PUSKESMAS SERPONG 1 Jalan Raya Serpong, Kec. Serpong Kota Tangerang Selatan Telp (0210 756 6045
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SERPONG 1
NOMOR : 445.4 /66/SK/PKMSRP/2018
TENTANG
PENILAIAN, PENGENDALIAN PENYEDIAAN, DAN PENGGUNAAN OBAT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS SERPONG 1,
Menimbang : a. bahwa pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien;
b. bahwa dalam rangka menjamin pelayanan kefarmasian yang baik
maka pengelolaan obat dalam pelayanan kefarmasian puskesmas harus dilakukan secara sistematis dan terkoordinasi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menerbitkan keputusan Kepala Puskesmas tentang penilaian, pengendalian penyediaan, dan penggunaan obat;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044); 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas; PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN PUSKESMAS SERPONG 1 Jalan Raya Serpong, Kec. Serpong Kota Tangerang Selatan Telp (0210 756 6045
M E M U T U S KAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SERPONG 1 TENTANG
PENILAIAN, PENGENDALIAN, PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN OBAT.
Kesatu : Menetapkan prosedur penilaian, pengendalian penyediaan dan
penggunaan obat;
Kedua : Penilaian, pengendalian penyediaan dan penggunaan obat sebagaimana
dimaksud diktum kesatu dilaksanakan sesuai dengan standar operasional yang ditetapkan;
Ketiga : Adapun jenis obat-obatan tertentu (obat-obatan narkotika, psikotropika,
prekursor dan emergensi) diatur dan dikelola dalam prosedur khusus tersendiri;
Keempat : Apabila dipandang perlu, maka evaluasi pengelolaan obat dapat
dilakukan sewaktu-waktu;
Kelima : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya;