Anda di halaman 1dari 10

Rangkuman

Metabolisme Karbohidrat

Mata kuliah : Metabolisme energi dan gizi makro

Dosen pengampu : Unziyah khadijah, M. Gz

Disusun :

Adella Anggraini Savitri ( 2011311001 )

S1- ILMU GIZI

INSTITUT KESEHATAN DAN BISNIS SURABAYA


1. Tahapan Proses Glikosis
Glikolisis merupakan proses pengubahan glukosa menjadi dua molekul asam
piruvat dengan menghasilkan dua ATP dan dua NADH. Glikolisis terjadi pada sel
mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan melalui 10 tahap reaksi. Proses ini terjadi di
sitoplasma dengan bantuan 10 jenis enzim yang berbeda. ATP yang dihasilkan dalam
glikolisis akan digunakan untuk berbagai proses yang membutuhkan energi, karena
ATP merupakan molekul penyimpan energi. Sedangkan NADH nantinya akan
menjalani proses transfer elektron untuk menghasilkan ATP. Sebuah molekul NADH
dalam transfer elektron akan menghasilkan tiga molekul ATP.

Alur langkah glikolisis adalah sebagai berikut :

1) Tahap pertama, glukosa akan diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim
hexokinase. Tahap ini membutuhkan energi dari ATP (adenosin trifosfat).
ATP yang telah melepaskan energi yang disimpannya akan berubah menjadi
ADP.
2) Glukosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang dikatalisis oleh
enzim fosfohexosa isomerase.
3) Fruktosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 1,6-bifosfat, reaksi ini
dikatalisis oleh enzim fosfofruktokinase. Dalam reaksi ini dibutuhkan energi
dari ATP.
4) Fruktosa 1,6-bifosfat (6 atom C) akan dipecah menjadi gliseraldehida 3-fosfat
(3 atom C) dan dihidroksi aseton fosfat (3 atom C). Reaksi tersebut dikatalisis
oleh enzim aldolase.
5) Satu molekul dihidroksi aseton fosfat yang terbentuk akan diubah menjadi
gliseraldehida 3-fosfat oleh enzim triosa fosfat isomerase. Enzim tersebut
bekerja bolak-balik, artinya dapat pula mengubah gliseraldehida 3-fosfat
menjadi dihdroksi aseton fosfat.
6) Gliseraldehida 3-fosfat kemudian akan diubah menjadi 1,3-bifosfogliserat oleh
enzim gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase. Pada reaksi ini akan terbentuk
NADH.
7) Kemudian 1,3 bifosfogliserat akan diubah menjadi 3-fosfogliserat oleh enzim
fosfogliserat kinase. Para reaaksi ini akan dilepaskan energi dalam bentuk
ATP.
8) Kemudian 3-fosfogliserat akan diubah menjadi 2-fosfogliserat oleh enzim
fosfogliserat mutase.
9) Kemudian 2-fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat oleh enzim
enolase.
10) Fosfoenolpiruvat akan diubah menjadi piruvat yang dikatalisis oleh enzim
piruvat kinase. Dalam tahap ini juga dihasilkan energi dalam bentuk ATP.
2. Tahapan Proses Glukoneogenesis
Secara umum tahapan reaksi glukoneogenesis hampir sama dengan tahapan
reaksi glikolisis yang dibalik arahnya. Namun ada beberapa tahapan dalam
glukoneogenesis yang tidak sama dengan glikolisis dan memerlukan kerja enzim-
enzim yang berbeda. Perbedaan ini terjadi karena pada tahapan-tahapan tersebut
enzim yang terlibat tidak dapat bekerja secara bolak-balik. Glikolisis merupakan
reaksi yang menghasilkan energi, sedangkan glukoneogenesis merupakan proses yang
membutuhkan energi dalam bentuk ATP.

Tahapan Proses Glukoneogenesis sebagai berikut :


1) Pengubahan piruvat menjadi oksaloasetat, dikatalisis oleh enzim piruvat
karboksilase.
2) (Oksaloasetat pada reaksi di atas terdapat pada mitokondria dan harus
dikeluarkan menuju sitoplasma, namun molekul tersebut tidak dapat
melelui membran mitokondria sebeum diubah menjadi malat. Jadi
oksaloasetat akan diubah menjadi malat agar dapat keluar menuju
sitoplasma dan akan segera diubah kembali menjadi oksaloasetat).
3) Pengubahan oksaloasetat menjadi malat, dikatalisis oleh enzim malat
dehidrogenase. Malat keluar dari mitokondria menuju sitoplasma.
4) Di sitoplasma, malat diubah manjadi oksaloasetat kembali yang dikatalisis
oleh enzim malat dehidrogenase.
5) Oksaloasetat kemudian akan diubah menjadi phospoenol piruvat, dikatalisis
oleh enzim phospoenolpiruvat karboksilase.
6) Phospoenol piruvat akan diubah menjadi 2-fosfogliserat, dikatalisis oleh
enzim enolase.
7) 2-fosfogliserat akan diubah menjadi 3-fosfogliserat yang dikatalisis enzim
fosfogliseromutase.
8) 3-fosfogliserat kemudian diubah manjadi 1,3 bifosfogliserat yang
dikatalisis enzim fosfogliserokinase.
9) 1,3 bifosfogliserat akan diubah menjadi gliseraldehida 3 fosfat, reaksi ini
dikatalisis oleh enzim gliseraldehida 3 fosfat dehidrogenase.
10) Gliseraldehida 3 fosfat dapat diubah menjadi dihidroksi aseton fosfat
(dengan reaksi yang dapat bolak-balik) yang dikatalisis oleh enzim
isomerase.
11) Gliseraldehida 3 fosfat dan dihidroksi aseton fosfat akan disatukan dan
menjadi fruktosa 1,6 bifosfat yang dkatalisis enzim enolase.
12) Fruktosa 1,6 bifosfat akan diubah manjadi fruktosa 6 fosfat oleh enzim
fruktosa difosfatase.
13) Fruktosa 6 fosfat akan diubah menjadi glukosa 6 fosfat oleh enzim
fosfoglukoisomerase.
14) Dan terakhir glukosa 6 fosfat akan diubah manjadi glukosa yang dikatalisis
oleh enzim glukosa 6 fosfatase.
3. Jalur Glikogenesis
Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa
(glikolisis) menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA.
Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir
menjadi energi. Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di
dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat
didalam hati (sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena
massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot
bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak. Seperti amilum, glikogen
merupakan polimer D-Glukosa yang bercabang.

Rangkaian proses terjadinya glikogenesis digambarkan sebagai berikut :

1) Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim


terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh
heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
2) Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan
bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan
mengalami fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi
reversible yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.

Enz-P + Glukosa 6-fosfat Enz + Glukosa 1,6-bifosfat  Enz-P +


Glukosa 1-fosfat
3) Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk
membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh
enzimUDPGlc pirofosforilase.

UTP + Glukosa 1-fosfat  UDPGlc + Ppi

4) Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase inorganik


akan menarik reaksi kearah kanan persamaan reaksi
5) Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan
glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga
membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen
sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya (disebut glikogen
primer) harus ada untuk memulai
6) reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein
yang dikenal sebagai glikogenin.

UDPGlc + (C6)n  UDP + (C6)n+1


Glikogen Glikogen

Residu glukosa yang lebih lanjut melekat pada posisi 14 untuk
membentuk rantai pendek yang diaktifkan oleh glikogen sintase. Pada otot
rangka glikogenin tetap melekat pada pusat molekul glikogen, sedangkan di
hati terdapat jumlah molekul glikogen yang melebihi jumlah molekul
glikogenin.

7) Setelah rantai dari glikogen primer diperpanjang dengan penambahan glukosa


tersebut hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka enzim pembentuk
cabang memindahkan bagian dari rantai 14 (panjang minimal 6 residu
glukosa) pada rantai yang berdekatan untuk membentuk rangkaian 16
sehingga membuat titik cabang pada molekul tersebut. Cabang-cabang ini
akan tumbuh dengan penambahan lebih lanjut 1glukosil dan pembentukan
cabang selanjutnya. Setelah jumlah residu terminal yang non reduktif
bertambah, jumlah total tapak reaktif dalam molekul akan meningkat sehingga
akan mempercepat glikogenesis maupun glikogenolisis.
4. Jalur Glukogeneosis
Glukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia
lagi. Maka tubuh adalah menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga
tak tersedia, barulah memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein
berperan pokok sebagai pembangun tubuh.
Glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa
non karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein. Secara ringkas, jalur glukoneogenesis
dari bahan lipid maupun protein dijelaskan sebagai berikut:
1) Lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam lemak dan
gliserol. Asam lemak dapat dioksidasi menjadi asetil KoA. Selanjutnya
asetil KoA masuk dalam siklus Kreb’s. Sementara itu gliserol masuk
dalam jalur glikolisis.
2) Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam
siklus Kreb’s.
5. Alur Siklus Krebs
Molekul asetil ko-A akan masuk krebs untuk menghasilkan ATP, NADH,
FADH2, dan CO2. Terdapat delapan tahap reaksi dalam siklus krebs yang terus
berputar-putar sehingga disebut sebagai suatu siklus.
Tahap-tahap dalam siklus krebs adalah sebagai berikut :

1) Asetil co-A akan berikatan dengan oksaloasetat membentuk sitrat, reaksi ini
dikatalisis enzim sitrat sintase.
2) Sitrat akan diubah menjadi isositrat oleh enzim akonitase.
3) Isositrat akan diubah menjadi alfa-ketoglutarat oleh ezim isositrat dehidrogenase.
Dalam reaksi ini dilepaskan molekul CO2 dan dihasilkan NADH.
4) Alfa-ketoglutarat akan diubah menjadi suksinil ko-A oleh enzim alfa ketoglutarat
dehidrogenase. Dalam reaksi ini akan dilepaskan CO2 dan dihasilkan NADH.
5) Suksinil ko-A akan diubah menjadi suksinat oleh enzim suksinil ko-A sintetase.
Pada reaksi ini akan dihasilkan GTP yang kemudian dapat berupah menjadi ATP.
6) Suksinat akan diubah menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase. Pada
reaksi ini akan dihasilkan FADH2.
7) Fumarat akan diubah menjadi malat oleh enzim fumarase.
8) Malat akan diubah menjadi oksaloasetat oleh enzim malat dehidrogenase. Pada
tahap ini juga dihasilkan NADH.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell. (2008). Biologi Jilid 1 Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga

Koolman, Jan ; Klaus-Heinrich Röhm. 1994. Atlas Berwarna dan Teks Biokimia. Jakarta:
Hipokrates

Lehninger, Albert L. 1994. Dasar-dasar Biokimia Jilid I. Jakarta : Erlangga

Murray, Robert K ; Daryl K.G. ; Peter A.M.; Victor W.R. 2000.Biokimia Harper edisi 25.
Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Suharsono dan Egi Nuryadin. (2018). Biologi Sel. Tasikmalaya: LPPM Universitas Siliwangi.

Suharsono dan Popo Mustofa K. (2017). Biologi Umum. Tasikmalaya: LPPM Universitas
Siliwangi.

Sri, Wahyuni. "GLIKOLISIS." (2017).

Syahrizal, D., & Puspita, N. A. (2020). Metabolisme dan Bioenergetika. Syiah Kuala
University Press.

Setiarto, R. H. B., & Karo, M. S. D. M. B. Pengantar Biokimia Klinis. GUEPEDIA.

Firani, N. K. (2017). Metabolisme Karbohidrat: Tinjauan Biokimia dan Patologis. Universitas


Brawijaya Press.

Anda mungkin juga menyukai