Anda di halaman 1dari 4

Bab 5.

Benzena dan turunannya

A. Struktur benzena

Kekulé mengeluarkan hipotesis yang menggambarkan kalau struktur benzena berupa 6 atom karbon
yang terdapat di sudut-sudut heksagon beraturan dengan 1 atom hidrogen melekat pada tiap atom
karbon. Rumus benzena (C6H6) yang sebelumnya telah ditemukan oleh Mitscherlich kini menjadi
lengkap dengan strukturnya.

Dia pun menyatakan kalau struktur pada benzena adalah ikatan tunggal dan ganda dua yang berselang-
seling di sekeliling cincin. Supaya reaksi khusus pada senyawa alkena tidak terjadi, maka ikatan tunggal
dan ganda ini harus bertukar posisi dengan cepat. Ikatan rangkap yang bisa berputar-putar ini
dinamakan dengan “terdelokalisasi”.

B. Tata nama dan turunan benzena

Dalam pembuatan tata nama senyawa benzena, di sini kita membagi ke dalam tiga jenis. Mulai dari
benzena dengan 1 substituen, 2 substituen, dan 3 atau lebih (polisubstituen).

1. Benzena dengan 1 Substituen

Penamaan benzena dengan 1 substituen tergolong mudah. Kamu hanya tinggal memberi nama gugus
fungsinya terlebih dahulu, kemudian diakhiri dengan kata benzena. Ingat. "Gugus fungsi + benzena".

2. Benzena dengan 2 Substituen

Pada benzena dengan 2 substituen, dikenal 3 tata nama. Hal ini tergantung dari di bagian mana si
substituen terikat.

3. Benzena dengan 3 Substituen/lebih (Polisubstituen)

Dalam pembuatan tata nama benzena dengan 3 substituen/lebih, penamaannya menggunakan nomor
dan ditulis alfabet. Nomor terkecil diberikan kepada gugus fungsional (alkohol, aldehida, atau
karboksilat).

C. Sifat sifat benzena

Pada suhu ruang, sifat benzena adalah berupa cairan bening yang punya aroma. Benzena bersifat
karsinogenik (menimbulkan sel kanker), mudah menguap dan terbakar. Hal ini dikarenakan kadar
karbon dalam senyawa benzena terbilang tinggi. Titik didihnya berada pada suhu 80oC dan titik lelehnya
5,5oC.

D. Kegunaan dan dampak dari benzena dan beberapa turunannya

Kegunaan benzena bisa kita misalnya dalam bidang pertambangan. Benzena ada dalam wujud
trinitrotoluena (TNT) yang menjadi bahan baku peledak. Di bidang kesehatan, misalnya kamu sedang
sakit kepala belakang, kamu akan dapat obat sakit kepala aspirin, yang dibuat dari senyawa turunan
benzena dalam aspirin. Karbol yang biasa kamu pakai sewaktu ngepel juga ada fenolnya, yang mana
senyawa turunan benzena.

Bab 6. Makromolekul (polimer)

A. Reaksi pembentuk polimer

Berdasarkan proses polimerisasi dan karakteristik monomer, reaksi pembentukan polimer


dikelompokkan menjadi :

1. Polimerisasi adisi, proses pembentukan polimer dengan cara penambahan. Penggabungan antar
monomer dengan jalan memutus ikatan rangkap untuk membentuk ikatan baru dengan monomer yang
lain.

2. Polimerisasi kondensasi, proses pembentukan polimer dengan cara pelepasan gugus yang digunakan
untuk berikatan dengan monomer yang lain.

B. Penggolongan polimer

Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan menjadi polimer alam dan polimer sintetis.

a. Polimer Alam

Polimer alam adalah polimer yang telah tersedia di alam dan terbentuk secara alami. Contoh: Karet alam
(poliisoprena)

b. Polimer Sintetis

Polimer sintetis atau polimer buatan dibuat sebagai tiruan. Polimer sintetis meliputi plastik, karet
sintetis, dan serat sintetis. Contohnya plastik polietilena, PVC, polipropilena, teflon, karet neoprena,
karet SBR, nilon, dan tetoron

Berdasarkan Jenis Monomer

Berdasarkan jenis monomer penyusunnya, polimer dibedakan menjadi kopolimer dan homopolimer.

a. Kopolimer

Kopolimer adalah polimer yang tersusun dari monomer yang berbeda. Contoh: Dacron tersusun dari
monomer asam tereftalat dan etanadiol.

b. Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang tersusun dari monomer yang sama. Contoh: PVC tersusun dari
monomer vinil klorida.

Berdasarkan Sifatnya terhadap Panas

Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dibedakan menjadi polimer termoseting dan polimer
termoplas.

a. Polimer Termoseting

Polimer termoseting artinya hanya dapat dipanaskan satu kali yaitu pada saat pembuatannya sehingga
apabila pecah tidak dapat disambung kembali dengan pemanasan atau dicetak ulang dengan
pemanasan. Polimer termoseting terdiri atas ikatan silang antarrantai sehingga terbentuk bahan yang
keras dan lebih kaku. Contoh polimer termoseting adalah bakelit dan melamin.

b. Polimer Termoplas

Polimer termoplas dapat dipanaskan berulang-ulang karena polimer termoplas melunak bila dipanaskan
dan mengeras bila didinginkan sehingga apabila pecah dapat disambung kembali dengan pemanasan
atau dicetak ulang dengan pemanasan. Polimer termoplas terdiri dari molekul-molekul rantai lurus atau
bercabang dan tidak ada ikatan silang antarrantai seperti pada polimer termoseting. Contoh: polietena,
PVC, polistirena.

C. Karet dan plastik

Plastik : Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari
kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan
performa atau ekonomi. Ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik.

Karet : Karet adalah polimer hidrokarbon yang terkandung pada lateks beberapa jenis tumbuhan.
Sumber utama produksi karet dalam perdagangan internasional adalah para atau Hevea brasiliensis.

D. Penanganan limbah plastik

Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengatasi limbah plastik sebagai berikut :

1. Daur ulang, penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan tetapi,
hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan proses daur ulang melalui tahap-tahap pengumpulan,
pemisahan (sortir), pelelehan dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan
pemisahan.

2. Incinerasi, cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu tinggi
(incinerasi).
3. Plastik biodegradable, sekitar separo dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Sangat baik jika
kita menggunakan plastik yang bio- atau fotodegradabel. Kebanyakan plastik biodegradabel berbahan
dasar zat tepung. Sampah bioplastik di tanah akan dimakan mikroorganisme dan benar - benar hancur
dalam waktu 80 hari.

4. Reuse atau menggunakan kembali, jadi initinya cara ini menekankan penggunaan ulang, misalnya
botol air mineral kita gunakan kembali, contohnya Anda yang pernah nonton bola di Mandala pernah
lihat orang jual sirup aneka warna yang diisi dalam botol vit bekas contohnya seperti itu.

E. Protein

Protein merupakan polimer dari asam α-amino. Massa molekul realtifnya berkisar dari 6000 hingga
beberapa juta. Unsur utama penyusun protein adalah C, H, O, dan N.

F. Karbohidrat

Nama karbohidrat (“hidrat karbon”) berasal dari rumus empiris senyawa-senyawa kelompok ini yang
dapat dinyatakan dengan Cx(H2O)y. Sebagai contoh, glukosa memiliki rumus molekul C6H12O6 atau
C6(H2O)6. Namun, karbohidrat sebenarnya bukanlah hidrat dari karbon. Karbohidrat merupakan
senyawa polihidroksialdehida ataupun polihidroksiketon.

G. Lipid

Lipid merupakan kelompok biomolekul yang terdiri dari beragam senyawa organik tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut-pelarut organik nonpolar seperti kloroform dan eter. Penggolongan lipid
cenderung didasarkan pada sifat fisik (kelarutan), bukan pada struktur senyawa.

H. Asam nukleat (pengayaan)

Asam nukleat adalah biomolekul yang berperan penting dalam penurunan sifat-sifat genetik dan sintesis
protein. Ada dua jenis asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA = deoxyribonucleic acid) dan
asam ribonukleat (RNA = ribonucleic acid). DNA maupun RNA merupakan polimer dari nukleotida.

Anda mungkin juga menyukai