2. Kalau tersedia air bersihkan tangan pakai air. Kalau tidak ada ambil bunga dan gosokkan pada kedua
tangan. Lalu telapak tangan kanan ditengadahkan di atas tangan kiri dan ucapkan mantram:
3. Kalau tersedia air (maksudnya air dari rumah, bukan tirtha), lebih baik berkumur sambil
mengucapkan mantram di dalam hati:
OM ANG WAKTRA PARISUDDMAM SWAHA
atau lebih pendek:
OM WAKTRA SUDDHAYA NAMAH
Artinya: Ya, Tuhan sucikanlah mulut hamba.
4. Jika tersedia dupa, peganglah dupa yang sudah dinyalakan itu dengan sikap amusti, yakni tangan
dicakupkan, kedua ibujari menjepit pangkal dupa yang ditekan oleh telunjuk tangan kanan, dan ucapkan
mantra:
OM AM DUPA DIPASTRAYA NAMA SWAHA
Artinya: Ya, Tuhan/Brahma tajamkanlah nyala dupa hamba sehingga sucilah sudah hamba seperti sinar-
Mu.
5. Setelah itu lakukanlah puja Trisandya. Jika memuja sendirian dan tidak hafal seluruh puja yang
banyaknya enam bait itu, ucapkanlah mantram yang pertama saja (Mantram Gayatri) tetapi diulang
sebanyak tiga kali.
Mantram di bawah ini memakai ejaan sebenarnya, “v” dibaca mendekati “w”. Garis miring di atas huruf,
dibaca lebih panjang. Permulaan mantram Om bisa diucapkan tiga kali, bisa juga sekali sebagaimana
teks di bawah ini:
OM NARAYANA EVEDAM SARVAM Ya Tuhan, Narayana adalah semua ini apa yang
YAD BHUTAM YAC CA BHAVYAM telah ada dan apa yang akan ada, bebas dari
NISKALANKO NIRAÑJANO NIRVIKALPO noda, bebas dari kotoran, bebas dari perubahan
NIRAKHYATAH SUDDO DEVA EKO tak dapat digambarkan, sucilah dewa Narayana,
NARAYANO NA DVITÌYO’STI KASCIT Ia hanya satu tidak ada yang kedua.
OM TVAM SIVAH TVAM MAHADEVAH Ya Tuhan, Engkau dipanggil Siwa, Mahadewa,
ÌSVARAH PARAMESVARAH Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu, Rudra, dan
BRAHMA VISNUSCA RUDRASCA Purusa.
PURUSAH PARIKÌRTITAH
Setelah selesai memuja Trisandya dilanjutkan Panca Sembah. Kalau tidak melakukan persembahyangan
Trisandya (mungkin tadi sudah di rumah) dan langsung memuja dengan Panca Sembah, maka setelah
membaca mantram untuk dupa langsung saja menyucikan bunga atau kawangen yang akan dipakai
muspa.
Setelah selesai memuja Trisandya dilanjutkan Panca Sembah. Kalau tidak melakukan persembahyangan
Trisandya (mungkin tadi sudah di rumah) dan langsung memuja dengan Panca Sembah, maka setelah
membaca mantram untuk dupa langsung saja menyucikan bunga atau kawangen yang akan dipakai
muspa.
Ambil bunga atau kawangen itu diangkat di hadapan dada dan ucapkan mantram ini:
Sarana bunga
Mantram:
Om Aditisyaparamjyoti,
rakta teja namo'stute,
sveta pankaja madhyastha,
bhaskaraya namo'stute
Om hrang hring sah parama siwa raditya ya namo namah
Artinya:
Om, sinar surya yang maha hebat,
Engkau bersinar merah,
hormat padaMu,
Engkau yang berada di tengah-tengah teratai putih,
Hormat padaMu pembuat sinar.
Menyembah Tuhan sebagai Ista Dewata pada hari dan tempat persembahyangan
Pada persembahyangan umum seperti pada persembahyangan hari Purnama dan Tilem, Dewata yang
dipuja adalah Sang Hyang Siwa yang berada dimana-mana. Stawanya sebagai berikut:
Mantra
Om anugraha manohara,
devadattanugrahaka,
arcanam sarvapujanam
namah sarvanugrahaka.
Mantram: