Anda di halaman 1dari 5

Rencana Pelatihan Aku dan Tubuhku

Kelas/ Usia :II/ 7-8 tahun Peserta :10 peserta


Jenjang :Sekolah Dasar Durasi :45-60 menit

No Kegiatan Waktu Perlengkapan


1 OPENING 10’  gambar
 Salam/sapa
 Perkenalan
 Ice Breaker: Tebak gambar
 Guru menampilkan potongan gambar lalu siswa menebak
gambar tersebut
 Aturan dan Kesepakatan (disepakati bersama siswa), misalnya:
 Mengikui kegiatan dengan tertib
 Adab izin
 Melaksanakan instruksi dari guru
15’
2 MENGENAL PERASAAN  Gambar
perasaan
 Fasilitator menampilkan gambar perasaan kemudian siswa siswa
diminta untuk menentukan perasaannya sesuai gambar.
 Gambar
 Fasilitator menggali perasaan siswa hari ini sesuai kondisi perasaan
masing-masing dan penyebab perasaan itu. (materi
 Fasilitator menampilkan gambar perasaan di slide ADT)
 Setiap gambar yang ditampilkan, fasilitator wajib
menanyakan pertanyaan sbb:
a. Apa perasaan orang tsb?
b. Kejadian apa yang membuat orang tsb mengalami
perasaan itu?
c. Fasilitator dan siswa mempraktekkan jika sedang
mengalami perasaan tersebut!

Fasilitator memberikan pemahaman kepada peserta tentang apa itu


perasaan: reaksi atau respon yang muncul akibat suatu kejadian
atau suasana hati yang sedang kamu alami.

STUDI KASUS (Studi kasus tentang perasaan)

Fasilitator menceritakan beberapa contoh cerita yang berkaitan 5’ Cerita


dengan perasaan.
Siswa diminta untuk menebak perasaan tokoh dari cerita tersebut.
Fasilitator memberikan pemahaman bahwa:
1. ada berbagai macam perasaan
2. semua perasaan wajar dimiliki oleh setiap orang
3. setiap orang boleh mengungkapkan perasaanya sesuai
kondisi yang tepat
10’

ENERGIZER (tebak kalimat 1-3 kata)

Fasilitator meng-unmute mic dan mengucapkan beberapa kata


disertai gerakan.
10’
Fasilitator meminta siswa secara bergantian untuk menebak Video
kalimat yang diucapkan oleh fasilitator secara lisan.
Contoh tebak kalimat:
1. Saya tidur
2. Ayo bermain bola
dll

5’
MOVIE TIME (Film pendek tentang perasaan)

Fasilitator menampilkan video tentang perasaan senang, sedih


marah.
Fasilitator meminta pendapat beberapa siswa tentang isi video
tersebut.
Fasilitator bersama siswa menyimpulkan tentang isi video tersebut. 5’

SHARING

Fasilitator menggali pengalaman perasaan siswa (senang dan


sedih) saat di sekolah dan di rumah.
Fasilitator memastikan semua siswa sudah mengutarakan
pengalaman perasaannya.
Keterangan: kelas 2 hanya digali terkait perasaan senang dan
sedih

BRIEF DAN PENUTUP


 Fasilitator memberikan brief dan mempraktekkan kepada
peserta agar dapat mengekspresikan perasaannya dengan
tepat
a. Senang dengan bersyukur kepada Allah mengucapkan:
Alhamdulillahi Robbil `Alamin
b. Marah dengan mengucapkan:
Audzubillahiminasyaitonirrojim
 Tips mengatasi marah ala Rasulullah (terlampir)
 tidak menyakiti diri sendiri
 tidak menyakiti orang lain baik fisik maupun
perkataan
c. Sedih dengan mengucapkan:
La haula wala quwwata illa billah
 Fasilitator memberikan brief kepada peserta mengenai
pentingnya menceritakan perasaan kepada orang yang
terpercaya.
 Fasilitator menutup kegiatan dengan salam dan mengingatkan
kegiatan hari kedua untuk menyiapkan foto yang sudah
ditugaskan guru.

STUDI KASUS TENTANG PERASAAN


CERITA 1
Dodo tidak diberikan uang jajan oleh ayahnya. Menurutmu bagaimana perasaan Dodo?

CERITA 2
Tono berada di rumah sendirian. Orang tuanya pergi bekerja. Menurutmu bagaimana perasaan
Tono?

CERITA 3
Pada saat berbuka puasa, Siti dibuatkan minuman kesukaan oleh bundanya. Menurutmu
bagaimana perasaan Siti?

CERITA 4
Putra diberikan mainan baru oleh kakeknya. Putra senang dengan mainan barunya namun kakak
Putra meminjam mainan tersebut sampai rusak. Menurutmu bagaimana perasaan Putra?

Tips mengatasi marah ala Rasulullah


Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (SAW) memberi perhatian besar terhadap
masalah ini hingga beliau bersabda dalam satu hadis: "La taghdob walakal
Jannah (janganlah marah maka bagimu surga)."
‫سوق المسلمين كمصلى المصلين‬ "Pasar kaum muslimin bagaikan mushalla orang-orang yang
salat."
Di masa emas tersebut, mereka berhasil menjadikan pasar-pasar mereka bagaikan
masjid. Mereka menghidupkan zikir, membaca Al-Qur'an, dan ibadah lainnya.
"Maka di saat wabah penyakit semacam ini adalah kesempatan kita untuk menjadikan
rumah-rumah kita menjadi masjid dan musholla untuk keluarga kecil kita," kata Habib
Ahmad yang juga pengajar di Pesantren Al-Fachriyah Tangerang ini.
Berikut cara yang diajarkan Rasulullah SAW untuk mengendalikan amarah sebagaimana
dikutip dari Pustaka Pejaten:
1. Membaca Kalimat Ta'awudz.
Dari sahabat Sulaiman bin Surd, beliau menceritakan, "Suatu hari saya duduk bersama
Rasulullah SAW. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah
merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah bersabda:
"Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan
hilang. Jika dia membaca ta'awudz: A-'uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya
akan hilang". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
2. Berusaha Diam dan Jaga Lisan.
Diam merupakan perbuatan mulia dan salah satu cara untuk mengantisipasi muncul
luapan amarah. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda: "Jika kalian marah, diamlah." (HR.
Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).
Rasulullah juga mengingatkan, "Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu
kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke
neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3. Mengambil Posisi Lebih Rendah.
Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi, dan lebih tinggi. Semakin
dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan
amarahnya sepuasnya. Rasulullah bersabda: "Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi
berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga
hilang, hendak dia mengambil posisi tidur." (HR. Ahmad, Abu Daud dan perawinya dinilai
shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).
4. Ingat Hadis Ini Ketika Marah.
Dari Muadz bin Anas Al-Juhani, Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang berusaha
menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di
hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih
bidadari yang dia kehendaki." (HR. Abu Daud, Turmudzi)
5. Segera Berwudhu atau Mandi.
Marah itu datangnya dari setan dan setan diciptakan dari api. Maka orang yang marah
dianjurkan berwudhu atau mandi untuk memadamkan amarahnya. Dari Urwah As-Sa'di,
Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api,
dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu."
(HR. Ahmad dan Abu Daud).

Anda mungkin juga menyukai