Anda di halaman 1dari 180

-PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA SULINGPUSLING PADA

MATERI LINGKARAN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA


DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
BAITURRAHIM JAMBI

SKRIPSI

NUR AJIJAH BATUBARA


NIM. TM. 151257

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019
PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA SULINGPUSLING PADA
MATERI LINGKARAN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA
DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
BAITURRAHIM JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana


Pendidikan

NUR AJIJAH BATUBARA


NIM. TM. 151257

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2019

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


ii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
iii
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
iv

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


vi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT, taburan cinta dan kasih
sayang-Mu telah memberikan kekuatan dan membekali dengan ilmu.
Atas Karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan
Rasulullah SAW.
Saya persembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua saya
Ayahanda Wisar Batubara (Alm), Gusnar Batubara dan Ibunda Rosmini Nasution
Yang telah memberikan do’a kasih sayang, segala dukungan
dan cinta kasih yang tiada terhingga.
Saudari-saudari saya Edi Saputra, Nurwahida Batubara dan Wahyuda
Yang telah memberikan motivasi, menyirami kasih sayang dan selalu menasehati.
Sahabat-sahabat seperjuangan IMMATIK 2015 terkhusus IMMATIK 2015 A
Yang telah banyak membantu dan orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan.

vi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


MOTTO

َ َْ‫َضى اِل‬
‫ْك‬ َ ‫ب ْلقُرْ اَ ِن ِم ْن قَب ِْل اَ ْن يُ ْق‬ ُّ ‫ك ْال َح‬
َ ‫ق َوالَ تَع‬
ِ ْ‫ْخل‬ ُ ِ‫َّللاُ ْال َمل‬
‫فَتَعاَل َى ه‬
‫َوحْ ُْهُ َو قُلْ َربّ ِز ْد نِي ِع ْل ًما‬

Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu
tergesa-gesa membaca Al-Qur’an sebelum disempurnakan mewahyukannya
kepadamu, dan katakanlah: ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu
pengetahuan” (Q.S Thoha: 114) (Anonim, 2004).

Vii

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena


berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW pembawa risalah pencerahan dan ilmu pengetahuan bagi
manusia.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat


memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi
baik moril maupun materil, khususnya kedua orang tua saya. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada:

1. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd selaku Ketua Prodi Tadris Matematika dan Ibu
Yusmarni, M.Pd selaku Sekretaris Prodi Tadris Matematika.
2. Ibu Elly Surayya, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Betri
Wendra, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya
memberikan bimbingan, nasehat selama penelitian dan penulisan skripsi ini.
3. Ibu Della Amrina Yusra, M.Pd selaku Dosen Validator instrument angket
yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya dalam mengarahkan penulis
dalam penyususnan instrumen angket.
4. Ibu Dra. Fitri Herlina selaku Kepala Sekolah Menengah Pertama
Baiturrahim Jambi yang telah memberikan kemudahan kepada penulisan
dalam memperoleh data di lapangan
5. Ibu Astuti Hidayati S.Pd selaku Guru Matematika di Sekolah Menengah
Pertama Baiturrahim Jambi.

viii

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi


ix

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


ABSTRAK

Nama : Nur Ajijah Batubara


Program Studi : Tadris Matematika
Judul : Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Sulingpusling pada Materi
Lingkaran Terhadap Minat Belajar Siswa di Sekolah Menengah
Pertama Baiturrahim Jambi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan Alat Peraga
Sulingpusling pada Materi Lingkaran Terhadap Minat Belajar di kelas VIII SMP
Baiturrahim Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian yaitu True Experimental Design yaitu Posttest-Only Control Design.
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik sampling jenuh
yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel. Berdasarkan teknik tersebut, diperoleh 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan
kelas kontrol, masing-masing kelas terdiri atas 22 siswa. Teknik pengumpulan
data dengan menggunakan angket. Analisis data pada penelitian ini menggunakan
analisis data Uji T dan Korelasi Phi. Dari hasil perhitungan uji-t diperoleh 𝑡𝑡 5% <
𝑡0 > 𝑡𝑡 1% = 2,02 < 4,3199 > 2,68. Dan hasil dari perhitungan korelasi phi
diperoleh 𝑡𝑡 5% < 𝜑 > 𝑡𝑡 1% = 0,291 < 0,5005 > 0,376. Dari hasil perhitungan
tersebut, peneliti menemukan bahwa penggunaan alat peraga sulingpsuling
berpengaruh secara signifikan terhadap minat belajar siswa di Sekolah Menengah
Pertama Baiturrahim Jambi. Hasil penelitian ini menyarankan agar guru dapat
menggunakan alat peraga dalam pembelajaran matematika.
Kata kunci: Alat Peraga Sulingpusling, Minat Belajar

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi


ABSTRACT

Name : Nur Ajijah Batubara


Department : Education OF Mathematics
Tittle : Effect of Use of Sulingpusling Props on the Material of the
circle of Interest in Student Learning Baiturrahim Jambi Middle
School.

This study aims to determine the influence of use of Sulingpusling Props on the
Material Circle of Learning Interest in class VIII of Baiturrahim Jambi Middle
School. This research is a quantitative study with the research design that is True
Experimental Design, namely Postest-Only Control Design. The Samples in this
study were taken using saturated sampling techniques, namely sample
determination techniques when all population members were used as samples.
Based on the technique, there are two classes of experimental class and the
control class, each of which consist of twenty two students. The technique of
collecting data using a questionnaire. Analysis of data on this study using data
analysis of test T and correlation Phi. From the results of the t-test calculation
obtained 𝑡𝑡 5% < 𝑡0 > 𝑡𝑡 1% = 2.02 < 4.3199 > 2.68. And the results of the
calculation of the phi correlation are obtained 𝑡𝑡 5% < 𝜑 > 𝑡𝑡 1% = 0.291 <
0.5005 > 0.376. From the results of the calculations, the researchers found that
the use of sulingpusling props significantly affect the learning interest of students
at Baiturrahim Jambi Middle School. The results of this study suggest that
teachers can use teaching props in mathematics learning.

Keywords : Sulingpusling Props, Interest in Learning

xi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………... i
NOTA DINAS…………………………………………………………………. ii
PENGESAHAN………………………………………………………………... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS……………………………….................... iv
PERSEMBAHAN…………………………………………………................... v
MOTTO……………………………………………………………................... vi
KATA PENGANTAR................................................................................ vii
ABSTRAK…………………………………………………………................... ix
ABSTRACK…………………………………………………………………….. x
DAFTAR ISI………………………………………………………................... xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………................... xiii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………… xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………....................... 1
B. Identifikasi Masalah………………………………….................... 4
C. Batasan Masalah………………………………………….............. 4
D. Rumusan Masalah……………………………………................... 4
E. Tujuan Penelitian………………………………………………….. 5
F. Manfaat Penelitian…………………………………….................. 5
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik…………………………………………………. 7
B. Penelitian yang Relevan…………………………………………... 24
C. Kerangka Berpikir…………………………………….................. 25
D. Hipotesis Penelitian……………………………………………….. 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………............. 29
B. Desain Penelitian………………………………………………….. 29
C. Populasi dan Sampel………………………………………........... 30
D. Variabel Penelitian………………………………………………... 32
E. Instrumen Penelitian………………………………………………. 33
F. Teknik Analisis Data………………………………….................. 39
G. Hipotesis Statistik…………………………………………………. 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Hasil………………………………….......... 44
B. Hasil Penelitian……………………………………………............ 49
C. Analisis Data…………………………………………………........ 58
xii

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


D. Pembahasan Hasil Penelitian………………………….................. 65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………................... 67
B. Saran………………………………………………….................... 67
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………................. 69
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………................. 71

xii

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VIII SMP Baiturrahim Jambi………………………… 29


Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar Siswa……………………………………. 34
Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Angket Minat Belajar…………………………………… 35
Tabel 4.1 Keadaan Guru, Pegawai dan Tata Usaha……………………………………. 45
Tabel 4.2 Keadaan Siswa………………………………………………………………. 46
Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana………………………………………………………… 46
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Populasi……………………………………………….. 47
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Populasi…………………………………………….. 48
Tabel 4.6 Skor Angket Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen……………………….. 49
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Skor Angket Kelas Eksperimen……………………….. 50
Tabel 4.8 Skor Angket Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol…………………………… 52
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Skor Angket Kelas Kontrol……………………………. 53
Tabel 4.10 Perbedaan Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…… 55
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Skor Angket………………………………………… 56
Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Skor Angket………………………………………… 57
Tabel 4.13 Skor Angket Minat Belajar Siswa dari 44 Siswa Kelas VIII Sekolah 57
Menengah Pertama Baiturrahim Jambi Pada Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol………………………………………………………………………..
Tabel 4.14 Perhitungan Mean dan Standar Deviasi Skor Angket Minat Belajar Siswa 58
Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol………………………………………...
Tabel 4.15 Skor Angket Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…………………………. 60
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Skor Angket Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol…… 61
Tabel 4.17 Korelasi Phi Skor Angket……………………………………………………. 62

xiv

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir……………………………………………… 25


Gambar 3.1 Posttest-Only Control Design…………………………………………..... 27
Gambar 3.2 Rumus Product Moment…………………………………………………. 36
Gambar 3.3 Rumus Alpha Cornbach………………………………………………… 36
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP Baiturrahim Jambi……………………………. 44
Gambar 4.2 Grafik Polygon Pada Kelas Eksperimen………………………………… 50
Gambar 4.3 Grafik Polygon Pada Kelas Kontrol…………………………………… 54

xv

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Pengumpulan Data.............................................................. 69


Lampiran 2 Daftar Nilai Ujian Semester Ganjil...................................................... 70
Lampiran 3 Uji Normalitas Populasi....................................................................... 71
Lampiran 4 Uji Homogenitas Populasi.................................................................... 79
Lampiran 5 Kisi-kisi Angket Uji Coba.................................................................... 83
Lampiran 6 Angket Uji Coba.................................................................................. 84
Lampiran 7 Skor Uji Coba Angket.......................................................................... 87
Lampiran 8 Analisis Uji Coba Angket……………................................................ 89
Lampiran 9 Kisi-kisi Angket Minat Belajar............................................................ 97
Lampiran 10 Angket Minat Belajar Siswa................................................................ 98
Lampiran 11 Distribusi Skor Angket Kelas Eksperimen........................................... 100
Lampiran 12 Distribusi Skor Angket Kelas Kontrol................................................ 101
Lampiran 13 Uji Normalitas Sampel......................................................................... 102
Lampiran 14 Uji Homogenitas Sampel..................................................................... 110
Lampiran 15 RPP Kelas Eksperimen........................................................................ 114
Lampiran 16 RPP Kelas Kontrol.............................................................................. 127
Lampiran 17 Tabel Uji Z.......................................................................................... 137
Lampiran 18 Tabel Uji Liliefors............................................................................... 138
Lampiran 19 Tabel Product Moment........................................................................ 139
Lampiran 20 Tabel Distribusi T.............................................................................. 141

xvi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern. Dan juga mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin
ilmu sehingga memajukan daya pikir manusia(Wahyuni, 2008). Selanjutnya
menurut Dewi (2016) matematika merupakan salah satu unsur dalam pendidikan
dan dapat membangun cara berpikir siswa. Oleh karena itu pelajaran matematika
tidak hanya menekankan pada pemberian rumus-rumus melainkan juga
mengajarkan siswa menyelesaikan berbagai masalah matematika.
Disamping itu, matematika merupakan mata pelajaran yang masih dianggap
sulit, Salah satu penyebabnya yaitu karena matematika memiliki objek-objek yang
abstrak sehingga untuk memahaminya diperlukan benda-benda konkret. Kesulitan-
kesulitan dalam pelajaran matematika sering terjadi pada semua tingkatan usia,
salah satu faktor yang membuat kesulitan itu terjadi akibat kurangnya minat
terhadap pelajaran matematika. Berhubungan dengan kesulitan-kesulitan tersebu.
Abdurrahman (1999) mengatakan bahwa “kesulitan yang umumnya terjadi adalah
pada saat siswa mengukur benda, menghitung banyaknya benda, memahami bahasa
yang dipakai dalam suatu hitungan, dan menghitung dengan menggunakan konsep-
konsep rasional” (Elisabeth, 2013).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fiyan (2013) pelajaran matematika
merupakan pelajaran yang hampir sebagian besar siswa mengatakan sulit, ini
terlihat ketika siswa mengikuti pelajaran matematika yang kurang bersemangat.
”Banyak siswa yang mengatakan bahwa matematika itu pelajaran yang rumit, sulit,
dan susah, sampai-sampai ada siswa yang ketika sedang waktunya mata pelajaran
matematika jantungnya langsung berdebar dan tangannya penuh keringat. Hal itu
bisa dilihat dari hasil ulangan raport para siswa yang menyatakan bahwa memang
matematika seringkali menjadi momok yang sangat menakutkan.

1
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi
2

Pembelajaran matematika di sekolah-sekolah cenderung mengalami


kesulitan, terutama pada minat dan perhatian siswa dalam belajar. Kadang kala,
juga pembelajaran matematika cenderung text books, dan kurang terkait dengan
kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran cenderung abstrak dan dengan metode-
metode yang monoton, tanpa memperhatikan tingkat perkembangan siswa dalam
proses pembelajaran, sehingga konsep-konsep akademik kurang bisa atau sulit
dipahami (Sufiatul, 2016).
Berdasarkan observasi awal di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Baiturrahim Jambi, khususnya mata pelajaran matematika masih ada siswa yang
terlihat tidak mengikuti pelajaran dengan serius, masih bercanda dengan temannya,
dan tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan guru di depan kelas.
Penyampaian materi pelajaran masih lebih banyak dengan ceramah dan mencatat.
Hal inilah yang menyebabkan siswa menjadi bosan dan jenuh selama proses
pembelajaran berlangsung sehingga kurang tercapainya tujuan pembelajaran,
masalah ini juga yang menyebabkan siswa kurang berminat terhadap pelajaran
matematika.
Dalam hal ini guru merupakan komponen pengajaran yang memiliki
peranan penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat
ditentukan oleh faktor guru. Keberhasilan guru adalah menyampaikan materi
sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan
siswanya. Mengingat hal tersebut, seorang guru matematika dituntut untuk
memahami dan mengembangkan suatu media pengajaran di dalam kelas untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran. Hal ini juga bertujuan agar dapat mengurangi
rasa kebosanan pada siswa (Dewi, 2016).
Selain daripada itu, banyak sekali konsep-konsep di dalam matematika
bersifat abstrak. Untuk lebih memahami dan memudahkan konsep-konsep abstrak
tersebut diperlukan juga media perantara dengan menggunakan benda-benda nyata.
Benda- benda nyata yang demikian disebut alat peraga. Dimana di Madrasah
Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim juga belum ada pengajaran matematika
menggunakan alat peraga. Alat peraga matematika diperlukan bagi guru dalam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


3

menyampaikan pelajaran matematika. Karena dengan adanya alat peraga ini guru
sedikit lebih mudah dalam menerangkan materi dan dapat meningkatkan efektivitas
mengajar dengan baik dalam tahap yang sederhana atau yang sangat bagus
sehingga dapat mendorong minat siswa dan pada akhirnya siswa dapat memahami
pelajaran matematika secara baik.
Alat peraga matematika dapat diartikan sebagai suatu perangkat benda
konkrit yang dirancang, dibuat dan disusun secara sengaja yang digunakan untuk
membantu menanamkan dan memahami konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam
matematika. Dengan alat peraga hal-hal yang abstrak itu dapat dilihat,
dimanipulasi, diutak-atik sehingga mudah dipahami oleh siswa. Oleh karena itu,
setiap pendidik harus mampu merancang, membuat, dan menggunkan alat peraga
matematika dalam pembelajaran matematika, sehingga siswa akan lebih mudah dan
senang belajar matematika.
Secara umum pembelajaran yang baik sebenarnya menuntut siswa lebih
aktif dan bersemangat dalam mempelajari suatu materi. Namun yang terjadi selama
ini bukanlah demikian, kebanyakan siswa hanya menerima saja tanpa memberikan
solusi lain dari penegetahuan yang siswa temukan. Problema ini terjadi di Sekolah
Menengah Pertama Baiturrahim Jambi dalam proses pembelajaran, khususnya pada
materi lingkaran banyak siswa yang masih mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal yang terkait dengan lingkaran khususnya menentukan
unsur-unsur lingkaran dan menghitung besaran-besaran bagian lingkaran.
Persoalan lain adalah siswa kurang memahami konsep lingkaran yang mendasar,
serta kurangnya pemahaman pada konsep prasyarat dalam materi lingkaran.
Hal ini sesuai hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika di
kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi. Disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu: faktor guru, seperti pelaksanaan pembelajaran di kelas yang
masih berorientasi (konvensional) guru lebih banyak menggunakan metode
ceramah, hafalan rumus dan penjelasan ringkas berupa coret-coretan di papan tulis.
Faktor ini menyebabkan guru lebih aktif, sedangkan siswanya pasif, sehingga siswa
merasa bosan dan jemu terhadap pembelajaran yang disampaikan. Untuk itu

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


4

konsep-konsep dasar pada materi lingkaran harus benar-benar dikuasai oleh siswa
agar permasalahan yang sulit sekalipun yang berhubungan dengan materi ini dapat
diselesaikan dengan baik.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian yang berkaitan dengan penggunaan alat peraga dan perkembangan minat
belajar siswa. Dalam hal ini penulis mengangkat judul “Pengaruh Penggunaan
Alat Peraga Sulingpusling Pada Materi Lingkaran Terhadap Minat Belajar
Siswa Di Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi”.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diidentifikasi beberapa permasalahan, yaitu
sebagai berikut:
1. Kurangnya minat siswa dalam pembelajaran matematika
2. Kurangnya interaksi guru dan siswa pada saat proses pembelajaran
3. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru
4. Siswa tidak serius dalam mengikuti proses pembelajaran
5. Siswa cenderung pasif dan enggan untuk bertanya kepada guru.

C. Batasan Masalah
Penelitian ini penulis batasi pada Penggunaan Alat Peraga Sulingpusling
dalam proses pembelajaran matematika terhadap minat belajar siswa di kelas VIII
Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi.

D. Rumusan Masalah
1. Berapa besar skor minat belajar siswa yang diajar dengan menggunakan alat
peraga sulungpusling pada materi lingkaran di Sekolah Menengah Pertama
Baiturrahim Jambi?

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


5

2. Berapa besar skor minat belajar siswa yang tidak diajar dengan menggunakan
alat peraga Sulingpusling pada materi lingkaran di Sekolah Menengah
Pertama Baiturrahim Jambi?
3. Berapa besar Pengaruh signifikansi antara penggunaan alat peraga
sulingpusling pada materi lingkaran terhadap minat belajar di Sekolah
Menengah Pertama Baiturrahim Jambi?

E. Tujuan Penellitian
1. Untuk mengetahui berapa skor minat belajar siswa yang diajar dengan
menggunakan alat peraga Sulingpusling pada materi lingkaran di Sekolah
Menengah Pertama Baiturrahim Jambi
2. Untuk mengetahui berapa besar skor minat belajar siswa yang tidak diajar
dengan menggunakan alat peraga Sulingpusling pada materi lingkaran di
Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi
3. Untuk mengetahui berapa besar skor pengaruh yang signifikan antara
penggunaan alat peraga sulingpusling pada materi lingkaran terhadap minat
belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi.

F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan dan sebagai bahan kajian dalam upaya meningkatkan ilmu
pendidikan khussunya di bidang pendidikan matematika.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi guru
1) Memberikan masukan pada guru, khususnya guru matematika dalam
melaksanakan proses belajar mengajar.
2) Sebagai sumbangan penelitian untuk meningkatkan kualitas
pengajaran matematika untuk mencapai tujuan pendidikan yang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


6

diharapkan dan sebagai bahan pertimbangan bagi guru pada bidang


studi matematika untuk memilih media pembelajaran yang sesuai
dengan materi yang diajarkan.
b) Bagi Sekolah
Bagi pengelola pendidikan terutama kepala sekolah, penelitian ini
diharapkan akan mampu memberikan umpan balik bagi pengembangan dan
pembinaan pendidikan, baik mengenai rencana dan solusi pembelajaran
maupun penelitian media pembelajaran
c) Bagi Peneliti
Bagi peneliti, bertujuan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar
Sarjana Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik
1. Belajar dan Pembelajaran
a. Belajar Matematika
Belajar secara umum dapat diartikan sebagai proses perubahan
perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan. Proses perubahan
perilaku ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi ada yang sengaja
direncanakan dan ada yang dengan sendirinya terjadi karena proses
kematanangan. Proses yang sengaja direncanakan agar terjadi perubahan
perilaku ini disebut dengan proses belajar. Proses ini merupakan suatu
aktivitas psikis/mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan yang relatif konstan
dan berbekas (Dewi, 2016).
Matlin berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah
laku yang relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman. Selanjutnya
dalam konteks sekolah, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
siswa untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman siswa sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya (Akbar & Hawadi, 2004).
Menurut Burton dalam Usman dan Setiawati (1993), belajar dapat
diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya
interaksi antara individu dengan individu lain dan individu dengan
lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan
lingkungannya. Sementara menurut E.R. Hilgard (1962), belajar adalah
suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan.Perubahan kegiatan
yang dimaksud mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini
diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgard menegaskan bahwa
belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang
melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan sebagainya (Ahmad, 2013).
7
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi
8

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah


suatu aktivitas yang dilakukan individu secara sengaja maupun tidak
disengaja untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan
baru sehingga memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku individu
dalam interaksi dengan lingkungannya.
b. Pembelajaran Matematika
Kata atau istilah pembelajaran dan penggunaanya masih tergolong
baru, yang mulai popular semenjak lahirnya Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Menurut undang-undang ini,
pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik. Namun dalam implementasinya, sering kali kata
pembelajaran ini diidentikkan dengan kata mengajar (Ahmad, 2013).
Alvin W. Howard, memberikan memberikan defenisi mengajar
yang lebih lengkap. Pendapat Alvin: “Mengajar adalah suatu aktivitas
ubtuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan,
mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita),
appreciations (penghargaan) dan knowledge (Slameto, 2003).
Menurut Nasution (1982:8), mengajar merupakan segenap aktivitas
kompleks yang dilakukan guru dalam mengorganisasikan atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga
terjadi proses belajar.
Dari pengertian-pengertian yang telah dikemukakan dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang sengaja
dirancang oleh pendidik untuk menciptakan lingkungan agar siswa mau
melakukan proses belajar mengajar.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


9

2. Media Alat Peraga


Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan proses komunikasi
sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media
pembelajaran. Sebelum memahami pengertian alat peraga perlu memahami
terlebih dahulu pengertian media, karena alat peraga merupakan media.
Penggunaan media secara kreatif dapat memperlancar dan meningkatkan
efisiensi pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Media
pembelajaran juga sebagai sarana mewujudkan situasi pembelajaran yang
efektif, merangsang siswa agar dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih
mudah dan lebih cepat, dan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran
(Hariastuti, 2018).
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach
dan Ely (dalam Azhar A) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderunng diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis, untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal (Dewi, 2016). Berdasarkan pengertian tersebut dapat
diketahui bahwa media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan
pesan-pesan pembelajaran.
Ada beberapa fungsi dari media pembelajaran dalam bidang
matematika diantaranya sebagai berikut:
1) Dengan adanya media pembelajaran, anak-anak akan lebih banyak
mengikuti pelajaran matematika dengan gembira sehingga minatnya
dalam mempelajari matematika semakin besar. Anak akan senang,

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


10

terangsang, tertarik, dan bersikap positif terhadap pembelajaran


matematika.
2) Dengan disajikannya konsep abstrak matematika dalam bentuk konkret,
maka siswa pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah
memahami dan mengerti.
3) Media pembelajaran dapat membantu daya titik ruang karena anak tidak
dapat membayangkan bentuk-bentuk geometri ruang sehingga gambar
dan benda-benda nyata menjadi pemahamannya tentang ruang.
4) Anak akan menyadari adanya hubungan antara pembelajaran dengan
benda-benda yang ada di sekitarnya, atau antara ilmu dengan alam sekitar
dan masyarakat.
5) Konsep-konsep abstrak yang tersajikan dalam bentuk konkret yaitu dalam
bentuk model matematika dapat dijadikan objek penelitian dan dapat pula
dijadikan alat untuk penelitian ide-ide baru dan relasi-relasi baru (Hamzah
B. Uno, 2011)

b. Pengertian Media Alat Peraga


Alat peraga dalam bahasa Indonesia yang terdiri atas dua kata yaitu
“alat” dan “peraga” Alat dapat diartikan sebagai benda yang digunakan untuk
mengerjakan atau menjelaskan sesuatu, sedangkan peraga adalah suatu alat
media pengajaran untuk memperagakan sajian pelajaran. Sehingga alat peraga
adalah suatu alat yang digunakan oleh guru untuk menjelaskan objek langsung
matematika agar siswa dapat dengan mudah paham secara baik dan secara
utuh. Sedangkan Matematika adalah suatu ilmu yang bidang penelaahnya
adalah bentuk-bentuk atau struktur yang abstrak. Alat peraga juga dapat
diartikan sebagai media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-
ciri dari konsep yang dipelajari (Sufiatul, 2016).
Menurut E. T. Ruseffendi dalam (Mahatma, 2014) alat peraga
matematika, yaitu benda atau alat untuk menerangkan atau mewujudkan
konsep matematika. Sedangkan menurut Aristo Rohadi (2003), alat peraga

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


11

adalah alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep,


prinsip, atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata atau konkrit.
Menurut Arsyad (2014) dalam (Rahayu Tri Ratna, 2017) alat peraga
adalah media alat bantu pembelajaran, dan segala macam benda yang
digunakan untuk memperagakan materi pelajaran. Selain itu menurut Guntoro
(2010) dalam (Lilik, 2018) alat peraga adalah alat bantu pembelajaran yang
digunakan pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan/pengajaran, yang
berfungsi membantu dan meragakan sesuatu dalam proses pembelajaran. Alat
peraga disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap
manusia itu diterima atau ditangkap melalui pancaindera. Semakin banyak
indera yang digunakan untuk menerima sesuatu, maka semkain banyak dan
semakin jelas pula pengetahuan yang diperoleh. Dengan perkataan lain, alat
peraga ini dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada
suatu objek sehingga mempermudah persepsi.
Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
alat peraga merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk menyampaikan
pesan pendidik melalui peragaan sehingga siswa dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemampuan untuk menyerap berbagai materi
pelajaran yang diberikan.
Alat peraga ini merupakan pembantu di dalam proses belajar mengajar,
tujuan alat peraga ini yaitu:
(1) Membantu tercapainya suatu tujuan karena media alat peraga pendidikan
sebagai sarana dan prasarana dalam proses pendidikan.
(2) Memebantu proses belajar mengajar melalui penglihatan dan
pendengaran, jadi dengan alat peraga tujuan pendidikan harus lebih
berhasil.
(3) Memperoleh kecakapan untuk membuat dan menerapkan alat peraga yang
mudah dan murah.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


12

(4) Membantu menimbulkan suasana kelas hidup dan merangsang perhatian


serta memotivasi siswa untuk belajar.Dengan demikian keluasan dapat
diatasi.
(5) Dapat menanamkan pengertian yang lebihh mendalam dan jelas sehingga
tujuan mengajar mudah dicapai.

c. Syarat-syarat dan Kriteria Alat Peraga


Menurut Rusefendi (1998) beberapa persyaratan alat peraga antara lain
(Rostina, 2013)
1) Tahan lama
2) Bentuk dan warnanya menarik
3) Sederhana dan mudah dikelola
4) Ukurannya sesuai
5) Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk real, gambar,
atau diagram
6) Sesuai dengan konsep matematika
7) Dapat memperjelas konsep matematika dan bukan sebaliknya
8) Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berfikir
abstrak bagi siswa
9) Menjadikan siswa belajar aktif dan mandiri dengan memanipulasikan alat
peraga
10) Bila mungkin alat peraga tersebut bisa berfaedah lipat (banyak).

d. Fungsi Alat Peraga


Menurut Sudjana dan Rivai (1998: 99-100) ada enam fungsi alat peraga
dalam proses belajar mengajar (Rostina, 2013)
(1) Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang
efektif

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


13

(2) Alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi
mengajar.Ini merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh
seorang guru
(3) Dalam pemakaian alat peraga harus melihat tujuan dan bahan pelajaran
(4) Alat peraga bukan sebagai alat hiburan, akan tetapi alat ini dijadikan
untuk melengkapi proses belajar mengajar supaya lebih menarik
perhatian peserta didik
(5) Diutamakan untuk mempercepat proses belajar mengajar serta dapat
membantu siswa dalam menangkap pengertian yang disampaikan oleh
guru
(6) Penggunaan alat ini diutamakan untuk meningkatkan mutu belajar
mengajar

e. Konsep Alat Peraga Sulingpusling


Terdapat banyak alat peraga yang dapat digunakan dalam pembelajaran
matematika, salah satu dintaranya adalah alat peraga sulingpusling.
Sulingpusling merupakan salah satu alat peraga yang digunakan untuk
mengidentifikasi unsur-unsur lingkaran, membedakan sudut keliling dan sudut
pusat lingkaran serta terampil dalam menentukan hubungan antara sudut
keliling dan sudut pusat lingkaran. Alat peraga sulingpusling ini diproses,
karena selama ini untuk menyampaikan konsep sudut keliling dan pusat
lingkaran dengan media gambar belum memberikan pengalaman siswa dengan
maksimal, karena ternyata siswa masih merasa sulit untuk menjelaskan
bagaimana menentukan hubungan sudut keliling dan sudut pusat lingkaran.
Alat peraga sulingpusling ini terbuat dari kertas padi yang dilapisi
dengan Styrofoam dan di hiasi dengan kertas origami dengan bentuk unsur-
unsur lingkaran. Alat peraga ini juga dilengkapi dengan pembentuk kaki sudut
dan pengukur sudut, dimana pembentuk kaki sudut ini merupakan benang dan
pengukur kaki sudut ini dua buah lingkaran yang dibuat dari kertas karton
dilapisi dengan origami dengan tiga warna dan ditengah lingkaran tersebut

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


14

diletakkan busur lingkaran dengan ukuran 360°. Adapun langkah penggunaan


dari alat peraga sulingpusling ini yaitu dengan cara:
1) Menjelaskan unsur-unsur lingkaran

Dari gambar di atas, untuk memudahkan mengetahui unsur-unsur


lingkaran dapat ditentukan dengan melihat bentuk lingkaran yang sudah
dilapisi warna. Seperti:
a. Tembereng, yaitu luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur
dan tali busur. Pada gambar di atas ditunjukkan dengan warna kuning.
b. Juring, yaitu daerah yang dibatasi oleh dua jari-jari. Pada gambar di atas
ditunjukkan dengan warna orange.
2) Menunjukkan hubungan sudut pusat dan sudut keliling

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


15

Dari gambar di atas, untuk menunjukkan hubungan sudut pusat dan


sudut lingkaran yaitu: pasangkan pengukur sudut di paku paling atas dan di
tengah (titik pusat lingkaran) papan alat peraga. Ambil pembentuk kaki sudut
lalu belitkan pada paku sehingga terbentuk sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran. Posisikan busur sedemikian (30°) sehingga dapat ditentukan besar
sudut pusat dan sudut keliling lingkaran. Dapat terlihat bahwa besar sudut
pusat adalah dua kali besar sudut kelilingnya, dan besar sudut keliling adalah
setengah dari sudut pusatnya.
3) Menunjukkan hubungan beberapa sudut keliling yang menghadap busur
yang sama

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


16

Dari gambar di atas, untuk menunjukkan hubungan beberapa sudut


keliling yang menghadap busur yang sama, yaitu: pasangkan pengukur sudut
di paku yang ada pada permukaan lingkaran pada papan alat peraga, ambil
pembentuk kaki sudut lalu belitkan pada paku sehingga terbentuk dua buah
sudut keliling lingkaran yang menghadap busur yang sama. Posisikan busur
sedemikian sehingga dapat ditentukan besar kedua sudut keliling lingkaran.
Dapat terlihat bahwa besar sudut keliling yang menghadap busur yang sama
adalah sama besar.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


17

4) Menentukan besar sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran

Dari gambar di atas, untuk menunjukkan besar sudut keliling yang


menghadap dimameter lingkaran, yaitu: Pasangkan dua buah pengukur sudut
pada permukaan lingkaran pada papan alat peraga, ambil pembentuk kaki
sudut lalu belitkan pada paku sehingga terbentuk dua buah sudut keliling yang
menghadap diameter lingkaran. Posisikan busur sedemikian sehingga dapat
ditentukan besar kedua sudut keliling lingkaran. Dapat terlihat bahwa besar
sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran adalah 90°.

3. Minat Belajar Siswa


a. Pengertian Minat Belajar
Pengertian minat menurut bahasa (Etimologi), ialah usaha dan
kemauan untuk mempelajari (Learning) dan mencari sesuatu hal. Secara
terminologi, minat adalah keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap
sesuatu hal.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


18

Minat merupakan tenaga penggerak yang dipercaya ampuh dalam


proses belajar. Oleh sebab itu, sudah semestinya pengajaran memberi
peluang yang lebih besar bagi perkembangan minat seorang peserta didik.
Minat erat sekali hubungannya dengan perasaan suka dan tidak suka,
tertarik atau tidak tertarik (Puji, 2015).
Menurut Sukardi (1988:61), minat dapat diartikan sebagai suatu
kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu.Adapun menurut
Sardiman (2007:7), minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila
seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan
dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. Hal ini
menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang
terhadap sesuatu objek, biasanya disertai dengan perasaan senang, karena
itu merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu (Ahmad, 2013).
Menurut Djamarah dalam (Erlangga Aden, 2014) minat berarti
kecenderungan yang menetap dan mengenang beberapa aktivitas.
Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan aktivitas
itu secara konsisten dengan rasa senang. Menurut Agus Sujanto (2004),
minat sebagai suatu pemusatan perhatian yang tidak sengaja yang terlahir
dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungannya.
Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa minat merupakan pemusatan
perhatian.
Witherington yang dikutip oleh Buchori (1991), juga berpendapat
bahwa minat merupakan kesadaran seseorang terhadap suatu obyek,
seseorang, soal atau situasi yang bersangkutan dengan dirinya.
Selanjutnya minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar
dan kesadarn itu disusul dengan meningkatnya perhatian terhadap suatu
obyek. Beberapa pendapat di atas menunjukkan adanya unsur perhatian di
dalam minat seseorang terhadap sesuatu.
Menurut Djaali (2007), minat adalah rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


19

Pernyataan tersebut mengidentifikasikan bahwa orang yang berminat akan


ada rasa tertarik. Tertarik dalam hal tersebut merupakan wujud dari rasa
senang pada sesuatu. Slameto (1995), berpendapat bahwa minat sebagai
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan terus-menerus yang
disertai rasa senang. Beberapa pendapat di atas menunjukkan adanya
unsur perasaan senang yang menyertai minat seseorang.
Melihat beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat diketahui
ciri-ciri adanya minat pada seseorang dari beberapa hal, antara lain:
adanya perasaan senang, adanya perhatian, adanya aktivitas yang
merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian
1) Perasaan Senang
Menurut Ahmad (1991), perasaan adalah pernyataan jiwa yang
sedikit banyak bersifat subyektif dalam merasakan senang atau tidak
senang. Menurut Suryabrata (2002), gejala psikis yang bersifat subyektif
yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenai dan dialami
dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. Penilaian
subjek terhadap sesuatu objek membentuk perasaan subjek yang
bersangkutan. Karena itu perasaan pada umumnya bersangkutan dengan
fungsi mengenai, artinya perasaan dapat timbul karena mengamati,
menanggap, membayangkan, mengingat atau memikirkan sesuatu.
2) Perhatian
Menurut Suryabrata (2002), bahwa perhatian adalah pemusatan
tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek atau banyak sedikitnya kesadaran
yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan. Sedangkan menurut
Baharudin (2009), bahwa perhatian merupakan pemusatan atau
konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu
sekumpulan objek. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa perhatian merupakan pemusatan yang ditujukan kepada suatu
objek.
3) Ketertarikan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


20

Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung


merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman
afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

b. Fungsi Minat Belajar Siswa


Minat belajar siswa memiliki fungsi yang sangat penting, dimana
dengan minat yang tinggi seseorang itu akan dapat belajar sampai batas
optimal. Minat berperan sebagai kekuatan yang akan mendorong siswa
untuk belajar. Minat merupakan aktivitas psikis tentu memiliki peranan
yang sangat penting dalam belajar karena bahan pelajaran yang menarik
minat siswa lebih mudah dihafal dan disimpan, karena minat menambah
kegiatan belajar.
Minat adalah sebagai pendorong yang kuat untuk bisa menguasai
sesuatu. Jika siswa belajar matematika tidak ada minat sama sekali, maka
untuk menguasai pelajaran tersebut akan terasa sulit sekali, bahkan
cenderung siswa acuh tak acuh dengan pelajran tersebut. Berbeda dengan
siswa yang selalu ada minat untuk belajar matematika, maka minat
tersebut akan mendorong untuk bisa menguasai pelajaran matematika,
bahkan dapat mendorong siswa untuk belajar kelompok dirumah
meskipun merasa letih setelah belajar di sekolah.
Minat memiliki pengaruh yang besar dalam belajar karena bila
bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka
siswa tersebut tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada
daya tarik baginya. Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat
siswa, maka pelajaran tersebut akan mudah dipelajari dan disimpan karena
adanya minat sehingga menambah kegiatan belajar.
Peranan minat dalam belajar lebih besar sebagai kekuatan yang
mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat kepada pelajaran
akan tampak terdorong terus untuk belajar, berbeda dengan siswa yang
sikapnya hanya menerima pelajaran, mereka hanya tergerak untuk mau

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


21

belajar tapi sulit untuk selalu tekun karena tidak ada pendorongnya dalam
belajar (Dewi, 2016).

c. Faktor Pendorong Minat Belajar Siswa


Adapun yang menjadi faktor pendorong minat belajar siswa adalah
sebagai berikut:
1) Drive determinant, dorongan untuk mempertahankan hidup
2) Dorongan keadaan, keadaan yang ditimbulkan oleh dorongan
determinan di atas
3) Kegiatan mencapai tujuan
4) Tercapainya tujuan oleh individu
5) Mengendurnya dorongan karena tujuan telah tercapai
6) Efek mengendurnya dorongan semula karena munculnya dorongan
lain yang baru, menghendaki pemuasnya.
Minat adalah masalah pribadi. Seseorang tidak dapat
memindahkan minatnya pada orang lain atau memindahkan hasil
belajarnya kepada pihak lain. Diri sendirilah yang mampu memotifasi dan
merangsang aktivitas belajarnya (Nandya, 2017).

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa


Jika dilihat pengertian minat yang telah di uraikan diatas, yaitu
kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara
terus menerus. Maka banyak hal yang dapat kita kemukakan faktor-faktor
yang mempengaruhi minat seseorang atau siswa terhadap belajar di
sekolah terutama pada mata pelajaran matematika.
Adapun yang menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi minat
seseorang atau siswa terhadap belajar di sekolah adalah:
(1) Daya nalar siswa yang cerdas, sehingga tidak kesulitan untuk siswa
yang daya nalarnya sangat baik

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


22

(2) Guru atau pengajar yang baik an memilki kemampuan dalam


menyampaikan materi dan mampu membawa anak didik untuk
kooperatif dalam kelas maupun diluar kelas
(3) Sarana yang cukup dengan banyak alat peraga yang dapat digunakan
oleh setiap siswa
(4) Dorongan orang tua atau orang yang terdekat yang mendukung
prestasi siswa dan masih banyak lagi faktor-faktor yang dapat
membangkitkan minat anak dalam mengikuti mata pelajaran yang
dianggap sulit seperti dalam pelajaran matematika (Ropiudin, 2008).

B. Penelitian yang Relevan


Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian ini sudah pernah
dilakukan oleh Muhammad Syahrul Kahar (2017), Hapeni (2013) dan O. Ropiudin
(2008). Penelitian tersebut akan dipaparkan sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Syahrul Kahar (2017) yang
berjudul Analisis Minat Belajar Mahasiswa Terhadap Penggunaan Alat
Peraga Neraca Cavendish. Penelitian ini menggunakan Design One Group
Pretest-Posttest dan instrument angket dalam penelitian ini menggunakan
angket minat mahasiswa, dengan hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
penggunaan sebuah alat peraga dalam pembelajaran fisika sangat
berpengaruh untuk membantu mahasiswa dalam memahami materi yang
diajarkan. Selain itu, minat belajar dari mahasiswa juga terlihat membaik
dengan adanya pengaplikasian alat peraga, ini dapat dilihat dari 96,7%
mahasiswa menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut, hal ini
juga didukung pada nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari pada 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =
2,042 dan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 20,477. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
hasil belajar yang signifikan terhadap penggunaan alat peraga Neraca
Cavendish sehingga minat belajar mahasiswa menjadi lebih baik.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


23

2. Penelitian yang dilakukan oleh Hapeni (2013) yang berjudul Peningkatan


Minat Belajar Siswa Menggunakan Alat Peraga pada Materi Bangun Ruang
di Kelas VIII B SMP Negeri 4 Teluk Keramat, dengan hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa adanya peningkatan minat belajar siswa dengan
penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika. Hal ini diketahui
pada peningkatan yang terjadi pada akhir siklus yakni penambahan jumlah
siswa yang memenuhi indikator minat yang meliputi aspek perhatian dengan
persentase jumlah siswa 100%, aspek konsentrasi siswa dengan persentase
jumlah siswa 100% dan aspek kesadaran siswa dengan persentase jumlsh
siswa 90%. Kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah penggunaan
alat peraga dapat meningkatkan minat belajar siswa pada materi bangun
ruang di kelas VIII B SMP Negeri 4 Teluk Keramat.
3. Penelitian yang dilakukan oleh O. Ropiudin (2008) yang berjudul Pengaruh
Penggunaan Alat Peraga Terhadap Minat Siswa Dalam Mata Pelajaran
Matematika Studi Eksprimen Madrasah Ibtida’iyah TaufiqulnAtfhal Ciseeng-
dengan hasil penelitiannya adalah pada taraf signifikan 5% dapat disimpulkan
bahwa dengan kemampuan awal yang relative sama antara kelas control dan
kelas eksperimen setelah diberi perlakuan (treatment) yang berbeda, rata-rata
minat anak yang pembelajarannya menggunakan alat peraga lebih baik secara
signifikan daripada rata-rata minat siswa yang pembelajarannya tanpa
menggunakan alat peraga dalam mata pelajaran matematika.Dari hasil
perhitungan diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 6,47, sedangkan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,669 sehingga
diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dinyatakan
bahwa H0 ditolak, dengan kata lain rata-rata minat dalam pembelajaran
matematika yang belajarnya menggunakan alat peraga lebih baik dari pada
siswa yang belajarnya tanpa menggunakan alat peraga.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


24

C. Kerangka Berpikir
Dari penjelasan diatas bahwa alat peraga merupakan suatu alat bantu yang
bertujuan untuk memudahkan dalam proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan
dengan menggunakan alat peraga akan memudahkan siswa dalam memahami
berbagai materi khususnya dalam materi matematika dan guru dapat memanfaatkan
alat peraga dalam menjelaskan hal-hal yang sekiranya dianggap sulit apabila
dijelaskan dengan metode konvesional atau ceramah karena matematika
merupakan pelajaran yang bersifat abstrak jadi membutuhkan suatu alat peraga.
Bagi sebagaian sekolah, bukanlah suatu hal yang mudah untuk dapat
memahami dan mempelajari suatu konsep yang abstrak, khususnya konsep-konsep
dalam mata pelajaran matematika, sehingga dengan begitu siswa akan merasa
jenuh dan bosan untuk mengikuti pelajaran matematika. Kenyataan di lapangan
menandakan bahwa minat siswa terhadap mata pelajaran matematika masih perlu
ditingkatkan.
Dengan demikian diperlukan usaha-usaha yang dapat meningkatkan minat
siswa terhadap mata pelajaran matematika, salah satunya yaitu dengan
menggunakan metode yang tepat dalam pembelajaran matematika, agar siswa
menyukai dan senang belajar matemtika, dimana pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan yang membantu memahami kosep-konsep abstrak tersebut
dengan suatu konsep konkrit yang mirip atau sejenis dengan konsep yang sedang
dipelajari. Oleh karena itu minat siswa dapat ditingkatkan melalui usaha yang
dipersiapkan oleh pengelola pendidikan salah satunya yaitu dengan pengajaran
menggunakan alat peraga.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


25

Proses Pembelajaran Matematika

Siswa masih kurang berminat


dalam pembalajaran matematika

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Pembelajaran dengan Pembelajaran dengan metode


menggunakan alat peraga ceramah, tanya jawab dan
sulingpusling penugasan

Hasil Minat Hasil Minat


Belajar Siswa Belajar Siswa

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


26

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan
sebagai jawaban teoritis terhadap rummusan masalah penelitian, belum jawaban
yang empirik (Sugiyono, 2016).
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
𝐻0 Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan alat peraga
sulingpusling terhadap minat belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama
Baiturrahim Jambi
𝐻1 Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan alat peraga sulingpusling
terhadap minat belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim
Jambi.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Sulingpusling
pada Materi Lingkaran Terhadap Minat Belajar Siswa ini dilaksankan di kelas
VIII Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi. Sekolah ini terletak di Jl.
Samsul Bahrun No. 32, Kelurahan Selamat, Kecamatan Danau Sipin Kota
Jambi.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian mengenai Pengaruh Penggunaan Alat Peraga
Sulingpusling pada Materi Lingkaran Terhadap Minat Belajar Siswa
dilaksanakan selama dua bulan. Waktu penelitian ini berlangsung dari tanggal
08 Maret hingga 08 April 2019.

B. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode True Experimental Design yaitu posttest-Only Control Design. Dalam
desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random (𝑅).
Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok
yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak
diberi perlakuan disebut kelompok kontrol (Sugiyono, 2016b). Desain yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:

𝑅 X 𝑂2
𝑅 𝑂4

Gambar 3.1 Posttest-Only Control Design

Keterangan:

27
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi
28

𝑂2 : Angket minat belajar kelas eksperimen


𝑂4 : Angket minat belajar kelas kontrol
𝑋 : Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sulingpusling
𝑅 : Pemilihan sampel secara Random
Berdasarkan desain penelitian di atas, kegiatan penelitian ini dilakukan
sebanyak delapan kali pertemuan, empat kali pertemuan untuk kelompok
eksperimen, dan empat kali pertemuan untuk kelompok kontrol. Kemudian
memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen dengan metode demonstrasi
dan menggunakan alat peraga dan pada kelompok kontrol tanpa menggunakan
alat peraga pada saat pembelajaran.Pada pertemuan terakhir yaitu pada pertemuan
delapan, peneliti memberikan angket minat belajar pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Melalui penelitian experiment ini, peneliti ingin
mengetahui bahwa apakah dengan menggunakan alat peraga sulingpusling dapat
meningkatkan minat belajar siswa pada materi lingkaran dalam pembelajaran
kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiriatas: Obyek/Subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2016c).
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi (Suharsimi, 2010).
Adapun yang menjadi populasi yaitu seluruh kelas VIII di Sekolah
Menengah Pertama Baiturrahim yang berjumlah 47 siswa.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


29

Tabel 3.1
Populasi Siswa Kelas VIII SMP Baiturrahim Jambi
No Kelas Jumlah Siswa
1 VIII A 24 siswa
2 VIII B 23 siswa
Total Populasi 47 Siswa

2. Teknik Pengambilan Sampel


Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2016c). Sedangkan menurut Suharsimi (2010)
sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2016) Teknik sampling
jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel.
Adapun tujuan dari peneliti menggunakan teknik sampling jenuh ini
adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan sulingpusling
terhadap minat belajar siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama
Biaturrahim Jambi.
Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh dilakukan
karena jumlah populasi relatif kecil, yaitu kurang dari 50. Adapun jumlah
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 47 siswa.

3. Pengumpulan Data
a) Metode Angket / Kuesioner
Pengumpulan data yang dilakukan peneliti bertujuan untuk
memperoleh data-data yang di dapat dari lapangan . Teknik pengumpulan data
menggunakan metode kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2016a).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


30

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian disusun menurut skala likert.


Menurut Sugiyono (2016) bahwa skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial.
b) Metode Observasi
Observasi merupakan pengamatan langsung ke objek penelitian untuk
melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Ridwan, 2009). Observasi yang
dimaksud disini adalah dimana peneliti langsung mengamati objek yang akan
di ambil datanya seperti geografis, sarana pendidikan, fasilitas pendidikan
yang ada di Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi.
c) Metode Dokumentasi
Dokumentasi ditunjukkan untuk memperoleh data langsung dan
tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,
laporan kegiatan, dan foto-foto. Dokumentasi dalam penelitian ini adalah
dokumen yang menyajikan data yang ada kaitannya dengan penelitian,
misalnya tentang geografis sekolah, jumlah siswa, jumlah guru, sarana dan
prasarana dan struktur sekolah.
d) Metode wawancara
Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam
percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi. Wawancara yang
dilakukan oleh penulis adalah sebagai data tambahan untuk melengkapi
informasi data yang diperoleh baik melalui angket maupun dokumentasi.
Caranya dengan bertanya langsung kepada informan berkenaan dengan
permasalahannya yang penulis angkat.

D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016c).
Macam-macam variabel dalam penelitian dibedakan menjadi:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


31

1. Variabel Independen, variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,


predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai
variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
2. Variabel Dependen, sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016c).
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat teridentifikasi bahwa
penelitian ini mengandung dua variabel, yaitu:
1. Variabel Bebas (𝑋)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah alat peraga
sulingpusling.
2. Variabel Terikat (𝑌)
Variabel terikat pada penelitian ini adalah minat belajar siswa.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2016c).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya. Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah skala minat
belajar siswa yang terdiri dari 35 item pernyataan dengan menggunakan skala
likert. Skala minat belajar ini digunakan untuk memperoleh data hasil posttest
siswa.
1. Alat Peraga Sulingpusling
a) Definisi Konseptual

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


32

Alat peraga adalah suatu alat yang digunakan oleh guru untuk
menjelaskan objek langsung matematika agar siswa dapat dengan mudah
paham secara baik dan secara utuh.
Menurut Guntoro (2010) dalam Lilik (2018) alat peraga adalah alat
bantu pembelajaran yang digunakan pendidik dalam menyampaikan bahan
pendidikan/pengajaran, yang berfungsi membantu dan meragakan sesuatu
dalam proses pembelajaran. Alat peraga disusun berdasarkan prinsip bahwa
pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui
pancaindera. Semakin banyak indera yang digunakan untuk menerima sesuatu,
maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengetahuan yang diperoleh.
Sedangkan menurut Arsyad (2014) dalam Rahyu Tri Ratna (2107) alat peraga
adalah media alat bantu pembelajaran, dan segala macam benda yang
digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip atau prosedur tertentu
agar tampak lebih nyata atau konkrit.

b) Definisi Operasional
Penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran matematika
disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Alat peraga yang digunakan
adalah alat peraga berupa benda yang dibuat sendiri oleh peneliti untuk
kepentingan proses pembelajaran. Adapun alat peraga yang digunakan adalah
sulingpusling. Alat peraga sulingpusling merupakan salah satu media yang
dapat membuat suatu materi-materi yang dianggap abstrak menjadi konkret
sehingga siswa dapat melihat dan merasakan langsung bagaimana proses
pembelajaran yang bisa melekatkan pemahaman siswa tentang materi yang
diberikan. Artinya, siswa akan lebih mudah memahami materi melalui alat
peraga yang diberikan. Sulingpusling adalah sebuah alat berupa lingkaran
yang didesain sedemikian rupa dari bahan yang sederhana untuk memudahkan
siswa dalam memahami konsep materi lingkaran.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


33

2. Minat Belajar Siswa


a) Definisi Konseptual
Minat merupakan tenaga penggerak yang dipercaya ampuh dalam
proses belajar. Oleh sebab itu, sudah semestinya pengajaran memberi peluang
yang lebih besar bagi perkembangan minat seorang peserta didik. Minat erat
sekali hubungannya dengan perasaan suka dan tidak suka, tertarik atau tidak
tertarik (Puji, 2015).
Menurut Sukardi (1988:61), minat dapat diartikan sebagai suatu
kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu.Adapun menurut
Sardiman (2007:7), minat adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang
melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan
keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan sendiri. Hal ini menunjukkan
bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang terhadap sesuatu
objek, biasanya disertai dengan perasaan senang, karena itu merasa ada
kepentingan dengan sesuatu itu (Ahmad, 2013).
Sedangkan menurut Djamarah dalam minat berarti kecenderungan yang
menetap dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap
aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa
senang. Menurut Agus Sujanto (2004), minat sebagai suatu pemusatan
perhatian yang tidak sengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan
tergantung dari bakat dan lingkungannya. Pernyataan tersebut menjelaskan
bahwa minat merupakan pemusatan perhatian.

b) Definisi Operasional
Minat merupakan pendorong yang kuat untuk bisa menguasai sesuatu.
Jika siswa belajar matematika tidak ada minat sama sekali, maka untuk
menguasai pelajaran tersebut akan terasa sulit sekali, bahkan cenderung siswa
acuh tak acuh dengan pelajran tersebut. Berbeda dengan siswa yang selalu ada
minat untuk belajar matematika, maka minat tersebut akan mendorong untuk

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


34

bisa menguasai pelajaran matematika, bahkan dapat mendorong siswa untuk


belajar kelompok dirumah meskipun merasa letih setelah belajar di sekolah.
Minat memiliki pengaruh yang besar dalam belajar karena bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tersebut
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya.
Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat siswa, maka pelajaran
tersebut akan mudah dipelajari dan disimpan karena adanya minat sehingga
menambah kegiatan belajar.

3. Kisi-kisi Instrumen

Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar Siswa
No Item Jumlah
No Variabel Dimensi Indikator
Positif Negatif Item
1 Perhatian 1. Perhatian 24,25,34 12,22
terhadap bahan
pelajaran
2. Perhatian dalam 32,35 9
menyelesaikan 4,14
soal-soal
pelajaran
2 Ketertarikan 1. Ketertarikan 2,8 9,15,21
terhadap bahan
pelajaran
2. Ketertarikan 11 3,16,17
Minat 9
untuk
Belajar
menyelesaiakn
soal-soal
pelajaran
3 Perasaan 1. Perasaan 13,20 1,31
senang
Senang mengetahui
minat belajar
9
2. Perasaan 7,33 18,19,27
senang mampu
menyelesaikan
soal-soal
Jumlah 12 15 27

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


35

Menurut Sugiyono (2016) jawaban setiap item instrument


menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata.
Skor diberikan pada masing-masing option dengan menggunakan
skala Likert yang terdiri dari empat alternatif pada lembar angket untuk
masing-masing indikator penilaian.
Tabel 3.3
Kriteria Penskoran Angket Minat Belajar
Alternatif Jawaban Pertanyaan Pertanyaan Negatif
Positif
Selalu 5 1
Sering 4 2
Kadang-kadang 3 3
Jarang 2 4
Tidak Pernah 1 5

1. Kalibrasi Instrumen
Uji validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas konstruk.
Validitas konstruk disusun berdasarkan teori yang relevan dengan cara
berkonsultasi dengan ahli yang disebut validator.
“Validitas konstruk adalah uji validitas dengan meminta pendapat para
ahli tentang instrument yang telah disusun, mungkin para ahli akan memberikan
keputusan: instrument dapat digunakan tanpa perbaikan, dan mungkin dirombak
total”. (Sugiyono, 2016c)
Sebelum angket dan diujikan kepada sampel, penulis mengujicobakan
angket tersebut diluar sampel untuk menganalisis validitas dan reabilitas dari
angket dan tes tersebut guna mendapatkan instrument yang betul-betul baik dan
memperoleh data yang akurat.
a. Uji Validitas
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
hendak diukur (Suharsimi, 2010). Instrumen penelitian ini menggunakan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


36

angket dan tes, validitas ini dapat dihitung dengan koefisien korelasi
menggunakan product moment (Anas, 2015).

n XY   X  Y 
N  X  
rxy =
  X  N  Y 2   Y 
2 2 2

Gambar 3.2 Rumus Product Moment


Keterangan:
rxy = koefisien kolerasi product moment

𝑁 = jumlah responden
𝑋 = skor tiap item pertanyaan
𝑌 = jumlah skor tiap item pertanyaan

b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu angket
dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi jika angket tersebut
dapat memberikan hasil yang tetap. Untuk menentukan tingkat reliabilitas
angket digunakan metode satu kali dengan teknik Alpha Cornbach.
Perhitungan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cornbach,
yaitu: (Suharsimi, 2015)

𝑘 𝛴𝑠𝑖 2
𝑟11 = ( ) (1 − )
𝑘 −1 𝛴𝑠𝑡 2

Gambar 3.3 Rumus Alpha Cornbach


Keterangan:
r11 = reliabilitas
k = jumlah item
𝑠𝑖 2 = jumlah variansi skor tiap-tiap item

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


37

𝑠𝑡 2 = variansi total

F. Teknik Analisis Data


Untuk menguji kebenaran hipotesis dan menjawab rumusan yang telah
diajukan, maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas kemudian dilanjutkan
dengan analisis data yaitu uji “t”.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu
uji Liliefors (Sudjana, 2005). Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Pengamatan 𝑋1, 𝑋2, …, 𝑋𝑛 dijadikan bilangan baku 𝑍1 , 𝑍2 , …, 𝑍𝑛
dengan menggunakan rumus:
𝑥𝑖 − ̅𝑥
𝑍𝑖 = (𝑥 dan 𝑠 masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan
𝑆

baku sampel).
b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal
baku, kemudian dihitung peluang 𝐹(𝑧𝑖 ) = 𝑃 (𝑧 ≤ 𝑧𝑖 ).
c) Selanjutnya dihitung proporsi 𝑍1 , 𝑍2 , …, 𝑍𝑛 yang lebih kecil atau sama
dengan 𝑧𝑖 . Jika proporsi ini dinyatakan oleh 𝑆(𝑧𝑖 ) maka 𝑆(𝑧𝑖 ) =
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑍1 , 𝑍2 , … , 𝑍𝑛 ysng ≤ 𝑍𝑖
𝑛
d) Hitunglah selisih 𝐹(𝑧𝑖 ) – 𝑆(𝑧𝑖 ) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Sebutlah harga terbesar 𝐿𝑜 .
f) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, dibandingkan 𝐿𝑜 ini dengan
nilai kritis 𝐿 atau 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk taraf nyata 𝛼 yang dipilih. Kriterianya
adalah tolak hipotesis nol bahwa data berdistribusi normal jika 𝐿𝑜 yang
diperoleh dari data pengamatan melebihi 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Dalam hal lainnya
hipotesis nol diterima.
2. Uji Homogenitas

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


38

Setelah uji normalitas dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas


dilakukan untuk mengetahui apakah variansi data dari sampel yang dianalisis
homogen atau tidak. Uji homogenitas menggunakan varians terbesar dan
varians terkecil karena data yang diteliti terdiri dari dua varians kelas.
Langkah-langkah untuk mencari homogenitas (Riduwan, 2013) yang
digunakan adalah:
a. Bagi data menjadi dua kelompok
b. Tentukan simpangan baku dari masing-masing kelompok
c. Menentukan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus:
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
d. Membandingkan nilai 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , dengan rumus :
𝑑𝑘𝑝𝑒𝑚𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔 = 𝑛 − 1 (untuk varians terbesar)
𝑑𝑘𝑝𝑒𝑛𝑦𝑒𝑏𝑢𝑡 = 𝑛 − 1 (untuk varians terkecil)
e. Kedua variabel dikatakan homogen apabila pada taraf signifikansi (𝛼) =
0,05 dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika 𝑓hitung ≥ 𝑓tabel , Tidak Homogen
Jika 𝑓hitung < 𝑓tabel , Homogen.

3. Uji Hipotesis
Setelah data yang diperoleh benar-benar telah memenuhi syarat-syarat
analisis, kemudian dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh
penggunaan sulingpusling terhadap minat belajar siswa dengan menggunakan
uji “t” untuk dua sampel yang satu sama lain tidak memiliki hubungan.
Adapun rumus yang digunakan adalah:
𝑀 −𝑀2
𝑡0 = 𝑆𝐸 1 (Anas, 2015)
𝑀1 −𝑀2

Keterangan:

𝑀1 = Mean untuk kelas kontrol


𝑀2 = Mean untuk eksperimen

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


39

𝑆𝐸𝑀1 = Standar Error kelas kontrol


𝑆𝐸𝑀2 = Standar Error kelas eksperimen
Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari mean kelompok eksperimen dengan rumus:
∑𝑋
𝑀1 =
𝑁1
b. Mencari mean kelompok kontrol dengan rumus:
∑𝑌
𝑀2 =
𝑁2
c. Mencari standar deviasi kelompok ekperimen dengan rumus:

∑ 𝑋2
𝑆𝐷1 = √
𝑁1

d. Mencari standar deviasi kelompok kontrol dengan rumus:

∑ 𝑦2
𝑆𝐷2 = √
𝑁2

e. Mencari standar error mean kelompok eksperimen dengan rumus:


𝑆𝐷1
𝑆𝐸𝑀1 =
√𝑁1 − 1
f. Mencari standar error mean kelompok kontrol dengan rumus:
𝑆𝐷2
𝑆𝐸𝑀2 =
√𝑁2 − 1
g. Mencari standar error perbedaan mean kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan rumus:
2 2
𝑆𝐸𝑀1−𝑀2 = √(𝑆𝐸𝑀1 ) + (𝑆𝐸𝑀2 )

h. Mencari 𝑡𝑜 dengan rumus ∶


𝑀1 − 𝑀2
𝑡0 =
𝑆𝐸𝑀1 −𝑀2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


40

Selanjutnya memberikan interpretasi terhadap 𝑡0 dengan prosedur


kerja sebagai berikut:
a) Mencari 𝑑𝑓 atau 𝑑𝑏 dengan rumus:
𝑑𝑓 = (𝑁1 + 𝑁1 ) – 2
b) Berdasarkan besarnya 𝑑𝑓 atau 𝑑𝑏 tersebut, kita cari harga kritik “t” yang
tercantum dalam Tabel Nilai “t” pada taraf signifikansi 5% dan taraf
signifikansi 1% dengan catatan:
1. Apabila 𝑡0 ≥ 𝑡𝑡 maka hipotesis nihil ditolak, bearati diantara kedua
variabel yang kita selidiki terdapat perbedaan mean yang signifikan
2. Apabila 𝑡0 ≤ 𝑡𝑡 maka hipotesis nihil diterima atau disetujui, berarti
diantara kedua variabel yang kita selidiki tidak terdapat mean yang
signifikan.

4. Uji Korelasi Phi


Teknik korlasi Phi adalah salah satu teknik analisis korelasional yang
dipergunakan apabila data yang dikorelasikan adalah data yang benar-benar
dikotomik (terpisah atau dipisahkan secara tajam) (Anas, 2015)
Rumus yang digunakan adalah:
(𝑎𝑑 − 𝑏𝑐)
𝜑=
√(𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑐)(𝑏 + 𝑑)(𝑐 + 𝑑)

Keterangan:
𝜑 = Koefisien Korelasi
𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 = Sel Frekuensi
Analisis ini akan menjawab hipotesis
𝐻𝑎 = 𝜑 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ada pengaruh positif yang signifikan antara 𝑋 dan 𝑌
𝐻0 = 𝜑 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 tidak ada pengaruh positif yang signifikan antara 𝑋 dan 𝑌

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


41

G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik diperlukan untuk menguji apakah hipotesis penelitian
yang diuji dengan data sampel itu dapat diberlakukan untuk populasi atau tidak.
Adapun hipotesis statistik yang akan diuji adalah:
𝐻0 : 𝜇1 = 𝜇2
𝐻1 : 𝜇1 > 𝜇2
Keterangan:
𝜇1 = Skor rata-rata minat belajar siswa yang diajar menggunakan alat peraga
sulingpusling
𝜇2 = Skor rata-rata minat belajar siswa yang tidak diajar dengan menggunakan
alat peraga sulingpusling
𝐻0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan anatara penggunaan alat peraga
sulingpusling terhadap minat belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama
Baiturrahim Jambi
𝐻1 = Terdapat pengaruh yang signifikan anatara penggunaan alat peraga
sulingpusling terhadap minat belajar siswa di Sekolah Menengah Pertama
BaiturrahimJambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi dan Hasil


1. Sejarah Yayasan SMP Baiturrahim
Hadirnya suatu lembaga pendidikan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam rangka mewujudkan manusia yang berkualitas, demikian
juga halnya dengan Yayasan Baiturrahim Jambi yang mendirikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Baiturrahim Kota Jambi yang beralamat di Jl. H.
Syamsoe Bachrun No. 32 RT. 03 Kelurahan Selamat Kecamatan danau Sipin
kota Jambi, didirikan pada tahun 1987 dengan surat keputusan kepala kantor
wilayah departemen pendidikan dan kebudayaan provunsi Jambi
NO.1237/1ui.1.1/b.87. pada awal berdirinya SMP Baiturrahim Kota Jambi di
pimpin atau dikepalai oleh Drs. Asrizul, setelah satu tahun di gantikan oleh Ibu
Hj. Chairunnas. Dikarenakan Ibu Hj. Chairunnas telah memasuki masa
pensiun, setelah itu SMP Baiturrahim kota Jambi dipimpin oleh Bapak Drs.
Khidir Biran, dan saat ini SMP Baiturrahim Kota Jambi dipimpin oleh Ibu Dra.
Fitrina Herlina. Disamping kepala SMP Baiturrahim Kota Jambi mendapatkan
1 orang guru Pegawai Negri Sipil (PNS) yang ditugaskan oleh pemerintah
untuk mengajar di SMP Baiturrahim Kota Jambi, 4 orang pegawai tetap yang
diangkat oleh Yayasan Baiturrahim Kota Jambi, salah satunya termasuk kepala
sekolah Dra. Fitri Herlina. Jumlah siswa SMP Baiturrahim Kota Jambi pada
tahun ajaram 2018/2019 ini keseluruhan berjumlah 139 orang siswa yang
terbagi menjadi 6 kelas.Sedangkan jumlah seluruh guru atau karyawan 15
orang terdiri dari 1 orang PNS.3 orang guru tetap, dan 11 orang guru honorer.
2. Visi dan Misi
SMP Baiturrahim Kota Jambi yang didirikan pada tahun 1987 ini
memiliki Visi dan Misi sebagai berikut:

42
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi
43

a. Visi
”Unggul dalam prestasi yang berwawasan IPTEK dan IMTAQ,
berbudaya, disiplin, berbudi pekerti yang luhur dalam suasana yang
menyenangkan”.
b. Misi
1) Menanamkan keyakian/akidah melaui pengalam agama.
2) Mengemangkan pengetahuan dibidang IPTEK, bahsa, olahraga
dan seni budaya sesuai akat, minat dan potensi siswa.
3) Membiasakan jujur, disiplin dan tepat waktu.
4) Mengoptimalkan proses pembelajaran aktif, kreatif, dan efektif
dan menyenangkan.
5) Menumbuhkan nilai-nilai budi pekerti yang luhur.
6) Menjalin kerjasama yang harmois antara warga sekolah, komite
sekolah dan lingkungannya.
3. Struktur Organisasi
Struktur SMP Baiturrahim Kota Jambi Tahun Pelajaran 2018/2019
NISS : 204 105 001 064
NDS : J 06012009
NPSN : 10505778

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


44

KEPALA SEKOLAH
KOMITE
Dra. FITRI HERLINA
SEKOLAH
Nip :196602161997022001

WAKIL KEPSEK

BIDANG KESISWAAN

Drs. KHAIDIR

PEMBINA OSIS

MAYA SARI,S.PD

BENDAHARA TATA USAHA

Hj. NURHAYATI,B.Ac YULIANA

ALDINA AFITRIANI,S.Pd

GURU BIDANG STUDI WALI KELAS


BK
1. Drs. KHAIDIR 1. VII A
Dra. FITRI HERLINA
2. MAYASARI, S.Pd ANIMAR Y,S.Pd
NIP: 196602161992022001 3. TETIYENI, S.Pd 2. VII B
4. MUHAMMAD MAYASARI,S.Pd
ALDINA AFITRIANI S.Pd
DARWIN, S.Pd 3. VIII A
5. UMI KALSUM, S.Pd TETIYENI,S.Pd
6. ANIMAR Y, S.Pd 4. VIII B
7. ASTUTI ANIMAR Y,S.Pd
HIDAYATI, S.Pd 5. IX A
8. KHOLISHA BARA, EKA SEPTIARINI C.,
S.Pd M.Pd
9. DELPINA RISI, S.Pd 6. IX B
10. EKA SEPTIARINI UMI KULSUM,S.Pd

C, M.Pd

Siswa

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP Baiturrahim Jambi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


45

4. Keadaan Guru, Pegawai Tata Usaha dan Siswa


a. Keadaan Guru dan Pegawai Tata Usaha
Pada tahun pelajaran 2013/2014 terjadi pergantian kepala
sekoalah yaitu Bapak Drs. Khaidir Biran kepada Ibu Dra. Fitri Herlina
pada tanggal 2 september 2013. Sedangkan jumlah Guru dan Karyawan
adalah berjumlah 15 orang yang terdiri dari 1 orang guru PNS, 3 orang
Guru tenaga tetap Yayasan SMP Baiturrahim Kota Jambi dan 11 orang
Guru tenaga honorer. Selanjutnya dapat dilihat tabel berikut:
Tabel 4.1
Keadaan Guru, Pegawai dan Tata Usaha
Nama
No NIP Jabatan Ijazah Bidang studi
NUPTK
Dra. Fitri Herlina Kepala sekolah
Bimbingan
1 196602161997022001 Bimbingan S1
Konseling
5433743646300142 Konseling
Hj. Nurhayati, B.Ac
2 8033732634300013 Bendahara DIII

Drs. Khaidir
3 3337736638200033 Guru/Waka S1 Agama Islam

Yuliana
4 TU SMEA
9037753655300073
Mayasari, S.Pd
Guru
5 S1 IPS
3241749650300010 Pembina osis
Tetiyeni, S.Pd
6 5537749651300072 Guru S1 IPA

MuhammadDarwin, S.Pd
7 Guru S1 PKN, Iqra’
7152759661200013
Umi Kalsum, S.Pd
8 Guru S1 Bhs. Indonesia
87357568300032
Animar Y, S.Pd
9 1535747649300062 Guru S1 IPS, Inkil

Astuti Hidayah, S.Pd


10 5546763664300102 Guru S1 Matematika

11 Hkolisha Bara, S.Pd Guru S1 Matematika

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


46

12 Delpina Risi, S.Pd.I Guru S1 Kesenian


13 Aldina Afitriani,S.Pd Guru /TU S1 Konseling
Eka Septiarini Carolina,
14 Guru S2 b. inggris
M.Pd
15 Rifai, S.KOM Guru S1 TIK

b. Keadaan Siswa
Jumlah siswa SMP Baiturrahim Kota Jambi pada tahun ajaran
2018/2019 secara keseluruhan berjumlah 139 orang siswa untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Keadaan Siswa
NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 VII A 13 8 21
2 VII B 12 8 20
3 VIII A 18 6 24
4 VIII B 16 7 23
5 IX A 14 11 25
6 IX B 15 11 26
Total 139

5. Sarana dan Prasarana


SMP Baiturrahim Kota Jambi sebagai lembaga formal tidak
terlepas dari sarana dan prasarana yang dimiliki sebagai pusat pendidikan dan
pengajaran untuk proses belajar dan mengajar berlangsung. SMP Baiturrahim
Kota Jambi terletak sangat stratergis sekali, karena berada di tengah-tengah
pusat Kota Jambi dan juga berada dipinggir jalan. Keadaan sarana dan
prasarana atau alat-alat yang mengunjang dan menbantu perlengkapan proses
pembelajaran di SMP Baiturrahim Kota Jambi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


47

No. Jenis Jumlah Ket


1 Kantor 1 Ruangan Baik
2 Ruang Kelas 6 Ruangan Baik
3 Ruang Perpustakaan 1 Ruangan Baik
4 Laboratorium IPA 1 Ruangan Baik
5 Laboratorium Komputer 1 Ruangan Baik
6 WC/ Kamar Mandi 6 Ruangan Baik
7 Komputer 9 Unit Baik
8 Mesin Copy/Printer 1 Unit Baik
9 Jam Dinding 10 Buah Baik
10 Tape Recorder 1 Buah Baik
11 Microphone 2 Buah Baik
12 Lapangan Olahraga 1 Tempat Baik
13 Alat Rabana 1 Set Baik
14 Perlengkapan Pramuka 1 Set Baik
15 Kursi dan Meja Guru 22 Set Baik
16 Kursi dan Meja Tamu 1 Set Baik
17 Kursi dan Meja Belajar 130 Set Baik
18 Lemari Kayu 8 Buah Baik
19 Papan Tulis 8 Buah Baik
20 Kantin 6 Unit Baik
21 Tempat sampah 12 Buah Baik
22 Televisi 1 Buah Baik

B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh penggunaan alat
peraga sulingpusling. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling
jenuh dimana seluruh populasi dijadikan sampel, sebelum pengambilan sampel

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


48

dilakukan , populasi terlebih dahulu harus berdistribusi normal dan bervarian


homogen. Uji normlitas populasi menggunakan uji liliefors (perhitungan lengkap
pada lampiran 3) diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalita Populasi
Kelas Jumlah Siswa 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan

VIII A 22 0,1179 0,183 Normal


VIII B 22 0,1022 0,183 Normal

Dari tabel 4.4 diperoleh bahwa 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dapat disimpulkan
bahwa populasi berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas
dengan menggunkan beda varians (perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran
4). Dalam uji homogenitas diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.5
Hasil Uji Homogenitas Populasi
Varians Terbesar Varians Terkecil 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan
566,2186 317,2835 1,785 2,08 Homogen

Dari tabel 4.5 diperoleh bahwa 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka dapat disimpulkan
bahwa populasi bervarian homogen. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel
yang terdiri dari 22 oranga kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan 22 orang
kelas VIII B sebagai kelas kontrol.
Data penelitian yang dideskripsikan mencakup dua variabel yaitu variabel 𝑋
(pengaruh penggunaan alat peraga sulingpusling) dan variabel 𝑌 (minat belajar
siswa) di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi. Kelas
eksperimen diberi perlakuan menggunakan alat peraga sulingpusling dan kelompok
kontrol tidak menggunakan alat peraga sulingpusling, setelah itu kedua kelas
diberikan posttest berupa angket minat belajar siswa.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


49

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket minat belajar
siswa. Angket tersebut terlebih dahulu diuji cobakan kepada 30 siswa kelas VIII di
Madrasah Tsanawiyah swasta Jauharul Iman Senaung yang bukan menjadi sampel,
sebelum akhirnya diberikan kepada 44 siswa kelas VIII A dan kelas VIII B yang
menjadi sampel. Hal itu dilakukan untuk mengetahui validitas dan reabilitas agar
menjadi instrument yang baik dalam penelitian.
1. Besar Skor Angket Minat Belajar Siswa yang diajarkan dengan alat peraga
sulingpusling pada materi lingkaran (Kelas Eksperimen).
Tabel 4.6
Skor Angket Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen
No Nama Skor Angket
1 Adinda 94
2 Aditya Anugrah 88
3 Aditya Zata 98
4 Ajeng Aristy 114
5 Aldi Satilka 96
6 Febri Sputra 82
7 Ferli Liliansyah 104
8 Inindia Kurnia Susanti 84
9 Iqbal Febra Saputra 118
10 Kayla Syahrani 108
11 M. Febriady Raihan 108
12 M. Royhan Febriansyah 90
13 M. Alif Satiro 92
14 M. Rivan Aitama Putra 82
15 M. Rizky Zein 81
16 M. Iqbal 98
17 M. Shaufi 112
18 Novaldi 81

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


50

19 Putra Reza Pratama 100


20 Rahmi Oktavia 108
21 Rapel Pawansyah Syaputra 99
22 Ulfa Dwiyanti 103

a) Sebaran Data
81 81 82 82 84 88 90 92 94 96 98
98 99 100 103 104 108 108 108 112 114 118
b) Menentukan skor tertinggi (𝐻) dan skor terendah (𝐿)
Skor tertinggi = 118
Skor terendah = 81
c) Menetukan Rentangan (𝑅)
𝑅 =𝐻−𝐿+1
= 118 − 81 + 1
= 38
d) Menentukan Banyaknya Kelas (𝐾)
𝐾 = 1 + 3,33 𝐿𝑜𝑔 𝑁
= 1 + 3,33 𝐿𝑜𝑔 22
= 1 + 3,33 × 1,342422681
= 1 + 4,470267527
= 5, 470267527 ≈ 5
e) Menetukan Panjang Kelas
𝑅 38
𝑖= = = 7,6 ≈ 8
𝐾 5
f) Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Skor Angket Kelas Eksperimen
𝑁𝑜 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑓 𝑋 𝑓𝑋 𝑋2 𝑓𝑋 2
1 81-88 6 84,5 507 7140,25 42841,5

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


51

2 89-96 4 92,5 370 8556,25 34225


3 97-104 6 100,5 603 10100,25 60601,5
4 105-112 4 108,5 434 11772,25 47089
5 113-120 2 116,5 233 13572,25 27144,5
Jumlah 22 2147 211901,5

g) Membuat grafik polygon


7
6
5
4
3
2
1
0
84,5 92,5 100,5 108,5 116,6

Gambar 4.2 Grafik Polygon Pada Kelas Eksperimen

h) Mencari mean
𝛴𝑓𝑋 2147
𝑋̅ = = = 97,59
𝑁 22
i) Mencari median
𝑁 = 2𝑛
22 = 2𝑛
22
𝑛= = 11
2
𝑛 + (𝑛 + 1) (𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − 11) + (𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − 12)
𝑃𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑀𝑒 = =
2 2
98 + 98 196
= = = 98
2 2
j) Mencari modus
Modus = 108
k) Menentukan Standar Deviasi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


52

𝛴𝑓𝑥 2 𝛴𝑓𝑥 2
𝑆𝐷 = √ − ( )
𝑁 𝑁

211901,5 2147 2
𝑆𝐷 = √ − ( )
22 22

𝑆𝐷 = √9631,886 − (97,59091)2

𝑆𝐷 = √9631,886 − 9523,986

𝑆𝐷 = √107,9008
𝑆𝐷 = 10,3875
i. Standar Error
𝑆𝐷𝑋
𝑆𝐸𝑀𝑋 =
√𝑁 − 1
10,3875
=
√22 − 1
10,3875
=
√21
10,3875
=
4,582576
= 2,2667

2. Skor Angket Minat Belajar Siswa yang tidak diajarkan dengan alat peraga
sulingpusling pada materi lingkaran (Kelas Kontrol)
Tabel 4.8
Skor Angket Minat Belajar Siswa Kelas Kontrol
No Nama Nilai
1 Adlu Fikriansyah 104
2 Aji Nugraha Ramadan 88
3 Anita Luvi Agustina 77
4 Ferdio Ramadhan 67
5 Irfan Saputra 99

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


53

6 M. Fayish Al Daifullah 84
7 M. Hendrial Pernanda Syahputra 88
8 M. Nurul Huda 64
9 M. Abid Tifa Zacky 67
10 M. Dewa Ramadhan 83
11 Nadila Citra 85
12 Nur Aliza 109
13 Noval Pratama 84
14 Rahmat Akbar 86
15 Resti Amelia 85
16 Rasyid Monandar 74
17 Rifky Nada Pratama 84
18 Riko Fajriansyah 65
19 Ririn Puja Astuti 89
20 Sarah Khairunnisa 78
21 Sazkia Amanda Putri 64
22 Siti Aisyah 76

a) Sebaran Data
64 64 65 67 67 74 76 77 78 83 84
84 84 85 85 86 88 88 89 99 104 109

b) Menentukan skor tertinggi (𝐻) dan skor terendah (𝐿)


Skor tertinggi = 109
Skor Terendah = 64
c) Menentukan Rentangan (𝑅)
𝑅 =𝐻−𝐿+1
= 109 − 64 + 1
= 46

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


54

d) Menentukan Banyaknya Kelas (𝐾)


𝐾 = 1 + 3,33 𝐿𝑜𝑔 𝑁
= 1 + 3,33 𝐿𝑜𝑔 22
= 1 + 3,33 × 1,342422681
= 1 + 4,470267527
= 5, 470267527 ≈ 6
e) Menentukan panjang kelas
𝑅 46
𝑖= = = 7,6666667 ≈ 8
𝐾 6
f) Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Skor Angket Kelas Kontrol
𝑁𝑜 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑓 𝑋 𝑓𝑋 𝑥2 𝑓𝑥 2

1 64-71 5 67,5 337,5 4556,25 22781,25


2 72-79 4 75,5 302 5700,25 22801
3 80-87 7 83,5 584,5 6972,25 48805,75
4 88-95 3 91,5 274,5 8372,25 25116,75
5 96-103 1 99,5 99,5 9900,25 9900,25
6 104-111 2 107,5 215 11556,25 23112,5

Jumlah 22 1813 152517,5

g) Membuat Grafik Polygon

0
67,5 75,5 83,5 91,5 99,5 107,5

Gambar4.3 Grafik Polygon Pada Kelas Kontrol

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


55

h) Mencari mean
𝛴𝑓𝑋 1813
𝑋̅ = = = 82,41
𝑁 22
i) Mencari median
𝑁 = 2𝑛
22 = 2𝑛
22
𝑛= = 11
2
𝑛 + (𝑛 + 1) (𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − 11) + (𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑘𝑒 − 12)
𝑃𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑀𝑒 = =
2 2
84 + 84 168
= = = 84
2 2
j) Mencari modus
Modus = 84
k) Menetukan standar deviasi

𝛴𝑓𝑥 2 𝛴𝑓𝑥 2
𝑆𝐷 = √ − ( )
𝑁 𝑁

152517,5 1813 2
𝑆𝐷 = √ − ( )
22 22

𝑆𝐷 = √6932,614 − (82,40909)2

𝑆𝐷 = √6932,614 − 6791,258

𝑆𝐷 = √141,3554
𝑆𝐷 = 11,8893
l) Mencari standar error
𝑆𝐷𝑋
𝑆𝐸𝑀𝑋 =
√𝑁 − 1
11,8893
=
√22 − 1
11,8893
=
√21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


56

11,8893
=
4,582576
= 2,594457

3. Perbedaan Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol


Perbedaan minat belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Perbedaan Minat Belajar Siswa KelasEksperimen dan Kelas Kontrol
No Keterangan Eksperimen Kontrol
1 Skor Tertinggi 118 109
2 Skor Terendah 81 64
3 Mean 97,27 81,82
4 Median 98 84
5 Modus 108 84
6 Standar Deviasi 11,1063 12,0553
7 Standar Error 2,4230 2,6307

Dari tabel 4.10 di atas didapatkan bahwa minat belajar pada kelas eksperimen
diperoleh skor terendah 81 dan skor tertinggi 118, dengan nilai rata-rata 97,27.
Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh skor terendah 64 dan skor tertinggi
109, dengan nilai rata-rata 81,82.

C. Analisis Data
Menganalisis data yang dimaksud untuk melakukan pengujian hipotesis
dan menjawab rumusan masalah yang telah diajukan. Namun sebelum dilakukan
analisis lebih lanjut, data perlu diuji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berdistribusi
normal atau tidak, uji yang digunakan adalah uji Liliefors. Hasil pengelolaan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


57

data uji normalitas angket minat belajar siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas Skor Angket
Kelas Jumlah Siswa 𝐿0 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan
VIII A 22 0,0588 0,183 Normal
VIII B 22 0,0814 0,183 Normal

Dari tabel 4.9 diperoleh:


Hasil perhitungan uji normalitas data pada kelas eksperimen
𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,0588 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,183
Hasil uji normalitas data pada kelas kontrol
𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,0814 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,183
Dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal (perhitungan lengkap
dapat dilihat pada lampiran 13).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah data yang kita
peroleh dari penskoran angket minat beajar siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol merupakan data yang homogen atau tidak. Dari hasil
perhitungan dengan menggunakan uji varians terbesar berbanding varians
terkecil, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.12
Hasil Uji Homogenitas Skor Angket
Varians Terbesar Varians Terkecil 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan
152,2511 129,1602 1,179 2,08 Homogen

Dari tabel 4.12 di atas diperoleh 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,179 dan 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,08 sehingga
𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,179 < 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,08. Maka dapat disimpulkan bahwa data
mempunyai varian yang homogen (perhitungan lengkap dapat dilihat pada
lampiran).

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


58

3. Pengujian Hipotesis
Data skor angket yang telah diuji normalitas dan homogenitas, sudah
bisa dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji “t” tes untuk dua
sampel kecil yang satu sama lain tidak saling berhubungan. Adapun data skor
angket minat belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.13
Skor Angket Minat Belajar Siswa dari 44 Siswa Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Baiturrahim Jambi Pada Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol
No. Skor Angket Minat Belajar Siswa
Responden
Kelas Eksperimen (𝑋) Kelas Kontrol (𝑌)

1 94 104
2 88 89
3 98 77
4 114 67
5 96 99
6 82 84
7 104 87
8 84 64
9 118 67
10 108 83
11 108 85
12 90 109
13 92 84
14 82 86
15 81 85
16 98 74
17 112 84

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


59

18 81 65
19 100 89
20 108 78
21 99 64
22 103 76

Tabel 4.14
Perhitungan untuk Memperoleh Mean dan Standar Deviasi Skor Angket
Minat Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Skor Angket Minat Belajar
Siswa
Kelas 𝑋 𝑌 𝑋2 𝑌2
Kelas
Eksperimen Kontrol
(𝑋) (𝑌)
94 104 -3,27 22,18 10,6929 491,9524
88 88 -9,27 6,18 85,9329 38,1924
98 77 0,73 -4,82 0,5329 23,2324
114 67 16,73 -14,82 279,8929 219,6324
96 99 -1,27 17,18 1,6129 295,1524
82 84 -15,27 2,18 233,1729 4,7524
104 88 6,73 6,18 45,2929 38,1924
84 64 -13,27 -17,82 176,0929 317,5524
118 67 20,73 -14,82 429,7329 219,6324
108 83 10,73 1,18 115,1329 1,3924
108 85 10,73 3,18 115,1329 10,1124
90 109 -7,27 27,18 52,8529 738,7524
92 84 -5,27 2,18 27,7729 4,7524
82 86 -15,27 4,18 233,1729 17,4724
81 85 -16,27 3,18 264,7129 10,1124

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


60

98 74 0,73 -7,82 0,5329 61,1524


112 84 14,73 2,18 216,9729 4,7524
81 65 -16,27 -16,82 264,7129 282,9124
100 89 2,73 7,18 7,4529 51,5524
108 78 10,73 -3,82 115,1329 14,5924
99 64 1,73 -17,82 2,9929 317,5524
103 76 5,73 -5,82 32,8329 33,8724
Σ = 2140 Σ = 1800 Σ = 2712,3638 Σ = 3197,2728

Dari tabel telah diperoleh 𝛴𝑥 = 2140; 𝛴𝑦 = 1800; 𝛴𝑥 2 = 2712,3638;


𝛴𝑦 2 = 3199,2728; adapun 𝑁 = 22
a) Mencari mean variabel 𝑋 atau kelas eksperimen
𝛴𝑥 2140
𝑀1 = = = 97,27
𝑁1 22
b) Mencari mean variabel Y atau kelas kontrol
𝛴𝑦 1800
𝑀2 = = = 81,82
𝑁2 22
c) Mencari standar deviasi kelas eksperimen

Σ𝑥 2 2712,3638
𝑆𝐷1 = √ = √ = √123,2893 = 11,10
N1 22

d) Mencari standar deviasi kelas kontrol

Σ𝑦 2 3199,2728
𝑆𝐷2 = √ = √ = √145,4215 = 12,06
𝑁2 22

e) Mencari standar error mean kelas eksperimen


𝑆𝐷1 11,10 11,10 11,10
𝑆𝐸𝑀1 = = = = = 2,4230
√𝑁1 − 1 √22 − 1 √21 4,5826

f) Mencari standar error mean kelas kontrol


𝑆𝐷2 12,06 12,06 12,06
𝑆𝐸𝑀2 = = = = = 2,6307
√𝑁1 − 1 √22 − 1 √21 4,5826

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


61

g) Mencari standar error perbedaan mean kelas eksperimen dan kelas


kontrol

𝑆𝐸𝑀1−𝑀2 = √𝑆𝐸𝑀1 2 + 𝑆𝐸𝑀2 2 = √2,42302 + 2,63072

= √5,8709 + 6,9205 = √12,7914 = 3,5765


h) Menacari 𝑡0
𝑀1 − 𝑀2 97,27 − 81,82 15,45
𝑡0 = = = = 4,3199
𝑆𝐸𝑀1−𝑀2 3,5765 3,5765
Langkah selanjutnya, memberikan interpretasi terhadap 𝑡0 dengan
𝑑𝑓 = (𝑁1 + 𝑁2 ) − 2 = (22 + 22) − 2 = 42. Dengan 𝑑𝑓 sebesar 42
didapati nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada tabel 𝑡 𝑡𝑒𝑠𝑡 pada taraf signifikansi 5% maupun pada
taraf signifikansi 1% sebagai berikut:
Pada taraf signifikansi 5% = 2,02
Pada taraf signifikansi 1% = 2,68
Karena 𝑡0 yang diperoleh sebesar 4,3204 sedangkan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,02
dan 2,68 maka 𝑡0 lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi 5% mapupun
1% atau 2,02 < 4,3199 > 2,68. Dengan demikian maka hipotesis nihil
ditolak, artinya kedua nilai skor angket kelas eksperimen dan dan kelas
kontrol memeiliki perbedaan yang signifikan.
4. Korelasi Phi
Setelah melakukan analisis data dengan menggunakan uji “t”,
selanjutnya akan dilakukan uji korelasi phi untuk melihat pengaruh
penggunaan alat peraga sulingpusling pada materi lingkaran di Sekolah
Menengah Pertama Baiturrahim Jambi.
Tabel 4.15
Skor Angket Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No. Skor Angket Minat Belajar Siswa
Responden
Kelas Eksperimen (𝑌1 ) Kelas Kontrol (𝑌2 )

1 94 104

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


62

2 88 89
3 98 77
4 114 67
5 96 99
6 82 84
7 104 87
8 84 64
9 118 67
10 108 83
11 108 85
12 90 109
13 92 84
14 82 86
15 81 85
16 98 74
17 112 84
18 81 65
19 100 89
20 108 78
21 99 64
22 103 76

Langkah-langkah perhitungan
1) Rentang (R)
𝑅 = 118 − 64 + 1 = 55
2) Banyaknya Kelas
𝐾 = 1 + 3,33 log 𝑁
= 1 + 3,33 log 44
= 1 + 3,33 (1,643452676)

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


63

= 1 + 5,472697413
= 6,472697413 ≈ 7
3) Interval Kelas
𝑅 55
𝑖= = = 7,857142857 ≈ 8
𝐾 7
4) Membuat tabel distribusi frekuensi
Tabel 4.16
Distribusi Frekuensi Skor Angket Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Interval 𝐹𝐾
𝐹 𝑥
Kelas + –
119,5 44 0
112 – 119 3
111,5 41 3
104 – 111 6
103,5 35 9
96 – 103 7
95,5 28 16
88 – 95 6
87,5 22 22
80 – 87 13
79,5 9 35
72 – 79 4
71,5 5 39
64 – 71 5
63,5 0 44
Jumlah 44

5) Mencari Median
1
𝑁 − 𝑓𝑘𝑎
𝑀𝑑 = 𝑢 − (2 ) × 𝑖
𝑓𝑖

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


64

22 − 16
= 95,5 − ( ) ×8
6
= 95,5 − 8
= 87,5 ≈ 88
6) Membagi jumlah frekuensi variabel 𝑌1 dan 𝑌2
Variabel 𝑌1 ≥ median = 17
Variabel 𝑌1 < median =5
Variabel 𝑌2 ≥ median =6
Variabel 𝑌1 < median = 16
7) Perhitungan Korelasi Phi
Tabel 4.17
Korelasi Phi Skor Angket
Eksperimen Kontrol Jumlah
Tinggi 17 (𝑎) 6 (𝑏) 23
Rendah 5 (𝑐) 16 (𝑑) 21
22 22 44

(𝑎𝑑 − 𝑏𝑐)
𝜑=
√(𝑎 + 𝑏)(𝑎 + 𝑐)(𝑏 + 𝑑)(𝑐 + 𝑑)
(17.16 − 6.5)
=
√(17 + 6)(17 + 5)(6 + 16)(5 + 16)
272 − 30
=
√(23)(22)(22)(21)
242
=
√233772
242
=
483,4997415
= 0,5005
8) Memberikan Interpretasi pada phi
𝐷𝑓 = 𝑁 − 2

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


65

= 44 − 2
= 42
Konsultasi dengan tabel nilai “𝑟" ternyata dalam tabel untuk 𝑑𝑓
sebesar 42 sehingga diperoleh nilai 𝑑𝑓 sebagai berikut:
Pada taraf signifikan 5% = 0,291
Pada taraf signifikan 1% = 0,376
Karena 𝜑 yang diperoleh melalui perhitungan (𝜑 = 0,5005) adalah
lebih besar daripada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%) atau
0,291 < 0,5005 > 0,376 maka 𝐻𝑎 (Hipotesis Alternatif) diterima. Berarti
terdapat pengaruh yang signifikan anatar minat belajar siswa yang diajarkan
dengan menggunakan alat peraga sulingpusling.

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Penelitian yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim
Jambi merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruhnya
perlakuan yang dilaksanakan oleh penulis berupa penggunaan alat peraga
sulingpusling pada materi lingkaran terhadap minat belajar siswa. Dalam penelitian
ini kelas yang menjadi sampel penelitian adalah siswa kelas VIII, yang mana terdiri
dari dua kelas yaitu kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIIB sebagai
kelas kontrol. Pada Bab tiga telah dijelaskan bahwa dalam penelitian menggunakan
instrumen penelitian berupa angket, akan tetapi sebelum angket diberikan kepada
sampel, terlebih dahulu dilakukan uji coba angket.
Uji coba angket dalam penelitian ini, dilakukan di Madrasah Tsanawiyah
Jauharul Iman Senaung pada 30 orang siswa kelas VIII. Data yang diperoleh dari
hasil ujicoba angket dianalisis validitas dan reabilitasnya. Dari hasil perhitungan
validitas dengan rumus Korelasi Product Moment dan reabilitas dengan rumus
Alpha maka didapat 27 item pertanyaan yang valid dari 35 item soal yang di uji
cobakan dan soal juga dinyatakan reabilitas setelah diuji dengan rumus Alpha.
Item soal yang tidak valid yaitu soal nomor 5, 6, 10, 23, 26, 28, 29, 30.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


66

Berdasarkan data analisis akhir di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama


Baiturrahim Jambi menunjukkan bahwa data yang diperoleh dengan menyebarkan
angket minat belajar siswa berdistribusi normal dan mempunyai varians yang
sama (homogen). Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa sampel mempunyai
kondisi akhir yang sama. Setelah kedua kelas mendapatkan perlakuan yang
berbeda yaitu pada kelas eksperimen diajarkan dengan menggunakan alat peraga
sulingpusling sedangkan pada kelas kontrol tidak diajarkan denngan
menggunakan alat peraga sulingpusling. Kemudian untuk melihat perbedaan
minat belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol maka dilakukan
analisis data dengan menggunkan uji kesamaan rata-rata (t-test). Dari hasil uji t-
test pada taraf signifikansi 5% dan 1% diperoleh 2,02 < 4,3199 > 2,68, karena
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 ditolak artinya ada perbedaan yang signifikan antara
skor minat belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Selanjutnya data dianalisis dengan uji korelasi phi untuk mengetahui


apakah terdapat pengaruh penggunaan alat peraga sulingpusling terhadap minat
belajar siswa, dari hasil analisis pada taraf signifikansi 5% dan 1% diperoleh
0,291 < 0,5005 > 0,376 karena 𝜑 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka 𝐻0 ditolak artinya ada pengaruh
yang signifikan antara skor minat belajar siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa yang
diajarkan dengan menggunakan alat peraga sulingpusling lebih baik daripada
minat belajar siswa yang tidak diajarkan dengan menggunkan alat peraga
sulingpusling.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang dilaksanakan
mengenai pengaruh alat peraga sulingpusling terhadap minat belajar siswa kelas
VIII di Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi diperoleh temuan sebagai
berikut:

1. Skor minat belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga
sulingpusling pada materi lingkaran diperoleh hasil rata-rata skor angket (post-
test) sebesar 97,59 dengan standar deviasinya 10,3875
2. Skor minat belajar siswa yang tidak diajarkan dengan dengan alat peraga
sulingpusling pada materi lingkaram diperoleh hasil rata-rata skor angket
(post-test) sebesar 82,41 dengan standar deviasinya 11,8893
3. Terdapat pengaruh penggunaan alat peraga sulingpusling terhadap minat
belajar siswa diperoleh dari hasil perhitungan analisis korelasi phi yaitu 𝜑 =
0,5005 untuk skor angket.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disampaikan beberapa saran kepada
pihak-pihak terkait:
1. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih memperhatikan aktivitas guru
dan siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang berlangsung,
agar tujuan pembelajaran yang direncanakan dapat tercapai dengan baik.
2. Kepada guru, khususnya guru mata pelajaran matematika dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran hendaknya untuk memilih media/alat peraga yang tetap
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa, karena dengan
penggunaan media/alat peraga yang tepat dapat meningkatkan minat dan
perhatian terhadap stimulus belajar.
67
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi
68

3. Diharapkan bagi siswa agar lebih giat dan aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran matematika, khususnya di Sekolah Menengah Pertama
Baiturrahim Jambi. Karena matematika merupakan ilmu yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari.
4. Harapan peneliti semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak dan
menambah wawasan serta pengetahuan bagi yang membacanya.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, S. (2013). Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:


PRENADAMEDIA GROUP.
Anas, S. (2015). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Anonim. (2004). Al-Qur'an dan Terjemahannya. Bandung: CV Penerbit J-ART.
Budiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian Edisi Kedua. Surakarta: UNS Press
Dewi, Y. (2016). Pengaruh media visual alat peraga Matematika Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Siswa. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah IAIN Raden Intan Lampung.
Erlangga Aden, K. R. D. d. I. G. N. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran
Demonstrasi Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas X Teknik Instalasi
Tenaga Listrik Pada Sub Kompetensi Melakukan Pekerjaan Mekanik
Dasar Di SMK Negeri 3 Singaraja. e-Journal JJPTE Universitas
Pendidikan Ganesha, Volume 3.
Flora, S. R. E. Pengaruh minat dan kebiasaan siswa terhadap prestasi belajar
matematika. Jurnal Formatif Volume 2.
Hamzah B. Uno, N. L. (2011). Teknologi Komunikasi dan Informasi
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hariastuti, R. M. (2018). Pengembangan Media GEO-SD (Geometri Sketsa
Dimensi) Sebagai penunjang kemampuan Visual Spasial: Aksioma.
Lilik, F. (2018). Penggunaan Alat Peraga Sulingpusling Pada Materi Sudut
Keliling dan Sudut Pusat Lingkaran. Jurnal Pendidikan Matematika FKIP
Univ. Muhammadiyah Metro, Volume 7.
Mahatma, M. T. d. Y. (2014). Pengembangan Alat Peraga Matematika Untuk
Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah
Dasar. Jurnal Sarwahita, Volume 11.
Nandya, N. (2017). Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Di
SD Muhammadiyah 09 Malang. Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Puji, A. S. (2015). Pengaruh Kemampuan Awal dan Minat Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Fisika. Juournal Formatif, Volume 5.
Rahayu Tri Ratna, M. H. d. A. S. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TPS Dengan Alat Peraga Rubbik Terhadap SELF

69
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi
70

EFFICACY Siswa Pada Materi Kubus dan Balok. Jurnal Inovasi


Pendidikan dan Pembelajaran Matematika, Volume 3.
Riduan. (2012). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. (2013). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Ridwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian
Pemula. Bandung: Alfabeta.
Ropiudin. (2008). Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Terahadap Minat Siswa
Dalam Mata Pelajaran Matematika. Pendidikan Matematika, UIN Syarif
Hidaytulloh.
Rostina, S. (2013). Media Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sufiatul, F. (2016). Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Pada Materi Persamaan Linear Satu Variabel Kelas VII
MTs. Tadris Matematika UIN Mataram.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi, A. (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Suharsimi, A. (2015). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Suherman Erman, T. H. A. R. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika
Kontemporer. Bandung: JICA.
Wahyuni, N. D. d. T. (2008). Matematika Konsep dan Aplikasinya Untuk
SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


Lampiran 1. Instrumen Pengumpulan Data

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Judul : Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Sulingpusling Pada Materi


Lingkaran Terhadap Minat Belajar Siswa di Sekolah Menengah
Pertama Baiturrahim Jambi

1. Observasi
Mengamati keadaan sekolah, guru dan siswa

2. Wawancara
Mencari tahu tentang Sekolah Menengah Pertama Baiturrahim Jambi, yang
berupa pemikiran, pendapat dan saran

3. Dokumentasi
Kegiatan Proses Pembelajaran

4. Angket
Penelitian ini menggunakan instrument angket, dengan jumlah pernyataan
sebanyak 27 item (Angket terlampir).

Lampiran 2. Daftar Nilai Ujian Semester Ganjil

71
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN STS Jambi
72

DAFTAR NILAI UJIAN SEMESTER I KELAS VIII


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BAITURRAHIM JAMBI
KELAS
NO VIII A VIII B
SISWA NILAI SISWA NILAI
1 Adinda 75 Adlu Fikriansyah 65
2 Aditya Anugrah 70 Aji Nugraha Ramadan 75
3 Aditya Zata 50 Anita Luvi Agustina 70
4 Ajeng Aristy 85 Ferdio Ramadhan 25
5 Aldi Satilka 30 Irfan Saputra 45
6 Febri Sputra 45 M. Fayish Al Daifullah 35
7 Ferli Liliansyah 60 M. Hendrial Pernanda Syahputra 60
8 Inindia Kurnia Susanti 70 M. Nurul Huda 55
9 Iqbal Febra Saputra 70 M. Abid Tifa Zacky 20
10 Kayla Syahrani 68 M. Dewa Ramadhan 30
11 M. Febriady Raihan 20 Nadila Citra 20
12 M. Royhan Febriansyah 25 Nur Aliza 75
13 M. Alif Satiro 35 Noval Pratama 50
14 M. Rivan Aitama Putra 45 Rahmat Akbar 40
15 M. Rizky Zein 88 Resti Amelia 45
16 M. Iqbal 88 Rasyid Monandar 30
17 M. Shaufi 90 Rifky Nada Pratama 55
18 Novaldi 30 Riko Fajriansyah 45
19 Putra Reza Pratama 40 Ririn Puja Astuti 70
20 Rahmi Oktavia 90 Sarah Khairunnisa 65
21 Rapel Pawansyah Syaputra 75 Sazkia Amanda Putri 58
22 Ulfa Dwiyanti 90 Siti Aisyah 68

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


73

Lampiran 3. Uji Normalitas Populasi

UJI NORMALITAS POPULASI


A. Kelas VIII A
No Nama Nilai
1 AN 75
2 AA 70
3 AZ 50
4 AY 85
5 AS 30
6 FS 45
7 FL 60
8 IK 70
9 IF 70
10 KS 68
11 MF 20
12 MR 25
13 MA 35
14 MP 45
15 MZ 88
16 MI 88
17 MS 90
18 NV 30
19 PR 40
20 RO 90
21 RP 75
22 UD 90

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


74

1. Sebaran data
20 25 30 30 35 40 45 45 50 60 68
70 70 70 75 75 85 88 88 90 90 90

2. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi


𝑋 𝐹 𝐹𝑋 𝑥 = 𝑋 − 𝑋̅ 𝑥2 𝐹𝑥 2
20 1 20 -40,86 1669,84 1669,837
25 1 25 -35,86 1286,20 1286,2
30 2 60 -30,86 952,56 1905,128
35 1 35 -25,86 668,93 668,9277
40 1 40 -20,86 435,29 435,2913
45 2 90 -15,86 251,65 503,3099
50 1 50 -10,86 118,02 118,0186
60 1 60 -0,86 0,75 0,745868
68 1 68 7,14 50,93 50,92769
70 3 210 9,14 83,47 250,4194
75 2 150 14,14 199,84 399,6736
85 1 85 24,14 582,56 582,564
88 2 176 27,14 736,38 1472,764
90 3 270 29,14 848,93 2546,783
𝑵 = 𝟐𝟐 Σ = 1339 Σ = 11890,59

3. Mencari Mean
𝛴𝑓𝑋 1339
𝑋̅ = = = 60,86
𝑁 22
4. Mencari Standar Deviasi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


75

𝛴𝑓𝑋 2
𝑆𝐷 = √
𝑁

11890,59
𝑆𝐷 = √
22

𝑆𝐷 = √540,4814
𝑆𝐷 = 23,25
5. Menghitung 𝑍𝑖 dengan rumus
𝑋𝑖 − 𝑋̅
𝑍𝑖 =
𝑆
20 − 60,86 −40,86
𝑍1 = = = −1,7574
23,25 23,25
Untuk menghitung 𝑍2 dan seterusnya, dapat dihitung dengan cara yang di
atas
6. Menentukan nilai tabel 𝑍 (melihat lampiran tabel Z) berdasarkan nilai Z,
dengan mengabaikan nilai negatifnya
7. Menentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarkan tabel Z
(tulis dengan symbol 𝐹(𝑍𝑖 ), yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel 𝑍
apabila nilai 𝑍𝑖 negative (-) dan 0,5 + nilai tabel 𝑍 apabila 𝑍𝑖 positif (+).
8. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai 𝑍 untuk
setiap baris, dan sebut dengan 𝑍 (𝑆𝑖 ) kemudian dibagi dengan jumlah
number of cases (𝑁) sampel.
Sehingga didapat tabel seperti dibawah ini:
𝑁𝑜 𝑋𝑖 𝑍𝑖 𝑍𝑡 𝐹 (𝑍𝑖 ) 𝐹 (𝐾𝑢𝑚) 𝑆(𝑍𝑖 ) 𝐹(𝑍𝑖 ) − 𝑆(𝑍𝑖 )
1 20 -1,7574 0,4599 0,0401 1 0,0455 -0,0054
2 25 -1,5424 0,4599 0,0401 2 0,0909 -0,0508
3 30 -1,3273 0,4066 0,0934 3 0,1364 -0,0430
4 30 -1,3273 0,4066 0,0934 4 0,1818 -0,0884

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


76

5 35 -1,1123 0,3665 0,1335 5 0,2273 -0,0938


6 40 -0,8972 0,3133 0,1867 6 0,2727 -0,0860
7 45 -0,6822 0,2518 0,2482 7 0,3182 -0,0700
8 45 -0,6822 0,2518 0,2482 8 0,3636 -0,1154
9 50 -0,4671 0,1772 0,3228 9 0,4091 -0,0863
10 60 -0,0370 0,012 0,488 10 0,4545 0,0335
11 68 0,3071 0,1179 0,6179 11 0,5000 0,1179
12 70 0,3931 0,1517 0,6517 12 0,5455 0,1062
13 70 0,3931 0,1517 0,6517 13 0,5909 0,0608
14 70 0,3931 0,1517 0,6517 14 0,6364 0,0153
15 75 0,6082 0,2258 0,7258 15 0,6818 0,0440
16 75 0,6082 0,2258 0,7258 16 0,7273 -0,0015
17 85 1,0383 0,3485 0,8485 17 0,7727 0,0758
18 88 1,1673 0,377 0,877 18 0,8182 0,0588
19 88 1,1673 0,377 0,877 19 0,8636 0,0134
20 90 1,2533 0,3944 0,8944 20 0,9091 -0,0147
21 90 1,2533 0,3944 0,8944 21 0,9545 -0,0601
22 90 1,2533 0,3944 0,8944 22 1,0000 -0,1056

Dari tabel di atas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,1179 dengan 𝑁 = 22. Karena 𝑁


sebesar 22 tidak ada pada tabel liliefors, sedangkan yang ada di tabel 𝑁 = 20
dan 𝑁 = 25 oleh karena itu dilakukan interpolasi sebagai berikut:
𝐶1 − 𝐶0
𝐶 = 𝐶𝑜 + (𝐵 − 𝐵0 )
𝐵1 − 𝐵0
0,173 − 0,190
𝐶 = 0,190 + (22 − 20)
25 − 20
𝐶 = 0,190 − 0,0068
𝐶 = 0,183

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


77

Sehingga diperoleh 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,183


Kriteria yang telah ditentukan 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 diterima atau data
berdistribusi normal apabila 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 ditolak atau data tidak
berdistribusi normal. Dari tabel di atas 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,1179 maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,1179 < 0,183 maka data berdistribusi normal.

B. Kelas VIII B
No Nama Nilai
1 AF 65
2 AN 75
3 AL 70
4 FR 25
5 IS 45
6 MF 35
7 MH 60
8 MN 55
9 MA 20
10 MD 30
11 NC 20
12 NA 75
13 NP 50
14 RA 40
15 RE 45
16 RM 30
17 RN 55
18 RF 45
19 RP 70

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


78

20 SK 65
21 SP 58
22 SA 68

1. Sebaran Data
20 20 25 30 30 35 40 45 45 45 50
55 55 58 60 65 65 68 70 70 75 75

2. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi


𝑋 𝐹 𝐹𝑋 𝑥 = 𝑋 − 𝑋̅ 𝑥2 𝐹𝑥 2
20 2 40 -30,05 902,73 1805,459
25 1 25 -25,05 627,27 627,2748
30 2 60 -20,05 401,82 803,6405
35 1 35 -15,05 226,37 226,3657
40 1 40 -10,05 100,91 100,9112
45 3 135 -5,05 25,46 76,36983
50 1 50 -0,05 0,00 0,002066
55 2 110 4,95 24,55 49,09504
58 1 58 7,95 63,27 63,27479
60 1 60 9,95 99,09 99,09298
65 2 130 14,95 223,64 447,2769
68 1 68 17,95 322,37 322,3657
70 2 140 19,95 398,18 796,3678
75 2 150 24,95 622,73 1245,459
𝑵 = 𝟐𝟐 Σ = 1101 Σ = 6662,955

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


79

3. Mencari Mean
𝛴𝐹𝑋 1101
𝑋̅ = = = 50,05
𝑁 22
4. Mencari Standar Deviasi

𝛴𝑥 2
𝑆𝐷 = √
𝑁

6662,955
𝑆𝐷 = √
22

𝑆𝐷 = √302,8616
𝑆𝐷 = 17,40
5. Menghitung 𝑍𝑖 dengan rumus
𝑋𝑖 − 𝑋̅
𝑍𝑖 =
𝑆
20 − 50,05
𝑍1 = = −1,7270
17,40
Untuk menghitung 𝑍2 dan seterusnya,dapat dihitung dengan
menggunakan rumus yang ada di atas
6. Menentukan nilai tabel 𝑍 (melihat lampiran tabel 𝑍) berdasarkan nilai 𝑍,
dengan mengabaikan nilai negatifnya
7. Menentukan besar peluang masing-masing nilai 𝑍 berdasarkan tabel 𝑍
(tulis dengan symbol 𝐹(𝑍𝑖 ), yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel 𝑍
apabila nilai 𝑍𝑖 negative (-), dan 0,5+ nilai tabel 𝑍 apabila 𝑍𝑖 positif (+).
8. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai 𝑍 untuk
setiap baris, dan sebut dengan 𝑍 (𝑆𝑖 ) kemudian dibagi dengan jumlah
number of cases (𝑁) samp

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


80

Sehingga didapat tabel seperti di bawah ini:


𝑁𝑜 𝑋𝑖 𝑍𝑖 𝑍𝑡 𝐹(𝑍𝑖 ) 𝐹 (𝐾𝑢𝑚) 𝑆(𝑍𝑖 ) 𝐹(𝑍𝑖 ) − 𝑆(𝑍𝑖 )
1 20 -1,7270 0,4573 0,0427 1 0,0455 -0,0028
2 20 -1,7270 0,4573 0,0427 2 0,0909 -0,0482
3 25 -1,4397 0,4236 0,0764 3 0,1364 -0,0600
4 30 -1,1523 0,3749 0,1251 4 0,1818 -0,0567
5 30 -1,1523 0,3749 0,1251 5 0,2273 -0,1022
6 35 -0,8649 0,3051 0,1949 6 0,2727 -0,0778
7 40 -0,5776 0,2157 0,2843 7 0,3182 -0,0339
8 45 -0,2902 0,1141 0,3859 8 0,3636 0,0223
9 45 -0,2902 0,1141 0,3859 9 0,4091 -0,0232
10 45 -0,2902 0,1141 0,3859 10 0,4545 -0,0686
11 50 -0,0029 0 0,5 11 0,5000 0,0000
12 55 0,2845 0,1103 0,6103 12 0,5455 0,0648
13 55 0,2845 0,1103 0,6103 13 0,5909 0,0194
14 58 0,4569 0,1736 0,6736 14 0,6364 0,0372
15 60 0,5718 0,2157 0,7157 15 0,6818 0,0339
16 65 0,8592 0,3023 0,8023 16 0,7273 0,0750
17 65 0,8592 0,3023 0,8023 17 0,7727 0,0296
18 68 1,0316 0,3485 0,8485 18 0,8182 0,0303
19 70 1,1466 0,3729 0,8729 19 0,8636 0,0093
20 70 1,1466 0,3729 0,8729 20 0,9091 -0,0362
21 75 1,4339 0,4236 0,9236 21 0,9545 -0,0309
22 75 1,4339 0,4236 0,9236 22 1,0000 -0,0764

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


81

Dari tabel diatas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,1022 dengan 𝑁 = 22. Karena 𝑁


sebesar 22 tidak ada pada tabel liliefors, sedangkan yang ada di tabel 𝑁 = 20
dan 𝑁 = 25 oleh karena itu dilakukan interpolasi sebagai berikut:
𝐶1 − 𝐶0
𝐶 = 𝐶𝑜 + (𝐵 − 𝐵0 )
𝐵1 − 𝐵0
0,173 − 0,190
𝐶 = 0,190 + (22 − 20)
25 − 20
𝐶 = 0,190 − 0,0068
𝐶 = 0,183
Sehingga diperoleh 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,183
Kriteria yang telah ditentukan 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 diterima atau data
berdistribusi normal apabila 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 ditolak atau data tidak
berdistribusi normal. Dari tabel di atas 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,1022 maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,1022 < 0,183 maka data berdistribusi normal.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


82

Lampiran 4. Uji Homogenitas Populasi

UJI HOMOGENITAS POPULASI


Dalam uji homogenitas menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
𝛴(𝑥 − 𝑥)2
𝑆2 =
𝑛−1
Proses pengujian homogenitas:
A. Nilai Kelas VIII A
No Nama Nilai
1 AN 75
2 AA 70
3 AZ 50
4 AY 85
5 AS 30
6 FS 45
7 FL 60
8 IK 70
9 IF 70
10 KS 68
11 MF 20
12 MR 25
13 MA 35
14 MP 45
15 MZ 88
16 MI 88

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


83

17 MS 90
18 NV 30
19 PR 40
20 RO 90
21 RP 75
22 UD 90

Data yang diperoleh


𝑁𝑜 𝑋 𝑓 (𝑋 − 𝑋̅) (𝑋 − 𝑋̅)2
1 20 1 -40,8636 1669,8368
2 25 1 -35,8636 1286,2004
3 30 1 -30,8636 952,5640
4 30 1 -30,8636 952,5640
5 35 1 -25,8636 668,9277
6 40 1 -20,8636 435,2913
7 45 1 -15,8636 251,6550
8 45 1 -15,8636 251,6550
9 50 1 -10,8636 118,0186
10 60 1 -0,8636 0,7459
11 68 1 7,1364 50,9277
12 70 1 9,1364 83,4731
13 70 1 9,1364 83,4731
14 70 1 9,1364 83,4731
15 75 1 14,1364 199,8368
16 75 1 14,1364 199,8368
17 85 1 24,1364 582,5640
18 88 1 27,1364 736,3822

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


84

19 88 1 27,1364 736,3822
20 90 1 29,1364 848,9277
21 90 1 29,1364 848,9277
22 90 1 29,1364 848,9277
Σ = 1339 𝑵 = 𝟐𝟐 Σ = 11890,59

B. Kelas VIII B
No Nama Nilai
1 AF 65
2 AN 75
3 AL 70
4 FR 25
5 IS 45
6 MF 35
7 MH 60
8 MN 55
9 MA 20
10 MD 30
11 NC 20
12 NA 75
13 NP 50
14 RA 40
15 RE 45
16 RM 30
17 RN 55
18 RF 45
19 RP 70

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


85

20 SK 65
21 SP 58
22 SA 68

Data yang diperoleh


𝑁𝑜 𝑋 𝑓 (𝑋 − 𝑋̅) (𝑋 − 𝑋̅)2
1 20 1 -30,0455 902,7293
2 20 1 -30,0455 902,7293
3 25 1 -25,0455 627,2748
4 30 1 -20,0455 401,8202
5 30 1 -20,0455 401,8202
6 35 1 -15,0455 226,3657
7 40 1 -10,0455 100,9112
8 45 1 -5,0455 25,4566
9 45 1 -5,0455 25,4566
10 45 1 -5,0455 25,4566
11 50 1 -0,0455 0,0021
12 55 1 4,9545 24,5475
13 55 1 4,9545 24,5475
14 58 1 7,9545 63,2748
15 60 1 9,9545 99,0930
16 65 1 14,9545 223,6384
17 65 1 14,9545 223,6384
18 68 1 17,9545 322,3657
19 70 1 19,9545 398,1839
20 70 1 19,9545 398,1839
21 75 1 24,9545 622,7293

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


86

22 75 1 24,9545 622,7293
Σ = 1101 𝑵 = 𝟐𝟐 Σ = 6662,95

𝛴(𝑥 − 𝑥)2 11890,59 11890,59


𝑆2 = = = = 566,2186
𝑛−1 22 − 1 21

2
𝛴(𝑥 − 𝑥)2 6662,95 6662,95
𝑆 = = = = 317,2835
𝑛−1 22 − 1 21
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 566,2186
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = = 1,7846
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 317,2835

C. Membandingkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan rumus:


𝐷𝑏 pembilang = (𝑛 − 1) = (22 − 1) = 21 (untuk varians besar)
𝐷𝑏 penyebut = (𝑛 − 1) = (22 − 1) = 21 (untuk varians kecil)
Karena 𝐷𝑏 pembilang sebesar 21 tidak terdapat pada tabel, oleh karena itu
dilakukam interpolasi sebagai barikut:
𝐶1 − 𝐶0
𝐶 = 𝐶𝑜 + (𝐵 − 𝐵0 )
𝐵1 − 𝐵0
2,05 − 2,09
𝐶 = 2,09 + (21 − 20)
24 − 20
𝐶 = 2,09 − 0,01
𝐶 = 2,08
Dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05 maka diperoleh 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,08
Kriteria pengujian:
Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka tidak homogen
Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka homogen
Karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 1,785 < 2,08 maka dapat disimpulkan bahwa
kelas eksperimen dan kelas kontrol bervarian homogen.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


87

Lampiran 5. Kisi-kisi angket Uji Coba

KISI-KISI ANGKET UJI COBA

No Item Jumlah
No Variabel Dimensi Indikator
Positif Negatif Item
1 Perhatian 3. Perhatian 24,25,34 5,12,22
terhadap bahan
pelajaran
4. Perhatian dalam 11
menyelesaikan
4,14,30 32,35
soal-soal
pelajaran
2 Ketertarikan 3. Ketertarikan 2,8,10,23 6,9,15
terhadap bahan
21
pelajaran
Minat 4. Ketertarikan 12
untuk
Belajar 11 3,16,17
menyelesaiakn
soal-soal
pelajaran
3 Perasaan 3. Perasaan 3,20,28 1,31
senang
Senang 29
mengetahui
minat belajar 12
4. Perasaan
senang mampu
menyelesaikan 7,26,33 18,19,27
soal-soal
Jumlah 18 17 35

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


88

Lampiran 6. Angket Uji Coba

ANGKET UJI COBA

Nama :
No. Absen :
Kelas :
Petunjuk Pengisisan Angket
1. Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan semua alternatif jawabannya
2. Berilah tnda ceklis (√) pada kolom di sebelah kanan sesuai dengan
kenyataan sebenar-benarnya, dengan pilihan:
SL : Selalu
S : Sering
KK : Kadang-kadang
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
3. Semua Pernyataan mohon dijawab tanpa ada yang terlewatkan
4. Semua pertanyaan hanya ada satu jawaban
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SL S KK J TP

1 Saya tidak senang belajar matematika dengan


menggunakan alat peraga sulingpusling
2 Saya tertarik ketika guru mengajar dengan
menggunakan alat peraga sulingpusling
3 Saya tidak tertarik dalam menjawab soal
matematika dengan menggunakan alat peraga

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


89

sulingpusling
4 Saya mencoba menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru
5 Saya sering melamun di dalam kelas
6 Guru membuat suasana tegang ketika
pembelajaran berlangsung
7 Saya mengerjakan tugas tanpa bantuan orang
lain.

8 Saya merasa tertarik untuk belajar matematika


ketika menggunakan alat peraga sulingpusling
9 Cara guru mengajar dengan menggunakan alat
peraga sulingpusling membuat saya tidak
bersemangat untuk belajar matematika
10 Guru menggunakan bermacam-macam alat
peraga yang menarik
11 Penjelasan dari guru membuat saya tertarik untuk
menyelesaikan soal matematika
12 Saya tidak pernah meperhatikan penjelasan guru
dengan menggunakan alat peraga sulingpusling
13 Saya senang pergi ke sekolah karena ada
pelajaran matematika yang menggunakan alat
peraga sulingpusling
14 Saya memperhatikan setiap langkah dalam
mencapai prestasi tinggi dalam belajar yang
menggunakan alat peraga
15 Saya tidak tertarik belajar mateatika karena
menggunakan alat peraga
16 Saya tidak senang dalam mengerjakan latihan-
latihan soal matematika dengan menggunakan
alat peraga
17 Saya tidak tertarik mendengarkan penjelasan
guru dalam mendiskusikan pelajaran
18 Saya terpaksa mengerjakan latihan yang
diberikan oleh guru

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


90

19 Saya merasa tidak senang ketika guru mengajar


dengan menggunakan alat peraga
20 Saya merasa senang belajar matematika dengan
menggunakan alat peraga
21 Cara guru dalam mengajar membuat saya tidak
bersemangat untuk belajar matematika
22 Saya mengobrol dengan teman di kelas saat guru
maupun teman saya menjelaskan materi di depan
kelas dengan menggunakan alat peraga
23 Guru selalu kreatif dalam pembelajaran
matematika
24 Saya fokus mengikuti pelajaran dari awal sampai
akhir saat guru menggunakan alat peraga
25 Saya berusaha konsentrasi dan tidak terpengaruh
pada hal-hal lain saat belajar matematika
26 Saya tidak mengalami kesulitan mengerjakan
tugas dari guru, karena saya memahami
penjelasan guru saat mata pelajaran matmatika
27 Saya selalu mencontek saat pelajaran matematika
28 Saya menemukan pengetahuan yang baru setiap
belajar matematika
29 Saya selalu peduli terhadap teman apabila teman
saya berkesulitan dalam belajar matematika
30 Saya selalu menghargai pendapat teman ketika
teman memberikan saran
31 Saya senang jika ada pelajaran matematika yang
menggunakan alat peraga sulingpusling
32 Saya tidak peduli dengan tugas matematika yang
diberikan oleh guru
33 Saya selalu mengerjakan latihan yang diberikan
oleh guru dengan kemampuan saya sendiri saat
pelajaran matematika
34 Saya memperhatikan setiap guru menjelaskan
materi dengan menggunakan alat peraga

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


91

35 Saya malas mengerjakan PR jika guru mengajar


dengan menggunakan alat peraga sulingpusling

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


92

Lampiran 7. Skor Uji Coba Angket

SKOR UJI COBA ANGKET


Item Pernyataan
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

1 5 4 3 3 5 4 5 3 3 3 4 1 3 4 3 5 2 2 4 3 3 4 1 3 2 3 3 3 5 5 5 1 4 3 3
2 3 5 4 3 4 2 3 4 4 2 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 1 4 3 3 4 3 5 5 4 4 4 3 3 4 3
3 5 5 4 2 4 1 5 3 5 2 5 2 3 1 5 5 2 3 5 5 2 4 1 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4
4 3 5 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 1 5 5 3 1 1 2 3 3 5 1 1 5 1 5 5 5 5 1 5 5 1
5 5 5 5 3 4 4 5 4 5 2 5 2 3 2 2 4 4 5 4 5 2 4 1 4 3 5 5 5 3 5 5 5 4 5 4
6 5 5 5 4 4 3 5 5 5 1 5 1 5 1 5 2 5 5 4 4 5 1 1 5 3 3 5 1 4 5 5 5 3 5 3
7 3 5 5 3 3 4 5 3 4 2 5 2 3 3 5 3 5 2 5 4 2 4 1 3 3 4 5 5 4 4 5 5 3 5 5
8 3 5 5 3 3 4 4 5 3 4 5 5 4 3 5 5 3 2 5 3 3 5 5 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4
9 3 4 5 3 3 5 3 3 5 3 4 1 3 5 3 4 5 3 5 3 5 3 3 4 4 2 3 4 5 3 5 1 4 4 1
10 5 5 3 3 2 1 3 4 5 2 5 3 4 2 3 5 3 3 5 5 2 2 1 5 4 3 5 4 2 3 5 1 5 5 3
11 5 5 5 2 3 2 5 5 5 3 5 3 2 4 5 5 2 2 5 2 5 4 1 5 4 4 3 4 4 3 5 5 2 5 3
12 3 4 5 3 5 5 4 4 3 3 5 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3
13 4 4 3 3 3 3 5 5 5 3 5 5 1 1 5 3 2 4 5 1 3 3 2 4 3 3 1 5 3 5 5 5 5 5 5
14 5 5 4 2 4 1 4 3 4 2 4 3 3 1 5 5 2 3 5 5 3 4 1 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


93

15 5 5 5 3 4 4 3 5 5 3 5 3 5 3 4 5 4 4 4 4 3 3 1 5 3 3 4 4 4 5 5 4 5 4 3
16 5 5 5 5 4 3 5 5 5 3 5 3 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 1 1 5 4 5 5 3 5 5 5 2 4 3
17 3 5 3 3 3 4 4 3 5 5 5 3 5 2 5 3 3 4 4 3 2 4 1 1 3 5 1 4 5 5 5 4 4 5 3
18 3 2 2 4 5 5 4 3 3 3 2 1 1 5 5 5 3 5 5 3 2 5 1 5 3 5 3 5 4 5 2 2 3 4 3
19 3 5 5 3 5 3 5 3 5 3 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 4 3 3 5 3 3 3 2 4 4 1 5 4 4 3
20 4 4 4 3 4 4 5 4 4 2 5 2 4 3 5 4 5 4 5 5 2 2 1 5 4 3 5 4 3 5 5 5 5 5 3
21 4 4 3 3 3 4 5 5 5 3 4 5 1 1 5 2 2 4 5 2 2 3 3 3 3 3 1 4 4 5 5 2 2 5 3
22 5 5 4 3 4 3 1 4 5 2 5 2 4 1 5 4 3 3 5 5 2 3 1 5 4 3 5 3 2 3 3 5 5 5 4
23 3 4 5 2 5 3 4 4 3 3 4 4 3 1 1 3 2 3 4 3 3 4 1 2 3 4 3 3 2 5 5 1 3 4 3
24 5 3 4 2 3 2 4 4 4 4 5 3 2 2 3 5 3 3 5 4 3 5 1 5 4 4 3 5 4 4 2 4 4 3 3
25 4 5 5 3 5 4 5 4 4 2 5 2 4 2 3 4 5 4 5 5 2 2 1 5 4 3 5 4 3 4 5 5 5 5 3
26 5 5 4 3 2 3 3 3 4 2 4 1 3 1 5 4 2 2 5 3 3 2 4 2 3 4 2 3 5 5 5 2 4 4 3
27 4 5 4 3 4 2 4 4 4 2 4 2 2 3 2 4 3 3 5 3 1 4 3 3 4 3 5 5 2 4 4 3 4 5 2
28 5 5 4 3 2 3 4 3 4 2 5 1 2 1 3 4 2 3 5 3 4 1 4 3 1 3 4 5 4 5 5 3 2 4 3
29 4 5 5 3 5 3 5 4 5 1 3 3 5 2 1 5 3 5 3 3 5 5 1 5 3 3 5 1 5 5 5 5 1 5 3
30 3 5 5 2 3 4 4 5 5 4 5 5 3 5 3 5 2 3 3 4 3 5 1 3 4 3 5 5 3 3 5 5 5 5 4

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


94

Lampiran 8. Analisis Uji Coba Angket

ANALISIS UJI COBA ANGKET

A. UJI VALIDITAS ANGKET


1. Menghitung harga korelasi setiap instrument dengan rumu Pearson
Product Moment
Item Pertanyaan No 1
𝑁𝑜 𝑋 𝑌 𝑋2 𝑌2 𝑋𝑌
1 5 117 25 13689 585
2 3 119 9 14161 357
3 5 135 25 18225 675
4 3 122 9 14884 366
5 5 138 25 19044 690
6 5 133 25 17689 665
7 3 132 9 17424 396
8 3 145 9 21025 435
9 3 124 9 15376 372
10 5 121 25 14641 605
11 5 132 25 17424 660
12 3 118 9 13924 354
13 4 127 16 16129 508
14 5 134 25 17956 670
15 5 139 25 19321 695
16 5 148 25 21904 740
17 3 127 9 16129 381
18 3 121 9 14641 363
19 3 136 9 18496 408
20 4 137 16 18769 548
21 4 118 16 13924 472

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


95

22 5 126 25 15876 630


23 3 110 9 12100 330
24 5 124 25 15376 620
25 4 136 16 18496 544
26 5 115 25 13225 575
27 4 119 16 14161 476
28 5 115 25 13225 575
29 4 130 16 16900 520
30 3 137 9 18769 411

𝜮𝑿 = 𝟏𝟐𝟐 𝜮𝒀 = 𝟑𝟖𝟑𝟓 𝜮𝑿𝟐 = 𝟓𝟐𝟎 𝜮𝒀𝟐 = 𝟒𝟗𝟐𝟗𝟎𝟑 𝜮𝑿𝒀 = 𝟏𝟓𝟔𝟐𝟔

𝑁. (𝛴𝑋𝑌) − (𝛴𝑋). (𝛴𝑌)


𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√{𝑁. 𝛴𝑋 2 − (𝛴𝑋)2 }. {𝑁. 𝛴𝑌 2 − (𝛴𝑌)2 }
30. (15626) − (122). (3835)
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√{30. 520 − (122)2 }. {30. 492903 − (3835)2 }
468780 − 467870
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√{15600 − 14884}. {14787090 − 14707225}
910
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√716 × 79865
910
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√57183340
910
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
7561,966675
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,120339

Pada item pertanyaan nomor 2 sampai dengan nomor 30 dicari dengan


langkah-langkah seperti langkah-langkah menghitung 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 pada item
pertanyaan nomor 1, sehingga diperoleh nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang tercantum dalam
tabel keputusan validitas item pernyataan.
2. Menghitung harga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus:

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


96

𝑟 √𝑛 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 𝑟 2
Item pertanyaan No. 1
0,120339 √30 − 2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − (0,120339)2
0,120 √28
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√1 − 0,014481
0,120339 . 5,291502622
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
√0,985519
0,636774478
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
0,992733
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,641
Pada item pertanyaan nomor 2 sampai dengan nomor 35 dicari dengan
langkah-langkah seperti langkah-langkah menghitung 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 pada item
pertanyaan nomor 1, sehingga diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang tercantum
dalam tabel keputusan validasi item pertanyaan.
3. Mencari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 apabila diketahui signifikansi untuk 𝛼 = 0,05 dan 𝑑𝑘 =
30 − 2 = 28, maka diperoleh 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,361
4. Membuat keputusan dengan membandingkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan
ketentuan:
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti item pertanyaan Valid
Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti item pertanyaan Tidak Valid

Tabel Keputusan Validitas Item Pernyataan


Koefisisen Harga Harga
No. Item Korelasi
(𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ) (𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ) Keputusan
Pernyataan
(𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 )
1 0,120 0,641 0,361 Valid
2 0,358 2,028 0,361 Valid
3 0,437 2,568 0,361 Valid
4 0,189 1,021 0,361 Valid
5 0,062 0,331 0,361 Tidak Valid
6 0,035 0,186 0,361 Tidak Valid
7 0,292 1,616 0,361 Valid

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


97

8 0,379 2,165 0,361 Valid


9 0,357 2,021 0,361 Valid
10 0,053 0,282 0,361 Tidak Valid
11 0,368 2,094 0,361 Valid
12 0,258 1,414 0,361 Valid
13 0,436 2,563 0,361 Valid
14 0,238 1,299 0,361 Valid
15 0,301 1,672 0,361 Valid
16 0,298 1,654 0,361 Valid
17 0,457 2,719 0,361 Valid
18 0,344 1,936 0,361 Valid
19 0,078 0,413 0,361 Valid
20 0,479 2,885 0,361 Valid
21 0,254 1,388 0,361 Valid
22 0,242 1,318 0,361 Valid
23 -0,244 -1,333 0,361 Tidak Valid
24 0,246 1,343 0,361 Valid
25 0,479 2,890 0,361 Valid
26 0,039 0,205 0,361 Tidak Valid
27 0,450 2,666 0,361 Valid
28 0,044 0,233 0,361 Tidak Valid
29 -0,028 -0,150 0,361 Tidak Valid
30 0,043 0,226 0,361 Tidak Valid
31 0,155 0,830 0,361 Valid
32 0,781 6,609 0,361 Valid
33 0,234 1,271 0,361 Valid
34 0,382 2,190 0,361 Valid
35 0,341 1,919 0,361 Valid

B. Uji Reabilitas angket


Formula yang digunakan untuk melakukan uji reabilitas instrument adalah
sebagai berikut:
𝑘 𝛴𝑆𝑖 2
𝑟11 = ( ) (1 − )
𝑘−1 𝛴𝑆𝑡 2
Dimana varians dapat dicari dengan rumus:
(𝛴𝑥𝑖 )2
𝛴𝑥𝑖 2 −
𝑆𝑖 2 = 𝑛
𝑛
Varians instrumen item no 1:
𝑁𝑜 𝑥1 𝑥𝑖 2
1 5 25
2 3 9

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


98

3 5 25
4 3 9
5 5 25
6 5 25
7 3 9
8 3 9
9 3 9
10 5 25
11 5 25
12 3 9
13 4 16
14 5 25
15 5 25
16 5 25
17 3 9
18 3 9
19 3 9
20 4 16
21 4 16
22 5 25
23 3 9
24 5 25
25 4 16
26 5 25
27 4 16
28 5 25
29 4 16
30 3 9

𝜮𝒙 = 𝟏𝟐𝟐 𝜮𝒙𝟐 = 𝟓𝟐𝟎

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


99

(𝛴𝑥𝑖 )2
𝛴𝑥1 2 −
𝑆1 2 = 𝑛
𝑛
(122)2
520 − 30
=
30
14884
520 − 30
=
30
520 − 496,133
=
30
23,867
=
30
= 0,796

Dengan demikian varians item no 1 adalah 0,796. Varians item selanjutnya


dihitung dengan cara yang sama, sehingga varians dan varians total diperoleh
hasil sebagai berikut:
No Varians
1 0,796
2 0,507
3 0,729
4 0,396
5 0,912
6 1,227
7 0,893
8 0,623
9 0,566
10 0,766
11 0,516
12 1,677
13 1,556
14 1,712
15 1,623

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


100

16 0,849
17 1,206
18 1,166
19 0,899
20 1,232
21 1,357
22 1,316
23 1,649
24 1,810
25 0,907
26 0,582
27 2,027
28 1,299
29 0,877
30 0,579
31 1,312
32 2,422
33 1,360
34 0,450
35 0,739

𝜮𝑺𝒊 𝟐 = 𝟑𝟖, 𝟓𝟑𝟕

Varians Total:
𝑁𝑜 𝑌 𝑌2
1 117 13689
2 119 14161
3 135 18225
4 122 14884
5 138 19044
6 133 17689

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


101

7 132 17424
8 145 21025
9 124 15376
10 121 14641
11 132 17424
12 118 13924
13 127 16129
14 134 17956
15 139 19321
16 148 21904
17 127 16129
18 121 14641
19 136 18496
20 137 18769
21 118 13924
22 126 15876
23 110 12100
24 124 15376
25 136 18496
26 115 13225
27 119 14161
28 115 13225
29 130 16900
30 137 18769

𝜮𝒀 = 𝟑𝟖𝟑𝟓 𝜮𝒀𝟐 = 𝟒𝟗𝟐𝟗𝟎𝟑

(𝛴𝑌)2
𝛴𝑌 2 −
𝑆1 2 = 𝑛
𝑛

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


102

(3835)2
492903 −
= 30
30
14707225
492903 −
= 30
30
492903 − 490240,8
=
30
2662,167
=
30
= 88,739
Selanjutnya dihitung koefisien Alpha:
𝑘 𝛴𝑆𝑖 2
𝑟11 = ( ) (1 − )
𝑘−1 𝛴𝑆𝑡 2
35 38,537
= ( ) (1 − )
35 − 1 88,739
35
= ( ) (1 − 0,434274)
34
= (1,029412) (0,565726)
= 0,582
Jika hasil 𝑟11 = 0,582 ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel 𝑟 Product
Moment dengan 𝑑𝑘 = 𝑛 − 1 = 30 − 1 = 29, signifikan 5% maka diperoleh
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,355
Keputusan dengan membandingkan 𝑟11 dengan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Jika 𝑟11 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka reliable
Jika 𝑟11 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Tidak Reliabel
Karena 𝑟11 = 0,582 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =0,355 maka instrument dinyatakan reliable dan
dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

Lampiran 9. Kisi-kisi Angket Minat Belajar

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


103

KISI-KISI ANGKET MINAT BELAJAR

No Item Jumlah
No Variabel Dimensi Indikator
Positif Negatif Item
1 Perhatian 5. Perhatian 24,25,34 12,22
terhadap bahan
pelajaran
6. Perhatian dalam 9
menyelesaikan
4,14 32,35
soal-soal
pelajaran
2 Ketertarikan 5. Ketertarikan 2,8 9,15,21
terhadap bahan
pelajaran
Minat 6. Ketertarikan 9
untuk
Belajar 11 3,16,17
menyelesaiakn
soal-soal
pelajaran
3 Perasaan 5. Perasaan 13,20 1,31
senang
Senang mengetahui
minat belajar 9
6. Perasaan
senang mampu
menyelesaikan 7,33 18,19,27
soal-soal
Jumlah 12 15 27

Lampiran 10. Angket Minat Belajar Siswa

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


104

ANGKET MINAT BELAJAR SISWA

Nama :
No. Absen :
Kelas :
Petunjuk Pengisisan Angket
5. Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan semua alternatif jawabannya
6. Berilah tnda ceklis (√) pada kolom di sebelah kanan sesuai dengan
kenyataan sebenar-benarnya, dengan pilihan:
SL : Selalu
S : Sering
KK : Kadang-kadang
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
7. Semua Pernyataan mohon dijawab tanpa ada yang terlewatkan
8. Semua pertanyaan hanya ada satu jawaban
Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SL S KK J TP

1 Saya tidak senang belajar matematika dengan


menggunakan alat peraga sulingpusling
2 Saya tertarik ketika guru mengajar dengan
menggunakan alat peraga sulingpusling
3 Saya tidak tertarik dalam menjawab soal
matematika dengan menggunakan alat peraga
sulingpusling
4 Saya mencoba menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru
5 Saya mengerjakan tugas tanpa bantuan orang
lain.

6 Saya merasa tertarik untuk belajar matematika


ketika menggunakan alat peraga sulingpusling

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


105

7 Cara guru mengajar dengan menggunakan alat


peraga sulingpusling membuat saya tidak
bersemangat untuk belajar matematika
8 Penjelasan dari guru membuat saya tertarik untuk
menyelesaikan soal matematika
9 Saya tidak pernah meperhatikan penjelasan guru
dengan menggunakan alat peraga sulingpusling
10 Saya senang pergi ke sekolah karena ada
pelajaran matematika yang menggunakan alat
peraga sulingpusling
11 Saya memperhatikan setiap langkah dalam
mencapai prestasi tinggi dalam belajar yang
menggunakan alat peraga
12 Saya tidak tertarik belajar mateatika karena
menggunakan alat peraga
13 Saya tidak senang dalam mengerjakan latihan-
latihan soal matematika dengan menggunakan
alat peraga
14 Saya tidak tertarik mendengarkan penjelasan
guru dalam mendiskusikan pelajaran
15 Saya terpaksa mengerjakan latihan yang
diberikan oleh guru
16 Saya merasa tidak senang ketika guru mengajar
dengan menggunakan alat peraga
17 Saya merasa senang belajar matematika dengan
menggunakan alat peraga
18 Cara guru dalam mengajar membuat saya tidak
bersemangat untuk belajar matematika
19 Saya mengobrol dengan teman di kelas saat guru
maupun teman saya menjelaskan materi di depan
kelas dengan menggunakan alat peraga
20 Saya fokus mengikuti pelajaran dari awal sampai
akhir saat guru menggunakan alat peraga
21 Saya berusaha konsentrasi dan tidak terpengaruh
pada hal-hal lain saat belajar matematika
22 Saya selalu mencontek saat pelajaran matematika
23 Saya senang jika ada pelajaran matematika yang
menggunakan alat peraga sulingpusling

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


106

24 Saya tidak peduli dengan tugas matematika yang


diberikan oleh guru
25 Saya selalu mengerjakan latihan yang diberikan
oleh guru dengan kemampuan saya sendiri saat
pelajaran matematika
26 Saya memperhatikan setiap guru menjelaskan
materi dengan menggunakan alat peraga
27 Saya malas mengerjakan PR jika guru mengajar
dengan menggunakan alat peraga sulingpusling

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


107

Lampiran 11. Distribusi Skor Angket Kelas Eksperimen

Distribusi Skor Angket Kelas Eksperimen


No Item Pertanyaan Jumlah
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Total

1 3 4 4 3 3 5 5 3 3 3 1 2 4 4 1 5 3 2 3 3 5 5 3 5 5 4 3 94
2 4 2 5 2 3 5 4 4 2 5 1 3 1 4 4 5 2 5 4 1 3 5 4 1 5 2 2 88
3 5 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 98
4 3 5 4 3 5 4 4 4 4 2 1 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 114
5 3 5 2 5 5 4 3 4 1 4 1 5 5 3 4 2 2 5 3 5 5 3 1 5 2 4 5 96
6 3 5 3 1 2 3 3 3 1 5 1 5 1 4 4 5 2 5 4 1 3 5 4 1 5 2 1 82
7 5 5 3 3 5 5 5 3 1 5 1 5 5 3 5 1 5 5 3 1 4 5 5 5 3 5 3 104
8 5 5 3 2 5 2 3 2 2 1 5 4 3 5 5 1 3 1 1 1 2 3 1 5 5 4 5 84
9 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 1 5 5 5 4 5 4 118
10 4 5 4 3 5 4 4 4 4 2 3 5 5 3 4 5 3 3 4 5 555555555
4 5 5 3 3 4 108
11 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 4 4 2 4 2 2 3 3 4 3 3 4 5 5 5 108
12 3 4 4 3 5 3 3 3 2 3 2 4 2 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 90
13 5 5 3 3 5 4 5 3 3 3 4 3 5 1 2 4 3 1 3 3 2 3 5 5 4 4 1 92
14 3 3 4 2 3 5 2 4 3 1 4 3 4 1 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 4 3 82

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


108

15 3 4 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 81
16 3 5 5 3 3 4 3 4 2 5 4 4 3 5 3 3 2 2 2 5 3 4 4 5 3 5 4 98
17 5 5 5 2 5 5 5 5 3 5 1 5 5 5 4 5 4 5 5 3 4 5 1 5 5 4 1 1121
18 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 4 3 3 81
19 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 100
20 5 5 4 4 4 5 5 5 2 5 2 5 5 4 5 2 4 3 4 4 3 3 5 5 4 3 3 108
21 3 4 5 3 4 3 2 4 3 4 2 3 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 99
22 3 5 4 3 5 4 4 5 5 2 2 3 5 2 3 5 2 3 3 4 5 4 5 4 5 5 3 103

Lampiran 12. Distribusi Skor Angket Kelas Kontrol

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


109

Distribusi Skor Angket Kelas Kontrol


Item Pertanyaan
No Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Total
1 4 4 4 3 4 4 5 4 3 5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 5 3 3 2 104
2 5 3 4 1 4 5 5 5 3 2 1 3 5 2 3 3 4 1 2 3 4 5 3 2 3 4 4 89
3 3 3 3 1 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 2 3 77
4 3 2 1 1 2 3 3 3 1 2 2 2 2 3 3 2 5 3 2 2 3 3 3 3 4 2 2 67
5 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 1 4 3 5 1 3 5 5 3 4 4 5 5 5 5 2 5 99
6 3 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 5 5 3 84
7 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 4 3 5 3 4 3 4 2 87
8 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 1 4 3 2 2 2 1 3 3 2 2 1 3 3 3 2 3 64
9 2 3 2 1 1 3 2 2 1 3 4 1 4 2 4 4 3 3 2 5 2 1 1 1 4 3 3 67
10 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 4 4 2 2 3 2 3 2 2 2 3 4 2 5 3 2 83
11 3 4 3 3 4 3 4 5 3 1 1 3 4 1 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 5 2 85
12 4 5 4 3 5 4 4 5 3 5 1 3 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 1 5 3 5 4 109
13 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 1 84
14 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 1 3 4 2 1 3 4 3 3 4 2 5 4 3 4 5 4 86
15 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 4 3 4 2 4 5 5 5 4 3 2 2 85

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


110

16 3 5 2 3 2 5 4 5 1 3 5 4 1 3 3 5 3 1 1 1 1 1 1 4 1 5 1 74
17 4 5 3 3 5 4 4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 84
18 3 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 1 1 3 1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 2 65
19 3 4 3 1 4 3 3 3 2 5 1 3 3 2 2 5 3 2 3 4 5 4 5 3 3 5 5 89
20 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 78
21 5 5 3 2 2 2 1 3 3 1 3 1 1 1 2 1 3 1 4 2 3 1 4 2 4 3 1 64
22 1 3 2 2 5 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 76

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


111

Lampiran 13. Uji Normalitas Sampel

UJI NORMALITAS SAMPEL

A. Kelas Eksperimen
No Nama Skor Angket
1 Adinda 94
2 Aditya Anugrah 88
3 Aditya Zata 98
4 Ajeng Aristy 114
5 Aldi Satilka 96
6 Febri Sputra 82
7 Ferli Liliansyah 104
8 Inindia Kurnia Susanti 84
9 Iqbal Febra Saputra 118
10 Kayla Syahrani 108
11 M. Febriady Raihan 108
12 M. Royhan Febriansyah 90
13 M. Alif Satiro 92
14 M. Rivan Aitama Putra 82
15 M. Rizky Zein 81
16 M. Iqbal 98
17 M. Shaufi 112
18 Novaldi 81
19 Putra Reza Pratama 100
20 Rahmi Oktavia 108
21 Rapel Pawansyah Syaputra 99
22 Ulfa Dwiyanti 103

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


112

9. Sebaran Data
81 81 82 82 84 88 90 92 94 96 98
98 99 100 103 104 108 108 108 112 114 118

10. Membuat Tabel Distribusi Frekuensi


𝑋 𝐹 𝐹𝑋 𝑥 = 𝑋 − 𝑋̅ 𝑥2 𝐹𝑥 2
81 2 162 -16,27 264,80 529,6033
82 2 164 -15,27 233,26 466,5124
84 1 84 -13,27 176,17 176,1653
88 1 88 -9,27 85,98 85,98347
90 1 90 -7,27 52,89 52,89256
92 1 92 -5,27 27,80 27,80165
94 1 94 -3,27 10,71 10,71074
96 1 96 -1,27 1,62 1,619835
98 2 196 0,73 0,53 1,057851
99 1 99 1,73 2,98 2,983471
100 1 100 2,73 7,44 7,438017
103 1 103 5,73 32,80 32,80165
104 1 104 6,73 45,26 45,2562
108 3 324 10,73 115,07 345,2231
112 1 112 14,73 216,89 216,8926
114 1 114 16,73 279,80 279,8017
118 1 118 20,73 429,62 429,6198
𝑵 = 𝟐𝟐 𝜮 = 2140 𝜮 = 2712,364

11. Mencari Mean

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


113

𝛴𝑓𝑋 2140
𝑋̅ = = = 97,27
𝑁 22
12. Mencari Standar Deviasi

𝛴𝑓𝑋 2
𝑆𝐷 = √
𝑁

2712,364
𝑆𝐷 = √
22

𝑆𝐷 = √123,2893
𝑆𝐷 = 11,10
13. Menghitung 𝑍𝑖 dengan rumus
𝑋𝑖 − 𝑋̅
𝑍𝑖 =
𝑆
81 − 97,27 −16,27
𝑍1 = = = −1,4658
11,10 11,10
Untuk menghitung 𝑍2 dan seterusnya, dapat di hitung dengan cara yang
di atas
14. Menentukan nilai tabel 𝑍 (melihat lampiran tabel Z) berdasarkan nilai Z,
dengan mengabaikan nilai negatifnya
15. Menentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarkan tabel Z
(tulis dengan symbol 𝐹(𝑍𝑖 ), yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel 𝑍
apabila nilai 𝑍𝑖 negative (-) dan 0,5 + nilai tabel 𝑍 apabila 𝑍𝑖 positif (+).
16. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai 𝑍 untuk
setiap baris, dan sebut dengan 𝑍 (𝑆𝑖 ) kemudian dibagi dengan jumlah
number of cases (𝑁) sampel.
Sehingga di dapat tabel seperti di bawah ini:
𝑁𝑜 𝑋𝑖 𝑍𝑖 𝑍𝑡 𝐹(𝑍𝑖 ) 𝐹 (𝐾𝑢𝑚) 𝑆(𝑍𝑖 ) 𝐹(𝑍𝑖 ) − 𝑆(𝑍𝑖 )
1 81 -1,4658 0,4279 0,0721 1 0,0455 0,0266
2 81 -1,4658 0,4279 0,0721 2 0,0909 -0,0188
3 82 -1,3757 0,4147 0,0853 3 0,1364 -0,0511

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


114

4 82 -1,3757 0,4147 0,0853 4 0,1818 -0,0965


5 84 -1,1955 0,383 0,1170 5 0,2273 -0,1103
6 88 -0,8351 0,2967 0,2033 6 0,2727 -0,0694
7 90 -0,6550 0,2422 0,2578 7 0,3182 -0,0604
8 92 -0,4748 0,1808 0,3192 8 0,3636 -0,0444
9 94 -0,2946 0,1141 0,3859 9 0,4091 -0,0232
10 96 -0,1144 0,0438 0,4562 10 0,4545 0,0017
11 98 0,0658 0,0239 0,5239 11 0,5000 0,0239
12 98 0,0658 0,0239 0,5239 12 0,5455 -0,0216
13 99 0,1559 0,0596 0,5596 13 0,5909 -0,0313
14 100 0,2459 0,0948 0,5948 14 0,6364 -0,0416
15 103 0,5162 0,195 0,6950 15 0,6818 0,0132
16 104 0,6063 0,2258 0,7258 16 0,7273 -0,0015
17 108 0,9667 0,3315 0,8315 17 0,7727 0,0588
18 108 0,9667 0,3315 0,8315 18 0,8182 0,0133
19 108 0,9667 0,3315 0,8315 19 0,8636 -0,0321
20 112 1,3270 0,4066 0,9066 20 0,9091 -0,0025
21 114 1,5072 0,4332 0,9332 21 0,9545 -0,0213
22 118 1,8676 0,4686 0,9686 22 1,0000 -0,0314

Dari tabel di atas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,1103 dengan 𝑁 = 22. Karena 𝑁


sebesar 22 tidak ada pada tabel liliefors, sedangkan yang ada di tabel 𝑁 = 20
dan 𝑁 = 25 oleh karena itu dilakukan interpolasi sebagai berikut:
𝐶1 − 𝐶0
𝐶 = 𝐶𝑜 + (𝐵 − 𝐵0 )
𝐵1 − 𝐵0
0,173 − 0,190
𝐶 = 0,190 + (22 − 20)
25 − 20
𝐶 = 0,190 − 0,0068
𝐶 = 0,183
Sehingga diperoleh 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,183

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


115

Kriteria yang telah ditentukan 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 diterima atau data
berdistribusi normal apabila 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 ditolak atau data tidak
berdistribusi normal. Dari tabel di atas 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,1103 maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,1103 < 0,183 maka data berdistribusi normal.

B. Kelas Kontrol
No Nama Nilai
1 Adlu Fikriansyah 104
2 Aji Nugraha Ramadan 88
3 Anita Luvi Agustina 77
4 Ferdio Ramadhan 67
5 Irfan Saputra 99
6 M. Fayish Al Daifullah 84
7 M. Hendrial Pernanda Syahputra 88
8 M. Nurul Huda 64
9 M. Abid Tifa Zacky 67
10 M. Dewa Ramadhan 83
11 Nadila Citra 85
12 Nur Aliza 109
13 Noval Pratama 84
14 Rahmat Akbar 86
15 Resti Amelia 85
16 Rasyid Monandar 74
17 Rifky Nada Pratama 84
18 Riko Fajriansyah 65
19 Ririn Puja Astuti 89
20 Sarah Khairunnisa 78
21 Sazkia Amanda Putri 64
22 Siti Aisyah 76

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


116

9. Sebaran data
64 64 65 67 67 74 76 77 78 83 84
84 84 85 85 86 88 88 89 99 104 109

10. Membuat tabel distribusi frekuensi


𝑋 𝐹 𝐹𝑋 𝑥 = 𝑋 − 𝑋̅ 𝑥2 𝐹𝑥 2
64 2 128 -17,82 317,49 634,9752
65 1 65 -16,82 282,85 282,8512
67 2 134 -14,82 219,58 439,157
74 1 74 -7,82 61,12 61,12397
76 1 76 -5,82 33,85 33,85124
77 1 77 -4,82 23,21 23,21488
78 1 78 -3,82 14,58 14,57851
83 1 83 1,18 1,40 1,396694
84 3 252 2,18 4,76 14,28099
85 2 170 3,18 10,12 20,24793
86 1 86 4,18 17,49 17,4876
88 2 176 6,18 38,21 76,42975
89 1 89 7,18 51,58 51,57851
99 1 99 17,18 295,21 295,2149
104 1 104 22,18 492,03 492,0331
109 1 109 27,18 738,85 738,8512
𝑵 = 22 𝜮 = 1800 𝜮 = 3197,273

11. Mencari mean


𝛴𝐹𝑋 1800
𝑋̅ = = = 81,82
𝑁 22
12. Mencari Standar Deviasi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


117

𝛴𝑥 2
𝑆𝐷 = √
𝑁

3197,273
𝑆𝐷 = √
22

𝑆𝐷 = √145,3306
𝑆𝐷 = 12,06
13. Menghitung 𝑍𝑖 dengan rumus
𝑋𝑖 − 𝑋̅
𝑍𝑖 =
𝑆
64 − 81,82
𝑍1 = = −1,4776
12,06
Untuk menghitung 𝑍2 dan seterusnya,dapat dihitung dengan
menggunakan rumus yang ada di atas
14. Menentukan nilai tabel 𝑍 (melihat lampiran tabel 𝑍) berdasarkan nilai 𝑍,
dengan mengabaikan nilai negatifnya
15. Menentukan besar peluang masing-masing nilai 𝑍 berdasarkan tabel 𝑍
(tulis dengan symbol 𝐹(𝑍𝑖 ), yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel 𝑍
apabila nilai 𝑍𝑖 negative (-), dan 0,5+ nilai tabel 𝑍 apabila 𝑍𝑖 positif (+).
16. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai 𝑍 untuk
setiap baris, dan sebut dengan 𝑍 (𝑆𝑖 ) kemudian dibagi dengan jumlah
number of cases (𝑁) sampel.
Sehingga di dapat tabel seperi di bawah ini:
𝑁𝑜 𝑋𝑖 𝑍𝑖 𝑍𝑡 𝐹(𝑍𝑖 ) 𝐹 (𝑘𝑢𝑚) 𝑆(𝑍𝑖 ) 𝐹(𝑍𝑖 ) − 𝑆(𝑍𝑖 )
1 64 -1,4776 0,4292 0,0708 1 0,0455 0,0253
2 64 -1,4776 0,4292 0,0708 2 0,0909 -0,0201
3 65 -1,3947 0,4177 0,0823 3 0,1364 -0,0541
4 67 -1,2289 0,3888 0,1112 4 0,1818 -0,0706
5 67 -1,2289 0,3888 0,1112 5 0,2273 -0,1161
6 74 -0,6484 0,2389 0,2611 6 0,2727 -0,0116

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


118

7 76 -0,4826 0,1844 0,3156 7 0,3182 -0,0026


8 77 -0,3997 0,1517 0,3483 8 0,3636 -0,0153
9 78 -0,3167 0,1217 0,3783 9 0,4091 -0,0308
10 83 0,0978 0,0359 0,5359 10 0,4545 0,0814
11 84 0,1808 0,0714 0,5714 11 0,5000 0,0714
12 84 0,1808 0,0714 0,5714 12 0,5455 0,0259
13 84 0,1808 0,0714 0,5714 13 0,5909 -0,0195
14 85 0,2637 0,1026 0,6026 14 0,6364 -0,0338
15 85 0,2637 0,1026 0,6026 15 0,6818 -0,0792
16 86 0,3466 0,1331 0,6331 16 0,7273 -0,0942
17 88 0,5124 0,195 0,695 17 0,7727 -0,0777
18 88 0,5124 0,195 0,695 18 0,8182 -0,1232
19 89 0,5954 0,2224 0,7224 19 0,8636 -0,1412
20 99 1,4245 0,4222 0,9222 20 0,9091 0,0131
21 104 1,8391 0,4664 0,9664 21 0,9545 0,0119
22 109 2,2537 0,4878 0,9878 22 1,0000 -0,0122

Dari tabel diatas diperoleh 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,1412 dengan 𝑁 = 22. Karena 𝑁


sebesar 22 tidak ada pada tabel liliefors, sedangkan yang ada di tabel 𝑁 = 20
dan 𝑁 = 25 oleh karena itu dilakukan interpolasi sebagai berikut:
𝐶1 − 𝐶0
𝐶 = 𝐶𝑜 + (𝐵 − 𝐵0 )
𝐵1 − 𝐵0
0,173 − 0,190
𝐶 = 0,190 + (22 − 20)
25 − 20
𝐶 = 0,190 − 0,0068
𝐶 = 0,183
Sehingga diperoleh 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,183
Kriteria yang telah ditentukan 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 diterima atau data
berdistribusi normal apabila 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻0 ditolak atau data tidak

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


119

berdistribusi normal. Dari tabel di atas 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,1412 maka 𝐿ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <
𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 0,1412 < 0,183 maka data berdistribusi normal.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


120

Lampiran 14. Uji Homogenitas Sampel

UJI HOMOGENITAS SAMPEL


Dalam uji homogenitas menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
Dengan:

2
𝛴(𝑥 − 𝑥)2
𝑆 =
𝑛−1
Proses pengujian homogenitas:
A. Nilai kelas eksperimen
No Nama Nilai
1 Adinda 94
2 Aditya Anugrah 88
3 Aditya Zata 98
4 Ajeng Aristy 114
5 Aldi Satilka 96
6 Febri Sputra 82
7 Ferli Liliansyah 104
8 Inindia Kurnia Susanti 84
9 Iqbal Febra Saputra 118
10 Kayla Syahrani 108
11 M. Febriady Raihan 108
12 M. Royhan Febriansyah 90
13 M. Alif Satiro 92
14 M. Rivan Aitama Putra 82
15 M. Rizky Zein 81
16 M. Iqbal 98
17 M. Shaufi 112

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


121

18 Novaldi 81
19 Putra Reza Pratama 100
20 Rahmi Oktavia 108
21 Rapel Pawansyah Syaputra 99
22 Ulfa Dwiyanti 103

Data yang diperoleh


𝑁𝑜 𝑋 𝑓 (𝑋 − 𝑋̅) (𝑋 − 𝑋̅)2
1 94 1 -3,27 10,69290
2 88 1 -9,27 85,93290
3 98 1 0,73 0,53290
4 114 1 16,73 279,89290
5 96 1 -1,27 1,61290
6 82 1 -15,27 233,17290
7 104 1 6,73 45,29290
8 84 1 -13,27 176,09290
9 118 1 20,73 429,73290
10 108 1 10,73 115,13290
11 108 1 10,73 115,13290
12 90 1 -7,27 52,85290
13 92 1 -5,27 27,77290
14 82 1 -15,27 233,17290
15 81 1 -16,27 264,71290
16 98 1 0,73 0,53290
17 112 1 14,73 216,97290
18 81 1 -16,27 264,71290
19 100 1 2,73 7,45290
20 108 1 10,73 115,13290
21 99 1 1,73 2,99290

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


122

22 103 1 5,73 32,83290


𝛴 = 2140 𝑁 = 22 𝛴 = 2712,3638

B. Kelas Kontrol
No Nama Nilai
1 Adlu Fikriansyah 104
2 Aji Nugraha Ramadan 88
3 Anita Luvi Agustina 77
4 Ferdio Ramadhan 67
5 Irfan Saputra 99
6 M. Fayish Al Daifullah 84
7 M. Hendrial Pernanda Syahputra 88
8 M. Nurul Huda 64
9 M. Abid Tifa Zacky 67
10 M. Dewa Ramadhan 83
11 Nadila Citra 85
12 Nur Aliza 109
13 Noval Pratama 84
14 Rahmat Akbar 86
15 Resti Amelia 85
16 Rasyid Monandar 74
17 Rifky Nada Pratama 84
18 Riko Fajriansyah 65
19 Ririn Puja Astuti 89
20 Sarah Khairunnisa 78
21 Sazkia Amanda Putri 64
22 Siti Aisyah 76

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


123

Data yang diperoleh


𝑁𝑜 𝑋 𝑓 (𝑋 − 𝑋̅) (𝑋 − 𝑋̅ )2
1 104 1 22,18 491,95240
2 88 1 6,18 38,19240
3 77 1 -4,82 23,23240
4 67 1 -14,82 219,63240
5 99 1 17,18 295,15240
6 84 1 2,18 4,75240
7 88 1 6,18 38,19240
8 64 1 -17,82 317,55240
9 67 1 -14,82 219,63240
10 83 1 1,18 1,39240
11 85 1 3,18 10,11240
12 109 1 27,18 738,75240
13 84 1 2,18 4,75240
14 86 1 4,18 17,47240
15 85 1 3,18 10,11240
16 74 1 -7,82 61,15240
17 84 1 2,18 4,75240
18 65 1 -16,82 282,91240
19 89 1 7,18 51,55240
20 78 1 -3,82 14,59240
21 64 1 -17,82 317,55240
22 76 1 -5,82 33,87240
𝜮 = 𝟏𝟖𝟎𝟎 𝑵 = 𝟐𝟐 𝜮 = 𝟑𝟏𝟗𝟕, 𝟐𝟕𝟐𝟖

𝛴(𝑥 − 𝑥)2 3197,2728 3197,2728


𝑆2 = = = = 152,2511
𝑛−1 22 − 1 21
𝛴(𝑥 − 𝑥)2 2712,3638 2712,3638
𝑆2 = = = = 129,1602
𝑛−1 22 − 1 21

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


124

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 152,2511


𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = = = 1,179
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 129,1602

C. Membandingkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan rumus:


𝐷𝑏 pembilang = (𝑛 − 1) = (22 − 1) = 21 (untuk varians besar)
𝐷𝑏 penyebut = (𝑛 − 1) = (22 − 1) = 21 (untuk varians kecil)
Karena 𝐷𝑏 pembilang sebesar 21 tidak terdapat pada tabel, oleh
karena itu dilakukam interpolasi sebagai barikut:
𝐶1 − 𝐶0
𝐶 = 𝐶𝑜 + (𝐵 − 𝐵0 )
𝐵1 − 𝐵0
2,05 − 2,09
𝐶 = 2,09 + (21 − 20)
24 − 20
𝐶 = 2,09 − 0,01
𝐶 = 2,08
Dengan taraf signifikan 𝛼 = 0,05 maka diperoleh 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 2,08
Kriteria pengujian:
Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka tidak homogen
Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka homogen
Karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 1,179 < 2,08 maka dapat disimpulkan
bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol bervarian homogen.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


125

Lampiran 15. RPP Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(Kelas Eksperimen)

Satuan Pendidikan : SMP


Kelas/Semester : VIII/2
Mata Pelajaran : Matematika-Wajib
Materi Pokok/Tema : Lingkaran
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali Pertemuan

A. Kompetensi Inti
Sikap 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan 3. Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, procedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


126

humaniora dengan wawasan kemanusiaan,


kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
Keterampilan 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

4.1 Menentukan unsur dan 4.1.1 Menyebutkan unsur-unsur dan


bagian-bagian lingkaran bagian-bagian lingkaran: pusat
lingkaran, jari-jari, diameter,
busur, talibusur, juring, dan
tembereng.

4.3 Menggunakanhubungan 4.3.1 Menjelaskan hubungan sudut


sudut pusat, panjang busur pusat dan sudut keliling jika
menghadap busur yang sama
4.3.2 Menentukan besar sudut
keliling jika menghadap busur
yang sama
4.3.3 Menetukan besar sudut keliling
yang menghadap diameter
lingkaran

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


127

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran
2. Siswa dapat menentukan hubungan sudut pusat dan sudut keliling
3. Siswa dapat menentukan besar sudut keliling yang menghadap busur yang
sama
4. Siswa dapat menentukan besar sudut keliling yang menghadap diameter
lingkaran

D. Materi Pembelajaran
Pokok Bahasan : Lingkaran
Sub Pokok Bahasan : Pengertian dan unsur-unsur lingkaran
: Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling
: Sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang
sama
: Sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran

E. Metode Pembelajaran
Metode Demonstrasi

F. Alat dan Sumber Belajar


Alat : Papan tulis, Spidol, dan Alat peraga Sulingpusling
Sumber : Buku Paket Matematika Untuk Kelas VIII SMP dan MTs

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 (2 x 40 menit)
Kegiatan Waktu
Pendahuluan 15
1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan mengajak menit

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


128

siswa berdo’a
2. Guru menanya kabar siswa dan dilanjutkan dengan mengecek
kehadiran siswa
3. Guru menyampaikan materi pokok dan indikator yang akan
dicapai pada pembelajaran ini
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Bersama siswa, guru menjelaskan materi dan membahas
contoh soal terkait unsur-unsur lingkaran dengan
menggunakan alat peraga

50
menit

Pada gambar di atas yang merupakan jari-jari, tali busur dan


apotema adalah
Pada alat peraga sulingpusling di atas untuk mengetahui jari-
jari, tali bususr, dan apotema dapat ditentukan dengan melihat
warna yang ada pada alat peraga tersebut yang sudah
dibedakan.

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


129

2. Bersama siswa, guru melanjutkan dengan menjelaskan materi


dan membahas contoh soal terkait sudut pusat dan sudut
keliling serta hubungan anatara sudut pusat dan sudut keliling
lingkaran dengan menggunkan alat peraga.

Penyelesaian dengan alat peraga untuk membuktikan


hubungan sudut pusat dan sudut keliling
Pasangkan pengukur sudut di paku paling atas dan di tengah
(titik pusat lingkaran ) papan alat peraga.
Ambil pembentuk kaki sudut lalu belitkan pada paku sehingga
terbentuk sudut pusat dan sudut keliling lingkaran.
Posisikan busur sedemikian sehingga dapat ditentukan besar
sudut pusat dan sudut keliling lingkaran.
Dapat terlihat bahwa besar sudut pusat adalah dua kali besar
sudut kelilingnya, dan besar sudut keliling adalah setengan dari
sudut pusatnya.
3. Guru memberikan beberapa contoh soal untuk dikerjakan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


130

bersama dengan melibatkan siswa


Contoh soal:
a. Dari gambar di bawah ini, yang merupakan diameter dan
juring adalah:

4. Guru melanjutkan dengan memberikan salah satu contoh soal


terkait hubungan sudut pusat dan sudut keliling dengan
melibatkan siswa
Contoh soal:
Tentukan besar sudut pusat suatu lingkaran jika diketahui
sudut kelilingnya sebesar 27°.
5. Guru memberikan soal untuk diamati dan dikerjakan oleh
siswa.
Elaborasi
1. Siswa mendengarkan apa yang dijelaskan dan mengamati apa
yang diperagakan oleh guru
2. Siswa mencatat poin penting apa yang disampaikan oleh guru

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


131

3. Siswa menyelesaikan beberapa soal yang diberikan oleh guru


Konfirmasi
1. Guru mengecek apa yang dikerjakan oleh siswa
2. Guru membantu siswa dalam menyelesaikan soal yang
diberikan
3. Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa yang
dikerjakan secara cermat dan mandiri
4. Guru memberi penghargaan terhadap siswa yang menjawab
soal dengan benar dan percaya diri
Penutup
1. Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran
15
2. Guru menyuruh siswa mempelajari materi yang akan
menit
dipelajari pada pertemuan selanjutnya
3. Guru menutup pembelajaran dan mengucap salam.

Pertemuan ke-2 (2 x 40 menit)


Kegiatan Waktu
Pendahuluan 15
1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan mengajak menit
siswa berdo’a
2. Guru menanya kabar siswa dan dilanjutkan dengan mengecek
kehadiran siswa
3. Guru menyampaikan materi pokok dan indikator yang akan
dicapai pada pembelajaran ini
Kegiatan Inti
Eksplorasi 50
1. Bersama siswa, guru menjelaskan materi dan membahas menit
contoh soal terkait besar sudut keliling yang menghadap

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


132

busur yang sama menggunakan alat peraga.

Penyelesaian dengan menggunakan alat peraga untuk


membuktikan hubungan beberapa sudut keliling yang
menghadap busur yang sama:
Pasangkan pengukur sudut di paku yang ada pada permukaan
lingkaran pada papan alat peraga, ambil pembentuk kaki sudut
lallu belitkan pada paku sehingga terbentuk dua buah sudut
keliling lingkaran yang menghadap busur yang sama.
Posisikan busur sedemikian sehingga dapat ditentukan besar
kedua sudut keliling lingkaran. Dapat terlihat bahwa besar
sudut keliling yang menghadap busur yang sama adalah sama
besar.
2. Guru memberikan salah satu contoh soal terkait hubungan
sudut keliling yang menghadap busur yang sama yang

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


133

dikerjakan bersama-sama dengan siswa


Contoh soal:
Diketahui besar ∠BAC = 50° dan ∠CED = 60°. Hitunglah
besar ∠BDC, ∠ACD, dan ∠ABD
3. Guru memberikan beberapa soal untuk diamati dan
dikerjakan oleh siswa
Elaborasi
1. Siswa mendengarkan apa yang dijelaskan dan mengamati apa
yang diperagakan oleh guru
2. Siswa mencatat poin penting apa yang disampaikan oleh guru
3. Siswa menyelesaikan beberapa soal yang diberikan oleh guru
Konfirmasi
1. Guru mengecek apa yang dikerjakan oleh siswa
2. Guru membantu siswa dalam menyelesaikan soal yang
diberikan
3. Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa yang
dikerjakan secara cermat dan mandiri
4. Guru memberi penghargaan terhadap siswa yang menjawab
soal dengan benar dan percaya diri
Penutup
1. Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran
15
2. Guru memberikan PR dan menyuruh mempelajari materi
menit
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
3. Guru menutup pembelajaran dan mengucap salam.

Pertemuan ke-3 (2 x 40 menit)


Kegiatan Waktu
Pendahuluan 15
1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan mengajak menit

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


134

siswa berdo’a
2. Guru menanya kabar siswa dan dilanjutkan dengan mengecek
kehadiran siswa
3. Guru menyampaikan materi pokok dan indikator yang akan
dicapai pada pembelajaran ini
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Bersama siswa, guru menjelaskan materi dan membahas
contoh soal terkait besar sudut keliling yang menghadap
diameter lingkaran dengan menggunakan alat peraga.

50
menit

Penyelesaian dengan menggunakan alat peraga untuk


membuktikan hubungan sudut keliling yang menghadap
diameter lingkaran:
Pasangkan dua buah pengukur sudut pada permukaan
lingkaran pada papan alat peraga, ambil pembentuk kaki sudut

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


135

lalu belitkan pada paku sehingga terbentuk dua buah sudut


keliling yang menghadap diameter lingkaran. Posisikan busur
sedemikian sehingga dapat ditentukan besar kedua sudut
keliling lingkaran. Dapat terlihat bahwa besar sudut keliling
yang menghadap diameter lingkaran adalah 90°.
2. Guru memberikan salah satu contoh soal terkait hubungan
sudut keliling yang menghadap diameter lingkaran yang
dikerjakan bersama-sama dengan siswa
Contoh soal:
Diektahui ∠ABC = 65° dengan AB diameter lingkaran.
Hitunglah besar ∠CAB.
3. Guru memberikan beberapa soal untuk diamati dan
dikerjakan oleh siswa
Elaborasi
1. Siswa mendengarkan apa yang dijelaskan dan mengamati apa
yang diperagakan oleh guru
2. Siswa mencatat poin penting apa yang disampaikan oleh guru
3. Siswa menyelesaikan beberapa soal yang diberikan oleh guru
Konfirmasi
1. Guru mengecek apa yang dikerjakan oleh siswa
2. Guru membantu siswa dalam menyelesaikan soal yang
diberikan
3. Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa yang
dikerjakan secara cermat dan mandiri
4. Guru memberi penghargaan terhadap siswa yang menjawab
soal dengan benar dan percaya diri
Penutup
15
1. Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran
menit
2. Guru memberikan PR dan menyuruh mempelajari materi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


136

yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.


3. Guru menutup pembelajaran dan mengucap salam.

H. Penilaian
1. Tes tertulis
2. Pengisian angket minat

Jambi, 2019
Guru mata pelajaran Peneliti

Astuti Hidayati S.Pd Nur Ajijah


Batubara
NIP. 5546763664300102 TM.151257

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Dra. Fitri Herlina


NIP. 196602161997022001

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


137

Lampiran 16. RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(Kelas Kontrol)

Satuan Pendidikan : SMP


Kelas/Semester : VIII/2
Mata Pelajaran : Matematika-Wajib
Materi Pokok/Tema : Lingkaran
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Jumlah Pertemuan : 3 x Pertemuan

A. Kompetensi Inti
Sikap 5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya
6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan
pro-aktif, dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan 7. Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, procedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


138

humaniora dengan wawasan kemanusiaan,


kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan procedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
Keterampilan 8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metode
sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

4.1 Menentukan unsur dan 4.1.2 Menyebutkan unsur-unsur dan


bagian-bagian lingkaran bagian-bagian lingkaran: pusat
lingkaran, jari-jari, diameter,
busur, talibusur, juring, dan
tembereng.

4.3 Menggunakan hubungan 4.3.4 Menjelaskan hubungan sudut


sudut pusat, panjang busur pusat dan sudut keliling jika
menghadap busur yang sama
4.3.5 Menentukan besar sudut
keliling jika menghadap busur
yang sama
4.3.6 Menentukan besar sudut
keliling yang menghadap
diameter lingkaran

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


139

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran
2. Siswa dapat menentukan hubungan sudut pusat dan sudut keliling
3. Siswa dapat menentukan besar sudut keliling yang menghadap busur yang
sama
4. Siswa dapat menentukan besar sudut keliling yang menghadap diameter
lingkaran

5. Materi Pembelajaran
Pokok Bahasan : Lingkaran
Sub Pokok Bahasan : Pengertian dan unsur-unsur lingkaran
: Hubungan Sudut Pusat dan Sudut Keliling
: Sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang
sama

6. Metode Pembelajaran
Metode Konvensional

7. Alat dan Sumber Belajar


Alat : Papan tulis, Spidol, penggaris, dan jangka
Sumber : Buku Paket Matematika Kelas VIII

8. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 (2 x 40 menit)
Kegiatan Waktu
Pendahuluan
15
1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan mengajak
menit
siswa berdo’a

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


140

2. Guru menanya kabar siswa dan dilanjutkan dengan mengecek


kehadiran siswa
3. Guru menyampaikan materi pokok dan indikator yang akan
dicapai pada pembelajaran ini
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru memberikan penjelasan tentang pengertian dari
lingkaran
2. Guru memberikan penjelasan tentang unsur dan bagian-
bagian lingkaran
3. Guru memberikan penjelasan tentang contoh dari unsur dan
bagian-bagian lingkaran
Contoh:

50
menit
Pada gambar di atas yang merupakan jari-jari, tali bususr dan
apotema adalah
OA , OB , OC , OD , OF disebut jari-jari lingkaran, yaitu

ruas garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dan titik


pada keliling lingkaran
AB , DC disebut tali busur, yaitu ruas garis yang
menghubungkan dua titik pada keliling lingkaran
OE disebut apotema, yaitu jarak terpendek antara tali busur

dan pusat lingkaran


4. Guru mennunjuk salah satu siswa untuk mengerjakan soal di
depan kelas

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


141

Soal:
a. Sebutkan nama unsur-unsur lingkaran yang ditunjukkan
oleh nomor 1, 2, 3, 4 dan 5 pada gambar di bawah ini:

5. Guru memberikan soal untuk diamati dan dikerjakan oleh


siswa.
Elaborasi
1. Siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru tentang
pengertian lingkaran, bagian-bagian lingkaran serta
contohnya
2. Siswa mencatat pengertian lingkaran
3. Siswa mencatat unsur dan bagian-bagian lingkaran serta
contohnya
4. Siswa menyelesaikan beberapa soal yang diberikan oleh guru
Konfirmasi
1. Guru mengecek apa yang dikerjakan oleh siswa
2. Guru membantu siswa dalam menyelesaikan soal yang
diberikan
3. Guru meminta siswa untuk menuliskan jawaban soal di papan
tulis
4. Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa yang
dikerjakan secara cermat dan mandiri
5. Guru memberi penghargaan terhadap siswa yang menjawab
soal dengan benar dan percaya diri
Penutup 15

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


142

1. Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran menit


2. Guru menyuruh siswa mempelajari materi yang akan
dipelajari pada pertemuan selanjutnya
3. Guru menutup pembelajaran dan mengucap salam.

Pertemuan ke-2 (2 x 40 menit)


Kegiatan Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan mengajak
siswa berdo’a
15
2. Guru menanya kabar siswa dan dilanjutkan dengan mengecek
menit
kehadiran siswa
3. Guru menyampaikan materi pokok dan indikator yang akan
dicapai pada pembelajaran ini

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


143

Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan tentang pengertian sudut pusat
2. Guru menjelaskan tentang pengertian sudut keliling
3. Guru menjelaskan tentang hubungan sudut pusat dan sudut
keliling beserta contohnya
Contoh:

50
menit
Berdasarkan gambar disamping ini, jika ∠𝐵𝑂𝐶 = 60⁰,
hitunglah besar ∠𝐵𝐴𝐶 !
Jawab:
1
∠𝐵𝐴𝐶 = × ∠𝐵𝑂𝐶
2
1
= × ∠60°
2

= 30°
4. Guru memberikan beberapa soal untuk diamati dan
dikerjakan oleh siswa

Elaborasi
1. Siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru tentang
hubungan sudut pusat dan sudut keliling
2. Siswa mencatat pengertian sudut pusat dan sudut keliling
3. Siswa mencatat tentang hubungan sudut pusat dan sudut
keliling
4. Siswa menyelesaikan beberapa soal yang diberikan oleh guru

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


144

Konfirmasi
1. Guru mengecek apa yang dikerjakan oleh siswa
2. Guru membantu siswa dalam menyelesaikan soal yang
diberikan
3. Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa yang
dikerjakan secara cermat dan mandiri
4. Guru memberi penghargaan terhadap siswa yang menjawab
soal dengan benar dan percaya diri
Penutup
1. Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran
15
2. Guru memberikan PR dan menyuruh mempelajari materi
menit
yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
3. Guru menutup pembelajaran dan mengucap salam.

Pertemuan ke-3 (2 x 40 menit)


Kegiatan Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan mengajak
siswa berdo’a
15
2. Guru menanya kabar siswa dan dilanjutkan dengan mengecek
menit
kehadiran siswa
3. Guru menyampaikan materi pokok dan indikator yang akan
dicapai pada pembelajaran ini
Kegiatan Inti
Eksplorasi
50
1. Guru menjelaskan tentang sudut-sudut keliling yang
menit
menghadap busur yang sama serta contohnya
2. Guru melanjutkan dengan menjelaskan tentang suudt keliling

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


145

yang menghadap diameter lingkaran disertai dengan


contohnya
3. Guru menyuruh salah satu siswa untuk menyelesaikan contoh
soal yang diberikan oleh guru
4. Guru memberikan beberapa soal untuk diamati dan
dikerjakan oleh siswa
Elaborasi
1. Siswa mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru tentang
sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama
2. Siswa mencatat tentang besar sudut keliling yang menghadap
busur lingkaran
3. Siswa mencatat tentang sudut-sudut keliling yang menghadap
busur yang sama
4. Siswa menyelesaikan beberapa soal yang diberikan oleh guru
Konfirmasi
1. Guru mengecek apa yang dikerjakan oleh siswa
2. Guru membantu siswa dalam menyelesaikan soal yang
diberikan
3. Guru bersama siswa membahas hasil pekerjaan siswa yang
dikerjakan secara cermat dan mandiri
4. Guru memberi penghargaan terhadap siswa yang menjawab
soal dengan benar dan percaya diri
Penutup
5. Guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran
15
6. Guru menyuruh siswa mempelajari materi yang akan
menit
dipelajari pada pertemuan selanjutnya.
7. Guru menutup pembelajaran dan mengucap salam.

4. Penilaian

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


146

1. Tes tertulis
2. Pengisisan angket minat

Jambi, 2019

Guru mata pelajaran Peneliti

Astuti Hidayati S.Pd Nur Ajijah


Batubara
NIP. 5546763664300102 TM.151257

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Dra. Fitri Herlina


NIP. 196602161997022001

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


147

Lampiran 17. Tabel Uji Z

Lampiran 19. Tabel Uji Liliefors

Lampiran 19. Tabel Uji Liliefors

Lampiran 18. Tabel Uji Liliefors

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


148

TABEL
NILAI KRITIS L UJI LILIEFORS

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


149

Lampiran 19. Tabel Product Moment

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


150

Lampiran 20. Lanjutan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


151

Lampiran 21. Tabel Distribusi T

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


152

Lampiran 22. Lanjutan

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi


i

DOKUMENTASI

i
ii

ii
iii

iii
iv

iv
v

v
vi

vi
vii

vii
viii

viii
ix

ix
x

x
xi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(CURRICULUM VITAE)

Nama : Nur Ajijah Batubara


Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Tombang Kaluang, 10 Maret 1997
Alamat : Desa Tombang Kaluang, Kec. Batang Natal
Kab. Mandailing Natal
Alamat Email : ajijahbatubara@gmail.com
No. Kontak : 08223 – 7566 – 9479

Pendidikan Formal
1. SD, tahun tamat : SDN 271 Tombang Kaluang, Tahun 2007
2. MTs, tahun tamat : MTs N Kase Rao-rao, Tahun 2012
3. MA, tahun tamat : MAN Kase Rao-rao, Tahun 2015

Motto Hidup : Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan


penuh keikhlasan. Istiqomah dalam menghadapi cobaan
YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH.

xi

Anda mungkin juga menyukai