Proposal Inovasi Kalender
Proposal Inovasi Kalender
Disusun Oleh:
DINA RIZKI SEPRIANI
RINI KEZIA MAYLANI
SELVI AFRIANI
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat dan taufik-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal
inovasi ini, sholawat dan salam semoga selamanya dicurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Kami selaku penyusun proposal ini mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang ikut terlibat dan memberikan bantuan baik secara materi
ataupun non materi, terutama kepada Poltekkes Kemenkes Kaltim sehingga kami
mampu menyelesaikan proposal ini.
Dalam proposal ini sengaja kami mengambil tema tentang menstruasi dan
kespro dengan tujuan untuk menambah wawasan mengenai kespro dan dapat
memantau menstruasi.
Demikian proposal ini kami buat, kami selaku penyusun mohon maaf
apabila dalam proposal ini terdapat banyak kesalahan, karena kami hanya manusia
biasa yang tak luput dari salah dan dosa, akhirnya kami berharap besar kegiatan
ini mendapatkan dukungan materi.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................. 3
A. Konsep Dasar Teori............................................................................ 3
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan.................................. 16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
RINGKASAN
A. Latar Belakang
Rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah. Data
WHO di dunia diperkirakan kelompok remaja berjumlah 1, 2 milyar atau
18% dari jumlah penduduk dunia. Hasil Sensus Penduduk tahun 2010,
jumlah kelompok usia 10-19 tahun sebanyak 43, 5 juta atau sekitar 18%
dari jumlah penduduk Indonesia (WHO, 2014 dalam Puspitasari et al.,
2019).
Masa remaja merupakan masa transisi, terjadinya pertumbuhan dan
perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis maupun intelektual.
Remaja tidak hanya tumbuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar, tetapi
terjadi pula perubahan dalam tubuh yakni aktifnya sistem reproduksi.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat secara fisik, mental, dan sosial
secara utuh, tidak semata- mata bebas dari penyakit atau kecacatan yang
berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi (Marmi, 2014
dalam Puspitasari et al., 2019).
Menstruasi merupakan pengeluaran darah dari uterus yang terjadi
secara periodik dan siklus yang disebabkan oleh pelepasan endometrium
akibat hormon ovarium mengalami penurunan terutama progesteron pada
akhir siklus ovarium (Prawirohardjo, 2016).
Permasalahan yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi sering
muncul pada remaja terutama remaja putri seringkali bersumber dari
kurangnya informasi, pemahaman dan kesadaran untuk melaksanakan
perilaku sehat secara reproduksi. Kejadian hamil diluar nikah adalah salah
satu contoh akibat pemahaman, pengetahuan, sikap dan perilaku yang
masih kurang tentang kesehatan reproduksi. Salah satu upaya peningkatan
pemahaman tersebut dikenalkan banyak cara tentang kesehatan reproduksi
salah satunya mengenalkan cara mengetahui siklus menstruasi (BKKBN,
2015 dalam Rosyida, 2019).
Aplikasi kalender menstruasi adalah aplikasi yang dapat membantu
para wanita untuk melacak siklus menstruasi, siklus ovulasi, dan masa
subur. Dengan memanfaatkan aplikasi ini para remaja dapat
meminimalkan gangguan atau keluhan penyerta menstruasi sehingga tidak
mengganggu aktivitas (Puspitasari et al., 2019).
B. Tujuan
1. Tujuan khusus yang ingin dicapai dari kalender menstruasi dan kespro
adalah ingin membuat terobosan baru dalam mengontrol siklus
menstruasi remaja dan dapat mendeteksi secara dini resiko penyakit
reproduksi pada remaja.
2. Tujuan umum
a. Meningkatkan pengetahuan remaja mengenai mentruasi
b. Meningkatkan pengetahuan remaja mengenai kespro
c. Remaja mampu mendeteksi secara dini gangguan mentruasi dan
penyakit reproduksi
d. Membantu tenaga kesehatan dalam mendeteksi dini gangguan
menstruasi dan penyakit reproduksi pada remaja
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Menstruasi
1. Pengertian
Menstruasi merupakan perdarahan dari rahim yang berlangsung
secara periodik dan siklik. Hal tersebut akibat dari pelepasan
(deskuamasi) endometrium akibat hormon ovarium (estrogen dan
progesteron) yang mengalami perubahan kadar pada akhir siklus
ovarium, biasanya dimulai pada hari ke-14 setelah ovulasi. Menstruasi
merupakan suatu proses alamiah yang biasa dialami perempuan tetapi
hal ini akan menjadi masalah jika terjadi gangguan menstruasi
(Novita, 2018).
Menstruasi adalah proses deskuamasi lapisan uterus yang terjadi
setiap bulan pada wanita. Gangguan menstruasi dapat berupa
gangguan ritme menstruasi, kelainan kuantitas serta durasi menstruasi,
amenorrhea dan dysmenorrhea (Anindita et al., 2016).
2. Siklus
Siklus Menstruasi ialah jarak antara tanggal mulainya
menstruasi yang lalu dan mulainya menstruasi berikutnya. Hari
mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus. Karena jam
mulainya menstruasi tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar
menstruasi dari ostiumuteri eksternum tidak dapat diketahui, maka
panjang siklus mengandung kesalahan kurang lebih 1 hari. Panjang
siklus menstruasi yang normal atau dianggap sebagai siklus
menstruasi yang klasik ialah 28 hari.
Satu siklus menstruasi rata-rata adalah 28 hari, tapi panjang
siklus 24-35 hari masih dikategorikan normal. Pendarahan Menstruasi
yang normal berlangsung kurang lebih 4-7 hari.Sistem kerja tubuh
wanita berubah-ubah dari bulan ke bulan tapi ada beberapa wanita
yang memiliki jumlah hari yang sama persis dalam setiap siklus
menstruasinya ( Noor Verawaty,Sri,dkk, 2011 dalam Wahyuningsih,
2018) kategori Siklus menstruasi :
a. 1 : Normal, jika jarak menstruasi berikutnya 28-35 hari
b. 0: Tidak normal, jika jarak menstruasi berikutnya < 28 hari dan >
35 hari
Menghitung jumlah hari dalam siklus menstruasi dengan cara
menandai hari pertama keluarnya darah menstruasi sebagai “ Siklus
hari ke-1 “. Panjang siklus menstruasi rata-rata wanita dalah 28 hari.
Namun rata-rata panjang siklus menstruasi berubah sepanjang hidup,
dan jumlah mendekati 30 hari saat seseorang wanita mencapai usia 20
tahun, dan rata-rata 26 hari saat seorang wanita mendekati masa
menopause, yaitu di sekitar usia 50 tahun. Hanya sejumlah kecil
wanita yang benar-benar mengalami siklus 28 hari ( Noor
Verawaty,Sri,dkk, 2011 dalam Wahyuningsih, 2018).
3. Gangguan
Gangguan Pada Menstruasi dan Siklus Menstruasi. Menurut
Kusmiran (2014) dalam (Wahyuningsih, 2018) mengatakan gangguan
pada menstruasi dan siklus menstruasi sebagai berikut:
A. Polimenorea
Polimenorea adalah panjang siklus menstruasi yang memendek
dari panjang siklus menstruasi klasik, yaitu kurang dari 21 hari
persiklusnya, sementara volume perdarahannya kurang lebih
sama atau lebih banyak dari volume perdarahan menstruasi
biasanya.
B. Oligomenorea
Oligomenorea adalah panjang siklus menstruasi yang memanjang
dari panjang siklus menstruasi klasik, yaitu lebih dari 35 hari
persiklusnya. Volume perdarahannya umumnya lebih sedikit dari
volume perdarahan menstruasi biasanya. Siklus menstruasi
biasanya juga bersifat ovulator dengan fase proliferasi yang lebih
panjang di banding fase proliferasi siklus menstruasi klasik.
C. Amenorea
Amenorea adalah panjang siklus menstruasi yang memanjang dari
panjang siklus menstruasiklasik (oligemenorea) atau tidak
terjadinya perdarahan menstruasi, minimal 3 bulan berturut-turut.
Amenorea dibedakan menjadi dua jenis :
1) Amenorea Primer
2) Amenorea primer yaitu tidak terjadinya menstruasi sekalipun
pada perempuan yang mengalami amenorea.
3) Amenorea Sekunder
4) Amenorea sekunder yaitu tidak terjadinya menstruasi yang di
selingi dengan perdarahan menstruasi sesekali pada
perempuan yang mengalami amenorea.
D. Hipermenorea (Menoragia)
Hipermenorea adalah terjadinya perdarahan menstruasi yang
terlalu banyak dari normalnya dan lebih lama dari normalnya
(lebih dari 8 hari).
E. Hipomenorea
Hipomenorea adalah perdarahan menstruasi yang lebih sedikit
dari biasanya tetapi tidak mengganggu fertilitasnya.
B. Kesehatan Reproduksi
BAB III
PEMBAHASAN
Anindita, P., Darwin, E., & Afriwardi, A. (2016). Hubungan Aktivitas Fisik
Harian dengan Gangguan Menstruasi pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(3), 522–527.
https://doi.org/10.25077/jka.v5i3.570
Ningrum, N. P., Rihardini, T., Ayu, D., Rosyida, C., Kesehatan, F. I., &
Menstruasi, A. K. (2016). Penggunaan aplikasi kalender menstruasi guna
meningkatkan kesehatan reproduksi remaja di kelurahan gunung anyar
tambak. 68–71.
Novita, R. (2018). Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Menstruasi pada
Remaja Putri di SMA Al-Azhar Surabaya. Amerta Nutrition, 2(2), 172.
https://doi.org/10.20473/amnt.v2i2.2018.172-181
Prawirohardjo, S. (2016). Ilmu kebidanan. Bina Pustaka.
Puspitasari, N. A., Sastramihardja, H. S., & Mahwati, Y. (2019). Pengaruh
Kalender Penanda Menstruasi Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan
Perubahan Perilaku Wanita Usia Subur Dalam Menandai Tanggal Hari
Pertama Haid Terakhir Changing Behaviour of Women of Childbearing Age
in Marking. 5(71), 166–169.
Rosyida, D. A. C. (2019). Efektifitas Aplikasi Kalender Menstruasi Terhadap
Pengetahuan Remaja Putri. 467–472.
Wahyuningsih, E. (2018). Tingkat Stres Remaja Dengan Siklus Menstruasi.
Jurnal Siklus Menstruasi, 66(1), 37–39.
http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/1386/2/143210118 ENI WAHYUNINGSIH
Skripsi.pdf %0A%0A