Anda di halaman 1dari 22

Dikutip dari :

Sebagai Umat Hindu, kita selalu melaksanakan Persembahyangan baik dirumah, di Pura atau
ditempat-tempat yang dianggap suci atau disucikan. Persembahnyangn dapat dilaksanakan
secara sendiri-sendiri/perorangan atau secara bersama-sama. Sebelum melakukan
persembahyangan (baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama) sedapat mungkin
Persembahyangan diawali dengan Puja Trisandya dirangkai dengan Panca Sembah.
Sebelum menuju ketempat Sembahyang, terlebih dahulu bersihkan mulut, muka, tangan, kaki
dan yang paling utama bersihkan pikiran dan hati.
Untuk melaksanakan Persembahyangan, urutannya adalah sebagai berikut :

1. Asanna ( mengambil sikap badan yang baik dengan mengucapkan mantram :

Om prasada sthiti arira iwa suci nirmalya namah swh

2. Pranayama ( mengendalikan pernafasan guna mencapai ketenangan saat sembahyang,
dengan mantram ) :
-. Om Ang Namah ( saat menarik nafas )
-. Om Ung Namah ( saat menahan nafas )
-. Om Mang Namah ( saat mengeluarkan nafas )

3. Karasuddhaya ( membersihkan kedua telapak tangan )
Sucikan kedua telapak tangan dengan mantram :
a.Telapak tangan kanan ditengadahkan di atas tangan kiri dan ucapkan mantram:

Om suddhya mm swh

b.Telapak tangan kiri ditengadahkan di atas tangan kanan dan ucapkan mantram:

Om atthi suddhya mm swh

4.Amustikarana ( Sikap kedua tangan membentuk kerucut dengan tangan kiri menggenggam
tangan kanan, kedua ujung ibujari dan telunjuk tangan kanan saling bertemu ), dilanjutkan
dengan Puja Trisandhya dengan mantram :

Om bhr bhvah svah
Tat savitur varenyam
bhargo devasya dhimahi
dhiyo yo nah pracodayt

Om Nryand evedham sarvam
yad bhtm yac ca bhvyam
niskalako niranjano nirvikalpo
nirkhytah suddho deva eko
Nryano na dvitiyo'sti kascit

Om tvam sivah tvam mah devah
svarah Paramevarah
Brahm Visnuca Rudraca
purusah parikrtitah

Om ppoham ppakarmham
pptm ppasambhavah
tr hi mm pundarikksah
sabhybhyntarah ucih

Om ksamasva mm mahdeva
sarvaprni hitngkarah
mm moca sarva ppebhyah
playasva sad siva

Om ksntavyah kyiko dosh
ksntavyo vciko mama
ksntavyo mnso dosh
tat pramdt ksamasva mm

Om ntih, ntih, ntih, Om


Setelah selesai Puja Trisandhya dilanjutkan dengan Panca Sembah. Urutan sembah untuk
Panca Sembah baik saat sembahyang sendiri maupun bersama-sama dengan atau tanpa
dipimpin oleh sulinggih adalah :

1. Sembah dengan tangan kosong (sembah puyung). Cakupkan tangan kosong dengan
ujung jari sejajar ubun-ubun, pusatkan pikiran dan ucapkan mantram :

Om tm tattwtm sddha mm swh

2.Sembah dengan bunga (sedapat mungkin dengan bunga putih), ditujukan kepada
Hyang Widhi dalam wujud-Nya sebagai Hyang Surya atau Siwa Raditya, dengan mantram :

Om Adityasya paramjyotir
rakta tejo namostute
sweta pangkaja madhyastha
bhaskarya namo stute

Om Pranamya bhaskara dewam,
sarwa klea winaanam,
pranamyaditya iwrtam,
bukti mukti marapradam,

Om Hrang hring sah parama iwa adityya namo namah swha.

3.Sembahyang dengan kwangen (bila tidak ada kwangen, gunakan bunga warna warni).
Ditujukan kepada Istadewata pada saat dan tempat persembahyangan. Istadewata adalah
Dewata yang diinginkan kehadiran-Nya pada waktu sembahyang. Istadewata adalah
perwujudan Tuhan Yang Maha Esa dalam berbagai wujud-Nya. Jadi mantramnya sangat
tergantung dimana dan kapan persembahyangan dilaksanakan. Mantram di bawah adalah
mantram umum saat Persembahyangan dilaksanakan :

Om nama dewa adhisthanya
sarwa wyapi wai iwya
padmsana eka pratisthya
ardhanareswaryai namonamah

Om Brahma Wisnu Iwara Dewa,
Jiwtmanm trilokanm,
Sarwa jagat pratisthanam,
Sarwa roga wimurcitam,
Sarwa roga winaanm,
Sarwa wighnam winasanam,
Wighnam desa winaanam,

Om nama iwaya,

4. Sembahyang dengan kwangen atau bunga untuk memohon waranugraha.
Mantramnya adalah:

Om anugraha manohara
dewa datt nugrahakam
arcanam sarwa pjanam
namah sarwnugrahaka
Dewa-dewi mah siddhi
yajangga nirmaltmaka
laksmi siddhica dirghyuh
nirwighna sukha wrddhisca

Om Gring anugraharcnaya namo
namah swha.
Om Gring anugraha manoharya namo
namah swha.
Om Ayur wrddhir yso wrddhih,
wrddhih praj sukha sriyam,
dharma santna wrddhih syt,
santu te sapta wrddhayah.
Om Ywan merau shtito dewah,
ywat gangg mahitale,,
candrrkau gagane ywat,
twad w wijayi bhawet.
Om dirghyur astu tathstu.
Om awighnam astu tathstu.
Om subham astu tathstu.
Om sukham bhawantu.
Om prnam bhawantu.
Om sreyo bhawantu
sapta wrddhir astu.

