Anda di halaman 1dari 6

Nama : MUHAMMAD ASYRAFI ISLAMI

Kelas : HTN B/11720715188

Tugas Perbandingan Konstitusi

1. JENIS KONSTITUSI

Macam – macam konstitusi, menurut CF. Strong konstitusi terdiri dari:

1. Konstitusi tertulis (bahasa Inggris: documentary constitution atau written constitution) adalah
aturan – aturan pokok dasar negara, bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan dasar
lainnya yang mengatur perikehidupan suatu bangsa di dalam persekutuan hukum negara.

2. Konstitusi tidak tertulis / konvensi (bahasa Inggris: non-documentary constitution) adalah


berupa kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul.

Adapun syarat – syarat konvensi adalah:

-Diakui dan dipergunakan berulang – ulang dalam praktik penyelenggaraan negara.

-Tidak bertentangan dengan UUD 1945.

-Memperhatikan pelaksanaan UUD 1945.

Secara teoretis konstitusi dibedakan menjadi:

-Konstitusi politik adalah berisi tentang norma- norma dalam penyelenggaraan negara, hubungan
rakyat dengan pemerintah, hubungan antar lembaga negara.

-Konstitusi sosial adalah konstitusi yang mengandung cita – cita sosial bangsa, rumusan filosofis
negara, sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem politik yang ingin dikembangkan bangsa itu.
2. SIFAT KONSTITUSI

Sifat pokok UUD negara adalah :

fleksibel (luwes) dan rigit (kaku).

1. Fleksibel (luwes): apabila UUD itu memungkinkan adanya perubahan sewaktu-waktu sesuai
perkembangan zaman.

Ada beberapa manfaat dari sifat konstitusi fleksibel ini, yaitu:

-Kemampuannya buat berubah dengan mudah sesuai dengan perubahan dalam lingkungan sosial
dan politik masyarakat dan negara.

-Sangat membantu dalam memenuhi keadaan darurat karena bisa dengan mudah diubah.

-Karena sifatnya yang dinamis, ada sedikit kesempatan buat memberontak.

-Konstitusi mempunyai kemampuan buat mengikuti perkembangan jaman. Rakyat tidak


merasakan kebutuhan akan perubahan revolusioner.

-Karena konstitusi yang fleksibel ini terus berkembang seiring waktu, akhirnya konstitusi ini
selalu menjadi populer dan tetap up-to-date

Kekurangan dari sifat konstitusi fleksibel ini, adalah:

-Konstitusi yang fleksibel sering, sumber ketidakstabilan. Fleksibilitas memungkinkan


pemerintah yang berkuasa buat memberikan pakaian dan konten yang diinginkan.

-Tidak cocok buat federasi. Dalam sebuah federasi, konstitusi yang fleksibel bisa menyebabkan
perubahan yang tidak diinginkan dalam konstitusi oleh pemerintah federal atau oleh pemerintah
unit-unit federasi.

2. Rigit (kaku): apabila UUD itu sulit untuk diubah kapanpun.

Manfaat dari sifat konstitusi kaku ini, adalah:

-Konstitusi yang kaku yaitu sumber stabilitas dalam administrasi.


-Bisa mempertahankan kontinuitas dalam administrasi.

-tidak bisa jadi alat di tangan partai yang menjalankan kekuasaan negara pada waktu tertentu.

-Mencegah latihan otokratis dari kekuasaan oleh pemerintah.

Jadi, pada akhirnya konstitusi kaku ini sangat ideal buat sebuah federasi

Ada beberapa kekurangan juga dari Konstitusi Kaku ini, yaitu:

-Kekecewaan utama dari konstitusi kaku yaitu kalo dia gagal mengimbangi dengan lingkungan
sosial yang berubah dengan cepat.

-Karena ketidakmampuannya buat berubah dengan mudah, kadang-kadang, dan menghambat


proses pembangunan sosial.

-Bisa menjadi sumber rintangan selama keadaan darurat.

-Ketidakmampuannya buat berubah dengan mudah menyebabkan pemberontakan melawan


pemerintah.

-Konstitusi kaku bisa jadi sumber konservatif. Ini bisa jadi tua segera, karena tidak bisa
mengikuti waktu.

Jadi, keputusan apakah suatu negara harus mempunyai konstitusi yang fleksibel atau kaku, harus
diambil atas dasar kebutuhan dan keinginan masyarakat.
3. BENTUK KONSTITUSI

Dalam buku K.C. Wheare “Modern Constitution” (1975) menyatakan bentuk konstitusi sebagai
berikut:

A. Konstitusi Tertulis dan Konstitusi Tidak Tertulis

1. Konstitusi Tertulis

Adalah konstitusi yang diletakkan dalam suatu naskah tertentu. Ada beberapa keuntungan
konstitusi, yaitu :

– Organisasi Negara itu dapat terjamin, dalam arti tidak berubah sewaktu-waktu jadi tidak
tunduk kepada kehendak orang tertentu.

– Adanya pedoman tertentu untuk perkembangan lebih lanjud. Misalnya pada suautu pasal atau
bab, sehingga prkambangan biasa dikembalikan pada norma tertentu

2. Konstitusi Tidak Tertulis

Adalah konstitusi yang tidak diletakkan dalam suatu naskah tertentu. Namun ada pula beberapa
kelemahan tidak adanya naskah (konstitusi tidak tertulis). Misalnya dalam menentukan siapa
yang berwenang menentukan bahwa kebiasaan yang baru dalam masyarakat yang merupakan
hokum yang baru. Karena tidak adanya naskah tertentu, bagaimana kita dapat mengetahui
adanya keadaan yang baru yang bertentangan dengan naskah itu. Di inggris hal ini dipecahkan
dalam memberi wewenang pada parlemen yang disebut omnipotence, yaitu wewenang tertinggi
disegala hal pada parlemen.

B. Konstitusi Fleksibel dan Konstitusi Rigid

1) Konstitusi fleksibel yaitu konstitusi yang mempunyai ciri-ciri pokok, antara lain:

a. Sifat elastis, artinya dapat disesuaikan dengan mudah

b. Dinyatakan dan dilakukan perubahan adalah mudah seperti mengubah undang-undang

2) Konstitusi rigid mempunyai ciri-ciri pokok, antara lain:


a. Memiliki tingkat dan derajat yang lebih tinggi dari undang-undang;

b. Hanya dapat diubah dengan tata cara khusus/istimewa

C. Konstitusi Derajat Tinggi dan Kosntitusi Tidak Derajat Tinggi

Konstitusi derajat tinggi, konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam negara
(tingkatan peraturan perundang-undangan). Konstitusi tidak derajat tinggi adalah konstitusi yang
tidak mempunyai kedudukan seperti yang pertama.

D. Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan

Bentuk negara akan sangat menentukan konstitusi negara yang bersangkutan. Dalam suatu
negara serikat terdapat pembagian kekuasaan antara pemerintah federal (Pusat) dengan negara-
negara bagian. Hal itu diatur di dalam konstitusinya. Pembagian kekuasaan seperti itu tidak
diatur dalam konstitusi negara kesatuan, karena pada dasarnya semua kekuasaan berada di
tangan pemerintah pusat

E. Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan Konstitusi Pemerintahan Parlementer

Dalam sistem pemerintahan presidensial (strong) terdapat ciri-ciri antara lain:

– Presiden memiliki kekuasaan nominal sebagai kepala negara, tetapi juga memiliki kedudukan
sebagai Kepala Pemerintahan

– Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih

– Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislatif dan tidak dapat memerintahkan
pemilihan umum

Konstitusi dalam sistem pemerintahan parlementer memiliki ciri-ciri (Sri Soemantri) :

– Kabinet dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dibentuk berdasarkan kekuatan yang
menguasai parlemen

– Anggota kabinet sebagian atau seluruhnya dari anggota parlemen


– Presiden dengan saran atau nasihat Perdana menteri dapat membubarkan parlemen dan
memerintahkan diadakan pemilihan umum.

Konstitusi dengan ciri-ciri seperti itu oleh Wheare disebut “Konstitusi sistem pemerintahan
parlementer”. Menurut Sri Soemantri, UUD 1945 tidak termasuk ke dalam kedua konstitusi di
atas. Hal ini karena di dalam UUD 1945 terdapat ciri konstitusi pemerintahan presidensial, juga
terdapat ciri konstitusi pemerintahan parlementer. Pemerintahan Indonesia adalah sistem
campuran.

4. FUNGSI KONSTITUSI

Fungsi-fungsi konstitusi adalah sebagai berikut:

1. Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara.

2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.

3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara dengan warga negara.

4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara.

5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (yang dalam
sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara.

6. Fungsi simbolik sebagai pemersatu (symbol of unity).

7. Fungsi simbolik sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan (identity of nation).

8. Fungsi simbolik sebagai pusat upacara (center of ceremony).

9. Fngsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control), baik dalam arti sempit hanya
di bidang politik maupun dalam arti luas mencakup bidang sosial dan ekonomi.

10. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat (social engineering atau
social reform), baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas.

Anda mungkin juga menyukai