Anda di halaman 1dari 87

DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN

TAHUN
2017 – 2022

JALAN PERJUANGAN NOMOR 314


TELP/FAX. (0714) 321168
SEKAYU
2017

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | i


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
PEMERINTAH KABUPATEN
1 MUSI BANYUASIN

DINAS PERKEBUNAN
Jalan Perjuangan Lingkungan VII No. 314 Telp. (0714) 321168 SEKAYU (30711)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERKEBUNAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN
NOMOR : 525 / 001.3 / DISBUN / 2017
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PERKEBUNAN
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
TAHUN 2017 - 2022

KEPALA DINAS PERKEBUNAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan akuntabilitas dan transparansi


pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna
bersih dan bertanggung jawab dipandang perlu adanya penyusunan
Perencanaan Strategis Dinas Perkebunan Tahun 2017-2022 untuk
menjabarkan Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran Organisasi sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perkebunan berdasarkan pada
Perda Nomor 09 Tahun 2016;
b. bahwa untuk merencanakan program dan kegiatan tahun 2017-2022
dipandang perlu dibentuk Tim Penyusunan Perencanaan Strategis Dinas
Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin;
c. bahwa untuk tujuan dimaksud huruf a dan b diatas, Penetapan
Perencanaan Strategis Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten
Musi Banyuasin.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang


Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 ;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-undang…...
2

5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan


Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang –
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Laporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Kinerja
Pemerintah Daerah
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Noor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
13 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
15. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 61/2911/SJ 2016 Tentang
Tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah;

16. Peraturan.........
3

16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007


tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17);
17. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2013-2018)
18. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah
kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2008 Nomor 40;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 8 Tahun 2016
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2016-2036 (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun
2016 Nomor 8);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun
2016 Nomor 9);
21. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 73 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin (Lembaran Berita Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin Tahun 2016 Nomor 83)

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN : Pembentukan Tim Penyusun Perencanaan Strategis


Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin 2017 - 2022.
KESATU : Membentuk Tim Penyusunan Perencanaan Strategis
Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin 2017 - 2022 dengan
susunan keanggotaan terlampir.

KEDUA : Lingkup tugas Tim Penyusun Perencanaan Strategis ( Renstra )


Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin 2017-2022 adalah
sebagai berikut :
1. Mengkaji dan mengevaluasi Renstra Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022 termasuk capaian kemajuannya;
2. Mempelajari visi, misi dan perencanaan yang telah
ditetapkan Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin;
3. Mengkaji seluruh peraturan, pedoman dan petunjuk serta
dokumen lainnya yang terkait dengan penyusunan Renstra
Perangkat Daerah Tahun 2017-2022;
4. Mengidentifikasi, mengumpulkan dan mengolah data yang
diperlukan untuk menyusun Renstra Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022;
5. Melakukan……..
4

5. Melakukan diskusi untuk memperoleh masukan dari pihak


terkait lainnya demi kesempurnaan Renstra;
6. Menyusun Renstra Perangkat Daerah Tahun 2017-2022.

KETIGA : Tim Penyusun Perencanaan Strategis (RENSTRA), bertanggung


jawab terhadap penyusunan Renstra Dinas Perkebunan Kabupaten
Musi Banyuasin Tahun 2017-2022.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Sekayu
pada tanggal 06 Januari 2017
Kepala Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin,

Drs. Iskandar Syahriyanto, M.H


Pembina TK. I
Nip. 19740527 199303 1 002

Tembusan disampaikan kepada Yth :


1. Bupati Musi Banyuasin di Sekayu sebagai laporan.
2. Ketua DPRD Kabupaten Musi Banyuasin di Sekayu sebagai laporan.
3. Wakil Bupati Musi Banyuasin di Sekayu sebagai laporan.
4. Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin di Sekayu sebagai laporan.
5. Kepala Badan/Dinas/Inspektorat/Kantor/instansi dan Bagian di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Musi Banyuasin sebagai laporan.
6. Para Camat se–Kabupaten Musi Banyuasin.
7. A r s i p.
5

TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)


DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
TAHUN 2017 - 2022

1. Ketua : Drs. Iskandar Syahriyanto, M.H. (Kepala Dinas Perkebunan)

2. Sekretaris : H. Suhaimi, SH., M.M (Sekretaris Dinas)

3. Bendahara : Endo Bentauzar, S.E (Kasubbag Keuangan dan Aset)

4. Anggota : - Drs. Deni Sukmana, M.Si (Kepala Bidang Produksi)

- Ir. Tri Yulisman Eka Putra, M.M (Kepala Bidang Prasarana dan Sarana)

- Sadili, S.P., M.M (Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan)

- Ir. Mura, M.M (Kepala Bidang Kelembagaan dan Usaha)

- Diansz Novilih, S.P., M.Si (Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi


dan pelaporan )

- Rosilah, S.Sos (Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian)

- A.E. Isfihani, A.Md (Staf Subbag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan )


PEMERINTAH KABUPATEN
1 MUSI BANYUASIN

DINAS PERKEBUNAN
Jalan Perjuangan Lingkungan VII No. 314 Telp. (0714) 321168 SEKAYU (30711)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERKEBUNAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN
NOMOR : 525 / 085 / DISBUN / 2017
TENTANG
PERUBAHAN ATAS
KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERKEBUNAN
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
NOMOR : 525 / 001.3 / DISBUN / 2017
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PERKEBUNAN
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
TAHUN 2017 - 2022

KEPALA DINAS PERKEBUNAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN,

Menimbang : Bahwa mengingat tentang perubahan struktur dan personil Dinas Perkebunan
yang mengalami mutasi maka susunan Tim Penyusun Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Perkebunan, perlu disesuaikan ;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang


Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 ;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan
Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang.........
2

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang –
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Laporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Kinerja
Pemerintah Daerah
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Noor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
13 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
15. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 61/2911/SJ 2016 Tentang
Tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah;
16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17);

17. Peraturan.........
3

17. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9 Tahun 2014


tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2013-2018)
18. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah
kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2008 Nomor 40;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 8 Tahun 2016
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2016-2036 (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun
2016 Nomor 8);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun
2016 Nomor 9);
21. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 73 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin (Lembaran Berita Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin Tahun 2016 Nomor 83)

MEMUTUSKAN :

MENETAPKAN : Pembentukan Tim Penyusun Perencanaan Strategis


Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin 2017 - 2022.
KESATU : Membentuk Tim Penyusunan Perencanaan Strategis
Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin 2017 - 2022 dengan
susunan keanggotaan terlampir.

KEDUA : Lingkup tugas Tim Penyusun Perencanaan Strategis ( Renstra )


Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin 2017-2022 adalah
sebagai berikut :
1. Mengkaji dan mengevaluasi Renstra Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022 termasuk capaian kemajuannya;
2. Mempelajari visi, misi dan perencanaan yang telah
ditetapkan Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin;
3. Mengkaji seluruh peraturan, pedoman dan petunjuk serta
dokumen lainnya yang terkait dengan penyusunan Renstra
Perangkat Daerah Tahun 2017-2022;
4. Mengidentifikasi, mengumpulkan dan mengolah data yang
diperlukan untuk menyusun Renstra Perangkat Daerah
Tahun 2017-2022;
5. Melakukan diskusi untuk memperoleh masukan dari pihak
terkait lainnya demi kesempurnaan Renstra;
6. Menyusun Renstra Perangkat Daerah Tahun 2017-2022.

KETIGA….……..
4

KETIGA : Tim Penyusun Perencanaan Strategis (RENSTRA), bertanggung


jawab terhadap penyusunan Renstra Dinas Perkebunan Kabupaten
Musi Banyuasin Tahun 2017-2022.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Sekayu
pada tanggal 2 Agustus 2017
Kepala Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin,

Drs. Iskandar Syahriyanto, M.H


Pembina TK. I
Nip. 19740527 199303 1 002

Tembusan disampaikan kepada Yth :


1. Bupati Musi Banyuasin di Sekayu sebagai laporan.
2. Ketua DPRD Kabupaten Musi Banyuasin di Sekayu sebagai laporan.
3. Wakil Bupati Musi Banyuasin di Sekayu sebagai laporan.
4. Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin di Sekayu sebagai laporan.
5. Kepala Badan/Dinas/Inspektorat/Kantor/instansi dan Bagian di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Musi Banyuasin sebagai laporan.
6. Para Camat se–Kabupaten Musi Banyuasin.
7. A r s i p.
5

TIM PENYUSUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)


DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
TAHUN 2017 - 2022

1. Ketua : Drs. Iskandar Syahriyanto, M.H. (Kepala Dinas Perkebunan)

2. Sekretaris : H. Suhaimi, SH., M.M (Sekretaris Dinas)

3. Bendahara : Endo Bentauzar, S.E (Kasubbag Keuangan dan Aset)

4. Anggota : - Drs. Deni Sukmana, M.Si (Kepala Bidang Produksi)

- Ir. Tri Yulisman Eka Putra, M.M (Kepala Bidang Prasarana dan Sarana)

- Sadili, S.P., M.M (Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan)

- Ir. Mura, M.M (Kepala Bidang Kelembagaan dan Usaha)

Diansz Novilih, S.P., M.Si (Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi


- dan pelaporan )

- Renni Suciati, S.S., M.Si (Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian)

- A.E. Isfihani, A.Md (Staf Subbag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan )


PEMERINTAH KABUPATEN
1 MUSI BANYUASIN

DINAS PERKEBUNAN
Jalan Perjuangan Lingkungan VII No. 314 Telp. (0714) 321168 SEKAYU (30711)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERKEBUNAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN
NOMOR : 525/ 094 / DISBUN / 2017
TENTANG
PERENCANAAN STRATEGIS (RENSTRA)
DINAS PERKEBUNAN
KABUPATEN MUSI BANYUASIN
TAHUN 2017 - 2022

KEPALA DINAS PERKEBUNAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan akuntabilitas dan transparansi


pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna
bersih dan bertanggung jawab dipandang perlu adanya penyusunan
Perencanaan Strategis Dinas Perkebunan Tahun 2017-2022 untuk
menjabarkan Visi, Misi dan Tujuan serta Sasaran Organisasi sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perkebunan berdasarkan pada
Perda Nomor 09 Tahun 2016;
b. bahwa untuk merencanakan program dan kegiatan tahun 2017-2022
dipandang perlu menetapkan Perencanaan Strategis Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin;
c. bahwa untuk tujuan dimaksud huruf a dan b diatas, Penetapan
Perencanaan Strategis Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten
Musi Banyuasin.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang


Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 ;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-undang…...
2

5. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan


Tanggung jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang –
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
penyusunan dan penerapan standar pelayanan minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Laporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4614);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Evaluasi Kinerja
Pemerintah Daerah
12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Noor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
13 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114);
14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
15. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 61/2911/SJ 2016 Tentang
Tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang
Perangkat Daerah;

16. Peraturan.........
3

16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun 2007


tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17);
17. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sumatera Selatan Tahun 2013-2018)
18. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2008
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah
kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2008 Nomor 40;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 8 Tahun 2016
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2016-2036 (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun
2016 Nomor 8);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun
2016 Nomor 9);
21. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 73 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin (Lembaran Berita Daerah Kabupaten Musi
Banyuasin Tahun 2016 Nomor 83)

MEMUTUSKAN :

KESATU : Perencanaan Strategis Dinas Perkebunan Kabupaten Musi


Banyuasin 2017 – 2022.

KEDUA : Perencanaan Strategis Dinas Perkebunan Kabupaten Musi


Banyuasin Tahun 2017-2022 dimaksud dalam diktum PERTAMA
disusun berdasarkan pada Visi, Misi, tujuan dan Sasaran Dinas
Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin yang selanjutnya
digunakan sebagai dasar penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Bupati Musi
Banyuasin sebagai laporan capaian kinerja sebagaimana yang telah
ditetapkan.

KETIGA : Naskah Perencanaan Strategis Dinas Perkebunan Kabupaten Musi


Banyuasin Tahun 2017-20221 dimaksud dalam diktum PERTAMA,
sebagaimana terlampir, dan merupakan lampiran yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini.

KEEMPAT...............
4

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Sekayu
pada tanggal 30 Agustus 2017
Kepala Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin,

Drs. Iskandar Syahriyanto, M.H


Pembina TK. I
Nip. 19740527 199303 1 002

Tembusan disampaikan kepada Yth :


1. Bupati Musi Banyuasin di Sekayu sebagai laporan.
2. Ketua DPRD Kabupaten Musi Banyuasin di Sekayu sebagai laporan.
3. Wakil Bupati Musi Banyuasin di Sekayu sebagai laporan.
4. Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Banyuasin di Sekayu sebagai laporan.
5. Kepala Badan/Dinas/Inspektorat/Kantor/instansi dan Bagian di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Musi Banyuasin sebagai laporan.
6. Para Camat se–Kabupaten Musi Banyuasin.
7. A r s i p.
DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN

KATA PENGANTAR

Penyusunan Renstra (Perencanaan Strategis) merupakan amanat Undang –


Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional
Bab. III pasal 7. Dengan telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Banyuasin, sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 Bab. V, pasal 15, bahwa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
wajib menyiapkan Rancangan Renstra – PD sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya
dengan berpedoman pada RPJMD.
Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin sebagai salah satu Perangkat
Daerah (PD) di lingkungan Kabupaten Musi Banyuasin bertekad menyusun Renstra
sesuai dengan tuntutan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara yuridis,
sesuai dengan Perda Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, Dinas
Perkebunan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan kabupaten
berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan.
Renstra Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin disusun berdasarkan Visi
dan Misi Kabupaten Musi Banyuasin, kementerian terkait, serta tugas pokok dan fungsi
Dinas Perkebunan .
Mudah-mudahan Renstra Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin dapat
digunakan sebagai acuan dalam menyusun kegiatan tahun 2017-2022 sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sekayu, 30 Agustus 2017


Kepala Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin,

Drs. Iskandar Syahriyanto, M.H


Pembina TK. I
NIP. 19740527 199303 1 002

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | ii


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... iv
DAFTAR BAGAN ...................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Landasan Hukum .......................................................................... 4
1.3 Maksud dan Tujuan ...................................................................... 6
1.4 Sistematika Penulisan .................................................................. 7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERKEBUNAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN ........................................................ 11
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Dinas Perkebunan ........................... 11
2.2 Sumber Daya Dinas Perkebunan ................................................ 30
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Perkebunan ......................................... 31
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Perangkat Daerah ...................................................................... 35

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS


PERKEBUNAN ..................................................................................... 36
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah ..................................................... 36
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih ...................................................... 38
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi,
Kabupaten/Kota .......................................................................... 40
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis ........................................................ 44
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ........................................................ 45

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN .................................................................... 48


4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perkebunan ....... 48

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ................................................... 52

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN ....... 55

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ......................... 65

BAB VIII PENUTUP ............................................................................................. 67

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | iii


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perkebunan Kabupaten


Musi Banyuasin ................................................................................... 33

Tabel 2.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas


Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin .......................................... 34

Tabel 3.1. Pokok-Pokok Visi Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun


2015 – 2019 .......................................................................................... 41

Tabel 3.2. Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan menurut


Kecamatan ........................................................................................... 45

Tabel 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas


Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017 – 2022 .......... 51

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok


Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin................................................................ 60

Tabel 7.1. Penetapan Indikator Kinerja Dinas Perkebunan Kabupaten


Musi Banyuasin yang mengacu padsa Tujuan dan Sasaran
RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin ................................................. 66

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | iv


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Perkebunan


Kabupaten Musi Banyuasin ................................................................ 29

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | v


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Pendahuluan______

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Rencana pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang diatur
dalam Undang-Undang Nommor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, Bab III Pasal 7 dan Bab V Pasal 15
bahwa, Kepala Perangkat Daerah wajib menyiapkan Rencana Strategis
Perangkat Daerah (PD) sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsinya dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, yang mengamanatkan kepada Perangkat Daerah untuk menyusun
Rencana Strategis (Renstra).
Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan
akuntabel sebagaimana diamanatkan dalam Ketetapan MPR No.
XI/MPR/1998 dan Undang-undang No. 28 Tahun 1998 tentang
Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas KKN, kemudian
diimplementasikan melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999 dan Inpres Nomor 5
Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, serta
memperhatikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007, maka peranan Renstra ini menjadi
sangat penting.
Perencanaan Strategis Dinas Perkebunan Kabupaten Musi
Banyuasin merupakan perencanaan lima tahunan yang memuat visi, misi,
tujuan, sasaran dan strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran) yang
disusun sebagai wujud komitmen jajaran Dinas Perkebunan Kabupaten
Musi Banyuasin dalam meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam visi, misi, tujuan dan
sasaran.
Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan
Program dalam Renstra ini, maka setiap tahunnya akan dibuat Rencana
Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA) secara
proporsional dan terukur serta menentukan jenjang tanggung jawab
terhadap keberhasilan maupun kegagalan dalam pelaksanaannya antara
lain : Staf dan Eselon IV bertanggungjawab pada Kegiatan, Eselon III
bertanggungjawab pada Program, dan Eselon II bertanggungjawab pada
Kebijakan.
Sebagaimana amanat UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, UU No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, maka setiap Perangkat Daerah
wajib menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT), demikian juga halnya

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 1


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Pendahuluan______

Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin. Dengan sumberdaya yang


tersedia, jajaran Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin berupaya
menyusun dan melaksanakan RKT guna mewujudkan Good Governance.
Dalam menyusun RKT pada Dinas Perkebunan Kabupaten Musi
Banyuasin, ada beberapa hal yang mendapat perhatian seperti : (a) Tugas
pokok dan Fungsi Dinas Perkebunan, (b) Capaian kinerja tahun
sebelumnya, (c) Permasalahan yang diprediksi muncul pada tahun
mendatang dan (d) Indikasi alokasi dana yang diperkirakan pada tahun-
tahun mendatang.
Fungsi Renstra Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin
dalam pembangunan daerah, khususnya pembangunan pada bidang
perkebunan adalah sebagai instrumen untuk memberikan arah dan acuan
pembangunan guna meningkatkan kinerja pembangunan di bidang
perkebunan serta menjadi dasar dalam penyusunan evaluasi kinerja Dinas.
Sebagaimana diungkapkan diatas, Renstra Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin merupakan perencanaan pembangunan pada
urusan perencanaan pembangunan bidang perkebunan dalam kurun lima
tahunan. Sebagai perencanaan strategis, maka proses penyusunan Renstra
Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin disusun melalui beberapa
tahapan. Pertama, proses penjaringan visi dan misi organisasi. Penjaringan
visi dan misi Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin dilakukan
dengan fokus group diskusi, dengan tujuan agar seluruh komponen
organisasi tahu kearah mana organisasi di bawa agar tetap eksis. Untuk
menjabarkan visi organisasi, maka diperlukan misi. Penyusunan visi dan
misi organisasi didasarkan pada tugas pokok dan fungsi Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin, serta memperhatikan visi dan misi kementerian
terkait; Kedua, menetapkan tujuan. Untuk mewujudkan visi dan misi
organisasi ditetapkan tujuan organisasi. Tujuan merupakan sesuatu kondisi
yang ingin dicapai oleh organisasi selama lima tahun. Tujuan dijabarkan
setiap tahunnya menjadi sasaran. Sasaran merupakan kondisi yang ingin
dicapai dalam kurun waktu satu tahun; Ketiga, menyusun strategi yaitu cara
mencapai tujuan. Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran ditempuh
melalui : kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan adalah otoritasnya
kepala Dinas Perkebunan, sedangkan program dan kegiatan telah diatur
dalam Permendagri Nomor 13 tahun 2006 sebagaimana diubah menjadi
Permendagri Nomor 59 tahun 2007. Pemilihan strategi melalui prioritas
program dan kegiatan dilakukan seacra partisipatif dengan metode SWOT.
Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004,
dokumen Renstra Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin sangat
terkait dengan berbagai dokumen perencanaan di tingkat nasional, provinsi
dan kabupaten, seperti : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007), Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2015-2019 (Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015),
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera
Selatan 2005-2025 (Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17
Tahun 2007), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
Sumatera Selatan 2013-2018 (Peraturan Daerah Provinsi Sumatera

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 2


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Pendahuluan______

Selatan Nomor 9 tahun 2014), Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2008 dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin 2017-
2022.

Gambar 1.1 Hubungan Rencana Strategis Dinas Perkebunan Tahun


2017 –2022 dengan Dokumen Perencanaan lainnya.

Pembangunan Daerah merupakan subsistem dari pembangunan


nasional dan rencana strategis Perangkat Daerah merupakan subsistem
dari Perencanaan Pembangunan Daerah, oleh karenanya penyusunan
Rencana strategis Perangkat Daerah harus sinergis dengan dokumen
perencanaan lainnya. Renstra Dinas Perkebunan diharapkan :
 Dapat dirumuskan tujuan dan sasaran pembangunan daerah
yang SMART, konsisten dengan visi, misi program Bupati, serta
memperhatikan program prioritas kementerian terkait;
 Dapat memberikan arah perkembangan daerah, sehingga dapat
lebih dipahami oleh masyarakat, dengan demikian
mengembangkan sense of ownership dari rencana strategis;
 Memastikan bahwa sumber daya dan dana daerah diarahkan
untuk menangani isu dan permasalahan prioritas dalam
perencanaan pembangunan dan penanaman modal;

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 3


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Pendahuluan______

 Menyediakan basis untuk mengukur sejauh mana kemajuan


untuk mencapai tujuan dan mengembangkan mekanisme untuk
menginformasikan perubahan apabila diperlukan;
 Dapat dikembangkan kesepakatan untuk memadukan semua
sumber daya alam mencapai tujuan;
 Dapat dirumuskan fokus dan langkah-langkah yang lebih jelas
untuk mencapai tujuan pengembangan daerah; dan
 Dapat dihasilkan pengembangan daerah yang lebih produktif,
efisien dan efektif.

1.2. LANDASAN HUKUM


Dalam masa lima tahun, Dinas Perkebunan Kabupaten Musi
Banyuasin sebagai Perangkat Daerah yang dipimpin oleh pejabat eselon II
di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin juga diwajibkan
menyusun Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kinerja Tahunan yang
dilengkapi dengan indikator kinerja dan target kinerja sebagai alat ukur
keberhasilan pencapaian sasaran dan kegiatan. Rencana Kinerja Tahunan
tersebut berfungsi sebagai perencanaan operasional yang menjadi dasar
pengajuan anggaran berbasis kinerja.
Sebagaimana disebutkan di atas, dengan terbitnya Peraturan Bupati
Musi Banyuasin Nomor 73 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian
Tugas dan Fungsi Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin, maka
pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah disusun berdasarkan beberapa
landasan sebagai berikut :
( 1 ). Landasan Idiil yaitu Pancasila,
( 2 ). Landasan Konstitusional yaitu UUD 1945,
( 3 ). Landasan Operasional :
 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang
Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Sumatera Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);
 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 );
 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
 Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan
Tanggungjawab Keuangnan Negara (Lembaran Negara Republik

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 4


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Pendahuluan______

Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 4400);
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah; sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33);
 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244);
 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2014 tentang Perkebunan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 308);
 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Laporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
 Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578);
 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
 Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi;
 Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun
2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah,
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 17 Tahun
2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 5


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Pendahuluan______

Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah


Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2007 Nomor 17);
 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nomor 9 Tahun 2014
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018);

 Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2008


tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah
kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2008 Nomor 40;
 Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Musi Banyuasin (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2016 Nomor 9);
 Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 73 Tahun 2016 tentang
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin (Lembaran Berita Daerah Kabupaten
Musi Banyuasin Tahun 2016 Nomor 83)

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN


Renstra Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017
merupakan Rencana Pembangunan Kabupaten Musi Banyuasin dalam
urusan Pembangunan Perkebunan dalam kurun waktu 5 tahun, sebagai
penjabaran periode kedua RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin Tahun
2017–2022. Renstra Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun
2017 ditetapkan dengan maksud untuk memberikan arah kebijakan
pembangunan perkebunan di Kabupaten Musi Banyuasin sebagaimana visi
dan misi Bupati, sehingga setiap stakeholders dan komponen masyarakat
dapat berpartisipasi sejak perencanaan, pelaksanaan maupun kontrol sosial
guna mewujudkan pembangunan Kabupaten Musi Banyuasin yang berhasil.
Tujuan Penyusunan Renstra Dinas Perkebunan Kabupaten Musi
Banyuasin Tahun 2017 adalah, menyediakan dokumen perencanaan
komprehensif dalam urusan Perencanaan Pembangunan Perkebunan yang
akan digunakan sebagai acuan dalam :
1. Menjamin konsistensi perencanaan dan pemilihan program dan
kegiatan sesuai dengan prioritas serta kebutuhan daerah/lapangan;
2. Untuk menetapkan prioritas program dan kegiatan yang strategis
selama lima tahun
3. Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas Perkebunan .
4. Sebagai sumber hukum dalam pelaksanaan pembangunan
Perencanaan Pembangunan dan Penamanam Modal selama lima
tahun.
5. Sebagai acuan dalam penilaian kinerja pembangunan dalam bentuk
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 6


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Pendahuluan______

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN


Sebagaimana amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah
Daerah, maka sistematika Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas
Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2017 - 2022 terdiri atas :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang :
1.1. Latar Belakang yang menguraikan secara ringkas :
Pengertian Renstra, Fungsi Renstra dalam
penyelenggaraan pembangunan daerah, Proses
penyusunan Renstra, Keterkaitan Renstra Dinas
Perkebunan dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra
Kabupaten/Kota, dan dengan Renja Dinas Perkebunan .
1.2. Landasan Hukum : memuat penjelasan tentang
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur
tentang kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman
yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan
dan penganggaran Perangkat Daerah.
1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra berisi tentang
: penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan
Renstra Perangkat Daerah.
1.4. Sistematika penulisan Renstra memuat tentang; pokok
bahasan dalam penulisan Renstra Perangkat Daerah,
serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERKEBUNAN


KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Pada bab ini menguraikan tentang :
2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin : Memuat penjelasan
umum tentang dasar hukum pembentukan Perangkat
Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta
uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon di
bawah Kepala Perangkat Daerah. Uraian tentang
struktur organisasi Perangkat Daerah ditujukan untuk
menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata
laksana Perangkat Daerah (proses, prosedur,
mekanisme).
2.2. Sumber Daya Dinas Perkebunan : memuat penjelasan
ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki
Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas dan

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 7


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Pendahuluan______

fungsinya, mencakup sumber daya manusia,


aset/modal, dan unit usaha yang masih operasional
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Perkebunan : memuat tingkat
capaian kinerja Perangkat Daerah berdasarkan
sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode
sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau
indikator kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau
indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah
diratifikasi oleh Pemerintah.
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
Dinas Perkebunan : Bagian ini mengemukakan hasil
analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra Perangkat
Daerah Kabupaten/Kota, hasil telaahan terhadap RTRW,
dan hasil analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup
Strategis yang berimplikasi sebagai tantangan dan
peluang bagi pengembangan pelayanan Perangkat
Daerah pada lima tahun mendatang. Bagian ini
mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran
kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan
pelayanan yang dibutuhkan.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS


PERKEBUNAN
Bab ini memuat :
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan
Fungsi Pelayanan Dinas Perkebunan ; Pada bagian ini
dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan
Perangkat Daerah beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih ; Bagian ini
mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Perangkat
Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.
Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan
pelayanan Perangkat Daerah dipaparkan apa saja
faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan
Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi
pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah tersebut
3.3. Telaahan Rencana Strategis K/L dan Renstra
Provinsi memuat ; Faktor-faktor penghambat ataupun
faktor-faktor pendorong dari pelayanan PD yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan PD ditinjau
dari sasaran jangka menengah Renstra k/L ataupun
Renstra PD provinsi/kabupaten/kota.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis memuat ; apa saja faktor-

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 8


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Pendahuluan______

faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan


Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan
pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari implikasi
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ; pada bagian ini mereview
kembali faktor-faktor dari pelayanan PD yang
mempengaruhi permasalahan pelayanan PD ditinjau
dari: 1. gambar pelayanan PD; 2. sasaran jangka
menengah pada Renstra K/L; 3. sasaran jangka
menengah dari Renstra PD provinsi/kabupaten/kota
4. implikasi RTRW bagi pelayanan PD ; dan 5. implikasi
LKHS bagi pelayanan PD.
Selanjutnya menjelaskan metoda penentuan isu-isu
strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut.
Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi
tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani
melalui Renstra PD tahun rencana.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN


4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas
Perkebunan. Bab ini menjelaskan rumusan pernyataan
tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas
Perkebunan. Dimana tujuan adalah penyataan-
pernyataan tentang hal-hal yang perlu di lakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan
permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang
dihadapi. Sedangkan sasaran adalah hasil yang
diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara
terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat
melaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
kedepan.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Bab ini menguraikan rumusan pernyataan strategi dan arah
kebijakan yang dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA


PENDANAAN
Pada bagian ini menjelaskan Rencana Program dan Kegiatan
serta Pendanaan.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN


Bab ini menguraikan tentang indikator kinerja PD yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai PD dalam
lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 9


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Pendahuluan______

BAB VIII PENUTUP


Menjelaskan kesimpulan, kaidah pelaksanaan kegiatan serta
penegasan komitmen PD terhadap pelaksanaan renstra
maupun RPJMD.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 10


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERKEBUNAN
KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Sub sektor perkebunan sejak berdirinya NKRI bahkan jauh sebelumnya


telah memainkan peranan penting dalam pembangunan di Nusantara yang
secara garis besar meliputi 3 aspek utama yaitu ekonomi, sosial budaya dan
ekologi. Gambaran kontribusi sub sektor perkebunan dalam ketiga aspek
dimaksud dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi indonesia yang mempunyai
trend positif volume dan ekspor komoditas perkebunan, lapangan usaha dan laju
pertumbuhan pendapatan pekebun serta peningkatan neraca perdagangan.

2.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PERKEBUNAN


Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin sebagai salah satu
Perangkat Daerah (PD), merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah
Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas,
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Nomor 9
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin ( Lembaran Daerah Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2016 Nomor 9), maka Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang
pertanian sub urusan perkebunan.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut secara struktur
organisasi, Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin sebagai salah
satu organisasi perangkat daerah menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut:
1). Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.
2). Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya.
3). Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya,
dan
4). Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 73


Tahun 2016 tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Perkebunan Kabupaten
Musi Banyuasin, maka masing-masing pejabat memiliki uraian tugas
sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas Perkebunan mempunyai tugas pokok membantu
Bupati melaksanakan perumusan, penyusunan, pelaksanaan kebijakan,
dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di
bidang perkebunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 11


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

Rincian tugas Kepala Dinas Perkebunan dalam


menyelenggarakan tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan teknis dinas;
b. penyusunan rencana strategis dinas;
c. penyelenggaraan pelayanan urusan pemerintahan dan pelayanan
umum di bidang Perkebunan;
d. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan dinas;
e. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan dinas; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Dinas
Perkebunan mempunyai fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang Perkebunan meliputi
pengembangan sumber daya perkebunan, sarana dan prasarana,
peningkatan produksi dan perlindungan perkebunan;
b. penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum di
bidang Perkebunan meliputi pengembangan sumber daya
perkebunan, sarana dan prasarana, peningkatan produksi dan
perlindungan perkebunan;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Perkebunan meliputi
pengembangan sumber daya perkebunan, sarana dan prasarana,
peningkatan produksi dan perlindungan perkebunan;
d. pengevaluasian pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan
eksternal; dan
e. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan.

1. Sekretaris
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas
merencanakan, membagi tugas, memberi petunjuk, membimbing,
mengevaluasi dan melaporkan urusan administratif dan fungsional
kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Dinas Perkebunan
dalam urusan umum, urusan perlengkapan, urusan keuangan, urusan
kepegawaian, urusan kearsipan, perpustakaan, dokumentasi, evaluasi
dan pelaporan.
Rincian tugas sekretaris Dinas Perkebunan dalam
menyelenggarakan tugas pokoknya adalah sebagai berikut :
a. penyusun kebijakan teknis kesekretariatan sesuai kebijakan teknis
dinas;
b. penyelenggara program dan kegiatan kesekretariatan;
c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan Sub bagian; dan
d. penyelenggara evaluasi program dan kegiatan sub bagian.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Sekretaris Dinas
Perkebunan mempunyai fungsi :

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 12


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

a. perencanaan program dan kegiatan kesekretariatan;


b. pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan yang meliputi
administrasi umum dan kepegawaian, keuangan dan perlengkapan,
aset serta perencanaan dan pengendalian;
c. pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas bidang;
d. pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan
kesekretariatan;
e. pengkoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan
bidang-bidang;
f. penyelenggaraan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan bidang-bidang;
g. pengkoordinasian penyusunan laporan yang meliputi laporan
kinerja aparatur, laporan akuntabilitas kinerja dinas, dan laporan
pelaksanaan program dan kegiatan dinas;
h. penyiapan bahan perumusan kebijakan lingkup kesekretariatan;
dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya.

2.1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian


Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang
kepala sub bagian mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi,
memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi
dan melaporkan kegiatan administrasi umum dan kepegawaian.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian pada Sekretariat Dinas Perkebunan
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian;
b. pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian;
c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup Sub
bagian; dan
d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural
dalam lingkup sub bagian.
Untuk melaksanakan fungsinya, Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian mempunyai rincian tugas sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan Penyusunan rencana program dan kegiatan
pada sub bagian umum dan kepegawaian;
b. mengelola administrasi umum yang meliputi ketatausahaan, surat
menyurat, ketatalaksanaan, kearsipan dan kepustakaan;
c. menyelenggarakan urusan rumah tangga, protokol, administrasi
perjalanan dinas dan kehumasan;
d. mengelola administrasi kepegawaian yang meliputi rencana
kebutuhan dan pengembangan pegawai, absensi dan pengelolaan
data kepegawaian dan pelaksanaan pelayanan administrasi
kepegawaian;
e. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan lingkup
administrasi umum dan kepegawaian;

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 13


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan lingkup umum dan


kepegawaian; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya,

2.2. Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi


Sub Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas merencanakan
operasionalisasi kerja, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia,
mengatur, mengevaluasi dan melaporkan tugas di bidang perencanaan,
pelaporan dan evaluasi.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Sub Bagian
Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi pada Sekretariat Dinas
Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian;
b. pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian;
c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup sub
bagian;
d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural
dalam lingkup sub bagian;
Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Sub Bagian
Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi mempunyai rincian tugas
sebagai berikut :
a. menyusunan rencana program dan kegiatan pada sub bagian
perencanaan, pelaporan dan evaluasi;
b. menyelenggarakan program dan kegiatan pada sub bagian
perencanaan, pelaporan dan evaluasi;
c. mengkoordinasikan penyusunan rencana program dan kegiatan
bidang-bidang;
d. penyelenggarakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan bidang-bidang;
e. mengkoordinasikan penyusunan laporan yang meliputi laporan fisik,
laporan akuntabilitas kinerja, laporan pelaksanaan program dan
kegiatan dinas;
f. menyusun statistik perkebunan dan bimbingan penerapan sistem
informasi perkebunan;
g. menyiapkan bahan perumusan kebijakan lingkup perencanaan dan
evaluasi; dan
h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya.

2.3. Sub Bagian Keuangan dan Aset


Sub Bagian Keuangan dan Aset dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi,
memberi petunjuk, memberi tugas, menyelia, mengatur, mengevaluasi
dan melaporkan urusan keuangan, kegiatan kebendaharawan dalam

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 14


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah


(APBD);
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Sub Bagian
Keuangan dan Aset pada Sekretariat Dinas Perkebunan mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. pelaksanaan kebijakan teknis sub bagian;
b. pelaksanaan program dan kegiatan sub bagian;
c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan pejabat non stuktural dalam lingkup sub
bagian;
d. pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan pejabat non stuktural
dalam lingkup sub bagian.
Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Sub Bagian
Keuangan dan Aset memiliki rincian tugas sebagai berikut :
a. menyusun rencana program dan kegiatan pada Sub Bagian
Keuangan dan Aset;
b. menyelenggarakan dan mengelola administrasi keuangan dan aset;
c. melaksanakan penatausahaan keuangan;
d. menyusunan laporan keuangan;
e. menyiapkan bahan perumusan kebijakan lingkup keuangan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya.

3. Bidang Prasarana dan Sarana


Bidang Prasarana dan Sarana dipimpin oleh Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan, pelaksanaan
kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan
evaluasi di bidang prasarana dan sarana perkebunan.
Rincian tugas Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Dinas
Perkebunan dalam menyelenggarakan tugas pokoknya adalah sebagai
berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis bidang;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;
c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam
lingkup bidang;
d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan
pejabat non stuktural dalam lingkup bidang;
e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang
Prasarana dan Sarana Perkebunan mempunyai fungsi :
a. memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, membina,
mengendalikan dan mengawasi program dan kegiatan pada bidang
prasarana dan sarana lingkup alat dan mesin perkebunan,

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 15


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

prasarana perkebunan dan pengolahan dan pemasaran hasil


perkebunan;
b. memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dalam urusan bidang prasarana
dan sarana lingkup alat dan mesin perkebunan, prasarana
perkebunan dan pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan;
c. melaporkan pelaksanaan kegiatan bidang prasarana dan sarana
sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada Kepala
Dinas;
d. memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas dalam
perumusan kebijakan teknis lingkup pengembangan prasarana dan
sarana perkebunan;
e. melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pada bidang prasarana dan sarana; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya.

3.1. Seksi Alat dan Mesin Perkebunan


Seksi Alat dan Mesin Perkebunan dipimpin oleh Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi
tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan
melaporkan penyelenggaran tugas urusan alat dan mesin perkebunan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Alat dan
Mesin Perkebunan Bidang Prasarana dan Sarana pada Dinas
Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis seksi;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi;
c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam
lingkup seksi;
d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas
bidangnya;
Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Seksi Alat dan
Mesin Perkebunan memiliki rincian tugas sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan rencana program dan kegiatan pada seksi alat
dan mesin perkebunan lingkup, identifikasi kebutuhan dan
pengembangan alat dan mesin perkebunan serta bimbingan
penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin perkebunan;
b. menyiapkan bahan penyelenggaraan program dan kegiatan pada
seksi alat dan mesin perkebunan lingkup, identifikasi kebutuhan dan
pengembangan alat dan mesin perkebunan serta bimbingan
penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin perkebunan;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis lingkup alat dan
mesin perkebunan;
d. menyiapkan bahan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup alat dan mesin perkebunan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 16


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

3.2. Seksi Prasarana Perkebunan


Seksi Prasarana Perkebunan dipimpin oleh Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi
tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan
melaporkan penyelenggaran tugas urusan prasarana perkebunan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi
Prasarana Perkebunan Bidang Prasarana dan Sarana pada Dinas
Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis seksi;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi;
c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam
lingkup seksi;
d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya;
Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Seksi Prasarana
Perkebunan memiliki rincian tugas sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan rencana program dan kegiatan pada seksi
Prasarana perkebunan lingkup, identifikasi kebutuhan dan
pembangunan prasarana perkebunan, pemetaan usaha
perkebunan dan prasarananya;
b. menyiapkan bahan penyelenggaraan program dan kegiatan pada
prasarana perkebunan lingkup, identifikasi kebutuhan dan
pembangunan prasarana perkebunan, pemetaan usaha
perkebunan dan prasarananya;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis lingkup prasarana
perkebunan;
d. menyiapkan bahan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup prasarana perkebunan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya.

3.3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan.


Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan dipimpin
oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan
operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia,
mengatur, mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaran tugas
urusan pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Bidang Prasarana dan
Sarana pada Dinas Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis seksi;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi;
c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam
lingkup seksi;
d. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 17


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Seksi Pengolahan


dan Pemasaran Hasil Perkebunan memiliki rincian tugas sebagai
berikut :
a. menyiapkan bahan rencana program dan kegiatan pada seksi
pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan perkebunan lingkup,
pemasaran hasil perkebunan, penetapan harga komoditi
perkebunan, regristrasi UPPB, bimbingan operasional UPPB,
teknologi pengolahan hasil perkebunan;
b. menyiapkan bahan penyelenggaraan program dan kegiatan pada
pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan lingkup, pemasaran
hasil perkebunan, penetapan harga komoditi perkebunan,
regristrasi UPPB, bimbingan operasinal UPPB, teknologi
pengolahan hasil perkebunan;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis lingkup pengolahan
dan pemasaran hasil perkebunan;
d. menyiapkan bahan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya.

4. Bidang Produksi Perkebunan


Bidang Produksi Perkebunan dipimpin oleh Kepala Bidang yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas penyiapan bahan
penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi di bidang produksi perkebunan.
Rincian tugas Kepala Bidang Produksi Perkebunan Dinas
Perkebunan dalam menyelenggarakan tugas pokoknya adalah sebagai
berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis bidang;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;
c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam
lingkup bidang;
d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan
pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; dan
e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang
Produksi Perkebunan mempunyai fungsi :
a. merencanakan, mengkoordinasikan, mernbina, mengendalikan dan
mengawasi program dan kegiatan pada bidang produksi
perkebunan lingkup perbenihan tanaman perkebunan, budidaya
tanaman perkebunan dan peningkatan mutu hasil perkebunan;
b. memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dalam urusan bidang produksi
perkebunan lingkup perbenihan tanaman perkebunan, budidaya
tanaman perkebunan dan peningkatan mutu hasil perkebunan;

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 18


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

c. melaporkan pelaksanaan kegiatan bidang produksi perkebunan


sebagai bahan informasi dan pertanggungjawaban kepada Kepala
Dinas;
d. memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas dalam
perumusan kebijakan teknis lingkup produksi perkebunan;
e. melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pada bidang produksi perkebunan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya.

4.1. Seksi Perbenihan Tanaman Perkebunan


Seksi Perbenihan Tanaman Perkebunan dipimpin oleh Kepala
Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi,
memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi
dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan perbenihan tanaman
perkebunan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi
Perbenihan Tanaman Perkebunan Bidang Produksi Perkebunan pada
Dinas Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis seksi;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi;
c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam
lingkup seksi; dan
d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Seksi Perbenihan
Tanaman Perkebunan memiliki rincian tugas sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan
pada seksi perbenihan tanaman perkebunan lingkup identiiikasi dan
pengembangan varietas unggul lokal, pemantauan benih impor,
bimbingan penerapan standar mutu dan penggunaan benih/bibit,
pembinaan dan pengawasan penangkar benih/bibit, pemberian izin
produksi benih/bibit dan penetapan sentra produksi benih/bibit
perkebunan, pembuatan pembibitan tanaman perkebunan;
b. menyiapkan bahan penyelenggaraan program dan kegiatan pada
seksi perbenihan tanaman perkebunan lingkup identifikasi dan
pengembangan varietas unggul lokal, pemantauan benih impor,
bimbingan penerapan standar mutu dan penggunaan benih/bibit,
pembinaan dan pengawasan penangkar benih/bibit, pemberian izin
produksi benih/bibit dan penetapan sentra produksi benih/bibit
perkebunan, pembuatan pembibitan tanaman perkebunan;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis lingkup perbenihan
tanaman perkebunan;
d. menyiapkan bahan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup perbenihan tanaman perkebunan; dan melaksanakan tugas
lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan lingkup tugasnya.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 19


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

4.2. Seksi Budidaya Tanaman Perkebunan


Seksi Budidaya Tanaman Perkebunan dipimpin oleh Kepala Seksi
yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi,
memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi
dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan budidaya tanaman
perkebunan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi
Budidaya Tanaman Perkebunan Bidang Produksi Perkebunan pada
Dinas Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis seksi;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi;
c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam
lingkup seksi;
d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Seksi Budidaya
Tanaman Perkebunan memiliki rincian tugas sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan
pada seksi budidaya tanaman perkebunan lingkup penetapan
kebutuhan dan pelaksanaan rehabilitasi, replanting, konservasi,
optimalisasi dan intensifikasi lahan perkebunan;
b. menyiapkan bahan penyelenggaraan program dan kegiatan pada
seksi budidaya tanaman perkebunan lingkup penetapan kebutuhan
dan pelaksanaan rehabilitasi, replanting, konservasi, optimalisasi
dan intensifikasi lahan perkebunan;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis lingkup budidaya
tanaman perkebunan; menyiapkan bahan pembinaan, monitoring,
evaluasi dan pelaporan lingkup budidaya tanaman perkebunan; dan
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya.

4.3. Seksi Peningkatan Mutu Hasil Perkebunan


Seksi Peningkatan Mutu Hasil Perkebunan dipimpin oleh Kepala
Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi,
memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi
dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan peningkatan mutu hasil
perkebunan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi
Peningkatan Mutu Hasil Perkebunan Bidang Produksi Perkebunan pada
Dinas Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis seksi;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi;
c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam
lingkup seksi;
d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang
tugasnya.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 20


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Seksi Peningkatan


Mutu Hasil Perkebunan memiliki rincian tugas sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan
pada seksi peningkatan mutu hasil perkebunan lingkup bimbingan
jaminan mutu dan keamanan produk hasil perkebunan serta
standarisasi produk hasil perkebunan, teknologi peningkatan mutu
hasil perkebunan;
b. menyiapkan bahan penyelenggaraan program dan kegiatan pada
seksi peningkatan mutu hasil perkebunan lingkup bimbingan
jaminan mutu dan keamanan produk hasil perkebunan serta
standarisasi produk hasil perkebunan, teknologi peningkatan mutu
hasil perkebunan;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis lingkup
peningkatan mutu hasil perkebunan;
d. menyiapkan bahan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup peningkatan mutu hasil perkebunan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya.

5. Bidang Kelembagaan dan Usaha


Bidang Kelembagaan dan Usaha dipimpin oleh Kepala Bidang
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas penyiapan bahan
penyusunan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis
serta pemantauan dan evaluasi di bidang kelembagaan dan usaha.
Rincian tugas Kepala Bidang Kelembagaan dan Usaha Dinas
Perkebunan dalam menyelenggarakan tugas pokoknya adalah sebagai
berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis bidang;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;
c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam
lingkup bidang;
d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan
pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; dan
e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang
Kelembagaan dan Usaha mempunyai fungsi :
a. merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengendalikan dan
mengawasi program dan kegiatan pada bidang kelembagaan dan
usaha lingkup perizinan dan usaha perkebunan, pembinaan
kelembagaan petani, kemitraan usaha perkebunan;
b. memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dalam urusan bidang
kelembagaan dan usaha lingkup perizinan dan usaha perkebunan,
pembinaan kelembagaan petani, kemitraan usaha perkebunan;

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 21


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

c. melaporkan pelaksanaan kegiatan bidang kelembagaan dan usaha


sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada Kepala
Dinas;
d. memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas dalam
perumusan kebijakan teknis lingkup kelembagaan dan usaha;
e. melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pada bidang kelembagaan dan usaha;
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya.

5.1. Seksi Perizinan dan Usaha Perkebunan


Seksi Perizinan dan Usaha Perkebunan dipimpin oleh Kepala
Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi,
memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi
dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan perizinan dan usaha
perkebunan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi
Perizinan dan Usaha Perkebunan Bidang Kelembagaan dan Usaha
pada Dinas Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis seksi;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi;
c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam
lingkup seksi;
d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Seksi Perizinan dan
Usaha Perkebunan memiliki rincian tugas sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan rencana program dan kegiatan pada seksi
perizinan dan usaha perkebunan lingkup pemberian rekomendasi
izin usaha perkebunan;
b. menyiapkan bah an penyelenggaraan program dan kegiatan pada
seksi perizinan dan usaha perkebunan lingkup pemberian
rekomendasi izin usaha perkebunan;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis lingkup perizinan
dan usaha perkebunan;
d. menyiapkan bahan Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup perizinan dan usaha perkebunan;
e. menyiapkan bahan pedoman tata cara perizinan dan dokumen
penerbitan izi usaha dibidang perkebunan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya.

5.2. Seksi Pembinaan Kelembagaan Petani


Seksi Pembinaan Kelembagaan Petani dipimpin oleh Kepala Seksi
yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi,
memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi
dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan pembinaan
kelembagaan petani.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 22


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi


Pembinaan Kelembagaan Petani Bidang Kelembagaan dan Usaha
pada Dinas Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis seksi;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi;
c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam
lingkup seksi;
d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Seksi Pembinaan
Kelembagaan Petani memiliki rincian tugas sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan rencana program dan kegiatan pada seksi
pembinaan kelembagaan petani lingkup pembinaan kelembagaan
tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha
tani, bimbingan pengembangan kelembagaan petani, penyusunan
data base petani pekebun swadaya;
b. menyiapkan bahan penyelenggaraan program dan kegiatan pada
seksi pembinaan kelembagaan petani lingkup pembinaan
kelembagaan tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola
keijasama usaha tani, bimbingan pengembangan kelembagaan
petani, penyusunan data base petani pekebun swadaya;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis lingkup pembinaan
kelembagaan petani di bidang usaha perkebunan;
d. menyiapkan bahan Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup pembinaan kelembagaan petani; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya.

5.3. Seksi Kemitraan Usaha Perkebunan


Seksi Kemitraan Usaha Perkebunan dipimpin oleh Kepala Seksi
yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi,
memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi
dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan kemitraan usaha
perkebunan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi
Kemitraan Usaha Perkebunan Bidang Kelembagaan dan Usaha pada
Dinas Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis seksi;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi;
c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam lingkup
seksi;
d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Seksi Kemitraan
Usaha Perkebunan memiliki rincian tugas sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan rencana program dan kegiatan pada seksi seksi
kemitraan usaha perkebunan lingkup pedoman pelaporan usaha
perkebunan, bimbingan pengembangan dan pemanfaatan sumber-
sumber pembiayaan/kredit perkebunan, bimbingan penyusunan

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 23


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

rencana usaha perkebunan, bimbingan pemberdayaan lembaga


keuangan mikro pedesaan subsektor perkebunan dan pengawasan
penyaluran, pemanfaatan dan pengendalian kredit usaha
perkebunan, pengawasan dan evaluasi AMDAL/UKL UPL,
pembinaan dan pemantauan perusahaan perkebunan, evaluasi
perusahaan perkebunan, fasilitasi gangguan usaha dan konflik;
b. menyiapkan bahan penyelenggaraan program dan kegiatan pada
kemitraan usaha perkebunan lingkup pedoman pelaporan usaha
perkebunan, bimbingan pengembangan dan pemanfaatan sumber-
sumber pembiayaan/kredit perkebunan, bimbingan penyusunan
rencana usaha perkebunan, bimbingan pemberdayaan lembaga
keuangan mikro pedesaan subsektor perkebunan dan pengawasan
penyaluran, pemanfaatan dan pengendalian kredit usaha
perkebunan, pengawasan dan evaluasi AMDAL/UKL UPL,
pembinaan dan pemantauan perusahaan perkebunan, evaluasi
perusahaan perkebunan, fasilitasi gangguan usaha dan konflik;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis lingkup kemitraan
usaha perkebunan di bidang usaha perkebunan;
d. menyiapkan bahan Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup kemitraan usaha perkebunan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya.

6. Bidang Perlindungan Perkebunan


Bidang Perlindungan Perkebunan dipimpin oleh Kepala Bidang
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan, pelaksanaan
kebijakan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan
evaluasi di bidang perlindungan perkebunan.
Rincian tugas Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan Dinas
Perkebunan dalam menyelenggarakan tugas pokoknya adalah sebagai
berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis bidang;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan bidang;
c. pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan
program dan kegiatan kepala seksi dan pejabat non stuktural dalam
lingkup bidang;
d. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan kepala seksi dan
pejabat non stuktural dalam lingkup bidang; dan
e. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Bidang
Perlindungan Perkebunan mempunyai fungsi :
a. merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengendalikan dan
mengawasi program dan kegiatan pada bidang perlindungan
perkebunan lingkup pengendalian OPT, pengawasan pupuk dan
pestisida, pengendalian non OPT;
b. memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas tentang
langkah-langkah yang perlu diambil dalam urusan bidang

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 24


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

perlindungan perkebunan lingkup pengendalian OPT, pengawasan


pupuk dan pestisida, pengendalian Non OPT;
c. melaporkan pelaksanaan kegiatan bidang perlindungan
perkebunan sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban
kepada Kepala Dinas;
d. memberikan saran dan masukan kepada Kepala Dinas dalam
perumusan kebijakan teknis lingkup perlindungan perkebunan;
e. melaksanakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pada bidang perlindungan perkebunan; dan
f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan lingkup tugasnya.

6.1. Seksi Pengendalian OPT Perkebunan


Seksi Pengendalian OPT Perkebunan dipimpin oleh Kepala Seksi
yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi,
memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi
dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan pengendalian OPT
perkebunan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi
Pengendalian OPT Perkebunan Bidang Perlindungan Perkebunan pada
Dinas Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis seksi;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi;
c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam
lingkup seksi;
d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Seksi Pengendalian
OPT Perkebunan memiliki rincian tugas sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan
pada seksi pengendalian OPT perkebunan lingkup identifikasi,
pemetaan, peramalan, pengendalian dan analisis dampak kerugian
hama penyakit, penyebaran informasi keadaan serangan dan
rekomendasi pengendalian hama penyakit;
b. menyiapkan bahan penyelenggaraan program dan kegiatan pada
seksi pengendalian OPT perkebunan lingkup identifikasi, pemetaan,
peramalan, pengendalian dan analisis dampak kerugian hama
penyakit, penyebaran informasi keadaan serangan dan
rekomendasi pengendalian hama penyakit;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis lingkup
pengendalian OPT perkebunan;
d. menyiapkan bahan Pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup pengendalian OPT perkebunan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 25


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

6.2. Seksi Pengawasan Pupuk dan Pestisida


Seksi Pengawasan Pupuk dan Pestisida dipimpin oleh Kepala
Seksi yang mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi,
memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi
dan melaporkan penyelenggaran tugas urusan pengawasan pupuk dan
pestisida.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi
Pengawasan Pupuk dan Pestisida Bidang Perlindungan Perkebunan
pada Dinas Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis seksi;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi;
c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam
lingkup seksi;
d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Seksi Pengawasan
Pupuk dan Pestisida memiliki rincian tugas sebagai berikut :
a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan
pada seksi pengawasan pupuk dan pestisida lingkup identifikasi,
pembinaan, pengawasan, bimbingan dan rekomendasi
penggunaan pupuk dan pestisida;
b. menyiapkan bahan penyelenggaraan program dan kegiatan pada
seksi seksi pengawasan pupuk dan pestisida lingkup identifikasi,
pembinaan, pengawasan, bimbingan dan rekomendasi
penggunaan pupuk dan pestisida;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis lingkup
pengendalian pengawasan pupuk dan pestisida;
d. menyiapkan bahan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup pengawasan pupuk dan pestisida; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya.

6.3. Seksi Pengendalian Non OPT


Seksi Pengendalian Non OPT dipimpin oleh Kepala Seksi yang
mempunyai tugas pokok merencanakan operasionalisasi, memberi
tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur, mengevaluasi dan
melaporkan penyelenggaran tugas urusan Pengendalian Non OPT.
Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Seksi
Pengendalian Non OPT Bidang Perlindungan Perkebunan pada Dinas
Perkebunan mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan kebijakan teknis seksi;
b. penyelenggaraan program dan kegiatan seksi;
c. penyelenggaraan evaluasi program dan kegiatan staf dalam
lingkup seksi;
d. pelaksana tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Untuk melaksanakan fungsinya, maka Kepala Seksi Pengendalian
Non OPT memiliki rincian tugas sebagai berikut :

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 26


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

a. menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan kegiatan


pada seksi kebakaran lahan perkebunan lingkup pencegahan dan
penanggulangan kebakaran lahan perkebunan, monitoring dan
evaluasi peralatan kebakaran pada perusahaan perkebunan,
pembentukan dan bimbingan kepada kelompok KTPA;
b. menyiapkan bahan penyelenggaraan program dan kegiatan pada
seksi kebakaran lahan perkebunan lingkup pencegahan dan
penanggulangan kebakaran lahan perkebunan, monitoring dan
evaluasi peralatan kebakaran pada perusahaan perkebunan,
pembentukan dan bimbingan kepada kelompok KTPA;
c. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis lingkup
pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan perkebunan;
d. menyiapkan bahan pembinaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
lingkup pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan
perkebunan; dan
e. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan sesuai
dengan lingkup tugasnya.

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas Kecamatan


Unit Pelaksana Teknis Dinas dibentuk untuk melaksanakan
kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu
yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa kecamatan.
Unit Pelaksana Teknis Dinas dipimpin oleh Kepala Unit Pelaksana
Teknis Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas.
Untuk melaksanakan tugas pokok Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kecamatan mempunyai fungsi sebagai pelaksana/verifikasi dengan
pekerjaan yang dilaksanakan adalah :
a. Melaksanakan pencacahan data luas areal kebun dan data produksi
tanaman komoditi perkebunan (Data Statistik Perkebunan) dalam
wilayah kerjanya;
b. Melaksanakan pengamatan tanaman yang terserang hama dan
penyakit (Data Hapen) dalam wilayah kerjanya;
c. Melaksanakan pemantauan harga komoditi perkebunan (Monitoring
Harga Produk Perkebunan) dalam wilayah kerjanya;
d. Melaksanakan pemantauan kebun yang rawan terkena kebakaran
dalam wilayah kerjanya;
e. Melaksanakan pemantauan kebun yang rawan terkena banjir dalam
wilayah kerjanya;
f. Melaksanakan pengecekan/verifikasi lapangan terhadap kesesuaian
usulan/proposal kegiatan (Bantuan Bibit Tanaman, Pembangunan
Jalan Produksi, Bantuan Alat Pasca panen dan Bantuan Sarana dan
Prasarana Perkebunan)

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 27


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

8. Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas membantu dan
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas Perkebunan sesuai
dengan keahlian yang dimiliki.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Perkebunan,


maka disusun struktur organisasi dan mekanisme kerja sebagaimana bagan
berikut ini.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 28


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN


NOMOR 73 TAHUN 2016, TANGGAL 19 DESEMBER 2016
TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN

KEPALA DINAS

KELOMPOK Sekretariat
JABATAN
FUNGSIONAL
Sub-Bagian Sub-Bagian Sub-Bagian
Umum dan Kepegawaian Keuangan dan Aset Perencanaan, Pelaporan
dan Evaluasi

Bidang Bidang Bidang Bidang


Prasarana dan Sarana Produksi Kelembagaan dan Usaha Perlindungan Perkebunan

Seksi Seksi Seksi Seksi


Alat dan Mesin Perbenihan Tanaman Perizinan dan Usaha Pengendalian OPT
Perkebunan Perkebunan Perkebunan Perkebunan

Seksi Seksi Seksi Seksi


Prasarana Perkebunan Budidaya Tanaman Pembinaan Kelembagaan Pengawasan Pupuk dan
Perkebunan Petani Pestisida

Seksi Seksi Seksi Seksi


Pengolahan dan Pemasaran Peningkatan Mutu Hasil Kemitraan Usaha Pengendalian Non OPT
Hasil Perkebunan Perkebunan Perkebunan

UPT

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 29


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

2.2. Sumber Daya Dinas Perkebunan


2.2.1. Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya,pada tahun 2016 Dinas Perkebunan di dukung oleh 106
(seratus enam) orang pegawai terdiri dari :
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak : 49 orang
2. Pegawai Harian sebanyak : 57 orang
Dilihat dari komposisi pendidikannya, dari 106 orang jumlah pegawai
Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin terdiri atas : S2
sebanyak 25 orang, S1 sebanyak 42 orang, Diploma sebanyak 5
orang, SLTA sebanyak 33 orang, dan SD sebanyak 1 orang.
Berdasarkan komposisi jabatan, maka Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin memiliki 32 orang Pejabat Struktural
terdiri dari :
1. Kepala Dinas : 1 Orang.
2. Sekretaris : 1 Orang.
3. Kepala Bidang : 4 Orang.
4. Kepala UPTD : 11 Orang.
5. Kasi/Kasubbag : 15 Orang.

Jumlah Pegawai berdasarkan kepangkatan dan golongan terinci


Pangkat Golongan Jumlah Pegawai Jumlah Pegawai
Tahun 2016 Tahun 2017
IV/b 3 3
IV/a 9 9
III/d 13 13
III/c 12 12
III/b 2 2
III/a 4 4
II/d 2 2
II/c 3 3
II/b 0 0
II/a 1 1

Berdasarkan Tingkat Pendidikan terakhir yang berhasil


diselesaikan, pegawai Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin
lebih didominasi (34,69%) oleh pegawai dengan tingkat pendidikan
S-1 (Sarjana), kemudian S-2 (46,94%), SLTA (16,33%), D-1
(2,04%).
Berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2016, jumlah pegawai pria
yang bekerja sebagai PNS di lingkungan Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebanyak 34 orang (69,39%) dan
jumlah pegawai wanita tercatat sebanyak 22 orang (30,61%)

2.2.2. Perlengkapan /Fasilitas Kerja Kepegawaian


Asset Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin yang
pemanfaatannya oleh Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin
antara lain yang dapat diinformasikan yakni :
1. Kantor Dinas Perkebunan/UPTD/Kantor Pembibitan/Gudang 15
unit

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 30


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

2. Kendaraan Operasional
Fasilitas kendaraan operasional yang dimiliki oleh Dinas
Perkebunan terdiri dari kendaraan roda 4 (empat) dan kendaraan
roda 2 (dua). Jumlah kendaraan roda 4 sebanyak 3 unit dan
kendaraan roda 2 sebanyak 25.
Rincian asset yang dimiliki oleh Dinas Perkebunan berdasarkan
data Tahun 2016.
SUMBER PENDANAAN
NO JENIS ASSET APBN APBD JUMLAH
(Jumlah/Volume) (Jumlah/Volume)
1. Tanah - 1856 m2 1856 m2
2. Bangunan / Gedung 3 9 unit 9 unit
3. Alat Angkut
a. Roda 4 - 4 unit 4 unit
b. Roda 2 - 25 unit 25 unit
4. Alat Pertanian - - -
5. Alat Kantor / Rumah
Tangga
a. Meja Kerja - 71 unit 71 unit
b. Kursi Kerja - 71 unit 71 unit
c. Kursi Lipat - - -
d. Telpon - 1 unit 1 unit
e. Fax - 1 unit 1 unit
f. Laptop - 9 unit 9 unit
g. Komputer - 6 unit 6 unit
h. Lemari Berkas - 10 unit 10 unit
i. Printer - 10 unit 10 unit
j. AC - 20 unit 20 unit

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Perkebunan


Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perkebunan Kabupaten
Musi Banyuasin yaitu Penyelenggaraan Urusan Pemerintah bidang
Pertanian yang diuraikan menjadi urusan pilihan Perkebunan. Selama tahun
2012 – 2017 banyak yang telah dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin. Peningkatan produksi tanaman perkebunan
juga meningkat selaras dengan pertumbuhan luas areal perkebunan. Pada
tahun 2014 total luas areal tanaman perkebunan sebesar 478.979 Ha
meningkat menjadi 490.295 Ha pada tahun 2015 atau meningkat sebesar
102,36% atau sekitar 8,5% pertahun. Peningkatan luas areal ini terutama
pada komoditas karet dari luasan 209,897 Ha pada tahun 2014 meningkat
menjadi 210,201 Ha atau meningkat 8,35%. Peningkatan luas areal kelapa
sawit dari tahun 2014 seluas 264.854 Ha menjadi 275.605 Ha pada tahun
2015 atau meningkat sebesar 8,67%.
Selain luas areal juga terjadi peningkatan pada produksi perkebunan,
dari total produksi perkebunan tahun 2014 sebesar 3.057.958 ton menjadi
3.291.685 ton pada tahun 2015 atau meningkat 8,97%. Peningkatan

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 31


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

produksi ini terutama pada komoditas unggulan yaitu karet dari tahun 2014
sebesar 152,337 ton menjadi 288.035 ton pada tahun 2015 atau meningkat
15,76 %. Produksi komoditas kelapa sawit dari tahun 2014 sebesar
2.901.553 ton menjadi 3.000.7408 ton pada tahun 2015 atau meningkat
sebesar 8,6%.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 32


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

Tabel 2.1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin

Target Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Indikator Kinerja sesuai Tugas Target Target
No Indikator
dan Fungsi SKPD SPM IKK 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1. Tingkat Produksi Karet (Ton) - - - 111,096 114,225 115,939 117,678 119,443 111,196 114,862 135,126 292,046 326,575 100.09 100.56 116.55 248.17 273.41

Tingkat Produksi Kelapa sawit


2. - - - 1,886,222 2,028,242 2,105,315 2,185,317 2,268,359 1,893,166 1,949,856 2,231,458 2,996,729 2,586,955 100.37 96.14 105.99 137.13 114.05
(Ton)
Cakupan Kelompok Tani
3. Pekebun yang mengakses - - - 30 189 221 241 238 30 169 99 30 243 100 89.42 44.80 12.45 102.10
teknologi (Kelompok Tani)
Cakupan Bina Petani kebun
4. - - - 100 48 48 60 60 108 99 18 49 61 108 206.25 37.50 81.67 101.67
(Kelompok Tani)
Rata-rata pendapatan petani
5. - - - 12 16 16.5 17 17.5 9.8 8.36 9.63 13.88 13.36 81.67 52.25 58.36 81.65 76.34
karet (Jt/Ha/Thn)
Rata-rata Pendapatan Petani
6. - - - 23 24.5 25 25.5 25.5 22.97 22.0 20.3 22.51 20.62 99.87 89.80 81.20 88.27 80.86
Kelapa Sawit (Jt/Ha/Thn)
Aparatur yang mempunyai
7. - - - 2 3 10 10 8 2 4 16 12 - 100 133.33 160 120 0.00
Kompetensi dibidangnya
Tingkat Ketersediaan Sarana
8. - - - 2 3 3 3 3 2 3 3 1 - 100 100 100 33.33 0.00
Prasarana Aparatur (Kantor)

9. Laporan Capaian Kegiatan - - - 42 42 53 53 53 42 54 54 42 42 100 128.57 101.89 79.25 79.25

Tingkat Pemenuhan Jasa


10. - - - 42 42 53 53 53 42 52 65 42 57 100 123.81 122.64 79.25 107.55
Administrasi Perkantoran

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 33


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

Tabel 2.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin

Rasio antara Realisasi Anggaran


Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan
Uraian pada Tahun ke-
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 Anggaran Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)
Pendapatan - - - - - - - - - - - - - - - - -

Belanja tidak langsung 3,570,372,000 3,664,147,000 5,508,000,000 5,411,371,400 5,676,862,831 3,516,579,126 3,184,611,791 4,000,815,288 4,367,188,429 4,591,750,397 98.49% 86.91% 72.64% 80.70% 80.89% 4,766,150,646 3,932,189,006

Belanja langsung 39,727,591,500 75,673,053,500 72,837,881,000 17,793,381,600 20,104,628,350 38,669,243,787 69,149,311,899 70,203,308,002 14,547,707,510 18,999,522,929 97.34% 91.38% 96.38% 81.76% 94.50% 45,227,307,190 42,313,818,825

1. Pegawai 1,045,747,500 2,395,943,000 1,777,295,000 912,765,000 1,487,900,000 924,015,000 1,932,355,000 1,453,705,000 826,752,000 1,310,431,000 88.36% 80.65% 81.79% 90.58% 88.07% 1,523,930,100 1,289,451,600

2. Barang dan Jasa 23,254,431,000 41,742,521,800 34,028,731,000 6,816,606,600 8,681,458,100 22,696,651,287 36,903,035,303 32,556,855,502 5,995,765,460 8,275,831,079 97.60% 88.41% 95.67% 87.96% 95.33% 22,904,749,700 21,285,627,726

3. Belanja modal 15,427,413,000 31,534,588,700 37,031,855,000 10,064,010,000 9,935,270,250 15,048,577,500 30,313,921,596 36,192,747,500 7,725,190,050 9,413,260,850 98% 96.13% 97.73% 76.76% 94.75% 20,798,627,390 19,738,739,499

Pembiayaan - - - - - - - - - - - - - - - - -

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 34


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Gambaran Pelayanan Dinas Perkebunan______

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perkebunan


Kajian terhadap kondisi real perkembangan pembangunan sektor
Perkebunan dapat dianalisa dengan menggunakan pendekatan analisa
SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats), yang meliputi bidang
produksi, prasarana dan sarana, kelembagaan dan usaha serta
perlindungan perkebunan. Kajian tersebut diarahkan pada lingkungan
strategis Dinas Perkebunan, baik internal maupun eksternal yang meliputi
kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Lingkungan eksternal
meliputi peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Di bawah ini adalah
rumusan terhadap kajian internal dan eksternal dengan menggunakan
analisis SWOT.

2.4.1 Tantangan
Tantangan yang dihadapi oleh Dinas Perkebunan dalam
pengembangan pelayanan untuk menangani 1 (satu) urusan Pilihan
Perkebunan sebagai berikut :
a. Rendahnya kesejahteraan dan relatif tingginya angka kemiskinan
petani
b. Lahan perkebunan yang semakin menyempit.
c. Akses ke sumber daya produktif yang terbatas diiringi rendahnya
kualitas SDM perkebunan.
d. Penguasaan teknologi masih rendah.
e. Lemahnya infrastuktur di sektor perkebunan.

2.4.2 Peluang
a. Letak geografis Musi Banyuasin.
Letak geografis Kabupaten Musi Banyuasin sebagai pintu masuk
Provinsi Sumatera Selatan di bagian Timur merupakan
penghubung Sumatera Selatan dengan Provinsi Jambi sehingga
dapat meningkatkan laju perkeonomian.
b. Pemanfaatan Teknologi.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuka peluang
untuk mendapatkan akses informasi yang semakin akurat dan
terukur.
c. Terbukanya peluang investasi.
Adanya Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Musi
Banyuasin yang ditindak lanjuti dengan Rencana Detail Tata
Ruang Kawasan (RDTR) memberikan jaminan kepada investor
untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Musi Banyuasin

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 35


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis______

BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS
DINAS PERKEBUNAN

Analisis permasalahan dan isu-isu strategis merupakan bagian penting


dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan
daerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya.
Identifikasi permasalahan dan isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan
akseptabilitas prioritas pembangunan, dapat dioperasionalkan dan secara moral
serta etika birokratis dapat dipertanggungjawabkan.
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi OPD adalah kondisi atau
hal yang harus diperhatikan atau di kedepankan dalam perencanaan
pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi OPD di masa datang.
Suatu kondisi/ kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang apabila
tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya,
dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan
layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang.
Suatu isu strategis bagi OPD diperoleh baik berasal dari analisis internal
berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal
berupa kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi OPD di masa lima
tahun mendatang.
Informasi yang diperlukan dalam perumusan isu-isu strategis
berdasarkan tugas dan fungsi, yaitu hasil analisis gambaran pelayanan OPD,
renstra K/L dan renstra OPD provinsi/kabupaten/kota, telaahan RTRW serta
analisis KLHS.

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan


DINAS PERKEBUNAN
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perkebunan seperti
yang telah diuraikan pada Bab II diatas, dalam melaksanakan urusannya
sangat dipengaruhi oleh kondisi faktor internal dan faktor eksternal.
Kondisi Sub Sektor Perkebunan saat ini yang menjadi dasar prioritas
pembangunan perkebunan, terdapat 6 permasalahan berdasarkan tugas
dan fungsi pelayanan Dinas Perkebunan, yaitu : Produkivitas dan mutu yang
masih rendah, Semakin terbatasnya lahan yang subur untuk budidaya
perkebunan, Rendahnya bahan organik tanah, Masih tingginya serangan
hama penyakit dan gangguan usaha komoditi perkebunan serta Rendahnya
kemampuan kelembagaan petani dalam akses teknologi, informasi pasar,
permodalan dan kemitraan
1. Produkivitas dan mutu yang masih rendah
Produktivitas tanaman perkebunan, yaitu produksi yang dicapai per
satuan luas, masih dibawah standar yang diharapkan. Hal tesebut
disebabkan karena beberapa hal terkait dengan aspek budidaya, yaitu
penggunaan benih/bibit yang tidak unggul dan bermutu, cara penanaman
yang belum sesuai teknologi dan pemeliharaan tanaman yang belum

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 36


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis______

intensif, serta belum adanya teknologi yang efektif jika terjadi anomali
cuaca. Disamping produktivitas, mutu produk yang dihasilkan oleh petani
pekebun juga masih dibawah standar atau belum sesuai dengan
permintaan konsumen, karena masih terbatasnya kemampuan petani
dalam menerapkan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil yang
baik.
2. Semakin terbatasnya lahan yang subur untuk budidaya perkebunan.
Pada awalnya sentra pengembangan komoditi perkebunan pada lokasi
lahan yang subur, yang sering dikenal sebagai lahan historis
pengembangan komoditi perkebunan. Namun seiring dengan kebutuhan
pangan, khususnya beras yang makin besar, maka pemerintah
mengambil kebijakan lahan-lahan subur tersebut lebih diprioritaskan
untuk tanaman pangan (padi). Sehubungan dengan hal tersebut, maka
pengembangan tanaman perkebunan bergeser dengan memanfaatkan
lahan-lahan yang belum termanfaatkan dengan optimal, lahan marginal
dan lahan tidur yang secara teknis masih memenuhi persyaratan untuk
dikembangkan komoditi perkebunan.
3. Rendahnya bahan organik tanah
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman
adalah sifat fisik tanah, kimia dan biologi tanah. Sifat kimia tanah meliputi
kadar unsur hara dalam tanah, baik makro maupun mikro, kejenuhan
basah, kapasitas pertukaran kation, pH dan kadar bahan oganik tanah.
Kadar bahan organik tanah sebenarnya relatif lebih mudah untuk
diperbaiki dengan teknologi yang ada, antara lain dengan menambahkan
bahan organik atau pupuk organik kedalam tanah. Namun
kenyataannnya, kondisi saat ini bahan organik tanah di Kabupaten Musi
Banyuasin sangat rendah. Sementara tanaman perkebunan
membutuhkan tanah berkadar bahan organik tinggi. Kadar bahan organik
yang tinggi, akan memperbaiki struktur tanah, biologi tanah dan juga
kemampuan absorpsi hara maupun daya simpan lengas tanah. Tingginya
kemampuan absorpsi berarti daya pegang tanah terhadap unsur-unsur
hara tinggi dan selanjutnya melepaskannya untuk diserap akar
tananam.
4. Masih terbatasnya sarana prasarana perkebunan
Dalam rangka peningkatan produksi dan nilai tambah produk
perkebunan, maka diperlukan dukungan sarana dan prasarana yang
memadai. Untuk peningkatan produksi, sarana dan prasarana yang
dibutuhkan, antara lain jalan produksi, alat pengolah tanah, alat
pengendali hama penyakit dan lain-lain. Sementara sarana dan
prasarana yang diperlukan dalam rangka peningkatan nilai tambah,
antara lain : alat panen, alat pengolahan hasil, dan lain-lain. Sarana
dan prasarana yang dimiliki petani pada saat ini masih sangat
kurang, sementara kemampuan petani untuk mengadakan secara
swadaya masih belum mampu sepenuhnya. Terlebih saat ini, minat
tenaga kerja muda di pedesaan untuk berkerja di sektor perkebunan
sangat kecil, mereka lebih senang bekerja di industri, sehingga

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 37


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis______

di pedesaan mulai kekurangan tenaga kerja yang mau bekerja di


perkebunan. Oleh karena itu, peralatan pertanian modern (traktor)
sudah sangat dibutuhkan.
5. Masih tingginya serangan hama penyakit dan gangguan usaha
komoditi perkebunan
Pengendalian hama/penyakit dan upaya menekan gangguan usaha
komiditi perkebunan, tidak dimaksudkan untuk meningkatkan
produksi, tetapi untuk memperkecil kehilangan produksi, karena
serangan hama penyakit tanaman dan adanya gangguan usaha,
berpotensi untuk mengurangi produktivitas, sehingga perlu
dikendalikan.
6. Rendahnya kemampuan kelembagaan petani dalam akses teknologi,
informasi pasar, permodalan dan kemitraan
Di Kabupaten Musi Banyuasin, telah berkembang kelembagaan petani
dengan cukup banyak, baik dalam bentuk Kelompok Tani, Gabungan
Kelompok Tani (Gapoktan), Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar
(UPPB). Ada kelembagaan petani perkebunan yang sudah memiliki akses
teknologi, informasi pasar, permodalan dan kemitraan dengan baik, tetapi
sebagaian besar masih perlu untuk ditingkatkan kemampuannya. Di
harapkan kelembagaan petani perkebunan mampu menjadi agen
pembangunan perkebunan yang dapat mengakses berbagai aspek
teknologi modern dan pasar yang berkembang sangat dinamis.

3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Terpilih
Secara Teoritik, perumusan rencana kerja terlebih dahulu diawali
oleh proses analisis mendalam terhadap persoalan yang muncul atau
diperkirakan terdapat dalam dinamika pencapaian visi dan misi. Oleh
karenanya perumusan masalah yang telah, sedang maupun yang akan
dihadapi menjadi suatu hal yang tidak boleh dihindari, agar senantiasa dapat
terjaga korelasi yang positif antara visi, misi serta kebijakan yang tepat untuk
mencapai sasaran yang diharapkan. Demikian juga, visi, misi, kebijakan
yang ditetapkan oleh Dinas harus selaras dan sesuai dengan visi, misi
strategi dan kebijakan pemerintah kabupaten dalam hal ini Kepala Daerah
dan Wakil Kepala Daerah.

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan,


tantangan dan peluang yang ada maka Visi Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2017- 2022 adalah
“MUBA MAJU BERJAYA 2022 ”. Memperhatikan visi tersebut serta
perubahan paradigma dan kondisi yang akan dihadapi pada masa yang
akan datang, diharapkan Kabupaten Musi Banyuasin dapat lebih berperan
dalam perubahan yang terjadi dilingkup regional maupun nasional. Makna
yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut : Dimana
pada tahun 2022 terwujudnya kondisi masyarakat yang sejahtera melalui

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 38


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis______

terciptanya pemerintahan yang bersih, peningkatan perekonomian rakyat,


peningkatan pembangunan infrastruktur yang merata, peningkatan kualitas
SDM yang prima dan peningkatan pendapatan daerah yang optimal.
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dalam rangka mencapai visi Kabupaten
Musi Banyuasin 2017- 2022, maka misi yang ditetapkan adalah sebagai
berikut :
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan
kualitas birokrasi yang bersih dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
2. Memacu pembangunan infrastruktur yang masif.
3. Meningkatkan kemandirian ekonomi, pemerdayaan msyarakat dan
penanggulangan kemiskinan.
4. Menyediakan pelayanan Pendidikan dan Kesehatan yang berkualitas
serta terjangkau bagi semua lapisan masyarakat demi terciptanya
Sumber Daya Manusia yang berkualitas, unggul dan kompetitif.
5. Menciptakan generasi muda Musi Banyuasin yang religius, berprestasi
serta anti narkoba.
6. Mengelola Sumber Daya Alam secara optimal dan bertanggung jawab
dengan memperharikan aspek kelestarian lingkungan (green growth
governance).
7. Memberdayakan Perempuan dan melindungi anak serta penyandang
disabilitas.
Pembangunan perkebunan merupakan perwujudan Misi Kabupaten
Musi Banyuasin, dimana kegiatan yang direncanakan ke depan harus
diarahkan dalam rangka mewujudkan tugas pokok dan fungsi Dinas
Perkebunan kabupaten Musi Banyuasin agar sesuai dengan
tujuan pembentukannya terutama untuk mencapai hasil konsisten dengan
visi dan misi kepala darah, maka sesuai dengan Misi Kabupaten Musi
Banyuasin, yaitu :
1. Misi Kedua : Memacu Pembangunan Infrastruktur Secara Masif.
Misi ini diarahkan untuk Meningkatkan pembangunan jalan kabupaten,
jalan antar desa, jalan poros, jalan akses perkebunan secara merata dan
masif sehingga Muba akan terbebas dari jalan rusak dalam kurun waktu
2 tahun.
Tujuan Misi ini adalah untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur
yang memadai dan merata

2. Misi Ketiga : Meningkatkan kemandirian ekonomi, pemerdayaan


masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
Misi ini diarahkan untuk Memfasilitasi dan mengakomodir pelatihan
keterampilan di tiap-tiap kecamatan. Memberdayakan unit-unit sector
usaha kecil yang berbasis home industry, sehingga nanti Musi Banyuasin
biasa menjadi daerah maju berbasis ekonomi kerakyatan dengan
pemberdayaan UMKM.
Tujuan Misi ini adalah untuk meningkatkan pemberdayaan ekonomi
berbasis kemasyarakatan

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 39


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis______

3. Misi Keenam : Mengelola sumber daya alam secara optimal dengan


memperhatikan kelestarian lingkungan.
Misi ini diarahkan untuk :
1. Revitalisasi dan replanting lahan perkebunan : membantu para
petani mulai dari proses sertifikasi lahan, membantu proses pinjaman
dari perbankan/NGO, memperbanyak kelembagaan petani karet
berupa UPBB (pasar lelang karet).
2. Melakukan pendataan terhadap pemilik kebun dan dalam waktu 3
tahun Muba akan memiliki database perkebunan milik rakyat
sehingga akan lebih mempermudah untuk membantu para petani
meningkatkan hasil produksinya.
Tujuan Misi ini adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
produk pertanian dalam arti luas yang ramah lingkungan

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi, Kabupaten/Kota


Analisis Renstra K/L dan Renstra Dinas Perkebunan Provinsi
Sumatera Selatan ditujukan untuk menilai keserasian, keterpaduan,
sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra Dinas
Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin terhadap sasaran Renstra K/L dan
Renstra Lingkup Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan sesuai
dengan urusan yang menjadi kewenangan sesuai dengan tugas dan fungsi
masing-masing. Analisis ini dilakukan untuk mengidentifikasi:
a. Apakah capaian sasaran pelaksanaan Renstra Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin telah berkontribusi terhadap pencapaian
sasaran Renstra Lingkup Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan
dan Renstra K/L; dan
b. Apakah tingkat capaian kinerja Renstra Dinas Perkebunan Kabupaten
Musi Banyuasin melebihi/sama/kurang dari sasaran Renstra Lingkup
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan atau Renstra K/L.
3.3.1. Telaahan Renstra Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian
Pertanian Republik Indonesia
Dalam rangka ikut mendukung pembangunan nasional, Direkrorat
Jenderal Perkebunan mempunyai visi tahun 2015-2019, yaitu:
“Menjadi Direktorat Jenderal yang professional dalam mewujudkan
peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan secara
optimal, berdaya saing dan bernilai tambah tinggi untuk
kesejahteraan pekebun dan memperkokoh fondasi system pertanian
bio-industry berkelanjutan”. Kata-kata kunci dari visi tersebut dapat
dijelaskan pada tabel berikut ini :

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 40


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis______

Tabel. 3.1. Pokok-Pokok Visi Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2015-2019


No. Pokok – Pokok Visi Makna Visi
1. Profesional Menjadikan sikap/ kepribadian yang cakap
untuk melakukan suatu kegiatan/ aktivitas
sesuai kemahiran, kemampuan dan
keahlian serta mengedapankan integritas
dan komitmen berdasarkan tugas pokok
dan fungsi organisasi serta peraturan
perundang-undangan
2. Peningkatan Melakukan upaya strategis dalam
Produksi menambah/ meningkatkan nilai guna
tanaman perkebunan dari nilai guna
sebelumnya
3. Peningkatan Melakukan upaya strategis dalam
Produktivitas menambah/ meningkatkan daya guna
tanaman perkebunan dari gaya guna
sebelumnya dengan cara ekstensif, intensif
dan rasionalisasi karena adanya input/
masukan produksi
Dimensi peningkatan produktivitas tanaman
perkebunan :
- Efektivitas yangmengarah pada
pencapaian target berkaitan dengan
kualitas, kuantitas dan waktu
- Efesiensi yang berkaitan dengan upaya
membandingkan input produksi dengan
realisasi penggunannya atau bagaimana
kegiatan produksi tersebut dilaksanakan
4. Tanaman Perkebunan Menjadikan tanaman perkebunan (baik
semusim maupun tahunan yang ditetapkan
sesuai Peraturan Perundang-undangan
dalam bentuk Kepmentan
511/Kpts/PD.310/9/2006 tentang jenis
Komoditas Tanaman Binaan Ditjen.
Holtikultura serta Kepmentan
3339/Kpts/PD.310/10/2009 tentang
perubahan lampiran1 dari Kepmentan
511/Kpts/Pd.310/9/2006) yang unggul untuk
dibudidayakan secara intensif pada usaha
agribisnis perkebunan dengan persyaratan
terentu baik teknis budidaya maupun teknis
no budidaya
5. Optimal Mencapai hasil yang ideal ( nilai efektif yang
dapat dicapai), efesien dan objektif baik
produksi maupun produktivitas tanaman
perkebunan

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 41


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis______

6. Berdaya Saing Mengoptimalkan pemanfaatan keungulan


komparatif menjadi keungulan kompetitif
dari pengembangan tanaman perkebunan
yang mencerminkan kesanggupan suatu
komoditas untuk memasuki dan
memenangkanya pasar ekspor yang
ditandai dengan meningkatnya permintaan
dan semakin luasnya jangkauan pasar,
kontinuitas dan berkelanjutan dalam
mempertahankan kualitas komoditas/
produk, selain itu bagaimana komoditas
tersebut dapat bertahan terhadap gejolak
ekonomi dan memberi kontribusi terhadap
peningkatan perekonomian daerah dan
nasional
7. Bernilai Tambah Menciptakan atau menghasilkan aneka
Tinggi produk perkebunan lain selain produk
segarnya/ produk utama dari hasil produksi,
pengolahan, pengangkutan, penyimpanan
dan pemasaran melalui penerapan
teknologi berwawasan lingkungan
menghasilkan bentuk produk olahan,
produk turunan,produk samping,produk
ikutan dan limbah/by-product
8. Kesejahteraan Mewujudkan peningkatan pendapatan
Pekebun pekebun, lebih jauh lagi dalam
meningkatkan kemampuan dan
kemandirian pekebun dalam memenuhi
segala kebutuhannya melalui penerapan
budidaya dan pasca panen tanaman
perkebunan yang baik berbasis agribisnis
berkelanjutan
9. Fondasi Bagian yang menjadi dasar pijakan (
menjadi pionir yang kuat) untuk melangkah
menuju penerapan sistem pertanian bio-
industri berkelanjutan
10. Sistem Pertanian Bio- Menyediakan bahan baku industri,bahan
industry pangan,non pangan,energi dan beragam
bio-produk lain yang terbarukan berbasis
sumber daya hayati lokal melalui
pemanfaatan sumber energi biomassa baik
berupa biomassa produk utama maupun
biomassa “limbah” pertanian dengan
penerapan revolusi bioteknologi dan bio-
engineering secara berkelanjutan

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 42


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis______

11. Berkelanjutan Melanjutkan kebijakan, program dan


kegiatan utama dari Renstra Ditjen.
Perkebunan tahun 2010-2014 dengan
memperhatikan kelayakan layak
lingkungan/ biofisik, kelayakan ekonomi,
kelayakan sosial, kelayakan pasar, dan
kelayakan pengembangan/keberlanjutan

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan maka Direktorat


Jenderal Perkebunan telah menetapkan misi tahun 2015 - 2019, sebagai
berikut :
1. Mewujudkan peningkatan produksi dan produktivitas tanaman semusim,
tanaman tahunan dan tanaman rempah penyegar secara berkelanjutan.
2. Mewujudkan integrasi antar pelaku usaha budidaya tanaman
perkebunan dengan pendekatan kawasan.
3. Mendorong upaya penerapan budidaya tanaman perkebunan dengan
baik dan berwawasan lingkungan.
4. Mendorong upaya pemberdayaan petani dan penumbuhan
kelembagaan petani.
5. Mewujudkan peningkatan penyediaan teknologi dan penerapan
pascapanen tanaman perkebunan secara berkelanjutan.
6. Menyediakan fasilitasi bimbngan dan penanganan usaha perkebunan
berkelanjutan serta penanganan ganguan usaha dan konflik
perkebunanan.
7. Mewujudkan sistem perlindungan perkebunan dan penanganan dampak
perubahan iklim yang terpadu, terintegrasi dan berkelanjutan.
8. Mewujudkan pelayanan prima dan berkualitas dibidang manajemen dan
kesekretariatan.
9. Mewujudkan sistem pertanian bio-industry berbasis pengembangan
komoditas perkebunan.

3.3.2. Telaahan Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan


Sejalan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perkebunan Provinsi
Sumatera Selatan, serta paradigma pembangunan perkebunan
tersebut maka visi pembangunan perkebunan adalah :
“Perkebunan Sumatera Selatan lebih Maju, Berdaya Saing
Internasional, Berkelanjutan, dan Sebagai Sumber
Kesejahteraan Masyarakat Perkebunan”
Bila kita sandingkan visi pembangunan perkebunan dengan visi misi
Gubernur dan Wakil Gubernur 2013-2018 mempunyai tujuan dan
sasaran yang sama menuju Sumatera Selatan lebih maju dan
berdaya saing internasional untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat pada tahun 2018. Visi Dinas Perkebunan Provinsi
Sumatera Selatan dapat dijabarkan sebagai berikut :
 Lebih Maju mengandung makna perkebunan Sumatera Selatan
mengalami kemajuan dalam penggunaan teknologi dan inovasi.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 43


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis______

 Berdaya Saing Internasional mengandung makna hasil produksi


dapat bersaing dengan prosuk dari negara lain penghasil
perkebunan.
 Berkelanjutan mengandung makna pembangunan perkebunan
Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan kaidah berwawasan
lingkungan dan kelestarian alam, serta
 Sumber Kesejahteraan mengandung makna perkebunan
Sumatera Selatan dapat meningkatkan kehidupan masyarakat
lebih bermartabat.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Stategis
Secara Geografis Kabupaten Musi Banyuasin dengan luas wilayah
14.265,96 km² atau sekitar 15 % dari luas Provinsi Sumatera Selatan
terletak antara 1,3º sampai dengan 4º Lintang Selatan dan 103º sampai
dengan 104º 45’ Bujur Timur. Dengan batas-batas administrasi adalah
sebagai berikut :
Sebelah Utara : Provinsi Jambi
Sebelah Timur : Kabupaten Banyuasin
Sebelah Selatan : Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
Sebelah Barat : Kabupaten Musi Rawas
Kabupaten Musi Banyuasin mempunyai iklim tropis dan basah
dengan variasi curah hujan antara 14,625 – 363,96 mm sepanjang tahun.
Topografi wilayah Kabupaten Musi Banyuasin Disebelah Timur Kecamatan
Sungai lilin, sebelah barat Bayung Lencir kemudian di daerah pinggiran
aliran Sungai Musi sampai Kecamatan Babat Toman, tanahnya terdiri dari
rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Daerah lainnya
merupakan dataran tinggi dengan berbukit-bukit dengan ketinggian 20
sampai 140 m diatas permukaan laut.Keadaan tanah terdiri dari 4 jenis, yaitu
:
- Organosol : didataran rendah atau rawa-rawa
- Klei Humus : Penyebarannya lihat organosol
- Alluvial : di sepanjang sungai musi
- Padzolik : di daerah bukit-bukit
Secara keseluruhan Kabupaten Musi Banyuasin terdiri 14
Kecamaatan, 227 Desa dan 13 Kelurahan dengan luas wilayah masing-
masing kecamatan seperti tabel berikut ini :

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 44


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis______

Tabel 3.2. Luas wilayah dan jumlah desa/kelurahan menurut


Kecamatan
Luas wilayah Jumlah
Kecamatan Persentase Kelurahan
(km²) Desa

1. Babat Toman 1.291,00 9,05 11 2


2. Plakat Tinggi 247,00 1,73 15 -
3. Batanghari Leko 2.107,79 14,77 10 -
4. Sanga Desa 317,00 2,22 17 2
5. Sungai Keruh 629,00 4,41 22 -
6. Sekayu 701,60 4,92 10 4
7. Lais 755,53 5,30 15 -
8. Sungai Lilin 374,26 2,62 13 2
9. Keluang 400,57 2,81 13 1
10. Bayung Lencir 4.847,00 33,98 21 2
11. Lalan 1.031,00 7,23 27 -
12. Lawang Wetan 232,00 1,63 15 -
13. Babat Supat 511,02 3,58 10 -
14. Tungkal Jaya 821,19 5,75 16 -
Total 14.265,96 100 227 13

.
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis
Dalam mewujudkan pembangunan nasional dan program
pembangunan daerah perlu disikapi dan ditindak lanjuti isu-isu
pembangunan yang terjadi saat ini dan yang akan datang sehingga program
pembangunan tersebut dapat terwujud sebagaimana mestinya.
Berdasarkan gambaran kondisi saat ini dan pencapaian hasil
program pembangunan perkebunan diindentifkasi beberapa isu-isu strategis
dalam pembangunan perkebunan yang menyebabkan pencapaian produksi
dan produktifitas hasil perkebunan belum optimal.
Terdapat 6 isu-isu strategis, yaitu : Produkivitas dan mutu yang masih
rendah, Semakin terbatasnya lahan yang subur untuk budidaya perkebunan,
Rendahnya bahan organik tanah, Masih tingginya serangan hama penyakit
dan gangguan usaha komoditi perkebunan serta Rendahnya kemampuan
kelembagaan petani dalam akses teknologi, informasi pasar, permodalan
dan kemitraan
1. Produkivitas dan mutu yang masih rendah
Produktivitas tanaman perkebunan, yaitu produksi yang dicapai per
satuan luas, masih dibawah standar yang diharapkan. Hal tesebut
disebabkan karena beberapa hal terkait dengan aspek budidaya, yaitu

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 45


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis______

penggunaan benih/bibit yang tidak unggul dan bermutu, cara penanaman


yang belum sesuai teknologi dan pemeliharaan tanaman yang belum
intensif, serta belum adanya teknologi yang efektif jika terjadi anomali
cuaca. Disamping produktivitas, mutu produk yang dihasilkan oleh petani
pekebun juga masih dibawah standar atau belum sesuai dengan
permintaan konsumen, karena masih terbatasnya kemampuan petani
dalam menerapkan teknologi pasca panen dan pengolahan hasil yang
baik.
2. Semakin terbatasnya lahan yang subur untuk budidaya perkebunan
Pada awalnya sentra pengembangan komoditi perkebunan pada lokasi
lahan yang subur, yang sering dikenal sebagai lahan historis
pengembangan komoditi perkebunan. Namun seiring dengan kebutuhan
pangan, khususnya beras yang makin besar, maka pemerintah
mengambil kebijakan lahan-lahan subur tersebut lebih diprioritaskan
untuk tanaman pangan (padi). Sehubungan dengan hal tersebut, maka
pengembangan tanaman perkebunan bergeser dengan memanfaatkan
lahan-lahan yang belum termanfaatkan dengan optimal, lahan marginal
dan lahan tidur yang secara teknis masih memenuhi persyaratan untuk
dikembangkan komoditi perkebunan.
3. Rendahnya bahan organik tanah
Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman
adalah sifat fisik tanah, kimia dan biologi tanah. Sifat kimia tanah meliputi
kadar unsur hara dalam tanah, baik makro maupun mikro, kejenuhan
basah, kapasitas pertukaran kation, pH dan kadar bahan oganik tanah.
Kadar bahan organik tanah sebenarnya relatif lebih mudah untuk
diperbaiki dengan teknologi yang ada, antara lain dengan menambahkan
bahan organik atau pupuk organik kedalam tanah. Namun
kenyataannnya, kondisi saat ini bahan organik tanah di Kabupaten Musi
Banyuasin sangat rendah. Sementara tanaman perkebunan
membutuhkan tanah berkadar bahan organik tinggi. Kadar bahan organik
yang tinggi, akan memperbaiki struktur tanah, biologi tanah dan juga
kemampuan absorpsi hara maupun daya simpan lengas tanah. Tingginya
kemampuan absorpsi berarti daya pegang tanah terhadap unsur-unsur
hara tinggi dan selanjutnya melepaskannya untuk diserap akar
tananam.
4. Masih terbatasnya sarana prasarana perkebunan
Dalam rangka peningkatan produksi dan nilai tambah produk
perkebunan, maka diperlukan dukungan sarana dan prasarana yang
memadai. Untuk peningkatan produksi, sarana dan prasarana yang
dibutuhkan, antara lain jalan produksi, alat pengolah tanah, alat
pengendali hama penyakit dan lain-lain. Sementara sarana dan
prasarana yang diperlukan dalam rangka peningkatan nilai tambah,
antara lain : alat panen, alat pengolahan hasil, dan lain-lain. Sarana
dan prasarana yang dimiliki petani pada saat ini masih sangat
kurang, sementara kemampuan petani untuk mengadakan secara
swadaya masih belum mampu sepenuhnya. Terlebih saat ini, minat

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 46


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Permasalahan dan Isu-Isu Strategis______

tenaga kerja muda di pedesaan untuk berkerja di sektor perkebunan


sangat kecil, mereka lebih senang bekerja di industri, sehingga
di pedesaan mulai kekurangan tenaga kerja yang mau bekerja di
perkebunan. Oleh karena itu, peralatan pertanian modern (traktor)
sudah sangat dibutuhkan.
5. Masih tingginya serangan hama penyakit dan gangguan usaha
komoditi perkebunan
Pengendalian hama/penyakit dan upaya menekan gangguan usaha
komiditi perkebunan, tidak dimaksudkan untuk meningkatkan
produksi, tetapi untuk memperkecil kehilangan produksi, karena
serangan hama penyakit tanaman dan adanya gangguan usaha,
berpotensi untuk mengurangi produktivitas, sehingga perlu
dikendalikan.
6. Rendahnya kemampuan kelembagaan petani dalam akses teknologi,
informasi pasar, permodalan dan kemitraan
Di Kabupaten Musi Banyuasin, telah berkembang kelembagaan petani
dengan cukup banyak, baik dalam bentuk Kelompok Tani, Gabungan
Kelompok Tani (Gapoktan), Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar
(UPPB). Ada kelembagaan petani perkebunan yang sudah memiliki akses
teknologi, informasi pasar, permodalan dan kemitraan dengan baik, tetapi
sebagaian besar masih perlu untuk ditingkatkan kemampuannya. Di
harapkan kelembagaan petani perkebunan mampu menjadi agen
pembangunan perkebunan yang dapat mengakses berbagai aspek
teknologi modern dan pasar yang berkembang sangat dinamis.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 47


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Tujuan dan Sasaran______

BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DINAS PERKEBUNAN


Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin telah menetapkan Visi yang
harus diacu oleh Perangkat Daerah yaitu “Muba Maju Berjaya 2022”. Visi
tersebut dijabarkan dalam 7 (tujuh) Misi, Namun diantara ketujuh Misi
tersebut hanya ada 3(tiga) Misi yang terkait dengan Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin yaitu : Misi kedua; Memacu Pembangunan
Infrastruktur Secara Masif, Misi ketiga; Meningkatkan Kemandirian
Ekonomi, Pemberdayaan Masyarakat dan Penanggulangan Kemiskinan,
Misi keenam; Mengelola Sumber Daya Alam Secara Optimal dan
Bertanggungjawab dengan Memperhatikan Aspek Kelestarian Lingkungan
(green growth governance).
Dengan memperhatikan visi Kabupaten Musi Banyuasin tersebut
dan mempertimbangkan masalah dan tantangan yang dihadapi dalam
pembangunan perkebunan serta cita-cita atau pandangan jauh kedepan
yang ingin dicapai Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin dalam
menjalankan tugas pokok dan fungsinya, maka visi Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin adalah :

“MEWUJUDKAN PERKEBUNAN YANG TANGGUH, MANDIRI,


BERDAYA SAING DAN BERNILAI TAMBAH TINGGI SERTA
BERKELANJUTAN UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PERKEBUNAN GUNA MENUJU MUBA MAJU BERJAYA 2022”

Untuk mengetahui makna yang terkandung dalam visi tersebut perlu


dijelaskan pengertiannya sebagai berikut :
1. TANGGUH bermakna bahwa pembangunan yang ingin diwujudkan
dalam sektor perkebunan mampu menghadapi kondisi apapun, baik
karena faktor ekonomi, sosial maupun budaya dengan demikian
perkebunan akan tetap dapat bertahan dan bahkan mampu menjadi
sektor pendukung serta pelindung ekonomi nasional.
2. MANDIRI bermakna pembangunan perkebunan oleh masyarakat
mampu tegak berdiri walaupun tanpa dukungan dari dana pemerintah
bahkan mampu menjadi inspirasi sektor lainnya
3. BERDAYA SAING bermakna mengoptimalkan pemanfaatan
keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif dari
pengembangan tanaman perkebunan yang mencerminkan kesaggupan
suatu komoditas untuk memasuki dan memenangkan pasar ekspor
yang ditandai dengan meningkatnya permintaan dan semakin luasnya
jangkauan pasar, kontinuitas dan berkelanjutan dalam
mempertahankan kualitas komoditas/produk, selain itu bagaimana
komoditas tersebut dapat bertahan terhadap gejolak ekonomi dan

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 48


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Tujuan dan Sasaran______

memberi komtribusi terhadap peningkatan perekonomian Kabupaten


Musi Banyuasin.
4. BERNILAI TAMBAH TINGGI bermakna menciptakan atau
menghasilkan aneka produk perkebunan lain selain produk
segarnya/produk utama dari hasil proses produksi, pengolahan,
pengangkutan, penyimpanan dan pemasaran melalui penerapan
teknologi berwawasan lingkungan menghasilkan bentuk produk olahan,
produk turunan, produk samping, produk ikutan dan limbah.
5. BERKELANJUTAN bermakna melanjutkan kebijakan, program dan
kegiatan utama dari Renstra Dinas Perkebunan Kabupaten Musi
Banyuasin tahun 2017-2022 dengan memperhatikan kelayakan
ekonomi, kelayakan sosial, kelayakan pasar dan kelayakan
pengembangan/berkelanjutan).
6. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PERKEBUNAN bermakna
peningkatan pendapatan pekebun, lebih jauh lagi dalam meningkatan
kemampuan dan kemandirian pekebun dalam memenuhi segala
kebutuhannya melalui penerapan budidaya dan pascapanen tanaman
perkebunan yang baik berbasis agribisnis berkelanjutan.

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka perlu


ditetapkan misi, yakni sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh
Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin agar tujuan organisasi
dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Selanjutnya sebagai
implementasi dari Visi Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin
maka, Misi Dinas Perkebunan juga sejalan dengan Misi Pembangunan
Kabupaten Musi Banyuasin, khususnya Misi kedua; Memacu
Pembangunan Infrastruktur Secara Masif dan Merata, Misi ketiga;
Meningkatkan Kemandirian Ekonomi, Pemberdayaan Masyarakat dan
Penanggulangan Kemiskinan, Misi keenam; Mengelola Sumber Daya
Alam Secara Optimal dengan Memperhatikan Kelestarian Lingkungan.
Adapun Misi Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin sebagai
berikut:
1. Memanfaatkan Sumber daya Perkebunan secara optimal guna
meningkatkan produksi dan produktivitas secara berkelanjutan.
2. Mendorong pengembangan agribisnis (agroindustri) untuk
meningkatkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
3. Meningkatkan kapasitas/kemampuan Sumber Daya Manusia
(SDM) dan Kelembagaan petani.