5. Sembahyang dengan tangan kosong (sembah puyung).Mantramnya:

Om Dewa suksma parama acintyya nama swha.
Om Sntih, Sntih, Sntih, Om

Ya Tuhan, hamba memuja Dewata yang tak terpikirkan, yang maha agung. Ya Hyang Widhi
Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, anugerahlahkanlah kepada hamba kedamaian.
Semoga Damai, Damai, Damai Ya yang Maha Agung.

Setelah selesai Muspa Panca Sembah dilanjutkan dengan nglungsur waranugraha Ida Sang
Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa berupa Tirtha Amertha, dengan rangkaian dan
mantramnya :
-. Maketis tiga kali ke ubun-ubun :
Om Pratama suddha, dwitya suddha tritya suddha, saturti suddha, pancami suddha, suddha
suddha suddha waryastu.

-. Minum tiga kali :
Om Brahma pawaka
Om Wisnu amrtha
Om Iswara jnanam

-. Meraup tiga kali :
Om Siwa sampurnaya namah,
Om Sada Siwa paripurnaya namah,
Om Parama Siwa suksmaya namah.

Setelah selesai nglungsur Tirtha Amertha, maka selesailah rangkaian Persembahyangan,
selanjutnya sebelum meninggalkan tempat Persembahyangan sebaiknya tutup dengan Parama
Santih.


















Sumber 2
Dikutip dari : http://www.tejasurya.com/artikel-anggota/agama-kepercayaan/191-doa-sehari-
hari-menurut-hindu.html
ada umumnya, sebelum melakukan persembahyangan --baik dengan Puja Trisandya maupun
Panca Sembah-- didahului dengan penyucian badan dan sarana persembahyangan. Urutannya
sebagai berikut:
1. Duduk dengan tenang. Lakukan Pranayama dan setelah suasananya tenang ucapkan
mantram ini:
Om prasada sthiti sarira siwa suci nirmalya namah swha
Artinya: Ya Tuhan, dalam wujud Hyang Siwa, hamba-Mu telah duduk tenang, suci, dan tiada
noda.
2. Kalau tersedia air bersihkan tangan pakai air. Kalau tidak ada ambil bunga dan
gosokkan pada kedua tangan. Lalu telapak tangan kanan ditengadahkan di atas tangan
kiri dan ucapkan mantram:

Om suddha mm swha

Artinya: Ya Tuhan, bersihkanlah tangan hamba (bisa juga pengertiannya untuk
membersihkan tangan kanan).

Lalu, posisi tangan dibalik. Kini tangan kiri ditengadahkan di atas tangan kanan dan ucapkan
mantram:

Om ati suddha mm swha

Artinya: Ya Tuhan, lebih dibersihkan lagi tangan hamba (bisa juga pengertiannya untuk
membersihkan tangan kiri).
3. Kalau tersedia air (maksudnya air dari rumah, bukan tirtha), lebih baik berkumur
sambil mengucapkan mantram di dalam hati:

Om Ang waktra parisuddmm swha

atau lebih pendek:

Om waktra suddhaya namah

Artinya: Ya, Tuhan sucikanlah mulut hamba.
4. Jika tersedia dupa, peganglah dupa yang sudah dinyalakan itu dengan sikap amusti,
yakni tangan dicakupkan, kedua ibujari menjepit pangkal dupa yang ditekan oleh
telunjuk tangan kanan, dan ucapkan mantra:

Om Am dupa dipstraya nama swha

Artinya: Ya, Tuhan/Brahma tajamkanlah nyala dupa hamba sehingga sucilah sudah hamba
seperti sinar-Mu.
5. Setelah itu lakukanlah puja Trisandya.
Jika memuja sendirian dan tidak hafal seluruh puja yang banyaknya enam bait itu,
ucapkanlah mantram yang pertama saja (Mantram Gayatri) tetapi diulang sebanyak tiga kali.
Mantram di bawah ini memakai ejaan sebenarnya, "v" dibaca mendekati "w". Garis miring di
atas huruf, dibaca lebih panjang. Permulaan mantram Om bisa diucapkan tiga kali, bisa juga
sekali sebagaimana teks di bawah ini:

Mantram Trisandhy
Om bhr bhvah svah
tat savitur varenyam
bhargo devasya dhimahi
dhiyo yo nah pracodayt
Tuhan adalah bhr svah. Kita memusatkan pikiran pada
kecemerlangan dan kemuliaan Hyang Widhi, Semoga Ia
berikan semangat pikiran kita.
Om Nryana evedam
sarvam
yad bhtam yac ca bhavyam
niskalanko nirajano
nirvikalpo
nirkhytah suddo deva eko
Nryano na dvityo'sti
kascit
Ya Tuhan, Nryana adalah semua ini apa yang telah ada dan
apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas dari kotoran, bebas
dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah dewa
Nryana, Ia hanya satu tidak ada yang kedua.
Om tvam sivah tvam
mahdevah
svarah paramesvarah
brahm visnusca rudrasca
purusah parikrtitah
Ya Tuhan, Engkau dipanggil Siwa, Mahdewa, Iswara,
Parameswara, Brahm, Wisnu, Rudra, dan Purusa.
Om ppoham
ppakarmham
pptm ppasambhavah
trhi mm pundarikksa
sabhybhyntarah sucih
Ya Tuhan, hamba ini papa, perbuatan hamba papa, diri hamba
ini papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Hyang
Widhi, sucikanlah jiwa dan raga hamba.
Om ksamasva mm
mahdeva
sarvaprni hitankara
mm moca sarva ppebyah
playasva sad siva
Ya Tuhan, ampunilah hamba HyangWidhi, yang memberikan
keselamatan kepada semua makhluk, bebaskanlah hamba dari
segala dosa, lindungilah hamba oh Hyang Widhi.
Om ksntavyah kyiko Ya Tuhan, ampunilah dosa anggota badan hamba, ampunilah
dosah
ksntavyo vciko mama
ksntavyo mnaso dosah
tat pramdt ksamasva
mm
dosa hamba, ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah
hamba dari kelahiran hamba.
Om sntih, sntih, sntih,
Om
Ya Tuhan, semoga damai, damai, damai selamanya.

Setelah selesai memuja Trisandya dilanjutkan Panca Sembah. Kalau tidak melakukan
persembahyangan Trisandya (mungkin tadi sudah di rumah) dan langsung memuja dengan
Panca Sembah, maka setelah membaca mantram untuk dupa langsung saja menyucikan
bunga atau kawangen yang akan dipakai muspa. Ambil bunga atau kawangen itu diangkat di
hadapan dada dan ucapkan mantram ini:

Om puspa dant ya namah swha

Artinya: Ya Tuhan, semoga bunga ini cemerlang dan suci.

Kramaning Sembah (Panca Sembah)

Urutan sembahyang ini sama saja, baik dipimpin oleh pandita atau pemangku, maupun
bersembahyang sendirian. Cuma, jika dipimpin pandita yang sudah melakukan dwijati, ada
kemungkinan mantramnya lebih panjang. Kalau hafal bisa diikuti, tetapi kalau tidak hafal
sebaiknya lakukan mantram-mantram pendek sebagai berikut:

1. Dengan tangan kosong (sembah puyung). Cakupkan tangan kosong dan pusatkan pikiran
dan ucapkan mantram ini:

Om tm tattwtm sddha mm swha

Artinya: Ya Tuhan, atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah hamba.

2. Sembahyang dengan bunga, ditujukan kepada Hyang Widhi dalam wujudNya sebagai
Hyang Surya atau Siwa Aditya. Ucapkan mantram:

Om Adityasy param jyoti
rakta tejo namostute
sweta pankaja madhyastha
bhskarya namostute

Artinya: Ya Tuhan, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar merah, hamba
memuja Engkau. Hyang Surya yang berstana di tengah-tengah teratai putih. Hamba memuja
Engkau yang menciptakan sinar matahari berkilauan.

3. Sembahyang dengan kawangen. Bila tidak ada, yang dipakai adalah bunga. Sembahyang
ini ditujukan kepada Istadewata pada hari dan tempat persembahyangan itu. Istadewata ini
adalah Dewata yang diinginkan kehadiranNya pada waktu memuja. Istadewata adalah
perwujudan Tuhan Yang Maha Esa dalam berbagai wujudNya. Jadi mantramnya bisa
berbeda-beda tergantung di mana dan kapan bersembahyang. Mantram di bawah ini adalah
mantram umum yang biasanya dipakai saat Purnama atau Tilem atau di Pura Kahyangan
Jagat:

Om nama dewa adhisthanya
sarwa wyapi wai siwya
padmsana eka pratisthya
ardhanareswaryai namo namah

Artinya: Ya Tuhan, kepada dewata yang bersemayam pada tempat yang luhur, kepada Hyang
Siwa yang berada di mana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga
teratai di suatu tempat, kepada Ardhanaresvari hamba memuja.

4. Sembahyang dengan bunga atau kawangen untuk memohon waranugraha. Usai
mengucapkan mantram, ada yang memperlakukan bunga itu langsung sebagai wara-nugraha,
jadi tidak "dilentikkan/dipersembahkan" tetapi dibungakan di kepala (wanita) atau di atas
kuping kanan (laki-laki). Mantramnya adalah:

Om anugraha manoharam
dewa datt nugrahaka
arcanam sarw pjanam
namah sarw nugrahaka

Dewa-dewi mahsiddhi
yajanya nirmaltmaka
laksmi siddhisa dirghyuh
nirwighna sukha wrddisca

Artinya: Ya Tuhan, Engkau yang menarik hati pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata,
pujaan segala pujaan, hamba memujaMu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian
pada Dewa dan Dewi berwujud jadnya suci, kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur,
bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.

5. Sembahyang dengan cakupan tangan kosong, persis seperti yang pertama. Cuma
sekarang ini sebagai penutup. Usai mengucapkan mantram, tangan berangsur-angsur
diturunkan sambil melemaskan badan dan pikiran. Mantramnya:

Om Dewa suksma param cintyya nama swha.
Om Sntih, Sntih, Sntih, Om

Artinya: Ya Tuhan, hamba memuja Engkau Dewata yang tidak terpikirkan, maha tinggi dan
maha gaib. Ya Tuhan, anugerahkan kepada hamba kedamaian, damai, damai, Ya Tuhan.

Untuk memuja di Pura atau tempat suci tertentu, kita bisa menggunakan mantram lain yang
disesuaikan dengan tempat dan dalam keadaan bagaimana kita bersembahyang. Yang diganti
adalah mantram sembahyang urutan ketiga dari Panca Sembah, yakni yang ditujukan kepada
Istadewata. Berikut ini contohnya:

Untuk memuja di Padmasana, Sanggar Tawang, dapat digunakan salah satu contoh
dari dua mantram di bawah ini:

Om, ksam nirmalam sunyam,
Guru dewa bhyomntaram,
Ciwa nirwana wiryanam,
rekh Omkara wijayam,

Artinya: YaTuhan, penguasa angkasa raya yang suci dan hening. Guru rohani yang suci
berstana di angkasa raya. Siwa yang agung penguasa nirwana sebagai Omkara yang
senantiasa jaya, hamba memujaMu.

Om nama dewa adhisthanya,
sarva wypi vai siwya,
padmsana ekapratisthya,
ardhanareswaryai namonamah.

Artinya: Ya Tuhan, kepada Dewa yang bersemayam pada tempat yang tinggi, kepada Siwa
yang sesungguhnyalah berada di mana-mana, kepada Dewa yang bersemayam pada tempat
duduk bunga teratai sebagai satu tempat, kepada Ardhanaresvar, hamba memujaMu.

Untuk di pura Kahyangan Tiga, ketika memuja di Pura Desa, digunakan mantram
sebagai berikut :

Om Isanah sarwa widynm
Iswarah sarwa bhtnm,
Brahmano dhipatir Brahm
Sivo astu sadsiwa

Artinya: Ya Tuhan, Hyang Tunggal Yang Maha Sadar, selaku Yang Maha Kuasa menguasai
semua makhluk hidup. Brahma Maha Tinggi, selaku Siwa dan Sadasiwa.

Untuk di pura Kahyangan Tiga, ketika memuja di Pura Puseh, mantramnya begini :

Om, Girimurti mahwiryam,
Mahdewa pratistha linggam,
sarwadewa pranamyanam
Sarwa jagat pratisthanam

Artinya: Ya Tuhan, selaku Girimurti Yang Maha Agung, dengan lingga yang jadi stana
Mahadewa, semua dewa-dewa tunduk padaMu.

Untuk memuja di Pura Dalem, masih dalam Kahyangan Tiga :

Om, Catur diwj mahasakti
Catur asrame Bhattri
Siwa jagatpati dewi
Durg sarira dewi

Artinya: YaTuhan, saktiMu berwujud Catur Dewi, yang dipuja oleh catur asrama, sakti dari
Ciwa, Raja Semesta Alam, dalam wujud Dewi Durga. Ya, Catur Dewi, hamba menyembah
ke bawah kakiMu, bebaskan hamba dari segala bencana.

Untuk bersembahyang di Pura Prajapati, mantramnya :

Om Brahm Prajpatih sresthah
swayambhur warado guruh
padmayonis catur waktro
Brahm sakalam ucyate

Artinya: Ya Tuhan, dalam wujudMu sebagai Brahma Prajapati, pencipta semua makhluk,
maha mulia, yang menjadikan diriNya sendiri, pemberi anugerah mahaguru, lahir dari bunga
teratai, memiliki empat wajah dalam satu badan, maha sempurna, penuh rahasia, Hyang
Brahma Maha Agung.

Untuk di Pura Pemerajan/Kamimitan (rong tiga), paibon, dadia atau padharman,
mantramnya :

Om Brahm Wisnu Iswara dewam
Tripurusa suddhtmakam
Tridewa trimurti lokam
sarwa wighna winasanam

Artinya: Ya Tuhan, dalam wujudMu sebagai Brahma, Wisnu, Iswara, Dewa Tripurusa
MahaSuci, Tridewa adalah Trimurti, semogalah hamba terbebas dari segala bencana.

Untuk di Pura Segara atau di tepi pantai, mantramnya :

Om Nagendra krra mrtinam
Gajendra matsya waktranam
Baruna dewa masariram
sarwa jagat suddhtmakam

Artinya: Ya Tuhan, wujudMu menakutkan sebagai raja para naga, raja gagah yang
bermoncong ikan, Engkau adalah Dewa Baruna yang maha suci, meresapi dunia dengan
kesucian jiwa, hamba memujaMu.

Untuk di Pura Batur, Ulunsui, Ulundanu, mantramnya :

Om Sridhana dewik ramy
sarwa rupawati tath
sarwa jna maniscaiwa
Sri Sridewi namo'stute

Artinya: Ya Tuhan, Engkau hamba puja sebagai Dewi Sri yang maha cantik, dewi dari
kekayaan yang memiliki segala keindahan. la adalah benih yang maha mengetahui. Ya Tuhan
Maha Agung Dewi Sri, hamba memujaMu.

Untuk bersembahyang pada hari Saraswati, atau tatkala memuja Hyang Saraswati.
Mantramnya :

Om Saraswati namas tubhyam
warade kma rpini
siddharmbham karisyami
siddhir bhawantu me sad

Artinya: Ya Tuhan dalam wujud-Mu sebagai Dewi Saraswati, pemberi berkah, terwujud
dalam bentuk yang sangat didambakan. Semogalah segala kegiatan yang hamba lakukan
selalu sukses atas waranugraha-Mu.

Untuk bersembahyang di pemujaan para Rsi Agung seperti Danghyang Dwijendra,
Danghyang Astapaka, Mpu Agnijaya, Mpu Semeru, Mpu Kuturan dan lainnya,
gunakan mantram ini :

Om Dwijendra purvanam siwam
brahmanam purwatisthanam
sarwa dewa ma sariram
surya nisakaram dewam

Artinya: Ya, Tuhan dalam wujudMu sebagai Siwa, raja dari sekalian pandita, la adalah
Brahma, berdiri tegak paling depan, la yang menyatu dalam semua dewata. la yang meliputi
dan memenuhi matahari dan bulan, kami memuja Siwa para pandita agung.

Demikianlah beberapa mantram yang dipakai untuk bersembahyang pada tempat-tempat
tertentu. Sekali lagi, mantram ini menggantikan "mantram umum" pada saat menyembah
kepada Istadewata, yakni sembahyang urutan ketiga pada Panca Sembah.

Terakhir, ini sembahyang ke hadapan Hyang Ganapati (Ganesha), namun dalam
kaitan upacara mecaru (rsigana), atau memuja di Sanggah Natah atau Tunggun
Karang, tak ada kaitannya dengan Panca Sembah :

Om Ganapati rsi putram
bhuktyantu weda tarpanam
bhuktyantau jagat trilokam
suddha purna saririnam

Demikianlah mantram untuk Istadewata.


----------------------------------------------------------------

DOA SEHARI-HARI

Inilah doa untuk sehari-hari. Lazimnya tentulah dihafalkan. Namun kalau panjang, apalagi
untuk di depan umum, misalnya, membuka rapat/ pertemuan, mantram ini bisa dibaca dengan
memegang buku. Mantram atau doa ini ejaannya sedapat mungkin mengikuti bahasa
Sansekerta justru untuk mendekati pengucapan. Setiap hurup bergaris kecil di atasnya, dibaca
lebih panjang. Misal: dibaca aa dan dibaca uu. Namun, huruf v (asli) sudah diganti w
untuk mendekati cara bacanya.

Doa menjelang tidur :

Om asato m sat ganaya,
tamaso m jayatir ganaya,
mrityor mmritam gamaya.

(Ya Tuhan tuntunlah hamba dari jalan yang sesat menuju jalan yang benar, dari jalan gelap ke
jalan terang, hindarkanlah hamba dari kematian menuju kehidupan abadi.)

Doa bangun pagi :

Om Utednim bhagawantah symota
prapitwa uta mandhye ahnam
utodit maghawanta sryasya wayam
dewnm sumantau syma.

(Ya Tuhan Yang Maha Pemurah, jadikanlah hamba orang yang selalu bernasib baik pada hari
ini, menjelang tengah hari, dan seterusnya. Semoga para Dewa melindungi diri hamba.)

Doa membersihkan/mencuci muka :

Om Cam camni ya namah swha.
Om waktra parisudahaya namah swha.

(Ya Tuhan, hamba memujaMu, semoga muka hamba menjadi bersih.)

Doa menggosok gigi :

Om rahphat astrya namah.
Om Sri Dewi Bhatrimsa Yogini namah.

(Ya Tuhan, sujud hamba kepada Dewi Sri, Bhatari Yogini, semoga bersihlah gigi hamba.)

Doa berkumur :

Om Ang waktra parisudhamm swaha.

(Ya Tuhan, semoga bersihlah mulut hamba.)

Doa membersihkan kaki :

Om Am kham khasolkhya iswarya namah swha.

(Ya Tuhan, semoga bersihlah kaki hamba.)

Doa mandi :

Om Gangg amrta sarira sudhamm swha.
Om Sarira parisudhamm swha.

(Ya Tuhan, Engkau adalah sumber kehidupan abadi nan suci, semoga badan hamba menjadi
bersih dan suci.)

Bisa pula dengan doa atau mantram ini:

Om gangge ca yamune caiwa
godawari saraswati
narmade sindh kaweri
jalesmin sannidhim kuru

(Ya Tuhan, ijinkanlah hamba memanggil sungai suci Gangga, Yamuna, Godawari, Saraswati,
Narmada, Sindhu dan Kaweri, semoga menganugerahkan kesucian kepada hamba.)

Doa pada waktu mengenakan pakaian :

Om tam Mahdewya namah swha,
Om bhusanam sarirabhyo parisudhamam swha.

(Tuhan dalam perwujudanMu sebagai Tat Purusha, Dewa Yang Maha agung, hamba sujud
kepadaMu dalam menggunakan pakaian ini. Semoga pakaian hamba menjadi bersih dan suci.)
Selesai berpakaian hendaknya melakukan persembahyangan Trisandya.

Doa panganjali :
Diucapkan saat berjumpa dengan seseorang atau memulai suatu pembicaraan dalam sebuah
pertemuan. Tangan dicakupkan seperti menyembah, diangkat sejajar dada.

Om Swastyastu

(Semoga selalu dalam keadaan.selamat di bawah lindungan Tuhan.)

Doa menghadapi makanan :

Om hiranyagarbhah samawartatagre
bhtasya jtah patireka sit
saddhara pritiwim dyam utemam
kasmai dewya hawisa widhema

Om prnam adah purnamidam
prnt purnam udacyate
prnasya purnam dya
prnamewawasisyate

(Ya Tuhan Yang Maha Pengasih. Engkau asal alam semesta dan satu-satunya kekuatan awal.
Engkau yang memelihara semua makhluk, seluruh bumi dan langit. Hamba memuja Engkau.
Ya Tuhan Yang Maha Sempuma dan yang membuat alam sempurna. Alam ini akan lenyap
dalam kesempurnaanMu. Engkau Maha Kekal. Hamba mendapat makanan yang cukup berkat
anugrahMu. Hamba manghaturkan terima kasih.)

Doa di atas baik untuk makan bersama, misalnya, pesta atau istirahat makan dalam suatu
pertemuan. Jika sendirian bisa mengucapkan doa pendek ini yang diambil dari kitab suci
Yajurveda:

Om annapate annasya
no dehyanmiwasya susminah
pra-pra dtram tris rjam
no dhehi dwipade catuspade

(Ya Tuhan, Engkau penguasa makanan, anugerahkanlah makanan ini, semoga memberi
kekuatan dan menjauhkan dari penyakit. Bimbinglah hamba anugerahkan kekuatan kepada
semua mahkluk.)

Doa mulai mencicipi makanan :

Om anugraha amrtdi sajiwani ya namah swha.

(Ya Tuhan, semoga makanan ini menjadi penghidup hamba lahir dan bathin yang suci.)

Doa selesai makan :

Om Dhirgayur astu, awighnamastu, subham astu
Om sriyam bhawantu, sukham bhawantu, prnam bhawantu, ksma sampurnya
namah swha.
Om, Sntih, Sntih, Sntih, Om.

(Ya Tuhan, semoga makanan yang telah masuk ke dalam tubuh hamba memberikan kekuatan
dan keselamatan, panjang umur dan tidak mendapat sesuatu apapun. Ya Tuhan, semoga
damai, damai di hati, damai di dunia, damai selama-lamanya.)

Doa sebelum memulai suatu pekerjaan :

Om awighnam astu namo sidhham.
Om sidhirastu tad astu swha.

(Ya Tuhan, semoga atas perkenanMu, tiada suatu halangan bagi hamba memulai pekerjaan
ini dan semoga berhasil baik).

Doa selesai bekerja/bersyukur :

Om Dewa suksma parama acintyya namah swha
Sarwa karya prasidhntam.
Om Sntih, Sntih, Sntih, Om.

(Ya Tuhan dalam wujud Parama Acintya yang maha gaib dan maha karya, hanya atas
anugrahMu-lah maka pekerjaan ini berhasil dengan baik. Semoga damai, damai di hati,
damai di dunia, damai selamanya).

Doa mohon bimbingan Tuhan :

Om Asato m sadyamaya
tamaso m jyotir gamaya
mrtyor m amrtam gamaya,

Om agne brahma grbhniswa
dharunama syanta riksam drdvamha
brahrnawanitwa ksatrawahi sajta
wanyu dadhami bhratrwyasya wadhyya.

(Tuhan Yang Maha Suci, bimbinglah hamba dari yang tidak benar menuju yang benar.
Bimbinglah hamba dari kegelapan pikiran menuju cahaya pengetahuan yang terang.
Lepaskanlah hamba dari kematian menuju kehidupan yang abadi. Tuhan Yang Maha Suci,
terimalah pujian yang hamba persembahkan melalui Weda mantra dan kembangkanlah
pengetahuan rohani hamba agar hamba dapat menghancurkan musuh yang ada pada hamba
(nafsu). Hamba menyadari bahwa Engkaulah yang berada dalam setiap insani (jiwatman),
menolong orang terpelajar pemimpin negara dan para pejabat. Hamba memuja Engkau
semoga melimpahkan anugrah kekuatan kepada hamba.)

Doa mohon inspirasi :

Om prano Dewi Saraswati
wjebhir wjiniwati
dhinam awiyawantu.

(Ya Tuhan dalam manifestasi Dewi Saraswati, Hyang Maha Agung dan Maha Kuasa, semoga
Engkau memancarkan kekuatan rohani, kecerdasan pikiran, dan lindungilah hamba selama-
lamanya.)

Doa mohon dianugrahi kecerdasan dan kesucian :

Om pwaknah Saraswati
wjebhir wajiniwati
yajam wastu dhiywasuh.

(Ya Tuhan sebagai manifestasi Dewi Saraswati. Yang MahaSuci, anugrahilah hamba
kecerdasan. Dan terimalah persembahan hamba ini.)

Doa mulai belajar :

Om purwe jato brahmano brahmacari
dharmam wasnas tapasodatistat
tasmajjatam brahmanam brahma
lyestham dewasca sarwe amrttna skama

(Ya Tuhan, muridMu hadir di hadapanMu, Oh Brahman yang berselimutkan kesaktian dan
berdiri sebagai pertama. Tuhan, anugrahkanlah pengetahuan dan pikiran yang terang.
Brahman yang agung, setiap makhluk hanya dapat bersinar berkat cahayaMu yang senantiasa
memancar.)

Doa mohon ampun dalam segala dosa :

Om dewakrtasyainaso awaya janam
asi manusyakrtasi nama awaya janam
asipitra kitasi namo awaya janam asyatma
krtasyaenaso awaya janam
asyena sa' enase waya janam asi
yacchaham eno vidvamscakara
yacchavidvams tasya va ya janam asi

(Ya Tuhan, ampunilah dosa hamba terhadapMu, ampunilah dosa hamba terhadap sesama
manusia, terhadap orangtua hamba, terhadap teman hamba, Tuhan ampunilah dosa hamba
terhadap segala macam dosa, terhadap dosa yang hamba lakukan dengan sadar atau tidak
sadar. Tuhan, semoga berkenan mengampuni semuanya itu.)

Doa memotong hewan :

Om pasu pasya wimahe sirascadaya dhimahi tano jiwah pracodayat.

(Semoga atas perkenan dan berkahMu para pemotong hewan dalam upacara kurban suci ini
beserta orang-orang yang telah berdana punia untuk yadnya ini memperoleh kesejahteraan
dan kebahagiaan. Tuhan, hamba memotong hewan ini, semoga rohnya menjadi suci.)

Doa mengunjungi orang sakit :

Om sarwa wighna sarwa klesa sarwa lara roga winasya namah

(Ya Tuhan semoga segala halangan, segala penyakit, segala penderitaan dan gangguan
Engkau lenyapkan semuanya.)

Doa mendengar atau melayat orang meninggal dunia :

Om atma tattwatma naryatma
Swadah Ang Ah
Om swargantu, moksantu, snyantu, murcantu.
Om ksma sampurnya namah swha.

(Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semogalah arwah yang meninggal mendapat sorga,
menunggal denganMu, mencapai keheningan tanpa derita. Ya Tuhan, ampunilah segala
dosanya, semoga ia mencapai kesempurnaan atas kekuasaan dan pengetahuan serta
pengampunanMu.) .

Doa untuk keselamatan penganten :

Om iha iwa stam m wi yaustam
wiswam yur wyasnutam
kridantau putrair naptrbhih
modamnau swe grhe

(Ya Tuhan, anugerahkanlah kepada pasangan penganten ini kebahagiaan, keduanya tiada
terpisahkan dan panjang umur. Semoga penganten ini dianugerahkan putra dan cucu yang
memberikan penghiburan, tinggal di rumah yang penuh kegembiraan.)

Doa memohon ketenangan rumah tangga :

Om wisowiso wo atithim
wajayantah purupriyam
agnim wo duryam wocah
stuse ssasya manmabhih

(Ya Tuhan, Engkau adalah tamu yang datang pada setiap rumah. Engkau amat mencintai
umatMu. Engkau adalah sahabat yang maha pemurah. Perkenankanlah hamba memujaMu
dengan penuh kekuatan, dalam ucapan maupun tenaga dan dalam lagu pujian.)

Doa untuk kelahiran bayi :

Om Brhatsumnah prasawit niwesano
jagatah sthaturubhayasya yo wasi
sa no dewah sawit sarma yaccha twasme
ksayaya triwarutham amhasah

(Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, yang memberi kehidupan pada alam dan menegakkannya.
la yang mengatur baik yang bergerak dan yang tidak bergerak, semoga Ia memberi
rahkmatNya kepada kami untuk ketentraman hidup dengan kemampuan untuk menghindari
kekuatan yang jahat.)
Setelah bayi dimandikan, ayah bayi atau orang yang dituakan yang hadir di sana diminta
membisikkan Mantram Gayatri (bait pertama Puja Trisandya) masing-masing tiga kali pada
lobang telinga kanan dan kiri bayi itu.

Doa untuk memohon cinta kasih-Nya :

Om wicakrame prthiwim esa etm
ksetrya wisnur manuse dasasyan
druwso asya kirqya jansa
uruksitim sujanim cakra

(Ya Tuhan, Engkau Hyang Wisnu yang membentang di bumi ini, menjadikah tempat tinggal
bagi manusia. Kaum yang hina aman sentosa di bawah lindungan-Nya. Yang mulia telah
menjadikan bumi tempat yang lega bagi mereka.)

Doa untuk memohon panjang umur :

Om Taccaksur dewahitam sukram uccarat
pasyema saradah satam
jiwema saradah satam

(Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga seratus tahun hamba selalu melihat mata yang
bersinar ciptaanNya, semoga hamba hidup seratus tahun lamanya.)

Doa pembukaan rapat/pertemuan :

Om sam gacchadwam sam wadadwam
sam wo manamsi jnatm
dewa bhagam yatha purwe
samjnna upasate.

Om samani wa akutih
samn hrdayni wah
samnam astu wo
mano yatha wah susahasati.
Om ano bhadrah krattawo yantu wiswatah

(Ya Tuhan, hamba berkumpul di tempat ini hendak bicara satu dengan yang lain untuk
menyatukan pikir sebagai mana halnya para dewa selalu bersatu. Ya Tuhan, tuntunlah kami
agar sama dalam tujuan, sama dalam hati, bersatu dalam pikiran hingga dapat hidup bersama
dalam sejahtera dan bahagia. Ya Tuhan, semoga pikiran yang baik datang dan segala penjuru.)

Doa penutup rapat/pertemuan :

Om anugraha manoharam,
devadatta nugrahaka,
arcanam sarw pjanam,
namah sarwa nugrahaka.

Om ksama swamm jagadntha,
sarwa pp hitankarah,
sarwa karya sidham dehi,
pranamya sryeswaram.

Om Sntih, Sntih, Sntih, Om.

(Ya Tuhan limpahkanlah anugrahMu yang menggembirakan kepada hamba. Tuhan yang
maha pemurah, semoga Tuhan melimpahkan segala anugrah kepada hamba. Ya Tuhan,
pelindung alam semesta, pencipta semua makhluk, ampunilah dosa hamba dan anugrahilah
hamba dengan keberhasilan atas semua karya. Tuhan yang memancarkan sinar suci, ibaratnya
sang surya memancarkan sinarnya, hamba sujud kepadaMu. Ya Tuhan, semoga damai, damai
di hati, damai di dunia, damai selama-lamanya.)

Untuk menutup pertemuan, bisa pula dipakai doa di bawah ini yang diambilkan dari kitab
Yajurveda. Mantram ini disebut Santi Mantram. Bunyinya:

Om dyauh sntir antariksam sntih
prthiwi sntir pah sntir
asadhayah santih wanaspatayah santir
wiswe dewah sntir brahma sntih
sarvam sntih santir ewa sntih
s m sntir edhi

(Ya Tuhan Yang Mahakuasa, anugerahkanlah kedamaian di langit, damai di bumi, damai di
air, damai pada tumbuh-tumbuhan, damai pada pepohonan, damai bagi para dewata,
damailah Brahma, damailah alam semesta. Semogalah kedamaian senantiasa datang pada
kami)

Doa untuk pedagang :

Om wiswni amrta saubhagni

(Ya Tuhan, semoga Engkau menganugerahkan segala keberuntungan yang memberikan
kebahagiaan kepada hamba.)

Doa untuk kebajikan, juga dipakai sebelum meditasi :

Om wiswni dewa sawitar
duri tni par suwa
yad bhadram tanna suwa

(Ya Tuhan, Sawitar, usirlah jauh-jauh segala kekuatan jahat. Berikanlah hamba yang terbaik.)

Doa mohon perlindungan, juga baik diucapkan ketika sakit :

Om Trayambhakam yajmahe
sugandhim pusti wardhanam
unwarukam iwa bandhant
mrtyor muksiya mmrtt

(Ya Tuhan, hamba memuja Hyang Trayambhaka/Rudra yang menyebarkan keharuman dan
memperbanyak makanan. Semoga la melepaskan hamba seperti buah mentimun dari
batangnya, melepaskan dari kematian dan bukan dari kekekalan.)

Doa untuk pelantikan pejabat negara :
(Yang dilantik biasanya menirukan)

Om A Brahman brhmano brahmawarcasi jyatm
rste rajanah sura isawyo tiwydhi mahratho jytm
dogdhri dhenuryodnad wnsuh saptih purandhiryosjisnu
rathesthah sabheyo yuwsyajayamnasya wiro jytam
nikame-nikme nah parjanyo warsatu phalawatyo na
osadhayah pacyantam yogaksemo nah kalpatam

(Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semogalah di negara ini lahir orang-orang yang memiliki
pengetahuan spiritual. Semoga pula pemimpin-pemimpin yang perkasa pandai menggunakan
kebijaksanaan seperti menggunakan senjata, pahlawan yang tangguh, sapi yang banyak
memberikan susu, lembu pembawa barang dan kuda yang cepat. Demikian pula lahir wanita
yang sempurna. Pemuda yang baik dan berguna bagi masyarakat, sedia berkorban. Semoga
hujan turun memberi kemakmuran. Semoga pepohonan berbuah lebat. Semoga usaha kami
berhasil.)

Doa mengheningkan cipta :

Om-mata bhumih putro aham prthivydh

(Ya Tuhan, semoga kami mencintai tanah air ini sebagai ibu dan hamba adalah putra-
putranya yang siap sedia membela seperti para pahlawan kami.)

Doa paramasanti :

Om Sntih, Sntih, Sntih, Om

(Semoga damai, damai di hati, damai di dunia, damai selama-lamanya.)

Anda mungkin juga menyukai