Anda di halaman 1dari 11

PENGGUNAAN SMART INFUS PUMP

Diajukan untuk memenuhi tugas ujian tengah semester


Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Disusun oleh :
Suci Tuty Putri
0906574726

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN


PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2010
Abstract
Pengenalan teknologi terbaru Smart infus pump pada tahun 2001 menandakan kemajuan
besar dalam sistem keamanan dalam pengobatan. Untuk pertama kalinya, infus pump
dengan perangkat lunak keamanan secara otomatis dapat meningkatkan kewaspadaan
dokter dan perawat untuk menghindari kesalahan pemograman infus IV yang dapat
berakibat fatal. Sejak saat itu, perangkat ini terus berkembang. Smart Infus Pump
digunakan untuk membantu mencegah kesalahan pengobatan terutama pada pengobatan
yang memiliki resiko tinggi. Selain itu, data yang tersimpan mengenai seluruh administrasi
pengobatan dapat menjadi sarana pengontrolan untuk terciptanya kualitas yang
berkesinambungan(CQI). Secara otomatis alat ini mampu mengumpulkan data sehingga
rumah sakit dapat mencapai praktek dengan kualitas yang terbaik dan perbaikan keuangan
yang berkesinambungan. Artikel ini membahas perlunya peningkatan sistem keamanan
infus pump dengan kemampuan smart infus pump dan bagaimana data CQI dapat
digunakan untuk membantu meningkatkan keamanan obat-obatan.

Keyword : Smart Infus pump, CQI


PENDAHULUAN

Latar Belakang
Laporan terbaru dari Institut Kedokteran(IOM) melaporkan bahwa pencegahan
kesalahan pengobatan, sekali lagi telah meningkat dan berada pada tingkat kesalahan yang
berat (IOM,2006). Dijelaskan dalam laporannya bahwa ditemukan kesalahan dalam
prosedur pengobatan lebih dari 1,5 juta pasien setiap tahun dan setiap pasien rawat inap
beresiko untuk mendapatkan satu kesalahan obat perhari (IOM, 2006). Hasil survey
langsung pada tahun 2003 oleh Institut Safe Madication Practice (ISMP) mengidentifikasi
masalah-masalah dalam penggunaan infus pump di Canada, 75% responden RS
melaporkan masalah-masalah dengan infus pump, mayoritas 58 % berhubungan dengan
kesalahan dalam laju perhitungan, kesalahan bebas-alur (47%), kesalahan sensor udara
(47%) dan kesalahan overdosis (36 %). Dimana semua kesalahan bersumber dari kesalahan
manusia seperti salah dalam pemograman.
Alat infus adalah salah satu peralatan medis yang paling banyak digunakan. Dalam
dunia kedokteran dan keperawatan infus merupakan alat yang paling sering digunakan,
sekitar 90% pasien di Rumah Sakit menerima berbagai pengobatan melalui infus (Lee &
Morgan, 2007). Fungsi infus sendiri yaitu untuk memberikan cairan kepada pasien secara
berkala. Kesalahan dalam pemberian cairan infus dapat berakibat buruk kepada
pasien(hicks,et al,2003). Saat ini penggunaan infus di rumah sakit masih secara manual
dimana kesalahan-kesalahan seperti tersebut masih sering terjadi. Sebuah unit perawatan
intensif baru-baru ini menemukan 47% efek samping adalah karena pengobatan dan dosis
yang salah (Rothchild, et al, 2005)
Perkembangan dunia medis dibangun oleh dua faktor penting yaitu faktor manusia
dan yang kedua adalah faktor perlengkapan medis yang menunjang kebutuhan medis.
Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang kedokteran, yang berasimilasi dengan
bidang elektro, tuntutan masyarakat akan tingkat keselamatan jiwa yang semakin
meningkat serta kepercayaan akan reputasi rumah sakit. Hal tersebut menyebabkan
perlunya peningkatan kualitas pada bidang teknologi medis.
Sebagai hasil dari kemajuan teknologi tersebut, saat ini sudah dikenal penggunaan
infus pump yang berbasis wireless teknologi atau yang sering disebut Smart Infus Pump.
Alat ini memiliki software sebagai served based yang didesain untuk menghubungkan data
antara pusat informasi obat dan alat infus di rumah sakit untuk memonitor, mengkontrol
dan menerima laporan dari sistem pada semua level.
Secara umum maksud dari infus pump digunakan untuk membenarkan masukan cairan
melalui intravena atau epidural untuk terapi dan atau keperluan diagnosa. Badan Kesehatan
Kanada sekarang merekomendasikan pengggunaan infus pump yang mampu melindungi
dan mengurangi kesalahan dosis, contoh Smart Technology yang mampu menjaga jumlah
dosis dan kesalahan dalam laju infus(CADTH, 2007).
Penggunaan dari sistem Smart Infus Pump membutuhkan proses yang formal dengan
melibatkan berbagai pemegang kebijakan dan didasarkan pada kebutuhan bukan sekedar
mengganti infus pump tapi dengan yang baru, tapi lebih karena keamanan bagi pasien.
KAJIAN LITERATUR

Karakteristik Smart Infus Pump


Kemajuan teknologi, “smart infus pump” dimulai untuk mengurangi resiko
kesalahan dalam pemberian obat-obatan secara IV. Ada beberapa fungsi dari Smart Infus
Pump yaitu meliputi kemampuan untuk menyimpan petunjuk data dosis obat dalam pusat
datanya(library) dan melakukan program sesuai dengan petunjuk dosis yang tersimpan
untuk mengingatkan klinikan akan kemungkinan kesalahan terapi pengobatan. Data
penyimpan obat-obatan pada infus pump dapat mengizinkan institusi (rumah sakit) untuk
mengatur batas-batas penggunaan obat- batas terendah dan tertinggi penggunaan- dan
menyimpannya dalam memori. Jika suatu saat dosis diberikan keluar dari batas tersebut
maka akan ada batas “soft-stop”, infus pump akan mengeluarkan tanda suara peringatan,
yang akan menginformasikan klinikan bahwa dosis tersebut keluar dalam batas yang di
rekomendasikan dan meminta konfirmasi dari klinikan untuk memperbaikinya. Institusi
juga dapat membuat tanda “berhenti” dimana jika pengguna tidak mengikuti masukan yang
melebihi batas aturan. Beberapa infus pump juga dapat menyatukan monitoring pasien dan
parameter lainnya seperti umur, kondisi klinik dan infus pump modern saat ini
dapat(HHFG,2009).
Lebih lanjut lagi infus pump smart dapat menyediakan data pengembangan kualitas
yang berkesinambunan(Continuous Qualitity Improvement) yang mana menginformasikan
RS mengenai frekuensi penggunaan dan efektifitas dari sistem mereka, karena itu sistem
CQI dapat mengidentifikasi pengembangan yang dibutuhkan untuk mengurangi kesalahan-
kesalahan seperti teknologi informasi yang lain yang mencegah kesalahan medikasi
(pesanan dokter yang terkomputerisasi dan alat-alat pembuangan otomatis), sistem infus
smart harus diintegrasikan didalam proses administrasi yang lain untuk memastikan
kesuksesannya dan optimisasi. Oleh karenanya tujuan utama bukanlah untuk
mengimplementasikan Smart IV pump yang berdiri sendiri namun lebih untuk
mengimplementasikan sebuah sistem smart IV yang mengintegrasikan pompa infus
dengan sistem-sistem informasi yang lain. Adalah hal yang penting untuk mengidentifikasi
dampak yang sistem Smart IV miliki pada berbagai tahapan dan pemangku-pemangku
kepentingan yang terlibat dalam proses administrasi medikasi. Sebagai contoh sistem
Smart IV akan memiliki dampak terbesarnya apabila mereka menolong menghubungkan
beberapa informasi( informasi yang berada didalam resep dokter dan data penyimpanan
obat ) dan apabila mereka tugas-tugas berulang (cek masalah-masalah).
Sistem Smart Infus Pump dapat meningkatkan proses administrasi medikasi yang
benar dengan memperkokoh kekuatan dari teknologi informasi (contoh, mengingat aturan
yang diterapkan untuk membatasi dosis limit) dan mendorong para dokter dan perawat
untuk berfikir melakukan sesuatu yang lebih baik. Namun untuk mengintegrasikan
penerapan smart infus pump, rumah sakit harus menyiapkan anggaran operasional yang
signifikan baik untuk biaya pemeliharaan, perizinan, perbaharuan library, peningkatan
mutu yang berkelanjutan dan pelaporan. Meskipun Smart Infus pump dapat mengurangi
kemungkinan kesalahan akibat pemograman yang tidak benar, mereka akan gagal untuk
meningkatkan keamanan obat kecuali faktor teknologi dan perilaku diperhatikan.Teknologi
dapat mengubah cara kerja dan karena kerja perawatan dan prosesnya kompleks, sangat
dimungkinkan menghilangkan konsekuensi negatif. Kapanpun penerapan teknologi, maka
dampak positif dan negatif dari teknologi baru akan tampak.

Manfaat penggunaan Smart Infus Pump


Smart infus pump meliputi data penyimpan obat dari institusi, Data penyimpan ini
meliputi nama obat, konsentrasi obat, batas bawah dan atas dari dosis obat, laju infus, unit
(untuk obat atau dosis) dan area perawatan klinik. Tim multidisplin yang meliputi ahli
farmasi, perawat dan dokter mengeset dan meng-update data penyimpanan obat tersebut
berdasarkan panduan dari institusi.
Dalam proses pemberian obat melalui infus memiliki kemungkinan terjadi kesalahan
meliputi pembacaan pesanan, menghitung pengobatan, mempersiapkan infus dan program
infus pump. Paling banyak kesalahan meliputi misinterpretasi pesanan, kesalahan obat,
kesalahan jumlah konsentrasi obat, kesalahan obat untuk infus dan kesalahan memasukkan
konsentrasi infus. Smart pump telah didesain untuk mengurangi kesalahan dosis ketika
pemberian obat harus melalui jalur IV. Secara khusus smart IV pump digunakan di Rumah
Sakit pada obat-obat yang spesifik yang membutuhkan perhitungan dosis lebih spesifik
baik lebih besar atau lebih kecil. Fungsi alat ini adalah mendeteksi apabila cairan didalam
infus sudah menunjukkan tanda-tanda akan habis, maka akan mengirimkan sinyal ke pusat
kendali selanjutnya pusat kendali akan mengirimkan respon untuk mengisi kembali.
Meskipun Smart Infus Pump bervariasi tergantung produsen, langkah-langkah yang
diambil ketika menggunakan Smart infus pump adalah serupa. Ketika anda menghidupkan
alat maka smart infus pump akan meminta anda memasukkan data area perawatan pasien
yang kemudian secara otomatis mengkonfigurasi alat untuk menyesuaikan dengan
parameter infus pada area perawatan tersebut. Berikutnya program akan menampilkan obat
yang dimaksudkan dan konsentrasi dari obat tersebut, memasukkan dosis dan perintah flow
dari infus. Smart infus pump kemudian akan memeriksa informasi tersebut dengan library
yang dimiliki. Jika parameter yang diprogramkan sesuai dengan data pada Library maka
smart infus pump akan memulai kerjanya, namun jika apa yang telah diprogramkan diluar
dari yang direkomendasikan maka smart infus pump akan mengeluarkan tanda untuk
mengingatkan klinikal akan kesalahan dosis tersebut (HHFG, 2009).
Kemampuan infus pump ini
mendukung 5 prinsip benar dari
administrasi pengobatan : benar obat,
benar pasien, dengan benar rute, dengan
benar dosis dan benar waktu. Smart infus
pump juga akan menyimpan semua data,
tanda, merekam waktu, tanggal, obat,
konsentrasi dan flow infus serta tindakan
klinikan.
Smart infus pump memiliki sistem
pengaman obat yang disebut sebagai
Dosis Error Reduction Sistem (DERS).
Sebuah DERS dirancang oleh produsen
dan berisi perangkat lunak yang membantu pengguna wapada terhadap potensi kesalahan
dosis sebelum pengiriman obat-obatan. Secara khusus Smart infus pump memungkinkan
rumah sakit untuk mengkonfigurasi perangkat lunak tersebut dengan karakteristik pasien,
baik jenis pasien (dewasa atau anak), jenis perlakuaan (onkologi, bedah). Berdasarkan hal
diatas rumah sakit dapat menyesuaikan antara pemilihan obat dengan kebutuhan pasien
sesuai dengan area perawatannya.
Secara umum manfaat dari smart infus pump adalah(Vanderveen,2007)
1. Mengenali tanda batas aman
Batas laju infus dalam ml/jam dapat ditambahkan untuk infus tanpa memerlukan
perhitungan manual, seperti nutrisi parenteral total, IV emulsi lemak darah dan konsentrasi
insulin. Selain itu dengan memasukkan data mengenai luas permukaan tubuh, smart IV
pump dapat melindungi infus kemoterapi secara tepat. Bolus dan infus intermitten juga
dijaga dengan baik pada dosis total dan waktu infus. Smart infus pump juga dapat
mengingatkan perawat bahwa obat yang sama sudah disuntikkan atau berat badan pasien
melebihi batas pemberian obat.
2. Pemilihan obat sesuai dengan indikasi terapeutik
Untuk obat-obatan khusus seperti pada kasus stroke, infark miokard, emboli paru,
library obat dapat di atur untuk memungkinkan pemilihan obat sesuai dengan indikasi
terapeutik.
Setiap kategori terapi dapat memiliki dosis yang berbeda berdasarkan rekomendasi
dari administrasi, selain itu administator dapat menggunakan teknik lain untuk pemantauan
dan informasi obat seperti pemantauan EKG jika laju infus melebihi 10 mEq/hr
3. Kontrol Analgesia
Smart infus pump dapat dikombinasikan untuk pemantauan pernafasan kontiniu
(pulsa oksimetri dan kapnografi non invasif). Informasi mengenai hubunan dosis obat
dengan laju pernafasan mengurangi resiko depresi pernafasan yang berhubungan dengan
analgesia (Maddox, 2006)
4. Bar-Code obat
Perangkat smart infus dapat membaca bar-code yang diterapka oleh produsen atau
farmasi. Ketika bar code di obat IV dipindai, infus pump secara otomatis memilih
pengobatan yang benar dan konsentrasi (Vanderveen, 2006).

Pengumpulan data continuous quality improvement (CQI)


Ketika smart infus pump pertama kali diperkenalkan, untuk dapat mengakses
informasi diperlukan suatu perangkat yang terhubung dengan komputer/laptop untuk
mendownload data CQI. Sebagain besar didownload dalam waktu 6 bulan atau 1 tahun
yang dilakukan oleh departemen teknik biomedis. Sebuah kemajuan signifikan telah
mengotomatisasi pengumpulan data melalui konektivitas nirkabel antara jaringan informasi
sebuah sistem rumah sakit dan masing-masing perangkat infus.
Sejumlah rumah sakit yang telah berkembang sekarang memiliki konektivitas
nirkabel untuk setiap infus pump. Sekarang data CQI dapat dikumpulkan secara otomatis
dan laporan dapat dilihat oleh apoteker, perawat dan manajer setiap hari. Kesalahan
praktek dapat di identifikasi dengan cepat, batas dosis yang mungkin dapat mengganggu
dapat disesuaikan dan informasi obat baru dapat diberikan dengan cepat.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Sistem komputerisasi pengaman infus seperti smart infus pump, merupakan salah
satu kemajuan teknologi kesehatan yang dapat membantu para klinikan untuk mengurangi
frekuensi dan kefatalan dalam pemberian pengobatan. Sejak diperkenalkan pertama kali
pada tahun 2001, alat dan software terus dikembangkan. Smart infus pump juga
mendorong keuntungan dalam membantu mencegah kesalahan terapi yang serius dan
mengancam kehidupan. Di lain pihak data mengenai pengembangan kualitas yang
berkesinambungan (CQI) dan laporan pemakaian membantu staf yang sebelumnya tidak
mengetahui isu keamanan obat,regimen terapi, untuk mengidentifikasi praktek yang
terbaik. Dalam proses seleksi dan implementasi teknologi smart infus pump, rumah sakit
butuh untuk mengevaluasi kapasitas lebih lanjut, data laporan CQI dan pelatihan dan
dukungan program untuk membantu rumah sakit merealisasikan dalam jangka pendek dan
jangka panjang secara aman.
Rekomendasi
Penggunaan smart infus pump di Indonesia belum sepenuhnya sesu ai dengan
perkembangannya tekini. Penggunaan infus pump di Indonesia hanya sebatas pada
pengaturan jumlah cairan. Penggunaan smart infus pump akan sangat membantu pelayanan
kesehatan yang bekaitan dengan keamanan dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap
pasien, sehingga hal ini diharapkan dapat di implementasikan di rumah sakit-rumah sakit
di Indonesia. Lebih lanjut, diperlukan penelitian mengenai efektifitas penggunaan smart
infus pump agar penggunaannya benar-benar tepat untuk meningkatkan kualitas pelayanan
di Indonesia
DAFTAR PUSTAKA

Vanderveen T. Smart pumps: advanced capabilities and continuous quality


improvement. Patient Safety & Quality Healthcare Newsletter 2007. Diakses melalui:
http://www.psqh.com/janfeb07/smartpumps.html,tanggal 1 oktober 2010

Beattie S. Technology today: smart IV pumps. RN 2005;68(12). Diakses melalui:


http://rnweb.com/rnweb/article/articleDetail.jsp?id=254828 , tanggal 1 oktober 2010

PA-PSRS Patient Safety Advisory, Vol. 4,No. 4. 2007. Diakses melalui : https://www.
papsrs.state.pa.us/Workflow/MailingListAddition.aspx, tanggal 23 september 2010

Lee, L.S dan Morgan,L.(2007). Implementation of wireless “intelligent pump IV


infusion technology in a not for profit academic hospital setting. Wolters Kluwer
Health, Inc 42, 832-842

Ndegawa,S dan Farrah,K (2007). Smart Infusion Pumps. Health technology Inquiry
service.

Carayon, et al. Observing Nurse Interaction with infusion pump technologies.


Advanaces in Patient safety, vol 2, 350-363. Diakses melalui
https://www.papsrs.state.pa.us/Workflow/MailingListAddition.aspx.tanggal 23
september 2010

Healthcare human factor groups. (2009). Smart medication delivery system.


University Health Network.Canada

Hicks, R. W., Cousins, D. D., & Williams, R. L. (2003). Summary of information


submitted to MEDMARX in the year 2002. The quest for quality. Rockville, MD: USP
Center for the Advancement of Patient Safety
Kokoh,B. Thajjono,A. (2009) .Rancangan bangun alat pengaturan jumlah tetesan infus
pada pasien dan monitoring jarak jauh dengan PC.ITS.Surabaya

Rothschild JM, Keohane CA, Thompson S, Bates DW. Intelligent intravenous


infusion pumps to improve medication administration safety. AMIA Annu Symp
Proc 2003;992. Di akses melalui :
http://www.pubmedcentral.nih.gov/picrender.fcgi?artid=1480207&blobtype=pdf
(tanggal 1 oktober 2010).

Anda mungkin juga menyukai