ABSTRAK
Keadaan ekonomi yang tidak stabil sebagaimana tercermin dalam tingkat suku bunga
dan inflasi mengakibatkan kekacauan dalam perekonomian. Ini menunjukkan kondisi
makroekonomi yang berpengaruhterhadap indeks harga saham di pasar modal.
Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui pengaruh Inflasi secara signifikan
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada pada periode 2019-2021. (2) Untuk
mengetahui pengaruh Suku Bunga Indonesia secara signifikan terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan pada pada periode 2019-2021.
Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan penelitian ini menggunakan data
kuantitatif dimana data tersebut berupa angka yang kemudian dihitung untuk mendapatkan
suatu kesimpulan. Variabel penelitian ini meliputi variabel dependen dan variabel
independen.
Dari hasil analisis di atas, diketahui bahwa: (1) Variabel independen Inflasi (X1) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen IHSG (Y). Hasil penelitian ini
menjadi indikator bahwa tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia selama periode 2019 sampai
2021tidak membawa pengaruh signifikan terhadap perkembangan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). (2) Diketahui bahwa variabel independen SBI (X2) berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen IHSG (Y).Hasil penelitian ini menjadi indikator bahwa
tingkat Suku Bunga Indonesia yang terjadi selama periode 2019 sampai 2021 membawa
pengaruh signifikan terhadap perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Kata Kunci: Inflasi, Suku Bunga Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan
ABSTRACT
Unstable economic conditions as reflected in interest rates and inflation caused chaos
in the economy. This shows the macroeconomic conditions that affect the stock price index in
the capital market.
This study aims: (1) To determine the significant effect of Inflation on the Composite
Stock Price Index in the 2019-2021 period. (2) To find out the significant effect of the
Indonesian Interest Rate on the Composite Stock Price Index in the 2019-2021 period.
Based on the type of research used, this study uses quantitative data where the data is
in the form of numbers which are then calculated to get a conclusion. The variables of this
study include the dependent variable and the independent variable.
From the results of the analysis above, it is known that: (1) The independent variable
Inflation (X1) has no significant effect on the dependent variable of JCI (Y). The results of this
study are an indicator that the inflation rate that occurs in Indonesia during the period 2019
to 2021 does not have a significant influence on the development of the Jakarta Composite
Index (JCI). (2) It is known that the SBI independent variable (X 2) has a significant effect on
the JCI dependent variable (Y). The results of this study are an indicator that the Indonesian
Interest Rate that occurred during the period 2019 to 2021 has a significant influence on the
development of the Composite Stock Price Index (JCI).
PENDAHULUAN
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 553,647 108,378 5,108 ,000
- -
1 INFLASI 4869,493 -,399 ,218
6133,251 1,260 Sumber : www.idx.co.id
SBI 9839,738 4001,867 ,779 2,459 ,020
Dari tabel diatas dapat dilihat untuk
a. Dependent Variable: IHSG nilai t hitung untuk variabel Inflasi (X1)
sebesar -1,260 dengan tingkat signifikan
Sumber : Diolah dengan SPSS 24.0
(Sig.) sebesar 0,218 dan untuk variabel SBI
Data mengenai tingkat Suku Bunga
(X2) diperoleh nilai t hitung sebesar 2,459
Indonesia dari tahun 2019 sampai 2021
dengan tingkat signifikan (Sig.) sebesar
penulis ambil melalui website resmi Bank
Indonesia, diuraikan sebagai berikut. 0,02, dan t tabel untuk (df = n-k = 29)
didapatkan nilai sebesar 2,04523 dengan α
= 0,05, sehingga dapat ditarik kesimpulan:
Tabel Data Tingkat Suku Bunga
1) t hitung untuk variabel Inflasi (X1) = -
Indonesia
1,260 < t tabel = 2,04523 dan tingkat
Tahun signifikan (Sig.) = 0,218 > 0,05
Bulan sehingga variabel Inflasi (X1) tidak
2019 2020 2021
Januari 6,00 % 5,00 % 3,50 % berpengaruh secara signifikan terhadap
Februari variabel IHSG (Y)
6,00 % 4,75 % 3,50 %
2) t hitung untuk variabel SBI (X2) =
Maret 6,00 % 4,50 % 3,50 %
2,459> t tabel = 2,04523 dan tingkat
April 6,00 % 4,50 % 3,50 % signifikan (Sig.) = 0,02 < 0,05sehingga
Mei 6,00 % 4,50 % 3,50 % variabel SBI (X2) berpengaruh secara
Juni 6,00 % 4,25 % 3,50 % signifikan terhadap variabel IHSG (Y)
Juli 5,75 % 4,00 % 3,50 %
Agustus Tabel Hasil Uji
5,50 % 4,00 % -
Koefisien Determinasi (R2)
September 5,25 % 4,00 % -
Oktober 5,00 % 4,00 % - Model Summary
November 5,00 % 3,75 % -
R Adjusted R Std. Error of the
Desember 5,00 % 3,75 % - Model R Square Square Estimate
Sumber: www.bi.go.id
1 ,485a ,236 ,181 107,35821
periode 2019 sampai 2021, yang penulis Sumber: Diolah dengan SPSS 24.0
ambil melalui website resmi Bursa Efek
Indonesia, adalah data rata-rata indeks PENUTUP
saham gabungan per tanggal terakhir
penutupan yang diperoleh pada papan Berdasarkan hasil analisis dan
ringkasan indeks (index summary board) pembahasan yang dilakukan pada BAB IV,
pada menu historical, adapun untuk data maka dapat diperoleh kesimpulan secara
tersebut diuraikan sebagai berikut. parsial sebagai berikut:
1) Tingkat Inflasi yang terjadi di Kalimantan Selatan “Di Gelombang
Indonesia selama periode 2019 sampai Ketiga”. Artikel, Peta, dan Data
2021 tidak membawa pengaruh Covid-19.
signifikan terhadap perkembangan Sadono Sukirno. (2016). Teori Pengantar
Indeks Harga Saham Gabungan Makro Ekonomi (3rd ed).
(IHSG). Jakarta :Rajawali Pers.
2) Tingkat Suku Bunga Indonesia (SBI) Samsul, Mohamad. (2015). Pasar Modal
yang terjadi selama periode 2019 dan Manajemen Portofolio,
sampai 2021 membawa pengaruh Edisi 2.Jakarta: Erlangga.
signifikan terhadap perkembangan Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. (2015).Dasar
Indeks Harga Saham Gabungan Metodologi
(IHSG). Penelitian.Yogyakarta:Literasi
Media Publishing.
DAFTAR PUSTAKA