Anda di halaman 1dari 9

UKM

TANGGAL
12 Juli 2021
KODE KEGIATAN
F1
PESERTA HADIR
Masyarakat
Peserta PIDI
JUDUL LAPORAN
Edukasi mengenai Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular di Posbindu Korek
LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan salah satu upaya pembangunan nasional untuk tercapainya
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
derajat kesehatan optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dalam tujuan nasional.4
Hal ini diperlukan karena saat ini sudah terjadi suatu transisi epidemiologi yaitu suatu konsep
mengenai perubahan pola kesehatan dan penyakit yang ditandai dengan bergesernya pola
penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak menular yang meningkat baik secara global
maupun secara nasional.
PERMASALAHAN
Kurangnya kesadaran kesadaran masyarakat dalam melakukan pemeriksan kesehatan sebelum
timbulnya gejala
PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI
Perencanaan kegiatan yaitu akan dilaksanakan intervensi berupa
Kegiatan : Sosialisasi mengenai factor resiko penyakit tidak menular di Posbindu kOREK
Hari, Tanggal : Selala, 12 Juli 2021
Waktu : 09.30-11.30
Tempat : Pustu Desa Korek
Target Peserta : Masyarakat desa korek
Pemilihan intervensi : Pemberian edukasi mengenai kebiasaan-kebiasaan yang dapat menjadi
factor resiko PTM beserta komplikasinya
PELAKSANAAN
Terlaksananya
Kegiatan : Sosialisasi mengenai factor resiko penyakit tidak menular di Posbindu kOREK
Hari, Tanggal : Selala, 12 Juli 2021
Waktu : 09.30-11.30
Tempat : Pustu Desa Korek
Peserta : Masyarakat desa korek
Metode : Penyuluhan mengenai factor resiko munculnya penyakit tidak menular
Hasil Pelaksanaan :
Peserta tampak antusias mendengarkan materi penyuluhan dan bersemangat dalam kegiatan
tanya jawab dengan menayakan beberapa hal seputar kebiasan-kebiasaan yang baik maupun
harus dihindari pada PTM

MONITORING & EVALUASI


Perlu dilakukan penyuluhan rutin ke posbindu lainnya mengenai factor resiko munculnya
penyakit tidak menular. Selain itu, diharapkan para kader dan tenaga kesehatan setempat terus
melakukan evaluasi terhadap kebiasaan masyarakat setempat.

TANGGAL
22 Juli 2021
KODE KEGIATAN
F1
PESERTA HADIR
Masyarakat
Peserta PIDI
Camat/lurah…
JUDUL LAPORAN
Penyuluhan Vaksinasi COVID 19 di Kantor Desa Pancaroba
LATAR BELAKANG
Dalam rangka mengantisipasi penyebaran dan perburukan penyakit Coronavirus- 19 (COVID-
19), pemberian vaksinasi COVID-19 telah diselenggarakan di berbagai tempat di Indonesia
termasuk di desa Pancaroba
PERMASALAHAN
Masih rendahnya angka cakupan vaksinasi di desa Pancaroba yang disebabkan kurangnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi. Hal ini juga disertai
tingginya angka penyebaran hoax sehingga terdapat masyarakat yang takut untuk divaksin.
PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI
Perencanaan kegiatan yaitu akan dilaksanakan intervensi berupa
Kegiatan : Sosialisasi Vaksinasi COVID 19 di Kantor Desa Pancaroba
Hari, Tanggal : Kamis, 22 Juli 2021
Waktu : 09.00-12.00
Tempat : Kantor Desa Pancaroba
Target Peserta : Masyarakat Desa Desa Pancaroba, Kader Posyandu Desa Pancaroba
Pemilihan intervensi : Penyuluhan disertai dengan diskusi kepada masyarakat Desa Pancaroba
PELAKSANAAN
Terlaksananya
Kegiatan : Sosialisasi Vaksinasi COVID 19 di Kantor Desa Pancaroba
Hari, Tanggal : Kamis, 22 Juli 2021
Waktu : 09.00-12.00
Tempat : Kantor Desa Pancaroba
Peserta : Masyarakat Desa Desa Pancaroba, Kader Posyandu Desa Pancaroba
Metode: Penyuluhan dilanjutkan dengan diskusi terbuka

Hasil Pelaksanaan :
Peserta tampak antusias mendengarkan materi penyuluhan dan ikut serta dalam kegiatan tanya
jawab dengan menayakan beberapa hal seputar mitos dan fakta vaksinasi COVID-19
MONITORING & EVALUASI
Perlu dilakukan penyuluhan rutin ke masyarakat mengenai vaksinasi COVID-19 yang dilakukan
secara tersebar dan merata di Desa Pancaroba
Serta sebaiknya pada penyuluhan berikutnya menggunakan media yang lebih menarik perhatian
masyarakat seperti video atau presentasi menggunakan power point.