Dari ke-tiga Misi Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin


sebagaimana tersebut diatas, maka tujuan pembangunan perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin tahun 2017 - 2022 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya Ketersediaan Produk Perkebunan secara optimal dan
berkualitas ;

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 49


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Tujuan dan Sasaran______

2. Meningkatnya Daya Saing Produk Usaha Perkebunan


3. Meningkatnya Kinerja Sumber Daya Perkebunan secara berkelanjutan;
Adapun dari ke-tiga tujuan pembangunan perkebunan Kabupaten
Musi Banyuasin Tahun 2017 - 2022 tersebut memiliki sasaran sebagai
berikut :
1. Meningkatnya Produksi Perkebunan, dengan indikator :
1). Jumlah Produksi Tanaman Karet (Ton/Ha)
2). Jumlah Produksi Tanaman Kelapa Sawit (Ton/Ha)
3). Luas Areal Perkebunan (Ha)
4). Jumlah Penyediaan Bibit Unggul (Batang)
5). Jumlah Kelompok Tani yang Menerapkan Teknologi Pertanian/
Perkebunan
6). Jumlah Legalitas Lahan (Persil)
7). Database Perkebunan (Kecamatan)
8). Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT (%)
9). Prosentase Kebun yang Terserang (%)
10). Kelompok Tani yang dilatih dalam Pengendalian Serangan OPT

2. Meningkatnya Mutu Produk Perkebunan, dengan indikator :


11). Peningkatan Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat
(NTP-R)
12). Peningkatan Jumlah Kelompok Usaha yang Menerapkan Sistem
Jaminan Mutu sesuai SNI dan Teregister (UPPB)
13). Rata-rata Pendapatan Petani Karet
14). Rata-rata Pendapatan Petani Kelapa Sawit

3. Meningkatnya Prasarana dan Sarana Perkebunan, dengan indikator :


15). Jumlah Penyediaan Infrastruktur
16). Jumlah Penyediaan Alat dan Mesin Perkebunan

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 50


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Tujuan dan Sasaran______

Tabel 4.1.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin
Tahun 2017 – 2022
Target Kinerja Sasaran Pada Tahun
No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Meningkatkan Produksi Meningkatnya 1. Produktifitas Tanaman Karet (Ton/Ha) 2.51 2.56 2.61 2.70 2.81 2.93
Perkebunan produksi 2. Produktifitas Tanaman Kelapa Sawit (Ton/Ha) 10.70 10.82 10.97 11.14 11.33 11.52
perkebunan 3. Luas Areal Perkebunan (Ha) 498.955 499.161 499.211 499.646 499.851 499.955
Menurunnya
4. Jumlah Penyediaan Bibit Unggul (Batang) 72.000 300.000 325.000 375.000 400.000 425.000
Serangan OPT
5. Jumlah kelompok tani yang telah menerapkan 5.960 58 112 138 164 187
Perkebunan
teknologi pertanian/ perkebunan
6. Jumlah Legalitas Lahan (Persil) 750 1.000 1.200 1.400 1.600 1.750
7. Database Perkebunan (Kecamatan ) 1 2 2 3 3 3
8. Prosentase Penurunan Intensitas Serangan -50 -9 -8 -7 -6 -5
OPT (%)
9. Prosentase kebun yang Terserang (%) 30 25 20 15 10 5
10. Kelompok Tani Perkebunan yang dilatih 1 5 5 5 5 5
dalam Pengendalian Serangan OPT (%)
2. Meningkatkan mutu Meningkatnya Mutu 11. Nilai Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan 91,5 93,25 95,25 97,50 100 102,75
produk perkebunan Produk Perkebunan Rakyat (NTP-R)
12. Jumlah kelompok usaha yang menerapkan 14 20 30 35 40 45
sistem jaminan mutu sesuai SNI dan
Teregister (UPPB)
13. Rata-rata Pendapatan Petani Karet 13.50 13.75 14 14.25 14.50 14.75
(Juta/Ha/Tahun)
14. Rata-rata Pendapatan Petani Kelapa Sawit 20.75 20.75 21 21.25 21.50 21.75
(Juta/Ha/Tahun)
3. Meningkatkan Meningkatnya 15. Jumlah Penyediaan Infrastruktur (Paket) 8 10 12 14 16 18
prasarana dan sarana prasarana dan 16. Jumlah Penyediaan Alat dan Mesin 2 3 3 3 3 3
perkebunan sarana perkebunan Perkebunan (Unit)

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 51


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Strategi dan Arah Kebijakan______

BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif


untuk mewujudkan visi dan misi. Kebijakan adalah arah atau tindakan yang
diambil oleh Pemerintah Daerah untuk mencapai tujuan. Strategi dan kebijakan
dalam Renstra Perangkat Daerah adalah strategi dan kebijakan Perangkat
Daerah untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah
yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program
prioritas dalam rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka
menengah Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin menunjukkan
bagaimana cara Dinas Perkebunan mencapai tujuan, sasaran jangka menengah
dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas
dan fungsi Dinas Perkebunan.
Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi
yang tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin mencakup penentuan kebijakan, program dan
kegiatan. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah
disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berwenang untuk
dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap kegiatan agar tercapai
kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran yang telah
ditentukan.
Dengan kata lain bahwa strategi adalah alat penghubung antara visi, misi,
tujuan, sasaran dan arah kebijakan pembangunan yang diemban oleh pemerintah
daerah dan atau dalam lingkup Perangkat Daerah. Strategi juga merupakan cara
/ langkah demi langkah yang dilakukan organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan
dan sasaran-sasaran perencanaan strategisnya.
Berdasarkan pertimbangan perkembangan lingkungan strategis yang
telah dianalisis berdasarkan metoda analisis SWOT, maka telah dirumuskan 8
(Delapan) strategi pelaksanaan pembangunan perkebunan Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin selama tahun 2017 - 2022 sebagai berikut :
1. Optimalisasi pemanfaatan faktor-faktor produksi dan fokus pengembangan
komoditas perkebunan;
2. Optimalisasi pemanfaatan teknologi budidaya adaptif yang ramah lingkungan;
3. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam;
4. Meningkatkan pengawasan alih fungsi lahan dan alih komoditas serta
pengendalian degradasi sumber daya lahan perkebunan secara
berkelanjutan;
5. Meningkatkan indeks NTP Perkebunan sebagai refleksi dari peningkatan
Kinerja pelaku dan kelembagaan usaha Perkebunan;
6. Menurunkan luas wilayah perkebunan yang terindikasi serangan OPT;
7. Meningkatkan Jumlah kelompok usaha yang menerapkan sistem jaminan
mutu produk perkebunan sesuai SNI dan teregister (UPPB);
8. Meningkatkan Prasarana dan Sarana pengembangan perkebunan.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 52


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Strategi dan Arah Kebijakan______

Adapun arah kebijakan pembangunan perkebunan Kabupaten Musi


Banyuasin tahun 2017 - 2022, dengan memperhatikan aspek urusan dan
kewenangan Bidang Perkebunan, dirumuskan dalam 8 (delapan) kebijakan
berikut ini :
1. Peningkatan pemanfaatan faktor-faktor produksi melalui intensifikasi,
perluasan dan peremajaan komoditas strategis;
2. Pengembangan teknologi budidaya dan peningkatan dukungan sarana
produksi secara berkelanjutan;
3. Peningkatan koordinasi penanganan penyusutan lahan perkebunan dan
Pengembangan teknik konservasi sumber daya lahan serta penanganan
gangguan usaha perkebunan secara berkelanjutan;
4. Peningkatan pengawasan alih fungsi lahan dan alih komoditas serta
pengendalian degradasi sumber daya lahan perkebunan secara
berkelanjutan;
5. Peningkatan Kompetensi Pekebun, Kelembagaan dan akses Permodalan
Usaha Perkebunan;
6. Peningkatan teknologi dan sistem pengendalian hama terpadu yang efektif,
efisien serta ramah lingkungan;
7. Peningkatan kemampuan dalam Penerapan Sistem Jaminan Mutu produk
perkebunan sesuai SNI;
8. Peningkatan promosi dan pemasaran produk perkebunan.

Beberapa kebijakan teknis yang merupakan penjabaran kebijakan umum


pembangunan perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin yang perlu dijalankan
selama periode 2017 - 2022, meliputi :
1. Kebijakan Fokus Pengembangan Komoditi Perkebunan Musi Banyuasin, yang
ditempuh melalui penetapan fokus pengembangan komoditas berdasarkan
klasifikasi :
a. Komoditas Strategis, yaitu komoditas yang: (1) Merupakan komoditas
andalan perkebunan daerah yang secara teknis budidaya sudah
memasyarakat; (2) Sangat dikenal dan dikuasai oleh sebagian besar
pelaku usaha perkebunan di daerah; (3) Wilayah Penyebarannya secara
kuantitatif dan kualitatif merata di Daerah; (4) Merupakan komoditas historis
berkelanjutan; serta (5) Secara Ekonomis dapat diandalkan dalam
menunjang kesejahteraan masyarakat dan pembangunan di daerah.
Komoditas ini terdiri dari 2 (dua) komoditas, yaitu: Karet dan kelapa.
b. Komoditas Prospektif, yaitu komoditas yang mempunyai keunggulan
komparatif tertentu, baik dari segi kemudahan pasar, mempunyai nilai
ekonomis yang tinggi, mempunyai fungsi hidrologis dan mempunyai
potensi nilai tambah pelaku usaha perkebunan. Komoditas ini terdiri dari 1
(satu) komoditas, yaitu: Kelapa Sawit
c. Komoditas Unggulan Spesifik lokal, yaitu komoditas yang hanya ada di
wilayah kabupaten Musi Banyuasin Khususnya Desa Toman Kecamatan
Babat Toman, dan mempunyai potensi untuk menjadi komoditas andalan
Kabupaten Musi Banyuasin sesuai dengan keunggulannya. Komoditas
hanya 1 (satu), yaitu: Gambir.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 53


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Strategi dan Arah Kebijakan______

2. Kebijakan pengembangan teknologi budidaya ramah lingkungan, melalui


pendekatan: intensifikasi, eksentifikasi, perluasan dan peremajaan; yang
didukung dengan upaya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan sesuai
peruntukannya, pengendalian degradasi sumber daya lahan, penuntasan
gangguan usaha perkebunan, pengendalian serangan OPT Perkebunan,
serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung pengembangan usaha
perkebunan secara memadai.
3. Kebijakan Pembinaan Sumber Daya manusia dan Kelembagaan Pelaku
Usaha Perkebunan, yang ditempuh melalui pendekatan:
a. Pembinaan kompetensi SDM perkebunan dalam rangka meningkatkan
produktivitas dan kesejahteraan;
b. Pembinaan kemantapan kelembagaan pelaku usaha perkebunan (Poktan,
Gapoktan, UPPB, Asosiasi dan sejenisnya) dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan, kemandirian dan daya saing pelaku usaha perkebunan;
c. Pembinaan akses permodalan usaha melalui peningkatan dukungan
lembaga keuangan, pengembangan kemitraan usaha dan peningkatan
investasi usaha perkebunan.
4. Kebijakan pendukungan terhadap pelaksanaan program-program unggulan
nasional dan daerah, meliputi:
a. Penanganan Swasembada Pangan, khususnya untuk komoditas jagung;
b. Penciptaan lapangan kerja baru dan pencetakan Wirausaha Baru;
c. Pelaksanaan Program/Kegiatan yang terkait Tematik Kewilayahan dan
fokus-fokus Common Goal;
d. Pengembangan komoditas perkebunan sebagai bahan baku energi
alternatif;
e. Penanganan kelestarian lingkungan hidup pada kawasan kritis dan Daerah
Aliran Sungai.
5. Kebijakan peningkatan fungsi dan peran PD guna MEWUJUDKAN
PERKEBUNAN YANG TANGGUH, MANDIRI, BERDAYA SAING DAN
BERNILAI TAMBAH TINGGI SERTA BERKELANJUTAN UNTUK
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PERKEBUNAN GUNA MENUJU MUBA
MAJU BERJAYA 2022, melalui:
a. Memanfaatkan Sumber daya Perkebunan secara optimal guna
meningkatkan produksi dan produktivitas secara berkelanjutan.
b. Mendorong pengembangan agribisnis (agroindustri) untuk meningkatkan
pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
c. Meningkatkan kapasitas/kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) dan
Kelembagaan petani.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 54


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Rencana Program dan Kegiatan______

BAB VI

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN


SERTA PENDANAAN

Program perangkat daerah (PD) merupakan program prioritas RPJMD


yang sesuai dengan tugas dan fungsi PD. Rencana program prioritas beserta
indikator keluaran program dan PAGU per PD sebagaimana tercantum dalam
rancangan awal RPJMD, selanjutnya dijabarkan PD ke dalam rencana kegiatan
untuk setiap program prioritas tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing–masing
program prioritas ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah
PD.
Untuk mewujudkan program dan kegiatan pembangunan sub sektor
perkebunan sesuai dengan target indikator kinerja yang harus dicapai selama
periode Tahun 2017 – 2022, yaitu meliputi program dan kegiatan sebagai berikut:

6.1. RENCANA PROGRAM

A. Program Urusan Pilihan


Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, serta dilandasi oleh
Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 73 Tahun 2016, maka Urusan Pilihan
untuk pembangunan sub sektor perkebunan yang akan dilaksanakan oleh Dinas
Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin selama periode Tahun 2017 - 2022,
dilakukan melalui program-program sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani;
2. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan;
3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan;
4. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.

B. Program Urusan Wajib


Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan Tugas, Pokok dan
Fungsi Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin, sebagai bagian dari
Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, maka pelaksanaan
program/Kegiatannya didukung oleh program berikut ini:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur;
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 55


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Rencana Program dan Kegiatan______

6.2. PROGRAM NASIONAL


Pelaksanaan pembangunan Sub Sektor Perkebunan di Musi Banyuasin
pada kenyataannya tidak bisa sepenuhnya mengandalkan ketersediaan APBD
Kabupaten Musi Banyuasin sendiri, namun diperlukan adanya dukungan
pembiayaan dari APBN baik berupa Dana Dekonsentrasi, Dana Tugas
Pembantuan, Dana Alokasi Khusus, serta Dana Bagi Hasil, yang antara lain
dituangkan ke dalam beberapa program sebagai berikut:

A. Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal Perkebunan.


Program ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Perkebunan pada
Kementerian Pertanian RI, yang meliputi kegiatan:
1) Pengembangan Tanaman Tahunan dan Penyegar;
2) Dukungan Perbenihan Tanaman Perkebunan;
3) Dukungan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan;
4) Dukungan Perlindungan Perkebunan; serta
5) Dukungan Managemen dan Dukungan Teknis lainnya.

B. Program dan Kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana.


Program ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana
Pertanian pada Kementerian Pertanian RI, yang meliputi kegiatan:
1) Pengelolaan Air Irigasi untuk Pertanian;
2) Perluasan dan Perlindungan Lahan Pertanian;
3) Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat Mesin Pertanian;
4) Fasilitasi Pupuk dan Pestisida
5) Fasilitasi Pembiayaan Pertanian;
6) Dukungan Managemen dan Dukungan Teknis lainnya.

6.3. RENCANA KEGIATAN


Sebagai penjabaran dari Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan
dan Program yang telah ditetapkan, maka rencana kegiatan prioritas
pembangunan Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin dalam lima tahun
kedepan (2017 - 2022), diindikasikan akan terdapat sejumlah Kegiatan
berdasarkan Urusan Pilihan dan Urusan Wajib, yang disesuiakan dengan
keperluan pelaksanaan pencapaian indikator kinerja tahunan yang telah
ditetapkan di dalam Renstra ini.
Adapun indikasi kegiatan sebagai penjabaran dari program urusan wajib
dan pilihan sebagaimana tersebut diatas, adalah sebagai berikut:

Program urusan wajib


6.3.1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini bertujuan untuk meningkatkan sistem pelayanan administrasi
perkantoran dalam menunjang pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada
masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang mendukung program ini adalah
sebagai berikut :
6.3.1.1. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
6.3.1.2. Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah
6.3.1.3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/
operasional

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 56


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Rencana Program dan Kegiatan______

6.3.1.4. Penyediaan jasa kebersihan kantor


6.3.1.5. Penyediaan alat tulis kantor
6.3.1.6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
6.3.1.7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor
6.3.1.8. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
6.3.1.9. Penyediaan peralatan rumah tangga
6.3.1.10. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
6.3.1.11. Penyediaan makanan dan minuman
6.3.1.12. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
6.3.1.13. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
6.3.1.14. Penyediaan jasa pendukung administrasi/teknis perkantoran

6.3.2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur


Program ini bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana aparatur
yang representative dalam rangka pelaksanaan tugas yang professional.
Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut
:
6.3.2.1. Pembangunan gedung kantor
6.3.2.2. Pengadaan kendaraan dinas/operasional
6.3.2.3. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
6.3.2.4. Pengadaan peralatan gedung kantor
6.3.2.5. Pengadaan mebeleur
6.3.2.6. Pengadaan instalasi air, listrik dan telepon
6.3.2.7. Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas
6.3.2.8. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
6.3.2.9. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
6.3.2.10. Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
6.3.2.11. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
6.3.2.12. Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas
6.3.2.13. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
6.3.2.14. Pembuatan website PD
6.3.2.15. Pengelolaan website PD
6.3.2.16. Sertifikasi tanah aset
6.3.2.17. Pembuatan pagar dan pematangan halaman

6.3.3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur


Program ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin aparatur dalam rangka
pelaksanaan tugas yang professional, dengan kegiatan-kegiatan yang
akan dilaksanakan sebagai berikut :
6.3.3.1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
6.3.3.2. Pengadaan pakaian kerja lapangan
6.3.3.3. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

6.3.4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur


Program ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan kapasitas sumberdaya
aparatur dalam menunjang pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada
masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang mendukung program ini adalah
sebagai berikut :
6.3.4.1. Pendidikan dan pelatihan formal

6.3.5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian


Kinerja dan Keuangan
Program ini bertjuan untuk meningkatkan penyediaan laporan capaian
kinerja dan keuangan, data serta bahan evaluasi pembangunan

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 57


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Rencana Program dan Kegiatan______

perkebunan yang akurat untuk menunjang pembangunan perkebunan dan


meyelaraskan kegiatan pembangunan.
6.3.5.1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
PD
6.3.5.2. Penyusunan rancangan kerja dan penetapan kinerja PD
6.3.5.3. Penyusunan LKPJ dan LPPD

Urusan Pilihan
6.3.6. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan pemahaman petani pekebun dalam upaya mengembangkan sistem
dan usaha agribisnis perkebunan sehingga mampu meningkatkan taraf
hidup dalam berusaha dan mendapatkan kesejahteraan dengan layak.
Untuk itu, kegiatan-kegiatan yang mendukung program ini adalah :
6.3.6.1. Peningkatan kemampuan lembaga petani
6.3.6.2. Penilaian usaha perkebunan
6.3.6.3. Pendataan Petani Swadaya Kelapa Sawit dan Karet serta
pembinaan ISPO Untuk Petani Pekebun Swadaya Kelapa Sawit
6.3.6.4. Fasilitasi Sertifikasi Lahan Perkebunan Milik Rakyat
6.3.6.5. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis

6.3.7. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/


Perkebunan
Program ini mempunyai tujuan untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat mengenai pembangunan perkebunan sehingga dapat
meningkatkan nilai tambah atas hasil produk komoditi perkebunan guna
peningkatan pendapatan petani dengan kegiatan-kegiatan prioritas
sebagai berikut :
6.3.7.1. Penyuluhan pemasaran hasil produksi perkebunan guna
menghindari tengkulak dan Ijon
6.3.7.2. Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasil
perkebunan masyarakat yang akan dipasarkan
6.3.7.3. Promosi hasil Produksi dan Pembangunan Perkebunan
6.3.7.4. Pengelolaan dan penyusunan data harga komoditi perkebunan
6.3.7.5. Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan

6.3.8. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan


Program ini mempunyai sasaran tersedianya sarana/prasarana dan
peningkatan SDM petani pekebun dalam penerapan tekhnologi sehingga
dapat meningkatkan mutu produk perkebunan. Untuk mencapai sasaran
dari program tersebut dibutuhkan kegiatan sebagai berikut :
6.3.8.1. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
6.3.8.2. Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna
6.3.8.3. Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT)
Perkebunan
6.3.8.4. Pengadaan Alat Pasca Panen Pengelolaan Karet
6.3.8.5. Penelitian dan pengembangan teknologi pertanian/perkebunan
tepat guna
6.3.8.6. Sistem Informasi Pekebun

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 58


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Rencana Program dan Kegiatan______

6.3.9. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan


Program ini merupakan wadah kegiatan on farm sebagai usaha
peningkatan produksi perkebunan melalui pengembangan, Intensifikasi,
rehabilitasi, peremajaan dan diversifikasi dengan pola penyediaan bahan
tanaman yang unggul dan bersertifikat, penerapan teknologi budidaya
serta penanganan serangan hama penyakit perkebunan secara kontinyu
dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya secara
optimal.
Adapun kegiatan-kegiatan pokok dari Program Peningkatan Produksi
Pertanian/ Perkebunan meliputi :
6.3.9.1. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
6.3.9.2. Monitoring dan Evaluasi Peredaran Pestisida Perkebunan
6.3.9.3. Pemeliharaan kebun entres
6.3.9.4. Monitoring Non OPT (banjir dan kebakaran) Lahan
6.3.9.5. Monitoring Pembinaan dan Pengamatan Sebaran OPT
6.3.9.6. Sosialisasi pembukaan lahan tanpa bakar (PLTB)
6.3.9.7. Peningkatan/Pembangunan Jalan Produksi Kawasan
Perkebunan
6.3.9.8. Survey Perencanaan Pelaksanaan Peningkatan /
Pembangunan Jalan Produksi Kawasan Perkebunan
6.3.9.9. Pembinaan Peremajaan Karet Partisipasif Pendamping Kredit
6.3.9.10. Survey Perencanaan Bantuan Bibit dan Saprodi Lainnya
6.3.9.11. Pengelolaan Kebun Pembibitan
6.3.9.12. Penyusunan dan pemutakhiran data dan statistik perkebunan
6.3.9.13. Pembinaan dan Pengawalan Replanting
6.3.9.14. Penanggulangan Bahaya Kebakaran Lahan
Pertanian/Perkebunan
6.3.9.15. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengendalian Hama
Penyakit Perkebunan
6.3.9.16. Pembinaan Pembibitan dan Pengembangan Tanaman
Perkebunan

6.4. Pendanaan Indikatif


Kegiatan pembangunan perkebunan di Kabupaten Musi Banyuasin
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah
memfasilitasi sebesar-besarnya partisipasi masyarakat dengan
mendayagunakan keterpaduan kegiatan yang dibiayai oleh APBN, APBD,
Swasta dan sumber-sumber dana pembangunan lainnya. Dana-dana tersebut
termasuk yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
(DBHCHT) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Implementasi pembangunan perlu adanya dukungan pendanaan untuk
pelaksanaan kegiatan pada Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin guna
tercapainya program pembangunan jangka menengah selama kurun waktu 2017
– 2022 seperti yang telah disajikan pada Tabel 6.1 di atas.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 59


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran_
_____
Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin
Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin

Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Unit Kerja


Data Capaian pada Kondisi Kinerja pada akhir periode
2017 2018 2019 2020 2021 SKPD
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) Tahun Awal Renstra PD Lokasi
Penanggung-
Perencanaan
target Rp (Juta) target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp jawab

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1.1. Meningkatnya 1.1.1. Meningkatnya 1. Jumlah Produksi
Produksi Produksi Tanaman Karet (
PROGRAM PENINGKATAN
Perkebunan Perkebunan. Ton / Ha ) 01 2 19 4,800,000,000 5,020,000,000 6,435,000,000 7,150,000,000 8,250,000,000 76,225,000,000
PRODUKSI PERKEBUNAN

1.1.2 Menurunnya 2. Jumlah Produksi


Serangan OPT Tanaman Kelapa Output Terlaksananya Pembangunan Tanaman Karet Unggul 0 0 650 Ha 650 Ha 650 Ha 650 Ha 2600 Ha 14 Kecamatan
Pembinaan Perawatan dan
Perkebunan Sawit ( Ton / Ha ) 510,000,000 510,000,000 600,000,000 650,000,000 2,350,000,000 Produksi dalam Kab.
Monitoring Tanaman Perkebunan
Outcome Tersediaanya Bibit Karet Unggul 0 0 650 Ha 650 Ha 650 Ha 650 Ha 2600 Ha Muba

1.1.3 Meningkatnya 3. Luas Areal


Monitoring kerusakan kebun akibat Data kerusakan kebun akibat non OPT dan alat
Prasarana dan Perkebunan ( Ha ) Output 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 6 Laporan
non-OPT (banjir, kebakaran dan pengendalian kebakaran pada perusahaan perkebunan
Sarana
Perkebunan 03 02 19 31 4. lain-lain ) dan data alat 250,000,000 250,000,000 250,000,000 250,000,000 250,000,000 1,500,000,000 Proteksi 14 Kecamatan
pengendalian kebakaran pada Tersedianya data kerusakan kebun akibat non-OPT
perusahaan perkebunan Outcome dan alat pengendalian kebakaran pada perusahaan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 6 Laporan
perkebunan
4. Jumlah
Monitoring pembinaan dan Output Data sebaran OPT perkebunan rakyat 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 6 Dokumen
Penyediaan Bibit
Unggul 03 02 19 33 4. pengamatan sebaran OPT dalam 75,000,000 75,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 700,000,000 Proteksi 14 Kecamatan
Kabupaten Musi Banyuasin Outcome Tersedianya data sebaran OPT perkebunan rakyat 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 6 Dokumen

5 Prosentase Jalan produksi yang dibangun


Output 130,5 Km 12 Km 15 Km 20 Km 30 Km 40 Km 247,5 Km
Peningkatan Peningkatan/pembangunan jalan
03 02 19 34 4. 3,000,000,000 2,560,000,000 3,500,000,000 4,000,000,000 5,000,000,000 58,000,000,000 Sapras 14 Kecamatan
Pengetahuan dan produksi kawasan perkebunan
Outcome Terbangunnya jalan produksi kawasan perkebunan 130,5 Km 12 Km 15 Km 20 Km 30 Km 40 Km 247,5 Km
Keterampilan
Petani Terlaksananya Pengembangan Budidaya Tanaman
Output 0 0 2 Ha 3 Ha 4 Ha 9 Ha
Pembinaan Pembibitan dan Gambir Kec. Babat
300,000,000 350,000,000 400,000,000 1,050,000,000 Produksi
6. Prosentase Pengembangan Tanaman Gambir Toman
Outcome Tersedianya Budidaya Tanaman Gambir 0 0 2 Ha 3 Ha 4 Ha 9 Ha
Tingkat Serangan
OPT
Penyediaan Sarana dan Prasarana Output Tersedianya Stok Pestisida 500 Liter 0 500 Liter 700 Liter 700 Liter 700 Liter 3100 Liter 14 Kecamatan
7. Rasio lahan yang 9. Pengendalian Hama dan Penyakit - 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 700,000,000 Perlindungan dalam Kab.
Perkebunan Outcome Terlaksananya Pengadaan Stok Pestiida 500 Liter 0 500 Liter 700 Liter 700 Liter 700 Liter 3100 Liter Muba
terserang
8. Prosentase Bibit unggul yang tersedia
Output 5.450.500 Btg 1.725.000 Btg 500.000 Btg 500.000 Btg 500.000 Btg 500.000 Btg 9.175.5000 Btg KM. 11 Desa
Kelompok
03 02 19 51 12. Pengelolan Kebun Pembibitan Karet 1,250,000,000 1,250,000,000 1,250,000,000 1,250,000,000 1,250,000,000 10,250,000,000 Produksi Sungai Medak
Perkebunan yang Terpenuhinya bibit unggul untuk petani/kelompok
Outcome 5.450.500 Btg 1.725.000 Btg 500.000 Btg 500.000 Btg 500.000 Btg 500.000 Btg 9.175.5000 Btg dan Keluang
dilatih dalam tani
Pengendalian
Output Petani peserta kredit partisipatif yang dibina 200 KK 200 KK 200 KK 0 0 0 600 KK
Serangan OPT Pembinaan peremajaan karet
03 02 19 47 12. 50,000,000 50,000,000 150,000,000 Produksi 3 Kecamatan
partisipatif pendamping kredit
Outcome Terbinanya petani peserta kredit partisipatif 200 KK 200 KK 200 KK 0 0 0 600 KK
9. Jumlah Legalitas Data penyebaran pestisida perkebunan
Output 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 6 laporan
Lahan Monitoring dan evaluasi penyebaran 14 Kecamatan
03 02 19 06 15. 50,000,000 100,000,000 100,000,000 150,000,000 150,000,000 550,000,000 Proteksi
pestisida perkebunan dlm Kab. Muba
Outcome Tersediannya data penyebaran pestisida perkebunan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 6 laporan

10 Data Base
Output Data kelompok tani penerima bantuan 1 Laporan 1 Laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 6 laporan
Perkebunan Survey Perencanaan Bantuan Bibit 14 Kecamatan
01 02 19 49 16. 50,000,000 50,000,000 75,000,000 100,000,000 100,000,000 375,000,000 Produksi
11 Jumlah dan Saprodi Lainya dlm Kab. Muba
Outcome Tersediannya data kelompok tani penerima bantuan 1 Laporan 1 Laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 6 laporan
Penyediaan
Infrastruktur
Output Data lokasi kegiatan jalan produksi 1 Laporan 1 Laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 6 laporan
Survey Perencanaan pelaksanaan
12 Jumlah 14 Kecamatan
03 02 19 38. 17. peningkatan/pembangunan jalan 75,000,000 75,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 600,000,000 Sapras
Penyediaan alat dlm Kab. Muba
produksi kawasan perkebunan Outcome Tersediannya data lokasi kegiatan jalan produksi 1 Laporan 1 Laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 6 laporan
dan mesin
perkebunan
Output Terlaksananya Peremajaan Kebun Kelapa Sawit 8228 Ha 8228 Ha 10012 Ha 3870 Ha 3675 Ha 3845 Ha 37.580 Ha Kec.
Keluang,Babat
Pembinaan dan Pengawalan
03 02 19 54. 17. 400,000,000 400,000,000 650,000,000 650,000,000 650,000,000 3,150,000,000 Produksi Toman,Babat
Reflanting Kebun Sawit
Supat, Tungkal
Outcome Kebun Kelapa Sawit yang di Remajakan 8228 Ha 8228 Ha 10012 Ha 3870 Ha 3675 Ha 3845Ha 37.580 Ha
Jaya, Lais BHL

Terlaksananya Apel Siaga Pengendalian Kebakaran


Output 450 KTPA 450 KTPA 450 KTPA 900 KTPA 900 KTPA 900 KTPA 4050 KTPA 14 Kecamatan
Penanggulangan Bahaya Kebakaran Lahan dan Kebun
03 02 19 55. 17. 1,100,000,000 550,000,000 1,500,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 6,150,000,000 Perlindungan dalam Kab.
Lahan Pertanian / Perkebunan. Bertambahnya Jumlah KTPA Pengendalian
Outcome 450 KTPA 450 KTPA 450 KTPA 900 KTPA 900 KTPA 900 KTPA 4050 KTPA Muba
Kebakaran Lahan dan Kebun.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 60


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran_
_____
PROGRAM PENINGKATAN
01 02 18 PENERAPAN TEKNOLOGI 860,000,000 1,853,600,000 2,350,000,000 2,385,000,000 2,470,000,000 4,798,600,000
PERKEBUNAN

Sekolah Lapang Pengendalian Output Petani yang mengikuti SLPHT Karet 25 petani 25 petani 25 petani 50 petani 50 petani 50 petani 50 petani
03 02 18 20 19. Hama Terpadu (SLPHT) 210,000,000 210,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 Proteksi 14 Kecamatan
Perkebunan Outcome Petani terampil SLPHT karet 25 petani 25 petani 25 petani 50 petani 50 petani 50 petani 50 petani
Petani yang mengikuti pelatihan pembuatan agen
Output 0 0 200 orang 200 orang 200 orang 200 orang 800 orang
hayati
01 02 18 21. Pelatihan pembuatan agen hayati - 310,000,000 350,000,000 360,000,000 370,000,000 1,390,000,000 Proteksi 14 Kecamatan
Outcome Petani terampil membuat agen hayati 0 0 200 orang 200 orang 200 orang 200 orang 800 orang

Output Sapras teknologi perkebunan yang tersedia 2 unit mesin Creb 2 unit mesin Creb 3 unit Creb Mini 3 unit Creb Mini 3 unit Creb Mini 3 unit Creb Mini 3 unit Creb Mini Produksi,
Pengadaan Alat Pasca Panen 14 Kecamatan
03 02 18 45 22. 450,000,000 950,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 Sapras dan
Penglolaan Karet dlm Kab. Muba
Outcome Tersedianya sapras teknologi perkebunan 2 unit mesin Creb 2 unit mesin Creb 3 unit Creb Mini 3 unit Creb Mini 3 unit Creb Mini 3 unit Creb Mini 3 unit Creb Mini Proteksi

Output Terlaksananya Pengadaan Bahan Pembeku Lateks 8750 Liter 8750 Liter 10.000 Liter 10.000 Liter 10.000 Liter 10.000 Liter Produksi,
14 Kecamatan
03 02 18 44 22. Pengadaan Pembeku Lateks 200,000,000 250,000,000 250,000,000 250,000,000 250,000,000 Sapras dan
dlm Kab. Muba
Outcome Tersedianya Bahan Pembeku Lateks 8750 Liter 8750 Liter 10.000 Liter 10.000 Liter 10.000 Liter 10.000 Liter Proteksi

Output Petani yang mengikuti bimtek pengoperasian tekbun 0 0 75 orang 125 orang 125 orang 125 orang 500 orang
Pelatihan dan bimbingan
14 Kecamatan
01 02 18 23. pengoperasian teknologi perkebunan - 150,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 600,000,000 Produksi
dlm Kab. Muba
tepat guna Outcome Petani terampil bimtek pengoperasian tekbun 0 0 75 orang 125 orang 125 orang 125 orang 500 orang

Sebanyak 54 Perusahaan mengikuti sosialisasi tentang


54 perusahaan 54 perusahaan 54 perusahaan 54 perusahaan 54 perusahaan
Output perizinan dan peraturan perundang-undangan yang 0 0
perkebunan perkebunan perkebunan perkebunan perkebunan Perusahaan
Inventarisasi dan pembinaan petani berlaku
01 02 18 24. - 233,600,000 300,000,000 325,000,000 400,000,000 1,258,600,000 Kemitraan dalam Kab.
pekebun Perusahaan memahami dan melaksanakan perizinan
Muba
Outcome dan peraturan perundang-undangan pada wilayah 0 0 14 Kecamatan 14 Kecamatan 14 Kecamatan 14 Kecamatan 14 Kecamatan
operasional di 14 Kec

PROGRAM PENINGKATAN
01 02 15 495,000,000 350,000,000 800,000,000 800,000,000 850,000,000 5,395,000,000
KESEJAHTERAAN PETANI

Jumlah perusahaan dan petani plasma yang dibina


Kegiatan pembinaan proyek-proyek Output 25.000 orang 5000 Orang 0 5000 Orang 5000 Orang 5000 Orang 45.000 orang Dalam Kab.
03 02 15 08 25. 400,000,000 400,000,000 400,000,000 400,000,000 3,600,000,000 Kelembagaan
perkebunan Kab. Muba (TP3K) Muba
Outcome Terbinanya perusahaan dan petani plasma 25.000 orang 5000 Orang 0 5000 Orang 5000 Orang 5000 Orang 45.000 orang
Terjalinnya Kemitraan antara Perusahaan Perkebunan
Pembinaan Kemitraan Perusahaan Output dengan Desa Ring I
80 Desa 0 20 Desa 30 Desa 30 Desa 50 Desa 210 Desa
Perkebunan dengan desa Ring 1 Kecamatan
26. disekitar Perusahaan Perkebunan Terwujudnya Ekomoni Produktif Desa Sehingga 100,000,000 150,000,000 150,000,000 200,000,000 1,000,000,000 Kelembagaan Dalam Kab.
secara Berkelanjutan untuk menuju Outcome Terciptanya Iklim Investasi Perkebunan yang 80 Desa 0 20 Desa 30 Desa 30 Desa 50 Desa 210 Desa Muba
Desa Mandiri. Kondusif.

Output Jumlah usaha perkebunan yang dinilai 15 Perusahaan 10 perusahaan 10 perusahaan 10 perusahaan 10 perusahaan 10 perusahaan 45 perusahaan Perusahaan
03 02 15 19 27. Penilaian Usaha Perkebunan 95,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 645,000,000 Kelembagaan dalam Kab.
Outcome Perusahaan yang mendapatkan sertifikat ISPO 15 Perusahaan 10 perusahaan 10 perusahaan 10 perusahaan 10 perusahaan 10 perusahaan 45 perusahaan Muba

Terwujudnya Kerjasama Kemitran Kondusif antara


Pembinaan Kelembagaan dan Petani Output 20 Perusahaan 0 20 Perusahaan 20 Perusahaan 20 Perusahaan 20 Perusahaan 20 Perusahaan
Petani Plasma dengan Perusahaan Perkebunan
Plasma dalam Kab. Muba dalam Dalam Kab.
01 02 15 - 150,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 Kelmbagaan
Rangka Kondusifnya kemitraan Muba
Terbinanya Kelembagaan Petani Plasma Dengan
yang dijalin dengan Petani Plasma. Outcome 20 Perusahaan 0 20 Perusahaan 20 Perusahaan 20 Perusahaan 20 Perusahaan 20 Perusahaan
Perusahaan

Tersedianya Data Petani Kelapa Sawit dan Karet yang Kec.


Output 4 Kecamatan 4 Kecamatan 2 Kecamatan 2 Kecamatan 2 Kecamatan 14 Kecamatan
Pengelolaan Sesuai Dengan Ketentuan ISPO Keluang,Sungai
Sistem Informasi Pekebun - 300,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 1,500,000,000 Kelembagaan Lilin, Tungkal
Terdatanya Petani Karet dan Kelapa Sawit serta Jaya dan Bayung
Outcome 4 Kecamatan 4 Kecamatan 2 Kecamatan 2 Kecamatan 2 Kecamatan 14 Kecamatan Lencir.
Terpenuhinya Standar ISPO
Terfasilitasinya Peningkatan Perbaikan Kebun Karet
Pendamping Perbaikan Kebun Karet Output 1500 Ha 1500 Ha 1500 Ha 1500 Ha 1500 Ha 1500 Ha
Rakyat. Babat Supat dan
Rakyat di 1500 Ha di Kecamatan - 250,000,000 250,000,000 250,000,000 250,000,000 250,000,000 Kelembagaan
Keluang
Keluang dan Babat Supat Outcome Bersertifikatnya Kebun Karet Rakyat 1500 Ha 1500 Ha 1500 Ha 1500 Ha 1500 Ha 1500 Ha

Tersedianya Data Petani Kelapa Sawit dan Karet yang


Pendataan Petani Swadaya Kelapa Output 400 Petani 100 Petani 100 Petani 100 Petani 100 Petani 800 Petani
Pengelolaan Sesuai Dengan Ketentuan ISPO 4 Kecamatan
Sawit dan Karet serta Pembinaan
200,000,000 200,000,000 300,000,000 300,000,000 1,500,000,000 Kelembagaan dalam Kab.
ISPO untuk Petani Pekebun
Muba
Swadaya Kelapa Sawit Outcome Data Petani Swadaya Kelapa Sawit dan Karet. 16 Kelompok Tani 5 Kelompok Tani 5 Kelompok Tani 5 Kelompok Tani 5 Kelompok Tani 36 Kelompok Tani

Pembinaan Kemitraan antara Terlaksananya Kemitraan Yang Kondusif antara


Output 10 Perusahaan 10 Perusahaan 10 Perusahaan 10 Perusahaan 10 Perusahaan 55 Perusahaan
Babrik Pengolahan CPO dengan Pabrik CPO dengan Pabrik Karet swadaya 5 Kecamatan
Masyarakat sekitar dan Penertiban 150,000,000 150,000,000 250,000,000 250,000,000 1,000,000,000 Kelembagaan dalam Kab.
Distribusi TBS DI Kabupaten Musi Muba
Banyuasin. Outcome Tertibnya Jalur Distribusi TBS 10 Perusahaan 10 Perusahaan 10 Perusahaan 10 Perusahaan 10 Perusahaan 55 Perusahaan

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 61


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran_
_____
2.1. Peningkatan 2.1.1. Meningkatnya 1. Rata-rata
Mutu dan Nilai Mutu Produk pendapatan petani PROGRAM PENINGKATAN
Tambah Produk Perkebunan karet ( Juta / Ha / 01 02 17 PEMASARAN HASIL PRODUKSI 990,000,000 1,250,000,000 2,060,000,000 2,070,000,000 2,330,000,000 11,440,000,000
Unggulan Tahun ) PERKEBUNAN
Perkebunan.
2. Rata-rata Terlaksananya Promosi di Bidang Perkebunan
Output 1 event 1 event 1 event 2 event 2 event 2 event 2 event
Pendapatan Promosi hasil produksi dan Kabupaten dan
03 02 17 17 29. 100,000,000 600,000,000 650,000,000 650,000,000 700,000,000 3,450,000,000 Sapras
Petani Kelapa pembsngunan perkebunan Meningkatnya informasi potensi hasil produk Nasional
Outcome 4 Komoditi 4 Komoditi 4 Komoditi 4 Komoditi 4 Komoditi 4 Komoditi 4 Komoditi
Sawit ( Juta / Ha / unggulan sektor perkebunan.
Tahun )
Output Tersedianya Data Harga Komoditi Perkebunan 1 Dokumen 1 Dokumen 0 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 5 Dokumen
Rakor Penetapan Harga Komoditi 14 Kecamatan
03 02 17 13 30. 100,000,000 110,000,000 120,000,000 130,000,000 650,000,000 Sapras
Perkebunan dlm Kab. Muba
Outcome Termonitornya harga komoditi perkebunan 1 Dokumen 1 Dokumen 0 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 5 Dokumen

Pusat penampungan produksi hasil perkebunan


Pembangunan pusat-pusat Output 3 Unit 1 Unit 2 Unit 3 Unit 3 Unit 3 Unit 15 Unit
masyarakat yang tersedia
penampungan produksi hasil
03 02 17 09 32. 390,000,000 650,000,000 900,000,000 900,000,000 1,000,000,000 5,340,000,000 Sapras Kecamatan
perkebunan masyarakat yang akan Tersedianya pusat penampungan hasil perkebunan
dipasarkan Outcome 3 unit 1 unit 2 unit 3 unit 3 unit 3 unit 15 unit
masyarakat serta Peralatan Pendukung

Sosialisasi pemasaran produksi Output Terlaksananya Penyuluhan, Serta Terbentuknya UPPB 25 UPPB 25 UPPB 0 25 UPPB 25 UPPB 30 UPPB 130 UPPB
14 Kecamatan
03 02 17 15 33. perkebunan guna menghindari 400,000,000 - 400,000,000 400,000,000 500,000,000 2,000,000,000 Sapras
Petani mengetahui tentang pemasaran produk dlm Kab. Muba
tengkulak dan sistem ijon Outcome 25 UPPB 25 UPPB 0 25 UPPB 25 UPPB 30 UPPB 130 UPPB
perkebunan
3.1. Meningkatnya 3.1.1. Meningkatnya 1. Aparatur yang
PROGRAM PENINGKATAN
Kinerja Aparatur Kualitas mempunyai
01 02 05 KAPASITAS SUMBER DAYA 50,000,000 50,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000
Aparatur Kompetensi
APARATUR
dibidangnya
3.1.2. Meningkatnya Aparatur yang terlatih dibidang teknisnya
Output 6 orang 6 orang 6 orang 25 orang 25 orang 25 orang 25 orang
kualitas 01 02 05 01 36. Pendidikan dan pelatihan formal 50,000,000 50,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 Sekretariat Luar Daerah
Pelayanan 2. Tingkat Terdidik dan terlatihnya aparatur
Outcome 6 orang 6 orang 6 orang 25 orang 25 orang 25 orang 25 orang
Administrasi Ketersediaan
Perkantoran Sarana Prasarana PROGRAM PENINGKATAN
Aparatur 01 02 03 - - 250,000,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000
DISIPLIN APARATUR

Output Pakaian Dinas yang tersedia 97 stell 100 stell 100 stell 100 stell
Pengadaan pakaian dinas beserta
01 02 03 02 37. 100,000,000 125,000,000 125,000,000 125,000,000 Sekretariat Sekayu
Laporan Capaian perlengkapannya
Outcome Tersedianya kebutuhan pakaian PDH dan PSH 97 stell 100 stell 100 stell 100 stell
Kegiatan
3.
Output Pakaian khusus hari-hari tertentu yang tersedia 97 stell 100 stell 100 stell 100 stell
Pengadaan pakaian khusus hari-hari
01 02 03 05 38. 150,000,000 175,000,000 175,000,000 175,000,000 Sekretariat Sekayu
Tingkat tertentu
Outcome Tersedianya kebutuhan pakaian batik/olah raga 97 stell 100 stell 100 stell 100 stell
Pemenuhan Jasa
Administrasi
4. Perkantoran PROGRAM PENINGKATAN
01 02 02 SARANA DAN PRASARANA 490,013,000 812,000,000 2,926,000,000 3,004,000,000 3,136,000,000 34,515,000,000
APARATUR

Output Gedung kantor yang dibangun 9 Unit 0 0 2 unit 2 unit 2 unit 15 unit
Pembangunan gedung kantor / 14 Kecamatan
01 02 02 03 39. 1,200,000,000 1,200,000,000 1,200,000,000 25,000,000,000 Sekretariat
gudang dlm Kab. Muba
Outcome Tersedianya gedung kantor dan Gudang 9 Unit 0 0 2 unit 2 unit 2 unit 15 unit

Output Kendaraan dinas/operasional yang tersedia 29 Unit 0 0 5 unit 5 unit 10 unit 44 Unit
Pengadaan kendaraan
01 02 02 05 40. 600,000,000 600,000,000 300,000,000 1,500,000,000 Sekretariat Sekayu
dinas/operasional
Outcome Tersedianya kendaraan dinas/operasional 29 Unit 0 0 5 unit 5 unit 10 unit 44 Unit

Kabupaten dan
Output Peralatan gedung kantor yang tersedia 30 Unit 0 0 10 Unit 10 Unit 12 Unit 62 Unit
UPTD
01 02 02 09 41. Pengadaan peralatan gedung kantor 100,000,000 120,000,000 150,000,000 840,000,000 Sekretariat
Kecamatan dlm
Outcome Tersedinya peralatan gedung kantor 30 Unit 0 0 10 Unit 10 Unit 12 Unit 62 Unit Kab. Muba
Kabupaten dan
Output Mebeulair gedung kantor yang tersedia 120 Unit 1 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 9 Unit
UPTD
01 02 02 42. Pengadaan mebeulair gedung kantor 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 700,000,000 Sekretariat
Kecamatan dlm
Outcome Tersedianya mebeulair gedung kantor 120 Unit 1 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 9 Unit Kab. Muba
Kabupaten dan
Output Terbangunana Halaman Kantor UPTD 9 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 15 Unit
Pembuatan Pagar dan Pematngan UPTD
42. 298,013,000 300,000,000 300,000,000 300,000,000 700,000,000 4,600,000,000 Sekretariat
Halaman Kecamatan dlm
Outcome Meningkatnya Keyamanan Kerja 9 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 15 Unit Kab. Muba
Kabupaten dan
Output Perlengkapan gedung kantor yang tersedia 30 Unit 0 0 5 Unit 5 Unit 5 Unit 45 Unit
Pengadaan perlengkapan gedung UPTD
01 02 02 43. 50,000,000 50,000,000 50,000,000 450,000,000 Sekretariat
kantor Kecamatan dlm
Outcome Tersedianya perlengkapan gedung kantor 30 Unit 0 0 5 Unit 5 Unit 5 Unit 45 Unit Kab. Muba
Biaya pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Kabupaten dan
Output 1 unit 1 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit
Pemeliharaan rutin/berkala gedung tersedia UPTD
01 02 02 22 44. 25,000,000 200,000,000 250,000,000 250,000,000 250,000,000 250,000,000 Sekretariat
kantor Kecamatan dlm
Outcome Terpeliharanya gedung kantor 1 unit 1 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit Kab. Muba

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 62


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran_
_____
Biaya pemeliharaan rutin/berkala kendaraan Kabupaten dan
Output 14 unit 14 unit 14 unit 18 unit 23 unit 23 unit 23 unit
Pemeliharaan rutin/berkala dinas/operasional tersedia UPTD
01 02 02 24 45. 56,000,000 144,000,000 225,000,000 280,000,000 280,000,000 985,000,000 Sekretariat
kendaraan dinas/operasional Kecamatan dlm
Outcome Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional 14 unit 14 unit 14 unit 18 unit 23 unit 23 unit 23 unit Kab. Muba

Biaya pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan


Pemeliharaan rutin/berkala Output 20 Unit 15 Unit 15 Unit 20 Unit 20 Unit 20 Unit 20 Unit
gedung kantor tersedia
01 02 02 26 46. 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 6,000,000 30,000,000 Sekretariat Kabupaten
perlengkapan gedung kantor
Outcome Terpeliharanya perlengkapan gedung kantor 20 Unit 15 Unit 15 Unit 20 Unit 20 Unit 20 Unit 20 Unit

Biaya pemeliharaan peralatan gedung kantor tersedia Kabupaten dan


Output 28 unit 11 unit 16 unit 80 unit 90 unit 100 unit 100 unit
Pemeliharaan rutin/berkala UPTD
01 02 02 28 47. 5,000,000 12,000,000 45,000,000 48,000,000 50,000,000 160,000,000 Sekretariat
peralatan gedung kantor Kecamatan dlm
Outcome Terpeliharanya peralatan gedung kantor 28 unit 11 unit 16 unit 80 unit 90 unit 100 unit 100 unit Kab. Muba
Terlaksananya Pengelolaan Website Dinas
Output 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 7 Unit
Perkebunan Kantor Dinas
01 02 02 28 48. Pengadaan Website OPD 25,000,000 25,000,000 30,000,000 35,000,000 40,000,000 180,000,000 Sekretariat
Perkebunan
Outcome Meningkatnya Informasi Kegiatan Dinas Perkebunan 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 7 Unit

Tersedianya Data Pengembangan Kantor Dinas


Study Kelayakan Pengembanga n Output 1 Dokumen 0 0 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 4 Dukumen
Perkebunan Kantor Dinas
01 02 02 28 49 Kantor Dinas Perkebunan 100,000,000 120,000,000 150,000,000 470,000,000 Sekretariat
Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin Outcome Meningkatnya Keyamanan Kerja 1 Dokumen 0 0 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 4 Dukumen

PROGRAM PENINGKATAN
PENGEMBANGAN SISTEM
01 02 06 200,000,000 200,000,000 200,000,000 220,000,000 220,000,000 1,320,000,000
PELAPORAN CAPAIAN KINERJA
DAN KEUANGAN

Penyusunan Laporan Capaian Output Laporan keuangan yang tersedia 10 Set Laporan 3 Set Laporan 3 Set Laporan 3 Set Laporan 3 Set Laporan 3 Set Laporan 25 Set Laporan
01 02 06 48. Kinerja dan Ihkisar Realisasi 50,000,000 50,000,000 50,000,000 60,000,000 60,000,000 420,000,000 Sekretariat Kabupaten
Kinerja SKPD Outcome Tersedianya laporan keuangan SKPD 10 Set Laporan 3 Set Laporan 3 Set Laporan 3 Set Laporan 3 Set Laporan 3 Set Laporan 25 Set Laporan

Renstra dan IKU SKPD yang tersedia


Penyusunan Rangcangan Kerja dan Output 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen
01 02 06 49. 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 Sekretariat Kabupaten
Penetapan Kinerja
Outcome Tersedianya dokumen Renstra dan IKU SKPD 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen

Output Laporan Publikasi data perkebunan yang tersedia 500 Buku 100 Buku 100 Buku 100 Buku 100 Buku 100 Buku 1000 Buku
01 02 06 52. Publikasi data perkebunan 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 430,000,000 Sekretariat Kabupaten
Outcome Terpublikasinya data perkebunan 500 Buku 100 Buku 100 Buku 100 Buku 100 Buku 100 Buku 1000 Buku
Laporan kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Output 10 Laporan 4 Laporan 4 Laporan 4 Laporan 4 Laporan 4 Laporan 30 Laporan
Penyusunan kinerja dan ikhtisar yang tersedia
01 02 06 01 53. 50,000,000 50,000,000 50,000,000 60,000,000 60,000,000 420,000,000 Sekretariat Kabupaten
realisasi kinerja SKPD Tersedianya laporan kinerja dan ikhtisar realisasi
Outcome 10 Laporan 4 Laporan 4 Laporan 4 Laporan 4 Laporan 4 Laporan 30 Laporan
kinerja SKPD

PROGRAM PELAYANAN
01 02 01 1,172,399,600 956,000,000 1,677,599,000 1,807,599,000 1,937,599,000 3,747,599,000
ADMINISTRASI PERKANTORAN

Jasa telepon, jasa internet, jasa air bersih dan jasa Kabupaten dan
Output 1 kantor 1 kantor 3 kantor 6 kantor 12 kantor 12 kantor 12 kantor
Penyediaan jasa komunikasi, listrik yang tersedia UPTD
01 02 01 02 55. 252,399,600 306,000,000 427,599,000 427,599,000 427,599,000 427,599,000 Sekretariat
sumber daya air dan listrik Kecamatan dlm
Outcome Terpenuhinya jasa komunikasi, air bersih dan listrik 1 kantor 1 kantor 3 kantor 6 kantor 12 kantor 12 kantor 12 kantor Kab. Muba

Output Jasa Aset Kendraan Dinas Terlindungi 5 Mobil 5 Mobil 5 Mobil 5 Mobil 5 Mobil 5 Mobil 5 Mobil
Penyediaan Jasa Jaminan Milik
01 02 01 56. 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 Sekretariat Kabupaten
Daerah
Outcome Tersedianya Premi Ansuransi Kendraan Dinas 5 Mobil 5 Mobil 5 Mobil 5 Mobil 5 Mobil 5 Mobil 5 Mobil

Alat tulis kantor yang tersedia Kabupaten dan


Output 43 jenis 43 jenis 43 jenis 50 jenis 50 jenis 50 jenis 50 jenis
UPTD
01 02 01 10 59. Penyediaan alat tulis kantor 120,000,000 100,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 200,000,000 Sekretariat
Kecamatan dlm
Outcome Terpenuhinya alat tulis kantor 43 jenis 43 jenis 43 jenis 50 jenis 50 jenis 50 jenis 50 jenis Kab. Muba

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 63


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran_
_____

Kabupaten dan
Output Barang cetakan dan penggandaan yang tersedia 14 jenis 14 jenis 15 jenis 15 jenis 15 jenis 15 jenis 15 jenis
Penyediaan barang cetakan dan UPTD
01 02 01 11 60. 75,000,000 75,000,000 100,000,000 100,000,000 110,000,000 120,000,000 Sekretariat
penggandaan Kecamatan dlm
Outcome Terpenuhinya barang cetakan dan penggandaan 14 jenis 14 jenis 15 jenis 15 jenis 15 jenis 15 jenis 15 jenis Kab. Muba
Komponen instalasi listrik/penerangan bangunan Kabupaten dan
Output 10 jenis 10 jenis 07 Jenis 10 jenis 20 jenis 20 jenis 20 jenis
Penyediaan komponen instalasi kantor yang tersedia UPTD
01 02 01 12 61. 150,000,000 50,000,000 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 Sekretariat
listrik/penerangan bangunan kantor Terpenuhinya instalasi listrik/penerangan bangunan Kecamatan dlm
Outcome 10 jenis 10 jenis 07 Jenis 10 jenis 20 jenis 20 jenis 20 jenis Kab. Muba
kantor

Output Tersediaanya Peralatan Rumah Tangga 22 Jenis 22 Jenis 22 Jenis 25 Jenis 25 Jenis 30 Jenis 30 Jenis
Penyediaan Peralatan Rumah
01 02 01 15 62. 75,000,000 75,000,000 100,000,000 100,000,000 150,000,000 150,000,000 Sekretariat Kabupaten
Tangga
Outcome Meningkatnya Keyamanan Kerja 22 Jenis 22 Jenis 22 Jenis 25 Jenis 25 Jenis 30 Jenis 30 Jenis

Output Tersediaanya Peralatan Kantor 20 Jenis 0 0 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 26 Jenis


Penyediaan Peralatan dan
150,000,000 150,000,000 200,000,000 2,000,000,000 Sekretariat Kabupaten
Perlengkapan Kantor
Outcome Meningkatnya Keyamanan Kerja 20 Jenis 0 0 2 Jenis 2 Jenis 2 Jenis 26 Jenis

Output Tersediaanya Bahan bacaan dan Perundang Undangan 10 jenis 10 jenis 07 Jenis 10 Jenis 15 Jenis 15 Jenis 15 Jenis
Penyediaan Bahan Bacaan dan
50,000,000 25,000,000 75,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 Sekretariat Kabupaten
Peraturan Perundang - Undangan
Outcome Meningkatnya Pengetahuan dan Pemahaman Apartur. 10 jenis 10 jenis 07 Jenis 10 Jenis 15 Jenis 15 Jenis 15 Jenis

Output Makanan dan minuman yang tersedia 1000 kotak 1000 kotak 1000 kotak 1000 kotak 1500 kotak 1500 kotak 1500 kotak
01 02 01 17 63. Penyediaan makanan dan minuman 50,000,000 75,000,000 75,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 Sekretariat Kabupaten
Outcome Terpenuhinya kebutuhan makanan dan minuman 1000 kotak 1000 kotak 1000 kotak 1000 kotak 1500 kotak 1500 kotak 1500 kotak

Biaya perjalanan dinas aparatur ke luar daerah yang


Output 625 OK 625OK 300 OK 300 OK 330 OK 360 OK 360 OK
Rapat-rapat koordinasi dan tersedia
01 02 01 18 64. 200,000,000 100,000,000 250,000,000 280,000,000 300,000,000 300,000,000 Sekretariat Luar Kabupaten
konsultasi ke luar daerah Terpenuhinya biaya perjalanan dinas aparatur ke luar
Outcome 625 OK 625OK 300 OK 300 OK 330 OK 360 OK 360 OK
daerah
Biaya perjalanan dinas aparatur ke dalam daerah yang
Output 625 OK 625 OK 500 OK 625 OK 625 OK 625 OK 625 OK
Rapat-rapat koordinasi dan tersedia Dalam
01 02 01 19 65. 150,000,000 100,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 150,000,000 Sekretariat
konsultasi ke dalam daerah Terpenuhinya biaya perjalanan dinas aparatur ke Kabupaten
Outcome 625 OK 625 OK 500 OK 625 OK 625 OK 625 OK 625 OK
dalam daerah
Tersedianya Honor Jasa Pendukung Administrasi /
Output 58 Orang 58 Orang 58 Orang 58 Orang 58 Orang 58 Orang 58 Orang
Penyediaan Jasa Pendukung Teknis Perkentoran Dalam
01 02 01 20 65. 1,246,120,000 1,246,120,000 1,246,120,000 1,246,120,000 1,246,120,000 1,246,120,000 Sekretariat
Administrasi / Teknis Perkantoran. Kabupaten
Outcome Jasa Pelayanan Kantor Berjalan Dengan Efektif 58 Orang 58 Orang 58 Orang 58 Orang 58 Orang 58 Orang 58 Orang

TOTAL ANGGARAN YANG DIBUTUHKAN 9,057,412,600 61,967,000,000 16,898,599,000 17,936,599,000 19,693,599,000 137,941,199,000

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 64


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Kinerja Penyelenggaraan______

BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan transparansi dan akuntabilitas,


Dinas Perkebunan akan membuat laporan kinerja atas pelaksanaan rencana
kerja dan anggaran berupa keluaran kegiatan dan indikator kinerja masing-
masing kegiatan. Indikator kinerja dapat diartikan sebagai suatu ukuran
kuantitatif dan atau ukuran kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian
suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan. Indikator kinerja dapat juga
berfungsi :
1. Sebagai dasar untuk menilai tingkat kinerja dalam tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan atau setelah tahap kegiatan selesai dan berfungsi
2. Sebagai ukuran yang digunakan untuk menunjukkan kemajuan yang dicapai
dalam perwujudan dari tujuan sasaran yang ditentukan.
Secara operasional, umumnya pada sektor publik, evaluasi dapat
dilakukan terhadap kegiatan, program, dan kebijakan. Terkait dengan program
ada beberapa indikator kinerja yang sering dipakai, yaitu :
1. Indikator masukan (inputs) adalah suatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan
kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran, baik berupa dana,
sumberdaya alam, sumber daya manusia, teknologi, dan informasi;
2. Indikator keluaran (outputs) adalah suatu yang diharapkan langsung dicapai
dari suatu kegiatan baik berupa fisik dan non fisik;
3. Indikator hasil (outcomes) adalah suatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran pada jangka menengah;
4. Indikator manfaat (benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir
dari pelaksanaan kegiatan;
5. Indikator dampak (impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik potisif
maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang
telah ditetapkan.
Pengukuran kinerja dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan penetapan kinerja dalam dokumen perencanaan. Hasil pengukuran
kinerja yang dilengkapi dengan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja
disajikan dalam pelaporan kinerja.
Penetapan indikator kinerja Dinas Perkebunan Kabupaten Musi
Banyuasin bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan
pencapaian visi dan misi Dinas untuk periode 2076 – 2022 sebagai komitmen
untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Indikator kinerja
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 65


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Kinerja Penyelenggaraan______

7.1 Penetapan Indikator Kinerja Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin


Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Musi Banyuasin

Target Kinerja Sasaran Pada Tahun Kondisi Kinerja pada akhir


No. Indikator Kinerja
2017 2018 2019 2020 2021 periode RPJMD (2022)
1 4 5 6 7 8 9 10
1. 1. Produktifitas Tanaman Karet (Ton/Ha) 2.51 2.56 2.61 2.70 2.81 2.93
2. Produktifitas Tanaman Kelapa Sawit (Ton/Ha) 10.70 10.82 10.97 11.14 11.33 11.52
3. Luas Areal Perkebunan (Ha) 498.955 499.161 499.211 499.646 499.851 499.955
4. Jumlah Penyediaan Bibit Unggul (Batang) 72.000 300.000 325.000 375.000 400.000 425.000
5. Jumlah kelompok tani yang telah menerapkan teknologi 5.960 58 112 138 164 187
pertanian/ perkebunan
6. Jumlah Legalitas Lahan (Persil) 750 1.000 1.200 1.400 1.600 1.750
7. Database Perkebunan (Kecamatan ) 1 2 2 3 3 3
8. Prosentase Penurunan Intensitas Serangan OPT (%) -50 -9 -8 -7 -6 -5
9. Prosentase kebun yang Terserang (%) 30 25 20 15 10 5
10. Kelompok Tani Perkebunan yang dilatih dalam Pengendalian 1 5 5 5 5 5
Serangan OPT (%)
2. 11. Nilai Indeks Nilai Tukar Petani Perkebunan Rakyat (NTP-R) 91,5 93,25 95,25 97,50 100 102,75
12. Jumlah kelompok usaha yang menerapkan sistem jaminan 14 20 30 35 40 45
mutu sesuai SNI dan Teregister (UPPB)
13. Rata-rata Pendapatan Petani Karet (Juta/Ha/Tahun) 13.50 13.75 14 14.25 14.50 14.75
14. Rata-rata Pendapatan Petani Kelapa Sawit (Juta/Ha/Tahun) 20.75 20.75 21 21.25 21.50 21.75
3. 15. Jumlah Penyediaan Infrastruktur (Paket) 8 10 12 14 16 18
16. Jumlah Penyediaan Alat dan Mesin Perkebunan (Unit) 2 3 3 3 3 3

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 66


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022
Penutup______

BAB VIII

PENUTUP

Dokumen Rencana Strategis ini disusun sebagai pedoman bagi aparat


Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Banyuasin dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi yang bersifat strategis sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan, yang akan dilakukan dari tahun
2017 – 2022.
Dokumen ini selain berisi rencana kegiatan-kegiatan Dinas Perkebunan
Kabupaten Musi Banyuasin juga menggambarkan besarnya anggaran yang
dibutuhkan. Renstra mencakup berbagai indikator kinerja yang merupakan
ukuran keberhasilan dari pencapaian rencana yang sudah dirumuskan tersebut.
Meskipun Renstra ini disusun dengan memperhatikan kebutuhan yang
bersifat strategis, namun disadari bahwa masih banyak terdapat hambatan dan
kekurangan, salah satu hambatan yang dihadapi adalah sulitnya memprediksi
keadaan mendatang sebagai akibat dari cepatnya perubahan lingkungan
eksternal organisasi. Untuk hal itu masukan, saran, pendapat serta kritik yang
membangun sangat diharapkan, sebagai bahan kami untuk melakukan
perbaikan dan penyempurnaan Renstra ini.
Dengan kesungguhan dalam menyusun Renstra ini dan pelaksanaannya
merupakan komitmen seluruh jajaran Dinas Perkebunan Kabupaten Musi
Banyuasin, dalam rangka mewujudkan akuntabilitas kinerja.

Sekayu, Juli 2017


Kepala Dinas Perkebunan,
Kabupaten Musi Banyuasin,

Drs. Iskandar Syahrianto, M.H


P E M B I N A TK. I
NIP. 19740527 199303 1 002

Rencana Strategis Dinas Perkebunan Page | 67


Kabupaten Musi Banyuasin 2017 – 2022

Anda mungkin juga menyukai