat,
hal wajar.Tingkah laku tersebut daerah asal, dan gender; dan (b)
seperti guru merokok di lingkungan bersikap sesuai dengan norma agama
sekolah dasar, guru berpakaian tidak yang dianut, hukum dan sosial yang
senonoh, guru bersenda gurau secara berlaku dalam masyarakat, dan
berlebihan didepan peserta didik, dan kebudayaan nasional Indonesia yang
guru memberikan percontohan yang beragam.
tidak sopan.
2. Menampilkan diri sebagai
Dalam proses kegiatan belajar pribadi yang jujur, berakhlak mulia,
mengajar, seringkali ditemukan guru dan teladan bagi peserta didik dan
menunjukkan perilaku yang tidak masyarakat, mencakup: (a)
patut untuk dicontoh. Hal ini seperti berperilaku jujur, tegas, dan
bertindak tidak disiplin baik dalam manusiawi; (b) berperilaku yang
tanggungjawabnya dalam kehadiran mencerminkan ketakwaan dan akhlak
untuk memberikan pengajaran mulia; dan (c) berperilaku yang dapat
maupun saat guru memberikan diteladani oleh peserta didik dan
pelajaran di dalam kelas yang tidak anggota masyarakat di sekitarnya.
focus mengajar tetapi justru asyik dan
sibuk dengan kegiatannya sendiri 3. Menampilkan diri sebagai
tanpa memperhatikan peserta didik. pribadi yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa, mencakup: (a)
Dan ada pula perilaku guru menampilkan diri sebagai pribadi
yang sangat ekstrim negative serta yang mantap dan stabil; dan (b)
merupakan tindakan yang sangat menampilkan diri sebagai pribadi
tidak terpuji.Tindakan ini yang sering yang dewasa, arif, dan berwibawa.
masuk dalam pemberitaan di media,
karena sangat dibenci oleh 4. Menunjukkan etos kerja,
masyarakat, seperti contohnya tanggung jawab yang tinggi, rasa
perilaku guru yang membully peserta bangga menjadi guru, dan rasa
didik atau bahkan ada yang bertindak percaya diri, mencakup: (a)
criminal terhadap peserta didiknya. menunjukkan etos kerja dan tanggung
jawab yang tinggi; (b) bangga menjadi
Sedangkan Peraturan Mendiknas No. guru dan percaya pada diri sendiri;
16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi dan dan (c) bekerja mandiri secara
Kompetensi Guru menjelaskan profesional.
kompetensi kepribadian untuk guru
kelas dan guru mata pelajaran, pada 5. Menunjukkan etos kerja,
semua jenjang pendidikan dasar dan tanggung jawab yang tinggi, rasa
menengah, sebagai berikut: bangga menjadi guru, dan rasa
percaya diri, mencakup: (a)

PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017 35


memahami kode etik profesi guru; (b) cara menjadi pribadi yang jujur,
menerapkan kode etik profesi guru; berakhlak mulia, dan teladan bagi
dan (c) berperilaku sesuai dengan peserta didik dan masyarakat. Pribadi
kode etik guru. jujur menjadi salah satu percontohan
yang bisa memberikan dampak lebih
Berdasarkan amanah peraturan luas kemajuan bangsa, karena bangsa
Mendiknas ini sudah diuraikan bahwa yang maju adalah bangsa yang
ada batasan-batasan serta kondisi jujur.Sedangkan akhlak yang mulia
ideal yang dapat dicapai dari adalah wujud pribadi yang selalu
terwujudnya kompetensi menjadi idaman setiap orang.Dan
kepribadian.Tapi kenyataannya untuk membangun bangsa yang lebih
amanah peraturan ini tidak bisa baik, maka guru sekolah dasar harus
diimplementasikan dengan baik.Hal sanggup menjadi teladan bagi peserta
ini sering dijustifikasi oleh banyak didik dan masyarakat.Salah satu cara
kalangan bahwa urusan kepribadian mengatasi kurangnya kompetensi
adalah urusan hak asasi yang tidak guru sekolah dasar, maka melalui
dapat diintervensi.Sementara dampak amanah Menteri ternyata ada arahan
dari tidak berkompetennya guru dari untuk menampilkan diri sebagai
sisi kepribadian justru sangat luas pribadi yang mantap, stabil, dewasa,
memberi dampak negatif bagi arif, dan berwibawa. Penampilan diri
pendidikan bangsa Indonesia. secara lahir dan bathin yang
Pedoman yang ditegaskan menunjukkan kedewasaan berpikir
dalam peraturan Menteri akan tercermin dalam pribadi yang
tersebut,yaitu untuk mewujudkan mantap. Kepribadian ini juga akan
kompetensi kepribadian yang harus membuat peserta didik dan
sesuai dengan normaagama, hukum, masyarakt menjadi hormat dan segan
sosial, dan kebudayaan nasional dengan guru sekolah dasar tersebut.
Indonesia. Norma agama apa saja
tidak pernah mentolerir perbuatan Seorang guru sekolah dasar
guru yang menyakiti baik secara fisik untuk memiliki kompetensi
maupun bathin peserta didik. kepribadian juga ternyata harus
Demikian pula norma hukum yang menunjukkan etos kerja, tanggung
memiliki kekuatan memberi sanksi jawab yang tinggi, rasa bangga
bagi seorang pelanggar. Norma sosial menjadi guru, dan rasa percaya diri.
juga bisa menjadi pedoman bagi Kompetensi ini akan diperlihatkan
seorang guru untuk memiliki guru yang memiliki visi yang unggul
pedoman dalam mewujudkan dan jauh ke depan. Dampak dari
kompetensi kepribadian. Terakhir kompetensi ini secara langsung
norma kebudayaan nasional yang dirasakan oleh guru itu sendiri dan
harus dihargai baik di lingkungannya peserta didik dan masyarakat.
masing-masing maupun secara
nasional harus diakui keberadaannya. Terakhir adalah guru sekolah
dasar harus bisa menunjukkan etos
Mewujudkan kompetensi kerja, tanggung jawab yang tinggi,
kepribadian juga dilakukan dengan rasa bangga menjadi guru, dan rasa

PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017 36


percaya diri. Hal ini akan secara bertingkahlaku kasar terhadap
langsung meminimalisir peserta didik atau tingkah laku
permasalahan kurangnya kompetensi apapun yang tidak semestinya
kepribadian guru sekolah dasar. dilakukan seorang guru sekolah dasar,
Sehingga pencapaian terwujudnya langkah solusi dan penyelesaiannya
pendidikan yang berkualitas dan sudah jelas yaitu dengan
unggulakan cepat terealisasi di bumi memedomani amanah peraturan
Indonesia. Menteri Pendidikan
Nasional.Disamping itu teori para
Kemudian beberapa pakar juga pakar juga dapat dijadikan acuan.
menjelaskan bahwa kompetensi
kepribadian menurut Fachruddin Upaya Peningkatan Kompetensi Guru
Saudagar dan Ali Idrus (2011) adalah Sekolah Dasar
salah satu kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang guru yang Peningkatan kompetensi kepribadian
berkaitan dengan tingkah laku pribadi guru sekolah dasar dapat dilakukan
guru itu sendiri yang kelak harus oleh guru di sekolah. Karena guru
memiliki nilai-nilai luhur sehingga sekolah dasar akan senantiasa dilihat
terlihat dalam perilaku sehari-hari. dan diamati oleh peserta didik.
Sedangkan menurut Suparno (2002) Bahkan lebih dari itu, semua tindakan
kompetensi kepribadian adalah guru akan dicontoh dan diteladani
mencakup kepribadian yang utuh, sebagai salah satu acuan bagi peserta
berbudi luhur, jujur, dewasa, beriman, didik dalam berperilaku. Terlebih lagi
bermoral; kemampuan peserta didik dalam rentang usia
mengaktualisasikan diri seperti sekolah dasar, mereka lebih cepat
disiplin, tanggung jawab, peka, meniru, karena rentang usia tersebut
objekti, luwes, berwawasan luas, disebut sebagai usia matang bagi
dapat berkomunikasi dengan orang anak-anak untuk belajar. Anak usia
lain; kemampuan mengembangkan sekolah dasar menginginkan untuk
profesi seperti berpikir kreatif, kritis, menguasai kecakapan-kecakapan
reflektif, mau belajar sepanjang baru yang diberikan oleh guru di
hayat, dapat ambil keputusan dll. sekolah, termasuk meniru perilaku
gurunya.Hal ini sejalan dengan
Melihat beberapa penjelasan pendapat Nasution (1995:44) bahwa
teori para pakar di atas, semakin kuat masa usia sekolah sekolah dasar
menjustifikasi bahwa masih banyak sering disebut sebagai masa
guru yang belum bisa menjalankan intelektual atau masa keserasian
kompetensi sekolah. Pada masa ini secara relatif
kepribadiannya.Sementara pedoman anak-anak mudah untuk dididik
tentang wujud kompetensi daripada masa sebelumnya dan
kepribadian sebenarnya sudah ada, sesudahnya.Oleh karenanya, guru
baik dari sisi peraturan menteri pada jenjang sekolah dasar disamping
ataupun dari teori para harus meningkatkan kualitas proses
pakar.Sehingga untuk menyelesaikan pembelajaran di sekolah, juga harus
permasalahan guru-guru yang

PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017 37


selalu memperhatikan segala proses belajar mengajar di kelas, guru
tindakannya. yang selalu mengharapkan keridhaan
Allah maka setiap aktivitasnya di kelas
Disamping upaya peningkatan akan terarah dan terkendali.Apabila
kompetensi kepribadian guru sekolah keridhaan Allah adalah targetyang
dasar berdasarkan amanah Peraturan ingin diraih guru, maka tentu saja
Menteri Pendidikan Nasional dan akan sangat mempengaruhi
pendapat para pakar, maka penulis kepribadian guru tersebut.Sehingga
mencoba menambahkan upaya beberapa aspek dalam kompetensi
peningkatan tersebut berdasarkan kepribadian yang diharapkan dimiliki
pendapat An Nawawi yang penulis oleh setiap guru, akan lebih mudah
kembangkan. untuk diwujudkan. Oleh karenanya,
Guru harus senantiasa ridha kepada sangat penting bagi guru sekolah
Allah tanpa mengharap hasil dunia dasar untuk meluruskan dan
memperbaiki niat dalam mengajar
Berdasarkan hasil pembahasan di dan mendidik peserta didik semata-
atas, dihasilkan beberapa upaya yang mata untuk
bisa dilakukan oleh guru sekolah mendapatkankeridhaanAllah. Hal ini
dasar untuk meningkatkan sesuai dengan sebuah hadits yang
kompetensi kepribadiannya.Pertama- diriwayatkandalamShahih
tama yangharusdilakukanguru BukharidanMuslim dariRasulullah
sekolah dasaradalah guru harus SAW yang artinya: “Sesungguhnya
senantiasa ridha kepada Allah tanpa amal-amalitutergantungpadaniatnya
mengharap hasil dunia dalam dansesungguhnyasetiaporangmendap
menjalankan tugas dan fungsinya atapayangdiniatkannya.”
sebagai guru.Allahberfirman dalam
QSAl-Bayyinah98:5, yang artinya, Dengan meniatkan diri hanya
“Padahalmerekatidakdisuruhkecualisu kepada Allah dan tidak
paya menyembah mengutamakan hasil duniawi
Allahswtdenganmemurnikan ketaatan menjadikan seorang guru lebih ikhlas
kepada-Nyadalam (menjalankan) dalam mengajar. Dengan
agamadenganlurusdansupayamereka menanamlkan sikap ikhlas maka akan
mendirikan membentuk pribadi guru sesuai
sembahyangdanmenunaikanzakatdan dengan kompetensi kepribadian.
yangdemikianitulahagamayang lurus.” Berakhlak mulia
Ayat tersebut di atas memberikan
petunjuk bagi para guru dalam Akhlak seorang guru jauh lebih
melaksanakan tugasnya di sekolah penting dibandingkan ilmu
merupakan bagian dari ibadah kepada pengetahuan yang dimilikinya. Karena
Allah, dan bagian dari bentuk akhlak seorang guru sekolah dasat
ketaatan kepada Allah, sehingga akan ditiru dan diteladani oleh
dalam pelaksanaan peserta didik, baik disadari ataupun
tugasnyasenantiasa berada dalam tidak disadari. Oleh karenanya, guru
batasan agama. Termasuk dalam harus senantiasa menghiasi diri

PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017 38


dengan akhlak yang mulia.Apabila lingkungan, bukan hanya menjadi
seorang pendidik berakhlak mulia panutan dan teladan, juga secara
maka akan memberikan pengaruh tidak langsung bisa membantu
positif terhadap peserta didiknya, pembentukan karakter dan
serta akan memberikan reaksi dalam kepribadian yang baik bagi peserta
jiwanya. didik. Dengan pembelajaran karakter
tersebut tentu dapat memberikan
Akhlak mulia yang diharapkan ada dampak positif bagi sekolah dan
dalam diri setiap guru bentuknya masyarakat seperti berkurangnya
bermacam-macam, diantaranya kenakalan-kenakalan dan kasus-kasus
dikemukakan oleh An Nawawi (2005) tentang akhlak buruk peserta
bahwa didik.Mendidik dan menasehati
pengajarhendaknyamemilikiakhlakyan dengan adab muliaSudah menjadi
gbaik, berkelakuanterpujidansifat- kewajiban setiap guru bahwa harus
sifatbaikyangutama, sepertizuhud memperlakukan peserta didik dengan
terhadapkeduniaandanmengambilsed baik, termasuk dalam mendidik dan
ikitdaripadanya,tidak menasehati peserta didik.Mendidik
mempedulikanduniadanpecintanya,sif peserta didik bukan hanya
atpemurahdandermawanserta memberikan materi pelajaran atau
budipekertimulia,wajahyangberseri- mentransferkan ilmu pengetahuan
seritanpamelampaui batas, saja, namun juga mengajarkan dan
penyantun, membiasakan akhlak atau perilaku
sabar,bersikapwara,khusyuk,tenang,b yang baik, agar kemudian terbentuk
erwibawa,rendahhati dan menjadi karakter dan pribadi peserta
tunduk,menghindaritertawa dan tidak didik yang baik.Dalam mendidik
banyak peserta didik tentu saja dilakukan
bergurau.Hendaklahdiamenjauhisifat dengan adab yang mulia.
dengki,
riya,sombongdansukameremehkan Menasehati peserta didik juga
oranglain,meskipuntingkatanorang dilakukan dengan memperhatikan
itudi bawahnya. adab-adabnya agar isi nasehat yang
disampaikan bisa dipahami dengan
Akhlak lainnya yang tidak kalah baik dan diterima dengan lapang
pentingnya adalah dada, sehingga nasehatnya
seoranggurusudahsepatutnyabersikap bermanfaat dan dilaksanakan dengan
lemah-lembut kepada peserta didik, penuh kesadaran. Ada beberapa hal
menyambut peserta didik dengan yang harus diperhatikan dalam
ramah, dan berusaha selalu memberikan nasehat pada peserta
berbuatbaik didik, diantaranya yang disampaikan
kepadanyasesuaidengankeadaannya. oleh Heri Jauhari Muhtar (2005),
Guru dengan akhlak yang mulia dalam yaitu:
keseharian bersikap dan berperilaku a. Gunakan kata dan bahasa
di sekolah akan memberikan dampak yang baik dan sopan serta mudah
yang luar biasa bagi peserta didik dan dipahami

PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017 39


b. Jangan sampai menyinggung seorang guru memiliki andil dalam
perasaan orang yang dinasehati atau mengukir kepribadian muridnya.Bagi
di sekitarnya guru yang memiliki kesungguhan
dalam mendidik, mengarahkan dan
c. Sesuaikan perkataan dengan membimbing anak didiknya.
umur, sifat dan tingkat
kemampuan/kedudukan anak atau Bersemangat dalam Mengajar
siswa yang dinasehati
Jika seorang guru sudah berupaya
d. Perhatikan saat yang tepat memperbaiki niatnya dalam mendidik
ketika memberi nasehat dan mengajar peserta didik untuk
meraih ridha Allah, berakhlak yang
e. Perhatikan keadaan sekitar mulia, dan memperlakukan peserta
ketika memberi nasehat didik dengan baik, maka dengan
f. Beri penjelasan, sebab atau sendirinya akan hadir rasa semangat
kegunaan mengapa perlu memberi yang tinggi untuk mengajar peserta
nasehat didik.

g. Agar lebih menyentuh Semangat mengajar yang


perasaan dan hati nuraninya, sertakan terbangun bukanlah semangat semu
dengan ayat Al Quran atau hadits yang hanya mengharapkan tujuan
Rasulullah atau kisah Rasul dan para duniawi, namun lebih dari itu, guru
sahabat terdahulu.Selain itu, berkeinginan meraih ridha dari Allah,
mendidik dan menasehati peserta dan ingin berusaha menjadi pribadi
didik harus dilakukan secara bertahap yang banyak menebarkan
dan perlu ada proses dalam kemanfaatan, terutama bagi peserta
melakukannya, sehingga tujuan yang didik dan lingkungan sekolah, serta
diharapkan bisa dicapai, dan. masyarakat.
Disamping itu, mendidik dan Dengan tumbuhnya semangat
menasehati harus dilakukan dengan mengajar tentu saja dapat
sungguh-sungguh agar tujuan memberikan dampak signifikan pada
membantu peserta didik dalam peningkatan kompetensi kepribadian
membentuk kepribadiannya yang baik guru. Kompetensi kepribadian
dapat terwujud.Hal ini senada dengan meningkat, maka proses
pendapat dari Bagus Herdananto pembelajaran di sekolah menjadi
(2009) yang menjelaskan bahwa sikap lebih efektif, dan tujuan-tujuan dari
guru berlaku baik kepada peserta pembelajaran dapat dicapaidengan
didik dengan menanamkan akhlak mudah.
mulia maupun menasehati muridnya,

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Peserta didikusiasekolah dasar


merupakan masa dimana peserta
didik mudah untuk dididik dari masa
PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017 40
sebelumnya dan sesudahnya. Untuk 2. Lembaga pendidikan
itulah mereka membutuhkan figur hendaknya memperhatikan kondisi
guru yang memiliki kompetensi kompetensi kepribadian dari setiap
kepribadian yang mumpuni, yang guru yang ada, kemudian membuat
mampu mengajar dan mendidik program khusus bagi peningkatan
mereka secara efektif dengan disertai kompetensi kepribadian yang
pribadi yang baik dan akhlak yang dibutuhkan oleh guru sekolah dasar
mulia sehingga tujuan dari dalam mendukung terwujudnya
pembelajaran bisa tercapai. kualitas pendidikan yang baik.

Kepribadian guru memiliki andil yang 3. Bagi peneliti selanjutnya,


cukup besar terhadap keberhasilan diharapkan bisa melanjutkan
pendidikan, khususnya dalam penelitian yang terkait dengan
kegiatan pembelajaran di sekolah kompetensi kepribadian guru sekolah
dasar. Kepribadian guru juga sangat dasar sehingga dapat menggali dan
berperan dalam membentuk menemukan konsep-konsep baru
kepribadian peserta didik, karena untukditerapkan oleh para guru di
peserta didik usia sekolah dasar sekolah dasar dalam upaya
merupakan rentang usia yang suka meningkatkan kompetensi
mencontoh dan memfigurkan kepribadiannya.
gurunya, termasuk mencontoh
pribadi gurunya dalam membentuk
pribadinya. Semua itu menunjukan
bahwa kompetensi personal atau
kepribadian guru sangat dibutuhkan
oleh peserta didik dalam proses
pembentukkan kepribadian peserta
didik.Oleh karena itu, semua guru
sekolah dasar harus senantiasa
berupaya meningkatkan kompetensi
kepribadiannya.

Saran

1. Guru sekolah dasar hendaknya


memahami tentang konsep
kepribadian guru dan mengetahui
upaya-upaya untuk meningkatkannya,
agar dapat menerapkannya dalam
kegiatan belajar mengajar untuk
mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran

PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017 41


*Irnie Victorynieadalah Dosen Universitas Islam “45” Bekasi

DAFTAR PUSTAKA

An-Nawawi.At-Tibyan Adab Penghafal Al-Quran (At-Tibyan Fi Adabi Hamalah Al-


Quran (Penerjemah: Umiyyati Syyidatul Haro). Jakarta: Al-Qawwam,
2005

Al-Quran dan Terjemahnya. Bandung: CV Diponegoro, 2011

Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus.Pengembangan Profesionalitas Guru.Jakarta:


Gaung Persada Press, 2011

Hardananto, Bagus. Menjadi Guru Bermoral Profesional.Yogyakarta: Kreasi


Wacana. 2009

Harian Suara Merdeka, edisi Tahun 6 No.246 Jumat Legi, 19 Oktober 2012, Guru
di Bawah Rata-Rata Akan Diklat Tatap Muka, halaman 9

Lexy J Moleong.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2010

Mukhtar, Heri Jauhari. Fikih Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005

Nasution, Noehi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka, 1995

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang


Standar Nasional Pendidikan

PiusA.PartantodanM.DahlanAl-
Barry.KamusIlmiahPopuler.Surabaya:PT.Arkola,1994

Suparno. Reformasi Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius, 2002

Syaiful, Sagala.Kemampuan ProfessionalGuruDanTenagaKependidikan. Bandung:


Alfabeta,2009

Trianto,dkk.TinjauanYuridisHaksertaKewajibanPendidikMenurutUUGurudanDose
n.Jakarta: Prestasi Pustaka,2006

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan


Dosen

42
PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017
http://regional.kompas.com/read/2015/09/21/12444981/Guru.Aniaya.3.Siswa.S
D.Pakai.Cutter.Pemkot.Ambon.Panggil.Pelaku

https://news.detik.com/berita/2166272/guru-tendang-murid-di-depok-kpai-
atas-nama-apapun-tidak-dibenarkan

43
PEDAGOGIK Vol.V, No. 2, September 2017

Anda mungkin juga menyukai