TANGGAL
2 Agustus 2021
KODE KEGIATAN
F2
PESERTA HADIR
Masyarakat
JUDUL LAPORAN
Edukasi mengenai Penatalaksanaan dan Pencegahan Penularan Skabies dengan Menjaga
Kebersihan Diri, Keluarga dan Sekitar
LATAR BELAKANG
Skabies merupakan salah satu penyakit menular yang cukup sering ditemui di masyarakat,
terutama pada masyarakat yang tinggal dalam suatu komunitas yang tinggal bersama (contoh :
panti asuhan, pesantren, asrama). Namun juga tidak menutup kemungkinan bahwa penularan
terjadi di rumah dengan tingkat higenitas yang rendah.
PERMASALAHAN
Masih rendahnya kesadaran masyarakat unntuk menajaga kebersihan diri, keluarga dan
lingkungan (rumah) menyebabkan penularan skabies tidak dapat dihindari. Selain itu, perlu
dilakukan pengobatan terhadap seluruh keluarga pada pasien yang menderita skabies.
PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI
Perencanaan kegiatan yaitu akan dilaksanakan intervensi berupa
Kegiatan : Edukasi mengenai Penatalaksanaan dan Pencegahan Penularan Skabies dengan
Menjaga Kebersihan Diri, Keluarga dan Sekitar
Hari, Tanggal : Senin, 2 Agustus 2021
Waktu : 09.00-09.15
Tempat : Puskesmas Lingga
Target Peserta : Masyarakat Puskesmas Lingga yang terdiagnosis skabies
Pemilihan intervensi : Edukasi pencegahan dan penatalaksanaan dalam menanggulangi scabies
PELAKSANAAN
Terlaksananya
Kegiatan : Edukasi mengenai Penatalaksanaan dan Pencegahan Penularan Skabies dengan
Menjaga Kebersihan Diri, Keluarga dan Sekitar
Hari, Tanggal : Senin, 2 Agustus 2021
Waktu : 09.00-09.15
Tempat : Puskesmas Lingga
Peserta : Masyarakat Puskesmas Lingga yang terdiagnosis skabies
Metode: Edukasi pencegahan dan penatalaksanaan dalam menanggulangi skabies
Hasil Pelaksanaan :
Edukasi dilakukan pada pasien (dan keluarga)
Nama : An. SN

Umur : 14 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Edukasi berupa

- Mengobati skabies dengan salep khusus skabies beserta cara penggunaannya


- Menghindari menggunakan handuk secara bergantian dengan orang serumah
- Mencuci seprai, sarung bantal dan guling serta menjemur Kasur
- Hindari kontak langsung dengan orang serumah
- Orang serumah diharapkan juga memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika ditemui
gejala serupa agar bisa diobati

MONITORING & EVALUASI


Edukasi skabies diharapkan dapat dilakukan kepada masyarakat luas, terutama masyarakat yang
tinggal di lingkungan berisiko menjadi sumber penularan scabies

