Anda di halaman 1dari 18

SIMPUS

Pengertian

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) merupakan suatu tatanan atau peralatan yang
menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran
kegiatannya (Depkes RI, 1997).

Tujuan SIMPUS

a. Umum:

Meningkatkan manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya-guna, melalui
pemanfaatan secara optimal data Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu (SP2TP).

b. Khusus:

1) Sebagai dasar penyusunan PTP

2) Sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas

3) Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program di puskesmas

4) Sebagai bahan laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota

5) Sumber Informasi bagi lintas-sektoral terkait

Penyelengaraan Simpus

a. Sumber Informasi

Sebagaimana diketahui, SP2TP terdiri atas komponen pencatatan dan komponen pelaporan. Namun,
yang terutama dibutuhkan untuk menunjang kegiatan manajemen puskesmas adalah pencatatan antara
lain:

1) Kartu individu, seperti kartu rawat jalan, kartu ibu, kartu tb, kartu rumah dsb

2) Register, seperti register kunjungan, register KIA, register filariasis, register posyandu dsb

3) Laporan kejadian luar biasa dan laporan bulanan sentinel

4) Rekam kesehatan keluarga (RKK/family folder) yang diberikan khusus untuk keluarga berisiko,
antara lain:

a) Salah seorang anggotanya menderita tb paru

b) Salah seorang anggotanya menderita kusta


c) Salah seorang anggotanya mempunyai risiko tinggi seperti ibu hamil, neonatus risiko tinggi (BBLR),
balita kurang energi kronis (KEK)

d) Salah satu anggotanya menderita gangguan jiwa

Mekanisme

1) Data SP2TP dan data lainnya diolah, disajikan dan diinterpretasikan sesuai dengan petunjuk
pengolahan dan pemanfaatan data SP2TP serta petunjuk dari masing-masing program yang ada (seperti
program ISPA, malaria, imunisasi, kesehatan lingkungan, KIA, gizi, perkesmas dsb).

2) Pengolahan, analisis, interpretasi dan penyajian dilakukan oleh para penanggung jawab masing-
masing kegiatan di puskesmas dan pengelola program di semua jenjang administrasi.

3) Informasi yang diperoleh dari pengolahan dan interpretasi data SP2TP serta sumber lainnya
dapat bersifat kualitatif (seperti meningkat, menurun, atau tidak ada perubahan) dan bersifat
kuantitatif dalam bentuk angka, seperti jumlah, presentase, dsb. Informasi tersebut dapat berupa
laporan tahunan puskesmas.

c. Pemanfaatan

1) Informasi yang diperoleh SP2PT dan informasi lainnya di manfaatkan untuk menunjang proses
manajemen di tingkat puskesmas sebagai bahan untuk penyusunan rencana tahunan puskesmas,
penyususnan rencana kerja operasional puskesmas, bahan pemantauan evaluasi dan pembinaan.

2) Informasi dari SP2PT dan informasi lainnya akan membantu Dinas Kesehatan DATI II dalam
penyusunan perencanaan tahunan, penilaian kinerja puskesmas berdasarkan beban kerja dan
pencapaian hasil kegiatan puskesmas sebagai bahan untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
program di wilayah, untuk menentukan prioritas masalah dan upaya pemecahan serta tindak lanjut.

3) Informasi dari SP2PT akan membantu kelancaran perencanaan (P1), penggerakan pelaksanaa (P2)
dan penilaian (P3) program-program, sebagai masukan untuk diskusi UDKP.

Permasalahan Pengelolaan Data Di Puskesmas

Masalah-masalah tersebut antara lain:

a) Redundasi data

Pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga kapasitas yang diperlukan
bertambah banyak. Sebagai akibatnya pelayanan pun menjadi lambat.

b) Unintegrated data
Penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron dan informasi dari masing-
masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda.

c) Human error

d) Proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan pencatatan
yang semakin besar.

e) Ketidak lengkapan data

Data tidak lengap sehingga informasi yang diperoleh tidak dapat dipergunakan secara optimal.

f) Ketidak akuratan data

Data yang dikumpulkan sering kali validitasnya dipertanyakan

g) Tidak tepat waktu

Seringnya keterlambatan dalam pengelolaan data mengakibatkan informasi yang didapatkan kurang dan
dimanfaatkan dengan baik untuk menjadi dasar pengambilan keputusan.

5. Manfaat SIMPUS

Manfaat SIMPUS

Manfaat yang diterima bagi kedokteran mauun pasien dalam sistem ini antara lain:

 Bagi dokter:

1. Mempermudah pekerjaan dokter dalam menyusun arsip-arsip kesehatan.

2. Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data.

3. Tidak memerlukan biaya banyak dalam menggunaan SDM karena hanya beberapa saja yang
diggunakan untuk membantu memberikan pelayanan kepada masyarakat.

4. Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara kesehatan ditingkat
puskesmas gondokusuman.

5. Proses regristasi yang cepat dan mudah

 Bagi pasien:

1. Regristrasi yang cepat sehingga masalah pasien cepat diobati

2. Kesehatan pasien cepat teratasi


3. Tidak perlu membawa kartu banyak dalam merasakan pelaanan setiap berobat di puskesmas
yang sama dan beda karena arsip kesehatan pasien yang sudah ada disana.

4. Kepuasan dan harapan pasien terpenuhi sebesar-besarnya.

 Bagi pemerintah:

1. membantu menyelesaikan masalah kesehatan ditingkat daerah teratasi dan mengakibatkan


keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan ini.

2. mendorong keberhasilan dalam suatu keputusan pemerintah dan mengguranggi permasalahan


dalam negara.

SIM RS

SIMRS merupakan himpunan atau kegiatan dan prosedur yang terorganisasikan dan saling berkaitan
serta saling ketergantungan dan dirancang sesuai dengan rencana dalam usaha menyajikan informasi
yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang proses fungsi-fungsi manajemen dan
pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di RumahSakit.

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah program aplikasi yang dirancang untuk
meningkatkan kinerja para :

1. Dokter dan Asisten Dokter

2. Bidan dan Perawat

3. Staff Administrasi dan Personalia

4. Apoteker

5. Logistik

6. TOP Manajerial

Tujuan Umum

a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan
tujuan lain yang diinginkan manajemen.

b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,


dan perbaikan berkelanjutan.
c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Manfaat

a. Manfaat Operasional

1. Kecepatan

Manfaat yang paling terasa ketika SIM RS tersebut selesai diimplementasikan adalah kecepatan
penyelesaian pekerjaan-pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaaan tagihan
kepada mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan waktu sampai 1 bulan sejak pasien selesai dilayani,
dengan SIM RS hanya memakan waktu 1-2 hari saja

2. Akurasi

Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu dengan sistem manual orang harus
mencek satu demi satu transaksi, namun sekarang dengan SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan
membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIM. SIMRS juga dapat mencegah terjadinya
duplikasi data untuk transaksi-transaksi tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali pada hari
yang sama, maka SIMRS akan menolaknya,

3. Bila dengan sistem manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIM RS data
tersebut cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi beban kerja adminstrasi
dan menjamin konsistensi data.

4. Peningkatan pelayanan

Pengaruh SIM RS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan akuratnya pelayanan. Sekarang
pasien tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat
jalan.

5. Peningkatan Efisiensi

jika dahulu konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang konsentrasinya lebih
kepada umur tagihan itu sendiri. Selain itu, karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaanpekerjaan administrasi berkurang jauh, sehingga karyawan
dapat lebih fokus pada pekerjaan utamanya.

6. Kemudahan pelaporan Pekerjaan

pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat penting.


b. Manfaat Manajerial

1. Kecepatan mengambil keputusan

dengan SIM, informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat tabulasi dari
informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapat sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan
kita.

2. Akurasi dan kecepatan

Identifikasi masalah Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIM RS memberi gambaran dari hari ke hari
mengenai kinerja rumah sakit, maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera kita ketahui.

3. Kemudahan penyusunan strategi

Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun strategi ke depan berdasarkan
data populasi, bukan lagi statistik, karena SIM RS mampu memberikan data populasi dengan selang
waktu tertentu, bahkan menyajikan kecenderungan datanya kepada kita

c. Manfaat Organisasi

1. Budaya Kerja

Karena SIM RS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik ketepatan waktu maupun
kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi
berubah.

2. Transparansi

SIM RS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya data-data yang digunakan oleh
seluruh rumah sakit berada di bawah satu kendali.

3. Koordinasi antar unit (Team working)

Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu adalah milik unit layanan yang lain,
misalnya kode perusahaan pelanggan adalah milik keuangan yang digunakan secara intensif oleh
medrec, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit yang bersangkutan akan
mengkoordinasikannya dengan unit yang terpengaruh.

4. Pemahaman sistem

Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang mengetahui atau perduli dengan proses
yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMRS hal tersebut terjadi dengan sendirinya.

5. Mengurangi biaya administrasi


Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi biaya administrasi meningkat.
Padahal dalam jangka panjang yang terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus
membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa, maka dengan SIMRS analisa cukup
dilakukan di layar komputer, dan jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini menjadi penghematan
yang cukup signifikan dalam jangka panjang.

Proses Manajemen

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:

a. Perencanaan,

Formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut
perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode
untuk mencapai tujuan tersebut.

b. Pengendalian,

perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut
harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk
memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor
pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.

c. Pengambilan Keputusan,

proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi
manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di
antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa
rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran terhadap nilai dan jasa.

Bagian SIM

SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:

1. Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), Menyediakan informasi dan transaksi
keuangan.

2. Sistem informasi pemasaran (marketing information systems),

3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).


4. Sistem informasi personalia (personal information systems).

5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).

6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).

7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).

8. Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).

9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).

10. Sistem informasi analisis software

11. Sistem informasi teknik (engineering information systems).

12. Sistem informasi Rumah Sakit (Hospital information systems).

Modul SIM RS

Secara umum, SIMRS meliputi beberapa modul yang terdiri dari:

1. Registrasi pasien

2. Sistem antrian

3. Manajemen rawat jalan

4. Manajemen unit penunjang

5. Manajemen rawat inap

6. Farmasi dan inventory logistik rumah sakit

7. Billing sistem dan akuntansi

8. Manajemen sumber daya rumah sakit

9. Sistem pelaporan medical error

10. Manajemen rekam medis

11. Sistem informasi eksekutif


Tugas Tim Sistem Informsi Rumah Sakit meliputi:

Menentukan Spesifikasi aplikasi yang diinginkan yaitu: Output atau laporan yang didinginkan. Selain itu
Proses pemasukn data yang diinginkan .

Memberkan data yang berkitan dengan spesifikasi aplikasi

Memberikan feedback yang cepat, akurat kepada pengembang dengan mengisi form yang diberikan.

SOLUSI SIM-RS

KEUNTUNGAN SIM-RS

Dapat memantau perkembangan Rumah Sakit secara akurat

Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan kepada masyarakat secara akurat.

Rumah Sakit tersebut dapat terpantau secara langsung oleh lembaga-lembaga dari luar atau dalam
Negeri secara akurat, sehingga mempermudah akses bagi lembaga tersebut jika akan memberikan
informasi serta mempermudah akses jika ingin memberikan dana.

Dapat menyimpan data base Rumah Sakit mulai dari Pasien, Karyawan yang terdiri dari Data Rumah
Sakit, data administrasi,data Aset Rumah Sakit dan lain-lain

Dapat mengangkat brand image Rumah Sakit tersebut secara tidak langsung dengan memiliki fasilitas
modern

Dapat mengurangi beban kerja sub-bagian rekam medis dalam menangani berkas rekam medis,Bagian
Rekam Medis memang sub-bagian yang paling direpotkan mulai dari coding,indexing,filling dan lain-
lain.Sebagian Rumah Sakit di Indonesia masih mengggunakan petugas Rekam Medis ataupun kurir
dalam mendistribusikan berkas-berkas ke masing-masing pelayanan

Dapat mengurangi pemakaian kertas.Pemakaian kertas masih belum bisa dihilangkan di Indonesia
karena data medis sangat rentan dengan hukum dan akan memporakporandakan perdagangan kertas di
Indonesia . Dengan sistem yang terkomputerisasi , pemakaian kertas yang bisa di kurangi.

SIRANAP

SIRANAP (Sistem Informasi Rawat Inap)

SIRANAP adalah aplikasi yang menyediakan informasi mengenai data kapasitas dan ketersediaan
setiap jenis tempat tidur pada Rumah Sakit.

TUJUAN SIRANAP

• Memberikan akses kepada masyarakat ataupun pengguna untuk mengetahui

ketersediaan tempat tidur di Rumah Sakit

• Transparansi informasi pelayanan Rumah Sakit

MANFAAT SIRANAP

• Meminimalisir terjadinya penolakan pasien karena tempat tidur penuh

• Memastikan pasien rawat inap dapat dilayani di Rumah Sakit

• Mendukung SPGDT Kesehatan dan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)

METODE UPDATE DATA SIRANAP

1. Terintegrasi dengan SIMRS

• RS yang sudah mempunyai SIMRS dan dapat diintegrasikan dengan SIRANAP


• Informasi ketersediaan Tempat Tidur di RS sudah sesuai dengan format data yang

ditentukan

• Data & Informasi tersebut diintegrasikan ke server SIRANAP secara realtime dengan 2

metode pilihan, yaitu metode GET data danmetode POST data

• Data yang sudah terunggah (ter-upload) akan otomatis memperbaharui aplikasi SIRANAP

Versi 2.1

2. Entry Data SIRANAP Secara Manual

• RS yang belum mempunyai SIMRS melakukan entry data ketersediaan tempat tidur

secara manual

• Minimal entry data sebanyak 2 (dua) kali dalam sehari yaitu pukul 06.00 pagi dan pukul

18.00 sore oleh pihak Rumah Sakit

• Entry data secara manual menggunakan username dan password sirs service yang telah
diberikan oleh admin

CARA MENGAKSES SIRANAP

1. Menuju website Direktorat Pelayanan Kesehatan http://yankes.kemkes.go.id/

2. Klik link banner Sistem Informasi Rawat Inap (SIRANAP) atau langsung menuju link

http://yankes.kemkes.go.id/app/siranap/pages/rsvertikal

Ada 5 menu pada tampilan utama aplikasi SIRANAP, antara lain:

i. Rumah Sakit Vertikal

Adalah menu untuk menampilkan data ketersediaan tempat tidur pada RS Vertikal

ii. Rumah Sakit Daerah

Adalah menu untuk menampilkan data ketersediaan tempat tidur pada RS Daerah

iii. Rumah Sakit Lainnya

Adalah menu untuk menampilkan data ketersediaan tempat tidur pada RS lain
(selain RS Vertikal dan RS Daerah)

iv. Entry Data

Adalah menu untuk melakukan entry data SIRANAP secara manual yang dilakukan

oleh Rumah Sakit

v. Juknis Bridging

Menampilkan juknis bridging SIMRS dengan SIRANAP

CARA ENTRY DATA PADA APLIKASI SIRANAP

1. Menuju website yankes.kemkes.go.id kemudian klik link banner SIRANAP

2. Setelah masuk ke aplikasi SIRANAP, klik menu Entry Data

3. Login dengan menggunakan username dan password yang telah diberikan

4. Setelah berhasil login, klik menu Entry Data. Menu Entry Data digunakan untuk mengisi data

(update) jumlah tempat tidur

5. Klik button Entry Data untuk mulai mengisi data jumlah tempat tidur dan klik Save jika telah

selesai mengisi data


6. Menu Bridging SIMRS digunakan untuk melakukan bridging antara SIMRS pada RS dengan

aplikasi SIRANAP

7. Jangan lupa logout setiap kali selesai melakukan update data jumlah tempat tidur

PUSDATIN

Tugas

Sesuai Peraturan Menteri Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan
(PUSDATIN) Kemendikbud mempunyai tugas melaksanakan penyiapan kebijakan teknis, pelaksanaan,
pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengelolaan data dan statistik serta pengembangan dan
pendayagunaan teknologi

informasi bidang pendidikan dan kebudayaan dan urusan ketatausahaan Pusat.

Fungsi

penyiapan kebijakan teknis pengelolaan data dan statistik serta pengembangan dan pendayagunaan
teknologi informasi bidang pendidikan dan kebudayaan;

pelaksanaan pengelolaan data dan statistik bidang pendidikan dan kebudayaan;

pelaksanaan pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi bidang pendidikan dan


kebudayaan;

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pengelolaan data dan statistik serta pengembangan dan
pendayagunaan teknologi informasi bidang pendidikan dan kebudayaan; dan

pelaksanaan urusan ketatausahaan Pusat


Pusat Data dan Informasi terdiri dari :

Bagian Tata Usaha;

Bidang Pengembangan Sistem Informasi Pertahanan;

Bidang Dukungan Operasional;

Bidang Informasi dan Persandian; dan

Kelompok Jabatan Fungsional.

BAGIAN TATA USAHA

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Tata Usaha selanjutnya disebut Bagian TU dipimpin oleh Kepala Bagian Tata Usaha disebut Kabag
TU mempunyai tugas melaksanakan perencanaan program dan anggaran, evaluasi dan laporan,
kepegawaian, ketatausahaan serta kerumahtanggan, dokumentasi serta kepustakaan, penataan
kelembagaan dan tatalaksana Pusat.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bagian TU menyelenggarakan fungsi :

a.

penyiapan bahan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program kerja dan anggaran Pusat;

b.

penyiapan bahan evaluasi dan laporan pelaksanaan program kerja serta laporan kinerja Pusat;

c. penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan Pusat;

d.

penyiapan bahan pembinaan kepegawaian, pengelolaan keuangan, materiil, sarana dan prasarana,
pengelolaan ketatausahaan, kerumahtanggaan, dokumentasi dan perpustakaan Pusat; dan

e.

penyiapan bahan administrasi pembinaan sumber daya manusia pranata komputer dan persandian

BIDANG PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PERTAHANAN

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Bidang Pengembangan Sistem Informasi Pertahanan selanjutnya disbut Bidang Bangsisinfohan dipimpin
oleh Kepala Bidang Pengembangan Sistem Informasi Pertahanan disebut Kabid Bangsisinfohan
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kebijakan teknis dan standarisasi di bidang
pembinaan dan pengembangan sistem informasi pertahanan serta website

a.

penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pembinaan dan
pengembangan sistem informasi pertahanan;

b.

penyiapan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pembinaan
dan pengembangan sistem aplikasi, pengumpulan dan pengolahan data serta sistem komunikasi data
dan website pertahanan;

c.

Pelaksanaan dan evaluasi kebijakan dibidang pembinaan dan pengembangan sistem aplikasi,
pengumpulan dan pengolahan data serta sistem komunikasi data dan webiste pertahanan; dan

d.

Pelaksanaan bimbingan, supervise teknis dan perijinan di bidang pembinaan dan pengembangan sistem
aplikasi, pengumpulan dan pengolahandata serta sistem komunikasi data dan website pertahanan

BIDANG DUKUNGAN OPERASIONAL

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Bidang Dukungan Operasional selanjutnya disebut Bidang Dukops dipimpin oleh Kepala Bidang
Dukungan Operasional disebut Kabid Dukops mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis dan standarisasi di bidang pengoperasian, penginstalasian
dan pemeliharaan sistem komputer, sistem komunikasi data serta sistem informasi pertahanan

a.

penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang dukungan operasional sistem
komputer, sistem komunikasi data dan sistem informasi pertahanan;

b.

penyiapan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang
pengoperasian, pengistalasian dan pemeliharaan sistem komputer, sistem komunikasi data dan sistem
infrormasi pertahanan;
c.

Pelaksanaan dan evaluasi kebijakan dibidang pengoperasian, penginstalasian dan pemeliharaan sistem
komputer, komunikasi data dan sistem informasi pertahanan; dan

d.

pelaksanaan bimbingan, supervisi teknis dan perijinan di bidang pengoperasian, penginstalasian dan
pemeliharaan sistem komputer, komunikasi data dan sistem informasi pertahanan

BIDANG INFORMASI DAN PERSANDIAN

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Bidang Informasi dan Persandian selanjutnya disebut Bidang Infosan dipimpin oleh Kepala Bidang
Informasi dan Persandian disebut Kabid Infosan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis dan standarisasi di bidang Pengamanan Informasi dan
persandian pertahanan

a.

penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengamanan informasi dan
sistem persandian pertahanan ; ;

b.

penyiapan bahan penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang pemgamanan
informasi, sistem persandian, dan operasional persandian;

c.

Pelaksanaan dan evaluasi kebijakan dibidang pengamanan informasi sistem persandian, dan operasional
persandian; dan

d.

Pelaksanaan bimbingan, supervise teknis dan perijinan di bidang pengamanan informasi, sistem
persandian, dan operasional persandian

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI


(1)

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional umum dan jabatan fungsional tertentu.

(2)

Jabatan Fungsional Tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbagi dalam berbagai kelompok
jabatan fungsional sedangkan masing-masing kelompok terdiri dari Jabatan Fungsional Ahli dan
Terampil.

(3)

Jabatan FUngsional Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah jabatan pelaksana.

(4)

Jabatan FUngsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur tersendiri dengan peraturan Menteri
Pertahanan.

(5)

Jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai