Anda di halaman 1dari 3

Bentuk-Bentuk Konstitusi - Dalam buku K.C.

Wheare Modern Constitution (1975) menyatakan


bentuk konstitusi adalah sebagai berikut :

A. Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak dalam bentuk tertulis (written constitution and unwritten
constitution) ;

Bentuk-Bentuk Konstitusi

Konstitusi Tertulis , adalah konstitusi yang diletakkan dalam suatu naskah tertentu. Ada beberapa
keuntungan konstitusi, yaitu :

1. Organisasi Negara itu dapat terjamin, dalam arti tidak berubah sewaktu-waktu jadi tidak tunduk
kepada kehendak orang tertentu.

2. Adanya pedoman tertentu untuk perkembangan lebih lanjud. Misalnya pada suautu pasal atau
bab, sehingga prkambangan biasa dikembalikan pada norma tertentu.

Konstitusi Tidak Tertulis, adalah konstitusi ya ng tidak diletakkan dalam suatu naska tertentu.
Namun ada pula beberapa kelemahan tidak adanya naskah (konstitusi tidak tertulis). Misalnya
dalam menentukan siapa yang berwenang menentukan bahwa kebiasaan yang baru dalam
masyarakat yang merupakan hokum yang baru. Karena tidak adanya naskah tertentu, bagaimana
kita dapat mengetahui adanya keadaan yang baru yang bertentangan dengan naskah itu. Di
inggris hal ini dipecahkan dalam memberi wewenang pada parlemen yang disebut omnipotence,
yaitu wewenang tertinggi disegala hal pada parlemen.

B. Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid (flexible and rigid constitution)

Konstitusi fleksibel yaitu konstitusi yang mempunyai ciri-ciri pokok, antara lain :

1. Sifat elastis, artinya dapat disesuaikan dengan mudah,

2. Dinyatakan dan dilakukan perubahan adalah mudah seperti mengubah undang-undang.

Konstitusi rigid mempunyai ciri-ciri pokok, antara lain :


1. Memiliki tingkat dan derajat yang lebih tinggi dari undang-undang,

2. Hanya dapat diubah dengan tata cara khusus/istimewa.

C. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat tinggi (Supreme and not supreme
constitution)

Konstitusi derajat tinggi, konstitusi yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam negara (tingkatan
peraturan perundang-undangan). Konstitusi tidak derajat tinggi adalah konstitusi yang tidak mempunyai
kedudukan seperti yang pertama.

D. Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan (Federal and Unitary Constitution)

Bentuk negara akan sangat menentukan konstitusi negara yang bersangkutan. Dalam suatu negara
serikat terdapat pembagian kekuasaan antara pemerintah federal (Pusat) dengan negara-negara bagian.
Hal itu diatur di dalam konstitusinya. Pembagian kekuasaan seperti itu tidak diatur dalam konstitusi
negara kesatuan, karena pada dasarnya semua kekuasaan berada di tangan pemerintah pusat.

E. Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan Parlementer (President Executive and


Parliamentary Executive Constitution)

Dalam sistem pemerintahan presidensial (strong) terdapat ciri-ciri antara lain :

Presiden memiliki kekuasaan nominal sebagai kepala negara, tetapi juga memiliki kedudukan
sebagai Kepala Pemerintahan,

Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih,

Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislatif dan tidak dapat memerintahkan
pemilihan umum

Konstitusi dalam sistem pemerintahan parlementer memiliki ciri-ciri (Sri Soemantri) :

Kabinet dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dibentuk berdasarkan kekuatan yang
menguasai parlemen,

Anggota kabinet sebagian atau seluruhnya dari anggota parlemen,

Presiden dengan saran atau nasihat Perdana menteri dapat membubarkan parlemen dan
memerintahkan diadakan pemilihan umum.

Konstitusi dengan ciri-ciri seperti itu oleh Wheare disebut Konstitusi sistem pemerintahan
parlementer. Menurut Sri Soemantri, UUD 1945 tidak termasuk ke dalam kedua konstitusi di atas. Hal
ini karena di dalam UUD 1945 terdapat ciri konstitusi pemerintahan presidensial, juga terdapat ciri
konstitusi pemerintahan parlementer. Pemerintahan Indonesia adalah sistem campuran.

Dasar Hukum :
Undang Undang Nomor 7 Tahun 1950 Tentang Perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesia
Serikat Menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia.

Indonesia

Bentuk negara : Kesatuan

Bentuk Pemerintahan : Republik

Sistem Pemerintahan : Presidensial

Bentuk Konstitusi : Tertulis (dibukukan dalam UUD 1945)

Rigid, tidak dapat diubah dengan mudah, Hanya dapat diubah dengan tata cara
khusus/istimewa.

Merupakan Konstitusi derajat tinggi, karena memiliki kedudukan tertinggi dalam


Negara (tingkat peraturan perundang-undangan)

Finlandia

Bentuk Negara : Kesatuan

Bentuk pemerintahan : Republik

Sistem Pemerintahan : Semi-Presidensial

Finlandia merupakan negara kesatuan yang terdiri atas 19 daerah yaitu: Ahvenanmaa, Etela-Karjala,
Etela-Pohjanmaa, Etela-Savo, Kanta-Hame, Kainuu, Keski-Pohjanmaa, Keski-Suomi, Kymenlaakso, Lappi,
Paijat-Hame, Pirkanmaa, Pohjanmaa, Pohjois-Karjala, Pohjois-Pohjanmaa, Pohjois-Savo, Satakunta,
Uusimaa, dan Varsinais-Suomi.

Bentuk Konstitusi : Tertulis,Konstitusi saat ini ditulis ulang pada tanggal 1 Maret 2000, yang
pertama diadopsi pada tanggal 17 Juli 1919

Rigid, tidak dapat diubah dengan mudah, Hanya dapat diubah dengan tata cara
khusus/istimewa.

Merupakan Konstitusi derajat tinggi, karena memiliki kedudukan tertinggi dalam


Negara (tingkat peraturan perundang-undangan).

Anda mungkin juga menyukai