TANGGAL
25 Juni 2021
KODE KEGIATAN
F5
PESERTA HADIR
Masyarakat
JUDUL LAPORAN
Kegiatan Testing dan Tracing pada pasien kontak erat COVID-19
LATAR BELAKANG
COVID-19 yang ditetapkan menjadi penyakit pandemi di Indonesia semenjak tahun 2020 telah
mengalami penyebaran yang signifikan, termasuk di Kecamatan Tangaran, Kabupaten Sambas.
Upaya penanganan COVID-19 menjadi tanggung jawab bersama antara layanan fasilitas
kesehatan, masyarakat dan pemerintah. Adapun salah satu penanganan yang dapat dilakukan
secara terintegrasi adalah kegiatan testing dan tracing melalui pemeriksaan pasien tercurigai
(suspect) dan pelacakan kontak erat pasien terkonfirmasi COVID-19.
PERMASALAHAN
Peningkatan kasus COVID-19 di Kecamatan Tangaran diiringi dengan kurangnya kesadaran
masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan, pemeriksaan diri saat memiliki gejala serta
pemeriksaan kontak erat.
PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI
Perencanaan kegiatan yaitu akan dilaksanakan intervensi berupa
Kegiatan : Testing dan Tracing pada pasien kontak erat COVID-19
Hari, Tanggal : Jumat, 25 Juni 2021
Waktu : 10.00-10.30
Tempat : Salah satu rumah warga di desa Korek
Target Peserta : Masyarakat yang tercurigai COVID-19 beserta kontak eratnya
Pemilihan intervensi : Pemeriksaan/testing berupa pengambilan sampel (swab) yang akan
dikirimkan untuk dilakukan pemeriksaan RT-PCR dilanjutkan pelacakan/tracing kontak erat
PELAKSANAAN
Terlaksananya
Kegiatan : Testing dan Tracing pada pasien kontak erat COVID-19
Hari, Tanggal : Jumat, 25 Juni 2021
Waktu : 10.00-10.30
Tempat : Salah satu rumah warga di desa Korek
Peserta : Masyarakat yang tercurigai COVID-19 beserta kontak eratnya
- Pengambilan sampel swab nasofaring yang akan dikirimkan untuk dilakukan
pemeriksaan RT-PCR pada pasien suspect COVID-19 beserta kontak eratnya
- Hasil pelaksanaan :
- Telah dilakukan pengambilan sampel swab nasofaring pada tiga pasien sebagai berikut :
- 1. Nama : Ny. M (Pasien Suspect COVID-19)
- Umur : 26 tahun
- Alamat : Desa Korek
-
- 2. Nama : Tn. T (Kontak erat NY. m)
- Umur : 30 tahu
- Alamat : Desa Korek
3. Nama : Tn. B (Kontak erat Ny. M)
Umur : 62 tahun

- Alamat : Desa Korek


-

MONITORING & EVALUASI


Pasien suspect dan kontak erat disarankan melakukan isolasi mandiri dan melaksankan protokol
kesehatan sembari menunggu hasil pemeriksaan RT-PCR. Selain itu, pasien suspect dan kontak
erat diharapkan dapat melaporkan apabila terdapat gejala selama isolasi mandiri dilakukan agar
mendapatkan tata laksana lebih lanjut.

