Anda di halaman 1dari 50

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLORA

OUTLINE PENYAJIAN:

1) ANALISA SITUASI MASALAH KESEHATAN


2) ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
3) KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMERINTAH PROVINSI DAN
KABUPATEN BLORA
1 ANALISA MASALAH KESEHATAN
KASUS KEMATIAN IBU
KEMATIAN IBU
183
200 99,04 125 126
100

0
2014 2015 2016 2017

ANGKA KEMATIAN IBU

183
200
125 126
150 99,04
100
50 AKI
0
2014 2015 2016 2017

25
KASUS KEMATIAN BAYI
600
480
500
400
300 239
195 202
200
100
0
2014 2015 2016 2017

Angka Kematian Bayi

600
400
239 480
200 195
202
0 akbayi

2014
2015 akbayi
2016
2017

31
KASUS KEMATIAN BALITA
Kematian Balita
600
480
500

400

300 239
195 202
200

100

0
2014 2015 2016 2017

Angka Kematian Balita

600

400 480
239
200 195
202
0
2014
2015
2016
2017

34
KASUS BALITA GIZI BURUK (BB/TB)
GIZI BURUK

76
80

70 60
55
60
47
50
gizi buruk
40

30

20

10

0
2014 2015 2016 2017

37
INCIDENCE RATE (IR) DBD
Target = 51/100.000 pdkk

90
83,3
80 71,5
64,3
70

60
44,4
50

40

30

20

10

0
2014 2015 2016 2017

41
CASE FATALITY RATE (CFR) DBD
Standar Nas < 1%

CASE FATALITY RATE (CFR)

2,5 2,2

1,3
1,5
1,1 CASE FATALITY RATE (CFR)
0,8
1

0,5

0
2014 2015 2016 2017

43
ANGKA PENEMUAN KASUS TB YANG TERNOTIFIKASI
(CASE NOTIFICATION RATE/ CNR)
CASE NOTIFICATION RATE/ CNR
CNR (per 100.000 pddk)

62 60,79
60

58
55,87
56
CASE NOTIFICATION RATE/ CNR
53,62
54 52,57
52

50

48
2014 2015 2016 2017

49
ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN TB (SUCCES RATE)
Target > 90 %

ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN TB (SUCCES RATE)

100 97,49

95 92,39

90
86,21 ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN TB (SUCCES RATE)
83,46
85

80

75
2014 2015 2016 2017

53
KASUS HIV

HIV

120
114

100

80 70
60
HIV
60

40
34

20

0
2014 2015 2016 2017

55
KASUS AIDS
AIDS

40
37
35

30 26
25 21
20 16 AIDS

15

10

0
2014 2015 2016 2017

57
KASUS KEMATIAN HIV/AIDS
kasus kematian HIV/AIDS

14
13
12

10

8 kasus dan jumlah kematian HIV/AIDS

6
5 5
4

2
0
0
2014 2015 2016 2017

58
PENEMUAN PENDERITA BARU KUSTA (PB/MB)
PENEMUAN PENDERITA BARU KUSTA (PB/MB)
135
140

120 106 103


100

80
72
PENEMUAN PENDERITA BARU KUSTA (PB/MB)

60

40

20

0
2014 2015 2016 2017

63
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR) KUSTA
JAWA TENGAH
Target = 7/100.000 pddk

Angka Penemuan Kasus Baru (NCDR)


13,5
14 12,49 12
12

10 8,4
8
Angka Penemuan Kasus Baru (NCDR)
6

0
2014 2015 2016 2017

61
KASUS MALARIA
Kasus Malaria
30
30

25

20

15
13 kasus Malaria

10

5
0 0
0
2014 2015 2016 2017

70
5 (LIMA) BESAR PENYAKIT TIDAK MENULAR Tahun 2017

9000
8457
8000

7000

6000

5000
4.468
3.352
4000
3024
3000
1859
2000

1000

0
asma bronkial hipertensi Essensial Diabetes Mellitus ND DM Hipertensi Lain Dekomp Kordis

92
MASALAH KESEHATAN BLORA
- PERHITUNGAN KELAHIRAN HIDUP .??
- NAKES PERSALINAN
- TEMPAT PERSALINAN
- USIA BUMIL, TEMPAT MENINGGAL,
- dst

Antrian pasien RS

- BELUM DITEMUKAN VAKSIN


DAN OBATNYA
- POLA KONSUMSI - PENULARAN TRANSOVARIAL
- GAYA HIDUP - RESISTENSI INSEKTISIDA,
- CEMARAN MAKANAN - ABJ
- dst - PHBS, dst
2 ARAH PEMBANGUNAN
KESEHATAN
VISI DAN MISI PRESIDEN
3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN,

TRISAKTI:
Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik;

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA


Berkepribadian dlm budaya
PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN

9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)


Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup
Manusia Indonesia

PROGRAM INDONESIA KERJA


PROGRAM INDONESIA PROGRAM INDONESIA
PROGRAM INDONESIA
PINTAR SEHAT SEJAHTERA

PENGUATAN
PARADIGMA SEHAT JKN
YANKES

DTPK KOTA

KELUARGA SEHAT 21
SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN RPJMD
PROV. JATENG TH 2013-2018 (URUSAN KESEHATAN)
VISI : MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI
“mboten korupsi, mboten ngapusi”

MISI 6 : MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK UNTUK


MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR MASYARAKAT

TUJUAN : MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN


PROMKES & MENINGKATKAN
MENURUNNYA PEMBERDAYAAN MASY, PEMENUHAN
ANGKA YANKESDAS & RUJUKAN, SARPRAS
KEMATIAN PENINGKATAN CAKUPAN YANKESDAS &
DAN ANGKA JAMINAN RUJUKAN SERTA
KESAKITAN PEMELIHARAAN PEMERATAAN
KESEHATAN TENAGA MEDIS

PROGRAM UNGGULAN:
RAKYAT SEHAT
Visi & Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Blora

VISI
• ”Menjadi Institusi terdepan dalam mewujudkan Blora Sehat “

MISI

• Merumuskan kebijakan dan memantapkan manajemen untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan.
• Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara merata, terjangkau bahkan gratis dan bermutu bagi seluruh
masyarakat.
• Menggerakkan kemitraan dan peran serta masyarakat dalam mewujudkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
• Mewujudkan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau serta pembinaan dan pengendalian
bidang farmasi, makanan minuman dan perbekalan kesehatan.
• Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan melalui regulasi kesehatan dan pengembangan profesionalisme.
• Mendorong terwujudnya kondisi lingkungan sehat dan perilaku hidup sehat dalam mengendalikan dan mencegah penyakit serta
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) .
• Mengembangkan sistem informasi kesehatan terpadu dan penelitian kesehatan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi.
• Mewujudkan sistem pembiayaan kesehatan masyarakat.
Peraturan
PROGRAM Terkait
INDONESIA SEHAT
Penyelenggaraan Puskesmas
PMK

PMK 46 Tahun 2015 Tentang


Akreditasi Puskesmas,

75 Tahun 2014
Tentang
Klinik Pratama, Tempat
Praktik Mandiri Dokter dan
Pusat Kesehatan Tempat Praktik Mandiri
Masyarakat Dokter Gigi PMK

44 tahun 2016 tentang


Pedoman Manajemen
Puskesmas

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 25


Puskesmas
PROGRAM INDONESIA SEHAT
(Permenkes 75 thn 2014)

Puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan


penyelenggara upaya kesehatan
masyarakat & perseorangan tingkat pertama,
mengutamakan upaya
Promotif & Preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di Wilayah Kerjanya.

Bertugas untuk melaksanakan KEBIJAKAN


KESEHATAN untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya KECAMATAN
SEHAT

Berfungsi sebagai pelaksana UKM dan UKP


tingkat pertama
26
Puskesmas
(Permenkes 75 thn 2014)
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PRINSIP PENYELENGGARAAN
DI PUSKESMAS PUSKESMAS

A. PARADIGMA
SEHAT

F. KETERPADUAN B. PERTANG-
MENJANGKAU DAN GUNGJAWABAN
PERILAKU SEHAT KESINAMBUNGAN WILAYAH
PELAYANAN BERMUTU

C.
E. TEKNOLOGI KEMANDIRIAN
TEPAT GUNA MASYARAKAT
LINGKUNGAN
DERAJAT KESEHATAN
SEHAT D.
OPTIMAL
PEMERATAAN
KECAMATAN SEHAT 27
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN YANG DIHARAPKAN

SKN 2012 PERPRES


Yankes
72 TAHUN 2012
Tersier

Yankes
Sistem Sekunder
Rujukan dan
Rujuk Balik

Yankes Primer

Masyarakat

2
UKM UKP
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
RPJMN I RPJMN II RPJMN III RPJMN IV
2005 -2009 2010-2014 2015 -2019 2020 -2025

Bangkes Akses Akses Kes masyarakat


diarahkan untuk masyarakat thp masyarakat thp yankes
meningkatkan yankes yang terhadap yankes yang
akses dan mutu berkualitas telah yang berkualitas berkualitas
yankes lebih telah mulai telah
berkembang dan mantap menjangkau
meningkat dan merata di
seluruh wilayah
KURATIF- Indonesia

REHABILITATIF
PROGRAM
INDONESIA
SEHAT
PROMOTIF - PREVENTIF

Perlaksanaan upaya kesehatan kuratif dan rehabilitatif serta upaya prevensi dan
promosi kesehatan dilaksanakan
DINKESPROVsecara
JATENG 2015 terpadu, menyeluruh, dan
29
berkesinambungan 29
KETERPADUAN PERAN DALAM
PENANGANAN MASALAH KESEHATAN
RPJMD
LINSEK :
50 INDIKATOR 1. DINAS
1. LINSEK KESEHATAN
(BAPERMASDE
MSLH KESTN PRIORITAS
P2 : DB, TB 2. RS PUSAT/
S, BP3APK, RUMAH SAKIT
DIKNAS KUSTA
HIV/AIDS PROV/KAB-KOTA
2. PKK
3. FATAYAT PTM : HYPERTENSI / SWASTA
4. AISIYAH DM, CA 3. PUSKESMAS
5. NGO AKI
AKB/AKAB INST. DIKNAKES:
MITRA : GIZI BURUK 1.FK
1. OP KESHT 2.FKM
2. KNCV PERMASALAHAN MANAJEMEN : 3.POLTEKES
1. REGULASI
3. EMAS 4.STIKES
2. SARANA PRASARANA
4. GF 3. SDM 5.AKBID; AKPER
5. PPTI 6.KESLING
6. DLL…. 7.GIZI, DLL
PENERAPAN
PARADIGMA SEHAT
A B

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat


Pendekatan Keluarga
(GERMAS)
GERAKAN
MASYARAKAT HIDUP SEHAT

PENGERTIAN

Suatu tindakan yang sistematis dan terencana


yang dilakukan secara bersama-sama
oleh seluruh komponen bangsa
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk
meningkatkan kualitas hidup
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Penduduk Kurang Aktivitas Fisik


(26,1 % penduduk)

Deteksi Dini Penyakit


Hipertensi
Diabetes
Kanker

Penduduk >10 th Kurang Konsumsi Buah


dan Sayur (93,5%)

Sumber Data Riskesdas 2013


GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT

BAPPENAS & Kemkeu : Perencanaan , Penganggaran, Monev

Kemenperin: Kemenkes:
PKK, Pramuka: Karang KemendikbudKantin
Fortifikasi, GGL Pola Gizi Seimbang 1000 HPK
Kitri Sehat
BPOM: Jajanan Anak KemenUKM:
Kementan:
Sekolah Minum Jamu
Buah & sayur murah
KKP: Meningkatnya KONSUMSI
Kemenkes: BUAH & SAYUR
Gemarikan
1000 HPK Pendekatan Keluarga
Kemenparekraf:
Menpan: Pemda:
Kemenpora: Pariwisata Meningkatnya AKTIFITAS
Edaran ttg Taman untuk aktifitas
Gedung & Fasilitas Olahraga FISIK
Olahraga di fisik
Kantor/Institusi Car Free Day
Olahraga Pemda & Kem Pora Kejuaraan Hidup Sehat
OR
Mendikbud & Menag: Kemenhub: Menurunnya MEROKOK
Kemendes: Olahraga & Aktifitas fisik
UKS, Kurikulum Jalur sepeda
Lapangan desa Masy, Poco-Poco
Pedestrian Prevalensi
Penyakit
Pemda: YANKESDAS menurun 50%
Kawasan Kemenhub:
Tanpa Rokok Keamanan Kemenkes: Surveilans
Kemenkeu: Cukai Transportasi Kemenkes: Screening penyakit
Rokok Kanker, Hipertensi, LINGKUNGAN SEHAT
BPJS: PHBS Kemkominfo:
Kemendag: Pencegahan Iklan layanan masyakat
Peredaran Sekunder
min. beralkohol Motto :
“Sehat,Bugar,Produktif “ 34
MENKO PMK, MENKO PEREKONOMIAN: Pengendalian Pelaksanaan
• Aktivitas fisik
• Pengukuran Kebugaran
• Cek up kesehatan berkala
• Pemberdaya an lansia

• Status Gizi
• Diet Seimbang
• Aktivitas fisik
• Pengukuran Kebugaran
• UKK
•Revitalisasi UKS
•Imunisasi AnakSekolah
•Buku Rapor Kesehatanku
•PMT AS
•PKPR
• Pemantauan Tumbuh
•Penjaringan Anak Sekolah
kembang (Posyandu-
•Pendidikan Gizi Seimbang
•MTBS PAUD terintegrasi)
• RTK •PMT Bumil KEK •TTD untuk
•MTBM •PMT Balita
• GP2SP (Konseling Gizi dan Pemberian TTD • Inisiasi Menyusui Dini •TTD Bumil Remaja Putri
•ASI Eksklusif •MP ASI
pada pekerja perempuan) • Pelayanan Nifas •ANC terpadu
• Edukasi Gizi dan Kespro catin •PMBA
• KB Pasca Salin (MKJP), •Buku KIA
• Pelayanan Kes Kerja melalui Pos UKK •Imunisasi dasar lengkap
• Audit Maternal Perinatal •P4K
• Supervisi Fasilitatif •Kelas Ibu
• Pelayanan Neonatal Esensial •Kunjungan
•Neonatal

PANGAN, AIR BERSIH, SANITASI, JAMBAN KELUARGA, TEMPAT TEMPAT UMUM, PERUMAHAN DAN
LINGKUNGAN SEHAT

Kebijakan berwawasan kesehatan Peningkatan Pengetahuan  Perilaku sehat Pemberdayaan Masyarakat  UKBM 35 Peran NGO, OP, Pendidikan dll “Kemitraan”

STRATEGI PROMOSI KESEHATAN 35


INTEGRASI PELAKSANAAN PROGRAM
MELALUI PENDEKATAN KELUARGA
INDIKATOR KELUARGA SEHAT PELAYANAN SPM

1. Pelayanan Antenatal
2. Pelayanan Persalinan
3. Pelayanan Kesehatan BBL
4. Pelayanan Kesehatan Balita
5. Skrinina Kesehatan pada Usia Pendidikan Dasar
6. Skrining Kesehatan Usia 15-59 th
A.Program GIZI KIA 7. Skrining Kesehatan Usia > 60 th
1. Keluarga mengikuti KB 8. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
2. Ibu bersalin di Faskes 9. Pelayanan Kesehatan Penderita DM
3. Bayi mendapat Imunusassi dasar Lengkap 10. Pelayanan Kesehatan ODGJ
4. Bayi diberi ASI ekslusif selama 6 bulan 11. Pelayanan TB sesuai Standar
5. Pertumbuhan balita 12. Pemeriksaan HIV untuk Orang berisiko
B. Pengendalian Penya.Menular & Tidak Menular
6. Penderita TB Paru berbuat sesuai standar
7. Penderita hipertensi berobat teratur
8. Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan SPM
C. Perilaku dan Kesehatan Lingkungan
9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok •Manajemen
10. Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih UPAYA
11. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat • Pembiayaan
12. Sekeluarga menjadi anggota JKN/akses
KESEHATAN •SDM
•Sarpras dan
Farmasi
NSPK •LITBANG
Keterkaitan Germas – SPM – KS
di tingkat operasional / masayrakat
SPM Filosofi
1. Memenuhi hak dasar Bumil, Bulin, Bayi, Balita, Usisek,
2. Cakupan 100% Usiprod, Usila + PM & PTM

KS Metoda
1. Proaktif menjangkau 100% keluarga Keluarga
2. Promotif, preventif, deteksi dini

Germas Metoda
Dukungan lintas sektor UKBM
IKS
Indikator Cak. Program
Penguatan Puskesmas Dalam Program UKM
1.Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
• Olahraga Kebijakan Lintas 2. Standar Pelayanan
• Lalu lintas Sektor Minimal
• Gula Garam Lemak • Promosi Kesehatan
• Tidak merokok • Preventif
• Lingkungan Pemda Provinsi Kabupaten • Deteksi Dini
• Air bersih Kota 3. Pendekatan Keluarga
• Seluruh Keluarga
• Total coverage
Rumah Sakit Puskesmas • Outreach
• Pemberdayaan Masyarakat

5. Rujukan 4. Penguatan Layanan Primer


Dokter Layanan Primer
berjenjang
Nusantara Sehat
Masyarakat Sehat
Sarana dan Prasarana

Pelayanan Cepat Tepat Efisien

6. JAMINAN KESEHATAN NASIONAL / BPJS


KETERPADUAN PERAN DALAM
PENANGANAN MASALAH KESEHATAN
RPJMD
LINSEK :
50 INDIKATOR 1. DINAS
1. LINSEK KESEHATAN
(BAPERMASDE
MSLH KESTN PRIORITAS
P2 : DB, TB 2. RS PUSAT/
S, BP3APK, RUMAH SAKIT
DIKNAS KUSTA
HIV/AIDS PROV/KAB-KOTA
2. PKK
3. FATAYAT PTM : HYPERTENSI / SWASTA
4. AISIYAH DM, CA 3. PUSKESMAS
5. NGO AKI
AKB/AKAB INST. DIKNAKES:
MITRA : GIZI BURUK 1.FK
1. OP KESHT 2.FKM
2. KNCV PERMASALAHAN MANAJEMEN : 3.POLTEKES
1. REGULASI
3. EMAS 4.STIKES
2. SARANA PRASARANA
4. GF 3. SDM 5.AKBID; AKPER
5. PPTI 6.KESLING
6. DLL…. 7.GIZI, DLL
STOP: jika
a. Sudah memiliki anak,
FASE Usia >35th
b. kondisi kesehatan tdk BKKBN
memungkin-kan/ KB BP3AKB LINSEK
berbahaya. BAPERMASDES
SBLM TUNDA: jika DIKNAS
1 PKK DAWIS
HAMIL a. usia <20th dan KEMENAG
b. kondisi kesehatan MASYARAKAT
belum optimal.

kawal DOK peme risti tan HPL


2 HAMIL CARI catat D
periksa TER riksaan dai
non risti I
PKK/DAWIS PKK DAWIS K O
ORMAS NAKES N S
MASYARAKAT
risti rujuk RS A O
PERSA kawal SIJARI EMAS,
3 K C
LINAN dampingi PSC/SPGDT
non risti FASYANKES Dasar Standar E
S

BU ASUHAN Dokter/Pera- PKK DAWIS


4 NIFAS FAS SIKIB - EKIB
Pasca persalinan wat/ Bidan MASYARAKAT

PKK PROVINSI
>20 Usia <35 th
1. Primigravida <20 th atau > 35 th
Usia <20th 3. Jarak Persalinan terakhir <2 th
Per 2. Jml Anak > 4. KEK: LILA <23,5cm atau BB bertambah <9Kg
Desa/Kel. 6. Tinggi Badan <145cm atau kelainan bentuk panggul
Per Usia >35 th4
7. Riwayat Hipertensi (systole >140 mmHg,
Kecamatan diastole >90mmHg)
Per 5. Anemia: Hb < 8. Menderita penyakit kronis: TB; Kelainan
Kab/Kota 11g/dl Jantung-ginjal-hati; Psikologis; Kelainan
Jumlah Ibu Hamil Endrokin (DM, sistemik lupus eritematotus,
RISTI • KAWAL
dll); tumor & keganasan. • DAMPIN
FAKTOR 9. Riwayat Kehamilan Buruk: Keguguran GI
RESIKO berulang; kehamilan ektopik terganggu; mola • RUJUK
Bumil NORMAL hidatidosa; KPD; bayi cacat kongenital. • PANTAU
12. Riwayat sakit keluarga: 10. Riwayat Persalinan Komplikasi:
NGINCENG DM; Hipertensi; riwayat cacat Sectio; ekstraksivakum/ fosseps.
WONG METENG kongenital 11. Riwayat Nifas komplikasi:
13. Kelainan Jml Janin: Hamil pendarahan pasca persalinan; infeksi
ganda; janin dampit; monster masa nifas; psikosis post partum.
14. Kelainan Besar Janin: 15. Kelainan letak & posisi Janin:
Hari Perkiraan Lahir Pertumbuhan janin terhambat; janin Lintang/oblique; sungsang usia
(HPL) besar. kehamilan >32 mgg
KEBIJAKAN PENGENDALIAN PPTM
SURVEILANS
Kebijakan berwawasan Kesehatan SEKTOR LAIN

PROMKES UPAYA KES

SIAGA BERGAYA
Peningkatan Peran HIDUP SEHAT
Penguatan Peran Serta Masyarakat FAKTOR
PTM
Pemerintah RISIKO

INSTITUSI PENDIDIKAN
PROFESI PKK DAN LAIN LAIN
PERSADIA
KLUB JANTUNG
MAJELIS TAKLIM/ SEHAT
KBIH
KEBIJAKAN DAN STRATEGI

3 PEMERINTAH PROVINSI DAN


PEMERINTAH KABUPATEN BLORA
UU NO 23 TAHUN 2014 :
PEMERINTAHAN DAERAH
URUSAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA


a) Penetapan standardisasi dan Penerbitan izin praktik dan izin
registrasi tenaga kesehatan kerja tenaga kesehatan.
Indonesia, TK-WNA serta
penerbitan rekomendasi
pengesahan rencana penggunaaN
tenaga kerja asing (RPTKA) dan
izin mempekerjakan tenaga asing
(IMTA).
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
b)Penetapan penempatan dr
spesialis dan drg spesialis bagi
Daerah yang tidak mampu dan
tidak diminati.

c) Penetapan standar kompetensi


teknis dan sertifikasi pelaksana
Urusan Pemerintahan bidang
kesehatan

d) Penetapan standar
pengembangan kapasitas SDM
kesehatan.

e)Perencanaan dan pengembangan Perencanaan dan Perencanaan dan


SDM kesehatan untuk UKM dan pengembangan SDM pengembangan SDM
UKP Nasional. kesehatan untuk UKM danUKP kesehatan untuk UKM dan
Daerah provinsi. UKP Daerah kabupaten/kota.
PEMBAGIAN PERAN DAN TANGGUNGJAWAB
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
a) Penerbitan STR Memberikan dukungan dg Menerbitkan SIP
 Memberikan dukungan dg berfungsinya MTKP Membina mutu &
berfungsinya MTKI Membina org profesi kompetensi
 Membina org profesi Alokasi anggaran Mengawasi
 Alokasi anggaran Membina org profesi
Alokasi anggaran

b)Penerbitan rekomendasi Memberikan dukungan kerja Menerbitkan SIP TKWNA


pengesahan RPTKA dan IMTA sama lintas sektor dan Mengawasi
 Memberikan dukungan kerja pengawasan Alokasi anggaran
sama lintas sektor dan Alokasi anggaran
pengawasan
 Alokasi anggaran
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA

c) Penetapan penempatan dr  Menyusun rencana  Menyusun rencana


spesialis dan drg spesialis bagi kebutuhan nakes di kebutuhan nakes di
Daerah yang tidak mampu dan fasyankes provinsi dan lintas fasyankes kab/kota
tidak diminati. kab/kota  Membuat regulasi
 Membuat regulasi  Alokasi anggaran
 Alokasi anggaran  Membina dan mengawasi
 Membina dan mengawasi

d) Penetapan standar kompetensi  Menggunakan standar Menggunakan standar


teknis dan sertifikasi pelaksana kompetensi Kadinkes, kompetensi Kadinkes,
Urusan Pemerintahan bidang Kabid/Kabag dan Kabid/Kabag dan
kesehatan kasubid/kasubag/kasi kasubid/kasubag/kasi
 Menyusun kurikulum dan modul  Melaksanakan pelatihan Melaksanakan pelatihan
pelatihan
PUSAT PROVINSI KABUPATEN/KOTA
e) Penetapan standar  Menerapkan NSPK yang disusun  Menerapkan NSPK yang disusun
pengembangan kapasitas  Pelatihan jabatan fungsional  Pelatihan jabatan fungsional
SDM kesehatan.  Penggunaan jenjang karir  Penggunaan jenjang karir
 Menyusun regulasi jabatan
fungsional, jenjang karir

f) Perencanaan dan Perencanaan dan Perencanaan dan pengembangan


pengembangan SDM pengembangan SDM SDM kesehatan untuk UKM d
kesehatan untuk UKM dan kesehatan untuk UKM danUKP an UKP Daerah kabupaten/kota.
UKP Nasional. Daerah provinsi.  Menyusun rencana kebutuhan
 Menyusun rencana kebutuhan nakes di fasyankes kab/kota
nakes di fasyankes provinsi dan  Membuat regulasi
lintas kab/kota  Alokasi anggaran
 Membuat regulasi  Membina dan mengawasi
 Alokasi anggaran
 Membina dan mengawasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai