TINJAUAN KASUS
A. Kasus :
Tn. M ( 45 tahun) mempunyai istri Ny. S (43tahun).Ny S memiliki 3 orang anak, anak
K (15 tahun),anak X ((13tahun) anak R (10 tahun).Anak pertama duduk di kelas X sebuah
SMA Negeri,kedua kelas VIII di negeri dan anak ketiga SD kelas 5.anak-anaknya sering
mengikuti kegiatan karang taruna,dan sering main bersama teman sebayanya. Dan suka
membantu ke dua orang tuanya.Ny.S sering mengeluh banyak minum, sering kencing serta
nafsu makannya meningkat. Keadaanya terlihat lemas, dan kurang bersemangat. 1 tahun yang
lalu, Ny.S dibawa periksa ke puskesmas kota dan didiagnosa diabetes militus (DM).
Ny. S tidak bisa kontrol teratur ke puskesmas karena yang mengantarkan tidak ada dan
keterbatasan biaya. Hasil observasi jari kaki Ny. S sebelah kiri terdapat luka kecil sudah 3
minggu belum sembuh. Tn. M,bekerja sebagai buruh pabrik.Tn. M kadang (jika ada rejeki)
membeli obatnya di apotek terdekat sesuai foto copi resep dokter.Tn M jarang
bersosialisasi sama warga dan jarang bergotong royong tetapi kadang ikut pos
ronda karena Tn M bekerja dari jam 08.00-18.00.Ny S sering ikut pengajian
tetapi tidak pernah ikut ibu PKK.
B. Pengkajian
1. Data Umum
a. Identitas Keluarga
Nama KK : Tn. M
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 60 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jangkang, Karang Tengah, Gamping, Sleman Yogyakarta
I. Komposisi Keluarga
Pengajian
Pos ronda
Proyek
bangunan
Tn M
Ny s
AN R
AN K AN X
Adik Ny.
N
Perkumpulan
Karang taruna
Keluarga
Besar Ny. N
Pada gambar diatas dijelaskan: keluarga Tn M memiliki Istri bernama Ny. S dan Memiliki 3
anak masing bernama An K 15 tahun perempuan, An X 15tahun perempuan, An R laki-laki
10tahun, . Tn M terkadang ikut pos kampling dan berinteraksinya dengan tempat kerja saja.
Sedangnya Ny. S sering berinteraksi dengan keluarga Tn M, Ny. Ny S, sering ikut pengajian,
Sedangkan An K,An X Dan An R sering berinteraksi dengan perkumpulan karang taruna.
teman main sekitarnya. Serta sering berinteraksi dengan sekolah dan teman sekitarnya.
Tn M Ny. S
An T An
An
W
F
2. Masalah
Keluarga belum mengetahui layanan kesehatan yang terkait dengan masalah
diabetes militus.dan selalu meminta bantuan kepada tetangga sekitar rumah
2. Masalah
Keluarga kurang mampu mengenal masalah kesehatan tentang penyakit DM,
hal ini ditunjukkan dengan keluarga kurang menyadari dampak masalah
kesehatan akibat penyakit DM. Keluarga juga tidak tahu bahwa penyakitnya
bisa di turunkan kepada anaknya sehingga harus mendapat pengobatan yang
segera dan jangka waktu yang cukup panjang. Kemampuan keluarga dalam
mengambil keputusan juga terbatas karena keluarga tidak mengetahui tentang
masalah yang terjadi pada penyakit DM. Keluarga tidak mengetahui langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam menangani penyakitnya
d. Sistem Orangtua/Perkawinan
1. Kekuatan
Terjadi pembagian peran formal orang tua yang jelas. Bapak mencari nafkah dan ibu
mengurus rumah tangga termasuk memantau perkembangan anak-anaknya. Ibu N S
sangat mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada anaknya. Ny S percaya
walaupun Tn M bekerja kadang tidak pulang ia tidak akan selingkuh dengan wanita
lain.
2. Masalah
Tn M dan Ny. S jarang mengkomunikasikan masalah hubungan perkawinanan dan
suami istri karena waktu pertemuan yang sangat sempit dengan suami.
e. Sistem Orangtua-Anak
1. Kekuatan
Ny. S sangat peduli dengan anak-anaknya. Peran Ibu N sebagai ibu rumah tangga
sangat membantu dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi di
rumah tangga.
f. Subsistem Sibling
1. Kekuatan
Ketujuah anak Ny. M dan Tn S Sangat saling mendukung jarang terjadi pertengkaran
ataupun iri hati terhadap saudara-saudaranya.
g. Sistem Individual
1. Kekuatan
Ny. N sangat protektif terhadap ketujuh anaknya yang terjadi baik berupa sakit
ataupun masalah pribadi selalu menjadi teman yang baik dan berupaya untuk
menyelesiakan masalah. Ny. N demokratif dalam mendidik dan membesarkan
ketujuh buah hatinya, karena ia merasa suaminya sibuk dan kurang peduli terhadap
anak-anaknya.