TANGGAL
19 September 2021
KODE KEGIATAN
F6
PESERTA HADIR
Masyarakat
JUDUL LAPORAN
Melakukan pengobatan Hipertensi pasien di Puskesmas Lingga
LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko kematian terbesar sekaligus salah satu kasus
Penyakit Tidak Menular (PTM) yang sering dijumpai pada wilayah kerja Puskesmas Lingga.
Sebagai layanan fasilitas kesehatan pertama, sangat penting untuk melakukan upaya pengobatan
dasar pada pasien dengan hipertensi disertai dengan edukasi yang tepat agar pasien rutin
melakukan kontrol ke puskesmas.
.
PERMASALAHAN
I. Identitas Pasien :
a. Nama : Ny. R
b. Usia : 56th
c. Alamat : Desa Teluk Bakung
d. Pekerjaan : Petani
II. Anamnesis :
a. Keluhan utama : pusing
b. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang keluhan pusing berputar sejak +- 3
hari yang lalu hingga hampir jatuh dari kamar mandi. Keluhan juga disertai
dengan nyeri ulu hati, namun tidak disertai dengan keluhan mual atau muntah.
Keluhan lainnya yaitu pasien sering mengeluhkan pegal dan nyeri pada tubuh.
Pasien tidak rutin minum obat hipertensi sejak 7 bulan yang lalu.
c. Riwayat Penyakit Dahulu : DM (-), hipertensi (+) sejak 2 tahun yang lalu, asma
(-)
d. Riwayat Obat : Captopril 2x25 mg
e. Riwayat Penyakit Keluarga : Ibu pasien menderita hipertensi
f. Riwayat Gaya Hidup : Merokok (-), Alkohol (-)
g. Riwayat Gizi : makan 3 kali sehari, lebih sering menyemil makanan, air putih 1.5
L perhari, buah dan sayur kadang, sering mengkonsumsi makanan yang
mengandung garam tinggi
h. Riwatat Sosial Ekonomi : pasien tinggal bersama suam. Jaminan pasien saat ini
menggunakan BPJS
III. Pemeriksaan Fisik :
a. Keadaan Umum : Compos mentis, gizi kesan cukup, GCS 456
b. Tanda Vital
Tensi : 170/100 mmHg
Nadi : 76 x/menit, irama reguler, isi dan tegangan cukup.
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36.7 °C
c. Status Gizi
BB = 60 kg TB = 157 cm
BMI = 24,34 kg/m2 (overweight)
d. Kulit
Ikterik (-), ekhimosis di kaki (-), turgor menurun (-), kulit kering (-).
e. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut warna hitam dan putih. Mata : Nistagmus horizontal
(+/+), konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), perdarahan subkonjungtiva (-/-),
pupil isokor dengan diameter 3mm/3 mm, reflek cahaya (+/+) normal, oedem
palpebra (-/-), strabismus (-/-), cowong (-/-). Telinga : Sekret (-), darah (-), nyeri
tekan mastoid (-) gangguan fungsi pendengaran (-). Hidung : deviasi septum nasi
(-), epistaksis (-), nafas cuping hidung (-), sekret (-). Mulut : Sianosis (-), gusi
berdarah (-), kering (-), stomatitis (-), pucat (-), papil lidah atropi (-)
f. Leher
trakea di tengah, simetris, pembesaran tiroid (-), pembesaran kelenjar getah
bening (-)
g. Thoraks :
 Pulmo :
Inspeksi : normochest, simetris, retraksi intercostal (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus taktil simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+), wheezing (-), ronkhi (-)
 Cor :
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : teraba ictus cordis pada SIC V LMCS
Auskultasi : S1 S2 reg, Murmur (-), Gallop (-) Bentuk normochest,
simetris, retraksi intercostalis (-), pernafasan
h. Abdomen
Inspeksi : dinding perut sejajar dinding dada, distended (-), venektasi (-), sikatrik
(-).
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Perkusi : tympani, ascites (-)
Palpasi : supel (-), nyeri tekan (-), Ballotement (-), Hepar dan lien tidak teraba
i. Ekstremitas : hangat, waktu pengisian kapiler < 2 detik

PERENCANAAN & PEMILIHAN INTERVENSI


Dilakukan penegakan diagnosis pasien yaitu Hipertensi Stage II (JNC VII). Kemudian dilakukan
perencanaan intervensi farmakologis dan non farmakologis untuk pasien. Dalam pengelolaan
penyakit tersebut, dilakukan edukasi kepada pasien dan keluarga yang bertujuan untuk
memberikan pemahaman mengenai perjalanan penyakit, pencegahan, penyulit, dan
penatalaksanaan hipertensi.
PELAKSANAAN
I. Tatalaksana Farmakologis
- PO Captopril 2x25 mg
- PO Betahistin mesylate 3x6 mg
- PO Omeprazole 1x1 tab a.c.
- PO Piroxican 1x1 tab p.c.
- PO Vitamin B12 1x1 tab
II. Tatalaksanan Non Farmakologis
Pengendalian faktor risiko yang berpengaruh terhadap terjadinya hipertensi hanya
terbatas pada faktor risiko yang dapat diubah seperti:
a. Mengatasi obesitas/menurunkan kelebihan berat badan
b. Mengurangi asupan garam didalam tubuh
c. Kurangi stress serta melakukan olah raga teratur
III. Edukasi
a. Menjelaskan kepada pasien bahwa hipertensi merupakan penyakit yang tidak
dapat sembuh namun dapat dikontrol dengan modifikasi gaya hidup dan obat
b. Mengontrol faktor risiko, yaitu menurunkan kelebihan berat badan, mengurangi
asupan garam dengan diet rendah garam, mengurangi stress, melakukan olah raga
teratur
c. Meminum obat secara teratur dan kembali kontrol sebelum obat habis

MONITORING & EVALUASI


Pasien diharapkan rutin kontrol ke puskesmas untuk diperiksakan tekanan darah serta monitor
dan evaluasi keluhan. Selain itu, diharapkan pasien dapat sering dimotivasi setiap kali datang
kontrol untuk rutin meminum obat serta melakukan pola hidup sehat

Anda mungkin juga menyukai