Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH INFLASI DAN SUKU BUNGA INDONESIA TERHADAP

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN


(Studi kasus : Perusahaan yang terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia periode 2019-2021)

Muhammad Ihsan1, Dwi Wahyu Artiningsih 2, Muthia Harnida3

Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari


Banjarmasin, 17.31.0052
Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banjarmasin, 1121076901
Manajemen, 61201, Ekonomi, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari
Banjarmasin, 1119056501
E-mail: ihsanmd9@gmail.com / No.HP: 082150844010

ABSTRAK

Keadaan ekonomi yang tidak stabil sebagaimana tercermin dalam tingkat suku bunga
dan inflasi mengakibatkan kekacauan dalam perekonomian. Ini menunjukkan kondisi
makroekonomi yang berpengaruhterhadap indeks harga saham di pasar modal.
Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui pengaruh Inflasi secara signifikan
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada pada periode 2019-2021. (2) Untuk
mengetahui pengaruh Suku Bunga Indonesia secara signifikan terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan pada pada periode 2019-2021.
Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan penelitian ini menggunakan data
kuantitatif dimana data tersebut berupa angka yang kemudian dihitung untuk mendapatkan
suatu kesimpulan. Variabel penelitian ini meliputi variabel dependen dan variabel
independen.
Dari hasil analisis di atas, diketahui bahwa: (1) Variabel independen Inflasi (X1) tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen IHSG (Y). Hasil penelitian ini
menjadi indikator bahwa tingkat inflasi yang terjadi di Indonesia selama periode 2019 sampai
2021tidak membawa pengaruh signifikan terhadap perkembangan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). (2) Diketahui bahwa variabel independen SBI (X2) berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen IHSG (Y).Hasil penelitian ini menjadi indikator bahwa
tingkat Suku Bunga Indonesia yang terjadi selama periode 2019 sampai 2021 membawa
pengaruh signifikan terhadap perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Kata Kunci: Inflasi, Suku Bunga Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan

ABSTRACT

Unstable economic conditions as reflected in interest rates and inflation caused chaos
in the economy. This shows the macroeconomic conditions that affect the stock price index in
the capital market.
This study aims: (1) To determine the significant effect of Inflation on the Composite
Stock Price Index in the 2019-2021 period. (2) To find out the significant effect of the
Indonesian Interest Rate on the Composite Stock Price Index in the 2019-2021 period.
Based on the type of research used, this study uses quantitative data where the data is
in the form of numbers which are then calculated to get a conclusion. The variables of this
study include the dependent variable and the independent variable.
From the results of the analysis above, it is known that: (1) The independent variable
Inflation (X1) has no significant effect on the dependent variable of JCI (Y). The results of this
study are an indicator that the inflation rate that occurs in Indonesia during the period 2019
to 2021 does not have a significant influence on the development of the Jakarta Composite
Index (JCI). (2) It is known that the SBI independent variable (X 2) has a significant effect on
the JCI dependent variable (Y). The results of this study are an indicator that the Indonesian
Interest Rate that occurred during the period 2019 to 2021 has a significant influence on the
development of the Composite Stock Price Index (JCI).

Keywords: Inflation, Indonesian Interest Rate, Composite Stock Price Index

PENDAHULUAN

Keadaan ekonomi yang tidak stabil Pada penelitian sebelumnya, yang


sebagaimana tercermin dalam tingkat suku dilakukan oleh Ima Andriyani dan Crystha
bunga dan inflasi mengakibatkan Armereo (2016) terkait pengaruh Inflasi
kekacauan dalamperekonomian. Ini dan tingkat Suku Bunga Indonesia
menunjukkan kondisi makroekonomi yang terhadapIndeks Harga Saham Gabungan
berpengaruhterhadap indeks harga saham pada Bursa Efek Indonesia, studi pada
di pasar modal. periode 2012 sampai 2014 dengan
Berdasarkan laporan Badan Pusat menggunakan analisis deskriptif dan regresi
Statistik (BPS) terkait inflasi selama tahun memberikan kesimpulan bahwa Indeks
2020, tingkat inflasi berada di titik 1,68 %. Harga Saham Gabungan di Bursa Efek
Persentase tersebut menjadi yang terendah Indonesia mempunyai hubungan tetapi
sejak tahun 2014. Tingkat inflasi yang tidak terlalu signifikan terhadap inflasi dan
melemah ini dikarenakan menurunnya daya Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa
beli masyarakat selama masa pandemi Efek Indonesia mempunyai hubungantetapi
Covid-19. (Fauzia, 2021) tidak terlalu signifikan terhadap suku
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa bunga. Terdapat pengaruh antara inflasidan
Keuangan, perbankan telah menurunkan tingkat suku bunga secara bersama-sama
suku bunga kredit produktif yang sudah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan,
terus turun sejak tahun 2016 menjadi di dimana secara bersamaanvariabel makro
bawah 10%. Penurunan Suku bunga kredit inflasi dan suku bunga berpengaruh sebesar
modal kerja dari Mei 2016 yakni sekitar 88,4% terhadap IHSG sisanya 11,6%
11,74% turun hingga 9,27% pada Januari dijelaskan oleh faktor lain.
2021. Penurunan Suku bunga kredit
investasi pada Mei 2016 yakni sekitar METODE PENELITIAN
11,42% turun hingga 8,83% pada Januari
2021. Suku bunga kredit konsumsi Berdasarkan data penelitian yang
mengalami penurunan dari Mei 2016 di digunakan, penelitian kali ini menggunakan
posisi 13,74% menjadi 10,95% di Januari data kuantitatif, sedangkan studi penelitian
2021.(SP-OJK,2021) kali ini yang digunakan adalah studi empiris
Kegiatan pasar modal secara umum yaitu penelitian dengan menggunakan data
dapat tercermin dari Indeks Harga Saham sekunder yang merupakan hasil pengamatan
Gabungan (IHSG). Suatu rangkaian (observasi) dan dokumentasi. Data-data
informasi historis mengenai pergerakan yang dimaksud didapat melalui website
harga saham gabungan, sampai pada resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bank
tanggal tertentu dapat digambarkan dari Indonesia (BI). Sedangkan untuk data
IHSG. Dimana berdasarkan harga tingkat suku bunga dan inflasi adalah data
penutupan di bursa efek pada setiap yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI).
harinya, pergerakan harga saham tersebut Kemudian untuk nilai tukar merupakan data
dapat tersaji. suatu nilai yang berfungsi perbandingan nilai tukar rupiah terhadap
sebagai pengukuran kinerja suatu saham US Dollar tahun 2019-2021.
gabungan di bursa efek dapat tercermin
melalui data IHSG. Maksud dari gabungan HASIL DAN PEMBAHASAN
itu sendiri adalah seluruh saham yang
tercatat di bursa efek tersebut. Data tingkat inflasi yang digunakan
Ada beberapa faktor pengaruh dalam penelitian ini adalah tingkat inflasi
pergerakan indeks harga saham suatu gabungan yang diperoleh secara langsung dari
negara. Namun secara umum faktor website resmi Badan Pusat Statistik.
tersebut diklasifikasikan menjadi dua jenis,
Tabel Tingkat Inflasi 2019-2021
yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Gabungan 90 Kota
oleh kondisi keuangan perusahaan.
Sedangkan variabel makro ekonomi Tahun
merupakan faktor eksternal yang Bulan
2019 2020 2021
mempengaruhi kondisi keuangan Januari 2,82% 2,68% 1,55%
perusahaan. Faktor eksternal yang
Februari 2,57% 2,98% 1,38%
memengaruhi pergerakan Indeks Harga
Maret 2,48% 2,96% 1,37%
Saham Gabungan antara lain inflasi, kurs,
dan suku bunga. April 2,83% 2,67% 1,42%
Mei 3,32% 2,19% 1,68%
Juni 3,28% 1,96% 1,33%
Juli 3,32% 1,54% 1,52%
Agustus 3,49% 1,32% -
September 3,39% 1,42% -
Oktober 3,13% 1,44% -
November 3,00% 1,59% -
Desember 2,72% 1,68% -
Sumber : www.bps.go.id
Tabel Hasil Pengujian Hipotesis dengan Tabel Data Rata-rata IHSG
Uji-t 2019 sampai 2021

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 553,647 108,378 5,108 ,000

- -
1 INFLASI 4869,493 -,399 ,218
6133,251 1,260 Sumber : www.idx.co.id
SBI 9839,738 4001,867 ,779 2,459 ,020
Dari tabel diatas dapat dilihat untuk
a. Dependent Variable: IHSG nilai t hitung untuk variabel Inflasi (X1)
sebesar -1,260 dengan tingkat signifikan
Sumber : Diolah dengan SPSS 24.0
(Sig.) sebesar 0,218 dan untuk variabel SBI
Data mengenai tingkat Suku Bunga
(X2) diperoleh nilai t hitung sebesar 2,459
Indonesia dari tahun 2019 sampai 2021
dengan tingkat signifikan (Sig.) sebesar
penulis ambil melalui website resmi Bank
Indonesia, diuraikan sebagai berikut. 0,02, dan t tabel untuk (df = n-k = 29)
didapatkan nilai sebesar 2,04523 dengan α
= 0,05, sehingga dapat ditarik kesimpulan:
Tabel Data Tingkat Suku Bunga
1) t hitung untuk variabel Inflasi (X1) = -
Indonesia
1,260 < t tabel = 2,04523 dan tingkat
Tahun signifikan (Sig.) = 0,218 > 0,05
Bulan sehingga variabel Inflasi (X1) tidak
2019 2020 2021
Januari 6,00 % 5,00 % 3,50 % berpengaruh secara signifikan terhadap
Februari variabel IHSG (Y)
6,00 % 4,75 % 3,50 %
2) t hitung untuk variabel SBI (X2) =
Maret 6,00 % 4,50 % 3,50 %
2,459> t tabel = 2,04523 dan tingkat
April 6,00 % 4,50 % 3,50 % signifikan (Sig.) = 0,02 < 0,05sehingga
Mei 6,00 % 4,50 % 3,50 % variabel SBI (X2) berpengaruh secara
Juni 6,00 % 4,25 % 3,50 % signifikan terhadap variabel IHSG (Y)
Juli 5,75 % 4,00 % 3,50 %
Agustus Tabel Hasil Uji
5,50 % 4,00 % -
Koefisien Determinasi (R2)
September 5,25 % 4,00 % -
Oktober 5,00 % 4,00 % - Model Summary
November 5,00 % 3,75 % -
R Adjusted R Std. Error of the
Desember 5,00 % 3,75 % - Model R Square Square Estimate
Sumber: www.bi.go.id
1 ,485a ,236 ,181 107,35821

Data Indeks Saham Gabungan selama a. Predictors: (Constant), SBI, INFLASI

periode 2019 sampai 2021, yang penulis Sumber: Diolah dengan SPSS 24.0
ambil melalui website resmi Bursa Efek
Indonesia, adalah data rata-rata indeks PENUTUP
saham gabungan per tanggal terakhir
penutupan yang diperoleh pada papan Berdasarkan hasil analisis dan
ringkasan indeks (index summary board) pembahasan yang dilakukan pada BAB IV,
pada menu historical, adapun untuk data maka dapat diperoleh kesimpulan secara
tersebut diuraikan sebagai berikut. parsial sebagai berikut:
1) Tingkat Inflasi yang terjadi di Kalimantan Selatan “Di Gelombang
Indonesia selama periode 2019 sampai Ketiga”. Artikel, Peta, dan Data
2021 tidak membawa pengaruh Covid-19.
signifikan terhadap perkembangan Sadono Sukirno. (2016). Teori Pengantar
Indeks Harga Saham Gabungan Makro Ekonomi (3rd ed).
(IHSG). Jakarta :Rajawali Pers.
2) Tingkat Suku Bunga Indonesia (SBI) Samsul, Mohamad. (2015). Pasar Modal
yang terjadi selama periode 2019 dan Manajemen Portofolio,
sampai 2021 membawa pengaruh Edisi 2.Jakarta: Erlangga.
signifikan terhadap perkembangan Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. (2015).Dasar
Indeks Harga Saham Gabungan Metodologi
(IHSG). Penelitian.Yogyakarta:Literasi
Media Publishing.
DAFTAR PUSTAKA

Albertus. (2020). Covid-19 Gejala dan


Cara Penanganan Medis.
Artikel Medis dan Kesehatan.
Amilin dan Rosita Dewi. (2008). Pengaruh
Komitmen Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Dengan Role
Stress Sebagai Variabel
Moderating, JAAI Vol 12 No 1.
Badan Pusat Statistik. (2021). Indeks Harga
Konsumen. Data Statistik BPS.
Brigham, Eugene F. Dan J.F. Houston.
(2010). Dasar-Dasar
Manajemen Keuangan. Edisi 11.
Jakarta: Salemba Empat.
Darmadji, Tjiptono, dan Fakhruddin.
(2012). Pasar Modal Di
Indonesia Edisi. Ketiga. Jakarta
: Salemba Empat.
Fauzia Mutia. (2021). Inflasi 2020 1,68
Persen Terendah Sepanjang
Sejarah. Kompas Jurnal
Keuangan dan Bisnis.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS. Semarang: Badan
Penerbit Universitas
Diponegoro.
Husnan, Suad. (2015). Dasar-Dasar Teori
Portofolio dan Analisis
Sekuritas. (Edisi 5). Yogyakarta : UPPN
STIM YKPN.
Hidayat, Taufik. (2010). Buku Pintar
Investasi. Jakarta : Media Karta.
Muttaqin Hidayatullah. (2021). Laporan
Situasi Pandemi Covid-19

Anda mungkin juga menyukai